JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
PENDAMPINGAN PENGUATAN PAKAN INDUK SAPI POTONG DI KABUPATEN MAGELANG M. Anwar, P. Mulyani, A. Riyanto, H. Winoto, Mardiyono Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang e-mail :
[email protected]
ABSTRAK
Upaya pemerintah dalam peningkatan jumlah populasi sapi potong selain perbaikan bibit juga ditempuh melalui penguatan pakan induk sapi potong. Upaya ini memerlukan pendampingan sehingga diharapkan dapat lebih berdayaguna dan berhasilguna. Metode yang dilaksanakan yaitu pendekatan secara personal kepada masing-masing kelompok, diskusi seputar dunia peternakan, pendampingan metode pemberian pakan dan pengolahan pakan, pendampingan pengukuran Body Conditions Score (BCS), dan pembimbingan perawatan bibit hijauan hingga panen. Hasil yang diperoleh yaitu pelaksanaan pendampingan kelompok tani dan ternak di wilayah Kabupaten Magelang berdampak positif dalam perubahan mindset peternak dalam manajemen pemeliharaan ternak dan pengelolaan peternakan. Dampak yang nyata ditunjukan dari adanya perubahan pemeliharaan yang awalnya hanya berlandaskan oleh peninggalan leluhur/keyakinan yang sering kita sebut peternakan tradisional menjadi pengelolaan secara modern.
Kata Kunci : Pendampingan, penguatan pakan, induk sapi potong, Kabupaten Magelang
PENDAHULUAN
terjadi
karena
produksi
daging
nasional belum mampu memenuhi Di Indonesia kurang lebih
kebutuhan pasar. Saat ini tingkat
98% pemeliharaan sapi dilakukan
pemotongan
peternak secara tradisional. Masalah
dibanding tingkat kelahiran pedet
yang masih terjadi sampai sekarang
sehingga
adalah impor daging. Impor daging
samakin
sapi
populasi
lebih
sapi
berkurang.
tinggi
potong Upaya
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
71
JURNAL INFO
mengurangi
ISSN : 0852-1816
impor
sapi
salah satu tri dharma perguruan
merupakan
tinggi yaitu pengabdian masyarakat.
fokus pemerintah saat ini.Salah satu
Tujuan pelaksanaan program ini
strategi pemerintah untuk menekan
adalah meningkatkan pengetahuan
impor
kelompok
potong atau
daging,
bakalan
daging
adalah
dengan
penerima
bantuan
memperbaiki kualitas induk sapi
penguatan pakan induk sapi potong
potong supaya lebih produktif dan
dalam
peningkatan potensi dalam negeri
tanaman pakan berkualitas, cara
sedang
oleh
pemberian pakan yang baik, cara
berupa
pengolahan pakan, cara pengukuran
peningkatan kuantitas dan kualitas
body condition score dan recording
induk sapi potong. Produksi anak
ternak.
atau pedetlebih dominan dilakukan
pengumpulan
oleh peternak kecil sehingga perlu
indikator kegiatan dan membantu
adanya
kelompok
dikembangkan
pemerintahsaat
ini
perencanaandan
khusus
perhatian
supaya
dapat
hal
penanaman
Memantau data
dalam
hijauan
mengawal pengukuran
memanfaatkan
fasilitas agro input.
mengembangkan populasi sapi di peternakrakyat. Dalam mendukung
MATERI DAN METODE
upaya pemerintah terkait hal tersebut adalah
dengan
penguatan
induk Kegiatan
sapipotong dengan pemberian pakan berupa
konsentrat
dan
hijauan
berkualitas juga mendapatkan bibit sapi yang baik, pemerintah juga berupaya untuk mendapatkan data rekording ternak untuk perbaikan kualitas bibit yang lebih optimal. Guna
mencapai
tujuan
tersebut, pemerintah bersama dengan perguruan
tinggi
bekerja
sama
sehingga program dapat tercapai dan perguruan tinggi dapat menerapkan
tersebut
dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Mei s.d. Juli 2016 dan dilaksanakan di 5 KTT yaitu KTT Budi Luhur, Dusun Busekan, Desa Klopo, Kec. Tegalrejo, KTT Mardi Utomo
Dusun
Kopen,
Desa
Podosoko, Kec. Sawangan, KTT Sedyo Utomo, Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kec.Sawangan, KTT Sido Maju, Dusun Gelap, Desa Podosoko, Kec. Sawangan, KTT Ngudi Utomo, Dusun Bateh, Desa Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
72
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
Bateh, Kec. Candimulyo, Kabupaten
dilakukan bersama kelompok yaitu
Magelang.
mendampingi
dan
memberikan
Materi yang digunakan yaitu
informasi mengenai hijauan tanaman
150 ekor sapi induk bunting yang
pakan yang baik untuk ternak,
terdiri dari 30 ekor setiap KTT. Alat
memberikan penjelasan mengenai
yang digunakan yaitu timbangan
pemberian pakan yang baik sekaligus
badan, pita ukur, tongkat ukur,
melakukan
mineral blok press, trashbag, ember,
melakukan pengolahan pakan yang
wearpak, sepatu boots, kamera dan
berupa fermentasi jerami, gedebog
alat tulis. Bahan yang diguanakan
pisang dan pembuatan mineral blok
yaitu
bersama
konsentrat,
bibit
hijauan
anggota
bantuan, jerami padi, batang pisang,
Menjelaskan
EM-4,
praktek
bungkil
kedelai, onggok,
praktek
cara
konsep
dilapangan,
kelompok. sekaligus
pengukuran
body
bekatul, mineral, vitamin, garam dan
condition score pada sapi dan juga
tetes tebu.
mengajarkan rekording ternak salah
Metode pendamping
yang yaitu
dilakukan
satunya melalui recording induk dan
melakukan
juga kartu inseminasi buatan. Selain
pendekatan secara personal untuk
hal
mendapatkan
informasi
terkait
mengajarkan cara pengkuran sapi
program
pendekatan
masal
meliputi pengukuran berat badan
dan
dilakukan untuk memperoleh empati
tersebut
pendamping
juga
serta ukuran tubuh sapi.
juga mengenal secara keseluruhan anggota
kelompok
baik
ketika
pertemuan rutin maupun agenda lainnya. Pendekatan ini digunakan untuk
menganlisis
permasalahan
personal dan permasalahan yang dihadapi
kelompok
sehingga
pendamping mengetahui permasalah yang ada dan dapat memberikan solusi terkait kegiatan pendampingan. Kegiatan
pendampingan
yang
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
73
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebanyak
60.000
bibit
sehingga
setiap KTT memperoleh 12.000 bibit. Hijauan Pakan Ternak
Metode Pemberian Pakan
Berkualitas
Pemberian pakan peternak
Bantuan yang diberikan tidak hanya
konsentrat
peternak
akan
jugamendapatkan
pada umumnya diberikan berupa
tetapi
rumput lapangataupun jerami kering.
bibit
Peternak jarang memberikan pakan
rumput kolonjono. Sebagian besar
tambahan
peternak menanam hijauan tanaman
mencari
pakan di lahan – lahan kosong
mahal
seperti
di
pakan
alasansusah
tambahan,
dan tidak
harga
sempat
untuk
kebun
dan
memberikanpakan tambahan. Pada
Crowder
dan
musim kemarau, produksi hijauan
Chheda (1982) menyatakan bahwa
rendah sehingga ternak6kekurangan
rumput
pakan, lahan yang ada ditanami
galengan
tegalan,
dengan
sawah.
dan
tahanterhadap
legum
sangat
naungan.
Sehingga
tanaman
utama
dan
hijauan
sangat cocok ditanam dimanapun
ditanamandisela
selama tersedia air yang cukup untuk
(Martawidjaja, 2003). Hal positif
pertumbuhan. Penanaman dilakukan
yang dapat diambil adalahpeternak
hijauan dilakukan pada bulan Mei.
secara tidak sadar menerapkan sistem
Walaupun
integrasi
mendekati
musim
tanaman
sapi
–
tanaman sangat
kemarau akan tetapi tanaman yang
hutan.Sistem
ini
ditanam
menguntungkan
karena
dapat
dikarenakan sebelum di tanam, lahan
memanfaatkan
rumput
dan
yang digunakan di pupuk terlebih
hijauanpakan
dahulu
jerami pertanian sebagai pakan dan
peternakan
banyak
yang
menggunakan berupa
hidup
limbah
kotoran
dan
pupuk
yang
tumbuh
organikdigunakan
liar,
untuk
campuran sisa pakan. Hatmiko et al.
memupuk tanaman (Elly et al., 2008).
(2013) menyatakan bahwa musim
Setelah adanya
kering terjadi di bulanJuni s.d.
pendampingan, telah ada perubahan
November
cara pemberian pakan pada sapi.
2015.
Di
Magelang
jumlah bantuan bibit rumput gajah
KTT
SedyoUtomo
memberikan
pakan berupa hijauan dan jerami Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
74
JURNAL INFO
setiap
pagi
konsentrat
ISSN : 0852-1816
dan
sore.Pemberian
sudah
beberapa
kering,
peternak
memberikansecara
namun
dikabupatenMagelang apabila
musim
masih
pemanfaatannya
komboran.
kurangmaksimal
melimpah
tanam,
namun masih
sebab
peternak
Konsentrat diberikan sebanyak 2 kg
langsung memberikan jerami pada
setiap hari. KTT Budi Luhur,Mardi
ternak
Utomo dan Ngudi Utomo pemberian
Peternak akan tertarik dan mengikuti
pakan
apabila
berupa
hijauan
jerami,diberikan Pemberian
pagi
dan
sudah
prosesfermentasi.
melihat
contoh,
sore.
olehkarena itu pendamping mengajak
masih
beberapa anggota kelompok untuk
perkiraan,
melakukanpengolahan pakan jerami
pakan
menggunakan
dan
tanpa
sehinggapakan banyak yang terbuang.
dan
Peternak yang memberikan pakan
memotivasi aggota kelompok.KTT
secara keringmasih sedikit sekitar 10
Sido maju dan KTT Mardi Utomo
orang tiap KTT. Berbeda halnya
melakukan
dengan KTT Sido Maju,konsentrat
berupapengolahan
sudah
gedebog pisang, kegiatan ini diikuti
diberikan
secara
seluruhnya.
kering Beberapa
peternakmemberikan
pakan
oleh
gedebog
pisang
pengolahan
untuk
pakan fermentasi
anggota
intikelompok.
Fermentasi gedebog pisang relatif
tambahan berupa potongan singkong
lebih
dan
tempe.Kekurangan
jerami,waktu yang digunakan untuk
secara umum adalah pemberian air
melakukan fermentasi 1 – 2 hari
minum yang tidak diperhatikanoleh
sudah
peternak. Air minum yang diberikan
baik. Namun fermentasi ini perlu
sangat
memperhatikan
rebusan
terbatas,
sehingga
sapi
seringkehausan.
cepat
dari
fermentasi
menghasilkanproduk
kualitas
yang
debog
yangdigunakan, diusahakan bahan yang digunakan harus kondisi debog yang
Pengolahan Pakan
baik.KTT
Sedyo
Utomo
melakukan fermentasi jerami yang di Pengolahan pakan merupakan alternatif
bagi
peternak
untuk
dapatmencukupi kebutuhan pakan
ikuti
beberapaanggota
Fermentasi
merupakan
kelompok. proses
penambahan mikroba kedalamjerami
apabila musim kemarau tiba. Jerami Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
75
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
disimpan selama 21 hari, proses fermetnasi
meningkatkan
protein
pakan dari3,5 menjadi 7% dan
Pengukuran Body Condition Score (BCS)
kecernaan dari 28 – 30% menjadi 50 –
55%
Peternak
yang
telah
melakukan
fermentasi debog ataupun jerami sangatbersemangat,
karena
bagi
peternak hal ini merupakan hal baru dan menjanjikanuntuk mencukupi kebutuhan pakan yang berkualitas.
dapat
optimal
adalah
kandungan air pakan. Mikroba dapat mendegradasisecara optimal lignin jerami pada kadar 50-125 ml/25 gr jerami (Zadrazil danBrunnert, 1981). KTT
Ngudi
pembuatan peternakyang
Utomo
melakukan
mineral
blok,
mengikuti
kegiatan
sangat antusias dan bersemangat. Mineral yang telahterbentuk belum begitu bagus karena kualitas bahan yang
menyatakan bahwa Body Condition Scoremerupakan
suatu
metode
subjektif untuk menilai kondisi tubuh domba, sapi potongdan sapi perah . Tujuan dari pengukuran BCS adalah untuk dapat memantau kondisisapi yang dilihat dari perlemakan tubuh,
Perlu diperhatikan supaya fermentasi
Pryce et al., (2001) yang
(Martawidjaja,2003).
digunakan
masih
rendah,bekatul yang dipakai masih kasar sehingga tidak menyatu dengan baik serta prosespengeringan mineral cukup lama sekitar 2 hari dalam oven. Meskipu demikianpeternak hendak mencoba dan membuat yang lebih baik lagi karena mereka melihatsapi sangat menyukai mineral blok.
selain
itu
untuk
mengetahui
kondisireproduksi sapi. Selk (2007) menyatakan bahwa BCS berkorelasi dengan efisiensirebreeding berfungsi untuk optimalisasi produksi evaluasi.
dan
Dilapangan,
tingkatpengetahuan
peternak
mengenai metode pengkuran BCS belum begitu baik, hanyabeberapa anggota peternak yang paham dan mampu
melakukan
penilaian
terhadapkondisi sapi. Penilaian yang digunakan adalah menggunakan skor 1
–
9,
untukmempermudah
pemahaman peternak skor dibagi menjadi 3 bagian yaitu kurus 1 –3, sedang 4 – 6 dan gemuk 7 – 9. Kondisi BCS awal disetiap KTT adalah
sekitar
2–
4.
Setelah
mendapat bantuan penguatan pakan, terjadi kenaikan BCS pada sapi Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
76
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
dibulan pertama dan kedua. Bulan
perkawinan masih dalam
ketiga
belajar,
ada
yang
penurunan,
hal
mengalami
dikarenakan
sapi
anggotakelompok yang masih kurang
menyusui atau sapi pada kondisi
aktif. KTT Sedyo Utomo dan Budi
bunting
Luhur
tua.
inikarena
proses
Deviasi
penuruan
sudahmemiliki
ataupunpeningkatan skor BCS relatif
kelompok
sama yaitu 1. Di KTT Ngudi Utomo
pencatatannya
terdapat sapiyang sulit untuk makan,
padamasing-masing
sehingga kondisi BCS nya turun.
terutama
pencatatan
Pemberian pakan hijauanyang tidak
Pencatatan
atau
pasti dan tidak sesuai kebutuhan
berguna dalam mengetahui keadaan
menjadi
ternak,
salah
satu
yangmempengaruhi
faktor
BCS
sapi.
sendiri
kandang sehingga
sudah
tertempel kandang, pakan.
recordingsendiri
silsilah
dan
mengetahuikemajuan
untuk produksi
Meskipun peternak sudah mendapat
ternak tersebut. Menurut Yami and
penjelasanpentingnya
Merkel (2009) recordingmerupakan
hijauan,
fakta
pemberian
lapangan
bahwa
pencatatan riwayat kesehatan (angka
peternak hanya memberikanhijauan
kematian,
kelahiran,
seadanya dan tidak sesuai kebutuhan.
vaksinasi,diagnosis
penyakit),
Hal ini tentu mempengaruhi BCSsapi.
pencatatan konsumsi pakan, mating records, Kidding Interval,Growth/
Recording ternak
weight Record. Menurut Purnomo Recording atau pencatatan ternak di KTT Ngudi Utomo sudah memiliki recording sedangkan
danmenggunakan papan untuk untuk
perkawinan,
(2003)
Recording
membantuproses recording
seleksi
membantu
dapat karena dalam
menentukan silsilah keturunanternak.
recordingpakan
sebagian peternak juga sudah mulai dijalankan.
KTT
sudahbaik
dalam
Mardi
Utomo
menjalankan
recording pakan, recording IB dan recording induk.Recording pakan di KTT Sido Maju sudah mulai berjalan dengan baik, namununtuk recording Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
77
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
SIMPULAN DAN SARAN
Saran Teori dan kondisi lapangan terkadang tidak sesuai, sehingga
Simpulan Sumber
daya
pakan
di
perlupendekatan
khusus
terhadap
Magelang terutama hijauan sangat
peternak supaya bisa melakukan
melimpah, namunpada saat musim
sesuai
panen pemanfaatan limbah pertanian
pendampingan
terutama Jerami
jerami hanya
tidakmaksimal. dikeringkan
dan
apa
yangmenjadi ini.
tujuan
Diharapkan
pelatihan yang telah diberikankepada peternak
dapat
diterapkan
terus
diberikan tanpa pengolahan, namun
sehingga dapat memiliki dampak
saatini
nyataterhadap kelompok.
peternak
pengolahan jerami
telah
diajarkan
fermentasi
sehingga
dapatdimanfaatkan
optimal.
Pengetahuan
lebih
DAFTAR PUSTAKA
peternak
mengenai BCS belum begitudalam,
Crowder, L. V., H. R. Chheda. 1982.
beberapa peternak hanya mengetahui
Tropical Grasland Husbandry.
secara
Longmangroup. New York.
umum
pengertian
BCS,
namunsekarang peternak paham dan
Elly, F. H., B. M. Sinaga., S. U.
dapat menilai BCS sapi berbdasarkan
Kuntjoro dan N. Kusnadi.
dasar
BCS
2008. Pengembangan usaha
dimasing – masing KTT antara 2 – 4,
ternak sapi rakyat melalui
yangbenar.
sekarang
naik
Pencataan menjadi
yang masalah
Kondisi
menjadi
4–
masih disetiap
7.
rendah KTT,
sehingga
Sulawesi Utara. J. Litbang Pertanian. 27(2) : 63 – 68. Hatmiko.,
identitas induk dan pedet tidak tercatat dengan baik. Saat ini tiap KTT
integrasi sapi tanaman di
N.
Soejosopoetro.
Cholis, 2013.
B. The
Effect Of Fermented Rabbit
kemajuan,
Feed Using Azotobachter On
dimana setiap KTT mulai memiliki
Ph, Water Holding Capacity
catatan
telahmengalami
P.H.,
ternakdiantaranya
catatan
And
Cooking
Loose
Of
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
78
pemberian pakan, induk dan kartu inseminasi buatan.
JURNAL INFO
Rabbit
ISSN : 0852-1816
Meat.
Universitas
Brawijaya. Malang. 1:8
scoring of beef cow oklhama
Martawidjaja, M. 2003. Pemanfaatan jerami padi sebagai pengganti rumput
untuk
Selk, G. 2007. Body condition
cooperative
fxtensionfeat
sheets.
ternak
Yami, A and R. C. Merkel. 2009.
ruminansia kecil. Wartazoa.
Record an record Keeping On
13 (3) : 119 – 127
Sheep
Pryce J .E., M. P, Coffey dan G. Simm. 2011. The relation
and
GoatFarm.
Technical Buletin, Ethiopia. Zadrazil, F dan H. Brunnert. 1981.
between body conditionscore
Investigation
dan reproductive performance.
parameters importantfor the
J. Dairy Sci. 84 : 1508 -1515.
solid state fermentation of
Purnomoadi, A. 2003. Diktat Kuliah
straw by white rot fungi.
Ilmu
Ternak
Potong
dan
Kerja. Fakultas Peternakan, Unversitas
of
physical
Europena. J.Appl. Microbiol. biotechnol. 11 : 183 – 188
Diponegoro,
Semarang.
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016
79