PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA Luqman Nizar Aditya1, Siti Khabibah2 Pendidikan Matematika1, FMIPA1, UNESA1
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar, aktivitas siswa, dan respon siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TAI. Adapun rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah one shot case study yang dilakukan selama dua kali pertemuan untuk penerapan pembelajaran kooperatif tipe TAI dan satu pertemuan untuk melaksanakan tes hasil belajar dan pengisian angket respon siswa terhadap pembelajaran TAI. Hasil analisis data menunjukkan : (1) Aktivitas siswa setelah penerapan pembelajaran TAI tergolong aktif. Hal ini ditunjukkan dengan persentase yang diperoleh siswa selama dua kali pertemuan β₯ 75% yaitu 87.15%; (2) Hasil belajar siswa setelah pembelajaran TAI diperoleh hasil bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 73.44. persentase peningkatan hasil belajar siswa adalah 62.50% dengan kriteria rendah; (3) Respon siswa setelah pembelajaran TAI tergolong positif. Kata kunci : Pembelajaran kooperatif, TAI PENDAHULUAN Untuk mewujudkan tujuan pendidikan diperlukan bantuan dari berbagai pihak seperti guru, siswa, dan orang tua siswa. Guru sebagai orang paling bertanggung jawab di kelas diharapkan menggunakan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan model yang mampu menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatang pembelajaran di kelas. Salah satu cara yang di gunakan guru adalah dengan menerapkan model kooperatif TAI (Team Accelered Instruction atau Team Assisted Individualization). Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan pada kerja sama kelompok. Setiap kelompok terdiri dari siswa heterogen berdasarkan kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran akademik dan sosial. Sedangkan TAI merupakan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Pada pembelajaran tipe ini siswa memiliki tanggung jawab untuk saling memeriksa pekerjaan mereka dan mengelola bahan ajar, Nur [1].
Menurut suyitno dalam Zubaedi[2] model pembelajaran TAI memiliki delapan komponen yaitu: 1. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4-6 siswa. 2. Placement test yaitu pemberian test penempatan kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. 3. Student creative yaitu melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptkakan keberhasilan individu yang dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. 4. Team study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya. 5. Team scores and recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan criteria penghargaan terhadap kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. 6. Teaching group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. 7. Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
8.
Whole class unit yaitu pemberian materi kembali oleh guru diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI secara umum dapat dilihat dari sintak berikut. Tabel 1 Sintaks Pembelajaran Koooperatif FASE-FASE PERILAKU GURU Fase 1: Present Menjelaskan tujuan goals and set pembelajaran dan Menyiampaikan menanyakan tentang tujuan dan materi yang telah mempersiapkan dipelajari sebelumnya peserta didik untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa pada materi yang akan dipelajari Fase 2: Present Mempresentasikan information informasi kepada Menyajikan peserta didik secara informasi verbal Fase 3: Memberikan penjelasan Organize kepada peserta didik students into tentang tata cara learning teams pembentukan tim Mengorganisir belajar dan membantu peserta didik ke kelompok melakukan dalam tim-tim transisi yang efisien belajar Fase 4: Assist Membantu tim-tim team work and belajar selama peserta study didik mengerjakan Membantu tugasnya kerja tim dan belajar Fase 5: Test on Menguji pengetahuan the materials peserta didik mengenai Mengevaluasi materi yang telah di diskusikan atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6: Provide Memberikan recognition penghargaan kepada Memberikan kelompok yang dapat pengakuan dan mempresentasikan hasil penghargaan diskusi mereka dengan baik Pada penelitian ini peneliti memilih materi logika matematika subbab penarikan kesimpulan karena pada materi ini terdapat konsep baru shingga siswa lebih nyaman
belajar konsep tersebut dengan berdiskusi dengan teman sebaya. Selain itu pada materi ini terdapat aplikasinya dikehidupan seharihari seperti pada arus listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1. Aktivitas siswa kelas X SMAN 1 Sumberrejo selama mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi logika mtematika. 2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Sumberrejo setelah penerapan model pembelajaran kooperatif TAI pada materi logika matematika. 3. Respon siswa kelas X SMAN 1 Sumberrejo terhadap pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi logika matematika. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Sumberrejo kelas X-4. Jumlah siswa kelas X-4 SMAN 1 Sumberrejo adalah 32 yang terdiri dari 12 siswa dan 20 siswi. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan suatu perlakuan tertentu pada satu kelompok subyek tanpa adanya kelompok pembanding. Pada penelitian ini sebelum dilakukan pembelajaran, peneliti membagi siswa ke dalam kelompok heterogen berdasarkan skor yang didapat peneliti dari materi sebelumnya. Setelah didapatkan kelompok belajar, subyek penelitian diberikan pembelajaran kooperatif tipe TAI, selanjutnya diberikan tes final untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TAI. Teknik analisis data pada penelitian ini sebagai berikut. 1. Data aktifitas siswa Data aktivitas siswa dianalisis dengan mendeskripsikan aktivitas siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan besarnya frekuensi masing-masing aktivitas, kemudian menghitung presentasenya. b. Menghitung rata-rata nilai setiap kategori, kemudian mengkonsultasikan nilai kategori dengan kriteria hasil penelitian.
c.
2.
Jika persentase aktivitas siswa kecuali aktivitas yang tidak relevan β₯ 75% maka siswa tergolong aktif. Jika < 75% maka siswa tergolong pasif, Santoso [3]. Data hasil belajar Data hasil belajar siswa dihitung berdasarkan skor kuis dan tes final yang diperoleh siswa. Skor ini disebut skor akhir. Untuk menghitung skor akhir peneliti mendiskusikan dengan guru matematika yang bersangkutan dan diperoleh: SkorAkhir=
Tabel 2 kategori jawaban angket
2 Γ skor tes final +( 1 Γskor kuis ) 3
Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika rata-rata skor yang didapat siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih besar daripada rata-rata skor yang didapat siswa pada subbab sebelumnya. Kemudian dihitung persentase banyaknya siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar dengan cara: Persentase =
ππππ¦ππππ¦π π ππ π€π π¦πππ πππππππππ πππππππ ππ‘ππ ππππ¦ππππ¦π π ππ π€π π¦πππ πππππππ’π‘π π‘ππ
3.
100% Dan dikategorikan dengan kriteria sebagai berikut. 80% β€ x : sangat tinggi 65%β€ x < 80% : tinggi 50% β€ x < 65% : rendah x< 50% : sangat rendah dengan x adalah persentase siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar Data hasil angket Untuk menganalisis data respon siswa, mula-mula menghitung jumlah responden (siswa) melalui pilihan jawaban pada setiap butir pertanyaan. Kemudian dicari nilai respon siswa dengan mengalikan jumlah responden dengan skor pilihan jawaban. NRS = βπ
x skor pilihan jawaban Keterangan: NRS : nilai respon siswa βπ
: jumlah responden yang memilih jawaban Penentuan nilai skala kategori jawaban dirangkum dalam tabel berikut:
Γ
Kategori Jawaban Responden
Favorabel
unfavorabel
STS
1
4
TS
2
3
S
3
2
SS
4
1
Nilai untuk butir
Keterangan : Favorabel : pernyataan positif yang terdapat pada angket Unfavorabel : pernyataan negatif yang terdapat pada angket STS : respon siswa yang sangat tidak setuju TS : respon siswa yang tidak setuju S : respon siswa yang setuju SS : respon siswa yang sangat setuju Skor respon siswa tiap jawaban akan dijumlahkan untuk tiap butir pernyataan dan dicari presentase dengan rumus sebagai berikut: β ππ
π % NRS = π₯ 100% ππ
π ππππ πππ’π Keterangan: % NRS : presentase skor respon siswa β NRS : total skor respon siswa Kriteria kategori respon siswa selama pembelajaran: Table 3 kategori respon siswa % NRS
Kategori
75< ππ
π β€ 100
Sangat baik
50< ππ
π β€75
Baik
25< ππ
π β€50
Cukup
0< ππ
π β€25
Kurang
Jika banyaknya criteria baik dan sangat baik β₯ 50% dari seluruh butir pernyataan maka respon siswa dikatakan positif. Sebaliknya jika banyaknya kriteria baik dan sangat baik < 50% dari seluruh butir pernyataan maka respon siswa dikatakan negatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Sumberrejo dalam tiga kali pertemuan dengan rincian dua petemuan untuk pembelajaran dan satu pertemuan untuk tes final. Data Aktivitas Siswa Dari pengamatan aktivitas siswa diperoleh data sebagai berkut. Tabel 4 Data aktivitas siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Aktivitas
Memperha tikan atau mendengar kan penjelasan guru dan siswa Mengerjak an LKS secara individu Menulis yang relevan dengan KBM Meminta bantuan kepada teman yang mampu Menjelaskan materi kepada teman yang kurang mampu Menyampai kan ide atau pendapat kelompok Menanggapi pertanyaan atau pendapat teman Perilaku yang tidak relevan saat KBM
Persentase pada pertemuan ke-(%) 1 2
Ratarata Persent ase (%)
9,03
13,89
11,46
12,50
12,50
12,50
13,19
11,11
12,15
17,36
16,67
17,02
17,36
15,97
16,67
9,03
8,33
8,86
9,03
8,33
8,86
12,50
13,19
12,85
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa yang paling dominan adalah mengerjakan LKS secara individu yaitu sebesar 17,02 % sedangkan yang paling rendah adalah persentase menyampaikan idea atau pendapat kelompok dan menangapi pertanyaan atau pendapat teman sebesar 8,85%. Dari seluruh aktivitas siswa kecuali aktivitas yang tidak relevan persentasenya adalah 87,15% jadi siswa tergolong aktif. Data peningkatan hasil belajar Tes hasil belajar dilaksanakan pada pertemuan ke tiga seteah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi logika matematika. Tes ini diikuti 32 siswa kelas X-4 SMAN 1 Sumberrejo. Pedoman penskoran pada penelitian ini adalah sebagai berikut. πππππ +ππππ Prestasi belajar siswa = π Pedoman ini telah didiskusikan dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dari tes tersebut diperoleh data sebagai berikut: Tabel 5 data peningkatan hasil belajar
Skor sebelum Siswa pembelajaran TAI 1 50 2 64 3 75 4 60 5 73 6 70 7 50 8 82 9 79 10 50 11 45 12 65 13 80 14 78 15 85 16 75 17 60 18 70
Skor sesudah pembelajaran TAI 46,67 60 80 60 86,67 63,33 60 80 93,33 46,67 50 55 86,67 81,67 93,33 83,33 53,33 76,67
Skor sebelum Siswa pembelajaran TAI 19 70 20 90 21 86 22 70 23 50 24 71 25 52 26 82 27 80 28 73 29 85 30 77 31 67 32 88 Rata70,38 rata
Skor sesudah pembelajaran TAI 76,67 100 90 60 53,33 73,33 56,66 80 83,33 90 90 86,67 63,33 90 73,44
Pada penelitian ini, skor sebelumnya diperoleh dari materi logika matematika subbab konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi serta ingkarannya. Alasan peneliti menggunakan skor tersebut karena materi tersebut berhubungan dengan materi penarikan kesimpulan. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui banyaknya siswa yang mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran TAI berjumlah 20 siswa. Jadi persentase peningkatan hasil belajar adalah Persentase = ππππ¦ππππ¦π π ππ π€π π¦πππ πππππππππ πππππππππ‘ππ Γ
Tabel 6 data angket respon siswa No
1
2
3
4
5
6
ππππ¦ππππ¦π π ππ π€π π¦πππ πππ ππππ’π‘π π‘ππ
100%
20
= Γ 100% 32 = 62,5% Berdasarkan persentase tersebut peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran TAI termasuk kriteria peningkatan rendah. Data Angket Respon Siswa Data angket respon siswa diperoleh dari angket yang diisi siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TAI. Dari pengisian angket tersebut diperoleh data sebagai berikut.
7
8
Pernyataan Saya menyukai mata pelajaran matematika dengan metode TAI. Saya suka dengan materi logika matematika pada pembelajaran ini. Saya kesulitam memahami materi pada pembelajaran TAI. Saya merasa bosan dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI. Saya dapat memahami materi lebih mudah jika dijelaskan oleh teman. Saya merasa malu bertanya pada guru tentang materi yang belum saya pahami. Saya suka belajar dalam kelompok kecil. Saya berani bertanya dan mengungkapk an pendapat ketika belajar dalam kelompok.
% NRS
Kriteri a
82,81
Sangat baik
71,88
Baik
67,87
Baik
71,88
Baik
62,50
Baik
64,06
Baik
79,68
Sangat baik
77,34
Sangat baik
No
Pernyataan
% NRS
Kriteri a
Saya senang jika pembelajaran seperti ini di Sangat 9 gunakan 79,68 baik sebagai variasi pembelajaran pada materi selanjutnya. Saya suka mengobrol 10 dengan teman 58,59 Baik jika belajar berkelompok. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semua butir pernyataan pada angket direspon siswa dengan baik dan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran koopertif tipe TAI adalah positif. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa kelas X SMAN 1 Sumberrejo setelah penerapan pembelajaran TAI tergolong aktif. Hal ini ditunjukkan dengan persentase yang diperoleh siswa selama dua kali pertemuan β₯ 75% yaitu 87,15%. 2. Hasil belajar siswa kelas X SMAN 1Sumberrejo setelah pembelajaran TAI diperoleh hasil bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,44. persentase peningkatan hasil belajar siswa adalah 62,50% dengan kriteria rendah. 3. Respon siswa kelas X SMAN 1Sumberrejo setelah pembelajaran TAI tergolong positif karena butir pernyataan dengan kriteria baik dan sangat baik β₯ 50% dari seluruh butir pernyataan. DAFTAR PUSTAKA Nur, Muhammad. 2008. Pembelajaran Kooperetif. Surabaya: PUSAT SAINS DAN MATEMATIKA SEKOLAH UNESA [2] Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter, Konsepsi, dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group [1]
[3]
Santoso, Budi. 2012. Penerapan Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Quick On The Draw Pada Materi Garis Dan Sudut Di Kelas VII SMP Al-Azhar Menganti Gresik. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Surabaya: UNESA