Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
ISSN 0852 -2626
PERANAN PENYULUH TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETERNAK DALAM ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI PETERNAKAN DI KECAMATAN SANGKUB KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Zulfikar Lamarang, B. F. J. Sondakh*, Anneke K. Rintjap, Adrie A. Sajow Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 Perananpenyuluhpertanian sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara sudah optimal. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa proses adopsi peternak sapi di Kecamatan Sangkub adalah bervariasi mulai dari responden yang belum mengetahui tentang teknologi peternakan, sudah mencoba dan sudah menerapkan. Dan Peranan penyuluh memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan peternak dalam adopsi inovasi teknologi peternakan di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
ABSTRAK Kegiatan Penyuluhan merupakan salah satu upaya pemerintah yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk beternak. Penyuluh memiliki peran penting dalam pengembangan peternakan dan peningkatan proses adopsi teknologi peternakan kepada para peternak. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji peranan penyuluh terhadap pengambilan keputusan peternak dalam adopsi inovasi teknologi peternakan di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. penelitian ini dilakukan dengan metode survei, menggunakan responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive dengan memiih 3 desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan memilih 30 responden dari kelompok peternak terpilih, yang dilakukan seara acak. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.Sumber data yang diambil meliputi data primer berupa identitas responden, jumlah ternak yang dipelihara, teknologi yang diterapkan dan peran penyuluh.Data sekunder diperoleh dari instansi terkait dengan penelitian ini yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan Dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Sangkub dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bolaang Mongondow. Data dianalisis dengan menggunakan metode skoring dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan penilaian peternak terhadap
Kata kunci : Peranan Penyuluh, Proses Adopsi, Pengambilan Keputusan ABSTRACT THE ROLE OF EXTENSIONISTS TO THE DECISION OF FARMERS IN THE ADOPTION OF TECHNOLOGICAL INNOVATION FARMS IN SANGKUB SUB-DISTRICT, NORTH BOLAANG MONGONDOW DISTRICT.Extension activities is one of the goverment’s efforts that have an important role in improving knowledge, skills and attitude to livestock. Extension workers have an important role in the development of livestock breeding and improvement of livestock technology adoption process to farmers. The purpose of this study was to examine the role of extension workers in decision making farmers in the adoption of technological innovation farms in District of Sangkub North of Bolaang Mongondow regency. This research was done by survey method. Three villages was selected using purposive method. Thirty respondents then selected from breeder groups, which is done randomly. Data collection was done by
Korespondensi (corresponding author): Email:
[email protected] 496
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
interview, observation and documentation. The sources of data taken include primary data in the form of respondent identity, the number of livestock kept, the technology applied and the role of extension workers. Secondary data obtained from agriculture office of north Bolaang Mongondow regency, agricultural and forestry extension agency (BP3K) of Sangkub sub-district and central bureau of statistics Bolaang Mongondow. Data were analyzed by using scoring method and descriptive analysis. Result of the research indicate that the tendency of farmer appraisal to agriculture extension role as motivator, dynamic and facilitator in district of Sangkub Regency of North Bolaang Mongondow was optimal The results showed that the process of adoption of cattle ranchers in Sangkub subdistrict North of Bolaang Mongondow regency is varied from respondents who do not know about farming technology, have tried and already apply. And the role of extensionists have and influence on the dicision of farmers in the adoption of farm technology innovation in Sangkub subdistrict.
ISSN 0852 -2626
bertani dan berusaha lebih baik serta menguntungkan. Penyuluh memiliki peran penting dalam
pengembangan
peningkatan peternakan
proses kepada
peternakan adopsi para
dan
teknologi
peternak.
.
Keberhasilan proses dalam adopsi teknologi sangat ditentukan oleh model penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan peternak, yaitu ketepatan materi, metode dan media yang
digunakan.
Penyuluhan
yang
dilaksanakan dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari peternak dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan cara beternak agar lebih baik. Usaha peternakan yang dilakukan secara intensif sangat berkaitan erat dengan inovasi-inovasi dibidang peternakan antara
Keywords : The role of extensionists, Adoption process, Decision – making
lain, pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas dan pemanfaatan jerami padi (limbah
PENDAHULUAN Kegiatan
Penyuluhan
pertanian)
penting
dalam
atau hal yang baru, mereka merasa telah
meningkatkan
puas dengan apa yang mereka jalankan walau
beternak. Peranan penyuluh tidak hanya
diadopsi
pengetahuan (cognitive), sikap (affective),
oleh
peternak.Meskipun
(psychomotoric) mereka
kurang
yang telah diperkenalkan belum sepenuhnya
mengubah, dan membangun aspek-aspek
sehingga
hasilnya
Inovasi teknologi usaha peternakan
ternak tetapi juga harus mampu menambah,
petani-ternak
terkadang
memuaskan.
menyampaikan informasi kepada petani-
keterampilan
fermentasi
peternak sulit menerima suatu perubahan
pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk
maupun
teknologi
sebagai pakan ternak. Namun terkadang
merupakan
salah satu upaya pemerintah yang memiliki peranan
melalui
seluruh inovasi
kelompok teknologi
tersebut telah ada di tingkat peternak dan
mampu
telah disosialisasikan kepada peternak, tetapi 497
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
ISSN 0852 -2626
sejauh ini masih terdapat sikap masyarakat
sudah beternak minimal 1 tahun. Sedangkan
peternak yang menolak inovasi teknologi
penentuan kelompok peternak dilakukan
tersebut.
secara acak.Sampel peternak dipilih 30
Mengingat fakta di lapangan masih
orang yang mewakili 3 kelompok peternak
terdapat kesenjangan antara teknologi yang
di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
dianjurkan penyuluh dengan teknologi yang
Mongondow
dibutuhkan
menimbulkan
peranan penyuluh terhadap pengambilan
pertanyaaan apakah proses penyuluhan (dari
keputusan peternak dalam adopsi inovasi
penyuluh ke peternak) telah berlangsung
teknologi
dengan benar ?Tidak dapat dipungkiri bahwa
analisis deskriptif kualitatif (Nawawi 1995).
untuk memanfaatkan teknologi baru, petani
Metode
memerlukan modal yang lebih besar.Di
mengacu dari teori likert.Semua kriteria
samping itu mengubah kebiasaan bukan
penilaian peranan penyuluh pertanian diberi
merupakan pekerjaan yang mudah, apalagi
skor sesuai dengan yang telah ditentukan.
jika beresiko terlalu besar.
Adapun perhitungan yang digunakan untuk
peternak,
Berdasarkan
hal
yang
telah
Utara.untuk
peternakan
untuk
menentukan
maka
mengambil
interval
mengetahui
dilakukan
skor
yaitu
penilaian terhadap
dikemukakan maka dilakukan penelitian
peranan penyuluh yaitu jumlah skor tertinggi
yang bertujuan untuk Mengkaji peranan
dikurangi skor terendah per banyaknya
penyuluh terhadap pengambilan keputusan
kategori.Maka hasil tersebut yang menjadi
peternak dalam adopsi inovasi teknologi
penentu interval (kategori baik / tidak baik)
peternakan
tiap indikator.
di
Kecamatan
Sangkub,
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
Karakteristik Responden
dilaksanakan
di
Responden
yang
diambil
dalam
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
penelitian ini adalah peternak sapi yang
Mongondow Utara.Metode pengumpulan
masuk pada kelompok ternak masing-
data
masing yang ada di desa Monompia,
menggunakan
survey.Pengambilan
metode
sampel
dilakukan
Tombolango
dan Busisingo
secara purposive dengan memilih 3 Desa
Sangkub.
dari 16 Desa yang ada di Kecamatan
penelitian ini adalah 30 orang yang berasal
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow
dari 3 kelompok peternak .karakteristik
Utara
peternak yang diteliti terdiri dari umur,
dengan
kriteria
peternak
yang
tergabung dalam kelompok ternak sapi dan 498
Jumlah
Kecamatan
responden
dalam
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
ISSN 0852 -2626
tingkat pendidikan, jumlah pemilikan ternak
(33,33 %), lulusan SMA sebanyak 8 orang
dan pengalaman beternak.
(26,67 %) dan lulusan sarjana (S1) sebanyak 1 orang (3,33 %). Tingkat pendidikan
Umur
peternak
Umur merupakan salah satu faktor
tergolong
kerja seseorang. Tingkat umur seseorang
faktor
dengan meningkatnya umur dan pada umur
akan
penghambat
kelancaran
kegiatan
perubahan lambat terjadi pada akhirnya akan menentukan keefisienan peternak dalam
yaitu antara 17 - 60 tahun.Pembagian
berusaha. Pendidikan berpengaruh pada cara
golongan umur petani dibagi menjadi tiga
berfikir peternak yang akan melaksanakan
interval umur yaitu umur < 41 tahun, 41 -50
kegiatan usaha ternaknya. Peternak yang
tahun, > 50 tahun. Kebanyakan petani
lebih
responden berumur 41 – 50 tahun, yaitu
lama
mendapatkan
pendidikan
formalnya lebih besar kemungkinan akan
sebanyak 12 orang (40 %) dan yang paling
lebih
rendah yaitu umur > 50 tahun sebanyak 8
mudah
menerima
inovasi
serta
perubahan dalam hal beternak ayam broiler
orang (26,67 %), hal ini berarti rata - rata
khususnya di lokasi penelitian. Seperti
peternak di Kecamatan Sangkub, Kabupaten
pendapat yang dikemukakan Soekartawi
Bolaang Mongondow Utara, masih berada
melakukan pekerjaan atau
tersebut
peternakan) cenderung lambat diterima dan
bahwa kisaran umur petani cukup bervariasi
produktif
peternak
tingkat
bidang pertanian (dalam hal ini teknologi
Dari hasil penelitian menunjukkan
usia
Rendahnya
adopsi pertanian, sehingga inovasi baru di
penurunan
produktivitas.
kelompok
desa
dalam mengambil keputusan dan menjadi
terjadi peningkatan kemampuan fisik seiring
pada
Monompia,
menyebabkan peternak kurang bijaksana
dalam mengerjakan pekerjaannya, karena
terjadi
rendah.
pendidikan
akan berpengaruh terhadap kemampuan
akan
desa
Tombolango dan desa Busisingo masih
yang dapat mempengaruhi produktivitas
tertentu
di
(1988) dalam Widya Lestari (2009), bahwa
untuk
petani yang berpendidikan tinggi relative
menjalankan
lebih cepat melaksanakan adopsi inovasi.
usahanya.
Jumlah Kepemilikan Ternak
Tingkat Pendidikan
Pada umumnya usaha ternak sapi di
Dari hasil penelitian menunjukkan
Kecamatan Sangkub merupakan peternak
bahwa sebagian besar peternak lulusan
rakyat.Hal ini dibuktikan dengan hasil
sekolah dasar (SD) sebanyak 11 orang
wawancara beberapa peternak tahun 2016
(36,67 %), lulusan SMP sebanyak 10 orang
pada umumnya sebagian besar peternak 499
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
memiliki populasi ternak
berkisar
1-5
ISSN 0852 -2626
Penyuluh Pertanian Sebagai Motivator
ekor.Menurut Siregar (2009) bahwa petani
Penyuluh
pertanian
senantiasa
yang memiliki ternak 1-2 ekor sapi potong
membuat peternak tahu, mau dan mampu
merupakan usaha ternak sapi potong yang
menerapkan
bersifat tradisional.
dianjurkan.
informasi
inovasi
yang
Penyuluhan
sebagai
proses
Menurut Bessant (2005) bahwa skala
pembelajaran (pendidikan nonformal) yang
kepemilikan sapi potong petani -peternak
ditujukan untuk peternak dan keluarganya
yang
yang
bersifat
sebagai
peternak
rakyat
memiliki
peran penting
didalam
dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu skala
pencapaian tujuan pembangunan bidang
kecil (1 - 5 ekor), skala menengah (6 - 10
peternakan.
ekor) dan skala besar ( >10 ekor).
Indikator menilai
peranan
penyuluh
diharuskan
penyuluh dalam menyampaikan informasi
membuat perencanaan tentang beberapa hal
inovasi teknologi, peran penyuluh dalam
yang
dalam
memotivasi agar peternak mau menerapkan
mengambil
inovasi teknologi dan peran penyuluh dalam
dapat
pertanian
kemampuan
digunakan untuk
peternakan sebagai motivator yaitu, peran
Peranan Penyuluh Pertanian Penyuluh
yang
membantu
mengemukakan keputusan
petani
pendapat,
yang
dapat
mengajarkan dan mempraktekkan inovasi
kelompok
teknologi agar peternak mampu menerapkan
peternak sapi yang ada di Kecamatan
teknologi tersebut. Sedangkan kriteria yang
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow
digunakan adalah sebagai berikut : kriteria
Utara. Adapun variabel yang dapat dijadikan
sangat baik yaitu peternak menilai bahwa
pengukuran peranan penyuluh pertanian di
penyuluh
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
melaksanakan
Mongondow Utara terhadap kelompok tani
motivator secara optimal, kriteria baik yaitu
antara lain peran penyuluh pertanian sebagai
peternak
Motivator, Dinamisator dan Fasilitator.
peternakan mampu melaksanakan tugas-
meningkatkan
Adapun
efektif
produktivitas
inovasi
serta
teknologi
peternakan
sangat
mampu
tugas-tugasnya
sebagai
menilai
bahwa
penyuluh
yang
tugasnya sebagai motivator secara baik,
disuluhkan antara lain pemanfaatan jerami
kriteria cukup yaitu peternak melihat bahwa
padi sebagai pakan ternak dan pemanfaatan
peran penyuluh sebagai motivator sudah
limbah ternak menjadi biogas serta pupuk
cukup melaksanakannya secara optimal dan
organik.
kriteria kurang baik yaitu peternak menilai bahwa peran penyuluh sebagai motivator kurang optimal dalam menjalankan tugas500
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
tugasnya. Adapun kriteria penilaian peternak terhadap
peranan
penyuluh
Penyuluh Pertanian Sebagai Dinamisator
peternakan
Penilaian peranan penyuluh pertanian
sebagai motivator dapat dilihat pada tabel 1.
sebagai dinamisator adalah penilain peternak
Pada tabel 1, dapat diketahui bahwa kategori sangat
baik
responden
sejumlah
persentasi
33.33%,
menjadi 10
terhadap kemampuan penyuluh pertanian
jawaban
orang
dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk
dengan
menggerakkan
peternak
melakukan
yang
perubahan dalam beternak yang lebih maju.
menjawab baik sejumlah 10 orang dengan
Indikator yang digunakan untuk menilai
persentasi
yang
kemampuan peranan penyuluhan pertanian
menjawab cukup baik sejumlah 1 orang
sebagai dinamisator yaitu, peran penyuluh
dengan persentasi 3.34% dan responden
dalam merubah cara beternak petani menjadi
yang menjawab kurang baik sejumlah 9
lebih
orang
Ini
menggerakkan peternak untuk merubah cara
besar
beternak yang masih tradisional menjadi
responden yang menilai peran penyuluh
lebih maju dan kemampuan penyuluh dalam
pertanian
dalam
menggerakkan peternak untuk menerapkan
melaksanakan tugas-tugasnya sudah optimal
inovasi teknologi. Adapun kriteria penilaian
atau baik.
peternak
33.33%,
dengan
menunjukkan
responden
ISSN 0852 -2626
responden
persentasi bahwa
sebagai
30.00%.
sebagian
motivator
maju,
peran
terhadap
penyuluh
peranan
dalam
penyuluh
pertanian sebagai dinamisator dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 1. Penilaian Peternak Sapi Terhadap Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Motivator Penilaian
Skor
Jumlah Responden
%
≥ 13
10
33,33
10 – 12
10
33,33
Cukup Baik
7–9
1
3, 34
Kurang Baik
4–6
9
30,00
-
30
100
Peternak Sangat Baik Baik
Jumlah
501
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
ISSN 0852 -2626
Tabel 2. Penilaian Peternak Terhadap Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Dinamisator Penilaian Peternak Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Jumlah
Skor
Jumlah Responden
%
9,75 - 12,0 7,6 – 9,74 5,26 – 7,5 3,0 – 5,25 -
9 11 0 10 30
30,00 36,67 0 33,33 100
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa kategori sangat
baik
responden
sejumlah
persentasi
30.00%,
menjadi 9
orang
tugas-tugasnya sebagai perantara peternak
jawaban
dengan
pihak-pihak
yang
mendukung
dengan
perbaikan dan kemajuan usahanya.Indikator
yang
yang digunakan untuk menilai kemampuan
responden
menjawab baik sejumlah 11 orang dengan
peranan
persentasi 36.67%, dan responden yang
fasilitator yaitu, penyuluh pertanian sebagai
menjawab kurang baik sejumlah 10 orang
pemberi arahan kepada peternak tentang
dengan persentasi 33.33%. Ini menunjukkan
sumber
bahwa sebagian besar responden yang
penyuluh
menilai peran penyuluh pertanian sebagai
kemudahan
dinamisator dalam melaksanakan tugas-
permasalahan peternak dan kemampuan
tugasnya sudah optimal atau baik.
penyuluh dalam mengfasilitasi peternak
untuk
sebagai
teknologi, pemberi
menyelesaikan
penyuluh pertanian sebagai fasilitator dapat
fasilitator adalah penilaian peternak terhadap dalam
pertanian
inovasi
sebagai
kriteria penilaian peternak terhadap peranan
Penilaian penyuluh pertanian sebagai
pertanian
informasi
pertanian
tentang sumber informasi inovasi.Adapun
Penyuluh Pertanian Sebagai Fasilitator
penyuluh
penyuluhan
dilihat pada tabel 3.
menjalankan
Tabel 3. Penilaian Peternak Sapi Terhadap Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Fasilitator Penilaian Peternak Skor Jumlah Responden % Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
9,75 – 12,0 7,6 – 9,74 5,26 – 7,5 3,0 – 5,25
9 8 3 10
30,00 26,67 10,00 33,33
Jumlah
-
30
100
502
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
ISSN 0852 -2626
Tabel 4. Rekapitulasi Penilaian Peternak Terhadap Peranan Penyuluh Sebagai Motivator, Dinamisator Dan Fasilitator Penilaian Peternak Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Motivator % 33,33 33,33 3,34 30,00
Peran Penyuluh Dinamisator % 30,00 36,67 0 33,33
Fasilitator % 30,00 26,67 10,00 33,33
Dari tabel 4dapat diketahui bahwa
sesuai atau mudah dipahami dan karena
kecenderungan penilaian peternak terhadap
penyuluh melakukan kunjungan langsung di
peranan
lokasi peternakan.
penyuluh
pertanian
sebagai
motivator adalah sudah optimal atau peran penyuluh
sebagai
menjalankan
dinamisator
tugas-tugasnya
Proses Adopsi
telah
Rogers
dengan
penyuluh
pertanian
proses
sebagai
tugas-tugasnya
penilaian
peternak
terhadap
peranan
penyuluh
pertanian
sebagai
dalam
menjalankan
tugas-
fasilitator
penilaian
yang terjadi pada diri
sampai
mengadopsi
memutuskan
inovasi
tersebut.
untuk Menurut
Samsudin dalam Tri Ratna Saridewi dan Amelia Nani Siregar (2010) proses adopsi teknologi
tugasnya adalah sudah baik. Rekapitulasi
mental
inovasi
dengan
baik.Dan
(1971)
seseorang sejak pertama kali mengenal
dinamisator adalah sudah baik atau sudah menjalankan
Shoemaker
menyatakan bahwa proses adopsi merupakan
baik.Sedangkan penilaian peternak terhadap peranan
dan
perilaku
peternak
merupakan melalui
memperhatikan,
terhadap peran penyuluh telah diketahui
proses
tahapan: menilai,
perubahan mengetahui,
mencoba
dan
menerapkan. Samsudin (1987), Adapun
bahwa peran penyuluh sebagai motivator
tahapan proses adopsi inovasi peternak sapi
adalah sangat tinggi.Hal ini dikarenakan
di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
Mongondow Utara dapat dilihat pada tabel
peternak, menggunakan komunikasi yang
berikut.
503
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
ISSN 0852 -2626
Tabel 5. Tahapan Proses Adopsi inovasi Peternak Sapi Di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahap Adopsi
Jumlah Responden
Persentase (%)
Belum Mengetahui
10
33,33
Sudah Mencoba
10
33,33
Sudah Menerapkan
10
33,33
30
100
Jumlah
Dari tabel 5, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab
peternakan
10
orang
dengan
Tahap keputusan berlangsung ketika
inovasi teknologi peternakan sejumlah 10 dengan
persentasi
33.33%
memperoleh
Pengambilan Keputusan
persentasi
33.33%, responden yang sudah mencoba
orang
dapat
keuntungan.
belum
mengetahui inovasi teknologi peternakan sejumlah
dan
dan
perorangan
atau
(unit
pengambilan
keputusan)
lain
dalam
terlibat
dalam
aktivitas yang mendorong kearah suatu
responden yang telah menerapkan teknologi
pilihan untuk mengadopsi atau menolak
peternakan sejumlah 10 orang dengan
inovasi. Indikator yang digunakan untuk
persentasi 33.33%.
menilai pengambilan keputusan yaitu siapa
Hasil wawancara dengan responden
yang telah mengarahkan peternak dalam
bervariasi mulai dari yang belum mengerti
menerapkan
teknologi peternakan disebabkan karena
penyebab
kurangnya intensitas penyuluhan, sedangkan
teknologi peternak
teknologi.Adapun
yang sudah mencoba teknologi disebabkan
peternakan,
belum sumber
dan
menerapkan pengambilan
keputusan peternak yang telah menerapkan
karena adanya penyuluhan tentang teknologi
teknologi peternakan di Kecamatan Sangkub
peternakan oleh penyuluh dan responden
Kabupaten
yang telah menerapkan teknologi karena
Bolaang
dilihat pada tabel 6.
telah mengetahui akan pentingnya teknologi
504
Mongondow
dapat
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
ISSN 0852 -2626
Tabel 6. Sumber Pengambilan Keputusan Peternak Yang Telah Menerapkan Teknologi Peternakan Di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Sumber Pengambilan Keputusan Penyuluh Kelompok Pemerintah Petani Lain / Kerabat Jumlah
Jumlah Responden 10 10
Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa
bahwa
sumber
pengambilan
peternak
yang telah menerapkan teknologi peternakan
teknologi peternakan di Kecamatan Sangkub
di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
Kabupaten
Mongondow Utara adalah 100% karena
adalah
penyuluh.Dengan demikian penyuluh di
demikian penyuluh di Kecamatan Sangkub
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
Kabupaten
Mongondow
sangat
sangat
memiliki
telah
keputusan
sumber pengambilan keputusan peternak
Utara
yang
Persentase (%) 100 100
Bolaang
100%
mencoba
Mongondow
karena
Bolaang
memiliki
inovasi
Utara
penyuluh.Dengan
Mongondow pengaruh
Utara
terhadap
pengaruh terhadap pengambilan keputusan
pengambilan keputusan peternak yang telah
peternak yang telah menerapkan teknologi.
mencoba
Adapun sumber pengambilan keputusan
peternakan.Adapun alasan peternak yang
peternak
inovasi
belum menerapkan teknologi peternakan di
teknologi di Kecamatan Sangkub Kabupaten
Kecamatan sangkub Kabupaten Bolaang
Bolaang Mongondow Utara dapat dilihat
Mongondow Utara dapat dilihat pada tabel
pada tabel 7.padatabel 7 dapat diketahui
8.
yang
telah
mencoba
inovasi
teknologi
Tabel 7. Sumber Pengambilan Keputusan Peternak Yang Telah Mencoba Inovasi Teknologi Peternakan di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Sumber Pengambilan Keputusan
Jumlah Responden
Persentase (%)
Penyuluh
10
100
Kelompok
-
-
Pemerintah
-
-
Petani Lain / Kerabat
-
-
Jumlah
10
100
505
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
ISSN 0852 -2626
Tabel 8. Alasan Peternak Yang Belum Menerapkan Teknologi Peternakan di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Alasan Belum Menerapkan
Jumlah Responden
Persentase (%)
Biaya Mahal
2
20
Belum Mengerti
8
80
Kurang Bermanfaat
-
-
Tidak Sesuai
-
-
Jumlah
10
100
Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa
KESIMPULAN
responden yang menjawab belum mengerti
Berdasarkan hasil dan pembahasan,
adalah sejumlah 8 orang dengan persentasi
maka dapat diambil 3 kesimpulan sebagai
80%, sedangkan responden yang menjawab
berikut :
karena biaya mahal adalah sejumlah 2 orang 1. Kecenderungan
dengan persentasi 20%. Dengan demikian
Penilaian
peternak
alasan kelompok peternak yang belum
terhadap peranan penyuluh pertanian
menerapkan
sebagai
teknologi
peternakan
di
motivator,
fasilitator
Mongondow Utara sebagian besar karena
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
kurangnya pengetahuan tentang teknologi
yaitu
peternakan serta karena keterbatasan modal
penyuluh dalam menjalankan tugas-
yang dimiliki peternak.Berdasarkan hasil
tugasnya adalah sudah baik.
sudah
2. Hasil
Kecamatan
dan
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
wawancara dengan kelompok peternak sapi
di
dinamisator
optimal
penelitian
atau
peranan
di
lapangan
di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
menunjukkan
Mongondow Utara, yang menjadi penyebab
peternak sapi di Kecamatan Sangkub
kurangnya pengetahuan peternak tentang
adalah bervariasi mulai dari responden
teknologi peternakan disebabkan karena
yang
kurangnya intensitas penyuluhan.Oleh sebab
teknologi peternakan, sudah mencoba
itu peran penyuluh di Kecamatan Sangkub
dan sudah menerapkan.
masih
perlu
ditingkatkan
agar
belum
bahwa
Sangkub
proses
mengetahui
adopsi
tentang
3. Peranan penyuluh memiliki pengaruh
lebih
mempermudah peternak dalam mendapatkan
terhadap
informasi tentang teknologi peternakan.
peternak dalam adopsi inovasi teknologi
506
pengambilan
keputusan
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 496-507 (Juli 2017)
peternakan
di
Kecamatan
Sangkub
ISSN 0852 -2626
Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan, 12.(1): 14-22
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Mangare, G. 2016. Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Penyuluhan Di Kabupaten Minahasa.Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) 36 (2) : 333-341
DAFTAR PUSTAKA Bessant, W. 2005.Analisis Usaha Peternakan Sapi Potong dalam Kaitannya dengan Kesejahteraan Peternak di Babupaten dan Kota Bogor.Prosiding Skripsi.Program Persetujuan Manajemen dan Bisnis, IPB.
Najib M dan H. Rahwita 2010. Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani Di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. 28 (2): 116-127
Darmaludin, S. Suwasono . R.E. Muljawan. 2012. Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Penguatan Usahatani Bawang Daun Di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Buana Sains 12 (1): 71-80
Nawawi. 1995. Dikata Evaluasi Penyuluhan Pertanian APP
Iskandar. 1999. Sumber Informasi Bagi Petani Dalam Penerapan Teknologi Usaha Kentang (Kasus di Kecamatan Pengalengan Dati II. Bandung). Tesis. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Rogers, E M. and F. F Shoemaker. 1971. Communication Of Innovation. The Free Press: New York. Saridewi T. R, dan A.N. Siregar. 2010. Hubungan Antara Peran Penyuluh Dan Adopsi Teknologi Oleh Petani Terhadap Peningkatan Produksi Padi Di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Penyuluhan Pertanian 5(1): 55-61
Lestari W., S. Hadi dan N. Idris. 2009. Tingkat Adopsi Inovasi Peternak Dalam Beternak Ayam Broiler di
507