Jurnal Buana Pendidikan
Tahun XII, No. 23. Februari 2017
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI BERDASARKAN TEORI BEBAN KOGNITIF Restu Ria Wantika Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
[email protected] ABSTRACT The purpose of this study was to describe the study of mathematics used by cognitive load theory. According to the theory of cognitive load, cognitive load of learners consists of intrinsic cognitive load, extraneous and germane cognitive load. By managing the intrinsic cognitive load, reducing extraneous cognitive load, and increase germane cognitive load on the learner, the processing of information on learners can be more effective. The study examines the stages in cooperative learning TAI is based on the theory of cognitive load. Of each phase shown any cognitive load that appear and effectiveness in pembelajran. Results of the study is the emergence kognitifintrinsic load, extraneous, and germane learners in mathematics using didscovery methods, and the characteristics of the cognitive load that is intrinsic, extraneous, and germane learners in every phase of cooperative learning TAI type. Keywords: Learning Mathematics, Cognitive theories have expenses, cooperative learning type TAI.
Namun
PENDAHULUAN Matematika
kita
dapat
mengidentifikasi dari kegiatan yang
berfungsi
mengembangkan
demikian,
dilakukannya
kemampuan
selama
belajar.
menghitung, mengukur, menurunkan
Sehubungan dengan hal ini, para ahli
dan menggunakan rumus Matematika
cenderung untuk mengguna-kan pola
yang
kehidupan
tingkah laku manusia sebagai suatu
sehari- hari melalui materi aljabar,
model yang menjadi prinsip-prinsip
geometri, logika matematika, peluang
belajar.
dan
diperlukan
dalam
statistika.
Matematika
berfungsi kemampuan
Dalam
juga
bermaknanya,
mengembangkan
teori
belajar
Ausabel
mengatakan
bahwa belajar adalah suatu proses
mengkomunikasikan
gagasan melalui model matematika
dikaitkannya
yang
persamaan
konsep-konsep relevan yang terdapat
matematika, diagram, grafik atau tabel
dalam struktur kognitif seseorang. Jadi,
(Depdiknas, 2003: 6) sulit, dengan
proses belajar tidak sekadar menghafal
menggunakan berbagai sumber belajar
konsep-konsep atau fakta- fakta belaka
(Depdiknas,
(root
dapat
berupa
2003:
11).
Terjadinya
informasi
learning),
proses belajar sebagai upaya untuk
menghubungkan
memperoleh
tersebut
sesungguhnya
hasil sulit
untuk
belajar
baru
namun
untuk
pada
berusaha
konsep-konsep menghasilkan
pemahaman yang utuh (meaningfull
diamati
learning),
karena ia berlangsung di dalam mental. 43
sehingga
konsep
yang
Jurnal Buana Pendidikan dipelajari akan dipahami secara baik
untuk
dan tidak mudah dilupakan (Arif
diperoleh dari lingkungan. Berpikir
Sholahuddin, 2003).
merupakan bagian dari kemampuan
Berdasarkan diatas,
peneliti
meningkatkan
berupaya melalui
pembelajaran
kooperatif.
pembelajaran
kognitif
tersebut
berfikir
mahasiswa model
uraian
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 memproses informasi yang
siswa
dalam
menghadapi
untuk
setiap kegiatan belajar sehingga dalam
kreatif
belajar
model
berpikir (Subanji, 2015:14).
siswa
harus
diajak
untuk
Melalui
Beban kognitif merupakan usaha
kooperatif
mental yang harus dilakukan dalam
diyakini dapat memberikan peluang
memori
pada mahasiswa untuk terlibat dalam
informasi yang diterima pada selang
diskusi, berpikir kritis, berpikir kreatif,
waktu tertentu (Plass, Moreno, dan
berani dan dapat bertanggungjawab
Brunken, 2010; Sweller, Ayres, dan
untuk pembelajaran mereka sendiri
Kalyuga, 2011). Pemrosesan informasi
(Gokhale,1995:6). Pada penelitian ini,
dalam kognitif manusia ini disebut
peneliti
teori
menggunakan
model
kerja
pemrosesan
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team
pemrosesan
Assisted Individualization) dalam upaya
bahwa
meningkatkan
memori
berfikir
kreatif
untuk
memproses
informasi.
informasi
bagian
utama
yang
Teori
mengatakan dari
bekerja
sistem dalam
mahasiswa. Pembelajaran kooperatif
memproses informasi adalah memori
tipe TAI merupakan bentuk belajar
jangka pendek (short-term memory)dan
kooperatif yang memanfaatkan potensi
memori
individu. Pembelajaran ini didahului
memory) (Slavin, 2009:216). Memori
belajar individual di mana mahasiswa
jangka panjang adalah bagian sistem
terlebih dahulu diharuskan memahami
memori
materi dan mengerjakan soal yang ada
menyimpan informasi dalam kurun
secara individu. Kemudian mahasiswa
waktu yang lama. Memori jangka
berdiskusi
satu
pendek atau yang disebut juga memori
kelompok untuk saling berbagi hasil
kerja (working memory) adalah sistem
pemikiran masing-masing.
penyimpanan
dengan
teman
Teori belajar kognitif (cognitive
jangka
yang
panjang
menjadi
yang
dapat
(long-term
tempat
memuat
informasi dalam jumlah terbatas selama
learning theories) menekankan proses
beberapa detik.
mental yang tidak dapat diamati yang
Teori beban kognitif menyatakan
digunakan orang untuk mempelajari
bahwa
dan
arsistektur kognitif manusia berasal
mengingat
informasi
atau
kekuatan
dan
keterbatasan
kemampuan baru (Slavin, 2009:176).
dari
Siswa dalam belajar berpusat pada
2006). Teori beban kognitif membagi
kemampuan mental atau kognitifnya
beban kognitif menjadi tiga, yaitu
untuk
yang
beban kognitif intrinsic, beban kognitif
selalu
extraneous, dan beban kognitif germane
dapat
memahami
dipelajarinya.
Belajar
membutuhkan
kemampuan
kognitif 44
desain
instruksional
(Moreno,
Jurnal Buana Pendidikan (Plass, Moreno, dan Brunken, 2010;
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 menghimpun informasi yang relevan
Sweller, Ayres, dan Kalyuga,
dengan topik yang merupakan tujuan
2011). Beban kognitif instrinsik atau
dari penelitian, dalam penelitian ini
Intrinsic cognitive load ditentukan oleh
tahapan
tingkat kompleksitas informasi atau
mengumpulkan in formasi dari jurnal
materi
dipelajari,
yang berkaitan dengan teori beban
sedangkan beban kognitif ekstrinsik
kognitif dan pembelajaran kooperatif
atau
tipe TAI.
yang
sedang
Extraneous
ditentukan
cognitive
oleh
teknik
load
yang
dilakukan
adalah
penyajian
materi tersebut (Sweller & Chandler,
HASIL DAN PEMBAHASAN
1994). Beban kognitif intrinsik tidak
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
dapat
dimanipulasi
menjadi
karakter
karena
dari
sudah
Adapun
interaktifitas
pembelajaran
elemen-elemen dalam materi sehingga
langkah-langkah kooperatif
tipe
TAI
sebagai berikut.
beban kognitif intrinsik ini bersifat a. Kegiatan awal pembelajaran
tetap. Beban kognitif ekstrinsik atau
Kegiatan
Extraneous cognitive load adalah beban kognitif
yang
dapat
adalah
dimanipulasi.
awal
pembelajaran
menginformasikan
Teknik penyajian materi yang baik,
pembelajaran.
yaitu
menyulitkan
pembelajaran yang diterapkan dalam
pemahaman, akan menurunkan beban
mengajar akan membantu dosen dalam
kognitif
memprediksi
yang
tidak
ekstrinsik.
Beban
kognitif
Penyampaian
model
pelaksanaan
germane mengacu pada usaha mental
pembelajaran.Kegiatan
yang relevan dengan proses belajar.
adalah
penyampaian
beban kognitif peserta didik terdiri dari
mahasiswa
beban kognitif intrinsic, extraneous, dan
yang
beban
mengelola
berikutnya tujuan
pembelajaran, dengan tujuan supaya
Menurut teori beban kognitif,
kognitif
model
dapat
ingin
mengetahui arah dicapai
dalam
germane.
Dengan
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
kognitif
intrinsic,
pendapat Hamalik (2010: 75) bahwa
beban
mengurangi beban kognitif extraneous,
perumusan
dan
berdayaguna sebagai acuan, arahan,
meningkatkan
germane
peserta
beban
kognitif
didik,
proses
pedoman,
dapat
sehingga
bagi
yang
pebelajar
tepat dalam
melakukan kegiatan belajar.
pengolahan informasi pada peserta didik
tujuan
menjadi lebih efektif,
proses
pembelajaran
b. Kegiatan inti
juga
Kegiatan
lebih efektif.
meliputi
inti
pelaksanaan
pembelajaran tahap
teams,
tahap placement test, tahap teaching
METODE PENELITIAN merupakan
group, tahap student creative, tahap team
penelitian kajian pustaka yaitu suatu
study, tahap whole-class units, tahap
penelitian
Facts test, dan tahap team scores and team
Penelitian yang
ini
diperoleh
dengan 45
Jurnal Buana Pendidikan recognition.
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 dilakukan untuk mengelola beban
Tahap Teams
kognitif
intrinsik
mahasiswa
dan
dilakukan
meningkatkan beban kognitif germane
pembentukan kelompok beranggotakan
mahasiswa. Secara umum mahasiswa
3-4 orang yang sifatnya heterogen
memperoleh konsep-konsep sebelum
mewakili kemampuan akademis dan
bekerja secara individu.
jenis kelamin. Hal ini sesuai dengan
Student Creative
Pada
tahap
ini,
Sebelum
hasil penelitian Ajisukmo (1996: 45) yang
menyatakan
interaksi
bahwa
struktur
kelompok
mahasiswa
bekerja
proses
dalam kelompoknya, terlebih dahulu
yang
masing-masing mahasiswa berusaha
heterogen memberi dampak yang lebih
membaca,
efektif
yang
mencoba mengerjakan tugas secara
homogen. Fungsi kelompok adalah
individu. Hal ini dilakukan untuk
untuk
semua
meningkatkan beban kognitif germane
anggota kelompok ikut belajar dan
mahasiswa dan meningkatkan berfikir
memiliki kesempatan yang sama untuk
kreatif
sukses khususnya dalam mengerjakan
mahasiswa
tes
membahas
daripada
kelompok
memastikan
dengan
baik.
bahwa
Tiap
mahasiswa
memahami
materi
mahasiswa.
dian
mengerjakan LKM
tersebut
serta
para dan dalam
mengembangkan kemampuan masing-
kelompok masing-masing. LKM berisi
masing untuk berfikir tentang objek
rangkuman materi dan soal-soal yang
yang dipermasalahkan sehingga ada
berkaitan dengan materi yang dibahas.
interaksi kelompok yang diperoleh dari
LKM
sumbangsih
membantu
kelompok.
seluruh Kegiatan
anggota ini
dibuat
bertujuan
pemahaman
untuk
mahasiswa
terhadap materi yang diajarkan. LKM
dapat
dibuat
mengurangi beban kognitif extraneous.
dengan
dilengkapi
gambar
sebagai ilustrasi dari langkah kerj a Tahap Placement Sebagai
dalam memahami konsep. Hal ini
dasar
pertimbangan
merupakan bagian dari kegiatan dosen
menempatkan siswa dalam kelompok-
dalam
kelompok kooperatif. Placement test
intrinsik dan upaya mengurangi beban
berdasarkan kemampuan mahasiswa
kognitif extraneous.
mengelola
beban
kognitif
atas saran dosen yang mengampu mata Whole Class Unite
kuliah.
Pada Teaching Group
tahap
ini
dilaksanakan
diskusi kelas. Setiap anggota kelompok
Dosen mengajar pokok materi
mempresentasikan
hasil
kerja
pada mahasiswa yaitu melalui tanya
kelompoknya. Ketika ada kelompok
jawab
yang presentasi hasil kerjanya, maka
dengan
memperkenalkan
konsep-konsep utama pada mahasiswa
tugas
dengan
menanggapi jawaban dari hasil kerja
menggunakan
perangkat
pembelajaran yang menarik. Hal ini
kelompok 46
kelompok yang
lain presentasi.
adalah Dalam
Jurnal Buana Pendidikan diskusi kelas, mahasiswa
saling
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 rata kuis individu. Kriteria kelompok
memberikan tanggapan sesuai dengan
adalah kriteria tinggi untuk kelompok
tingkat kemampuannya. Hal ini dapat
super,
mengurangi beban kognitif extraneous.
kelompok hebat dan kriteria minimum
Dosen memfasilitasi terjadinya diskusi
untuk kelompok baik.
kriteria
menengah
untuk
kelas agar terjadi interaksi antara dosen dan
mahasiswa
dan
memotivasi
untuk
berani
Pembelajaran kooperatif tipe TAI
menyampaikan ide dalam diskusi. Hal
berdasarkan teori beban kognitif bisa
ini merupakan bagian dari kegiatan
dijadikan salah satau alternatif model
dosen dalam upaya mengurangi beban
pembelajaran
kognitif extraneous dan meningkatkan
meningkatkan berfikir kreatif. Adapun
beban kognitif germane. Setelah diskusi
langkah-langkah
selesai,
evaluasi
kooperatif tipe TAI berdasarkan teori
serta
beban antara lain : (1) menyampaikan
mahasiswa
dosen
terhadap
melakukan
jalannya
membenahi
atau
diskusi
SIMPULAN
menyempurnakan
yang
dapat pembelajaran
tujuan
pembelajaran;(2)
jawaban mahasiswa. Diakhir diskusi
motivasi
kepada
dosen
mengkaitkan
meminta
mahasiswa
untuk
memberi
mahasiswa
pembelajaran
untuk dengan
membuat kesimpulan dari materi yang
pengetahuan awal yang dimiliki; (3)
dipelajari.
menyiapkan perangkat pembelajaran berupa powerpoint atau media yang
Facts Test Facts
lainnya dan LKM; (4) pembentukan test
diberikan
untuk
kelompok belajar yang beranggotakan
mengukur kemampuan berfikir kreatif
4-5
mahasiswa dalam menerima materi
kemampuan
yang
telah
dibahas.
Kemampuan
mahasiswa
dengan
perbedaan
akademis
dan
kelamin;
(5)
adalah
mengenai
materi
dalam
mahasiswa diminta mempelajari materi
menyelesaikan soal pada LKM, kuis
dan mengerjakan soal secara individu
dan tes akhir pembelajaran dengan skor
sehingga memiliki pemahaman dasar
lebih dari atau sama dengan 65. Pada
tentang materi yang diberikan; (7)
pembelajaran ini, untuk mengetahui
mahasiswa saling berbagi pemikiran
tingkat
mahasiswa
dengan teman satu kelompok sehingga
melalui pengerjaan LKM, kuis dan tes
mahasiswa mendapat penjelasan dan
di akhir pembelajaran.
penyelesaian
berfikir
kreatif
kemampuan
berfikir
mahasiswa mahasiswa
kreatif
kompleks;
Team Scorer and Team Recognition
(8)
pemberian
jenis
oleh
masalah diskusi
stimulus dosen;
(6)
yang
lebih
kelas
yang
memungkinkan mahasiswa mendapat
Setiap akhir pembelajaran dosen
alternatif
pemecahan
masalah
dari
menghitung skor kelompok. Skor ini
berbagai pendapat yang disampaikan
berdasarkan pada keaktifan masing-
oleh kelompok lain; (9) penghargaan
masing kelompok dan skor nilai rata47
Jurnal Buana Pendidikan kelompok; (10) tes dikerjakan
mahasiswa
akhir di
yang
Hamalik,
akhir
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 O. 2010. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
pembelajaran untuk mengetahui hasil
Moreno,
belajar yang diperoleh.
R.
2006.
When
worked
examples don’t work: Is cognitive load theory at an Impasse?. Elsevier
DAFTAR PUSTAKA
Ltd.:
Ajisuksmo, Clara R. P. 1996. Self
16:170—181.
Learning
and
Instruction.
Regulated Learning in Indonesian
Plass, L. J., Moreno, R. & Brunken, R.
Higher Education,a study Carried out
2010. Cognitive Load Theory. New
at AtmaJaya Catholic Universtity in
York: Cambridge University Press.
Jakarta Indonesia. Jakarta: Atma Jaya
Subanji.
Research Centre. Depdiknas.
2003.
Pengembangan
Masalah
Malang:
Some Material is Difficult to Learn? Cognition and Instruction, 12(3), 185-
kooperatif tipe tai berdasarkan teori kognitif.
Matematika.
Sweller, J., & Chandler, P. (1994). Why
Upaya meningkatkan
berfikir kreatif melalui pembelajaran beban
Kesalahan
Universitas Negeri Malang.
Jakarta: Depdiknas Zemmy.
Teori
Konstruksi Konsep dan Pemecahan
Kurikulum dan Model Pembelajaran. Dewi,
2015.
233.
Cakrawala
Pendidikan, Volume 15, Nomor 2, Oktober 2013.
48