JURNAL LOGIKA, Vol XVI, No 1 Maret Tahun 2016 www.e-journal.unswagati-crb.ac.id.
ISSN: 1978-2560
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN HARGA BERAS DI KABUPATEN INDRAMAYU
Yayat Rahmat Hidayat (Universitas Swadaya Gunung Jati)
Abstrak Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah; Pertama, untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi pembentukan harga beras di Kabupaten Indramayu. Kedua, untuk mengetahui variabel yang paling besar mempengaruhi pembentukan harga beras di sentra produksi dan sentra konsumensi. Pada penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah; Pertama, pada sentra produksi variabel biaya produksi, biaya distribusi, biaya pemasaran, bunga bank, dan biaya simpan merupakan variabel pembentuk harga beras di Kabupaten Indramayu. Kedua, pada sentra produksi variabel biaya produksi, biaya distribusi dan pemasaran merupakan variabel yang paling besar menentukan harga beras di Kabupaten Indramayu. Ketiga, pada sentra konsumsi variabel biaya distribusi, margin keuntungan, biaya resiko, bunga Bank, biaya pemasaran dan biaya simpan merupakan variabel pembentuk harga beras di Kabupaten Indramayu. Keempat, pada sentra konsumsi variabel biaya distribusi, margin keuntungan, dan bunga Bank merupakan variabel yang paling tinggi menentukan harga beras di Kabupaten Indramayu. Penelitian dilakukan dilakukan di Kabupaten Indramayu dengan menentukan lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Widasari sebagai sentra produksi beras dan Kecamatan Karangampel sebagai wilayah yang kurang produktif dalam menghasilkan beras. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei, yaitu mengumpulkan data kuantitatif kemudian mendeskripsikan fenomena/ fakta yang ditemukan di lokasi penelitian. Subyek penelitiannya adalah semua pelaku usaha agribisnis bahan pangan pokok beras yang terdiri dari petani produsen, pengepul/ tengkulak, penggilingan padi, agen dan pengecer. Adapun obyek penelitiannya adalah masalah-masalah yang diangkat dalam tema penelitian yaitu variabel-variabel yang menentukan pembentukan harga beras di Kabupaten Indramayu. Teknik yang digunakan untuk menentukan populasi dan mengambil sampel penelitian adalah: Observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian, maka dapat dijelaskan bahwa pembentukan harga terjadi pada dua level, yaitu level produsen dan konsumen. Variabel-variabel yang mempengaruhi pembentukan harga beras di Kabupaten Indramayu pada level produsen adalah; biaya produksi, biaya distribusi, biaya pemasaran, bunga Bank, dan biaya simpan. Biaya produksi merupakan variabel yang paling besar dalam pembentukan harga beras. Sedangkan pada level konsumen, beberapa variabel pembentuknya adalah; biaya distribusi, margin keuntungan, biaya resiko, bunga Bank, biaya pemasaran, dan biaya simpan. Adapun pada level konsumen variabel yang paling besar mempengaruhi pembentukan harga beras adalah biaya distribusi. Kata Kunci : Pembentukan Harga, Beras
77
JURNAL LOGIKA, Vol XVI, No 1 Maret Tahun 2016 www.e-journal.unswagati-crb.ac.id.
ISSN: 1978-2560
Kabupaten
Pendahuluan Perdagangan bahan pangan pokok
Indramayu
merupakan
daerah sentra produksi beras stok beras yang
beras dari produsen ke konsumen akhir
setiap
melewati banyak rantai sehingga harga
kebutuhan beras nasional. Setiap tahunnya
mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
daerah Pantai utara ini bisa menghasilkan
Kondisi ini tidak hanya konsumen saja yang
produksi
merasakan kerugian, namun petani produsen
sebanyak 1,200.000 ton atau setara dengan
dan pelaku usaha agribisnis komoditas beras
900.000 ton beras. Dengan hasil beras
juga sama seperti para pengepul yang berada
sebanyak
di
pengusaha
Indramayu mampu meningkatkan ekonomi
penggilingan gabah, agen dan pedagang
daerahnya dengan menjadikan sub sektor
pengecer
ke
komoditas padi sebagai basis ekonominya.
konsumen akhir. Tingginya tingkat fluktuasi
Namum, pada kenyataannya perekonimian
harga beras pemerintah mengambil kebijakan
daerah ini belum sebaik yang diinginkan dan
untuk menginvervensinya, baik pada level
diharapkan oleh masyarakat.
sentra
produksi
yang
gabah,
menjual
langsung
tahunnya
mampu
Gabah
itu
Kering
menyumbang
Panen
semestinya
(GKP)
Kabupaten
Pada perdagangan beras semua pihak
produksi maupun pada level perdagangan
mengaharapkan keuntungan maksimal, baik
melalui pemberian subsidi harga. untuk
petani sebagai produsen maupun pelaku
mengintervensi bahan pokok beras tidak lain
usaha sebagai penyalur sampai ke tangan
adalah untuk stabilitas stok bagi pemenuhan
konsumsen
kebutuhan masyarakat dan stabilitas harga
strategis, beras menjadi barang yang banyak
sehingga dapat dijangkau. Kedua strategi
diperebutkan oleh banyak pihak untuk
kebijakan
meraih keuntungan maksimal. Banyaknya
Kebijakan
ini
pemerintah
sudah
dilakukan
oleh
akhir.
komoditas
pemerintah melalui kelembagaan Bulog yang
pelaku
mempunyai peran membeli hasil produksi
tataniaga pangan pangan pokok ini menjadi
beras petani. Akan tetapi institusi negara
kurang baik terutama terbentuknya harga
yang menangani logistik ini belum berperan
sampai ditangan konsumen.
secara maksimal terutama pada pemberian
usaha
Sebagai
tataniaga
produsen
banyaknya
strategis ini.
pelaku
usaha
komoditas
dinamika
Permasalahan yang lebih aktual pada
manfaat secara langsung bagi petani sebagai dan
menyebabkan
bahan pelaku
pokok usaha,
beras
adalah
baik
sebagai
pengepul yang ada di sentra produksi maupun penggilingan gabah/ RMU (Rice 81
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 www.jurnallogika.com
ISSN: 1978-2560
Milling Unit). Banyaknya pelaku usaha
kecilnya bunga Bank yang dibebankan oleh
agribisnis beras ini menyebabkan tingginya
pelaku usaha mempengaruhi pembentukan
tingkat
harga beras di Kabupaten Indramayu. Faktor
persaingan
antar
pelaku
usaha
terutama untuk mendapatkan gabah/beras
lainnya
dari petani. Permasalahan ini ditambah
distribusi, dan biaya pemasaran juga ikut
dengan semakin menurunya produksi beras
berperan dalam pembentukan harga beras di
yang dihasilkan oleh petani produsen karena
salah satu daerah sentra produksi Jawa Barat
faktor
ini.
kegagalan
panen
dan
semakin
seperti
biaya
penyimpanan,
berkurangnya luasan lahan pertanian yang
Berdasarkan latar belakang masalah
disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan
di atas, pada penelitian ini dirumuskan
pertanian
masalah sebagai berikut: a) variabel apa saja
produktif
yang
diperuntukkan
budidaya padi.
yang mempengaruhi pembentukan harga
Beberapa variabel pembentuk harga
beras
di
sentra
produksi
dan
sentra
beras adalah; biaya produksi dan distribusi,
konsumensi ? b) variabel apa yang paling
biaya penyimpangan, bunga pinjaman bank,
besar mempengaruhi pembentukan harga
biaya pemasaran dan lain-lain. Pada aspek
beras di Kabupaten Indramayu ?
biaya
produksi,
seluruh
biaya
yang
Sebagai
kegiatan
ilmiah,
maka
dikeluarkan petani sebagai produsen untuk
penelitian harus mempunyai tujuan yang
memproduksi dikeluarkan
gabah oleh
dan
pelaku
biaya
yang
terencana dengan demikian tujuan yang ingin
usaha
untuk
dicapai pada penelitian ini adalah a) untuk
mendapatkan dan mengolah beras semakin
mengetahui
tinggi. Yang mempenagruhi tingginya biaya
mempengaruhi pembentukan harga beras di
produksi petani produsen disebabkan oleh
Kabupaten Indramayu. b) untuk mengetahui
tingginya
produksi
variabel yang paling besar mempengaruhi
pertanian seperti pembelian pupuk, pestisida
pembentukan harga beras di sentra produksi
dan ongkos tenaga kerja dari mulai tanam
dan sentra konsumensi.
pembelian
sarana
hingga pemanenan. Selain
itu
variabel-variabel
yang
Secara teoritis, penelitian bermanfaat para
pelaku
usaha
untuk mengembangkan konsep tataniaga
agribisnis beras modal yang digunakan
komoditas beras
dan pengetahun yang
berasal dari pinjaman Bank sehingg berasal
berkaitan
dengan
dari pinjaman Bank sehingga mejadi beban
pembentuk
harganya
bagi pelaku usaha yang konsekuensinya
agribisnis, baik peneliti, praktisi maupun
harus meningkatkan harga beras. Besar
akademisi.
beberapa bagi
variabel
stakeholders
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Harga (hal 77-86))
Adapun secara praktis, penelitian ini
Biaya yang dikeluarkan pelaku usaha beras
bermanfaat terutama bagi pelaku usaha
untuk
agribisnis komoditas bahan pangan pokok
pembeli atau sampai ke tangan konsumen.
beras
Biaya Pemasaran
sehingga
ditentukan
dapat
diketahui
variabel-variabel
dan
pembentuk
Biaya total yang dikeluarkan pelaku usaha yang
harganya. Sebagai sebuah karya tulis penelitian,
menyampaikan beras sampai ke
menyangkut
biaya
angkut,
biaya
pememasan dan biaya untuk memasarkan
maka luaran akhir pada penelitian ini adalah
beras.
publikasi tulisan ilmiah yang dibuat dalam
Bunga Bank
bentuk jurnal, baik lokal maupun nasional
Besarnya bunga Bank yang dibebankan
sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas
kepada pelaku usaha karena meminjam uang
maupun
ke
masyarakat
kampus
yang
Bank
tertentu
untuk
mudal
usaha
mempunyai keinginan memperkaya kajian
perdagangan beras. Besarnya Bunga Bank
agribisnis
bahan
beras
sesuai dengan akan perjanjian antara pihak
terutama
berkaitan
bagaimana
Perbankan dengan pelaku usaha pada jangka
pokok
pangan
dengan
terbentukya harga komoditas strategis ini.
periode tertentu.
Pembentukan Harga
Biaya Simpan
Kondisi dimana konsumen menerima
Biaya simpan adalah biaya yang
berbagai macam/ tingkatan harga beras
dikeluarkan oleh pelaku usaha beras karena
sesuai ketetapan pasar dan biasanya dibentuk
melakukan penyimpanan beras di gudang
oleh beberapa variabel yang ditentukan oleh
beras. Biaya simpan bisa dalam bentuk
pelaku usaha agribisnis beras.
penyewaaan
Biaya Produksi
penyusutan beras selama berada di gudang
Biaya total yang dikeluarkan pelaku usaha
penyimpanan.
beras yang terdiri dari biaya produksi
Margin Keuntungan
pengolahan beras siap jual dan samapi ke
Selisih
gudang
antara
ataupun
total
besarnya
pengeluaran
tangan konsumen, termasuk didalamnya
dengan pendapatan yang dinyatakan dalam
seluruh biaya operasional.
keuntungan bersih yang diterima pelaku
Biaya Distribusi
usaha.
Keuntungan
dihasilkan
ketika
pendapatan lebih besar dari pengeluaran, dimana secara matematis dinyatakan total pendapatan dikungan total pengeluaran.
JURNAL LOGIKA, Vol XVI, No 1 Maret Tahun 2016 www.e-journal.unswagati-crb.ac.id.
Hipotesis Penelitian Merujuk pada rumusan dan tujuan
variabel
ISSN: 1978-2560
pembentuk
harga
beras
di
Kabupaten Indramayu.
penelitian, maka pada penelitian ini hipotesis
Kedua, pada sentra produksi variabel biaya
yang diajukan adalah :
produksi, biaya distribusi dan pemasaran
Pertama, pada sentra produksi variabel biaya
merupakan
produksi, biaya distribusi, biaya pemasaran,
menentukan harga beras di Kabupaten
bunga bank, dan biaya simpan merupakan
Indramayu.
variabel
yang
paling
besar
81
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Harga (hal 77-86))
Ketiga, pada sentra konsumsi variabel biaya
Penelitian dilakukan dilakukan di
distribusi, margin keuntungan, biaya resiko,
Kabupaten Indramayu dengan menentukan
bunga Bank, biaya pemasaran dan biaya
lokasi
simpan merupakan variabel pembentuk harga
Widasari sebagai sentra produksi beras dan
beras di Kabupaten Indramayu.
Kecamatan Karangampel sebagai wilayah
Keempat, pada sentra konsumsi variabel
yang kurang produktif dalam menghasilkan
biaya distribusi, margin keuntungan, dan
beras. Alasan mendasar penentuan lokasi
bunga Bank merupakan variabel yang paling
penelitian
tinggi menentukan harga beras di Kabupaten
Kecamatan ini adalah untuk mengetahui
Indramayu.
wilayah yang berpotensi sebagai sentra
penelitian
dengan
yaitu
di
Kecamatan
menetapkan
dua
produksi dan sentra perdagangan beras dan Metode Penelitian
daerah yang kurang berpotensi sebagai
Tempat dan Waktu Penelitian
daerah sentra.
Adapaun waktu penelitian diuraikan sebagai berikut; No. 1 2 3 4 5
Kegiatan Penyusunan proposal Penelitian Pengajuan proposal Penelitian Pengumpulan data penelitian Analisis dan pembahasan data penelitian Seminar Hasil
variabel-variabel
3.1. Metode Penelitian Metode penelitian
menentukan
adalah
pembentukan harga beras di Kabupaten
deskriptif
dengan
Indramayu.
pendekatan survei, yaitu mengumpulkan data kemudian
yang
ini
penelitian
kuantitatif
kuantitatif
Waktu 01 -15 Juni 2015 16 - 30 Juni 2015 01 - 15 Juli 2015 15 Juli - 15 Agustus 2015 30 Agustus 2015
mendeskripsikan
Teknik Pengumpulan Data Teknik
yang
digunakan
untuk
fenomena/ fakta yang ditemukan di lokasi
menentukan polulasi dan mengambil sampel
penelitian.
penelitian sebagi berikut :
Subyek
penelitiannya
adalah
semua pelaku usaha agribisnis bahan pangan pokok
beras
yang
terdiri
dari
petani
Pertama, mengambilan
observasi data
yaitu
dengan
teknik
mengamati
produsen, pengepul/ tengkulak, penggilingan
kejadian/ fenomena yang terjadi di lokasi
padi, agen dan pengecer. Adapun obyek
penelitian.
penelitiannya adalah masalah-masalah yang diangkat
dalam
tema
penelitian
yaitu
Kedua, kuisioner dengan membuat pertanyaan terstruktur dan mendalam yang 81
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Harga (hal 77-86))
dijawab oleh subyek penelitian yaitu pelaku
X1 = biaya produki
usaha bahan pangan beras di dua kecamatan
X2 = biaya distribusi
di Kabupaten Indramayu.
X3 = biaya pemasaran
Ketiga, dokumentasi, yaitu metode pengumpulan
dengan
bentuk
X4 = biaya Bank
dokumen
X5 = biaya simpan
mengenai fenomena penentuan harga beras di Kabupaten Indramayu.
Pada
konsumen
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + µ
penelitian
ini
popolusi
Y = Pembentukan Harga
penelitiannya adalah para pelaku usaha
A = konstanta
agribisnis
b1,b2,b3 = Koefesien Regresi
beras
Kecamatan Adapun
yang
Widasari jumlah
ditemukan
di
dan
Karangampel.
X1 = Biaya Distribusi
sampel
penelitiannya
X2 = Margin Keuntungan
sebanyak 20 orang pelaku usaha agribisnis
X3 = Biaya Resiko
beras.
X4 = Biaya Bank
Teknik Analisis Data
X5 = Biaya Simpan
Data kuantitatif melalui kuisioner yang terkumpul
kemudian
menggunakan
persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut:
Populasi dan Sampel Dalam
sentra
analisis
X6 = Biaya Pemasaran
dianalisis
dengan
Untuk melihat pengaruh setiap variabel
statistik
regresi
yang diguanakn dalam penelitian adalah
multifiat yaitu menganalisis variabel bebas
dengan
(X)
menggunakan program SPSS. Sedangkan
yang
mempengaruhi
(pembentukan
harga)
terikat.
dua
variabel
Y
menggunakan
analisis
data
sebagai
variabel
untuk
pengujian
variabel
menggunakan pengujian statistik koefisien
independen dan dependen, yaitu varaibel-
determinasi (R2), Uji F-Statistik dan Uji T-
variabel yang membentuk harga pada tingkat
Statistik.
produsen dan tingkat konsumen.
dijelaskan sebagai berikut :
Ada
Pada sentra produsen persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + µ
1)
melihat
keseusian
Beberapa
Koefisien
hipotesis
pengujian
tersebut
Determinasi
(R2),
dilakukan untuk melihat besarnya variabelvariabel
independen
secara
bersamaan
Y = Pembentukan Harga
memberikan penjelasan variabel dependen.
A = konstanta
2)
b1,b2,b3 = Koefesien Regresi
bersamaan
Uji F-Statistik, untuk menguji secara besarnya
pengaruh
variabel
82
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 www.jurnallogika.com independen
terhadap
variabel
ISSN: 1978-2560
dependen
merupakan daerah perlintasan jalur pantura,
dengan menggunakan pengujian hipotesis,
dimana distribusi beras dari Jawa Tengah
yaitu:
dan Jawa Timur ke Jakarta melewati
H0 = b1 = b2 = b3 = 0
Indramayu. Strategisnya daerah ini banyak
H1 = b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
pelaku
Kriteria pengujian hipotesisnya sebagai
melakukan
berikut:
perdagangan
transkasi
beras
dan
yang
membangun
hubungan bisnis dengan pelaku usaha yang
Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima atau H1 ditolak
diterima atau H1 ditolak (Sudjana, 2005). Uji
ada di Kabupaten Indramayu. Banyaknya pelaku usaha perdagangan beras secara nyata
Jika F hitung ≥ F tabel, maka H0
3)
usaha
T-Statistik,
pengujian
memberi dampak positif pada meningkatkan pendapatan daerah dari sektor komoditas pangan beras.
hipotesis secara parsial yang bertujuan untuk
Banyaknya koneksi bisnis perdagangan
mengetahui koefisien regresi signifikan atau
beras juga dibangun karena munculnya
tidak terhadap varaibel dependen dengan
sektor penggilingan padi/ beras terutama di
ketetapan variabel lain dianggap sama/
kawasan jalur pentura. Wilayah yang banyak
konstan.
dibangun industri beras adalah widasari,
Kriteria pengujian hipotesisnya sebagai
dimana kecamatan ini dikenal dengan nama kawasan
berikut:
industri
beras/
gudang
H0 : θ = θ0
Kawasan
H1 : θ = θ0
Indramayu
Jika thitung ≤ ttabel, Ho diterima atau H1
merupakan sentra produksi beras.
ini
bagi
memberi
daerah
beras.
Kabupaten
manfaat
karena
ditolak Jika thitung ≥ ttabel, H1 diterima atau H0 ditolak (Sudjana, 2005).
Profil Daerah Lokasi Penelitian Profil Kecamatan Karangampel Kecamatan Karangampel terletak
di
Hasil Penelitian dan Pembahasan
wilayah Indramayu bagian Timur dengan
Profil Daerah Kabupaten Indramayu
jumlah
Kabupaten
Indramayu
penduduk
66.261
jiwa
dengan
merupakan
komposisi penduduk laki-laki berjumlah
daerah sentra produksi beras karena dilihat
33.004 jiwa dan perempuan berjumlah
dari dua aspek, yaitu pertama aspek luasan
33.257
lahan pertanian padi yang cukup luas dan
meliputi 11 desa dengan jumlah Kepala
aspek letak wilayah Kabupaten Indramayu
Keluarga sebanyak 18.442.
jiwa.
Kecamatan
Karangampel
83
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Harga (hal 77-86))
Kedua, Pada aspek konsumen, faktor-
Profil Kecamatan Widasari Kecamatan
Widasari
berjumlah
faktor yang mempengaruhi harga beras di
penduduk 36.044 Jiwa dengan komposisi
Kabupaten
penduduk laki-laki sebanyak 17.785 jiwa dan
berikut; biaya distribusi, margin keuntungan,
penduduk perempuan sebanyak 18.259 jiwa.
biaya resiko, bunga Bank, biaya pemasaran,
Penduduk kecamatan Widasari tersebar di 10
dan biaya simpan. Variabel-variabel ini besar
desa
kecilnya
dengan
jumlah
Kepala
Keluarga
Indramayu
memiliki
adalah
sebagai
peranan
dalam
sebanyak 27.084. Secara umum wilayah ini
pembentukan harga beras di Kabupaten
merupakan daerah sentra beras dengan
Indramayu.
industri pengolahan beras (Rice Milling)
variabel-variabel ini ditentukan seberapa
banyak ditemukan di kawasan jalan pantura.
besar peranannya dalam pembentukan harga
Kapasitas gudang perberasan di Widasari
suatu produk. Diantara variabel-variabel
cukup besar dengan sistem teknologi yang
pembentuk harga pada level konsumen,
cukup canggih. Kapasitas gudang yang besar
biaya distribusi memberi kontribusi paling
ini menjadi tempat yang strategis untuk
besar dalam pembentukan harga beras di
penjemuran dan penyimpanan beras yang
Kabupaten Indramayu.
sudah diolah.
Kesimpulan dan Saran
Pembentukan harga komoditas beras di dipengaruhi
oleh
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: Pertama, pada aspek produsen, faktorfaktor yang mempengaruhi harga beras adalah: biaya produksi, biaya distribusi, biaya pemasaran, bunga Bank, dan biaya simpan. Beberapa variabel yang membentuk harga biaya produksi memiliki peran yang besar dalam pembentukan harga beras di Kabupaten Indramayu.
pengaruh
Berdasarkan pada hasil penelitian dan
Kabupaten Indramayu
Indramayu
kecilnya
Kesimpulan
Variabel Pembentuk Harga Beras di
Kabupaten
Besar
pembahasan,
maka
dapat
disimpulkan
sebagai berikut: a)
Pada
level
produsen,
beberapa
variabel yang membentuk harga beras di Kabupaten
Indramayu
adalah;
biaya
produksi, biaya distribusi, biaya pemasaran, bunga Bank, dan biaya simpan. b)
Diantara variabel pembentuk harga di
level produsen, biaya produksi merupakan variabel yang paling besar mempengaruhi pembentukan harga. c)
Pada
level
konsumen,
variabel-
variabel yang membentuk harga beras di 84
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 www.jurnallogika.com Kabupaten
Indramayu
adalah;
biaya
distribusi, margin keuntungan, biaya resiko,
ISSN: 1978-2560
Harga. Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
bunga Bank, biaya pemasaran, dan biaya simpan. d)
Di level konsumen biaya distribusi
merupakan
variabel
yang
paling
besar
Deilla, Budiarto Patricia, 2013. Perilaku Penjualan dan Pembelian dalam Proses Pembentukan Harga (studi di Pasar Splendid Kota Malang). Fakultas Ilmu Administtasi Univ. Brawijaya, Malang.
pengaruhnya terhadap pembentukan harga beras di Kabupaten Indramayu. Saran Saran yang diberikan pada penelitian adalah bagi pelaku usaha perdagangan beras, ketika melaksanakan bisnis jual beli beras di Kabupaten Indramayu, maka yang perlu diperhatikan adalah aspek biaya produksi dan biaya distribusi menjadi perhatian penuh. Artinya kedua variabel ini yang paling berpengaruh terhadap pembentukan harga beras.
Untuk
maksimal,
maka
mencapai biaya
keuntungan produksi
dan
distribusi harus dikurangi melalui strategi pemasaran yang sesuai dengan karakter konsumen beras, baik konsumen perantara maupun konsumen langsung. Daftar Pustaka A. Husni Malian, Sudi Mardianto, dan Mewa Ariani. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi produk, Konsumsi dan Harga Beras Serta Inflasi Bahan Makanan. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 22 No 2, Oktober 2004: 119 – 146. (Diakses melalui pse.litbang.pertanian.go.id pada 18 Mei 2015). Anindita, Ratna, 2013. Modul Pemasaran Hasil Pertanian; proses Penentuan
Hapsari Larasati, Azis Nur Bambang, Herry Boesono, 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Harga Ikan Kembung Lelaki (Rastreilleger kanagurta). (Jurnal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013. Hlm 121-130). Online: http//www.e journals1.undip.ac/index.php/jfrumt. Handewi P.S. Rachman. 2015. Metode Analisis Harga Pangan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor. Kartasapoetra, G. 1992. Marketing Produk Pertanian dan Industri. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Kajian Ekonomi Regional propinsi Sumatera Selatan Triwulan II 2008. Ringkasan Kajian Penelitian Komoditas-komoditas Penyumbang Inflasi Palembang dan Proses Pembentukan Harganya. (Diakses melalui www.bi.go.id. Ringkasan Kajian Penelitian Komoditaskomoditas Penyumbang Inflasi Palembang dan Proses Pembentukan Harganya). Marwan, Eko, 2012. Teori Penentu Harga. www.ekomarwoto.com Perdana, Tomy, 2014. Pemetaan Penentua Harga Komoditas Beras. Laporan Hasil Kajian, Kementerian Dalam Negeri RI, Tahun 2014. 85
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Harga (hal 77-86))
Sugiyono, 2013. Metode penelitiaan Kuantitatif Kualitatif dan RD. PT. Alfabeta, Bandung. www.organisasi.org. Definisi, Tujuan dan Metode Penetapan Harga. (Diakses pada 17 Mei 2015). Patricia Deilla Budiarto, 2013. Perilaku Penjualan dan Pembelian dalam Proses Pembentukan Harga (studi di Pasar Splendid Kota Malang). Widodo. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga dan Ketersediaan Beras di Tingkat Nasional. SEPA : Vol.10, 2 Februari 2014 : 229 – 238. Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah Kabupaten Indramayu, Tahun 2015
86