JURNAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh
SINTAWATI 10210908
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2011 - 2012
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA SISWA SMPN 1 TANGGEUNG KAB.CIANJUR SINTAWATI
[email protected] SDN TEGALMERAK KEC.TANGGEUNG KAB.CIANJUR ABSTRAK Penelitian ini di latarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf narasi. Permasalahan dalam pembelajaran menulis paragraf narasi yang terjadi dikelas VIII SMPN 2 Tanggeung adalah rendahnya minat siswa dalam membut sebuah karangan,aktivitas dan hasil belajar siswa. Rumusan masalahnya adalah : (a) Apakah dengan menggunakan metode clustering dapat meningkatkan pembelajaran menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung ? (b) Apakah terdapat perbedaan pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode clustering dan pembelajaran menulis paragraf narasi tanpa menggunakan metode clustering ? Metode clustering adalah sebuah model dalam pembelajaran menulis atau mengarang yang ditemukan dalam buku quantum learning, yaitu aktivitasnya menyeimbangkan belahan otak kiri dan otak kanan, prakteknya siswa mengelompokkan kata kemudian memilih kata itu dan mengembangkannya menjadi sebuah kalimat dengan cepat. Hasil penelitian ini adalah menggunakan metode clustering, karena dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam menulis paragraf narasi. Uji coba yang penulis lakukan Terbukti dengan adanya perbedaan yang signifikan 0,03 (97%) metode clustreing dapat meningkatkan pembelajaran menulis paragraf narasi pada siswa SMPN 2 Tanggeung. Kata kunci : pembelajaran, menulis paragrap narasi, clutering
PENDAHULUAN Latarbelakang masalah Keterampilan menulis peserta didik dalam pembelajaran diarahkan agar peserta didik mampu menuangkan segala fikiran, pengalaman, pesan, perasaan, gagasan, pendapat, imajinasi dalam bentuk bahasa lisan secara benar. Menurut De Forterdan Hernachi (2003:179) menulis merupakan aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak kanan berhubungan dengan emosi, perasaan sedangkan belahan otak kiri berhubungan dengan logika, ilmu pengetahuan. Hal ini berarti pembelajaran menulis tidak hanya berhubungan dengan semangat, spontanitas, emosi, warna, kegembiraan dan sebagainya. Dalam hal ini pembelajaran menulis atau mengarang peserta didik harus lebih sering dibimbing dalam hal menulis kalimat, ejaan, penyuntingan, dan tata bahasa, sedangkan hal yang berhubungan dengan otak kanan tidak tersentuh. Dan untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan dalam merespon pelajaran menulis tidaklah mudah sesuai dengan teori bahwa menulis merupakan aktivitas otak kiri dan otak kanan saat menulis karangan otak kiri peserta didik bekerja dengan logika dan ilmu pengetahuan di otak kanan diseimbangkan dengan emosi dan perasaan. Karena itu selaku pendidik harus bisa menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, serta mampu menjalin ikatan emosional yang menyenangkan dan memberi motivasi antara dirinya sebagai fasilitator dengan peserta didik. Atas dasar itulah penulis mencoba mengembangkan sebuah metode dalam proses pembelajaran mengarang atau menulis terutama menulis karangan narasi bagi siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung Kab.Cianjur, metode yang dimaksud adalah metode clustering. Metode ini pada intinya adalah proses menuangkan dan memilih kata kunci yang berhubungan dengan gagasan utama atau langsung menuliskannya kedalam kertas dengan cepat. Dengan ini penulis yakin dapat membantu memberikan kemudahan kepada diri peserta didik untuk mengeluarkan imajinasinya berupa menemukan kata-kata yang berhubungan dengan tema karangan, yang nantinya mempermudah penyusunan kalimat dalam mengarang. Hasil penelitian Suherna (2003), yang berjudul”Penggunaan metode clustering sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengarang siswa di sekolah dasar” dengan metode eksperimen dan menggunakan classroom action research beliau berhasil membuktikan bahwa penggunaan metode clustering dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa di
sekolah dasar, maka penulis masih perlu menilai metode clustering ini untuk meningkatkan kualitas mengarang pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung Kab.Cianjur. oleh karena itu penelitian ini berjudul “PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 TANGGEUNG KAB.CIANJUR”. Batasan Masalah Agar tidak terjadi permasalahan yang terlalu luas dalam penelitian ini, maka penulis perlu membatasi permasalahan tersebut sebagai berikut: a. Peningkatan belajar dalam menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode clustering pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. b. Hasil pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode clustering dan tanpa menggunakan metode clustering pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Apakah dengan menggunakan metode clustering dapat meningkatkan pembelajaran menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung ? b. Apakah terdapat perbedaan pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode clustering dan pembelajaran menulis paragraf narasi tanpa menggunakan metode clustering ? Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang merupakan pegangan bagi peneliti, serta untuk menguji kebenaran hipotesis. Berdasarkan penelitian sementara dari penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan menggunakan metode clustering bisa meningkatkan kemampuan menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. b. Dengan menggunakan metode clustering hasil menulis paragraf narasi menjadi lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan metode clustering. Metode Penelitian Penelitian meningkatkan kemampuan menulis paragraf narasi melalui metode clustering memerlukan interaksi langsung
dengan siswa, maka penelitian ini menggunakan atau melaksanakan eksperimen pada saat pembelajarannya. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis dan teliti dalam melakukan control terhadap kondisi. Dalam penelitian eksperimen peneliti memanipulasi stimuli, trimen atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang disebabkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut (Riyanto, 2001:35). Tujuan Penelitian penelitian ini memiliki tujuan yaitu: a. Untuk mengetahui penggunaan metode clustering dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. b. Untuk memperoleh keefektifan yang ingin dicapai mengenai penggunaan metode clustering dalam pembelajaran menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. Definisi Operasional Judul penelitian ini adalah PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 TANGGEUNG KAB.CIANJUR Hasil Penelitia Kesimpulan ini merupakan jawaban dari permasalahan yang dikemukakan pada bab 1 yaitu sebagai berikut : apakah model pembelajaran menulis paragraph narasi dengan menggunakan metode clustering dapat memudahkan siswa dalam membuat paragraph narasi ?. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan di kelas uji coba dengan menggunakan metode clustering maupun tes yang dilakukan di kelas pembanding tanpas menggunakan metode clustering didalam penyampaian pembelajaran menulis. Dari hasil tes ini bahwa keberhasilan yang dicapai di kelas uji coba yang menggunakan metode clustering adalah 97 %, sedangkan keberhasilan di kelas pembanding yang tidak menggunakan metode clustering adalah 57 %. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menulis paragraph narasi yang menggunakan metode clustering lebih berhasil dan lebih efektif dari pada pembelajaran menulis paragraph narasi yang tidak menggunakan metode clustering.
KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN
1.1 kajian teori Judul penelitian ini adalah PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 TANGGEUNG KAB.CIANJUR. Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda-beda maka akan dijelaskan pengertiannya dalam penelitian ini: a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. b. Pengertian Menulis Menulis adalah proses kegiatan berfikir manusia untuk menghasilkan sesuatu sebagai ungkapan, ide, fikiran dan perasaan dirinya kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri dalam bentuk tulisan. c. Pengertian Paragraf Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan kata lain yaitu alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk kedalam (geser ke sebelah kanan beberapa ketukan atau spasi).demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. d. Pengertian Narasi Narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama, narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan sebagai sebuah peristiwa yang terjadi dalam
kesatuan waktu atau dapat pula dirumuskan dengan cara lain. e. Pengertian Metode Clustering Metode merupakan suatu cara atau alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Jadi metode clustering adalah sebuah model dalam pembelajaran menulis atau mengarang yang aktivitasnya menyeimbangkan belahan otak kiri dan otak kanan prakteknya siswa mengelompokan kata kemudian memilih kata itu dan mengenbangkannya menjadi sebuah kalimat dengan cepat.
1.2 Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan metode ini penulis menguji cobakan suatu materi pembelajaran kapada siswa siswi kelas VIII SMP N 2 Tanggeung Kab. Cianjur. Langkah – langkah yang akan penulis lakukan dalam penerapan metode ini adalah : 1. Mempersiapkan materi yang diperlukan, yaitu persiapan pelaksanaan pembelajaran, strategi proses pembelajaran menulis dengan metode clustering serta pengepaluasiannya. 2. Memberikan petunjuk dan informasi tentang prosedur serta tugas – tugas yang harus dikerajakan peserta didik atau siswa. 3. Melaksanakan tahap – tahap proses pembelajaran mengajar secara sistematis sesuai dengan model yang telah disusun. 4. Menyusun laporan hasil kegiatan secara sederhana, penerapan metode ini meliputi empat kegiatan, yaitu : a. Menyusun silabus menulis b. Menyusun model pembelajaran menulis dengan menggunakan teknik clustering. c. Melaksanakan praktek kegiatan belajar mengajar di kelas VIII SMP N 2 Tanggeung Kab. Cianjur. d. Melakukan evaluasi proses belajar mengjar.
Keterangan :
HASIL DAN PEMBAHASAN 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan : Nilai test di kelas uji coba : Nilai test di kelas pembanding : --------Supaya lebih meyakinkan kesimpulan di atas maka dibawah ini penulis gunakan perhitungan statistic untuk membandingkan mean nilai test di kelas uji coba dan mean nilai tes di kelas pembanding. Rumus yang penulis gunakan adalah : t = MX – MY SDbM Keterangan : -
MX = nilai mean tes di kelas pembanding MY = nilai mean di kelas uji coba SD2X = standar deviasi dalam kuadrat nilai tes di kelas pembanding Sd2Y = standar deviasi dalam kuadrat nilai tes di kelas uji coba SD2MX = standar deviasi dalam kuadrat nilai tes di kelas uji coba SDbM = standar deviasi perbedaan mean
-
TABEL 9 PERSIAPAN PERHITUNGAN TARAF SIGNIFIKANSI PERBEDAAN MEAN TES DI KELAS UJI COBA DAN MEAN TES DI KELAS PEMBANDING
Tes di kelas uji coba nx F f.x fx2
Tes di kelas pembanding ny f f.x fy2
40
40
3
120
4800
50
10
500
25000
60
7
420
252000
70
6
420
29400
80
3
240
19200
90
1
90
8100
10 0
0
0
30
179 0
0
0
50
1
50
60
2
120
70
11
770
80
10
800
90
5
450
10 0
1
100
30
229 0
0 250 0 720 0 539 00 640 00 405 00 100 00 178 100
111700
-
X = nilai test dikelas uji coba
-
Y = nilsi test di kelas pembanding
-
Melalui table diatas dapat dihitung T hitung uji coba dua mean dapat dihitung dengan langkah – langkah sebagai berikut : MX2 = FX = 2290 =76 NX 30
-
MY2 = FY = 1790 = 60 NY 20 SD2X = FX2 – M2X = 178100 – (76)2 = 5937 – 5776 = 161 NX 30 SD2Y = FY2 – M2Y = 111700 – (60)2 = 3723 – 3600 = 123 NY 30 SD2MX = SD2X = 161 = 2,73 N-1 59 SD2MY = SD2Y = 123 = 2,08 N-1 59 SDbM = SD2MX + SD2MY = 2,73 + 2,08 = 4,81 = 2,19
T hitung = MX – MY = 76 – 50 = 16 = 7,31 SDbM 2,19 2,19 Dari perhitungan diatas dapat diperoleh harga t hitung sebesar = 7,31, harga hitung ini lebih besar dari pada t table (terlampir) yakni 7,31 > 6,80. Ini berarti uji coba yang telah penulis lakukan telah berhasil dengan baik. Terbukti dengan adanya perbedaan yang signifikan yaitu 0,03 (97 %).
KESIMPULAN Kesimpulan ini merupakan jawaban dari permasalahan yang dikemukakan pada bab 1 yaitu sebagai berikut : apakah model pembelajaran menulis paragraph narasi dengan menggunakan metode clustering dapat memudahkan siswa dalam membuat paragraph narasi ?. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan di kelas uji coba dengan menggunakan metode clustering maupun tes yang dilakukan di kelas pembanding tanpas menggunakan metode clustering didalam penyampaian pembelajaran menulis. Dari hasil tes ini bahwa keberhasilan yang dicapai di kelas uji coba yang menggunakan metode clustering adalah 97 %, sedangkan keberhasilan di kelas pembanding yang tidak menggunakan metode clustering adalah 57 %. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menulis paragraph narasi yang menggunakan metode clustering lebih berhasil dan lebih efektif dari pada pembelajaran menulis paragraph narasi yang tidak menggunakan metode clustering.
DAFTAR PUSTAKA Apipudin. (2005). Perencanaan dan Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV. Insan Mandiri. AR, Syamsudin, Damianti, Vismania S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998 / 1999). Strategi Belajar Mengajar. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kartimi, T. (2009) Paragraf dan Pengembangannya. Bandung : PBS STKIP. Sumiati “et al” (2009). Metode Pembelajaran. Bandung : CV. Wancana Prima.