Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
fANALISIS FAKTOR β FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PASCA PELEPASAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS INDUK KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 Juneris Aritonang (Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan) (
[email protected]) Jaya Murni Zalukhu
ABSTRAK Fertilitas adalah kesuburan dan kemampuan untuk menghasilkan keturunan. Adapun faktor yang mempengaruhi fertilitas seperti lama pemakaian kontrasepsi, jenis kontrasepsi, usia, riwayat infeksi menular seksual, status gizi dan frekuensi hubungan seksual. Meskipun berdasarkan penelitian fertilitas aksepstor KB akan segera kembali pasca pelepasan alat kontrasepsi, banyak akseptor KB merasa khawatir jika tidak mengalami fertilitas kembali sampai beberapa bulan pasca penggunaan alat kontrasepsi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan rancangan cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas dan terikat akan dikumpulkan secara bersamaan yang bertujuan untuk mengetahui Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Pasangan Usia Subur Pasca Pelepasan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Induk Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan usia subur di puskesmas Induk kecamatan Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dan sampel diambil secara random sampling sebanyak 170 responden. Data diperoleh melalui pemberian 7 kuesioner kepada responden untuk dijawab, yang terdistribusi atas 1 kuesioner mengenai lama waktu fertilitas, 1 kuesioner mengenai lama pemakaian alat kontrasepsi, 1 kuesioner mengenai jenis kontrasepsi, dan 4 kuesioner mengenai karakteristik responden. Data yang diperoleh diolah secara distribusi frekuensi dan dianalisa secara analisis univariat dan bivariat. Dari pengolahan dan analisa data diperoleh hasil sebagai berikut : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Pasangan Usia Subur Pasca Pelepasan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Induk Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 adalah mayoritas lama pemakaian alat kontrasepsi berkisar 1-3 tahun 48,2 % dan mayoritas responden yang memiliki status gizi yang normal adalah IMT = 19,8 % - 26,0 % yaitu 48,8 % cukup sebesar (54,6%). Disarankan kepada SKPD KB bahwa perlunya peningkatan pelayanan KB, upaya tindak lanjut rutin baik secara aktif maupun pasif, pelunya pemantapan intensif tentang pemakaian alat kontrasepsi terutama PUS yang ada didesa, serta kepada pasangan usia subur dengan status gizi kurang diharapkan dapat mengatur pola makan sesuai dengan kebutuhannya khususnya mengonsumsi banyak protein dan mengetahui efek samping dari lama waktu pemakaian kontrasepsi, dan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan KB baik berupa penyuluhan, dan informasi KIE-KB yang sesuai dengan kebutuhan akseptor dan membina hubungan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain. Kata kunci : Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas
1
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
I.
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
ideal
Pendahuluan
melahirkan
dan
pengaturan
Peningkatan laju pertumbuhan penduduk
kehamilan untuk mewujudkan keluarga
(growth rate) ditentukan oleh tingkat
yang berkualitas.
kelahiran
kematian.
Berdasarkan data dari survey Demografi
Berdasarkan data BPS tahun 2012,
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
perkiraan penduduk beberapa negara
2013 dan sensus penduduk menyatakan
tahun 2012, Indonesia menempati urutan
bahwa Angka Kematian Pasangan Usia
ketiga
Subur
dan
tingkat
(224,2%)
sebelum
Amerika
(AKI)
semakin
mengalami
Serikat (315,8%) dan China (1354,8%),
peningkatan dari 228 jiwa per 100.000
dengan
penduduk
kelahiran hidup (KH) pada tahun 2007
(LPP) mencapai 1,49 persen per tahun
menjadi 359 jiwa per 100.000 kelahiran
dan jika tidak ditanggulangi, maka
hidup (KH) pada tahun 2013. Penyebab
diperkirakan jumlah penduduk Indonesia
dari AKI tersebut adalah perdarahan
akan mencapai 321 juta jiwa pada tahun
(28%), eklamsia(24%), infeksi (11%) dan
2025. Di sumatera utara, mengalami
abortus (5%) yang secara keseluruhan
peningkatan
dari
disebabkan oleh terlalu muda, terlalu tua,
11,649,655 jiwa pada tahun 2000 menjadi
terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu
12,982,204 jiwa pada tahun 2010 (Badan
banyak (4T). Hal ini dibuktikan dengan
Pusat Statistik, 2012).
data WHO 2013, memperkirakan bahwa
Sesuai
laju
pertumbuhan
jumlah
dengan
penduduk
Undang
-
Undang
1,5 menit, seorang perempuan meninggal
Republik Indonesia Nomor 52 tahun
akibat
2009
Perkembangan
persalinan. Data tersebut akan selalu
Pembangunan
mengalami peningkatan karena masih
mewujudkan
banyak kaum wanita yang hidup dalam
pertumbuhan penduduk yang seimbang
kemiskinan, di daerah β daerah pedesaan,
dan keluarga berkualitas dilakukan upaya
dan remaja terutama memiliki resiko ini
pengendalian
(WHO, 2013).
tentang
Kependudukan Keluarga,
penurunan
dan untuk
angka angka
kelahiran kematian
dan serta
komplikasi
kehamilan
dan
Angka Kematian Bayi (AKB) juga
pembentukan Keluarga Berencana (KB)
merupakan
indikator
yang
perlu
dengan mengatur jarak kelahiran, usia
diperhatikan untuk merefleksikan kondisi
2
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
sosial,
ekonomi
dan
lingkungan
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
Daerah Provinsi, Pengaturan mengenai
bertempat tinggal. Target MDGs pada
kewenangan
tahun 2015 diharapkan dibawah 23 per
pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
1000 kelahiran hidup. Data SDKI 2007,
dan
Indonesia mengalami penurunan dari 35
pelaksanaan
per 1000 kelahiran hidup menjadi 34 per
advokasi dan penggerakan, sarana dan
1000
prasarana Keluarga Berencana serta peran
kelahiran
hidup.
Walaupun
dan
tanggung
Pemerintah
jawab
Kabupaten/Kota,
Keluarga
Berencana,
demikian, masih terdapat kesenjangan
serta masyarakat.
yang cukup besar antara dipedesaan 45
Banyak wanita yang telah menggunakan
dan diperkotaan 31, demikian juga antara
alat kontrasepsi namun ingin hamil
kelompok termiskin 56 dan terkaya 26
kembali. Salah satu contoh yaitu pil
(Simbolon, dkk,2011)
kontrasepsi oral yang memiliki efektivitas
Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
sekitar
92-99,7%.
Berdasarkan
Republik Indonesia Nomor 87 tahun
pengalaman yang ada bahwa sekitar 8
2014
perkembangan
dari 100 wanita bisa hamil pada tahun
pembangunan
pertama penggunaan pil, tetapi ada
keluarga, keluarga berencana, dan sistem
penelitian lain menunjukkan bahwa jika
informasi keluarga yang diharapkan dapat
penggunaan pil sesuai dengan instruksi
mengendalikan
pertumbuhan
maka angka kehamilan akan menurun
penduduk Indonesia, menekan angka
menjadi 1 dari 100. Oleh karena itu,
kelahiran,
wanita
tentang
kependudukan
dan
jumlah
serta
menurunkan
angka
merasa
khawatir
jika
tidak
pertumbuhan penduduk. Hal ini dapat
mengalami menstruasi normal sampai
dilihat dari beberapa indikator yaitu :
beberapa
jumlah dan laju perubahan penduduk
kontrasepsi tersebut (Parker-Litter, 2008).
yang terkendali, laju perubahan PUS
Berdasarkan
(Pasangan Usia Subur) yang tidak lebih
penulis
besar dari pada laju perubahan PAKB
penelitian dengan judul βAnalisi Faktor-
(peserta KB aktif) dan TFR (Total
faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas
Fertility Rate atau angka fertilitas) rendah
Pasangan Usia Subur Pasca Pelepasan
yang
Alat Kontrasepsi di Puskesmas Induk
merupakan
kewenangan
dan
bulan
pasca
fenomena
tertarik
untuk
penggunaan
diatas,
maka
melakukan
tanggungjawab pemerintah, Pemerintah
3
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Metode
Deli Serdang Tahun 2014β
penelitian
pengumpulan ini
menggunakan II. Metode Penelitian
data
adalah
data
pada dengan
primer
peneliti
membagikan kuesioner kepada pasangan usia subur yang sesuai dengan kriteria
Penelitian ini menggunakan pendekatan
inklusi penelitian di Puskesmas Induk
kuantitatif, dengan rancangan penelitian
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang,
cross-sectional
yang
tetapi terlebih dahulu penulis harus
menyangkut variabel bebas dan terikat
menerangkan pada responden tentang
akan dikumpulkan secara bersamaan.
teknis pengisiannya, setelah itu responden
Lokasi
di
memberikan tanda check-list pada kolom
Puskesmas Induk Kecamatan Percut Sei
format yang telah disediakan sesuai
Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun
dengan
2014. Penelitian ini telah dilakukan mulai
responden. Kuesioner yang telah diisi
Oktober- November 2014.
dikumpulkan kembali oleh peneliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah
Defenisi Operasional dalam penelitian ini
seluruh
adalah :
dimana
penelitian
pasangan
ini
data
dilakukan
usia
subur
di
Puskesmas Induk Kecamatan Percut Sei
riwayat
a. Fertilitas
atau
adalah
pengalaman
kemampuan
Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun
pasangan usia subur untuk hamil
2014, rata-rata pasangan usia subur
setelah
adalah 1715 orang. Jumlah sampel
digunakan
minimal yang dapat digunakan pada penelitian
ini
dari
populasi
adalah
pelepasan kontrasepsi yang
b. Lama pemakaian adalah waktu yang digunakan
pasangan
usia
subur
sebanyak 170 orang, dihitung dengan
memakai kontrasepsi sampai dengan
rumus estimasi proporsi. Dengan teknik
pelepasan
pengambilan
sampel
menggunakan
c. Jenis kontrasepsi adalah apa jenis
random sampling, setiap orang pada
kontrasepsi
populasi memiliki kesempatan yang sama
paangan usia subur selama ini.
untuk diseleksi sebagai sampel/teknik yang dipakai menggunakan teknik undian
d. Usia
yang digunakan oelh
adalah
ulangtahun
terakhir
responden saat dilakukan penelitian
(lottery technique).
4
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
e. Riwayat
penyakit
IMS
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
adalah
independen dan dependen. Uji statistik
penyakit IMS yang pernah diderita
dalam penelitian ini menggunakan uji
(leukorhoe, Gonorhoe, HIV/AIDS).
chi-square dengan derajat kepercayaan
f. Status gizi adalah kondisi tubuh
95% dengan bantuan perangkat kerja
pasangan usia subur yang diukur
komputer (SPSS)
dengan menggunakan IMT (Indeks
Bila diperoleh p-value lebih kecil dari
Massa Tubuh) yaitu kesesuaian BB/U
batar
dan TB/U
hubungan pada variabel yang diuji.
g. Frekuensi hubungan seksual adalah
πΌ = 0,05 menunjukkan
terdapat
III. Hasil dan Pembahasan
berapa kali pasangan usia subur
Lokasi penelitian di Desa Tanjung Rejo
bersetubuh dalam satu minggu.
yang terdiri dari 12 Dusun, memiliki 6
Pengelolaan data pada penelitian ini
Posyandu, 1 Polindes, serta 1 Desa
adalah memeriksa kembali kebenaran
Tanjung Rejo. Data KB Oktober 2014
data
atau
menunjukkan bahwa di Desa Tanjung
dikumpulkan, bila terdapat kesalahan atau
Rejo memiliki 2421 kepala keluarga,
kekeliruan
yang
telah
pengumpulan
data
jumlah
diperbaiki,
dan
menurut kelompok umur <20 tahun yaitu
ddilakukan pendataan ulang. Data yang
6, 20-29 tahun yaitu 648, dan 30-49 tahun
telah diedit diubah dalam bentuk angka,
yaitu 1113.
maka
dalam
diperoleh
diperiksa,
1767
pasangan
usia
subur
nama responden diubah menjadi nomor kode responden untuk mempermudah dalam penelitian. Teknik analisa data dalam penelitian ini dilakukan untuk menunjang pembuktian hipotesa, dengan merumuskan : analisa univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran
distribusi
frekuensi
dan
presentase dari tiap variabel dependen dan
independen
Analisa
bivariat
yang
akan
diteliti.
digunakan
untuk
mengetahui hubungan setiap variabel
5
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
Analisa Lama Pemakaian Kontrasepsi
19,2% fertil <6 bulan dan 31,5% dapat
Terhadap Fertilitas.
fertil β₯ 6 ππ’πππ.
Tabel 4.1 Hubungan Tentang Lama Pemakaian Kontrasepsi Terhadap Fertilitas Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Dari hasil uji statistik dengan tingkat kepercayaan 95% (πΌ = 0.05) diperoleh nilai p value = 0,045 atau nilai p value <0.05.
hal
ini
berarti
bahwa
ada
hubungan antara lama pemakaian alat Fertilitas
<6
< 6 bulan
β₯ 6 Bulan
7
2
20
15
p-
kontrasepsi dengan fertilitas di Desa
value
Tanjunga Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.
bulan 6-12 Lama pemakaian
Analisis Jenis Alat Kontrasepsi Terhadap Fertilitas
bulan 1-3
36
46
`15
29
78
92
0,045
tahun >3 tahun Total
Tabel 4.2 Jenis Alat Kontrasepsi Terhadap Fertiilitas Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 pvalue
Fertilitas
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 9 responden yang lama pemakaian alat kontrasepsi <6 bulan 9,0% dapat fertil <6
Jenis Kontraseps i
bulan dan 2,2% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ,
Hormonal Non Hormonal Total
<6 bulan 70 8 78
β₯ 6 ππ’πππ 83 9
0,45 8
92
35 responden dengan lama pemakaian alat kontrasepsi 6-1 tahun 25,6% dapat fertil <6 bulan dan 16,3% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ. 82 responden yang lama pemakaian alat kontrasepsi 1-3 tahun 46,2% fertil <6 bulan dan 50,0% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ. 44 responden yang lama pemakaian alat kontrasepsi >3 tahun
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 153
responden
jenis
kontrasepsi
hormonal 41,18% dapat fertil < 6 bulan dan 48,82% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ. 17 responden
jenis
kontrasepsi
non
hormonal 4,71% < bulan dan 5,29% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ. Dari hasil uji statistik dengan tingkat kepercayaan 95% (πΌ = 0.05) diperoleh
6
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
nilai p value = 0,458 atau nilai p > 0.05.
Analisis
Karakteristik
Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan
Terhadap
Riwayat
antara jenis kontrasepsi dengan fertilitas
Fertilitas
di Desa tanjung Rejo Kec. Percut Sei
Tabel 4.4 Hubungan Tentang Karakteristik Responden Tentang Riwayat IMS Terhadap Fertilitas Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Tuan Kab. Deli Serdang.
Analisis
Karakteristik
Responden
Responden
IMS
Terhadap
p-
Tentang Usia Terhadap Fertilitas Tabel 4.3 Hubungan Tentang Karakteristik Responden Tentang Usia Terhadap Fertilitas Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 P
Fertilitas
Usia
15-35
<6 bulan
β₯ 6 ππ’πππ
7
2
tahun 36-49
20
15
value
Fertilitas
e <6
β₯ 6 ππ’πππ
bulan Riwayat IMS
Tidak ada
36
48
Keputihan
42
42
0,27
berlebihan Penyakit
0,690
valu
5 0
2
78
92
GO Total
tahun
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari
90 responden usia 15-35 tahun 51,3%
84 responden yang tidak IMS 46,3%
dapat fertil < 6 bulan dan 54,3%
dapat fertil < 6 bulan dan 52,2% dapat
dapatfertil β₯ 6 ππ’πππ. 80 responden usia
fertil β₯ 6 ππ’πππ. 84 responden dengan
36-49 tahun 48,7% daapat fertil < 6bulan
keputihan yang berlebihan 53,8% dapat
dan 45,7% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ.
fertil < 6 bulan dan 45,7% dapat fertil
\dari hasil uji statistik dengan
tingkat
β₯ 6 ππ’πππ. Dari 2 responden
dengan
kepercayaan 95% (πΌ = 0.05) diperoleh
penyakit Gonorhoe (GO) 0,0 % dapat
nilai p value = 0,690 atau p >0.05. hal ini
fertil < 6 bulan dan 2,2 % dapat fertil
berarti bahwa tidak ada hubungan antara
β₯ 6 ππ’πππ.
usia dengan fertilitas di Desa Tanjung
Dari hasil uji statistik dengan tingkat
Rejo Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
kepercayaan
Serdang.
diperoleh nilai p value = 0,275 atau nilai
95%
(πΌ = 0.05%)
p > 0.05. Hal ini berarti bahwa tidak ada
7
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
hubungan antara riwayat Infeksi Menular
nilai p value =0,038 atau nilai p <0,05.
Seksual (IMS) dengan fertilitas di Desa
Hal ini berarti bahwa ada hubungan
Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuan Kab.
antara status gizi dengan fertilitas di Desa
Deli Serdang.
Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.
Analisis Karakteristik responden tentang status gizi terhadap fertilitas
Analisis Karakterstik Responden Tentang
Tabel 4.5 Hubungan Tentang Karakteristik Responden Tentang Status Gizi Terhadap Fertilitas Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Frekuensi Hubungan Seksual Terhadap
Status Gizi
<19,8 (kurang) 19,8-26,0 (normal)
<6 bulan 12
Fertilitas β₯ 6 ππ’πππ 16
Tabel 4.6 Hubungsn Tentang Karakteristik Responden Tentang Frekuensi Hubungan Seksual Terhadap Fertilitas Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 p-
Fertilitas 46
>26,0 (lebih) Total
p-value
Fertilitas
20 78
37
value
0,038
<6 bulan Frekuensi
39
hubungan
92
seksual Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 28 responden status gizi kurang 15,4% dapat fertil < 6 bulan dan 17,4% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ. 83 responden status gizi
β₯6 ππ’πππ
< 2x
36
36
semingg
0,356
u β₯ 2π₯
42
56
78
92
semingu Total
normal 59,0% dapat fertil < 6 bulan dan 40,2%
dapat
fertil
β₯ 6 ππ’πππ.
59
responden status gizi lebih 25,6% dapat infertil < 6 bulan dan 42,4% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ Dari hasil uji statistik dengan tingkat
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 72 responden dengan frekuensi hubungan seksual <2 x seminggu 46,2% dapat fertil < 6 bulan dan 39,1% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ. 98 responden dengan frekuensi
kepercayaan 95% (πΌ = 0.05) diperoleh
8
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
hubungan seksual 53,8% dapat fertil < 6
rutin mengunjungi fasilitas kesehatan
bulan dan 60,9% dapat fertil β₯ 6 ππ’πππ
untuk memperoleh informasi mengenai
Dari hasil uji statistik dengan tingkat
alat kontrasepsi yang sedang dipakainya.
kepercayaan 95% (πΌ = 0.05) diperoleh
Menurut
nilai p value = 0,221 atau nilai p > 0.05.
mengatakan
Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan
kontrasepsi
seksual dengan fertilitas di Desa Tanjung
samping
Rejo Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
penambahan berat badan disebabkan oleh
Serdang.
hormone estrogen yang membuat retensi
Pembahasan
air dan odem, sedangkan progesterone
Hasil penelitian yang dilakukan pada 170
mempermudah
responden di desa tanjung rejo kecamatan
menjadi lemak dan merangsang nafsu
percut sei tuan kabupaten deli serdang
makan sehingga menurunkan aktifitas
diketahui
fisik,
bahwa
mayoritas
lama
Ary
Sulistyawati bahwa
akan
pemakaian
menimbulkan
pada
akseptor
karbohidrat
akibatnya
(2012)
efek seperti
dan
akseptor
gula
dapat
pemakaian alat kontrasepsi berkisar 1-3
mengalami penambahan berat badan yang
tahun 48,2% dan mayoritas responden
berlebih
yang memiliki status gizi yang normal
kontrasepsi
adalah IMT =19,8 β 26,0 yaitu 48,8 %
penurunan libido pada pasangan usia
dari hasil uji statistik dengan tingkat
subur tersebut karena terjadi efek dari
kepercayaan 95% (πΌ = 0.05) diperoleh
progesterone dari kontrasepsi tersebut
nilai p value = 0,045 atau nilai p < 0.05.
yang terutama yang berisi 19 Nosteroid.
Hal
ini
membuktikan
bahwa
serta
Dari
ada
juga
lama akan
hasil
pemakaian menimbulkan
penelitian didapati
hubungan antara lama pemakaian alat
bahwa responden yang memakai alat
kontrasepsi
kontrasepsi lebih dari satu tahun angka
dan
status
gizi
dengan
fertilitas.
fertilitas lebih dari 6 bulan dibandingkan
Upaya tindak lanjut yang rutin dan
PUS
memadai merupakan hal yang penting
kontrasepsi kurang dari 6 bulan sampai 1
dalam
mendorong
tahun. Hal ini menggambarkan bahwa
keberlangsungan pemakaian kontrasepsi.
semakin lama memakai alat kontrasepsi
Dari
maka
rangka
170
responden
yang
diteli,
diantaranya tidak melakukan tindak lanjut
Dengan
yang
hanya
semakin
memakai
rendah
demikiam,
lama
alat
fertilitasnya. pemakaian
9
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
kontrasepsi
mempengaruhi
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
tingkat
Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuan
fertilitas sehingga dapat menjarangkan
Kabupaten Deli Serdang, ada hubungan
kehamilan
antara status giizi dengan fertilitas di
sesuai
dengan
Program
Keluarga Berencana.
Desa Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuan
Lama pemakaian kontrasepsi juga dapat
menyebabkan
infesi
seperti
Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil tersebut, maka
keputihan, bisa terjadi karena adanya
diharapkan
infeksi
yang
pemasangan berlebih
terbawa alat
dari
pengentalan
bagi
pada
waktu
meningkatkan
kontrasepsi,
reaksi
pemberian
endometrium lender
berupa
serviks
dapat
SKPD
layangan
informasi
KB KB
untuk berupa
yang
holistic
tentang keluarga berencana dan informasi tentang
kesehatan
reproduksi
secara
membuat tingkat keasaman vagina lebih
menyeluruh, mengupayakan tindak lanjut
tinggi sehingga sperma sulit mencapai
rutin abik secara aktif maupun pasif agar
ovum untuk melakukan pembuahan.
kondisi fisik dan kesehatan klien terus
Menurut
penulis,
terpantau. Bagi pasangan usia subur
sebaiknya pasangan usia subur dapat
diharapkan dapat mengatur pola makan
menyesuaikan jenis kontrasepsi dan lama
sesuai dengan kebutuhannya khususnya
waktu
mengkonsumsi banyak protein.
yang
merencanakan segeramelakukan
asumsi
dibutuhkan hamil
untuk
kembali
pengobatan
dan atau
DAFTAR PUSTAKA
penanganan jika memiliki masalah atau
Andrew,Gilly.2010.Buku
efek samping yang berlebihan pada alat kontrasepsi yang digunakan tersebut.
Ajar
Kesehatan
reproduksi wanita.EGC.Jakarta Aritonang,Evawany.2010.Kebutuhan Giji Ibu Hamil.IPB Press.Bogor.
IV. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis statistic yang telah dilakukan maka diambil kesimpulan
Asria,Wa,dkk.2013.Gambaran
Menstruasi Pada Akseptor Intra Uteri Devices (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Kedung.
mayoritas fertilitas pasangan usia subur
BPS.2012.Perkiraan
kembali adalah β₯ 6 bulan yaitu 54, 1 %;
Negara.
ada hubungan antara lama pemakaian alat kontrasepsi dengan fertilitas di Desa
Pola
BPS.2010.Laju
Penduduk
Pertumbuhan
Beberapa
Penduduk
Menurut Provinsi.
10
Jurnal Akademi Kebidanan Mutiara Indonesia
vol. 2 No.12 Edisi Desember 2014
BPS.2012. Angka Fertilitas Total Menurut
Anak di Rumah Sakit Pemerintah
Provinsi. Glaiser,
A.
Indonesia dkk.
2006.
Sexual
and
(Analisis
Dta
Rifaskes
2011). Jurnal Kebijakan Kesehatan
Reproductive health : a matter of life
Indonesia.
Vol.2
No.
and death. The Singh, 5
Desember2013 Hal. 202 β 214
04
Daroch, J. 2012. Ading It Up Costs and Qutt
Sanewa dan Yuana. 2008. Pencatatan dan
Maccher Institute : Hal. 16 Lancet Vol.
Pelaporan Sistem Pemantauan Wilyah
368 : 1595 β 160727
Setempat β Kesehatan Ibu dan Anak
Handayani,
Rohmi, dkk. 2010. Hubungan
Lamanya
Pemakaian
oleh Bidan Oleh Bidan Di Desa Di
Kontrasepsi
Puskesmas
Suntik DMPA Dengan Kembalinya
Tangerang
Kesuburan Pada Post Akseptor KB
Ekologi Kesehatan vol 10. No 3,
Suntik DMPA. Bidan Prada : Jurnal
September 2011 Halaman 156 β 167
Ilmiah Kebidanan, Vol 1 No.1 Edisi
52
2009. Proximate Determinant
Hal. 10 Jakarta
Kebidanan.Erlangga. Jakarta
Tahun
2014
Tentang
Perkembangan
Kependudukan
Pembangunan
Keluarga,
Keluarga
Sistem
Informasi
Berencana
dan
Jurnal
2009
Tentang
Kependudukan
dan
Pembangunan Kelurha Wdya
Astuti,
dkk.
2009.
Kesehatan
Woyanti, Nenik. 2005. Analisis Faktor β Faktor
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 87
2008.
Reproduksi. Fitramaya, Yogyakarta
Liiter β Parker, Catharine. 2008. Konsultasi
Nomor
TAhun
Perkembangan
Fertilitas di Indonesia. Penerbit KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN,
TAhun
Kabupaten
Undang β undang Republik Indonesia Nomor
Deember 2010. Ismawati,
Sepatan
dan
Permintaan
Yang
Mempengaruhi
Kontrasepsi
Di
Kota
Semarang. Vol. 2 No, 1 Hslsmsn 40 β 56. Dinamika Pembangunan Semarang
Keluarga Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans info Media. Jakarta Putrid, Fania. 2010. Buku Pintar Ibu Hamil. Second Hope. Yogyakarta Simbolon, Demsa, dkk. 2013. Determinan Kinerja Pelayanan Kesehatan Ibu dan
11