JURNAL ILMIAH fSSN : 1829 -877X
IIIIII|BAR ILiltlU EDISI 22. l)EsENtRhlt 2015
EAKUIIAS II,MU PENDIDIKAI{ UNIVERSITAS PEN DI DIKAN GAI\ESHA
MITIfrBAR ILN,|U FAKULTAS ILUU PENDIDIKAT.I
UNDIKSTIA SINGARAJA Penanggungiawab Drs. I KetutPudjawarl M.Pd.
Pimpinan Redaksi Drs. I KetutDibia" M.Pd.
Redaksi Pelaksana Dr. Made Tegeh, M.Pd.
Dewan Redaksi Prof. Dr. Nyoman Dantes Prof, Dr. Kefut Dharsana, M.Pd.,Kons. Prof. Dr. Gede Sedanayasa> M.pd. I Dr. Komang Sudarm4 S.Pd."M.pd
Penyrunting Bahasa Indon sia Dra. Ni Wayan Arini, M.pd.
Penyunting Bahasa Inggris Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd.,M.S. Nice Maylani Asril, S.Psi.,M.psi.
Tata Usaha Drs. I Made Suarjana, M.Pd. I Kadek Suartama, S.Pd..M.Pd.
Urusan Keuangan Ketut Widiastiti, SE.
Distributor Didith Pramundtya Ambar4 S.Psi.,N,I-A. I Gede Margunayas4 S.Pd.,M.pd.
ii
DAFTAR ISI ANALISIS KUALMAS BUKU AJAR DI LINGKUNGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN {.JNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESF{A Oleh: I Kottang Sudarma..
ti
IMPLEMENTASI IN 8 LTIM-BASED MAT'HEMATTCS EDUCATION DENGAN POLA I,''.SSOi/STUDY UNTUK MEMNGKATKAN MOTTVASI DAN PRESTAS{ BELAJAR MATEMATIKA MAFIASISWA Oleh: I Gusi Ngurah Japa ..
20
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BA}I-ASA INDONESIA MPK UNDTKSI{A Okh: I fr.etur Dibia; I Putu Mas Dewanrara
39
PENERAPAN'T'SSOI/ STU' T BE,RBASIS KKG TINTUK MENINGKATKAN KOIVIPETENSI GURU KELAS V SD I DI GUGUS I KECAMATA}I SUK{SADA Murda' Murda2 I Nyoman Marganayasa',1Nyoman Gede Margunayosa', Oleh: I Gedc
65
;,
i narleueNTAsl MoDEL PEMBELAJARAN TEMATIK i ennrnsrs KEARIFAN LoKAL UNTUK IPA MAFIASISWA i vmNTNCKATKAN HASIL BELAJAR II DENPASAR 1 XTUS E SEMESTER II PGSD UPP M.Pd....:... Drc. I fr.etat Ardarn, Oleh: i t ::
83
WANITA DAN KERAJINAN PELEPAH PISANG
': (StuAi Kasus Tentang Peran Ganda Wanita Desa Ambengan Kabupaten Buleleng) ' Oleh: I Dewa Kade Tastra
103
PENGART'II STRATE GT DIREC TED READING .. THINKING ACTIVITY (DRTA) TERHADAP SIKAP
:SOSNI DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAFAMAN isrswa SEKOLAH DASAR KELAS V GUGUS XIII EKECAMATAN BULELENG ioleh : Ni Nyoman Garmfuuh ... . ..
iii
118
20
IMPLf,,IUENTASI INSUIRI.BASED MATHEMATICS E DU CATION DENGAN POI,A IES^|ON.STIL DY T]NTUK MENINGKATKAT{ MOTWAST DAN PR.ESTASI BE LAJAR MATEMATIKA MATTASTSWA OIeh
I Gusti Ngurah Jepa Universitas Pendidikan Ganesha, Jln. Udayana Singaraja e-mai I : ngjapa_pgs
[email protected]
-
Bali
ABSTRAI( Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk merungkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika mahasiswa melalui implementasi pembelajaran Inquiri-Based Mathematics Education dengan pola les'son study. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau class raom action research. Adapun subjek penelitian ini adalah mahasiswa Kelas F semester II .Iurusan PGSD yang banyaknya 35 ortrg. Sedangkan, objek penelitian ini adalah motivasi bel4iar dan prestasi belajar matematika mahasiswa pada mata kuliah mafematika Data motivasi belajar dikumpulkan rnelalui angket dengan menggunakan skala Likert (l-5) dan data prestasi belajar siswa dikumpulkan melalui tes dalam trentuk uraian. Data motivasi dan prestasi belajar maternatika mahasiswa dianalisis secara deskriptif kuantitafif. I{asil analisis dzta penelitian menemukan bahwa pem/lre;lajarlrnl nqu ir i - B as ed Mo t he.motics Education yang dilakukan dengan pola lesson study dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika mahasiswa kelas F semester II Tahun Akademik 2014/2015. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata motivasi belajar matematika mahasiswa pada siklus I sebesar 66,38 dengan kategori cukup, meningkal rnenjadi 80,34 dengan kategori sangat tinggi padasiklus II. Rata-rata prestasi belajar matematika rnahasiswa pada Siklus I sebesar 62,05 dengan kategori cukup, meningkat menjadi 77,66 dengan kategori baik padasiklus tr.
Kata Kunci . Inquiri-Based h{athematics Edrcation,
Iesson study.
t1
ABSTRACT The purpose of this research is to improve the students' motivation and their mathematic learning achievement tfuough the implernentation of In7uiri-Based Matlrcmatics Educatnn v/ith lesson study pattem. This research is a classroom-based action research. The subjects of the research were 35 students of semester II Class F, PGSD (Pnmary School Teacher Education Departrnent), Meanrvhile, the objects of the research was the learntng motivation and the students' mathematic teaming achievement in mathemalics cours€.The data on motivation was gathered through questionnaire in likert scale (l-5) and the data on the students' learning achievement was obtained through essay test- The &ta on motivation and students' mathematic learning achievement were anzly znd descri pti vequanti tatively.
The findings of the research show thal Inquiry-Based
Matherw.rtics Education which was implemented together with lesson study pattern could improve the motivation and the students' rnathematic learning achievement of class F semepter II in the academic year of 2A14/2015.It could be seen from the mean of the students' mathematic learning motivation in cycle I which was 66,38 with 'sufficient' category improved to 80,34 which was categorized as very high in cycle 2. The mean of the students mathematic learning achievement in cycle 1 was 62,06 which rvas categorized as 'sufficient', improvedto 77,66 with 'good' categary in cycle 2.
Key
words . Inquiri-Based
Mathematics Edtrcation, Iesson sludy.
PENDAHULUAN Menghadapi tantangan abad ke 21, pendidikan rnesti marnpu
mengubah paradigmanya. Pendidikan tidak IagI berfokus dalarn pengembangan aspek akademis
(kogutr{) tetapi juga
harus
menekankan pada pengerrbangan asp€k sosial untuk melahirkan
,
F E E
s
22
F F
r !
generasi-generasi yang mampu bersaing secara global. Dunia telah
berubah dengan repat karena kita tengah hidup yang canggih.
Bill
Gates dalam Faizah
Q}Aq
di era informasi
menyatakan bahwa
manusia masa depa.n adalah rnereka vang mampu hradaptasi, berpikir ce;nt mencari solusi, imaginative, penuh ide, dan inovatif mengembangkan berbagai
hasil karya, dan terutama
memberi makna kebajikan terhadap sesama. Pernyataan
tersebut mengindikasikan bahwa
jika
mampu
Bill
Gates
pembelajaran hanya
mementingkan aspek kognitif seperti yang tercerrrin pada pendidikan saat ini maka generasi kita akan terus terpuruk dan tidak mampu mengimbangi kemajuan dunia.
Jenjang sekolah dasar memiliki perzm penting dalam mengatasi permasalahan ini. Pada jenjang ini, terjadi pembentukan
pondasi peserta didik yang menentukan keberhasilannya
di
rnasa
depan- Melihat kenyataan tersebut, guru sekolah dasar memiliki
peran yang sangat penting. Pernerintah dengan segala upaya berusaha untuk mencetak dan menjadikan guru di tndonesia sebagai
guru professional dengan harapan mampu memperbaiki kualitas pendidikan dasar dan terciptanya generasi yang berrnutu seperti tuntutan di era global.
universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai
sarah
satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang menyiapkan
calon guru harus mampu menghasilkan calon-calon guru yang profesional dalam bidangnya. Jurusan
di undiksha yang
berfugas
menghasilkan guru-guru SD berkualitas dan berkornpeten adarah -Jtt-usan Pendidikan Guru sekolah Dasar (PGSD). Berbeda halnya
I I I
I
t
L 2
i
23
mampu bidang studi yang lain' guru SD harus dengan guru-guru
llah .
nast
menguasailimamatapelajaransesuaikurikutumyaitulPA"IPS'
1\€
PKn' dan Matematika' Bahasa Indonesia"
asi,
Matakuliahmatematikamerupakanmatat'uliahrvajibbagi
atif
npu ltes
: '
mahasisrvaPGSD.Matakuliahinimerupakanprasyaratsebelum kuliah matematika lain yang lebih mahasiswa mengambil mata segi didaktik dan membahas tentang matematika SD dari banyak
nya
metodik'Padamatzkuliahmalematika,mahasiswamernpelajari
ada
yang sesungguhnya sudah mereka tentang topik-topik matematika sebelumnya' Tujuannya adalah dapatkan pada jenjang pendidikan dan melatih keterampilan dalam
dak
memperdalam konsep
iam
menyelesaikansoaUmasalahterkaittopik.topikesemialmatematika
kan
sesuaikunkulumdisekolah.Secarateoritis,sehapsnyamahasis'*a
asa
liki
tidaklagimengalamikesulitankarenatopik-topiktersebutsudah Namun' kenyataannya mereka pelajan secara tuntas sebelumnya'
vya
berdasarkan pengamatan peneliti
gai
mahasiswa masih berlangsungnya pembelajararL hampir 80% bahkan beberapa kesulitan untuk memahami topik yang diberikan
itas
erti
lah ian mg as
lah rya
di
kelas
F
smester
II
saat
soal-soal yang mahasiswa masih kesulitan dalam mengerjakan konsep matematika sifatnya prosedural dengan menggunakan satu dapat yang sederhana. Melihat kenyataan ini, akan sangat sulit diharapkanrnahasiswayangdemikiannantinyaketikamenjadiguru inovatif dan mampu melaksanakan pembelajarao matematika yang sesuaitunfutankurikulumyangsemakinlamatunfutannyasemakin tinggr.
24 Berdasarkan tanya jawab maupun hasil tes yang dilakukan paom'
topik-topik arval Vada mata kuliah matematika, dapat
diidentifikasi bahrva penyebab rendahnya kemarnpuan pemahaman konsep yang
dimilikr mahasiswa diantaranya yaitu: motivasi bel4jar
matematika mahasiswa rendah, yang mereka barva dari jenjang
pendidikan sebelumnya. Faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi
ini lebih banyak
disebabkan oleh faktor kualitas guru
matematika pda jenjang pndidikan sebelumnyaBerdasarkan hasil
wawancara, banyak mahasiswa
yang mengeluhkan
tentang
keterampilan gurunya dalam melaksanakan pembelajaran. Guru
lebih banyak memberikan rumus yang telah jadi da" dilakukan dengan cara yang konvensional. Kenyataan seperti
ini
terjadi,
mengingat topik+opik matematiku padl jenjang lebih tinggr (terutama pada jenjang SMA) cenderung abstrak dan para guru
kesulitan dalarn melaksanakan pernbelajaran yang mampu membangkitkan motivasi belajar pes€rtia didik dalam pembelajaran matematika.
input dan penerimaan mahasiswa baru di PGSD Undiksha,berasal dari berbagai macarn lat:;r belakang pendidikan yang berbeda, yaitu dari SMA dan SMK dengan beragam jurusan- Dalam hal ini terdapat perbedaan persepsi Selanjutnya,
mahasiswa tentang matematika. Perbedaan persepsi tentang matematika ini tentunya akan menimbulkan motivasi belajar yang berbeda pula pada masing-masing mahasisw4 yang nantinya akan bermuara pada prestasi belajar matematika mahasiswa
I I
I I
i I
L
25 dosen p€ngampu Berdasarkan permasalahan tersebut di atas' matematika harus mengubah sudut pandangnya
matz kuliah
untuk menyikapi permasalahan rerhadap perkuliahan matematika
yangdihadapiolehmahasiswaPGSDsemesterll.Dosenharus pada pemberian meninggalkan pembelajaran yang berorientasi dengan pola yang materi dan penugasan ke pembelajaran inovatif belajar mahasiswa baru, sehingga mampu rnembangkitkan motivasi adalah dengan dalam pembelajaran matematika. Salah satu caranya
menerapkan pembelajaran matematika berbasis inLuiri QnquirtBased Mut hemat ics Educot ion) -
Inl:uiri berasal dari kata to inquire yang berarti ilart
serta
atau terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Selarna heberap tahun belakangarl pembelajaran hrbasis inkuiri berpengaruh besar dalam
dunia pendidikan, Namun, beberapa pneliti masih mendefinisikan pembelajaran
inquiri dalam terminologi
matematika. Seperti yang dikemukakan oleh Rocard (Rocard
2A07.
9)
ragu
&
al-,
bahwa dalam pembelajaran maternatika, para guru
cendenmg lebih mengarah kepada pembelajaran berbasis masalah
dibandingkan dengan pembelajaran inguiri yang dikembangkan dalam bidang sains- Sebenarnya langkahJangkah dalam penyelesaian masalah merupakan bagian dari proses inkuiri.
Pembelajaran maternatika berbasis inkulri merupakan salah
satu pembelafaran yang berorientasi sndent-centered
dalam
pembelajaran malematika. Seperti yang dikemukan oleh ftonard (2015) bahwa: "An inquiry stance gives teachers an opportunity to
l' I
26
i I I
i
explore mntlrcmatical ideas with children in tandem with developing compulational skills and conceptual understandingi'Pemyataan tersebut mengindikasikan bahrva pembelajaran matematika berbasis inkurri sangat cocok untuk melatih
keterampilan mengerjakan soaVmasalah matematika
dan
pemahaman konsep.
seperti halnya inkuiri pada bidang sains, dalam pengarnalan
matematika sebagai inkuiri, siswa belajar bagaimana menjadi
ilmuwan, tidak hanya sekadar belajar melalui penghafalanpengulangan dan pedrillan-penerapan berulang body of facts and concepts. Inkuiri menyediakan pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil
inisiatif dalam mengembangkan keterampitan;pemecahan masalah, pengambitan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan
mereka menjadi pebelajar sepanjang hay-at Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inkuiri-
Investigasi
ini
difokuskan untuk memahami konsepkonsep
matematika yang abstrak dan meningkatkan keterampilan proses
berpikir mahasiswa Pembelajaran
inkuiri berlangsung secara efelcif
apabila
didukung oleh perangkat pembelajaran yang memadai.Oleh karena
ihr, diperlukan suatu pola pembelajaran inovatifuntuk menjamin keberlangsungan pernbelajaran yang disebutlessorc studyl'esson
sta$t merupakan model pembinaan profesi pendidik
naelalui
pengkajian pembelajaran secara kolabordtif dan berkelanjutan berdasarkan prinsipprinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
26
27
,sith
membangun learning communitv. Lesson study merupakan proses
,g".
professional
ran
merencanakan, mengobservasi, dan rnemperbaiki pembelajarannya.
ltih
Diharapkan dengan pala lesson study, pembelajaran matematika
lan
berbasis inlruiri mampu diimplementasikan secara optimal dan
yang melibatkan sekelompok guru
yang
mengatasi permasalahan mahasiswa dalam pembelajaran lan
matematika.
rdi
Ink-uiri akan optimal jika didukung oleh fasilitas berbasis
In-
ICT karena dengan menggunakan teknologi akan dapat memberikan
nd
semangat dalam pros€s pembelajararg sehingga peserta
,rg
merasa bosan dan terjadi trros€s pembelajaran yang menyenangkan.
ril
Salah satunya adalah fasilitas
h,
kuliatL sarana
LN
informasi ]'ung berkaitan dengan topik pembahasan. Dengan pembelajaran inquiri yang dipadukan dengan ICT, peserta didik
g
wifi
didik tidak
wifi gratis yang tersedia di
gedung
akan mempefinudah mahasisvya mengakses
i.
akan merasa lebih tertarik dan berminat daram belajar. Jika dalam
p
diri siswa tumbuh minat yang besar daram melakukan tindakannya,
s
maka motivasi belajarnya cenderung meningkat. Motivasi yang meningkat secara langsung akan berdampak peningkatan
Fda
I t I
prestasi belajarnya.
Berdasarkan paparan tersebut
di atas,
pembelajaran
matematika berbasis ink-uiri yang dilakukan dengan pola lesson study dtyakini mampu meningkatkan motivasi berajar matematika mahasiswa yang bermuara pada penlngkatan prestasi belajar mereka. Oleh karena itq perlu dilalcukan penelitran )rang-bertujuan uatuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar maternatika
t mahasiswa dengan mengimplementasikan pembelajaran Inquir Based Mathemalics Education dengan bagr mahasiswa Kelas F Semester
pla
lesson study, k*rususnl
II Jurusan PGSD Undiksha-
METODE PENELTTIAN Penelitian
ini
adalah penelitian tindakan kelas atau cla'
room action research, yang secara umum bertujuan unh meningkatkan dan memperbaiki kualitas proses pembel4iaran pa< umumnya dan dalam kelas pada khususnya. Penelitian dilaksanak:
di
Jurusan PGSD, FIP Undiksha, dengan melibatkan mahasisv
kelas F semester
tr
sebagai subjek penelitiarq sebanyak 35 oran.
Sedangkan, yang menjadi objek penelitian adaLah motivasi belaj;
dan prestasi belajar matematika malasiswa pada mata kuli: Matematika.
Penelitian
ini dirancang dua siklus dan masing-masing siklr
dilakukan dengan pola lesson sndy. Secara umurn terdapat ti1 langkah kegratan lesson studt, yaitu
(l)
tahap perencaruurn Qilan
(2) tahap pelaksanaan {do), dan (3) tahap refleksi (see) digambarkan dalam bentuk skema berikut.
Perencanaan (Plan).-
Pelaksanaan (Do)
Refleksi {See)
Gambar 1. Skema kegiatan lesson tudy
yan
28
29
quiri-
Masing-masing siklus terdiri
usnya
dengan distribusi waktrr dua
kali
dari tiga kali
pertemuan,
pertemuan untuk pelaksanaan
tindakan dan satu pertemuan untuk pemberian evaluasi. Akfu-r pertemuan tiap siklus dilakukan open class yang melibatkan tim dosen peneliti dan dosen lain yang masih dalam lingkup Jurusan class
PGSD.
untuk
Data prestasi belajar matematika mahasisrva dikumpulkan
pa&
melalui tes prestasi belajar yang dikernlrangkan
berdasarkan
rakan
kompetensi dasar dan indikator topik bahasan, dan disusun dalam
;iswa
bentuk essay dengan penskoran menggunakan skala 100. Data
rang.
motivasi belajar dikumpulkan melalui angket rnotivasi belajar
'lajar
dengan penskoran menggunakan skala
iliah
Likert (1-5).
Data motivasi belajar dan prestasi belajap matematika dianalisis secana diskriptif kuantitatif. Penenfuan tingkat kategori
klus
dari motivasi belajar matematika mahasiswa dilakukan
tiga
menghitung Mean ideal
an),
selanjutnya disubstitusikan ke tabel konversi skala lima, sehingga
ang
menj adi sebagai
(lt{)
dengan
dan Standar Deviasi ideal (SD;) yang
brik-ut.
Tabel l.Pedoman Konversi Skala Lima Motivasi Belajar
1,
lVlatematika
lt J.-
':'Irn'.terv-hl
-:' Sangat tinggt
80
66.67
t
X.g0
Tinggi
53,33
Sedang
4A
Rendah
i.+o
T
s
Sangat rendah
30
Setanjufnya, penentuan tingkat kategori prestasi belajar matematika mahasiswa rnenggunakan pedoman konversi skala lima
yang terdapat pada buku pedoman studi Universitas Pendidikan Ganesha seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel2. Pedoman Konversi Skala Lima Prestasi Belajar Matematika :Nb;: t. 8s
Interral
Kategori ;, Sansat Baik
,
2.
70
Baik
3-
55
Cukup
4.
40
Kurang
,
.
,. r
X.
5.
40 Sangat Kurang Adapun indikator keberhasilan pnelitian ini adalah apabila
terjadi peningkatan prestasi dan motivasi belajar matematika mahasiswa serta skor rata-ratarninimal ber"6a
@a
kategori baik
untuk prestasi belajar dan kategori tinggi untuk motivasi belajarnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
Hasil analisis datz pada Siklus
I
diperoleh persentase
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar termasuk kategori sangat
tinggr sebesar 15,63 %, kategori tinggt sebesar 31,25 %o,kategon sedang sebesar 46,88 7o, kaGgori rendah sebesar 6,25 o/o, dan tidak
ada mahasiswa yang memiliki motivasi sangat rendah. Secara
klasikal, skor rata-rata motivasi belajar maternatika rnahasiswa sebesar 66,38-dengan kategori cukup- Berdasarkan
hasil tenebut
tampak bahwa implementasi pernbelajaran matematika berbasis
30
3l
jar
mampu meningkatkan inkuiri dengan polz lesson slzdy belum
ma
pembelajaran matematika' motivasi belajar mahasisua dalam prestasi Sementara ltu, p€rsentase mahasiswa yang memiliki
ian
sebesar 3'13 7o' kategon baik belajar dengan kategori sangat baik 59'38 %' kategori kurang sebesar sebesar 21,887o, kategori cukup oA, dan tidak ada siswa yang berada pada kategon sangat
$,63
prestasi belajar mahasisrva kurang. Secara klasikal skor rata-rata 62$3 dengan kategori cukup Data tersebut menunjukkan sebesar
sesuai dengan harapan' bahwa prestasi belajar mahasiswa belum penelitian ini, diharapkan skor rata-rata prestasi klaiar
Dalam
rila
mahasisrva sekurang-kurangnya mencapai
?0 dan berada dalam I
kategori baik.
:ika
desain Setelah dilakrkan perbaikan dari sisi perangkat 1an
,aik
I' pembelajaran berdas&kan hasil refleksi temuan pada Siklus mahasiswa diperoleh data pda Siklus tr sebagai berrkut' Pcnentase yang memiliki motivasi belajar termasuk kategori sangat tinggi
ya.
sebesar 65,63
lse gat
ori lak
fa wa ru1
sis
%, kategori tinggi sebesar 34,38 yo' dan tidak
ada
maupun mahasiswa yang berada pada kategon sedang' rendatq belajar sangat rendah- Secara klasikal, skor rata-rata motivasi
mahasiswa sebesar 80,34 dengan kategon sangat tinggi Berdasarkan
hasil tersebut tampak bahwa
implementast
pembelajaran matematrka berbasis inkuiri dengan pola lesson study
sangat
efektif meningkatkan motivasi belalar
matematika
mahasiswa.
Selanjufnya, mengenai data prestasi belajar diperoleh persentase mahasiswa yang mencapai prest'si belajar matematika
I I
32
o/o,kategoi baik sebesar dengan kategori sangat baik sebesat 28,13 56,25 o/o, kategon
cukup 15,63 o/o, dan tidak ada mahasiswa yang
berada pada kategori kurang maupun sangat kurang. Secara
klasikal, skor rata-rata prestasi belajar matematika
rnahasiswa
sebesar 77,66 dengan kategori baik. Data tersebut menunjukkan
bahwa pembelajaran matematika berbasis inkuiri tet=nyata dapat meningkatkan prestasi belajar matematika bagi mahasisrT a PGSD-
Hasil analisis data Siklus I dan II tampak tedadi
motivasi dan prestasi belajar secara signifikan. Untuk jelasny4 peningkatan skor rata-rata prestasi dan motivasi belajar sratematika mahasiswa tersebut dalam penelitian ini, dapat diikhtisarbn seperti pada gambar 2 berikut.
RATA-RATA SKOR MOTIVA$I DAN PRESTASI
I
i1@ R:: :
,lE
rO x
.::
'Gto-l
66U
:ts ;< 't
'*40 :{ & .F
I
:
_
t:.:,
:'.'. l
:
SlKltrs
I
a
stKt-us
I
ll
sri(Lus
-:Mon\?sr
-PlrsrAsl
Gambar 2. Diagram Garis Peningkatan Skor l\{otivasi dan Prestasi Belajar Matematika Mahasiswa dari Siklus I ke Siklus II
tn
)z
33
af
PEMBASASAN Berdasarkan analisis data padz Siklus
rg
I di peroleh bahwa
?
skor rata-rata motivasi dan prestasi belajar matematika mahasiswa
ta
berada pada kategori cukup. Berdasarkan pengamatan penulis dan
n
dikuatkan oleh temuan observer pada saat lesson study, dapat
rt
dinyatakan bahwa banyaknya mahasiswa yang memperoleh nilai prestasi belajar yang cukup diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu:
n
1) mahasisqa belum terbiasa belajar dengan menemukan sendiri
t
konsep yang dipelajai,
a
matematika melalui diskusi, 3) mahasiswa belum terbiasa untuk
i
mengubah pola belajar mereka
sumber informasi,
4)
2)
mahasiswa belum telbiasa belatar
yakd menganggap dosen sebagai
mahasiswa belum memaksimalkan fasiliAs
internet gratis dalam menggali informasi, dan masih rpcngandalkan
modul sebagai satu-satunya sumber informasi, dan 5) mahasisrva
--l I
..: ll
-:i]
I
j
..
kurang berani'ircrtanya terkait hal-hal yang kurang jelas kepada dosen ataupun anggota kelompoknya.
Setelah diadakan perbaikan pada siklus
II, peroletran nilai
I i
.j
:,:
J
''
I I I
.:,,]
motivasi belajar dan prestasi balajar matematika mahasis*a mengalami perungkatan. Berdasarkan kategori yang ditetapkan maka penelitian
ini
sudah mencapai kategori keberhasilan, yakni:
i
.:1
indrkator keberhasilan prestasi belajar berada dalam kategori baik,
-.J
yakni mencapa.i nilai rata-rata prestasi belajar sekurang-kurangnya 70 dan motivasi belajar rnahasiswa berada pada kategori tinggi-
Terjadinya peningkatan yarLg signifikan tersebut' dapat drjeiaskan melalui temuan-temuan
berikul
I : l
34 1) Implementasi
inkuiri dalam pembelalaran matematika mampu
memperdalam pemahaman mahasiswa terkait konsepkonsep
matematika. Proses menemukan sendiri materi/konsep yang
dipelqjari mampu meningkatkan kemampuan berpikir mahasisrva. Hal ini terjadi karena dalam pernbelajaran matematika berbasis inkuiri, mahasiswa bekerja (bukan hanya duduk, mendengarkan lalu menulis) untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dikemukakan oleh dosen dan di bawah
bimbingan yang intensif dari dosen- Tugas dosen memancing mahasiswa agar melakukan sesuatu. Dosen datang ke kelas
dengan membawa masalah yang perlu dipecahkan oleh mahasiswa" kemudian dibimbing untuk menemukan cara terbaik
dalam memecahkan masalah tersebut.
I diterapkan mengingat tepat Pembelajaran inkurri sangat
materi yang dibahas lebih menekankan kepada konsepkonsep dan prinsipprinsip yang mendasar dalam matematika. Temuan
ini
dikuatkan oleh Lane (2007) yang mengemukakan. "IBL
gives you the opportunity to help studenrs learn the content and course concepts by hoving tlrcm explore a question and develop
and resesrch a hypothesis. Thus, giving students fiore opportmity to reflect on tlzeir own learrting, gain a deeper understanding of the course concepts in
a
integrated fa-shion
and become better critical thinkers".
2) Mahasiswa mampu dan sudah terbiasa dalam melakukan
penyelidikan
dan
investigasi autentik untuk mencari
solusilpenyelesaian masalah-masalah matematika.
Hal
ini
.]{+
35
mpu
dikarenakan dalam pembelajaran, mahasiswa selalu ditunttrt
nsep
agar mampu mengeksplorasi ide-ide dalam pemikirannya
/ang
tentang materi yang dipelajan melalui masalah maternatika
rikir
'femuan ini dikuatkan oleh Anam (2015) yang mengemukakan
tran
bah*'a
nya
tidak lagi berpusat pada dosen/guru, tetapi pada pengembangan
ban
nalar kritis peserta didik. Peserta didik diminta tidak hanya
vah
menerima, melainkan juga menelaah, memilah, dan memberi
ing
respons atas konsepkonsep yang dibenkan. Jadi, dalam konteks
las leh
ini, dosen/guru bukan lagi "sefir" yang menentukan arah hal"an pembelajaran, melainkan berfungsi laiknya "pemantik" yang
rik
menghidupkan semangat dan motivasi belajar peserta didik
titik t€kan utama
pada pembelajaran berbasis inkuiri
untuk kemudian membiarkan peserta didik menilEnati proses ,a1
..p
belajar tersebut.
i\ Mahasiswa terlatih bekerja sama (dengan berkelompok
4-5
tn
orang) dalam melakukan investigasi, sehingga menumbuhkan
L
aspek sosial, interpersonal dan intrapersonal. Hal
d
dengan pemyataan Lickona (1991) yang mengemukakan bahwa
o
pembelajaran yang dilakukan secara kooperatif (menggunakan
e
kelompok) mengajarkan berbagai nilai kehidupaqdi antaranya
im
sejalan
adalah mendengar,mengambil pandangan orang
lairu
berkomLurikasi secara efektif, menyelesaikanberbagai konflik, dan beke{a sama
untr*
mencapai tujuan bersama.
4) Int-uiri berlangsung optimal dan efektif
jika
drdukung oleh
media, khususnya ICT dalam pembelajaran. Pada
saat
pembelajararL mahasisrva dibebaskan menggunakan laptop
36 I l
ataupun smartphone mereka unfuk mengakses informasi yang
berkaitan dengan masalah matematika yang diberikan Mahasisrva dapat terhubung ke berbagai perpustakaan maya di
seturuh dunia dan menjadikannya sebagai media penelitian
I
untuk meningkatkan pemahaman pada materi ajar. Pengunaan
'|
teknologi dzpat memberikan semangat dan motivasi
dalam
didik tidak rnerasa
bosan
proses pembelajaran, sehingga peserta
dan terjadi proses pembelajaran yang menyenangkan FIal ini
diperkuat oleh pernyataan Anderson (2000)
teknologi sangat potensial dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Hasil penelitian ini juga sejalan depgan penemuan dan
lain
diantaranya: penelitian yang dilakukaa oleh
Ferguson (2010) dengan In s tr uct
judul Inquiry Based
Mathematics
ion Versus Tradi t iorul Mat hematics I nstruct ion : The Efea
on Stutlent Understanding and Comprehension in an Eiglzth Grade
Pre-algebra Classroon Hasil penelitiannya menemukan bahwa
siswa yang memperoleh pembelqjaran dengan pembelajaran matematika berbasis
inkuiri
mengalamami peningkatan yang
signrfikan dilihat dari hasil pre-test dan post-test. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Wali Khan (2012) dengan judul Inquiry-Based Teaching Secondary School
in Mathematics Cla-ssroomin a
of Korachi
I'ower
menemukan bahwa dengan
rnenggunakan pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran menjadi
lebih efisien dan efektif.
I
I
yang
mengemukakan bahwa pembelajaran yang mengintegrasikan
penelitian
I
I
l
36
si yang
)I
SIMPULAN
)erikan.
Berdasarkan temuan-temuan yang dipaparkan pada hasil
naya di
penelitian dan pembahasan di atas, dapat dibuat simpulan penelitian
nelitian
bahrra pembelajaranlnquiri-llased Malheftatics Educat ion dengan
.gunixm
pla
l
le.sson study dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
dalam
matemafika mahasisrva kelas F semester
bosan
karena
FIal ini yang
asikan
lesson
itrl
II
Jurusan PGSD. Oleh
Inquiri-Based Mathematics Edrcation maupun pola
stuly bisa dijadikan alternatif bagi dosen maupun praktisi
pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran dalam rangka mewujudkan pembelaj aran yang berkualitas.
belajar
r
dari
DAFTARRUJUKAN
oleh Il4TICS
Ef""r irade
K. 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Metode dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anam,
Anderson, M. A- 2000. 31 -33.
It's in the
research. Library 'talk,
l3(l),
ahwa laran
Faizah, D. U. 2008. Keindahan Belalar dnlam Jakarta: Cindy Grafika.
Perspehf Pedagogi.
yang J
uga
udul twer lgan
jadi
Ferguson, K. 2010, The Efect on Stulent Llnderstanding and Comprehension in an Etghth Grade Pre-algebra Classroom Tesis- Cedarville University. Lane, J. L. 2007. Inquiry-Based Leaming (Schreyer Institute for Teaching Excellence, Pennstale: Schreyerinstitute. psu-edr"r/7- 1 5-2007)
38
lronard,
J.
in Mathematics' ca'lrokrtsorll/index html diakses
2015. Inquiry-based Teaching
http.i/www.orse.uloronto tanggal 30 Maret 201 5
(1997) The contuclkm of children's .cltaracter: society for the study of iir*,yrirn-*arbook '"iu.*iun.ttuugo oJ' the nationll lllinois' The National Society For The
Lickona, "-*
T
StudY of Education
D'' Walberg-Henriksson Rocard lr4 Csermely P', Jorde D', l'enzen now: a renewed educatnn 2007 Scienttfic Hemmo , bworynnel Commisston Europe of thc oedoposv for future r; generale de [a recherche' Science' economle
"--H
V
a
et
b";;
soclete.
(
2012. nquiry-based teaching in mathematics : !c Pakistan ' classroom in a lower til"O"ty t"tt*l of-Karachi' ' Progressive in ior"irio""t Jourrutl of Academic Research Education and Development, 1(2)' l-7 i
Wali Khan,
A.
i
: s
p k
k p
e p d e
x