1 JUKNIS PELAKSANAAN KELAS ASI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO/UNICEF, cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyus...
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO/UNICEF, cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. ASI adalah makanan yang sangat penting dan bergizi seimbang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang balita. Setiap bayi berhak mendapatkan ASI Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif dan SKB 3 Menteri tentang pemberian ASI Eksklusif di tempat kerja. Dalam rangka meningkatkan akses ibu, keluarga dan masyarakat, terhadaqp informasi tentang pemberian ASI yang tepat dan benar sehingga ibu dapat menyusui eksklusif hingga 6 bulan yang dimulai dengan inisiasi menyusui dini dalam 1 jam pertama setelah lahir, maka setiap pelayanan kesehatan sebaiknya menyediakan tempat atau ruang untuk menyusui. Dengan adanya Peraturan Pemerintah tersebut, maka perlu digalakkan program peningkatan cakupan ASI Eksklusif di masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek mengadakan Program Kelas ASI ini dengan tujuan meningkatkan cakupan ASI Eksklusif dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai ASI Eksklusif lebih baik lagi. Dalam pelaksanaan Kelas Asi tidak hanya membahas pentingnya ASI untuk ibu dan balita saja namun juga membahas mengenai cara-cara pemberian ASI yang baik dan benar, hal-hal yang menghambat pemberian ASI dan melayani konsultasi mengenai masalah-masalah yang terjadi di masyarakat dalam pemberian ASI pada balita.
B. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Kelas ASI ini antara lain : 1. Meningkatkan kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif 2. Meningkatkan kesadaran keluarga dalam menciptakan kondisi yang nyaman untuk pemberian ASI Eksklusif di masyarakat.
C. Sasaran Sasaran dalam pelaksanaan Kelas ASI ini adalah Ibu beserta bayinya ( usia 0-5 bulan 29 )hari dan ibu hamil trimester akhir. Dalam hal ini keluarga juga dapat menjadi sasaran tidak langsung terutama dalam menciptakan suasana yang mendukung untuk pemberian ASI Eksklusif pada balita.
II.
PELAKSANAAN KELAS ASI
Pelaksanaan Kelas ASI berupa serangkaian kegiatan antara lain pendataan sasaran, pembentukan kelas ASI, Pemberian Materi dan Konseling Menyusui, Pembuatan contoh Makanan Pendamping ASI dengan bahan lokal serta Monitoring dan evaluasi. Pemberian Materi dan konseling menyusui serta pembuatan contoh makanan Pendamping ASI dilaksanakan setiap 2 bulan sekali. Dalam serangkaian kegiatan tersebut, bayi yang menjadi peserta dalam kelas ASI secara tidak langsung mendapatkan pendampingan dalam pelaksanaan pemberian ASI hingga tercapainya ASI Eksklusif hingga 6 bulan penuh.
A. Pendataan Sasaran Pendataan sasaran dilaksanakan oleh bidan desa. Sasaran adalah ibu beserta bayinya (bayi usia 0-5 bulan 29 hari) dan ibu hamil trimester akhir.
B. Pembentukan Kelas ASI Pembentukan kelas ASI dipandu oleh bidan desa dan Pelaksanan Gizi Puskesmas, akan lebih baik bila didampingi oleh penggerak PKK di desa masing-masing. Setiap kelas terdiri dari 12-15 orang ibu hamil trimester akhir dan atau ibu menyusu1 (bayi usia 0-5 bln 29 hari).
C. Pemberian Materi dan Konseling Menyusui Materi-materi yang akan disampaikan dalam Kelas ASI antara lain : 1.
Pentingnya ASI dan menyusui
2.
Tatalaksana Inisiasi Dini Menyusui
3.
Ringkasan perbedaan antara susu sapi, susu formula dan ASI
4.
Kandungan dan kegunaan kolostrum
5.
Bahaya pemberian susu formula
6.
Anatomi Payudara
7.
Penghambat produksi ASI
8.
Pelekatan yang baik dan akibat pelekatan yang tidak baik
9.
Kiat-kiat sukses menyusui
10. Kiat menyusui untuk wanita pekerja 11. Teknik yang tepat menyimpan ASI di rumah
Selain materi-materi di atas, pemandu kelas gizi juga melayani konsultasi mengenai masalah-masalah dalam menyusui yang sering kali dihadapi oleh anggota kelas tersebut. Konseling tersebut dapat dilakukan langsung dalam
pelaksanaan kelas ASI dengan metode diskusi disertai dengan pemecahan masalah-masalah yang dipaparkan oleh peserta.
D. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dilaksanakan oleh petugas dengan mengisi check list/blanko monitoring Kelas ASI. Evaluasi dilakukan setiap selesai siklus dengan memperhatikan
pelaksanaan
pada
siklus
sebelumnya.Selain
itu
juga
mempertimbangkan apakah metode yang dilaksanakan dalam pemberian materi dan konsultasi ataupun dalam pendekatan masyarakat sudah sesuai dengan kondisi masyarakat tersebut.
III.
INDIKATOR KEBERHASILAN
Adapun indikator keberhasilan program Kelas ASI ini antara lain : 1. Meningkatnya cakupan bayi yang mendapatkan ASI. 2. Meningkatnya cakupan bayi dengan ASI Eksklusif hingga usia 5 bulan 29 hari.
Laporan Pemantauan ASI Ekslusif Pada Kelas GIZI di Desa …………. Puskesmas:………………………... Bulan: No Nama Bayi
L/
Tgl.Lahir
P
Nama Ibu
Status
E0
E1
E2
E3
E4
E5
ekonomi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Mengetahui Kepala Puskesmas
Pelaksana Gizi
……………………..
…………………
Ket
Pemantaua n Perkembangan Bayi Umur 0-3 bulan. Tahapan Perkembangan
Nilai
1. Mengangkat kepala 45 2. Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah 3. Melihat dan menatap wajah anda 4. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh 5. Suka tertawa keras 6. Bereaksi terkejut terhadap suara keras 7. Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum 8. Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman,pendengaran,kontak
Umur 3-6 bulan Tahapan Perkembangan 1. Berbalik dari telungkup ke telentang 2. Mengangkat kepala setinggi 90 3. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil 4. Menggenggam pensil 5. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya 6. Memegang tangannya sendiri 7. Berusaha memperluas pandangan 8. Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil 9. Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik 10. Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri