Volums:3!*a- I tllARET 2${0
iSSN : 14!?-7?69
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP {Jou rn al of Enviranment}
PEMERiNTAH ACEII BADAN P€NGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
BAPEDAL
|SSN : 14'12-7709
volume : 3 fto. 1 MARET 2010
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP
(Journal of Enviranment)
B
APEDAL
PEMERTNTAH ACEH
BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUT.IGAN
BAPEDAL
ISSN : 1412-7709
Volume:31{o, 1 MARET 2010
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (J o u m al of Environme nt) Dertrs! Redrkri :
Pengrntar Redakil Dalam rangka meningkatkad petan serta
masyarakat di dalam pengelolaan lingkungan hidup dan penyebarluasan informasi lingkungan hidup, Badan Pengendalian DamPak Lingkungan (BAPEDAL) Aceh menerbitkan sebuah jurnal sebagai media pengembangan
I
Kepals BAPEDALAceh Penanggungjairab : Kepala BidanS Program Informasi dan Tata Ruang Pengarah
Lingkungan sekreraris i Safrida Afriana. ST. MEM
Ketos R€dokri, Rostin4 SP
ShfRedaki: Jusman, SE
Feral Yunaldi,ST, MT
infomasi.
Jurnal Rona Lingkungan Hidup merupakan salah s{tu media bagi peneliti
dan pemerhati lingkrngan hidup untuk penyebarluasan hasil peneliti.! atau ulasan kebijokan yang berh0bungan dengon permasalahan lingkungan hidup
Jurnal Rona Lingkurgan ttidup merupakan jumal enam bulonan yang diterbitkan setiap bulan Maret dan September
Redaksi
SriHartini,SE TM. Fahrizal, SP Muhammsd Yusuf. SE Badriah Hasballah. S.Hut Dewi Erawati Utarni, SP Cut Intan Meutia Yuli Hoitati, A,Md Saifuddin, SP Syukri Yudi Sutrisna Bendahara
Alvan Ade Reza
SrefAhli nedsksi I SEKTETATiS/KAbid BAPEDAL ACEH stafAhliBAPEDAL
Jumal Rona ungkun9n Hidup lniditerbitkan enam bulan sekali
lumal
Flona Llngkungan Hidup duual denqdn
harg. Rp. 25 000,- per-els€mpiar dltambah
ongkc klrlm Rp. 2.5S1'. 8;giyang Le;inat ud'rt berltngganan selama
1 (satu)
t'h'rn (2 edlsl)
adalah Rp. 40.000,' dltambah ongkos kklm Rp 5.000,' Tata Uituk surat m€nyurat harip fi€ngMhJngi Sdri Yuli pada tlidang Progr'm Informasi dan : Ruang Ungkungan dengan alamlt sepertl tetcartum dl bawah inl
BAPEoA! A.€h Jl. Tgk. Mal€m No.2 Banda Aceh 23121
Tde, (0651) 635722 Fak.: (0651) 32456
Volume : 3 No. 1 MARET 2010
ISSN:1412.7709
.lurnal
RONA LINGKUNGAN HIDUP (Jo u rna I o f Environm en t) Daftar lsi T)allar lsi
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU LTNTUK PEMBUATAN BIOCAS DAN MENGURANGI DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN (TOFU I,IQUID WASTE UTILZATION IN MANUFACTURING BIOGAS AND TO Rf DIJCF. FNVIRONI,4ENTAL IMPACT POLLUTION) \nshar Patrial. Rasdia.osyahl. dcn Ridwan Rosadi2...........
KAJIAN KUATITAS AIR DI DAS RAYA KECAMATAN MESJID R{YA KABUPATEN ACEH BESAR 'Iasliati Djafar KONSEPSI REIIABILITAS:I LAIIAN KRITIS DI ACEH BESAR .{. Muis
IDENTIFIKASI TANAMAN PENGIIASIL GA}IARIJ
l9
DI
KABUPATEN MARKA MORFOLOGIS (Identification of Agarwood-producing Trees Based on \,lorphological Charactedstics in North Aceh, Aceh I'rovince) Lukmanl dan Dahian:- --
ACEH UTARA PROVINSI ACEH BERDASARI'AN
26
I1IJBUNGAN TINGKAT PENGETA]IUAN TENTANC KEBERSIHAN
LINGKTINGAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN LINGKIINGAN RUMAH TANGGA DI DESA LAMPULO KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEFI Dra. Arrni
32
KUALITAS AIR SUMUR PERT'MAHAN MASYARAKAT KOTA BANDA, ACEH PASCA BENCANA ALAM GEMPA BUMI & TSTINAMI 26 DESEMBER 2OO4 'i1as Mahmud
4I
PARASITOID TMCTIOGMMITI,ITOIDEA ARMIGEM NAGARAJA SEBAGAI ,ITKNIK AGENT PENCENDALI HAMA SECARA HAYATI DAN PEMBIAKANNYA
Husnil,
I\tdjiantol zufanazli3
54
PEMANFAATAN LIMBAII CAIR TAHU UNTUK PEMBUATAN BIOGAS DAN MENGURANCI DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN (TOFU LIQUID WASTT UTILIZATION IN MANUFACTURING BIOGAS AND TO REDUCE ENVIRONMENTAL IMPACT POLLL'TION) rDosen
Anshar Paaial, Rasdiansyahl, dan Ridwan Rosadi2. Jmsd Teklologi Hasil Pertanjan, Fakutr.s perranian, Univ€rsiras
Syiah Kuata.
iAlumtri Jurusrn Teknologi Has;l P€naoia4 Fakultas pe.trnirn,Unive,siras Syiat Kuata.
ABSTMCT- Making bioAas ro,h tofa liq id warte is one of the alternati,e utilization of organic wa,te to erplorc the poten ial of bio-efttg/ ih lhdonesia. This rcsearch used tofa tiqud./)aste as the nain isgredient lf biogas ptuduction conbike.l with MOL (local nictooryanisns) The ptpose of this sh't wat to Jeto,mine lE ellet of MOL conc@trction (K) t ith con eatrdtion 1.6% and 3.2%, M.t duration ol Jament!"ion (L):.,22 days, 26 d6y and 30 dors towardi ptotucins biosas and reAtrcins te,e.ts ;f en"ircnnetual po ution Yaiatton' useel ere KtLb KrL,, KrL, K|!,t, K,L, Kl? rhis reiench was cohdacted in nrercbic conditions. The resutg showed that 3,2% MOL conc?ztration md 31,rtovs fcrnentation (Ky',! prcdace ttu htghest prasurc with 294 Ke/hdef biog.ts ptodt tton, atut de.ftay the highest lewls of BOD, COD. TSS with a rate of reductio; 1250.7t.n; / j, 7 ns / I anr 57.26% i,.taronls : TDfi
liltid
w6te. MOL Co,cehlrction, daroti@ offhentation, ptetuctio\ ofbiopas.
PENDAHULUAN
Be$agai kasus
pencelnffan iingl:ungan dan membuul:nya kesehatan masyarakat yang banyak terjadi dewa-sa ,nr diakibarkan oieh linlbah cair dari berbagai kegiatan industri, mmah saki! pasar, restorat hingga rumab tangga Hal ini terjadi karena penanganan dan
pengolahan limbah tersebut belun
mendapatkan perhatian yang serius.
Menurur Dorin (2008). limba| cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan iahu adalah cairan kental yang terpisah Jaui gumpalan tahu yang disebut air dadih- Cairan iai mengandung kadar protein yaog tinggi dan terurai dengan cepat. Air buangan sisa pengolaban tahu merupakan limbah indusai yang menghzsilkan arnmonium dalam jumlah besar yang menyebabkan tingginya petcem.lr:m ]ingkungan (Warisno, I 994). Metrurut (2008),
tingkat
Hidayat
karakreristik limbalr cair tahu sebagai berikut: Limbah cair yang mengandrmg bahan organik yang tinggi sehingga bila terurai akarr menimbulkan bau yang tidak sedap. Limbah cair dari proses produksi
-
tahu krming adalah berwama kuning keruh dal berbau rcbusan kedelai jika masih segar, sedangkan limbah cair dari proses produksi tahu putih berwama putih keruh dan borbau kedelai jika masih segar. Kapasitas Foduksi dan junrlah
iimbah cair yang dihasilkao akan memp€ngaruhi karakteistik limbah (BOD, TSS, COD dan, pU).
MOL adalah kumpulan mikroorganisme yang bisa ditemakkan. fungsinya dalam konsep zero waste adalah sebagai slQrlel' pembuatan kornpos organik- Dengan MOL proses pengomposan bisa selesai dalaE wallu kurang dari 3 miDggu. MOL dapat dibuat dari sanpah dapur yang mudah
membusuk
dan limbah
bua,h-buahan
(Sobirin, 2008).
Memrut Pareira (2009),
biogas
merupakan gas yang dihasilkan oleh ckifitas anaerobik atau lermenlasi dari bahan-bahan organit tentasuk diantara ya kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (mmah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Biogas mengandung 50-80o/o CHr. COa H:S dan sedikil air, yang bisa Rona Lingkungan
Ilidup lll
JuumalofEnvironrnent
lll
I
IIASIL DAII PEMBAIIASAN
dijadikan sebagai pengganti minyak raDah atau
LPG.
Pengamatal Produksi
biogas qrengetahui perlakuan dilakrkan unnrk dan lama MOL penambahan antara yang dapat menghasilkan fermedasi biogas terbanyak atau oPtimumLaju produksi biogas berbeda-beda
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi baban organik secara anaerobik (tefirtup dari udara bebas) untuk menghasilkan $iatu gas yang sebagian besar berupa gas methan (yang memiliki sifat mudah teftakar) dao karbondioksida. Suhu yaog lerbaik unhrk proses fermentasi adalah l0-550C- pada suhd tersebut mikroorganisme dapat bekerja secara optimal unnrk mengurai bahan-bahan orgadk (Simamom, dkL, 2005). Penelitian ini be.tujuan unhrk rnempelajari proses pembuatan biogas dari limbah industri tahu dan menurunkan kadar penoemaran yang disebabkan oleh limbah indusrd tah!. Selain iru- penelirian ini berhrjuan mtuk mengetahui pengaruh kosentrasi MOL (Mikrcorganisme Lokal) drn lamanya fermsntasi tefiadap fekanan biogas yang dihasilkan.
ini telah dilaksanakan
- Desember 2009 di Kebun Percobaan Fakulhs Penanian Universitas Syiah Kual4 Banda Aceh. Penelitian id merupakan percobaan factoial 2 x 3, yang diatw dalam rancangan acak kelompok- Faktor pertarna adalah penamtraiao MOL (VD yang terdiri dari 2 taraf yaitu Kr = 1,6%, pada bulan Agustus
k -
3,2%- Faktor kedua adalah lama fermentasi (L) yaog te.diri dari 3 taraf Yainr Lr = 22 Hadi, L2: 26 Hari, Lr - 30 Hari. Tabapan pembuatan biogas sebagai beiikut: 1. Limbah cair tahu ditampung di bak penamprmgan sementaftL
2- Limbah
cair tahu yang
telah
ditamprmg dilakukan pengadrkan sehingga bahan bercampar.
3.
Limbah cair tahu yang telah diaduk
4-
kemudian dituang kedalam digester. Limbah cair tahu yang telah b€rada didalam digester ditambabkan larutan
5-
2
MOL. Fermentasi sesuai perlakuan-
Nl Rooa Lingkungan Hidup
ll
lournalofEnvironmeot
PerlakuarurYa.
Berbedaoya laju pnrduksi dan tekanan biogas berkaitan dengan lingkungan dan
bagi allivitas mikroorganisme. Pada Penambahan konsentrasi MOL 1,6% dan waktu
ketersediaan substrat
fermentasi 22. 26 dan 30 hari. nasing memproduksi biogas 166.6 Kq/mdet'. 147 Ke/mdetr dan 215.6 fuimdef- Lama fermentasi 30 hari merupakan produksi optimal biogas untuk konsentrasi MOL 1,6Yo.
.
Pada p€nggunaan konsentrasi MOL 3,2o/o *akl]lt feftentasi 22,26 dan 30
-
METODOLOGI Penelitiatr
terganturg dati
hari. masing-masing mernproduksi biogas 166.6 Ke/mdef, 196 Kg/mdef dan 2q4 Ke/mdeP. Perlakuau konsentrasi MOL 3,zUo dc'ng?dl. wakt! fcrmcntasi 30 had merupakan prodr.rksi biogas teninggi yang dihasilkan pada penelitian ini-
Analisis Lirnbah Cair Tahu
l. Nilai BOD (Biological
OxYgen
Derrrand)
Nilai BOD (Biological OxYgen
Demand) awal (hari Le-0) mencapai 10.367,086 mgn, akan tetaPi setelah
MOL terjadi
pemruaan jutdah nilai BOD yaitu berkisar antam 148l,4l-2084,80 mgA dengan rerata keselunrlran 1 785,89 mg/I. ditambahkan
?att)
0b
Fom
EI5C0
4
o1250
90tu
5r000
z
750
t50 0
(rir,6,.'.1
r11r2 Hiriir
r(211,2t,1
Konsenrrsi MOI
r
Gambar 2.
dapat dilihat
penurunall terbanyak terjadi Pada konsentrasi 3,2% MOl, dongan rata-rata' 1628.49 mgA, sedangka.n penambaha.l 1.6% MOL 1942.30 mgll. Penunmau kadar BOD ini dikarenakan MOL yang memilild konsentrasi paling tinggi da:t jumlah mikroorga.uisme paling barryak dapat meoyediaka.D r nutrisi yatrg cukup untuk pertumbuhan bakteri selama fennentasi. Berkurangnya zat-zal organik Jalam limbab akcn menurunl'or' nil.ri BOD karena oksigen dapat digrmakan oleh mikrooiganisme untuk menguraikan zat oiganik tersebut. Oxygex
Denand) Berdasarkan
hasil aaalisis, nilai
COD awal (0 had) menunjukkan nilai yang tertinggi yaitu 812 mg/1, namun setelah dilakukan proses ferm€ntasi nilai COD te{adi penuniDan menjadi 117 mg,4.
Pengatuh interaksi lama Iermequsi dan konscnrasi
terhadap nilai COD limbah cair tahu dan tempe
{P
2. Nilai COD (Chemical
nmr Ferment.si dan Kosentrasi
MOL
dengan uilai BNTo,os=10,19, KK=4.10%.
23849,KK= r2;Is%).
1,
i26rhjrLlltotsini MO!
Gambar' 1. Pengaruh kosentrasi MoItcrhadap niJai BOD (ujlai yang diikuti huruf yang sama menuniukkan pe$edaa! tidak 0.05). BNloos nyata
Pada Gambar
2
Hasil aralisis sidik ragam terhadap njlai COD limbah cair 1ahu, konsenlrasi
MOL K), lama fementasi (L) dar] interaksi attara periakuaa (KL) membedkan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap niiai COD yang dihasilkan.
llasil uji
latrjut
BNTo.o:
menunjukkan bahwa pada L1 Q2 hai), konsentasi MOL 1,6% (231,67 '!,g,l') be.beda nyata terhadap konsentrasi MOL 3,2o/" (211,00 mgq. Pada lama lcrmenlasi Lt (26 Hari mg/l)- konsentrrsi MOL l.6% (195,00 mgA) berbeda nyata terl']adap konsentrasi MOL 3,2% (178,33 mg/i). Pada larna fe.mentasi Lr (30 Ha ), koDsenfasi }lOI., 3,2Vo (168,33 me,4) berbeda nyata tefhadap kons€ntuasi MOL 1,6"/" (174,33 nlg/1). Hasii uji BNT menrmjukan bahwa interaksi adara I osenrasi VOL ddn lama fennenla\i pada taraf K21,3 (a), KzLz (ab), KrL: (o),
KrLz
(dl KrLl (e) beibeda nYata'
sedangka,tr KuLr der€an KrLz.
tidak b€rbeda tyata
3.
Nilai TSS (fatarst i?ended Solid) Nilai TSS arval (0 hari) adaiah 1249,26 Vo dan terus tedadi p€muunan
Rona LingkuDgsn
trIiduP
JoumalofEnvironment
li lll
dari hari ke hari hingga menoapat 138,78 qo. Nilai ISS pada fetmentasi tc{adi flukruasi )atg mengaiami
kenarlan pada hari ke-26 yaitu 415.63 % dati 174,89 % padaban ke-24. Menurut Kaflfi el al.(2001), denga$ mengunakan lernentasi anaerobik, disebu&an bahwa Total Suspended Solid akatr mengalami penurunan anrara 3.1-3.5 7o selama proses prodrksi biogas. ragam analisis menunjuk-kar bahwc jwr ah konsentrasi MOL (K), lama fermentasi (L) dao
ia
sidik
Hasil
interaksi antar perlal:uan Gf) berpenganrh tidak nyala (P < 0,05) terhadap Bilai TSS. 415.6i
450 400
J50 300 E
250
174.S!
29a 150
polimer organik tetapi senyavr'a tersebut belum diuraikan iebih lanjut oleh balteri
4.
Nilai pH
Niiai pt{ pada berbagai perlakuan
berkisar antara 4,93 - 7,50 dengan rerata 5,57. Nilai pH awal (0 hari) adalah 3,54 dao terus lerjadi kenaikan dari had ke hari hingga mencapai 6,60 pada (30 hari), sedaogkan nilai pH paling rendah terjadi pada L1 t22 harit lairu 5.04. Menurut Wah) uni (2009). produksi biogas dapat dicapai bila nilai pH dari campurarr input didalam digester berada pada kisarar 5-7. Pada tahap awa.l proses ibmentasi, asam orgarik dalam jL,r.rlah besrr diprodulsi oleh bakteri pembentuk asam, pH dalam digester mencapai di bawah 5. Keadaan ini menghentikal proses percemaan atau proses lermenrasi. Balleri-baLren metagonik sangat peka terhadap pH dan tidak bertahan hidup dibawah PH 5 sehingga m€ngck;bd a,n proses produksi biogas terhenli.
100
6.60 b
50 0
11122
lliril
{26 1l.]Li
L2
3.
:
Pengaruh Lama fermentasi rerhadap nilai ISS tnilai yang diikuti huruf yang menunjukkan salnat perbedaan tidak nyata (P < 0,05), BNTo.o5 = 192,55,K1< = 61.587o).
Pergaruh larna fennentasi terhadap nilai TSS limbah cair lahu dapat diiihat
pada Gambar
3. Hasii uji
BNT6,65
menunjukl{an behwa penunman nilai TSS tefiins-qi tedadi pada hari L3 (30 i'Iari). Pada Gambar 3 dapat dilihat juga bahwa terjadi fluktuasi kenaikan nilai TSS pada L2 (26 H2dt). M€nuut Triyarto (1991), kenaikan nilai TSS disebabkan oleh hadimya senyawa-senyawa organik
sederhana
akibai proses
a lll Roou l,lngtuogan lll
5.07.r
lL.rri)
Li!ma Fermentgsi
Gambar
I o,1n
L: (30
hjdrolisi\
Hidup
JournalofEnvironment
11122 12126 Lr{3o rL.r'i) rL.r,i) ir.rri) l:ma Fe.mentasi Gambar
4,
Pengaruh Lama fe.medasl terhadap nilai PH (nilai Yang diiLuti huruf yang sana
menunjukkan Perbedaan tidak nyata (P < 0,05), BNTPP'
=
0-18-
KK -
2.86%).
Hasil analisis sidik ragam menunjukkai bahwa niiai PH dipengamhi oleh Periakuan lama fcrmenra!i (L)- sedaogkan konsentrasi MOL (K) dan interaksi antar perldlaran
L
(LK) berpengarBh tidak oyata (P < 0,05)
Hidayat,
N. 2008. Kdlakleristik Limbqh
terhadap pH-
Cair
Dai Gambar 4, dapat dilihat bahrta hasil uji BNI oenunjukan bahwa lama
Mar€t 20091.
fermentasi pada taraf L3(30 hari) berbeda nyata dengan taraf Lt Q2 Haii) dan L, (26 Hari). Nilai pI{ semakin naik dengan meningkamya durasi fermenlrsi. Dari hasil uji BNT0,6 dapat dilihat babwa nilai pH yang tinggi dicapai pada perlakuan L3 yaitu sebesar 650- Pada perlaftuan L1 dan L2 yaitu sebesar 5,04 dar 507. pH yang dihasilkan pada ketiga perlaltran ini sudah memenuhi standar pH bagi biogas yai.'r't 5,0-8,2.
Tahu.
http://ptp2007-wodp.ess.com. [2
Karim, Kiursheed, I( T- Klasson, R. Hoftnan, S-R Drescher, D, W, Depaoli dan M- H. Al-Dahhan. 2005. Awerobic Digestion Of Anirnal Waste: Efect of Minng- J. Biores. Techwl Vol 96: 1607' t6t2. Pareira
B.M.
2OOg- Penerapan Prinsip
,Yaste To Prodttct Dalan
Pengelolaan Limbsh Pabrih TahxArtikel limbah tahu cair menjadi
biogas. httptior inebuktl.com [2 KESIMPULAN DAN SARAN ,d ltusimpulaD l. Peouruoatr kadar BOD, COD, TSS
23.
limbah tahu masiog-masing adalah t250,7tMg/1, r17 Mg/|, s7.26 n'{g/l. Kadar BOD, COD, dan TSS limbah tahu yang diperoleh pada penelitian ini sudah sezuai d€ngan standar baku mutu limbah cair. Laju waktu produksi dan tekanan produksi biogas yang optirnal
diperoleh pada
perlakuan penambahan MOL 3,2% dan lama fermenlasi 30 hari dengat tokanan produksi biogas 2,942 kgN/rn'?.
Dari
Triyanto. 1992. Mernpelajari Cara Pembaaton Biogss l.[elq]ui Ploses Rwnen Derived Anaerocic Digenrton (Rwadr. SkripsiFakultas Teknologi Peltanian. Bogor. Wahyuni Sd- 2009- Biogas- PT. Penebar Swaday4 Jakala. warimo- 1994. limbah Tqhu. Halj,ut
lir
Umum Suam Perubaruao,
4
Oktober 1994. [20 Mei 2009]-
B- Sarsn
l.
Maret 20091. Simamora, S., Salurdik, S. wahyuni dar Surajudir. 2005- Mer btat Biogas Pengpnti Bahon Bolar Dan Gas Koloran Ternak. PT. Agromedia Pustak4 Jakarts-
Perlu dilakukan penelitiao lanjutan mengenai peogaturan suhu- rasio CN daa digestu yaog lebih besar kapasitasnya, agar aktivitas
mikroorgaoisme bemda
2.
pada kondisi optimal sehingga tekanan biogas semakin tinggi. Perlu dilalnrkan variasi penambatnn kotoran hewan dan limbah cair tahu sebitgga biogas yang dihasilkan akan lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Dorin, M. 2008- Pemanfaatan Limbah Cair IndxsEi Tahu Menjadi Biogqs.
httpJ/dmutoif.blogspot,com.
L7-
Maret2009)Rona Li.Dgkuogan
Hiaup
JoumalofEnvironrent
$ !l
5