JURNAL
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN ALAT PERAGA SELANG LOGIKA PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA
The Effectiveness of Learning by Using Logic Hose Tools in the Topic of Logical Mathematic
Oleh: LUDYA DEFA SARI 12.1.01.05.0169
Dibimbing oleh : 1. Khomsatun Ni’mah, M.Pd 2. Nurita Primasatya, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ludya Defa Sari| 12.1.01.05.0169 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN ALAT PERAGA SELANG LOGIKA PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA Ludya Defa Sari 12.1.01.05.0169 FKIP - Pendidikan Matematika
[email protected] Khomsatun Ni’mah, M.Pd. dan Nurita Primasatya, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil uji coba terbatas pada siswa kelas X SMAN 1 TANJUNGANOM terkait dengan materi logika matematika. Dari hasil jawaban siswa terlihat bahwa siswa belum mampu memberikan bukti terhadap kebenaran solusi sehingga siswa belum bisa menarik kesimpulan dan siswa kurang mampu menganalisis soal serta merasa kesulitan dalam menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan. Hal ini mengakibatkan siswa merasa kesulitan dalam menarik kesimpulan dan belum mampu menganalisis soal. Dengan adanya alat peraga selang logika, diharapkan kemampuan pemahaman siswa dapat meningkat.Permasalahan penelitian ini adalah 1) apakah penggunaan alat peraga selang logika efektif untuk media pembelajaran logika matematika. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan alat peraga selang logika pada pokok bahasan logika matematika. Model dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan sampel peserta didik kelas IX-IPA 1 SMAN 1 NGRONGGOTTahun Ajaran 2016/2017.Kesimpulan hasil penelitian ini adalah 1) pencapaian aktivitas guru selama proses pembelajarn menggunakan alat peraga selang logika pada materi logika matematika mencapai 82,69% dalam ketegori baik. 2) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan alat peraga selang logika mencapai 82,11% masuk dalam kategori aktif. 3) Pembelajaran matematika menggunakan alat peraga selang logika mendapat respon yang baik yaitu sebesar 85,22%. 4) Hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan maksimal, hal ini terbukti dari 21 siswa yang tuntas hasil belajarnya sedangkan sekurang-kurangnya 80% dari 33 siswa yaitu 26 siswa.
KATA KUNCI :Efektivitas, Selang Logika, dan Logika Matematika.
Ludya Defa Sari| 12.1.01.05.0169 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Pendidikan pada dasarnya merupakan
suatu
upaya
memberikan wawasan,
masih banyak siswa yang merasa
untuk
matematika sebagai mata pelajaran
pengetahuan,
yang sulit, tidak menyenangkan,
keterampilan
dan
bahkan momok yang menakutkan.
keahlian tertentu kepada individu
Berdasarkan hasil observasi
guna mengembangkan bakat serta
dari beberapa siswa saat Praktek
kepribadiannya.
Dengan
Pengalaman
berusaha
mengatakan
pendidikan
manusia
Lapangan bahwa
(PPL)
matematika
mengembangkan dirinya sehingga
merupakan pelajaran yang sulit dan
mampu
menghadapi
setiap
bahkan
perubahan
yang
akibat
membuat
terjadi
menakutkan, minat
sehingga
belajar
sangat
adanya kemajuan ilmu pengetahuan
rendah seperti orang yang kalah
dan teknologi. Oleh karena itu,
sebelum
masalah
hasil observasi awal, dilihat dari
mendapat
pendidikan
perlu
perhatian
dan
jawaban
bertanding.Berdasarkan
siswa
yang
telah
penanganan yang lebih baik yang
mengerjakan
menyangkut
dengan materi logika matematika
berbagai
berkaitandengan
masalah
sumber
daya
manusia (SDM).
masih
ada
mengerjakan
Salah satu bidang studi
siswa
soal-soal
terkait
kesalahan soal.Pada
pertaman
dalam jawaban
menunjukkan
yang memiliki peranan penting
bahwa siswa belum bisa menjawab
dalam
adalah
soal seperti yang diharapkan, hal
Yensy
tersebut
(2012:24) Matematika merupakan
mampu
menarik
salah
sehingga
siswa
pendidikan
matematika.
satu
Menurut
bidang
studi
yang
terbukti
siswa
belum
kesimpulan belum
menduduki peranan penting dalam
memberikan
dunia
karena
kebenaran solusi. Pada jawaban
matematika diajarkan di institusi-
siswa yang kedua menunjukkan
institusi pendidikan, baik ditingkat
bahwa
SD, SMP, SMA hingga perguruan
menganalisis soal sehingga merasa
tinggi.Sundayana
kesulitan
pendidikan
(2013:2)
siswa
bukti
bisa
kurang
dalam
terhadap
mampu
menarik
mengatakan bahwa sampai saat ini Ludya Defa Sari| 12.1.01.05.0169 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kesimpulan
dari
pernyataan
majemuk tersebut.
di atas maka muncullah pemikiran
Berdasarkan fakta yang ada dilapangan
Berdasarkan permasalahan
saat
melakukan
untuk menekankan pembelajaran yang
dapat
memberikan
observasi, penyebab dari masalah
kesempatan kepada siswa untuk
ini adalah 1) kurangnya minat dan
lebih melatih kemampuan.
motivasi siswa untuk mempelajari
Maka dari itu peneliti ingin
matematika, 2) kurangnya variasi
menerapkan media alat peraga
dalam
3)
Selang Logikauntuk menjelaskan
minimnya alat bantu yang dapat
materi logika matematika. Selang
memperjelas
siswa
logika ialah suatu alat peraga yang
tentang materi yang dipelajari.
dapat digunakan untuk mencari
Dalam kaitannya dengan hal di
nilai
atas,
konjungsi, disjungsi, implikasi dan
metode
pengajaran,
gambaran
guru
dituntut
untuk
kebenaran
logika
menciptakan situasi pembelajaran
biimplikasi
yang kondusif, yaitu pembelajaran
pernyataan.Alat peraga merupakan
yang aktif, kreatif, efektif, dan
salah
menyenangkan. Untuk membuat
efektivitas belajar. Sehingga perlu
siswa
ditetapkan
menyenangi
suatu
mata
pelajaran yang diajarkan. Logika
satu
dari
dari
suatu
komponen
penentu
indikator-indikator
untuk mengukur efektivitas suatu
Matematika
pembelajaran. Adapun indikator
merupakan salah satu pelajaran
efektivitas
yang wajib diajarkan pada kelas X
penelitian ini adalah 1) aktivitas
semester genap, pada salah satu
guru
kompetensi
adalah
pembelajaran baik, 2) aktivitas
konjungsi,
belajar siswa selama pembelajaran
dasarnya
mendiskripsikan disjungsi,
dalam
dalam
mengelola
dan
aktif, 3) respon siswa terhadap
nyatakan
kegiatan pembelajaran baik, 4)
dalam bentuk tabel kebenaran.
Hasil belajar siswa tuntas secara
Disinilah letak persoalan bagi siswa
klasikal.
yaitu siswa merasa sulit untuk
ketuntasan belajar terpenuhi
biimplikasi,
implikasi,
pembelajaran
yang
menyimpulkan
di
dari
pernyataan kalimat majemuk. Ludya Defa Sari| 12.1.01.05.0169 FKIP- Pendidikan Matematika
suatu
Dengan
syarat
aspek
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud mengadakan simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penelitian dengan mengambil judul
berdasarkan
pedoman
observasi
”EFEKTIVITAS
yang
disusun.
Observasi
PEMBELAJARAN
DENGAN
bertujuan untuk memperoleh data
ALAT
PERAGA
SELANG
aktivitas guru dan siswa selama
PADA
POKOK
proses pembelajaran matematika
LOGIKA
dengan menggunakan alat peraga
LOGIKA BAHASAN
selang
MATEMATIKA”. II.
telah
respon
METODE Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. (Musfiqon
2012:70)
Pendekatan
kualitatif merupakan penelitian yang berjenis
logika.
datanya
angka.Jenis
bersifat
penelitian
non dalam
penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus adalah kajian
Lembar
digunakan
angket untuk
mengetahui seberapa besar respon siswa
terhadap
pembelajaran
matematika dengan menggunakan alat peraga selang logika pada materi logika matematika.Tes hasil belajar
digunakan
mengetahui siswa
untuk
ketuntasan
setelah
belajar
pembelajaran
matematika dengan menggunakan
kajian yang rinci tentang satu latar,
alat peraga selang logika, baik
subjek tunggal, atau suatu peristiwa
secara klasikal maupun individual.
tertentu. Kasus bisa berupa individu,
Instrumen-instrumen tersebut telah
keluarga, atau komunitas masyarakat
divalidasi
tertentu Ahmadi dalam (Musfiqon,
maupun secara eksternal, serta
205:34).
dicari
Tempat yang digunakan
baik
secara
internal
reliabilitasnya.
Teknik
analisis data dilakukan sejak data
untuk penelitian ini dilaksanakan
diperoleh
dari
hasil
observasi.
di SMAN 1 NGRONGGOT, Kec.
Adapun
analisis
data
Ngrongggot,
Kab.
dilakukan
dalam
penelitian
Nganjuk.Instrumen
yang
adalah sebagai berikut:
digunakan dalam penelitian ini
1. Analisis Data Aktivitas Guru
yang ini
berupa RPP, lembar observasi guru dan siswa, angket respon siswa, dan
Analisis yang digunakan yaitu
Observasi
perhitungan persentase hasil pengamatan
dilakukan oleh peneliti selama
terhadap aktivitas guru selama kegiatan
proses pembelajaran berlangsung
pembelajaran. Rumus yang digunakan
tes
hasil
belajar.
dan dilaksanakan Ludya Defa Sari| 12.1.01.05.0169 FKIP- Pendidikan Matematika
dengan
adalah sebagai berikut: simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pencapaian
Jadi,
jumlah skor yang diperoleh 100 0 0 jumlah skor maksimal tiap aspek (Sudjana, 2011:133) Dengan
kriteria
presentase
sebagai
berikut:
dikatakan
aktivitas
siswa
mendukung
dapat
efektivitas
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga selang logika jika hasilnya berkategori aktif. 3. Analisis Data Angket Respon Siswa
Rentang
Kategori
82% - 100%
Baik
63% - 81%
Cukup Baik
ketertarikan siswa dalam pembelajaran
45% - 62%
Kurang Baik
menggunakan alat peraga selang logika
25% - 44%
Tidak Baik
Angket respon siswa digunakan untuk
mengetahui
pada
Jadi, aktivitas guru dapat dikatakan mendukung efektivitas pembelajaran dengan menggunakan alat peraga selang logika jika
materi
logika
mana
matematika.
Pengisian angket oleh siswa dilakukan untuk memperoleh data yang dapat memperkuat hasil observasi, kemudian dihitung persentasenya dengan rumus sebagai berikut:
hasilnya berkategori baik.
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
2.Analisis DataAktivitas Siswa Analisis yang digunakan yaitu
=
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
hasil
Dengan
pengamatan terhadap keaktifan siswa
berikut :
perhitungan
sejauh
presentase
ketika diberi tindakan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
pencapaian jumlah skor yang diperoleh 100 0 0 jumlah skor maksimal tiap aspek
kriteria
presentase
sebagai
Rentang
Kategori
82% - 100%
Baik
63% - 81%
Cukup Baik
45% - 62%
Kurang Baik
25% - 44%
Tidak Baik
(Sudjana, 2011:133) Dengan
kriteria
presentase
sebagai
Respon
siswa
terhadap
penggunaan alat peraga selang logika
berikut: Rentang
Kategori
82% - 100%
Aktif
63% - 81%
Cukup Aktif
45% - 62%
Kurang Aktif
25% - 44%
Tidak Aktif
Ludya Defa Sari| 12.1.01.05.0169 FKIP- Pendidikan Matematika
baik jika hasil angket yang diperoleh lebih dari 82% atauberkategori baik. 4. Analisis Hasil Tes Hasil belajar dikatakan tuntas secara klasikal
sekurang-kuranganya simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
80% dari jumlah siswa yang telah
c. Respon siswa terhadap alat peraga
memperoleh nilai lebih dari KKM
selang logika mencapai 85,22%
dalam
dalam kategori baik.
peningkatan
hasil
belajar
(Trianto, 2013:20). Kriteria Ketuntasan
d. Hasil belajar siswa belum mencapai
Minimal (KKM) dalam penelitian ini
kriteria ketuntasan maksimal dari
adalah 76 untuk siswa kelas XI SMAN
33 siswa hanya 21 siswa saja yang
1 Ngronggot.Untuk mengetahui hasil
nilainya lebih dari sama dengan
tes dari siswa SMAN 1 Ngronggot
KKM.
kelas XI-IPA 1 dengan menggunakan
belajar secara klasikal sekurang-
rumus sebagai berikut:
kurangnya 80% dari jumlah siswa
𝑆=
𝑅 𝑁
Sedangkan
ketuntasan
yang memperoleh nilai KKM. 80%
×100
dari 33 siswa adalah 26 siswa. Dari
(Widoyoko, 2009: 242)
hasil data yang diperoleh hanya
Keterangan :
terdapat 21 siswa yang tuntas hasil
S = Nilai yang diharapkan (dicari)
belajarnya.
R = jumlah skor yang diperoleh IV.
N = skor maksimum dari tes tersebut
DAFTAR PUSTAKA Musfiqon. 2012. Metodologi PenelitianPendidikan.
III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran menggunakan alat peraga selang logika tidak efektif pada materi logika matematika. Hal ini
dibuktikan
dari
beberapa
indikator efektivitas pembelajaran
aktivitas
guru
menunjukkan 82,69% dalam proses pembelajaran berkategori baik. b. Observasi menunjukkan
Pustakarya. Sudjana, Nana. 2014. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sundayana, 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta.
yaitu: a. Observasi
Jakarta: PT. Prestasi
aktivitas
siswa
82,11%
selama
Widoyoko,
Eko
Putro.
2009.
Evaluasi
Program
Pembelajaran:
Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik.
kegiatan pembelajaran siswa aktif. Ludya Defa Sari| 12.1.01.05.0169 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Yensy
A.N.B.2012.
Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Examples non
Examples
dengan
Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dikelas VIII SMPN
1
Argamakmur.
10(1) : 24.
Ludya Defa Sari| 12.1.01.05.0169 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 8||