KADAR AIR TITIK JENUH SERAT BEBERAPA JENIS KAYU PERDAGANGAN INDONESIA
ARIF RAKHMAN HARIJADI
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
KADAR AIR TITIK JENUH SERAT BEBERAPA JENIS KAYU PERDAGANGAN INDONESIA
ARIF RAKHMAN HARIJADI
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Hasil Hutan Program Studi Teknologi Hasil Hutan
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN Arif Rakhman Harijadi. E24104059. Kadar Air Titik Jenuh Serat Beberapa Jenis Kayu Perdagangan Indonesia. Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS. Kelemahan kayu dibanding bahan substitusi seperti logam dan beton adalah sifat higroskopis yang dimilikinya. Sifat tersebut mempengaruhi stabilitas dimensi kayu yang apabila tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan masalah dalam proses pengolahan dan pemakaian. Higroskopisitas kayu berhubungan dengan suhu dan kelembaban relatif (RH) udara di sekitarnya. Pada ruangan ber-RH tinggi, kayu akan menyerap uap air yang ada dan sebaliknya pada ruangan dengan RH yang rendah kayu akan melepaskan uap air ke udara. Proses tersebut terus berlangsung sampai tercapai keseimbangan antara kadar air (KA) kayu dengan RH lingkungannya. Besarnya KA kayu pada kondisi titik jenuh serat (TJS) sangat tergantung pada jenis kayu. Pada kondisi di bawah TJS, perubahan nilai KA akan mempengaruhi sifat dan kekuatan kayu. Pengurangan nilai KA akan mengakibatkan kayu menyusut, dan sebaliknya penambahan nilai KA akan mengakibatkan kayu mengembang. Mengingat penelitian mengenai nilai KA-TJS untuk kayu perdagangan Indonesia belum pernah dilakukan, maka dilakukanlah penelitian ini, dengan menggunakan kayu-kayu cepat tumbuh yang mulai banyak dipergunakan. Harapannya agar dapat meningkatkan kinerja para teknisi pengolahan kayu khususnya di bidang pengeringan. Dengan diketahuinya nilai KA-TJS, maka proses pengeringan akan berjalan dengan lebih baik karena menggunakan jadwal pengeringan yang lebih tepat karena awal keluarnya air dari dalam kayu telah diketahui dengan pasti. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sifat Dasar dan Laboratorium Pengerjaan Kayu (workshop), Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Fakultas Kehutanan IPB dari bulan Juli sampai Oktokber 2008. Bahan penelitian utama adalah lima jenis kayu yaitu: sengon, gmelina, nangka, manii, dan mangium yang masing-masingnya dalam keadaan basah. Alat yang digunakan terdiri dari timbangan elektrik, kaliper, gergaji, moisture meter, dan alat tulis. Ukuran contoh uji yang digunakan adalah penampang (2 x 2) cm dan panjang (45) cm untuk pengujian KA, BJ, dan penyusutan, dimana pengujian KA dan BJ kayu dilakukan mengikuti prosedur sebagaimana metode Gravimetri, sedangkan nilai penyusutan kayu diperoleh dengan cara menjumlahkan susut ketiga dimensi. Data kemudian ditabulasi lalu dihitung nilai rata-ratanya (tidak mengikutsertakan nilai pencilan), dan selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata nilai sejenis dari pustaka yang dijadikan sebagai rujukan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai KA kondisi basah (KA-B) yang diperoleh untuk kelima jenis kayu yang diteliti berkisar antara 38,34% (mangium) sampai 112,78% (manii), sedangkan untuk kondisi kering udara (KAKU) berkisar antara 13,65% (manii) sampai 15,32% (sengon). Keragaman yang tinggi khususnya pada nilai KA-B dipengaruhi oleh perbedaan jenis dan lokasi tempat tumbuh, sementara keragaman yang rendah pada nilai KA-KU menunjukkan bahwa nilai KA pada seluruh sampel telah sesuai dengan KA lingkungan. Kayu dalam kondisi setimbang dengan lingkungannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai BJ kayu dari lima jenis kayu yang diteliti berkisar antara 0,36 (mangium) sampai 0,54 (nangka). Variasi atau keragaman nilai tersebut juga dipengaruhi oleh perbedaan jenis khususnya dalam hal tebal dinding sel dan kandungan zat ekraktif. Jika dibandingkan dengan pustaka yang ada, rata-rata BJ kayu mangium yang diteliti tergolong rendah. Hal ini dimungkinkan akibat adanya perbedaan umur dan asal tegakan yang digunakan. Nilai penyusutan volume kayu baik dari basah ke kering udara (B-KU) maupun dari basah ke kering tanur (B-KT) relatif seragam untuk kelima jenis kayu yang diteliti. Nilai tertinggi terdapat pada kayu sengon, masing-masing sebesar 3,52% (B-KU) dan 8,90% (B-KT), sedangkan nilai terendah pada kayu manii sebesar 2,58% (B-KU) dan 7,32 (B-KT). Jika dibandingkan dengan pustaka yang dijadikan rujukan, nilai penyusutan yang diperoleh secara umum lebih rendah. Hal ini dimungkinkan akibat adanya perbedaan dalam hal umur sampel, asal tegakan, dan lokasi sampel dalam batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KA-TJS untuk kayu sengon, gmelina, nangka, manii, dan mangium berturut-turut adalah sebesar 22,86%, 18,36%, 15,23%, 19,06%, dan 22,92%. Nilai-nilai ini mendekati nilai pustaka yang dijadikan rujukan meskipun cenderung lebih rendah. Dengan demikian maka rata-rata nilai KA-TJS pada ke-lima jenis kayu perdagangan Indonesia yang diteliti khususnya sengon, gmelina, nangka, manii, dan mangium ternyata dibawah 30%.
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul ”Kadar Air Titik Jenuh Serat Beberapa Jenis Kayu Perdagangan Indonesia” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Juni 2009
Arif Rakhman Harijadi NRP E24104059
Judul Penelitian
: Kadar Air Titik Jenuh Serat Beberapa Jenis Kayu Perdagangan Indonesia
Nama Mahasiswa
: Arif Rakhman Harijadi
NIM
: E24104059
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS NIP. 19630106 198703 1 004
Mengetahui, Ketua Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB
Dr. Ir. Dede Hermawan, MScF. NIP. 19630711 199103 1 002
Tanggal Ujian: 26 Juni 2009
Judul Penelitian
: Kadar Air Titik Jenuh Serat Beberapa Jenis Kayu Perdagangan Indonesia
Nama Mahasiswa
: Arif Rakhman Harijadi
NIM
: E24104059
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS NIP. 19630106 198703 1 004
Mengetahui, Dekan Fakultas Kehutanan IPB
Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr NIP. 19611126 198601 1 001
Tanggal Ujian: 26 Juni 2009
Tanggal Lulus:
KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis ucapkan terima kasih kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan yang baik bagi umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Kadar Air Titik Jenuh Serat Beberapa Jenis Kayu Perdagangan Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai kadar air kondisi titik jenuh serat (KA-TJS) beberapa jenis kayu perdagangan Indonesia dan mempelajari apakah ada pengaruh jenis kayu terhadap nilai yang dihasilkan. Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna sekaligus membantu industri pengeringan kayu Indonesia. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih perlu dikembangkan demi kesempurnaannya. Oleh karena itu kritik dan saran demi perkembangan penelitian selanjutnya sangat diharapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga karya kecil ini tidak mengurangi hakikat kebenaran ilmiah dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Amin.
Bogor, Juni 2009
Arif Rakhman Harijadi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 19 Juli 1986 sebagai anak tunggal dari pasangan Bambang Harijadi (Bapak) dan Mu’asomah (Ibu). Pada tahun 2004 penulis lulus dari SMU 1 Jombang dan pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan diterima di Fakultas Kehutanan Departemen Teknologi Hasil Hutan. Selama studi di IPB, penulis aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan yaitu sebagai anggota BKIM pada tahun 2004-2005, staf Departemen Rumah Tangga Asrama Sylvasari 2005-2006, dan staf Departemen Kewirausahaan Asrama Sylvasari 2006-2007. Selain itu, penulis juga aktif dalam kegiatan berbagai kepanitiaan organisasi kemahasiswaan dilingkup Fakultas Kehutanan IPB. Pada tahun 2007 penulis melakukan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di BKPH Getas (KPH NGAWI) Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, BKPH Gunung Slamet Barat (KPH Banyumas Timur) dan BKPH Rawa Timur (KPH Banyumas Barat) Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Pada tahun 2008 seyogyanya penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) namun gagal karena program KKN tahun itu ditiadakan di tingkat IPB, sehingga sebagai gantinya baru pada tahun 2009 penulis melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PGT Rejowinangun, Trenggalek, Jawa Timur Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, penulis melaksanakan penelitian dengan judul ”Kadar Air Titik Jenuh Serat Beberapa Jenis Kayu Perdagangan Indonesia” dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS.
ii
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala sesuatu yang tidak terkira dengan kata-kata dan kepada baginda Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik bagi umatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Selain itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orang tua (Bapak Bambang Harijadi dan Ibu Mu’asomah). Terima kasih yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata melainkan dengan do’a sepanjang usia. Juga kepada seluruh keluarga besar di Jombang serta seluruh keponakan dan keluarga lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas pengertian dan dukungannya. 2. Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS atas bimbingan, perhatian, dan dukungannya. 3. Prof. Dr. Ir. IGK Tapa Darma, M.Sc dan Ir. Agus Priyono, MS masing-masing sebagai dosen penguji wakil dari Departemen Silvikultur dan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata atas koreksi, saran, nasihat, untuk kesempurnaan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, dan TPB yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas ilmu yang telah diberikan. Baktimu tidak akan dilupakan. 5. Seluruh staf penunjang Departemen Hasil Hutan dan Fakultas Kehutanan atas perhatian dan bantuannya. 6. Anggota Jejaka Sylvasari (Anwar, Inama, Puji, Febi, Husen, Adi, Rio, Ajid, Sulfan, Adan, Sahab, Dwi, Tommy, Edo, Budi, Fahmi, Yoga, Patria, Embang, dan Rendra) dan keluarga besar Asrama Sylvasari atas tali kasih dan persahabatannya. 7. Keluarga Besar Hasil Hutan 41 dan Team PKL PGT Rejowinangun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur (Arie, Ryan, Agung). Terima kasih atas persahabatan dan kekeluargaannya.