1
SUPPORTERS :
2
3
Selamat dan sukses semoga majalah VW Kita bisa menambah ramai khasanah per VWan di Indonesia sampai ke Manca Negara... Anjar Dewa Welcome back ...Majalah VW Kita akhirnya kau terlahir kembali
Afandi Tri Nugraha Selamat telah lahir kembali Majalah VW Kita terus eksis dan makin ngehitzzzzz !!! Wahyu Wibowo II Selamat reborn Majalah VW Kita semoga bisa terus eksis biar makin banyak yg piara vw.. Ameen! Jamaluddin Hilmi Yahya Al-Haj Selamat kembali Majalah VW Kita... Semoga ikatan Silaturrahim antara VWers semua terjalin erat dengan terbitnya sebuah majalah yg pasti akan membuat semua peminat menyukainya.. Salam kenal dr Terengganu, Malaysia!! Bantilan Mobil Salam mesin BELAKANG buat Majalah VW Kita. Smoga 2016 bisa ikut gairahkan pasar majalah OTOMOTIF khususnya mesinBELAKANG.......(VW) Didut Trisatyo Wibowo Selamat ya Majalah VW Kita... Pedas Joss Singaraja Welcome back Majalah VW Kita. Semoga terus eksis dan tidak lenyap ditelan bumi lagi. Majalah VW Kita memang Joss Gandoss..
Ali Vespa Majalah VW Kita MAJALAH YG PALING DI TUNGGU PARA “KELUARGA MOBIL DAN MOBIL BERKELUARGA sukses dan jaya OTOMOTIF NUSANTARA AMIN Dedy Djunaidi Selamat dan sukses tuk reborn nya Majalah VW Kita ... kitab per-VW-an Indonesia ... bravo Ragil Tedjo Selamat terbit kembali Majalah VW Kita semoga tambah panjang (halaman) dan tahan lamaa ... Maz Rho Jumat Kliwon Selamat atas lahirnya kembali Majalah VW Kita yang akan bisa mengisi kekosongan akan informasi perVW-an di Indonesia baik itu agenda event, liputan event, tips, info club dan lain2 yg bs bermanfaat untuk pecinta VW di Indonesia..sukses untuk Majalah VWKita !!! Volks Joelherry Selamat atas terbitnya Majalah VW Kita, smoga dpt memberikan informasi, pengetahuan, pengalamanpengalaman spare park, club-clup dan komunitaskomunitas per VWan se Indonesia dan informasi event2 lokal, regional dan nasional serta mancan negara. Sukses selalu for majalah vw kita dari kami VJ (volkswagen Jambi) Tri Budiono Inilah bacaan VWrer sejati “Majalah VW Kita”..nongol lagi...
Yuniar Adi Sasmita Welcome back Majalah VW Kita satu vw sejuta saudara satu majalah bisa di baca rame rame
Rizal VW Selamat atas reborn majlah VW KITA semoga isix bermanfaat, penyajianx menarik n tetap eksis...amin...
Adri Fx Mulia Reborn and will conquer the world, VW Kita beli dimana bro?
Tonie Daryanto Selamat dan sukses....mudah2an watercooled mk1 bisa ikutan ngramein....hehehehe
Riyan ‘Orie’ Yektono Selamat dan sukses atas terbit kembalinya majalah VW Kita...Majalah yg pastinya ditunggu tunggu penggemar VW di Indonesia....sukses terus dan makin bagus artikel2 VW nya...thanks...
Jimmy Nanda Setiawan M makin maju majalah vw kita J jelas bagus2 beritany majalahvwkita A apa aja tentang vw pasti ada L lama-lama makin keren A asli bagus2 isinya semua tentang vw H halamannya setiap di buka selalu bikin penasaran dan dinanti2
Gerry Katon Mahendra Reborn day reborn day Majalah VW Kita semoga semakin eksis. Use VW save water Agung Specialis Barang Antik Selamat atas terbitnya MAJALAH VW KITA,semoga dapat memberikan info-info kegiatan vw indonesia..sukses selalu. (salam dari surabaya tekan-kiri-blkng) Eko Heri Prasetyo
4
V vastinya vw W walaupun lama gak keluar tetapi selalu si nanti. Majalah vw kita K klo gak baca majalah vwkita gak gaul I itulah hebatnya Majalah VW Kita T terus berkarya buat yang terbaik
A apa lagi klo gak majalah vw kita yg menambah wawasan tentang vw dan selalu menarik isi dan beritanya Salam SUKSES SELALU untuk MAJALAH VW KITA Ikhsan Vw Babaedoo Setelah lama menghilang kini Majalah VW Kita hadir Kembali. Sukses terus buat MAJALAH VW KITA nyah. Jeto Vw Selamat buat Majalah VW Kita..smga mjd aspirasi dan pemersatu pecinta vw di indonesia..bravo.. Yayasan Volksnesia Selamat dan sukses, Majalah VW Kita. Selalu di hati pencinta VW Tanah Air. Satu VW berjuta saudara. Elpermit Arsridya Putra Selamat & Sukses selalu buat Majalah VW Kita..semoga dpt menjadi kiblat aspirasi dan pemersatu pecinta vw di Indonesia Suparman Ps Selamat atas terbit kembali majalah vw kita edisi januari 2016 kami atas nama vw bekasi .mengucapkan semoga sukses Edy Hermawan Atas nama komunitas volkswagen kudus kami ucapkan selamat dan sukses..semoga Majalah VW Kita memberikan sejuta manfaat dan persaudaraan..viva vw Irawati Diah Volkswagen Club Bandung ( VCB). Mengucapkan : Selamat lahir kembali buat Majalah VW Kita... vakum bukan berarti tidak berkreasi...ada masa inkubasi yg dah pasti akan memunculkan ide2 yg lebih luar biasa... sukses selalu bwt tim redaksi... selamat meramaikan dunia majalah otomotif khususnya Vw.
Selamat Majalah VW Kita mugi mugi tambah sukses.wes sue ra jedul trus saiki bangkit maneh.. gawe inspirasi konco konco vw sak indoneaia raya lan berita seng anyar konggo vw .. sukses selalu .. di tunggu majalah e njeeeh bli.. matur suwun.. Basuki Rijanto Selamat atas terbitnya reborn vw.untuk kota sby bisa beli dimana Ouval N S Faturochman Mewakili teman-teman Cirebon Volkswagen Club : Selamat atas “reborn” nya Majalah VW Kita semoga bisa meng-edukasi dan menginspirasi kita semua.. Danke.. Trishna VW Murti Selamat buat Majalah VW Kita..maju teerus pantang mundur..semoga ilmu2 dan pengetahuan tentang dunia vw dapat dituangkan lebih dalam..klo mau langganan belinya dimana ya??trima kasih.. Ade Sakral Kami atas nama “ Sakral Auto Works Bekasi” mengucapkan Selamat n Sukses selalu buat Majalah VW Kita, sangat sangat berdampak untuk Wawasan, Kekeluargaan, Kesemangatan, juga buah Rejeki indipidu, bengkel, atau pun club dalam beeeerrrrr .....VW. n ....Tetap Semangat Ari Rheno Prakosa Jossss vokoknya.....selamat to Majalah VW Kita.......Vokoke Wangun tenan......menambah teman, inspirasi dan ajang kreasi yang inovatif.....
Mas Ghen Dari kita..buat kita..,welcome back Majalah VW Kita..
Eko Nur Setiawan Solo Volkswagen-Club Mengucapkan Selamat & Sukses atas reborn.nya Majalah VW Kita , insyaallah akan sangat bermanfaat di dunia perVWan Nasional dan terus berkembang dari waktu ke waktu....
Faiz Ghozali Bismillahirrohmanirrohim.. mendukung 100% terbitnya kembali Majalah VW Kita (Salam sukses dr komunitas VW)
Zaka Hamami Selamat atas terbitnya kembali majalah VWkita senang mendengar good news ini
Eric Eryanto Putro Congrats for reborn..Majalah VW Kita semoga sukses kedepannya..dan kita yg di Jogjakarta bisa ikut menikmati nya..
Iwan Jana Sukses selalu Majalah VW Kita
Hendra Showang Selamat dan sukses atas terbitnya majalah VW KITA..smga bs menambah wawasan dunia per VW an Maya Vcl Selamat atas terbitnya edisi reborn VW kita,...semoga selalu tetap menjadi sarana informasi dan komunikasi Vewers Indonesia.....bravo VW kita....... Zikra L. Anwar Selamat atas reborn VW Kita, semoga berkembang menjadi ujung tombak pelestarian VW dengan tetap mengedepankan spirit of friendship GPenk Volksdragon Wagen
Kuart Kuat Rawe rawe rantas malang Malang putung....Majalah VW Kita selamat lahir kembali Kemplunk South-b Flashback Majalah VW Kita tetap suport kegiatan volkswagen di indonesia Mani Mt Semoga Majalah VW Kita dapat memberi peneragan Dan masalah technical. .serta sediakan ruang jual beli. .. tks Agung Swastika Apa pun vw nya,majalah tetap majalah vw kita..selamat dan sukses,moga vw lovers nusantara bersatu berkat majalah vw kita Humas Clc Reborn = semangat tak pernah menyerah.... 5
Expedition Across ArchipilagoIndonesia Petualangan Yudi dan Si Kodok Indonesia kembali melahirkan seorang petualang tangguh. Salah seorang anggota komunitas Volkswagen Bekasi (VWB) sukses melakukan perjalanan panjang mengelilingi Indonesia yang sekaligus dia dedikasikan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Impian besarnya adalah ingin mengenal Indonesia lebih dekat, yang memiliki begitu banyak keragaman adat istiadat, budaya, seni, agama dan potensi alam yang luar biasa. Selain itu, misi perjalanan ini adalah untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa Indonesia dalam semangat bhineka tunggal ika. Perjalanan keliling nusantara Iswahyudi Raden Syarief akrabnya dipanggil “Yudi Herbie” dilakukan seorang diri (single driver), mengendarai mobil VW kodok buatan tahun 1961. Tidak ada spesifikasii khusus yang diterapkan dalam mesin, bodi dan kaki-kaki. Semua tetap dalam kondisi standar. Yudi, hanya melakukan perubahan sedikit pada kabin, dengan melepas semua kursi-kursi, kecuali kursi untuk pengemudi. Hal iltu dilakukkannya untuk mendapatkan ruang kabin yang lebih lapang untuk dapat menampung semua perbekalannya selama dalam perjalanan. Mengambil start dari Jakarta 1 Oktober 2013, petualangan si kodok dan Yudi dimulai untuk berkeliling Indonesia, pada setiap provinsi yang dilewati selalu ada saudara dan kawan kawan dari komunitas VW yang menyambut dengan antusias perjalanan ini. Kendala2 yang dihadapi Yudi Herbie mulai terasa lebih menantang ketika memasuki wilayah Indonesia timur dimana keberadaan komunitas VW sangat jarang dan sedikit jumlahnya. Perjalanan dengan medan jalan yang rusak, penerangan
6
jalan yang sangat minim namun dengan keteguhan hati semua dapat diatasi. Dalam perjalanan Yudi dan si kodok, Yudi menyempatkan diri untuk berziarah ke makam para pahlawan nasional. Tercatat 56 makam para pahlawan sempat dikunjunginya. Perjalanan Yudi juga tercatatkan pada 96 kantor pos yang berada di sepanjang jalur perjalannya. Disetiap kantor pos yang dihampirinya, Yudi meminta petugas kantor pos untuk membubuhkan stampel pada sebuah buku perjalanan yang selalu menemani cerita panjang perjalanannya. Berkat Doa dan dukungan oleh seluruh kawankawan dari komunitas VW Indonesia Yudi Herbie telah berhasiln menuntaskan Perjalanan Ekspedisi lintas pulau Indonesia / Expedition Across Archipelago Indonesia 2013 ( EAAI13). Perjalanan yang panjang ini ditempuh oleh si kodok dan Yudi dengan total jarak tempuh sejauh 40.127,414 kilometer melalui perjalanan darat (26.311,88 km) dan laut (13.815,534 km). melewati 33 provinsi dan 15 pulau Indonesia serta 3 lintas negara ( Timor Leste, Papua Nugini, Malaysia ), dan berakhir di Sekolah Alam Cikeas, Bogor, Sabtu, 28 Juni 2014. Sunggguh suatu perjalanan yang melelahkan namun terbayar tuntas dengan keberhasilan Yudi dan si kodok menyelesaikan perjalan ini dalam kurun waktu 9 Bulan, Semoga dilancarkan, semua cerita perjalanan dan petualangan Yudi Herbie dan si kodok akan terbit dalam sebuah buku ensiklopedia nusantara dalam waktu dekat ini. Selamat untuk saudara Yudi Herbie atas keberhasilan menuntaskan ekspedisi nusantara ini. Bravo!!! (vwkita)
LIPUTANKHUSUSVWKita | 7
FLASH
hut bvd
Selamat Ulang Tahun, Bali Volkswagen Division (BVD) Ke-24, penyelenggaraan ulang tahun diadakan pada bulan Agustus 2015 di Lapangan Pantai matahari terbit Sanur Bali. Suasana pada sore hari itu penuh kekeluargaan dengan dihadiri oleh sebagian besar Anggota BVD, kemeriahan acara potong tumpeng dan syukuran itu juga dihadiri oleh tokoh sepuh BVD Bapak Rumawan Salain Ketua pertama BVD dan juga Saudara muda dari Montogen VW Team yang larut dalam keakraban sambil menikmati hidangan khas Nasi Jenggo serta hiburan dari penyanyi penyanyi yang jams session saat itu. Dalam kesempatan itu juga dilakukan serah terima jabatan dari pengurus yang lalu kepada pengurus baru masa jabatan 2016- 2018. Selamat kepada seluruh keluarga besar BVD serta jajaran pengurus baru, semoga tambah kompak serta sukses untuk program-program kegiatan selanjutnya. Volkswagen Lost in Paradise (VLIP) 2016. Bravo BVD ! Pengurus BVD periode 2016 - 2018 Ketua: I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, SH, MH Wakil : Ketut Rai Mahajoni Sekretaris: Dede Heryadhy, Himawan Sumbodo & I Gst Ngr Arya Putra Adiwijaya Bendahara: I Gst Ngr Wirata (Goseng) & I Gede Wiriana
Patung VW Beetle Sphere
Karya Ichwan Noor
Seonggok VW kodok kelir kuning ‘duduk-mlungker’ malas dalam areal pameran di Gedung ISI Yogyakarta. Salah seorang seniman yang juga mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta sukses memamerkan karya seni ‘kebrutalannya’ dalam tema ‘VW Beetle’s Compressed into Circular Balls’. Saat itu, seniman patung bernama Ichwan Noor ini berhasil merekonstruksi sebuah VW Beetle rakitan tahun 1963 menjadi berbentuk ‘lingkaran’ mirip bola. Gila! “Beetle Sphere itu interpretasi baru terhadap budaya transportasi kita. Saya ingin sekali mengajak setiap kita untuk dapat menghayati kembali persepsi kita pada keberadaan sebuah mobil. Penghayatan yang lebih asosiatif, dinamika berbeda, memiliki identitas spiritual yang berbeda dan mampu menghasilkan sebuah konsep ‘totem’ dari budaya masa kini. Patung Beetle Sphere saya selesaikan selama lebih kurang 2 bulan. Semua materi yang digunakan sebagian besar merupakan material umum, hanya pada bagian tertentu saja, saya menggunakan material logam. Itu pun saya lakukan pada sesi-sesi terakhir. Parts Volkswagen asli tetap saya gunakan terutama pada bagian-bagian yang penting. Secara teknis, pembuatan patung ini menggunakan teknik patung konvensional dengan eksekusi berbeda. Mengkombinasikan metode manipulatif dan substitusi dengan pendekatan pada distorsi realistik. Peralatan yang digunakan pun bukan alat yang spesifik. Semuanya menggunakan alat industri yang dipakai secara umum seperti alat las, metal casting, kenteng logam dan teknis pengecatan,” ungkap seniman kelahiran Jakarta ini. [vwkita]
Biodata singkat Nama : Ichwan Noor | Lahir : Jakarta, 5 Mei 1963 | Domisili : Studio Sempufineart, DusunBayaran, RT 08 RW 18 Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta, Indonesia 55183 | Website : www.ichwannoor.com 8 8 | SENIMANVWKita
BACK
montogen VW TEAM Acara akhir tahun 2015 dari Montogen VW Team Bali (MVT) Tradisi pemilihan dan pelantikan anggota baru yang dilakukan setiap 2 tahun sekali dalam wadah Montogen VW Team, kembali dilangsungkan pada 20 Desember 2015 lalu, di halaman Puri kota Tabanan. Saat itu dilantik 10 orang anggota baru dari 15 kandidat yang terdaftar dan kebetulan berhalangan hadir saat itu. Sebelumnya calon kandidat anggota ini sudah mengalami masa orientasi bersama MVT selama 1 tahun. Seminggu kemudian tepatnya pada 27 Desember 201, MVT memperingati ulang tahun mereka yang ke14 tahun. Pesta perayaan dilaksanakan di Lingkar Art Space Jalan Gatot Subroto timur. Acara yang sederhana namun penuh keakraban itu pula dilakukan pelantikan pengurus baru periode 2016-2018. Acara ini dihadiri pula oleh kawan-kawan dari Bali Volkswagen Division (BVD), Bug Owner Group (BOG) dan saudara dari Himpunan Motor Tua Bali (HMT). Selain itu pula MVT dalam kesempatan itu juga mengumumkan bahwa agenda 2 tahunan “ KETOG SEMPRONG 3 “ akan diselenggarakan pada Bulan Desember 2016 mendatang. Selamat Ulang Tahun MVT Bali semoga semakin kompak dalam persaudaraan sesama penggemar VW. Pengurus MVT periode 2016 – 2018 Ketua: IGN Oka Budi Utama (Tjok Oka) Wakil : Bayu Pramana Sekretaris: Denny JB Bendahara: Agus Dinata & Adi Septanayasa
MUSICVWKITA
9
MACAN VW ASIA MENGAUM VOLKSWAGEN INDONESIA ASEAN TOUR 2015
Telah diyakini dan diakui oleh dunia bila Indonesia memiliki koleksi Volkswagen yang relatif komplit. Tidak saja varian Volkswagen, pertumbuhan klub dan komunitas Volkswagen pun semakin hari juga semakin banyak ditemui.Setidaknya, asosiasi klub dan komunitas VW di Indonesia (Volkswagen Indonesia) telah mencatat bahwa saat ini di Indonesia terdapat sedikitnya 71 klub Volkswagen tersebar dari Aceh hingga Papua. Hal yang patut kita apresiasi adalah, eksistensi VW Indonesia pun mendapat julukan ‘Macan VW Asia’! Selain itu, Indonesia dengan bangga juga telah memprakarsai pembentukan ASEAN VW Club dimana anggotanya berasal dari klub-klub yang berada dikawasan Asia Tenggara. Ide monumental ini pun didukung oleh Ketua Umum Volkswagen Indonesia Association, Letjen (Purn) Soeyonopada 25 Pebruari 2015 lalu di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Tidak menunggu waktu lama, sebulan setelah pendeklarasian ASEAN VW Club, Volkswagen Indonesia (VI) melakukan turing dari Port Klang di Malaysia lantas melanjutkan misi menuju Penang, Bangkok, Kamboja, Laos, Vietnam dan berakhir di Singapura. Saat itu, waktu
10 | KABARVWKita
tempuh menghabiskan kurang lebih 14 hari perjalanan (317 Maret 2015). “Ide turing ini sebenarnya sudah tercetus sejak 6 tahun lalu.Misinya selain mengkampanyekan keberadaan ASEAN VW Club, juga dalam dalam rangka napak tilas ‘Nusantara’ (temple to temple, start dari areal Candi Prambanan Yogyakarta menuju Angkor WatKamboja). Misi lainnya adalah berpartisipasi aktif mempromosikan industri pariwisata Indonesia dikawasan Asia Tenggara dansekitarnya. Totally, jarak tempuh yang dilalui adalah sepanjang 7.000 km dimana VW Kombi hi-roof Pak Soeyono turut serta sebagaisalah satu duta bangsa,”ujar salah seorang peserta. Rombongan Volkswagen Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua Harian 2, Bapak Denny F. Kusumah. Rombongan berkesempatan hadir dalam Siam VW Festival di Wonder World Fun Park Ramintra, Thailand pada 7 Maret 2015 lalu. Dalam kesempatan itu, VI melakukan promosi kegiatan VI dalam tahun 2015, antara lain Jambore Nasional Volkswagen Indonesia ke-47 di Pantai Carnaval Ancol (2426 April 2015) dan Jogjakarta VW Festival di Yogyakarta pada 20-22 Nopember 2015.
tangki benzin. Bangsa, agama, warga negara, warna kulit, kepercayaan hidup atau jantina tidak menjadi suatu masalah yang besar bagi kami.
SEJARAH NEGAWSKLOV Bagaimana Ia Bermula? Laber mula pada tahun 2001, dimana kami berjumpa disebuah gerai makan di Shah Alam, Selangor, Malaysia. Perjumpaan itu tidak dijangka menjadi satu titik permulaan untuk kami disatukan sebagai sebuah keluarga. Ia adalah sebuah sejarah dimana 6 manusia yang mempunyai kegilaan terhadap mobil buruk VW yang menyatukan kami sebagai Negawsklov pada hari ini. Kekerapan kami berjumpa boleh dikatakan sebagai kegilaan waktu itu, kekerapan perjumpaan kami bukan setiap minggu tetapi ia adalah setiap hari, dan juga pada setiap malam Sabtu, di stesen minyak ProJet di Sri Hartamas, Kuala Lumpur. Begitulah rutin kami setiap minggu. Kami merasakan yang kami lebih kerap berjumpa dan bersembang diantara kami lebih daripada ibu bapa kami sendiri.Tapi itulah kami sebagai sebuah keluarga yang telah bahagia. Nama, Logo dan Moto Penubuhan kelab Negawsklov bermula suatu malam ketika kami berpendapat, kami memerlukan sebuah nama kelab yang unik, bercirikan sifat-sifat kami dan ia haruslah mewakili kami semua. Asas lakaran logo dan nama “NEGAWSKLOV” di buat diatas sehelai kertas tisu restoran oleh 10 cent (TengTsen). NEGAWSKLOV yang asasnya bererti Volkswagen disebut terbalik telah menjadi sebati dengan motto yang membawa ayat “It’s not a club, it’s a cult!”.Ini sebati dengan kekerapan kita berjumpa yang telah melampaui batasan kelab motoran dan lebih erat.
Sejak kebelakangan ini, Negawsklov banyak memberi sokongan kepada kelab-kelab VW di dalam Malaysia untuk mengadakan acara perjumpaan mobil VW (VW Gathering) di dalam Malaysia mahu pun luar negara seperti Thailand, Indonesia dan Jepun. Sepanjang hayat Negawsklov, kami harap kami banyak memberi impak yang positif kepada event VW tempatan. Bersorak dan berteriakan untuk menambahkan suasana ceria di event adalah sebati dengan jiwa Negawsklov. Oleh yang demikian, jangan malu-malu atau segan–segan untuk memberi salam atau untuk bersama kami memeriahkan majlis VW tersebut dan kami sentiasa mengalukan kedatangan kamu semua untuk bersama kami. Negawsklov dalam masa 15 tahun telah bergabung dengan beberapa kelab di Asia Tenggara untuk mewujudkan “sister club” yang melambangkan keeratan persaudaraan. Antaranya Terror Garage, Volkswagen Club Malang dan Hong Kong Bug In. Kami amat gembira atas persaudaraan kelab-kelab ini dan sentiasa bersyukur selalu dijemput ke acara-acara saudara kami. Selain itu, beberapa individu yang telah menjadi ahli Negawsklov dari negara lain seperti Pak Denny Kusumah, Yanto Widodo, Michael Lesmana, Pak Iwan Lemas, Aceng Greeng, Roni, Gandung, Pak Joko, Nohandari Indonesia dan Sebastian, Fernando, Martin dari Eropah. Kami amat berterimakasih kepada rakan-rakan yang telah menerima kami secara terbuka sekian lama ke acara VW mereka atau pun kerumah mereka. Negawsklov amat bertuah mendapat saudara setia dimerata tempat terutamanya di Indonesia. Acara akan datang Negawsklov 2016 – Touring ke Siam festival Thailand –Myanmar-India 2017 – Touring ke Germany dari Malaysia (perjalanan 4 bulan)
Pada tahun pertama Negawsklov ditubuhkan, kami telah bersetuju untuk perkara berikut: • Tiada ahli akan dilantik menjadi presiden atau naib presiden untuk kelab. • Tiada yuran akan dikenakan • Semua transaksi pembelian didalam kelab perlu berteraskan “Harga rakan-rakan” • Tiada had laju dikenakan • Tiada attitude • Alat ganti percuma untuk rakan-rakan dialu-alukan • Kestabilan mental sering diragui Apayang membuatkan kami berlainan daripada kumpulan VW yang lain? Negawsklov adalah sebuah keluarga, walaupun ada dikalangan kami yang keras kepala, panas baran, pelupa dan banyak lagi karekter yang aneh.Namun kami mampu bersatu sebagai keluarga yang unik dan menarik. Kami pernah mengumpul wang untuk membeli sebuah VW Dakota tahun 1967 (67 VW Safari Van) dalam satu malam, kami juga pernah bersama ribuan penyokong fanatic Brazil untuk menyokong pasukan Jerman pada perlawanan akhir World Cup, Brazil menentang Germany pada tahun 2002. Dan kami juga pernah melepak di tepi highway selama 16 jam untuk menanti salah sebuah kodok kembali pulih selepas saluran petrol tersumba takibat karat besi yang melampau didalam KOMUNITASVWKita | 11
Ir. Agus Triongko
karena selalu ada hari esok untuk menikmati ‘mesin belakang’
Sore itu langit tidak secerah hari sebelumnya. Langit mendung! Awan pun mengelabu, menggelayut galau serasa tidak kuasa menahan jutaan ton uap air yang siap menumpahkan dirinya kepermukaan bumi yang mengering tandus. Sial, nyaris saja hati ini juga jadi ikutan galau! Akhirnya aku telepon Bli Kodrat, dia pemred VW Kita. “Drat, Aku Otewe. 15 menit lagi sampai. Sip!” pesanku via telepon. Tidak berpikir lama, motor trail kantor langsung saja aku pacu. Sore itu, ada appointment untuk wawancara dengan Pak Agus Triongko, salah seorang tokoh VW di Bali. Sebenarnya, momen-momen seperti inilah yang sering aku tunggu-tunggu. Memacu motor saat waktu mepet, ada mendung-mendung dikit, ada sesi macet-macet dikit biar ada ‘pembenaran’ saat aku arahkan stang motor trail ke areal trotoaror something like that! Kereeennn! Sayang…, perut ini sedikit mengganggu. Mudah-mudahan tahun 2016, perutku mengecil. Syukur-syukur bisa six pack. Jiaahh… liat saja nanti. Tidak terasa sudah setengah perjalanan. Kulit wajah mulai basah dengan rerintik hujan yang tampaknya akan membanjiri seantero Denpasar. Thank you God. Kami memang sedang kegerahan, lagi kepanasan. Lengkap. Tapi tolong setengah jam lagi turunnya, setelah aku sampai ditujuan. Amin. Akhirnya, sampai juga dikediaman Ir. Agus Triongko. Seorang konsultan teknik yang sampai hari ini masih sangat menggilai Volkswagen (VW). “Apakabar?” tanyaku menyapa mantan Ketua Bali Volkswagen Division (BVD) selama 2
12 | KAWANVWKita
.................................................................................................................................................................................................................
periode. Long time no see! Kumis tebal yang mulai memutih tidak mampu menutupi senyuman khasnya, sembari menyambut kehadiran kami. Gaya beliau masih seperti dahulu. Menyeruput kopi hitam panas sambil menghisap dalam-dalam kretek kesukaan.Sangat ‘look so legend’, ha haha! Terus terang, banyak pecinta Volkswagen di Bali menanyakan keberadaannya. Sosoknya yang ke-bapak-an mampu meninggalkan kenangan tersendiri dalam benak mereka. Tulisan pendek ini mungkin dapat menjadi jembatan silaturahmi kita semua. “Ah iya, rasanya waktu itu berjalan sangat cepat dan terasa semakin pendek. Tuntutan pekerjaan sebagai tanggung jawab saya, sepertinya tidak mau dinomor duakan. Maklum dulu. Kata orang, semua ada saatnya bagi kita untuk bisa kumpul-kumpul lagi. Disela-sela kesibukan, saya masih bersama Volkswagen saya. Bahkan dalam rutinitas seharihari saya masih percayakan Volkswagen sebagai kendaraan paling nyaman yang bisa mengantar saya kemana-mana. Volkswagen sudah jadi bagian tersendiri dalam keseharian saya sampai hari ini. Sesekali memang terbersit rasa kangen untuk bisa ngobrol-ngobrol dan mengenal kawan-kawan baru. Itu pasti sangat menyenangkan. Salam saya untuk mereka semua,”ujarnya penuh harap sembari menghisap dalam-dalam sebatang kretek favoritnya. Agus Triongko mengaku mengenal Volkswagen sejak masa kanak-kanak. Lingkungan keluarga yang saat itu sudah mengoleksi Volkswagen tipe Beetle, perlahan namun pasti mampu menanamkan kecintaannya terhadap Volkswagen. Saat itu, Agus Triongko kecil memang belum menaruh
perhatian besar. ‘Kegilaannya’ terhadap Volkswagen mulai terasa sejak tahun 1998 lalu. Satu per satu, varian Volkswagen mulai didatangkan kegarasi rumahnya. Sampai hari ini, masih ada beberapa tipe Volkswagen yang terparkir rapi di kediaman. Volkswagen tipe Combi buatan Jerman tahun 1977, Combi buatan Jerman tipe Camper tahun 1969, Beetle 1302 LS tahun 1970, Safari (Thing) tahun 1972 Variant buatan Jerman tahun 1966, Combi jenis double cabin buatan Jerman tahun 1976 dan Beetle 1300 tahun 1974. “Eksistensi Volkswagen di Bali hingga hari ini sangat menggembirakan. Sejak Bali mengenal wadah Volkswagen, dinamikanya semakin tinggi. Sepengetahuan saya, sudah semakin banyak bermunculan komunitas dan klub Volkswagen di Bali. Ini harus dipahami sebagai trend yang positif. Sama-sama dan semakin banyak orang terpanggil untuk melestarikan eksistensi Volkswagen di Bali. Soal manajemen klub dan aturan main mungkin sudah menjadi ‘pakem’ dalam ‘ideologi’ yang dianut, namun soal persaudaraan, pertemanan dan semangat Volkswagen itu harus menjadi bagian dari diri kita. Tidak mengkotak-kotak dan selalu terbuka adalah kunci utama dalam menjaga semangat dan passion kita di Volkswagen. Mobil Volkswagen itu kan katanya mobil rakyat. Memang sudah seharusnya merakyat. Sepertinya itu akan jadi lebih indah dan lebih baik untuk semua,” komentarnya tentang perkembangan Volkswagen di Bali. [vwkita]
KAWANVWKita | 13
JVWF 2
Kota ‘Gudeg’ Yogyakarta berubah menjadi ‘Kota VW’, berturut-turut selama dua hari dua malam, yaitu pada 21-22 Nopember 2015 lalu. Bayangkan saja, sebanyak 2.500 unit Volkswagen lebih, hilir-mudik di sekitar kota favorit saya ini. Meski dipadati parade ‘mesinbelakang’, masyarakat Yogyakarta nampaknya sangat antusias dan menyambut seluruh peserta yang datang dari seluruh Indonesia, bahkan beberapa diantaranya datang dari luar negeri. Tentunya ini sebuah catatan sejarah tersendiri bagi dinamika komunitas Volkswagen di Indonesia, karena dalam gelaran kedua International Jogja Volkswagen Festival tahun ini, diresmikan atau lebih tepatnya dideklarasikan sebuah komunitas Volkswagen internasional bernama Asean VW Club.
14
KABARVWKita | 15
2015
International Jogja Volkswagen Festival 2015, diselenggarakan oleh Volkswagen Club Yogyakarta (VCY) bertempat di Jogja Expo Center (JEC). Selama event berlangsung, seluruh peserta dan masyarakat disuguhi berbagai agenda kegiatan. Antara lain berupa penghargaan dari Museum Rekor Muri untuk rekor ‘The Longer Bus T1’. Selain itu juga dilakukan die cast competition dan display show. Ada pula representative booth dari Club Star, Rare VW Display, Show and Shine, Volkswagen Limbo Competition dan berbagai agenda pendamping yang menghibur. Selain itu, areal food court juga dihadirkan foodtruck yang menyediakan berbagai macam hidangan kuliner yang menggugah selera. Dan yang paling berkesan ketika event hari itu juga mampu menghadirkan para legenda VW dan media massa dari beberapa negara. Selain di areal JEC, pihak panitia yang diketuai oleh Mr. Tjahyo Widjojono ini juga menggelar agenda sisipan berupa JVWF Cycling Tour yang mengambil rute dari daerah Kaliurang dan berakhir di areal JEC. Kemudian melakukan aksi go green di sekitar Candi Boko dan menampilkan Jupiter Static Airshow JVWF 2015 di Lanud Adisucipto, Yogyakarta. ‘Pesta rakyat’ bersama mobil rakyat ini dibuka secara langsung oleh Sri Sultan Hamengkubowono X yang juga didedikasikan untuk kegiatan promosi industri pariwisata Kota Yogyakarta. [vwkita]
15
Result Show & Shine JVWF 2015 16
1. Best Original Restored pre ‘67 Type 1 REG-091 ERRY MAHARDHIKA 2. Best Modification Light pre ‘67 Type 1 REG-043 GREGORIUS NUGI 3. Best Modification Medium pre ‘67 Type 1 REG-061 ADDIN TRIRAHMANTO 4. Best Original Preserved ’67-77 Type 1 REG-067 H. WOWON 5. Best Original Restored ’67-77 Type 1 REG-033 ROY ILHAM 6. Best Modification Medium ’67-77 Type 1 REG-035 BRATA 7. Best Modification Heavy Type 1 REG-025 HARIS JOEKI 8. Best Modification Medium pre ‘67 Type 2 REG-027 JOKO 9. Best Modification Light ’67-72 Type 2 REG-030 ABIOSO 10. Best Modification Medium ’67-72 Type 2 REG-060 ROY DEDY ANTO 11. Best Original Preserved ’73-79 Type 2 REG-096 NING BVWL 12. Best Original Restored ’73-79 Type 2 REG-041 BAMBANG TRI 13. Best Modification Light ’73-79 Type 2 REG-071 WIBISONO 14. Best Modification Heavy Type 2 REG-042 KUPU KUPU MALAM 15. Best Original Restored Type 3 & 4 REG-070 HARYO HONGGOWONGSO 16. Best Modification Light Type 3 & 4 REG-084 PRIJA SAMBADA 17. Best Modification Medium Type 3 & 4 REG-074 NEENO BRAMANTYO 18. Best ModificationHeavy Type 3 & 4 REG-053 FAHMI KURNIAWAN 19. Best Original Restored KG 1 REG-102 DRADJAT IRWANSYAH (IRWAN) 20. Best Modification Medium KG 1 REG-044 DIDUT TRISATYO WIBOWO 21. Best Original Restored Type 181/182 REG-095 ATOK TRIARYA UMBAWA 22. Best Modification Light Type 181/182 REG-088 WINARTO MULYONO 23. Best Modification Medium Type 181/182 REG-068 BUDI SETYAWAN 24. Best Modification Heavy Type 181/182 REG-003 ALSADAD 25. Best Modification Ligh Type 2 Brazilian REG-075 YOGA SATRIA PERMANA 26. Best Custome Water Cooled after 1990 REG-046 BIYYU 27. Best VW Coach Builder - Conversion REG-021 RISON PARASIAN 28. Best Coach Builder - Kits Car REG-047 BAYU AJI K 29. Best Unique/Extreme/RatRod REG-006 R. TEDJO 30. Best Unique/Extreme/Long/Short Body REG-073 YUDHI YUMOS 31. Best Custom Interior REG-024 I PUTU WISNU ADHITYA PARAMARTHA 32. Best Custom Engine REG-008 TITO KURNIA 33. Best Paint REG-010 ANDI GTX 34. Best Spesial Type REG-069 RAHMAT HIDAYAT 35. Best Slammed Sedan Non Air Suspension REG-072 DR ARIEF KURNIA 36. Best Slammed Minibus Non Air SuspensionREG-104 ARY PRIATNA B 37. Best Slammed Air Suspension REG-025 HARIS JOEKI 38. Best Display REG-073 YUDHI YUMOS 39. People Choice REG-003 ALSADAD 40. Best Modification Medium ’73-79 Type 2 TIDAK ADA KEJUARAAN
[bams]
KABARVWKita | 16
MEKANIK VWKita ...................................................
-Abdul Majid-
PENGABDIAN KEPADA WARISAN SANG FUHRER
Namanya Abdul Majid. Laki-laki sederhana, kelahiran Batujai, Lombok Tengah. Sampai hari ini, sudah 25 tahun bapak 2 anak ini memilih profesi sebagai mekanik Volkswagen. Tidak ada pendidikan khusus yang dia dapatkan untuk dapat mendaulat dirinya sebagai salah seorang mekanik Volkswagen di Bali. Boro-boro pendidikan khusus, pendidikan dasar pun belum sempat dia selesaikan. Tapi, soal semangat jangan dianggap remeh. Motivasi dirinya tinggi. Keinginan untuk mau melihat ‘dunia luar’ akhirnya mampu mengawal niat besarnya untuk hijrah beberapa saat ke Kota Surabaya, Jawa Timur. Sekali lagi, bukan untuk melanjutkan sekolahnya tapi untuk bekerja dan menyisihkan beberapa lembar rupiah dan mencoba untuk meyakinkan kepada keluarga besarnya di Lombok bahwa dirinya baik-baik saja dan berhasil di tanah rantau.
Kebetulan waktu itu sebagian besar pasuh yang ada adalah VW. Jadi, selama kurang lebih 5 tahun, saya diajarkan tentang perbaikan dan perawatan VW.
The Mobi Rakyat Dikalangan pecinta Volkswagen di Bali, namanya cukup dikenal sebagai salah satu mekanik handal mobil-mobil yang diproduksi di era keemasan Sang Fuhrer, Adolf Hitler. Selepas menamatkan pendidikannya di Surabaya, Majid muda memutuskan kembali ke tanah kelahiran di Lombok. Namun itu tidak berlangsung lama, berbekal keterampilan mekanik dan sedikit ‘Institut Darmo Kali Surabaya’ uang, Majid kembali merantau ke Bali. Di Bali, Itu nama ‘universitas’ dimana dia menempa diri. dia mencoba mempraktekkan ilmunya dengan Ditemani sang kakak (Abang Maliki. Beliau masih bergabung dibeberapa bengkel Volkswagen saat bekerja hingga hari ini di bengkel tersebut sebagai itu. Ada beberapa nama pemilik bengkel yang mekanik), Majid mulai mempelajari dan menekuni turut mendukung potensinya. Bengkel Warno, sebuah ilmu sekaligus profesi barunya di bidang Bengkel Ashik di Sanur. Setelah menikah, dirinya utak-atik mesin mobil Volkswagen. memutuskan untuk membuka Memang tidaklah mudah bagi dirinya usaha sendiri, dengan membuka “Bagi saya, bisa membuat untuk dapat dengan cepat menyerap bengkel mobil Volkswagen secara pelanggan tersenyum saja seluruh wawasan seputar mesin mandiri. rasanya sudah seperti belakang ini. mendapat rejeki yang Di usianya yang tidak lagi muda, besar. Semoga saja mereka “Ha ha ha! itu nama ‘sekolah’ saya Majid tetap mendedikasikan hidup waktu di Surabaya. Sekolah alias dan sejumput ilmunya untuk selalu puas dan dapat terus sebuah bengkel mobil yang ada di Volkswagen. Keinginannya tetap memainkan hobinya di VW” daerah Darmo Kali. Itu bengkel ngetop sederhana. Dia hanya ingin para dulu. Tidak tahu sekarang persisnya pemilik Volkswagen di Bali bisa seperti apa. Yang jelas, bengkel itu punya jasa terus bermain Volkwagen dengan senang dan besar dalam kehidupan saya. Cerita punya cerita, nyaman selain puas dengan hasil pekerjaannya. dalam kondisi galau, saya merantau ke Surabaya. “Senyuman pelanggan itu bayaran tertinggi untuk Ke sana saya menyusul kakak kandung saya yang saya. Semoga selalu ada kemudahan untuk saya kebetulan sudah menetap di sana. Dia juga sudah dalam berbagi ilmu dan pengalaman seputar berkeluarga dan beranak-pinak di sana. Lama Volkswagen,” harapnya lirih. sekali saya tidak berjumpa, mudah-mudahan masih ada waktu dan kesempatan untuk dapat Volkswagen itu mobil rakyat. Dipikirkan, bertemu kembali. Ahh… sudahlah, kita cerita dibuat dan digunakan untuk rakyat. Secara VW lagi. Nah, waktu itu saya ingin bisa segera tidak langsung, Volkswagen sudah mampu bekerja. Tapi di Lombok saya belum mendapatkan menginspirasi kita untuk selalu bersikap ‘down to pekerjaan yang pas. Saat di Surabaya inilah, saya earth’. belajar banyak tentang mesin dari kakak saya. [vwkita]
17 | MEKANIKVWKita
17
JUMPA VOLKSWAGEN SUMATERA 2 JELAJAH WISATA DENGAN KENDARAAN RAKYAT By Zikra L. “Ajik Raffles” Anwar
Setelah sukses digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2014 lalu di daerah Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Jumpa Volkswagen Sumatera (JVWS) kembali digelar dengan meriah di Kota Bandar Lampung. Ibu kota Provinsi Lampung itu sontak menjadi hiruk-pikuk dengan kedatangan ratusan Volkswagen dari 29 klub yang berasal dari sekitar Pulau Sumatera, Jawa dan Bali. JVWS II kali ini sukses digelar oleh Volkswagen Club Lampung (VCL) di Lapangan Saburai, Lampung dengan total kehadiran sekitar 500 Volkswagen berbagai tipe dan tahun pembuatan.
Kontributor Photo : Bambang (Bamz) & Nelva Prakasa
18 | KABARVWKita
JVWS bermula dari sebuah momen silaturahmi dan kumpulkumpul komunitas Volkswagen yang berdomisili di sekitar Pulau Sumatera. Waktu itu sekitar tahun 2013, komunitas Volkswagen setempat, sempat menggelar kegiatan One Day with VW di Pekan baru, Riau. Dari kegiatan itu, menyeruak sebuah gagasan brilliant dari mereka untuk memajukan tanah kelahiran. Potensi daerah ingin mereka sinergikan dengan potensi yang komunitas Volkswagen untuk mendukung industri pariwisata di Pulau Sumatera. Sejak itu bergulirlah JVWS dengan nama Jelajah Pulau Sumatera. Dan hingga saat ini, JVWS terus disempurnakan dalam setiap tahun pelaksanaannya. Selain menjadi media silaturahmi para pemilik dan komunitas Volkswagen di Pulau Sumatera juga diposisikan sebagai ikon agenda industri pariwisata di Sumatera.
JVWS II di Kota Bandar Lampung tempo hari juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Bekerja sama dengan Yayasan Generasi Muda Lampung, panitia mengagendakan aksi sosial dalam bentuk pemberian 10 unit kursi roda. Selain itu, panitia juga berpartisipasi dalam pembuatan pempek sepanjang 5 kilometer yang diselenggarakan Komando Resor Militer 043/Garuda Hitam dan berhasil tercatat dalam museum rekor MURI. Pihak panitia yang dikoordinir oleh VCL juga mengagendakan turing ke Taman Nasional Way Kambas di daerah Labuhan Ratu, Lampung Tengah. Peserta diajak berkeliling kota dan sejenak mampir di kota Metro. Selama berada di areal kota Metro, peserta melakukan kegiatan penanaman 800 batang pohon di sekitar terminal
Mulyojati. Dari situ, peserta melanjutkan turing mereka menuju Way Kambas yang berjarak sekitar 60 kilometer. Di Taman Nasional Way Kambas yang dikenal sebagai pusat penangkaran satwa gajah liar di Indonesia ini, mereka melakukan penyerahan sebanyak 2 unit truk makanan gajah. “JVWS adalah event yang strategis. Tidak saja berorientasi komunitas yang mengedepankan semangat persaudaraan namun juga mampu menginspirasi setiap orang untuk berpartisipasi memajukan dan mengembangkan potensi industri pariwisata. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian daerah setempat. Mungkin ini baru permulaan, tapi kami semua yakin bila suatu saat nanti, komunitas Volkswagen di Sumatra akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam geliat wisata dan ekonomi juga sosial, budaya, lingkungan di Sumatera,” ungkap Masri Yahya, Ketua Umum VCL disela kesibukannya saat berada di lokasi Taman Nasional Way Kambas.
19
KOMUNITASVWKita
VCL dibentuk hampir dua puluh tahun silam, kini memiliki sekitar 120 anggota dimana lebih dari 60% adalah anggota aktif. Sebagian besar bermukim di Bandar Lampung dan Metro. Dari anggota terdaftar ini tercatat ada sekitar 150 populasi VW tua dari berbagai jenis, yang terbanyak adalah VW Beetle. Organisasi komunitas ini kerap menggelar ajang silaturahmi antar anggota demi memanifestasikan semboyan “Satu VW Sejuta Teman”. Setiap kegiatan silaturahmi dibarengi kegiatan sosial, belakangan mereka malah kerap mendukung berbagai kegiatan kepariwisataan daerah. Dalam menjalankan agendanya Masri Yahya gemar menggandeng komunitas lain, sebut saja diantaranya Komunitas Penggemar Musik Jazz, Komunitas Penggemar Sepeda dan Komunitas Pejalan Kaki. Dengan kolaborasi tersebut dampak setiap kegiatan memiliki dimensi lebih luas. Selain itu biaya yang dibutuhkan juga bisa direduksi. Dalam event JVWS2, Masri berbagi panggung dengan Yayasan Generasi Muda Lampung dan Komando Resort Militer 043/ Garuda Hitam, Bandar Lampung. Masri juga mengandeng Komunitas Penggemar Musik Jazz untuk mengisi panggung musik. Kolaborasi seperti ini akan terus dilakukan karena Masri menyadari dengan kemampuan menggalang masa terbatas perlu dukungan masa lintas komunitas. Pernahkah terbayang serombongan mengunjungi Pusat Konservasi Gajah di Taman Nasional Way Kambas, atau menikmati kelincahan lumba-lumba berenang di Pantai Kiluan, atau bergembira berselancar di Pantai Tanjung Setia dengan menggunakan VW Combi? Atau membayangkan turis berseliweran di tempat wisata tersebut atau pusat wisata lain di Lampung menggunakan VW Safari? Ketika pertanyaan itu diajukan kepada sosok bernama Masri Yahya, dia pun balik bertanya mengapa tidak? Masri Yahya adalah Ketua komunitas Volkswagen Lampung (VCL). Semasa aktifnya pria pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini sudah kenyang dengan berbagai pengalaman jabatan birokrasi di Pemprov Lampung, antara lain sebagai Kepala Biro Perekonomian dan Kepala Dinas Pariwisata. Dua jabatan prestisius itu membuatnya paham bagaimana mengelola komunitas yang dikomandaninya mengambil peran dalam pengembangan sektor pariwisata Lampung.
20
Di masa mendatang Masri dan VCL akan melebarkan fokus, bersilaturahmi bukan hanya dengan berkegiatan sosial saja tetapi juga berupaya melestarikan keberadaan VW di Lampung. Sebagaimana diketahui banyak jenis VW seperti Beetle, Combi dan Safari tidak lagi diproduksi sehingga berpotensi mengalami kepunahan. Upaya pelestarian akan dilakukan dengan mengambil peran aktif dalam pengembangan sektor pariwisata, menjadikan VW sebagai pilihan bertransportasi menuju berbagai titik wisata. Dengan cara ini pemilik VW akan mendapatkan dampak ekonomis dan tergerak merawat kendaraan kesayangan sebaik mungkin, bukan mustahil VW yang sudah dalam kondisi mangkrak bisa dihidupkan kembali. Itulah mimpi Maya, panggilan Masrin Yahya di media sosial. [Penggemar benda2 vintage]
Komunitas Safari Bandung Perhelatan dari rekan2 Komunitas Safari Bandung di bulan Desember tahun ini, yaitu acara Serah terima kepengurusan KSB untuk periode 2016 – 2018 yang dilaksanakan di Gedung Sate, Bandung.
SUSUNAN PENGURUS KSB PERIODE 2015-2018 PEMBINA : H. Iwa Karniwa, SE, Akt. MM ( PEMBINA UTAMA ) Drs. H. Udjawalaprana Sigit, MM, M.Si Kol. Munif Prasojo, SiP PENASEHAT : Ir. Enoh Koswara, MEP H. Ganis Komarianto, SE, MM Wisynu Wibhisana, SE, MM H. Budi Sahbudin, B.Sc Kol Dr. Abdul Haris Lamsu KETUA : Jose Ferry Faizal SEKRETARIS : Jack Arnesto Ade Fajar Taufik Raisha Ghassani A BENDAHARA : Sri Sulastri Dwi Ismiyanti (Wakil) Selamat dan Sukses Untuk Rekan2 KSB
mentaok vw team
YOGYAKARTA
Mentaok VW Team. Salah satu klub Volkswagen di Kota Yogyakarta, pada 31 Desember 2015 lalu sumringah menyambut malam pergantian tahun. Gempita pesta semalam dilaksanakan di Ingkung Kuali, Dusun Kalakijo Pajangan, Bantul dengan dihadiri sebagian besar anggota mereka. Mentaok VW Team dideklarasikan pada 8 Maret 2015 di Bantul, Yogyakarta. Sampai hari ini, klub Volkswagen ini sudah menampung sedikitnya 51 orang anggota. Selamat tahun baru 2016! Salam semangat persaudaraan dan kekeluargaan [vwkita]
KOMUNITASVWKita | 21
Kemaro, merupakan sebuah delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri, yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong. Pulau Kemaro berjarak sekitar 40 Km dari kota Palembang. Pulau Kemaro adalah tempat rekreasi yg terkenal di Sungai Musi. Di tempat ini terdapat sebuah Vihara Cina (Klenteng Hok Tjing Rio). Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha untuk berdoa atau berziarah ke makam. Di sana juga sering diadakan acara Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. (Wikipedia)
Menutup penghujung akhir tahun 2015 kemarin, Rekan2 komunitas pemilik, penggemar dan pencinta mobil VW “bongsor” Caravelle yang tergabung dalam wadah Caravelle Lover’s Community (CLC) melakukan perjalanan eksplorasi darat dan laut dari Jakarta menuju Bangka Belitung, Sumatra bersama keluarga dan merayakan pelepasan tahun 2015 menuju 2016 disana. Perjalanan Eksplorasi CLC 2016 ini mengambil start di Jakarta pada tgl 25 Desember, semua peserta berkumpul Pk. 05:00 pagi dari rest area Karang Tengah (Km 13.5), tol Jakarta-Merak, untuk berangkat bersama. Tujuan etape pertama CLC explorer adalah menghadiri pagelaran acara Reunian Komunitas Penggemar & pecinta VW Sumatra “JUMPA VOLKSWAGEN SUMATRA 2” yang diadakan di Lampung. Acara dilaksankan pada tanggal 22–27 Desember 2016. CLC bergabung disana bersama seluruh penggemar dan pencinta VW se Indonesia hingga tanggal 26 Desember. Tgl 27 Desember, semua peserta sudah bersiap kembali untuk melanjutkan perjalanan, tepat jam 10 pagi rombongan dilepas oleh panitia JVWS 2 untuk menuju kota palembang, tiba di Palembang jam 12 malam dan langsung menuju hotel untuk beristirahat. Tgl 28 pagi,rombongan dijemput oleh perwakilan klub VW Palembang yaitu Bapak Saiful Ichsan dan diajak sarapan pagi bersama menikmati makanan khas Palembang yaitu Pempek di rumah makan Bu Husna salah satu penggemar VW di Palembang juga. Setelah puas menikmati Pempek perjalanan berlanjut ke lokasi wisata kota yaitu Benteng Kuto Besak. Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758. Dilanjutkan menyusuri sungai Musi menggunakan 3 perahu menuju Pulau Kemaro. Pulau
22
Tamggal 29 Desember jam 6 pagi rombongan menuju ke Pelabuhan Tanjung Api Api untuk nyebrang ke Muntok, Pangkal Pinang, Ngantri dipelabuhan kurang lebih 5 jam, penyebrangan sampai di Pelabuhan Muntok jam 11 malam. Pada kesempatan ini rombongan CLC berkesempatan untuk bersilaturahmi ke kediaman Bapak Gubernur Provinsi Bangka Bpk. Rustam Efendy. Jam 7 pagi Rombongan bertemu dan beramah tamah dengan rombongan, beliau juga didaulat untuk menyematkan wing kepada semua peserta sebagai tanda bahwa rombongan telah berhasil sampai ke propinsi Bangka Belitung. Setelah itu rombongan di jamu sarapan pagi ditempat nongkrong favorit beliau, disebuah kedai sederhana dipinggir jalan. Disana kami disuguhi kopi khas bangka dan bubur ikan, Sekitar jam 9 - 9:30 acara sarapan pagi bersama pak gubernur selesai , selanjutnya kami pamit menuju Pantai Parai di ujung pulau Bangka. Nginep di cottages semalam sambil pesta durian, martabak asli bangka dan otak-otak sebanyak 1.100 bungkus semua disediakan oleh Bang Liano Alam. Keesokan paginya tgl 31 kami berwisata lagi ke pantai Klayang, Menapaki jalanan menuju lokasi yang rada off road hingga menuju ke lokasi. Rombongan masuk terus hingga bibir pantai berharap dapat menikmati suasana pantai sambil parkir di tepian pantai. Namun saat mobil menapak ke pasir, mobil malah tidak bisa bergerak sama sekali. panik juga rasanya saat itu. Ha ha ha! Tapi seru! Seru banget malah! Awalnya kami perkirakan air laut surut disiang itu, perhitungan kami salah. Waktu itu saya lupa, kalau fase surut air hari itu adalah sore hari kata Inonu (Humas CLC). Tanpa disadari ternyata air laut mulai pasang dan ombak-ombak kecil mulai menghantam ban Caravelle. Kami tidak ada pilihan lain kecuali mundur, karena banyak pohon hingga sulit bagi si bongsor untuk berputar. Sebagian berhasil mundur, sementara Kang Aceng salah satu punggawa ekplorasi ini berada paling depan, terjebak roda mobilnya ambles sampai nempel ke engine compartment. Sementara saya (Inonu) baru saja akan maju roda sudah amblas separuh,dan segera mundur mengarah ke arah air datang karena pasir basah cenderung padat, peserta lain berhasil keluar dan parkir ditempat aman selanjutnya membantu evakuasi mobil Kang Aceng dengan bantuan VW kombi Kang Bewok dan tim mekanik berusaha menarik namun tidak berhasil. Akhirnya kami mendongkrak body
PETUALANGANVWKita | 23
Aceng
Inonu
Liano Alam
Suparman
depan mobil dan berhasil terangkat, Alhamdulillah berhasil. Setelah semua keluar dari jebakan, kami istrahat sejenak menikmati suasana pantai dari kejauhan, kemudian malam harinya kami dijamu oleh tuan rumah KVW Babel dengan menu sea food berlimpah, api unggun.dan musik khas bangka menemani kami merayakan malam pergantian tahun baru 2016. Tanggal 1 Desember 2016, Kami mulai menyusun rencana kepulangan, rombongan dibagi menjadi 2. Rombongan A terdiri dari Inonu, Alam, Herie, Tedy dan Taufiqy akan kembali menyebrang menuju Palembang dan menyusuri lintas Timur Sumatera menuju Lampung dan Bakauheni Rombongan B terdiri dari Aceng, Andi Bewok speed dan Parman PS, menunggu jadwal keberangkatan langsung menuju tanjung priok Jakarta....
Rombongan A tgl 1 Desember siang menuju Pelabuhan Muntok, Sempat mampir ke museum timah dan rumah pengasingan Bung Karno, dipandu oleh om Irfan KVW Babel. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju ke pelabuhan untuk menyeberang ke Palembang namun sayang karena cuaca buruk dan antrian panjang hingga jam 11 malam akhirnya kami bisa merapat ke kapal penyeberangan menuju Pelabuhan Bagan Siapi Api, Palembang... dan tiba pada jam 4 pagi tgl 2 Januari. Kami langsung lanjut menuju Palembang dan mengarah ke Lampung dan istirahat di Indralaya untuk isi perbekalan dan bensin. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Metro Lampung dan tiba disana jam 2 siang. Setelah cukup beristirahat, kami lanjutkan menuju Bandar Lampung dan pelabuhan Bakauheni jalur lancar, tidak ada antrian. Tanggal 3 kami merapat dipelabuhan Merak jam 1 malam, disana telah siap menyambut rombongan kami yaitu pakde Eko Suryo dan bang Eduw yg mewakili management
Taufiqy
Tedy Hernowo
Heri Ratno
Bewok
VICC. Istirahat sambil ngobrol – ngobrol dengan mereka, kemudian dilanjutkan dengan pembubaran rombongan A CLC explorer di Merak. Sementara team B, menunggu di pelabuhan Pangkalan Balam namun tidak berhasil mendapatkan kapal penyebrangan menuju Tanjung Priok. Hingga tanggal 3 Desember, masih juga belum ada kepastian keberangkatan Kendala cuaca dan banyak kapal masuk dok (service rutin). Akhirnya Rombongan B memutuskan untuk putar arah menuju Pelabuhan Muntok menuju Palembang dengan menyusuri jalur yg sama dgn team A, Rombongan B merapat di Jakarta pada tanggal 5 Desember dan sempat bermalam untuk istirahat di Cibubur dikediaman Om Parman PS. Keesokan harinya baru melanjutkan perjalanan menuju rumah masing masing. Kesan selama perjalanan, bukan saja soal cerita seru
yang dapat kami rasakan, tapi juga banyak ketegangan yang memacu adrenalin kami selama menuntaskan jalur Sumatera ini. Jejak telapak roda CLC dalam Turing kali ini memang sangat fantastis! Selain mampu merasakan secara langsung setiap tantangannya, kami juga merasakan semangat kekeluargaan dan kerjasama yang baik diantara kami. Indonesia tidak saja hamparan pasir di tepi laut atau hamparan pepohonan belantara hutan yang memagari negeri ini, tidak juga melulu soal tetabuhan yang berbunyi nyaring mengiringi para penari yang melenggak-lenggok. Indonesia ini tanah surga. Kami bersyukur dan bangga dilahirkan sebagai ‘Anak Indonesia’. Alam Indonesia khususnya Sumatra yang indah ini juga menyimpan sensasi petualangan yang menegangkan. Untuk komunitas penggemar explorasi pilihan jalur Sumatra memang sangat layak untuk wisata touring dan explorasi. “Seru deh Jalurjalur yang kami lalui” ucap Kang Inonu Sampai Jumpa lagi pada agenda acara CLC berikutnya.. VTR 2016!
23
24
Gallery V W K i ta
Halaman ini di dedikasikan untuk kawan-kawan yang hobby photography khususnya photography bertema VW. Silahkan mengirimkan karyakaryanya melalui email:
[email protected], subject: #galleryvwkita
Doddy Samperuru
Nelva Prakasa
Muhammad Karimuljali
Jimmy
Ian Mahasaya
Karya photo yang terkirim sepenuhnya merupakan hak cipta dari photografer bersangkutan. silahkan mencantumkan “watermark” pada setiap karya. “Yuuk..berbagi kreasi photo bersama VWKita...” 25
...............................................................................................................................................................................
......
PENGUSUNG ALIRAN
RAT ROD CAR
VW DAKOTA DOUBLE CABIN 1959
Spesifikasi Teknis Tipe Volkswagen Dakota Double Cabin 1959 Velg Ex Ford 1935 Ban Depan-Belakang Firestone 500/525-16 Lampu Sign Original Semaphore Kaca Samping Belakang Camper Window Kaca Depan Safari Window
26 | KABARRESTORASIVWKita
......................................................................
rison ‘ucok’ parasian
................................................................................................................................................................................ “Rat rod car adalah aliran, gaya dan cara saya, istri dan anak-anak kami mencintai VW”
Nasib mujur! Perburuan seorang Rison Parasian untuk mendapatkan tipe-tipe limited produk Volkswagen (VW) berbuah manis. Satu unit VW Dakota tipe double cabin rakitan 1959 original, berhasil dia temukan di daerah Magetan, JawaTimur. VW tua yang banyak diburu itu, teronggok merana. Dilihat dari kondisinya, VW Dakota itu rupanya sudah lama tidak tersentuh pemiliknya.Cat pelapis plat yang bulak luntur tertutup debu puluhan tahun, kakikaki yang ditopang roda seadanya, mesin belakang khas VW juga tidak terpasang, hanya blok persneleng yang menganga dengan penutup jaring laba-laba. Di bagian panel dan interior juga dalam kondisi mengenaskan. “Aku menemukan VW Dakota ini fifty-fifty. Bisa dibilang kebetulan, juga bisa dibilang hasil perburuan. Sebenarnya sudah lama juga kenal pemilik dan VW-nya. Tapi itu sudah lama sekali. Entah bagaimana ceritanya, pemilik memilih aku untuk menerima warisannya.Warisan merawat VW, ha haha! Bagi aku, ini adalah keberuntungan.Hobiku selama ini di VW dan kesukaanku dialiran rat rod car jadi lebih dapat dieksplorasi.Waktu itu nemunya kosongan. Nyaris body only. Disinilah tantangannya. VW Dakota double cabin langsung aku bawa ke Bali dan langsung masuk dapur restorasi selama kuranglebih 6 bulan. Pelan-pelan, dari mulai mencucinya dengan air kembang tujuh warna, melengkapi panel dan parts-parts yang hilang, mereparasi mesin dan kaki-kaki hingga bermain interior dengan konsep rat rod car kesukaanku,” beber salah seorang anggota Montogen VW Team (MVT) Bali ini dengan penuh semangat. Rat rod car adalah sebutan untuk mobil gaya hot rod yang diproduksi pada era awal tahun 1950-an. Istilah rat rod sendiri untuk pertama kalinya digunakan oleh para pembuat mobil pabrikan sebagai bentuk ‘black campaign’
untuk pembuat mobil rumahan dengan biaya murah, waktu itu. Pada sebuah aplikasi rat rod, kita akan menjumpai banyak bagian yang tidak terpasang. Dalam artian ‘sengaja’ dipasang dan ditampilkanapa adanya dengan hanya mengandalkan bagian-bagian tertentu sebagai bagian utama mobil. Seperti mesin dan kaki-kaki. Alhasil, mobilmobil dan penganut aliran ini memang menggunakan mobil mereka untuk penggunaan harian. Seperti halnya Ucok (nama panggilannya), VW Dakota double cabin hasil restorasinya memang menjadi kendaraan hariannya. Dari mengantar anak-anak kesekolah, mengantar istri kekantor, kumpul-kumpul sesama kawan VW di Bali dan sesekali terlihat antri di areal drive thru sebuah rumah makan cepat saji di Denpasar. VW-nya ini juga tampak hadir di JVWF 2015 dan berhasil menggondol piala kemenangan dalam sebuah sesi kontes. Tidak itu saja, Ucok dan VW-nya juga menjajal trek Denpasar-Lampung PP.! This is life! Volkswagen life! Salah satu the most wanted dalam jajaran tipe mobil rakyat ini kini tampil ceper keren dengan penyangga 4 buah velg bawaan Ford berjeruji antik.Nuansa rat rod car kental membalut VW Dakota double cabin 1959 ini. Ucok pandai memilihkan panel pelengkap untuk interior dan eksteriornya. Sepasang jok pada kabin pengemudi terbuat dari balutan karung goni dimana rangka dia buat sendiri. Dan pada kabin penumpang hanya menggunakan papan kayu tanpa proses finishing khusus. Bagian doortrims menggunakan kain perca jeans bekas celana. Ciamik! Pada bagian plafon menggunakan anyaman rotan, sehingga terkesan natural. Lampu-lampu dipasang ‘belang’. Agar kesan rat rod makin kental. Sebuah lampu bawaan Ford 1930-an juga pas dipasang pada bagian atap, melengkapi safari window yang klasik. [vwkita]
KABARRESTORASIVWKita | 27
VOLKSWAGEN VAN CLUB (V VC) JELAJAH BUMI SUMATERA KILOMETER NOL 2015
Tuhan menciptakan Indonesia penuh dengan anugerah. Kekayaan alam yang melimpah, panoramanya yang indah menghampar luas dalam bentangan khatulistiwa dari Sabang sampai Merauke. Namun sayang seribu sayang, masih banyak diantara kita yang belum sempat untuk dapat mengunjunginya. Terkadang muncul rasa miris di dalam hati, ketika ribuan wisatawan asing (ternyata) lebih dahulu datang mengunjungi tempat-tempat eksotis negeri ini. Volkswagen Van Club (VVC), sebuah klub VW dari Jakarta yang mengusung tipe-2 atau kita mengenalnya dengan sebutan VW Combi, akhir tahun 2015 lalu, berhasil mengeksplorasi Indonesia dengan melakukan turing jarak jauh mengunjungi titik 0 kilometer yang berada di Kota Sabang, tepatnya di Pulau Weh, Sumatera. Pulau Weh merupakan pulau yang berada di ujung barat Indonesia yang juga menjadi perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga. 3 unit VW Combi yang dipimpin langsung oleh ketua umum Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Pamudji R. Soetopo, SH. Dengan peserta Pamudji (VVC-010) Pilot / Ketua Team ,Harvyanto (VVC-251-A) Co Pilot 010, Irwan (VVC-448) Pilot, Iqbal (VVC-100) Co Pilot 448, Sugeng (VVC-506) Pilot, Yanto (VVC-063) Co Pilot 506, Ujang dan Arif sebagai Mechanik. ETAPE 1 | Jakarta-Bandar Lampung-Palembang-Jambi | 884 kilometer Start dari rest area tol Jakarta-Merak km. 13.5, dilepas langsung oleh penasehat VVC, Jenderal Polisi (Purn.) Rusmanhadi dan dikawal oleh 15 orang anggota VVC yang saat itu berkesempatan menemani tim ekspedisi VVC Jakarta hingga Pelabuhan Merak Banten. Tim tiba di Pelabuhan Merak Bakaheuni sekitar pukul 20.35 WIB dan langsung memacu kendaraan menuju Kota Kalianda. Kedatangan mereka pun disambut hangat oleh VW Club Lampung yang dipimpin langsung oleh ketua mereka, Masri. Malam itu, tim memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Sumatera Selatan. Catatan saja, rata-rata jalan yang tersedia cukup lebar. Namun perlu diperhatikan kembali oleh pemerintah setempat agar dilengkapi dengan fasilitas penerangan dan rambu-rambu lalulintas yang memadai. Terlebih, jalur ini merupakan jalur yang sangat ramai dilalui.
28 | PETUALANGANVWKita
Tidak terasa, kami sudah menempuh jarak sejauh 70 kilometer menuju Kota Palembang dari daerah Tugu Mulyo. “Terimakasih sambutan dan jamuannya untuk Pak Joko dan Pak Ucok. O iya, terimakasih juga untuk Pak Syaiful atas menu pempek Palembangnya! Yummy!”
Butuh sekitar satu jam lebih untuk dapat menembus macetnya Kota Palembang. Saat itu kami tengah melanjutkan perjalanan menuju Jambi. Perjalanan yang melelahkan sedikit terobati dengan sambutan kawan-kawan dari VW Club Jambi. Penyambutan langsung dipimpin oleh ketua mereka, Edi.
Etape 2 (Jambi-Pekanbaru-Duri), berjarak= 702 KM Etape 2 ini merupakan rute dengan kontur jalan lurus dan panjang! Meskipun demikian, kewaspadaan tetap kami jaga. Sembari mengemudi kami kerap saling bertukar komentar yang dirasakan melalu pesawat HT yang kami bawa. Saat melintas di sekitar Pematang Reba, perjalanan sempat terhalangi oleh dahan pohon besar yang melintang di tengah jalan. Untunglah tidak terlalu lama. perjalanan kami lanjutkan menuju Pekanbaru. Selama perjalanan kami, kawan-kawan VW Club Pekanbaru sangat membantu. “Terimakasih Ibu Devi dan Pak Aseng atas pantauannya!” Rencana kami untuk singgah ke Pekanbaru terpaksa dibatalkan. Dari informasi yang ada, saat itu rute jalan menuju daerah itu tidak kondusif. Akhirnya kami disarankan untuk melalui jalur alternatif lingkar luar menuju Perawang-Duri. Alhamdulillah, dini hari kami tiba dengan selamat di Daerah Duri dan disambut oleh VW Club Duri yang diketuai oleh Ayi.
Etape 3 (Duri-Baganbatu-Rantau Prapat-Kisaran-T. Gading), berjarak= 455 KM Nah! Kami sedang berada di daerah perkebunan sawit. Kota Duri dikenal orang dengan sebutan ‘kota minyak’. Jalannya lebar-lebar namun bergelombang. Saingan kami saat itu adalah truk-truk besar yang hilir mudik setiap saat di sepanjang hari. Hamparan hutan sawit adalah pemandangan utama kami saat itu. Di Kota Duri ini kami berpesta! Ha ha ha! Kawan-kawan VW Club Tanjung Gading menjamu kami dengan hidangan kerang rebus, ikan bakar, sayur urap dan berbagai masakan lainya. Maknyus! Dan lebih menggembirakan lagi, bersama dengan Bambang Guritno dari VW Club Tanjung Gading, kami berkesempatan untuk melihat-lihat sekitar areal pabrik peleburan dan pelabuhan milik PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung.
Mission is complete!
Kembali ke Jakarta : Etape -1 (Pulau Weh/Sabang-Banda Berastagi-Paritohan), berjarak= 887 KM
Aceh-Medan-
Pukul 16.00 WIB kami menyeberang dengan menggunakan KM Tanjung Priuk dan tiba di Pelabuhan Ulee Lheue sekitar pukul 18.30. Kami pun menikmati panorama kota Banda Aceh pada malam hari. Kebetulan hari itu, cuaca cerah. Lalu lintas pun tidak terlalu padat. perjalanan kami lanjutkan menuju kota Medan. Kami tiba di Medan, pagi hari. Di kota ini, kami sempatkan diri untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata terkenal di sana, namanya Berastagi dan menikmati indahnya panorama alam Danau Toba. Etape -2 (Paritohan-Tarutung-Padang SidempuanKotanopan-Bukittinggi), berjarak= 513 KM Tim saat itu berada di areal pembangkit listrik Sigura-gura dan Tangga. Kami pun mendapatkan kesempatan untuk dapat melihat-lihat beberapa areal pembangkit ditemani langsung oleh manajer humas PT. Inalum (Persero) Paritohan, Nelson Tampubolon sekaligus makan pagi bersama. Dikawasan ini, karakter alamnya sangat unik. Bahkan dapat
Etape 4 (Tanjung Gading-Tebing Tinggi-PerbaunganMedan), berjarak= 97 KM Setelah Sholat Mahrib di Mesjid Tanjung Gading, Team melanjutkan perjalanan etape-4 menuju kota Medan. Dengan disambut hujan lebat, Team sekitar jam-21:00 tiba di kota Medan dan langsung beristirahat di mess PT Inalum. Etape- 5 (Medan-Banda Aceh-P. Weh.Sabang), berjarak= 657 KM Kondisi jalanan relatif kurang baik di sekitar daerah-daerah perbatasan. Sepertinya ini menjadi kondisi yang biasa bagi masyarakat. Namun alangkah dapat menjadi lebih baik dan aman juga nyaman kalau pemerintah setempat segera memperbaiki infrastruktur di daerahnya. Saat memasuki daerah Aceh, kondisi jalan mulus kembali. Kami tiba di Langsa siang hari. Kami pun bertemu dengan kawan-kawan di VW Club Langsa. “Terima kasih sambutannya, Pak Ari!” Akhirnya kami tiba di Kota Banda Aceh pada saat fajar. Di Banda Aceh, kami beristirahat sejenak setelah itu kami sepakat untuk langsung menuju Pulau Weh dan lanjut ke Kota Sabang. Perjalanan ini, kami menggunakan kapal ferry. Sekitar pukul 9.00 WIB kami menyeberang dari Pelabuhan Bolahan. Inilah etape paling mengharukan. Menuju titik 0 kilometer tidak semudah yang dibayangkan. Kendaraan kami tidak dapat melaju kencang. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang sempit berkelok, tanjakan dan turunan hingga kelokan tajam! Setela beristirahat sejenak, kami dipandu oleh seorang penduduk setempat untuk menuju titik 0 kilometer! Jaraknya sekitar 29 kilometer dari Kota Sabang. Titik 0 kilometer ditandai dengan bangunan berbentuk tugu yang terletak di daerah Ujong Ba’u atau titik terujung di semenanjung sisi barat laut. Titik ini juga merupakan titik terbarat dari Indonesia. Alhamdulillah, hari Senin, 21 Desember 2015, tim ekspedisi VVC tiba dengan selamat di tugu KM 0!
disebut ekstrim. Perjuangan kami saat berusaha keluar dari areal pembangkit cukup menguras tenaga. Kontur jalanan yang berbukit-bukit, tanjakan dan turunan yang curam serta tikungan yang tajam, menuntut konsentrasi seluruh tim. Etape -3 (Bukittinggi-Danau Singkarak-Muara Bungo-Lubuk Linggau-Lahat-Baturaja-Bandar Lampung), berjarak= 1.099 KM Tim berangkat dari daerah Bukittinggi. Perjalanan kali ini cukup menyenangkan. Selain dapat menikmati pemandangan sekitar Danau Singkarak yang indah dengan jalanan yang menurun dan berkelok, kondisi jalan tergolong sangat baik. Mungkin baru selesai pengerjaan karena belum terdapat marka jalan. Namun tetap waspada, di sekitar daerah ini sering terjadi tanah longsor, tepatnya di sektiar Sungei Dareh. Tanggal 26 Desember 2015, kami tiba di Bandar Jaya, Lampung. Kami disambut oleh tim VVC salah satu peserta JVWS2 saat itu. Keesokan harinya (27 Desember 2015), tim VVC Jakarta hadir dalam event JVWS-2. Setelah agenda tukar-menukar cinderamata, tim VVC Jakarta kembali meneruskan perjalanan menuju kembali ke Jakarta, dengan mengucapkan doa syukur atas keselamatan semua team hingga kembali ke rumah masing-masing. BRAVO VVC !! Octo Budhiarto
PETUALANGANVWKita
| 29
30 | BENGKELVWKita
BENGKELVWKita | 31
Pojok Type 3
Oleh : eko indarto
Mengenal Lebih Jauh Sejarah Volkswagen Type 3 Pemunculan Perdana Volkswagen Type 3 kepada Distributor Jerman dan Importir Eropa dalam satu acara kejutan di Pabrik Wolfsburg, beberapa minggu setelah Salon International Auto Jenewa 1961
Volkswagen type 3? Yang mana ya? Baru dengar? Hmm di Indonesia Volkswagen Type 3 lebih dikenal sebagai VW Variant. Tipe body Notchback, Squareback dan Fastback lebih dikenal di Indonesia sebagai Variant Sedan, Variant Station, dan Variant Bongkok. Tahukah anda VW pertama dengan karburator dobel sebagai fitur standar pabrik? VW pertama dengan Fully Automatic Transmission (bukan automatic stick shift)? Atau... mobil produksi massal pertama yang menggunakan fitur fuel injection? Nah, mari kita mengulas lebih dalam mengenai Volkswagen Type 3 ini dari sisi sejarahnya.
Maret 1961, pada Salon International Auto, Jenewa, Volkswagen merilis product line baru dengan nama Volkswagen 1500. Pemasaran dilanjutkan dengan mengundang Distributor dan Importir Eropa dengan pengenalan produk di fasilitas produksi Wolfsburg dalam satu event kejutan beberapa minggu setelah event di Jenewa di atas. Publik sendiri baru dapat melihat fisik Volkswagen Type 3 pada Frankfurt Motor Show pada bulan September tahun 1961. Dengan pembaharuan jenis mesin yang berkonfigurasi ‘tidur’ atau di luar popular dengan nama ‘Pancake Engine’, kapasitas 1493 cc single carburetor, bagasi lebih luas, interior mewah dan luas, sistem suspensi depan dengan torsion bar yang dilengkapi karet peredam getaran di suspensi depan, Volkswagen Type 3 memiliki kenyamanan dan performance yang lebih maju dari saudara-saudaranya dalam era tersebut. Konfigurasi mesin ‘tidur’ yang dimilikinya membuat Volkswagen Type 3 mempunyai ruang bagasi baik di depan maupun di belakang yang sangat luas. Luasnya ruang bagasi merupakan nilai lebih yang terus ditawarkan pada penjualan seluruh tipe body Volkswagen Type 3. ( Bersambung... )
Berbagai tipe bodi Volkswagen Type 3
32 | EDUKASIVWKita
DIE CAST
PHOTOGRAPHY Halaman ini untuk penghobby photography diecast (VW Miniatur), Silahkan berbagi foto hasil karyanya disini. Foto yang terpilih akan ditampilkan disini, dan foto yg tertandai logo VWkita akan mendapatkan hadiah Merchandise keren dari VWKita. Karya foto diemailkan ke:
[email protected], subject: #vwkitadiecastphotography. (sertakan nama lengkap & alamat pos)
Suryo ‘blackrose’
Eko Hery
Dyan Sutrisna
Budi Purnomoaji
Dadang Yunus
Gunawan Supriyanto
33
Bayu Pramana
Budi Sam Mboed
Didit Gadi
Mau berbagi foto keluarga dengan VW kesayangan kalian ? Kirim aja ke :
[email protected] subject : #keluargavwkita
Gandung Bantul Family
Muhamad Laki
Nasya & Nanda
Nyoman Buch
Sugito Alfin
Syarul Izam
Jati Wahyu Aji
34 | KELUARGAVWKita
35
36