ISSN : 2503-2461
JURNAL
Edisi
November 2015 ∅ PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN IBU TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK USIA 1 – 4 TAHUN NurulKodiyah, Yuwanti
The
SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Volume 02 Nomor 01 Halaman 01 - 32
∅ HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TENTANG PERAN DAN FUNGSI POSYANDU TERHADAP MOTIVASI KUNJUNGAN POSYANDU RinaPuspita, Riski Sahara ∅ PERBEDAAN POLA MENSTRUASI ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PIL DAN SUNTIK PADA AKSEPTOR KB Susan Ristiani, WahyuDewiHapsari ∅ PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA ANAK UMUR 1-5 TAHUN YANG MENGALAMI KEJANG DEMAM DI RS PERMATA BUNDA PURWODADI MunAminah, NurulKodiyah ∅ PENGARUH PEMBERIAN TERAPI BERMAIN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA Riski Sahara, RinaPuspitasari ∅ HUBUNGAN PEMBERIAN ASUPAN IKAN GABUS (OphiacepallusStriatus) TERHADAP PENINGKATAN ALBUMIN DAN PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. R SOEDJATI PURWODADI WahyuDewiHapsari, Yuwanti
DiterbitkanOleh LPPM STKIES AnNurPurwodadi Jln. Gajah Mada 07Purwodadi, Telp (0292) 714751 Fax. (0271) 740160 E mail :
[email protected]// http://ejornal.annurpurwodadi.ac.id
ISSN : 2503-2461
The SHINE CahayaDuniaKebidanan
KetuaDewanPenyunting Sutrisno
AnggotaDewanPenyunting Musyafak Suryani AmaliaNurhidayati Rahmawati
PenyuntingPelaksana WahyuDewiHapsari ChistinaNurWidayati Sutiyono Sulityarini
MitraBestari Prof. BhismaMurti (UNS Surakarta) Dr. Sri Huning( USAHID Surakarta)
StafRedaksi Aril Widodo NuryaKumalasari
Kantor Redaksi LPPM STKIES AnNurPurwodadi Jln. Gajah Mada 07Purwodadi, Telp (0292) 714751 Fax. (0271) 740160 E mail :
[email protected]// http://ejornal.annurpurwodadi.ac.id
VOLUME 02
NOMOR 01
HALAMAN 01 – 32
The SHINE CahayaDuniaKebidanan DAFTAR ISI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN IBU TENTANG 01 - 05 DIARE TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK USIA 1 – 4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOROH I NurulKodiyah,Yuwanti HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT 06 -09 PENDIDIKANTENTANG PERAN DAN FUNGSI POSYANDU TERHADAP MOTIVASI KUNJUNGAN POSYANDU DIDESA NGABENREJO KECAMATAN GROBOGAN
RinaPuspita, Riski Sahara PERBEDAAN POLA MENSTRUASI ANTARA 10 - 13 PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PIL DAN SUNTIK PADA AKSEPTOR KB DI BPS HEROWATI PURWODADI GROBOGAN Susan Ristiani, Wahyu Dewi Hapsari2 PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA 14 - 18 ANAKUMUR 1-5 TAHUN YANG MENGALAMI KEJANG DEMAMDI RS PERMATA BUNDA PURWODADI MunAminah,NurulKodiyah PENGARUH PEMBERIAN TERAPI BERMAIN 19 - 24 TERHADAP PENURUNANTINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADAANAK USIA PRASEKOLAH DI RUMAHSAKIT PERMATA BUNDA Riski Sahara, RinaPuspitasari HUBUNGAN PEMBERIAN ASUPAN IKAN GABUS 25 - 32 (OphiacepallusStriatus) TERHADAP PENINGKATAN ALBUMIN DAN PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. R SOEDJATI PURWODADI WahyuDewiHapsari, Yuwanti
HUBUNGAN PEMBERIAN ASUPAN IKAN GABUS (Ophiacepallus Striatus) TERHADAP PENINGKATAN ALBUMIN DAN PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. R SOEDJATI PURWODADI Oleh; Wahyu Dewi Hapsari1) Yuwanti2), 1). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi DIII Kebidanan 2). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi DIII Kebidanan ABSTRAK Latar belakang protein sangat diperlukan dalam penyembuhan luka. Ikan gabus mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibanding ikan yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian asupan ikan gabus terhadap peningkatan albumin dan penyembuhan luka pada pasien post SC di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Penelitian ini dilakukan di RSUD DR R Soedjati Purwodadi pada tanggal 3 – 24 Desember 2011. Sampel berjumlah 10 orang dan pengambilannya dengan teknik purposive. Alat pengumpul data yaitu berupa ikan gabus 150mg/hari yang diberikan dengan cara dikukus. Hasil nilai signifikasi ikan gabus dan peningkatan albumin 0,024 dengan nilai koefisien korelasi 0,0699. Berarti ada hubungan yang cukup kuat antara ikan gabus dan peningkatan albumin. Sedangkan nilai signifikasi untuk ikan gabus dan penyembuhan luka 0,010 dan nilai koefisien korelasinya 0,764. Dapat diartikan ada hubungan yang cukup kuat antara ikan gabus dan penyembuhan luka. Kesimpulan ada hubungan yang cukup kuat antara ikan gabus terhadap peningkatan albumin dan penyembuhan luka. Saran hendaknya ikan gabus digunakan sebagai nutrisi tambahan pada pasien post sectio caesarea. Kata Kunci
: Ikan Gabus, Albumin, Penyembuhan Luka
25
orang ditahun 2009 sedangkan di tahun 2010
PENDAHULUAN Menurut WHO (Badan Kesehatan
sebesar 731 orang dan peneliti menemukan
Dunia), standar rata-rata operasi sesar di
masih tingginya kepercayaan ibu - ibu
sebuah negara adalah sekitar 5-15%. Di
terhadap mitos - mitos yang ada di
Australia dan Inggris, operasi caesar sekitar
masyarakat
10 sampai 15% Amerika Serikat sekitar 16%
mengkonsumsi makanan yang tinggi protein
sampai 20%. Alasan tingginya jumlah
seperti ikan gabus. Bedah caesar kadang
kejadian operasi caesar di Amerika Serikat
menjadi alternatif persalinan yang mudah
adalah banyaknya ahli kebidanan (Mutiara,
dan nyaman. Anggapan ini membuat mereka
2004).
memilih persalinan cara ini dari pada alami,
tahun
2002-2003
tidak
boleh
meskipun tanpa indikasi medis. Setelah
Hasil survey demografi dan kesehatan indonesia
seperti
dilakukan pembedahan masalah utama yang
dilaporkan
muncul adalah penyembuhan luka.
bahwa 24,6% persalinan dengan komplikasi harus ditolong dengan SC (Depkes RI,
Berdasarkan studi pendahuluan yang
2005). Dan secara umum jumlah persalinan
dilakukan peneliti di RSUD dr R.Soedjati
sesar di rumah sakit pemerintah adalah
pasien post SC membutuhkan rawat inap 6 -
sekitar
8 hari. Fenomena ikan gabus tersebut
20-25%
dari
total
persalinan,
sedangkan di rumah sakit swasta jumlahnya
berdasarkan
sangat tinggi yaitu sekitar 30-80% dari total
Suprayitno, Guru Besar Ilmu Biokimia
persalinan (Mutiara, 2004). Sedangkan di
Fakultas Perikanan Unibraw pada tahun
dinas
2003, dalam penelitian berjudul Albumin
provinsi
Jawa
Tengah
cakupan
penelitian
gabus
khusus
persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun
Ikan
2010 sebesar 81, 36% lebih tinggi bila
Sebagai Makanan Fungsional Mengatasi
dibandingkan dengan target persalinan oleh
Permasalahan Gizi Masa Depan, Eddy
tenaga kesehatan provinsi Jateng tahun 2010
mengupas habis tentang potensi ikan gabus.
sebesar 77%.
Ikan
gabus
(Ophiacephalus
oleh
merupakan
bahan
Striatus)
pangan
Dari Kabupaten Grobogan diperoleh
alternatif sumber albumin bagi penderita
data persalinan oleh tenaga kesehatan pada
hipoalbumin (kadar albumin rendah) dan
tahun 2010 sebesar 22.339 ( 90, 40%),
luka. Baik luka pasca operasi maupun luka
sedangkan data persalinan Januari – Juni
bakar. Penelitian
2011 sebesar 13.719 ( 58, 64% ). Kemudian
ini
bertujuan
untuk
dari studi pendahuluan yang dilakukan
mengetahui hubungan pemberian asupan
peneliti di RSUD Dr R. Soedjati didapatkan
ikan gabus terhadap peningkatan albumin
jumlah persalinan dengan SC sebesar 272
dan penyembuhan luka pada pasien post SC 26
Metode pengumpulan data dengan
di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi. Tujuan kadar
observasi terhadap terhadap peningkatan
albumin sebelum dan setelah diberikan
albumin dan penyembuhan luka post SC,
asupan
dokumentasi dilakukan setelah melakukan
khusus
dapat
mendiskripsikan
ikan
penyembuhan
gabus,
mengidentifikasi
luka
mengidentifikasi
post
hubungan
SC
observasi. Instrumen yang digunakan yaitu
serta
ikan
pemberian
gabus
dipotong-potong
150
mg,
asupan ikan gabus terhadap peningkatan
kemudian dikukus dalam air mendidih
albumin dan penyembuhan luka pada pasien
100cc
post SC di RSUD dr. R. Soedjati purwodadi.
didinginkan dan diambil daging dan airnya
dengan
suhu
1000c
kemudian
diberikan pada responden pagi, siang dan sore.
METODOLOGI Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif
korelatif
Alat ukur yang digunakan untuk
dengan
pengukuran kadar albumin dalam darah
pendekatan cross sectional. Berdasarkan
adalah Dimension RXL. Alat ini dilakukan
data rekam medik bulan juli – september
kalibrasi setiap hari pada pagi hari sebelum
2011 jumlah populasi adalah semua pasien
dipakai
post SC sejumlah 65 orang. Pengambilan
leukosit diukur dengan mesin otomatis matic
sampel secara purposive sampling. Sampel
18, trigliserid dan kolesterol menggunakan
dalam penelitian ini sejumlah 10 orang
mesin godpap. Leukosit digunakan untuk
dengan pertimbangan kriteria inklusi yaitu
mengetahui apakah ada infeksi atau tidak
pasien yang melahirkan dengan SC di
sedangkan
trigliserid
RSUD dr. R. Soedjati, usia 25–35 tahun,
digunakan
untuk
bersedia
eksklusi.
berpartisipasi
dan
menjadi
responden penelitian, hasil pemeriksaan
untuk
pemeriksaan.
Sedangkan
dan
kolesterol
menentukan
kriteria
Lembar observasi digunakan untuk
laborat dalam batas normal, pasien SC
mencatat
dengan jahitan luka chromic (jahitan tidak
sesudah diberikan ikan gabus. Checklist
dicabut). Kriteria eksklusi dengan pasien
digunakan untuk mencatat penyembuhan
dengan riwayat kehamilan gestosis, pasien
luka apakah secara primer, skunder, dan
merasa nyeri hebat, pasien yang tidak
tertunda (tertier). Timbangan digunakan
bersedia
Tempat
untuk menimbang ikan gabus yang akan
pelaksanaan penelitian ini dilakukan di
diberikan ke responden. Dalam penelitian
RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi pada
ini,
tanggal 03-24 Desember 2011.
electric scale dengan merk lion star.
jadi
responden.
27
kadar
peneliti
albumin
sebelum
menggunakan
dan
timbangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Konsumsi ikan Gabus
Berdasarkan Umur
Hasil Ukur
f
%
Umur
f
%
Dimakan
8
80
20-25 tahun
1
10
Tidak Dimakan
2
20
26-30 tahun
4
40
31-35 tahun
5
50
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kadar Albumin
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan
Kadar Albumin
f
%
Meningkat
7
70
f
%
Tetap
1
20
SD
1
10
Menurun
2
20
SLTP
6
60
SLTA
2
20
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden
Perguruan Tinggi
1
10
Berdasarkan Kondisi Luka Kondisi Luka
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
f
%
Lain-lain
1
10
Ibu RT
9
90
f
%
Baik
8
80
Tidak Baik
2
20
Analisa hasil Uji Bivariat Tabel 5.7 Hubungan Ikan Gabus Dengan Peningkatan Albumin Asupan ikan gabus
Peningkatan albumin
1.000
.699*
.
.024
10
10
Peningkatan Correlation Coefficient
.699*
1.000
albumin
.024
.
10
10
Spearman's
Asupan ikan Correlation Coefficient
rho
gabus
Sig. (2-tailed) N
Sig. (2-tailed) N 28
Tabel 5.8 Crosstab Hubungan Ikan Gabus dan Peningkatan Albumin Count
Peningkatan albumin Menurun
Tetap
Meningkat
Total
Tidak dimakan
0
1
1
0
2
Dimakan
1
1
0
7
8
2
1
7
10
Total
Tabel 5.9 Hubungan Ikan Gabus Terhadap Penyembuhan Luka Penyembuhan
Spearman's Asupan ikan
Correlation Coefficient
rho
Sig. (2-tailed)
gabus
Asupan ikan gabus
luka
1.000
.764*
.
.010
10
10
N Penyembuhan
Correlation Coefficient
.764*
1.000
luka
Sig. (2-tailed)
.010
.
10
10
N
Tabel 5.10 Hubungan Ikan Gabus dengan Penyembuhan Luka Count
Penyembuhan luka Tidak Baik
Baik
Total
Tidak Dimakan
0
2
0
2
Dimakan
1
0
8
8
2
8
10
Total
PEMBAHASAN
persepsi sensoris, proteksi mekanis, dan
Karakteristik responden
fungsi barier kulit. Sehingga, penyembuhan
Menginjak usia 30 tahun mulai terjadi perubahan-perubahan berhubungan
dengan
signifikan usia,
luka menjadi lebih lambat (Suriadi, 2004).
yang
Sedangkan
untuk
peningkatan
meliputi
albumin, semakin tua umur seseorang
penurunan dalam frekuensi penggantian sel
semakin rentan terkena penyakit kronis.
epidermis, respon inflamasi terhadap cedera,
Pada seorang yang terkena penyakit kronis, 29
penyerapan albumin bisa terhambat. Karena
adanya kerusakan atau disintegritas jaringan
Pembentukan albumin berlangsung di hati.
kulit. Sifat penyembuhan pada semua luka
Albumin tidak disimpan di hati tetapi
sama, dengan variasinya bergantung pada
disekresikan ke sirkulasi portal segera
lokasi, keparahan dan luasnya cedera.
setelah diproduksi. Pada anak yang sehat,
Kemampuan sel dan jaringan melakukan
rata-rata
regenerasi atau kembali ke struktur normal
pembentukan
albumin
194
mg/kg/hari atau 12 sampai 25 g albumin
melalui
perhari (Kurdanti, 2004).
mempengaruhi penyembuhan luka.
Pendidikan
berpengaruh
pemahaman
luka.
sel
juga
terhadap
responden
penyembuhan
pertumbuhan
Semakin
tentang
Hubungan pemberian asupan ikan gabus
rendah
terhadap peningkatan albumin Berdasarkan pada hasil penelitian,
pendidikan, semakin rendah pemahaman tentang
penyembuhan
luka.
untuk
peningkatan
albumin
dapat diketahui nilai signifikasi (p) sebesar
Sedangkan tidak
0,024. Karena nilai p < 0,05 maka dapat
Karena
disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pembentukan albumin dipengaruhi oleh
pemberian asupan ikan gabus terhadap
nutrisi
dipengaruhi
oleh
pekerjaaan.
penyakit
(Taslim,2005).
peningkatan albumin. Untuk
Pekerjaan
tidak
mempengaruhi
besarnya hubungan pemberian asupan ikan
penyembuhan
luka.
dan
mengetahui
untuk
gabus terhadap peningkatan albumin dapat
peningkatan albumin juga tak dipengaruhi
diketahui dari nilai koefisien korelasi (r)
oleh pekerjaan.
yaitu 0,699. Menurut Arikunto (2006) nilai r
Sedangkan
yang terletak dalam interval 0,600-0,800 dikategorikan memiliki interprestasi cukup
Pembahasan hasil uji univariat
kuat.
Menurut hasil penelitian, dari tabel crosstab (tabel 5.8) ditemukan ada 2 responden yang albuminnnya menurun, 1
Hubungan pemberian asupan ikan gabus
responden yang albuminnnya tetap, dan ada
dengan penyembuhan luka Berdasarkan tabel 5.9, dapat diketahui
7 responden yang albuminnya meningkat. tabel
nilai signifikasi (p) sebesar 0,010. Karena
crosstab (tabel5.10) ditemukan 2 responden
nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan ada
yang lukanya tidak baik dan 8 responden
hubungan antara pemberian asupan ikan
lukanya baik. Menurut Potter & Perry
gabus terhadap penyembuhan luka. Untuk
(2006), penyembuhan luka adalah panjang
mengetahui besarnya hubungan pemberian
waktu proses pemulihan pada kulit karena
asupan ikan gabus dengan penyembuhan
Pada
hasil
penelitian,
dari
30
luka dapat diketahui dari nilai koefisiensi
signifikasi (p) untuk ikan gabus dan
korelasi (r) yaitu 0,764. Menurut Arikunto
peningkatan albumin sebesar 0,024 dengan
(2006) nilai r yang terletak dalam interval
nilai koefisien korelasinya (r) yaitu 0,699.
0,600-0,800
Berarti ada hubungan yang cukup kuat
dikategorikan
memiliki
antara ikan gabus dan peningkatan albumin.
interprestasi cukup kuat.
Sedangkan nilai signifikasi (p) untuk ikan
Berdasarkan crosstab ( tabel 5.10 ) kondisi
gabus dan penyembuhan luka sebesar 0,010
lukanya baik ini bisa dikarenakan nutrisi
dengan nilai koefisien korelasi (r) yaitu
yang adekuat. Pada crosstab ( tabel 5.10 )
0,764. Dapat diartikan ada hubungan yang
ditemukan
cukup
ditemukan
8
responden
2
yang
responden
yang
kondisi
kuat
antara
ikan
gabus
dan
penyembuhan luka.
lukanya tidak baik. Hal ini bisa dikarenakan nutrisi yang tidak adekuat.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. (1998). Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Bari, S. (2006). Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Tridasa printer. Badudu. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan BKKBN. (1996). Kapita Selekta Peningkatan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN. Departemen Kesehatan RI.(2003). Indikator Indonesia Sehat tahun 2010. Jakarta: Depkes RI. Hartanto, H.(2003). Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hurlock, E.B. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Husain, A.R. (1995). Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Berpacu Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia. Solo : CV Aneka. Kobinsky, M. (1997). Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Yogyakarta: Gadjah Mada Pers University.
KESIMPULAN Kadar albumin responden sebelum diberikan ikan gabus yaitu responden 1: 3,41 gr/dl, responden 2: 3,01 gr/dl, responden 3: 2,96
gr/dl,
responden
4:
3,21
gr/dl,
responden 5: 3,15 gr/dl, responden 6: 3,23 gr/dl, responden 7: 2,97 gr/dl, responden 8: 3,14
gr/dl,
responden
9:
3,40
gr/dl,
responden 10 : 3,29 gr/dl. Setelah diberikan ikan gabus ditemukan 2 (dua) responden yang
albuminnnya
menurun,
1
(satu)
responden yang albuminnya tetap, dan 7 (tujuh)
responden
yang
albuminnya
meningkat. Setelah diberikan ikan gabus ditemukan
2
(dua)
responden
yang
penyembuhan lukanya tidak baik dan 8 (delapan) responden yang penyembuhan lukanya baik. Terdapat hubungan antara pemberian asupan ikan gabus dengan peningkatan albumin dan penyembuhan luka. Nilai 31
Mardiya. (1999). Petunjuk Praktis Cara Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Liberty. Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri Jilid II, Edisi II. Jakarta:EGC. Notoatmodjo, S. (1998). Pengantar Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : BPKM-FKM UI. Nursalam, Siti Pariani.(2003). Pendekatan praktik Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Infomedika. Prawiroharjo, C. (1996). Buku Acuhan Nasional Pelayanan KB. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Riwidikdo, H. (2010). Statistik untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta : Rihana Pustaka. Sarwono. (1997). Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka. Saryono. (2009). Metodologi Penelitian, Jakarta : Mitra Cendekia Press. Sugiyono. (1997). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta. Tri, Rusmi Widayatun. (1999). Ilmu Perilaku, CV. Jakarta: Informatika.
32