Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.2 No.2 Tahun 2016
ISSN : 2460-5891
PENGARUH RETURN ON ASSET, SALES GROWTH, FIRM SIZE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Akmal1,Zainudin2,Rahmah Yulianti3 1) Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah 2,3) Dosen FE Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Penelitian ini dilakukan pada 4 (empat) perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pembayaran Dividen. Secara parsial Return On Asset berpengaruh positif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar 1,871. Sales Growth berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar -0,092, Firm Size berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar -11,635. Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen dengan pengaruh sebesar -0,159. Nilai R sebesar 0,947 (94,7 %) dan nilai R2 sebesar 0,897 (89,7 %). Kata kunci : Return On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio dan Pembayaran Dividen. yang diberikan kepada pemegang saham. Besar
PENDAHULUAN Pesatnya pertumbuhan perusahaan go
kecilnya dividend per share yang dibagikan akan
public mengakibatkan persaingan semakin ketat
mempengaruhi keputusan investasi para investor
pula, sehingga menyebabkan perusahaan harus
(Sadalia dan Khalijah, 2011). Pembayaran dividen
melakukan langkah strategis dalam manajemen
dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
keuangan mereka. Langkah-langkah strategis yang
Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt
dapat dilakukan menurut Nuringsih (2005) untuk
to Equity Ratio (Martati 2010, Yuniarti dan
mengoptimalkan pengelolaan keuangan perusahaan
Agustina 2011, Sadalia dan Khalijah 2011,
terdiri atas tiga keputusan utama, antara lain
Ekaristi 2012, Setiawati 2012). Jika kondisi
keputusan finansial, keputusan investasi, dan
perusahaan dikategorikan menguntungkan atau
kebijakan dividen.
menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka
Kebijakan dividen pada perusahaan go
banyak investor yang akan menanamkan dananya
public sangat diperhatikan oleh para investor,
untuk membeli saham perusahaan, tentu saja
karena dapat mengundang investor untuk membeli
mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.
atau mempertahankan saham perusahaan atau
Profitabilitas dapat diukur dengan Return On Asset
sebaliknya. Dalam pembagian dividen kas sering
(ROA). Return On Asset menunjukan kemampuan
mengalami masalah yang ditimbulkan akibat dari
perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva
pembagian proporsi antara laba yang harus
yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
dibagikan kepada para pemegang saham dalam
Selain
bentuk dividen dan laba yang harus ditahan untuk
itu
faktor
yang
dapat
mempengaruhi pembayaran dividen adalah Sales
menunjang pertumbuhan perusahaan.
Growth (pertumbuhan penjualan). Pertumbuhan
Kebijakan dividen perusahaan tergambar
penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan
pada dividend per share-nya yaitu besar dividen ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
24
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
25 untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan.
kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa
Pertumbuhan
penjualan
tinggi
bagian modal sendiri yang digunakan untuk
dibandingkan
dengan
akan
membayar utang. Menurut Marietta dan Sampurno
mengakibatkan kenaikan laba perusahaan. Jumlah
(2013), leverage dalam bentuk Debt to Equity Ratio
laba
yang
atau
lebih
kenaikan
diperoleh
kecenderungan
yang
biaya
secara
trend
teratur
serta
mengalami kenaikan maka akan berdampak ke
keuntungan
yang
dividen yang diberikan kepada investor, sehingga
meningkat merupakan suatu faktor yang sangat
leverage
berpengaruh
negatif
menentukan perusahaan untuk tetap survive.
terhadap kebijakan dividen.
dan
signifikan
Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh umumnya menginginkan pembagian dividen yang
LANDASAN TEORI
relatif 1.
PENGERTIAN DIVIDEN
stabil
akan
meningkatkan
kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan
Menurut Hanafi (2004:361), dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham disamping capital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Namun, Rusdin (2006:73) menyatakan, dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan, Prihadi (2010:231) menyatakan, dividen adalah bagian laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham biasa.
sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan (Sadalia dan Khalijah, 2011). Dividen tunai (cash dividend) adalah bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham (Sutrisno, 2012:266). Namun, Baridwan (2004:429) menyatakan, dividen tunai dividen
yang
KEBIJAKAN DIVIDEN
dibagikan
dalam
adalah
bentuk
kas.
Sedangkan, Horne dan Wachowicz (2007:270) menyatakan,
2.
karena
dividen
merupakan
rasio
yang
menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah
perusahaan sebagai sumber pendanaan. Rasio
laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan
tersebut menunjukkan persentase laba perusahaan
kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
yang dibayarkan kepada pemegang saham secara
ditahan
tunai. Rumus untuk menghitung dividen kas yaitu :
dalam
bentuk
laba
ditahan
guna
pembiayaan investasi di masa yang akan datang
Dividen Kas =
(Sartono,
Sumber : Horne
2012:281).
Pudjiastuti dividen
(2004:297)
adalah
Namun,
Husnan
menyatakan,
menyangkut
dan
kebijakan
tentang
masalah
penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. 3.
Total Dividen Kas Jumlah Lembar Saham
4.
Return On Asset Return On Asset (ROA) merupakan rasio
Cash Dividend
perbandingan antara laba bersih dengan total aset
Pembagian dividen sangat penting bagi
(Riyanto, 2010:335). Namun, Hanafi dan Halim
perusahaan karena dengan membagikan dividen
(2003:84) menyatakan, ROA merupakan rasio yang
dapat membantu perusahaan dalam menjalankan
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
operasi
laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu.
perusahaan.
Para
pemegang
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
saham
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
26 Sedangkan, Kasmir (2012:201) menyatakan ROA
kedua adalah pertumbuhan total asset perusahaan
adalah adalah rasio yang menunjukan hasil (return)
(Jannati, 2012). Dalam penelitian ini penulis
atas
dalam
memilih indikator pertama yakni Sales Growth
Asset
(Pertumbuhan Penjualan). Harahap (2010:309)
atas
menyebutkan pertumbuhan penjualan merupakan
menunjukan
rasio yang menggambarkan prestasi pertumbuhan
efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva
penjualan dari tahun ke tahun. Rumus untuk
untuk memperoleh pendapatan.
menghitung Sales Growth (SG) yaitu :
jumlah
aktiva
yang
perusahaan.
Selain
memberikan
ukuran
profitabilitas
perusahaan
digunakan
itu,
Return
yang
On
lebih
karena
baik
akan menarik minat investor untuk menanamkan
Sales t - Sales t-1 Sales t-1
modalnya dengan harapan akan mendapatkan
Sumber : Harahap (2010:309)
Perusahaan yang mempunyai ROA tinggi
keuntungan yang tinggi pula. Semakin besar ROA
SG =
6.
Ukuran perusahaan (firm size) adalah
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik,
karena
tingkat
pengembalian
investasi
Firm Size
tingkat
untuk
menunjukkan
perkembangan
(return) semakin besar. Oleh karena itu ROA
perusahaan dalam bisnis (Rizqia, 2013). Namun,
mempengaruhi Pembayaran Dividen Tunai. Rumus
Khasanah (2009) menyatakan, ukuran perusahaan
untuk menghitung Return On Asset (ROA) yaitu :
adalah skala besar kecilnya perusahaan yang
ROA =
ditentukan dari total aktiva. Sedangkan, Sutrisno
Laba Bersih Total Aset
(2001:3) menyatakan, ukuran perusahaan diwakili
Sumber : Kasmir (2012:201) 5.
oleh log natural dari total asset.
Sales Growth Menurut
pertumbuhan
Suatu perusahaan besar yang sudah mapan
Kasmir
(2008:114),
merupakan
rasio
rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahakan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Namun,
Indrawati
menyatakan,
dan
pertumbuhan
Suhendro
(2006)
perusahaan
adalah
perubahan total penjualan perusahaan. Sedangkan, Deitiana
(2011)
menyatakan,
pertumbuhan
perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan penjualan, bahkan secara
akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil (Damayanti dan Achyani, 2006). Rumus untuk menghitung firm size (FS) yaitu :
keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang
FS =
seharusnya dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan dua indikator. Indikator pertama yakni pertumbuhan penjualan (Putera, 2011). Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja. Indikator
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
Ln of Total Asset
Sumber : Sutrisno (2001:3) 7.
Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio (DER) masuk di
dalam rasio leverage atau solvabilitas, rasio solvabilitas kemampuan
adalah
rasio
perusahaan
untuk
mengetahui
dalam
membayar
kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
27 Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam
Sartono
(2012:66),
DER
merupakan rasio utang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik agi perusahaan.
Sedangkan,
Sutrisno
(2012:224)
menyatakan, rasio utang dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) merupakan imbangan antara utang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio (DER) yaitu :
Total Equity
Sumber : Sartono (2012:66)
meminjam uang (Darsono dan Ashari, 2010:54). Menurut
Total Liability
DER =
DER perusahaan
mencerminkan dalam
kemampuan
memenuhi
seluruh
kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Oleh karena itu, semakin rendah rasio DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. Jika beban utang tinggi,
maka
kemampuan
perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga Debt to Equity Ratio mempunyai hubungan negatif dengan Pembayaran Dividen (Marlina dan Danica, 2009).
KERANGKA PEMIKIRAN
Pengaruh Firm Size (FS) terhadap Pembayaran
Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap
Dividen Suatu perusahaan besar yang sudah mapan
Pembayaran Dividen Perusahaan yang mempunyai ROA tinggi
akan memiliki akses yang mudah menuju pasar
akan menarik minat investor untuk menanamkan
modal, sementara perusahaan yang baru dan yang
modalnya dengan harapan akan mendapatkan
masih kecil akan mengalami banyak kesulitan
keuntungan yang tinggi pula. Semakin besar ROA
untuk memilki akses ke pasar modal. Karena
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin
kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti
baik,
investasi
untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk
(return) semakin besar. Oleh karena itu ROA
memperoleh dana yang lebih besar, sehingga
mempengaruhi Pembayaran Dividen.
perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran
karena
Pengaruh
tingkat
Sales
pengembalian
Growth
(SG)
terhadap
kecil,
Pembayaran Dividen Pertumbuhan
dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan
penjualan
menunjukkan
sehingga
Firm
Size
mempengaruhi
Pembayaran Dividen.
kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan
Pembayaran Dividen
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan
Suatu
biaya
akan
memiliki
kewajiban atau utang yang relatif tinggi akan
perusahaan. Jumlah laba yang diperoleh secara
memiliki kewajiban untuk membayarnya sehingga
teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan
hal ini nantinya akan mempengaruhi besar kecilnya
yang meningkat merupakan suatu faktor yang
laba yang akan dibagikan kepada para pemegang
sangat menentukan perusahaan untuk tetap survive.
saham dalam bentuk dividen. Sehingga DER
Oleh
mempengaruhi Pembayaran Dividen.
itu
kenaikan
yang
laba
karena
mengakibatkan
perusahaan
pertumbuhan
mempengaruhi Pembayaran Dividen.
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
penjualan
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
28 Berdasarkan tinjauan hasil kepustakaan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka
pemikiran penelitian ini seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Return On Asset keke (X1) Sales Growth (X2) Firm Size (X3)
Pembayaran Dividen (Y)
Debt to Equity Ratio (X4) Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran tidak
POPULASI DAN SAMPEL
rutin
mempublikasikan
laporan
Populasi dalam penelitian ini adalah
keuangan pada kurun waktu penelitian
semua Perusahaan Makanan dan Minuman yang
selama 5 (lima) tahun (periode 2010-
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun
2014).
waktu 2010-2014. Teknik pengambilan sampel
3. Perusahaan
Manufaktur
sub
sektor
dilakukan dengan metode purposive sampling
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang
tidak rutin membayar dividen kas pada
sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive
kurun waktu penelitian selama 5 (lima)
sampling merupakan motode pengambilan sampel
tahun (periode 2010-2014).
yang didasarkan pada beberapa pertimbangan atau
4. Perusahaan
Manufaktur
sub
sektor
kriteria tertentu (Sekaran, 2006:136). Kriteria
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
sampel yang akan diteliti adalah :
tidak membagi dividen kas secara merata
1. Perusahaan
Manufaktur
sub
sektor
pada kurun waktu penelitian selama 5
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
(lima) tahun (periode 2010-2014).
konsisten go
Berdasarkan
Indonesia
public
(BEI)
di Bursa
Efek
kurun
waktu
pada
kriteria
tersebut,
populasi yang digunakan dalam
jumlah
penelitian ini
penelitian selama 5 (lima) tahun (periode
selama 5 tahun berjumlah 13 perusahaan seperti
2010-2014).
terlihat pada Tabel 3.1.
2. Perusahaan
Manufaktur
sub
sektor
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
29 Tabel 1.1 Kriteria Populasi Penelitian No
Keterangan
Jumlah
1
Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman
13
yang konsisten go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). 2
Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman
(3)
yang tidak rutin mempublikasikan laporan keuangan pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). 3
Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman
(5)
yang tidak rutin membayar dividen kas pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). 4
Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman
(1)
yang tidak membagi dividen kas secara merata pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). Perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian
4
Sumber : www.idx.co.id (data diolah, 2015) Berdasarkan Tabel 1.1 perusahaan yang telah memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel
lebih jelasnya sampel penelitian ini seperti terlihat pada Tabel 1.2.
dalam penelitian ini berjumlah 4 perusahaan. Untuk Tabel 1.2 Populasi dan Sampel No
Kode
Nama Perusahaan
1
DLTA
Delta Djakarta Tbk.
2
ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
3
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk.
4
MYOR
Mayora Indah Tbk.
Sumber : www.idx.co.id (data diolah, 2015)
Tabel 1.3 Defenisi dan Operasionalisasi Variabel No
Variabel
Defenisi Variabel
Indikator
Skala
1
Return On Asset
Rasio yang menunjukan hasil
Rasio
(X1)
(return) atas jumlah aktiva yang
Laba Bersih Total Aset
digunakan
dalam
(Kasmir, 2012:201)
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
perusahaan
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
30 2
Sales Growth (X2)
Rasio
yang
menggambarkan
prestasi pertumbuhan penjualan
Sales t − Sales t-1 Sales t-1
Rasio
Ln of Total Assets
Rasio
Total Liability Total Equity
Rasio
Total Dividen Kas Jumlah Lembar Saham
Rasio
dari tahun ke tahun (Harahap, 2010:309) 3
Firm Size (X3)
4
Rasio dari Log Natural dengan total assets (Sutrisno, 2001:3)
Debt to Equity Ratio
Rasio ini mengukur seberapa jauh
(X4)
perusahaan dibiayai oleh utang (Sartono, 2012:66).
5
Pembayaran Dividen (Y)
Rasio
yang
menunjukkan
persentase laba perusahaan yang dibayarkan
kepada
pemegang
saham secara tunai (Horne dan Wachowicz, 2007:270)
X1
: Return On Asset
Metode analisis yang digunakan untuk
X2
: Sales growth
menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah
X3
: Firm Size
regresi linier berganda untuk menguji pengaruh
X4
: Debt to Equity Ratio
atau hubungan antara variabel independen (Return
Є
: Standar Error
PERALATAN ANALISIS DATA
On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio) dengan variabel dependen (Pembayaran Dividen). Pengolahan data dilakukan dengan
PEMBAHASAN Untuk menguji pengaruh antara variabel
menggunakan program SPSS (Statistical Product
independen (Return On Asset, Sales Growth, Firm
and Service Solutions). Model persamaan dalam Size, Debt to Equity Ratio) dengan variabel
penelitian ini adalah sebagai berikut :
dependen
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + Є Keterangan :
(Pembayaran
Dividen)
digunakan
analisis regresi linier berganda dengan bantuan
Y
: Pembayaran Dividen
α
: Konstanta
β
: Koefisien Regresi Variabel
program SPSS versi 22 dan hasilnya seperti terlihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Hasil Pengujian Regresi linier Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
362.944
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
Std. Error 156.583
Coefficients Beta
t 2.318
Sig. .035
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
31 ROA
1.871
1.192
.371
1.569
.137
SG
-.092
.047
-.167
-1.974
.067
FS
-11.635
4.611
-.457
-2.523
.023
-.159
.112
-.197
-1.415
.178
DER
a. Dependent Variable: Dividen Sumber : output SPSS 22 (data diolah, 2016) Berdasarkan Tabel 1.4 maka dapat diformulakan persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut : Y = 362,944 + 1,871 X1 - 0,092 X2 - 11,635 X3 - 0,159 X4 + Є KOEFISIEN
KORELASI
DAN
Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio) dengan variabel
DETERMINASI Untuk melihat hubungan dan pengaruh antara variabel independen (Return On Asset, Sales
dependen
(Pembayaran
Dividen)
berdasarkan korelasi dan determinasi dapat dilihat pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi Model Summary Model 1
R .947a
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.897
.870
15.213491596115679
a. Predictors: (Constant), DER, SG, FS, ROA Sumber : output SPSS 22 (data diolah, 2016) PENGUJIAN HIPOTESIS Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan
Debt
to
Equity
bersama-sama
Ratio
secara
berpengaruh
diatas, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis
terhadap Pembayaran Dividen pada
dalam penelitian ini sebagai berikut :
Perusahaan Manufaktur sub sektor
1. Uji secara bersama-sama H1 : β1 = 1,871, β2 = -0,092, β3 = -11,635 dan β4 = -0,159, maka β1 = β2 = β3 = β4 ≠ 0. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H0)
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia periode 2010-2014. 2. Uji secara parsial H2 : β1 = 1,871, maka β1 ≠ 0. Dengan
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
demikian
diterima. Artinya bahwa Return On
hipotesis nol (H0) ditolak dan
Asset, Sales Growth, Firm Size dan
hipotesis alternatif (Ha) diterima.
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
dapat
disimpulkan
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
32 Artinya bahwa Return On Asset
hipotesis nol (H0) ditolak dan
berpengaruh
hipotesis alternatif (Ha) diterima.
positif
Pembayaran
terhadap
Dividen
pada
Artinya
Perusahaan Makanan dan Minuman
Pembayaran
yang
Perusahaan Manufaktur sub sektor
terdaftar
di
Bursa
Efek
demikian
dapat
negatif
Size
berpengaruh
terhadap
Dividen
pada
Perusahaan Makanan dan Minuman
H3 : β2 = -0,092, maka β2 ≠ 0. Dengan
yang
disimpulkan
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia periode 2010-2014. H5 : β4 = -0,159, maka β4 ≠ 0. Dengan
hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
demikian
Artinya
Growth
hipotesis nol (H0) ditolak dan
terhadap
hipotesis alternatif (Ha) diterima.
pada
Artinya bahwa Debt to Equity Ratio
bahwa
berpengaruh
Sales
negatif
Pembayaran
Dividen
dapat
disimpulkan
Perusahaan Manufaktur sub sektor
berpengaruh
Perusahaan Makanan dan Minuman
Pembayaran
yang
Perusahaan Manufaktur sub sektor
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia periode 2010-2014.
demikian
dapat
yang
disimpulkan
terhadap
Dividen
pada
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia periode 2010-2014. terjadi ROA sebesar satu-satuan maka akan
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Return On Asset, Sales growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio bersama-sama
berpengaruh
mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar 187,1 % atau meningkatkan Pembayaran Dividen sebesar 187,1 %. Sales Growth (SG) berpengaruh negatif
terhadap
Pembayaran Dividen. Nilai konstanta sebesar 362,944. Artinya bahwa besarnya Pembayaran Dividen adalah 362,944 jika nilai Return on Asset, Sales growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio
terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β2 sebesar -0,092, menunjukkan apabila terjadi SG sebesar
satu-satuan, maka akan mempengaruhi
Pembayaran
Dividen
sebesar
-9,2
%
atau
menurunkan Pembayaran Dividen sebesar 9,2 %.
adalah 0 (nol). Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap
negatif
Perusahaan Makanan dan Minuman
H4 : β3 = -11,635, maka β3 ≠ 0. Dengan
positif
Firm
Perusahaan Manufaktur sub sektor
Indonesia periode 2010-2014.
secara
bahwa
Pembayaran
Dividen.
Nilai
koefisien β1 sebesar 1,871, menunjukkan apabila ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
Firm
Size
(FS)
berpengaruh
negatif
terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β3 sebesar -11,635, menunjukkan apabila terjadi FS
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
33 sebesar
satu-satuan, maka akan
ROA
berpengaruh
positif
dan
SG
mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar -
berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen
1.163,5 % atau menurunkan Pembayaran Dividen
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
sebesar 1.163,5 %.
Ekaristi (2012). Tetapi, bertentangan dengan hasil
negatif
Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
penelitian yang dilakukan oleh Sadalia dan
terhadap
Khalijah (2011) dimana hasilnya ROA berpengaruh
Pembayaran
Dividen.
Nilai
koefisien β4 sebesar -0,159, menunjukkan apabila terjadi DER sebesar satu-satuan, maka akan
negatif terhadap Pembayaran Dividen. FS
berpengaruh
negatif
terhadap
mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar 15,9
Pembayaran Dividen sesuai dengan hasil penelitian
% atau menurunkan Pembayaran Dividen sebesar
yang dilakukan oleh Sadalia dan Khalijah (2011).
15,9 %.
Tetapi, bertentangan dengan hasil penelitian yang Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,947
dilakukan oleh Yuniarti dan Agustina (2011) dan
(94,7 %) menunjukkan bahwa korelasi antara
Ekaristi (2012) dimana hasilnya FS berpengaruh
variabel dependen (Pembayaran Dividen) dengan
positif terhadap pembayaran dividen.
variabel independen (ROA, SG, FS, DER) adalah
DER
berpengaruh
negatif
terhadap
kuat. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,897
Pembayaran Dividen sesuai dengan hasil penelitian
dapat diartikan bahwa 89,7 % Pembayaran Dividen
yang dilakukan oleh Setiawati (2012). Tetapi,
dipengaruhi oleh ROA, SG, FS dan DER.
bertentangan
Sedangkan sisanya sebesar 10,3 % dipengaruhi
dilakukan oleh Martati (2010) dan Sadalia dan
oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan
Khalijah (2011) dimana hasilnya DER berpengaruh
dalam penelitian ini.
positif terhadap pembayaran dividen.
hasil
penelitian
yang
2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan
dengan
yang
hasil telah
penelitian peneliti
dan uraikan
1,871. 3. Sales
Growth
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
terhadap
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Perusahaan
berpengaruh
Pembayaran
negatif
Dividen
pada
sub
sektor
Manufaktur
1. Return On Asset, Sales Growth, Firm Size
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
dan Debt to Equity Ratio secara bersama-
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
sama berpengaruh terhadap Pembayaran
2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar -
Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub
0,092.
sektor Perusahaan Makanan dan Minuman
4. Firm Size berpengaruh negatif terhadap
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pembayaran Dividen pada Perusahaan
periode 2010-2014.
Manufaktur
2. Return On Asset berpengaruh positif terhadap Perusahaan
Pembayaran Manufaktur
Dividen
pada
sub
sektor
Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
sektor
Perusahaan
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar -11,635. 5. Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Perusahaan
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
sub
Pembayaran Manufaktur
Dividen
pada
sub
sektor
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
34 Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
SARAN
2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar 0,159.
Berdasarkan
keterbatasan
yang
telah
peneliti uraikan sebelumnya, maka saran penelitian
6. Nilai
R
diperoleh
sebesar
0,947
bahwa
korelasi
antara
menunjukkan variabel
dependen
dengan
ini adalah sebagai berikut : 1.
variabel
Penelitian ini dapat diperluas dengan menambah data sampel, karena pada
independen sebesar 94,7 %. Artinya
penelitian ini jenis perusahaan yang
Pembayaran Dividen memiliki hubungan
digunakan sebagai sampel hanya
yang kuat dengan Return On Asset, Sales
Perusahaan Manufaktur sub sektor
Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio
Perusahaan Makanan dan Minuman
dan hubungan ini dapat diteliti kuat.
sehingga kurang mewakili seluruh emiten
7. Nilai R2 diperoleh sebesar 0,897, artinya kemampuan variabel independen didalam
yang ada di Bursa Efek Indonesia. 2.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan
menjelaskan variabel dependen sebesar
menambah variabel independen yang lain
89,7 % dan sisanya
seperti harga saham karena dimungkinkan
10,3 % dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
harga saham berpengaruh terhadap
dalam penelitian ini.
Pembayaran Dividen. Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan,
DAFTAR PUSTAKA Ary, Tatang Gumanti. 2013. Kebijakan Dividen: Teori
Empiris
dan
Implikasi.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Manajemen
Penjualan
dan
Dividen
Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 1. Jakarta:
Brigham, Eugene F and Houston, Joel F. 2006. Dasar-Dasar
Pertumbuhan
Keuangan.
Buku 1. Jakarta: Erlangga.
Universitas Trisakti. Ekaristi, Maria Magdalena Amelia. 2012. Analisis Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Damayanti, Susan dan Achyani, Fatchan. 2006.
Dividend Per Share pada Perusahaan
Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas,
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode
Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan
2007-2010. Skripsi. Surakarta: Universitas
dan
Sebelas Maret.
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Dividend Payout Ratio. Jurnal Akuntansi
Febrianti, Isa. 2014. Analisis Pengaruh Return On
dan Keuangan. Vol. 5, No.1, Hal 51-62.
Asset, Debt To Equity Ratio, Firm Size,
Surakarta: Universitas Muhammadiyah..
Current Ratio, Dan Growth Terhadap
Darmadji dan Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di
Pembayaran Dividen pada Perusahaan
Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun
Empat.
2009-2012. Skripsi. Malang: Universitas
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami
Laporan
Keuangan.
Yogyakarta: Andi.
Brawijaya. Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul. 2003. Analisa
Laporan
Keuangan.
Yogyakarta: AMP-YKPN, Liberty.
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
35 Hanafi,
M.
Mamduh.
2004.
Manajemen
Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
pada
Perusahaan
Manufaktur
yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
2008-2011).
Diponegoro
Journal
of
Management. Vol. 2, No. 3. Marlina, Disa dan Danica, Clara. 2009. Analisis
Horne, V and Wachowicz, J. 2007. Prinsip-
Pengaruh Cash Position, Debt to Equity
Prinsip Manajemen Keuangan. Buku
Ratio, dan Return On Assets terhadap
Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Dividend Payout Ratio. Jurnal manajemen
Husnan, Suad, dan Pudjiastuti, Enny. 2004. Dasardasar
Manajemen
Keuangan.
:
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Structure
Pada
Perusahaan
manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004.
Jurnal
Akuntansi
dan
Keuangan Indonesia. V. 3, No. 1.
Leverage dan Growth terhadap Kebijakan (Sensus
pada
Perusahaan
Manufaktur
yang
Terdaftar di BEI. Jurnal Eksis, Vol. 6, No. 2. ISSN No, 0216-6437. Norman, David J. 2009. CFDs: The Definitive guide
to
Trading
Contracts
for
Difference. Britanian: Harriman house
Jannati, Attina. 2012. Pengaruh Profitabilitas,
Dividen.
Martati, Indah. 2010. Faktor Penentu Dividend Per Share
Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi Capital
bisnis, vol.2 No. 1.
Perusahaan
Ltd. Nuringsih, Kartika. 2005. Analisis Pengaruh Kepemilikan
Managerial,
Kebijakan
Manufaktur Consumer Goods Industri
Hutang, ROA dan Ukuran Perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia).
terhadap Kebijakan Dividen: Studi 1995-
Skripsi.
1996. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Tasikmalaya:
Universitas
Siliwangi.
Indonesia, Juli-Desember, Vol. 2, No. 2.
Jogiyanto. 2013. Teori Portfolio dan Analisis
Prihadi, Toto. 2010. 7 Analisis Rasio Keuangan
Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta:
Deteksi
BPFE.
Jakarta: Ppm Manajemen.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Cepat
Kondisi
Keuangan.
Putera, Cendekia Septabaskara. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh terhadap
______. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2006-2008). Skripsi.
Khasanah, Uswatun. 2009. Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas dan
Semarang: Universitas Diponegoro.. Ratnawati, Tri. 2007. Pengaruh Langsung dan
Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan
Tidak
Dividend
Skripsi.
Kesempatan Investasi dan Pertumbuhan
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Asset Terhadap Keputusan Pendanaan
Sunan Kalijaga.
pada
Payout
Ratio.
Langsung
Perusahaan
Faktor
Ekstern,
Manufaktur
yang
Marietta, Unzu, Djoko, Sampurno. 2013. Analisis
Terdaftar di BEI (Studi Pada Industri
Pengaruh Cash Ratio, Retun On Assets,
Manufaktur Masa Sebelum dan Saat
Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio
Krisis).
Terhadap Dividend Payout Ratio: ( Studi
Vol.09, No.02.
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
Jurnal
Akuntansi
Keuangan,
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah
36 Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and
Sitanggang.
Liability Management. Edisi 3. Jakarta: Lembaga
Penerbit
Fakultas
Ekonomi
Bambang.
Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi empat,
Opportunity
On
Akuntansi. Jurnal Auditing dan Informasi, Vol. 4, No. 3. Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori
Policy and Firm Value. Journal of
Konsep
Finance and Accounting. Jurnal. Vol. 4.
Ekonisia.
No.11.
Airlangga
Kebijakan Jumlah Deviden. Media Riset
Finance
Dividend
Surabaya:
Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu
Leverage, Profitability, Firm size, and Investment
Praktek.
Suherli, Michell dan Harahap, Sofyan S. 2004.
Rizqia, Dwita Ayu, dkk. (2013). Effect of Ownership,
Edisi
University Press.
Cetakan ke sepuluh. Yogyakarta: BPFE.
Managerial
payout.
Sudana, I.M. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan
2010.
Dividend
Pertama. Jakarta: Erlangga.
Universitas Indonesia. Riyanto,
2007.
&
Aplikasi.
Yogyakarta:
_______. 2012. Manajemen Keuangan Teori
Rusdin. 2006. Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Konsep
Sadalia, Isfenti dan Khalijah. 2011. Analisis Faktor
Ekonisia.
&
Aplikasi.
Yogyakarta:
yang mempengaruhi Dividend Per Share
Waruwu, Pebria. 2011. Analisis Faktor-Faktor
pada Industri Barang Konsumsi di BEI.
yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Jurnal Ekonom, Vol. 14, No. 4.
Kas
Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan
Sektor
Industri
Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi.
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For
Pada
Medan: Universitas Sumatera Utara. Yuniarti, Vista dan Agustina, Yeni. 2011. Faktor-
Untuk
faktor yang Mempengaruhi Pembayaran
Bisnis). Edisi Empat, Buku 1. Jakarta:
Dividen pada Perusahaan Manufaktur
Salemba Empat.
yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmiah
Business
Setiawati.
(Metode
Analisis
Penelitian
Faktor-faktor
yang
ESAI, Vol.5, No. 3. ISSN No. 1978-6034.
Mempengaruhi Dividend Per Share pada
www.idx.co.id (Diakses Tanggal 23 November
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
2015).
BEI
Periode
2006-2010.
Makassar: Universitas Hasanuddin
ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016
Skripsi.