J . K i m . ,N o . 2 ,T h . l l l Januari 2004
JUKNAH, KIMIA rssN 1412-8691
FIssil Penelitian lfimia, Teori dun Penerupuwxya
,'
;
,.rL ,i, r] 1t: ,
,i'
' !7j: + :. : {r'It: ,l'i-.!t.
';F..{l .i: (
"i.
ii,.
,it$ 9..1.
:li '1i L :
:r
I)itcrlt illiiur olt:It :
Jurusan Pendidikan Kimla F.MIPA Uniuersitas Negerl Yogyakqrta I
4
? t
,l
JURNALKIMIA Jurnal HasilPenelitianKimiadan Pembelajarannya padabulanJanuaridanJuli(ISSN1412-8691) Terbitduakalisetahun berisitulisan pembelajarannya. ilmiahhasilpenelitian kimiadan KetuaPenyunting Prof.Dr.NurfinaAznam,Apt. AnggotaPenyunting Dr.Endang Widjajanti L RetnoArianingrum, M.Si Regina Tutik,P.,M.Si T oguGultomM.Si, , M .Pd SitiSulastri, M.S A.K.Prodjosantoso, Ph.D E ndang DwiSiswani, M.T Dr.Phil.HariSutrisno Suwardi, M.Si Penyunting Ahli Prof.Dr.Sukardjo (UNY) Bambang Ariwahjoedi, Ph.D(lTB) Supranto, Ph.D(UGM) (UGM) Dr.DwiSiswanta K.H.Sugiyarto, Ph.D(UNY) Dr.lndyahSulistyo Arty(UNY) Pelaksana TataUsaha Supono dan Tata Usaha: Jurdik Kimia, FMIPAUniversitasNegeri AlamatPenyunting psw. 349. Yogyakarta,KarangmalangYogyakarta55281.Telepon (0274)586168 (tidak nomor setahun 100.000,00 2 Rp. termasuk ongkos kirim). Uang ,Langganan dapatdikirimdenganweselkepadaRetnoArianingrum, M.Sike alamat ,larlgganan TataUsaha. Jurnal Kimia diterbitkancleh JurusanPendidikanKimia, FMIPA, UniversitasNegeri Yogyakarta.Penanggung Jawab : Kajurdik Kimia.: Suharto,M.Si, Pengarah : Kaprodi Kimia : EndangDwi Siswani,M.T. , Kaprodi Dik Kim : Crys FajarP., M.Si.,. Dekan : Sukirman,M.Pd, PembantuDekan | : Dr. Ariswan,Pembantu Dekan ll : Drs.Sutiman,PembantuDekanlll: Suyoso,M.Si,Terbitpertamakalitahun2002. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini merupakan hasil penelitian kimia dan pembelajarannya. Penyuntingmenerimasumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkandalam mediacetak lain.Naskahditulismengikutipetunjukyang ada pada s a m p ub l e l a k a n gj u r n a li n i .
J. Kim., No.2, Th. |il, Januari 2004 Halaman67- 14 4
DAFTARISI Karakterisasinya, Suharto,HariSutrisnodan EndangDwi Siswani ( 6 7- 8 1 )
EndangDwi Siswani,HariSutrisno,Suhartodan SusilaKristianingrum (82- 8e)
occidentale L) PadaMinyakKacangTanah,ls Fatimah(90- 96)
Suwardi,Agus Salimdan Crys FajarPartana(97-104)
EndangWidjajantiLFXdan ReginaTutik (105-115)
ReaksiHidrogenolisis n-Pentanol, M. PranjotoUtomo(116-122)
Sargasum Sp (AlgaCoklat)dariPantaiSelatanGunungKidulYogyakarta, S r iA t u n( 1 2 3 -1 3 0 ) (1)-N-Ben Sintesis zil-1,1O-Fenantrolin Klorida,RuslinHadanu, Retno Dwisoelistyowati, ChairilAnwar,Juminadan Mustafa(131-136) Penentuan KadarB-Sitosterol Beberapa MinyaknabatiMenggunakan Kromatografi Gas,SusilaKristianingrum, Sri Handayanidan Endang DwiSiswani(137-144)
Misel...(Endang,W.,dkk) PenentuanKonsentrasi
105
PENENTUAN KONSENTRASI MISEL KRITIS LESITIN SECARA TURBIDMETRI Endong Widjajanti LFX dan Regina Tutik P. Jurusan Penditlikan Kimia, FWPA, Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Penelitianini bertujuanuntukmempelajaripenentuan konsentrasi miselkitis lesitin penelitian turbidimetri. Subjek adalah lesitin kedelai kualitas teknis yang secara dengan jenis 0,6362 g/n[-. Objek penelitiannyaadalah mempunyai kemurnian 65% dan massa konsentasimisel kritis lesitin.Turbiditasdispersilesitin dengan konsentrasidari I,55.!O'5'A kamar,denganberbagai hingga8,47.104o/o @/v)dalammediumakuadesdiukurpadaternperatur variasi temperatur penanasan,kecepatanpengadukandan derajat keasaman.Kenaikan kamaryaitu 28oCke 30oC menyebabkan kenaikankonsentrasi misel temperaftrrdari temperatur yang signifikan. Kenaikankecepatanpengadukandan derajadkeasamanpada kritis lesitin kenaikankonsentasimisel kritis lesitin. tanperaturkamarmenyebabkan miselkritis, turbidimetri Kata kunci : lesitin,konsentrasi Abstract The aims of this researchis to study the determinationof the critical micelle concentrationof lecithinby turbidimetry.Thissubjectof this vork is soybeanlecithinwith 65 % purity and density0,6362g/m.And this objectis the critical micelleconcentrationof lecithin. - 8,47.1Ut%(w/v)in vater was 1,55.1U5% Turbidityof lecithindispersionwith concentration mesured al room temperaturewith varioustemperatureheating, variousstining speedand variousof the degreeof acidity.Theheatinglecithinat ternperature2fC to 3fC increasethe critical micelle concentration.Al room temperaturelhe ntore of the stirring speedand the degreeof acidity increased,lhe more value of the critical micelle concentrationof lecithin increased. Kqtwords: lecithin,crilical micelleconcentration,turbidimetry
PENDAHTiLUAN Konsentrasi saatmiselmulai termisel kritis bentuk disebutkonsentrasi (KMK) (Moechtar, 1989: 139;Jonsson, et al., 1998: 35). Di bawahkonsentrasi misel kritis biasanyasurfaktan dapat bekerjadenganbaik,karenamiseldalam molekulnyabelum terbentuk,sehingga 'dapat menjadi perantarauntuk mencampdr dua buah larutan yang sulit Hal ini sangatpentinguntuk bercampur. menentukankonsentrasisaat suatu zat dapat digunakansebagaisurfaktanatau pengemulsiyang baik. Skemailustrasi perubahansifat larutansaatkonsentrasi misel kritis tercapaiditunjukkanpada
Gambar 1 (Hiemenzand Rajagopalan, 1997:361). Menurut Rosen, konsentrasi miselkritis ditentukandenganmengukur sifat - sifat fisika sebagaifungsi konsentrasi(1989 : 111) sedangmenurut (1997: 361), Hiemenzdan Rajagopalan konsentrasi miselkritis dapatditentukan melalui pengukuran konduktivitas,konduktivitas ekivalen, tekanan osmosis, dan turbiditas.Metode yang telah banyak digunakanuntuk menentukan nilai konsentrasimisel kritis adalahmetode konduktometri.Metode ini telah digunakan oleh beberapa orangpeneliti,seperti Amir Awaluddin (1988) yang menentukannilai konsentrasimisel
J.Kim.,No.2,Th,lll,Januari2004
106 kritis kasein,natriumlauril sulfat,gom arab, dan sabunkalium. Adhy Kartika (1995) menentukankonsentrasi misel kritis putih telur ayiun,kuningtelur ayam, dan ekstrak daun akasia.Suci
SetyaniWulandari(2003) menentukan misel kritis SPS dan nilai konsentrasi Lignin II Petronatsecarakonduktometri danturbidimetri.
KonsentrasilvliselKritis
Konduktivitas
:.'t
c: (n
Tekanan Osmosis
i--.''<: Turbiditas
Konduktivitasf, kivalen KMK Konsenfrasi Surfaktan
Gambar 1. Skema ilustrasi dari variasi sifat larutan surfaklan dengan konsentrasi surfaktansaatkonsentrasimisel kritis tercapai Padasaatmiselmulai terbentuk, sifat sifat larutansurfaktanmengalami perubahanyang mendadak,termasuk juga turbiditas.Oleh karenaitu, pengukuran turbiditasdapatdigunakanuntuk menentukan besamyakonsentrasi misel kritis larutansurfaktan. Denganmetode ini, konsentrasi misel kritis dapat . ditentukan dengan menandai titik diskontinuitaspada grafik hubungan antaraturbiditasdengankonsentrasi, dan konsentrasisaat diskontinuitasinilah yangdisebutkonsentrasi miselkritisnya. Penentuan konsentrasi misel kritis melalui pengukuranturbiditas (secara turbidimetri) karena belum banyakdilakukanbahkanterkesandi-
hindari.Robinson(1960) denganperaIatan hamburan cahayatelah menyimpulkan bahwalesitinmembentukmisel pada konsentrasiyang sangat rendah, yaitu 10'' glnlL (Paoletti and Krit1963:80). chevsky, Pada penelitian ini digunakan lesitin yangberasaldari kedelaidengan kualitas teknis, karena kedelai merupakan sumber fosfolipida pengemulsi yang paling seringdigunakan, praktis, dan murah. Selain itu, kedelai juga konsumsigizi protein menyeimbangkan hewani dengan nabati (Anton JaYa HartomodanIvI.C. Widiatmoko, 1993 : 43). Lesitin digunakandalamindustri tekstil,obat makanan,cat danpelapisan,
Penentuan Konsentrasi Misel...(Endartg, W.,dkk) - obatan,danperminyakan. Namun,secaraluaspenggunaan lesitinlebihdikenal dalam industrimakanan,misalnya untuk pembuatancokelat, mayonaise, margarin,roti, es krim, dan lain - lain. Industri makananmenggunakan lesitin terutamasebagaizat pengemulsiuntuk pencampuranzat - zat mempermudah yangtidak dapatbercampur(Stokerand Walker,l99l :527), sedangkan industri lesitinselainsebagai Iain memanfaatkan zat pengemulsijuga sebagaiperantara penetrasi,deterjen, perantarapemba(Alexander,1946 sahanatauantioksidan :265). Lesitin adalah zat pengemulsi alamiah yang sangatpopuler. Lesitin dapat bertindak sebagai pengemulsi karena memiliki gugus hidrofilik dan hidrofobik dalam molekulnya. Saat dimasukkan dalam sistem majemuk pangan,molekul- molekulnyamengatur diri, mengarahpadaenergirendahantarmuka, sebagai film molekul atau jembatan antar fasa, sehinggadapat membantuterbentuknyaemulsi stabil (Anton Jaya Hartomo dan M.C Widiatmoko,1993:32), Harapanpeneliti dengan menggunakanlesitin kualitasteknis,peneliti dapat mengetahui pengaruh adanya ketakmurnian terhadapnilai konsentrasi misel kritisnya.Agar penggunaan lesitin pengemulsi dapatlebih optimal sebagai maka perlu dilakukan penentuanbesarnya konsentrasimisel kritis lesitin kuaitasteknis. METODE PENELITIAN SubjelqObjclqdan Variabel Penelitian Subjek penelitian ini adalah lesitin kualitas teknis sedang objek penelitiannyaadalahkonsentrasimisel kitis lesitin.Variabelbebasdalampenelitian ini adalahtemperatur,kecepatan (pH) pengadukan, danderajatkeasaman
107 sedang variabel terikatnya adalah konsentrasi miselkritislesitin. Alat danBahanPenelitian Peralatan yang digunakan meliputi peralatan gelas dan turbidimeter 2020 Merk La Motte, pengaduk magnetmerkEyela,pengaduk mekanikmerk Eyela,pH-metermerk Uchida,neracaanalitikmerk AND FIF3000, waterbatlt merk Eyela, dan stopwatch.Bahan yangdigunakanadalahlarutanHCl4 M, akuades, danlesitin kedelaikualitasteknis(kemurnian65%; p:0,6362 dmL). ProsedurPenelitian PembuatandispersiIesitin Sebanyak 0,5 gram lesitin dicampurkandengan akuades dalam gelaskimiakemudian diencerkan dalam labu ukur i00 mL, untuk mendapatkan konsentrasidispersi0,5%0. Kemudian dibuat berbagai konsentrasidispersi Iesitindalamakuadesyang lebih kecil dari 5 % dengancara mengencerkan campuran tersebut dengan akuades. Konsentrasiyang dipilih dari 8,47.10{ oh % sampai1,55.10') Kali b rasiturbidimeter Sebelumdigunakan, turbidimeter terlebihdahuludikalibrasidengan larutan standar 1,00 NTU. Untuk menentukanbesarnyakoreksi tabung turbiditas, tabung diisi denganlarutan standar 1,00 NTU, kemudian diukur turbiditasnya.Selisihantaranilai yang tertera pada alat dengan turbiditas larutan standar adalah bilansan koreksinya. PenentuanKonsentrasiMisel Kritis Iesitin Dispersi lesitin pada berbagai konsentrasidiukurturbiditasnyapada kamar(28'C). Padatempetemperatur
108
J.Kim.,No.2,Th.lll,Januari2004
ratur30 oC, 40 oC,dan50 "C dilakukan pemanasan lesitinselama 15 menittetapi pengukuranturbiditas dilakukan setelahlesitin beradapada temperatur kamar. Hal ini dilakukankarenaturbidimeter yang digunakantidak mampu bekerjapadatemperatur lebihdari30'C. Dispersi lesitin pada berbagai konsentrasiyang telah dibuat diaduk selamal5 menitdengankecepatan 400 rpm,700rpm,dan1000rpm, kemudian dispersitersebutdiukurturbiditasnya. PenambahanlarutanHCI konsentrasi0,01 M denganvolumtertentu pada berbagaikonsentrasidispersilesitin bertujuanuntuk menghasilkan pH 3, 4, dan 5, kemudiandiukur turbiditasnya. TeknikAnalisisData Data yangdiperolehdari pengukuran ini adalahnilai turbiditasdari berbagai konsentrasidispersi lesitin padavariasitemperatur,kecepatanpengadukan,dan pH. Dari data tersebut kemudiandibuatgrafikhubungan antara turbiditasdan konsentrasi. Garis yang diperolehdipotongmenjadi 2 garisdengan batas pada titik yang dianggap
te{adi perubahanmencolok nilai turbiditasnya.Keduagariskemudiandicari persamaangaris liniernya dan perpotongankeduagaris linier tersebutditetapkan sebagainilai konsentrasimisel kritis lesitin. HASIL DAN PEMBAHASAN Monorncr- monomerlesitin akan menghamburkan sinaryangdatang. Bila konsentrasilesitin bertambah, ffionomer monomer yang menghamjuburkansinardatangakanbertambah ga, hal ini yangmengakibatkan peningkatan turbiditas. Setelah konsentrasi misel kritis tercapai,terjadi kenaikan turbiditasyang cukup tegas(lihat gambar l), hal ini terjadikarenamiselyang mulai terbentuk mampu menghamburkan sinar datang lebih banyak dibandingkan pada saat beradapada keadaan monomer. Pada umumnya, turbiditas merupakan fungsi linear konsentrasi dari partikel tersuspensi dalam ukuran yang sama (Hartman, 1948: 195).Turbiditasberbanding lurus dengankonsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditasjuga bergantungpada rvarna (Khopkar,l99A:245).
(q
2
4,5
o4
G : ! rlJ a
?6
)q
1E
1
0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 Konsentrasi lesitindatam% (x1O-21
Gambar2. Grafik hubunganantaraturbiditasdan konsentrasilesitin pada temperaturkamar Berdasarkan grafik hubungan turbiditas dan konsentrasiiesitin lesitin
0 - 8,47. 10* % yang diukur pada temperaturkamar (28"C) yang dipero-
109
l'/., dkk) Misel...(Endang, Konsentrasi Penentuan leh sepertiGambar2, titik diskontinuitas grafik tidak dapat ditentukanletaknya secaralangsung.Padahaltitik tersebut digunakan untuk menentukan nilai konsentrasimisel kritis lesitin. Oleh karenaitu, digunakansuatupendekatan besarnyakonsentrasi unfuk menenfukan misel kitis lesitin dari grafik yang diperoleh. Data yang diperoleh dibagi menjadi dua bagiandenganbatastitik
yang kita anggap sebagaititik saat terjadinya perubahan turbiditas yang menyolok (tanda garis patah) garis linier kemudiandicari persamaan dari kedua garis tersebut.Perpotongan keduagaris inilah yang kita tetapkan miselkritisnya sebagainilai konsentrasi (tandabintang),sepertipadaGambar3 berikut:
2,s 3 F Z^ j!
L r< I'J
E
E F
).02
0,03 0,04 0,05
% Konsentrasitesitin (x 10''?)
?4
{ 2,5 2 1,5 1 0,04
0,05
0,07
0,08
lesitin grafikhubungan antaraturbiditasdankonsentrasi Gambar3. Pemecahan 400 rpm menjadiduapersamaan garis setelahdiadukdengankecepatan linier Dari perhitungandi atasdiperoleh bahwa setelah diaduk dengan 400 rpm selama kecepatanpengadukan 15 menit KMK lesitinadalah3,62. lO4 %. Dengan menggunakanc^ra yang sama, dapat diketahui besarnyaKMK lesitinyangsecaralengkapdapatdilihat padaTabel 1,2, dan3.
Padatemperaturkamar,lesitinmemiliki konsentrasi misel kritis sebesar 3,62.104%. Artinyamiseldalamlesitin mulai terbentuk pada konsentrasi ketikalesitinbelum tersebut,sedangkan - molekul KMK, molekul mencapai dalam dispersinyamasih beradadalam bentuk monomer. Untuk mempelajari pengaruh temperatur terhadap nilai
J.Kim.,No.2,Th.lll,Januari2004
110 KMK secara turbidimefri ditemui kesulitan karena alat ukur turbiditas yangdipergunakan tidakmampubeke{a padasuhu lebih tinggi dari 30"C.Oleh karenaitu dilalcukanpengukuran setelah temperatur dispersilesitin hasilpemanasan turun mendekatitemperaturkamar.Hal ini temyatamenghasilkan nilai KMK yang tidak berbeda secara signifikan. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa meskipun pernah dipanaskannamun misel yang te{adi tetap relatif samapadatemperaturpengukuran yang sama sehingga menghasilkan
turbiditas yang hampir sama pula. Grafik hubunganantara turbiditas dan konsentrasi lesitin pada variasi temperatur pemanasan dinyatakan oleh gambar 4 sedang nilai KMK hasil perhitungandinyatakanoleh Tabel l. Turbiditas dinyatakan sebagai unit sembarang untuk menunjukkan pola turbiditasyang terbentuksetelahlesitin diberi perlakuan. Turbiditas lesitin setelah dipanaskan pada temperatur 30oC,40oC,dan 50oCselamai5 menit membentukpola yanghampirsamasatu samalain.
gl .! .g
o
q f
0,05 0,06 0,07 0,08 0.09 Konsentrasi lesitin x0,01%
Gambar4. Grafik hubunganantaraturbiditasdankonsentrasilesitin variasitemperatur
dengan
Tabel1.KMK lesitindenganvariasitemperatur Temperatur Pemanasan Temperaturkamar 300c 400c 500c
Temperatur penzularran Temp.kamar Temp.kamar Temp.kamar Temp.kamar
Konsentasi misel lffitis cenderung meningkat karena adanya pemanasan.Pemanasanmenyebabkanpenguapan akuadesyang digunakan untuk melarutkan lesitin. Namun. akuades
KMK 3,61.l0*Vo 4,r L.104yo 4,14.i04 yo 4 - r 7 . 1 0 4o
yang menguap tidak terlalu banyak, sehinggaturbiditas lesitin tidak banyak berubah.Gejaia ini terlihat pada perubahan temperaut pemanasan dan pengukurandari 28oCke 30"C. Adanya
Penentuan Konsentrasi Misel...(Endang,',1.,dkk)
disebabkankemurnianfesitinyangdrgunakan hanya 650A, sehingga dimungkinkanadanya pengaruh dari zat interferenceyang terkandungdi dalamnya. KESIMPULAN . Kenaikan temperatur dari temperaturkamar yaitu 28"C ke 30oC kenaikankonsentrasimimenyebabkan sel kitis lesitinyang signifikansedang pada temperaturyang lebih tinggi pengukurantidak dapat dilakukan karena turbidimeteryang dipergunakan tidak mampu bekerja pada temperatur lebihtinggidari30"C. Kenaikankecepatanpengadukan pada temperaturkamar menyebabkan kenaikankonsentrasi nrisellcritissecara pula kenaikandeDemikian signifikan. rajat keasamanpada temperaturkamar kenaikankonsentrasimimenyebabkan selkritislesitin. Nilai konsentrasimisel kritis untuk lesitin kualitasteknis lebih kecil darilesitinmurni. DAFTAR PUSTAKA
Adhy Kartika.(1995).Studi Penentuan KonsentrasiKritis Misel Lesitin Zat Putih Telur Ayam, Kuning TelurAvam dan dan ekstrakDaun dengcn
Amir Awaluddin. (1988). Penentuan Konsentrasi Kritis Misel dan PerubahanEntalpi Misel dari Kasein,GomArab,SabunKalium, Gelatin,danNatriumLauril Sulfat dengan Metoda Konduktometri. Skripsi. Yogyakarta : FMIPA UGM Anton laya Hartono dan M.C Widiatmoko.(1993).Emulsi dan Panganinstant Berlestin. Yogyakarta : Andi Offset Avagaro,P.,Mancini,M., Ricci,G. and Paoletti,R. (1983).Phospholipids ' and Atherosclerosis.New York : RavenPress Hartman, R. J. . (1948). Colloid Chemistry.2noedition. London : Sir IsaacPitmanandSons,Ltd. Hartomo,A.J. dan M.C. Widiatmoko. (1993).EmulsidanPanganInstant Oflset Berlesit in. Yogyakarta:andi Hiemenz.
Adamson,A.W and AP. Gast. (1997). PhysicalChemistryof Surfaces.66 ed. New York: John Wilev and Sons.inc
Akasia
113
metode
Konduktometri. Skripsi. Yogyakarta:FMIPAUGM Alexander, Jerome. (1944). Colloid VolumeV. New York : Chemistry. Co ReinholdPublishing Alexander,Jerome. (1946). Colloid VI. NervYork . Chemistry.Yolume ReinholdPublishinsCo
P.C.
and
R.
Rajagopalan.(1997).Principles of Cotloid and SurfaceChemistry.3d ed. New York: Marcel Dekker Inc. Jonsson,B., Lindman,8., Holmberg,K., (1998). & Kronberg, B. in and Polyners Surfactants AqueousSolution. England : John Wiley and Sons,Ltd. Khopkar, S. M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. (Terjemahan A. Sapto rahardjo). Jakarta : UI Press(Bukuasli terbittahun 1985) Moechtar. (1989). Farmasi Fisika Bagian Larutan dan Sistem Dispersi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Penentuan Konsentrasi Misel...(Endang, W.,dkk) Rosen,M. J. (1989).Surfacta.nts and InterfaciaI Phenomena. 2noedition. New York : Wiley. Shaw, D. J.(1992). Introduction to Colloidand SurfaceChemistry.4b edition.London: Butterworthand Co,Ltd. Stauff, C. E. (1999). Emulsifiers. Minnesota: EaganPress. Stoker, H. Stephen E Edward B. Walker. (1991). Fundamentalof Chemistry;General,Organic and Biological. 2oo edition. Boston : Prentice Hall,Inc. Supardi.(2000).Pengukuran Turbiditas Sistem Koloid denganmenggunakanPrinsip HamburanCahaya. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. V(1),I i-13.
l,t<
Weast,RobertC. (1970).Handbookof Chemistry and Physics. 5i" edition.Cleveland: The Chemical RubberCo. Wibaut, J. P. (1951). Organic Chemistry. (Translation,Samuel Coffey). Amsterdam: El Sevier PublishingCompany. Weete, John D. (1995). Studies on Lecithin. Thermalization of Phospholipids: Characterization, Metabolism, and Biological Applications. Illinois : AOCS Press Whittinghill, J. M, Norton, J and Proctor, A. (1999). A Fourier Transform Infrared Spectroscopy Studyof theEffect of Temperature on Soy Lecithin StabilizedEmulsions. Journal of Oil Chemist's Society. 76(12),1393-1398