JURNAL PENELITIAN
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REDAKSI SOLOPOS.COM DALAM MEMBERITAKAN CALON PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN 2014
Oleh: Febnando Purnomo Putro Siswanta Buddy Riyanto
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 2015
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REDAKSI SOLOPOS.COM DALAM MEMBERITAKAN CALON PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN 2014 IMPLEMENTATION OF SOLOPOS.COM’S MASS MEDIA POLICY IN BROADCASTING NEWS ABOUT PRESIDENT AND VICE PRESIDENT CANDIDATES 2014 Oleh : Febnando Purnomo Putro Siswanta Buddy Riyanto ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dipilih adalah data yang didapat dengan metode wawancara. Wawancara dilakukan dengan narasumber yakni redaktur solopos.com, dengan tinjauan Teori Media online, Teori Berita, Kebijakan Redaksi, Teori Pengaruh Konten Media massa. Maka hasil dari penelitian ini adalah bahwa implementasi kebijakan redaksi solopos.com lebih mengacu pada ideologi dan visi misi Solopos agar berita yang disajikan berimbang dan netral. Sehingga dalam pemberitaannya solopos.com mengedepankan informasi yang berisikan visi misi Calon Presiden dan Calon Presiden serta memberikan pandangan kepada pembaca untuk menentukan pilihannya. Kata kunci : kebijakan redaksi, Berita, Solopos.com ABSTRACT This research use qualitative descriptive methods. Interview methods used to get the data that being used to analyze. Solopos’ Chief Editor is the main source for the interview, based on online media theory, news theory, mass media content theory. Then this research is about implementation of solopos.com’s policy of broadcasting news that more based on Solopos’ ideology, vision, and mission, so that the news will be balanced and neutral. In their news, solopos.com focused to give information about President and Vice President candidates’ vision and mission, and give a view to the readers to choose their choice. Keywords : mass media policy, news, Solopos.com
Pendahuluan Tahun 2014 ini merupakan tahun yang spesial untuk masyarakat Indonesia. Karena pada tahun ini masyarakat Indonesia merasakan langsung pesta demokrasi 5 tahunan, untuk memberikan suara mereka dalam pemilu legislatif dan pemilu Presiden dan Wakil Presiden, sebagai syarat pada sebuah negara demokrasi.
Pada pemilu Capres dan Cawapres 2014 ini lahir nama-nama unggulan seperti Capres dan Cawapres dengan nomor urut satu yaitu pasangan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa yang diusung dari koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golkar, dan Partai Keadilan Sejahtera. Sementara itu, dari kubu lain, Capres dan Cawapres dengan nomor urut dua pasangan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, Partai Hati Nurani Rakyat, PKB serta PKP. Dengan hanya lahirnya dua kandidat Capres dan Cawapres dari hasil koalisi besar, ditambah dengan kebijakan untuk netral dari Partai Demokrat, yang periode lalu menang dengan terpilihnya kembali Presiden Susilo Bambang Yudoyono, membuat pemilu kali ini terasa sekali denyutnya. Dapat kita lihat di media massa seperti televisi, koran, radio, bahkan spanduk-spanduk di pinggir jalan, saling bertempur dalam memberitakan dan mengabarkan segala bentuk kampanye dari dua kandidat Capres dan Cawapres. Mulai dari visi dan misi kedua kandidat, kelemahan, hingga kekurangan. Sehingga, terjadi kondisi serang-menyerang politik secara terang-terangan. Contoh yang dapat dilihat dengan jelas adalah media elektonik televisi, yaitu Metro TV dan TVOne, surat kabar online Vivanews dengan Media Indonesia. Seperti yang telah masyarakat luas ketahui bahwa kepemilikan media tersebut sama-sama mendukung kedua kandidat. Abu Rizal Bakrie sebagai pemilik TVOne dan Vivanews, mendukung Prabowo-Hatta. Sementara itu, Surya Paloh yang merupakan pemilik Metro TV dan Media Indonesia mendukung pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Kalla. Dalam situasi yang seperti ini, pers memiliki posisi strategis dalam perannya untuk membentuk opini yang berkembang di masyarakat. Pers berperan aktif mengikuti aktifitas politik
para Capres dan Cawapres. Selanjutnya, melalui konstruksi berita yang mereka bentuk, pencitraan masing-masing kandidat akan dituangkan dalam media yang akan dibaca oleh khalayak luas. Jadi, pers turut berpengaruh dalam mewarnai dan menentukan hitam putih atau cocok tidak cocok para kandidat Capres dan Cawapres dengan harapan masyarakat mengenai pemimpin ideal, sehingga dapat mempengaruhi pilihan yang akan dibuat masyarakat nantinya saat pemilu. Solopos merupakan media massa yang berasal dari Kota Surakarta, Jawa Tengah. Sebagai media lokal kota Surakarta, Solopos mempunyai peran penting dalam mengabarkan berita tentang pemilu. Apalagi Joko Widodo, kandidat Calon Presiden juga berasal dari kota Solo. Dengan kedekatan daerah antara kandidat dengan media, akan timbul pandangan bagaimana sikap Solopos dalam membangun sebuah berita tentang Capres dan Cawapres 2014.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif. Penelitian ini ingin menggambarkan suatu kebijakan solopos.com dalam memberitakan Calon Presiden dan Calon wakil Presiden, bukan mencari atau menjelaskan hubungan, menguji hipotesi ataupun membuat prediksi. obyek dari penelitian ini adalah media online lokal yakni solopos.com, khususnya redaktur dan bagian dari tim penulis berita Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014. Sedangkan lokasi penelitian berada di Griya Solopos jalan Adi Sucipto No 190 Surakarta 57145 yang merupakan kantor dari Solopos.com. Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yakni, text yang merupakan hasil wawancara informan serta buku buku kepustakaan. Sumber data berasal dari informan yakni
redaktur pelaksana solopos.com, Dokumen arsip berita pemilu Calon Presiden dan Calon Wakil presiden 2014 bulan Juni 2014, menjadi sumber data yang mendukung hasil dari penelitian. Serta aktivitas kegiatan keredaksionalan solopos.com. Informan dipilih melalui teknik purposive sampling. Teknik cuplikan didalam penelitian kualitatif fungsinya sering juga dinyatakan sebagai “internal sampling” karena sama sekali bukan dimaksudkan untuk mengusahakan generalisasi pada populasi, tetapi untuk memperoleh kedalaman studi di dalam suatu konteks tertentu. Cuplikan ini bukan mewakili populasinya tetapi mewakili informasinya sehingga bila generalisasi harus dilakukan, maka arahnya cenderung sebagai generalisasi teori ( Sutopo, 2002:36). Penulis mengumpulkan data Analisis melalui teknik wawancara interaktif, yakni cara digunakan dalam proses mencari data. Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang berposisi sebagai narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik wawancara. Didalam penelitian kualitatif pada umumnya tidak dilakukan secara terstruktur ketat dengan pertanyaan tertutup, tetapi dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, karena peneliti merasa tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama sasaran kajian mengarah pada latar belakang dan peristiwa masa lampau yang berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti. Untuk pengembangan validitas, peneliti menggunakan teknik Trianggulasi Data. Cara ini juga merupakan usaha pengembangan validitas penelitan yang sering digunakan oleh peneliti kualitatif. Trianggulasi sumber bisa menggunakan satu jenis sumber data seperti misalnya informan, namun beberapa informan atau narasumber yang digunakan harus merupakan
kelompok atau tingkatan yang berbedabeda, misalnya didalam status atau posisi perannya yang berkaitan dalam konteks tertentu. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik Miles dan Hubberman yakni model analisis interaktif. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan berlangsung. . Setelah Data didapat peneliti kemudian bergerak diantara tiga komponen analisisnya. ketiga komponen tersebut yakni ( Sutopo, 2002:91-93) : Reduksi data, Sajian data, Penarikan simpulan dan verifikasi.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil data penelitian yang telah didapat tersebut, selanjutnya peneliti dapat menemukan Implementasi kebijakan solopos.com. Media massa terutama elektronik berbasis portal atau online memiliki kebijakan redaksional yang dijadikan prinsip atau dasar untuk membimbing tindakan dan wewenang yang dibutuhkan, guna mencapai tujuan media itu sendiri. Dasar tersebut kemudian berfungsi untuk mengarahkan tindakan sebagai dasar pertimbangan media massa untuk menyiarkan atau tidaknya suatu berita. Seperti yang dikatakan Tebba (2005:150) Kebijakan redaksional ditetapkan sebagai standar bagi wartawan dan penyiar demi ciri khas media sekaligus menjaga keseragaman bahasa di kalangan wartawan/penyiar. Kebijakan redaksional adalah merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk memberitakan atau menyiarkan suatu berita. Kebijakan redaksional juga merupakan sikap redaksi suatu lembaga media massa, terhadap masalah aktual yang sedang berkembang, yang biasanya dituangkan dalam bentuk berita.
Begitu pula dengan solopos.com media online lokal dari kota Surakarta, didalamnya terdapat rubrik news yang berisi kabar hangat dan terbaru, soloraya berisi berita seputar kabar kota, lifestyle yang berisikan gaya hidup dan kesehatan, sport berita tentang berbagai cabang olahraga, teknologi, hiburan, juga memiliki kebijakan redaksional untuk mengarahkan seluruh badan didalamnya (redaktur, wartawan, tim IT) dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan. Dengan Visi Solopos adalah penyaji informasi utama, terpercaya dengan pengelolaan usaha yang profesional. Sedangkan, misi dari surat kabar ini yaitu membentuk sumber daya manusia yang kompeten dan bermoral, selalu menyajikan informasi yang berimbang, akurat dan unggul dan mensejahterakan stakeholders Solopos. Bidang keredaksionalan solopos.com bersifat independen karena mempunyai wewenang penuh dalam membuat berita tanpa ada intimidasi atau tekanan dari pihak luar seperti pengiklan, aktor politik atau pihak internal yaitu pemilik solopos itu sendiri. Dari hal penentuan liputan solopos.com mengadakan pertemuan guna membahas topik berita Calon Presiden dan Wakil Presiden, yang akan dijadikan pedoman wartawan saat meliput berita. Biasanya, seorang redaktur menentukan apa yang harus diliput, sementara seorang reporter menentukan bagaimana cara meliputnya, karena ia berurusan dengan tahap pencarian/penghimpunan dan penggarapan berita (Kusumaningrat 2009:71). Penerapan juga telah dilakukan dalam proses meliput yakni mengirimkan dua wartawan senior ke kubu Jokowi dan Jusuf kalla serta dua ke kubu Prabowo dan Hatta. Berita yang diliput harus dari narasumber yang bersangkutan yakni Jokowi dan Kalla serta Prabowo dan Hatta, karena hal tersebut sulit sekali kemungkinannya, biasanya paling tidak narasumber diambil dari
orang orang kompeten yang sumber informasinya benar-benar dapat dipercaya. Didalam beritayang terlampir dapat dibuktikan bahwa memang narasumber solopos.com dapat dipercaya. Dari hasil menghimpun berita bulan juni 2014 tentang Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014 terdapat 78 berita, yang dimana secara kuantitasnya ada 33 berita mengenai Jokowi dan 45 berita mengenai Prabowo. Karena memang wartawan diwajibkan harus mengirim minimal 10 berita yang berisikan 30 baris. Redaktur pelaksana melakukan control untuk mendalami berita,
kemudian
menyeleksinya. Salah satu instrumen untuk menyeleksi kelayakan itu adalah seberapa kuat unsur-unsur nilai berita yang terdapat dalam beritanya. Semakin banyak unsur nilai berita di dalamnya, semakin tinggilah nilai kelayakan beritanya. Dengan dasar pemahaman terhadap unsur nilai berita ini, seorang reporter dapat menentukan apa saja dari materi yang didapatkannya yang harus dimuat atau dibuang sama sekali (Kusumaningrat, 2009:72). Berita yang akan tayang harus sesuai dengan yang utama adalah Visi dan Misi Solopos sendiri, akurat, netral, tidak mengandung sara, mempunyai unsur layak berita dan nilai berita, memberitakan segala aktifitas dan kegiatan Calon secara terus menerus. Sehingga dalam proses terakhir pada bidang IT, berita yang akan diaupload benar-benar berita yang sesuai dengan yang diharapkan.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat mengambil kesimpulan mengenai Implementasi kebijakan redaksi solopos.com dalam pemberitaan Pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014, yaitu Sesuai dengan pedoman utama yaitu Visi dan
Misi Solopos, Berjalan seperti mekanisme rutinitas media, Menentukan topic liputan, wartawan, menyeleksi berita, serta menyajikannya.
Daftar Pustaka Abrar, Ana Nadhya. (2011). Analisis Pers: Teori dan Praktik. Jogjakarta: Pustaka.
Cahaya Atama
Depari, Eduard. (1978). Peranan Komunikasi Massa dalam Pembangunan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Djuroto, Totok. (2000). Manajemen Penerbitan Pers. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Harahap (2000). Kebebasan Pers di Indonesia dari Masa ke Masa. Bandung: Grafitri. Junaedi, Kurniawan. (1991). Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama.(2009). Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Masduki. (2007). Regulasi Penyiaran : Dari Otoriter ke Liberal. Yogyakarta: PT.LkiS. McQuail, Denis. (1996). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga. Mike, Ward. (2002). Journalism Online. Oxford : Elsevier Science. Rakhmat, Jalaluddin. (2012). Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Romli, Asep Syamsul M. (2012).Journalistik Online : Panduan Praktis Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia. Shoemaker, Pamela J; Reese, Stephen D. (1996).Mediating The Message: Theories of Influences on Mass Media Content, New York USA: Longman Publishers. Slamet, Y. (2006). Metode penelitian sosial. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Sudirman, Tebba. (2005). Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia. Sutopo, H.B. (2002). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas sebelas maret perss. http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-media-massa-menurut-para.html, diakses pada hari selasa tanggal 7 oktober jam 20.00 WIB
https://Solopos.com (diakses pada 8 juni 2014, jam 21.15 WIB) https://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/metodelogi-penelitian-komunikasianalisis-isi-wacana-semiotika-framing-kebijakan-redaksional-dan-analisis-korelasional/ (diakses pada 5 februari 2015 jam 20.00) http:// (http://www.solopos.com/perihal/tentang-kami) diakses pada 9 maret 2015 jam 13.40 WIB