Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 82 - 88 (Juli 2014)
ISSN 0852-2626
PENGARUH PEMBERIAN RANSUM KOMBINASI SUPLEMEN HERBAL DENGAN MINERAL ZINK TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT, ERITROSIT, DAN KADAR HEMOGLOBIN BROILER YANG DIINFEKSI ESCHERICHIA COLI M.N.Regar1, R. Mutia2, S.D.Widhyari3, Y.H.S.Kowel1 1
Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor 3 Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
memperlihatkan kinerja kesehatan yang lebih
ABSTRAK
baik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji
Kata Kunci: Suplemen herbal, mineral
pengaruh pemberian kombinasi herbal dengan
zink, tampilan broiler.
mineral zink dalam ransum broiler yang diinfeksi Escherichia coli (E. coli) terhadap kinerja kesehatan broiler. Dua ratus ekor d.o.c
ABSTRACT
(day old chick) dibagi secara acak ke dalam EFFECT
lima perlakuan, masing-masing perlakuan
BETWEEN
diulang empat kali sehingga terdapat 20 unit
TOTAL
ekor d.o.c. Anak ayam percobaan dipelihara
conducted to study the combination of herbal
E.coli (kontrol positif); R3= Pakan basal +
material and zink in poultry diet on
serbuk kunyit 1.5% + ZnO 180 ppm/ ayam
broilers infected by the amount of Escherichia
bawang putih 2.5% + ZnO 180 ppm/ ayam
coli. Two hundred of unsexed d.o.c broilers
diinfeksi E.coli; R5 = Pakan basal + antibiotik/
were devided into five treatments and four
ayam diinfeksi E.coli. Penelitian menggunakan
replications in each treatment, with five chicks
rancangan acak lengkap. Peubah yang diamati
dari
penelitian
Hasil
in each replicate. The treatments were basal
kadar
diet as a negative control/ healhty chickens
ini
(R1), basal diet as a positive control, chick was
menunjukkan bahwa pemberian kombinasi
infected by Escherichia coli (R2), basal diet +
kunyit 1.5% dengan ZnO 180 ppm dan
1.5% turmeric powder + ZnO 180 ppm, chick
kombinasi bawang putih 2.5% dengan ZnO 180
ppm
dalam
ransum
the
leucocyte, erythrocyte and hemoglobin of
diinfeksi E.coli; R4 = Pakan basal + serbuk
hemoglobin.
LEUCOCYT,
ESCHERICHIA COLI. This experiment was
negatif); R2 = Pakan basal/ ayam diinfeksi
dan
OF
LEVEL IN BROILERS INFECTED BY
R1 = Pakan basal/ ayam sehat (kontrol
eritrosit,
SUPPLEMENT
ERYTHROCYTE, AND HEMOGLOBIN
selama 35 hari. Ransum perlakuan terdiri dari
leukosit,
HERBAL
COMBINATION
AND ZINC MINERALS IN RATION ON
percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 5
jumlah
OF
was infected by Escherichia coli (R3) , basal
mampu
diet + 2.5% garlic powder + ZnO 180 ppm, 82
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 82 - 88 (Juli 2014)
ISSN 0852-2626
chick was infected by Escherichia coli (R4),
merupakan salah satu faktor yang berperan
and basal diet + antibiotic, chick was infected
dalam peningkatan daya tahan tubuh
by Escherichia coli (R5). Data were collected
ternak. Kecukupan zink (Zn) dalam pakan
during 35 days. Diet and water were offered
diduga berperan dalam peningkatan daya
ad libitum. The results of this research
tahan tubuh. Menurut Zinc information
indicated that chicken fed basal diet + 1.5%
(2008)
turmeric powder + ZnO 180 ppm, chick was
zink
sangat
esensial
dalam
mengatur sel normal sebagai media fungsi
infected by Escherichia coli (R3) and chickens
sistem imun tubuh.
fed basal diet + 2.5% garlic powder +ZnO 180 ppm chick was infected by Escherichia coli
Upaya pencegahan penyakit yang
(R4) showed the best leucocyte, erythrocyte
telah dilakukan selain penggunaan zink
and hemoglobin amount compared with
dalam ransum yaitu dengan pemberian
control.
antibiotik. Penggunaan antibiotik dalam
Key
words:
Herbal
supplement,
pakan ternak bertujuan sebagai pemacu
zinc
pertumbuhan, untuk memperbaiki efisiensi
mineral, broiler performance.
penggunaan
pakan
dan
pencegahan
terhadap kemungkinan infeksi patogen (Solomon, 1978). Antibiotik dipercaya dapat
PENDAHULUAN
menekan
bakteri
Industri perunggasan merupakan
pertumbuhan
patogen
yang
bakteriberakibat
salah satu industri yang cukup penting
melambungnya
dalam penyediaan protein hewani dan
menguntungkan dalam saluran pencernaan.
merupakan
Tingginya
sumber
pendapatan
bagi
populasi
mikroflora
bakteri
menguntungkan
masyarakat. Pencegahan dan pengendalian
tersebut dapat merangsang terbentuknya
penyakit adalah salah satu kendala dalam
senyawa-senyawa
industri perunggasan. Daya tahan tubuh
lemak bebas dan zat-zat asam sehingga
ternak sangat penting peranannya dalam
terciptanya lingkungan kurang nyaman
menangkal berbagai macam penyakit.
bagi
Daya tahan erat kaitannya dengan sistem
(Samadi, 2004).
antimikrobial,
pertumbuhan
bakteri
asam
patogen
kekebalan tubuh yang ditunjang oleh
Penggunaan antibiotik ini mulai
fungsi sel imun serta produksi antibodi.
memberikan masalah yang serius yaitu
Sistem pertahanan yang semakin baik,
ditemukannya residu antibiotik dalam
sistem imun tubuh semakin tangguh
karkas ternak yang akhirnya meningkatkan
melawan berbagai agen infeksi. Pakan
prevalensi kasus penyakit infeksi yang
83
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 82 - 88 (Juli 2014)
ISSN 0852-2626
resistan terhadap antibiotik pada manusia
2003). Pemberian kunyit pada taraf 0.6%
(Revington, 2002). Residu antibiotik akan
dalam ransum broiler memberikan hasil
terbawa
terbaik pada performa broiler yaitu mampu
dalam
produk-produk
ternak
seperti daging, telur, dan susu, dan akan
meningkatkan konsumsi ransum
berbahaya
pertambahan
bagi
konsumen
yang
bobot
badan
broiler
Hardian
(2004),
mengkonsumsinya. Rusiana dalam Samadi
(Agustina,
(2004) melaporkan dari 80 ekor broiler di
penambahan tepung kunyit dalam ransum
Jabodetabek 85 % daging broiler dan 37 %
berpengaruh
hati ayam tercemar residu antibiotik
pertambahan bobot badan mencit umur 35
tylosin,
hari dengan penambahan tepung kunyit 4
penisilin,
oxytetracycline
dan
kanamycin.
1996).
dan
sangat
nyata
terhadap
%.
Berbagai
alternatif
mulai
Komponen aktif dalam bawang
dikembangkan untuk mencari alternatif
putih, allicin merupakan zat aktif yang
bahan pakan tambahan yang lebih aman,
mempunyai daya bunuh pada bakteri dan
antara lain melalui penggunaan enzim,
anti radang; alliin merupakan suatu asam
probiotik, prebiotik, asam-asam organik,
amino
rempah-rempah dan ekstrak tanaman obat
kolesterol darah dan daging broiler (Jaya,
(Wenk, 2000). Penggunaan herbal dalam
1997).
pakan menjadi salah satu alternatif untuk
menggunakan
mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan
bawang putih dengan dosis 2.5 % dalam
menggunakan herbal kunyit dan bawang
mengatasi
putih. Penggunaan herbal kunyit dan
typhimurium pada ayam pedaging. Bubuk
bawang putih secara tunggal telah banyak
bawang putih sebanyak 2.5% dalam
dilakukan, namun penggunaan dengan
ransum dapat menurunkan koloni bakteri
mengkombinasikan kedua herbal tersebut
Salmonella typhimurium. Agustina (2003),
ditambah
penggunaan ekstrak bawang putih dengan
mineral
zink
belum
ada
penelitian yang melaporkan. Kunyit
antibiotik
dan
Wiryawan
et
metode
serangan
menurunkan
al.
(2005)
pembubukan
Salmonella
konsentrasi 2.5 % dapat menanggulangi
dimanfaatkan
untuk
kecacingan pada ayam petelur. Suharti
menambah cerah atau warna kuning
(2004)
kemerahan
bawang putih 2.5% dalam ransum dapat
pada
kuning
telur,
jika
melaporkan
pemberian
dicampurkan pada ransum ayam, dapat
meningkatkan
menghilangkan bau kotoran ayam dan
meningkatkan persentase karkas, serta
menambah berat badan ayam, juga minyak
menurunkan koloni bakteri Salmonella
atsiri kunyit bersifat antimikroba (Winarto,
typhimurium. Mineral zink dalam bentuk 84
konversi
serbuk
ransum,
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 82 - 88 (Juli 2014)
zink
inorganik
mempunyai
meningkatkan performans
fungsi
Ayam dibagi secara acak ke dalam
dan respon
lima perlakuan, masing-masing perlakuan
imun terhadap broiler (Ali et al. 2003).
diulang empat kali sehingga terdapat 20
Berdasarkan latar belakang di atas maka
dilakukan
ISSN 0852-2626
tentang
terdiri dari 10 ekor d.o.c. Anak ayam
penggunaan kombinasi kunyit, bawang
percobaan dipelihara selama 35 hari.
putih dengan zink dalam pakan broiler
Ransum perlakuan terdiri dari R1 = Pakan
terhadap performa. Selanjutnya, dalam
basal/ ayam sehat (kontrol negatif); R2 =
penelitian ini tantangan Escherichia coli
Pakan basal/ ayam diinfeksi E.coli (kontrol
(E. coli) diperlukan untuk mengetahui
positif); R3= Pakan basal + serbuk kunyit
seberapa jauh kemampuan pemberian
1.5% + ZnO 180 ppm/ ayam diinfeksi
kombinasi herbal-Zn mampu menekan
E.coli; R4 = Pakan basal + serbuk bawang
munculnya
serta
putih 2.5% + ZnO 180 ppm/ ayam
menanggulangi
diinfeksi E.coli; R5 = Pakan basal +
kasus
kemampuannya
penelitian
unit percobaan, setiap unit percobaan
kolibasilosis,
dalam
kejadian kolibasilosis yang merupakan
antibiotik/ ayam diinfeksi E.coli.
salah satu penyakit bersifat fatal dan
Pada umur 3 minggu dilakukan
menyebabkan kematian cukup tinggi.
infeksi
E.coli
pengambilan
CFU/
darah
ml,
dilakukan
sebelum dan sesudah infeksi dilakukan
PENELITIAN
yaitu pada umur 3 minggu dan 5 minggu. Antibiotik merk Colimas® dengan dosis pengobatan diberikan 1 hari setelah infeksi
berumur sehari sebanyak 200 ekor strain produksi
PT
Manggis
selama 3 hari, diberikan dalam air minum.
Farm.
Peubah yang diamati adalah kinerja
Ransum kontrol yang digunakan terdiri
kesehatan yang dinilai berdasarkan jumlah
dari jagung, dedak, minyak kelapa, tepung
eritrosit, leukosit, dan kadar haemoglobin.
ikan, bungkil kedelai, CaCO3, DCP,
Rancangan percobaan yang digunakan
premiks, lysin dan methionin. Ransum di
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).
buat dalam bentuk crumble. Kandungan
Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam
protein ransum 24.62% dan GE 3842 kkal/kg
sampel
108
MATERI DAN METODE
Ayam percobaan yang digunakan
Hybro
dosis
untuk
periode
starter
(SPSS
dan
versi
17.0)
dan
apabila
ada
perbedaan dilanjutkan dengan uji Beda
kandungan protein ransum 19.80% dan GE
Nyata Terkecil (Steel dan Torrie, 1995).
4086 kkal/ kg untuk periode grower.
85
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 82 - 88 (Juli 2014)
peningkatan setelah infeksi E. coli. Hal ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
disebabkan adanya respon kekebalan tubuh
Hasil penelitian terhadap kinerja
terhadap E. coli sebagai benda asing, yang
kesehatan (jumlah leukosit, eritrosit, dan
kemudian
kadar hemoglobin) disajikan pada Tabel 1.
tertinggi pada perlakuan R4 diduga terjadi
menunjukkan perbedaan antar perlakuan.
karena adanya peran allicin dalam bawang
Sesudah infeksi E. coli kadar leukosit
putih yang berfungsi sebagai antibakteri
nyata (P<0.05) dipengaruhi penambahan
untuk mencegah adanya infeksi sekunder
kombinasi kunyit, bawang putih dengan leukosit
dengan
jaringan yang diserang. Jumlah leukosit
leukosit sebelum infeksi E. coli tidak
Nilai
ditindaklanjuti
melepaskan sejumlah sel leukosit menuju
Hasil analisis statistik terhadap jumlah
zink.
ISSN 0852-2626
(Rabinowitch
menunjukkan
dan
Currah,
2002).
Tabel 1. Jumlah leukosit, eritrosit, dan kadar hemaglobin ayam pedaging sebelum dan sesudah infeksi E. coli
Perlakuan
Eritrosit
Hemoglobin
(sel/ mm3)
(106/ mm)
(g%)
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
11550
8700a
2.27
2.26
7.40 a
8.25 a
± 4225
± 4241
± 0.09
± 0.90
± 0.33
± 1.02
14000
b
2.36
2.10
ab
6.70 b
± 1780
±3493
± 0.59
± 0.48
± 0.62
± 0.74
13650
15650 ab
2.67
2.64
8.53 bc
8.05 a
± 1408
± 7620
± 0.27
± 0.49
± 0.34
± 0.41
11925
17600
b
2.53
2.31
a
7.05 a
± 2941
± 6965
± 0.08
± 0.67
± 0.41
± 1.24
11450
16350 ab
2.66
2.57
8.00 ac
7.05 a
± 5082
± 6945
± 0.18
± 0.40
± 0.59
± 1.08
R1
R2
R3
R4
R5
Keterangan :
Leukosit
17500
8.10
7.65
Huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0.05). Sebelum : ayam berumur 1- 3 minggu belum diinfeksi E. coli Sesudah : ayam berumur 3-5 minggu telah diinfeksi E. coli
R1(ransum basal/ kontrol negatif), R2 (ransum basal/ kontrol positif), R3 (ransum basal + serbuk kunyit 1.5%/ infeksi E. coli), R4 (ransum basal + serbuk bawang putih 2.5%/ infeksi E. coli), R5 (ransum basal + antibiotik/ infeksi
E. coli).
86
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 82 - 88 (Juli 2014)
Hasil
analisis
statistik
jumlah
adanya kurkumin yang terkandung dalam
eritrosit ayam pedaging sebelum dan
kunyit yang berfungsi sebagai antioksidan
sesudah infeksi E. coli tidak menunjukkan
yang dapat melindungi hemoglobin dari
perbedaan antar perlakuan. Jumlah eritrosit
oksidasi. Reaksi oksidatif dapat merusak
tertinggi pada perlakuan kombinasi kunyit
hemoglobin (Meyer dan Harvey 2004).
dengan
zink
Hemoglobin
mampu
bertahan
diduga
untuk
ISSN 0852-2626
karena
lebih
lama
eritrosit
sangat
penting
untuk
dalam
kelangsungan hidup karena membawa dan
sirkulasi dengan adanya zink dan kunyit
mengantarkan O2 ke jaringan (Jain 1993).
yang mengandung kurkumin memberikan
Sesudah infeksi E. coli, analisis statistik
efek antioksidan terhadap membran sel.
menunjukkan kadar hemoglobin perlakuan
Jain (1993) mengatakan masa hidup
R2 nyata lebih rendah dibanding perlakuan
eritrosit unggas lebih pendek dari mamalia
R1, R3, R4 dan R5. Tingginya kadar
yaitu rata-rata kurang dari 50 hari.
hemoglobin pada R1 disebabkan perlakuan
Kerusakan bentuk dari membran eritrosit
ini tidak mendapat infeksi E. coli, kadar
dapat mempengaruhi masa hidup eritrosit.
hemoglobin menurun bila terjadi infeksi.
Gropper et al. (2005), Zn memberikan efek langsung terhadap konformasi protein
KESIMPULAN
membran dan/ atau interaksi antar protein
Pemberian kombinasi kunyit 1.5%
pada membran sel. Peranan Zn sebagai
dengan ZnO 180 ppm dan kombinasi bawang
antioksidan, berfungsi membuang radikal
putih 2.5% dengan ZnO 180 ppm dalam
bebas
ransum
pada
plasma
membran.
Zn
mempengaruhi aktivitas sejumlah enzim
mampu
memperlihatkan
status
kesehatan yang lebih baik.
yang melekat pada membran sel, Klasing DAFTAR PUSTAKA
(1999) menjelaskan bahwa Zn merupakan aktivator atau kofaktor lebih dari 200
Agustina A. 1996. Penggunaan tepung kunyit (Curcuma domestica) dalam ransum terhadap penampilan dan daya tahan tubuh ayam pedaging [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
enzim. Hasil analisis statistik sebelum infeksi E. coli terhadap kadar hemoglobin nyata (P<0.05) dipengaruhi penambahan
Agustina. 2003. Atasi infeksi cacing dengan bawang putih. Infovet No.111:44-45.
kombinasi kunyit dengan zink. Tingginya kadar hemoglobin diduga disebabkan oleh
87
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 82 - 88 (Juli 2014)
Ali SA, Sayed MAM, El-wafa SA, Abdallah AG. 2003. Performance and immune response of broiler chick as affected by methionine and zinc or commercial zinkmethionine supplementations [abstrak]. Di dalam : J Egypt Poult Sci; Egypt : Animal Production Research Insitute, ARC, Dokki. hlm 523-540. Abstr vol.23 no.3.
ISSN 0852-2626
Samadi. 2004. Feed quality for food savety kapankah indonesia?. Inovasi Vol.2/XVI. Solomon IA. 1978. Antibiotics in Animal feeds-human and animal safety issues. J Anim Sci 46:1360-1368. Steel RGD, Torrie JH. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi ke-2. Sumantri B, penerjemah; Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Gropper SS, Smith JL, Groff JL. 2005. Advanced Nutrition and Human Matabolism. Ed ke-4. USA: Wardsworth.
Suharti
S. 2004. Kajian antibakteri temulawak, jahe dan bawang putih terhadap bakteri Salmonella thphimurium serta pengaruh bawang putih terhadap performans dan respon imun ayam pedaging [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Wenk
C. 2000. Hebs, species and botanicals: “old fashioned” or the new feed additives for tomorrows feed formulation?. concepts for their successful use. Di dalam : Biotechnology in Feed Industry. Proceedings of Alltech’s 16th. Annual Symposium, hlm 79-96.
Hardian S. 2004. Performa hasil silangan mencit agouti dan mencit putih pada penambahan tepung kunyit (Curcuma domestica, Val.) dalam ransum [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Jain NC. 1993. Essential of Veterinary Hematology. Philadelphia: Lea & Febiger. Jaya INS. 1997. Pengaruh penambahan bawang putih (Allium sativum L.) dalam pakan pada kadar kolesterol ayam broiler [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Winarto WP. 2003. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Cetakan ke-1. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Klasing KC. 2000. Comparative Avian Nutrition. London: CAB International.
Wiryawan KG, Suharti S, Bintang M. 2005. Kajian antibakteri temulawak, jahe, dan bawang putih terhadap Salmonella typhimurium serta pengaruh bawang putih terhadap performans dan respon imun ayam pedaging. Media Peternakan 28(2): 52-62.
Meyer DJ, Harver JW. 2004. Veterinary Laboratory Madicine Interpretation and Diagnosis. 3rd Edition. USA: Saunders. Rabinowitch HD, Currah L. 2002. Alium Crop Science: Recent Advances. New York : CABI Publishing.
Zink
Revington B. 2002. Feeding Poultry in The Post-Antibiotics Era. Onario : New-Life Mills Limited. 1400 Bishop Street. Suite 201. Cambridge.
88
information. 2008. Zinc. http://www.mindat.orgmin29191.html [Mar 2008].