JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IBM) KELOMPOK DASAWISMA S. Sumarsih, C. S. Utama Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP e-mail korespondensi :
[email protected]
ABSTRAK
Permasalahan sampah organik pasar dan rumah tangga serta limbah industri pabrik tahu apabila tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Padahal sampah dan limbah organik tersebut dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Potensi limbah sayur pasar dan Rumah Tangga serta limbah organik pabrik tahu di lingkungan kelompok dasa wisma RT 08/ RW 06 Kelurahan Pedurungan Kidul Kecamatan Pedurungan Kota Semarang sangat tinggi tetapi belum ada upaya pengelolaan sampah dan limbah organik industri tahu selain membuang sampah organik dan limbah industri tahu. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka pendekatan yang akan diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui : 1)Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan sampah organik dan limbah industri tahu, 2) Implementasi teknologi nata de soya, tepung ampas tahu terfermentasi dan pupuk kompos 3)Monitoring dan evaluasi. Target dan luaran yang akan dihasilkan dalam kegiatan ini adalah Teknologi tepat Guna (TTG) berupa : produk nata de soya, produk tepung ampas tahu terfermentasi dan produk kompos. Indikator dari luaran ini adalah : minimal 85% dari anggota Dawis 01 dan 02 dapat mengetahui dan mampu membuat produk nata de soya, produk tepung ampas tahu terfermentasi dan produk kompos. kegiatan pengabdian mampu meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan ibu-ibu Dasawisma dalam pengelolaan sampah organik Kata Kunci : Kelompok dasa wisma, sampah organik, limbah industri tahu
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
1
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816 berkembang
PENDAHULUAN
sangat
Kelurahan Wilayah 06 Kelurahan Kecamatan
RT
signifikan.
Pedurungan
Kidul
08 / RW
memiliki fasilitas pasar umum, yaitu
Pedurungan Kidul
pasar Pedurungan Kidul yang sangat
Pedurungan
Kota
dominan mewarnai hampir semua
wilayah
kegiatan yang ada di sekitarnya. Di
dengan penduduk terbanyak dan
sekitar lokasi Pasar juga terdapat
tingkat ekonomi tertinggi di antara
pabrik tahu dan tempe dengan
wilayah
Kelurahan
kapasitas produksi 2 ton / hari. Setiap
Pedurungan. Dengan jumlah dan
hari sampah organik dari pasar dan
kemajemukan penduduk yang tinggi,
lingkungan rumah tangga warga di
banyak
wilayah
Semarang
merupakan
lainnya
di
kegiatan
kelompok
RT
masyarakat yang diadakan untuk
Kelurahan
menampung
mencapai
Salah
aspirasi
satu
masyarakat.
kelompok
ibu-ibu
Wilayah Rt 08/ Rw 06 Kelurahan Pedurungan
Kidul
Pedurungan Kelompok
adalah Dasa
08 / RW
Pedurungan 1
kuintal
06 Kidul
sedangkan
limbah cair dan padat industri tahu mencapai 2 kuintal/hari.
Kecamatan
Permasalahan sampah organik
Dasawisma.
pasar dan rumah tangga serta limbah
Wisma
adalah
industri pabrik tahu apabila tidak
kelompok yang terdiri dari 10 – 20
dikelola
kepala keluarga (KK) dalam satu RT
berdampak
(Depkes,
wisma
lingkungan. Padahal sampah dan
kelompok
limbah organik tersebut dapat diolah
2007).
merupakan
Dasa
suatu
dengan
baik
pada
pencemaran
persepuluhan dari suatu masyarakat
menjadi
yang nantinya akan berperan aktif
ekonomis.
dalam
pasar dan Rumah Tangga serta
melancarkan
program
produk
akan
yang
Potensi
limbah sayur
program yang sudah direncanakan
limbah
oleh masyarakat (Syahlan, 1996).
lingkungan kelompok dasa wisma
Dari tahun ke tahun, kelurahan Pedurungan
Kidul
perkembangannya yang
sangat
kegiatan
08/
pabrik
RW
di
Kelurahan
Pedurungan
perekonomian
tetapi belum ada upaya pengelolaan
Variasi
penduduknya
Kidul
06
tahu
menunjukkan
menonjol.
ekonomi
RT
organik
bernilai
sangat
tinggi
sampah dan limbah organik industri tahu
selain
membuang
sampah
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
2
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
organik dan limbah industri tahu.
aspek
Pengelolaan permasalahan sampah
lingkungan.
dan limbah organik pabrik tahu
d. Keterbatasan
dihadapkan pada beberapa masalah
hasil
antara lain:
dari
a. Keterbatasan
tingkat
pengetahuan
anggota
Oleh teknologi
08/
organik
06
Kelurahan
dan
penyaluran
penelitian
IPTEKS
perguruan
tinggi
kepada masyarakat.
kelompok dasa wisma RT RW
pangan
karena
itu
aplikasi
pengelolaan
sampah
dan
limbah
industri
Pedurungan Kidul tentang
merupakan kebutuhan yang sangat
pengelolaan
mendesak bagi anggota Kelompok
sampah
organik rumah tangga dan
Dasa
pasar serta limbah industri
Kelurahan Pedurungan Kidul agar
tahu
dapat mengelola sampah organik dan
b. Keterbatasan anggota
ketrampilan
RT
08/
RW
06
limbah industri tahu dan dapat
dasa
dijadikan alternatif wirausaha dalam
wisma RT 08/ RW 06
upaya peningkatan pendapatan dan
Kelurahan
kesejahteraan keluarga.
Kidul
kelompok
Wisma
Pedurungan
dalam
pembuatan
Masalah lain
yang muncul
produk pembuatan produk
dari banyaknya penduduk adalah
makanan nata de soya dari
banyaknya ibu-ibu rumah tangga
limbah cair industri tahu,
dengan segala permasalahannya. Ibu-
pembuatan produk tepung
ibu rumah tangga di wilayah RT 08
ampas tahu terfermentasi
/ RW
sebagai
Kidul
terigu
subtitusi dalam
tepung
pembuatan
06 Kelurahan Pedurungan
kelompok
bergabung
menjadi
dasawisma,
2
yaitu
kue dan pembuatan pupuk
Dasawisma 01 dan Dasawisma 02.
kompos
Kelompok
dari
organik
sampah rumah
tangga/pasar. c. Kurangnya
kelompok dasawisma dari
01
beranggotakan 23 orang ibu-ibu Rumah
pembinaan
Dasawisma
Tangga
sedangkan
Dasawisma 02 beranggotakan
27
orang. Sebagian besar anggota Dawis 01 dan 02 tidak bekerja dan hanya
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
3
JURNAL INFO mengandalkan
ISSN : 0852-1816
penghasilan
dari
limbah
industri
tahu
suami selaku kepala rumah tangga.
dapat
Berdasarkan pengamatan, para ibu
dan ketrampilan anggota Kelompok
rumah tangga ini sangat terbuka
Dasawisma
untuk
digunakan
menerima
berbagai
ketrampilan yang diajarkan.
transfer teknologi yang praktis dan serta
telah
dan
teruji
pengetahuan
akhirnya
sebagai
wirauusaha
Oleh karena itu diperlukan
efektif,
meningkatkan
diharapkan
bagi
dapat
alternatif
ibu-ibu
rumah
tangga sebagai anggota kelompok dasawisma.
di
lapang.Teknologi yang ditawarkan
METODE PEMECAHAN
IbM ini adalah pembuatan produk
MASALAH
makanan nata de soya dari limbah cair
industri
tahu
yang
dapat
Berdasarkan
permasalahan
digunakan sebagai sumber makanan
yang ada, maka pendekatan yang
rendah kalori untuk keperluan diet,
akan diterapkan untuk mengatasi
pembuatan produk tepung ampas
permasalahan
tahu terfermentasi dari limbah padat
upaya :
industri tahu sebagai subtitusi tepung terigu dalam pembuatan pembuatan
pupuk
dan
ketrampilan
kompos
dari
pengelolan
Teknologi pengelolaan sampah dan
limbah
industri
dipandang strategis karena mampu
mengatasi
(1)
masalah
melalui
1. Peningkatan pengetahuan dan
kue
sampah organik rumah tangga/pasar.
organik
tersebut
tentang sampah
limbah
organik
dan
organik
industri tahu. 2. Monitoring
dan
evaluasi.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan
bahwa
pencemaran lingkungan; (2) praktis
implementasi teknologi telah
dalam pembuatan, (3) berbahan baku
diterapkan dengan benar oleh
lokal dan mampu mendukung usaha
Anggota
pemanfaatan
sesuai dengan metode yang
hasil
samping
(by
product) pertanian yang kontinyu; (4)
mudah
kelompok
diterapkan dasawisma.
Dasawisma
dan
telah diajarkan.
ditingkat
Untuk mewujudkan hal di atas, maka
Teknologi
dilakukan 5 kegiatan di lapang,yaitu:
pengelolaan sampah organik dan
1. Penyuluhan atau Ceramah
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
4
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
Penyuluhan dan ceramah yang
c) Teknik
diberikan mencakup tentang:
pembuatan
pupuk
kompos dari sampah organik
a) Teknik pembuatan produk
rumah tangga/pasar.
makanan nata de soya dari limbah cair industri tahu
3. Diskusi/Tanya jawab
b) Teknik pembuatan produk tepung
ampas
terfermentasi padat
tahu
dari
Diskusi/tanya diberikan
jawab
setelah
akan
kegiatan
limbah
penyuluhan dan peragaan diberikan
industri tshu sebagai
dengan tujuan untuk memantapkan
subtitusi tepung terigu dalam
pemahaman materi yang diberikan
pembuatan kue c) Teknik
pembuatan
pupuk
4. Kegiatan Percontohan
kompos dari sampah organik rumah tangga/pasar. Peserta
kegiatan
akan
Memberikan pembinaan atau bimbingan langsung ke lapangan
diberikan
pada
kegiatan
percontohan
dan
brosur yang berisi materi kegiatan
mengevaluasi hasil – hasil yang
dengan bahasa dan keterangan yang
diperoleh selama pembinaan dan
mudah dimengerti.
pelaksanaan kegiatan ini.
2. Demonstrasi/Peragaan
5. Evaluasi
Demonstrasi atau peragaan tentang:
Evaluasi
a) Teknik pembuatan produk makanan nata de soya dari
terhadap
kegiatan
ini
dilakukan 3 tahap : a. Tahap I, dilakukan dengan cara
limbah cair industri
pengisian angket yang berisi
tahu
pertanyaan.
b) Teknik pembuatan produk tepung
ampas
tahu
Kegiatan
ini
dilaksanakan sebelum kegiatan dimulai dengan tujuan untuk
terfermentasi dari limbah
mengetahui tingkat pengetahuan
padat industri tahu sebagai
peserta tentang produk nata de
subtitusi tepung terigu dalam
soya, produk tepung ampas tahu
pembuatan kue
terfermentasi dan produk kompos. b. Tahap II, evaluasi tahap II dilakukan
setelah
kegiatan
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
5
JURNAL INFO penyuluhan
dan
dilaksanakan,
c.
ISSN : 0852-1816 demonstrasi
dengan
mengetahui
tingkat
pengetahuan
tujuan
secara umum dari peserta pelatihan,
untuk mengetahui sampai sejauh
maka dilakukan pre-test sebelum
mana daya serap dan minat
dilakukan
peserta
materi
dilakukan untuk melihat perubahan
penyuluhan dan peragaan yang
pengetahuan peserta menunjukkan
telah dilakukan (post test).
bahwa hanya 10% (7 orang) peserta
terhadap
Tahap III, evaluasi tahap III dilakukan
setelah
pelatihan.
Evaluasi
dapat menjawab pertanyaan dan 90
kegiatan
% peserta (23 orang) mengaku tidak
pengabdian berakhir. Kegiatan
dapat menjawab dengan baik . Hal
ini bertujuan untuk mengetahui
ini menunjukkan sebagian besar
kemampuan
peserta
peserta tidak mengetahui produk
melaksanakan sendiri bagaimana
nata de soya dan produk tepung
cara pembuatan produk nata de
ampas tahu terfermentasi dan produk
soya, produk tepung ampas tahu
kompos. Oleh karena itu diperlukan
terfermentasi dan produk kompos.
pelatihan pembuatan produk nata de soya, produk tepung ampas tahu terfermentasi dan produk kompos.
HASIL KEGIATAN
a. Kondisi Awal Pengetahuan,
b. Pelatihan
Peserta pengetahuan,
wawasan dan ketrampilan peserta dilakukan diskusi
dengan dan
penyuluhan,
pelatihan.
Peserta
pelatihan sebanyak 25 orang yang berasal dari Dasa Wisma 01 dan 02. Peserta pelatihan sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja dengan rentang pendidikan SD – SMA.
Untuk
Demo
Pembuatan pupuk kompos
Wawasan dan Ketrampilan
Peningkatan
dan
satu
Kompos
merupakan
salah
pupuk
organik
hasil
dekomposisi
dari
bahan-bahan
organik seperti tanaman, hewan atau limbah organik lain (Samekto, 2006). Pelatihan
pembuatan
kompos
dilakukan dalam 3 x pertemuan yang terbagi atas pertemuan I : ceramah materi pembuatan kompos selama 2 jam yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pemutaran film pembuatan kompos dari sampah
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
6
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
organik secara praktis. Pertemuan II :
menunjukkan bahwa kualitas awal
praktek
pembuatan
sampah organik, warna : campuran
evaluasi
kualitas
kompos awal
dan
sampah
sampah
organik
segar,
bau
:
organik yang belum terfermentasi
menyengat, campuran sayur dan
dan Pertemuan
buah yang busuk, tekstur : masih liat.
III : evaluasi akhir kualitas kompos.
Setelah dilakukan pengamatan awal
Pada Pertemuan I terlihat peserta
sangat
mendengarkan
antusias
materi
maka sampah organik ditutup rapat dan diperam selama 3 minggu.
pembuatan
Pertemuan
III
:
Evaluasi
kompos. Pada sesi tanya jawab
akhir kualitas kompos. Setelah 3
banyak pertanyaan yang diajukan
minggu pemeraman, maka sampah
peserta
organik yang telah diperam dibuka.
diantaranya
:
bahan
pembuatan kompos, cara membuat
Hasil
kompos, lama pemeraman dan cara
bahwa kualitas akhir kompos, warna
praktis
untuk
: coklat kehitaman, bau : segar khas
peningkatan pendapatan keluarga.
kompos dan tekstur : remah. Hal ini
Pada pertemuan ini disimpulkan
menunjukkan
bahwa sebagian besar peserta telah
berkualitas baik dan sesuai dengan
paham
pendapat Yuniwati et al.
aplikasi
secara
kompos.
kompos
teori
pembuatan
Pertemuan II praktek
pengamatan
menunjukkan
bahwa
kompos
(2012)
bahwa kompos yang berkualitas baik
pembuatan kompos, masing-masing
mempunyai kualitas
peseta
plastik
kehitaman, bau tape (segar), tekstur :
sampah organik dari rumah. Setelah
lunak dengan pH 5. Kompos yang
dikumpulkan
sampah
tidak jadi menunjukkan Warna :
organik dicacah dan dimasukkan
hitam berlendir, bau busuk dan
dalam ember. Kemudian ditaburi
tekstur
biostarter
Pertemuan ini, peserta pelatihan
membawa
jadi
1
tas
satu,
pendegradasi
sampah
lembek
warna coklat
berlendir.
praktek
Pada
orgaik dan dilapisi dengan sampah
melakukan
penanaman
organik. Lapisan diatasnya ditaburi
sayuran yang meliputi : biji cabe,
biostarter, berturut – turut sehingga
sawi, bayam,
ember penuh. Sebelum ditutup maka
seledri.
dilakukan evaluasi kualitas awal dari
menggunakan media kompos dan
sampah organik. Hasil pengamatan
tanah dengan perbandingan 1 : 3
selada, terong dan
Penanaman
sayuran
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
7
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
pada pot botol bekas dan polybag. Hasil kegiatan menunjukkan
banyak pertanyaan yang diajukan peserta
diantaranya
pembuatan
dan antusias dalam mengikuti semua
membuat nata de soya , lama
kegiatan.
aktif
pemeraman, cara membuat starter
ditunjukkan oleh sebagian besar
dan mengemas nata de soya. Pada
peserta dengan membuat kompos di
pertemuan ini disimpulkan bahwa
rumah
Perlu
sebagian besar peserta telah paham
pendampingan dari berbagai pihak
secara teori pembuatan nata de soya.
masing-masing.
untuk
menjadikan
kegiatan
pengolahan
sampah
berkelanjutan
dan
de
bahan
bahwa peserta pelatihan sangat puas
Partisipasi
nata
:
Pertemuan
soya,
II
cara
praktek
organik
pembuatan starter nata de soya.
menghasilkan
Pembuatan starter cair nata de soya
peningkatan pendapatan dari para
dilakukan dengan pengkayaan bibit
peserta.
Acetobacter xylinum dalam botol bening dan dilakukan pemeraman selama 7 hari.
c. Pelatihan Pembuatan Nata de
Starter yang berkualitas dapat dilihat
soya
bahwa terdapat gumpalan nata de soya
Pelatihan pembuatan Nata de
dalam cairan yang keruh. Apabila
soya dilakukan dalam 4 x pertemuan
setelah pemeraman selama 7 hari
yang terbagi atas pertemuan I :
tidak terdapat gumpalan nata de soya
ceramah materi pembuatan nata de
dan cairan masih terlihat bening
soya selama 2 jam yang dilanjutkan
berarti starter tidak jadi dan tidak
dengan
dan
bisa digunakan untuk membuat nata
pemutaran film pembuatan nata de
de soya. Bibit Acetobacter xylinum
soya dari limbah cair tahu secara
dapat juga digunakan untuk membuat
sesi
tanya
jawab
praktis. Pertemuan II dan III: praktek pembuatan starter dan produk Nata de soya dan Pertemuan IV : evaluasi akhir kualitas Nata de soya.
mendengarkan
sangat materi
(Denny, 1988). Dalam pembuatan nata dapat
digunakan
sumber
karbon
molasses bagi
Acetobacter xylinum
Pada Pertemuan I terlihat peserta
tahu susu dengan bahan dasar air susu
antusias pembuatan
nata de soya. Pada sesi tanya jawab
sebagai
pertumbuhan
(Sulistyo et al.,
2007).
Pertemuan
III
praktek
pembuatan nata de soya dalam sejumlah
loyang
yang
diperam
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
8
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
selama 7 hari. Semua peserta terlihat
Pertemuan III
: evaluasi
sangat aktif selama praktek. Peserta
akhir kualitas tepung ampas
bergantian memanaskan, menuang
tahu terfermentasi
dalam loyang dan menutup loyang. Pada akhir praktek peserta berdiskusi
Pada Pertemuan I
peserta
kesulitan dan kemungkinan solusi
mendapat materi pelatihan tepung
bersama
ampas
tahu
peserta
tampak
yang
bisa
diimplementasikan. Pertemuan
IV
melakukan
terfermentasi. puas
dan
Para pada
kegiatan ini ternyata terdapat 3 orang
evaluasi akhir kualitas nata de soya.
peserta
Setelah
mempraktekkan pembuatan tepung
7
hari
pemeraman,
yang
ampas
dengan penambahan gula & essens
pertemuan II peserta sangat antusias
yang
peserta
mempraktekkan pembuatan tepung
pelatihan. Pada akhir pertemuan
ampas tahu terfermentasi. Peserta
peserta
yang sudah memiliki ketrampilan
selera
pelatihan
praktek
terfermentasi.
pernah
dilakukan pengolahan nata de soya
disesuaikan
tahu
sudah
tepung
ampas
Pada
pengemasan produk nata de soya
membuat
tahu
dengan menggunakan alat sealer.
terfermentasi membimbing peserta lainnya. Ampas tahu yang telah
d. Pelatihan Pembuatan tepung
diberi starter selanjutnya diperam selama 2 – 3 hari.
ampas tahu terfermentasi Pelatihan pembuatan tepung
ampas
terfermentasi
tahu
Pada pertemuan III evaluasi kualitas
tepung
ampas
tahu
dilakukan
terfermentasi menunjukkan bahwa
dalam 3 x pertemuan yang
setelah dilakukan pengolahan ampas
terbagi atas pertemuan I :
tahu terfermentasi, dapat diketahui
ceramah materi pembuatan
kualitas
tepung
tahu
terfermentasi. Kualitas organoleptik
terfermentasi selama 2 jam
tepung ampas tahu terfermentasi
yang dilanjutkan dengan sesi
yang dihasilkan adalah : warna :
tanya jawab Pertemuan II
coklat muda, bau : khas kedelai
praktek pembuatan tepung
fermentasi dan tekstur halus. Tepung
ampas tahu terfermentasi dan
ampas
ampas
tepung
tahu
ampas
terfermentasi
tahu
yang
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016
9
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
dihasilkan selama praktek dapat dipergunakan
sebagai
subtitusi
Setelah kegiatan IBM ini dilaksanakan,
hasil
observasi
tepung terigu dalam pembuatan roti
menunjukkan bahwa peserta mau
ataupun bahan pembuatan bubur
mempraktekkan pembuatan produk
untuk keperluan diet.
nata de soya, produk tepung ampas tahu
e. Evaluasi Akhir Evaluasi
terfermentasi
dan
produk
kompos di rumah masing-masing.
akhir
seluruh
Beberapa peserta bergabung secara
kegiatan dilakukan dengan post tes
berkelompok membuat produk nata
untuk
de soya (5 orang),
mengetahui
pengetahuan,
peningkatan dan
ampas tahu terfermentasi (2 orang)
ketrampilan peserta. Materi post tes
dan produk kompos (3 orang).
sama dengan materi pre tes dengan
Produk nata de soya dijual Rp. 2000/
tujuan, setelah mengikuti kegiatan
bungkus
pelatihan
bungkus / sekali produksi.
terjadi
wawasan
produk tepung
dan
demo
peningkatan
diharapkan
dengan
kapasitas
80
Produk
pengetahuan,
ampas tahu terfermentasi dijual Rp.
wawasan dan ketrampilan peserta
500/ bungkus dan produk kompos
secara signifikans. Hasil post tes
dijual
menunjukkan bahwa sebagian besar
Keuntungan dari penjualan menurut
peserta
menjawab
sebagian besar peserta mencapai 50 –
hanya 5 % peserta
60 % sehingga apabila usaha ini
95%
dapat
pertanyaan dan mengaku
tidak
dapat
menjawab
Rp.
3000/
dikembangkan
bungkus.
lebih
lanjut
seluruh pertanyaan
dengan baik
diharapkan mampu meningkatkan
disebabkan
berpartisipasi
kesejahteraan
tidak
secara aktif pada kegiatan .
peserta
anggota
Kelompok Dasawisma.
Evaluasi akhir menunjukkan bahwa
sebagian
meningkat dan
produk
peserta
SIMPULAN DAN SARAN
pengetahuan, wawasan
ketrampilan
pembuatan
besar
dalam
hal
produk nata de soya, tepung
ampas
tahu
terfermentasi dan produk kompos.
Simpulan
kegiatan
pengabdian mampu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan
wawasan ibu-ibu
dan
Dasawisma
dalam hal pembuatan kompos.
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016 10
JURNAL INFO
ISSN : 0852-1816
Saran yang diberikan adalah diperlukan
pelatihan
pembuatan
Departemen
Kesehatan,
Jakarta
tepung ampas tahu terfermentasi dan produk nata de soya. Perlu adanya program
pendampingan
menjaga
kontinyuitas
teknologi
dan
pemecahan
untuk aplikasi
sebagai
upaya
permasalahan
yang
timbul pasca kegiatan pengabdian.
Sulistyo, D. R. Arief. A. Nur. 2007. Pembuatan nata dari limbah cair
tahu
dengan
menggunakan sebagai
molases
sumber
Acetobacter
karbon
xylinum.
Jurnal
Ekuilibrium 6 (1) : 1 – 5
DAFTAR PUSTAKA
Sumekto,
R.
2006.
Pupuk
Pupuk
Organik. PT Intan Sejati, Klaten
Denny,
S.
1988.
Pengaruh
Konsentrasi Pembuatan
Limbah Tahu
Penggumpalan
Sebagai
Air
terhadap
Susu
Kelayakan
Pembuatan
Tahu
Susu.
Laporan
Penelitian.
Universitas
Padjajaran
Syahlan, J. H. 1996. Kebidanan Komunitas. Sumber
Yayasan
Daya
Bina
Kesehatan,
Jakarta
Yuniwati,
M., F. Iskarima, A.
Padulemba. Optimasi kondisi
Bandung.
proses pembuatan kompos Departemen
Kesehatan.
Kurikulum
dan
2007. modul
Pelatihan Bidan Poskedes dan Pengembangan Desa Siaga.
dari sampah organik dengan cara fermentasi menggunakan EM4. Jurnal Teknologi 5(2) : 172 - 181
Edisi XVIII, Nomor 1, Februari 2016 11