Juli-Agustus 2013 M Ramadhan1434 H
ii | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Salurkan zakat dan infak anda melalui rekening:
BRI Syariah Zakat : 701311637555, Infak : 701311631477
BCA Syariah Zakat : 0011555510 Infak : 00777711
hikmah
Yaa ayyuhal-ladziina aamanu kutiba ‘alaikumush shiyaamu kamaa kutiba ‘alal-ladziina min qablikum la’allakum tattaquun (a) Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (QS Al-Baqarah:183).
©shutterstock.com
2 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Banyak Masjid Baru Dibangun di Amerika
Washington DC, Islamic Center
kha zanah
B
eberapa waktu yang lalu, sebuah masjid baru dibangun di Amerika Serikat (AS), tepatnya di Rowland Heights. Ini merupakan salah satu bukti, pembangunan masjid sedang merebak di AS, baik di
Daftar Kuota Sementara Haji 2013 Setiap Provinsi
P
emerintah Saudi Arabia melakukan pemotongan kuota haji terhadap seluruh negara sebanyak 20 persen dengan alasan Masjidil Haram sedang direnovasi. Imbasnya pengurangan kuota jamaah haji dari Indonesia dari yang sebelumnya 211.000 orang menjadi 168.000 orang untuk 33 provinsi di Indonesia. Berdasarkan keputusan Menteri Agama No 121/ 2013, Indonesia mendapatkan jemaah haji reguler dengan jumlah kuota 155.200 orang dan kuota haji khusus 13.600 orang. Daftar total jumlah kuota jamaah haji reguler dan pedamping; Aceh ( 3.140), Sumut ( 6.588), Sumbar (3.599), Riau (4.036), Jambi (2.108), Sumsel (5088), Bengkulu (1.292), Lampung (5.026), Babel (732), Kep.Riau (795), DKI Jakarta (5.668), Jabar (30.088), Jateng (23.717), DI Yogyakarta (2.474), Jatim (27.323), Banten (6.834), Bali (512) NTB (3.596), NTT (521), Kalbar (1.872), Kalteng (1.080), Kalsel (3.050), Kaltim (2.256), Sulut (561), Sulteng (1.407), Sulsel (5.777), Sultra (1.347), Gorontalo (714 ), Sulbar (1.155), Maluku (569) , Malut (853), Papua Barat (569), Papua (853).
negara bagian California Selatan maupun di daerah lainnya. Jumlah masjid pun meningkat secara signifikan di daerah Mission Viejo, Irvine, Anaheim, Reseda, Rancho Cucamonga, Rosemead, Diamond Bar dan Tustin. Beberapa masjid baru lagi juga direncanakan akan dibangun di Temecula, Ontario, Lomita dan Corona. Fenomena pembangunan banyak masjid baru ini, terutama di Rowland Height menjadi sorotan publik AS. Masjid baru ini didanai sepenuhnya oleh kaum muslim setempat, yang telah menetap di daerah tersebut sejak tahun 1960. Hal ini menarik karena sebelumnya setiap ada pembangunan masjid baru pasti didanai oleh pihak asing. Hal ini bisa ditelisik karena pemerintah AS sendiri memperketat pengawasannya pada investasi asing, terutama dari negara-negara Islam, sejak peristiwa teroris 11 September. Kaum muslim di AS juga enggan menerima bantuan dari pihak asing. “Ini mengubah pandangan mereka,” kata Direktur Dewan Syura Islam California Selatan, Shakeel Syed, seperti dikisahkan di Los Angeles Times. (republika.co.id).
“Sementara untuk total kuota jamaah haji khusus sebanyak 12.899 jamaah haji, dan kuota petugas haji khusus berjumlah 701 orang,” ujar Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah, Anggito Abimanyu saat konferensi pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/6/2013)
Anggito mengatakan, pihaknya telah memperhitungkan dengan matang sehingga kuota tersebut sudah termasuk dengan petugas haji. “Kita berpedoman 80 % jamaah haji yang telah lunas BPHI, sementara yang 20% akan masuk sebagai kuota cadangan jamaah haji 2014,” jelasnya. (tribunnews. com)
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 3
Puasa dari Segi Kesehatan
W
ahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (QS Al-Baqarah:183). Karena begitu pentingnya puasa bagi makhluk hidup, maka hampir semua peradaban sejarah manusia mengenal ritual puasa. Mesir Kuno dalam kitab sucinya menyebut puasa itu sebagai dari ajaran agamanya. Budha, Hindu dan Yahudi menjadikan puasa sebagai ritual dan terapi kesehatan. Socrates adalah ilmuwan yang pertama kali menulis tentang puasa dan pengaruhnya terhadap percepatan proses kesembuhan bagi orang sakit. Puasa juga menjadi sebuah ritual bagi hewan dan tumbuhan agar mereka kembali menjadi segar dan bugar. Karena itu, Al-Quran menyebut orang terdahulu juga berpuasa. Ilmuwan modern juga menyatakan hal yang sama bahwa puasa mampu mempercepat kesembuhan
FAKTA
orang sakit, demikian hasil penelitian Hikolep Bilue. Orang-orang yang tinggal di kota seharusnya mampu merutinkan puasa 3 atau 4 minggu dalam setahun jika mereka ingin tetap sehat dan usia mereka menjadi semakin panjang. Peraih Nobel Internasional dalam bidang kesehatan, Krissis Karel, menyebut puasa adalah ritual semua peradaban. Menahan lapar sebentar saja, katanya, akan menghasilkan kesehatan yang sangat luar biasa. Michael Angela, seorang wanita yang berumur lebih dari 100 tahun, pernah ditanya tentang rahasia usia panjangnya. Jawabannya, karena dia merutinkan puasa dalam hidupnya. Puasa satu hari mampu mengeluarkan racun yang telah tersimpan selama 10 hari. Oleh karena itu, Islam mewajibkan puasa 30 hari ditambah 6 hari pada bulan Syawal agar sepanjang hari manusia tetap sehat terbebas dari racun dan penyakit. Alan Saury menyatakan bahwa puasa menjadikan badan sehat dan bergairah. Hasil wawancaranya dengan para lanjut usia (lansia) yang rajin berpuasa menjelaskan bahwa walaupun usia orang yang membiasakan diri untuk berpuasa itu melebihi 70 tahun, tetapi mereka masih tetap dapat beraktivitas, baik di perkebunan maupun di perindustrian. Sebuah keilmiahan dari Al-Quran yang terbukti secara ilmiah. Al-Quran telah menyebutnya pada 14 abad yang silam dan kini ilmu pengetahuan baru membuktikannya. (Great Quran Maghfirah Pustaka)
58,96 persen
11, 3 juta orang Rp.89,4 triliun
Warga Jakarta mudik ke berbagai daerah asal pada lebaran 2012
Jumlah pemudik dari H-7 hingga H+3 pada lebaran 2012
tribunnews, 24 Agustus 2012
kompas, 23 Agustus 2012
Jumlah uang tunai yang dibutuhkan masyarakat menghadapi mudik lebaran 2012 Bank Indonesia, 2012
kha zanah
4 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Ramadhan Memperkuat Solidaritas Sosial suluh
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah (2):183) ©shutterstock.com
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 5
“Segenap Pengurus dan Amil BAZNAS mengucapkan selamat menunaikan ibadah shaum (puasa) Ramadhan kepada kaum muslimin/muslimat di seluruh tanah air. Semoga Ramadhan tahun 1434 H ini dapat kita jalani lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.” Bulan suci Ramadhan yang penuh kemuliaan dan bertaburkan rahmat telah hadir di tengahtengah kita. Mari persiapkan diri untuk menunaikan ibadah shaum (puasa) Ramadhan tahun 1434 H dan memperbanyak ibadah sunnah di siang dan malam hari Ramadhan sesuai dengan tuntunan syariah. Mari kita renungkan sedikitnya lima hikmah ibadah puasa yang perlu dipahami oleh setiap muslim. Yaitu: Pertama, puasa menumbuhkan kesadaran untuk selalu ikhlas dan memelihara kejujuran kare na Allah Swt. Kedua, puasa melatih kesabaran, keuletan, dan ketangguhan dalam meng hadapi berbagai kesulitan dan permasalahan hidup yang silih berganti. Ketiga, puasa adalah perisai dari perbuatan buruk. Hal ini sesuai dengan tujuan puasa untuk membentuk manusia bertakwa. Ketakwaan mengandung makna kehati-hatian untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang atau menimbulkan kemudharatan. Meskipun tidak ada manusia yang melihat atau mengetahuinya, Allah menyaksikannya. Keempat, puasa melatih pengendalian diri yang harus tercermin dalam ucapan, perbuatan, dan bahkan pengendalian diri dalam mengumpulkan dan menggunakan harta menurut keridhaan Allah. Kelima, puasa menumbuhkan kasih sayang kepada sesama manusia, terutama orang-
orang lemah, fakir, miskin dan sebagainya. Hikmah yang kelima di atas relevan dengan kondisi umat dan bangsa dewasa ini. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memicu kenaikan harga barang perlu dikendalikan dampaknya supaya tidak menimbulkan keputus-asaan di kalangan masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah, merebaknya kejahatan, tindakan kekerasan, dan sebagainya. Kondisi sosial ekonomi bangsa kita yang begitu kompleks harus dihadapi dengan memperkuat solidaritas sosial. Penguatan solidaritas sosial yang tercermin dalam perbuatan menolong dan mengangkat derajat kehidupan kaum fakir dan miskin, akan memberikan kepercayaan diri dan optimisme bahwa mereka tidak sendirian dalam mengatasi persoalan hidup. Hasil penelitian sebuah lembaga internasional yang menyimpulkan bahwa muslim Indonesia paling dermawan, hendaknya berdampak positif terhadap upaya penanggulangan kemiskinan di tanah air kita. Kemiskinan dan musibah, seperti gempa yang terjadi barubaru ini di Aceh dan Lombok, haruslah dirasakan sebagai keprihatinan kita bersama. Kontribusi umat Islam terhadap persoalan kemanusiaan universal akan terwujud sebagaimana diharapkan, apabila kita mampu membangun dan mengembangkan solidaritas sesama umat Islam sendiri sebagai titik pangkalnya.
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua Umum BAZNAS
Rasulullah Saw. bersabda,:”Engkau lihat orang-orang mukmin dalam keadaan saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuhnya sakit, maka anggota tubuh lainnya akan merasakan panas dingin (demam).” Dalam kaitan ini, penunaian zakat, infak dan sedekah tidak cukup hanya karena dorongan kewajiban dan mengejar pahala akhirat semata. Tetapi haruslah dihayati juga sebagai manifestasi kasih sayang dan solidaritas sosial sebagai umat. Solidaritas itulah yang akan melahirkan kekuatan pada umat ini. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah Saw.,:”Orang yang selalu berbuat kasih sayang, maka akan memberikan kasih sayang kepadanya Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kasihilah semua yang ada di bumi, maka kamu akan dikasihi oleh Dzat (Allah) yang ada di langit.”(HR Abu Dawud dan Turmudzi). Dalam kesempatan ini , segenap Pengurus dan Amil BAZNAS mengucapkan selamat menunaikan ibadah shaum (puasa) Ramadhan kepada kaum muslimin/muslimat di seluruh tanah air. Semoga Ramadhan tahun 1434 H ini dapat kita jalani lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Semakin memperkuat solidaritas sosial di tengah kehidupan bangsa. Amiin.
suluh
6 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Salam,
salam
Alhamdulillah, bulan suci Ramadhan yang dinantikan telah datang kembali di tengah-tengah kita. Rasa bahagia pun hadir. Sebab, selama sebulan penuh kita akan dicurahi rahmat, keberkahan, dan ampunan Allah. Sebagai bukti kegembiraan itu, kita isi Ramadhan ini dengan berbagai ibadah. Kita pun berbagi dengan kaum dhuafa. Berbagi, memang, jadi salah satu ibadah yang begitu hidup di bulan Ramadhan ini. Tapi, masalahnya, bagaimana kita harus berbagi dan apakah berbagi ini harus di Ramadhan saja? Karena itu, majalah Zakat edisi Ramadhan mengangkat tema Ramadhan, Momentum Berbagi, dengan menyajikan tiga tulisan pada rubrik Zakat Utama. Yaitu, Ramadhan Bulan Berbagi, Menjaga Semangat Berbagi, dan Banyak Memberi, Banyak Mendapat. Untuk mendukung tema ini, kami juga tampilkan sosok Iskandar Zulkarnain pada rubrik Inspirasi: Zakat Mandatangkan Pertolongan Allah. Majalah zakat edisi Ramadhan ini juga dilengkapi dengan halaman sisipan, yang berisi tentang Puasa ala Rasululullah Saw., Hikmah Ramadhan, ulasan buku-buku yang bisa dibaca pada waktu bulan suci Ramadhan kali ini, tentunya setelah bertadarus Al-Quran, dan tradisi puasa di bebagai daerah. Mudah-mudahan yang disajikan majalah Zakat ini bermanfaat, antara lain, bisa menambah ilmu pengetahuan dan menginspirasi pembaca dalam hal berbagi dan menjalankan amal saleh lainnya baik di Ramadhan ini maupun setelah Ramadhan. Selamat menjalankan shaum Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya di dalam Ramadhan.
Majalah ini diterbitkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Dewan Redaksi Prof Dr. Didin Hafidhuddin, Teten Kustiawan, M. Fuad Nasar, M.Sc, Hermin R. Rachim, Ndari Rumi Widyawati, Nuri konsultan Media rubudesign.co Redaksi Karsono Tadjudin, Sunan Hasan, Fotografer Miroslav Arofich Dika Kurniawan Desain Grafis Gunadi Gaisani, Miroslav Arofich Redaksi dan Iklan Jl. Kebon Sirih Raya No. 57 Jakarta Pusat. Tlp. (021) 3904555 Fax. (021) 3913777 www.baznas.or.id
01 Hikmah
4
26
16
PROGAM BAZNAS
42 CATATAN ZAKAT
Aris Muftie
14 KAIDAH
SULUH
INSPIRASI
Mutiara Hikmah
02 Khazanah 10 WAWANCARA
Syarat Harta Objek Pajak
28 Dunia Zakat
Di Kuwait, Perusahaan Tak Bayar Zakat Dipenjara 30 OPINI Ramadhan Saat untuk Meraih Cinta-Nya 32 TOKOH AR Fachuddin: Pemimpin yang Bersahaja 34 Kiprah Bank Sampah Ya Bunayya-Baznas Berdayakan Warga Dhuafa 36 TANYA JAWAB 38 Sirah Muhammad Al-Fatih: Sang Penakluk Yang Saleh & Cerdas 41 MAS ZAKI
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 7
zakat utama
Ramadhan, Bulan Berbagi
T
amu agung, Ramadhan, telah datang kembali di tengah-tengah umat Islam. Mereka bahagia karena Ramadhan adalah bulan yang dipenuhi dengan berkah, rahmat, dan ampunan Allah Swt. Setiap Ramadhan tiba, Rasulullah Saw. menyampaikan kabar bahagia ini kepada para sahabatnya, dengan sabdanya: ”Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-
pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.”(HR Ahmad). Itu satu keutamaan Ramadhan. Keutamaan lainnya, pada bulan suci Ramadhan setan-setan dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, dan pintupintu surga dibuka. Rasulullah Saw bersabda: “Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR Muslim). Menurut Syaikh Ibnu Utsaimin, pintu-pintu surga dibuka pada bulan
suci ini, karena banyaknya amal yang dikerjakan dan sekaligus untuk memotivasi umat Islam agar melakukan kebaikan. “Pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Setan-setan diikat kemudian dibelenggu dan tidak dibiarkan lepas seperti pada bulan selain Ramadhan,” tulis Syaikh Utsaimin dalam Majalisy Syahri Ramadhan. Beberapa keutamaan lainnya, Ra madhan adalah bulan tarbiyah untuk mencapai derajat takwa, diturunkannya Al-Quran, terdapatnya malam mulia dan penuh keberkahan (Lailatul Qadar), bulan dilipatgandakannya amal saleh, salah satu waktu dikabulkannya doa, dan penghapus dosa dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya.
8 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
zakat utama
Ya, betapa tak gembira umat malam ketika orang-orang dalam Islam mendengar berbagai keadaan tidur.” (HR Ahmad, Ibnu keutamaan itu. Kegembiraan itu Hibban, dan Baihaqi). Yang disebutkan dalam hadis mereka tunjukkan dengan cara mengisi bulan suci ini dengan itu, seperti puasa, shalat malam, de kah, dan perkataan yang berbagai ibadah, baik yang sunat se muanya ada pada bulan maupun yang wajib. Maka, tak baik, se heran kalau kemudian, pada bulan suci Ramadhan ini. Jadi, kalau Ramadhan masjid-masjid atau seseorang menjaga puasanya dari mushalla-mushalla penuh dengan kata-kata yang buruk dan tidak kan jamaah shalat Isya, shalat tarawih, bermanfaat, lalu mengerja sedekah, dan pengajian atau tadarus Al- shalat tarawih, dan ber maka balasannya adalah surga. Quran. Dengan adanya berbagai Yang tak kalah semaraknya adalah kegiatan berbagi. Mereka stimulus itu wajar kalau umat Islam melakukan kegiatan buka bersama jadi giat berbagi. Bulan Ramadhan dengan para anak yatim piatu dikenal sebagai bulan berbagi atau atau dengan rekan sekantor atau Syahrul Muwasyah. “Ini adalah momentum teman sekampung mereka di hotel, di perkantoran atau di kompleks perumahan. Ada juga yang berbagi dengan pergi ke panti asuhan. Mereka Rasulullah Saw. bersabda, memberi berbagai “Siapa yang memberi makan kebutuhan warga berbuka bagi orang yang berpuasa, panti, seperti uang dan maka ia mendapat pahala orang itu pakaian. tanpa mengurangi sedikit pun pahala Dengan memberi puasanya. “(HR Tirmidzi). makan buat berbuka, doanya juga insya Allah dikabulkan. Sabda Nabi Saw, ada tiga orang yang doanya tidak kepedulian dan ditolak. Yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika cinta kasih kepada sesama. Lapar berbuka, dan orang yang terzalimi. dan haus yang kita rasakan saat shaum mengajarkan kepada kita (HR Tirmizi). Lebih dari itu, orang yang akan kepedulian kepada saudara berpuasa lalu bersedekah, maka kita fakir miskin yang kerap pahalanya adalah surga. Sabda merasakannya sehari-hari,” kata Rasulullah Saw; “Sungguh di surga Ustadz Bobby Herwibowo. Manusia akan mendapat terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari pertolongan Allah Swt selagi dalam dan bagian dalamnya dapat ia mau berbagi dan menolong Sabda Rasulullah dilihat dari luar”. Para sahabat sesama. bertanya,” Untuk siapa ruangan- Saw,”Sesungguhnya kalian akan ruangan itu, wahai Rasulullah,” diberi pertolongan dan akan diberi Jawab beliau,”Untuk orang yang rezeki oleh Allah Swt., manakala mau menolong dan berkata baik, memberi makan kalian (kepada orang lain), selalu berpihak, membantu, serta mau berpuasa, dan mengerjakan shalat memberikan kepada orang-orang
yang lemah dan menderita dalam kehidupannya. (HR Muslim) Bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan kemurahan (Syahrul Judd). Umat Islam berbagi pada bulan suci ini karena dianjurkan dan dilakukan oleh Rasulullah Saw. Anas radhiallahu anhu menyampaikan, Ditanyakan kepa da Rasulullah Saw.,” Sedekah manakah yang paling utama?” Rasulullah menjawab,”Sedekah di bulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi). Menurut Staf Ahli BAZNAS Dr. Irfan Syauqi Beik, ajaran Islam memang mendorong umatnya untuk berbagi. “Jangan sampai sepanjang hidupnya seseorang tak pernah berbagi. Dia harus merasakan indahnya berbagi. Maka, ada kewajiban zakat fitrah. Zakat fitrah itu kan zakat yang tidak didasarkan pada nishab dan syaratnya juga sederhana. Yaitu, jika seseorang punya kelebihan makan, maka ia wajib membayar zakat fitrah,” katanya. Bagi Irfan, Ramadhan adalah bulan training untuk merasakan indahnya berbagi. “Puasa itu disamping merupakan ibadah mahdah, tapi pada saat yang sama ia punya sisi sosial, yaitu bagaimana mendorong orang punya kepedulian terhadap sebagian yang lain. Karena, tidak semua orang bisa makan, dan minum. Pendeknya, kita dilatih untuk punya kepekaan dan kepedulian sosial, di samping punya efek lain, seperti kesehatan,” kata dosen Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor itu. Ada juga yang menyatakan, Ramadhan adalah momen menebar cinta untuk sesama. Ini kesempatan untuk saling berbagi berbagai hal, seperti ilmu, perhatian, dan harta untuk sebanyak-banyaknya umat
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 9
Menjaga Semangat Berbagi S
etelah keluar dari Ramadhan ini, umat Islam seharusnya tetap menjadi insan yang suka berbagi. Tapi, dari pengalaman yang sudahsudah, ternyata setelah Ramadhan umat Islam mulai mengendurkan lagi semangat berbaginya. Berbagi hanya jadi kegiatan musiman. Ramai di saat Ramadhan dan sepi kembali di luar Ramadhan. Hal itu terjadi, kata Irfan Syauqi Beik, karena adanya ke salahan dalam memahami hakikat Ramadhan. “Ramadhan ini bulan latihan. Kita dilatih berbagi, berpeduli, melakukan shalat berjamaah dan lainnya. Setelah setahun, nanti di-charge lagi oleh Ramadhan agar tahun berikutnya ia bisa menjaga semangat beribadah itu. Begitu turun semangatnya, di-charge lagi. Jadi, seperti itu esensi Ramadhan,” jelasnya. Untuk bisa menjaga hasil-hasil Ramadhan ia menyarankan agar umat Islam selalu berjamaah. Karena itu, menurut dia, umat Islam perlu lingkungan yang mendukung, perlu istri yang salehah atau suami yang saleh. “Kita mulai dari lingkungan keluarga dulu. Yaitu, membangun keluarga yang punya visi beragama dan hidup yang sama,” katanya.
Hal itu dicontohkan Rasulullah Saw, antara lain, beliau mengajak istrinya untuk ber’itikaf. “Jadi, bulan Ramadhan ini harus dijadikan bulan training supaya keluarga kita punya visi hidup yang sama. Misalnya, bangun bersama sebelum subuh untuk sahur atau tahajud bersama. Artinya, semua bangun pada saat yang sama, semua baca Al-Quran pada waktu yang sama, semua pergi ke masjid pada waktu yang sama dan berbagi pada waktu yang sama,”paparnya. Kalau muncul kesadaran itu tentu diharapkan akan memberikan pengaruh kepada semua anggota keluarga. “Begitu keluar dari Ramadhan, kalau ayah agak turun semangat ibadahnya, anaknya yang mengingatkan. Kalau semangat ibadah anaknya yang turun, ibunya yang mengingatkan. Kalau istri yang turun semangatnya, suaminya yang mengingat. Jadi, ada nuansa saling mengingatkan dalam keluarga. Maka, tidak bisa istiqamah itu sendirian. Itu berat,”katanya lagi. Setelah membangun keluarga yang kuat, langkah selanjutnya adalah membangun lingkungan yang lebih besar, seperti lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja. “Kita bangun
zakat utama
juga suasana berjamaah, misalnya mengadakan ka jian Islam. Kita budayakan semangat berbaginya. Kalau vi si nya sama, maka kita akan punya lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja yang bagus,”tegasnya. Orang itu beramal sesuai dengan yang dipahaminya. Maka, selain harus selalu berjamaah, agar istiqamah, khususnya dalam berbagi, umat harus diberi pemahaman yang benar, misalnya tentang ha ki kat zakat atau Ramadhan. Ia akui bahwa bersedekah yang paling afdhal itu adalah di bulan Ramadhan. “Tapi, yang harus kita pahamkan ada lah bagaimana mem per tahan kan semangat berbagi ini pasca Ramadhan.” Ciri orang yang puasanya diterima Allah Swt, antara lain, se telah seseorang selesai melaku kan suatu ibadah, ada perbaikan pada dirinya. “Kalau di bulan Ramadhan jadi muzakki atau munfik yang luar biasa, kemudian di luar Ramadhan dia tidak jadi muzakki luar bisa lagi, berarti Ramadhannya gagal. Sebab, yang dihasilkan adalah pribadi yang tidak lebih baik. Karena itu, hal ini harus disampaikan pada umat oleh para juru dakwah,”katanya.
10 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Banyak Memberi, Banyak Mendapat wawancara
Bulan suci Ramadhan begitu semarak disambut dengan berbagai ibadah. Masjid pun sarat jamaah tarawih dan pengajian. Aktivitas berbagi pun ada di mana-mana dan dilakukan oleh siapa saja yang kebetulan punya rezeki.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 11
Apakah sesungguhnya makna Ramadhan dilihat dari sisi ekonomi dan spiritual? Untuk itu, redaksi Zakat mewawancarai Dr. Aries Muftie, Berikut hasil wawancaranya: Menurut Bapak, apa makna Ramadhan dilihat dari sisi spiritual? Bulan Ramadhan itu bulan suci, bulan terbaik. Di dalamnya ada ibadah puasa, ibadah yang semata-mata hanya untuk Allah Swt. Kita sebenarnya bisa berpura-pura berpuasa, tapi karena puasa itu hanya untuk Allah, kita tidak mau melakukan kepura-puraan itu. Ibadah puasa itu menyucikan ruh, jiwa, dan pikiran kita. Maka, setelah Ramadhan, kita kembali fitrah, seperti terlahir kembali. Kalau diri kita dianggap suatu mesin, maka puasa itu bisa dinamakan sebagai overhaul (turun mesin). “Mesin” diri itu tidak melakukan suatu kegiatan. Dia dicuci dan istirahat. Kalau di bulan Ramadhan masih dipakai juga untuk yang lainlain, sehingga kita tak bisa suci lagi, itu salahnya. Bulan pencucian ini, bahkan ditutup dengan zakat fitrah. Artinya, selain untuk membangun dan melahirkan kesalehan individu, Ramadhan juga dijalankan untuk membentuk kesa le han sosial. Itu paling penting. Sebab, kita diciptakan oleh Allah Swt itu sebagai hamba Allah untuk mengabdi dan mewakili Allah. Tuhan itu menciptakan dan memelihara. Berarti, kita di dunia ini juga harus menciptakan sesuatu yang menambah kemakmuran bumi ini dan memelihara ciptaan Tuhan. Dalam pekerjaan kita sebagai hamba Allah, lewat Ramadhan ini kita diingatkan untuk memelihara atau memakmurkan bumi ini melalui zakat, infak, dan sedekah itu. Ya, kita diingatkan bahwa ada bagian yang bukan milik kita. Kita dingatkan, tidak
semua yang diciptakan Tuhan itu mampu secara ekonomi. Ada juga orang-orang yang tidak mampu secara ekonomi. Ini tentu menjadi perhatian kita. Bagaimana pengaruh Ramadhan terhadap kehidupan ekonomi? Ramadhan jelas ada pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi. Ada yang mengatakan, puasa itu salah satu hikmahnya adalah untuk mengingat kan kita kepada orang yang menderita. Ya, saya setuju, tapi tak sepenuhnya setuju. Sebab, kalau begitu, orang yang menderita kelaparan tak usah puasa lagi. Dia sudah kelaparan, kok disuruh puasa. Tujuan puasa adalah pencucian diri yang bukan hanya milik orang kaya, tetapi juga punya orang miskin. Semua manusia harus melakukan pencucian diri. Ramadhan dari makna ekonomi, saya melihatnya begini. Saya diajari ustadz saya, kalau kita punya pendapatan, orang miskin sekalipun, maka seharusnya, niat kita adalah1/3nya untuk Allah, 1/3-nya untuk diri dan keluarga, dan 1/3-nya lagi untuk tabungan dan investasi. Zakat itu 2,5 %, tapi kalau kita mau dapat rezeki yang lebih, istilahnya the more you give the more you get, maka zakat, infak dan sedekah (ZIS) seharusnya 1/3 dari pendapatan kita. Saya percaya, Bill Gates jadi orang terkaya di dunia, karena dia menyedekahkan lebih dari 50% pen dapatannya. Bahkan, harta warisannya sudah dibuat. Dia panggil anakanaknya, bahwa mayoritas warisannya akan diberikan ke Yayasan Bill Gates untuk orang miskin. Ada ustadz yang bilang, tidak ikhlas sekalipun, misalnya cari popularitas atau alasan lain bukan untuk Tuhan, kalau seseorang bersedekah, tidak
Aries Muftie Ketua Umum Asosiasi Baitul Mal wat Tamwil Seluruh Indonesia (ABSINDO)
apa-apa. Tuhan tetap akan memberi keuntungan kepada dia 10 kali. Tapi, kalau dia ikhlas, maka pahala atau keuntungannya seperti yang dinyatakan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, yaitu 700 kali. Kalau kita bicara soal ekonomi, seharusnya kita wawancara bersedekah. Sebab, yang 10 kali itu kita tidak berbicara soal akhirat saja, tapi soal dunia. Dan belum tentu nilainya uang. Tapi, bisa dinilai dengan uang. Kita tidak tahu akan terjadi musibah atau tidak. Tapi, Allah sudah mengatakan bahwa sedekah itu mencegah bencana. Misalnya, karena kita bersedekah, yang seharusnya sakit, menjadi tidak sakit. Sakit itu biayanya berapa. Kalau kita maknai, puasa itu nilai ekonomisnya tinggi. Dengan kita berpuasa seharusnya konsumsinya berkurang, karena makan yang semula 3 kali jadi 2 kali. Bayangkan kalau yang satu kali kita evaluasi, kita tahan akhir bulan, kita zakatkan, baik itu zakat mal maupun zakat fitrah, maka satu kali makan jutaan orang akan luar biasa manfaatnya. Kalau bisa menghemat, kita bisa membantu kaum dhuafa. Bagaimana kaitan Ramadhan dengan solidaritas sosial? Pada waktu puasa kita dididik agar berempati pada orang yang-orang men derita. Ketika itu, kita memang lagi mengarah ke kesucian diri. Kita te ngah mentaati perintah Allah. Di
12 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H Quran Surat Al-Ma’un jelas sekali, bila kita tak peduli dhuafa, maka kita telah mendustakan agama. Ya, dalam bu lan suci kita tidak ingin membohongi Tuhan. Maka, kita harus punya kepe dulian sosial. Kita akhiri puasa dengan mengeluarkan zakat mal dan zakat fitrah. Yang namanya promosi ZIS, itu di bulan Ramadhan. Istilahnya, bulan minta-minta buat orang yang mem bu tuhkan uang, walaupun kadangka dang budaya itu bertentangan dengan etika Islam. Etika Islam itu kan, tidak mulia kalau minta-minta. Tapi, sayangnya di bulan Ramadhan banyak pengemis. Kalau mau ber bagi kepada mereka, lebih baik memberikan ke badanbadan amil zakat seperti BAZNAS, yang selain punya wawancara program kon sumtif, juga ada program produktifnya. Jadi, Ramadhan itu bisa dikatakan sebagai momentum untuk berbagi? Memang Ramadhan itu bulan un tuk berbagi dan mensucikan diri. Mensucikan diri itu, artinya dia tidak boleh egois atau mementingkan diri sendiri. Bulan untuk mengingatkan, sebenarnya kita diciptakan Tuhan untuk mewakili Tuhan. Lalu pada saat meninggal, kita khusnul khatimah. Yaitu, meninggalkan tiga warisan. Pertama, anak yang saleh, yang bisa mendoakan orang tuanya dan yang bisa mewariskan dunia dan siap memakmurkan bumi. Anak saleh itu bukan hanya anak kandung, tapi termasuk juga anak spiritual. Kalau saya dulu di BAZNAS ketua, maka orang-orang di bawah saya adalah anak-anak saya. Kalau sekarang saya bekerja di sebuah perusahaan, anak buah saya itu anakanak saya. Kita harus memperlakukan mereka seperti anak kita. Maka, mereka juga harus kita ajari sehingga anak buah kita juga jadi saleh. Kedua, supaya menjadi anak saleh, maka kita mewariskan ilmu baik ke
pada anak kita maupun anak buah kita. Tentu ilmu yang bermanfaat. Maka, di Islam itu, ilmu tak boleh dipatenkan. Dipatenkan boleh-boleh saja, cuma dia hanya dapat pahala dunianya, yaitu berupa penghargaan. Di akhirat pahalanya mungkin berkurang, Kalau pahalanya mau yang 700 kali lipat, maka ilmu harus tidak dipatenkan. Ketiga, amal jariah yang bukan semata-mata sifatnya harta, tapi juga ilmu. Kalau kita seorang ahli, lalu waktu kita dipakai untuk mengajari yang miskin, berarti ada ilmu kita berikan. Kalau dievaluasi sama dengan harta. Contoh, seorang dosen mengajar 1 jam dibayar Rp5 juta. Begitu dipakai untuk orang miskin, berarti dia telah memberi sedekah Rp5 juta. Kita punya momentum berbagi, tapi mengapa jumlah penghimpunan zakat masih rendah dibanding dengan potensinya yang mencapai Rp217 triliun? Untuk menjawab ini saya ingin me ngutip penelitian seorang Doktor yang tim pengujinya saya. Intinya, dia melihat variable antara penerimaan zakat de ngan tingkat pendidikan, spiritualitas agama, kekayaan, pekerjaan, pajak, dan regulasi. Ternyata, semakin tinggi tingkat pendidikan, atau semakin kaya, itu tidak ada hubungannya de ngan zakat. Penerimaan zakat naik tapi tidak cukup signifikan. Begitu ju ga dengan spiritualitas agama. Bulan suci Ramadhan agak signifikan karena mengingatkan orang untuk zakat, tapi bukan peraturan. Yang signifikan pengaruhnya itu hanya pajak dan peraturan. Dengan adanya peraturan, walaupun belum resmi di pungut, itu sudah mulai ada kenaikan, apalagi ada insentif potong pajak. Jadi, khusus untuk zakat, ini harus seperti pada zaman Khalifah Abu Bakar r.a, yaitu memerangi. Artinya, zakat ini yang potensinya mencapai Rp217 triliun tidak mungkin tercapai kalau hanya mengandalkan iklan. Ada kenaikan, tapi tidak signifikan. Tidak
mungkin juga hanya memakai imbauan. Kalau mau siginifikan, peraturannya harus keras. Misalnya, dipenjara buat yang tidak membayar zakat. Lalu, yang menghimpunnya negara. Kenapa berbagi itu hanya di bulan Ramadan? Karena di otak kita tersetting bah wa bulan suci adalah bulan berbagi, maka berbaginya hanya pada bulan Ramadhan saja. Padahal seharusnya, sesuai fitrah kita setiap saat kita ha rus berbagi. Tak mungkin kita lahir ke dunia kalau tidak ada orang tua kita yang berbagi waktu, harta dan sebagainya. Persepsi bahwa berbagi itu hanya di bulan suci harus kita ubah. Apa yang harus dilakukan lembaga zakat agar berbagi itu tidak hanya di Ramadhan? BAZNAS tugasnya lebih fokus pada pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan. Untuk mengingatkan umat tentang pentingnya berbagi atau zakat, BAZNAS bisa menggandeng tangan para ustadz . Dalam hal promosi zakat, ada satu kesalahan cara-cara berdakwah kita. Kecuali beberapa dai yang baik. Saya pasti mengajar BUMN atau swasta tentang nilai, integritas, dan. technopreneurship. Dalam techno preneurship saya mengajarkan, saya selalu berderma, bukan karena saya saleh atau dermawan, tapi karena saya ingin untung. Peserta didik saya juga ingin untung, tapi tak tahu caranya. Saya katakan, “Anda kadangkadang menyuap pimpro karena Anda pikir, pimpro yang memberi rezeki. Kenapa Anda selalu mencari muka ke atasan? Karena, Anda pikir atasan yang menentukan nasib Anda. Anda terbiasa memberi suap kepada yang memberi rezeki. Tapi, salah sasaran. Sebab, pemberi rezeki yang sesungguhnya dan paling abadi adalah Allah. Maka, kita harus menyenangkan Allah. Ini yang harus disampaikan oleh para da’i kepada umat.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 13
Kegiatan Ramadhan BAZNAS Dapat Dukungan Luas B
ulan suci Ramadhan kembali hadir. Kehadirannya disambut gembira oleh segenap muslim dengan berbagai ibadah, baik yang sunah maupun yang wajib. Sebab, bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, dan ampunan Allah Swt. Kami juga menyambut Ramadhan itu dengan berbagai kegiatan. Tujuannya, antara lain, mengajak masyarakat untuk menyucikan hartanya dengan cara membayar zakat dan menjadikan zakat sebagai gaya hidup. Kegiatan tersebut antara lain; Pertama, Tarhib Ramadhan, yang kegiatannya berupa sosialisai zakat melalui kegiatan lari bersama pada 30 Juni 2013. Kedua, Orphanship. Pesantren kilat di atas Kapal TNI AL di Pulau Bidadari (18-20 Juli 2013). Pesertanya 300 orang anak yatim mustahik dan 100 anak muzakki. Akan diundang anak-anak mustahik dan muzakki dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Ketiga, Muzakki Gathering. Buka puasa bersama muzakki di Hotel Borobudur pada 18 Juli 2013. Keempat, Java Overland. Pemberian edukasi zakat kepada para siswa mampu untuk berbagi dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk madrasah diniyah di Pulau Jawa yang memerlukan bantuan sarana dan prasarana belajar. Kelima, Buka Puasa Bersama Anak Yatim di berbagai kota di Indonesia yang akan disiarkan langsung oleh media televisi
Hermin R. Rachim Corporate Secretary BAZNAS
(TV) nasional pada 24 Juli 2013. Dan keenam, Indonesia Berzakat dengan tema Sucikan Indonesia dengan Berzakat. Kegiatannya adalah sosialisasi zakat oleh Presiden SBY kepada masyarakat Indonesia di Istana Negara (15 Juli 2013). Kami bersyukur, berbagai kegiatan tersebut mendapat respon yang baik dari berbagai pihak, terutama para sponsor. Tahun sebelumnya, yang mau terlibat pada kegiatan kami hanya terbatas pada satu media, seperti MetroTV. Tapi, pada kegiatan menyambut Ramadhan kali ini sponsor atau mitra kerja kami meluas. Mitra kami dari surat kabar, antara lain Kompas, Media Indonesia, Republika, Jurnal Nasional, dan Pelita. Sedangkan dari media tv, selain Metrotv juga RCTI dan TransTV. Respon yang baik itu lahir karena kami mampu menawarkan kegiatan yang menarik dan bermanfaat, baik bagi mustahik maupun muzakki, termasuk juga buat para sponsor. Dengan berbagai kegiatan ini kami berharap, kesadaran masyarakat untuk berzakat semakin tinggi. Mereka terdorong untuk berzakat tidak lagi sendiri-sendiri, tapi melalui lembaga amil zakat. Karena dengan acara ini BAZNAS semakin dikenal oleh muzakki, diharapkan mereka juga membayar zakatnya ke BAZNAS. Selamat menunaikan ibadah pua sa dan ibadah lainnya pada bulan Ramadhan ini.
surat kebon sirih
14 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Syarat Harta Obyek Zakat kaidah program zakat baznas
©shutterstock.com
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 15
Irfan Syauqi Beik Staf Ahli BAZNAS
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan. Tidaklah mengherankan jika di antara untaian doa yang senantiasa dipanjatkan oleh Rasulullah Saw. menjelang datangnya bulan ini adalah ‘Allaahumma ballighnaa Ramadhaan’ (Ya Allah sampaikan kami pada bulan Ramadhan). Karena itu, momentum bulan suci ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin, dalam memperkuat dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
S
alah satu ciri keimanan dan bukti ketundukan kita terhadap ketentuan Allah Swt. adalah kesediaan untuk menunaikan ibadah zakat, infak dan sedekah (ZIS), dari setiap penghasilan, aset dan harta yang kita miliki. Selain itu, menunaikan ibadah ZIS juga merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Allah telah mengingatkan, siapa
saja yang senantiasa bersyukur kepada-Nya, maka pasti akan ditambah nikmat dan keberkahan hidupnya. Sebaliknya, siapa saja yang kufur kepada-Nya, maka pasti akan menghadapi ancaman azab-Nya yang sangat pedih (QS Ibrahim : 7). Pertanyaannya sekarang, apa saja syarat harta yang terkena kewajiban zakat? Dalam buku Fiqh Zakat Indonesia telah dijelaskan sejumlah persyaratan harta yang terkena kewajiban zakat. Pertama, harta tersebut harus didapat dengan jalan yang halal dan sesuai dengan ketentuan agama, baik halal secara zatnya (fisiknya) maupun halal secara substansi. Artinya, zakat bukan ibadah untuk “mencuci” harta yang didapat dari jalan haram, misalnya, korupsi dan menipu. Hal ini sejalan dengan firman Allah pada QS Al-Baqarah : 188 dan 267, serta QS An-Nisaa : 29. Kedua, harta tersebut berkembang atau berpotensi untuk dikembangkan, melalui sejumlah kegiatan usaha dan bisnis, baik dilakukan secara individu maupun bersama-sama. Adapun harta yang tidak produktif, tidak terkena kewajiban zakat. Rasul Saw. bersabda : “Tidak ada kewajiban zakat pada kuda (kuda perang) dan budaknya” (HR Bukhari). Kuda perang dan hamba sahaya adalah contoh harta yang tidak produktif di zaman Nabi.
Ketiga, harta tersebut dimiliki secara penuh (milkut taam). Piutang bisnis, yang belum dibayarkan oleh pihak yang berutang, belum perlu dikeluarkan zakatnya, karena ia belum dimiliki secara penuh. Lain halnya kalau piutang tersebut telah dilunasi oleh pihak debitur. Keempat, harta tersebut harus melewati nishab. Nishab ini bervariasi, bergantung pada jenis hartanya. Sebagai contoh, nishab zakat emas adalah senilai 85 gram, dan nishab zakat pertanian sebesar 5 wasaq, yang jika dikonversi ke beras, senilai 524 kg beras. Adapun untuk persyaratan haul (satu tahun), ini hanya berlaku pada sumber-sumber harta tertentu, seperti emas perak dan harta perdagangan. Adapun pertanian, maka sesuai dengan QS Al-An’am : 141, tidak ada persyaratan haul-nya. Kelima, sebagian ulama mazhab Hanafi mensyaratkan terpenuhinya kebutuhan pokok terlebih dahulu, dan sebagian lagi berpendapat tidak perlu. Namun dalam konteks Indonesia, tidak mudah menentukan standar kebutuhan pokok ini, sehingga yang lebih aman dan menenteramkan adalah langsung dikeluarkan dari gross income saja. Insya Allah akan mengundang rahmat dan keberkahan Allah swt. Wallahu a’lam.
kaidah zakat
16 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
program baznas
BAZNAS Adakan TalkshOw Fotografi di Kampus UGM & UNIBRAW
C
uaca dan udara di kampus Universitas Gajah Mada (UGM) dan sekitarnya, Sabtu, 1 Juni 2013 pk. 9 pagi, mendung dan dingin. Tapi, suasana Talkshow Fotografi bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Auditorium Kamarinjani Soenjoto,Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM berjalan hangat, penuh semangat. Ini ditandai dengan antusiasnya peserta, para mahasiswa UGM, mengajukan berbagai pertanyaan usai Sonia Prabowo, pembicara talkshow ini, menyampaikan materi tentang konsep atau cerita fotografi dalam sebuah kompetisi. “Kalau mau mengikuti kompetisi fotografi, jangan lupa memperhatikan temanya,”kata Sonia yang alumnus Fakultas Ekonomi UGM itu menjawab pertanyaan seorang peserta. Selain antusias bertanya, peserta yang membawa kamera juga antusias melakukan praktik fotografi dengan salah satu obyek foto, yaitu ibu-ibu anggota Kelompok Tani Wanita (KTW) dari Desa Srimartani Bantul, tengah membuat kripik pisang, yang sengaja ditampilkan. KTW merupakan salah satu kelompok binaan dalam Zakat Community Development (ZCD) kerja sama BAZNAS dan FTP UGM. “Kita bisa mengarahkan obyek foto, misalnya ibu-ibu ini diminta untuk tersenyum. Sebab, berbagi itu adalah sesuatu yang menyenangkan,”kata Sonia yang sudah 10 tahun menggeluti bidang fotografi itu. Talkshow ini merupakan bekal ilmu bagi para peserta untuk mengikuti Kompetisi Fotografi Bersama
BAZNAS dengan tema Ekspresikan Indahnya Berbagi. Lomba yang berlangsung dari 1 Juni hingga 23 Juni 2013 itu akan dinilai dewan juri: Sonia Prabowo, Anggito Abimanyu (Duta Zakat BAZNAS), dan Hermin R. Rachim (Corporate Secretary BAZNAS). Hadiahnya, pemenang pertama sampai pemenang ketiga adalah Rp2 juta, Rp1,5 juta, dan Rp1juta. Lomba ini juga sekaligus dalam rangka menyambut hari ulang tahun FTP UGM yang ke-50.“Foto terbaik hasil penjurian kompetisi ini akan dipamerkan pada hari jadi FT UGM ke 50 tahun. Yaitu, pada 19 September 2013,” kata Dekan FTP UGM Dr. Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng Talkshow serupa juga dilaksanakan di Malang, tepatnya di Aula Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (Unibraw) pada 26 Juni 2013 dengan nara sumber yang sama, yaitu Sonia Prabowo. Acara hasil kerja sama BAZNAS dan Unibraw ini diikuti 300 orang mahasiswa Unibraw dan sekitar Malang. Menurut Ketua Bidang Jaringan BAZNAS dr. H. Naharus Surur, M.Kes., kegiatan ini merupakan upaya BAZNAS mengenalkan zakat kepada para mahasiswa yang sebentar lagi akan memasuki dunia kerja. “Ketika kita sudah punya penghasilan, di situ kita punya kewajiban, yaitu berzakat,”katanya. Kewajiban berzakat ini, lanjutnya, harus dilatih sejak dini. Sebab, kalau tidak, seseorang akan merasa berat berzakat saat ia punya penghasilan. “Kalau kepedulian itu tidak dibangun sejak sekarang, ketika kita punya penghasilan miliaran atau ratusan juta rupiah, kita akan berat mengeluarkan zakat atau berbagi,” katanya. Dia berharap, para mahasiswa bisa berbagi dengan cara membangun kepedulian lewat foto yang menggugah. Dia mencontohkan, seorang mahasiswa memotret seorang petani miskin yang tinggal di kandang kambing. Lalu, foto itu diposting dalam jejaring sosial. (Karsono).
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 17
BAZNAS dan BaI KPK adakan Khitanan Massal N
ama Latief Maulana dipanggil. Anak yang pakai kain sarung itu datang. Lalu, diminta telentang di atas tempat tidur dengan lengan berada di bawah kepalanya, siap untuk dikhitan. Selama proses dikhitan, dokter memintanya untuk membaca AlFatihah. Dengan terbata-bata menahan sakit, anak itu membaca Al-Fatihah. Selesai membacanya, dokter mengajaknya ngobrol tentang hoby dan sekolahnya. Akhirnya, tak terasa proses khitan pun usai. Suara tangisnya tidak pecah, tidak seperti teman-temannya yang lebih muda usia dari dia. Latief Maulana, siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD), adalah salah seorang anak dari 50 orang anak para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan warga sekitar Tanah Hak Pakai kantor KPK yang menjalani khitanan massal pada Jumat, 28 Juni 2013 di ruang Auditorium KPK lantai 1, Jakarta Selatan. Khitanan massal dengan tema “Generasi Sehat dan Jujur, Modal Utama Bangsa”, itu, terselenggara atas kerja sama antara Badan Amal Islam KPK (BAIK) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Setelah dikhitan, anak-anak juga mendapat bingkisan berupa tas, sarung, alat tulis, dan tempat air minum. Atas adanya kerja sama itu, Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengucapkan terima kasih. “Semoga yang dilakukan BAIK dan BAZNAS ini menjadi amal saleh. Saya berharap, koordinasi atau kerja sama dengan BAZNAS ini bisa lebih ditingkatkan lagi,” katanya.
Sebelum khitanan massal ini BAIK juga bekerja sama dengan BAZNAS dalam kegiatan Bakti Sosial Pengobatan Massal dan Penyuluhan Kesehatan pada Ahad, 24 Februari 2013 di Masjid Nurul Jihad, Setabudi, Jakarta Selatan dengan 104 pasien yang bisa dilayani. Lalu, di tempat yang sama diadakan Pembagian Paket Gizi Makanan Keluarga Sehat sebanyak 250 paket pada Kamis, 18 April 2013. Ketua Bidang Jaringan BAZNAS dr. H. Naharus Surur, M.Ked. menyambut baik harapan KPK ini. Menurut dia, salah satu yang bisa dilakukan BAIK adalah membuka konter layanan zakat untuk para pegawai KPK. “Ramadhan adalah bulan berbagi. Mudah-mudahan banyak muslim yang mau berbagi lewat konter ini,” katanya. Selain itu, dr. Naharus Surur juga berharap KPK memberi kesempatan kepada BAZNAS untuk melakukan sosialisasi tentang zakat dan program BAZNAS. Setelah kegiatan sosialsasi itu KPK bisa membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ). “Kalau nanti ada UPZ di KPK, ini akan merupakan contoh yang baik bagi lembaga pemerintah lainnya,” katanya. Dia akui bahwa selama ini KPK adalah lembaga yang tegas dalam memberantas korupsi. “Dengan adanya UPZ ini, KPK yang tegas itu punya sisi humanisnya, yaitu KPK menyalurkan zakat melalui lembaga yang resmi, seperti BAZNAS,” katanya. Karena itu dia berharap, UPZ KPK bisa segera di-launching. (Karsono).
program baznas
18 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Zakat Mengembalikan Penglihatannya
program baznas
Ibu Nurbaya, 60 tahun itu tersenyum bahagia selepas dari Rumah Sehat Baznas. Ibu satu putra warga Menteng Tenggulun ini sudah menunggu tiga bulan untuk menjalani operasi katarak di mata kirinya.
A
lhamdulillah, melalui Rumah Sehat BAZNAS ini saya gak me nunggu lama. Seminggu se belumnya saya daftar, kemarin di pang gil untuk diperiksa. Hari ini sudah dioperasi. Mudah-mudahan setelah operasi ini saya bisa melihat lagi, katanya berharap.
Operasi katarak adalah operasi kecil yang dilakukan untuk mengganti lensa mata yang sudah mengalami penurunan fungsinya dengan lensa mata buatan. Pasien yang telah menjalani operasi katarak 90 persen sembuh dan dapat melihat kembali. Katarak adalah penyakit mata, terdapat selaput putih pada lensa mata yang normal. Banyak terjadi pada orang yang berusia lanjut, kurang perlindungan dari sinar matahari, dan terlambat diobati. Katarak bukan penyakit menular, tetapi tetap harus diantisipasi agar tidak fatal alias memicu kebutaan. Operasi katarak gratis yang digelar Rumah Sehat BAZNAS Kompleks Masjid Sunda Kelapa Menteng, Jakarta dan Persatuan
Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) yang diadakan secara rutin ini diikuti 36 orang pasien pada bulan Mei dan 33 pasien pada bulan Juni Lalu. Mereka datang dari kawasan Jabodetabek. Para pasien meng ikuti proses pengobatan sejak masa pemeriksaan (screening), operasi, pasca operasi hingga periksa kembali sebulan setelah operasi berlangsung. Selain di gratiskan biaya operasi, para pasien juga memperoleh bantuan kacamata gratis yang akan mendu kung pulihnya penglihatan mereka. Bantuan dari para muzakki dan donatur ini sangat berguna bagi para pasien karena ongkos operasi katarak tidak dapat mereka jang kau. (Sunan Hasan)
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 19
program baznas
TabliGH Akbar & Khitanan Massal BAZNAS Kota Denpasar B
adan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Denpasar, Bali menggelar acara khitanan massal untuk kaum dhuafa, di Masjid Agung Sudirman, Denpasar, akhir Juni 2013. Kegiatan ini diikuti oleh 116 orang peserta, melebihi target dari 100 orang peserta yang direncanakan. Ketua BAZNAS Kota Denpasar, Drs.H. Ismoyo Soemarlan, M. Par. mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi dari program Indonesia Sehat, salah satu dari lima program BAZNAS, yaitu Indonesia Makmur, Indonesia Sehat, Indonesia Cerdas, Indonesia Takwa, dan Indonesia Peduli. “Peserta khitanan massal ini berusia mulai tiga tahun, tapi ada juga yang usianya 28 tahun. Acara ini diadakan dalam rangka liburan sekolah. Peserta merupakan masyarakat Kota Denpasar yang kurang mampu,”ujarnya. Khitanan massal ini dilakukan oleh delapan orang dokter dari Rumah Sehat Kota Denpasar. Dalam kegiatan ini juga terkumpul dana zakat, infak, sedekah (ZIS) sebesar Rp100 juta dari para muzakki,
dan donatur, baik lembaga maupun perorangan. Setelah khitanan, digelar tabligh akbar tentang zakat oleh Dr. Irfan Syauqi Beik, Staf Ahli BAZNAS. Secara umum, acara ini juga ingin memberi pemahaman yang lebih komprehensif mengenai zakat kepada masyarakat di Denpasar. Di kota ini kurang lebih terdapat 150.000 penduduk muslim, dengan potensi zakat sekitar Rp1,5 miliar per bulan.
20 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Konter Layanan Mustahik
Menyambung SemangaT Komaruddin
program baznas
K
omaruddin (29) membaur dengan hiruk-pikuk kesibukan warga kota. Ia naik turun bus dalam kota di kawasan Jakarta Barat untuk menawarkan kue-kue kering dagangannya. Keripik singkong, bolukering, kacang goreng ada semua dalam kantung plastiknya.Tetapi langkahnya tak setegap niat untuk menghidupi rumah tangga yang baru dibangun. Kedua kaki Komaruddin lemah akibat polio yang ia derita sejak kecil. Dengan segala kekurangannya, Komaruddin sering merugi sebab bila hujan turun, setumpuk dagangannya akan rusak dan tak bisa dijual lagi. Namun hari-hari beratnya ini diharapkan tak akan dialami lagi setelah motor roda tiga dari para muzaki BAZNAS hadir menemani aktivitasnya mencari nafkah. Motor yang sesuai dengan kebutuannya ini diserahkan BAZNAS pekan lalu oleh Kepala Divisi Pendayagunaan dan Pendistribusian BAZNAS, Faisal Qosim. “Semoga bantuan motor roda tiga ini dapat bermanfaat untuk Mas Komaruddin dan mampu meningkatkan taraf
hidup keluarga,” katanya. Dengan motor khusus ini, Komaruddin akan berkeliling menemui pelanggannya, tanpa harus naik turun bus kota yang sulit dilakukan karena keter batasan fisiknya. Komaruddin ialah satu dari ribuan mustahik program Konter Layanan Mustahik (KLM) BAZNAS yang telah diberikan santunan. KLM hadir melayani para mustahik secara langsung dengan prinsip cepat, tepat dan akurat. Bentuk-bentuk kebutuhan yang dipenuhi seperti bantuan tunggakan sekolah, biaya berobat, santunan anak yatim dan lansia, modal kerja pedagang ekonomi lemah, dan pembayaran hutang. Tujuannya adalah membantu meringankan permasalahan mendesak yang membelit mustahik. Bukan hanya itu, mustahik juga diberikan suntikan motivasi kepada mereka agar tetap menjalankan hidup dengan selalu bersyukur dan bersemangat. Jumlah mustahik yang telah dilayani sampai dengan Juni 2012 tidak kurang dari 118.518 orang.
SUCIKAN INDONESIA Mohd. Nasir Tajang Kepala Divisi Fundraising BAZNAS
“Sucikan Indonesia”. Inilah tag line yang diusung BAZNAS dalam rangka sosialisasi & kampanye zakat tahun ini. Kata “suci” sejak awal belajar agama sudah dikenalkan dan merupakan bab awal ketika belajar Fikih. Para ulama memaknai “bersuci” ke dalam dua makna.Yaitu, “bersuci” secara maknawi, suci dari dosadosa, baik dosa batin maupun dosa lahir, dan, “bersuci” secara zahir, bersuci agar terbebas dari hadats kecil dan hadats besar. Kata “suci” ini juga menjadi kata yang sangat terkait dan penting dengan zakat, karena salah satu arti dari zakat adalah suci dan juga tujuan dari pelaksanaan zakat itu adalah untuk mensucikan, sebagaimana firman Allah Swt di dalam QS At-Taubah:103: “Ambillah zakat dari kekayaan mereka, engkau bersihkan dan sucikan mereka dengannya.” Melihat fenomena Indonesia, “Sucikan Indonesia” melalui zakat juga harus menjadi isu sentral. Bukan hanya karena rendahnya penerimaan zakat harta di Indonesia yang kalah jauh dari negara yang penduduk muslimnya sedikit, tapi juga karena negara kita yang kekayaan alamnya sangat melimpah, tapi rakyatnya banyak yang miskin. Selain itu,
juga masyarakat kita sangat mudah tersulut emosinya hanya masalah sepele. Diharapkan, tag line “Sucikan Indonesia” dengan zakat ini menjadi awal perenungan, janganjangan kita masih diselimuti “kotoran”, sehingga tidak ada pancaran cahaya yang dapat menerangi bangsa kita. Mungkin saja hati kita masih kotor sehingga tidak memiliki kasih sayang dan pendendam. Atau harta kita juga kotor –karena ada zakat yang belum ditunaikan- sehingga harta tsb tidak memberikan dampak kesejahteraan dan kebahagiaan dan malah memberikan dampak permusuhan. Mengenai harta yang kotor, Kalau tumor ganas tersebut tidak segera dikeluarkan, kehidupan yang akan menjadi korban. Agar harta itu cepat berkembang maka tunaikanlah zakatnya, sebagaimana Firman Allah: “…Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh ridha Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).” (QS Ar-Rum:39) Sebagaimana halnya dalam melaksanakan ibadah, misalnya shalat, kesucian merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dan menjadi syarat sahnya ibadah. Begitu pula dalam harta. Bersihnya harta menjadi syarat berkah dan berkembangnya harta tersebut dan berdampak pula terhadap bersihnya jiwa. IbnuTaimiyah berkata:“Jiwa orang yang berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan bersih pula.”
Rasulullah Saw telah mengingatkan dalam sebuah hadis riwayat Bazzar dan Baihaqi; “Bila zakat bercampur dengan harta lain, maka kekayaan itu akan binasa.” Ilustrasi sederhana untuk menggambarkan harta yang tidak dizakati adalah bagaikan tumor ganas.
program baznas
22 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
AGENDA RAMADHAN BAZNAS 1434 H
1-3
Rakernas BAZNAS Se-Indonesia
Juli 2013
30
program baznas
Juni 2013
Tarhib Ramadhan : Berlari untuk Anak Yatim
12
Juli 2013 Buka Puasa Bersama Meneg BUMN dan Para Direksi BUMN
18-20 Juli 2013
“Orphanship” Pesantren Kilat di Atas Kapal Perang
23
Juli 2013
Indonesia Berzakat Bersama Presiden RI
18
Juli 2013)*
24
Juli 2013
Buka Bersama 13 Ribu Anak Yatim, Serentak di 13 Kota
9 Juli 8 Agustus 2013 Java Overland, Donasi di Berbagai Titik Pulau Jawa. Tayang di MetroTV 1-30 Ramadhan 2013
“Muzaki Gathering” Bersama Duta BAZNAS, Anggito Abimanyu
Andai ini Ramadhan Terakhir
Tanya Jawab Soal Puasa
Kitabah Resensi Buku Ramadhan
Geliat Ramadhan di Berbagai Daerah
Berpuasa Ala Rasulullah Saw. Sebagai umat Islam, kita semua tentu ingin beribadah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw Shalat seperti yang dicontohkan Rasul, makan, minum, bahkan berjalan dan tersenyum sebagaimana Rasulullah Saw. Demikian pula dalam ibadah yang lain, sebab beliau merupakan sosok yang sempurna dalam menjalankan ibadah.
1
Iftitah
Rasulullah Saw adalah teladan terbaik bagi seluruh umat manusia. Allah memujinya sebagai suri tauladan yang baik bagi umat. Karena itu, sudah selayaknya umat Islam mencontoh dan meneladani Rasulullah Saw dalam segala hal, termasuk dalam puasa.
Berniat puasa sejak malam Diriwayatkan dari Hafsah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa Ramadhan sejak malam, maka tak ada puasa baginya.” (HR. Abu Dawud). Mengawali dengan sahur Setiap akan berpuasa, Rasul Saw selalu makan sahur dengan mengakhirkannya, yakni menjelang datangnya waktu imsak. Bahkan sebuah hadits menyebutkan bahwa jarak antara sahur beliau dan shalat fajar (shubuh) adalah kurang lebih seperti membaca 50 ayat.
B
Menyegerakan berbuka Dan ketika berbuka itu, Rasul Saw hanya memakan tiga biji kurma dan segelas air putih, lalu segera berwudhu untuk mengerjakan shalat Maghrib secara berjamaah.
Berpuasa ketika melihat hilal Rasulullah Saw tidak berpuasa hingga melihat hilal (ru’yah) dengan penglihatan yang pasti, atau dari berita seorang yang adil dalam penentuan awal bulan Ramadhan, atau menyempurnakan bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
Memberbanyak ibadah Selama bulan Ramadhan, Rasul Saw senantiasa memperbanyak amalan, seperti shalat malam (tarawih), tadarus Al-Qquran, zikir dan berdoa, serta bersedekah. Berikut ini di antara amalan-amalan utama yang dilakukan Nabi di bulan Ramadhan: a) Shalat Tarawih Shalat tarawih adalah shalat
erikut beberapa cara yang biasa dilakukan Rasulullah Saw dalam menjalankan ibadah puasa dan menghidupkan Ramadhan.
2
malam khusus di bulan Ramadhan. Nabi sesungguhnya melakukan shalat malam sepanjang tahun, namun dalam banyak hadits Rasulullah Saw memberikan perhatian lebih tentang bangun malam di bulan R amadhan. Beliau mengabarkan, amalan itu menjadi sebab untuk memperoleh pengampunan, seperti puasa Ramadhan itu sendiri. Nabi bersabda: “Siapa yang bangun di bulan Ramadhan karena dorongan iman dan ingin mendapatkan pahala Allah (ihtisab), maka dosa-do sanya yang telah berlalu akan diampuni” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits tersebut menunjukkan keutamaan sholat di malam hari Ramadhan, termasuk melakukan sholat tarawih di dalamnya. b) Tadarus Al-Quran Diantara ibadah-ibadah Nabi di bulan Ramadhan adalah tadarus Al-Quran. Diriwayatkan dari Ibn Abbas beliau berkata: “Rasulullah Saw. adalah orang yang paling dermawan. Tapi lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, ketika beliau bertemu dengan Malaikat Jibril dan melakukan tadarus AlQuran. Jibril biasa menemuinya pada setiap malam bulan Ramadhan dan melakukan tadarus Al-
Quran. Sungguh Rasulullah Saw. ketika bertemu dengan Jibril dan tadarus Al-Quran itu lebih dermawan daripada angin yang bersemilir” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas menunjukkan sunahnya memper banyak bacaan Al-Quran di bulan Ramadhan. Di samping itu, bulan Ramadhan juga memiliki hubungan yang sangat khas dengan Al-Quran. “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran” (Al-Baqarah: 185).
c) Berzikir dan Berdoa Nabi SAW berzikir dan berdoa di setiap waktu dan pada setiap keadaan. Tetapi beliau lebih banyak berzikir kepada Allah pada bulan Ramadhan. Inilah bulan dimana doa-doa kita tidak ditolak-Nya. Dalam sebuah riwayat dari Aisyah RA bahwa apabila Ramadhan tiba, berubahlah wajah Rasulullah SAW. Beliau akan menambah shalatnya, lebih merendahkan diri dalam doa-doanya, dan lebih nampak rasa takutnya kepada Allah SWT. Dalam satu riwayat diberi tahukan bahwa di bulan Ra madhan Allah SWT memerin tahkan para malaikat pemikul Arsy, “Tinggalkanlah ibadah kalian masing-masing dan amin-kanlah doa orang yang berpuasa.” Ala-
san lain disunnahkan memperbanyak doa, karena sabda Nabi : “Tiga hal yang doanya tidak akan ditolak Allah: orang yang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzalimi” (HR Turmudzi).
gan I’tikaf. Diriwayatkan dari Aisyah: “Jika masuk sepuluh hari terakhir (sepertiga akhir Ramadhan) beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” (HR. Bukhari Muslim).
d) Memperbanyak Sedekah Rasulullah Saw adalah orang yang paling pemurah dan di bulan Ramadhan beliau lebih pemurah lagi. Kebaikan Rasulullah SAW di bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus karena begitu cepat dan banyaknya.“Sebaikbaiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Baihaqi, al-Khatib, dan Tirmidzi).
Berdasarkan dalil yang shahih, i’tikaf disunnahkan oleh Rasulullah Saw. Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata: “Nabi Saw. melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Isteriisteri beliau kemudian melakukan i’tikaf sepeninggal Nabi” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam satu riwayat: “Nabi Saw. beri’tikaf pada setiap bulan Ramadhan sepuluh hari. Pada tahun dimana Rasulullah SAW meninggal, beliau beri’tikaf selama 20 hari” (HR. Bukhari).
Dan salah satu bentuk sedekah yang dianjurkan adalah mem berikan ifthor (santapan berbuka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa. “Barangsiapa yang memberi ifthor kepada orangorang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.”(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Lebih giat beribadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan terutama I’tikaf Memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasul SAW meningkatkan aktivitas ibadahnya, terutama den-
Aktivitas jihad Amalan Ramadhan Rasul tidak hanya terbatas pada aktivitas ibadah semata. Aktivitas dakwah dan sosial pun tak luput dari perhatian Beliau. Dalam sembilan kali Ramadhan yang pernah Beliau alami, misalnya, Beliau justru melakukan ekspedisi dan pengiriman pasukan. Di antaranya: Perang Badar (tahun 2 H), Makkah (tahun 8 H), dan Tabuk (tahun 9 H); mengirimkan 6 askariyah; meruntuhkan berhala-berhala Arab seperti Lata, Manat dan Suwa’; meruntuhkan masjid dhirar, dll.
Bulan Ramadhan adalah bulan kesungguhan bagi kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Tidak ada alasan bagi kita umatnya yang ingin secara sungguh-sungguh meneladani Beliau justru menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan istirahat dan bermalas-malasan. Wallahu a’lam.
3
hikmah ramadhan
Andai ini Ramadhan Terakhir Andai saja, Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir yang menyapa kita, apa yang akan kita lakukan? Andai saja memang demikian. Astaghfirullah… Pertanyaan seperti di atas, sesekali perlu kita ajukan pada diri sendiri. Untuk apa? Tentu saja untuk memacu diri, agar memanfaatkan waktu yang kita jalani. Mengumpulkan detik demi detik, agar tak ada yang tersia. Memanfaatkan setiap saatnya agar bernilai ibadah dan berat timbangannya. Pernahkah kita mendengar kisah tentang seorang ahli hikmah bernama Bahlul? Dalam bahasa Arab, kata bahlul berarti bodoh. Meski demikian, sang pemilik nama tidaklah bodoh sama sekali. Dengan perilakunya yang seringkali dianggap bodoh, Bahlul justru kerap memberi hikmah. Suatu hari Bahlul dipanggil oleh raja. Sang Raja merasa heran, mengapa ada seorang manusia yang rela memakai nama Bahlul. Maka dengan penuh rasa penasaran, sang raja bertanya, “Apakah tidak ada orang lain yang pantas menyandang namamu? “Tidak ada, baginda. Menurut sepengetahuan saya, hamba saja yang paling bodoh dan paling pantas menyandangnya,” ujar Bahlul yakin. “Kalau begitu, aku akan memberikan anugerah untukmu atas kejujuran itu,” kata sang raja. Lalu kepada Bahlul diberikan sebuah tongkat yang indah. Terimalah tongkah ini dengan satu syarat.
4
Jika kelak kau menemui orang yang lebih bodoh darimu, maka kau harus rela menyerahkannya,”titah sang raja. Bahlul pun menyetujuinya. Kisah pun berlanjut. Suatu ketika, Bahlul mendengar kabar tentang raja yang sakit berat. Dari kabar yang menyebar, umur baginda raja sudah tak akan lama. Maka Bahlul pun menemuinya. Setelah bertemu dan beruluk salam, Bahlul pun bertanya. “Wahai baginda, apa yang baginda rasakan sekarang?” “Wahai Bahlul, jangan lagi kamu tanyakan. Rasanya aku akan pergi jauh. Jauh sekali.” Bahlul yang tak mengerti bahasa isyarat, ingin mengetahui lebih dalam lagi. “Pergi kemana baginda? Sejauh apa?” “Sejauh apa? Sangat jauh. Bahkan aku tak akan kembali dalam perjalanan ini,” kata sang raja. “Ohoi, alangkah jauhnya, baginda. Sampaisampai engkau tak memikirkan kembali. Apakah baginda sudah menyiapkan bekal untuk perjalanan jauh ini?” tanya Bahlul, masih tak mengerti. “Tak ada, Bahlul, tak ada. Dalam perjalanan ini, engkau tak mungkin membawa bekal,” sang raja menerangkan. Tiba-tiba Bahlul berdiri sambil menarik tongkatnya. Semua orang di ruangan terkejut melihatnya. Lalu Bahlul mengambil tongkatnya, dengan serta merta ia memberikan tingkat itu pada sang raja. “Saya tidak percaya, ternyata baginda lebih bodoh dari saya. Sebodoh-bodohnya saya, saya masih mengerti semua perjalanan memerlukan bekal. Apalagi untuk perjalanan yang jauh dan tak mungkin kembali. Baginda, terimalah tongkat ini, karena baginda lebih berhak memegangnya,” tegas Bahlul mantap. Semua perjalanan memerlukan bekal. Benar, seperti yang dikatakan Bahlul. Dan jika Ramadhan ini adalah
ini, Rasulullah saw mengajarkan kita untuk lebih memperbanyak infaq, sedekah dan perbuatan baik. Di bulan Ramadhan, kedermawanan Rasulullah jauh melebihi bulan-bulan yang lain. Di bulan ini beliau melipatgandakan semua perbuatan baik. Herry Nurdi President Teachers Working Group
Ramadhan terakhir dalam umur kita, maka kita harus benar-be nar memanfaatkannya un tuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Suatu kali Rasulullah saw pernah menaiki mimbar untuk berkhutbah. Saat menginjak anak tangga pertama beliau mengucapkan, “Amin.” Begitu pula pada anak tangga kedua dan ketiga. Lalu para sahabat, seusai shalat bertanya kepada Rasulllah. “Mengapa Rasulullah mengucapkan, amin?”
Agama ini begitu ajaib. Di buka ber bagai cara untuk melakukan kebaikan. Diajarkan bermacam keutamaan. Tak melulu soal harta. Tak selalu tentang materi. Kekuatan niat menjadi landasan utama dari berbagai peristiwa. Rasulullah memerintahkan kepada kita untuk ringan tangan memberi sedekah. Lalu para sahabat bertanya tentang caranya. “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” “Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersedekah,” sabda baginda Rasulullah.
Beliau pun menjawab, bahwa Malaikat Jibril datang dan berkata, “Kecewa dan merugi seorang yang bila namamu disebut dan dia tidak mengucap shalawat atasmu. Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup bersama kedua orangtuanya tetapi dia tidak sampai bisa masuk surga. Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan (hidup) pada bulan Ramadhan tetapi tidak terampuni dosa-dosanya.” (HR Ahmad).
Para sahabat bertanya lagi. “Bagaimana kalau dia tidak mampu?”
Tak seperti bekal-bekal yang lain yang harus kita himpun. Bekal untuk menghadap Allah, justru harus kita tabur. Perbanyak sedekah, adalah mengumpulkan bekal. Perbanyak perbuatan baik, adalah mengumpulkan bekal. Perbanyak silaturahim, adalah mengumpulkan bekal. Tidak seperti di bulan-bulan lain, di bulan yang mulia
“Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?”
Lalu Rasulullah pun memberi cara yang lain, “Menolong orang yang membutuhkan dan sedang teraniaya.”
ini kita harus menghisap kebaikannya dan kemuliaannya sampai pada tetes yang terakhir. Tak boleh ada yang tersisa dan harus menghasilkan keutamaan untuk diri kita.
“Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah,” (HR Bukhari dan Muslim).
Jangan sampai kita menjadi orangorang yang telah diberi peringatan oleh Rasulullah saw. Banyak di antara orang yang berpuasa, tapi tak mendapatkan kebaikan dan kemuliaan dari bulan Ramadhan yang penuh berkah. “Mungkin hasil yang diraih seorang shaum hanya lapar dan haus saja. Mungkin hasil yang dicapai seorang yang shalat malam hanyalah berjaga,” (HR Ahmad dan Al Hakim).
Kita tak boleh kehilangan kesempat an untuk meraih kebaikan. Ramadhan
Na’udzubillah. Semoga Allah melin dungi kita dari perbuatan dosa dan perilaku yang sia-sia. Amin.
“Bagaimana kalau dia tidak bisa melakukannya?” “Menyuruh berbuat ma’ruf adalah sedekah.”
5
Hikmah
NILAI SOSIAL IBADAH PUASA Dunia bukan panggung sandiwara, tetapi tempat manusia berjuang dan memperoleh nilai hidup yang akan dibawa kelak menghadap Allah. Berbahagialah muslim yang meraih kekayaan jiwa dengan ibadah shaum (puasa) sebulan Ramadhan.
6
M. Fuad Nasar, M.Sc Wakil Sekretaris BAZNAS
Puasa merefleksikan sikap muslim dalam memenuhi panggilan Ilahi dan mematuhi pimpinan Nabi. Umat Islam dahulu menjadi umat teladan dan bermutu karena mereka mengamalkan Al-Quran. Seperti diungkapkan almarhum Mohammad Natsir, “Ruh Al-Quran itu baru dirasakan kalau sudah diamalkan, bukan hanya dihafal dan dibaca saja. Inilah yang membentuk pribadi muslim.”
Manusia hidup memerlukan pegangan dan sandaran batin yang dapat menentramkan. Islam sebagai sandaran batin mencakup akidah, syariah, dan akhlak. Semua ibadah yang diperintahkan dan dianjurkan di bulan suci Ramadhan memberi dampak terhadap penguatan akidah, syariah dan akhlak muslim. Tentang hikmah puasa, Prof. Dr. H.A. Mukti Ali dalam Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam (1991) menegaskan, “Selain dari nilai-nilai spiritual dan moral, berpuasa sebagaimana diterangkan dalam Al-Quran mempunyai nilai sosial yang lebih efektif. Orang kaya dan miskin bisa juga berdiri berjajar bersentuh pundak dalam satu barisan dalam masjid, walaupun di rumah mereka masing-masing hidup dalam lingkungannya sendiri”. Saat Ramadhan orang kaya dan orang miskin hanya diperbolehkan makan dua kali. Sekalipun makannya itu tidak tepat sama, orang yang kaya terpaksa harus menyederhanakan menunya. Dengan itu ia menjadi lebih dekat kepada saudara-saudaranya yang miskin.
Ketika seseorang bertanya, “Siapakah manusia yang paling baik? Rasulullah menjawab, “Orang yang paling banyak memberi manfaat kepada sesamanya.” “Amal apa yang paling utama?” Rasul menjawab, “Memasukkan rasa bahagia pada hati orang yang beriman.” Ditanya lagi, “Dengan jalan manakah memasukkan rasa bahagia itu?” Dijawab oleh Rasulullah, “Dengan melepaskannya dari rasa lapar, membebaskannya dari kesulitan, dan membayarkan utang-utangnya.” (H.R.
Thabrani) Semoga puasa yang ditutup dengan membayar zakat fitrah dan shalat Idul Fitri dapat memperbaiki mental dan moral serta memperluas wawasan hidup muslim sebagaimana dikehendaki Allah untuk menghadapi tugas dan kewajiban dalam hidup. Puasa tidak sekedar menahan lapar dan haus, tetapi mensucikan ruh. Hanya dengan ruh yang suci, hidup menjadi tenang dan damai. ***
Agenda Ustadz Didin Hafidhuddin 1-3 Juli 2013 Rakernas BAZNAS Seluruh Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta 4 Juli 2013
Kemitraan Penyaluran Dana Kebajikan & Kickoff Kerja Sama Rekening Ponsel “Unfying Spirit for Humanity” di CIMB Niaga, Jl. Sudirman, Jakarta
Cara ini, tulis Mukti Ali, tentu mudah membangkitkan simpati orang-orang kaya kepada saudara-saudaranya yang miskin. “Maka, membantu orang miskin dan orang yang memerlukan diperintahkan terutama dalam bulan Ramadhan”.
10 Juli 2013 Ceramah Ba’da Dzuhur di PLN, Jakarta
Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan, seperti ditegaskan dalam QS Al Baqarah ayat 183, bertujuan untuk membina pribadi bertakwa dan bermanfaat bagi sesama. Dalam Islam, nilai manusia ditentukan oleh amalnya. Sabda Rasulullah Saw, “Allah tidak memandang bentuk dan harta kekayaanmu, tetapi memandang hati dan bekas amalmu.” (H.R. Muslim). “Siapa yang dilambatkan oleh amalnya, tidak akan dicepatkan karena keturunannya.” (H.R. Muslim)
15 Juli 2013 Ceramah Tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta
11 Juli 2013 Ceramah Ba’da Dzuhur di Kementerian Keuangan, Jakarta 12 Juli 2013 Buka Puasa Bersama Dahlan Iskan (Meneg BUMN) di Graha Mandiri Imam Bonjol, Jakarta
16 Juli 2013 Ceramah Ba’da Dzuhur di Medco E & P di Energy Building, SCBD, Jl. Sudirman, Jakarta 24 Juli 2013 Ceramah Sore di Metro TV 25 Juli 2013 Buka Puasa Bersama di AXA Mandiri, Jakarta 9 Agt 2013 Ceramah Idul Fitri di Kampus IPDN Cilandak, Jakarta
7
8
Salurkan zakat dan infak anda melalui rekening:
BRI Syariah zakat 701311637555 infak 701311631477
BCA Syariah zakat 0011555510 infak 00777711
Kitabah
Begitu banyak keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan yang seharusnya dinikmati oleh umat ini, tapi sempitnya ilmu sering menjadi penghalang. Orang berpuasa banyak yang sekedar menahan lapar dan haus, tak mampu menggapai janji-janji Allah Ta’ala yang bertebaran di Kitab-Nya dan yang melalui lisan Rasul-Nya. Akhirnya Ramadhan pun berlalu seperti bulan biasa, tak berbekas di jiwa, dan tak mendatangkan manfaat nyata bagi mereka yang berpuasa. Di buku ini, ulama dan ahli hadits besar abad ke-20, Syeikh Muhammad Shalih al-Utsaimin (1925-2001M), mengajak kita Judul : Ramadhan Terakhir Ludwig Kategori : Novel Spiritual dan Inspirasional ISBN No : 6027663979 Penulis : Mahab Adib-Abdillah Penerbit : Diva Press Cetakan : Ke-1, Maret 2013 Halaman : 349 Hal Tanggal terbit : Mei - 2013 Jumlah Halaman : 350 Jenis Cover : Soft Cover Novel ini memberikan inspirasi bahwa sedekat apapun, secinta apapun terhadap seseorang, pada akhirnya kita akan kehilangannya. Selain itu, novel ini mengenalkan beberapa kawasan
menyelami makna puasa yang sesungguhnya, dan segenap adab dan aturan yang telah diterangkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebuah ibadah yang bila dijalankan sesuai contoh Rasulullah dan para sahabatnya, pasti aan membuat kita sebagai ‘manusia baru’ setiap tahunnya, yang berat timbangan pahalanya dan bersih dari dosa. Judul : Ramadhan Bersama Rasulullah No. ISBN :Penulis : Muhammad Shalih Al-Utsaimin Penerbit : Khatulistiwa Press Tanggal terbit : Mei - 2013 Jumlah Halaman : Berat Buku : 450 gr Jenis Cover : Soft Cover
wisata yang ada di Indonesia yang (mungkin) belum kita tahu. Beberapa daerah kepulauan lain dikenalkan di dalam novel ini. Apa hubungannya antara Ludwig dengan bulan Ramadhan? Novel dengan gaya bercerita yang cerdas dan memikat ini akan mengantar Anda menemukan sebuah pelajaran penting tentang hakikat nilai-nilai spiritual yang perlu kita hayati. Karena dari sanalah pintu gerbang kebahagiaan yang sebenarnya akan bisa diraih.
“Seandainya umatku tahu tentang rahasia yang tersimpan di bulan Ramadhan, sungguh mereka akan sangat menginginkan sepanjang tahun menjadi Ramadhan” Al-Hadits.
kita visualisasikan dalam pikiran, sikap, dan tindakan kita. Karena setiap kali Ramadhan datang, selalu ada nuansa kebeningan dan kedamaian yang berbeda, baik di masa lalu maupun di masa depan.
Siapakah yang mampu mengatakan bahwa kita akan tetap hidup hingga mampu menyaksikan Ramadhan berikutnya? Meski Ramadhan adalah bulan yang datang sekali dalam setahun, kualitas-kualitas yang terdapat di bulan mulia ini dapat kita undang di setiap waktu. Inilah yang hendak dihadirkan dalam buku ini, merindukan Ramadhan dan memelihara semangatnya agar bisa sama dengan apa yang
Judul : Ramadhan yang Kurindukan No. ISBN : 9789791096904 Penulis : Syaikh Muzaffer Ozak Al-Jerahi Penerbit : Pustaka Hidayah Tanggal terbit : Mei - 2013 Jumlah Halaman : Berat Buku : 250 gr Jenis Cover : Soft Cover
9
Aktivitas Ramadhan
Geliat Ramadhan di Berbagai Daerah
Ada kebiasaan atau bahkan tradisi saat bulan Ramadhan datang, ada sesuatu yang unik yang lain dari hari biasanya yang kadang menjadikan Ramadhan terasa spesial. Mungkin tradisi itu mulai hilang ataukah mungkin semakin menguat. Berikut adalah beberapa tradisi atau kebiasaan saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan di berbagai daerah. Selamat ber-Ramadhan.
Jelajah Kuliner di Pasar Sore Ramadhan, Kauman Yogyakarta Kauman adalah salah satu daerah di lingkungan Kraton Yogyakarta. Ada keriuhan lain ketika Ramadhan tiba, yakni di salah satu lorong Kauman, berderet para ibu-ibu berjualan beraneka macam ragam makanan. Konon kegiatan ini sudah berlangsung lama sejak 1970-an. Ibu-ibu warga sekitar mulai merintis usaha dengan menyediakan makanan untuk menu berbuka puasa. Kemudian dalam perjalanannya, penjual di pasar sore ini tidak hanya dari Kampung Kauman, tapi dari luar juga ikut bergabung di pasar ini. Keberadaan Pasar Sore Ramadhan di Kauman ini menjadi daya tarik tersendiri ketika Ramadhan tiba. Berbagai macam makanan dijual di sini. Mulai dari jajan pasar tradis-
ional, aneka es dan koktail, kolak, hingga lauk berat pun ada. Bahkan makanan-makanan tradisional yang jarang ditemukan pada hari-hari biasa pun ikutan nongkrong di pasar ini.
Kemeriahan Pasar Malam Al-Markaz di Makassar
Tempat shalat tarawih favorit di Makassar adalah Masjid Al Markaz Al-Islami (sekarang Masjid Jendral M. Yusuf) dan Masjid Raya Makassar. Selain karena bangunan Masjid yang megah, banyak pedagang pakaian dan aksesoris muslim yang menjajakan dagangannya saat dan sesudah shalat tarawih yang membuat suasana masjid dan sekitarnya sangat ramai. Selain jamaah masyarakat Makassar, banyak pula jamaah tarawih dari daerah Kabupaten sekitar Makassar seperti Gowa, Maros, Takalar, dan Pangkep. Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, panitia Ramadhan mesjid Al- Markaz Al Islami sudah mempersiapkan stand-stand untuk para pedagang, dan pada malam pertama ramadhan pasar pun mulai digelar dan berlangsung hingga malam terakhir bulan Ramadhan. Sangat disay-
10
angkan apabila melewatkan kesempatan shalat tarawih di mesjid terbesar di Sulawesi Selatan tersebut ataupun sekedar untuk menikmati keramaian suasana sekitar masjid di bulan Ramadhan.
Malamang, Tradisi Masak Lemang di Minangkabau
”Malamang” artinya memasak lemang. Lemang adalah penganan yang berasal dari bahan ketan, kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang sudah berlapis daun pisang muda. Tradisi ini ditemui hampir di seluruh wilayah Minangkabau baik di daerah darek (darat), seperti Solok, Bukitinggi, Payakumbuh, maupun di daerah pesisir pantai Padang, Pariaman dan Painan. Tradisi ini biasanya dilakukan secara bergotong royong, seperti menyambut datangnya bulan Ramadhan. Di Tanah Minang, makanan ini kerap menjadi menu wajib di sejumlah pesta rakyat, seperti resepsi pernikahan, atau
khitanan. Lemang juga identik sebagai makanan khas di bulan Ramadan, bagi orang Minang, lemang adalah menu yang pas sebagai takjil saat berbuka puasa.
Megengan, Tradisi Bagi-bagi Apem di Surabaya
Di Surabaya, menjelang Ramadhan ada tradisi yang disebut ‘Megengan’. Konon, tradisi ini dimulai dari kawasan Ampel, di sekitar Masjid Ampel, Surabaya. ‘Megengan’ ditandai dengan makan apem, semacam serabi tebal berdiameter sekitar 15 senti, dibuat dari tepung beras. Apemnya nyaris tawar, seperti kue mangkok yang dipakai warga keturunan Tionghoa untuk sembahyangan menjelang Imlek. Diduga nama apem atau apam berasal dari kata afwan dalam bahasa Arab yang berarti maaf. Tradisi makan apem ini untuk memaknai permintaan maaf kepada sesama saudara, kerabat, dan teman. Sebetulnya, yang terjadi bukanlah sekadar tradisi makan apem, melainkan
melaksanakan selamatan atau tahlilan dengan hidangan apem dan pisang raja untuk mendoakan arwah saudara dan kerabat yang telah meninggal, sekaligus minta maaf. Setelah tahlilan, apem dan pisang dibagikan kepada semua keluarga dan tetangga.
Obrog, Tradisi untuk Membangunkan Sahur di Cirebon
Lazimnya, pada bulan Ramadhan, orang membangunkan sahur dengan cara berteriak atau memukul beduk keliling kampung. Tapi berbeda dengan wilayah pantai utara, khususnya Indramayu, Cirebon dan Brebes, warga di sana dibangunkan dari tidurnya untuk melaksanakan sahur dengan bunyi musik yang khas, yakni obrog, alat musik semacam kendang. Fenomena obrog tidak diketahui secara pasti siapa pencipta dan sejak kapan dimulainya. Inti dari kesenian ini adalah membuat bebunyian keras pada dini hari sambil berjalan berkeliling permukiman. Uniknya, saat Lebaran
masyarakat akan memberi uang, beras, atau makanan sebagai tanda terima kasih telah dibangunkan sahur selama bulan puasa.
11
Sehat
Puasa itu Sehat dan Menyehatkan Kita sudah sering mendengar para da’i, ustadz atau kiyai yang mengatakan bahwa “Puasa itu sehat dan menyehatkan” dengan mengungkapkan sebuah hadits:
“Puasalah kalian niscaya kalian akan sehat” (HR. Ath-Thobrany) Tidak dapat dipungkiri bahwa puasa memang memiliki banyak hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa puasa dapat mencegah bahkan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tulisan yang dirangkum dari berbagai sumber ini mencoba memberikan paparan dari segi ilmiahnya. Di zaman modern dan serba instan seperti sekarang ini, kita tidak akan pernah luput dari berbagai macam racun yang masuk ke dalam tubuh. Begitu banyaknya racun sehingga kita tidak sadar bahwa makanan yang kita berikan kepada anak anak kita semenjak dia kecil banyak sekali yang mengandung toksik. Dari bahan penyedap rasa, pewarna, ataupun pengawet yang terkandung pada makanan yang melebihi batas ambang toleransi. Tidak heran jika di usia kita seperti sekarang ini, toksik itu terakumulasi hingga tidak terhingga jumlahnya. Bagaimana mungkin kita akan sehat jika di dalam tubuh kita terdapat banyak sekali toksik. Semua penyakit baik yang akut maupun yang sudah kronis, berasal dari akumulasi toksik dan sampah hasil metabolisme tubuh. Penyakit timbul karena penumpukan toksik dalam tubuh yang sudah melewati batas toleransi tadi. Bagaimana caranya agar kita bisa menyembuhkan tubuh kita yang sakit akibat bertumpuknya toksik? Dr Yinyamunof dan Dr. Zeiland dari Rusia selalu menasehati pasiennya untuk berhenti makan alias berpuasa ketika penyakit mereka muncul atau kambuh. Bagaimana puasa bisa menyembuhkan penyakit? Puasa memberi kesempatan kepada tubuh untuk beristira-
12
han dari rutinitas pekerjaan mengolah makanan dan minuman seperti biasanya, sehingga energi yang biasa digunakan oleh tubuh dalam bekerja mengolah makanan, akan digunakan untuk melakukan perbaikan kerusakan tubuh. Itulah sebabnya puasa mampu mengobati berbagai penyakit kronis. Saat puasa tubuh mengalami detoksifikasi secara alami tidak adanya makanan yang masuk ke dalam lambung, membuat organ-organ tubuh seperti hati dan limpa membersihkan diri dan racun yang dibuang pun 10 kali lebih banyak. Karena racun yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya, proses penuaanpun bisa dihambat untuk sementara. Itulah sebabnya bila kita melakukan puasa dengan benar, wajah kita akan tampak lebih berseri. Puasa juga dapat membuat kulit menjadi lebih segar, sehat, lembut, dan berseri. Karena, setiap saat tubuh mengalami metabolisme energi, yaitu peristiwa perubahan dari energi yang terkandung dalam zat gizi menjadi energi potensial dalam tubuh. Sisanya akan disimpan di dalam tubuh, sel ginjal, sel kulit, dan pelupuk mata serta dalam bentuk lemak dan glikogen. Manusia mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen. Cadangan energi tersebut dapat bertahan selama 25 jam. Cadangan gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi, jika tubuh tidak mendapat suplai pangan dari luar. Ketika berpuasa, cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tubuh dikeluarkan sehingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpanannya. Peristiwa ini disebut peremajaan sel. Dengan meremajakan sel-sel tubuh, akan bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit kita.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 23
Run For Hope,
Berlari untuk 13 ribu Anak Yatim dan Dhuafa Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1434 H, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada Minggu, 30 Juni 2013 mengadakan tarhib Ramadhan Run For Hope, berlari untuk 13 ribu anak yatim dan dhuafa. Acara yang digelar BAZNAS bersama BNI Syariah ini menyusuri Jalan Thamrin dengan berlari satu putaran dari EX – Sarinah – HI – EX sejauh 2 kilometer. Lebih dari 500 peserta antusias mengikuti acara ini sekaligus menyumbang kepada anak yatim. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat berbagi kepada sesama,
terutama berzakat kepada berbagai kalangan masyarakat. Dana yang terkumpul dari acara Run For Hope akan didonasikan untuk kegiatan buka bersama 13 ribu anak yatim yang akan diselenggarakan di 13 kota di Indonesia pada 24 Juli 2013. Kota-kota tersebut antara lain Pekanbaru, Padang, Palembang, Serang, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Denpasar dan Mataram. “Kesadaran masyarakat untuk saling berbagi sangat tinggi, sehingga BAZNAS memberi kan wadah bagi mereka untuk
menyalurkan infak dan sede kah, serta tentu saja zakat bagi yang muslim,” kata Ketua Umum BAZNAS, Prof. Dr Didin Hafidhuddin dalam sambutan nya. Run For Hope selain memberikan hadiah umrah untuk 1 orang dan beragam hadiah menarik lainnya juga disemarakkan dengan pawai ondel-ondel di sepanjang Jalan Thamrin dan pameran jajanan pasar dari gerobak makanan tradisional. Juga dimeriahkan oleh beberapa artis ibukota Della Puspita, Adji Pangestu, Lucky Octavian, Boy Hamzah, Nania Idol dan artis lainnya. BAZNAS juga menyediakan konter zakat, yang melayani peserta untuk mendaftar diri sebagai muzaki untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ). Terdapat juga pojok konsultasi zakat dan pembayaran zakat, infak serta sedekah sehingga masyarakat yang bertanya tentang Zakat Infak Sadaqah bisa dilayani dengan baik.
program baznas
Tangerang
Jakarta
Bekasi
24 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H Bogor Cirebon Bogor
Bandung
JAVA OVERLAND BASNAS-METRO TV Garut
Tasikmalaya Ciamis
Cilacap
Magelang
Yogyak Bantul
Pada setiap Ramadhan, BAZNAS tak pernah absen dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Salah satu kegiatannya adalah Java Overland. Tahun lalu, bekerja sama dengan Metro TV, lewat Java Overland ini, BAZNAS melakukan roadshow ke 30 kota di Pulau Jawa menyalurkan bantuan ke 30 pesantren yang punya program pemberdayaan ekonomi. Ramadhan kali ini, BAZNAS juga melakukan roadshow ke madrasah-madrasah yang memerlukan bantuan sarana dan prasarana belajar di Pulau Jawa. Berikut ini sebagian hasil kegiatan Java Overland.
program baznas
Rizki, Santri Mandiri
R
izki, salah seorang santri yang cukup inspiratif di Pondok Pesantren As-Sakinah Bandung. Pondok Pesantren As-Sakinah yang diasuh oleh ustadz Dian Hardana selama ini aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti Majelis Taklim, Taman Kanak-kanak AlQuran, Taman Pendidikan Al-Quran, Diniyah Takmiliyah, Diniyah Wustho, Diniyah ‘Ulya, Lembaga Bahasa Arab, dan Pondok Santri. Sejak bersekolah di bangku ke las 5 SD, neneknya telah me nitipkan Rizki kepada pengasuh pondok untuk mendapatkan bim bi ngan agama. Karena kondisi ekonomi yang kurang memadai, orang tua Rizki memutuskan untuk
bertransmigrasi ke Lampung ketika Rizki berada di tingkat 2 SLTP. Rizki kemudian tinggal hanya bersama neneknya, tentunya dengan segala keterbatasan yang ada. Selama merintis menjadi transmigran di Lampung orang tuanya belum mendapatkan hasil yang me madai. Namun dengan kondisi ekonomi yang terbatas, Rizki tetap bersemangat untuk sekolah dan mengaji di salah satu pondok yang ada di lingkungan rumahnya. Saat ini Rizki sudah sekolah di tingkat 2 SMK YP 17 Bandung. Untuk menghemat pengeluaran, Rizki menempuh perjalanan ke sekolah dengan bersepeda. Seba gai seorang santri, seringkali di
sekolah juga Rizki diminta untuk memberikan kajian ke-Islaman Jarak sekolah sekitar tiga kilometer dari pondok. Se pulang sekolah Rizki mengabdikan diri menjadi pengajar di pondok pesan tren, seperti mengajarkan materi TPQ dan Diniyah Tak miliyah bagi santri-santri junior. Sesuai arahan dari ustadz di pesantren maka seluruh materi yang disampaikan bersandarkan kepada kitab-kitab asli berbahasa Arab tanpa harakat. Sudah menjadi hal biasa bagi Rizki untuk membaca kitab-kitab klasik berbahasa Arab tanpa harakat. Dalam kesehariaannya ia hidup mandiri dengan segala kekurangan yang ada. Kiriman dana dari orang tua sesekali datang dengan jumlah yang ala kadarnya. Kebutuhan hidup ditopang oleh kebaikan pengasuh pesantren. Di malam hari ketika yang lain terlelap dalam tidur, Rizki bangun untuk sekolah dan belajar baik mengulang pelajaran sekolah maupun mengkaji kitab-kitab. Citacita Rizki ke de pan nya, ia ingin kuliah di jurusan manufaktur dan tetap berkomitmen untuk menjadi juru dakwah. (TRS/NRF)
Kudus Demak
Rembang Tuban Surabaya
Solo Klaten
Sidoarjo
Ngawi
karta
Kediri
Malang
Ustadz Sorodin
Mengajar Sudah Menjadi Naluri I
khlas adalah jalan hidup. Berkat keikhlasannya, ribuan anakanak dan orang dewasa di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta merasakan bimbingan belajar Al-Quran. Itulah jalan yang ditempuh Ustadz Sorodin, 54 tahun. Ia bersama istrinya yang juga hafal Al-Quran menempuh jalan yang tak biasa untuk ukuran pribadi saat ini. Lebih dari 20 tahun mereka dedikasikan waktunya untuk mengajar masyarakat membaca dan mempelajari Al-Quran. Tak kurang dari 150 anak-anak dan orang dewasa setiap harinya rutin menyambangi rumahnya yang sederhana untuk belajar selepas Ashar hingga pk. 9 malam. Mereka belajar Iqra’, Al-Quran dan Fiqih. Sehari-hari dia bertani di desa yang menjadi binaan BAZNAS danFakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) dalam program “Zakat Community
Development”, sebuah program pemberdayaan masyarakat dengan 4 pilar utama, yaitu ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan agama menggunakandana zakat. Ustadz lulusan pesantren Tegalrejo Magelang ini dengan sabar dan telaten membimbing para santri.Tak tampak guratan letih di wajahnya.Tak pernah sedikit pun ia terbesit untuk memungut biaya untuk jasanya mengajar. Prinsipnya satu, ia hanya ingin mengajar AlQuran. “Mengajar itu sudah menjadi naluri keluarga kami,” katanya singkat. Prinsip ini yang diyakininya akan menuntunnya ke jalan surga. Bagi ustadz yang memiliki lima anak ini, mengajar membaca Al-Quran adalah panggilan jiwanya. Beberapa saudaranya bahkan punya pesantren. Tak pernah ia merasa gusar meski menghadapi ratusan murid dengan karakter yang beragam.
program baznas
Menyambut bulan Ramadhan yang tak sampai sebulan lagi tiba, BAZNAS melalui program Java Overland menelusuri peran-peran besar dari da’i inspiratif sejarah Islam dan santri Berprestasi yang mungkin jauh dari hingar binger publikasi. Titiktitik yang dipilih di 24 kota se-Pulau Jawa memberikan inspirasi dan khazanah bagi masyarakat, terutama agar makin tergugah kesadaran berzakatnya. BAZNAS memberikan dukungan penuh terhadap mereka agar mereka berbuat lebih banyak terhadap kemaslahatan ummat, salah satunya melalui donasi dari dana zakat yang dikumpulkan dari para muzaki. Program Java Overland merupakan salah satu program Ramadhan kerja sama MetroTV dan BAZNAS yang akan disiarkan di MetroTV setiap hari pada Bulan Ramadhan dalam acara Metro Pagi dan Metro Siang. (Dimas Nurcahyo)
26 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Iskandar Zulkarnain
Zakat Mendatangkan Pertolongan Allah inspirasi
Setiap bisnis ada naik dan turun. Kedua situasi itu adalah ujian yang harus dihadapi dengan syukur dan sabar. Untuk bisa sukses menghadapi ujian tentu perlu pertolongan Allah Swt. Dan, pertolongan Allah itu akan datang bila pemilik bisnis itu selalu menaati perintah-Nya, antara lain dengan taat membayar zakat, infak dan sedekah (ZIS) pada situasi apa pun. ©arofich
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 27
I
tulah yang dilakukan Iskandar Zulkarnain, pemilik PT Internusa Hasta Buana. Sejak ia dan beberapa rekannya mendirikan perusahaan di bidang cargo pada 1991 itu sampai sekarang, ia sudah taat membayar zakat. “Zakat adalah suatu kewajiban yang tidak bisa dipungkiri lagi. Maka, setiap akhir tahun zakat rutin kami bayarkan,”kata lulusan Akademi Ilmu Pelayaran (AIP), Jakarta, itu. Menurut dia, zakat adalah kewa jiban yang tidak usah dihitung-hitung lagi karena ketentuannya sudah jelas, yaitu 2,5% dari penghasilan atau keuntungan perusahaan. “Yang harus lebih besar lagi dikeluarkan sebenarnya adalah infak dan sedekah. Bila itu dilakukan, pertolongan Allah pasti datang,” kata mantan pengurus BAZNAS itu. Komitmennya yang kuat dalam hal berbagi ini meneladani kebiasaan orang tuanya, terutama ibunya yang memang suka bersedekah. Ketika kecil, ia sering dibawa ibunya, seorang pedagang di Pasar Besar, Malang, dan ia sering menyaksikan ibunya suka memberi uang kepada kaum dhuafa. “Kebiasaan ibunda bermurah hati yang luar biasa itu benar-benar membekas pada diri saya,”kata Iskandar yang lahir di Malang, 9 September 1961 itu . Anak kelima dari pasangan pe dagang Umar Sudarno dan Sri Ma’ iyah itu mengaku, tak mengetahui dengan apa yang akan terjadi ter hadap diri dan keluarganya, apakah akan sehat terus atau akan sakit. Begitu pula dengan perusahaannya, apakah akan maju terus atau bahkan akan bangkrut. Karena itu, dia selalu memohon pertolongan kepada Allah Swt agar segala kekuarangan diri, keluarga, dan perusahaaannya itu tertutup atau teratasi. Dengan zakat dan sedekah itulah, keyakinan dirinya akan adanya pertolongan Allah itu selalu hadir . “Bila saya rapat dengan para direksi, dalam situasi ada masalah mereka kadang pesimis dengan mengatakan,
‘wah gawat nih perusahaan bisa bangkrut’. Tapi, saya selalu optimis. Saya katakan, ‘kita harus optimis kepada Allah. Sesungguhnya di dalam kesulitan itu ada kemudahan. Ini ditegaskan dua kali dalam firmanNya,” kata Iskandar yang sejak kelas 4 SD hingga lulus SMP menimba ilmu agama di madrasah diniyah. Betul juga keyakinan Pak Is-demi kian panggilan akrabnya, ini. Sebab, ternyata perusahaannya dari tahun ke tahun terus berkembang. Pada awal pendirian perusahaan, karyawannya hanya sekitar 4 orang, menempati kantor milik perusahaan lain, PT Har ta Hariman, agen perusahaan pelayaran Taiwan Yang Mine Line. Lalu, menempati gedung di Jl. RE Martadinata Ancol, Jakarta Utara. Sejak 2010, PT Internusa Hasta Buana punya gedung sendiri 9 lantai di Jl. Pramuka, Jakarta, yaitu Graha Iska. Karyawannya sudah lebih dari 300 orang. Perusahaannya juga ber kembang menjadi sebanyak 14 buah anak perusahaan, di bawah Holding Company PT Iska Niaga Darma. Gedung ini lahir dari impianimpiannya. “Dulu, saya punya anganangan ingin punya holding company. Saya bangun konsepnya, apa saja yang nyambung dengan bisnis ini. Ya, kita kembangkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Setelah itu, kami cari sumber daya manusia (SDM) atau partner kerjanya yang sesuai dengan bidang itu,” kata lulusan FE Ekstension Universitas Indonesia itu. Itu salah satu contoh yang dike muka kan Pak Is dalam menggapai keberhasilan usahanya, selain ber zakat dan bersedekah. Yaitu, mem buat jaringan dan perencanaan. “Semua awalnya, dari cita-cita. Citacita itu saya gambarkan. Saya tulis. Saya yakin, Allah yang akan menuntun keinginan bawah sadar saya itu. Memang ada yang cepat terwujud, ada juga yang tertunda,” katanya. Salah satu cita-citanya yang tertunda adalah pendirian pesantren wirausaha gratis di Bogor. “Saya
sumber: tripwow.tripadvisor.com
ingin punya santri yang bisa berwirausaha tanpa modal. Yang penting dia punya kemauan dan jaringan,” kata Iskandar yang sebelum membuka usaha menjadi tenaga pemasaran dulu di perusahaan pelayaran Ever Green Line, Taiwan, perwakilan Jakarta. Semua yang dicapainya tentu ia syukuri. Salah satu cara untuk menjaga rasa syukur itu, dia merekrut karyawan yang secara fisik tidak normal, misalnya tuna rungu, berbadan mini (cebol), dan berkaki satu. Saat ini jumlah mereka ada 14 orang. Meski begitu, kata Iskandar, mereka memiliki kinerja yang sama baiknya dengan karyawan berfisik normal. Ia yakin, hidup ini selalu digoda setan sehingga setiap orang selalu merasa kurang. Misal, sebenarnya dia sudah cakep, tapi dia merasa kurang cakep. Sudah cukup kaya dari sisi ekonomi, tapi ia merasa kurang cukup. “Nah, dengan keberadaan mereka yang tidak sempurna secara fisik itu, saya dan para karyawan lainnya jadi bisa bersyukur. Mereka menginspirasi kami untuk selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya yang melimpah kepada kami,” kata Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) itu
inspirasi
28 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Di Kuwait, penjara BAGI Perusahaan YANG tak Bayar Zakat dunia zakat
Keberhasilan penghimpunan zakat suatu negara, sangat dipengaruhi, antara lain oleh peraturan atau undangundang (UU) zakatnya. Bila UU-nya tidak mewajibkan muzakki berzakat, penghimpunan zakatnya akan rendah. Sebaliknya, bila UU-nya mewajibkan muzakki berzakat, bahkan memberi ancaman sanksi penjara dan atau denda bagi yang melanggarnya, penghimpunan zakatnya akan tinggi.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 29
H
al seperti itu dialami oleh Kuwait. Pada awal pendirian lembaga zakatnya, yaitu Baituz Zakat (BZ) pada 1980 sampai dengan akhir 1990-an, UUnya tidak mewajibkan muzakki berzakat atau zakat sifatnya masih sukarela, penghimpunan zakatnya rendah. Tapi, setelah tahun 2000-an, tepatnya setelah lahirnya UU Zakat No. 46/2006 yang mewajibkan muzakki berzakat, penghimpunan zakatnya naik secara signifikan dari tahun ke tahun. Data yang ada, pada tahun 2010 penghimpunan zakat Baituz Zakat Kuwait mencapai sekitar 47 juta Dinar Kuwait atau sekitar Rp1,65 triliun. “Ini suatu jumlah penghimpunan zakat yang luar biasa tingginya. Sebab, Kuwait itu adalah negara kecil dengan jumlah penduduk hanya sekitar 3 juta orang,” kata Staf Ahli BAZNAS Dr. Irfan Syauqi Beik. Dijelaskannya bahwa Baituz Zakat yang didirikan berdasarkan UU No 68/1980 dan UU No.5/1982 (hasil amandemen) adalah satu-satunya lembaga pengelola zakat di Kuwait. “Baituz Zakat ini adalah lembaga pemerintah yang independen dan punya otoritas penuh untuk mengembangkan zakat. Jadi, persis seperti BAZNAS di Indonesia,” kata dosen Fakultas Ekonomi Manajemen IPB itu. Di dalam UU No.46/2006 memang ditegaskan soal kewajiban zakat itu. Yaitu, setiap perusahaan wajib membayar zakat. Sebanyak 1% zakatnya masuk ke Kementerian Keuangan untuk pelayanan publik. Sedangkan sisanya (1,5%) masuk ke Baituz Zakat untuk pemanfaatan asnaf yang lain. Kalau muzakki perusahaan tidak membayar zakat atau membuat pernyataan yang tak tepat atau ada niatan untuk tidak membayar zakat, muzakki itu akan dikenakan ancaman penjara maksimal tiga tahun dan atau denda 5.000 Dinar Kuwait. “Misal, zakatnya 1.000 Dinar Kuwait. Bila dia tak membayar zakat 1.000 Dinar Kuwait, dia harus membayar zakat 1.000 Dinar Kuwait ditambah dengan denda 5.000 Dinar Kuwait,” kata Irfan memberi contoh. Bagaimana dengan muzakki individu? Awalnya, sifat zakat individu masih sukarela. Tapi kemudian, dengan adanya kewajiban zakat perusahaan ini, maka muzakki individu juga didorong untuk membayar zakat. Jadi, zakat individu juga sama-sama bersifat wajib. Bedanya, bagi muzakki perusahaan yang melanggar aturan diancam penjara dan atau denda, sedangkan bagi muzakki individu tidak. Sanksinya hanya bersifat administratif, yaitu yang terkait dengan masalah pengurusan surat-surat, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan paspor. Berbeda dengan zakat perusahaan, zakat individu ini seluruhnya (2,5%) masuk ke Baituz Zakat. Jadi,
dananya digunakan untuk seluruh golongan mustahik, kecuali amil. Sebab, semua biaya operasional Baituz Zakat, termasuk gaji amil sudah diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kuwait. Perbedaan sanksi ini terjadi karena potensi zakat individu lebih kecil dibanding potensi zakat perusahaan. Berdasarkan studi Monzer Kahf, potensi zakat negaranegara OKI itu 1,8%-4,6% dari PDB. Dan, potensi zakat Kuwait adalah 3%-4% dari PDB. “Karena melihat potensinya yang besar itu, terutama zakat perusahaannya, maka Kuwait mengenakan ancaman itu,” jelas Irfan. Dengan adanya UU yang mewajibkan zakat, maka Kuwait punya tambahan dana yang besar untuk bisa membantu saudara-saudaranya di luar Kuwait lewat berbagai program, seperti program Qurban di 22 negara, program bantuan pangan di 44 negara, dan program ekonomi produktif di 35 negara. Selain yang di 35 negara ini, menurut Irfan, program-program Baituz Zakat Kuwait di luar negeri sifatnya konsumtif, seperti pembangunan masjid, pembangunan pesantren, dan bantuan pendidikan untuk yatim. “Indonesia juga ada yang menerima bantuan itu, misalnya lewat organisasi atau lembaga keagamaan,” jelas Irfan yang pada November 2012 lalu jadi peserta Muktamar Zakat Internasional ke-9 di Amman, Yordania, itu Salah satu contoh yang dikatakan Irfan adalah: pada 2011, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pernah menerima bantuan berupa pembangunan Balai Latihan Kerja, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di lahan seluas 6 hektar di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Sebelumnya DDII juga menerima bantuan berupa bantuan Rumah Yatim di Cimahi, Bandung dan Malingping, Banten. Banyaknya penyaluran zakat ke luar negeri terjadi karena memang masyarakat dalam negeri Kuwait sebagian besar dianggap mampu. Namun, hal itu bukan berarti tidak ada penyaluran zakat sama sekali di Kuwait. Ada, tapi sifatnya konsumtif, bukan produktif seperti di 35 negara itu, seperti bantuan sosial bagi masyarakat yang tidak mampu. Kalau di Kuwait, warga yang tidak mampu itu misalnya yang tidak mampu membayar kredit rumah. Ya, standar miskinnya tentu berbeda dengan di Indonesia. Bentuk penyaluran zakat lainnya di dalam negeri Kuwait, antara lain, beasiswa bagi warga Kuwait yang belajar ke luar negeri. Tapi, kata Irfan, jumlahnya tidak terlalu banyak, yakni hanya sekitar 1000 mahasiswa. Untuk bantuan beasiswa ini BZ Kuwait mengeluarkan dana sekitar 450 ribu Dinar Kuwait per tahun. Atau sekitar Rp150 juta per tahun untuk setiap mahasiswa.
dunia zakat
30 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
opini
Ramadhan, kesempatan untuk meraih cintaNya dengan berbagi Setiap orang ingin dicintai. Dicintai seseorang, apakah itu pasangan, keluarga, sahabat bahkan oleh binatang atau tumbuhan piaraan pun sangat membahagiakan. Apalagi jika dicintai Allah sang Pencipta, pasti akan dilimpahi kebahagiaan abadi.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 31
R
amadhan, bulan yang sangat mulia ini, adalah saat yang tepat untuk mendapatkan kecintaanNya. Setiap amal kebaikan, dijanjikan balasan yang berlipat ganda dibandingkan harihari biasa. Salah satu hadiah yag disediakan bagi orang-orang yang dicintaiNya adalah pembebasan dari api neraka dan diperkenankan masuk ke surgaNya. Di bulan ini setiap orang berlomba-lomba melakukan ibadah, semakin banyak mendirikan sholat, semakin sering mengkhatamkan Al Qur’an, mengisi malam-malamnya dengan bermunajat kepadaNya, me ngisi 10 malam terakhir dengan beri’tikaf bahkan ada yang berumrah berkali-kali untuk mendapat kan pahala luar biasa di bulan suci ini. Dan memang, sungguh sangat merugi orangorang yang membiarkan saatsaat spesial ini terlewat begitu saja seperti hari-hari biasa , tanpa menambah kuantitas dan kualitas ibadahnya. Kita pasti berharap, bahkan sangat yakin bahwa se mua ibadah itu dapat membeli cintaNya kepada kita. Keyakinan itu inshaa Allah benar, tapi, apakah semua ibadah itu cukup untuk menjamin Allah telah mencintai kita? Wallahua’lam bissawab. Rasulullah saw bersabda : orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesamanya, sebaik-baiknya amal adalah kegembiraan yang kamu datangkan kepada sesama muslim, atau kamu hilangkan kesedihannya, atau kamu bayarkan hutangnya, atau kamu singkirkan rasa laparnya Berjalan bersama saudaraku muslim untuk menyelesaikan ma salah nya, bagiku lebih baik dari pada beri’tikaf di masjid sebulan penuh. Barangsiapa berjalan ber sama saudaranya muslim untuk menyelesaikan masalahnya hingga selesai, maka niscaya Allah akan
mengukuhkannya di hari di mana telapak kakinya bergetar nanti (hari kiamat). Sesungguhnya akhlak yang buruk merusak amal yang baik sebagaimana cuka merusak madu. HR Thabrani dan Ibnu Abi Dunya. Ternyata ibadah mahdhah saja tidak cukup untuk membuat kita menjadi orang yang paling dicintai Allah. Rasulullah telah menunjukkan cara agar kita menjadi orang yang paling dicintaiNya, yaitu justru dengan menjalankan ibadah hablumminanas. Sebanyak apapun ibadah mahdhohnya, dia belum menjadi yang paling dicintai apabila belum memberikan manfaat bagi sesamanya. Syarat utama agar dicintai Allah, ternyata adalah mencintai sesamanya. Seseorang yang mencintai akan selalu berusaha memberikan manfaat bagi yang dicintainya. Ketika yang dicintai susah, dia akan menggembirakannya. Ketika yang dicintai takut, dia akan menenangkannya, ketika lapar dia akan mengenyangkannya. Bahkan Rasulullah lebih menganjurkan kita untuk meringankan beban sesamanya, dibandingkan berasyik masyuk sendirian dengan Allah SWT dalam I’tikaf. Kalau ingin dicintai sang Pencipta, cintailah Dia, kalau mencintai Dia, cintailah ciptaanNya. Begitu jelas pesan yang disampaikan Rasulullah saw. Hadist ini menunjukkan betapa Islam adalah agama yang sangat peduli kepada manusia lain, sama seperti kepeduliannya pada ibadah pribadi. Ibadah pribadi menjadi kurang bermakna ketika ibadah sosialnya diabaikan. Andai semua muslim memahami nilai-nilai ini, andai semua muslim berlomba, memberikan manfaatnya bagi sesama, bagi alam sekitarnya, maka dunia akan merasakan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Memberikan manfaat,
Emmy Hamidiyah Sekretaris BAZNAS
meng hilangkan kesedihan, me ringankan hutangnya, mengusir rasa lapar, membantu me nyele saikan urusannya, adalah kata lain dari Infak atau berbagi. Infak atau berbagi, suatu amal yang sangat dicintai Allah, yang hikmahnya sangat dahsyat luar biasa. Diantara hikmahnya adalah Infak menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api (HR Ibnu Majah), infak mendekatkan seseorang pada Allah dan pada surga. Itu hikmah di hari -hari biasa, apalagi di bulan Ramadhan. Mari berlomba-lomba berinfak, memberi manfaat bagi sesama. Alangkah indahnya jika para pejabat negara memberi manfaat bagi rakyatnya, berinfak dengan kebijakan-kebijakan yang membuat rakyat merasa gembira, ringan beban hutangnya, hilang rasa laparnya dan mudah urusannya. Alangkah cantiknya ketika sesama kita saling menginfakkan waktu, tenaga, perhatian dan hartanya; saling menukarkan manfaatnya, saling menggembirakan, saling peduli dan saling mencintai. Di bulan suci Ramadhan ini, mari kita mulai, mencintai sesama karena kita mencintaiNya, agar kita pantas untuk dicintaiNya, layak berdekatan dengan Nya dan RasulNya dan puas memandang wajahNya yang penuh cinta.
opini
32 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
tokoh
AR FACHRUDDIN:
Pemimpin yang Bersahaja Bila ingin dihormati dan disegani, bahkan dicintai masyarakat luas, seorang pemimpin tidak harus tinggitinggi dalam hal bicara sehingga sulit dimengerti. Tak harus juga punya mobil mewah atau rumah mentereng. Tapi, cukuplah ia seorang yang sederhana baik dalam hal bicara maupun dalam hal kepemilikan harta kekayaan. Dan yang penting, ia harus jujur dan ikhlas dalam berkiprah. Hal itulah yang ditunjukkan oleh K.H. Ahmad Rozak Fachruddin atau yang lebih dikenal dengan sapaan Pak AR. Dengan segala kesederhanaannya, kiai yang lahir pada 14 Februari 1916 di Clangap, Purwanggan, Pakualaman, Yogyakarta itu, bisa menjadi Ketua Umum Muhammadiyah selama 22 tahun (1968-1990).
Kalau saja mau, anak ketujuh dari 11 bersaudara pasangan K.H. Fachruddin dengan Nyai Hajjah Fachruddin binti K.H. Idris itu masih tetap menjadi Ketua PP Muhammadiyah pada periode berikutnya. Sebab, pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 di Yogyakarta (1990) ia terpilih sebagai 13 besar anggota PP Muhammadiyah. Artinya, ia bisa kembali memimpim Muhammadiyah. Tapi, ia menolaknya. Ia memberikan pilihan penggantinya, yaitu K.H. Ahmad Azhar Basyir, M.A. Keinginan untuk mundur dari jabatan Ketua PP Muhammadiyah sebenarnya telah ada sejak Muktamar Muhammadiyah di Solo (1985). Ketika itu, ia melancarkan “kampanye” agar peserta muktamar (muktamirin) jangan memilihnya lagi. “Saya ini bukan kiai. Juga bukan sarjana,” tulisnya dalam brosur biru berjudul Pilihlah Ketua PP Muhammadiyah yang Tepat.. Namun, kampanye ala Pak AR ini tak berhasil mempengaruhi muktamirin untuk tidak memilihnya. Yang terjadi, kiai gemuk dan berdahi hitam itu dipilih kembali secara aklamasi menjadi Ketua PP
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 33 Muhammadiyah periode 1985-1990. “Jangan engkau mencari-cari tanggung jawab. Tapi, jika dikasih amanah, jangan menolak,” katanya kepada para wartawan ketika itu setelah terpilih lagi. Dulu, saat pertama kali ia menjadi Ketua Umum Muhammadiyah juga begitu. Yang menjadi Ketua Umum Muhammadiyah periode 1968-1971 adalah K.H. Fakih Usman. Tapi, belum setahun memegang amanah sebagai pemimpin Muhammadiyah, Fakih Usman meninggal dunia. Akhirnya, Pak AR didaulat secara aklamasi untuk menggantikan posisi Fakih Usman pada Oktober 1968. “Jadi, bukan karena saya pandai, alim, dan khusu. Bukan. Dari segi ilmu, saya nol. Kealiman, tidak punya dasar. Saya bisa menjadi populer dan terpilih menjadi Ketua PP Muhammadiyah karena entengan dan ikhlas,” ucap Pak AR pelan merendah mengomentari didaulatnya dia jadi Ketua PP Muhammadiyah pertama kali. Putra seorang naib (penghulu) di Istana Pa ku alaman itu memang selalu mengaku tak berilmu. Padahal sesungguhnya ia seorang yang gigih mencari ilmu. Pagi hingga siang hari, ia belajar ilmu agama pada K.H. Abdullah Rosad, KH Abu Amar, dan KH Fachruddin. Lalu, setiap bakda Maghrib ia belajar di Madrasah Wustha Muhammadiyah, Wanapeti, Segalur, Kulonprogo. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Guru Darul Ulum Muhammadiyah. Ia juga sempat masuk Tabligh School Muhammadiyah. Selain itu, ia juga mengenyam pendidikan di beberapa pondok pesantren. Kiai yang gemar berbaju putih lengan panjang dan bersandal kulit itu juga tak terlalu berambisi pada jabatan. Berkali-kali ia ditawari untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tapi, beberapa kali pula ia menolaknya. Sebab, ia khawatir waktunya tersita. Ia lebih memilih mengurus Muhammadiyah. Namun kemudin, ia menerima jabatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan dilantik pada 14 Agustus 1988. Dengan sifatnya yang sederhana dan tak ambisius itu, ia tidak hanya disukai oleh warga Muhammadiyah, tapi juga oleh yang lainnya, bahkan oleh warga non muslim. Seorang aktivis Aisyiyah, Rokayah, pernah bercerita kepada Amien Rais, mantan Ketua Umum Muhammadiyah, bahwa ketika dari Semarang ke Yogyakarta untuk mengikuti Muktamar Muhammadiyah, ia duduk di samping seorang wanita Tionghoa. Dalam obrolannya, teman duduknya itu mengatakan,’’Bu, saya pemirsa setia mimbar Islam di televisi. Wah, kalau bisa, Pak AR jangan diganti ya Bu.” Pak AR memang suka berceramah lewat televisi atau langsung di masjid-masjid. Ceramahnya disukai karena bahasanya sederhana dan kadang diselingi guyon. Misalnya, dalam suatu ceramahnya di bulan Ramadhan, ia ditanya oleh salah seorang jamaah. ‘’Mengapa pada bulan Ramadhan orang masih banyak yang bermaksiat. Padahal
diterangkan dalam hadis, selama bulan Ramadhan semua setan dan iblis dibelenggu? Dengan suara khasnya yang serak, pertanyaan itu dijawab Pak AR, ‘’Ya, itulah manusia. banyak yang lemah iman. Dengan setan dibelenggu saja kalah, apalagi melawan setan lepas-lepasan.’’ Menurut Syaifudin Simon, mahasiswa (ketika itu) yang pernah kos di rumah Pak AR di Jl. Cik Ditiro 19 A, Yogyakarta, humor yang muncul pada ceramah Pak AR itu tak disengaja. Ini semata-mata karena logikanya yang sederhana dan merakyat. Suatu ketika, katanya, dalam ceramah di masjid Syuhada Yogyakarta, Pak AR menjelaskan tentang hebatnya ular tongkat Nabi Musa. “Ular-ular ahli sihir sewaan Fir’aun itu semuanya ditelan satu per satu, seperti orang menelan lemper,” kata Pak AR dengan nada biasa. Dan jamaah pun tertawa. Di mata Simon, Pak AR adalah seorang pemimpin yang kehidupannya bersahaja. Dia tak punya rumah pribadi. Rumah yang di Jl. Cik Ditiro adalah kepunyaan Muhammadiyah. Rumah itu jauh dari mewah. Memang ada garasinya, tapi tak pernah dipakai karena tak ada mobilnya. Kendaraan yang dia miliki hanya motor Yamaha, tahun 70-an yang berwarna merah kusam. Dalam memenuhi kebutuhan keluarga, selain menyewakan sebagian kamarnya untuk mahasiswa, Pak AR masih berjualan bensin eceran di depan rumahnya. Simon mengaku sering melihat Pak AR dan istrinya, berboncengan di atas Yamaha butut yang joknya sempit ke sebuah pertemuan. “Bu AR terpaksa harus memegang eraterat bahu Pak AR supaya tidak jatuh,” tulis Simon dalam buku Kepemimpinan Pak AR dalam Kenangan. Jika motor tersebut dipakai anak-anaknya, ia lebih suka naik sepeda onthel, becak atau jalan kaki. Putra Pak AR tujuh orang. Pak AR wafat di RS Islam Jakarta pada hari Jumat, 17 Maret 1995 pukul 08.10. Satu jam setelah itu, Presiden Soeharto (alm) datang ke RS Islam untuk berdoa di hadapan jenazahnya. Doa-doa pun dipanjatkan jamaah Jumat di masjid Istiqlal saat jenazahnya di salati. Begitu pula di masjid besar di Yogyakarta. Masyarakat luas mengelukan kepergiannya. Atas hadirnya kesederhanaan pada diri Pak AR, budayawan Emha Ainun Najib pun terkagum-kagum. Menurut Emha, sedemikian melimpah rezeki dari Allah kepada Pak AR sehingga kehidupan beliau hampir sama sekali tidak bergantung kepada barang-barang dunia. “Pernahkah Anda membayangkan, ada seorang pemimpin organisasi besar yang anggotanya berpuluh-puluh juta yang mencari nafkah hanya dengan beberapa jerigen minyak tanah dan bensin untuk dijual di depan rumahnya?” tulis Emha dalam buku Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20 karya Herry Mohammad dkk.
tokoh
34 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Bank Sampah Ya Bunayya-BAZNAS Berdayakan Warga Dhuafa kiprah
Menabung itu tak selamanya harus dengan uang. Bisa juga dengan limbah atau sampah plastik dan bukan plastik. Hal ini dilakukan oleh warga Rawalele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten sebagai nasabah Bank Sampah Yayasan Ya Bunayya-BAZNAS di desa mereka itu.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 35
S
eperti layaknya nasabah bank pada umumnya, mereka yang jumlahnya sekitar 40 orang dibuat kan buku tabungan sampah yang isinya mencatat jumlah sampah yang disetor dan beratnya secara total. Buku tabungan juga mencatat harga sampah sebagai nilai uang yang ditabung oleh nasabah. Yang namanya tabungan, biasa nya diambil ketika dibutuhkan. Ada yang diambil setelah menabung sam pah sepuluh hari, ada juga yang setelah sebulan. “Ya, mereka mencairkan tabungannya kapan saja sesuai dengan kebutuhan me re ka. Misalnya, setelah sepuluh hari menabung sampah, ada yang mendapatkan uang sekitar Rp150 ribu,” kata Ketua Yayasan Ya Buna yya Komaruddin Akyas, S.Ag atau akrab disapa dengan Ustaz Komar. Menurut dia, kegiatan mena bung sampah di bank sampah ini merupakan salah satu kegiatan yang sifatnya pemberdayaan dari pesantren komunitas yang dibangun yayasan Ya Bunayya. Masyarakat sekitar diberdayakan dengan cara mengumpulkan sampah dari rumah dan lingkungannya. Lalu, setelah menyortirnya, mereka ada yang dilibatkan menggilingnya (untuk sampah plastik). Atau menjualnya ke pengepul (untuk sampah bukan plastik, seperti kardus). Mereka juga diedukasi tentang pemanfaatan
sampah dan manfaatnya bagi kelestarian lingkungan. Bank sampah ini memang di dirikan karena adanya keprihatin an akan permasalahan sampah di lingkungan sekitar yayasan yang belum dikelola dengan baik. “Sam pah-sampah hanya me num puk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kami khawatir ini akan menjadi masalah di kemudian hari. Maka, kami berinisiatif mendirikan bank sampah,” kata Ustaz Komar itu. Selain kegiatan pemberdayaan, ada kegiatan lain di bank sampah yang sifatnya bisnis. Yaitu, bisnis lapak dan bisnis pencacahan (sampah plastik) dengan mesin pencacah bantuan BAZNAS. Dengan alat pencacah, harga olahan sampah ini menjadi lebih mahal bila dijual ke industri, yaitu sekitar Rp11.000,- per kg. Sedangkan harga baku yang dibeli dari pemulung sekitarnya, baik yang sudah menjadi nasabah maupun yang belum menjadi nasabah hanya Rp2.500,- per kg. Bahan baku ini masih harus disortir dengan melibatkan nasabah atau warga sekitar. Ongkos sortirnya, sekitar Rp5.000,-per kg. Wajar kalau kemudian harga bahan baku (sampah) ini dari lapak sekitar Rp8.000,-. Sebab, sudah melewati proses penyortiran di la paknya masing-masing. Bank Sam pah juga membeli sampah dari lapak. “Target kami, punya sampah 2 ton per minggu untuk dicacah. Ini tak mungkin bisa dipenuhi kalau hanya mengandalkan sampah dari para pemulung yang kami bina. Maka, kami melibatkan lapak-lapak lain. Dia punya cita-cita, setelah punya alat pencacah, Bank Sampah ingin punya alat untuk pembijian plastik. “Sebelum jadi produk, misalnya botol Aqua, dibuatkan dulu biji oleh alat pembijian. Ini harganya bisa mencapai Rp14.000
per kg. Kalau ingin lebih tinggi lagi harganya, Bank Sampah harus punya produk sendiri,” katanya. Tapi, sebelum mencapai ke ci ta-citanya itu, Ustaz Komar, sa at ini sedang memikirkan ke pemilikan blower yang bisa mengeringkan hasil pencacahan dalam waktu sehari. “Sekarang ini, karena belum punya blower, kami masih mengandalkan panas matahari untuk mengeringkan hasil pencacahan,” katanya lagi. Dia berharap, bisnis lapak dan bisnis pencacahan ini mampu men jadi fundraising atau sumber pen danaan bagi persantren komunitas. “Ide awalnya adalah membangun pesantren komunitas melalui pen didikan dan pemberdayaan. Maka, formulasi yang mungkin pas ada lah dengan membangun Bank Sampah,” ujarnya. Setelah berjalan dua tahun lebih, diakuinya bank sampah ini belum sepenuhnya bisa mendanai pendidikan di pesantren komunitas, seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), dan pesantren Al-Quran. “Ya, paling tidak, bank sampah bisa membantu biaya hidup 9 orang mahasiswa yang tinggal di asrama pesantren Al-Quran dan jadi sumber nafkah bagi sebagian masyarakat di desa ini,” katanya. Memang ada 9 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah seperti Ciamis, Pati, dan Lampung diasramakan di Yayasan Ya Bu nay ya. Mereka adalah penerima beasiswa dari BAZNAS yang antara lain kuliah di BSI dan SeBI.
kiprah
36 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Keutamaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) pada Bulan Ramadhan Apakah keutamaan membayar zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada bulan Ramadhan? Bagaimana cara menghitung dan membayarnya, sedangkan kadangkala masih terdapat perbedaan dalam penentuan awal dan akhir Ramadhan?
T
Tugino, Wonosobo, Jawa Tengah
tanya jawab
J
Sebenarnya, zakat yang berkaitan langsung dengan ibadah puasa pada bulan Ramadhan adalah zakat fitrah. Yakni, zakat yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim laki-laki dan perempuan, baik dewasa maupun anak-anak, baik orang yang merdeka maupun hamba sahaya. Ini sebagaimana telah dijelaskan Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis sahih dari Ibnu Umar yang diriwayatkan Bukhari, Muslim, dan Nasa’i. Kewajiban ini berlaku bagi yang
2,5% 2,5%
2,5% 2,5%
2,5%
masih memiliki kelebihan pangan pada bulan suci. Zakat fitrah besarnya satu sha (sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter beras). Zakat ini diberikan kepada golongan fakir miskin, dengan maksud utama agar jangan sampai ada orang yang meminta-minta atau kelaparan pada Idul Fitri (hadis sahih riwayat Baihaqi dan Daraquthni dari Ibnu Umar). Menurut jumhur (mayoritas) ulama berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan BukhariMuslim dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, zakat fitrah dibayarkan sejak terbenamnya matahari hari terakhir Ramadhan (malam hari raya) hingga sebelum shalat Id keesokan harinya. Jika zakat fitrah dibayarkan setelah shalat Id, maka jatuhnya menjadi sedekah biasa. Jika terjadi perbedaan dalam penetapan awal dan akhir Ramadhan, sebaiknya zakat fitrah dikeluarkan dua atau tiga hari
2,5% 2,5%
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua umum BAZNAS
sebelum Idul Fitri saja. Menurut Imam Ahmad dan Imam Malik, mempercepat pembayaran zakat fitrah dua atau tiga hari sebelum Id, secara syar’i diperbolehkan. Bahkan, menurut Imam Syafii, boleh saja dikeluarkan pada awal bulan Ramadhan. Adapun zakat mal (harta) dan yang lainnya, dikeluarkan bergantung pada waktunya masing-masing. Jadi, bisa dibayarkan pada bulan Ramadhan atau di luar bulan suci ini. Zakat tanaman dan buah-buahan dikeluarkan pada saat panen, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Anam:141. Zakat perdagangan bergantung pada perhitungan tutup buku tiap tahun. Demikian pula dengan zakat harta lainnya. Yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadhan adalah memperbanyak infak-sedekah, memberi bantuan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan, memberikan bantuan untuk pembangunan sarana agama, memberikan santunan kepada anak yatim. Bahkan, juga memberikan sedekah untuk berbuka puasa (futhur). “Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan”, demikian sabda Rasulullah Saw. dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 37
Menunda Zakat Fitrah T
1. Bolehkah menangguhkan pembayaran zakat fitrah untuk tahun depan (membayar 2 tahun sekali)?
2. Jika kita sedang berutang, bolehkah kita meminta bagian zakat fitrah kepada amil zakat? 3. Menjelang Idul Fitri, seseorang meminjam beras sekarung kepada tetangganya. Dapatkah beras itu kemudian digunakannya juga untuk membayar zakat fitrah? Rasyad, Desa Sederhana Darussalam Aceh
J
tanya jawab
1. Menangguhkan zakat fitrah (membayar 2 tahun sekali) tentu saja tidak boleh. Berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar, Rasulullah Saw. telah memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. Dari hadis Ibnu Abbas, Rasulullah juga bersabda:
“Barang siapa yang mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri, itulah zakat yang akan diterima. Tapi, barangsiapa yang mengeluarkannya sesudah shalat Idul Fitri, maka itu termasuk ke dalam sedekah biasa (bukan zakat lagi)”.
meminta atau menerima zakat fitrah. Akan tetapi, jika utang itu disebabkan oleh usaha Anda sendiri, tentunya yang lebih berhak dan membutuhkan adalah fakir miskin yang lainnya.
Selain itu, menangguhkan zakat fitrah sampai tahun berikutnya bertentangan dengan tujuan 3. Dr. Yusuf Qardhawi (Fikih Zakat, hlm 935) zakat fitrah, yaitu memberi kecukupan kepada menyatakan, jika seseorang memiliki sesuatu fakir miskin agar mereka dapat bergembira pada (beras) untuk membayar zakat fitrah, namun juga hari kemenangan itu. memiliki utang yang senilai dengan itu, maka tetap harus mengeluarkan zakat fitrah. Jika utang 2. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud dari itu harus dibayar pada saat yang bersamaan, Ibnu Abbas disebutkan, Rasulullah Saw. telah maka yang harus didahulukan adalah membayar mewajibkan mengeluarkan zakat fitrah untuk utangnya dan ia tak berkewajiban untuk membersihkan orang-orang yang berpuasa dari mengeluarkan zakat fitrah. omongan yang tidak membawa manfaat, dan omongan kotor, serta memberikan makanan pada Jika beras yang Anda pinjam itu melebihi fakir miskin. kebutuhan Anda dan keluarga untuk berhari raya dan diperkirakan bisa dilunasi setelah hari raya, Jika Anda masuk golongan fakir miskin dan maka Anda harus mengeluarkan zakat fitrah kebetulan memiliki utang, apalagi bersifat dengan beras yang Anda pinjam itu. konsumtif (untuk membeli beras dan lauk pauknya), tentunya Anda sangat berhak untuk
38 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Muhammad Al-Fatih:
Sang Penakluk yang Saleh & Cerdas sirah
Benteng Konstantinople setinggi 10 meter itu begitu angkuh dan kokoh berdiri. Dari arah manapun ia sulit ditembus karena dijaga para pelaut tangguh dan pintu masuknya, selat Golden Horn, juga dihadang dengan rantai besar. Maka, tak seorang pun raja atau sultan dengan tentaranya yang mampu merobohkan benteng itu, berabadabad lamanya.
S
ahabat Rasulullah Saw., Abu Ayyub Al-Anshari, seorang pemberani, pernah mencoba menaklukkan Konstantinople. Tapi, ia menemui kegagalan. Ia gugur dalam pertempuran dan dimakamkan di bawah tembok Konstantinple sesuai dengan permintaan terakhirnya. Lalu, Sultan Murad II juga pernah melakukan pengepungan ke benteng itu. Tapi, dia juga gagal. Banyak raja dan tentara Islam yang bersemangat ingin menaklukan Konstantinople. Sebab, semangat mereka dibakar oleh sabda Rasulullah Saw., yang menyatakan,”Konstantinople pasti akan ditaklukkan. Rajanya adalah sebaik-baiknya raja dan tentaranya sebaik-baik tentara.” Ya, betapa tidak ingin menjadi raja dan tentara terbaik di mata Rasulullah Saw.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 39 Tapi kemudian, dengan izin Allah Swt., benteng itu mampu ditaklukkan pada tahun 1453 oleh seorang pemuda saleh berusia 21 tahun, putra Sultan Murad II. Yaitu, Sultan Muhammad Tsaniy atau lebih dikenal dengan Sultan Muhamamad Al-Fatih. Ia dilahirkan pada tanggal 27 Rajab 835 H, bertepatan dengan tanggal 20 April 1432. Dikatakan Muhammad Tsaniy (II) karena saat penaklukan Konstantinople ini, ia memimpin Turki Utsmaniyah untuk kedua kalinya. Sebelumnya, ia pernah diberi mandat pada usia ke-12 tahun menggantikan ayahnya yang ingin menjauh dari hiruk pikuk politik. Sultan Murad II berhenti dari jabatannya saat negara dirundung banyak masalah. Meski masih anak-anak, sebagai khalifah Al-Fatih tetap berani memerintah ayahnya untuk menghadapi masalah negara. “Siapakah yang menjadi khalifah saat ini: saya atau ayah? Kalau saya yang menjadi khalifah, maka saya perintahkan ayahanda untuk datang kemari membela negara. Tapi, kalau ayahanda yang menjadi khalifah, maka seharusnya seorang khalifah berada di tengah rakyatnya dalam situasi seperti ini,” kata Muhammad Al-Fatih kepada ayahnya. Mendengar perintah anaknya, Murad II akhirnya kembali memerintah Turki Utsmani mulai 1445 hingga wafatnya pada 1451. Tahun 1951-1481 adalah periode kedua kepemimpinan Muhammad Al-Fatih dalam kekhalifahan Turki Utsmani. Muhammad Al-Fatih memang seorang pemimpin yang saleh. Sebab, sejak baligh ia tak pernah meninggalkan shalat fardhu, shalat sunat rawatib. Bahkan shalat tahajud. Ini tergambarkan ketika ia mau memilih imam untuk shalat Jumat pertama kali setelah ia dan tentaranya menaklukkan Konstantinople. Waktu itu, sebagai panglima, Muhammad Al-Fatih memerintahkan kepada anak buahnya: “Siapa di antara kalian yang pernah meninggalkan shalat fardhu setelah baligh, silakan duduk.” Tidak ada seorang pun dari tentaranya yang ribuan itu duduk. Artinya, para prajuritnya adalah muslim yang tidak pernah meninggalkan shalat fardhu sejak mereka akil baligh. Perintah Muhammad Al-Fatih berikutnya:” Siapa di antara kalian yang pernah meninggalkan shalat sunat rawatib setelah baligh, silakan duduk.” Sebagian dari tentaranya duduk. Arinya, ada sebagian tentaranya yang kadang meninggalkan shalat sunat rawatib, setelah baligh. Kemudian Al-Fatih bertitah lagi,” Siapa di antara kalian yang pernah meninggalkan shalat tahajud setelah baligh, silakan duduk.”
Semua tentaranya duduk, kecuali Sultan Muhammad Al-Fatih sendiri. Ini artinya, Sultan Muhammad Al-Fatih adalah seorang kepala pemerintahan yang tak pernah meninggalkan shalat wajib, shalat sunat rawatib, dan shalat tahajud, sejak dia akil baligh. Luar biasa. Apakah ada pemimpin Negara yang seperti Muhammad Al-Fatih sekarang ini? Selain seorang yang saleh, Muhammad Al-Fatih juga seorang yang cerdas, terampil berbagai hal dan pemberani. Sebab, ia mendapatkan pendidikan yang baik dari ayahnya yang juga seorang sultan saleh. Al-Fatih menguasai berbagai cabang ilmu, seperti agama, politik, seni tempur dan bela diri, ilmu perang, ilmu tasawuf, psikologi dan lainlain. Dia juga piawi dalam penguasaan berbagai bahasa, seperti bahasa Arab, Turki, Yunani, Hebrew, Persia, Latin dan Serbia. Kecerdasannya ini terlihat, antara lain, saat ia menyerang dan menaklukkan Konstantinople. Ketika benteng Konstantinople sulit diterobos, ia punya pikiran cerdas. Yaitu, memindahkan kapalkapal perangnya melalui darat untuk menghindari rantai penghalang di selat Golden Horn. Hanya dalam semalam 70-an kapalnya bisa memasuki selat Golden Horn. Esoknya, tentara Kristen terkejut melihat 70-an kapal perang tentara Islam sudah berada di dalam selat dan siap menyerang. Ternyata, rantai besar perentang itu tak mampu menghalangi semangat tentara muslim untuk menaklukkan Konstantinople. Apa pun akan mereka lakukan. Pertempuran hebat pun pecah. Di sini nyali Al-Fatih diuji. Sebab, ternyata setelah 53 hari berlalu, pertempuran itu kian sengit dan Konstantinople belum juga bisa dirobohkan. Bentengnya tetap angkuh dan kokoh. Maka, Muhammad Al-Fatih terus berjuang sampai titik penghabisan. Dan, dia memberikan ucapan yang membakar semangat tentaranya,” Saya ingin mati. Siapa yang mau mati, mari ikut saya.” Ucapan Al-Fatih ini sungguh membakar semangat tentaranya untuk menerjang musuh. Mereka berjuang sambil mengharapkan mati syahid. Dengan izin Allah, akhirnya Konstantinople tunduk berlutut di bawah kekuasaan Muhammad Al-Fatih dan tentaranya. Konstantinople adalah benteng utama pemerintah Bizantium. Kota ini hancur setelah jatuh ke tangan Muhammad Al-Fatih. Ia mengganti nama Konstantinople menjadi Islambol, yang artinya Islam keseluruhannya. Lalu, gereja St. Shopies diubahnya menjadi masjid. Yaitu, Masjid Aya Sophia. Gereja-gereja lain dibiarkan tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya. Islambol, pada pemerintahan Kemal Attaruck, diubah lagi menjadi Istanbul.
sirah
Della Puspita:
Jangan Menunda Berbagi D
sahabat zakat
alam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat, infak dan sedekah (ZIS), BAZNAS\melakukan berbagai kegiatan, antara lain menyelenggarakan lari pagi bersama pada 30 Juni 2013. Acara amal menyambut Ramadhan yang diberi tema ‘Run For Hope’ ini diadakan untuk membantu 13 ribu anak yatim di Indonesia. Acara dimulai pk. 06.00 WIB dengan rute EX Plaza – Bundaran HI – EX Plaza, dengan jarak tempuh 2 km. Ada lebih dari 350 orang yang mengikuti acara amal ini. Setiap orang yang telah menyelesaikan rute dari EX menuju Bunderan HI dan kembali lagi ke EX akan mendapatkan satu gelang warna kuning sebagai tanda dia telah memberikan sumbangan kepada 13 anak yatim. Menurut Della Puspita, acara Run for Hope ini bagus sekali karena pesertanya bisa berbagi
dengan anak yatim. “Seperti yang kita tahu, kalau kita berbuat baik terutama kepada anak yatim, insya Allah doa kita diijabah,” kata aktris sinetron kelahiran Malang, 6 Agustus 1981 itu. Dengan sosialisasi ini Della berharap, masyarakat luas jadi tahu tentang BAZNAS, badan resmi yang menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah. “Saya yakin, BAZNAS benar-benar menyalurkan kebaikan. Sebab, transparan, amanah, dan profesional,” ujar bintang sinetron Hidayah itu. Dalam hal berbagi, Della mengaku tidak mau menundanunda atau mengumpulkan dulu uangnya jadi banyak. Sebab, setelah banyak malah jadi sayang untuk berbagi. Dia bercerita, di dekat rumahnya ada yayasan. Ke yayasan itu Della suka berbagi. “ Jumlah uang yang saya berikan tidak banyak, tapi karena kebiasaan menjadi ringan,” kata Top Model Iklan 1999 itu. (Ndari)
Lucky Octavian (Idol)
Berbagi dengan Bernyanyi B
agi seorang Lucky Octavian, berbagi adalah ia bisa memberikan manfaat kepada sesama dengan cara apa pun yang bisa dilakukan. Penyanyi yang dikenal lewat ajang Indonesian Idol ini bahagia bisa berbagi lewat kemampuannya tarik suara. “Kemampuan saya menyanyi ini yang bisa saya berikan untuk mereka,” ucap penyanyi yang tergabung dalam Idol Divo, band yang beranggotakan jebolan Indonesian Idol, yaitu Delon, Judika, Mike, dan Lucky. Ditemui di sela-sela acara Run For Hope-Tarhib Ramadhan BAZNAS, Lucky Idol merasa senang bisa ikut berkontribusi pada acara tersebut. “Saya senang dengan acara ini karena selain bisa berolah
raga juga bisa memberi berbuka untuk anak yatim,” tambah pemilik album solo Sings Broery’s ini. Menjelang Ramadhan baginya adalah saat yang paling mulia untuk berbagi kepada sesama. Run For Hope adalah salah satu kegiatan BAZNAS bersama RCTI yang diadakan untuk penggalangan dana bagi buka puasa 13.000 anak yatim. Acara yang juga merupakan Tarhib Ramadan ini mengundang artis yang peduli dan memiliki semangat berbagi. Keikutsertaan penyanyi jebolan Indonesian Idol pertama ini merupakan panggilan nurani yang tertanam sejak lama.”Semangat memberi, yang tentunya dengan niat ikhlas, mesti selalu ditanamkan,” katanya. Menurut Lucky, acara seperti Run for Hope ini harus sering dilakukan untuk mengasah rasa peduli pada sesama. (Arofich)
42 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
Belanja Negara & Kaidah-kaidah Penyaluran Zakat P
enetapan APBNP 2013 Senin 17 Juni 2013 melalui proses yang alot dan voting. Sidang penetapan memakan waktu tidak kurang dari 11 jam dan diskors dua kali. Voting dilakukan karena Rapat Paripurna DPR RI tidak mampu untuk bermufakat. Pokok bahasan yang tidak dapat disepakati secara mufakat adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kita pahami bahwa walaupun yang jadi permasalahan adalah tentang kenaikan harga BBM, ini tidak menyangkut sama sekali tentang peningkatan Anggaran Pendapatan Negara. Semuanya adalah tentang Anggaran Belanja Negara. Perbedaan pendapat fraksi-fraksi di DPR menyangkut apakah belanja Negara dialokasikan untuk subsidi BBM sehingga tidak perlu menaikan harga BBM atau dialokasikan dalam bentuk lain yakni bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), bantuan untuk siswa miskin, beras untuk rakyat miskin, dan program infrastruktur dasar?. Tentang pendapatan Negara yang masih jauh dari seharusnya, belum efektif, dan tidak efisien, DPR RI cenderung selalu sepakat dengan asumsi-asumsi dan target-target yang ditetapkan Pemerintah. Kondisi ini selalu berulang dalam setiap penetapan APBN maupun APBNP. Peristiwa di atas mengingatkan saya bahwa sangat layak dan berdampak positif apabila kaidah-kaidah dalam penyaluran zakat diterapkan dalam belanja Negara dan penyaluran dana-dana umat selain zakat. Dr. Yusuf Qardawi dalam Buku Hukum Zakat menjelaskan kaidah ini sebagai berikut “… secara khusus pula Quran telah memberikan perhatian dengan menerangkan kepada siapa zakat itu harus diberikan. Tidak diperkenankan para penguasa membagikan zakat menurut kehendak mereka sendiri, karena dikuasai nafsu atau karena adanya fanatik buta. Juga oleh mereka yang punya
catatan zakat
Teten Kustiawan Direktur Pelaksana Baznas
ambisi besar yang tidak segan-segan meraih milik orang yang bukan haknya. Mereka takkan dibiarkan merebut hak orang yang benar-benar dalam kekurangan dan sangat membutuhkan itu.” Subhanallah. Berdasarkan kaidah-kaidah di atas dan dalam rangka meningkatkan manfaat, kita dapat ambil poin-poin penting dalam penyaluran zakat, yaitu: 1. Tetapkan kriteria yang berhak menerima sesuai syariah Islam dan kaidah umum serta terapkan dengan adil dan bijaksana. 2. Salurkan zakat kepada yang berhak menerima, baik mereka yang mau meminta (assail) maupun mereka yang menjaga diri dari meminta (almahrum) dengan efektif dan efisien. 3. Penyaluran langsung atau dalam bentuk program harus didasarkan pada kebutuhan dari yang berhak menerima bukan karena trend atau selera dari muzaki atau amil. 4. Lakukan evaluasi agar penyaluran yang dilaksanakan dapat mengangkat harkat derajat dan memotivasi para penerima untuk hidup lebih baik serta memberikan keberkahan bagi seluruh umat dan bangsa pada umumnya. 5. Susun dan sampaikan laporan dan pertanggungjawaban atas penyaluran zakat sehingga kepercayaan para muzaki akan terus meningkat. Mari kita wujudkan kaidah-kaidah penyaluran zakat dalam pengeloloaan zakat dan transformasikan ke dalam pengelolaan dana umat lainnya serta pengelolaan belanja Negara. Insya Allah setiap sen dana untuk umat dan bangsa akan mengantarkan Negara yang kita cintai ini mencapai baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Wallahu’alam bishshowab.
Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H | 43
Formulir Kesediaan Pembayaran Zakat VIA PAYROLL SYSTEM MELALUI BAZNAS Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama lengkap No telp/HP Alamat email Alamat rumah
formulir + ucapan ramadhan
Nama perusahaan Jabatan/bagian Alamat perusahaan
Bismillahirohmanirohiim. Dengan ini saya menunaikan zakat penghasilan sebesar 2,5% dari gaji bruto saya setiap bulan yang wajib dari diri saya dan atau infak/shadaqah sebesar Rp. (
Dengan 400.000 rupiah anda bisa memberikan santuan kepada 13.000 anak yatim di 13 kota yang terdiri dari uang santunan, paket gizi dan pendidikan, makanan buka puasa tanggal 24 juli 2013 - salurkan ke rekening
BNI Syariah 009 555555 4
)
pada bulan
tahun
Melalui surat ini saya memberikan kuasa kepada fungsi Sumber Daya Manusia perusahaan saya bekerja untuk melakukan pemotongan gaji bulanan saya untuk pembayaran zakat dan atau infak/shadaqah dan menyetorkannya ke rekening BAZNAS Wajib zakat
Nama Jelas
,
Ttd
Kirimkan formulir ini via pos, fax atau email ke: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jl. Kebon Sirih Raya No. 57 Jakarta Pusat 10340 Telp. 021-3904555, Fax. (021) 3151708 email:
[email protected]
44 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
INFORMASI REKENING Rekening Infaq
Rekening Zakat
Daftar UPZ, Non UPZ dan Pojok Zakat BAZNAS No
Perusahaan
Alamat
Keterangan
1
UPZ Kementerian Keuangan
Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta
Contact Person: Zakaria
2
UPZ Masjid Shalahudin KPP Kalibata
Sekretariat Masjid Shalahudin, Jl. Taman Makam Pahlawan Kalibata
Contact Person: Chaerul Saleh
3
UPZ KP DJBC Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Jl. Ahmad Yani Jakarta
Contact Person: Hari
4
UPZ IPB
Sekretariat Masjid Al-hurriyah, Kampus Ipb Dramaga Bogor
Contact Person: Oktama
5
UPZ Kementerian Agama
Jl. Lapangan Banteng 3-4 Jakarta Pusat
Contact Person: Wardah
6
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Jl. ir. H. Juanda No. 36 Jakarta Pusat
Contact Person: Agus
7
Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Gambir
Contact Person: Erly
8
Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi
Gedung BPPT II Lt.24, Jl.MH Thamrin No.8 Jakarta
Contact Person: Aris
9
UPZ BAZNAS Media Grup
Jl Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya Kebon Jeruk Jakarta 11520 Indonesia (Masjid )
Masjid Media Group Nursiah Daud Paloh
10
Menara Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta Selatan
Lobby Gedung
11
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
Masjid Baitut Tholibin Kemendiknas Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta (Masjid)
Masjid Baitut Tholibin
12
Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Komplek Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jalan Lapangan Banteng Nomor 2-4 Jakarta Pusat. email :
[email protected]
Masjid Al Amanah
13
FX Sudirman
PT. PLAZA LIFESTYLE PRIMA Office : Jl. Jenderal Sudirman Pintu Satu Senayan Jakarta 10270
Lantai 1, Samping Restoran Little Penang
14
KPP KALIBATA
Jl. TMP Kalibata
Masjid Shalahuddin
15
Mal Kelapa Gading
Mal Kelapa Gading 3 Lt. 1 Sentra Kelapa Gading Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok M Jakarta 14240
Lokasi di area MKG 2 lantai 1
16
Kementerian Tenaga kerja & Transmigrasi
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 51 Jakarta Selatan
Masjid
17
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Utara No. 9 -13 Jakarta 10110
Lobby Gedung Utama
18
Plaza Semanggi
The Plaza Semanggi , Jl. Jend. Sudirman Kav.50 Lt.6 Jakarta 12930
Lantai UG, depan Starbucks Coffee Plaza Semanggi
19
Gedung Arthaloka
PT. Arthaloka Indonesia, Jl. Sudirman No. 2 Jakarta 10220 (Lobby Samping)
Lobby Belakang (ATM CENTER)
20
Indofood Tower (Sudirman Plaza)
Sudirman Plaza Indofood Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910
Lobby Gedung
21
Kementerian Kebudayaan & Pariwisata Republik Indonesia
Gedung Sapta Pesona Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta 10110 email :
[email protected]
Lobby Gedung Utama
22
Menara Kadin
Jl. HR. Rasuna Said blok X-5 Kav.2 & 3 Jakarta 12950 (Lobby Utama)
Lobby Gedung
23
Ratu Plaza
PT. Ratu Sayang International, Ratu Plaza Office Tower Lantai 17 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9 Jakarta 10270 (Lobby Utama)
Lobby Gedung
24
Menara Karya
PT. Karya Deka Panca Murni, Jl. HR. Rasuna Said Blk. X-5 Kav. 1-2
Lobby Gedung
25
Cilandak Town Square
Jl. TB. Simatupang Kav. 17, Cilandak Barat Jakarta Selatan 12430
Area Depan Djournal Café
26
UPZ BAZNAS Kantor Bea Cukai Pusat
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jl. Jenderal Ahmad Yani (By Pass) Rawamangun Jakarta Timur
Lobby Gedung Utama Bea Cukai
27
PETRONAS CARIGALI
Plaza Bapindo, Menara Mandiri Lt. 18, Jalan Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 10270 (Lantai 18, Lobby Kantor)
Plaza Bapindo Lantai 18
28
PHE TOWER
Jl. TB Simatupang Kav. 99 (Kebagusan I) Jakarta Selatan 12520
Lobby Gedung
46 | Edisi Juli-Agustus 2013 M | Ramadhan 1434 H
BRI Syariah rekening zakat
701311637555 rekening infaq
701311631477 BCA Syariah
hotline
(021) 3904555
banyak cara agar berkah harta anda BSM rekening zakat
tunaikan zakat anda lewat berbagai chanel BAZNAS
rekening zakat
0011555510 rekening infaq
00777711
Bank Mandiri rekening zakat
070-00-0185555-5 rekening infaq
070-00-0187777-3
009 005 5555 rekening infaq
009 007 7777
BNI Syariah Prima rekening zakat
009 555 5554 rekening infaq
009 577 7779 layanan jemput zakat
08787 7373 555
@baznasindonesia badanamilzakat www.baznas.or.id