Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2016 Volume 27 Nomor 2
287
UPAYA INTENSITAS SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM KELOMPOK KERJA GURU (KKG) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU TAMAN KANAK-KANAK BINAAN WILAYAH IV WOYLA RAYA KABUPATEN ACEH BARAT
Syamsidar Pengawas Sekolah Tingkat SD/TK Dinas Pendidikan UPTD Wilayah IV Woyla Raya Aceh Barat
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar upaya kepala sekolah dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) terhadap kinerja guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat dalam wilayah binaan. Subjek penelitian tindakan sekolah ini adalah kepala Sekolah dengan jumlah kepala sekolah sebanyak 11 Taman Kanak- Kanak. Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan yaitu dari bulan yaitu dari bulan Februari sampai dengan April 2015 pada triwulan pertama. Dilaksanakan pada waktu tersebut karena tahun pejaran baru dimulai sekolah. Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali binaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Intensitas Supervisi Akademik terhadap Kepala Sekolah dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) atau melakukan kunjungan ke setiap sekolah binaan, melakukan penilian terhadap keterlibatan Kepala Sekolah dalam pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan melakukan penilian terhadap tanggung jawab Kepala Sekolah. Alat pengumpulan data yaitu melalui daftar penilaian intensitas, daftar pembinaan kepla sekolah dan daftar wawan cara Kepala Sekolah. Validasi data dalam penelitian tindakan sekolah ini dilakukan dengan cara memasukkan nilai-nilai yang diperoleh dari penilaian kinerja Kepala Sekolah. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Prosedur penelitian terdiri dari pra penelitian, perencanaan siklus satu, pelaksanaan tindakan siklus satu, pengamatan siklus satu, refleksi siklus satu, perencanaan siklus dua, pelaksanaan tindakan siklus dua, pengamatan siklus dua dan refleksi siklus dua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Kepala Sekolah dari rata-rata 23 pada siklus I meningkat menjadi 26,90 pada binaan II. Peningkatan Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah mengalami peningkatan dari 28,5% pada binaan I meningkat menjadi 32,2 pada binaan II. Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat. Kata Kunci : Kinerja Guru, Intensitas, Supervisi dan Akademik.
PENDAHULUAN Negara sebagai suatu bangsa wajib mempersiapkan pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda. Generasi muda yang produktif adalah pilar suatu bangsa dalam membangun dan mengembangkan negara. Masa depan suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan upaya nyata bangsa dalam membangun sektor pendidikan di negaranya. Pendidikan merupakan sektor pembangunan yang sangat penting terutama untuk investasi sumber daya
manusia di masa mendatang. Keberhasilan suatu bangsa dalam membangun mutu pendidikan sangat ditentukan oleh mutu gurunya, hal ini dapat dicermati di negara – negara maju atau yang sedang bergerak maju (Asorun Ni’am Sholeh, 2006: 5-6). Berdasarkan hal tersebut, pendidikan dimaksudkan untuk menyiapkan anak bangsa menghadapi masa depan dan menjadikan bangsa ini bermartabat di antara bangsa- bangsa lain di dunia.
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2016 Volume 27 Nomor 2
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia secara langsung berdampak pada rendahnya mutu sumber daya manusia. Berbagai sektor menjadi dampak akan hal ini, baik sektor industri, keuangan, politik, bahkan sektor pendidikan itu sendiri. Bila ditilik lebih jauh maka permasalahan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ini berawal dari kondisi guru yang serba kesulitan. Kesulitan dalam menyiapkan bahan ajar, menyiapkan media pembelajaran dan lain sebagainya. Padahal, guru mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam keseluruhan upaya pencapaian mutu pendidikan (Asrorun Ni’am Sholeh,2006: 6). Pemerintah telah melakukan berbagai program peningkatan kualitas guru salah satunya melalui program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya, bahwa yang dimaksud pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Kementerian Pendidikan dan Budaya melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Tahun 2008 telah mengeluarkan standar pengembangan Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk SD/MI/TK, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk guru SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK. Pada standar pengembangan ini dijelaskan tujuan pelaksanaan KKG dan MGMP adalah untuk memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan memaksimalkan pemakaian sarana dan prasarana belajar, dan sumber belajar lainnya. Pada forum ini guru dapat saling berdiskusi seputar permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dan juga secara bersama mencari solusi pemecahan masalahnya sehingga pada akhirnya guru dapat mempertahankan profesionalitasnya dalam melakukan proses pembelajaran. Keberhasilan pendidikan di Sekolah Dini akan sangat mempengaruhi proses pembelajaran selanjutnya. Kelompok Kerja
288
Guru (KKG) adalah wadah yang dijadikan tempat melakukan pertemuan bagi guru kelas atau guru mata pelajaran sejenis bagi guru TK/SD/MI/SDLB di tingkat kecamatan yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumalah sekolah (Kemendikbud, 2009: iv). Melalui KKG, diharapkan berbagai permasalahan yang dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran bisa didiskusikan. Para guru, satu sama lain dapat bertukar pikiran dan pengalaman, atau melakukan sharing melalui forum KKG. Sejalan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, pemerintah terus berupaya memperkuat fungsi pengawasan pendidikan terutama pada tingkatan sekolah. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan peraturan Nomor 118 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, dikatakan bahwa pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan Pelaksanaan KKG dan supervisi pengawas di Kota Meulaboh Aceh Barat yang memiliki 14 kecamatan di Kota Meulaboh Aceh Barat secara keseluruhan telah diterapkan. Program ini secara langsung diawasi dan dipantau oleh Dinas Pendidikan dan UPTD Kota Meulaboh Aceh Barat .Pelaksanaan KKG dan supervisi pengawas di Kota Meulaboh Aceh Barat di jalankan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPTD) taman kanakkanak dan sekolah dasar yang terbagi menjadi 4 cakupan wilayah kota Yogyakarta yaitu UPTD TK dan SD wilayah Woyla Raya, UPTD TK dan SD wilayah timur, UPT TK dan SD wilayah barat, dan UPTD TK dan SD wilayah selatan. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 10 februari 2015 mengenai kegiatan belajar mengajar di di wilayah IV Woyla Raya terungkap bahwa masih ada Kepala Sekolah yang belum Menerapkan secara meneyeluruh tentang Intensitas Supervisi Akademik untuk kinerja guru. Hal ini tentunya akan bertitik tolak dari fenomena di atas, peneliti berkeinginan mengkaji lebih lanjut dengan melakukan penelitian terkait Intensitas Supervisi Akademik kepla sekolah dalam KKG dan intensitas supervisi akademik oleh pengawas terhadap kinerja kepla sekolah dan melihat besarnya kontribusi yang dihasilkan dari
Syamsidar, Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Intensitas Supervisi Akademik kepla sekolah dalam KKG dan intensitas supervisi akademik oleh pengawas dalam meningkatkan kinerja guru Sekolah Dasar se-binaan wilayah IV Woyla raya melalui penelitian pendidikan yang diberi judul “Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah Iv Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat” Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut; 1. Seberapa besar upaya Kelompok Kerja Guru (KKG) terhadap kinerja guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat. 2. Seberapa besar Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap kinerja guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat. Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui sebagai berikut: 1. Ingin Mengetahui Seberapa besar upaya Kelompok Kerja Guru (KKG) terhadap kinerja guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat. 2. Ingin Mengetahui Seberapa besar Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap kinerja guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009: 67) istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Menurut Suryadi Prawirosentomo (2008:2), kinerja diartikan sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing personil. Sedangkan Menurut Ilyas (Yuliani Indrawati, 2006: 45), kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi dan merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil. Kinerja dideskripsikan menjadi 3 (tiga) bagian penting
289
yaitu: (1) Tujuan: Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi yang digunakan untuk meningkatkan kerja; (2) Ukuran: Dibutuhkan ukuran untuk mengukur pencapaian kinerja yang diharapkan dari personil, untuk itu standar penilaian kinerja sangat dibutuhkan; (3) Penilaian: Penilaian kerja secara regular yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personil. Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah seseorang yang menjabat kedudukan paling tinggi dalam suatu satuan pendidikan. Oleh karena itu, kepemimpinan dalam suatu satuan pendidikan sangatlah dibutuhkan dalam terlaksananya proses pembelajaran yang kondusif di sekolah. Syaiful sagala (2007: 49) Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi atau mendorong seseorang atau sekelompok orang agar bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan tertentu dalam situasi tertentu. Kelompok Kerja Guru Menurut Julia (2008: 4) Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan wadah dalam pembinaan profesional guru yang dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi, bertukar pikiran dan berbagi pengalaman, melaksanakan berbagai demonstrasi, atraksi dan simulasi dalam pembelajaran. Menurut Hasibuan yang dikutip oleh Ginting (1995: 1) menyebutkan Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan suatu wadah dalam pembinaan kemampuan profesional guru, pelatihan, dan tukar menukar informasi dalam suatu mata pelajaran tertentu sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengertian Supervisi Akademik Menurut Piet Sahertian, (2000: 7) berpendapat bahwa supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran. Lebih lanjut Piet Suhartien (2000: 37) menjelaskan fungsi-fungsi supervisi pendidikan menjadi: a. Penelitian, dalam rangka mengumpulkan data mengenai situasi belajar mengajar yang sebenarnya. b. Penilaian, setelah suatu situasi diamati melalui proses penilaian, supervisor selanjutnya menyimpulkan aspek-aspek
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2016 Volume 27 Nomor 2
apa saja yang telah diteliti. c. Perbaikan, tujuan utama supervisi untuk memperbaiki situasi belajar mengajar dengan segala aspeknya kearah yang lebih baik. d. Pembinaan, supervisor dapat melakukan bimbingan kearah pembinaan orang- orang yang disupervisi, dan perbaikan situasi dengan memanfaatkan segala sumber. METODE PENELITIAN Penelitian ini Merupakan Penelitian Tindakan Sekolah dengan pendekatan Desktiptif.Arikunto(2002:10)menyatakan bahwa pendekatan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakkan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,dan lainlain, secara holistik (Moleong, 2009:6). Penelitian dibagi menjadi empat tahapan yaitu tahap perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai TAHAPAN PENELITIAN Tahap Perencanaan Perencanaan yang akan dilakukan adalah: 1. Menyusun silabus 2. Menentukan jumlah siklus, yaitu 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari satu kegiatan atu dua kegiatan. 3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RKM untuk digunakan. 4. Mendesain bahan Bahan Presentsi Untuk Kepala sekolah dalam binaan. 5. Menentukan sekolah sample penelitian, yaitu sekolah binaan 6. Menentukan objek penelitian, yaitu pembinaan Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk meningkatkan Kinerja Guru. 7. Menentukan subjek penelitian, yaitu kepala sekolah, guru, komite sekolah dan tenaga kependidikan lainnya.
290
8. Menyusun instrumen penelitian, yaitu lembar pengamatan, pedoman wawancara dan angket. Tahap Pelaksanaan Sebelum melaksanakan tindakan disekolah binaan, terlebih dahulu dahulu peneliti mengakan koordinasi dengan UPTD Wilayah IV Kabupaten Aceh Barat.Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2015 dan 16 Februari 2015. Materi yang akan diberikan adalah Binaan Intensitas Supervisi Akademik dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk meningkatkan Kinerja Guru. Adapun tindakan yang dilakukan padab tiap siklus yaitu dengan mensosialisasi dan binaan kepada kepala sekolah untuk menunjang kinerja guru pada TK binaan Wilayah IV Woyla Raya secara bertahap dilakukan dalam rapat dengan memberikan undangan dan pemberitahuan kepada Kepala Sekolah.Tiaptiap Pertemuan kan di adakan Sosialisasi atau binaan kepada kepala sekolah dalam pemahaman atau tata cara peningkatan kinerja guru Mengajar di kelas dengan tujuan memberi trobosan baru kepada guru dalam proses belajar mengajar. Tahap selanjutnya Kepala Sekolah diberikan pengetahuan Tata Cara dalam meningkatkan kemampuan guru yaitu memberikan pengetahuan dalam pembelajaran guru dikelas. Observasi Selama pelaksanaan tindakan dilakukan pencatatan sesuai dengan lembar observasi maupun pedoman wawancara. Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan proses binaan sesuai dengan tahapan-tahapan penerapan Intensitas Supervisi Akademik dalam meningkatkan Kinerja Guru pada binaan TK binaan Wilayah IV Woyla Raya Aceh Barat. Beberapa hal yang diamati selama observasi adalah keterlaksanaan tahap-tahap Binaan Intensitas Supervisi Akademik yang meliputi Tiap kepala sekolah TK binaan Wilayah IV Woyla Raya Aceh Barat , kelompok Kerja Guru, Sistim Pembelajaran , peningkatan Kinerja Guru, dan Peningkatan Pembelajaran Guru oleh kepala sekolah Binaan. Refleksi Pada refleksi siklus I, peneliti akan melakukan kajian ulang mengenai penelitian
Syamsidar, Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah
tindakan Sekolah yang telah dilakukan selama 3x pertemuan. Pada tahap refleksi ini, penulis akan memperbaiki kekurangan yang ada pada tiap-tiap siklus, untuk meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik melalui Binaan Intensitas Supervisi Akademik dalam Kepala sekolah dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) . HASIL DAN PEMBAHASAN
291
Hasil Penelitian Pada Siklus I Binaan I dan Binaan II Berdasarkan data hasil penelitian pada siklus I binaan I dan binaan II mengenai hasil Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) diperoleh data yang tersaji dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Siklus I Binaan I dan Binaan II No Pencapaian Binaan I Binaan II 1.
Rata-rata
23,50
26,90
2.
Nilai terendah
23
26
3.
Nilai tertinggi
31
35
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata binaan I adalah 23,50, nilai terendah 23, nilai tertinggi 31. Nilai rata-rata binaan II adalah 26 dengan nilai terendah, 35 nilai tertinggi.
Hasil Penelitian Pada Siklus II Binaan I Dan Binaan II Berdasarkan data hasil penelitian pada siklus II pada binaan I dan binaan II mengenai hasil Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) diperoleh data yang tersaji dalam Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Siklus II binaan I dan binaan II No Pencapaian Binaan I Binaan II 1
Rata-rata
28
3.2
2
Nilai terendah
34
39
3
Nilai tertinggi
39
39
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata binaan I adalah 28, nilai terendah 34, nilai tertinggi 39,. Nilai rata-rata binaan II adalah 39 dengan nilai terendah 36, nilai tertinggi 39, Hasil Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah Iv Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat pada siklus I binaan I nilai rataratanya adalah 23,50 Nilai rata-rata pada siklus I binaan II adalah 26,90. Pada siklus II binaan I nilia rata-ratanya adalah 28. Sedangkan pada siklus II binaan II nilai rata-
ratanya adalah 32,90. Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat. Kepala Sekolah melaksanakan Intensitas Supervisi Akademik semaksimal mungkindalam binaan, sehingga keterampilan Kelompok Kerja Guru (KKG) dapat meningkat. Guru merupakan tenaga pendidik yang berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga aktivitas guru dalam pembelajaran meningkat. Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2016 Volume 27 Nomor 2
(KKG) untuk Meningkatkan Kinerja Guru .dalam binaan menulis Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat memperoleh hasil yang optimal sesuai dengan kriteria indikator yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan pemahaman Kepala Sekolah Dalam membina Kelompok Kerja Guru (KKG) dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan keaktifan Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) pada siklus I diperoleh skor 28 dengan kriteria baik dan Siklus II diperoleh skor 38 dengan kriteria sangat baik. KESIMPULAN Berdasarkan tujuan, analisis data dan pembahasan hasil penelitian tentang Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-Kanak Binaan Wilayah Iv Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat : 1. Hasil Observasi Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah binaan I diketahui bahwa jumlah skor Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah pada siklus I binaan I adalah sebesar 22. Rata-rata skor setiap indikator adalah 3,66 dengan kriteria baik. 2. Hasil observasi Keaktifan Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam pembinaan Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah siklus I binaan I , dapat diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh semua Keaktifan Kelompok Kerja Guru adalah 141. Rata-rata skor setiap peserta didik adalah 23,51 dengan katagori baik. 3. Hasil Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Siklus II binaan I dan binaan II dapat diketahui bahwa nilai rata-rata binaan I adalah 28, nilai terendah 34, nilai tertinggi 39,. Nilai rata-rata binaan II adalah 39 dengan nilai terendah 36, nilai tertinggi 39. SARAN-SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan menginga Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam
292
Kelompok Kerja Guru (KKG) Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman KanakKanak Binaan Wilayah IV Woyla Raya Kabupaten Aceh Barat,maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai bahan masukan bagi parapembaca. Adapun saransaran tersebut sebagai berikut: 1. Di harapkan kepada kepala sekolah yang memiliki Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) pada umumnya hendaklah menggunakan dan mengembangkan binaan dengan menerapkan Intensitas Supervisi Akademik pada setiap proses belajar mengajar berlangsung, sehingga siswa dapat menyerapdan memahami pembelajaran dengan mudah. 2. Pihak sekolah hendaknya menyediakan alat-alat peragabaikitu tentang materi dan mediator yang memadai sehingga Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-Kanak Binaan dan dapat dukungan dari kepala sekolah secara peuh. 3. Denga nmembaca karya ilmiah ini, pembaca diharapkan mengambil manfaat dan pelajaran dari pemahaman tentang bagaimana Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-Kanak Binaan tentang tentang kinerja guru yang profesional Karena kelak kita seorang tenaga pengajar atau Guru, maka pembelajaran pun sangat penting bagi kita. Orang yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu, sedangkan orang yang terus balajar adalah pemilik masa depan. DAFTAR PUSTAKA Asrorun Ni’am Sholeh.(2006). Undang – undang Profesionalisme Guru dan Dosen. Jakarta: PT RinekaCipta. Kemendiknas. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. . (2007). Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Organisai dan Tata Kerja Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Jakarta. . (2007). Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah. Jakarta.
Syamsidar, Upaya Intensitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah
.(2008). Peraturan Pemerintahan No. 74 Tahun 2008 tentang Guru. Jakarta. . (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta. Anwar Prabu M. (2006). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: RefikaAditama . (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Anwar Prabu M. (2006). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: RefikaAditama Yuliani Indrawati, (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang. Palembang: Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol 4, No Syaeful Sagala. (2007). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Piet Sahertian. (2000). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
293