KAJIAN MUTU BANGUNAN PERUMNAS TRIMULYO JETIS BANTUL PASCA GEMPA BUMI YOGYAKARTA MEI 2006 Sehubungan dengan adanya pengaduan warga Blok III dan IV Perumnas Trimulyo, Jetis, Bantul, maka pada hari ini hari jum’at tanggal dua puluh enam januari tahun dua ribu tujuh telah diadakan pemeriksaan yang merupakan kelanjutan dari pemeriksaan sebelumnya tentang mutu pelaksanaan bangunan. Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pembangunan perumahan tidak sesuai dengan gambar rencana, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Pekerjaan Fondasi. Fondasi yang seharusnya dikerjakan sesuai dengan gambar rencana, dari batu kali dengan spesi 1 PC : 5 PS, namun kenyataannya tidak dikerjakan, sebagaimana ditunjukan pada gambar 1. b. Pekerjaan Sloof. Tulangan utama seharusnya berdiameter 10 mm dengan jumlah 4 batang, namun kenyataannya hanya sekitar 6 mm, sebagaimana ditunjukan pada gambar 2 yang menonjolkan adanya tulangan utamanya. c. Pekerjaan Kolom. Tulangan utama kolom seharusnya berdiameter 6 mm, namun kenyataannya dipasangang sama besar dengan diameter sengkangnya, sebagamana ditunjukan pada gambar 3. Jarak sengkang seharusnya 200 mm namun kenyataannya rata-rata 350 mm, sebagamana ditunjukan pada gambar 3. Sudut bengkokan sengkang tidak dibengkokan sebesar 135o, sebagamana ditunjukan pada gambar 4. Kolom dibawah gunung-gunung ada sebagian yang tidak dikerjakan (tidak ada), sebagamana ditunjukan pada gambar 6b. d. Pekerjaan Ring Balk Depan/Belakang Tulangan minimal untuk ring balk seharusnya berjumlah 4 namun hanya dipasang 2 batang, bahkan hanya ada yang 1 batang, sebagamana ditunjukan pada gambar 5a dan gambar 5b. Sengkang ring balk tidak dikerjakan (tidak ada). Ring balk Samping (di bawah gunung-gunung) tidak dikerjakan (tidak ada), sebagamana ditunjukan pada gambar 6a, gambar 6b, dan gambar 6d. Ring balk memanjang (Potongan A-A) tidak dikerjakan (tidak ada), sebagamana ditunjukan pada gambar 6c dan 6d. e. Pekerjaan Gunung-gunung. Tulangan utama hanya dipasang 2 buah dengan diameter yang hampir sama dengan sengkangnya, sebagamana ditunjukan pada gambar 7 dan gambar 8. Jarak sengkang rata-rata 400 mm, bentuk sengkang seharusnya berbentuk segiempat namun hanya dipakai bentuk U dan hanya satu sisi, sebagamana ditunjukan pada gambar 9. f. Pekerjaan Beton.
Campuran beton untuk sloof, kolom, ring balk, dan gunungan tidak sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan yaitu 1 PC : 2 PS : 3 KR, hal tersebut dapat dilihat secara visual bahwa beton yang dikerjakan hampir tidak ada koralnya dengan warna campuran yang cenderung putih, kemudian dicat (difinishing) dengan pasta semen, sebagaimana ditunjukan pada gambar 3 dan gambar 4. Beton yang dipergunakan sekualitas dengan bahan untuk pembuatan plesteran (spesi/sambungan antar batako). g. Sambungan Sudut (Joint). Panjang penyaluran sambungan antar elemen struktur minimal seharusnya 40D (40 x diameternya) sehingga dapat menyatu, namun kenyataannya Sambungan antara ring-balk dan kolom tidak memenuhi syarat atau hampir dapat dikatakan tidak ada sambungan sama sekali, sebagaimana ditunjukan pada gambar 10. Sambungan antar balok gunungan terlalu pendek, sebagaimana ditunjukan pada gambar 11. Sambungan antara balok gunungan dan kolom terlalu pendek, sebagaimana ditunjukan pada gambar 12. 2. Perencanaan pembangunan perumahan tidak mengikuti Tata Cara Perencanaan Dinding Struktur Pasangan Blok Beton Berongga Bertulang untuk Bangunan Rumah dan Gedung sebagaimana tertulis pada SK SNI T-01-1992-03 atau SNI 03-3430-1994. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pemakaian tulangan yang sangat kecil yaitu diameter 6 mm untuk tulangan utama dan diameter 4 mm untuk sengkang (beugel) dengan jarak 200 mm, serta tidak adanya gambar detail penulangan ringbalk dan gambar detail penulangan gunung-gunung, sebagaimana dapat dilihat pada gambar rencana. Demikian berita acara pemeriksaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tidak ada pasangan batu kali (Fondasi) Gambar 1. Foto dibawah sloof tidak ada fondasi
Tulangan sloof yang diperlihatkan
Gambar 2. Tulangan sloof
Jarak sengkang Jika dibandingkan dengan tingg batako
Gambar 3. Tulangan utama kolom dan sengkang
Bentuk sengkang yang mengalami kegagalan
Gambar 4. Pembengkokan sengkang yang dibuat tidak sesuai aturan.
Jumlah tulangan ring balk
Gambar 5a. Jumlah Tulangan Ring Balk.
Ring balk yang terputus
Gambar 5b. Ring balk yang terputus
Seharusnya ada Ring Balk
Gambar 6a. Ring Balk Tidak Ada.
Seharusnya ada Ring Balk
Seharusnya ada Kolom
Gambar 6b. Ring Balk dan Kolom Tengah Tidak Ada.
Seharusnya ada Ring Balk
Gambar 6c. Gambar di dalam bangunan
Gambar 6d. Tidak ada ring balk dan kolom tengah di bawah gunungan.
Gambar 6e. Akibat tidak adanya ring balk mengakibatkan rusaknya kusen pintu
Balok gunungan yang terputus
Gambar 7. Tulangan Gunung-gunung.
Perbandingan Tulangan gunungan yang runtuh
Gambar 8. Detail tulangan gunung-gunung dan sengkangnya yang sudah runtuh.
Jarak sengkang gunungan yang runtuh
Gambar 9. Jarak tulangan sengkang gunung-gunung yang sudah runtuh.
Sambunagan ring balk dengan kolom tidak ada sama sekali
Gambar 10. Hubungan Kolom dan Ring Balak Tidak Menyatu Sama Sekali
Sambunagan antar balok gunungan terlalu pendek
Gambar 11. Hubungan Antar Balok Gunung-gunung.
Panjang penyaluran tulangan kolom terlalu Pendek
Gambar 12. Hubungan Antara Balok Gunungan dengan Kolom