Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram
Halaman | i
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Volume 2 Nomor 2015 Jurnal Fakultas2 Edisi Ilmu Oktober Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram
ISSN 2355-7761
JURNAL PAEDAGOGY Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Dewan Redaksi
Keuangan
Prof. Drs. Toho Cholik Mutohir, MA., Ph.D Dra. Ni Ketut Alit Suarti, M.Pd Drs.Wayan Tamba, M.Pd. 1. M. Arief Rizka, M.Pd. 2. Hariadi Ahmad, M.Pd. : Junain Huri
Penyunting Ahli
:
Penyunting Pelaksana
:
Pelaksana Ketatalaksanaan
:
Distribusi Desain Cover
: :
Pelindung dan Penasihat Penanggung Jawab Ketua Penyunting Sekertaris Penyunting
: : : :
1. Prof. Dr. Azis Abdul Wahab, M.Pd. 2. Prof. Dr. Gede Sedamayasa, M.Pd. 3. Prof. Dr. Wayan Maba 4. Dr. Hj. Jumailiyah, M.M. 5. Dr. Gunawan, M.Pd. 1. Muh. Husein Baysha, S.Pd., M.Pd. 2. Mujiburrahman, M.Pd. 3. M. Ary Irawan, M.Pd. 4. Endah Resnandari Puji Astuti, S.Pd.,M.Pd. 5. Restu Wibawa, M.Pd. 6. Wiwien Kurniawati, M.Pd. 1. Hardiansyah, S.Pd., MM.Pd. 2. Jien Tirta Raharja, M.Pd. Nuraeni, M.Si. Muh. Husein Basyha, S.Pd., M.Pd.
Alamat Redaksi: Redaksi Jurnal Paedagogy Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram Gedung Dwitiya, Lt.3. Jalan Pemuda No.59 A Mataram Telp.(0370) 638991 Email:
[email protected] Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang original (belum pernah diterbitkan sebelumnya) dalam bentuk soft file, office word document (CD/ Flashdisk/ Email). Diterbitkan Oleh: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram.
Halaman | ii
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Volume Nomor 2 Ilmu Edisi Oktober 2015 Jurnal 2Fakultas Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram
ISSN 2355-7761
JURNAL PAEDAGOGY Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Daftar Isi
Halaman
Hadi Gunawan Sakti PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH VERSUS PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA ………………………..… Zulfakar PERANAN PIMPINAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DOSEN ………………………………………... Zinnurain PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TATA CARA SHOLAT UNTUK KELAS II SEKOLAH DASAR ……………………………………… Rudi Hariawan dan M. Faqih DAYA TARIK PONPES YANMU NW PRAYA SEBAGAI PILIHAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH ………………………………………………...…………. Yessi Yosari dan Mujiburrahman PENGARUH TEKNIK HOMEWORK BEHAVIORISTIK TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA SMP NEGERI 1 BRANG ENE KABUPATEN SUMBAWA BARAT …………………………………….……………………… Agus Fahmi MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH ………………………………………………………………………. Ni Ketut Alit Suarti BERMAIN PUZZLE MEMUPUK SIKAP KEMANDIRIAN PADA ANAK USIA DINI ……………………………………………………………………….. Wawan Sukmawansyah dan Jien Tirta Raharja HUBUNGAN PERGAULAN SOSIAL REMAJA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMA ISLAM AL-AZHAR NW KAYANGAN …………………………...………………………………………………………... Made Piliani dan Anak Agung Rai Sunanjaya HUBUNGAN MANAJEMEN HUMAS DENGAN PEMBANGUNAN CITRA SEKOLAH DI SMP IT TUNAS CENDEKIA MATARAM
82 – 100 101 – 112
113 – 121
122 – 130
131 – 133 134 – 141 142 – 150
151 – 156
……………………………………………………………………………………………..
157 – 163
Junaidi Zultoni dan Farida Herna Astuti PENGARUH LAYANAN KONSELING INDIVIDU TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS XI DI SMAN 2 PRINGGARATA …………………………………………………………………………………….
164 – 170
Halaman | iii
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Agus Fahmi Program Studi Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram E-mail:
[email protected] Abstrak: Peningkatan mutu sekolah merupakan keharusan bagi setiap lembaga pendidikan dalam rangka mempertahankan eksistensi lembaganya secara berkesinambungan. Salah satu unsur yang berperan dalam upaya peningkatan mutu tersebut yaitu perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi dan publikasi berupa buku, majalah, laporan, karya tulis ilmiah, audio visual, film, slide, VCD, DVD, kaset dan sebagainya. Perpustakaan sekolah merupakan penyedia informasi yang sangat penting bagi warga sekolah terutama bahan bacaan yang berkaitan dengan proses belajar dan mengajar, semakin banyak referensi yang tersedia di perpustakaan maka semakin baik pula kualitas pembelajaran yang terjadi. Hal lain yang harus diperhatikan juga adalah manajemen perpustakaan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penataan, pencatatan, klasifikasi buku, dan pembiayaan perpustakaan yang terlaksana dengan efektif dan efisien. Seiring dengan perkembangan zaman, pepustakaan Sebagai penunjang dan pendukung meningkatnya mutu sekolah, maka sewajarnya perpustakaan dilengkapi dengan teknologi seperti komputer dan jaringan internet (wi-fi) yang bertujuan agar siswa, guru, maupun stakeholders sekolah dapat menikmati atau memudahkan akses bahan-bahan bacaan secara online disekitar lingkungan sekolah tanpa harus berada didalam gedung perpustakaan. Sesuai dengan apa yang telah diuraikan diatas, maka peningkatan mutu sekolah akan tercapai apabila tujuan dan manfaat perpustakaan telah digunakan secara optimal. Kata kunci: Manajemen, Perpustakaan, dan Mutu Sekolah
PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan selalu menjadi bagian yang paling penting. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Lembaga pendidikan merupakan wadah untuk belajar dan memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan menyediakan berbagai fasilitas/sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Salah satunya yaitu perpustakaan. Menurut Bafadal (2005) perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Oleh karena itu, perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan
sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar keberhasilan fungsional dalam masyarakat masa kini yang berbasis pengetahuan dan informasi. Perpustakaan sekolah membekali peserta didik berupa keterampilan pembelajaran sepanjang hayat serta imajinasi, memungkinkan mereka hidup sebagai warganegara yang bertanggungjawab. Syarat mutlak peserta didik untuk dapat menggunakan perpustakaan adalah mereka harus bisa membaca dan mempunyai minat baca. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Peningkaran kualitas pendidikan ditentukan oleh peningkatan proses belajar mengajar. Dengan adanya peningkatan proses belajar mengajar dapat meningkat pula kualitas lulusannya. Peningkatan kualitas proses pembelajaran ini akan Halaman | 134
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram sangat tergantung pada pengelolaan sekolah dan pengajaran/pendekatan yang diterapkan guru. Perpustakaan juga mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu diperlukan kerjasama semua warga sekolah guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam artikel ini akan mengkaji tentang “Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah”. PEMBAHASAN Konsep Manajemen Perpustakaan Sekolah Pada hakekatnya manajemen adalah suatu kegiatan untuk mencapai tujuan, melalui kerja orang-orang lain. Secara lebih terperinci dapat dinyatakan, bahwa manajemen meliputi perancangan dan sifat-sifat usaha kelompok dalam rangka untuk mencapai tujuan, tetapi dengan penggunaan modal berupa, waktu, uang, material dan juga hambatan yang dijumpai, seminim mungkin. Dengan kata lain konsep dasar manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengalokasikan sumber daya sehingga mempunyai nilai tambah. Di lingkungan sekolah, misalnya kita saksikan bahwa manajemen lebih memusatkan perhatian kepada upaya penggerakan dan pemberdayaan sumber daya manusia (human resources empowering and motivating), sedangkan administrasi lebih terfokus kepada pelaksanaan aspek-aspek substantif seperti kurikulum, perlengkapan, keuangan sekolah, dan aktivitas rutin lain (Sergiovanni, dalam Burhanuddin, 2002). Jadi, manajemen dapat diartikan sebagai tindakan untuk mencapai tujuan melalui usaha-usaha orang lain.
Sekolah merupakan tempat dimana proses belajar dan mengajar itu berlangsung, Perpustakaan sekolah merupakan unsur pokok yang harus ada dalam sebuah sekolah karena disitulah pusat sumber belajar siswa, pusat informasi sekolah, tempat pengkajian buku, dan sebagainya. Perpustakaan yang diselenggarakan pada sebuah sekolah dengan pengelolaan sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama mendukung terlaksananya dan tercapainya tujuan sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan proses belajar mengajar, menanamkan dan, mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, dan teknologi, keterampilan, seni, serta, wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah bukan hanya sekedar tempat penyimpanan bahan pustaka (buku. dan non buku), tetapi terdapat upaya untuk mendayagunakan agar koleksi-koleksi yang ada dimanfaatkan oleh pemakainya secara maksimal. Perpustakaan merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku. Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan dan sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan. Perpustakaan sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah ruangan atau bagian sebuah gedung atau gedung itu sendiri yang dipergunakan untuk kegiatan penyimpanan dan peminjaman buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk pembaca dimana bahan-bahan publikasi itu tidak diperjual-belikan. Didalam perpustakaan terdapat berbagai bahan cetak dan publikasi (buku, Halaman | 135
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram majalah, laporan, karya tulis, audio visual, film, slide, VCD, DVD, kaset dan sebagainya). Selain itu, Lasa (2007) mengungkapkan bahwa perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku atau bahan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai. Dasar Hukum Perpustakaan Penyelenggaraan perpustakaan tidak berdiri sendiri atau dengan kata lain ada serta-merta dengan sendirinya, akan tetapi sudah diatur oleh pemerintah dalam berbagai aturan diantaranya: Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas ) pasal 45, ayat 1 disebutkan bahwa setiap pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan . Penjelasan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional RI Nomor 2 tahun 1989 pasal 35 yang mengharuskan setiap satuan pendidikan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menyediakan sumber belajar yang paling penting adalah perpustakaan. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar pasal 9 ayat 1 menegaskan ” Pengadaan, pendayagunaan, dan pengembangan tenaga kependidikan, kurikulum, buku pelajaran, dan sarana pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah tanggung jawab menteri.” Surat Keputusan Direktur Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Nomor 069a/C2/SK/2006 tanggal 27
Januari 2006 tentang Pengadaan sarana sekolah dan perpustakaan. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional, tanggal 21 Juli 2004 pasal 10 ayat 2 dan 3 tentang pengadaan buku perpustakaan sekolah bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat membantu pengadaan buku pelajaran kepada satuan pendidikan dalam bentuk hibah uang / subsidi. Peningkatan Mutu Pendidikan Proses pendidikan merupakan proses berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Proses dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemanduan input dilakukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Mutu di bidang pendidikan meliputi mutu input, proses, output, dan outcome. Input pendidikan dinyatakan bermutu jika siap berperoses. Proses pendidikan bermutu apabila mampu menciptakan suasana yang PAKEM (Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan). Sehingga dapat didefinisikan bahwa mutu adalah perpaduan sifat-sifat barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan bahkan melebihi harapan pelanggan, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Karakteristik Mutu Pendidikan Untuk mencapai mutu pendidikan, maka 13 (tiga) belas karakteristik yang harus dimiliki adalah sebagai berikut:
Halaman | 136
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Kinerja (performa) yakni berkaitan dengan aspek fungsional sekolah meliputi: kinerja guru dalam mengajar baik dalam memberikan penjelasan meyakinkan, sehat dan rajin mengajar, dan menyiapkan bahan pelajaran lengkap, pelayanan administratif dan edukatif sekolah baik dengan kinerja yang baik setelah menjadi sekolah vaforit Waktu wajar (timelines) yakni sesuai dengan waktu yang wajar meliputi memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu, waktu ulangan tepat. Handal (reliability) yakni usia pelayanan bertahan lama. Meliputi pelayanan prima yang diberikan sekolah bertahan lama dari tahun ke tahun, mutu sekolah tetap bertahan dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Data tahan (durability) yakni tahan banting, misalnya meskipun krisis moneter, sekolah masih tetap bertahan Indah (aesteties) misalnya eksterior dan interior sekolah ditata menarik, guru membuat media-media pendidikan yang menarik. Hubungan manusiawi (personal interface) yakni menunjung tinggi nilai-nilai moral dan profesionalisme. Misalnya warga sekolah saling menghormati, demokrasi, dan menghargai profesionalisme. Mudah penggunaanya (easy of use) yakni sarana dan prasarana dipakai. Misalnya aturan-aturan sekolah mudah diterapkan, buku-buku perpustakaan mudah dipinjam di kembalikan tepat waktu. Bentuk khusus (feature) yakni keuggulan tertentu misalnya sekolah unggul dalam hal penguasaan teknologi informasi (komputerisasi). Standar tertentu (comformence to specification) yakniu memenuhi standar tertentu. Misalnya sekolah
j.
k.
l.
m.
tetlah memenuhi standar pelayanan minimal. Konsistensi (concistency) yakni keajengan, konstan dan stabil, misalnya mutu sekolah tidak menurun dari dulu hingga sekarang, warga sekolah konsisten dengan perkataanya. Seragam (uniformity) yakni tanpa variasi, tidak tercampur. Misalnya sekolah melaksanakan aturan, tidak pandang bulu, seragam dal berpakaian. Mampu melayani (service ability) yakni mampu memberikan pelayanan prima. Misalnya sekolah menyediakan kotak saran dan saransaran yang masuk mampu dipenuhi dengan baik sehingga pelanggan merasa puas. Ketepatan (acuracy) yakni ketepatan dalam pelayanan misalnya sekolah mampu memberikan pelayanan sesuai dengan yang diinginkan pelanggan sekolah (Husaini Usman, 2006:411).
Analisis Peran Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tinginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi, antar lain adalah muridmurid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-murid terlatih kearah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya. Secara terperinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah dasar, maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan muridmurid tehadap membaca.
Halaman | 137
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram 2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid. 3. Perpustakaan sekolah dapat menambah kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya muridmurid mampu belajar mandiri 4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca 5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa 6. Perpustakaan sekolah harus dapat melatih murid-murid kearah tanggung jawab 7. Perpustakaan sekolah harus dapat memperlancar muridmurid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah 8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran 9. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guruguru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 10. Bentuk Organisasi dan Uraian Tugas Perpustakaan Sekolah Tujuan Perpustakaan Sekolah Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstrakurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar. Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca. 2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan. 3. Memperluas pengetahuan para siswa. 4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu. 5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik. 6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri. 7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahanbahan referensi. 8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler. Fungsi Perpustakaan Sekolah Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan yang berdampak pada peningkatan mutu sekolah, yaitu: 1. Fungsi Edukatif Fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal Halaman | 138
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram
2.
3.
4.
5.
cara menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik. Fungsi Informatif Perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya. Fungsi Administratif Perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien. Fungsi Rekreatif Perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru. Fungsi Penelitian Fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber/obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.
Manfaat Perpustakaan Sekolah Menurut Bafadal (2005) secara terinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah dasar maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan muridmurid terhadap membaca
2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid 3. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya muridmurid mampu belajar mandiri 4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca 5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa 6. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab 7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugastugas sekolah 8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran 9. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guruguru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Strategi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Sekolah Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sumbangan/peranan perpustakaan antara lain: 1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar. 2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta. Halaman | 139
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram 3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun. 4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam. 5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif. 6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa. 7. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan. 8. Perpustakaan memberikab kepuasan akan pengetahuan di luar kelas. 9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat. 10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian. 11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi. 12. Kegairahan/minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. 13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada
diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak. 14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka. Menurut PP No. 28/1990 dan dipertegas oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 053/U/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa penilaian keberhasilan pendidikan di sekolah mencakup empat komponen. Komponen pertama, yang diukur ialah kegiatan dan kemajuan belajar siswa. Tujuannya terutama untuk: mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung, mengetahui proses pembimbingan dan pembinaan kepada siswa, mengukur efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta mengukur kemajuan dan perkembangan hasil belajar siswa. Komponen kedua, berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum. Tujuannya untuk mengetahui: kesesuaian kurikulum dengan dinamika tuntutan kebutuhan masyarakat, pencapaian kemampuan siswa berdasarkan standar budaya sekolah yang telah ditetapkan, ketersediaan sumber belajar yang relevan dengan tuntutan kurikulum, cakupan materi muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah setempat, serta kelancaran pelaksanaan kurikulum sekolah secara keseluruhan. Komponen ketiga, guru dan tenaga kependidikan lainnya. Maksudnya untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan dan Halaman | 140
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram kewenangan profesional masing-masing personil (baca: tenaga kependidikan) dapat ditampilkan dalam pekerjaan sehari-hari. Komponen keempat, adalah kinerja satuan pendidikan sebagai satu keseluruhan. Penilaiannya mencakup: kelembagaan, kurikulum, siswa, guru dan non guru, sarana/prasarana, administrasi, serta keadaan umum satuan pendidikan tersebut. Penilaian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana mutu pendidikan yang bisa dicapai di sekolah itu, dan bagaimana posisinya jika dibandingkan dengan sekolah lain yang ada di sekitarnya maupun secara nasional. Jadi secara keseluruhan, penilaian pada komponen keempat ini berfungsi sebagai alat kontrol bagi perbaikan dan pengembangan mutu pendidikan selanjutnya. Sesuai dengan uraian diatas, dalam peningkatan mutu pendidikan tentunya harus didukung oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah peran perpustakaan sekolah yang merupakan salah satu wadah belajar. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan. Peranan perpustakaan sangat menunjang proses belajar di sekolah. 2. Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya 3. Perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah SARAN Penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya. 2. Dengan adanya perpustakaan, semua warga sekolah dapat membantu tercapainya mutu pendidikan sekolah sesuai dengan yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Bafadal, I. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Hs, Lasa. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus book publisher. Dinas pendidikan kota padang. 2009. Peran Perpustakaan Sekolah. (http://artikelduniamaya.com/ad m/pendidikan+di+sekolah, diakses 25 agustus 2011). Petra, D. 2008. Perpustakaan Sekolah. (http://perpustakaansekolah.blog spot.com/, diakses 25 Agustus 2011). Muhidin, S., A. 2009. Mutu pendidikan. ( http://sambasalim.com/pendidik an/mutu-pendidikan.html, diakses 28 Agustus 2011). Sanjaya, A.2011. Mutu Pendidikan (http://aadesanjaya.blogspot.co m/2011/09/mutu-pendidikanpengertian.html, diakses 28 Agustus 2011).
Halaman | 141
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Jurnal Paedagogy Gedung Dwitiya Lt.3. Jln Pemuda 59A Mataram-NTB 83125 Tlp (0370) 638991. e-mail:
[email protected]
PEDOMAN PENULISAN 1. 2. 3. 4.
5.
Naskah merupakan hasil penelitian atau kajian kepustakaan di bidang pendidikan, pengajaran dan pembelajaran, Naskah merupakan tulisan asli penulis dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya dalam jurnal ilmiah lain, Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Penulisan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut: Program MS Word Margin kiri 3.17 cm Font Times New Roman Margin kanan 3.17 cm Size 12 Margin atas 2.54 cm Spasi 1.0 Margin bawah 2.54 cm Ukuran kertas A4 Maksimum 20 halaman Naskah ditulis dengan sistematika sebagai berikut: Judul (huruf biasa dan dicetak tebal), nama-nama penulis (tanpa gelar akademis), instansi penulis (program studi, jurusan, universitas), abstrak, kata kunci, pendahuluan (tanpa sub-judul), metode penelitian (tanpa sub-judul), hasil dan pembahasan, simpulan dan saran (tanpa sub-judul), dan daftar pustaka. Judul secara ringkas dan jelas menggambarkan isi tulisan dan ditulis dalam huruf kapital. Keterangan tulisan berupa hasil penelitian dari sumber dana tertentu dapat dibuat dalam bentuk catatan kaki. Fotokopi halaman pengesahan laporan penelitian tersebut harus dilampirkan pada draf artikel. Nama-nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis. Alamat instansi penulis ditulis lengkap berupa nama sekolah atau program studi, nama jurusan dan nama perguruan tinggi. Penulis yang tidak berafiliasi pada sekolah atau perguruan tinggi dapat menyertakan alamat surat elektronik. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia. Panjang abstrak tidak lebih dari 200 kata. Kata kunci (key words) dalam bahasa sesuai bahasa yang dipergunakan dalam naskah tulisan dan berisi 3-5 kata yang benar-benar dipergunakan dalam naskah tulisan. Daftar Pustaka ditulis dengan berpedoman pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IKIP Mataram.
Halaman | 171
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram
Halaman | 2