JURNAL TEKNIK
NOMMENSEN
PERUBAHAN BENTUK SALURAN AKIBAT VARIASI DEBIT (KAIIAN LABORATORTUM) Tetty Tiurma Elita Saragi, ST, MT ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR IETTI AKIBAT TUMBUKAN KAPAL BERBOBOT 6000 DWT DENGAN KONDISI LAYAN TIANG SEBESAR 5O
o/o
Humisar Pasaribu,
ST,
MT
PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR SANGKAR PADA IALA. IALA SATU FASA Ir. Barani Tua Simanjorang, MT
ANALISA PENGUKURAN TAHANAN PEMBUMIAN MENARA TRANSMISI TITI KUNING -LUBUK PAKAM Ir. Leonardus Siregar; MT PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON Ir. Ros Anita Sidabutar, MSc.
TINIAUAN PERKERASAN BETON (RIGID PAVEMENT) DENGAN RCC IROLLER coMPACTTNG CONCRETTE) Yetty Saragi, ST MT DAMPAK DAN PENGENDALIAN LIMBAH CAIR INDUSTRI Ir. Lestina Siagian, MSi
PEMANASAN AIR DENGAN UAP HINGGA KONDISI KUASI STEDI DENGAN MEMAKAI KOIL Ir. Waldemar Naibaho, MT
ISSN 2$8tr8797
JURNAL TEKNIK NOMMENSEN Volume I No. 2, Mei 2014 rssN 2489-8797
Peaasehat Dr.Ir. Jongkers Tampubolon, M.Sc. (Rektor Unitsersitas HKBP N ommersen)
Peuaaggungfawab
Ir. Humisar Sibarani, MS.Met. (Delcon Fak- TDknik Universitas HKBP Nomm.ensen)
Ketua Dewan RedaLrt Ir. Sindak Hutauruk, MSEE
Angota Dcsan Redaksl Ir. Partahi Lumbangaol,M.Eng. Sc. Ir. Filctor Sihombing, MT. Dr. Richard A.M.Napitupulu,ST, MT Uttra Bertarl Prof. Dr. Jhon Batubara (Univercitas Pelita Harap an Surabag a) Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng. (Uniuersitas Merqtbuanta Jakarta) Dr. Ir. Himsar Ambarita, MT. (Ilniuersitas Sumntera Utara.)
Ir. Rildova, Ph.D. (
Ir"stitttt Tefu
lc,logi B an duns )
Alamat: Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen Jln. Sutomo No. 4'{, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Telp.: 46y4522922; 4522831; 4565635: / Fax.: 06I-457 L426 Website: http: / /www.nomqgnseq.ore / Email : jt*
[email protected]
ANALISA PENGUKURAN TAII{NANI PEMBUMIAN MENARA TRANSMSI TITI KUNING - LUBIJK PAKAM rurusan reknik Erektro
r"**?:fffJffi3iffi*p
Nommensen - Medan
JL Sutomo no:4A - Medan
ABSTRACT ln power system, the most common disorders are on the air transmission line. ln this channel interference is likely to occur as a result of a lightring su-ike which resulted in the increase of
voltage rise and voltage car damage eleco'ical equipment used. Therefore, the transmission tower earthing is essential and magnitude of prisonen grounding must be |n sgsslrtance with the provisions permired so as to guarantee tbe reliability of thc system in the event of overvoltage due to lightning strftes. Within a certain time the amount of prisoners grounding can change according to changes in soil prisoners- It is necessary for the transmission towi grounding resistance measurements periodically. In this researclq the measurement of transmission tower grounding resistant Titi Kuning Lubuk Pakam. The results showed that the characteristics of earthing prisoners SUTT 150 KV tansmission tower Titi Kuning Lubuk Pakam relatively in good conditiorq there is little increase . Keywords : Grormding Transmission Towers, Ground Driven, Counterpoise
-
I. PENDAHI'LUAIY saluran udara tegangan tinggr (sti"rr) 150 KV adarah bagian dari sistem pendistribusian tenaga listrik. Pada saluran ini sangatlah mungkin terjadi gangguan akibat adanya sambaran petir yang mengakibatkan tegangan naik dan L"*ikun tegangan ini dapat merusak peralatan listrik yang digunakan. Untuk mengatasi hal
ini
maka perlu dilakukan pembumian dari kawat tanah dan terhubung langsung
dengan menara transmisi- Oleh karena itu, pembumian menara transmisiadatatr trat yang penting dan besarnya tahanan pembumian harus sesuai dengan ketentuan yang diizinkan sehingga menjamin keterandalan sistem bila terjadi tegangan lebih aidbai
sambaran petir Sebagai mana diketahui, harga tahanan pembumian tegantung kepada jenis tanah. Tahanan tanah-juga tergantung pada kelembaban tanahlan juga fandungan garam dari tanah. Dalam kurun waktu tertentu besarnya tahanan pembumian dfrat
berubah sesuai dengan perubahan tahanan tanah. untuk
itu perlu dilakufan
pengukuran tahanan pembumian menara transmisi secara periodik misalnya sekali 6 bulan. Untuk tuj uan tahanan pembumian menara transmisi diperlukan .pengukuran suatu ca.ra tertentu yaitu pembumian dengan Elektroda Tancap (Driven Ground) dan pembumian dengan Counterpoise. Pembumian dengan elektroda tancap dilakukan dengan menancapkan batang elektroda ke dalam tanah. Metode ini diiakukan bila jenis tanah di lokasi menara merupakan tanah liat. Pembumian dengan counterpoise dilakukan dcngan menaoam kawat elektroda sejajar atau secara radial dalam tuoun. Metode ini dilakukan bila jenis tanah di lokasi menara merupakan lapisan tanah yang keras atau batu-batuan dimana tahananjenis tanahnya tinggi. Tahanan pcmbumian dari suatu menara transmisi narus Oi;aga tetap bcrada pada harga yang diizinkan. Sedangan tehanan tanah di sekitar menara dapat berubah
52
s€slrai perubaban musim dan perubahu f3fue**n kontak:rnttra elektroda dan tanah-
Untuk mengetahui besarnya rahanan pernbumian nr€oara ini pertu dilakukan
pengukuran secara berkala Apabila terjadi kenaikan ail2i trhenxn pembumian maka perlu dilakukan penambahan elektroda pembumian. 2. TINJAUA].I PUSTAKA
2.1. Tahanan Kaki Menara
untuk melidungi kawat fasa terhadap
sambaran langsung
dari petir
digunakan satu atau d13 kapvat tanah yang terletak di atas kawat a"" i"ng* *aut perlindungan lebih kecil I8D. Dengan demikian kemungkinan terjadinya loricatan api
karena
la{baran petir secara langsung dapat diabaikan. remungtcinan terjadinya
locatan balik (back flash over) karena sambaran kilat secara langs-ung padaiuncat menara atau kawat tanah tetap masih ada, dan untuk menguranginyi tanan"n fcau menara hanrs dibuat tidak melebihi l0 Ohm. Taharan kaki nenara l0 Ohm dapat diperoleh dengan menggunakan satu atau lebih batang pembumian (ground rod) a'tau dengan sistem counterpoise. Pemilihan penggunarur batang pembumian dan atau sistem counterpoise tergantung dari tahanan jenis tanah di mana menara transmisi tersebut berada-
2.2.BatangPembumian Bila menggunakan batang pembumian, tahanan dengan menggunakan persam:un sebagai berikut.
R:*'"
kaki menara dihitung
(#)
(l)
dimana
R: tahanan kaki menara (Ohm) [ : tahanan jenis tanah (Ohm-m) L = panjang dari batang pembumian (m) d : diameter batang pembumian (m) Menurut persam:urn (l) di atas, tahanan kaki menara
akan berkurang dengan
menambah panjang batang pembumian. Tetapi hubungan ini tidak langiung ian akan mencapai suatu titik di mana penambahan panjanE batang pemburn'ian i-yu
sedikit mengurangi tahanan kaki menar& Dalam hal ini- aigunakan butuog
pernbrtmisl paralel. Dengan merubah variabel d dengan A dan untulSari-;ari Uatan! pembumian yang sama, sehingga pers:rma'n (I) ditulis menjadi:
R:*h Harga
A
(*)
adalah kelipatan batang pembumian yang tergantung pada penempatan
masing-masing batang pembumian sebagai b€rikul Penempatan:
2batangdileakkan di mana saja
A=
A: i64 segi empat 6: i,lffi
3 batang diletakkan membentuk segr tiga 4 batang diletakkan membentuk
rld
dimana
53
r
=
jari-jari dari masing-masing batang pembumian (harus sama)
a:jarak
antara batang pembumian
2.3. Counterpoise
Untuk daerah-daerah yang mempunyai lapisan tanah yang keras
dan
berbatu-batu sehingga sulit menanam batang elektroda atau daerah yang menpunyai Fh-* jenis tanahnya tinggi, batang pembumian tidak praktis lagi digunakan. Bilamana digunakan sistem counterpoise, secara teoritis tahanan kaki menara dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. R
:
vGF cottr
(1,.,ffi)
ohm
(2)
di mana
L = panjang kawat (m) D
r:
:
tahanan jenis tanah (Ohm-m)
tahanan kawat (Ohm/m)
Ketika surja petir mencapai counterpoise, tahanan efektif counterpoise tersebut permulaannya tinggi, sekitar 150 Ohm. Tahanan mula ini adalah impedansi surja dari counterpoise. Pada saat surja merambat sepanjang kawat tahanannya menuntn sampai suatu harga yang tetap yang diberikan rumus persamium (2). Tujuan disain counterpoise adalah mencapai tahanan yang tetap
dari counterpoise
sebelum
tegangan pada puncak menara mencapai tingkat loncatan api dari isolator. Panjang minimum dari counterpoise dapat dihitung dengan memakai rumus :
v=ffi*,r'''(fJ Bila counterpoise terlalu panjang
(3)
2
atau lebih kawat dapat digunakan dalam
counterpoise sehingga tahanan l0 Ohm yang diinginkan diperoleh. 2.5. Pengukuran Tahanan Jenis Tanah Metoda pengukuran tahanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda tiga titik (three-poin method), seperti ditunjukan pada Gambar 1. Misalkan tiga buah batang pembumian di mana batang I yang tahanannya hendak diukur dan batang-batang2 dan 3 sebagai batang pembumian pembantu.
Gambar 2.1 Metoda Tiga Titik.
Bila tahanan di antara tiaptiap batang pembumian diukur dengan anrs konstan, tiap pengukuran dapat ditulis sebagai berikut:
54
Rt-2 =
?:*,,
+Rz
Rr-2:
?:*,,
+R33-2R13
R
- 2Rtz
-r: ?=Ra+Rr:-2Rz: :2Rrr-2Rrz-2Rrr+2Rzs
Tetapi,
Vl-3:Yta+Yz-t Jadi:
R:+:R1-R12-R13-R23 Akhirnya: Rrr = R+ Rrz + Rrs - R23
............. (4)
Tahanan batang pembumian dari elektroda I diberikan oleh persamaan (a) jika dapat dibuat R l2+Rt3-RB : 0. Keadaan ini dapat diperoleh dengan mengatur posisi elektroda 2 sehinega harga persamaan (4) dipenuhi. 3. METODE
PENEUTIAN
3.1. Tempat Penelitian dan Langkah Pengukuran
Kegiatan penelitian
ini dilaksanakan di pr. pLN (persero) unit
Pelayanan Transmisi (ttPT) Sumut pada tower SUTT 150 KV transmisi Titi Kuning - Lubuk Pakam sebanyak 69 buah tower dengan jenis konstruksi baja. cara pengukuran tahanan pembumian kaki tower surr 150 KV dengan Earth-meterlEarth Resistance Tesl merk Yokogaw4 adalah sebagai berikut :
l.
Mempersiipkan alat ukur earth-meter/earth resistance test 2 buah elektroda bantu dengan jarak antar elektroda maupun dengan kaki tower yang akan diukur masing-masing 5 s.d. r0 m dan mengusahakan
2. Menanam
membentuk sudut 600 3. Memasang/menghubungkan elekroda dengan kabel ke earth-meter
4. Mengukur tahanan pembumian dengan menempatkan posisi saklar pada bagian o, menekan push-button bersamaan dengan memutar penunjuk besaran sampai didapat posisijarum penunjuk tegangan pada angka nol 5. Mengecek batere dari earth-meter, agar diketahui kondisinya baik atau tidak 6. Menghubungkan kaki tower dan arde yang akan diukur dengan kabel ke earthmeter 7. Mengukur tahanan pembumian tower yaitu gabungan antara kaki dan semua arde 8. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel hasil pengukuran 9. Melepas arde dari kaki tower dengan kunci yang diperlukan 10. Menghubungkan kaki tower dengan kabel ke earth-meter I l. Mengukur tahanan pembumian dari kaki tower sendiri tanpa mde 12. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel hasil pengukuran 13. Menghubungkan ardekaki dengan kabel ke earth-meter
55
14. Mengukur tahanan pembumian
da.'i arde kaki dari masinymasing sisi secara
berlawanan dan atau keseluruhan dan mencatat hasil pengukuran dalam tabel hasil pengukuran
3.2.Data Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitiarr komparasi nonhipotesis yaitu mengadakan komparasi status fenomena dengan standarnya. Adapun Iangkah analisa data yang dilakukan terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: l. Mengetahui standar PLN tentang tahanan pembumian tower SUTT 150 KV maksimum l0 Ohm. Analisa tahanan pembumian tower transmisi Titi Kuning - Lubuk Pakam. Adapun hasil pengukuran tahanan pembumian Tower SUTT 150 KV Transmisi Titi Kuning - Libuk Pakam dinyatakan dalam tabel 3.1.
2.
Tabel3.l. Hasil Pengukuran Tahanan Pembumian Tower SUTI 150 KV Transmisi Titi Kuning - Lubuk Pakam
56
57
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.1, dapat diketahui bahwa nilai tahanan pembumian adalah sebagai berikut: a. Kondisi baik
Kondisi ini terjadi bila tahanan pembumiannya kurang dari l0 Ohm dan bahkan sampai mendekati angka nol (0). b. Kondisi awas . Kondisi ini terjadi bila tahanan pembumiannya mencapai 8 s-d. l0 Ohm. Kondisi ini masih bailq tapi dalam keadaan pengawas:ln. c. Kondisi buruk Kondisi ini terjadi bila tahanan pembumiannya melebihi standar l0 Ohm. d. Kondisi tidak diketahui Kondisi ini terjadi bila tahanan pembumiannya tidak dapat diukur karena sesuatu hal. 4.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 AnalisaData Besarnya tahanan pembumian tower SUTT 150 KV sebagaimana diketahui semakin kecil semakin baih namun ada batas maksimum yang diperbolehkan oleh PLN, sebagai pihakyang mengelola SUTI 150 KV yaitu sebesar l0 ohm. Kecilnya tahanan pembumian ini berguna untuk mempercepat mengalirnya arus akibat potensial tegangan 5r:ang besar ke bumi bila terjadi sambaran petir pada kawat tanah, sehingga tidak membahayakan surT 150 KV. Sebagaimana diketahui, growd rod pembumian tower tertanam dalam tanah, sehingga kondisi ground rod tidak dapat dikctahui sccara visual, tapi hanya kondisi tatranan pembumiannya yang blsa diketahui. Berdasarkan tabel 3.1. dapat diperoleh hasil bahwa besarnya tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Medan - Lubuk pakam sebagai wilayah
kerja PT. PLN @ersero)
unit
Pelaksana Transmisi
(upr)
Sumut hampir
keseluruhan masih dalam kondisi baik, walaupun terdapat beberapa tow-er yang mengalami kenaikan tahanan pembumian sampai melebihi batas yang
diperbolehkan. Analisa kondisi tahanan pembumian dari tower
surr
150
Kt
transmisi Medan - Lubuk Pakam yang terbagi dalam tiga macam pengukuran adalah sebagai berikut:
l.
Pengukuran tahanan pernbumian keseluruhan (gabungan) antBrB kaki tower dan semua arde. Berdasarkan tabel 3.1, kondisi tahanan pembumiannya masih baik karena masih di bawah standar maksimum yang diperbolehkan olel pLN dengan persentase mencapai 100 %.
2. Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde- Berdasar tabel 3.1, kondisinya masih baik karena masih di bawah standar maksimum yang diperbolehkan oleh PLN dengan persentase gs,sl yo dan tidak bisa diukui
dengan persentase 14,49 oh. 3- Pengukuran tahanan pembumian arde kaki tower dari dua sisi yang berlawanan. Berdasar tabel 3.1. kondisi tahanan pembumian arde kaki tower yang masih baik
memiliki persentas€ 84,78 yo, kondisi awas dengan persentase l,4i yo, kondisi buruk dengan persentase 7,97 yo, dan kondisi tidak dapat diukur dengan persentase 7,25
Yo.
58
42 1.
Pembahasm
transmisi Titi Krming Ikrakteristik tahanan pembrmian tower suTT 150 KV berilut: Medan - LubukPakam adalah sebagai
Kondisibaik Kondisitatrananpembumianyangmasihbaikterjadipadaketiganacam pengukuran, Yaitu:
gabulgan gab*gun masih baik sernua" tidak ada yang pembumian taha"an Kondisi
a. Pengukuran tehanan pembumian
yang menyebabkan buruk atau melebihi lt"nOut y*g- Oip"tUolehkan. Faktor tower SUTr, antara lain dari adalatr karena tirt"--p".Uu*ian tJ*rufiung dengan pada s€Tla sdel
diperoleh hasil tahanan pembumian yang baik' arde b. Pengukuran tahanan pembumian kakitower tanpa , arde tznpa tower kaki Kondisi tananan pembumian
semug tidak TTI baik Faktor yang diperbolehkan. yang standar ada yang buruk aLu melebihi terhubung masih tower pengukuran waktu pada -""V"U"6U adalah karena Gardu lnduk' dengan kawat tu"J V*g terhubung -dengan sistem .pembumian tanpa ode tower kaki pembumian Lnu"padahal f.t pe-ngukuran karena "turn"Vi dilepas tidak tanah kawat prakteknya sehanrsnya tr"pu f.u*uitan;h. Pada menyebabkair yaitu dapat KV, jaringan 150 SUff dikhawatirkan membahayakan tanahgangguan hubungtanah *tu* tu\rut fasa yang benentuhan dengan kawat berlawanan yang sisi masing-masing c. f"enfrinran tahan-an pembumian arde Kondisi tahanan pembumian ardekakt tower tidak semuanya baik dan yang baik dapat terjadi dimungkinkan karena kondisi ground r9d dan kontak pada klem masih baih kondisikelembaban tanah masih tinggi dan kondisi air tanah tetaP.
2. Kondisi awas
Kondisi tahanan pembumian pada posisi awas ini tidak terjadi pada tahanan pembumian gabungan dan tahanan pembumian kaki tower tanpa arde, namun hanya lerjadi paOa i"ngufuran tahanan pembumian unh*. arde masing - masing sisi yang beilawanan. faktor-fattor ymgmenyebabkan kondisi tahanan pembumian menjadi mendekati l0 Ohm dimungkinkan karena kondisi growd rod mulai menurun, kondisi kontak antara groutd rod danpenghantar pembumian mulai terkena korosi dan kondisi kelembaban dan air tanah yang berubah 3. Kondisi buruk
Kondisi tahanan pembumian tower SUTT 150 kV yang burulq s-eperti halnya pada kondisi awas, kondisi ini hanya terjadi pada pengukuran tahanan
cde masing-masing sisi yang berlawaoan.Tower dengan tahanan kondisi bun* ada sepuluh buah tower dengan yatgberada-dalan pernbumian ode pernbunian ode melebihi sandar dan tahanan karena rincian sembilan buai-tooter telah prlhls dalsm tanah' Kondisi' pembumiannya satg buah tower penghantar
pem-bumian untuk
59
tabanan pembumian yang sudah bunrk dapat tojudi dimungkinkan karena kondisi ground rod yang buruk, kondisi kontak antara ground rod dan penghantar pembumian terkena korosi serta kondisi kelembaban dan air tanah yang menurun 4. Kondisi tidak diketahui Berdasar tabel 3.1, kondisi tahanan pembumian tower Su"fT 150 KV yang tidak dapat diketahui terjadi pada: l. Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde Kondisi tahanan pembumian kaki tower tanpa orde yang tidak dapat diketahui dan penyebabnya adalah sebagai berikut:
a) b) c)
Tower nomor
D02,Dl4,D6l
Karena penyambungan arde pada kaki tower menggunakan las, dan tidak bisa dilepas, sehingga tahanan pembumian kaki tower tznpa arde tidak dapat diukur. TowernomorA3l, D33, D35, ,4,63, A69 Kondisi tower menggunakan penangkal petir tarnbahan, dan menempel pada badan tower, sehingga tahanan pembumian kaki tower tanpa arde tidak dapat diukur, walaupun ardetower SUTT sudah dilepas. Tower nomor A58
Karena penyambungan arde pada tower agak di atas dan penghantar pembumiannya masih menempel pada badan tower sehingga tahanan pembumian tower tanpa arde tidakdapat diukur. Tower nomor D60 Pada bagian sambungan antara qrde dan kaki tower semuanya sudah terpendam dalam tanah, sehingga tahanan pembumian kaki torver tanpa arde tidak dapat diukur. 2. Pengukuran tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang berlawanan Kondisi tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang berlawanan yang tidak dapat diketahui dan penyebabnya adalah sebagai berikut: a) Tower nomor D02 (arde kaki c), Dl4 (arde kaki c), dan D6l (arde kakiB) Karena penyambungan arde pada kaki tower menggunakan tas sehingga tahanan pernbumian srde untuk kaki tersebut tidak dapat diukur. _ b) Towcr nomor A58 (semua ardekakitower) Penyambungan arde pada tower agak di atas dan penghantar pembumiannya masih menempel pada badan tower, sehingga tahanan pembumian orde adik dapat diukur. c) Tower nomor A59 (orde kaki B) . Sambungan antara arde dan kaki tower pada kaki B terpendam dalam tanah, l:ltTgg" pengukuran tahanan pembumian arde pada bagian kaki B tidak dapat
d)
tt I I I I I I
Ol c)
dilaksanakan.
Tower nomor D60 (semua orde kakttower) Blgian sambun $an antan arde dan kaki tower sudah terpendam dalam tanah, sehingga tahanan pembumian arde tidakdapat diukur. Tower nomor A69 (semua ardekakitower) Ke$ua arde kaki masih terhubung dengan penghantar pembumian pengurai petir yang diklem dalam tanah, dan penghantar pembumian ini meneirpet sehingga tahanan pembumian tidak
fi:ffi",,#:t
I
***;"
arde
2. I&rakteristik perbandingan tahanan pembumian tower SUTT 150 Kv tranmisi Titi kuning - Lubuk Pakm s@ara garis besar dibedakan menjadi : a. Nilai tahanan pembumiannya tetap/sama Nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV yang tetap arau tidak mengalami perubahan terjadi pada ketiga macam pengukuran, yaitu sebagai berikut
l.
Pengukuran tahanan pembumian gabungan Besarnya nilai tahanan pembumiannya dalam dua waktu pengukuran tersebut masih baik. Hal ini disebabkan karena sistem pembumian yang terhubung dengan tower SUTT yaitu adanya kawat tanah dan arde l
a) Kondisi grotmdrod masih baik b) Kondisi kontak antara grotmd rod
c) Kondisi b.
dan penghantar pembumian masih baik
kelembaban dan air tanah sama
Nilai tahanan pembumiannya mengalami kenaikan Nilai uhanan pembumian tower surr 150 KV transmisi Medan-Lubuk Pakam ada yang mengalami kenaikan, yaitu:
l). Kenaikan yang signifikan Kenaikan tahanan pembumian yang signifikan terjadi hanya pada pengukuran tahanan pembumian mde masing- masing sisi. Tower yang yangl mengalami kenaikan tahanan pembumian pada arde-nya dalam kurun waktu satu tahun ada sebanyak 8 buah. Faktor-faklor yang menyebabkan kenaikan yang signifikan ini, antara lain dimungkinkan karena kondisi grotnd rodyang
menurul, kondisi kontak artara ground rod d,an penghantar pembumian sudah menurun dan kondisi kelembaban dan air tanah yang menunm
2). Kanaikan yang tidak signifikan Kenaikan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan terjadi pada semua jenis pengukuran, yaitu: a) Pengukuran tahanan pembumian gabungan Kenaikan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan dimungkinkan
karena terjadi penrbahan sedikit pada salah satu komponen sistem pem.bumian yang terhubung dengan tower surr. perubahan dapat terjadi padri tabanan pembumian arde- nya atau pada tahanan pembumian pada kawat tanah.
6t
b) Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tznpa arde Kenaikan nilai tahanan pernbumian yang tidak signifrkan pada pengukuran ini dimungkinkan karena kondisi tahanan pembumian kawat tanah yang telah berubah sebagai akibat dari benrbahnya nilai tehanan jenisnYa. c) Pengukuran tahanan pembumian arde masng- masing sisi. Kenaikan nilai tahanan pembumian yang tidak sigrrifikan pada pengukuran
ini dimungkinkan karena kondisi ground rod mulai menurun, kondisi kontak antara growd rod dan penghantar pembumian sudah berkurang dan kondisi kelembaban dan air tanah yang berubah c. Nilai tahanan pembumiannya mengalami penuunan
Nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Medan - Lubuk Pakam ada yang mengalarri penurunan, yaitu:
l).
Penurunan yang sigrrifrkan
Penurunan nilai tahanan pembumian tower SUTT yang signifikan terjadi hanya pada tahanan pembumian dari arde. Penurunan nilai ini hanya terjadi pada tower nomor Dl2 pada arde kaki D, yaitu dari l0 Ohm pada pengukuran tahun
'
2011 menjadi hanya 1,5 Ohm. Hal ini dapat dimungkinkan karena kondisi grotmd rod dan klem masih baih kondisi kelembaban tanah mengalami kenaikan signifikan dan kondisi air tanah mencapai arde
2). Penurunan yang tidak signifikan
Penurunan nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 signifikan semuajenis pengukuran, yaitu sebagai berikut:
KV yang
tidak
a. Pengukuran tahanan pembumian gabungan
'
'
Penurunan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan dimungkinkan karena terjadi perubahan sedikit pada salah satu komponen sistem pembumian y-g terhubung dengan tower SUTT. Perubahan dapat terjadi pada tahanan pembumian arde- nya atau pada tahanan pembumian pada kawat tanah. b. Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde Penurunan nilai tahanan pembumian yang tidak sigrrifikan pada pengukuran ini dimungkinkan karena kondisi tatranan pembumian kawat tanah yang berubah akibat dari perubahan tahanan pembumian pada Gardu lnduk yang terhubung dengan kawat tanah menjadi lebih baik. c. Pengukuran tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang berlawanan Penurunan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan pada pengukuran ini dimungkinkan karena pada pengukuran tahun 2012 kondisi kelembaban tanah mengalami kenaikan yang tidal( signifikan dibanding periode pengukuran tahun sebelurnnya. Hal ini dapat disebabkan karena curah hujan cenderung lebih tinggi dari periode pengukuran tahun sebelumnya. d. Nilai tahanan pembumiannya tida.k dapat dibandingkan Nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Medan-Lubuk Pakam terdapat nilai yang tidak bisa dibandingkan agalah : l). Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpt arde. Pada pengu-kuran ini, nilai tahanan pembumian yang tidak dapat dibandingkan adalah Tower I
62
nomorD02, Dl4, D6l, A31, D33, D35, A'63, A69, A58, D60 Pengukuran tahanan pembumian sde masing-masing sisi yang berlawanan, yang tidak dapat dibandingkan dan penyebabnya adalah : a) Tower nomor D02 (ode kaki B) tetap dilakukan pengukuran b) Tower nomor D02 (arde kaki C), Dl4 (arde kaki C), dan D61 (ude kaki B). Penyambungan arde pada kaki tower menggunakan las, sehingga tahanan pembumian arde untuk kaki tersebut tidak dapat diukur. c) Tower nomor Al0 (wde kaki D). Kondisi sde telah rusak yaitu penghantar pembumian telah telah putus dari grotmd rod, sehingga tahanan pembumian ardeU,akt D tidak bisa diketahui. d) Kondisi tower nomor A58, penyambungan arde pada tower agak di atas dan penghantar pembumiannya masih menempel pada badan tower, walaupun sambungan arde pada tower sudah dilepas sehingga tidak dilakukan pengukuran. e) Kodisi tower nomor A59 (arde kaki B), sambungan antara arde darr kaki tower terpendam dalam tanah sebanyak satu buah yaitu pada arde kaki B, sehingga tidak dilaksanakan pengukuran tahanan pembumian terhadap mdek'akiB. f) Kondisi tower nomor D60 (semua arde kaki tower), sambungan antara arde dengan kaki tower masih tnmpak (belum terpendam) sehingga pengukunan tahanzur pembumian un|;trk orde masing-masing sisi yang berlawanan masih bisa dilaksanakan, tetapi kondisi ini berubah setelah satu tahun berikutnya, pada bagian sambungan antara arde dan kaki tower semuanya sudah terpendam dalam tanah, sehingga tabanan pembumian kaki tower tanpa arde tidak dapat diukur. g)dower nomor A66 (arde kaki B). Pengukuran tahanan pembumian arde kaki B tidak dilaksanakan h) Tower nomor D69, arde kaki masih menempel pada badan tower, walaupun sambungan dengan tower sudah dilepas, sehingga pengukuran tahanan pembumian orde masing-masing sisi yang berlawanan tidak dilaksanakan.
2).
63
4. KESIMPIJLAN
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap tahanan pembumian tower SUTT 150 KV ransmisi Titi Krming - Lubuk Pakam dapat disimpulkan bahwa:
l.
Karakteristik tahanan pembumian tower SUTT 150 Lubuk Pakam relatif dalam kondisi baik.
KV transmisi Titi Kuning-
2. Karakteristik nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi MedanLubuk Pakam ada sedikit mengalami kenaikan. 2. Perubahan nilai tahanan pembumian tower SUTI 150 KV disebabkan: a. Perubahan kondisi ground rod
b.
c.
Perubahan kondisi tanah (perubahan kelembaban dan air tanah) Perubahan kondisi kontak pada klem pembumian (antara ground penghantar pembumian).
rod
dengan
DAFTAR PUSTAKA Artono Arismunandar. 2001. Tefuik Tegangan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita. Djiteng Marsudi. 1990. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta: Balai Penerbit & Humas ISTN. Jasa Diklat PLN. 1997. Kursus Pemeliharaan SUWSWET Prakek Lapotgan. Jakarta.
1997. Kursus Pemeliharaqn SLITT/SWET Pengenalan Mqterial. Jakarta-
1997. Kursus Pemeliharaqn SL\TT/SUTET Pengenalan Tools- Jakarta. Pusdiklat PLN. 1985. Tebtologi Listrik Peralatan Pelindung. Jakarta. Soepartono dan A. Rida Ismu. 1980. Teknik Tenaga Listrik 2. Jakarta: Depdikbud. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praheklakarta.
Tim O&M Transmisi dan Gardu Induk. 1981. Buku Petwfuk Opemsi & Memelihma Perolatan untuk Saluran Udara Tegangm Tinggi. Jakarta: PLN Pembangkitan Jabar & Jalearta Raya.
T.S. Hutaunrk. 1991. Pengetanahan Netral Slstem Tenaga dmt Pengetanahan P eral at nr.
Jakarta: Erlangga.
64