ISSN : 2503-2445
JURNAL
Edisi
APRIL 2015
∅ HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA SEBAGAI PMO DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA FASE INTENSIF PENDERITA TBC Purhadi, Wahyu Riniasih ∅ PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS III DI MI YATPI LATAK Sulistyarini, Basuki Rohmat
The
SHINE CAHAYA DUNIA S-1 Keperawatan
∅ PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA Kristian Yulianto, Elly Isnaini ∅ PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG 3M PLUS TERHADAP KEBERADAAN JENTIKJENTIK NYAMUK DALAM KAITAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DUSUN NAMBUHAN Wahyu Riniasih, Sulistyarini ∅ HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWA TERHADAP PERILAKU PERAWATAN LUKA DI SD NEGERI 1 TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA Basuki Rohmad1), Kristian Yulianto2) ∅ EFEKTIFITAS INJEKSI INSULIN SECARA MENETAP DAN ROTASI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH ACAK DI RSUD Dr. RADEN SOEDJATI KABUPATEN GROBOGAN Elly Isnaini1), Purhadi2)
DiterbitkanOleh Volume 01 Nomor 01 Halaman 01-37
LPPM STKIES AnNurPurwodadi Jln. Gajah Mada 07Purwodadi, Telp (0292) 714751 Fax. (0271) 740160 E mail :
[email protected]// http://ejornal.annurpurwodadi.ac.id
ISSN : 2503-2445
The SHINE CahayaDunia S-1 Keperawatan
KetuaDewanPenyunting Sutrisno
AnggotaDewanPenyunting Musyafak Suryani AmaliaNurhidayati Rahmawati
PenyuntingPelaksana WahyuDewiHapsari ChistinaNurWidayati Sutiyono Sulityarini
MitraBestari Prof. BhismaMurti (UNS Surakarta) Dr. Sri Huning( USAHID Surakarta)
StafRedaksi Aril Widodo NuryaKumalasari
Kantor Redaksi LPPM STKIES AnNurPurwodadi Jln. Gajah Mada 07Purwodadi, Telp (0292) 714751 Fax. (0271) 740160 E mail :
[email protected]// http://ejornal.annurpurwodadi.ac.id
VOLUME 01
NOMOR 01
HALAMAN 01- 37
The SHINE CahayaDuniaS-1 Keperawatan DAFTAR ISI
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA 01-09 SEBAGAI PMO DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA FASE INTENSIF PENDERITA TBC Purhadi, Wahyu Riniasih PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG 10-14 KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS III DI MI YATPI LATAK Sulistyarini, BasukiRohmat PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI 15-21 NAFAS DALAM DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA KristianYulianto, EllyIsnaini PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN 22-27 TENTANG 3M PLUS TERHADAP KEBERADAAN JENTIK-JENTIK NYAMUK DALAM KAITAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DUSUN NAMBUHAN Wahyu Riniasih, Sulistyarini HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWA TERHADAP 28-33 PERILAKU PERAWATAN LUKA DI SD NEGERI 1 TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA Basuki Rohmad, Kristian Yulianto EFEKTIFITAS INJEKSI INSULIN SECARA MENETAP 34-37 DAN ROTASI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH ACAK DI RSUD Dr. RADEN SOEDJATI KABUPATEN GROBOGAN Elly Isnaini, Purhadi
PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA DI DUSUN KRAJAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN Oleh; Kristian Yulianto1), Elly Isnaini2) 1). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi S1 Keperawatan 2). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi S1 Keperawatan 3). Mahasiswa STIKES An Nur Purwodadi Prodi S1 Keperawatan ABSTRAK Latar Belakang – Rematik adalah suatu penyakit yang menyerang sendi. Penyakit ini menyebabkan keluhan nyeri sendi. Salah satu penatalaksanaan untuk menurunkan intensitas nyeri adalah dengan menggunakan metode Teknik Relaksasi Nafas Dalam dam Kompres Hangat, sebagai metode pereda nonfarmakologis terhadap manajemen nyeri rematik pada lansia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat terhadap penurunan nyeri rematik pada lansia di Dusun Krajan Penawangan Kabupaten Grobogan. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental: pre – post test two group design, dengan populasi penelitian adalah semua lansia yang mengalami nyeri rematik di Dusun Krajan Penawangan. Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi Pre – Post test secara langsung kepada responden penelitian. Intensitas nyeri diukur dengan menggunakan skala nyeri numerik dan didukung oleh kriteria obyektif pada lembar observasi. Penelitian ini dianalisa dengan menggunakan uji Paired T – test dengan tingkat signifikasi α ≤ 0.05 dan uji Mann - Whitney dengan tingkat signifikasi α ≤ 0.05. Hasil: Berdasarkan hasil analisa data didapatkan kelompok relaksasi nafas dalam dengan uji Paired T-test sebesar p-value (0.000) ≤ α (0.05) sedangkan kelompok kompres hangat pvalue (0.000) ≤ α (0.05). Dan uji Mann - Whitney didapatkan nilai p-value (0.001) ≤ α (0.05) dimana nilai t hitung (3.427) ≥ t tabel (2.144). Kesimpulan: berdasarkan hasil uji Independent T-test dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efektivitas teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat terhadap penurunan nyeri rematik pada lansia di Dusun Krajan Penawangan Kabupaten Grobogan. Dilihat dari nilai rata – rata (mean) kompres hangat lebih efektif menurunkan nyeri rematik dibandingkan teknik relaksasi nafas dalam (2.63 ≥ 1.13). Kata kunci: Rematik, Intensitas Nyeri, Teknik Relaksasi Nafas Dalam, dan Kompres Hangat
15
pada tahun 2009 mendekati urutan ke tiga
PENDAHULUAN (WHO)
setelah Hipertensi dan ISPA. Jumlah
memperkirakan bahwa di tahun 2025,
penderita rematik di Puskesmas Kedung
Indonesia akan mengalami peningkatan
Mundu Semarang adalah 128 kasus pada
jumlah warga lansia sebesar 41,4 %, yang
bulan Desember 2010 (Syafei, 2010).
Badan
kesahatan
dunia
Studi
merupakan sebuah peningkatan tertinggi di
pendahuluan
yang
telah
dunia. Perserikatan Bangsa – Bangsa
dilakukan, diperoleh data dari Bidan Desa
memperkirakan bahwa di tahun 2025
Pengkol Penawangan, bahwa pada bulan
jumlah warga lansia di Indonesia akan
Oktober 2012 – bulan Februari 2013
mencapai ± 60 juta jiwa. Ini menyebabkan
tercatat ada sebanyak 35 orang lansia yang
Indonesia berada pada peringkat ke – 4
mengalami penyakit rematik di Dusun
untuk jumlah penduduk lansia terbanyak
Krajan Penawangan. Berdasarkan hasil
setelah
Amerika
studi pendahuluan dengan mewawancarai
Serikat. Meningkatnya jumlah penduduk
8 orang lansia yang berkunjung untuk
usia lanjut menimbulkan masalah terutama
berobat ke posyandu lansia pada tanggal 4
dari segi kesehatan dan kesejatraan lansia
Maret 2013 didapatkan 5 lansia yang
(Nugroho, 2008).
mengeluhkan nyeri Rematik. Kemudian
Eropa,
Inggris
dan
Salah satu penyakit yang di derita
peneliti mengajukan beberapa pertanyaan
lansia adalah rematik. Rematik adalah
tentang cara mengatasi nyeri, semua
suatu penyakit yang menyerang sendi,
menjawab dengan meminum obat yang
selain menyerang sendi rematik juga dapat
didapat dari puskesmas atau obat – obatan
menyerang bagian tubuh lain yang berada
penghilang rasa nyeri yang dijual bebas di
disekitar sendi. Jumlah penderita rematik
warung – warung. Kemudian peneliti
di dunia saat ini telah melebihi angka 355
menanyakan tindakan yang dilakukan
juta jiwa. Artinya satu dari 6 orang
penderita rematik untuk mengurangi nyeri
penduduk bumi ini menderita penyakit
selain dengan menggunakan obat, 4 orang
rematik / arthritis (Nainggolan, 2009).
menjawab dengan memijat – mijat bagian tubuh yang sakit atau menggosokkan
Berdasarkan data pada tahun 2008 Semarang
balsem di bagian tubuh yang sakit, 1 orang
terdapat 7.179 kasus di Rumah Sakit dan
dengan kompres air hangat sedangkan
33.985
teknik relaksasi nafas dalam belum ada
penderita
rematik
kasus
di
kota
dipuskesmas.
Jumlah
yang melakukan.
penduduk rematik di Puskesmas Kedung Mundu Semarang menunjukkan bahwa 16
Tujuan umum penelitian ini adalah
Eksperimental dengan jenis rancangan
untuk mengetahui perbedaan efektivitas
pendekatan pre-post test two group design.
teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia
hangat terhadap penurunan nyeri rematik
yang mengalami rematik di Dusun Krajan
pada lansia di Dusun Krajan Penawangan
Penawangan
Kabupaten
khusus
sebanyak 35 orang. Cara pengambilan
penelitian ini adalah untuk menganalisa
sampel ini adalah accidental sampling.
perbedaan
relaksasi
Metode analisa data penelitian ini adalah
nafas dalam dan kompres hangat dalam
uji Paired T – test dengan tingkat
menurunkan nyeri rematik pada lansia di
signifikasi α ≤ 0.05 dan uji Mann -
Dusun Krajan Penawangan Kabupaten
Whitney dengan tingkat signifikasi α ≤
Grobogan.
0.05 dan tempat penelitian ini Dusun
Grobogan.
efektivitas
Tujuan
teknik
Kabupaten
Grobogan
Krajan Penawangan Kabupaten Grobogan. METODOLOGI Jenis dalam
penelitian
penelitian
yang
ini
digunakan
adalah
Quasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.1 Uji Beda Rerata (Nyeri) Sebelum dan Sesudah Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Kompres Hangat Pada Lansia Di Dusun Krajan Penawangan Kabupaten Grobogan Kelompok
Sebelum Intervensi
Sesudah Intervensi
df
t hitung
p
Relaksasi
4.88±0.84
3.75±1.04
7
9.000
0.000
Kompres hangat
5.00±0.76
2.38±1.06
7
14.346
0.000
Berdasarkan
Tabel 1.2 Uji Beda Selisih Nilai Skor
tabel
1.2
diatas
Nyeri Rematik Antara Teknik Relaksasi
didapatkan hasil uji beda selisih nyeri
Nafas Dalam dan Kompres Hangat
antara yang diberikan teknik relaksasi
Z
nafas dalam dan kompres hangat dengan
hitung
uji Mann - Whitney, diketahui Z hitung
0.0
3.42
(3.427) > t tabel (2.145) dan nilai pv
01
7
Kelompok Selisih
Relaksasi Kompres
df 14
pv
(0,001)
<
α (0,05)
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan 17
selisih nyeri antara kelompok relaksasi dan
nafas dalam terhadap penurunan nyeri
kelompok kompres hangat, artinya bahwa
dismenore pada remaja dimana penurunan
selisih
yang
rata – rata nyeri kelompok kompres hangat
diberiakan teknik relaksasi nafas dalam
sebesar (2.8), sedangkan penurunan rata –
dan kompres hangat adalah berbeda. Dan
rata nyeri kelompok relaksasi nafas dalam
dilihat dari nilai mean bahwa kompres
sebesar 2.37, serta didapatkan nilai p
hangat lebih efektif dibandingkan teknik
(0.001) < α (0.05).
nyeri
kedua
kelompok
relaksasi nafas dalam (2.63 > 1.13). Penelitian ini membuktikan adanya
KESIMPULAN Hasil pengukuran intensitas nyeri
perbedaan efektivitas pemberian kompres nyeri.
sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas
Pengujian hipotesa dengan menggunakan
dalam memiliki skala nyeri rata – rata 4.88
uji statistik nonparametrik Mann - Whitney
dan sesudah dilakukan teknik relaksasi
dengan derajat kemaknaan α < 0,05, p <
nafas dalam memiliki skala nyeri rata –
0,05. Setelah dilakukan penghitungan
rata 3.75. Dengan uji Paired Sample T Test
dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan
diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05)
efektivitas pemberian teknik relaksasi
sehingga kesimpulannya Ho ditolak dan
nafas dalam dan kompres hangat terhadap
menerima Ha dengan demikian teknik
penurunan nyeri rematik pada lansia
relaksasi nafas dalam dapat menurunkan
dimana Z hitung (3.427) > t tabel (2.144),
nyeri
p (0,001) < α (0,05). Jadi Ho ditolak yang
pengukuran
berarti ada perbedaan efektivitas yang
dilakukan kompres hangat memiliki skala
signifikan
kompres
nyeri rata – rata 5.00 dan sesudah
hangat terhadap penurunan nyeri rematik
dilakukan kompres hangat memiliki skala
pada lansia di Dusun Krajan Penawangan
nyeri rata – rata 2.38. Dengan uji Paired
Kabupaten Grobogan. Dan dilihat dari
Sample T Test diperoleh nilai p = 0,000 (p
nilai mean bahwa kompres hangat lebih
< 0,05) sehingga kesimpulannya Ho
efektif
nyeri
ditolak dan menerima Ha dengan demikian
dibandingkan teknik relaksasi nafas dalam
kompres hangat dapat menurunkan nyeri
(2.63 > 1.13).
rematik
hangat
terhadap
antara
terhadap
penurunan
pemberian
penurunan
rematik
pada
intensitas
pada
lansia.
lansia. nyeri
Ada
Hasil sebelum
perbedaan
Hal ini sesuai dengan penelitian
efektivitas rata – rata yang signifikan pada
eksperimen yang dilakukan oleh Ika
kelompok teknik relaksasi nafas dalam dan
Marlina (2010) bahwa ada perbedaan
kelompok
efektivitas kompres hangat dan relaksasi
ditunjukkan dari hasil uji Mann - Whitney 18
kompres
hangat
yang
dengan asumsi varians yang berbeda
http://journal.unair.ac.id/detail_jurna l.php?id=1886&med=3&bid=3. Asmadi. (2008).Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika. Azril, Kimin. (2009). Kompres Alternatif Pereda Nyeri. Error! Hyperlink reference not valid. 2009/08/26/persepsi -ibu-tentangmetode Bobak, I. (2005). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. Broto, R (2008). Penatalaksanaan Reumatoid Arthritis. Diambil pada tanggal 29 Juli 2009 dari httprawanbrotorheumatic.compenata laksanaan-artritis- reumatoid Buchori. (2008). Tehnik Relaksasi dan Desensitisasi. Diunduh dari : http://www.plp.wima.ac.id/Relaksasi .html Buffer (2010). Rheumatoid Arthritis. Di ambil pada tanggal 17 April 2010 dari http//www.rheumatoid_arthritis .net/duwload.doc. Cunningham, F. G. (2006). Obstetri Williams. Jakarta : EGC. Dewi, Dina. (2009). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Persepsi Nyeri Pada Lansia Dengan Rematik. Skripsi Universitas Brawijaya. Malang. Effendi, Z. (1998). Pengobatan Sulfa Pada Arthritis Reumatoid. Jakarta : Medica No. 1. Gabriel, J.F. (1996). Fisika Lingkungan. Jakarta : Hipokrates. Handoko, Riwidikdo. (2010). Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Hidayat, Musrifatul. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
dengan nilai Z hitung (3.427) ≥ t tabel (2.145) dengan demikian ada perbedaan efektivitas
yang
bermakna
antara
pemberian teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat dengan p – value (0.001) ≤ α (0.05). Dilihat dari nilai rata – rata (mean) kompres hangat lebih efektif menurunkan nyeri rematik dibandingkan teknik relaksasi nafas dalam (2.63 ≥ 1.13). DAFTAR PUSTAKA Adnan, H.M. (2008). Penyakit-penyakit Artritis yang Sering Dijumpai Sehari-hari. Diambil pada tanggal 29 Juli 2008 dari http://www.kalbe.co. idfilescdkfiles0 4PenyakitPenyakit Artritis023.Pdf.html. Aini T, Syarifah. (2010). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Rematik Di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2010. Skripsi Universitas Andalas Padang. Anderson, Elisabeth T. (2007). Buku Ajar Keperawatan Komunitas : Teori dan Praktek. Jakarta: EGC. Anonimity. (2009). Kompres Hangat, http://nursingbegin.com/kompreshangat/. Diakses 11 Februari 2012. Aqila, Smart. (2010). Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta : A Plus Books. Arnett, FC. (1988).The American Rheumatism Association 1987 revised criteria for the classification of rheumatoid arthritis. no info : Arthritis Rheum 19
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Cetakan ketiga. Jakarta : Salemba Medika. International Association for the Study of Pain (IASP). (1994). IASP pain terminology. Dibuka pada tanggal 8 September 2009. Dikutip dari website: http://www.Iasppain.org/terms-p.html#pain. Jayanthi. (2010). Teknik relaksasi nafas dalam. http://www.scribd.com/doc/ teknik-relaksasi-nafas-dalam. Diperoleh tanggal 16 Mei 2011 Kusmiati, Yuni. (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya. Kusyati, Eni. (2010). Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC. Maryam, R. Siti. (2008). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika. Miltenberger, R. G. (2004). Behavior Modification, Principles and Procedures, 3th edition. BelmontCA: Wadsworth/Thompson Learning. Muttaqin, Arif. (2010). Buku ajar asuhan keperawatan klien gangguan muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi Edisi Revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta. Nugroho, Wahyudi. (2008). Keperawatan Gerontik Dan Geriatrik Edisi 3. Jakarta : EGC. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen. Jakarta : Salemba Medika.
Potter & Perry. (2006). Fundamental Of Nursing, Proses Konsep dan Praktis, Edisi 4 Volume2. Jakarta : EGC. Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit (edisi 6). Jakarta : EGC. Priharjo, Robert. (2006). Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarta : Kanisius. Priyanto. (2009). Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Jawa Barat : Lembaga Studi Dan Konsultasi Farmakologi. Riskesdas (2010). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Roehadi. (2008). Asuhan keperawatan pada lansia dengan rematik, http://www. Google. Com. Diakses Pada tanggal 13 Nopember 2008. Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha. Ilmu Setiawan, Beri. (2008). Konsep dasar nyeri. Dibuka pada tanggal 30 September 2009. Dikutip dari website:http://US.friendplay.com/ind ex.php?m=blog&C=std_blog_comm ent&username=berisetiawan&post_i d=6622 Simkin, P. (2007). Buku Saku Persalinan. Jakarta : EGC. Smeltzer & Bare. (2006). Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol.1. Alih Bahasa : Agung waluyo. Jakarta : EGC. Sudoyo, Aru. (2007). Rheumatologi. Dalam: Sudoyo, Aru, Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia. Buku 2 Edisi 4. Jakarta : FKUI.
20
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung : Alfabeta. Suratun dkk. (2008). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal SAK. Jakarta : EGC. Syafei, Candra. (2010). Permasalahan Penyakit Rematik Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan (Bone And Joint Decade). Proceeding Book Rheumatology Update 2010. Tamsuri. (2007). Manajemen nyeri. Dibuka pada tanggal 28 September
2009. Dikutip dari website: http://indonesiannursing.com/page/5 9/. Uliyah, musrifatul. (2008). Ketrampilan dasar praktik klinik edisi 2. Jakarta : salemba medika. Walsh, Linda. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC. Wenni. (2007). Pemilihan Terapi Rematik yang Efektif, Aman dan Ekonomis. www. google.com. Tanggal 30 – 05 – 2007
21