ISSN : 0853-2516
KAJIAN FINANSIAL PERIKANAN LAUT LEMURU (SARDINELLA LEMURU) Oleh Dra. Achadyah Prabawati Dosen STIA “Pembangunan” Jember
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1) efisiensi penggunaan alat tangkap purseseine; 2) nilai tambah dan kelayakan usaha pengolahan ikan; 3) kepekaan financial usaha pengolahan perikanan laut ; 4) distribusi ikan segar. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Metode analisis menggunakan 1) R/C ratio, 2) Nilai tambah, 3) NPV, Net B/C, IRR, dan PBP, 4) Sensitifitas, dan 5) Ford Field Analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pada musim banyak ikan didaerah Selat Bali maupun di Sembulungan mempunyai R/C rata-rata >1 sehingga sangat efisien. Usaha pengalengan ikan layak dilakukan karena memberikan nilai tambah yaitu keuntungan 94,53%. NPV, Net B/C, IRR, dan PBP, serta sensitifitas mempunyai tingkat kelayakan. Dan sesuai FFA maka ada medan kekuatan dan factor penghambat. pada factor sarana dan prasarana, produksi, pengolahan serta pemasaran. layang dan ikan tongkol. Lemuru
PENDAHULUAN Sarana produksi, produksi,
(sardinella
Lemuru)
merupakan
pengolahan dan pemasaran, menurut
sumberdaya
Manurung dan Indraningsih merupa-
Muncar dengan potensi penangkapan
kan suatu system yang saling terkait
maksimum 25.256 ton per tahun, dan
dalam perikanan. Tiga jenis ikan
hasil produksi penangkapan sebesar
yang menduduki nilai terbesar dalam
26.125
ton
perikanan
per
tahun
utama
(Dinas
penangkapan, yaitu ikan lemuru,
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
29
ISSN : 0853-2516 Perikanan Dan Kelautan Kabupaten
pengolahan sampai dengan pema-
Banyuwangi , 2004)
saran. Para pengamat menilai bahwa
Tujuan penelitian ini adalah
agribisnis
perikanan
itu
sering
untuk mengetahui 1) efisiensi biaya
dihadapkan pada masalah resiko
produksi penggunaan alat tangkap
dsan ketidak pastian usaha yang
purseseine, 2) Nilai tambah dsan
tinggi yang bersifat eksternalitas
kelayakan usaha pengolaha ikan
yaitu
lemuru, 3) Kepekaan usaha pengo-
(Soekartawi, 1995).
diluar
jangkauan
petani
lahan perikanan laut secara financial
Sedangkan kegiatan pra pe-
terhadap perkiraan perubahan dalam
nangkapan, menurut Mintoro (1993)
perekonomian, 4) Distribusi margin
dibedakan atas: 1) Mempersiapkan
pemasaran ikan lemuru segar dan 5)
alat penangkapan ikan, meliputi
Rancangan pengembangan agribisnis
bahan-bahan perbaikan alat tangkap
ikan lemuru.
yang
Penelitian
ini
diharapkan
rusak
misalnya
tali
dan
pancing.. 2) Mempersiapkan bekal
dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk
bagi: 1) pelaku kegiatan agribisnis
yang terdiri dari makanan, minuman
perikanan
dan rokok, pengawet ikan (garam),
laut
lemuru
dalam
mengembangkan usahanya, 2) Peme-
yang mendukung
penangkapan,
es, solar untuk perahu bermotor.
rintah Daerah untuk mengembangkan kebijakan
operasional
Penangkapan perikanan laut mempunyai
sifat
spesifik,
yaitu
pengembangan agribisnis perikanan
perikanan laut tidak berdasarkan luas
laut lemuru yang terstruktur.
lahan, karena sumber daya yang tersedia secara alami dalam samudra,
TINJAUAN PUSTAKA
serta
dapat
dimanfaatkan
oleh
Agribisnis adalah rangkaian
penduduk di suatu negara. Namun
kegiatan yang utuh dan tidak ter-
pemanfaatan sumberdaya tersebut
pisah, mulai dari proses produksi,
mempunyai ketentuan batas wilayah
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
30
ISSN : 0853-2516 yang diatur dalam suatu konvensi
2. Agroindustri perikanan laut
atau hukum laut yang harus dise-
lemuru (Sardinella Lemuru)
pakati
mampu
diantara
negara
yang
bersangkutan. (Sugiarto, 1998).
memberikan
nilai
tambah
Pengolahan agroindustri pada
3. Agroindustri perikanan laut
dasarnya merupakan suatu kegiatan
lemuru (Sardinella Lemuru)
industri yang memanfaatkan produk
layak secara financial.
primer hasil pertanian sebagai bahan
4. Agroindustri perikanan laut
baku untuk diolah menjadi produk
lemuru (Sardinella Lemuru)
baru., baik yang bersifat setengah
di Muncar tidak peka terha-
jadi
dap perubahan biaya tenaga
maupun
siap
dikonsumsi.
(Aziz.1993)
kerja , biaya bahan baku, dan
Menurut Muhamad (2004),
biaya bahan baker.
kegiatan pemasaran ikan adalah
5. Distribusi Margin pemasaran
semua bentuk kegiatan ekonomi
ikan lemuru tidak merata
yang berkaitan dengan pekerjaan
diantara berbagai lembaga
untuk meningkatkan kegunaan ikan
pemasaran.
dengan
memindahkan
ikan
dari
nelayan
dan
menggunakan
jasa,
METODOLOGI PENELITIAN
seperti pengangkutan sehingga men-
Daerah
penelitian
dipilih
cakup kegunaan tempat, waktu dan
secara sengaja di Kecamatan Muncar
pemilikan.
Kabupaten
Banyuwangi.
Metode
penelitian
menggunakan
metode
diskriptif analitik. Metode pengamHIPOTESIS
bilan sample alat tangkap lemuru
1. Alat tangkap purseseine lebih efisien
untuk
menangkap
ikan lemuru Majalah Ilmiah
adalah
metode
simple
random
sampling dengan 44 responden, dan pengambilan sample atas 2 agro
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
31
ISSN : 0853-2516 industri pengalengan ikan adalah
pemasaran ikan menggunaka metode
purposive
method
snow ball sampling.
Selanjutnya
pengambilan
(disengaja). sample
Alat uji hipotesis menggunakan rumus yaitu :
TR TC
1. R / CRatio
, TR = Total Penerimaan, TC = Biaya Tetap dan
Variabel 2. VA NP IC Tenaga Kerja
BC
n
3. a. NPV t i
, NP = Penjualan Produksi, IC = Biaya selain
1i n
b. NetB / C
, B = Manfaat = Benefit , C = Biaya = Cost
t
BC
t i
1i
n
CB
t i
t
1i
t
NPV i i i NPV NPV ii i
c. IRR t i
ii
ii
i
,
ii = Bunga modal terendah , i = Bunga modal tertinggi Investasi NetBenefit / n 4. Analisis sensitifitas kepekaan terhadap kenaikan biaya (bahan baku sebesar
d. PBP
11,75%, tenaga kerja sebesar 16,31%; dan bahan bakar sebesar 26,42%) dari biaya semula dimana parameter lainnya dianggap tetap. m
n
5. M C ij i 1 j 1
j
Cij = Biaya pemasaran , πij = keuntungan lembaga pemasaran Analisis
FFA
melihat
medan kekuatan (Dinas Perkebunan
pengembangan agribisnis perikanan
Jawa Timur, 2001) antara lain: 1)
lemuru, dengan tahapan analisis
Mengidentifikasi
Majalah Ilmiah
untuk
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
masalah
Oktober 2007
berda-
32
ISSN : 0853-2516
sarkan isu strategis, 2)Meng-analisis
Hasil
masalah, 3)Mengidentifikasi solusi
penangkapan
masalah,
Sembulungan (daerah terdekat) dan
dan
4)Meng-identifikasi
analisis
R/C
ikan
lemuru
ratio di
aktifitas strategis.
Selat Bali (daerah terjauh) pada
HASIL ANALISIS DAN PEMBA-
musim banyak ikan dan sedikit ikan
HASAN
adalah:
Tabel 1: Hasil Analisis R/C Penangkapan Ikan Lemuru dengan Purseseine Musim Banyak Ikan (Rp) Musim Sedikit Ikan (Rp) Keterangan Selat Bali Sembulungan Selat Bali Sembulunga n 2 Rata 1.012.438.63 1.012.438.636 57.869.318 57.869.316 6 Tertinggi 6.224.113.63 6.2243113.63 167.784.09 167.784.091 TR 6 6 1 Terenda 225.081.818 225.081.818 12.471.591 12.471.591 h Rata2 730.282.051 422.450.607 251.570.92 170.903.264 8 Tertinggi 1.024.017.88 531.337.516 298.814.28 173.789.457 TC 0 7 Terenda 685.782.016 377.950.573 291.669.91 166.385.821 h 2 2 Rata 1.39 2.40 0.23 0.34 R/ Tertinggi 6.08 11.71 0.56 0.97 C Terenda 0.33 0.60 0.04 0.07 h Sumber : Data diolah tahun 2005 Pada musim banyak ikan didaerah
penangkapan yang dikeluarkan se-
Selat Bali maupun di Sembulungan
makin besar sehingga R/C lebih
mempunyai R/C rata-rata >1 sehing-
rendah.
ga sangat efisien. Namun di Selat Bali
yang
lebih
jauh
dari
di
sembulungan, maka biaya jelajah
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Adapun proses produksi ikan lemuru
menjadi
ikan
kalengan
menimbulkan nilai tambah agro-
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
33
ISSN : 0853-2516
industri pengalengan ikan lemuru
(Sardinella Lemuru).
Tabel 2: Nilai Tambah Agroindustri Pengalengan Ikan 2004 Output, Input dan Harga Produk Ikan Bahan Baku (kg/hari) 7.595,71 Harga Bahan Baku (Kg/ hari) 2.000,00 Hasil Produksi (Kaleng/ hari) 41.752,00 Faktor Konversi (3/1) 5.50 Harga Produk (Rp/ kaleng) 2.000,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp/ Kg Bahan Baku) 344.69 Input lain (Rp/ Kg Bahan Baku) 2.695,98 Nilai Produk (4x5) (Rp/ Kg) 10.993,57 a. Nilai tambah (8-7-2) (Rp/ Kg) 6.297,59 b. Rasio Nilai Tambah (9a/ 8)x100% 57,28 10 a. Imbalan Tenaga Kerja (Rp/ Kg) 344,69 b. Bagian Tanaga Kerja (10a/ 9a)x100% 5,47 11 a. Keuntungan (9a-10a)(Rp/ kg) 5.932,90 b. Tingkat keuntungan (11a/ 9a)x100% 94,53 Sumber: Data diolah tahun 2005 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keuntungan per Kg bahan baku yang
sanaan pengembangan usaha lebih
diperoleh pengusaha lebih besar
lanjut. Untuk mengetahui secara
dibandingkan dengan imbalan yang
financial usaha pengalengan ikan
diperoleh tenaga kerja langsung.
menguntungkan atau tidak, maka
Sehingga agroindustri pengalengan
selisih total penerimaan dan total
ikan lemuru lebih mementingkan
biaya yang dikeluarkan pengusaha
factor
imbalan
pada discount rate 18% (Bank BRI)
modal, karena pengalengan ikan
yang berlaku pada saat penelitian,
merupakan agroindustri yang padat
sesuai dengan perincian berikut:
managemen
dan
modal. Analisis finansial merupakan penilaian kelayakan dalam pelak-
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
34
ISSN : 0853-2516
Tabel 3: Analisa Finansial PT Blambangan PT Sb Vl Rata-rata Keterangan Ry Samudra 1.596.346.478 1.147.725.824 1.372.036.151 layak
Kriteria
NPV (Rp) Net B/C 1,42 1,37 IRR (%) 31,24 31,20 PBP 3,76 4,34 Sumber: data diolah tahun 2005
1,39 31,22 4,05
layak layak -
NPV lebih dari 0 berarti mempunyai
Periode pengembalian investasi yang
keuntungan, sehingga usaha tersebut
ditanam untuk biaya tetap adalah
layak .
3,76 tahun dan 4,34 tahun.
Nilai Net B/C pada discount Rate sebesar 18%, mempunyai angka 1,42
Analisis sensitifitas agroin-
dan 1,37 ini berarti bahwa peru-
dustri
sahaan tersebut mampu memberikan
dilakukan apabila terjadi perubahan
manfaat 1,42 dan 1,37 kali lipat dari
keadaan. Penelitian sensitifitas ini
biaya yang dikeluarkan untuk ke-
dilakukan dengan menaikkan tiga
giatan produksinya.
macam variable yaitu bahan baku,
IRR
atau
tingkat
pengembalian
tenaga
pengalengan
kerja
dan
ikan
bahan
lemuru
bakar,
internal agroindustri masih mampu
dengan asumsi factor lain yang
mengembalikan pengeluaran inves-
mempengaruhi
tasi yang digunakan sampai pada
(tetap). Adapun hasil estimasi yaitu :
dianggap
konstan
tingkat suku bunga 31,24% dan 31,20%.
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
35
ISSN : 0853-2516
Tabel 4: Analisa Finansial bila Biaya Bahan Baku naik 11,75% Kriteria PT Blambangan PT Sb Vl Rata-rata Ket. Ry Samudra NPV 292.163.019 352.868.374 322.515.697 layak (Rp) Net B/C 1,08 1,11 1,09 layak IRR (%) 20,63 22,42 21,52 layak PBP 6,17 6,57 6,37 Sumber: data diolah tahun 2005 Tabel 5: Analisa Finansial bila Biaya Tenaga Kerja naik 16,31% Kriteria PT Blambangan PT Sb Vl Rata-rata Ket. Ry Samudra NPV 1.435.333.677 1.125.971.681 1.280.652.679 layak (Rp) Net B/C 1,37 1,36 1,37 layak IRR (%) 29,88 30,95 30,42 layak PBP 3,95 4,38 4,16 Sumber: data diolah tahun 2005 Tabel 6: Analisa Finansial bila Biaya Bahan Bakar naik 26,42% Kriteria PT Blambangan PT Sb Vl Rata-rata Ket. Ry Samudra NPV 1.547.930.102 978.184.139 1.263.057.121 layak (Rp) Net B/C 1,.40 1,32 1,36 layak IRR (%) 30,85 29,40 30,12 layak PBP 3,82 4,70 4,26 Sumber: data diolah tahun 2005 Analisi
margin
pemasaran
ikan
lemuru
ikan lemuru segar dapat diketahui
Kabupaten
dengan melihat rantai pemasaran
berikut:
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
segar
di
Muncar
Banyuwangi
sebagai
Oktober 2007
36
ISSN : 0853-2516
Gambar 1: Rantai Pemasaran Ikan Lemuru Segar Nelayan Pemilik/ Kuasa Pemilik
TPI/ Timbang
Agroindustri
Pengecer Belantik Sodagar
Margin pemasaran merupa-
Konsumen/ Pengepul di luar kota
ditawarkan melimpah, sehingga har-
kan indikatror yang sering digunakan
ga
untuk
melihat
dibandingkan pada musim sedikit
efektif
dan
pemasaran untuk
yang
mengetahui
ikan
ikan.
lemuru
lebih
rendah
Dibawah ini hasil analisis
penyebab tingginya margin pema-
margin pemasaran ikan lemuru segar
saran tersebut. Pada saat musim
di musim banyak ikan dan sedikit
banyak ikan maka jumlah ikan yang
ikan.
Tabel 7: Hasil Analisis Margin Pemasaran Ikan Lemuru Segar di Musim Banyak Ikan N o
Lembaga Pemasaran
1
Nelayan a. Harga jual Belantik a. Harga beli b. Harga jual c. Biaya : Es Angkut Total Biaya Keuntungan
2
Majalah Ilmiah
Shar e (%)
Rp/ Kg
SP II DM Shar (%) e (%)
1.800
69,23
1.800
72,00
1.800 2.000
69,23
1.800 2.300
6,75 8,38
2,08 2,58
9,88
3,04
54 87 121 379
Rp/ Kg
54 67 121 79
SP I DM (%)
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
SP III Rp/K DM g (%)
Shar e (%)
1.800
74,26 78,26
Oktober 2007
10,80 13,40
2,348 2,913
75,80
16,48
37
ISSN : 0853-2516
3
Pengecer 2.000 a. Harga beli 2.600 b. Harga jual c. Biaya : Es 160 Angkut 135 295 Total Biaya 305 Keuntungan 2600 4 Konsumen 300 MP Sumber : data diolah 2005
76,92
1.800 2.500
20,00 16,88
6,15 5,19
38,13
11,73 100
160 135 295 405 2500 700
72,00
22,66 19,29
6,40 5,40
57,86
16,20 100
100
2.300 500
100 100
Tabel 8: Hasil Analisis Margin Pemasaran Ikan Lemuru Segar di Musim Sedikit Ikan N o
Lembaga Pemasaran
Rp/ Kg
SP I DM (%)
Shar e (%)
Rp/ Kg
SP II DM Shar (%) e (%)
SP III Rp/K DM g (%)
Shar e (%)
50
2500
55,56
2.500
62,50
50
2.500 4.000
62,50
2,16 2,68
1,08 1,34
15,16
7,58
54 67 121 1.446
1
Nelayan 2.500 a. Harga jual 2 Belantik 2.500 a. Harga beli 3.000 b. Harga jual c. Biaya : 54 Es 67 Angkut 121 Total Biaya 379 Keuntungan 3 Pengecer 3.000 a. Harga beli 5.000 b. Harga jual c. Biaya : Es 160 Angkut 135 295 Total Biaya 1.705 Keuntungan 5.000 4 Konsumen 2.500 MP Sumber: data diolah 2005
Majalah Ilmiah
60
2.500 4.500
6,4 5,4
3,2 2,7
68,2
34,1 100
160 135 295 1.705 4500 2.500
100
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
3,50 4,47
1,35 1,68
96,40
36,15
55,56
8,00 6,75
3,56 3,00
85,25
37,89 100
100
4.000 1.500
Oktober 2007
100 100
38
ISSN : 0853-2516
Rancangan
Pengembangan
bat dalam pengem-bangan usaha
Agribisnis Perikanan Laut Lemuru di
agribisnis terstruk-tur perikanan
Muncar
laut lemuru. Ada beberapa factor
Kabupaten
Banyuwangi
menggunakan analisis FFA (Ford
pendorong
(Driving
Force
Field Anlysis ), yaitu analisis Medan
Factor) , diantaranya adalah :
Kekuatan , dengan tahapan :
a. Pada sarana dan prasarana,
1. Identifikasi masalah berdasarkan
dimana ikan lemuru adalah
isu strategis pengembangan agri-
potensi utama (80%) ikan
bisnis perikanan laut lemuru.
laut didaerah Muncar.
Ada beberapa masalah strategis ,
b. Pada pengolahan ikan di-
diantaranya :
lengkapi dengan cold storage,
a. Ketersediaan
sumberdaya
pengalengan ikan dan pe-
yang
terus
nepungan ikan menggunakan
alat
proses produksi cepat dan
tangkap dan tingginya biaya
higienis, sanitasi baik dan ada
operasional kegiatan penang-
standard
kapan ikan
Pengalengan
ikan
lemuru
menurun,
kepadatan
b. Manajemen integrative dalam pengembangan
agribisnis
ikan) dan memiliki Assosiasi Pengusaha Pengalengan Ikan
bangan agribisnis perikanan laut lemuru.
(APPI). c. Pada
pengembangan perikanan
pemasaran,
jumlah
pembeli dan penjual cukup
laut
banyak, dan semua hasil tang
lemuru. 2. Analisis
juga
tive (tepung ikan dan minyak
c. Kelembagaan dalam pengem-
agribiosnis
ikan
produk,
menghasilkan produk deriva-
perikanan laut lemuru.
d. Pembiayaan
mutu
kapan ikan lemuru segar berdasarkan
terserap oleh pasar. Informasi
faktor pendorong dan pengham-
harga diperoleh dari pasar
Majalah Ilmiah
masalah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
39
ISSN : 0853-2516
yang berpusat di TPI Muncar
adanya
dan harga terjangkau oleh
dustri.
semua kalangan masyarakat.
kelompok
agroin-
d. Pada pemasaran dimana seg-
Sedangkan faktor penghambat
mentasi pasar ikan kalengan
(Restrainning
adalah kalangan menengah
Force
Factor)
diantaranya adalah:
keatas, kurang promosi serta
a. Pada sarana dan prasarana,
pemasaran ditingkat local.
dimana terjadi pencemaran
Sementara harga ikan lemuru
lingkungan disekitar pantai
segar ,mudah berubah dan
karena
ditentukan oleh pihak agro-
ikut
tertangkapnya
ikan lemuru anakan.
industri.
b. Pada proses produksi dimana
3. Rancangan model pengembangan
nelayan dengan pendidikan
agribisnis perikanan laut lemuru
SD-SMP yang sangat pasrah
diharapkan dapat memacu per-
dengan keadaan, serta tidak
tumbuhan semua subsiatem se-
ada
nelayan
cara betsama-sama, mulai dari
pursesine, sementara penyu-
sarana dan prasarana, produksi
luhan dari dinas perikanan
penangkapan, pengolahan dan
laut hanya bersifat informasi.
pemasaran.
kelompok
c. Pada pengolahan diketahui managemen usaha agroindustri kecil kurang professional dan menggu-nakan teknologi sederhana,
Majalah Ilmiah
serta
belum
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
40
ISSN : 0853-2516
Gambar 2: Rancangan Model Pengembangan Agribisnis Terstruktur . Perangkat hukum, peraturan, Penelitian, pengembangan dan Kebijaksanaan Pemerintah lainnya
Lembaga keuangan Investor / Swasta
Perguruan Tinggi
Himpunan Kelompok Usaha
ANGGOTA Kelompok Usaha Penyalur Saprodi -Penangkapan Ikan Kelompok (Es, BBM, Armada Usaha & Alat tangkap) Nelayan -Agroindustr (Bhn Purseseine Baku & Pelengkap)
Kelompok Usaha Agroindustri -Tepung Ikan -Cold Storage -Pengasinan -Pengalengan -APPI
Upaya untuk mewujudkan
pelaksanaan. Pendekatan seperti ini
pengembangan agribisnis terstruktur
adalah suatu strategi untuk mencapai
adalah dengan melakukan penge-
pembangunan
lolaan
keputusan
wilayah
pesisir
berbasis
Kelompok Usaha Pedagang Ikan Lemuru Segar : -Belantik -Sodagar
yang
pengambilan
tentang
pemanfaatan
masyarakat, yang merupaka suatu
sumber daya secara berkelanjutan
pendekatan pengelolaan yang meli-
berada
batkan kerja sama antara masyarakat
nisasi dalam masyarakat di daerah
setempat dan pemerintah yang secara
tersebut. Disini masyarakat diberi
bersama berpartisipasi aktif baik
kesempatan dan tanggung jawab
dalam perencanaan sampai pada
dalam melakukan pengelolaan sum-
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
ditangan
organisasi-orga-
Oktober 2007
41
ISSN : 0853-2516
berdaya
yang
masyarakat
dimiliki,
dimana
bantuan modal uasaha maupun
mendefinisikan kebu-
subsidi terhadap pelaku agri-
tuhan, tujuan dan aspirasinya serta membuat keputusan demi kesejah-
bisnis. -
teraannya.
Penguatan jaringan kerjasama dengan pemasok saprodi dan bahan baku.
-
KESIMPULAN Penangkapan dengan
alat
ikan
tangkap
lemuru
purseseine
Mengoptimalkan fungsi TPI sebagai terminal agribisnis
-
Pembentukan
Forum
adalah efisien pada musim banyak
antar
agribisnis
ikan untuk daerah Selat Bali dan
kelompok agroindustri.
pelaku
Dialog dan
Sembulungan, dan tidak efisien pada
-
Mengoptimalkan peran APPI
musim sedikit ikan. Usaha agro-
-
Penguatan jaringan
kerjasama
industri pengalengan ikan di Muncar
antara pengusaha dan konsumen
Kabupaten Banyuwangi memberikan
potensial.
nilai tambah, serta layak secara financial. Analisis sensitifitas pada
DAFTAR PUSTAKA
agroindustri pengalengan ikan tidak
Azis, 1993, permodalan Agroin-
peka
terhadap
perubahan
harga
bahan baku , biaya tenaga kerja dan biaya bahan bakar. Distribusi margin
dustri,
Jakara:
Insan
Mitra
Mandiri Dinas Perikanan dan Kelautan Kabu-
pemasaran ikan lemuru tidak merata
paten
diantara
Laporan tahunan 2004, Banyu-
berbagai
lembaga
pemasaran.
Banyuwangi,
2004,
wangi. Manurung, V.T dan K.S Indriasih,
SARAN
1995,
-
Dukungan pemerintah dalam hal
Pengembangan Perikanan Laut
pembimbingan dan pembinaan,
Skala Kecil dan Menengah di
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Profil
dan
Oktober 2007
Masalah
42
ISSN : 0853-2516
Jawa Timur dan Maluku. Dalam
Soekartawi,
1995,
Pembangunan
jurnal Forum Penelitian Agro
Pertanian, Jakarta : PT. Raja
Ekonomi vol 13. No 1 Juli 1995.
Grafindo Persada.
Jakarta: Departemen Pertanian. Muhammad, Sahri, 2004, Manajemen Operasi Bisnis Penang-
Soetriono
dkk,
2002,
Analisis
Manfaat dan Biaya I, Jember: Universitas Jember.
kapan Ikan, Malang: fakultas Perikanan Universitas Brawijaya.
Majalah Ilmiah
“DIAN ILMU”
Vol.8 No. 1
Oktober 2007
43