KAJIAN ASPEK RISIKO KEGAGALAN BANGUNAN PADA KELAYAKAN PROYEK PRIVATISASI INFRASTRUKTUR
TESIS MAGISTER
OLEH : ADI TISNA RAYADI
BIDANG KHUSUS .MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2003
Kajian Aspek Kegagalan Bangunan Pada Kelayakan Proyek Privatisasi Infrastruktur Adi Tisna Rayadi NIM: 250.00.070 ABSTRAK Tujuan Pemerintah bekerja sama dengan Pihak Swasta (Privatisasi) selain untuk mendanai pembangunan infrastruktur, tetapi untuk membantu dalam membagi tanggung jawab pengelolaan fasilitas infrastruktur tersebut. Meski dinilai dapat menguntungkan Pemerintah, upaya ini juga mengandung risiko yang dapat menyebabkan program ini terhambat atau bahkan gagal. Takeuchi (1996) mengemukakan bahwa yang menjadi salah satu pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan keamanan investasi dalam infrastruktur adalah faktor risiko kegagalan bangunan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko privatisasi infrastruktur, baik secara umum maupun dari aspek risiko kegagalan bangunan, dan pengalokasian risiko untuk memperkecil perselisihan yang mungkin timbul. Risiko Privatisasi Infrastruktur yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan risiko kegagalan privatisasi selama proses untuk menuju kerjasama proyek privatisasi Infrastruktur, bukan merupakan risiko yang timbul akibat dilakukannya kerjasama privatisasi infrastruktur oleh Pemerintah dan Pihak Swasta. Penelitian menggunakan studi eksplorasi dan pendekatan-pendekatan yang sederhana diantaranya data yang digunakan berupa data sekunder untuk identifikasi~lisiko privatisasi infrastruktur secara umum, serta data primer untuk mengetahui variabel risiko kegagalan bangunan yang signifikan di Indonesia. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 115 risiko privatisasi infrastruktur yang teridentifikasi dan pengalokasiannya kepada pihak yang terlibat kerjasama privatisasi infrastruktur, yaitu Pemerintah dan Pihak Swasta telah melingkupi aspek kegagalan bangunan yang bersumber pada masa pelaksanaan saja, belum termasuk akibat kesalahan pada tahap studi kelayakan, disain, dan masa pengoperasian dan pemeliharaan. Pengembangan identifikasi risiko privatisasi infrastruktur, banyak memiliki kelemahan. Hal ini terjadi akibat keterbatasan dana dan waktu penelitian, serta akibat sedikitnya proyek privatisasi infrastruktur di Indonesia. Identifikasi risiko privatisasi infrastruktur yang telah dikembangkan masih merupakan variabel risiko yang tidak mutually exclusive & collectively exhaustive. Pengalokasian risiko masih bersifat subjektif, karena penentuan alokasi variabel risiko yang belum diketahui pengalokasiannya menurut data sekunder, dilakukan dengan menentukan karakteristik variabel risiko privatisasi infrastruktur berdasarkan pengembangan kriteria dan prinsip dasar alokasi risiko. Nilai risiko kegagalan bangunan dalam penelitian ini masih lemah dan subjektif, mengingat bahwa karakteristik responden sebagai objek dalam penelitian ini tidak diketahui dengan jelas apakah responden tersebut telah atau sedang melakukan proyek privatisasi infrastruktur atau tidak, walaupun profil responden dinilai cukup andal.
A Study of Aspect on Infrastructure Facilities Malfunction Risks in Infrastructure Privatization Project Feasibility Adi Tisna Rayadi NIM: 250.00.070 ABSTRACT The government objectives cooperate with private sector (Privatization) not only funding for infrastructure development, but also assisting to allocate the responsibilities in managing the infrastructure facilities. This program can gain for the government, however there are risk that are able to cause this program challenged or even failed. Takeuchi (1996) suggests that one of the main reasons for investor in making a decision that relates to investment securities is infrastructure facilities malfunction risk. Therefore, the study aims to identify the sources of risk in infrastructure privatization, both general public infrastructure risks and also from infrastructure facilities malfunction risks. The infrastructure privatization risks in this study represent infrastructure privatization risks during process of the realization of cooperation between the parties in the of infrastructure privatization project, not such a arising risk in the cooperation period between the government and the private sector. The study uses exploration and other simplified approaches, such as data approaches are secondary data in order to identify the infrastructure privatization risks generally, and primary data to observe some significant infrastructure facilities malfunction risk variables in Indonesia. The findings indicate that there are 115 infrastructure privatization risks identified and the allocations are subject to the parties involved in the cooperation, that are the government and the private sector. The 115 risks consist of infrastructure facilities malfunction risks in the construction period merely. The risks do not include the ones in the feasibility study, design, as well as operation and maintenance period. The identified risks have many weaknesses. This matter happened because of limitation of research time and fund, and also the amount of infrastructure privatization projects in Indonesia is very less. The identification of infrastructure privatization risks still represents risk variables that are not mutually exclusive and collectively exhaustive. The risk allocation was still performed subjectively, because most of the risks are allocated based on development of fundamental criterion and principles of risk allocation. Total expected loss of the infrastructure facilities malfunction risks is still weak and subjective, considering the respondent characteristics are unknown obviously whether they are involved in infrastructure privatization projects. Although, they are assessed with a reliable point of view.