Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB PRIA TENTANG VASEKTOMI SERTA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM VASEKTOMI (DI KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN BULELENG) Ni Putu Dewi Sri Wahyuni 1 Nunuk Suryani 2 Pancrasia Murdani K 3 1
Mahasiswa Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS 2 Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS 3 Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS
ABSTRACT Partisipasi pria menjadi indikator keberhasilan program KB. Faktor yang terkait dengan partisipasi pria dalam vasektomi seperti pengetahuan , sikap akseptor KB pria tentang vasektomi serta dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan, sikap akseptor KB pria tentang vasektomi dan dukungan keluarga dengan partisipasi pria dalam Vasektomi. Penelitian ini adalah observasional analitik cross sectional. Populasi adalah Akseptor KB Pria Kecamatan Tejakula berjumlah 112orang, sampel berjumlah 87 orang, dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Uji hipotesis dengan analisis Regresi Logistik. Hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dengan partisipasi pria (p=0,001 OR = 9,026; CI 95% 3,390 hingga 24,029). Hubungan positif yang signifikan sikap dengan partisipasi pria (p = 0,001; OR= 4,531; CI95% 1,831 hingga 11,211). Hubungan positif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan partisipasi pria (p = 0,028; OR= 2,647; CI95% 1,111 hingga 6,308). Kata Kunci :Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga, Partisipasi dalam Vasektomi
PENDAHULUAN Paradigma
baru
jawab, harmonis dan bertakwa kepada program
Keluarga
Tuhan Yang Maha Esa (Syaifuddin, 2006).
Berencana Nasional telah diubah visinya
Alat kontrasepsi Keluarga Berencana
dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil
sudah
Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi
program
untuk mewujudkan "Keluarga Berkualitas
diterima di kalangan masyarakat luas. Di
Tahun 2015". Keluarga yang berkualitas
negara maju keluarga berencana bukan
adalah
merupakan program atau gagasan tetapi
yang
sejahtera,
mandiri, memiliki
sehat,
jumlah anak
maju, yang
telah
ideal, berwawasan kedepan, bertanggung
Keluarga
merupakan
masyarakat,
80
[email protected]
menjadi
kebutuhan, Berencana
falsafah
sedangkan
karena sudah
hidup di
di
negara
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id berkembang
seperti
Indonesia
indikator keberhasilan program KB dalam
yang
memberikan kontribusi yang nyata untuk
pelaksanaannya harus terus ditingkatkan
mewujudkan keluarga kecil berkualitas
( Manuaba, 2002).
(BKKBN, 2005).
merupakan
suatu
hal
Pencegahan kematian dan kesakitan merupakan
alasan
utama
Partisipasi
diperlukan
pria/suami
dalam
KB
adalah tanggung jawab pria/suami dalam
pelayanan Keluarga Berencana dan salah
kesertaan
satu pesan kunci dalam Rencana Strategi
seksual
Nasional “Making Pregnancy Saver (MPS)”
dirinya,
di Indonesia 2001. Pada tahun 2010
Bentuk partisipasi pria/suami dalam KB
setiap
dapat dilakukan secara langsung dan
kehamilan
kehamilan
yang
harus
merupakan
yang
sehat
pasangan
serta dan dan
berperilaku aman
bagi
keluarganya.
Untuk
tidak langsung. Partisipasi pria/suami
tersebut,
secara langsung adalah menggunakan
Keluarga berencana merupakan upaya
salah satu metode pencegahan kehamilan
pelayanan preventif yang paling dasar
seperti kondom, vasektomi, senggama
dan utama (Syaifudin, 2006).
terputus atau metode pantang berkala
mewujudkan
diinginkan.
ber-KB,
pesan
Konferensi
kunci
Internasional
tentang
(BKKBN,
Kependudukan dan Pembangunan ( ICPD
negara
1994)
Pakistan
menyepakati
paradigma,
perubahan
dari
pendekatan
2005). Dibandingkan berkembang
negara-
lainnya
seperti
(5,2%,1999),
Bangladesh
Malaysia
(16,8%,1998),
(13,9%,1997),
pengendalian populasi dan penurunan
partisipasi pria dalam KB di Indonesia
fertilitas,
masih
menjadi
lebih
kearah
tertinggal
kondom
memperhatikan hak-hak reproduksi dan
sedangkan
kesetaraan gender ( Satria, 2005).
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
keadilan
pada
gender,
kesetaraan namun
vasektomi
sasaran
0,2%,
Rencana
(RPJMN) meningkat menjadi 4,5% (BPS,
mulai melaksanakan pembangunan yang berorientasi
dan
pencapaian
pendekatan kesehatan reproduksi dengan
Meskipun pemerintah Indonesia telah
1,3%
yaitu
2007).
dan
Belum membudayanya penggunaan
demikian
vasektomi
sebagai
alat
kontrasepsi
masalah utama yang kita hadapi saat ini
disebabkan antara lain karena kondisi
adalah rendahnya partisipasi pria dalam
lingkungan sosial, budaya, masyarakat
pelaksanaan program KB dan Kesehatan
dan keluarga yang masih menganggap
Reproduksi
2001). Sasaran
partisipasi pria belum atau tidak penting
Rencana Pembangunan jangka Menengah
dilakukan, pengetahuan dan kesadaran
(RPJM)
dijelaskan
pria dan keluarganya dalam ber-KB masih
bahwa partisipasi pria menjadi salah satu
rendah dan keterbatasan penerimaan dan
(
tahun
BKKBN,
2004-2009
81
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id aksesbilitas pelayanan kontrasepsi pria
kecamatan
masih terbatas (BKKBN, 2005).
vasektomi sangat minim yang sangat
Bentuk partisipasi pria/suami dalam
berbeda
lainnya jauh
dengan
peserta
pencapaian
KB dapat dilakukan secara langsung dan
vasektomi
tidak langsung. Partisipasi pria/suami
Pelaksanaan pelayanan vasektomi sudah
secara langsung (sebagai peserta KB)
dilakukan secara rutin oleh dinasBKKBN
adalah pria/suami menggunakan salah
Kabupaten Buleleng setiap 2 bulan yaitu
satu
dengan
cara
atau
metode
pencegahan
di
jumlah
Kecamatan
melakukan
Tejakula.
pelayanan
kehamilan, seperti kondom, vasektomi
vasektomi
(kontap pria), serta KB alamiah yang
Kecamatan (BKKBN Buleleng, 2011). Jadi
melibatkan
meskipun
pria/suami
(metode
keliling secara
di
tiap
umum
tiap
pencapaian
sanggama terputus dan metode pantang
peserta
berkala). Untuk mempunyai sikap yang
target yang diharapkan, namun pada
positif
kenyataannya
tentang
pengetahuan sebaliknya
KB
yang bila
diperlukan
baik,
demikian
pengetahuan
vasektomi
-
KB
sudah
masih
memenuhi
ada
beberapa
kecamatan yang pencapaian vasektomi
kurang
sangat minim.
maka kepatuhan menjalani program KB
Adanya
fenomena
hal
kemudian
keluarga
pria
diperhatikan adalah faktor-faktor yang
melalui medis operatif pria (MOP) di
terkait dengan partisipasi pria dalam
Provinsi Bali makin diminati. Dari tahun
vasektomi seperti pengetahuan dan sikap
ke tahun pesertanya terus bertambah,
akseptor KB pria tentang vasektomi,
bahkan
Sepanjang
dukungan keluarga, budaya, ketersediaan
2010 jumlah pria peserta KB melalui MOP
dan keterjangkauan pelayanan vasektomi
tercatat 274 orang. Angka itu melampaui
dan dukungan petugas pelayanan KB di
target BKKBN yang tahun itu menetapkan
Kecamatan Tejakula sehingga nantinya
250 perserta, atau mencapai 109,60% (
dapat dipakai sebagai acuan dalam upaya
BKKBN Propinsi Bali, 2010).
meningkatkan
Di
melampaui
Kabupaten
(KB)
untuk
target.
Buleleng
target
penting
yang
berkurang (Notoatmodjo, 2003). Layanan berencana
menjadi
ini,
pencapaian
untuk
peserta
vasektomi di kecamatan – kecamatan
Program Vasektomi tahun 2010 adalah
lainnya di Kabupaten Buleleng.
106 orang dan pencapaiannya adalah 133
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
orang akseptor vasektomi yang tersebar
menganalisis (1) hubungan pengetahuan
di 9 Kecamatan yang ada di Buleleng.Dan
akseptor
pencapaian
di
dengan partisipasi pria dalam Vasektomi
Kecamatan Tejakula yaitu 40 orang dari
(2) hubungan sikap akseptor KB pria
112 akseptor KB pria, sedangkan di
tentang vasektomi
terbanyak
adalah
82
KB
pria
tentang
dengan
vasektomi
partisipasi
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id pria
dalam
Vasektomi
(3)
hubungan
panca
indera
manusia,
yakni
indera
dukungan keluarga dengan partisipasi
penglihatan, pendengaran, rasa dan raba.
pria
Sebagian
dalam
vasektomi
(4)
hubungan
besar
pengetahuan
pengetahuan , sikap akseptor KB Pria
diperoleh
tentang
(Notoatmodjo, 2005).
vasektomi
dan
dukungan
keluarga secara bersama-sama dengan partisipasi
pria
dalam
vasektomi
sebagai
pria
di
telinga
pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon
proses
individu pada semua objek dan situasi
pengambilan keputusan KB, pengetahuan
yang berkaitan dengannya (Widayatun,
pria
2009).
tentang
KB
dalam
dan
saraf dari kesiapan yang diatur melalui
didefinisikan
partisipasi
mata
Sikap adalah keadaan mental dan
Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. Keterlibatan
melalui
manusia
dan
penggunaan
kontrasepsi pria. Keterlibatan pria dalam
Dukungan keluarga mengacu pada
KB diwujudkan melalui perannya berupa
suatu dukungan yang dipandang oleh
dukungan terhadap KB dan penggunaan
anggota
alat
bermanfaat.
kontrasepsi
serta
merencanakan
sebagai
suatu
yang
Dukungan
dapat
keluarga
jumlah keluarga. Dari beberapa literatur,
merupakan salah satu faktor yang sangat
dinyatakan
pria
berpengaruh terhadap perilaku positif.
dalam program KB dapat terjadi secara
Peran dukungan keluarga sendiri terbagi
langsung
menjadi peran formal yaitu peran yang
bahwa atau
Penggunaan
metode
keterlibatan tidak
langsung.
kontrasepsi
pria
terlihat jelas, bersifat eksplisit misalnya
merupakan satu bentuk partisipasi pria
peran suami / istri dan peran informasi
secara langsung, sedangkan keterlibatan
seperti bantuan langsung dari keluarga
pria secara tidak langsung misalnya pria
(Friedman, 1998).
memiliki sikap yang lebih positif dan membuat
keputusan
yag
lebih
Pada penelitian ini dapat dirumuskan
baik
beberapa hipotesis penelitian yaitu (1)
berdasarkan sikap dan persepsi, serta
Ada
pengetahuan yang dimilikinya. Bentuk
akseptor
partisipasi
pria
Keluarga
dengan partisipasi Pria dalam Vasektomi
Berencana
dapat
secara
(2) Ada hubungan antara sikap akseptor
langsung
maupun
dalam dilakukan tidak
langsung.
KB
(BKKBN, 2005).
hubungan KB
Pria
Pria
tentang
antara
pengetahuan
tentang
vasektomi
Vasektomi
dengan
partisipasi Pria dalam Vasektomi (3) Ada
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu”
hubungan
antara
dukungan
keluarga
dan ini terjadi setelah orang melakukan
dengan partisipasi pria dalam vasektomi
penginderaan
(4) Ada hubungan antara pengetahuan
terhadap
suatu
obyek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui
,sikap
83
akseptor
KB
Pria
tentang
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id vasektomi dan dukungan keluarga secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
bersama-sama dengan partisipasi pria
Analisis
dalam vasektomi di kecamatan Tejakula
dimaksudkan
kabupaten Buleleng.
hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
dalam
penelitian
untuk
ini
mengetahui
akseptor KB pria tentang vasektomi serta METODOLOGI PENELITIAN
dukungan keluarga dengan partisipasi
Tempat penelitian adalah di kecamatan
pria dalam vasektomi. Berdasarkan hasil
Tejakula
dan
uji regresi logistik diketahui terdapat
dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 –
hubungan yang bermakna antara variabel
Desember 2012.
pengetahuan,
kabupaten
Penelitian Kuantitatif
ini
Buleleng
dilakukan
observasional
secara
keluarga
analitik.
sikap
dengan
dan
dukungan
partisipasi
dalam
vasektomi seperti terlihat pada tabel
Populasi yang digunakan adalah semua
dibawah ini.
akseptor KB pria yang ada di Kecamatan
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Logistik
Tejakula sebanyak 112 orang.
Ganda hubungan antara pengetahuan ,
Data yang dikumpulkan terdiri dari
sikap dan dukungan keluarga dengan
data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh
tanya
jawab
dengan
partisipasi dalam vasektomi
melakukan
dengan
responden
Variabel
OR
(p)
Confidence
menggunakan pedoman kuesioner yang
Interval 95%
telah dirancang dan sebelumnya telah
Batas
Batas
Bawa
Atas
diuji validitas dan reliabilitasnya. Data sekunder gambaran
yang
diperoleh
umum
h
berupa
daerah/lokasi
Pengetahuan
9,35
0,00
akseptor
8
1
KB
penelitian, data kegiatan penduduk, serta
pria
laporan atau catatan lainnya yang terkait
Sikap akseptor
3,40
0,02
dengan pelayanan KB pria dari Dinas
KB pria
6
2
Dukungan
BKKBN Kabupaten Buleleng.
Keluarga
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Pengumpulan
data
N Observasi
dilaksanakan langsung kepada subyek penelitian
dengan
tehnik
wawancara
3,49
0,02
7
5
3,115
28,11 8
1,195
9,710
1,168
10,46 6
= 87
-2 log likelihood
= 86,020
Nagelkerker R
= 43,5%
2
dengan panduan kuesioner yang sudah dilakukan uji coba sebelumnya. Analisis
a. Terdapat hubungan antara tingkat
statistik yang digunakan adalah analisis
pengetahuan akseptor KB pria tentang
regresi logistik ganda.
84
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id vasektomi
dengan
partisipasi
dalam
Tabel 2. Hubungan pengetahuan akseptor
vasektomi
KB
Hubungan
antara
tingkat
dalam
vasektomi
dengan
partisipasi
dalam
vasektomi di wilayah kerja Kecamatan
pengetahuan akseptor KB pria dengan partisipasi
pria
Tejakula
dapat
dijelaskan pada gambar berikut
Tingkat
Partisipasi dalam vasektomi
Pengetahuan
Tidak ikut
Ikut
akseptor KB
N
%
N
%
Rendah
33
71,7
9
22,0
Tinggi
13
28,3
32
78,0
Total
46
100,0
41
100,0
Berdasarkan
dari
hasil
regresi
logistik yaitu terlihat pada tabel 4.8 diketahui nilai OR9,358. Hal ini berarti akseptor
KB
pria
yang
memiliki
pengetahuan tinggi tentang vasektomi Gambar
1.
Hubungan
tingkat
memiliki
pengetahuan akseptor KB pria dengan
menunjukkan
gambar adanya
atas,
KB
kecenderungan
tinggi
tentang
statistik
signifikan
pria
sebanyak 22,0% ikut berpartisipasi dalam
dengan
dalam
tingkat
vasektomi
(p=
secara
0,001;
KB
hubungan pria
antara
tentang
tentang
OR= sikap
vasektomi
dalam
vasektomi vasektomi
dijelaskan pada gambar berikut
pada
pengetahuan tinggi, sebanyak 78,0% ikut berpartisipasi
Terdapat
partisipasi
vasektomi dan 71,7% tidak berpartisipasi pria
tersebut
Hubungan antara sikap akseptor KB
KB pria yang pengetahuannya rendah,
KB
pengetahuan
dengan partisipasi dalam vasektomi
rendah. Hal ini terlihat bahwa akseptor
akseptor
memiliki
Hubungan
akseptor
akseptor KB pria yang pengetahuannya
sedangkan
yang
rendah.
b.
dalam vasektomi dibandingkan dengan
vasektomi,
pria
9,358;CI95% 3,115 hingga 28,118).
vasektomi, cenderung ikut berpartisipasi
dalam
ikut
9,358 kali lebih besar daripada akseptor di
bahwa akseptor KB pria yang tingkat pengetahuannya
untuk
berpartisipasi dalam vasektomi sebesar
partisipasi dalam vasektomi Berdasarkan
kemungkinan
dan
28,3% tidak ikut berpartisipasi dalam vasektomi.
85
dengan dapat
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id Berdasarkan hasil uji regresi logistik
80
seperti terlihat pada tabel 1 diketahui
60
bahwa nilai signifikansi atau p = 0.022
Sikap rendah Sikap tinggi
40
atau lebih kecil dari 0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
20
bermakna antara sikap akseptor KB pria
0 Tidak ikut Ikut vasektomi vasektomi
dengan partisipasi dalam vasektomi di wilayah
Gambar 2. Hubungan sikap akseptor KB pria
tentang
vasektomi
menunjukkan
gambar adanya
di
untuksikap
tinggi
cenderung
ikut
rendah.
dalam
tidak
berpartisipasi
keluarga
70 60 50 40 30 20 10 0
dalam
pria dengan sikapnya tinggi, sebanyak ikut
vasektomi
berpartisipasi
dan
34,8%
dalam
tidak
dengan
partisipasi
dalam
vasektomi
dan
vasektomi, sedangkan pada akseptor KB 70,7%
secara
c. Terdapat hubungan antara dukungan
sikapnya rendah, sebanyak 29,3% ikut 65,2%
tersebut
CI95% 1,195 hingga 9,710).
ini terlihat bahwa akseptor KB pria yang vasektomi
Hubungan
statistik signifikan (p = 0,022; OR= 3,406;
KB pria yang memiliki sikap rendah. Hal
dalam
dalam
akseptor KB pria yang memiliki sikap
vasektomi dibandingkan dengan akseptor
berpartisipasi
partisipasi
dalam vasektomi dibandingkan dengan
vasektomi,
berpartisipasi
dengan
kali lebih besar untuk ikut berpartisipasi
kecenderungan
tentang
Tejakula.
vasektomi memiliki kemungkinan 3,406
atas,
bahwa akseptor KB pria yang memiliki sikap
Kecamatan
Berdasarkan nilai OR yaitu 3,406 berarti
dengan
partisipasi dalam vasektomi. Berdasarkan
kerja
ikut
berpartisipasi dalam vasektomi.
Dukungan rendah
Tidak ikut
Ikut
Tabel 3. Hubungan SikapAkseptor KB pria
tentang
vasektomi
dengan
Gambar 3. Hubungan antara dukungan
partisipasi dalam vasektomi di wilayah
keluarga
kerja Kecamatan Tejakula
dengan
partisipasi
dalam
vasektomi
Tingkat
Partisipasi dalam KB
Pengetahuan
Tidak ikut
Ikut
akseptor KB
N
%
N
%
menunjukkan
Rendah
30
65,2
12
29,3
bahwa akseptor KB pria yang memiliki
Tinggi
16
34,8
29
70,7
dukungan keluarga tinggi, cenderung ikut
Total
46
100
57
100
Berdasarkan
gambar adanya
di
atas,
kecenderungan
berpartisipasi dalam vasektomi daripada
86
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id akseptor
KB
keluarganya
pria
yang
rendah.
dukungan
Hal
ini
vasektomi daripada akseptor KB pria
terlihat
yang
memiliki
dukungan
keluarga
bahwa akseptor KB pria yang dukungan
rendah.Hubungan
keluarganya rendah, sebanyak 41,5% ikut
statistik signifikan (p = 0,025; OR= 3,497;
berpartisipasi
dalam
CI95% 1,168 hingga 10,466).
65,2%tidak
berpartisipasi
vasektomi
dan
tersebut
secara
dalam
d. Terdapat hubungan antara tingkat
vasektomi, sedangkan pada akseptor KB
pengetahuan dan sikap serta dukungan
pria dengan dukungan keluarga tinggi,
keluarga dengan partisipasi pria dalam
sebanyak 58,5% ikut berpartisipasi dalam
vasektomi di wilayah kerja Kecamatan
vasektomi dan 34,8% tidak berpartisipasi
Tejakula
dalam vasektomi.
Berdasarkan
hasil
analisis regresi
logistik berganda pada tabel 1 untuk Tabel 4. Hubungan Dukungan Keluarga
mengetahui
akseptor
pengetahuan dan sikap serta dukungan
dalam
KB
pria
vasektomi
dengan di
partisipasi
wilayah
kerja
hubungan
antara
keluargadapat dijelaskan bahwa terdapat
kecamatan Tejakula
pengaruh
yang
signifikan
antara
pengetahuan tentang vasektomi, sikap
Dukungan
Partisipasi vasektomi
Keluarga
Tidak ikut
Ikut
N
%
N
%
dengan partisipasi dalam vasektomi di
Rendah
30
65,2
17
41,5
wilayah
Tinggi
16
34,8
24
58,5
Berdasarkan nilai koefisien determinan
Total
46
100
41
100
atau nagelkerke R square sebesar 43,5%
terhadap vasektomi, dukungan keluarga kerja
Kecamatan
Tejakula.
yang berarti bahwa pengaruh variabel Berdasarkan hasil uji regresi logistik
pengetahuan,
seperti terlihat pada tabel 1 diketahui
keluarga
bahwa
vasektomi
nilai
signifikansi
atau
p
=
sikap
dengan
dan
dukungan
partisipasi
adalah
dalam
sebesar
43,5%.
0.025atau lebih kecil dari 0,05, hal ini
Sedangkan faktor lain yang tidak diteliti
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
dalam
yang
pengaruh sebesar 56,5%.
bermakna
keluarga
akseptor
antara KB
dukungan
pria
penelitian
ini
memberikan
dengan
Berdasarkan nilai OR pada tabel
partisipasi dalam vasektomi di wilayah
diatas mengenai masing-masing variabel
kerja Kecamatan Tejakula. Berdasarkan
hasil
nilai OR yaitu 3,497 berarti akseptor KB
tersebut
pria dengan dukungan keluarga tinggi
hubungan
memiliki kemungkinan 3,497 kali lebih
dengan
besar untuk ikut berpartisipasi dalam
Akseptor
87
analisis
regresi
dapat
logistik
dijelaskan
masing-masing
partisipasi KB
pria
dalam yang
ganda tentang variabel
vasektomi. memiliki
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id pengetahuan tinggi tentang vasektomi memiliki
kemungkinan
untuk
Berdasarkan
ikut
persamaan
tersebut,
maka dapat dibuat suatu analisa bahwa
berpartisipasi dalam vasektomi sebesar
jika
9,358 kali lebih besar daripada akseptor
pengetahuan tinggi (1) dan sikap tinggi
KB
serta dukungan keluarga tinggi (1), maka
pria
yang
memiliki
rendah.
Hubungan
statistik
signifikan
pengetahuan
tersebut
akseptor
KB
pria
mempunyai
secara
dapat dimungkinkan akseptor KB pria
OR=
tersebut memiliki keikutsertaan dalam
9,358;CI95% 3,115 hingga 28,118). Untuk
vasektomi sebesar 13,714 kali lebih besar
variabel sikap dengan partisipasi dalam
daripada
vasektomi,
pengetahuannya rendah dan sikapnya
(p=
akseptor
0.001;
KB
pria
yang
memiliki sikap tinggi kemungkinan 3,406
akseptor
KB
pria
yang
rendah serta dukungan keluarga rendah.
kali lebih besar untuk ikut berpartisipasi
Hasil
penelitian
ini
mendukung
dalam vasektomi daripada akseptor KB
hipotesis bahwa tingkat pengetahuan dan
pria
rendah.
sikap serta dukungan keluarga memiliki
statistik
hubungan yang secara statistik signifikan
yang
memiliki
Hubungan
tersebut
signifikan
(p=0,022;
sikap secara OR=3,406;
CI95%
dengan
1,195 hingga 9,710).
partisipasi
dalam
vasektomi.
Temuan adanya hubungan antara tingkat
Berdasarkan hasil uji Hosmer and
pengetahuan dan sikap serta dukungan
Lemeshow didapatkan nilai signifikansi
keluarga dengan partisipasi pria dalam
sebesar 0,984 atau lebih besar dari α 0,05
vasektomi
di
hal ini dapat disimpulkan bahwa model
konsisten
dengan
persamaan regresi logistik berganda yang
penelitian lain.
dibuat
layak
dan
hasil
ini
sejumlah
Hasil penelitian hubungan tingkat
diinterpretasikan. Berdasarkan tabel 4.8
pengetahuan dan sikap serta dukungan
tersebut
keluarga dengan partisipasi pria dalam
dapat
fit
penelitian
dapat
juga
atau
dalam
dibuat
model
persamaan regresi sebagai berikut
vasektomi
Log
berikut:
= a + b1X1 + b2X2+ b3X3
1.
Dengan ketentuan bahwa X1 adalah
KB
dijelaskan Tingkat
pria
sebagai
Pengetahuan
dengan
partisipasi
dalam vasektomi
sikap akseptor KB pria dan X3 adalah
Berdasarkan
dukungan keluarga, maka berdasarkan
hasil
uji
hipotesis
dengan uji regresi logistik, ditemukan
tabel tersebut dapat dibuat persamaan
bahwa terdapat hubungan positif yang
regresi sebagai berikut: Log
Hubungan
akseptor
pengetahuan akseptor KB pria, X2 adalah
dapat
signifikan antara tingkat pengetahuan
= 0,108 + 9,358 X1 + 3,406 X2 +
dengan
3,497 X3
partisipasi
dalam
vasektomi,
dimana p < 0,05 (p = 0,001). Dimana
88
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id akseptor
KB
pria
pengetahuan
dengan
tingkat
tinggi
2. Hubungan sikap akseptor KB pria
memiliki
dengan partisipasi dalam vasektomi
kemungkinan untuk ikut berpartisipasi
Berdasarkan
hasil
uji
hipotesis
dalam vasektomi 9,026 kali lebih besar
dengan uji regresi logistik, ditemukan
daripada akseptor KB pria dengan tingkat
bahwa
pengetahuan rendah (OR= 9,026; CI 95%
signifikan antara sikap tentang vasektomi
3,390 hingga 24,029).
dengan
terdapat
hubungan
partisipasi
dalam
yang
vasektomi,
Hal ini didukung oleh pernyataan
dimana p < 0,05 (p = 0,001). Dimana
yang diungkapkan Manuaba ( 2002 ) yang
akseptor KB pria dengan sikap tinggi
menyatakan
memiliki
keluarga
bahwa
alat
berencana
kontrasepsi
kemungkinan
untuk
ikut
sudah
menjadi
berpartisipasi dalam vasektomi 4,531 kali
program
keluarga
lebih besar daripada akseptor KB pria
berencana sudah diterima di kalangan
dengan sikap rendah (OR = 4,531; CI 95%
masyarakat luas. Di negara maju keluarga
1,831 hingga 11,211).
kebutuhan,
karena
berencana bukan merupakan program
Hasil penelitian ini sejalan dengan
atau gagasan tetapi telah merupakan
penelitian yang dilakukan Ekarini (2008)
falsafah hidup di masyarakat, sedangkan
yaitu terdapat hubungan yang bermakna
di negara berkembang seperti Indonesia
sikap terhadap KB dengan partisipasi
merupakan
pria
suatu
hal
yang
dalam
Keluarga
Berencana
dan
pelaksanaannya harus terus ditingkatkan.
penelitian yang dilakukan Saptono (2008)
Hasil penelitian ini didukung oleh
yang menunjukkan adanya hubungan
penelitian yang dilakukan Ekarini (2008)
antara
yang
dalam KB.
menyatakan
hubungan
yang
pengetahuan Partisipasi
bahwa
terdapat
bermakna
terhadap pria
antara
KB
partisipasi
pria
3. Hubungan dukungan keluarga dengan
dengan
dalam
sikap dengan
partisipasi dalam vasektomi
Keluarga
Berdasarkan
hasil
uji
hipotesis
Berencana. Didukung juga oleh penelitian
dengan uji regresi logistik, ditemukan
yang
bahwa
dilakukan
menyimpulkan
Ricardo bahwa
(2007)
tingkat
yang adopsi
terdapat
signifikan
hubungan
antara
dukungan
partisipasi
dalam
yang keluarga
inovasi KB Pria dipengaruhi juga oleh
dengan
tingkat
dimana p < 0,05 (p = 0,028). Dimana
pengetahuan,
serta
penelitian
yang dilakukan Saptono (2008) yang
akseptor
menunjukkan adanya hubungan antara
keluarga tinggi memiliki kemungkinan
pengetahuan
untuk
tentang
partisipasi
pria
dalam KB.
KB ikut
pria
vasektomi,
dengan
berpartisipasi
dukungan dalam
vasektomi 2,647 kali lebih besar daripada akseptor
89
KB
pria
dengan
dukungan
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id keluarga rendah rendah (OR = 2,647; CI
terhadap KB, dengan partisipasi pria
95% 1,111 hingga 6,308).
dalam keluarga berencana yang juga
Hasil penelitian ini sejalan dengan
didukung oleh penelitian yang dilakukan
penelitian yang dilakukan oleh Ricardo
oleh
(2007)
menyimpulkan
yang
tingkat
menyimpulkan
adopsi
inovasi
bahwa
bahwa
(2007)
yang
tingkat
adopsi
Pria
inovasi KB Pria dipengaruhi juga oleh
dipengaruhi juga oleh pengaruh istri
pengaruh istri (keluarga) serta penelitian
(keluarga).
dengan
yang dilakukan oleh Mahat K et al (2010)
penelitian yang dilakukan oleh Mahat K et
yang menyimpulkan bahwa dukungan
al (2010) yang menyimpulkan bahwa
emosional dan material dari keluarga
dukungan emosional dan material dari
berhubungan
keluarga
vasektomi.
Demikian
KB
Simanjuntak
pula
berhubungan
dengan
dengan
penerimaan
penerimaan vasektomi 4. Hubungan pengetahuan , sikap dan
SIMPULAN DAN SARAN
dukungan keluarga dengan partisipasi
Berdasarkan paparan hasil penelitian dan
dalam vasektomi
pembahasan diatas dapat disimpulkan
Sesuai dengan hipotesis pertama,
sebagai berikut:
kedua, dan ketiga mengenai hubungan
1. Ada hubungan positif yang signifikan
tingkat pengetahuan dan sikap tentang
antara pengetahuan dengan partisipasi
vasektomi
pria dalam vasektomi yaitu semakin
serta
hubungan
dukungan
keluarga dengan partisipasi pria dalam
tinggi
vasektomi, bahwa terdapat hubungan
semakin tinggi pula partisipasi pria
yang
dalam vasektomi.
signifikan
antara
tingkat
tingkat
pengetahuan
maka
2. Ada hubungan positif yang signifikan
pengetahuan dan sikap serta dukungan dalam
antara sikap dengan partisipasi pria
vasektomi. Secara simultan, didapatkan
dalam vasektomi yaitu semakin tinggi
bahwa
sikap yang dimiliki maka semakin
keluarga
dengan
partisipasi
semakin
tinggi
tingkat
pengetahuan dan sikap serta dukungan
tinggi
keluarga, maka kemungkinan partisipasi
vasektomi.
pria
dalam vasektomi
sebesar
pula
partisipasi
pria
dalam
3. Ada hubungan positif yang signifikan
43,5%
(Nagelkerger R Square = 43,5%). Hasil
antara
penelitian
partisipasi pria dalam vasektomi yaitu
ini
sejalan
dengan
hasil
dukungan
semakin
dan
semakin tinggi partisipasi pria dalam
hubungan pengetahuan
(2008)
yang
yaitu
bermakna
terhadap
KB,
terdapat
vasektomi.
antara sikap
90
dukungan
dengan
penelitian yang dilakukan Ekarini (2008) Saptono
tinggi
keluarga
maka
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id 4. Ada hubungan positif yang signifikan antara
pengetahuan,
sikap
http://bali.bkkbn.go.id diakses tanggal 11 November 2011. BKKBN. 2005. Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB dan KR,Jakarta : BKKBN. 2001. Fakta, Data dan Informasi Kesenjangan Gender di Indonesia,Jakarta : BKKBN. Badan Pusat Statistik. 2007. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, diperoleh dari :www.data statistik indonesia.com diakses tanggal 15 September 2011 Ekarini SM (2008). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.Diperoleh dari: http://eprints.undip.ac.id diakses tanggal 20 September 2011. Friedman MM.1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.Jakarta : EGC. Manuaba IGB . 2002. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC. Mahat K, Pacheun O, and Taechaboonsermsak P. 2010. Intention to Accept Vasectomy among Married Men in Kathmandu, Nepal. Asia Journal of.Public Health Vol 1 No 1 hal 8-14. Didapatkan dari halaman http//www.Asiaph.org/admin/ing.to pic diakses tanggal 15 Desember 2011. Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
dan
dukungan keluarga dengan partisipasi pria dalam vasektomi secara bersamasama yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan, sikap serta dukungan keluarga maka semakin tinggi pula partisipasi pria dalam vasektomi. Berdasarkan temuan penelitian ini beberapa hal sebagai
yang dapat
berikut
Lapangan
KB,
meningkatkan
:
(1)
disarankan
Bagi
diharapkan
Petugas
agar
promosi
lebih
pelayanan
vasektomi, melalui pemberian pendidikan KB
dalam
bentuk
pendekatan pentingnya
penyuluhan
keluarga KB
yang
dan
mengenai
dalam
hal
ini
vasektomi., (2) Bagi akseptor KB Pria, diharapkan dengan
dapat
menjadi
melakukan
panutan
pendekatan-
pendekatan sehingga pria-pria yang lain pun mau ikut ber-KB terutama vasektomi, (3)
Bagi peneliti selanjutnya untuk
mengadakan penelitian yang lebih cermat terhadap
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi partisipasi pria dalam vasektomi terlepas dari faktor tingkat pengetahuan dan sikap akseptor pria serta dukungan keluarga. REFERENSI BKKBN Buleleng. 2010. Data Pemenuhan Kebutuhan Peserta KB Baru Per Mik Kontrasepsi di setiap Kecamatan, Buleleng : BKKBN. BKKBN Bali. 2010. Data Pencapaian Vasektomi (MOP)
91