KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG
Andarias Makka Murni Soraya Amrizal Nazar
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAMPUNG Jl. Hi. Z.A. Pagar Alam No. 1A, Raja Basa, Bandar Lampung Telp. 0721 781776; 0721 701328; Fak. 0721 705273
PENDAHULUAN • Produktivitas Kelapa sawit dan Karet Lampung Kelapa Sawit : 16 t TBS/ha --- Pot. 30 t/ha Karet : 0,9 t Slab/ha --- Pot. 2 t/ha
•Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit dan Karet di Lampung Perkebunan Perk. Rakyat PBS PBN Total
Kelapa Sawit Karet Luas (ha) Prod. (ton) Luas (ha) Prod. (ton) 78.010 162.847 69.662 33.144 63.771 168.260 10.303 6.303 11.379 33.775 17.633 18.491 153.160 364.882 364.882 57.938
•KESESUAIAN AGROEKOLOGO KELAPA SAWIT Komponen Agroekologi
S1
Kelas Kesesuaian S2 S3 1450-1700 1250-1450 2500-3500 3500-4000 2-3 3-4
N < 1250 Curah Hujan (mm) 1700-2500 > 4000 Lamanya masa kering (bulan) <2 >4 Sangat Agak Terhambat, Drainase Baik, sedang Terhambat, terhambat agak cepat cepat Bahan kasar (%) < 15 15-35 35-55 >55 Kedalaman Tanah (cm) >100 75-100 50-75 <50 Kejenuhan Basa (%) <20 ≤20 >50 pH (H2O) 5,0-6,5 4,2-5,0 <4,2 C-Organik > 0,8 ≤ 0,8 Lereng (%) <8 8-16 16-30 >30 Batuan di permukaan (%) <5 5-15 15-40 >40
•KESESUAIAN AGROEKOLOGI KARET Komponen Agroekologi Curah Hujan (mm)
S1 2500-3000
Lamanya masa kering (bulan)
"1-2"
Drainase
Baik
Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Kejenuhan Basa (%) pH (H2O) C-Organik Lereng (%) Batuan di permukaan (%)
< 15 >100 <35 5,0-6,0 > 0,8 <8 <5
Kelas Kesesuaian S2 S3 N 2000-2500 1500-2000 < 1500 3000-3500 3500-4000 > 4000 "2-3" "3-4" >4 Agak Sangat Sedang Terhambat Terhambat 15-35 35-60 >60 75-100 50-75 <50 35-50 >50 6,0-6,5 >6,5 ≤ 0,8 8-16" 16-30 >30 "5-15" 15-40 >40
TUJUAN • Mengidentifikasi karakteristik agroekologi perkebunan kelapa sawit sebagai dasar untuk menyusun rekomendasi teknologi perbaikan kualitas lahan sesuai dengan kondisi agro-ekologi dan kemampuan adopsi petani di Lampung. • Mengidentifikasi karakteristik agroekologi perkebunan karet sebagai dasar untuk menyusun rekomendasi teknologi perbaikan kualitas lahan sesuai dengan kondisi agro-ekologi dan kemampuan adopsi petani di Lampung.
KELUARAN • Karakteristik zona-zona agroekologi perkebunan kelapa sawit dan karet di Lampung
• Komponen teknologi budidaya kelapa sawit dan karet yang sesuai dengan kondisi agro-ekologi teridentifikasi.
HASIL YANG DIHARAPKAN • Rekomendasi teknologi perbaikan kualitas lahan yang memiliki faktor-faktor pembatas pertumbuhan dan produksi kelapa sawit. • Rekomendasi teknologi perbaikan kualitas lahan yang memiliki faktor-faktor pembatas pertumbuhan dan produksi karet.
PERMASALAHAN •
Tingginya nilai ekonomi komoditas kelapa sawit dan karet menyebabkan terjadinya pengembangan yang tidak terkendali.
•
Penanaman/pengembangan tanpa mempertimbangkan kesesuaian agroekologi (Iklim dan lahan) untuk komoditas tsb.
•
Konversi komoditas tanaman pangan ke kelapa sawit dan karet
•
Pada umumnya lahan di Lampung tergolong tanah ultisol dengan tingkat kesuburan tanah yang rendah, pH 3,5-5,4.
•
Faktor-faktor pembatas seperti pH tanah, kedalaman solum, tekstur tanah, ketebalan gambut dan tingkat kematangan gambut belum teridentifikasi dengan baik seberapa besar mempengaruhi produktivitas kelapa sawit dan karet di Lampung.
•
Upaya perbaikan teknologi budidaya belum mampu mengatasi faktor-faktor agroekologi sebagai pembatas pertumbuhan dan produksi kelapa sawit atau karet.
METODOLOGI • Pengumpulan Data Produksi Kelapa Sawit dan Karet
• Karakterisasi Agroekologi meliputi. Karakter/sifat-sifat lahan dan iklim dengan berpedoman pada panduan evaluasi lahan untuk pewilayahan komoditas pertanian Karakter lahan: kedalaman perakaran efektif, tekstur, drainase, reaksi tanah/pH, keadaan batuan dipermukaan dan di dalam penampang tanah, relief dan kemiringan lereng, gejala-gejala erosi, dan bahaya banjir. Analisis lsifat kimia tanah: tekstur, pH, kadar C-organik, N, P dan K total, P tersedia, basa-basa dapat ditukar, KTK dan kejenuhan basa, kadar Aldd, dan Hdd
METODOLOGI (Lanjutan) • Analisis Data. Analisis korelasi (bivariate) digunakan untuk mengidentifikasi hubangan antara teknologi budidaya, karakter agroekologi dengan produksi kelapa sawit dan karet.
• Mekanisme Pemanfaatan Hasil Rekomendasi sebagai pedoman dalam menyusun program pengembangan dan pembinaan petani untuk meningkatkan produksi kelapa sawit dan karet Secara langsung dapat dimanfaatkan oleh petani untuk memperbaiki praktek pengelolaan tanaman kelapa sawit dan karet yang masih bersifat tradisional
PRODUK TARGET YANG INGIN DICAPAI • Rekomendasi teknologi perbaikan sifat fisik dan/atau kimia tanah yang menjadi faktor penghambat pertumbuhan dan produksi kelapa sawit pada masingmasing zona agroekologi, • Rekomendasi teknologi perbaikan sifat fisik dan/atau kimia tanah yang menjadi faktor penghambat pertumbuhan dan produksi karet pada masing-masing zona agroekologi di Lampung,
BENTUK KEGIATAN PEMANFAATAN HASIL • Program rehabilitasi tanaman kelapa sawit atau karet yang tidak produktif dengan berpedoman pada rekomendasi teknologi perbaikan kualitas lahan, berdasarkan kondisi agroekologi. • Program penyuluhan dalam upaya mendorong program peningkatan produktivitas kelapa sawit dan karet rakyat di Lampung. • Pengembangan kelapa sawit dan karet pada wilayah baru.
HASIL YANG SUDAH DICAPAI Sampai Pada Laporan ini Hasil Yang dicapai adalah: • Data sebaran, luas dan produksi kelapa sawit di Provinsi Lampung (Tabel 1) • Data sebaran, luas dan produksi karet di Provinsi Lampung (Tabel 2) • Lokasi terpilih untuk kegiatan pengkajian berdasarkan data sebaran, luas dan produksi kelapa sawit dan karet, yaitu: Kab. Tulang Bawang, Kab. Way Kanan, dan Kab. Lampung Tengah • Data agroekologi lahan kelapa sawit dan karet di Kabupaten Tulang Bawang (Tabel 3 dan Tabel 4)
Tabel 1. Data Sebaran, Luas dan Produksi Kelapa Sawit di Provinsi Lampung. Perkebunan Rakyat PBS PBN No Kabupaten/Kota Luas Prod. Luas Prod. Luas Prod. (ha) (ton) (ha) (ton) (ha) (ton) 1 Lampung Selatan 2.738 3.937 4.339 15.803 2 Pesawaran 493 1.229 3 Lampung Tengah 9.562 22.450 6.215 15.505 6.440 17.952 4 Lampung Timur 1.682 1.922 5 Lampung Utara 9.019 17.250 2.989 5.824 6 Way Kanan 15.563 9.02112.145 20.681 7 Lampung Barat 2.007 3.905 1.799 6.797 8 Tulang Bawang 36.742 102.89840.623 119.453 9 Tanggamus 174 235 10 B. Lampung 30 11 Total 78.010 162.84763.771 168.260 10.779 33.755 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Lampung 2010 PBS : Perkebunan Besar Suasta PBN : Perkebunan Besar Negara
Tabel 2. Data Sebaran, Luas dan Produksi Karet di Provinsi Lampung
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Perkebunan Rakyat PBS Luas Prod. Luas Prod. Luas (ha) (ha) (ton) (ha) (ton) Lampung Selatan 844 415 Pesawaran 511 322 Lampung Tengah 963 427 Lampung Timur 777 246 Lampung Utara 11.807 7.652 969 833 Way Kanan 23.827 10.833 5.000Lampung Barat 227 1.799 6.797 Tulang Bawang 30.422 13.201 3.695 5.204 Tanggamus 214 45 639 266 B. Lampung 70 3 Total 69.662 33.144 12.102 13.100
Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Lampung 2010 PBS : Perkebunan Besar Suasta PBN : Perkebunan Besar Negara
PBN Luas Prod. (ha) (ton) 12.122 10.779
5.511
7.712
17.633
18.491
Tabel 3. Karakteristik kimia tanah lahan perkebunan kelapa sawit di Kec. Gedung Aji, Kab. Tulang Bawang, Lampung
No
Jenis Analisis
GAS156 5,22 4,25 2,23 0,17 29,36 10,32 9,46
GAS157 5,05 4,17 1,97 0,18 11,25 19,14 8,92
GAS158 4,85 4,04 1,95 0,17 28,26 13,04 8,46
GAS159 4,83 4,03 1,71 0,17 11,80 17,65 11,60
Hasil Analisis GAS- GAS160 161 5,18 4,85 4,28 3,92 2,05 1,53 0,15 0,15 26,34 8,78 9,23 18,20 13,17 9,65
GAS162 4,64 3,90 2,80 0,20 18,93 14,66 10,42
GAS- GAS- GAS163 164 165 5,04 4,85 4,85 4,15 3,97 3,95 1,67 1,49 1,67 0,14 0,13 0,13 15,09 9,60 12,35 7,60 7,88 8,15 13,20 11,28 11,54
1Ph: H2O HCl 2C-Organik (%) 3N (%) 4P Bray-1 (ppm) 5P HCl-25% (mg P2O5/100 g) 6K HCl25% (mg K2O/100 g) 7Kemasaman Dapat ditukar - Aldd 0,95 1,10 0,90 1,15 1,20 1,25 1,15 1,05 1,30 1,45 - H-dd 0,20 0,50 0,60 0,15 0,20 0,85 0,95 0,40 0,25 0,35 8Kapasitas Tukar Kation (cmol/kg) 12,69 13,40 13,40 12,69 12,69 11,99 14,10 10,58 11,28 11,99 9K-dd (cmol/kg) 0,32 0,25 0,30 0,39 0,22 0,31 0,35 0,27 0,29 0,24 10Na-dd (cmol/kg) 0,65 0,70 0,80 0,67 0,60 0,72 0,85 0,90 0,60 0,55 11Ca-dd (cmol/kg) 5,20 6,29 5,24 4,39 4,47 5,73 5,92 6,52 5,89 5,91 12Mg-dd (cmol/kg) 1,06 1,30 0,62 0,56 0,66 0,52 0,85 0,90 0,66 0,52
Keterangan: GAS = Gedong Aji (lahan kelapa sawit) 156- 165 = titik pengambilan sampel tanah
Tabel 4. Data Karakteristik kimia tanah perkebunan karet di Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, Lampung
No
Jenis Analisis
1pH H2O HCl 2C-Organik (%) 3N (%) 4P Bray-1 (ppm) 5P HCl-25% (mg P2O5/100 g) 6K HCl25% (mg K2O/100 g) 7Kemasaman Dapat ditukar - Aldd - H-dd 8Kapasitas Tukar Kation (cmol/kg) 9K-dd (cmol/kg) 10Na-dd (cmol/kg) 11Ca-dd (cmol/kg) 12Mg-dd (cmol/kg)
BAK- BAK- BAK146 147 148 4,57 4,95 4,66 4,05 4,09 4,01 2,37 2,27 2,27 0,21 0,14 0,18 9,31 24,25 23,41 10,32 16,29 10,59 8,19 7,28 13,02 0,8 0,75 0,2 0,55 13,4 12,69 0,33 0,24 0,89 0,65 4,56 4,87 1,05 1,15
Hasil Analisis BAK- BAK- BAK149 150 151 4,89 4,5 4,64 3,99 3,95 4,03 2,22 2,11 2,04 0,17 0,19 0,18 10,15 20,59 9,59 9,78 19,01 13,31 8,96 10,93 8,32
0,95 0,65 1,05 1,05 0,6 0,7 0,75 0,15 12,69 12,69 11,99 10,58 0,38 0,3 0,25 0,34 0,72 0,85 0,55 0,5 5,28 3,54 3,69 3,18 0,92 0,86 0,95 0,65
Keterangan: BAK = Gedong Aji (lahan kelapa sawit) 146- 155 = titik pengambilan sampel tanah
BAK152 4,42 3,95 2,02 0,17 12,13 10,05 9,26
BAK153 4,68 4 2,05 0,18 25,66 11,13 7,65
BAK- BAK154 155 4,39 4,83 3,97 3,99 2,64 2,01 0,17 0,18 25,95 10,72 17,38 8,96 8,11 7,96
1,15 0,85 1,1 1,2 0,1 0,45 0,65 0,4 13,4 11,99 14,81 10,58 0,2 0,31 0,33 0,37 0,6 0,66 0,72 0,9 5,31 5,34 2,94 3,33 0,88 0,6 0,93 0,97
Hasil Pengamatan Lapang
• Produktivitas kelapa sawit rakyat berkisar dari 9 – 12 ton Tandan Buah Segar (TBS), • Produktivitas karet berkisar 720-2100 kg lateks.ha-1.tahun-1. • Berdasarkan hasil analisis kimia tanah (Tabel 3 dan Tabel 4) keseusaian lahan tanaman kelapa sawit, maupun karet adalah S1 dan S2.