PENGARUH POLITICAL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH MAHASISWA DALAM PEMILIHAN UMUM CALON PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN 2014 (Studi Kasus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Pamulang) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Restu Dwi Pratama NIM: 1110081000134
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Identitas Personal Nama Alamat Handphone Email Tempat, tanggal lahir Agama Kewarganegaraan Jenis Kelamin
: Restu Dwi Pratama : Jl. Mesjid Darussalam Gg. Langgar 1 Rt. 012 Rw 011 No.71 Tangerang Selatan : 083870414568 :
[email protected] : Jakarta, 26 Maret 1992 : Islam : Warga Negara Indonesia (WNI) : Laki-laki
2. Pendidikan Formal 1998 – 2004 2004 – 2007 2007 – 2010 2010 – Sekarang
: SDN 3 Ciputat : SMPN 2 Ciputat : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan : S1 Manajemen, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Kursus dan Pelatihan 2011 2012
: :
2014 2014
: :
Latihan Kader I (LK 1) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat. Rekrutmen Guru Bangsa (RGB) Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI) HMI Cabang Ciputat. Latihan Kader II (LK 2) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Sukabumi. Pelatihan Citizen Journalism bagi Pemuda oleh Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
4. Pengalaman Organisasi 2012 – 2013 : Wakil Sekretaris Umum Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota (PPPA) HMI Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KAFEIS) Cabang Ciputat. 2012 – 2013 : Staf Ahli Bidang Diklat Anggota Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI) HMI Cabang Ciputat. 2012 – 2013 : Menteri Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2013 – 2014 : Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota (PPPA) HMI Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KAFEIS) Cabang Ciputat.
vi
ABSTRACK The purpose of this study was to analyze the effect of political marketing mix against the decision of selecting students in the selection of candidates for president and vice president in 2014. In this study using the independent variable product (X 1), promotion (X2), price (X3), and place (X4), as well as the dependent variable voter’s decision (Y). Methods of analysis used multiple linear regression analysis. The sample used in this study were 100 respondents, with a sample of purposive sampling method. The data obtained is primary data that is the result of the respondents answer to the questionnaire were distributed. The result of this study showed ‘s decision variable product, promotion, and price is not significant effect partially to the voter’s decision and simultaneously variable product, promotion, price and place significantly effect the voter’s decision. In effect there is a test determination of 39,1% of the independent variable (product, promotion, price, and place) on the dependent variable (voter’s decision). The remaining 60,9% is influenced by other variables and are not included in the regression analysis. Key word: Product, Promotion, Price, Place, and Voter’s decision.
vii
ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa pengaruh political marketing mix terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden 2014. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen produk (X 1), promosi (X2), price (X3), dan place (X4), serta variabel dependen keputusan memilih (Y), metode analisis yang digunakan analisa regresi linear berganda. Sampel yang digunkan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, dengan metode sampel purposive sampling. Data yang diperoleh merupakan data primer yang merupakan hasil dari jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan.Hasil penelitian ini menunjukkan variabel produk, promosi, dan price tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan memilih dan secara simultan variabel produk, promosi, price, dan place berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 39,1% dari variabel independen (produk, promosi, price, dan place) terhadap variabel dependen (keputusan memilih). Sedangkan sebanyak 60,9% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini. Kata Kunci: Produk, Promosi, Price, Place, dan Keputusan Memilih
viii
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Political Marketing Mix Terhadap Keputusan Memilih Mahasiswa dalam Pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014”. Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1. Teristimewa untuk kedua orangtua ku, Ayahanda Sunarto dan Ibunda Yusi Yusmiati. Terimakasih atas segala doa, kasih sayang, bantuan moril maupun materil, dan sudah mendidik penulis dari kecil sampai sekarang ini. Untuk Ayah yang selalu memberikan nasihat yang terbaik kepada penulis dan Ibu yang selalu berdoa untuk anak-anaknya. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, panjang umur, dan dilancarkan segala urusannya kepada kedua orangtua ku. 2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC,. MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dr. Muniaty Aisyah Ir, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM, selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi. Terimakasih atas segala masukan guna penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini. 5. Bapak Ade Suherlan, SE.,MM.,MBA, selaku Desen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan petunjuk dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 6. Seluruh keluarga besar HMI KAFEIS yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikannya. HMI KAFEIS sebagai rumah kedua. (Kita Berteman lebih dari Saudara). ix
7. Seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya, jurusan Manajemen D angkatan 2010. Terimakasih atas kebersamaannya selama proses kuliah. 8. Untuk abang-abang di HMI KAFEIS yang selalu memberi nasihat dan semangat dalam berproses diorganisasi maupun dikampus. Serta tak juga lupa teman-teman seperjuangan Ojan, Aroy, Kocung, Kiting, Isan, Romi yang selalu ada saat susah dan senang. (You’ll Never Walk Alone) 9. Serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Akhirnya, penulis menyadari bahwa taka da gading yang tak retak, begitu juga dengan skripsi ini yang tak luput dari kekurangan. Sehingga dibutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT menilai ibadah yang penulis kerjakan dan senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya. Amien. Ciputat, 8 Mei 2015 Restu Dwi Pratama
Penulis
x
DAFTAR ISI COVER …………………………………………………………………………………… LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………………... LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ………………………………. LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ………………………………………….. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ………………………….. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………….. ABSTRACT ……………………………………………………………………………… ABSTRAK ………………………………………………………………………………... KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………...
i ii iii iv v vi vii viii ix xi xiii xiv xv
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………………….. B. Perumusan Masalah ………………………………………………………….. C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian ……………………………………
1 7 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ………………………. 1. Konsep Political Marketing Mix ………………………………………... 2. Keputusan Memilih ………………………………………………………. 3. Proses Pengambilan Keputusan ………………………………………….. B. Kerangka Pemikiran Teoritis ………………………………………………… C. Penelitian Terdahulu …………………………………………………………. D. Hipotesis ……………………………………………………………………...
9 9 15 16 20 22 26
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………………………… 1. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………………….. 2. Pembatasan Masalah/Variabel Penelitian ………………………………... B. Metode Pengumpulan Sampel ……………………………………………….. 1. Populasi Penelitian ……………..………………………………………… 2. Sampel Penelitian ………………………………………………………… C. Metode Pengumpulan Data …………………………………………………... 1. Kuesioner ………………………………………………………………… 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) ……………………………... 3. Browsing Internet ………………………………………………………… D. Metode Analisis Data ………………………………………………………… 1. Uji Statistik Deskriptif …………………………………………………… xi
27 27 28 28 28 29 31 31 31 32 32 32
2. Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………………………….. a. Uji Validitas ………………………………………………………….. b. Uji Reliabilitas ……………………………………………………….. 3. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………………... a. Uji Normalitas Data ………………………………………………….. b. Uji Heteroskedastisitas ……………………………………………….. c. Uji Multikolonieritas …………………………………………………. 4. Analisis Regresi Berganda ……………………………………………….. 5. Uji Signifikansi Statistik …………………………………………………. a. Uji Determinasi (R2) …………………………………………………. b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ……………….. c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) …………………………… E. Data Operasional Variabel ……………………………………………………
33 33 34 35 35 36 37 39 40 40 41 42 43
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ………………………………………….. 1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …………………………………………. 2. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ……………………………... 3. STIE Ahmad Dahlan Jakarta ……………………………………………... 4. Universitas Pamulang (UNPAM) ………………………………………... B. Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban Responden ……………….. 1. Karakteristik Responden …………………………………………………. 2. Distribusi Jawaban Responden …………………………………………... C. Analisis Data ………………..………………………………………………... 1. Pengujian Instrumen ……………………………………………………... 2. Hasil Statistik Deskriptif …………………………………………………. 3. Hasil Uji Validitas ………………………………………………………... 4. Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………………... 5. Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………………………………. a. Hasil Uji Normalitas …………………………………………………. b. Hasil Uji Multikolinearitas …………………………………………… c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………………………… 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ………………………………………. a. Hasil Uji Koefisioen Determinasi (R2) ………………………………. b. Hasil Uji t (Uji Parsial) ………………………………………………. c. Hasil Uji F (Uji Simultan) …………………………………………….
45 45 56 58 60 62 62 65 71 71 71 73 75 76 76 79 80 81 83 84 91
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………………….……………….. B. Saran ………………………………………………………………...………..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………... LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………………... xii
93 94
96 98
DAFTAR TABEL
No. Gambar
Keterangan
Halaman
1.1
Visi – Misi Calon Nomer Urut 1 …………………………………………………..
5
1.2
Visi – Misi Calon Nomer Urut 2 …………………………………………………..
5
2.1
Penelitian Terdahulu ………………………………………………………………
23
3.1
Daftar Populasi …………………………………………………………………….
29
3.2
Daftar Sampel ……………………………………………………………………...
31
3.3
Skala Likert ………………………………………………………………………..
35
3.4
Operasional Variabel ………………………………………………………………
40
4.1
Jenis Kelamin Responden …………………………………………………………
62
4.2
Umur Responden …………………………………………………………………..
63
4.3
Asal Perguruan Tinggi …………………………………………………………….
64
4.4
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Produk (X1) …………..........................
65
4.5
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Promosi (X2) ………………………….
66
4.6
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Price (X3) ……………………………..
68
4.7
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Place (X4) …………………………….
66
4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Memilih (Y) ………………
70
4.9
Hasil Statistik Deskriptif …………………………………………………………..
72
4.10
Hasil Uji Validitas …………………………………………………………………
73
4.11
Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………………………………
75
4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ……………………………………….......
78
4.13
Hasil Uji Multikolinearitas ………………………………………………………...
79
4.14
Hasil Uji Regresi Linear Berganda ………………………………………………..
81
4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ……………………………………………...
83
4.16
Hasil Uji t ………………………………………………………………………….
84
4.17
Hasil Uji F …………………………………………………………………………
91
xiii
DAFTAR GAMBAR No. Gambar
Keterangan
Halaman
2.1
Proses Pengambilan Keputusan …………………………………………………
16
2.2
Kerangka Berpikir Konseptual …………………………………………………….
21
4.1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
4.2
Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y)
77
Grafik Scatterplot ………………………………………………………………….
77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran
Keterangan
Halaman
1.
Kuesioner Penelitian …………………………………………………………….
98
2.
Jawaban Responden ……………………………………………………………..
102
3.
Hasil SPSS Karakteristik Responden ……………………………………………
111
4.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………...
112
5.
Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………………………………............
114
6.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda ……………………………………………...
116
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zaman menuntut segala bidang untuk menerapkan pendekatanpendekatan baru agar bisa berkembang. Diperlukannya pemikiran yang kreatif dan inovatif dalam melahirkan pendekatan-pendekatan baru tersebut. Hal tersebut berlaku juga dalam bidang sosial termasuk politik. Dengan kemajuan yang diperoleh zaman, ilmu politik pun telah mencapai taraf tertentu untuk memenuhi kebutuhan zaman yang semakin rumit dalam menangani persoalan-persoalan sosial-politik. Seiring dengan kemajuan zaman, semakin terintegrasinya masyarakat global dan tekanan untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, institusi politik pun membutuhkan pendekatan alternatif untuk membangun hubungan dengan konstituen dan masyarakat luas. Dalam konteks inilah marketing sebagai suatu disiplin ilmu yang berkembang dalam dunia bisnis diasumsikan berguna bagi institusi politik (Firmanzah, 2012) Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya apakah bisa ilmu marketing diterapkan dalam politik. Namun jika diurai dari sejarahnya, marketing telah digunakan pada negara-negara maju seperti Inggris pada tahun 1929 dan Amerika pada tahun 1926 sebagai strategi pemenangan dalam pemilu. Dan juga dikuatkan oleh pendapat Kotler dan Levy (1969), menurut mereka bahwa konsep marketing tidak hanya terbatas pada institusi bisnis saja. 1
Cara dan metode marketing telah digunakan dalam semua aspek kehidupan. Penggunaan metode marketing dalam bidang politik dikenal sebagai marketing politik (political marketing). Marketing dalam politik bertujuan membantu partai politik untuk menjadi lebih baik dalam mengenal masyarakat yang diwakili atau yang menjadi target, kemudian mengembangkan program kerja atau isu politik yang sesuai aspirasi mereka dan mampu berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat. Marketing tidak bertujuan untuk masuk ke wilayah politik, dalam arti menjadi cara pendistribusian kekuasaan atau untuk menentukan keputusan politik. Marketing politik perlahan dan pasti telah merasuk dalam kehidupan politik di Indonesia. Strategi-strategi marketing merupakan cara yang tepat untuk menghasilkan kemenangan dalam pemilihan umum. Marketing politik juga tidak menjamin sebuah kemenangan tapi menyediakan tools untuk menjaga hubungan dengan pemilih sehingga dari situ akan terbangun kepercayaan sehingga selanjutnya akan diperoleh dukungan suara mereka (O’Shaugnessy, 2001). Tentunya metode dan konsep marketing memerlukan adaptasi dengan situasi dan kondisi dunia politik. Tidak semua metode politik dapat langsung digunakan dalam konteks dunia politik. Namun, partai politik dan kontestan sangat membutuhkan metode efektif untuk bisa membangun hubungan jangka panjang dengan konstituen dan masyarakat luas. Marketing, yang diadaptasi dalam dunia
2
politik dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas transfer ideologi dan program kerja dari kontestan ke masyarakat. Disamping itu, marketing dapat memberikan inspirasi tentang cara suatu kontestan dalam membuat produk berupa isu dan program kerja berdasarkan
permasalahan-permasalahan
yang
sedang
dihadapi
(Firmanzah, 2012: 147). Political marketing dengan marketing dalam dunia bisnis memiliki perbedaan, meskipun marketing mix tetap berlaku dalam marketing politik, dimana ada nuansa political marketing yang harus diperhatikan karena berbedanya tujuan politik dengan tujuan bisnis. Lebih lanjut disebutkan bahwa political marketing merupakan sebuah proses dan harus ditempuh melalui dua hal utama, yaitu marketing program dan voters segmentation. Marketing program adalah penyampai produk politik yang disebut dengan 4P (produk, harga, promosi, dan tempat); voters segmentation adalah cara menentukan para pemilih pada beberapa level kategori sehingga pengemasan produk politik dapat dilakukan sesuai kategori tersebut (Firmanzah, 2012:194). Dengan menganut pola ini bagi pemain politik dan pihak yang menerapkannya diyakini akan mampu menawarkan alternatif strategi untuk meraup dukungan politik terutama pada kecenderungan untuk memilih.
3
Tahun 2014 disebut tahun politik oleh sejumlah kalangan. Sebab pada tahun tersebut bakal ada peristiwa bersejarah yaitu pesta demokrasi. Indonesia segera memiliki pemimpin dan wakil rakyat baru. Jagat perpolitikan diyakini akan kian memanas. Calon anggota legislatif sibuk melakukan tebar pesona demikian juga dengan partai politik
yang
kian
massif
melakukan
pencitraan.
Terlihat
dari
bertebarannya gambar caleg dan parpol dibanyak tempat. Sebanyak lima belas partai politik telah dinyatakan lolos verifikasi dan berhak mengikuti pemilihan umum 2014. Sebanyak dua belas partai politik adalah peserta pemilu nasional dan tiga lainnya adalah partai lokal di Daerah Istimewa Aceh Nanggroe Darussalam. Berbeda dengan pada pelaksanaan pemilu 2009 dimana jumlah partai yang berpartisipasi sebanyak 44 partai lebih banyak jika dibandingkan dengan pemilu 2014. Pemilihan Umum 2014 khususnya pemilihan presiden, dapat dijadikan sebagai sebuah wahana dalam mengimplementasikan strategi marketing politik dari masing-masing partai politik pengusung kandidat, kandidat individu ataupun tim sukses kandidat. Pada Pilpres 2014, Komisi Pemilihan Umum menetapkan terdapat dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2014, dengan pasangan nomer urut 1 (satu) H. Prabowo Subianto dan Ir. H. M. Hata Rajasa sedangkan untuk pasangan nomer urut 2 (dua) Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. M. Jusuf Kalla. Adapun visi-misi yang dibawa kandidat masingmasing calon presiden dan calon wakil presiden sebagai berikut: 4
Tabel 1.1 Visi – Misi Calon Nomer Urut 1 H. Prabowo Subianto dan Ir. H. M. Hata Rajasa Visi: “Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat” Misi: Mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang aman dan stabil, sejahtera, demokratis, dan berdaulat, serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 1945. Mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur, berkerakyatan, dan mandiri. Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, berbudi luhur, berkualitas tinggi: sehat, cerdas, kreatif, trampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi Sumber: www.kpu.go.id Tabel 1.2 Visi – Misi Calon Nomer Urut 2 Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. M. Jusuf Kalla Visi: TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG Misi: Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara hukum. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritim. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritime yang mandiri, maju, kuat,dan berbasiskan kepentingan nasional Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Sumber: www.kpu.go.id
5
Selain latar belakang pemahaman konsep dan adanya fenomena tahun politik, peneliti sebagai mahasiswa jurusan manajemen marketing ingin juga memberikan kontribusi nyata sebagai pengaplikasian Tridharma perguruan tinggi dengan membuat penelitian terkait fenomena ini. Maka sejalan dengan uraian diatas apakah political marketing mix berpengaruh pada keputusan memilih, maka penulis tertarik untuk menyajikan skrpisi berjudul “Pengaruh Political Marketing Mix Terhadap Keputusan Memilih Mahasiswa dalam Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014”
6
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Political Marketing Mix secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014? 2. Apakah Political Marketing Mix secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: a. Untuk menganalisis pengaruh Political Marketing Mix secara parsial terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014? b. Untuk menganalisis pengaruh Political Marketing Mix secara simultan terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014?
7
2. Manfaat Penelitian Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat terhadap: a. Bagi Peneliti Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan penerapan teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan. b. Bagi Akademis Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan bahan penyusunan penelitian serupa dan lebih mendalam. c. Bagi Peneliti Berikutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa khususnya jurusan manajemen pemasaran untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil 1. Konsep Political Marketing Mix Wring (1997) mendefinisikan political marketing sebagai “the party or candidate’s use of opinion research and environmental analysis to produce and promote a competitive offering which will help realise organisational aims and satisfy groups of electors in exchange for their votes.” Marketing politik adalah konsep permanen yang harus dilakukan terus-menerus oleh sebuah partai politik atau kontestan dalam membangun kepercayaan dan image public (Butler & Collins, 2001: 198). Pemasaran politik didefinisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip pemasaran dalam kampanye politik yang beraneka ragam individu, organisasi, prosedur-prosedur dan melibatkan analisis, pengembangan, eksekusi, dan strategi manajemen kampanye oleh kandidat, partai politik, pemerintah, pelobi, kelompok-kelompok tertentu yang bisa digunakan untuk mengarahkan opini public pada ideologi mereka (Bruce I. Newman). Marketing politik merupakan aktivitas yang dilakukan oleh partai politik dan kontestan individu dalam merancang isu-isu yang akan 9
dilempar ke masyarakat, mengkomunikasikan solusi yang hendak diterapkan ketika berkuasa, ideologi partai dan kontrol sosial terhadap partai/individu yang berkuasa (Firmanzah, 2012: 324) Political marketing adalah suatu keinginan umum yang disamakan dengan teknik yang digunakan dalam upaya mengajak pemilih dalam kampanye
untuk
mempromosikan
baik
politisinya
maupun
kebijakannya (Haris 2001: 30). Penerapan political marketing mix dalam pentas perpolitikan menjadi sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan. Partai politik harus mampu mengenali konstituennya, simpatisan dan terus menerus mengamati
apa
yang
dilakukan
oleh
pesaingnya.
Dengan
menggunakan konsep political marketing mix, partai politik dan kandidat akan mampu merumuskan pasar sasaran yang diinginkan dan fokus dalam membidik targetnya. Selain itu, konsep political marketing mix akan mendukung proses penciptaan strategi komunikasi politik antara partai politik atau kandidat dengan karakter masyarakat yang menjadi target sasaran. Marketing mix dalam politik mempunyai nuasa yang berbeda dengan yang diterapkan di dalam dunia usaha dalam kehidupan sehari-hari (Firmanzah, 2012:200). Berikut akan dibahas setiap bauran tersebut:
10
a. Product ( Produk) Produk yang ditawarkan institusi politik merupakan sesuatu yang kompleks, di mana pemilih akan menikmatinya setelah sebuah partai atau seorang kandidat terpilih (Niffenegger, 1989: 200). Produk politik merupakan sesuatu yang kompleks dan bersifat multidimensional, dari figur calon pemimpin, isu politik, program politik sampai jargon-jargon politik yang digunakan (Lock & Harris, 1996). Niffenegger (1989) membagi produk politik dalam tiga kategori, (1) party platform (platform partai), (2) past record (catatan tentang hal-hal
yang
dilakukan
dimasa
lampau),
dan
(3)
personal
characteristic (ciri pribadi). Produk utama dari sebuah institusi politik adalah platform partai yang berisikan konsep, identitas ideologi, dan program kerja sebuah institusi politik. Selain itu, apa saja yang telah dilakukan partai politik di masa lalu berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik. Akhirnya, karakteristik atau ciri seorang pemimpin atau kandidat memberikan citra, simbol, dan kredibilitas sebuah produk politik (political produk). Sedangkan Butler dan Collins (1994) menyatakan adanya tiga dimensi penting yang mesti dipahami dari sebuah produk politik, 1) Person/party/ideology (pribadi/partai/ideologi) Seorang kandidat, partai politik dan ideologi partai adalah identitas sebuah institusi politik yang ditawarkan ke pemilih. Para 11
pemilih akan menilai dan menimbang kandidat, partai politik dan ideologi mana yang kiranya akan berpihak dan mewakili suara mereka. 2) Loyalty (kesetiaan) Loyalitas pemilih adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh sebuah institusi politik. Hubungan antara institusi politik dengan pemilih adalah kontrak sosial. Untuk menjaga loyalitas, institusi politik harus menjaga kepercayaan public atas kontrak sosial ini. 3) Mutability (bisa berubah-ubah) Bahwa keberpihakan publik bisa berubah-ubah. Ciri ini terjadi karena periode pasca pemilu yang biasanya ditandai dengan adanya koalisi antara institusi politik untuk menggabungkan perolehan suara dan konsesi ideologi. b. Price ( Harga) Price adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pemilihan kandidat. Terdapat 3 faktor harga dalam
political marketing mix
(Firmanzah, 2012:205), antara lain: 1) Harga ekonomis, meliputi semua biaya yang dikeluarkan institusi politik selama periode kampanye. Dari biaya iklan, publikasi, biaya ‘rapat akbar’ sampai ke biaya administrasi pengorganisasian tim kampanye. 2) Harga psikologis, mengacu pada harga persepsi psikologis dari pemilih terhadap tokoh. Hal ini berupa kenyamanan atau 12
ketidaknyamanan pemilih untuk memilih orang dengan latar belakang etnis, agama, atau lainnya. 3) Harga image nasional, berkaitan dengan apakah pemilih merasa kandidat presiden tersebut bisa memberikan kebanggaan nasional atau tidak. Sementara menurut Lock dan Harris (1996) melihat tidak adanya pengenaan harga ketika orang melakukan proses pembelian produk politik. Hal inilah yang paling membedakan pembelian politik dengan pembelian komersial. Orang yang datang ke bilik suara tidak akan dipungut biaya sepeser pun. Bahkan seringkali mereka diiming-imingi reward oleh para kontestan dalam bentuk uang atau fasilitas lainnya. c. Place ( Tempat) Place dalam political marketing merujuk pada metode atau saluran yang digunakan untuk mempromosikan kandidat kepada pemilih melalui nilai-nilai atau karakteristik pribadinya (Niffenegger, 1989). Place berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah institusi politik dalam dan
kemampuannya dalam
berkomunikasi dan
menyampaikan pesan politik kepada para pemilih atau calon pemilih. Wring (1997), secara umum menjelaskan faktor place terdiri dari 3, yaitu local network, canvassing dan leader tour. 1) Local network kmerupakan tindakan lokal yang pernah atau sedang dilakukan oleh kandidat, tim sukses kandidat serta kader partai yang mengusung nama kandidat dengan tujuan untuk menjalin 13
hubungan baik antara kandidat dengan masyarakat pemilih, sehingga terbentuk image positif dari kandidat itu sendiri. 2) Canvassing merupakan upaya untuk pengumpulan massa dan menghimpunnya
dalam
kantong-kantong
suara
yang
ada
berdasarkan kriteria yang dibuat partai atau kandidat. 3) Leader tour meliputi keterlibatan kandidat kader partai, maupun tim kampanye dalam aktivitas-aktivitas masyarakat. Hal ini dapat berupa kunjungan atau silaturrahim kandidat baik pada organisasi sosial maupun organisasi keagamaan. d. Promotion ( Promosi ) Promosi merupakan key marketing element dalam political marketing, proses dimana kandidat politik menggunakan paid and free media dalam menyampaikan produk-produknya (Niffenegger, 1989). Paid and free media ini bertujuan agar media mendukung kandidat dalam mengontrol pesan-pesan dalam kampanye yang dilakukannya. Wring (1997) membagi prinsip dalam promosi melalui media menjadi dua bagian, yaitu media berbayar dan gratis. Media berbayar yang umum digunakan adalah iklan yang berupa poster, form yang disebarkan untuk umum maupun menggunakan waktu primetime di televisi dan radio. Selain media tersebut dapat pula menggunakan media yang sedang berkembang saat ini, seperti surat langsung (direct mail), pemasaran langsung (direct marketing), SMS maupun telepon.
14
Media gratis yang digunakan partai politik dan kandidat untuk menggaet massa dapat berupa polling yang berlaku untuk publik. Lebih lanjut disebutkan Wring bahwa
selain advertising,
broadcast, dan direct mail, memanfaatkan public relation yang baik dengan pihak terkait dapat pula memberikan nilai tambah pada kandidat. Public relation ini dapat berupa hubungan kandidat, partai politik maupun tim kampanye dengan media, massa mengambang, dan pendukung. Bentuk relasi lainnya adalah menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar melalui bakti sosial, dan mengembangkan proyek tepat sasaran, efisien serta membangun komunikasi yang baik dan lancar dengan media massa. Harris (2001) menambahkan bahwa kandidat dapat pula melakukan manajemen pemberitaan sehingga expose terhadap partai maupun kandidat dapat berlanjut. 2. Keputusan Memilih Semenjak Downs (1957) dalam bukunya yang berjudul An economic theory of democracy, keputusan memilih (to vote) berbeda signifikan dengan keputusan ekonomi dan komersial pada umumnya. Keputusan memilih selama pemilihan umum dapat dianalogikan sebagai perilaku pembelian (purchasing) dalam dunia bisnis dan komersial. Dalam dunia bisnis dan komersial, keputusan pembelian yang salah akan berdampak langsung terhadap subjek dengan kehilangan utilitas (utility loss) barang atau jasa yang dibelinya. Sedangkan keputusan yang salah dalam pemilu tidak memiliki efek 15
langsung bagi si pengambil keputusan, karena keputusan individu tidak akan berarti apa-apa kecuali dalam jumlah besar. Keputusan individu adalah bagian kecil dari keputusan kolektif. Hanya individuindividu dengan posisi yang dapat mempengaruhi persepsi dan opini publiklah yang memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh sangat luas. Menurut Downs (1957), partisipasi politik lebih dilihat sebagai aksi masing-masing individu untuk mempertahankan dan memperkuat institusi demokrasi. 3. Proses Pengambilan Keputusan Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alterative pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian (Kotler, 2009:235). Proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat digambarkan dalam bentuk proses kegiatan pembelian dengan tahapan sebagai berikut: Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengenalan Masalah
Mencari Informasi
Sumber: Kotler (2009:235)
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian 16
a. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. b. Mencari informasi Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. Menurut Kotler (2009:235-236) sumber informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu: 1) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2) Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan. 3) Sumber umum meliputi media massa, organisasi ranting konsumen. 4) Sumber pengalaman meliputi penanganan,
pemeriksaan,
penggunaan produk.
17
c. Evaluasi Alternatif Kotler (2009:237) menyatakan evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat macam: 1) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. 2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. 3) Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dalam memuaskan kebutuhan. 4) Konsumen mempunyai sifat
yang berbeda-beda
dalam
memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Evaluasi sering mencerminkan keyakinan dan sikap. Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keyakinan (believe) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tidak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu. 18
d. Keputusan pembelian Dalam tahap evaluasi para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian konsumen dapat, mengambil sub keputusan: merek, lokasi, waktu, dan metode pembayaran. Dalam pebelian produk sehari-hari keputusannya lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk secara formal mengevaluasi setiap merek. Dalam kasus lain, faktor-faktor yang mengintervensi bisa mempengaruhi keputusan final (Kotler, 2009: 240). e. Perilaku pacsa pembelian Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami sutau tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Kepuasan pembelian adalah fungsi dari seberapa sesuai harapan pembeli produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang pembeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain. 19
Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua kemungkinan yang
akan
dilakukan
oleh
konsumen.
Pertama,
dengan
meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi (Kotler, 2009:243-244). Namun dalam hal ini, peniliti tidak meneliti perilaku pembelian karena penelitian ini dilakukan sebelum diumumkannya hasil dari pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia 2014 oleh pihak Komisi Pemilihan Umum. B. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah (Sugiyono, 2009:88). Kerangka berpikir dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh political marketing mix terhadap keputusan memilih calon presiden dan calon wakil presiden 2014. Berdasarkan telaah kepustakaan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, dikembangkan model sebagai kerangka pikir teoritis dari penelitian ini seperti pada gambar dibawah ini:
20
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Konseptual Political Marketing Mix
Keputusan Memilih
Uji validitas dan Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas
Uji Regresi Linear Berganda
Uji Persamaan Linear Berganda Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
21
C. Penilitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan dalam melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari jurnal dan skripsi dengan melihat hasil penelitianya dan akan dibandingkan dengan penelitian selanjutnya
dengan menaganalisa
berdasarkan keadaan dan waktu yang berbeda, adapun ringkasan penelitian terdahulu akan dijabarkan pada tabel di bawah ini:
22
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No 1.
Penelitian/ Tahun Ridho Bramulya Ikhsan dan Muchsin Saggaff Shihab: 2010
Judul
Metode
Hasil Penelitian
Political Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Mahasiswa Universitas Lampung
Menggunakan metode penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dan analisis regresi berganda
Hasil analisis menunjukkan bahwa, political marketing mix yang terdiri dari produk, promosi, harga, dan tempat berpengaruh baik secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap keputusan mahasiswa Universitas Lampung untuk memilih pada Pemilukada Wali Kota Bandar Lampung Juni 2010. Hasil regresi linier berganda membuktikan juga variabel tempat merupakan pengaruh dominan bagi mahasiswa untuk memilih pada Pemilukada Kota Bandar Lampung Juni 2010.
2
Prof. Dr. Hj. Peranan Pemasaran Widji Astuti, Politik dalam MM. : 2008 Meyakinkan Pemilih pada Pilkada Kota Malang
Menggunakan Secara keseluruhan pengujian validitas dan reliabilitas masing-masing variable metode penelitian menunjukkan hasil bahwa instrumen yang dipakai memiliki validitas dan explanative dan analisis regresi reliabilitas yang cukup tinggi. Secara keseluruhan, semua variabel mempengaruhi keyakinan pemilih, artinya semua item dapat dilakukan kandidat untuk mempengaruhi calon pemilih, namun karena berdasarkan uji signifikansi masing-masing variabel menunjukkan bahwa atribut yang nyata diterima untuk meyakinkan pemilih adalah Citra kandidat (X1), Program yang ditawarkan kandidat mengatasi persoalan masyarakat (X3), Iklan yang dilakukan (X4),
23
kesediaan menemui konstituen (X7) dan Percaya kandidat akan berhasil (X10), maka variabel lain yang diamati dalam penelitian ini tidak berpengaruh menumbuhkan keyakinan pemilih. Namun, sebaliknya jika kandidat tidak melakukan apapun bauran pemasaran, maka kandidat tidak diminati oleh pemilih, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai konstanta dalam model regresi yang negatif. Hal ini sangat menarik, oleh karena semua atribut terbukti menjadi pertimbangan yang dapat meyakinkan pemilih dalam memilih, namun setelah dikaji satu demi satu dari atribut tersebut ternyata cenderung dalam pemilihan Pilkada Kota Malang ini hanya 5 atribut saja 3.
Arif Sugiono: Membongkar Menggunakan Hasil analisis menunjukkan bahwa pada variabel Produk, Kemenangan SBY2009 Kemengan SBY- metode penelitian Boediono tidak lepas dari keberhasilannya menciptakan produk-produk melalui Boediono (Perspektif deskriptif kualitatif Political Marketing) kebijakan-kebijakan yang bisa memberi rasa puas kepada pemilih, sehingga loyalitas pemilih bisa terjaga dari pemilu 2004 samapai pemilu 2009. Promosi, Promosi yang dilakukan SBY. Sebagai seorang Incumbent dan memiliki tingkat Popularitas dan elektabilitas yang relatif tinggi
dibanding
calon-calon yang lain, menjadikan SBY lebih leluasa dalam melakukan promosi. Price, Pasangan mendapatkan
SBY-Boediono
adalah pasangan
upaya-upaya maksimalisasi,
agar
yang supaya
paling
banyak
apabila voters
memilih pasangan ini, pemilih akan mendapatkan risiko atau harga yang
24
relatif tinggi. Place, teknik segmentasi yang efektif, dengan ditambah iklan yang komunikatif. Iklan ini juga mengkomunikasikan bahwa SBY telah hadir di seluruh elemen masyarakat, mulai dari Guru, Petani, Buruh, Nelayan dan berbagai profesi lainnya. 4.
Much. Ichsan Saputra, Bambang Santoso Haryono dan Moch. Rozikin: 2013
Marketing Politik Menggunakan Pasangan Kepala metode penelitian Daerah Dalam deskriptif kualitatif PEMILUKADA (Studi Kasus Timses Pemenangan Pasangan Abah Anton dan Sutiaji dalam Pemilukada Kota Malang 2013)
Marketing politik yang telah dilakukannya dalam pemenangan pasangan Abah Anton dan Sutiaji, yaitu pembentukan figure dan program-program kampanye
yang
kompleks
mecaukup dari penentuan produk politik,
promotion, place, price dan segmentasi pemilih. Pemilihan berbagai strategi kampanye yang dilakukan tim sukses pasangan AJI telah sangat efektif dalam proses pengenalan, pembentukan proses ketersukaan dan sampai pada proses dipilihnya Pasangan Abah Anton dan Sutiaji di tempat pemungutan suara (TPS). Peran utama dari marketing politik yang dilakukan pasangan Abah Anton dan Sutiaji ialah memperkuat popularitas, elektabilitas secara efisien dengan pengenalan platform pasangan AJI terhadap calon pemilih. Faktor pendukung berupa dukungan penuh oleh ulama-ulama NU,
serta figure
Abah Anton yang
dikenal baik
dan
dermawan. Sedangkan faktor penghambat yaitu tidak solidnya tim koalisi dari PKB dan Gerindra yang masih membawa kepentingan partainya masingmasing dan lawan-lawan politik yang kuat dan berkuasa di Kota Malang.
25
D. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Political Marketing Mix secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan variabel Political Marketing Mix secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. 2. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Political Marketing Mix secara simultan terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan variabel Political Marketing Mix secara simultan terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Studi ini merupakan penelitian yang dalam pengujian hipotesisnya berusaha menjelaskan hubungan sifat hubungan tertentu atau menentukan perbedaan antar kelompok dengan pendekatan kausalitas, yaitu penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat antar beberapa konsep atau beberapa variabel atau beberapa strategi yang dikembangkan dalam manajemen. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Tangerang Selatan dapat dikatakan sebagai kota pendidikan, hal tersebut mengingat banyaknya perguruan tinggi yang berada di Tangerang Selatan.
Setidaknya terdapat duapuluhan perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta. Dan paling banyak letak sebarannya didaerah Ciputat dan sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan di daerah Ciputat – Tangerang Selatan. Namun karena adanya keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti hanya melakukan penelitian pada empat perguruan tinggi yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan dan Universitas Pamulang. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswa aktif pada tingkat strata satu di empat perguruan tinggi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan dan 27
Universitas Pamulang). Waktu penelitian dimulai dari 23 Desember 2014 21 Mei 2015. 2. Pembatasan Masalah/Variabel Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pembatasan masalah agar pembahasan
dapat
focus
pada
tujuannya,
untuk
menjaga
agar
penjelasannya tidak melebar, sehingga akan diperoleh hasil yang valid. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh political marketing mix terhadap keputusan memilih calon presiden dan calon wakil presiden 2014. Dalam penelitian ini variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) yang digunakan, yaitu: a) Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Produk (X1), Promosi (X2), Price (X3), dan Place (X4) b) Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah keputusan memilih mahasiswa dalam pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden 2014 (Y). B. Metode Pengumpulan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi menurut Sugiyono (2010:115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
28
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek atau subyek yang karakteristiknya hendak diteliti kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Strata 1 di Empat Perguruan Tinggi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan Jakarta dan Universitas Pamulang). Berdasarkan sumber dari Bagian Akademik dan Informasi masing-masing Perguruan Tinggi, maka didapatkan jumlah mahasiswa aktif Strata 1 dari tahun Angkatan 20102014 sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Populasi No. 1 2 3 4
Nama Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa Aktif S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 20330 STIE Ahmad Dahlan 7493 Universitas Muhammdiyah Jakarta 15375 Universitas Pamulang 251494 294692 Jumlah Total Sumber: Data akademik masing-masing perguruan tinggi, 2015 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:116), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. 29
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi Kunto, 2006:139). Untuk mengetahui berapa jumlah sampel yang diambil, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Slovin dengan tingkat kesalahan 10% dan menghasilkan sampel sebanyak 100 orang mahasiswa.
Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Batas kesalahan yang diperbolehkan atau taraf nyata (1%, 5%, dan 10%) n = _____294692____ 1 + 294692 (0,1)2 n = 99,9660 = 100 Selanjutnya dari sampel yang telah ditentukan, maka dibagi secara proporsional
dengan
terlebih
dahulu
dicari
faktor
pembanding
menggunakan proportional sampling. Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Adapun rumusnya sebagai berikut: 30
Berdasarkan perhitungan dengan teknik proportional sampling diatas maka didapat hasil sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Daftar Sampel No. 1 2 3 4
Nama Perguruan Tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta STIE Ahmad Dahlan Universitas Muhammdiyah Jakarta Universitas Pamulang Jumlah Total Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Jumlah Mahasiswa Aktif S1 7 3 5 85 100
C. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Kuesioner Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010:199). Peneliti mengumpulkan data dengan cara memperoleh data melalui responden dengan menyebar beberapa pertanyaan tertulis kepada mahasiswa. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan melalui perpustakaan ataupun buku-buku ilmiah artikel majalah dan Koran dan tulisan-tulisan (jurnal) yang berhubungan dengan pembahasan yang dilakukan.
31
3. Browsing Internet Internet digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dan informasi-informasi tambahan yang menjadi objek penelitian. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini digunakan data sekunder yang diperoleh dari website.
D. Metode Analisis Data Analisis data
adalah pengolah data
yang
diperoleh dengan
menggunakan rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang akan diisi oleh responden kemudian diolah dan dianalisa menggunkan teknik pengolahan data atau SPSS versi 22. untuk menghasilkan suatu kesimpulan atas masalah yang diteliti. 1. Uji Statistik Deskriptif Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:23) statistik deskriptif adalah
pengolahan
data
untuk
tujuan
mendeskripsikan
atau
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran suatu data yang menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi.
32
2. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Siregar (2013:75) mengatakan validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahu mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika
pertanyaan
pada
kuesioner
mampu
untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2013: 52). Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu mengkorelasikan skor item dengan skor total. Perhitungan koefisien korelasi antara item dengan skor total diolah dengan program SPSS Versi 22., yang hasilnya dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation pada skor total setiap item dalam variabel. Selanjutnya untuk mengetahui apakah suatu item valid atau gugur maka dilakukan perbandingkan antara koefisien rhitung dengan koefisien rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dimana n adalah jumlah sampel. Sehingga seperti yang disebutkan oleh siregar (2013:77), suatu item dinyatakan valid jika kriteria pengujiannya adalah:
33
1) Koefisien korelasi product moment (rhitung) > rtabel rtabel dilihat dari α ; n – 2, dimana α = 5 % adalah jumlah sampel. 2) Nilai sig <α dimana nilai α = 5 % b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2010:194). Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan stabil. Pengujian reliabilitas dalam penelitian melalui nilai Cronbach Alpha ( α ) lebih besar dari 0,60 karena menggunakan jenis data likert/essay. Teknik ini dapat menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada (Umar, 2010:207). Maka untuk mengetahui bagaimana pengaruh political marketing mix terhadap keputusan memilih dilakukan pengukuran dengan skala Likert. Mengembangkan prosedur pengskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka besar) menggambarkan suatu jawaban yang positif, sedangkan ujung kanan (dengan angka rendah) menggambarkan yang negatif sepeti:
34
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tabel 3.3 Skala Likert Ragu-ragu Tidak Setuju (RG) (TS)
(5) (4) Sumber: Rangkuti (2003:66)
(3)
(2)
Sangat Tidak Setuju (STS) (1)
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dnegan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik dan untuk lebih meyakinkan bahwa data terdistribusi normal digunakan juga uji statistik dengan non parametrik Kolmogrov-Smirnoe (K-S). Apabila menggunakan grafik, normalitas umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram. Namun demikian, dengan hanya melihat tabel histogram bisa menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probabiliti Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan dengan menggunakan Normal Probability Plot adalah sebagai berikut:
35
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan uji statistik yaitu dengan non parametrik Kolmogorov-Smirnow (K-S) dalam melakukan uji normalitas karena penyusun ingin mengetahui besarnya angka dalam uji tersebut, dengan ketentuan jika nilai A sim sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdisitribusi normal, sedangkan jika nilai A simp sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi
ketidaksamaan
variance
dari
residual
satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghazali, 2013: 139). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 36
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas didalam model regresi dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Metode tersebut dilakukan dengan cara melihat grafik Scatterplot antara ZPRED atau variabel dependen dengan SRESID atau residualnya. Dasar analisis untuk melihat hasil uji heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
varibael
bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. (Ghozali, 2013:105). Jika variabel independen salin berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
37
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut jika nilai tolerance dan lawannya serta dari Variance Inflatin Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan di regres terdapat independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cuttoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap penelitian harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir. Jadi kriteria pengujian untuk lulus dari uji multikolinearitas adalah: 1) Nilai tolerance > 0,10 2) Nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 Diamana kedua-duanya harus dipenuhi.
38
4. Analisis Regresi Berganda Siregar (2013:379) mengatakan regresi linear berganda digunakan untuk satu variabel tak bebas (dependen) dan dua atau lebih variabel bebas (independen). Tujuan penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependen) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Product (X1), Promosi (X2), Price (X3), Place (X4) terhadap Keputusan memilih (Y). Adapun bentuk dari persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y= a + β1 X1+ β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Keterangan: Y
: Keputusan Memilih
X1
: Product
X2
: Promosi
X3
: Price
X4
: Place
e
: Random error
a
: Nilai Konstanta
Nilai b merupakan parameter yang mencerminkan variabel koefisien regresi dalam pengujian hopotesis. Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen (Y) yang didasarkan para variabel independen (X), bila b positif (+) maka terjadi kenaikan dan bila b negatif (-) maka terjadi penurunan. 39
5. Uji Signifikansi Statistik Menurut Ghozali (2013:97) ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai Uji Koefisien Determinasi (R2), Uji Statistik t, dan Uji Statistik F. a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen (Produk, Promosi, Price, dan Place) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Keputusan Memilih). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Imam Ghozali, 2013:97). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap penambahan satu variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan nilai R2. Jika nilai R2 adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai R2 berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. 40
Sebaliknya, jika nilai R2 semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Imam Ghozali 2011:97). b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu: produk, promosi, price, dan place terhadap satu variabel dependen, yaitu keputusan memilih, maka
nilai
signifikasi
t
dibandingkan
dengan
derajat
kepercayaannya. Apabila sig t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011: 101). Kriteria dalam uji parsial (uji t) dapat dilihat sebagai berikut: 1) Uji Hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel a) Apabila – thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b) Apabila – thitung ≤ -ttabel atau thitung ≥ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial
41
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2) Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi a) Jika angka sig > 0,05, maka Ho diterima b) Jika angka sig < 0,05, maka Ho ditolak c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen, yaitu: product, promosi, price, place terhadap satu variabel dependen, yaitu keputusan memilih mahasiswa. Secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05 dapat disimpulkan (Ghozali, 2011: 98). 1) Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
42
E. Data Operasional Variabel Tabel 3.4 Operasional Variabel Variabel Produk
Sub Variabel Image Partai
(Niffenegger, 1990)
Image Kandidat
Janji Politik
Promosi
Iklan
(Niffenegger, 1990) Penyiaran Public Relation Direct Mail
Harga (Niffenegger, 1990)
Harga Ekonomis
Harga Psikologis
Image Nasional
Indikator
Skala Pengukuran Skala Likert
Visi-misi partai yang mengajukan kandidat Ideologi partai yang mengajukan kandidat Track record partai yang mengajukan kandidat Ideologi kandidat Keterlibatan kandidat dengan kasus KKN Program kerja kandidat Perangi Kemiskinan Memerangi KKN Pertumbuhan Ekonomi Iklan dimedia cetak maupun Skala Likert elektronik Toolkit yang disebarkan tim kampanye Keikutsertaan kandidat dalam debat dan talkshow Menjalin hubungan dengan masyarakat dan media SMS yang dikirimkan oleh kandidat maupun tim sukses kandidat Besarnya biaya kampanye Banyaknya atribut kampanye Praktek money politic Kenyamanan dengan latar belakang pendidikan Kenyamanan dengan latar belakang agama Kenyamanan dengan kesamaan suku/etnis Kandidat tokoh nasional Kandidat bisa memberikan citra positif suatu negara
Skala Likert
43
Tempat (Niffenegger, 1990)
Local Network Canvassing
Leader tour Keputusan Memilih (Kotler, 2009:235)
Pengenalan Masalah
Mencari Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Memilih
Keyakinan membawa negara lebih maju Kehadiran kandidat di daerah Kontribusi kandidat untuk daerah asal Dialog dengan masyarakat Penyebaran tim sukses dan simpatisan Kunjungan kandidat ke semua penganut agama dan ormas Kebutuhan pengaruh internal akan produk Kebutuhan pengaruh ekternal konsumen akan produk Pencarian informasi melalui: keluarga, media massa, iklan dan pengalaman Keyakinan terhadap produk Sikap terhadap produk Hal yang berhubungan dengan sikap orang lain sebagai perantara informasi yang mengumumkan evaluasi merek Faktor situasional muncul untuk mengubah niat pembelian (memutuskan pembelian berdasarkan rasa percaya diri).
Skala Likert
Skala Likert
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Sejarah Pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berawal dari dibentuknya Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) sebagai akademi dinas Departemen Agama pada tanggal 1 juni 1957, berdasarkan Ketetapan Menteri Agama, Nomor 1 tahun 1957. Pendirian ADIA ini dimaksudkan untuk mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna mencapai ijazah pendidikan akademi dan semi akademi agar menjadi ahli didik agama pada Sekolah Menengah Umum, Sekolah Kejuruan dan Sekolah Agama. Pada awal berdirinya, ADIA menempati kampus Universitas Islam Jakarta (UIJ) di Jalan Madura dan tahun kedua di Jalan Limau Kampus UHAMKA sekarang. Pada tahun ketiga baru menempati kampus di Ciputat yang disebut Kultur Sentrum (KS); kampus UIN sekarang. Pada saat itu ADIA mempunyai 43 orang mahasiswa yang terbagi ke dalam dua jurusan, yakni: Jurusan Syariat (Pendidikan Agama),dan Jurusan Lughat al Arabiyah (Jurusan Bahasa Arab) dan satu Jurusan Khusus untuk Imam Tentara dengan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa
45
pengantar, ditambah dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai pengantar mata kuliah Umum Sesuai dengan fungsinya sebagai akademi dinas maka mahasiswa yang mengikuti kuliah pada ADIA itu terbatas pada mahasiswa yang memperoleh tugas belajar yang terdiri dari: Pegawai/Guru Agama di lingkungan Departemen Agama dari berbagai daerah seluruh Indonesia yang masuk berdasarkan seleksi. Pimpinan ADIA pada saat itu adalah Prof.Dr.H.Mahmud Yunus sebagai Dekan dan Prof. H. Bustami A.Gani sebagai Wakil Dekan. Hari jadi ADIA ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 24 Agustus 1960 Dalam perkembangan selanjutnya, Tahun 1960 berdasarkan PP No II Tahun 1960 tanggal 24 Agustus 1960 ADIA bergabung dengan PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam) yang berada di Yogyakarta menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyah. Diresmikan oleh Menteri Agama dalam suatu upacara di Gedung kepatihan Yogyakarta pada tanggal 24 Agustus 1960 (2 Rabi’ul Awwal 1380 H). ADIA menjadi IAIN cabang Jakarta dengan dua fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab dengan Prof.Dr.H. Mahmud Yunus sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Prof.H.Bustami A.Gani sebagai Dekan Fakultas
Adab.
Setelah
menjadi
IAIN
cabang
Jakarta,
mahasiswanya tidak lagi terdiri dari mahasiswa ikatan dinas
46
(Pegawai tugas belajar) saja tetapi juga menerima mahasiswa bebas. Sehingga jumlah mahasiswa meningkat menjadi 282 orang. Pada tahun 1962 berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No 66 Tahun 1962 Tanggal l5 Nopember 1962 dibuka Fakultas Ushuluddin yang merupakan metamorfosis dari Jurusan Da’wah wal
Irsyad
(Jurusan
Imam
Tentara)
dengan
Dekannya
Prof.HM.Toha Yahya Umar dan diresmikan oleh Menag RI KH. Syaifuddin Zuhri dengan kuliah pertama berlangsung di Masjid Al Azhar. Seiring dengan dibukanya Fakultas Ushuluddin IAIN Cabang Jakarta kemudian berdiri sendiri menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyah Syarif Hidayatullah Jakarta. 25 Februari 1963 Dalam Putusan Pemerintah No II Tahun 1960 disebutkan bahwa tujuan pembentukan IAIN adalah memberikan
pengajaran
tinggi
dan
menjadi
pusat
untuk
mengembangkan dan memperdalam Ilmu penetahuan tentang agama Islam. Diharapkan dengan mempertinggi taraf pendidikan dalam lapangan agama dan ilmu pengetahuan Islam berarti mempertinggi pula taraf kehidupan bangsa Indonesia dalam lapangan kerohanian dan intelektualisme. IAIN diharapkan menjadi lembaga sosial dan academic expertation. Mengingat perkembangannya
yang
pesat
dan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah No 27 Tahun 1963 bahwa IAIN yang telah mempunyai tiga fakultas maka dianggap telah mampu untuk berdiri sendiri , 47
maka dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1963 tanggal 25 Februari 1963 IAIN cabang Jakarta menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyyah Syarif Hidayatullah Jakarta. Pelantikan Prof.Drs.H. Sunardjo sebagai Rektor IAIN Jakarta pada tahun 1963 juga mengukuhkan IAIN Jakarta menjadi Kooordinator Fakultas di Jakarta Raya, Jawa Barat dan Sumatera (Dalam perkembangannya, cabang-cabang IAIN Jakarta ini kemudian satu persatu berdiri sendiri menjadi IAIN maupun STAIN). Pada Tahun 1988, dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Agama RI No. 15 Tahun 1988, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari fakultas-fakultas: Tarbiyah,
Adab, Ushuluddin,
Syari’ah, Dakwah di Jakarta dan FakultasTarbiyah di Pontianak. Dalam
perkembangan
Selanjutnya
berdasarkan
Keputusan
Presiden RI No.11 tahun 1997 tentang Perubahan Status Fakultas Daerah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), maka Fakultas Tarbiyah Pontianak berdiri sendiri sebagai STAIN Pontianak dan IAIN Jakarta tidak lagi mempunyai kelas jauh diluar kampus Ciputat. Pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Harun Nasution (19731984) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikenal sebagai “Kampus Pembaharu”, karena beliau banyak mengadakan pembaharuanpembaharuan
dalam
Pemikiran
Islam
dengan
pemikiran48
pemikirannya yang rasional, bahkan cenderung controversial (pada saat itu mengundang reaksi masyarakat). Seperti masuknya mata kuliah filsafat dalam kurikulum IAIN Jakarta dan pengiriman dosen-dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke Barat. Pada masa ini juga IAIN Jakarta menyelenggarakan Program Pascasarjana (PPs) pertama di lingkungan IAIN seluruh Indonesia. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu IAIN tertua di Indonesia, dan bertempat di Ibu kota Jakarta, juga menempati posisi unik dan strategis, tidak hanya sebagai “Jendela Islam di Indonesia”, tetapi juga simbol bagi kemajuan pembagunan nasional khususnya di bidang pembangunan keagamaan oleh karena itu IAIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
tidak
pernah
berhenti
berkembang untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam yang terkemuka. Langkah pengembangan ini mulai diintensifkan pada masa kepemimpinan Prof.Dr.Azyumardi Azra MA.Tahun1988 dengan konsep “IAIN with wider mandate” atau IAIN dengan mandat yang lebih luas menjadi dasar menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun akademik 1998/1999. dibuka jurusan Psikologi dan Matematika pada Fakultas Tarbiyah serta jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syari’ah Tahun akademik 2000/2001 dibuka Program Studi Konversi IAIN menjadi UIN yang terdiri dari 49
Program Studi Agribisnis (Sosial Ekonomi Pertanian), Sistem Informasi, Teknik Informatika, Manajemen dan Akuntansi. Tahun Akademik
2001/2002
jumlah
Fakultas
bertambah
dengan
dibukanya Fakultas Psikologi (metamorfosis dari jurusan Psikologi pada Fakultas Tarbiyah) dan Fakultas Dirasah Islamiyah (kelas khusus dengan sistem Al Azhar). Pembukaan program studi baru tersebut, terutama program studi ilmu-ilmu umum merupakan langkah yang signifikan dan merupakan salah satu upaya menuju perubahan IAIN Jakarta menjadi universitas. Upaya ini mendapat rekomendasi pada tahun 2001 dengan ditandatanganinya Surat Keputusan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI Nomor 500/2001 tanggal 21 Nopember 2001 tentang perubahan IAIN menuju UIN. Pada tahun itu juga 12 Program Studi Sosial dan Eksakta (Teknik Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi, Manajemen, Agribisnis (Sosial Ekonomi Pertanian) Psikologi, Bahasa dan Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, Matematika, Kimia, Fisika dan Biologi mendapat Rekomendasi/Izin Operasional dari Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor : 088796/MPN/2001 tanggal 22 Nopember 2001. Pada tahun selanjutnya Rancangan Keppres tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapat Rekomendasi dan Pertimbangan 50
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan RI Nomor 02/M-PAN/I/2002 tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 tanggal 14 Februari 2002, dan ini menjadi dasar bagi perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan terbitnya Keputusan Presiden RI No. 031 Tanggal 20 Mei 2002. Keppres itu menjadi landasan legalitas formal perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada saat itu terdiri dari 9 fakultas yaitu: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dam Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi, dengan jumlah jurusan/prodi sebanyak 41 dengan bidang studi ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama. Dengan perubahan ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat mendorong terjadinya integrasi keilmuan baik dalam bidang agama, kemanusiaan, keindonesiaan dengan tujuan menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan integratif, adaptif, responsif dan inovatif terhadap pemikiran modern dan kemajuan 51
ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dengan landasan iman, ilmu dan amal yang menjadi dasar pijakan dalam pengembangan ilmu-ilmu Islam, baik ilmu-ilmu Qur’aniyah maupun ilmu- ilmu Kauniyah. Kerangka itu pula yang mendasari UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
dalam
pemberian
gelar
kesarjanaan sesuai dengan Keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. 16 Tahun 2002. Dalam keputusan tersebut
dinyatakan
bahwa
mahasiswa
yang
berhasil
menyelesaikan studinya di Program S1, S2, S3 berhak mendapat gelar sesuai dengan program studinya. Dengan demikian lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada pada posisi yang sama dengan lulusan universitas-universitas negeri yang lain di Indonesia. Sebagai Universitas Islam Negeri yang sejajar dengan Universitas Negeri lainnya di Indonesia, mulai Tahun akademik 2003/2004
dalam
penerimaan
mahasiswa
baru
disamping
penerimaan secara lokal, UIN Syarif Hidayatullah juga masuk dalam SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) yang bertarap Nasional. Dengan demikian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara tidak langsung sudah mendapat pengakuan secara nasional dan internatsional. Pengakuan ini menjadi modal dasar membangun menuju
internasionalisasi
dan
globalisasi
dalam
kerangka
universitas riset yang unggul dan kompetitif (Leading Towards 52
Research University). Langkah untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum juga mendasari pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK)
di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun akademik 2004/2005. Pendirian FKIK berdasarkana Surat Keputusan Menteri Agama SK No.MA/25/2004 dan surat Dirjen Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan Nasional No. 995/D/6/2004. Berdasarkan hal tersebut di atas maka pada Tahun akademik 2004/2005 UIN Jakarta membuka Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dengan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat berdasarkan izin operasional Dirjen Dikti No. 1338/D/P/2004 tanggal 12 April 2004 dan Program Studi Farmasi dengan izin operasional No 138/ D2.2/2004 tanggal 6 Agustus 2004 dan Surat Keputusan Dirjen Bagais Depag No. Dj.11/274/2004 tanggal 8 Agustus 2004. Sedangkan untuk program studi Pendididkan Dokter dan Program Studi Keperawatan dibuka pada tahun akademik 2005/2006
berdasarkan
izin
operasional
Dirjrn
Dikti
no.1356/D/T/2005 tanggal 10 Mei 2005 dan Surat Keputusan Dirjen Bagais Nomor:Dj.II/123/2005 tanggal 17 Mei 2005. Pendirian FKIK ini bekerjasama dengan FK UI sebagai Fakultas Pembina.Sebelumnya juga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah mengadakan kerjasama untuk mendukung pendirian FKIK dengan 53
berbagai pihak,di antaranya dengan sejumlah rumah sakit di wilayah Jakarta dan Tangerang sebagai tempat praktek bagi mahasiswa. Komitmen
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
menjadi
Universitas Riset ini adalah untuk menghasilkan penemuanpenemuan baru di bidang ilmu pengetahuan, baik dalam ilmu-ilmu agama
maupun
ilmu-ilmu
umum,
dengan
menempatkan
kemampuan meneliti sebagai kualifikasi utama dalam setiap kinerja ilmiah akademis. Karena sebagai Universitas Riset, kemampuan penelitian menjadi kualifikasi utama dalam setiap penampilan. Dengan berbasis riset, diharapkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat memiliki daya tarik bagi mahasiswa terutama bagi mahasiswa tingkat magister dan doktor dari berbagai penjuru dunia sehingga tercipta academic, social cultural exchange yang pada gilirannya membentuk intellectual community dan learning society dengan berkemampuan riset dan analisis yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang profesional dalam spectrum yang lebih luas dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta siap go internasional dan menjadi Universitas International. dan menjadi Jendela Keunggulan Akademis Islam Indonesia (Window of Academic Excellence of Islam in Indonesia) seperti yang diharapkan oleh tokoh-tokoh pejuang pendidikan Islam . Nama Syarif Hidayatullah. 54
b. Visi, Misi, dan Tujuan Visi: “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan.” Misi: 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan untuk pengembangan keilmuan, transformasi sosial, dan peningkatan daya saing bangsa. 2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam kerangka struktur dan kultur organisasi yang kokoh, berintegritas, dan akuntabel. Tujuan: 1. Meningkatkan kinerja pendidikan dan pengajaran yang berdampak terhadap peningkatan mutu dan kompetensi lulusan. 2. Meningkatkan kinerja penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat secara sinergis dalam rangka peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan. 3. Meningkatkan koordinasi dan membangun sinergi antar-unit untuk penguatan struktur dan kultur organisasi. 4. Meningkatkan penegakan prinsip-prinsip tatakelola universitas yang baik pada semua area manajerial.
55
2. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) a. Sejarah Universitas Muhammadiyah Jakarta atau yang disingkat UMJ merupakan salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berlokasi
di
Jakarta.
Di
lingkungan
Perguruan
Tinggi
Muhammadiyah (PTM), UMJ adalah perguruan tinggi tertua. Berdiri sejak 18 November 1955, serta memiliki motto “Terkemuka, Modern, dan Islami”. Melalui salah satu keputusan konferensi Majelis Pengajaran Muhammadiyah yang diadakan di Pekalongan adalah mendirikan Fakultas Hukum dan Falsafah di Padang Panjang., yang secara resmi dibuka pada tanggal 3 Rabiul Akhir 1375H, bertepatan dengan tanggal 18 November 1955, yang selanjutnya pada tahun 1956 dipindahkan ke Jakarta, dengan nama baru yakni Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) diresmikan pada tanggal 18 November 1975. Pada tahun 1958, PTPG Muhammadiyah dirubah menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan berada dibawah lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dengan presiden universitas yang pertama adalah dr.H. Ali Akbar, sedangkan
sebagai
dekan
FKIP
ditunjuk
RH.
Mubangit
Ronodiharjo. Pada tanggal 21 September 1961 dibuka Fakultas Kesejahteraan Social (FKS) yang diprakarsai oleh menteri sosial 56
bapak Mulyadi Djojomartono. Dekan pertama FKS adalah Prof. Mr. H Sumantri Praptokuso yang pada waktu itu menjabat sebagai sekretaris jendral departemen sosial. Pada tahun 1962, dibuka Fakultas Tarbiyah, dan pada tahun 1963 dibuka tiga fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi. Selanjutnya pada tanggal 19 juni 1963 UMJ dikukuhkan pendiriannya melalui Akte Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo di Jakarta. Hingga saat ini UMJ telah memiliki sembilan fakultas dengan 43 program studi. Saat ini UMJ tengah memproses dibukanya program doctor untuk bidang Ilmu Agama, Manajemen dan Bisnis, serta Ilmu Hukum. UMJ telah meluluskan lebih dari 35.000 mahasiswa yang tersebar diberbagai instansi pemerintah, swasta, maupun membuka wirausaha mandiri. b. Visi dan Misi Visi: “Menjadikan Universitas yang terkemuka, modern, dan Islami”. Misi: 1. Mengimplementasikan
proses
belajar
mengajar
dengan
menggunakan strategi dan sistem pembelajaran modern. 2. Menetapkan program studi yang menjadi program studi unggulan.
57
3. Mengembangkan sehingga
kurikulum
diperoleh
dengan
outcome
yang
pendekatan mampu
sistem
mengikuti
perkembangan kebutuhan pasar. 4. Mengkaji permasalahan dan proaktif mencari penyelesaian permasalahan dalam masyarakat dengan pendekatan yang Islami. 5. Berperan serta dan tampil aktif dalam organisasi profesi dan kemasyarakatan. 3. STIE Ahmad Dahlan Jakarta a. Sejarah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta adalah pengembangan institusi dari Akademi Keuangan dan Perbankan Muhammadiyah (AKPM). Sebelum AKPM benama Akademi Bank Muhammadiyah (ABM) yang didirikan pada tahun 1968. Perubahan dari Akademi Bank Muhammadiyah ke Akademi Keuangan dan Perbankan Muhammadiyah terjadi pada tahun 1985 berdasarkan Surat
Keputusan
Mendikbud
Republik
Indonesia
Nomor:0331/0/1985 dengan status akreditasi Disamakan. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju dan percaturan global yang semakin kompetitif, serta dalam upaya Pengembangan AKPM Jakarta, pada 25 Februari 1998 AKPM Jakarta mengembangkan diri menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta. Pengembangan bentuk ini 58
dinyatakan dalam Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Republik Indonesia Nomor: 60/DIKTI/1998. STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah memiliki status Terakreditasi pada Badan Akreditasi Nasional Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasioanl Nomor: 019/BAN-PT/AK-IV/VII/2000. b. Visi dan Misi Visi:
“Menjadikan
Perguruan
Tinggi
yang
memiliki
keunggulan kompetitif, mampu mewujudkan insan berilmu, berdaya saing tinggi dan berakhlaq mulia, dalam rangka tujuan persyarikatan dalam ridho Allah SWT. Misi: 1. Menjadikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. 2. Mengembangkan ilmu ekonomi keuangan dan perbankan serta akuntansi dengan dilengkapi pengetahuan Islam sebagai landasan dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan
teknologi. 3. Menciptakan pesera didik menjadi sarjana yang mempunyai etos kerja yang tinggi, berdaya saing dan handal sehingga mampu menghadapi era globalisasi. 4. Menciptakan peserta didik yang mau belajar terus menerus, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai 59
sunnah Rasulullah: Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat. 5. Menciptakan peneliti dan pemikir yang handal dan mampu menghimpun, menafsirkan serta menyebarkan hasil penelitian untuk kemaslahatan ummat. 4. Universitas Pamulang (UNPAM) a. Sejarah Setelah berganti manajemen, maka berganti pulalah tujuan yang ingin dicapai oleh Universitas Pamulang. Tujuan dari Yayasan Sasmita Jaya adalah mewujudkan suatu sarana pendidikan yang murah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa melupakan kualitas dari pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu Universitas Pamulang selalu mengangkat tenaga-pengajar dan staff administrasi yang berkompeten di bidangnya. Kami pun juga selalu melakukan pengembangan di bidang dunia kerja, sehingga seluruh lulusan Universitas Pamulang dapat diterima dengan baik dalam dunia kerja. Selain itu, untuk menunjang kegiatan perkuliahan, Universitas Pamulang telah menyediakan berbagai macam fasilitas seperti laboratorium dan perpustakaan. Dengan terselenggaranya pendidikan murah Universitas Pamulang, kami selaku pihak Yayasan Sasmita Jaya berharap semua
lapisan
masyarakat di
Indonesia
dapat menikmati 60
pendidikan dibangku kuliah. Dengan terdidiknya seluruh lapisan masyarakat Indonesia maka secara otomatis pun itu akan menurunkan
tingkat
kebodohan
dan
kemiskinan
serta
meningkatkan daya jual dan harga diri masyarakat Indonesia. b. Visi dan Misi Visi: “Menjadikan Universitas Pamulang sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang terdepan, modern dan mandiri untuk mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan pionir pembangunan yang professional, inovatif, dan produktif yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam rangka menunjang Pembangunan nasional”. Misi: 1. Menciptakan Sarjana yang berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mewujudkan Sarjana yang dapat menciptkan lapangan kerja (mandiri) professional dan berdaya saing serta mendapat pengakuan secara formal. 3. Mewujudkan harapan dan cita-cita pendidikan Nasional secara menyeluruh dan terpadu. 4. Mengembangkan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai dan memungkinkan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
61
B. Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban Responden 1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif pada strata satu di empat perguruan tinggi yang berjumlah 100 orang. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian berdasarkan hasil pengolahan kuesioner yang terdiri dari jenis kelamin, umur, dan asal perguruan tinggi. a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-laki
62
62.0
62.0
62.0
Perempuan
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, menunjukkan bahwa responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 62 orang atau 62% sedangkan sisanya sebesar 38 orang atau 38% adalah berjenis kelamin perempuan.
62
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang umur responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Umur Responden
Frequency
Percent
Valid
Comulative
Percent
Percent
17 – 20
47
47.0
47.0
47.0
21 – 25
52
52.0
52.0
99.0
26 – 30
1
1.0
1.0
100.0
> 30
0
0.0
0.0
100.0
Total
83
100.0
100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, responden yang berusia antara 17 – 20 tahun sebanyak 47 responden atau 47,0%, yang berusia antara 21 – 25 tahun sebanyak 52 responden atau 52,0%, yang berusia antara 26 – 30 tahun sebanyak 1 responden atau 1,0%, dan yang berusia > 30 tahun tidak ada. Umur responden yang terbanyak adalah antara 21 – 25 tahun sebanyak 52 responden atau 52,0%.
63
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Perguruan Tinggi Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang pendidikan terakhir responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Asal Perguruan Tinggi Asal Perguruan Tinggi Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STIE AD
3
3.0
3.0
3.0
UIN
7
7.0
7.0
10.0
UMJ
5
5.0
5.0
15.0
85
85.0
85.0
100.0
100
100.0
100.0
UNPAM Total
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan
Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa
responden yang berasal dari perguruan tinggi Universitas Pamulang (UNPAM) sebanyak 85 responden atau 85,0%. Sisanya responden yang berasal dari perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu sebanyak 7 responden atau 7.0%, yang berasal dari perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) sebanyak 5 responden atau 5,0%, dan yang berasal dari perguruan tinggi STIE Ahmad Dahlan sebanyak 3 responden atau 3,0%. Hal ini menunjukan bahwa hampir sebagian besar responden berasal dari perguruan tinggi Universitas Pamulang (UNPAM).
64
2. Distribusi Jawaban Responden Memberikan gambaran mengenai informasi jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan kuesioner pada variabel-variabel penelitian dengan menggunakan presentase. Berikut ini adalah hasil pengolahan kuesioner atas tanggapan atas responden terhadap indikator-indikator yang menjadi item pertanyaan pada kuesioner dan juga perhitungan skor bagi variabel Produk, Promosi, Price, Place dan Keputusan memilih. a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Produk (X1) Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 7 pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Produk dijelaskan pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Produk (X1) NO
PERTANYAAN
1.
Anda mengetahui visi misi partai yang mengajukan kandidat Anda mengetahui tentang track record partai pengusung kandidat Partai politik yang mengusung nama kandidat presiden sudah bersih dari isu-isu negatif Anda mengetahui visi misi yang dibawa kandidat Anda memahami visi misi yang dibawa kandidat
2.
3.
4. 5.
SS % 2%
S % 46%
RG % 27%
TS % 18%
STS % 7%
100%
8%
43%
25%
17%
7%
100%
7%
11%
28%
29%
25%
100%
7%
53%
26%
12%
2%
100%
6%
45%
31%
15%
3%
100%
Skor
65
6.
7.
Partai politik pengusung kandidat sudah tegas dan konsisten dalam memerangi KKN Kandidat mampu membawa perekonomian negara lebih baik. Rata-rata
7%
8%
41%
26%
18%
100%
7%
17%
58%
10%
8%
100%
6%
32%
34%
18%
10%
100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Dari data yang telah diolah pada tabel 4.4 diatas, menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Ragu-ragu (RG) dengan persentase nilai sebesar 34% dari 100% dan sisanya menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 10%, Tidak Setuju (TS) sebesar 18%, Sangat Setuju (SS) sebesar 32% dan Setuju (S) sebesar 6%. b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Promosi (X2) Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 8 pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Promosi dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Promosi (X2) NO
PERTANYAAN
1.
Anda mengetahui iklan kampanye diberbagai media tentang kandidat Kandidat menjalin komunikasi yang baik dengan pemilih. Kandidat mengakomodir kemauan pemilih
2.
3.
SS
S
RG
TS
STS
% 12%
% 68%
% 14%
% 3%
% 3%
100%
4%
45%
31%
15%
5%
100%
3%
26%
45%
23%
3%
100%
Skor
66
4.
5. 6. 7.
8.
Anda senang mendapat sms dari kandidat maupun tim sukses kandidat Media kampanye kandidat sudah efektif Iklan tentang kandidat sangat unik dan menarik. Kampanye yang dilakukan kandidat sudah menyentuh segala lapisan masyarakat Saya mengetahui bahwa kandidat ikut serta dalam acara debat kandidat Rata-rata
5%
12%
14%
50%
19%
100%
5%
35%
42%
14%
4%
100%
7%
43%
26%
18%
6%
100%
6%
23%
38%
22%
11%
100%
28%
55%
10%
4%
3%
100%
9%
38%
27%
19%
7%
100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Dari data yang telah diolah pada tabel 4.5 diatas, menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan persentase nilai sebesar 38% dari 100% dan sisanya menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 7%, Tidak Setuju (TS) sebesar 19%, Ragu-ragu (RG) sebesar 27% dan Setuju Setuju (SS) sebesar 9%.
67
c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Price (X3) Variabel X3 pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Price dijelaskan pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Price (X3) NO
PERTANYAAN
1.
Anda mengetahui bahwa biaya kampanye kandidat yang disiapkan sangat besar Biaya kampanye kandidat berasal dari sumber yang jelas bukan fiktif. Kandidat mampu memberikan citra positif bagi pemilih Kandidat mampu membawa bangsa atau negara lebih maju Kandidat harus berlatar belakang pendidikan tinggi Kandidat merupakan orang yang religius Rata-rata
2.
3.
4.
5. 6.
SS
S
RG
TS
STS
% 40%
% 32%
% 13%
% 12%
% 3%
100%
8%
19%
52%
15%
6%
100%
7%
39%
37%
13%
4%
100%
8%
25%
51%
12%
4%
100%
43%
33%
12%
9%
3%
100%
35%
25%
28%
8%
4%
100%
23,5%
29%
32%
11,5%
4%
100%
Skor
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Dari data yang telah diolah pada tabel 4.6 diatas, menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Ragu-ragu (RG) dengan persentase nilai sebesar 32% dari 100% dan sisanya menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 4%, Tidak Setuju (TS) sebesar 11,5%, Sangat Setuju (SS) sebesar 23,5% dan Setuju (S) sebesar 29%.
68
d. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Place (X4) Variabel X4 pada penelitian ini diukur melalui 5 pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Place dijelaskan pada Tabel 4.7berikut: Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Place (X4) NO
PERTANYAAN
1.
Kunjungan kandidat didaerah mampu membawa pengaruh didaerah tersebut Masyarakat antusias dengan kunjungan kampanye kandidat ke daerah Kandidat mampu berinteraksi dengan masyarakat setempat saat berkampanye Kunjungan kampanye kandidat ke daerah sudah efektif. Kandidat mampu berkontribusi untuk daerah asalnya Rata-rata
2.
3.
4.
5.
SS
S
RG
TS
STS
% 15%
% 46%
% 22%
% 12%
% 5%
100%
12%
57%
21%
5%
5%
100%
8%
58%
25%
4%
5%
100%
3%
24%
53%
15%
5%
100%
7%
34%
41%
12%
6%
100%
9%
44%
32%
10%
5%
100%
Skor
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Dari data yang telah diolah pada tabel 4.7 diatas, menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan persentase nilai sebesar 44% dari 100% dan sisanya menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 5%, Tidak Setuju (TS) sebesar 10%, Ragu-ragu (RG) sebesar 32% dan Setuju Setuju (SS) sebesar 9%.
69
e. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Memilih (Y) Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 7 pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Kepuasan memilih dijelaskan pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Memilih (Y) NO
PERTANYAAN
1.
Saya memilih kandidat karena menyukai visi misi yang dibawanya Saya memilih kandidat karena kepribadiannya yang bagus dan menarik Saya memilih kandidat karena penampilannya yang sederhana dan sopan Saya memilih kandidat karena setelah melihat debat kandidat Saya memilih kandidat karena berasal dari daerah yang sama Saya memilih kandidat karena berasal dari suku/etnis yang sama Saya memilih kandidat karena iklan kampanyenya dibintangi oleh para artis yang saya idolai Rata-rata
2.
3.
4.
5.
6.
7.
SS
S
RG
TS
STS
% 13%
% 61%
% 16%
% 6%
% 4%
100%
19%
56%
15%
7%
3%
100%
11%
47%
25%
12%
5%
100%
20%
41%
21%
14%
4%
100%
0%
8%
16%
48%
28%
100%
1%
5%
18%
49%
27%
100%
0%
3%
7%
38%
52%
100%
9%
32%
17%
25%
18%
100%
Skor
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
70
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.8 diatas, menunjukan bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan persentase nilai sebesar 32% dari 100% dan sisanya menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 18%, Tidak Setuju (TS) sebesar 25%, Ragu-ragu (RG) sebesar 17% dan Setuju Setuju (SS) sebesar 9%. C. Hasil Analisis Data Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: statistik deskriptif, uji kualitas data (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas), regresi linear berganda serta uji hipotesis [(uji koefisien determinasi (R2), uji signifikan parameter individual (uji statistik t) dan uji signifikan (uji statsitik F)]. 1. Pengujian Instrumen Pretest dilakukan terhadap 20 orang responden untuk mengetahui sejauh mana pemahaman responden terhadap pernyataan yang tertera dalam kuesioner. Hasilnya ada beberapa pertanyaan yang perlu diubah agar lebih mudah dimengerti. 2. Hasil Statistik Deskriptif Menurut Surjarweni dan Endrayanto (2012:23) statsitik deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi. 71
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Produk, Promosi, Price, Place, dan Keputusan memilih dilihat dari statistik deskriptif adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Mean Statistic
Std. Deviation
Std. Error
Statistic
Produk
100
7.00
32.00
21.4400
.49976
4.99762
Promosi
100
8.00
34.00
25.9000
.44438
4.44381
Price
100
9.00
29.00
21.3800
.35923
3.59230
Place
100
5.00
24.00
17.0900
.36434
3.64344
Keputusan Mahasiswa
50
12.00
25.00
18.4600
.42302
2.99121
Valid N (listwise)
50
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada variabel produk, jawaban minimum responden sebesar 7 dan maksimum sebesar 32, dengan ratarata total jawaban 21,44 dan standar deviasi 4,997. Variabel promosi jawaban minimun responden sebasar 8 dan maksimum sebesar 34, dengan rata-rata total jawaban 25,90 dan standar deviasi 4,443. Variabel price, jawaban minimun responden sebesar 9 responden dan maksimum sebesar 29, dengan rata-rata total jawaban 21,38 dan standar deviasi 3,592. Variabel place, jawaban minimun responden sebesar 5 responden dan maksimum sebesar 24, dengan rata-rata total jawaban 17,09 dan standar deviasi 3,643. Dan variabel keputusan memilih, jawaban minimum responden sebesar 12 dan maksimum 72
sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban 18,46 dan standar deviasi 2,991. 3. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/ kejadian yang diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dengan nilai r tabel, jika r hitung > r table (pada taraf signifikansi 5%) maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Produk (X1) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Promosi (X2) P1 P2
rhitung
rtabel
Keterangan
0,742 0,704 0.718 0,661 0,682 0,749 0,690
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
valid valid valid valid valid valid valid
0,517 0,669
0,195 0,195
valid valid 73
P3 0,570 0,195 P4 0,445 0,195 P5 0,621 0,195 P6 0,659 0,195 P7 0,596 0,195 P8 0,621 0,195 Price (X3) P1 0,536 0,195 P2 0,533 0,195 P3 0,598 0,195 P4 0,642 0,195 P5 0,545 0,195 P6 0,661 0,195 Place (X4) P1 0,804 0,195 P2 0,742 0,195 P3 0,795 0,195 P4 0,750 0,195 P5 0,795 0,195 Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y) KM1 0,683 0,195 KM2 0,691 0,195 KM3 0,771 0,195 KM4 0,582 0,195 KM5 0,478 0,195 KM6 0,409 0,195 KM7 0,261 0,195 Sumber: Data primer yang diolah, 2015
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Dari hasil tersebut, maka diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 33 item pertanyaan yang diberikan kepada 100 responden ditemukan nilai Correcred Item-Total Correlation lebih besar dari 0,195 (r
tabel)
yang berarti valid. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
pertanyaan yang diajukan kepada responden dari setiap pertanyaan tiap
74
variabel pada penelitian ini mampu mengukur apa yang diinginkan oleh responden. 4. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masingmasing variabel diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Produk Promosi Price Place Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Cronbach's Alpha 0,831 0.724 0.610 0.835 0,665
N of Items
Keterangan
7 8 6 5 7
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0,60 yaitu apabila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama, tetapi sebaiknya bila alpha (α) < 0,60 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel 75
tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Hasil pengujian reliabilitas dalam tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian mempunyai koefisien alpha (α) yang cukup besar yaitu > 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal. 5. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai data distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data norma atau mendekati normal. Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual tersebut telah normal.
76
Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variabel: Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y)
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Dari grafik P-P Plot diatas terlihat bahwa sebaran data memusat pada nilai rata-rata dam median atau nilai P-P terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki penyebaran dan terdistribusi normal. Dengan normalnya data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat diteruskan.
77
Untuk menegaskan hasil uji normalitas diatas maka peneliti melakukan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Keputusan Produk N
Promosi
Price
Place
Mahasisawa
100
100
100
100
100
Mean
21.44
25.90
21.38
17.09
18.25
Std. Deviation
4.998
4.444
3.592
3.643
3.286
Absolute
.093
.109
.179
.159
.120
Positive
.044
.066
.093
.112
.071
Negative
-.093
-.109
-.179
-.159
-.120
Kolmogorov-Smirnov Z
.925
1.090
1.785
1.586
1.203
Asymp. Sig. (2-tailed)
.359
.186
.003
.013
.111
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diatas, terlihat nilai Asymp. Sig memiliki nilai > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi berdasarkan masukan variabel independen yaitu product, promosi, price, dan place. Maka data penelitian layak digunakan sebagai penelitian.
78
b. Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas a
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Produk
-.017
.070
Promosi
.066
Price Place
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.542
1.844
.089
.090
.748
.456
.427
2.340
.167
.101
.183
1.659
.100
.507
1.974
.433
.096
.480
4.496
.000
.538
1.857
a. Dependent Variabel: Keputusan_Mahasiswa
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.13 diatas terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel independen > 0,10 dan nilai VIF semua variabel independen < 10,00, yang ditunjukkan dengan nilai Tolerance untuk Product sebesar 0,542, Promosi sebesar 0,427, Price sebesar 0,507 dan Place sebesar 0,538. Serta nilai VIF untuk Product sebesar 1,844, Promosi sebesar 2,340, Price sebesar 1,974 dan Place sebesar 1,857.
79
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko atau dapat dikatakan bebas dari problem multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
80
Berdasarkan gambar 4.2, grafik Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Penggunaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini akan memperlihatkan apakah political marketing mix mempengaruhi keputusan mahasiswa aktif Strata 1 untuk memilih pada calon presiden dan calon wakil presiden. Hasil pengujian regresi linier berganda terangkum sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Product
-.017
.070
Promosi
.066
Price Place
Coefficients Beta
T
Sig.
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.089
.090
.748
.456
.167
.101
.183
1.659
.100
.433
.096
.480
4.496
.000
a. Dependent Variabel: Keputusan_Mahasiswa
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
81
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi diatas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut: Y= 5,912 - 0,17X1 + 0,66X2 + 0,167X3+ 0,433X4 Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar 5,912 artinya jika nilai variabel independent nol maka nilai variabel dependen sebesar 5,912 dalam hal ini jika Rasio Product, Promosi, Price dan Place bernilai 0,00 (nol) maka rasio Keputusan mahasiswa akan meningkat sebesar 6% (pembulatan). Nilai variabel Produk (X1) menunjukkan tanda negatif dinilai (0,25) artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel product dalam hal ini meningkatkan 1% Rasio Product akan menurunkan variabel Rasio Keputusan mahasiswa sebesar 0,025%. Setiap kenaikan 1 satuan variabel Promosi (X2) maka akan menaikkan nilai variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y) sebesar 0,066 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Setiap kenaikan 1 satuan variabel Price (X3) maka akan menaikkan nilai variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y) sebesar 0,167 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Setiap kenaikan 1 satuan variabel Place (X4) maka akan menaikkan nilai variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y) sebesar 0,433 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. 82
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 261:83). Nilai (R2) yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Std. Error of the Model 1
R
R Square .645a
Adjusted R Square
.416
.391
Estimate 2.563
a. Predictors: (Constant), Place, Price, Product, Promosi
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,391 hal ini berarti 39,1% variabel dependen Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi dapat dijelaskan oleh variabel product, promosi, price, dan place. Sedangkan sisanya sebesar 0,609 atau 60,9% (1 - 0,391) dijelaskan oleh faktorfaktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
83
b. Hasil Uji t (Uji Parsial) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0 diterima dan menolak Ha. Hasil uji statistic t dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini: Tabel 4.16 Hasil Uji t a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Product
-.017
.070
Promosi
.066
Price Place
Coefficients Beta
T
Sig.
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.089
.090
.748
.456
.167
.101
.183
1.659
.100
.433
.096
.480
4.496
.000
a. Dependent Variabel: Keputusan_Mahasiswa
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan pada tabel coefficients diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
84
Hipotesis 1 : Pengaruh Product terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 Terlihat bahwa thitung koefisien product adalah -0,238, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 98 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah jumlah data, 100 -2 = 98). Didapat ttabel adalah 1,98. Variabel product memiliki nilai p-value 0,813 > 0,05, artinya tidak signifikan, sedangkan thitung < ttabel, (-0,238 < 1,98), maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien product secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridho Bramulya Ikhsan dan Muchin Saggaff Shihab (2010) bahwa nilai variabel produk sangat rendah dibandingkan dengan variabel yang lain hal ini menunjukkan bahwa ketidakterikatan mahasiswa pada variabel ini dan hal ini menjadi satu masukan bagi kandidat untuk lebih meningkatkan citra diri sebelum pemilihan seperti pembentukan visi misi kandidat, pemilihan partai politik sebagai perahu kemenangan serta membuat janji politik yang sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi dimasyarakat pemilih.
85
Selain itu, perilaku memilih juga sarat dengan kedekatan ideologi antara pemilih dengan partai politik. Masing-masing kontestan membawa ideologi yang berbeda satu dengan yang lain. Sementara itu, didalam struktur masyarakat juga terdapat beragam ideologi yang saling berinteraksi. Selama periode kampanye pemilu, muncul kristalisasi dan pengelompokkan antara ideologi yang dianut oleh masyarakat dengan ideologi yang dibawa kontestan. Masyarakat akan mengelompokkan dirinya kepada kontestan yang memiliki ideologi sama dengan yang mereka anut sekaligus juga menjauhkan diri dari ideologi yang berseberangan dengan mereka (Firmanzah, 2012: 90). Bartels (1988, dalam Firmanzah, 2012: 102) beragumen bahwa ketidakpastian atas program kerja partai atau calon pemimpin memiliki efek negatif terhadap persepsi pemilih. Pemilih tidak memiliki ketertarikan kepada program-program kerja yang sama sekali tidak menjawab permasalahan yang mereka hadapi. Tentu saja hal ini semakin menjauhkan kemungkinan untuk dipilih oleh para pemegang hak pilih selama pemilu.
86
Hipotesis 2 : Pengaruh Promosi terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 Terlihat bahwa thitung koefisien promosi adalah 0,748, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 98 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah jumlah data, 100 -2 = 98). Didapat ttabel adalah 1,98. Variabel promosi memiliki nilai p-value 0,456 > 0,05, artinya tidak signifikan, sedangkan thitung < ttabel, (0,748 < 1,98), maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Hasil penelitian ini sesuai dengan tulisan dalam bukunya Firmanzah yang berjudul Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas (2012: 203) bahwa meski pemilihan media promosi perlu dipertimbangkan. Tidak semua media tepat sebagai ajang untuk melakukan promosi. Harus dipikirkan dengan matang media apa yang paling efektif dalam mentransfer pesan politik. Rothschild (1978) menunjukkan pilihan media merupakan salah satu faktor penting dalam penetrasi pesan politik ke publik. Mengetahui adanya perbedaan tingkat penetrasi media (TV, radio, media cetak, seperti Koran dan majalah) dalam suatu wilayah penting dilakukan untuk menjamin efektifitas pesan politik yang akan disampaikan. 87
Hipotesis 3 : Pengaruh Price terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 Terlihat bahwa thitung koefisien price adalah 1,659, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100 -2 = 98). Didapat ttabel adalah 1,98. Variabel price memiliki nilai p-value 0,100 > 0,05, artinya tidak signifikan, sedangkan t hitung < ttabel , (1,659 < 1,98), maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Diah Natalisa (2008) bahwa masih banyak mahasiswa yang belum familiar dengan para kandidat. Rasanya cukup ironis, para kalangan terdidik tersebut masih belum mengenal kandidat apalagi memahami dengan baik apa yang ditawarkan para kandidat, walaupun persepsi kandidat pasti sudah merasa optimal mengekspose diri mereka. Selain
itu
juga,
suatu
institusi
politik
berusaha
untuk
meminimalisasi harga produk politik (minimalisasi resiko) mereka dan meningkatkan (maksimalisasi) harga produk politik lawan. Menjadikan harga produk politik lawan semakin mahal (semakin beresiko) merupakan strategi yang bisa digunakan partai politik atau calon 88
presiden guna memperoleh dukungan publik, sebab pemilih akan memilih partai atau kontestan yang memiliki resiko atau harga relatif paling kecil (Firmanzah, 2012: 205-206). Hipotesis 4 : Pengaruh Place terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 Terlihat bahwa thitung koefisien place adalah 4,496, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 98 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah jumlah data, 100 -2 = 98). Didapat ttabel adalah 1,98. Variabel place memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05, artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel , (4,496 > 1,98), maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridho Bramulya Ikhsan dan Muchsin Saggaff Shihab (2010) yang menyatakan bahwa variabel place merupakan variabel dominan dan menjadi prioritas pertama bagi mahasiswa dalam membuat keputusan. Tempat dalam dunia politik berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi
sebuah
institusi
politik
dan
kemampuannya
dalam
berkomunikasi dengan para pemilih atau calon pemilih (Niffenegger, 1989 dalam Firmansyah, 2012). Kampanye politik memang harus bisa menyentuh segenap lapisan masyarakat. Sistem distribusi diartikan 89
sebagai suatu jaringan yang berisi orang dan institusi yang terkait dengan aliran produk politik kepada masyarakat secara luas, sehingga masyarakat dapat merasakan dan mengakses produk politik dengan lebih mudah. Dengan melaksanakan strategi penempatan kader dan manajemen massa yang baik, seorang kandidat dapat mengambil hati massa dalam jumlah yang jauh lebih besar. Demikian juga dengan kunjungan kandidat ke daerah-daerah terpencil akan diapresiasi positif oleh konstituen. Selain itu, dapat terlihat bahwa variabel tempat memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan mahasiswa memilih. Hal ini terlihat dari nilai t-hitung tempat (4,496) paling besar di antara nilai t-hitung produk (0,238), promosi (0,748) dan harga (1,659).
90
c. Hasil Uji F (Uji Simultan) Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah: Tabel 4.17 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
444.590
4
111.148
Residual
624.160
95
6.570
1068.750
99
Total
F 16.917
Sig. a
.000
a. Predictors: (Constant), Place, Price, Product, Promosi b. Dependent Variabel: Keputusan_Mahasiswa
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Hipotesis 1: Pengaruh Political marketing mix terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel Political marketing mix (product, promosi, price, dan place) terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. Dari perhitungan didapat nilai Fhitung pada model 1 didapat sebesar 16,917.
91
Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 4 dan df2 = 95, didapat nilai Ftabel = 2,47. Karena nilai Fhitung (16,917) > nilai Ftabel (2,47) maka dapat disimpulkan bahwa empat variabel independen yaitu produk, promosi, price, dan place dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi. Sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian ini seseuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ridho Bramulya Ikhsan dan Muchsin Saggaff Shihab (2010) bahwa variabel political marketing mix yang terdiri dari produk (X1), promosi (X2), price (X3), dan place (X4) berpengaruh secara bersamasama dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih.
92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Pengolahan data pada penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linear berganda adalah untuk mengetahui keputusan memilih mahasiswa dalam pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden 2014 berdasarkan persepsi mahasiswa. Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan: 1. Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Pengaruh ini dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikan produk sebesar 0,813 dengan nilai t-hitung sebesar -0,238. 2. Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Pengaruh ini dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikan promosi sebesar 0,456 dengan nilai t-hitung sebesar 0,748. 3. Price tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Pengaruh ini dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikan price sebesar 0,100 dengan nilai t-hitung sebesar 1,659. 4. Place berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Pengaruh ini dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikan place sebesar 0,000 dengan nilai t-hitung sebesar 4,496.
93
5. Political marketing mix yang terdiri dari produk, promosi, price dan place berpengaruh baik secara simultan terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden 2014. 6. Hasil regresi linear berganda membuktikan juga bahwa variabel place merupakan pengaruh dominan bagi mahasiswa untuk memilih pada Pemilu Presiden Republik Indonesia 2014. B. Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk variabel produk, sebaiknya kandidat lebih berusaha lagi dalam meningkatkan citra dirinya sebelum dan pasca pemilihan, seperti pembentukan visi misi atau program kerja kandidat, pemilihan partai politik pengusung kandidat,
serta membuat janji politik yang sesuai
dengan permasalahan yang sedang terjadi dimasyarakat pemilih. 2. Untuk variabel promosi, Pemilihan media perlu dipertimbangkan. Tidak semua media tepat sebagai ajang untuk melakukan promosi, maka harus dipikirkan media yang efektif dalam mentransfer pesan politik. Dan juga promosi partai politik tidak hanya dilakukan semasa periode kampanye belaka. Aktivitas promosi harus dilakukan terus-menerus dan permanen dan tidak hanya terbatas pada periode kampanye saja. 3. Untuk variabel price, sesuatu yang diberikan dan dikorbankan oleh masyarakat adalah kepercayaan dan keyakinan akan partai atau kontestan yang didukung. Maka hal itu sudah menjadi tugas bagi partai atau kontestan dalam
menjaga kepercayaan dan keyakinan yang telah 94
diberikan saat mereka nantinya keluar sebagai pemenang dalam pemilihan umum. Dan juga jangan melupakan janji-janji yang telah diumbar selama waktu kampanye. 4. Untuk variabel place, distribusi produk politik
harus bisa menyentuh
segenap lapisan masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan dan mengakses produk politik dengan mudah.
95
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.”Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”, Edisi Revisi VI, Cetakan Ketigabelas, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta, 2006. Astuti, Widji.“Peranan Pemasaran Politik Kandidat dalam Meyakinkan Pemilih pada PILKADA Kota Malang”, National Conference on Management Research, 2008. Baines, Paul R, Brennan, Ross, Egan, John.“Structure and Strategy in Political Market”, Middlesex University Discussion Paper Series. Middlesex University Bussiness School, London, 2003. Bramulya Ikhsan, Ridho dan Saggaff Shihab, Muchsin.“Political Marketing Mix dan Pengaruhnya Mahasiswa Universitas Lampung”, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol. 8 No.16, 2010. Bruce I. Newman.”Handbook of Political Marketing, Sage Publication, 1999. Dooradi M, Dicky.”Penerapan Teknik Political Marketing dan Hubungannya dengan Demokrasi Internal Partai Politik”,Universitas Indonesia, 2006. Firmanzah.“Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas”, Edisi Revisi, Cetakan Ketiga, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2012. Firmanzah.“Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi”, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2011. Firmanzah.“Persaingan, Legitimasi dan Marketing Politik: Pembelajaran Politik 2009”, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, 2010. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, UNDIP, Semarang, 2006. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21, Update PLS Regresi”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2013. Harris, P.“To Spin Or Not to Spin That is The Question, The Emergence of Modern Political Marketing”, The Marketing Review 2, pp.35-53, 2001. Kolter Phillip dan Kevin L Keller.“Manajemen Pemasaran”, Edisi Ketiga Belas, Jilid Pertama, Erlangga, Jakarta, 2007. Kotler Philip. “Manajemen Pemasaran”, Edisi 12, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009.
96
Natalisa, Diah.”Implementasi Political Marketing yang Beretika dalam Penyelenggaraan PILKADA dapat Menciptakan Harmonisasi Hubungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah Guna Mendukung Keutuhan NKRI”, Essay Book II, Lembaga Ketahanan Nasional RI, 2012. Newman, Bruce I dan Perloff, Richard M. 2004. “Political Marketing, Theory, Research and Applications” Dalam Kaid, Linda Lee, Handbook of Political Communication research; London. Lawrence Erlbaum ssociates, Publishers Poerwadi, Heroe. “Sistem Demokrasi: Marketing Politik dan Jaminan Kebenaran Informasi”, Jurnal Studi PemerintahanVol 2 No. 1, Akademi Komunikasi Indonesia, Yogyakarta, 2011. Siregar, Syofian. “Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif”. Jakarta : Bumi Aksara. 2013. Sugiono, Arif. “Membongkar Kemenangan SBY-Budiono”, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan Vol 3 No. 7, Universitas Lampung, 2009. Sugiyono.“Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2010. Sujarweni, V. Wiratma & Poly Endrayanto. “Statistika untuk Penelitian”. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2012. Umar, Husein,”Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010. Wring, D.“Reconciling Marketing With Political Science, Theories of Political Marketing”, Journal of Marketing Management Vol 13, pp,651-663, 1997. www.kpu.go.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015. www.unpam.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015. www.stiead.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015. www.uinjkt.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015 www.umj.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015
97
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner
Ciputat,
April 2015
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Responden Di tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya: Nama NIM Fak/Jur
: Restu Dwi Pratama : 1110081000134 : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Political Marketing Mix Terhadap Keputusan Memilih Mahasiswa dalam Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014”. Sehubungan dengan hal tersebut saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi beberapa pertanyaan/pernyataan pada kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya, Peneliti
(Restu Dwi Pratama)
98
IDENTITAS RESPONDEN A. Identitas Responden Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada Sdra/Sdri untuk mengisi data-data berikut ini: Nama
: ……………………………………………..
Jenis Kelamin
: ( ) Pria
Usia saat ini
: (Pilih salah satu dibawah ini)
(
) Wanita
( ) 17 – 20 tahun ( ) 21 – 25 tahun ( ) 26 – 30 tahun ( ) > 30 tahun Asal Kampus
: …………………………………………….
B. Cara mengisian Kuesioner Silahkan anda pilih jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan kondisi yang ada dengan jalan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia. 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
(STS) (TS) (RG) (S) (SS)
99
Produk (X1 ) NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PERNYATAAN SS
JAWABAN S RG TS
STS
SS
JAWABAN S RG TS
STS
SS
JAWABAN S RG TS
STS
Menurut anda, visi misi partai yang mengajukan kandidat baik Menurut anda, track record partai pengusung kandidat baik Menurut anda, partai politik yang mengusung nama kandidat presiden bersih dari isu-isu negatif Menurut anda, program kerja kandidat sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi Menurut anda, program kerja kandidat akan dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi Menurut anda, partai politik pengusung kandidat tegas dan konsisten dalam memerangi KKN. Menurut anda, kandidat akan membawa kondisi negara lebih baik.
Promosi (X2 ) NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PERNYATAAN Menurut anda, iklan kampanye kandidat diberbagai media menarik Menurut anda, komunikasi kandidat dengan pemilih terjalin baik Menurut anda, kandidat akan mengakomodir kemauan pemilih Menurut anda, penggunaan jargon kandidat mampu menarik suara para pemilih Menurut anda, penggunaan media kampanye kandidat efektif. Menurut anda, iklan tentang kandidat sangat unik. Menurut anda, iklan kampanye yang dilakukan kandidat merata disegala lapisan masyarakat Menurut anda, keikutsertaan kandidat dalam acara debat kandidat akan menarik dukungan yang lebih banyak dari para pemilih
Price (X3) NO 1. 2. 3.
PERNYATAAN Sepengetahuan anda, biaya kampanye yang dipersiapkan kandidat besar. Sepengetahuan anda, biaya kampanye kandidat berasal dari sumber yang jelas bukan fiktif. Sepengetahuan anda, kandidat mampu memberikan citra positif 100
4. 5. 6.
bagi pemilih Menurut anda, kandidat akan membawa bangsa atau negara lebih maju Menurut anda, kandidat harus berlatar belakang pendidikan tinggi Sepengetahuan anda, kandidat merupakan orang yang religius
Place (X4) NO 1. 2. 3. 4. 5.
PERNYATAAN SS
JAWABAN S RG TS
STS
SS
JAWABAN S RG TS
STS
Menurut anda, kunjungan kandidat ke daerah akan membawa pengaruh bagi suara pemilih Menurut anda, kehadiran kandidat di setiap daerah menarik perhatian para pemilih Menurut anda, kandidat berinteraksi baik dengan masyarakat saat berkampanye. Menurut anda, kunjungan kampanye kandidat ke daerah efektif. Kandidat mampu berkontribusi untuk daerah asalnya.
Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi di Jakarta (Y) NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PERNYATAAN Anda memilih kandidat karena adanya kebutuhan sosok pemimpin yang baru Anda mendapat informasi tentang kandidat dari media Anda mendapat informasi tentang kandidat dari keluarga, teman atau kerabat Sebelum memilih kandidat, anda memiliki pertimbangan tertentu seperti program kerja atau janji politik yang ditawarkan Sebelum memilih kandidat, anda membandingkan para kandidat. Tingkat kepercayaan kepada kandidat menjadi salah satu faktor dari keputusan memilih anda. Anda memilih kandidat karena kualitas kandidat sesuai yang anda inginkan
101
Lampiran 2. Jawaban Responden Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Jenis Kelamin 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Responden 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
102
Jenis Kelamin 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2
Responden 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Jenis Kelamin 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Usia 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Responden 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Usia 1 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
103
Responden 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Usia 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1
Variabel Product (X1) Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TP Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TP 1 4 3 3 3 2 1 4 20 51 1 1 1 3 3 1 3 13 2 4 5 1 4 4 1 3 22 52 3 4 3 4 4 5 3 26 3 4 3 4 3 4 4 3 25 53 4 4 4 4 4 5 5 30 4 4 3 5 4 4 3 3 26 54 3 3 3 2 2 3 3 19 5 4 4 3 4 4 3 4 26 55 3 4 3 4 4 3 3 24 6 3 4 2 2 2 3 3 19 56 4 4 1 4 4 2 3 22 7 3 3 2 3 3 3 3 20 57 4 4 4 5 4 5 5 31 8 4 3 2 4 4 3 3 23 58 4 3 2 4 4 3 3 23 9 3 4 2 4 4 3 3 23 59 2 4 1 3 3 1 3 17 10 4 4 3 4 4 3 3 25 60 4 4 1 4 5 5 5 28 11 4 4 3 3 3 3 3 23 61 2 2 1 3 3 1 2 14 12 4 4 3 4 3 3 3 24 62 4 4 1 4 4 1 3 21 13 3 4 2 3 4 4 4 24 63 3 4 3 4 4 2 3 23 14 2 3 2 3 3 3 4 20 64 2 2 3 3 3 3 3 19 15 1 4 1 4 4 2 3 19 65 4 3 3 4 4 3 3 24 16 3 3 2 3 3 3 4 21 66 4 4 3 4 3 3 3 24 17 4 3 2 4 4 2 1 20 67 4 4 4 4 3 4 28 5 18 2 2 1 3 3 3 3 17 68 4 4 2 4 2 4 3 23 19 2 1 2 4 4 2 2 17 69 3 3 3 4 3 2 3 21 20 4 5 5 4 4 5 5 32 70 3 4 3 4 4 2 3 23 21 3 2 2 2 2 1 3 15 71 2 2 2 2 2 3 3 16 22 3 4 3 3 4 5 5 27 72 4 4 3 4 3 3 3 24 23 3 3 2 4 3 2 3 20 73 3 3 2 4 3 3 3 21 24 4 5 3 3 3 3 3 24 74 3 2 1 4 3 2 4 19 25 4 3 2 5 5 3 3 25 75 2 4 3 4 4 3 3 23 26 3 2 2 4 3 2 3 19 76 4 4 4 4 31 5 5 5 27 2 3 3 2 4 2 3 19 77 4 3 4 4 3 3 26 5 28 3 3 2 3 3 2 2 18 78 2 4 1 3 4 1 2 17 29 4 5 3 4 5 4 5 30 79 3 4 1 4 4 2 1 19 30 3 3 2 3 3 3 19 80 4 4 2 4 3 1 3 21 2 31 2 2 1 2 2 1 2 12 81 3 4 1 3 3 2 2 18 32 2 2 1 4 4 1 2 16 82 3 1 4 4 1 4 22 5 33 2 2 3 2 2 2 3 16 83 1 1 1 1 1 1 1 7 34 3 2 2 3 2 2 3 17 84 2 1 4 2 2 4 4 19 35 4 3 1 3 3 2 3 19 85 4 3 3 3 4 3 3 23 36 4 3 2 4 3 2 2 20 86 4 4 2 2 27 5 5 5 37 3 4 4 4 3 2 4 24 87 4 4 3 4 3 3 4 25 104
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
2 3 4 4 3 2 1 3 1 4 4 4 4
2 2 4 3 3 3 5 2 1 5 4 4 4
2 1 3 4 1 2 3 1 1 4 3 2 5
3 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 5
3 2 4 4 4 4 3 2
1 4 3 4 4
3 1 3 3 3 2 3 1 1 3 2 2 3
3 1 3 4 3 4 3 3 1 3 3 1 3
18 12 25 26 21 20 20 15 9 27 23 21 28
88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 2 4 1 4 2 4 5
4 4 4 1 4
4 2 4 1 4 4 4 2 4 3 2 1 4
4 2 4 1 2 2 3 1 4 5
4 1 2
4 3 4
4 2 4
5 4
5
2 5 5
4 4 4 1 2
3 2 3 5
4 4 4 1 2
4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 1 2
4 2 4 1 3 3 3 3 4 5
3 1 3
28 16 27 15 23 17 25 24 28 29 24 7 19
Variabel Promosi (X2) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TP Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TP 5 4 4 2 3 3 3 4 28 51 4 3 4 4 4 4 4 4 31 5 5 3 3 4 3 4 5 32 52 4 4 3 4 2 4 31 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 30 53 3 2 3 4 4 3 25 1 5 4 2 2 2 4 4 2 4 24 54 4 4 3 2 4 4 4 30 5 4 4 4 3 4 4 3 4 30 55 4 3 3 3 3 4 3 4 27 5 3 3 1 3 4 3 4 26 56 2 2 2 3 4 4 5 5 27 4 3 3 2 4 4 3 4 27 57 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 4 3 2 3 4 3 4 27 58 4 4 4 2 4 4 2 4 28 4 4 3 2 4 3 4 5 29 59 4 4 3 2 3 3 4 5 28 4 4 4 2 2 3 4 5 28 60 4 2 4 5 1 5 5 5 31 4 3 2 1 1 1 2 2 16 61 4 2 2 2 3 4 3 4 24 4 3 3 2 3 2 3 4 24 62 4 4 4 3 2 2 3 27 5 4 3 4 2 3 4 2 4 26 63 4 4 4 2 4 3 4 5 30 4 4 3 2 3 4 4 4 28 64 4 3 3 2 4 3 3 4 26 4 4 3 3 4 4 3 4 29 65 4 4 4 2 3 4 4 4 29 4 4 4 2 3 2 1 4 24 66 4 3 2 4 4 4 4 4 29 5 3 3 2 4 4 5 67 4 4 4 3 4 4 4 4 31 5 31 4 3 2 1 3 3 3 4 23 68 4 4 2 2 2 2 2 4 22 4 2 2 1 2 1 1 2 15 69 4 4 3 3 4 2 3 5 28 2 4 4 1 2 4 4 5 26 70 4 3 3 4 4 3 3 4 28 4 1 3 3 2 2 3 5 23 71 3 3 3 2 3 3 3 3 23 4 4 3 4 4 5 5 5 34 72 4 3 3 3 2 3 1 5 24 4 3 3 3 3 4 2 5 27 73 4 3 3 2 3 2 3 5 25 105
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 4 3 2 2 4 4 3 4 1 2 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4
1
1
4 4 4 4
4 3 4 3
5 5
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5
3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3
2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 5
2 5 1
3 4 2
5
1
2 3 2 3 2
2 2 2 2 2
2 4 4 3 2 4 3 1 2 3 2 3 2 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3
4 4 3 2 3 2 4 1 2 4 2 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 1
4 4 4 3
5
4
3 4 2 2
5
3 4 4
5
5
3 1 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2
4 4
1
3 2 3 3 3 3 4
5
4 4 4 3 4 3 3 5
4 4 4 2 5 1
4 4 4 5
31 30 26 21 20 27 25 19 22 21 22 24 24 28 24 22 32 23 29 22 25 27 14 27 26 27 26
74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
3 4 4 4 3
4 4 3 3
5 5
3 4 4 3 4 4 3 4
4 4 2 2 3 2 3 2 4 4 2 4
5
5
1
4 4 4
4 3 4 3 4
3
4 5
1
3 4 4 1 2
Variabel Price (X3) P1 P2 P3 P4 P5 P6 TP Responden 5 5 5 24 51 3 3 3 5 4 5 4 24 52 3 3 4 4 4 21 53 3 3 3 5 4 5 5 23 54 1 3 4 4 4 4 4 4 24 55 4 4 56 3 3 2 3 19 4 4 4 4 22 57 3 3 4 4 4 4 4 23 58 3 4 5 59 3 3 3 2 20 106
1
3 3 4 3 2 3 4 1
2 2 4 4 3 4 4 2 4
2
4
3 3 4 3 4
1
1
3
4
5
2 2 1
3 1
2 2 2 4 1 5
4 4 4 5 1 2 1 2 2 2 2
4 2
3 1 2
3 3 4 3 3 3 2
3 4 4 3 3 4 3 2
5
1
3
4 2
5
4 5
3 4 4 4 3 1
4 2 5
3 3 4 3 1
3
5
4 4 5 2 2 5
3 3
4 3 4 2 2 4 2 1 1 1
2 3 3 4 2
4 3 1 2
5
4 5
3 2 5
4 4 4 1 5
4 4 5
4 3 3 5
3 3
4 4 4
2
5
3
4 4 3
4 4 4
1 2
1 2
1
5
3 4 5
P1 P2 P3 P4 P5 P6 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 2 5 4 3 3 3 2 5 5 2 3 3 3 5 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 2 3 3 5 4 4 2 2 3
4
TP 27 26 25 20 21 26 24 21 20
29 27 28 25 17 30 27 18 24 18 28 32 26 33 32 21 25 24 26 23 30 22 30 31 28 8 22
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
4
5 5 5 4 5 4 4
2 2 3 3 3 3 3 3 3 2
2
4
4 5 5 5 5 5
3
1 3
4 3 3 3
4
3 3 3
3 3 3
4 4 4
4 4
3
4 2 2 2
4 5 2
4 4
3 3 2 3 2
4 4 5 3 3 3 3 3 2
3 3
3 2 2
5
4
3 1 3 3 2 3 2
3 1 3 2 3 3 3
4
4
4
3 3
3 2
3
3 1 3 5
4 4
5 5
4
4
2
4 2 2 1
5 5 3
5 2 3
4 3
5
3 1
4
5
4
3
3
4
2
4 5
4
2
5 5
1 3 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3
3
2 3 3
5 4
1
5 5 4 4 4 5 3
5 3 2
5 4 5 5 5 3
4 3
5 2
5 3
4 5 4 3 3 3 2 2
5 5 5 5 4 4 3 2
5 4 5
5 5 4 5 4 4 4 4
4
3 3 2
3 3 3
5 5 5
4 4 5
3
3
5
5
2
3
5 5
4
1
5 5 2
4 3
3
22 17 20 25 24 23 19 22 17 14 22 24 29 23 24 22 22 15 21 22 22 10 23 23 17 22 17 23 19 15 22 26 22 21 20 25 10 26 23 107
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 5 2
5 2 2
5 5 4 5 5 3
5 3
5 4 4 3
5 5 5 5 5 4 4 4
4
4
4
3 3
2 3
3 3
4
4
4
3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
3 3
3 3
4 4
4 4
3
3
4 4
4
5
3
3 3
4
4
3 3
2
3 3 2 2 3 2 2 3 3
4
4
1 3 3
1
3 3 3
4
4
3
3 3 2 2 3 3 3
5 4
4 4 4
4 5 4
3 3 1 3
4 5 2 3
5 3
2
4
4 4
1 3 1
4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 2
5 4 1 5
4 4 5 5 4
1 3 3 3 3
5 5 5 3
5 4 4 3 3 1 3 5
5 1 3 3 3
5 5 3 3
2 4
3 3
4
4
3
4
2
3
3
5 5 4 4
5
5 5
5 5 5 5
2 3
4 5 4
4 3 2 2 3
4 4 4
2
4
3
3
4 5 5 4 5 4
5 5 4 5 4
19 18 18 24 20 22 25 24 19 24 22 20 22 21 22 16 22 21 13 23 22 18 25 20 20 21 20 25 23 23 26 22 22 22 24 23 23 28 23
49 50
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
5
2
3
4
3 3
3 3
5 5
5 4
23 22
99 100
Variabel Place (X4) P1 P2 P3 P4 P5 TP Responden 51 4 4 4 3 3 18 52 4 4 4 3 3 18 53 4 4 4 3 3 18 54 4 4 4 3 4 19 55 4 4 4 3 4 19 56 4 4 4 4 3 19 57 4 4 4 4 3 19 58 4 4 4 3 4 19 59 3 4 4 2 2 15 60 5 3 3 4 5 20 61 3 3 2 2 2 12 62 3 3 3 2 2 13 63 4 5 4 4 4 21 64 3 4 4 3 3 17 65 4 4 4 3 3 18 66 4 4 4 4 3 19 67 4 4 4 4 4 20 68 2 3 3 3 2 13 69 4 2 4 4 4 18 70 5 2 5 4 5 21 71 5 5 5 3 3 21 72 4 4 5 4 4 21 73 1 2 2 2 2 9 74 5 5 4 3 4 21 75 4 3 3 2 3 15 76 4 5 3 3 4 19 77 2 2 4 3 3 14 78 2 3 3 3 3 14 79 5 4 5 5 5 24 80 4 4 4 4 4 20 81 3 1 3 1 1 9 82 2 4 3 3 3 15 83 2 4 2 2 3 13 84 3 4 4 2 3 16 108
2 1
1 2
1
1 2
5
2
2 2
4
P1 P2 P3 P4 P5 3 5 4 4 4 2 4 4 4 5 2 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 2 5 1 5
4 5 3 5 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 1 5
3 5 1 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 1 3
3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 1 3
2 5 3 3 4 4 4 4 3 1 2 2 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 1 4
9 16
TP 15 24 14 20 19 17 20 19 19 15 13 15 18 18 18 16 19 19 17 17 15 16 18 18 19 21 17 16 19 18 15 19 5 20
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3 4 4 2 3 5 4 4 3 3 3 1 3 4 4 5
3 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4
3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 1 3 4 4 5
3 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3
3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4
15 17 21 16 14 21 16 18 17 14 18 7 17 20 20 21
85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 4 4 2 4 4 1 4 3 4 4 5 5 5 1 2
5 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 5 3 1 1
4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 1 3
3 3 4 2 3 3 1 3 3 3 3 3 5 3 1 5
3 4 5 4 4 4 1 3 4 2 2 4 4 4 1 2
19 17 21 16 19 18 5 18 18 16 16 20 23 18 5 13
Variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 TK Resp K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 51 4 4 1 5 1 1 1 16 5 4 4 4 1 1 1 52 4 4 4 4 1 1 1 18 4 4 5 5 2 5 4 53 4 5 4 5 4 3 3 25 4 3 2 2 2 2 2 54 5 5 5 5 1 1 1 22 4 4 4 4 2 2 1 55 4 4 4 4 1 1 1 18 4 4 4 4 2 2 1 56 4 4 3 4 2 2 2 19 5 5 3 4 2 2 2 57 3 3 3 4 2 2 2 17 4 4 4 4 3 3 3 58 5 5 5 4 4 4 2 25 4 5 4 4 3 3 1 59 5 3 2 4 2 2 2 18 4 4 4 5 1 1 1 60 5 5 4 4 2 4 2 22 4 4 1 2 1 1 1 61 3 4 4 4 1 1 1 17 2 2 2 2 2 2 2 62 4 4 4 2 2 2 2 18 3 3 3 4 1 1 1 63 4 4 4 5 2 3 2 21 4 4 4 4 2 2 1 64 3 4 3 3 2 2 2 17 3 3 3 4 3 3 2 65 5 5 5 2 1 1 1 19 4 4 4 3 3 3 2 66 4 1 1 4 1 1 1 12 4 4 3 2 2 2 1 67 4 4 4 4 2 2 1 19 4 4 4 4 3 4 3 68 3 3 2 3 2 2 1 14 3 3 3 3 2 2 2 69 3 4 4 4 1 1 1 17 4 4 4 4 2 2 2 70 4 4 2 4 2 2 1 17 4 2 2 4 2 2 2 109
TK 19 24 15 19 19 21 22 21 19 13 12 15 19 18 20 16 22 16 20 16
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
5 4 4 5 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 3 4 4 4 5 4 4 1 4 4 3 4
4 4 4 5 3 4 2 4 5 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 5 3 3 4 4 4 5 4 4 3 5 3 3 4
5 4 5 5 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 5 4 4 3 3 3 1 3 4 3 5
3 2 2 1 1 3 2 1 4 2 1 1 1 1 3 3 4 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 4 4
3 2 2 1 1 3 3 1 3 2 1 1 2 1 3 3 4 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2
2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1
23 20 20 21 16 20 12 17 23 19 18 19 14 16 18 15 21 16 15 21 20 18 21 19 19 12 20 18 19 22
110
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 1 4 3 4 5 4 4 5 1 5
3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 2 1 4 4 5 5 4 4 5 1 2
4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4 5 4 4 4 5 2 1 3 4 5 5 4 4 4 1 4
3 5 3 4 2 4 3 3 3 5 1 2 1 5 5 4 5 4 3 2 1 5 2 3 5 2 5 4 2 2
3 1 2 3 2 1 2 2 3 2 2 1 1 3 3 1 4 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 4
3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 4 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2
3 1 2 1 2 1 2 2 4 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 4
19 19 19 17 17 16 18 13 21 19 16 17 14 21 23 17 23 20 20 13 6 19 17 21 23 18 20 20 9 21
Lampiran 3. Hasil SPSS Karakteristik Responden jenis kelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-laki
62
62.0
62.0
62.0
Perempuan
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
usia Frequency
Percent
Valid
Comulative
Percent
Percent
17 – 20
47
47.0
47.0
47.0
21 – 25
52
52.0
52.0
99.0
26 – 30
1
1.0
1.0
100.0
> 30
0
0.0
0.0
100.0
Total
83
100.0
100.0
Asal Perguruan Tinggi Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STIE AD
3
3.0
3.0
3.0
UIN
7
7.0
7.0
10.0
UMJ
5
5.0
5.0
15.0
85
85.0
85.0
100.0
100
100.0
100.0
UNPAM Total
111
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Item rhitung rtabel Keterangan Pertanyaan Produk (X1) P1 0,742 0,195 valid P2 0,704 0,195 valid P3 0.718 0,195 valid P4 0,661 0,195 valid P5 0,682 0,195 valid P6 0,749 0,195 valid P7 0,690 0,195 valid Promosi (X2) P1 0,517 0,195 valid P2 0,669 0,195 valid P3 0,570 0,195 valid P4 0,445 0,195 valid P5 0,621 0,195 valid P6 0,659 0,195 valid P7 0,596 0,195 valid P8 0,621 0,195 valid Price (X3) P1 0,536 0,195 valid P2 0,533 0,195 valid P3 0,598 0,195 valid P4 0,642 0,195 valid P5 0,545 0,195 valid P6 0,661 0,195 valid Place (X4) P1 0,804 0,195 valid P2 0,742 0,195 valid P3 0,795 0,195 valid P4 0,750 0,195 valid P5 0,795 0,195 valid Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y) KM1 0,683 0,195 valid KM2 0,691 0,195 valid KM3 0,771 0,195 valid KM4 0,582 0,195 valid 112
KM5 KM6 KM7
0,478 0,409 0,261
0,195 0,195 0,195
Variabel Produk Promosi Price Place Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan
113
Cronbach's Alpha 0,831 0.724 0.610 0.835 0,665
valid valid valid
N of Items
Keterangan
7 8 6 5 7
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Keputusan Produk Promosi N Normal Parametersa Mean Std. Deviation
Price
Place
memilih
100
100
100
100
100
21.44
25.90
21.38
17.09
18.25
4.998
4.444
3.592
3.643
3.286
Most Extreme
Absolute
.093
.109
.179
.159
.120
Differences
Positive
.044
.066
.093
.112
.071
Negative
-.093
-.109
-.179
-.159
-.120
Kolmogorov-Smirnov Z
.925
1.090
1.785
1.586
1.203
Asymp. Sig. (2-tailed)
.359
.186
.003
.013
.111
a. Test distribution is Normal.
114
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Produk
-.017
.070
Promosi
.066
Price Place
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.542
1.844
.089
.090
.748
.456
.427
2.340
.167
.101
.183
1.659
.100
.507
1.974
.433
.096
.480
4.496
.000
.538
1.857
a. Dependent Variable: Keputusan_memilih
115
Lampiran 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Model Summaryb
Model
R .645a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .416
.391
2.563
a. Predictors: (Constant), Place, Price, Produk, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan_memilih ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
444.590
4
111.148
Residual
624.160
95
6.570
1068.750
99
Total
F
Sig.
16.917
.000a
a. Predictors: (Constant), Place, Price, Produk, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan_memilih Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Produk
-.017
.070
Promosi
.066
Price Place
Beta
t
Sig.
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.089
.090
.748
.456
.167
.101
.183
1.659
.100
.433
.096
.480
4.496
.000
a. Dependent Variable: Keputusan_memilih
116