KAJIAN ASPEK TEKNIS DALAM PENENTUAN BATAS LAUT DAN LUAS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Oleh: Ginanjar Drajad Prakoso 15104018
Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
Lembar Pengesahan Tugas Akhir Sarjana KAJIAN ASPEK TEKNIS DALAM PENENTUAN BATAS LAUT DAN LUAS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan sebelumnya, baik sebagian maupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain, baik di ITB maupun di institusi pendidikan lainnya.
Bandung, 6 Juni 2008 Penulis
Ginanjar Drajad Prakoso NIM. 15104018 Bandung, 6 Juni 2008 Pembimbing
Ir. Eko Artanto
Dr. Ir. Eka Djunarsjah, MT. NIP. 132087998 Mengetahui :
Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Ketua,
Dr. Ir. Wedyanto Kuntjoro, M. Sc NIP. 131690328
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahrobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
Tugas akhir dengan judul “Kajian Aspek Teknis Dalam Penentuan Batas Laut dan Luas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur” ini, semoga dapat memberi kontribusi nyata bagi dunia pendidikan Indonesia dan khususnya untuk keperluan penentuan batas laut daerah. Dengan menggunakan format deskriptif disertai berbagai pertimbangan, visualisasi yang cukup, dan analisisnya, diharapkan dapat memberikan gambaran detail tentang penggunaan aspek-aspek teknis dalam penentuan batas laut dan luas daerah.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan yang harus disempurnakan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini.
Bandung, 6 Juni 2008
Penulis
i
LEMBAR PENGHARGAAN
Selama pengerjaan tugas akhir ini, penulis mendapat bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada : 1.
Almarhum Ayahanda, Ibunda tercinta yang telah menyayangi penulis dengan tulus dan mendukung dalam segala hal sampai saat ini. Doa serta kasih sayang yang tak pernah putus ini membuat penulis semakin lebih baik dari hari ke hari. I Love you mom !!! And I miss you so much dad, I wish you would be there for my graduation!!! Juga untuk Mas Gatot, Mas Guruh, dan Mbak Ratih terima kasih buat supportnya!!!
2.
Bapak Dr. Ir. Eka Djunarsjah, M.T serta Bapak Ir. Eko Artanto sebagai pembimbing yang telah mencurahkan segala bantuan berupa waktu, tenaga, pikiran serta memberikan dorongan semangat kepada penulis selama proses bimbingan.
3.
Dr. Wedyanto Kuntjoro selaku Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB serta wali dosen penulis, dan Dr. Widyo Nugroho SULASDI selaku Ketua Kelompok Keahlian Sains dan Rekayasa Hidrografi.
4.
Dr. Ir. Agung Budi Harto, M. Eng dan Dr.rer.nat Ir. Wiwin Windupranata, M.T sebagai dosen penguji skripsi penulis.
5.
Segenap staf dosen dan karyawan Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB yang banyak membantu selama penulis kuliah.
6.
Segenap staff tata usaha Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB.
7.
Segenap staff perpustakaan, Lab. Hidro, dan Lab PemDa (Pemetaan Darat).
8.
M. Ivan Syuhada, sahabat terbaik penulis. Maaf sudah terlalu banyak merepotkan dan terima kasih banyak atas bantuannya.
9.
Sahabat-sahabat di IMG angkatan 2004, Hamsah, Jumadi, Fikri, Fahri, Miga, Mila, Ayu, Wulan, Ari, Arief, Handy, Aga, Dea, Hot, Diah, Mei, Saka, Friska, Dhota, Edo, Indri, Ika, Anca serta teman-teman lainnya Melky, Heru, Todona, Wito, Fanani, Christ, Ayi, Cute, Gilang, Via, Tia, Sinaga, Elmo, Bayu, Arky, Gaby, Akbar, Mance, Rizal, Wijan, Tukul, Channy, Ade, David, Mita, Andi, Agung, Yonan, Denny, Sidik, Libin, Nurul, Ryan, Nazih, Wisnu, Vaghwa, Oji, ii
Upi, terima kasih sudah sudi menjadi teman penulis dan berbagi suka duka, dan memberikan dorongan semangat agar penulis dapat segera lulus kuliah. Wish you all the best guys!!! 10. Kamerad IMG semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih. 11. Widya Imanesti terima kasih buat pengertiannya. 12. Ghaida Gunarti, Rani Kartika. Terima kasih. 13. Untuk teman-teman di Universitas Parahyangan, Frans, Ronald, Abing, Haris, Beri terima kasih sudah sudi berteman dengan penulis…. Don’t forget me!!!! 14. Untuk Yu’ Anggi dan Uus terima kasih, maaf sering merepotkan…… 15. Untuk Timothy, Tam-Tam, dan Atmosphere. 16. Untuk Bapak dan Ibu kost serta Mbah….makasih….. 17. Untuk teman-teman di ITB dan UBV, terima kasih atas pengalaman-pengalaman yang dibagikan ke penulis.
iii
ABSTRAK
Indonesia terdiri dari banyak provinsi dan juga memiliki wilayah laut yang besar. Untuk menjaga pengelolaan wilayah laut dan darat tersebut, maka diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Dimana pemerintah daerah diberi kewenangan dalam mengelola sumber daya alam di wilayahnya. Berkenaan dengan undang-undang tersebut, khususnya kewenangan daerah dalam pengelolaan sumber daya laut dan pesisirnya, aspek batas wilayah administrasi laut sangatlah penting untuk diperhatikan. Dengan kepastian batas antara wilayah pemerintah daerah yang satu dengan pemerintah daerah lainnya yang berbatasan, guna menghindari konflik yang mungkin terjadi.
Dalam penetapan batas daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka dilakukan penarikan garis batas berdasarkan ketetapan Undang-Undang No.32 tahun 2004 (berdasarkan garis dasar normal), PerMendagri No.1 Tahun 2006 (berdasarkan garis dasar lurus dan garis dasar normal) dan penerapan UNCLOS 1982 tentang garis dasar kepulauan untuk mendapatkan luas daerahnya.
Mengingat tingginya nilai suatu wilayah bagi suatu pemerintah daerah tersebut, maka diperlukan suatu Peta Batas Daerah sebagai acuan dalam mengetahui cakupan wilayah yang menjadi kewenangan daerah tersebut.
Kata kunci : garis dasar normal, garis dasar lurus, garis dasar kepulauan, peta batas daerah.
iv
ABSTRACT
Indonesia consist of many provinces and also owning big sea region. To take care of management sea and land region, hence the government made The Regulation Number 32 Year 2004 about Local Government. Where local government given authority in managing natural resources its region. With reference to the regulation, specially authority area in management of resource at sea and its coastal area, regional boundary aspect of administration of the sea being vital importance to be paid attention to. The need about coherent boundary between one local government region and other local government, its utilize to avoid the conflict possible happened.
In determining boundary of East Nusa Tenggara Province, hence done by withdrawal of border line pursuant to decision of
The Regulation
Number 32 Year 2004
(pursuant to normal baseline), PerMendagri Number 1 Year 2006 (pursuant to straight baseline and normal baseline), and applying of UNCLOS 1982 about archipelago baseline to get wide of its area. Considering about the high value of region to local government itself, hence Map of Boundary Area is be needed as a reference to know its region that became authority of local government in that region.
Keywords : normal baseline, straight baseline, archipelago baseline, Map of Boundary Area.
v
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR
i
LEMBAR PENGHARGAAN
ii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Tujuan
2
1.3
Ruang Lingkup Pembahasan
3
1.4
Metodologi Penelitian
3
1.5
Sistematika Penulisan
5
BAB II
TINJAUAN UMUM PENENTUAN BATAS DAERAH
6
2.1
Garis Pantai
7
2.2
Garis Air Rendah
8
2.3
Titik Acuan dan Titik Awal
9
2.3.1 Titik Acuan
9
2.4
2.5
2.6
2.3.2 Titik Awal
10
Penentuan Garis Dasar
11
2.4.1 Garis Dasar Normal
11
2.4.2 Garis Dasar Lurus
12
Interpretasi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Garis Dasar Kepulauan
12
Penentuan Garis Batas Daerah di Laut
14
2.6.1 Pantai yang Menghadap Laut Lepas
14
vi
2.6.2 Pantai Daerah yang Saling Berdampingan
15
2.6.3 Pantai Daerah yang Saling Berhadapan
16
2.6.4 Batas Daerah Terhadap Pulaunya yang Berjarak Lebih 17
dari 12 Mil Laut 2.6.5 Batas Daerah Terhadap Pulaunya yang Berjarak Kurang dari 12 Mil Laut
18
2.6.6 Batas Daerah dengan Negara Tetangga
19
2.7
Peta Batas Daerah
19
2.8
Perhitungan Luas Daerah dengan Metode Numeris
21
BAB III TAHAPAN KEGIATAN PENETAPAN BATAS LAUT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
23
3.1
Penyiapan Data dan Dokumen Pendukung
24
3.2
Penentuan Peta Dasar yang Akan Digunakan
27
3.3
Penentuan Titik Awal dan Garis Dasar
31
3.4
Penarikan Garis Batas Daerah di Atas Peta
34
3.5
Penyajian Peta dan Daftar Koordinat Titik Batas Wilayah Laut Daerah
35
3.5.1 Penetapan Batas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Berdasarkan Undang-Undang No.32 Tahun 2004
35
3.5.2 Penetapan Batas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Berdasarkan PerMendagri 1 Tahun 2006
35
3.5.3 Penetapan Luas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Berdasarkan Penerapan Garis Dasar Kepulauan UNCLOS 1982
35
BAB IV ANALISIS
37
4.1
Aspek Teknis
37
4.1.1 Garis Air Rendah
37
4.1.2 Analisis Pemilihan Titik Awal dan Garis Dasar
37
4.1.3 Analisis Penarikan Garis Batas
38
4.1.5 Analisis Data
38
4.1.6 Analisis Pengolahan Data
39
4.2
Aspek Sumber Daya Manusia
40
4.3
Analisis Secara Keseluruhan
41 vii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
42
5.1
Kesimpulan
42
5.2
Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
46
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1
Metodologi Penelitian
4
Gambar 2.1
Kedudukan Garis Pantai
8
Gambar 2.2
Garis Dasar Normal
11
Gambar 2.3
Garis Dasar Lurus
12
Gambar 2.4
Garis Dasar Lurus Kepulauan
13
Gambar 2.5
Pengukuran Batas Pada Pantai yang Menghadap Laut Lepas
14
Gambar 2.6
Penarikan Garis Tengah Pada Daerah yang Berdampingan
15
Gambar 2.7
Penarikan Garis Tengah Pada Daerah yang Berhadapan
16
Gambar 2.8
Penarikan Batas Daerah Terhadap Pulau-Pulau yang Jaraknya 18
Lebih dari 12 Mil Laut Gambar 2.9
Penarikan Batas Daerah Terhadap Pulau-Pulau yang Jaraknya 18
Kurang dari 12 mil Laut Gambar 2.10 Gambar Contoh Area untuk Perhitungan Luas dengan Metode Numeris
21
Gambar 3.1
Peta Provinsi Nusa Tenggara Timur
25
Gambar 3.2
Peta Rupa Bumi Digital Provinsi Nusa Tenggara Timur
28
Gambar 3.3
Penarikan Garis Dasar dari Titik Awal
30
Gambar 3.4
Penarikan Garis Batas dengan Garis Dasar Normal
31
Gambar 3.5
Penarikan Garis Batas dengan Garis Dasar Lurus (Dominan) dan Garis Dasar Normal
32
Gambar 3.6
Penarikan Garis Dasar Kepulauan
32
Gambar 3.7
Penarikan Garis Median Line untuk Daerah yang Berhadapan 33
dan Berdampingan
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Spesifikasi Pembuatan Peta Batas Daerah
21
Tabel 3.1 Tahapan Penetapan dan Penegasan Batas Daerah
23
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Luas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
34
Tabel 4.1 Perbandingan Luas Area Lautan dan Daratan
40
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Peta Batas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Penarikan Batas Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 47
Skala 1 : 1.000.000 Lampiran 2 Peta Batas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Penarikan Batas Berdasarkan PerMendagri No. 1 Tahun 2006 Skala 1 : 1.000.000
48
Lampiran 3 Peta Batas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Penarikan Batas Berdasarkan Penerapan Garis Dasar Kepulauan UNCLOS 1982 Skala 1 : 1.000.000
49
Lampiran 4 Langkah-Langkah Dalam Menarik Batas Dengan AutoDesk Map 2004
50
xi