Kajian Biaya , Penerimaan & Keuntungan Usahatani
I. Pendahuluan • Setiap kegiatan pada proses produksi dalam usahatani menimbulkan pengorbanan hasil yg diperoleh • Korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi ini, yang semula fisik, kemudian diberikan nilai rupiah diberi istilah biaya • Petani mengharapkan produksi yang lebih besar lagi agar memperoleh pendapatan yang besar pulaTK, modal, saprodi • Usahatani dikatakan berhasil dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga kerja luar keluarga, serta sarana produksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan menjaga kelestarian usahataninya.
Faktor yg mempengaruhi biaya produksi • Pertanyaan-pertanyaan dimana, kapan, berapa, bagaimana dan apa yang diproduksi jelas akan berpengaruh terhadap aspek biaya • Dimanaterkait struktur dan fungsi lahan • Kapanterkait dgn musim • Berapa terkait luas lahan, berapa banyak produksinya • Bagaimanacara dan teknologi
Definisi Biaya • Biaya dapat dikatakan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan oleh pihak produsen untuk menghasilkan produk. • Terdapat beberapa biaya dalam aktivitas produksi, namun pada intinya biaya produksi terdiri atas dua bagian utama, yakni biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). • Dengan menambah jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya produksi akan ikut bertambah. • Bertambahnya jumlah produk menyebabkan biaya per satuan menjadi semakin rendah karena beban biaya tetap dibagi atas banyaknya jumlah produk, sehingga hasilnya menjadi lebih kecil
Biaya Usahatani 1. Biaya Investasi • Merupakan biaya awal yang dikeluarkan oleh petani sebelum menjalankan proses usahataninya. • Menurut Ibrahim (2003), untuk menentukan jumlah biaya investasi secara keseluruhan disesuaikan dengan aspek teknis produksi, antara lain : Lahan, Gedung, Mesin, Peralatan, Biaya Lain, Biaya lain meliputi biaya studi kelayakan
Lanjutan............... 2. Biaya produksi • Merupakan keseluruhan biaya yang dilakukan selama proses produksi tanaman. Biaya produksi terdiri dari : 1. Biaya Tetap Biaya yang jumlahnya relatif tetap, dan secara tetap dikeluarkan meskipun jumlah produksi banyak atau sedikit. Sehingga besarnya biaya tetap tidak terpengaruh oleh besar kecilnya produksi yang dijalankan. TFC Xi Pxi n
= total biaya tetap (Rp) = jumlah fisik dari input = harga input (Rp) = jumlah atau banyaknya input
2. Biaya Variabel • Untuk tujuan perencanaan dan pengawasan, biaya variabel dibedakan menjadi : • Engineered variabel cost biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan yang erat dan nyata. Contohnya : biaya bahan baku. • Discretionary cost biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebagai akibat kebijakan manajemen. Misalnya adalah pengeluaran untuk pembelian bahan baku. Semakin banyak barang yang dihasilkan, maka semakin besar pula pengeluaran untuk pembelian bahan baku.
• Kesimpulannya ialah Jika jumlah produksinya sedikit, maka nilai biaya yang diperlukan rendah. • Sehingga dalam hal ini, antara biaya variabel dan jumlah produksi merupakan suatu hubungan yang sifatnya searah. • Dalam usahatani, yang termasuk biaya variabel adalah pengeluaran untuk pembelian pupuk, bibit, benih, pestisida, biaya persiapan dan persewaan lahan, serta biaya pengolahan lahan
3. Biaya Total • Biaya total (total cost) dapat diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel, dapat dirumuskan sebagai berikut : • TC = TFC + TVC • TC = Total Cost (Biaya total (Rp)) • TFC = Total Fixed Cost (Biaya tetap total (Rp)) • TVC = Total Variable Cost (Biaya variabel total (Rp)) • Q = Quantitas Produk
Q 0 1 2 3 4 5 6
TFC TVC TC 60 0 60 60 30 90 60 40 100 60 45 105 60 55 115 60 75 135 60 120 180
Biaya (Cost)
Hubungan Biaya dengan Jumlah Produksi (Q) 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
Q TFC TVC TC 1
2
3 4 5 6 Quantity (Q)
7
PENDAPATAN DALAM USAHATANI 1. Penerimaan • Kadarsan (1993) menyatakan, bahwa usahatani pada akhirnya akan menghasilkan produk atau output yang merupakan penerimaan bagi petani jika dikalikan dengan harga produk • Kelebihan penerimaan dari total biaya merupakan keuntungan usahatani • Besar kecilnya keuntungan yang diperoleh tergantung pada tinggi rendahnya biaya produksi, harga komoditas, dan jumlah produk yang dihasilkan
PENERIMAAN : • Menurut Soekartawi (1995), penerimaan merupakan merupakan perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual,
• TR = P x Q Keterangan: • TR = Penerimaan Total (Rp) • P = Harga Produk (Rp/ unit) • Q = Jumlah Produksi (unit)
2. Pendapatan • Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya yang digunakan. • Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan terus berkembang dengan baik karena pada prinsipnya, tujuan perusahaan secara umum adalah mencari laba maksimal. • Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani, antara lain: luas lahan, tingkat produksi, pilihan dan kombinasi cabang usaha, intensitas pengusaha pertanaman, dan efisiensi tenaga kerja (Hernanto, 1991).
• Sedangkan menurut Mulyadi (1992), pendapatan merupakan keuntungan yang diperoleh para pengusaha sebagai pembayaran dari melakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Menghadapi resiko ketidakpastian dimasa yang akan datang. 2. Melakukan inovasi/pembaharuan di dalam kegiatan ekonomi. 3. Mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar.
Pendapatan • Pd = TR – TC Keterangan: • Pd = Pendapatan (Rp) • TR = Total Revenue (Penerimaan total (Rp)) • TC = Total Cost (Biaya total (Rp)) • Keuntungan : Pendapatan-Biaya-biaya implisit
Dalam menghitung penerimaan usahatani, perlu diperhatikan : • Hati-hati dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua produk pertanian bisa dipanen secara serentak. Contoh : ▫ Menghitung produksi padi per ha mudah karena proses panennya serentak ▫ Menghitung produksi tomat relatif sulit karena tomat dipanen bisa dipanen tidak berbarengan sesuai tingkat kematangan tomat. • Hati-hati dalam menghitung penerimaan : ▫ Produksi mungkin dijual beberapa kali, sehingga diperlukan data frekuensi penjualan ▫ Produksi mungkin dijual beberapa kali pada harga jual yang berbeda
Cara memperhitungkan hadisapoetro (1973) 1.
a.
b.
c.
pendapatan;
menurut
Pendapatn kotor atau penerimaan adalah seluruh pendapatan diperoleh dari usahatani selama satu periode diperhitungkan dari hasil penjualan Biaya alat-alat luar Semua korbanan yang dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan kotor kecuali upah tenaga keluarga, bunga seluruh aktiva yang dipergunakan dan biaya untuk si pengusaha sendiri Biaya mengusahakan merupakan biaya alat-alat luar ditambah upah tenaga keluraga sendiri diperhitungkan berdasarkan upah pada umumnya Pendapatan bersih selisih dari pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan
d. Biaya Menghasilkan Merupakan biaya mengusahakan ditambah bunga dari aktiva yang dipergunakan dalam usahatani e. Pendapatan petani Meliputi upah tenaga keluarga sendiri, upah petani sebagai manager, bunga modal sendiri, dan keuntungan. f. Pendapatan tenaga keluarga merupakan selisih dari pendapatan petani dikurangi dengan bunga modal sendiri g. Keuntungan atau kerugian petani selisih pendapatan petani dikurangi dengan upah keluarga dan bunga modal sendiri
Faktor yang mempengaruhi biaya dan pendapatan
No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Input Benih (Kg) Pupuk - Urea (kg) - SP-36 (kg) - Kcl (kg) - Atonik (btl) Obat-Obatan - Round Up (ltr) - Saber (btl) - Baycarb (btl) - Rodentisida (btl) - Furadan (bks) - -Matador (ltr) Tenaga Kerja (HKSP)
Sebelum Program PMI Padi
Setelah Program PMI Padi
51.25
60.00
103.75 85.00 30.00 0.375 0.2 1.25 1.35 0.9
250.00 150.00 75.00 6.00 6.00 4.00 6.00 6.00
32
41
No
Jenis Biaya
A.
Benih
1.
Pupuk
2.
Obat-obatan
3.
Tenaga Kerja
4.
Sebelum Program PMI Padi
Setelah Program PMI Padi
Rp. 103.500
Rp. 300.000
Rp. 323.775
Rp. 865.000
Rp. 144.137,50
Rp. 720.000
Alat dan Mesin
Rp. 103.500 Rp. 396.971,30
Rp. 818.125 Rp. 439.155,60
Total Biaya
Rp. 1.546.258
Rp. 3.142.280
B 5.
No.
1
Jenis Usahatani
Luas Lahan (ha) Produksi (Kg)
Sebelum Program PMI Padi
1,00
1059,61
Setelah Program PMI Padi
1,00
2595,125
2..
Biaya, penerimaan, dan pendapatan dalam satu tahun No.
Keterangan
Sebelum Mengikuti
Setelah Mengikuti
Program PMI Padi
Program PMI Padi
1.
Biaya Total (Rp/Ha)
Rp 1.546.258.75
Rp 3.142.280.63
2.
Produksi (Kg/Ha)
1059.61
2595.125
3.
Harga
Rp 2000,00
Rp 2000,00
4.
Penerimaan (Rp/Ha)
Rp 2.119.237.50
Rp 5.190.250.00
5.
Pendapatan (Rp/Ha)
Rp 572.978.75
Rp 2.047.969.38