Pembuatan Tawas dari Aluminium Foil
25 Maret 2014
PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil) K[Al(SO4)2] atau 2K[Al(SO4)]2.12H2O
Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu’nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK Air adalah komponen utama dalam kehidupan. Seiring berjalannya waktu air yang bersih dan jernih sulit didapatkan. Adanya banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia menjadi pemicu sulitnya mendapatkan air bersih. Air bersih dan jernih bisa didapatkan dengan melakukan proses penjernihan air dengan menggunakan tawas. Tawas bekerja dengan prinsip koloid yaitu koagulasi (pengendapan). Pembuatan tawas biasanya dengan aluminium. Aluminium yang mudah untuk didapatkan ialah aluminium foil. Tawas K[Al(SO4)2] atau 2K[Al(SO4)]2.12H2O dapat dibuat dengan aluminium foil atau kaleng bekas yang berbahan dasar aluminium, dengan memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak digunakan ternyata dapat menjadi solusi bagi masalah krisis air bersih. Hasil dari pembuatan tawas ialah berhasil karena tawas dapat menjernihkan air selokan yang kotor. Kata kunci: pembuatan tawas, Al, aluminium foil, rumus kimia tawas.
1 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)
Pembuatan Tawas dari Aluminium Foil I.
25 Maret 2014
PENDAHULUAN Air adalah komponen utama dalam kehidupan. Seiring berjalannya waktu air yang
bersih dan jernih sulit didapatkan. Adanya banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia menjadi pemicu sulitnya mendapatkan air bersih. Air bersih dan jernih bisa didapatkan dengan melakukan proses penjernihan air dengan menggunakan tawas. Tawas bekerja dengan prinsip koloid yaitu koagulasi (pengendapan). Pembuatan tawas biasanya dengan aluminium. Aluminium yang mudah untuk didapatkan ialah aluminium foil. Aluminium (Al) adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa; bubuknya berwarna abu-abu. Ia melebur pada 659 0C. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer ( G.Svehla, 1985: 266). Asam sulfat pekat melarutkan aluminium dengan membebaskan belerang dioksida: 2Al+ 6H2SO4 2Al3+ + 3SO42- + 3SO2 + 6H2O Sebelum dilarutkan dengan asam sulfat pekat, aluminium dilarutkan dengan KOH. Reaksi yang terjadi adalah: 2Al + 2KOH + 6H2O 2K[Al(OH)4] + 3H2 Dalam reaksi ini terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembunggelembung gas. Gelembung-gelembung gas hilang setelah semua aluminium bereaksi. Untuk menghindari terbentuknya Al(OH)3 maka KOH ditambahkan berlebih. Pada tahap ini, dilakukan pemanasan untuk mempercepat reaksi. Filtrat yang diperoleh ditambah H2SO4 6 M kemudian disaring untuk menghilangkan pengotor-pengotornya. Reaksi yang terjadi adalah : 2K[Al(OH) 4]+H2SO4 2Al(OH)3 + K2SO4+2H2O Penambahan
larutan
H2 SO4
dilakukan agar seluruh senyawa K[Al(OH)4] dapat
bereaksi sempurna. Al(OH)3 yang terbentuk langsung bereaksi dengan H2 SO4 dengan persamaan reaksi sebagai berikut : 2Al(OH)3 + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 6H2O 2 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)
Pembuatan Tawas dari Aluminium Foil
25 Maret 2014
Dari proses di atas membentuk kristal yang diperkirakan adalah KAl(SO4 )2.12H2O berwarna putih. K2 SO4+Al2(SO4)3+12H2O 2K[Al(SO4)]2.12H2O Kristal alum (tawas) yang diperoleh dicuci dengan larutan etanol yang bertujuan untuk
menyerap
kelebihan
air
dan
mempercepat
pengeringan
(Irma,
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/viewFile/2806/1995, diakses 1 April 2014). II.
ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA ALAT DAN BAHAN
JUMLAH
Labu erlenmeyer
1 buah
Neraca o’haus
1 buah
Kertas saring
2 lembar
Gelas kimia
1 buah
Gelas ukur
1 buah
Corong
1 buah
Magnetic stirer
1 buah
Pipet tetes
Disesuaikan
Pipet volumetrik
1 buah
Aluminium foil
2 gram
Larutan KOH
40 ml
6M Larutan H2 SO4
30 ml
Ethanol
5 ml
3 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)
Pembuatan Tawas dari Aluminium Foil
25 Maret 2014
Langkah kerja pembuatan tawas dari alumium foil: 1) Timbang aluminium foil sebanyak 2 gram. 2) Timbang kertas saring. 3) Masukkan 40 ml KOH kedalam lanu erlenmeyer, kemudian masukkan aluminium foil ke dalamnya. 4) Amati sampai gelembungnya tidak ada. 5) Setelah tidak ada gelembung, panaskan larutan dengan menggunakan magnetic stirer sampai tidak ada gelembung. 6) Saringlah dengan wadah gelas kimia dan dinginkan larutannya. 7) Setelah dingin, tambahkan 30 ml 6M Larutan H 2SO4, sampai terbentuk kristal. Dan dinginkan pada ice bath. Apabila terbentuk kristal, cucilah dengan menggunakan etanol. 8) Diamkan selama 1 hari. 9) Lakukan pengujian terhadap tawas yang dibuat.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN Perlakuan
Pengamatan
40 ml KOH (tidak berwarna) + 2 gram Al
Terdapat asap, gelembung gas H2, dan larutan berwarna hitam
Larutan dipanaskan
Terdapat asap, gelembung gas H2, dan terbentuk endapan hitam.
dengan magnetik stirer. Menyaring larutan
Filtrat tidak berwarna
Ditambahkan 30 ml 6M Larutan H 2 SO4
Terbentuk endapan kristal berwarna putih
Didiamkan selama 1 hari
Kristal menjadi lebih padat
Melakukan proses penjernihan air dengan
Air menjadi jernih dan terbentuk endapan.
air selokan
4 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)
Pembuatan Tawas dari Aluminium Foil
25 Maret 2014
Tawas dibuat dari aluminium foil yang direaksikan dengan larutan KOH di dalam labu erlenmeyer. Pada saat terjadi reaksi, terdapat asap, gelembung gas H 2 dan larutan menjadi berwarna hitam. Setelah lama-kelamaan gelembung gas H2 habis dan tidak lagi gas H2. Hal ini menunjukkan bahwa aluminium telah bereaksi dengan KOH. Persamaan reaksinya ialah: 2Al + 2KOH + 6H2O 2K[Al(OH)4] + 3H2 Kemudian larutan 2K[Al(OH)4] dipanaskan dengan magnetic stirer agar larutan lebih cepat mengendap, kemudian endapan disaring, didinginkan dan ditambahkan 30 ml larutan asam sulfat pekat. Saat ditambahkan asam sulfat, terbentuk endapan berwarna putih. Hal ini disebabkan oleh sifat kation Al yang membentuk endapan bila direaksikan dengan H2 SO4 pekat dan selain bertujuan agar senyawa 2K[Al(OH)4] dapat bereaksi sempurna. Persamaan reaksinya ialah: 2Al(OH)3 + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 6H2O K2 SO4+Al2(SO4)3+12H2O 2K[Al(SO4)]2.12H2O . Gelas kimia yang berisi endapan segera dimasukkan ke dalam ice bath agar menjadi kristal 2K[Al(SO 4)]2.12H2O. Setelah itu tawas didiamkan selama satu hari, tawas diuji untuk membuktikan apakah kristal yang terbentuk benar tawas. Proses pengujian mudah dan sederhana. Untuk menjernihkan air, tawas dimasukkan ke dalam air kotor, misalnya air sungai yang warnanya cokelat sepanjang masa itu. Tawas melarut dan ion aluminiumnya membentuk koloid Al(OH)3 yang bermuatan. Air sungai yang cokelat adalah koloid yang juga bermuatan. Ketika kedua koloid itu bertemu, akan saling mengadsorpsi; itulah sifat mereka. Karena kedua koloid itu berlawanan muatan, maka terjadilah gaya tarik menarik antara kedua muatan yang berbeda itu. Muatan yang berbeda akan segera menyatu dan terjadilah netralisasi muatan. Proses penetralan muatan ini akan berakibat terjadinya perlucutan muatan pada masing-masing koloid dan kedua koloid kehilangan muatannya (etna Rufiati, http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-42943.html diakses 1 April 2014). Tawas yang dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air selokan, kemudian didiamkan selama 1 jam. Air yang kotor dan tidak jernih kini berubah warnanya menjadi jernih dan bersih. Hal tersebut terjadi karena tawas bekerja dengan prinsip koloid yaitu 5 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)
Pembuatan Tawas dari Aluminium Foil
25 Maret 2014
koagulasi (penggumpalan). Partikel-partikel yang terdapat pada air menjadi terpisah dan membentuk gumpalan sehingga air menjadi bersih. Dengan demikian proses pembuatan tawas dengan aluminium foil dikatakan berhasil. Karena terbukti dapat menjernihkan air yang kotor. Akan tetapi terdapat satu kelompok praktikan yang melakukan proses pembuatan tawas sampai pada proses penyaringan dan pencucian dengan etanol. Tawas yang dibuat dengan proses tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik dari tawas yang tidak disaring dan tidak dicuci dengan etanol. Tawas tersebut dapat menjadikan air lebih jernih dari tawas yang tidak melalui penyaringan dan pencucian. Perbedaan perlakuan cara pembuatan tawas dilakukan untuk membandingkan tawas mana yang memiliki kualitas yang baik. Kristal alum (tawas) yang diperoleh dicuci dengan larutan etanol yang bertujuan untuk
menyerap
kelebihan
air
dan
mempercepat
pengeringan
(Irma,
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/viewFile/2806/1995, diakses 1 April 2014).
IV.
KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Tawas memiliki rumus kimia K[Al(SO4)2] atau 2K[Al(SO4)]2.12H2O 2) Tawas dapat dibuat dengan aluminium foil yang direaksikan dengan KOH dan H2SO4 (konsentrasi pekat). 3) Berdasarkan sifatnya, Aluminium (Al) dapat diendapkan dengan asam sulfat pekat sehingga membentuk kristal tawas. 4) Pembuatan tawas dengan aluminum foil berhasil, karena sudah dilakukan pengujian penjernihan air, namun kualitas tawasnya kurang baik.
6 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)
Pembuatan Tawas dari Aluminium Foil V.
25 Maret 2014
DAFTAR PUSTAKA Svehla, G.1985.BUKU TEKS ANALISIS ANORGANIK KUALITATIF MAKRO
DAN SEMIMIKRO EDISI KE LIMA.Jakarta: PT.Kalman Media Pustaka. Ayuningtyas, Pemanfaatannya
Irma
Fitria.Kandungan
Aluminium
dalam
dalam
Kaleng
Pembuatan
Bekas
dan
Tawas
.http://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/viewFile/2806/1995,. Diakses 1 April 2014 Pukul 17:53 WIB. Rufiati,
Etna.2011.Penjernihan
Air
dengan
Tawas.http://etnarufiati.guru-
indonesia.net/artikel_detail-42943.html. Diakses 1 April 2014 Pukul 17:53 WIB.
7 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)