JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
1
Pencari SPBU Terdekat Menggunakan Layanan Berbasis Lokasi Berdasarkan Sensor Pada Indikator Bensin Untuk Ponsel Android Galih Tatag Pratama, Henning Ciptaningtyas, dan Erina Letivina Anggraini Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia E-mail:
[email protected]
Abstrak—Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan sepeda motor merupakan kendaraan masyarakat kelas menengah ke bawah. Sepeda motor termasuk kendaraan yang harganya cukup terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Bahan bakar yang digunakan pada sepeda motor adalah bensin premium atau pertamax. Untuk membeli bahan bakar tersebut para pengendara dapat membelinya pada SPBU (Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum). Selain pada SPBU, para pengendara motor juga dapat membeli bensin pada kios-kios bensin yang banyak tersebar di pinggir-pinggir jalan, namun tidak ada jaminan bahwa kios-kios bensin pinggir jalan menjual bensin murni. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka dibuatlah sebuah aplikasi berbasis Android untuk memudahkan para pengguna motor mendapatkan informasi SPBU dalam jangkauan posisi user berdasarkan jumlah bensin yang ada pada motor user. Pada penelitian ini dirancang sebuah aplikasi dengan pemanfaatan teknologi Location Based Service (LBS) yang dapat mengetahui lokasi pengguna. Aplikasi dapat menampilkan secara otomotis pemberitahuan tentang informasi posisi dari pengguna dan lokasi SPBU terdekat dari pengguna. Aplikasi ini juga menyediakan pilihan untuk menampilkan peta yang diambil dari layanan Google Maps sehingga dapat menunjukkan rute untuk menuju SPBU terdekat dari posisi pengguna. Untuk mendapatkan SPBU mana saja yang berada dalam jangkauan user maka diperlukan data jumlah bensin pada motor user. Untuk mendapatkan data bensin tersebut digunakan mikrokontroller Arduino yang dipasang pada indikator bensin. Mikorkontroller Arduino berfungsi untuk menangkap perubahan tegangan yang terjadi pada indikator bensin saat terjadi perubahan jumlah bensin pada tangki sepeda motor. Dari hasil pengujian penelitian ini, didapatkan tingkat akurasi sebesar 94,98% untuk aktivitas mendeteksi jumlah bensin yang ada pada tangki motor user. Data bensin yang didapatkan oleh Arduino dapat dikirim secara realtime ke ponsel Android dengan interval 30 detik untuk setiap perubahan jumlah bensin. Selain itu pada aplikasi juga dapat menampilkan arah menuju SPBU terdekat yang diinginkan user. Kata Kunci—Android, Arduino, Indikator Bensin, Location Based Service.
I. PENDAHULUAN
S
EPEDA motor menjadi kendaraan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan sepeda motor merupakan kendaraan masyarakat kelas menengah ke bawah. Sepeda motor termasuk kendaraan yang harganya cukup terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Tak heran
jumlah pengendara sepeda motor semakin meningkat dari tahun ketahun. Sebagai ilustrasi, populasi sepeda motor di Jakarta dilaporkan naik 300 persen dalam 4 tahun terakhir. Berdasarkan data Polda Metro Jaya sampai tanggal 5 Mei 2010, saat ini jumlah sepeda motor di Jakarta tercatat 8 juta unit, nyaris hampir sama dengan total penduduk Jakarta. Bahan bakar yang digunakan pada sepeda motor adalah bensin baik premium atau pertamax. Untuk membeli bahan bakar tersebut para pengendara dapat membelinya pada SPBU (Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum). Selain pada SPBU, para pengendara motor juga dapat membeli bensin pada kioskios bensin yang banyak tersebar di pinggir-pinggir jalan. Namun tidak ada jaminan bahwa kios-kios bensin di pinggir jalan menjual bensin murni. Banyak pedagang yang nakal menggunakan bahan lain seperti minyak tanah yang dicampur dengan bensin untuk mendapatkan untung yang lebih besar. Jika bensin yang tidak murni ini di konsumsi oleh sepeda motor, maka akan mengakibatkan mesin motor menjadi rusak. Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah sangat pesat. Dewasa ini smartphone mulai muncul menggantikan eksistensi telepon genggam biasa. Salah satu smartphone yang mengalami perkembangan luar biasa adalah smartphone dengan sistem operasi Android. Tercatat pengguna ponsel Android di Indonesia cukup tinggi, jumlah pengguna ponsel Android di Indonesia naik hingga 40 persen tiap tahun. Android menjadi platform alternatif tersendiri sebagai pilihan dalam mengembangkan fitur-fitur yang berbasis Linux Kernel dengan segala kelebihannya untuk memenuhi kelengkapan sesuai kebutuhan. Dengan perkembangan teknologi penerapan sistem Location Base Service (LBS) yang mampu mendeteksi letak pengguna berada, sehingga dapat memberikan layanan sesuai dengan letak pengguna tersebut. LBS dapat diakses melalui mobile device dengan menggunakan mobile network, yang dilengkapi dengan kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. LBS juga memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah, yang mana pengguna dapat meminta penyedia layanan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dengan dukungan smartphone Android yang memiliki prosesor berkecepatan tinggi selain itu Android juga memiliki kemampuan Multi-Tasking yang tidak terbatas. Kelebihan lain, Android juga memiliki Home Screen informatif sehingga notifikasi dapat dipantau dari home screen dengan pemanfaatan koneksi internet kecepatan tinggi guna memudahkan pengaksesan informasi.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
Gambar 1. Tampilan dari Mikrokontroller Arduino.
Android juga mengijinkan untuk melakukan modifikasi sistem, sehingga dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari sesuai keinginan dan aktivitas pribadi pengguna platform Android tersebut. Berdasarkan latar belakang dari beberapa fakta tersebut akan dibangun sebuah aplikasi pencari SPBU terdekat menggunakan Layanan Berbasis Lokasi berdasarkan sensor pada indikator bensin untuk ponsel Android. Adapun sensor yang digunakan adalah sensor Arduino. Sensor ini berfungsi untuk mengambil data jumlah arus listrik pada indikator bensin (Fuel Gauge) sepeda motor. Sensor ini akan mengambil data-data secara realtime jumlah bensin yang ada dalam tangki sepeda motor, yang nantinya akan dikirim ke ponsel Android. Setelah data terkirim, pada ponsel dengan sistem LBS melakukan pengecekan lokasi dari pengguna, lalu aplikasi mencari lokasi SPBU dengan jarak paling dekat dengan pengguna. Dengan menggunakan sensor Arduino untuk mendapatkan data pada tangki bensin dan penerapan teknologi Location Based Service untuk menyampaikan informasi lokasi SPBU terdekat maka pengguna ponsel Android akan mendapatkan pengingat atau notifikasi pada ponsel yang digunakan bahwa bensin akan habis, lalu pengguna akan dituntun dengan menampilkan beberapa lokasi SPBU yang paling dekat dengan lokasi pengguna. Adapun pengguna disediakan pilihan untuk menampilkan peta yang secara langsung terintegrasi dengan Google Maps. Lalu pengguna akan memilih salah satu SPBU yang tampil dalam peta, setelah memilih salah satu SPBU maka pengguna akan mendapatkan arah menuju SPBU tersebut. II. METODOLOGI A. Dasar Teori Pada bagian ini akan dijelaskan kajian pustaka atau dasar teori yang digunakan dalam menyelesaikan artikel ini. Mikrokontroller Arduino Arduino merupakan sebuah mikrokontroller single-board yang bersifat open-source. Arduino dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan para penggunanya di bidang elektronika. Board Arduino didesain menggunakan processor Atmel AVR dan mendukung I/O pada board-nya. Software untuk Arduino terdiri dari compiler bahasa pemrograman standar dan boot-loader. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C. Dalam sebuah mikrokontroller Arduino
2
Gambar 2. Bluetooth Shield
Gambar 3. Sensor Pelampung [1]
dapat pula ditanamkan berbagai macam library maupun metode selama kapasitas memori dari sebuah mikrokontroller juga menggunakan Integrated Development Environment (IDE) berbasis processing. Processing adalah bahasa opensource untuk menuliskan program ke komputer lainnya. Jika ada sebuah projek yang memerlukan beberapa komputer untuk berkomunikasi dengan Arduino, maka processing tersebut dapat digunakan, sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berkomunikasi dengan Arduino. Supaya mikrokontroller Arduino dapat berfungsi, Arduino juga dapat dipasangkan dengan berbagai macam sensor. Untuk tampilan Arduino dapat dilihat pada Gambar 1. Pada penelitian ini Arduino digunakan sebagai sensor untuk menangkap perubahan voltase yang terjadi pada indikator bensin. Bluetooth Shield Bluetooth Shield merupakan modul yang dapat digunakan oleh Arduino sebagai sarana integrasi modul Bluetooth Serial. Hal ini mendukung Arduino untuk melakukan komunikasi secara nirkabel dengan beberapa perangkat lainnya melalui bluetooth. Jarak maksimum yang dapat dijangkau oleh modul ini adalah 10 meter (dalam kondisi tanpa halangan). Modul bluetooth ini digunakan mikrokontroler sebagai sarana berkomunikasi dengan smartphone berbasis Android ketika terjadi perubahan nilai pada sensor yang ada pada indikator bensin. Penampilan fisik dari Bluetooth Shield ditunjukkan pada Gambar 2. Fuel Gauge (Indikator Bensin) Fuel Gauge adalah sebuah alat yang digunakan untuk menunjukkan tingkat bahan bakar yang terdapat pada tangki penyimpanan bahan bakar. Biasanya digunakan pada
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) kendaraan bermotor, atau pada tangki penyimpanan bahan bakar bawah tanah seperti pada SPBU. Gambar 3 merupakan gambaran rangkaian indikator bensin yang ada pada motor ataupun mobil. Fuel gauge terdiri dari dua bagian, yaitu bagian sensor dan indikator. Sensor yang dipakai adalah sensor pelampung bahan bakar. Sensor ini merupakan sebuah potensiometer yang dihubungkan dengan pelampung yang akan mengambang di permukaan bensin. Nilai resistansi potensiometer akan berubah sesuai dengan kondisi pelampung. Saat posisi pelampung tinggi, maka nilai resistansinya akan rendah. Sebaliknya, bila posisi pelampung rendah, maka nilai resistansi semakin besar. Unit indikator biasanya diletakan pada tempat yang mudah terlihat. Indikator akan menampilkan jumlah arus listrik yang mengalir dari sensor. Pada sistem analog jarum akan menunjukkan “F” jika bahan bakar penuh yang berarti nilai resistansi sensor pelampung akan kecil, sehingga arus listrik yang mengalir besar. Begitu juga keadaan sebaliknya, jarum akan menunjukkan “E” pada saat bahan bakar habis yang berarti nilai resistansi dari sensor pelampung bernilai besar dan mengakibatkan arus yang mengalir dari sensor kecil. Dalam aplikasi yang akan dibuat, Fuel Gauge berfungsi sebagai pemonitor jumlah bensin yang ada pada tangki sepeda motor. Apabila pada Fuel Gauge kondisi bensin akan habis, maka jarum akan menunjukkan “E” pada saat bahan bakar habis yang berarti nilai resistansi dari sensor pelampung bernilai besar dan mengakibatkan arus listrik yang mengalir dari sensor kecil. Arus listrik inilah yang nantinya akan ditangkap oleh sensor Arduino untuk dikirim ke ponsel pengguna. Android SDK Android merupakan suatu software (perangkat lunak) yang digunakan pada mobile device (perangkat berjalan) yang meliputi Sistem Operasi, Middleware dan Aplikasi Inti. Android SDK menyediakan alat dan API yang diperlukan untuk memulai pengembangan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java, yaitu kode Java yang terkompilasi dengan data dan file resources yang dibutuhkan aplikasi dan digabungkan oleh aapt tools menjadi paket Android [2]. File tersebut ditandai dengan ekstensi .apk. File inilah yang didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstall pada perangkat mobile. Pada penelitian ini, Android SDK digunakan untuk membangun aplikasi klien pada perangkat cerdas Android. Location Based Service Location Based Service (LBS) atau Layanan Berbasis lokasi adalah layanan informasi yang dapat diakses melalui mobile device dengan mengunakan mobile network, yang dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. LBS memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah. Oleh karena itu pengguna memberitahu penyedia layanan untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. Layanan berbasis lokasi dapat digambarkan sebagai suatu
3
layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu: Geographic Information System, Internet Service, dan Mobile Devices. Secara garis besar jenis Layanan Berbasis Lokasi juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Pull Service: layanan diberikan berdasarkan permintaan dari pelanggan akan kebutuhan suatu informasi. Jenis layanan ini dapat dianalogikan seperti mengakses suatu web pada jaringan internet. 2) Push Service: layanan ini diberikan langsung oleh service provider tanpa menunggu permintaan dari pelanggan, tentu saja informasi yang diberikan tetap berkaitan dengan kebutuhan pelanggan. Dua layanan ini digunakan pada aplikasi, baik Pull Service maupun Push Service. Karena nantinya aplikasi akan memberikan informasi secara otomatis mengenai SPBU terdekat sesuai jangkauan user tanpa menunggu user memberikan perintah. Sedangkan untuk Push Service adalah ketika user ingin menampilkan rute untuk sampai ke SPBU yang diinginkan maka akan diberikan rute berupa line menuju SPBU yang diinginkan. Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat lima komponen penting yaitu meliputi [3]: 1) Mobile Devices 2) Comunication Network 3) Positioning Component 4) Service and Aplication Provider 5) Data and Content Provider Dari kelima komponen tersebut, yang digunakan pada aplikasi ini adalah, mobile device dan positioning component. Karena pada aplikasi ini akan memberikan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan user ketika memakai aplikasi ini, informasi yang diberikan berupa teks yaitu teks untuk pemberitahuan apabila bensin akan segera habis dan juga teks jumlah bensin saat ini, sedangkan informasi dalam bentuk gambar adalah gambar pada map dimana terdapat posisi user, SPBU, juga direction untuk sampai pada SPBU yang telah dipilih user saat menekan marker SPBU dalam jangkauan yang akan ditampilkan pada map, dan rute berupa gambar line untuk sampai ke SPBU yang diinginkan. Juga pada aplikasi ini membutuhkan posisi pengguna yang sudah diketahui untuk memproses fitur yang ada di aplikasi ini. Selanjutnya Service and Aplication Provider mengirim informasi yang telah diolah melalui jaringan internet dan jaringan komunikasi. Pada akhirnya pengguna dapat menerima informasi yang diinginkan. Pada penelitian ini teknologi LBS digunakan untuk memberikan informasi mengenai posisi pengguna serta mendapatkan posisi dari SPBU yang terdekat dengan pengguna.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
4 Start
SetUp Bluetooth
Baca Tanda Dari Android
Tidak Nyala
End
Ya
Melakukan pendeteksian jumlah bensin
Tidak
Gambar 4. Arsitektur Sistem
B. Tahap Perancangan Arsitektur sistem diilustrasikan pada Gambar 4. Keterangan gambar dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Apabila pada indikator bensin sudah tersambung melalui perantara bluetooth, maka Arduino yang terpasang pada indikator bensin akan mengirimkan data jumlah bensin yang ada dalam tangki sepeda motor ke ponsel smartphone pengguna. 2. User akan mendapatkan perubahan tampilan pada antarmuka aplikasi yaitu perubahan marker SPBU, selain itu user juga akan mendapatkan notifikasi pada aplikasi SPBU location dari indikator bensin yang dikirim oleh sensor Arduino yang diletakkan pada fuel gauge motor user, yang mana notifikasi tersebut berupa peringatan bahwa bensin pada motor akan segera habis. 3. Setelah mendapatkan data dari Arduino pada telepon seluler, maka aplikasi secara otomatis akan mengirimkan lokasi pengguna tersebut ke server. 4. Sistem akan mencari SPBU mana saja yang berada di dekat posisi dari user. 5. Setelah diketahui SPBU mana yang jaraknya paling dekat dengan user, maka user akan memilih salah satu SPBU yang ada pada peta, setelah dipilih maka dalam layar akan ditampilkan rute untuk sampai pada SPBU tersebut melalui Google Maps. III. DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM A. Diagaram Alir Pada Arduino Fungsi utama dari hardware (Arduino), adalah untuk mengetahui jumlah bensin yang ada pada tangki motor user. Arduino akan menangkap perubahan tegangan yang terjadi pada indikator bensin. Indikator bensin akan disambungkan dengan Arduino dengan cara menyambungkan kabel positif dan negatif indikator bensin ke PCB untuk dikonversikan jumlah tegangan yang didapat lalu menyambungkannya lagi ke Arduino dengan kabel positif ke A0 sedangkan kabel negatif masuk ke ground.
Cek Interval
30 Second
Ya Kirim Ke Android
Gambar 5. Diagram Alir Pada Arduino
Kondisi Arduino harus tersambung dengan kabel power, dalam kasus ini kabel power menggunakan kabel USB untuk disambungkan ke PC. Diagram alir pada Gambar 5 menunjukkan proses dari pengambilan data bensin yang ada pada Arduino sampai dengan pengiriman data bensin tersebut ke ponsel user. Pada Gambar 5 yaitu diagram alir proses pada Arduino, merupakan gambaran proses pada saat aplikasi berjalan pada bagian hardware (Arduino). Berikut penjelasan alur jalannya proses saat aplikasi berjalan, pada Arduino. 1. Arduino melakukan setup bluetooth agar antara Arduino dan smartphone dapat saling berhubungan. 2. Arduino menerima tanda bahwa aplikasi sudah aktif pada smartphone. 3. Jika aplikasi ditutup (tidak aktif) maka proses selesai, sedangkan jika aplikasi aktif maka Arduino akan melakukan perhitungan jumlah bensin. 4. Arduino melakukan pengecekan selama 30 detik. 5. Apabila sudah dalam waktu 30 detik maka Arduino akan mengirimkan data jumlah bensin ke smartphone, apabila belum 30 detik maka Arduino akan tetap melakukan perhitungan kalkulasi jumlah bensin. 6. Setelah melakukan pengiriman data jumlah bensin dari tangki motor user ke smartphone, proses akan kembali ke awal lagi mulai dari membaca tanda dari ponsel smartphone.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
Start
3. Menerima Data Tanki
Cek Lokasi
4.
Baca Pesan dari Arduino
5.
ada
Kosong
Isi Tangki
6. Kalkulasi Jumlah Bensin
Jarak= Liter x 2km
7. Kirim Posisi ke Server
End
8. 9.
Baca Balasan dari Srever
10.
Kirim Tanda ke Arduino
11.
Ya Tidak Message Bensin Tidak Mencukupi
Akhiri Aplikasi
Tidak
Ada SPBU
Ya
12.
Tidak Ya Tampilkan rute
Klik Marker
Tampilkan SPBU dalam Jangkauan
Gambar 6. Diagram Alir Pada Android
B. Diagram Alir Pada Android Alur proses yang terjadi pada ponsel Android dimulai dari membaca data dari Arduino dan menampilkannya pada ponsel user sampai memberikan rute ke arah SPBU yang diinginkan user. Pada Gambar 6 ditunjukkan alur proses program yang berjalan pada aplikasi pada saat proses diolah di posel Android. Berikut penjelasan langkah–langkah alur proses yang terjadi pada ponsel Android. 1. 2.
Aplikasi mulai berjalan setelah user memilih icon aplikasi pada ponsel. Muncul tampilan awal untuk memasukkan jumlah kapasitas tangki motor, data ini akan diterima
13.
14. 15.
5
Android untuk mendapatkan rasio pada perhitungan jumlah bensin. Saat aplikasi berjalan maka ponsel Android akan mengirimkan tanda ke Arduino agar proses pembacaan data bensin yang ada pada tangki motor untuk segera dilakukan. Ponsel smartphone akan melakuan pengecekan lokasi dimana user saat ini berada, yang nantinya akan ditampilkan pada map (Google Maps). Ponsel mendapatkan pesan dari Arduino jumlah bensin dalam tangki motor user, apabila pesan kosong maka smartphone akan menunggu sampai pesan ada isinya. Setelah mendapatkan pesan dari Arduino yang berisi jumlah bensin pada tangki motor user, maka smartphone akan mengkalkulasikan data yang diterima pada Arduino dengan rasio yang telah didapatkan sebelumnya untuk mendapatkan jumlah bensin pada tangki saat ini. Menghitung SPBU dalam jangkauan dengan menghitung jarak yaitu liter dikalikan 2 Km. Smartphone mengirimkan lokasi saat ini user berada pada server (Google Server). Membaca balasan dari server utuk lokasi user saat ini yang nantinya akan ditampilkan dalam bentuk marker pada map. Melakukan pengecekan apakah ada SPBU dalam jangkauan posisi user sekarang? Apabila tidak ada marker SPBU yang ditampilkan maka bensin tidak mencukupi untuk sampai pada SPBU yang ada. Apabila terdapat SPBU dalam jangkauan, berdasarkan posisi user dan jumlah bensin yang ada pada tangki motor, maka akan ditampilkan SPBU dalam jangkauan user. User dapat memilih salah satu marker SPBU yang ditampilkan dengan menekan marker salah satu SPBU, apabila tidak maka aplikasi hanya menampilkan posisi user dan SPBU dalam jangkauan. Setelah user memilih salah satu marker maka user dapat melihat rute untuk menuju SPBU yang dipilih. Pada saat mengakhiri aplikasi, smartphone mengirimkan tanda ke Arduino bahwa aplikasi telah berakhir, maka semua proses akan berhenti.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
6
Tabel 1. Hasil uji coba fungsionalitas aplikasi No 1 2 3 4 5 6
Nama Uji Coba Uji coba menjalankan aplikasi pada ponsel Uji coba pendeteksian jumlah bensin pada tangki Uji coba mendapatkan posisi user saat ini Uji coba menampilkan SPBU dalam jangkauan Uji coba menampilkan rute menuju SPBU Uji coba menampilkan notifikasi bensin habis
Hasil Uji Coba Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Gambar 7. Antarmuka sistem ketika awal dibuka
Gambar 9. Perangkat yang digunakan untuk uji coba
Gambar 8. Antarmuka sistem
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Coba Fungsionalitas Pada bagian ini akan dilakukan pengujian pada perangkat lunak yang telah dikembangkan. Adapun bentuk pengujian yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut. Saat aplikasi dibuka akan muncul tampilan awal berupa form untuk mengisi jumlah maksimum tangki motor user seperti Gambar 7. Memasukkan jumlah maksimum tangki user ini digunakan untuk melakukan perhitungan pendeteksian jumlah bensin dan jarak tempuh untuk menampilkan SPBU dalam jangkauan motor, karena tangki maksimum pada setiap merk dan tipe sepeda motor berbeda-beda. Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa sistem telah berhasil menampilkan pada ponsel untuk informasi bensin pada tangki, posisi user saat ini dan SPBU dalam jangkauan. Pada aplikasi semua fungsi yang harus berjalan pada sistem sudah berhasil dilakukan. Semua fungsi-fungsi yang sudah berhasil dilakukan dapat dilihat pada tabel uji coba fungsionalitas pada Tabel 1.
B. Lingkungan Uji Coba Untuk mengetahui data jumlah bensin yang ditangkap oleh Arduino apakah sama dengan jumlah bensin yang ada pada tangki motor, maka diperlukan beberapa kali uji coba dengan cara memasang mikrokontroller Arduino yang sudah terpasang bluetooth shield di bagian bawah bagasi motor tempat Arduino ini disambungkan dengan kabel dari tangki motor yang mana terdapat dua kabel yaitu kabel sinyal pelampung dan kabel negatif. Untuk melihat bagaimana rangkaian yang disambungkan ke Arduino dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 menunjukkan serangkaian alat yang digunakan untuk uji coba aplikasi. Adapun mengenai alat apa saja yang ada pada gambar dapat penulis jelaskan sebagai berikut: 1. Merupakan kabel USB yang disambungkan ke komputer untuk power Arduino dan juga untuk memonitor data yang dibaca oleh Arduino. 2. Arduino yang digunakan untuk mendeteksi perubahan voltase pada indikator bensin. 3. Bluetoothshield yang dipasang pada mikrokontroller Arduino yang digunakan untuk mengirim data perubahan tegangan ke ponsel. 4. Kabel jumper negatif yang dihubungkan dengan kabel negatif yang keluar dari tangki. 5. PCB yang digunakan sebagai board. 6. Kabel jumper positif yang disambungkan dengan kabel sinyal yang keluar dari tangki. 7. Sepeda motor Supra x 125.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
7
Tabel 2. Hasil keakuratan
Gambar 10. Logcat yang Menyatakan Data bensin yang Dikalkulasikan Sistem
Pada Tangki Bensin 3,7 liter
Yang ditangkap oleh Sistem 3,67 liter
2,2 liter 0,7 liter
2,17 liter 0,68 liter
3,7 liter 2,2 liter
3,56 liter 2,12 liter
0,7 liter 3,7 liter
0,64 liter 3,53 liter
2,2 liter 0,7 liter
2,06 liter 0,61 liter
V. KESIMPULAN
Gambar 11. Pengurangan Bensin Secara Berkala Sebanyak 1,5 Liter
Pertama tangki motor akan diisi bensin penuh yaitu 3,7 liter, lalu aplikasi dijalankan maka pada logcat Eclipse IDE akan tampak jumlah bensin yang dikalkulasikan oleh sistem setelah menerima data dari Arduino seperti pada Gambar 10. Lalu bensin akan dikurangi beberapa kali untuk melakukan pengecekan apakah data yang diperoleh sama dengan data yang ditampilkan oleh sistem seperti pada Gambar 11. Percobaan dilakukan dengan cara bensin dikurangi sebanyak 3 kali dengan setiap kali pengurangan adalah 1,5 liter. C. Uji Coba Performa Akurasi Dari percobaan yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa penggunaan arduino untuk mendeteksi jumlah bensin pada tangki dengan cukup akurat. Dari beberapa kali percobaan, di sembilan kali pengurangan bensin, perbedaan hasil tiap pengurangan bensin tidak terlalu signifikan. Data keakuratan tiap percobaan dapat dilihat pada Tabel 2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Arduino dan aplikasi mampu membaca jumlah bensin pada tangki. Pada Tabel 2 dapat dilihat data hasil uji coba untuk keakuratan pendeteksian jumlah bensin pada tangki motor user. Dari 9 kali uji coba mendapatkan hasil bahwa keakuratan aplikasi pada saat menghitung jumlah bensin pada tangki motor user adalah 94,98%.
Selama pengerjaan artikel ini, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Aplikasi sudah dapat mendeteksi jumlah bensin pada tangki motor user secara realtime dengan akurasi 94,98%. 2. Aplikasi dapat mendeteksi SPBU terdekat dengan jangkauan pada posisi user saat ini, dengan pertimbangan pada jumlah bensin yang ada pada tangki motor user. 3. Aplikasi dapat menampilkan rute untuk menuju SPBU terdekat yang diinginkan oleh user. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis G.T.P. mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya penulisan artikel ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penyelesaian penulisan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA [1]
“Cara Kerja Indikator Bensin Untuk Kendaraan Sepeda Motor,” [Online].Available:http://nurkhotimromadan.blogspot.com/2011/11/car a-kerja-indikator-bensi-pada.html. [Diakses 9 Maret 2013]
[2]
“Developer Untuk Berbagai Jenis Ponsel Smartphone Android,”[Online].Available:http://developer_Android.com/about/index .html. [Diakses 13 April 2013].
[3]
Stefan Steiniger, “Foundations of Location of Based Service,” Zurich, 2005.
[4]
Donald U Ekong, “A Survey of Android Programming Course,” dalam Global Humanitarian Technology Conference,Orlando, 2012.
[5]
ST Mulyadi, “Membuat Aplikasi Untuk Android,”Jakarta, 2010