Kelompok 206- Adrianus Wisnu Kurnawan 120400005X Ardi Darmawan 120400013Y
Thesis : Jump-Starting the Internet Revolution: How structural Conduciveness and Global Connections Help Diffuse the Internet. Oleh Erdward M. Crenshaw, Kristopher K. Robison
Hak Cipta: Silakan secara bebas menggandakan ringkasan ini.
Ringkasan: Abstraction: Berkembangnya persepsi bahwa internet telah menjadi mesin ekonomi global dan perubahan sosial telah menginspirasi pemerintah dan lembaga antar pemerintah untuk mengakselerasi penyatuan internet di dunia, melalui program jutaan dolar. Sayangnya terdapat sedikit saja penelitian empiris yang membimbing inisiatif ini. Tujuan dari riset ini adalah untuk menginvestigasi penyebab atau pendorong kapasitas internet, dengan kaitan khususnya pada diffusion theory. Penyatuan global IT membutuhkan sebuah tingkat kesamaan dalam struktur antara negara maju dan negara berkembang di bidang eknonomi, politik, sosial. Dikumpulan model time series dari 58 negara berkembang antara 1995-2000 penulis mendapati bahwa kesamaan struktur ( tingkat kepadatan, pelayanan ekonomi, keterbukaaan politik)
dan
globalisasi( persentatase turis , persentase investasi luar negeri, dan persentase perdagangan) membentuk distribusi dan pertumbuhan penggunaan internet. Introduction Salah satu revolusi penemuan teknologi
yang terjadi di awal abad 21 adalah penyatuan
antara telekomunikasi dengan teknologi komputer yang biasa disebut internet. Diawali dari penelitian dari departemen pertahanan Amerika serikat. Implikasinya terhadap ekonomi menyebabkan internet menjadi perhatian bagi khalayak akademis. Internet menurunkan biaya transaksi dan meminimalisasi ketidakpastian dalam distribusi barang dan jasa(Rostow 1991: Hudson, 1997;Hufbauer,1996; Dewan dan Kraemer, 2000). Tidak mengejutkan banyak organisasi internasional menyatakan bahwa internet adalah mesin yang kuat dari perubahan sosial global dan ekonomi.
Kelompok 206- Adrianus Wisnu Kurnawan 120400005X Ardi Darmawan 120400013Y Namun sayangnya terdapat kesenjangan antar bangsa dalam tinggi kapasitas nya dalam internet dengan negara yang tidak. Hal in biasa disebut ancaman “digital divide” yang membuang kekuatan perubahan dari informasi teknologi untuk negara miskin. G8 walaupun menyadari keadaan ini hanya
menyandarkan pada globalisasi untuk mengakselerasi
penyatuan teknologi ini. Secara singkat, antara kesamaan struktur (modernization dan post-industrialization) dan proses globalisasi
adalah penting dalam penerapan (diffusion) internet pada negara
berkembang. Roger(1995) mendefinisikan diffusion adalah proses dimana sebuah inovasi di komunikasikan terus menerus kepada angota struktur ekonomi. Gambar dibawah ini mengambarkan apa yang terjadi ketika antar negara berkomunikasi. Dalam komunikasi akan selalu ada sender atau pengirim, dan receiver atau penerima. Kesamaan (conduciveness) negara penerima dengan pengirim pesan akan membantu dalam diffusion ide seperti internet.
Penelitian sebelumnya •
Hargittai(1999) menemukan bukti hubungan GDP dengan pengembangan internet.
•
Norris(2001) mendemonstrasikan bahwa pengembangan ekonomi dan invesment adalah faktor dalam adopsi internet.
•
Robin dan Crenshaw(2002) menyatakan internet adalah fenomena post-industrial dan mudah diadopsi oleh negara demokratis dan mempunyai tingkat populasi berpendidikan yang tinggi.
Kelompok 206- Adrianus Wisnu Kurnawan 120400005X •
Ardi Darmawan 120400013Y Kiishi dan Pohjola (2002) menyatakan GDP dan perkapita, human capital formation dan biaya akses mempengaruhi adopsi dari internet.
•
Sylla(2003) menyatakan infranstruktur telepon dan literacy berpengaruh dalam adopsi internet.
•
Dewan(2005) menyatakan GDP per kapita berpengaruh dalam pengembangan teknologi komunikasi.
Penelitian ini menyarankan sebuah daftar dari feature penting yang sangat kritikal dalam pengembangan internet-semakin sama dengan negara maju semakin berkembang internet : •
Level kompleksitas ekonomi
•
Keterbukaan politik(demokrasi)
•
Edukasi masyarakat
•
Konfigurasi ekonomi, terutama yang berkaitan dengan sektor jasa.
Hambatan kesamaan (conduciveness) struktur dimudahkan dengan adanya globalisasi. Bagaimana keterhubungan global (global linkage) membangun kapasitas internet pada masyarakat yang mempunyai kekurangan struktur dalam membangun internet scara massal: •
Perusahaan asing membawa sistem e-market internal mereka sehingga meningkatkan kehadiran internet di negara tempat perusahan berada.
•
NGO, Organisasi non pemerintah aktif memprogandakan internet, dan pengembangan jaringan.
•
Pariwisata internasional juga meningkatkan lalu-lintas internet pada negara tersebut.
Tujuan penilitian ini adalah untuk menyediakan uji secara empiris mengenai pengaruh globalisasi pada internet capacity atau pengembangan internet, dengan menggunakan struktur conductiveness yang konstan. Jika terbukti globalisasi mendukung IT, dan
Kelompok 206- Adrianus Wisnu Kurnawan 120400005X Ardi Darmawan 120400013Y struktur conduciveness berperan penting dalam keberhasilan, maka bagi organisasi yang berkepentingan dapat menargetkan bantuan ke negara atau populasi secara efisien. Methods •
Penulis menggunakan kumpulan data secara waktu – analisis lintas sektor tahunan dari negara berkembang antara tahun 1995-2000
•
Metodologi mengijinkan untuk menganalisa perubahan sesuatu antar waktu pada dependent variable.
•
Penelitian ini menggunakan ordinary least square model with panel corrected standart error.
•
Dependent variablenya adalah jumlah mentah internet host secara pertahuan dari negara berkembang(1995-2000). Host berarti sebuah komputer dengan akses dua arah ke internet.
•
Generic modelnya Yit = α+β Yi ,t-1+β X ki,t-1+ εi,t
Yit adalah internet dependent variabel untuk negara i, pada waktu t dan Yi
,t-1
adalah
vaiabel pada satu tahun sebelumnya. X ki,t-1 adalah vector dari covariates penting dari pada satu tahun. Structural Conduciveness Covariates 1. Infrastuktur dan lingkungan-lingkungan institusi. 2. Persentase pekerja yang bekerja pada sektor pelayanan masyarakat. 3. Lingkungan politik di suatu negara. 4. Persentase tingkat populasi dunia terhadap populasi di suatu negara.
Globalization Covariates 1. Globalisasi ekonomi a. Perdagangan antar negara. b. Investasi langsung dari negara asing
Kelompok 206- Adrianus Wisnu Kurnawan 120400005X Ardi Darmawan 120400013Y c. Bantuan ekonomi. Ketiga indiktor ini menunjukkan konektivitas sebuah negara dengan negara lain di dunia melalui barang mentah maupun manufaktur dan permodalan. Secara teori, suatu negara yang pada umumnya memiliki peringkat tinggi pada perdagangan, investasi, dan bantuan memiliki keunutngan dalam mengembangkan sektor komunikasi lebih lanjut seiring dengan semakin insentif komunikasi yang terjalin, pengembangan wilayah, hubungan perdagangan, investasi, dan rekanan bantuan yang kuat melalui teknologi internet. 2. Globalisasi pada dimensi sosial Parwisata pada suatu negara akan menambah permintaan terhadap komputer, ISP dan infrastruktur pendukung secara otomatis.
Analisa
Pada tabel pertama memperlihatkan bahwa keempat structural condusiveness covariates secara kuat memprediksi perkembangan internet dalam perkembangan dunia. Equation 1 mengindikasikan waktu perkembangan internet. Equation 2, 3, dan 4 mendemonstrasikan keterbukaan secara politik, pekerja pada sektor pelayanan masyarakat dan tingkat populasi menunjukkan kontribusi terhadap perkembangan internet secara positif dan signifikan.
Kelompok 206- Adrianus Wisnu Kurnawan 120400005X Ardi Darmawan 120400013Y
Pada tabel 2 menunjukkan pentingnya globalisasi pada penerapan Internet pada perkembangan suatu negara. Secara singkat, dikarenakan urbanisasi mendorong perdagangan dan menarik pihak asing untuk berinvestasi, hal ini membuktikkan matriks globalisasi populasi-ekonomi inti dari penerapan teknologi. Diskusi Hasil yang didapat menunjukkan bahwa structural condusiveness dan globalisasi penting dalam penerapan Internet pada perkembangan negara. Meskipun kekondusifan terhadap dijitalan teknologi akan nenghambat pada penerapannya, kontak global dengan masyarakat yang sudah terdijitalisasi akan mendorong tingkat pengadaptasian diantara masyarakat yang berkembang. Hasil yang didapat juga memperlihatkan arus global masyarakat, uang, dan informasi mengikuti jalur yang ada pada masyarakat terdahulu, kesolidan jalur mendasari pada struktur kondisi yang mendukung kebutuhan akan komunikasi – demokrasi yang mendorong perdagangan dan pariwisata, sektor pelayanan mendorong permintaan dari luar dan perdagangan maya, serta populasi yang padat mendukung ke arah kota megapolitan yang berkonsentrasi pada tenaga kerja dan pemakai pasar. Meskipun perkembangan teknologi tanpa kabel dan inovasi lainnya akan merubah hasil yang didapat pada kedepannya, hasil yang ada mengarahkan kita pada optimis yang kuat pada perkembangan internet. “Jump-starting” penerapan internet pada infrastruktur, demokrasi, dan pangsa pasar akan menjadi persaingan yang memuncak.