Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.001.01
JUDUL UNIT
:
Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan pelaksanaan kerja yang aman untuk memelihara kesehatan diri sendiri dan orang lain. Termasuk di dalamnya penerapan ukuran – ukuran kontrol resiko untuk meminimalkan ancaman lingkungan.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Ikuti kegiatan dan instruksi 1.1 kerja yang ada, yang ditujukan untuk menjaga 1.2 lingkungan kerja aman dengan segera. 1.3
Pelihara seluruh daerah kerja bersih dan bebas dari rintangan/hambatan.
1.4
Kenali titik-titik yang menghentikan seluruh layanan terhadap daerah kerja dan pelihara akses agar tetap jelas.
02 Ikuti kegiatan dan prosedur 2.1 kerja yang aman yang sudah ada untuk memelihara 2.2 sistem kerja yang aman.
Kenali dan amati peringatan-peringatan mengenai bahaya dan tanda-tanda keamanan.
Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan
Kenali dan laporkan setiap situasi kerja yang berbahaya. Pelihara standar kesehatan pribadi di tempat kerja sepanjang waktu.
Periksa perlengkapan keamanan secara rutin sesuai dengan prosedur yang ada didalam tempat kerja.
2.3
Berikan label pada pereaksi-pereaksi dan bahanbahan berbahaya sesuai prosedur tempat kerja.
2.4
Atasi semua bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang berbahaya sesuai dengan labelling, lembar data keamanan bahan-bahan dan instruksi dari pemimpin pabrik.
2.5
Gunakan peralatan pelindung dan pakaian pelindung pribadi yang tepat bila diperlukan.
2.6
Identifikasi dan laporkan masalah pengoperasian atau kegagalan dari fungsi peralatan.
2.7
Bersihkan dan bebaskan dari kotoran peralatan dan daerah kerja secara teratur dengan menggunakan prosedur yang sudah direkomendasikan.
2.8
Mengikuti manual prosedur kerja yang ada untuk penanganan manual.
14
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
03 Simpan, kumpulkan dan 3.1 buang dengan aman semua bahan berbahaya. 3.2
04 Respon semua kejadian kecelakaan dan keadaan darurat secara efektif.
Amankan dan simpan semua bahan-bahan yang potensial berbahaya dengan aman. Kumpulkan, sortir dan buang limbah berbahaya sesuai prosedur tempat kerja.
4.1 Demonstrasikan atau jelaskan secara keseluruhan mengenai latihan untuk menghadapi kebakaran, kecelakan, dan prosedur evakuasi keadaan darurat. 4.2 Ikuti prosedur pertolongan pertama dalam keadaan darurat pada tempat kerja. 4.3 Laporkan dan rekam semua kecelakaan atau keamanan/kejadian dilingkungan sekitar seperti yang diinginkan.
05 Menjaga Kesehatan diri di tempat kerja.
5.1
Menghindarkan diri sendiri dan orang lain dari pencemaran (kontaminasi).
5.2
Menghindari tingkah laku yang mempengaruhi cara kerja dan pekerja lain.
06 Ikuti peraturan dan prosedur 6.1 yang relevan untuk memastikan bahwa persyaratan-persyaratan 6.2 pengaturan sudah sesuai.
Tempatkan dan ikuti seksi yang relevan dengan prosedur tempat kerja yang merefleksikan syaratsyarat hukum.
6.3
Klasifikasi instruksi-instruksi kerja yang berpengaruh pada keamanan dan proses pertanggung jawaban hokum.
6.4
Lakukan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan pengangkutan dan penyimpanan barangbarang dan bahan-bahan yang berbahaya.
07 Mengikuti prosedur pengendalian bahaya untuk memperkecil dampaknya terhadap lingkungan.
Cari bantuan untuk keharusan/kewajiban dan prosedur.
mengklarifikasi
7.1 Mengenali jenis dan beratnya ancaman terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh bahan dan proses yang digunakan. 7.2 Pembuangan limbah secara umum. 7.3 Ikuti prosedur-prosedur pembuangan limbah.
tempat
kerja
untuk
7.4 Susunan Tempat Kerja. 7.5 Tempat tumpahan pelaporannya.
Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan
bahan
kimia
dan
prosedur
15
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. Unit kompetensi ini konsisten dengan komisi keselamatan dan kesehatan kerja nasional dari kompetensi untuk karyawan tanpa tanggung jawab pengawas. Pada tingkat ini, pegawai bekerja sesuai dengan instruksi kerja dan SOPs. Hal ini sesuai dengan seluruh aspek dari persyaratan dan kode KKK, peraturan dan penerapan harus relevan untuk menghindari bahaya lingkungan dan dari barang-barang berbahaya lainnya. Diharapkan pegawai sudah dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk jelas, informasi, pelatihan dan pengawasan yang diperlukan. Tipe masalah agar masalah-masalahnya diperjelas untuk mempersiapkan respon yang disebutkan dalam prosedur-prosedur tempat kerja. Agar memperjelas respon untuk penyesuaian respon pertama; termasuk masukan dari staf lembaga. Kebijakan dan prosedur perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung melindungi lingkungan dan KKK, adalah sebagai berikut : peralatan kontrol dan bahayanya, meminimalkan ancaman lingkungan, meminimalkan limbah dan pembuangan limbah. SOPs dan instruksi-instruksi kerja, keselamatan, kedaruratan, api dan kecelakaan, pemilihan dan penggunaan peralatan serta pakaian pelindung diri. KKK dan isu-isu lingkungan yang perlu diketahui oleh karyawan termasuk : identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan kontrol resiko pada peralatan, mengurangi resiko peralatan, implementasi kontrol, menyelidiki penyebab kejadian kecelakaan. Karyawan yang ditunjuk untuk menjalankan KKK adalah : majikan atau pengawas, karyawan yang dipilih mewakili KKK, pegawai lain yang bertanggung jawab terhadap KKK. Persiapan konsultatif terhadap pengelola KKK, yang meliputi: mengikuti prosedur KKK dan peralatan kontrol resiko lingkungan tahap penyediaan, informasi atau isu baru pertemuan antara majikan dan karyawan atau yang mewakili, akses yang relevan tentang informasi tempat kerja, menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, bagian khusus untuk karyawan yang kurang mendengar, waspada terhadap database dan software online untuk inventaris, manifestasi dan informasi yang berhubungan dengan bahan-bahan berbahaya, persyaratan formal, seperti kesehatan dan keselamatan anggota dan kesehatan serta keselamatan tenaga (yang ditunjuk), kesepakatan informal, seperti pertemuan satu ruangan dan coffee breaks. Karyawan di tingkat ini harus mampu bekerja dengan aman yang berkaitan dengan SOPs, instruksi dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh:
Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan
16
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
perusahaan yang berhubungan dengan bahaya di tempat kerja, seperti : o terpeleset, tergelincir dan jatuh o bahan kimia, radiasi dan bahan-bahan berbahaya (efek ringan/berat) o peralatan dan pakaian terkontaminasi o alat gelas yang pecah dan tajam o cairan mudah terbakar o gas dan cairan dibawah tekanan, es kering dan cairan nitrogen Penandaan contoh-contoh berbahaya, pereaksi-pereaksi dan contoh larutan dan kejadian berbahaya (seperti kecelakaan, api, bahan kimia, biologi, dan tumpahan radio aktif) emisi, listrik statis dan kontaminasi udara seperti : o suara, cahaya o padatan, cairan, air/air limbah o gas, asap, uap, fumes, bau, partikel-partikel Meminimalkan dan daur ulang limbah o padatan, cairan, gas o pengambilan bahan-bahan kimia o penyimpanan yang aman sebelum dibuang Keadaan dan ancaman lingkungan seperti : o jalan air yang sensitive dan biota o arus dari tempat kerja ke lingkungan o ancaman dari bahan-bahan dan proses yang digunakan serta resiko peralatan kontrol Pemilihan dan penggunaan peralatan kontrol (seperti perlindungan diri dan peralatan) Kode-kode peraturan dan garis besarnya seperti : o keamanan di laboratorium, penyimpanan barang-barang o ISO 1400 o petunjuk prosedur darurat untuk bahan-bahan berbahaya o kode nasional praktek untuk penandaan bahan-bahan di tempat kerja Laporan yang diperlukan dan jalur komunikasi Spesifikasi Industri Process manufacturing and construction materials industries Bahaya tempat kerja, seperti : lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki, penanganan manual, bekerja di tempat tinggi dan jarak tertentu, hancur, terhalang, terpotong karena kesalahan objek atau mesin. Peralatan pelindung diri, seperti : o topi pengaman, pelindung pendengaran dan sepatu pelindung. o sarung tangan, kacamata pelindung, alat pelindung, respirator.
Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan
17
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
Biomedical and environmental services Bahaya di tempat kerja, seperti : o darah dan produk darah, jaringan dan cairan manusia atau binatang. o mikroorganisme pathogen, DNA, virus, aerosol. o logam berat, pestisida, anion (contoh : flourida), hidrokarbon monoaromatik). Peraturan, kode dan petunjuk meliputi : o kontrol infeksi dalam menjaga kesehatan, imunisasi karyawan. o manipulasi genetic. o pengangkutan contoh-contoh darah terinfeksi dan sel genetic. o penanganan cacingan. o Kehamilan. Peralatan perlindungan diri, seperti : o Sarung tangan, kacamata pelindung, alat pelindung, pakaian pelindung. o Respirator dan penyaring. o Peti kemas bahaya biologi dan lemari laminar flow.
(contoh
:
Food and beverage processing industries Bahaya-bahaya tempat kerja seperti : o lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki. o penanganan manual, bekerja di tempat tinggi dan jarak tertentu. o hancur, terhalang, terpotong karena kesalahan objek atau mesin. o mikrobiologi berbahaya karena darah binatang, jaringan dan cairan dan nitrogen oksida dalam AAS. o proses pengabuan pada temperature tinggi. o menghancurkan makanan menggunakan asam sulfat dan asam perklorat, hydrogen peroksida. o logam berat, pestisida, mikotoksin. Peralatan pelindung diri, seperti : o topi pengaman, pelindung pendengaran dan sepatu pelindung. o sarung tangan, kacamata pelindung, alat pelindung, baju pelindung. o respirator dan penyaring. petikemas bahaya biologi dan lemari laminar flow.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK.04.001.01 - Mengembangkan laboratorium.
Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan
dan
memelihara
dokumen
18
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
2.2
LAB.KK.04.001.01
Sektor Laboratori
-
Memelihara sistem mutu dan proses peningkatan yang berkelanjutan dalam area kerja/fungsional.
3.
Metode dan sumber penilaian Metode pengujian yang disarankan : 3.1 Mengamati persiapan calon dan mengambil alih tugas kerja. 3.2 Pertanyaan tulisan dan/atau lisan untuk menguji pengetahuan dan reaksi mereka dalam menangani situasi berbahaya /darurat ( pertanyaan harus sesuai dengan bahasa dan tingkatan calon). 3.3 Umpan balik dari pengamat dan pengawas.
4.
Sumber-sumbernya adalah : 4.1 Laboratorium/ lingkungan kerja, peralatan dan bahan-bahan. 4.2 Peralatan pelindung diri. 4.3 Prosedur-prosedur tempat kerja.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
1
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
1
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
1
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
1
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
1
6.
Memecahkan masalah.
1
7.
Menggunakan teknologi.
1
Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan
19
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.002.01
JUDUL UNIT
:
Implementasi dan Monitoring Proses-Proses Manajemen Resiko yang Berhubungan dengan K3 dan Kebijakan Lingkungan dan Prosedur-Prosedurnya.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mengimplementasikan dan monitor proses-prose managemen resiko yang berhubungan dengan K3 dan kebijakan lingkungan dan prosedur-prosedur untuk kelompok kerja atau laboratorium, dalam lingkup pimpinan pegawai yang bertanggung jawab seperti yang terdefinisikan pada K3 dan atau standar yang sesuai lainnya. Teknisi senior/penyelia diharapkan menganalisa lingkungan kerja dan menilai kebutuhan untuk K3/intervensi lingkungan. Dia beroperasi dilingkungan dimana terdapat berbagai jenis potensial bahaya yang dengan cepat dan tanggapan khusus atas dasar pengetahuan dasar teknis mungkin dibutuhkan.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menyediakan informasi pada kelompok kerja dan menangani masalah yang timbul.
1.1 Menjelaskan pada kelompok kerja hukum K3/lingkungan yang ada dan tata cara pelaksanaannya. 1.2 Menganalisa kebijakan K3/Lingkungan secara organisasi, prosedur-prosedur dan program-program dan menyediakan informasi pada kelompok kerja. 1.3 Menyediakan informasi secara rutin mengenai bahaya yang teridentifikasi dan prosedur-prosedur pengendalian resiko. 1.4 Memastikan bahwa kelompok kerja mengerti semua prosedur dengan tepat dan tanggung jawab individu. 1.5 Segera menyelesaikan masalah yang timbul oleh kelompok atau menunjuk personal yang tepat dalam menyelesaikan sesuai prosedur tempat kerja.
02 Mengimplementasikan dan memonitor prosedur tempat kerja dalam mengidentifikasi bahaya dan penilaian resiko.
2.1 Menggunakan strategi yang disediakan managemen dalam mengidentifikasi bahaya ditempat kerja 2.2 Menggunakan strategi yang disediakan managemen dalam menilai resiko termasuk frekuensi, kerusakan dan waktu paparan.
Implementasi dan Monitoring Proses-Proses Manajemen Resiko yang Berhubungan dengan K3 dan Kebijakan Lingkungan dan Prosedur-Prosedurnya
180
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
ELEMEN KOMPETENSI 03 Mengimplementasikan dan memonitor prosedur tempat kerja dalam mengendalikan resiko.
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 Mengimplementasikan mengendalikan resiko.
prosedur
kerja
dalam
3.2 Memonitor usaha pengendalian resiko yang tersedia dan melaporkan hasilnya. 3.3 Menganalisa ketidakcukupan usaha pengendalian resiko yang tersedia dan melaporkannya pada personel yang tepat. 3.4 Menganalisa ketidakcukupan pada alokasi sumber daya dalam mengimplementasikan usaha pengendalian resiko dan melaporkan pada personel yang tepat.
04 Mengimplementasikan prosedur tempat kerja berkaitan dengan kejadian yang menimbulkan bahaya.
4.1 Mengimplementasikan prosedur tempat kerja berkaitan dengan kejadian yang menimbulkan bahaya bila diperlukan untuk memastikan tindakan cepat pengendalian dilaksanakan. 4.2 Mengimplementasikan usaha pengendalian untuk mencegah keberulangan dan untuk mengurangi resiko kejadian yang berbahaya. 4.3 Menilai kejadian dan menunjuk hal-hal yang diluar batas tanggung jawab dan kompetensi pada personel yang tepat untuk implementasi.
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Pada tingkat ini, personeal harus dapat menafsirkan dan menjelaskan semua bagian dari K3, tatacara, aturan dan standar yang tepat yang dapat diterapkan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh kelompok kerja. Kompetensi harus didemonstrasikan pada konteks implementasi dan monitoring yang telah ditetapkan K3 dan sistem managemen lingkungan.
2.
Kebijakan dan prosedur baik langsung maupun tidaklangsung yang termasuk 2.1 Kebijakan-kebijakan bahaya dan prosedur-prosedurnya. 2.2 Prosedur operasi standar; prosedur keselamatan. 2.3 Instruksi kerja rencana perawatan. 2.4 Prosedur darurat, kebakaran dan kecelakaan. 2.5 Prosedur kejadian lingkungan. 2.6 Pakaian pelindung personel dan prosedur perlengkapan. 2.7 Monitoring dan penugasan dengan tepat personel dengan kemungkinan terinfeksi. 2.8 Pengurangan limbah, daur ulang dan pembuangan limbah.
PANDUAN PENILAIAN Implementasi dan Monitoring Proses-Proses Manajemen Resiko yang Berhubungan dengan K3 dan Kebijakan Lingkungan dan Prosedur-Prosedurnya
181
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
1.
Sektor Laboratori
Konteks penilaian. Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan penilaian Unit kompetensi mungkin dinilai dengan unit yang berkaitan dengan komunikasi,supervisi dan pelatihan, sebagai contoh : 2.1 2.2
3.
LAB.KK03.002.01 LAB.KK04.004.01
-
Menyediakan informasi untuk pelanggan Mengawasi operasi laboratorium kerja/fungsional
dalam
area
Metode dan sumber penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1 3.2 3.3
3.4
4.
Mengkaji informasi yang dikembangkan oleh calon dan disediakan oleh kelompok kerja. Mengkaji catatan dan laporan yang dibuat oleh calon. Umpan balik dari anggota kelompok dan manager berkaitan dengan ketersediaan informasi dan calon mampu untuk mengimplementasikan dan memonitor sistem managemen yang telah ada. Pertanyan tertulis dan atau lisan dalam menilai pengetahuan dasar dan reaksi yang menimbulkan kejadian (pertanyaan akan disesuaikan dengan tingkat bahasa calon).
Sumber-sumber mungkin termasuk : Peraturan K3 dan lingkungan yang tepat, tata cara pelaksanaan dan prosedur tempat kerja
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
3
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
3
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
3
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
3
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
6.
Memecahkan masalah.
3
7.
Menggunakan teknologi.
2
Implementasi dan Monitoring Proses-Proses Manajemen Resiko yang Berhubungan dengan K3 dan Kebijakan Lingkungan dan Prosedur-Prosedurnya
182
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.003.01
JUDUL UNIT
:
Membuat kontribusi untuk Mencapai Tujuan Kualitas
DESKRIPSI UNIT :
Unit kompetensi ini mencakup pengembangan pengetahuan kerja mengenai prinsip – prinsip kualitas dan penerapannya pada pekerjaan laboratorium.
ELEMEN KOMPETENSI 01
02
03
04
05
Menerapkan prosedur kualitas kontrol.
Berkontribusi pada peningkatan kualitas.
Memelihara komitmen standar mutu perusahaan pada pekerjaan nya.
Membantu menjaga hubungan dengan pelanggan.
Memutakhirkan pengetahuan dan keterampilan sesuai yang dibutuhkan.
Membuat Kontribusi untuk Mencapai Kualitas
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Mencatat data untuk tujuan kualitas control.
1.2
Mengenali dan melaporkan ketidaksesuaian hasil/produk dengan kebijakan dan prosedur yang ada.
2.1
Kaji ulang kerja untuk peningkatan kinerja berkesinambungan.
2.2
Mengidentifikasi dan melaporkan hal-hal untuk memperbaiki prosedur, proses dan perlengkapan di lingkungan kerja.
3.1
Memelihara sasasan “mengerjakan dengan benar dari awal” .
3.2
Melakukan pekerjaan sesuai dengan petunjuk penghematan energi pada pekerjaan dan pelaksanaan keselamatan.
3.3
Meminimalkan limbah dan mengerjakan lagi dengan petunjuk yang benar.
3.4
Menunjukkan “rasa memiliki pekerjaan” pada setiap dengan menyelesaikan dan menindaklanjuti bila perlu.
3.5
Memastikan bahwa tindakan personal sesuai dengan kode etik yang sesuai pada lingkungan kerja.
4.1
Menunjukkan pengertian tujuan bisnis, produk, jasa bisnis bila berhubungan dengan pelanggan.
4.2
Mengkomunikasikan dengan pelanggan dalam batas pengetahuan dan otoritas dan persyaratan mutu.
5.1
Mengenal kekuatan dan keterbatasan dan mencari kesempatan untuk pengembangan keterampilan.
kesempatan secara
24
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatikan ini. 1.
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan menerima dan menyampaikan pesan tertulis atau lisan, memberikan informasi yang relevan dalam merespon permintaan dengan batas waktu dan memperlihatkan antar pribadi yang efektif.
2.
Semua personil yang melakukan pengambilan contoh dan pengujian telah mengerti peran dan tanggung jawab di dalam sistem mutu perusahaan. Peran dan tanggung jawab mereka dinyatakan dalam pedoman mutu dan prosedur kerja.
3.
Pedoman mutu dan prosedur kerja mungkin didasarkan pada standar seperti : ISO 9001, 9002, dan 9003, ISO Guide 25. Persyaratan Administrasi Barang-barang untuk terapi. Cara bekerja di laboratorium yang baik, cara berproduksi yang baik, standar Inggris BS5750 dan prinsip OECD tentang cara bekerja di laboratorium yang baik.
4.
Prosedur pengendalian mutu mencakup : Standar yang ditetapkan oleh badan regulasi dan lisensi. Prosedur mutu perusahaan. Bekerja sesuai dengan kepentingan pelanggan dan prosedur mutu yang sesuai. Daftar isian untuk memantau progress kerja terhadap waktu, harga dan standar mutu yang disepakati. Penggunaan titik-titik penting untuk mengevaluasi kesesuaian. Penggunaan rencana uji dan inspeksi untuk mencek kesesuaian.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : LAB.KK01.005.01 – Berkomunikasi dengan orang lain. Unit teknis kompetensi yang berkaitan dengan pengambilan contoh dan pengujian.
3.
Metoda dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : Mengkaji data pengendalian mutu yang dikumpulkan oleh kandidat. Mengkaji peningkatan mutu yang disarankan oleh kandidat. Umpan balik dari supervisor dan teman kerja. Pertanyaan lisan dan tertulis yang sesuai dengan bahasa dan tingkat kemampuan baca kandidat. Diagram alir atau diagram yang dibuat oleh kandidat yang menjelaskan tentang alur kerja dan tata letak tempat kerja (sebagai alternatif kandidat dapat menjelaskan grafik atau diagram yang ada).
Membuat Kontribusi untuk Mencapai Kualitas
25
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
4.
Sektor Laboratori
Sumber daya mencakup : 4.1
Pedoman mutu dan prosedur perusahaan.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
1
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
1
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
2
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
1
6.
Memecahkan masalah.
1
7.
Menggunakan teknologi.
1
Membuat Kontribusi untuk Mencapai Kualitas
26
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.004.01
JUDUL UNIT
:
Memahami Praktek Laboratorium yang Benar (GLP).
DESKRIPSI UNIT :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan seorang peserta dalam memahami: Proses Manajemen Mutu dalam suatu laboratorium; Praktek laboratorium yang Benar (GLP); Elemenelemen standar ISO 17025; Cara penilaian laboratorium tempat bekerja terhadap Praktek Laboratorium yang Benar Dan aspek-aspek diatas juga berlaku bagi teknisi laboratorium, dan analis dari berbagai jenis laboratorium industri, serta juga bagi laboratorium mikrobiologi / kimia di sekolah tinggi VET.
ELEMEN KOMPETENSI 01
Memperagakan pengetahuan dan pemahaman tentang Manajemen Mutu di laboratorium.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Merumuskan mutu yang berlaku di laboratorium. 1.2. Mendiskusikan faktor-faktor yang diperlukan suatu laboratorium untuk mencapai mutu. 1.3. Mengkaji ulang prinsip-prinsip Manajemen Mutu.
02
Memperagakan pengetahuan dan pemahaman GLP.
2.1. Mengidentifikasi prinsip-prinsip GLP. 2.2. Mengidentifikasi aplikasi praktis dari GLP di laboratorium. 2.3. Mengidentifikasi keterkaitan antara prinsip-prinsip Manajemen Mutu dengan elemen-elemen utama dalam GLP.
03
Memperagakan pengetahuan dan pemahaman ISO 17025.
3.1. Mengkaji ulang dan merangkum elemen-elemen ISO 17025. 3.2. Membandingkan dan membedakan ISO 17025 dengan GLP. 3.3. Memperagakan pemahaman keterkaitan antara ISO 17025 dengan prinsip-prinsip Manajemen Mutu.
04
Menilai tempat bekerja dan kesesuaiannya dengan panduan GLP.
Memahami Praktek Laboratorium yang Benar (GLP)
4.1. Membuat Checklist (daftar cek).
4.2. Melakukan penilaian dengan menggunakan checklist.
39
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABLE ( RANGE OF VARIABLES) Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Jangkauan variabel menempatkan masing-masing unit kompetensi di dalam konteks dan membentuk perbedaan-perbedaaan antara perusaaan, tempat kerja dan institusi VET, dimana praktek, pengetahuan dan persyaratan untuk mutu dan keselamatan kerja mendapat perhatian yang cukup tinggi.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks penilaian. Unit ini dapat dinilai secara langsung atau tidak langsung (on / off the job). Penilaian termasuk pemberian formulir bagi peragaan praktek, dan serangkaian metode-metode untuk penilaian pengetahuan pendukung.
2.
Keterkaitan penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai bersamaan dengan penilaian unit – unit lain yang terkait
3.
Metode dan sumber penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1 Peragaan kemampuan Praktek. 3.2 Pertanyaan tertulis dan lisan. 3.3 Buku catatan laboratorium. 3.4 Laporan pihak ketiga. 3.5 Laporan pelatih.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
1
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
1
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
2
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
1
6.
Memecahkan masalah.
1
7.
Menggunakan teknologi.
1
Memahami Praktek Laboratorium yang Benar (GLP)
40
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Memahami Praktek Laboratorium yang Benar (GLP)
Sektor Laboratori
41
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK.02.005.01
JUDUL UNIT
:
Menerapkan Sistem Kualitas dan Proses Perbaikan yang Berkelanjutan
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini meliputi latihan laboratorium yang bermanfaat dan partisipasi aktif yang efektif dalam perbaikan mutu kelompok.
ELEMEN KOMPETENSI 01
Memenuhi persyaratan sistem kualitas pada tugas sehari – hari.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Mengakses informasi terhadap persyaratan sistem kualitas untuk fungsi pekerjaan sendiri. 1.2 Mencatat dan melaporkan pengawasan data yang berkualitas yang sesuai dengan sistem kualitas. 1.3 Mengikuti prosedur pengawasan kualitas (Quality Control) untuk menjamin bahwa produk, atau data memiliki kualitas yang ditetapkan sebagai satu alat bantu penerimaan atau perolehan. 1.4 Mengenali dan melaporkan ketidaksesuaian dan masalah yang berpengaruh pada produktivitas dan kualitas. 1.5 Menjalankan pekerjaan sesuai dengan prinsip praktek kerja energi yang berkesinambungan. 1.6 Mempromosikan prinsip dan praktek kerja energi yang berkesinambungan kepada pekerja lain.
02
Menganalisa kesempatan – kesempatan untuk melakukan tindakan korektif dan/atau tindakan pengoptimalan.
2.1 Membandingkan praktek, prosedur dan proses kerja atau kemampuan peralatan sekarang dengan persyaratan dan data atau catatan historisnya. 2.2 Mengenali variance (perbedaan) yang menunjukkan kinerja yang abnormal atau sub optimal (tidak optimal). 2.3 Mengumpulkan dan/atau mengevaluasi sejumlah (pengujian) dan/atau catatan histori untuk mengetahui kemungkinan penyebab dari unjuk kerja yang tidak optimal. 2.4 Menggunakan teknik perbaikan kualitas yang sesuai untuk membuat urutan (meranking) kemungkinan – kemungkinan penyebab.
Menerapkan Sistem Kualitas dan Proses Perbaikan yang Berkelanjutan
84
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
ELEMEN KOMPETENSI 03
Merekomendasikan tindakan korektif dan/atau pengembangan.
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 Menganalisa penyebab – penyebab untuk memprediksi kemungkinan akibatnya pada perubahan dan menentukan tindakan yang tepat. 3.2 Mengidentifikasi perubahan – perubahan yang diharuskan untuk diterapkan pada standar dan prosedur serta pelatihan. 3.3 Melaporkan rekomendasi – rekomendasi kepada personil yang ditunjuk.
04
Berpartisipasi dalam penerapan tindakan yang direkomendasikan.
4.1 Mengimplementasikan tindakan yang diperbaiki/ perbaharui dan memonitor kinerja yang mengikuti perubahan tersebut untuk mengevaluasi hasil – hasilnya. 4.2 Mengimplementasikan perubahan pada sistem dan prosedur untuk menghilangkan kemungkinan penyebabnya. 4.3 Mendokumentasikan hasil – hasil dari tindakan dan mengkomunikasikannya kepada personil yang relevan.
05
Berpartisipasi dalam pengembangan strategi perbaikan yang berkelanjutan.
5.1 Mereview (kaji ulang) semua fitur –fitur praktek kerja yang relevan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang mungkin timbul yang menyebabkan kinerja yang kurang optimal. 5.2 Mengidentifikasi pilihan – pilihan untuk menghilangkan atau mengawasi resiko kinerja yang kurang optimal. 5.3 Menilai kecocokan pengawasan, metoda dan sistem yang berkualitas yang sedang dilaksanakan.
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam kemasan pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini ditujukan untuk karyawan tehnik berpengalaman yang dapat bekerja secara individu atau kelompok. Mereka mampu mengkontribusikan pengembangan mutu disekitarnya atau kelompok kerjanya yang sesuai dengan fungsi dan spesialisasi kerja mereka. Kualitas buku pegangan dan prosedur berdasarkan standar berikut : ISO 9001, 9002 and 9003, ISO 17025; Persyaratan tertulis NATA; Praktek di laboratorium dengan baik (GLP), praktek di pabrik dengan baik (GMP) British Standar BS 5750 dan prinsip OECD
Menerapkan Sistem Kualitas dan Proses Perbaikan yang Berkelanjutan
85
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
tentang praktek; Spesifikasi produk pelanggan dan perusahaan; Prosedur sampling dan tabel untuk pemeriksaan dengan atribut.
2.
Prosedur kontrol mutu termasuk : 2.1 Standar-standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur dan perizinan. 2.2 Prosedur-prosedur mutu perusahaan. 2.3 Bekerja untuk mengarahkan pelanggan atau kartu batch dan didasarkan pada prosedur-prosedur mutu. 2.4 Mencek untuk memonitor kemajuan kerja terhadap waktu, biaya dan standar mutu. 2.5 Persiapan rencana-rencana sampling. 2.6 Menggunakan pengaruh nilai untuk mengevaluasi kesesuaian. 2.7 Menggunakan inspeksi dan rencana uji untuk memeriksa pelaksanaan.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks penilaian. Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK01.011.01 – Bekerja secara efisien sebagai bagian dari tim.
3.
Metoda dan sumber daya penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1 Pemeriksaan kelengkapan dokumen oleh kandidat sebagai bagian dari kontrol kualitas. 3.2 Dukungan dari supervisor dan/atau konsumen mengenai kualitas dari produk/layanan dan/atau data yang disediakan oleh kandidat. 3.3 Meninjau penampilan kandidat – kandidat dan berpartisipasi dalam memperbaiki tim di lingkungan kerja. 3.4 Pemeriksaan laporan dari perbaikan kualitas tim di mana kandidat – kandidat jelas garis besarnya dan memenuhi. 3.5 Membuktikan laporan perbaikan dan peralatan yang disarankan oleh kandidat masing – masing.
4.
Sumber daya dapat meliputi, Kualitas dan prosedur manual perusahaan.
Menerapkan Sistem Kualitas dan Proses Perbaikan yang Berkelanjutan
86
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
2
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
2
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
2
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
2
6.
Memecahkan masalah.
2
7.
Menggunakan teknologi.
2
Menerapkan Sistem Kualitas dan Proses Perbaikan yang Berkelanjutan
87
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
ELEMENT OF COMPETENCY and PERFORMANCE CRITERIA ELEMENT OF COMPETENCY 01 Satisfy quality system requirements in daily work.
PERFORMANCE CRITERIA 1.1 Access information on quality requirements for own job function. 1.2 Record and report quality control accordance with quality system.
system data
in
1.3 Follow quality control procedures to ensure products, or data, are of a defined quality as an aid to acceptance or rejection. 1.4 Recognize and report non conformances or problems that affect productivity and quality. 1.5 Conduct work in accordance with sustainable energy and safe work practices. 1.6 Promote sustainable energy principles and safe work practices to other workers. 02 Analyze opportunities for corrective action and/or improvements.
2.1 Compare current work practices, procedures and process or equipment performance with requirements and/or historical data or records. 2.2 Recognize variances that indicate abnormal or less than optimal performance. 2.3 Collect and/or evaluate batch and/or historical records to determine possible causes for less than optimal performance. 2.4 Use appropriate quality improvement techniques to rank the probabilities of possible causes.
03 Recommend corrective actions and/or improvements.
3.1 Analyze cause(s) to predict likely impacts of change(s) and decide on the appropriate action(s). 3.2 Identify required change(s) to standards and procedures and training. 3.3 Report recommendations to relevant personnel.
04 Participate in the implementation of recommended action(s).
4.1 Implement approved action(s) and monitor performance following change(s) to evaluate results. 4.2 Implement change(s) to systems and procedures to eliminate possible causes. 4.3 Document outcomes of actions and communicate them to relevant personnel.
Menerapkan Sistem Kualitas dan Proses Perbaikan yang Berkelanjutan
88
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
ELEMENT OF COMPETENCY
PERFORMANCE CRITERIA
05 Participate in the development of continuous improvement strategies.
5.1 Review all relevant features of work practice to identify possible contributing factors leading to less than optimal performance. 5.2 Identify options for removing or controlling the risk of less than optimal performance. 5.3 Assess the adequacy of current controls, quality methods and systems. 5.4 Identify opportunities to continuously improve performance. 5.5 Develop recommendations for continual improvements of work practices, methods, procedures and equipment effectiveness. 5.6 Consult with appropriate personnel to refine recommendations before implementation of approved improvement strategies. 5.7 Document outcomes of strategies communicate them to relevant personnel.
Menerapkan Sistem Kualitas dan Proses Perbaikan yang Berkelanjutan
and
89
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK.02.006.01
JUDUL UNIT
:
Memelihara Sistem Mutu dan Proses Peningkatan Mutu yang berkelanjutan di dalam Area kerja/fungsional.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini mencakup tanggung jawab tehnisi senior/pengawas untuk meyakinkan bahwa untuk inisiatif peningkatan yang berkelanjutan di dalam lingkungan kerja. Di bawah arahan personil yang tepat tehnisi/pengawas menerima tanggung jawab atas mutu hasil kerja sehari-hari dalam area kerjanya.
ELEMEN KOMPETENSI 01
Mengembangkan dan memelihara kerangka kerja mutu di dalam lingkungan kerja.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Mendistribusikan dan menjelaskan informasi tentang kebijakan mutu dan sistem mutu organisasi kepada personil. 1.2 Mendorong personil untuk berpartisipasi dalam proses perbaikan dan memberikan tanggung jawab dan wewenang. 1.3 Memberikan tanggung jawab untuk mutu dalam lingkungan kerja dalam kaitannya dengan sistem mutu. 1.4 Menyediakan pelatihan dan bimbingan untuk menjamin bahwa personil dapat memenuhi tanggung jawabnya dan memenuhi persyaratan mutu.
02
Memelihara dokumentasi mutu.
2.1 Mengidentifikasikan dokumentasi mutu yang di persyaratkan, termasuk rekaman rencan penungkatan dan inisiatif. 2.2 Menyiapkan dan memelihara dokumentasi mutu dan menyimpan rekaman data. 2.3 Memelihara sistem pengendalian dalam lingkungan kerja.
dokumen
2.4 Memberikan kontribusi dalam pengembangan dan revisi pedoman mutu, prosedur dan instruksi kerja di lingkungan kerja. 2.5 Mengembangkan dan mengimplementasikan rencana inspeksi dan pengujian untuk produk yang di kontrol mutunya.
Memelihara Sistem Mutu dan Proses Peningkatan Mutu yang berkelanjutan di dalam Area kerja/fungsional
186
Standar Kompetensi Kerja Nasional
ELEMEN KOMPETENSI 03
Menyediakan pelatihan sistem mutu dan perbaikan proses.
Sektor Laboratori
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 Menganalisis peran tugas dan kompetensi terbaru dari personal yang relevan dan memelihara integritas professional. 3.2 Mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan di dalam kaitannya dengan sistem mutu dan proses peningkatan yang berkelanjutan. 3.3 Mengidentifikasi kesempatan untuk pengembangan keterampilan dan/atau program pelatihan untuk memenuhi kebutuhan. 3.4 Memulai dan memantau program pelatihan dan pengembangan keterampilan. 3.5 Memelihara rekaman pelatihan yang akurat.
04
Mengoptimalkan dan melaporkan kinerja.
4.1 Mengkaji ulang hasil untuk kerja untuk mengidentifikasi cara-cara yang dapat meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan. 4.2 Memperkaya/meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui penggunaan teknik dan proses peningkatan mutu (termasuk praktek pengendalian mutu). 4.3 Menyesuaikan rencana dan mengkomunikasikannya kepada personil yang terlibat dalam pengembangan dan pengimplementasian rencana tersebut.
05
Mengevaluasi komponenkomponen yang relevan dengan sistem mutu.
5.1 Melakukan audit secara berkala terhadap komponen sistem mutu yang berhubungan dengan lingkungan kerja. 5.2 Mengimplementasikan peningkatan sistem mutu yang sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya dan prosedur tempat kerja. 5.3 Melakukan kaji ulang manajemen secara barkala untuk mengevaluasi penerapan sistem mutu. 5.4 Memelihara pelaksanaan pengendalian mutu laboratorium.
BATASAN VARIABLE Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam kemasan pelatihan ini. Variabel dibawah ini berlaku bagi semua sektor industri yang tercakup dalam paket pelatihan ini.
Memelihara Sistem Mutu dan Proses Peningkatan Mutu yang berkelanjutan di dalam Area kerja/fungsional
187
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Sektor Laboratori
1.
Unit kompetensi ini relevan dengan petugas tehnis yang berpengalaman dan penyelia yang memulai perbaikan secara berkelanjutan . Audit mutu dan evaluasi untuk area kerja dapat dilakukan secara individu maupun secara berkelompok.
2.
Pedoman mutu dapat didasarkan pada standar seperti : 2.1 ISO 17025. 2.2 GLP, GMP, Standar BS 5750 dan undang-undang OECD dari praktek laboratorium yang baik. 2.3 Prosedur pengambilan contoh dan tabel inspeksi dengan atribut. 2.4 Undang – undang HACCP. 2.5 Metode uji internasional (misal, AOAC, CODEX).
3.
Audit mutu mencakup : 3.1 Pengecekan prosedur laboratorium secara berkala. 3.2 Pengecekan harian dan mingguan dari penerimaan specimen, peralatan, dan hasil untuk kontrol serta contoh standar untuk mengidentifikasi masalah dan ketidaksesuaian. 3.3 Pemeliharaan bahan acuan bersertifikat yang sesuai. 3.4 Berpartisipasi dalam program jaminan mutu eksternal.
4.
Komunikasi melibatkan : 4.1 Penyelia, manajer dan manajer mutu. 4.2 Personil laboratorium dan produksi. 4.3 Pelanggan dan pemasok. 4.4 Auditor.
5.
Laporan meliputi : 5.1 Respon lisan/langsung. 5.2 Memasukkan data ke pusat data laboratorium/perusahaan. 5.3 Laporan tertulis.
6.
Dokumentasi meliputi : 6.1 Rencana sampling. 6.2 Pedoman mutu. 6.3 Persyaratan mutu (sertifikat/registrasi). 6.4 Audit dokumen. 6.5 Perencanaan dan pelaporan unjuk kerja. 6.6 Catatan dan/atau rencana pelatihan. 6.7 Rekaman tempat kerja yang berhubungan dengan KKK, EO, persyaratan hukum lingkungan.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks penilaian. Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan penilaian 2.1
Kompetensi dalam unit ini harus dinilai dalam periode waktu yang cukup agar memungkinkan kandidat untuk memulai dan menjalankan perbaikan.
Memelihara Sistem Mutu dan Proses Peningkatan Mutu yang berkelanjutan di dalam Area kerja/fungsional
188
Standar Kompetensi Kerja Nasional
3.
Sektor Laboratori
Metoda dan sumber daya penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
Pengamatan terhadap kandidat dalam memimpin sebuah tim perbaikan mutu. Kaji ulang laporan yang telah diverifikasi tentang inisiatif peningkatan dan/atau proyek yang dipimpin kandidat. Timbal balik dari rekan, anggota tim, penyelia, manajer mutu dan pelanggan. Kaji ulang dokumentasi mutu yang telah disiapkan dan dipelihara oleh kandidat. Kaji ulang tempat pelatihan yang telah disiapkan kandidat untuk personil di tempat kerja. Kaji ulang proses audit dan hasil yang dicapai kandidat. Bertanya untuk menilai pengetahuan dasar tentang prosedur dan manajemen kontinguensi. Sumber-sumber bisa mencakup : Pedoman mutu dan dokumentasi.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
6.
Memecahkan masalah.
7.
Menggunakan teknologi.
Memelihara Sistem Mutu dan Proses Peningkatan Mutu yang berkelanjutan di dalam Area kerja/fungsional
TINGKAT 3 3 3 2 3 3 3
189
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.007.01
JUDUL UNIT
:
Melaksanakan Sistem Audit Internal.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini melingkupi tanggung jawab pengawas senior untuk bersiap-siap menghadapi,membawa dokumen dalam pemeriksaan dari segi aspek mutu system laboratorium. Ini juga melingkupi pelaksanaan identifikasi memperbaiki tindakan dan kesempatan untuk lebih maju dan melihat bahwa ini efektif. Pengawas senior sering memainkan peranan penting dalam kelompok-kelompok karena analisa dan kemampuan diagnosa mereka dan pengetahuan ekstensif dari kedua mutu system dan prosedur teknik yang komplek.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Mempersiapkan audit internal.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Menentukan jangkauan dan persyaratan – persyaratan yang terperinci dari audit yang direncanakan. 1.2 Mengidentifikasi prosedur dan/atau area/bidang pekerjaan yang diaudit, dan mengumpulkan dokumentasi yang sesuai/ relevan. 1.3 Memberikan pengarahan singkat pada personel (yang diberi tugas) dan menugaskan peran dan tanggung jawab. 1.4 Mengembangkan suatu rencana audit yang terinci bersama personel/staf yang relevan. 1.5 Mengembangkan suatu daftar cek untuk mengidentifikasi hal – hal yang sesuai dan tidak sesuai.
02 Melaksanakan audit.
2.1 Menerangkan komponen dari sistem mutu dan area kerja yang akan diaudit. 2.2 Bekerjasama dengan personel yang relevan untuk memaksimalkan perbaikan dan kepemilikan yang terus menerus dari proses audit. 2.3 Mengumpulkan bukti yang memadai untuk mengidentifikasi aspek – aspek yang tidak sesuai dari sistem mutu. 2.4 Menganalisa bukti untuk mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk tindakan perbaikan.
Melaksanakan Sistem Audit Internal
197
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
ELEMEN KOMPETENSI 03 Melaporkan temuan.
04 Melengkapi tindakan perbaikan.
Sektor Laboratori
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 Mendokumentasikan temuan audit dari proses audit dalam format yang ditetapkan. 3.2 Mempresentasikan/menyiapkan untuk tindakan perbaikan.
rekomendasi
3.3 Menetapkan strategi tindakan perbaikan.
menerapkan
untuk
4.1 Mengembangkan dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk memperbaiki sistem mutu. 4.2 Mengkonsultasikannya dengan personel relevan mengenai strategi yang penting untuk meningkatkan sistem mutu. 4.3 Mengevaluasi dan melaporkan efektivitas tindakan korektif sesuai dengan kesepakatan waktu yang disetujui. 4.4 Memastikan bahwa tindakan yang relevan (tetap dilaksanakan).
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini menggambarkan pemeriksaan yang teliti dari berbagai aspek dalam sistem kendali mutu. Sering kali supervisor laboratorium memegang peranan yang penting dalam tim audit karena pengetahuan mereka dalam sistem kendali mutu dan keahlian mereka dibidang teknis dan pengetahuan spesifik tentang prosedur dan teknologi.
2.
Elemen dari sistem kendali mutu mencakup : 2.1 Tanggung jawab manajemen dari sistem kendali mutu ; Kaji ulang kontrak ; Pengendalian desain. 2.2 Pengendalian dokumen dan data pembelian. 2.3 Pengendalian produk yang dipasok milik pembeli; Identifikasi dan kemampuan menelusuri produk. 2.4 Pengendalian proses. 2.5 Inspeksi dan pengujian ; 2.5.1 Analisa statistic. 2.5.2 Status inspeksi dan uji. 2.5.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai. 2.5.4 Tindakan koreksi dan pencegahan. 2.5.5 Penanganan, penyimpanan, pengemasan, perlindungan dan penyampaian.
Melaksanakan Sistem Audit Internal
198
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
2.5.6 2.5.7 2.5.8 2.5.9 3.
Sektor Laboratori
Pengendalian rekaman mutu. Audit mutu internal. Pelatihan Pelayanan. Pengendalian.
Sumber informasi mencakup : 3.1 Pedoman mutu perusahaan. 3.2 Dokumentasi yang berkaitan dengan elemen-elemen mutu yang diaudit. 3.3 Komplain/umpan balik dari pelanggan. 3.4 Rekaman pelatihan. 3.5 Rekaman data. 3.6 Sertifikasi dokumentasi dari klien/pemasok. 3.7 Spesifikasi dari bahan/peralatan.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini dinilai di tempat kerja atau lingkungan yang menyerupai tempat kerja. Idealnya, kompetensi harus dinilai dalam kontek tim audit pada mutu interval.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan :
3.
2.1
LAB.KK04.003.01
–
2.2
LAB.KK04.006.01
–
Memelihara sistem mutu dan proses perbaikan berkelanjutan dalam area kerja / wilayah fungsional. Mengatur mengembangkan tim.
Metoda dan Sumber Daya Penilaian Beberapa cara penilaian yang disarankan : Unit kompetensi ini harus dinilai melebihi periode waktu yang cukup untuk memungkinkan kandidat menyiapkan dan melaksanakan audit, melaporkan temuan, implementasi dan mengevaluasi tindakan koreksi.
4.
Metode penilaian yang disarankan antara lain: 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
Observasi pada kinerja kandidat dengan titik kunci selama pelaksanaan audit. Mengkaji ulang data dan laporan yang diperoleh dari rekaman audit. Mengkaji ulang dokumentasi yang diselesaikan oleh kandidat sebagai bagian dari pengembangan proses audit. Umpan balik dari anggota tim. Umpan balik dari manajemen berkenaan dengan implementasi audit internal.
Melaksanakan Sistem Audit Internal
199
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
5.
Sektor Laboratori
Sumber daya meliputi : 5.1 5.2
Pedoman mutu dan dokumentasi Persyaratan sistem mutu ISO 9001 = 1994
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
3
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
3
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas
3
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
3
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika
3
6.
Memecahkan masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
2
Melaksanakan Sistem Audit Internal
200
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.008.01
JUDUL UNIT
:
Memelihara Laboratorium agar Sesuai dengan Tujuan
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup secara umum pembersihan permukaan meja kerja, pembersihan dan penyimpanan peralatan serta pemantauan cadangan (stok) laboratorium.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Membersihkan area kerja.
02 Membersihkan dan menyimpan peralatan kaca dan peralatan.
03 Memantau stok bahan dan peralatan laboratorium.
04 Turut memelihara kesehatan laboratorium.
Memelihara Laboratorium agar Sesuai dengan Tujuan
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Membersihkan ruang preparasi menggunakan zat pembersih dan prosedur yang disarankan.
1.2
Membersihkan tumpahan menggunakan zat dan peralatan pelindung yang benar.
1.3
Membuang limbah sesuai dengan prosedur yang relevan.
1.4
Melaporkan tumpahan yang besar dan kemudian membersihkannya.
2.1
Mengumpulkan alat kaca dan peralatan yang terkontaminasi untuk dibersihkan dan bila perlu, untuk disterilkan.
2.2
Memeriksa kerusakan alat kaca menggunakannya lagi jika perlu.
2.3
Menggunakan reagen dan prosedur yang disarankan untuk membersihkan alat gelas dan peralatan.
2.4
Menjalankan alat pembersih otomatis dengan prosedur di tempat kerja.
2.5
Menyimpan alat kaca dan peralatan di tempat dan dengan cara yang ditentukan.
3.1
Melaksanakan pemeriksaan stok dan menjaga catatan penggunaan sesuai prosedur.
3.2
Menyimpan stok berlabel untuk keamanan dan pemeliharaan yang efisien.
4.1
Mentaati peraturan yang berhubungan dengan pakaian pelindung, kesehatan perorangan, pergerakan orang dan bahan, dan urutan kerja/ pembersihan untuk mencegah kontaminasi dan kontaminasi silang.
4.2
Memberitahu orang lain mengenai potensi bahaya dan kontaminasi di ruang kerja sendiri.
4.3
Memantau keadaan kesehatan sesuai dengan prosedur laboratorium.
dan
tidak
sesuai
27
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini meliputi kebersihan permukaan kerja, kebersihan dan penyimpanan peralatan, dan memonitor persediaan-persediaan laboratorium.
2.
Unit kompetensi ini merupakan bagian terbesar dari pekerjaan asisten laboratorium. Peralatan, bahan, prosedur dan sarana akan beragam sesuai dengan cakupan dan golongan laboratorium, khususnya :
3.
Peralatan khas dapat meliputi : 3.1 Auto klaf. 3.2 Neraca; Blender. 3.3 Sentrifus dan peralatan pemisah. 3.4 Mesin cuci piring. 3.5 Pembeku. 3.6 Lemari asam, lemari pengaman hayati. 3.7 Tabung gas ; 3.7.1 Alat kaca (buret, pipet). 3.7.2 Alat plastic. 3.7.3 Hidrometer. 3.7.4 Kuvet kaca, plastic, kuarsa. 3.7.5 Plat pemanas, mantel pemanas, pembakar; Mikrotom, pengolah jaringan processor. 3.7.6 Perekam peralatan; Inkubator. 3.7.7 Mikroskop fluorensen dan cahaya. 3.7.8 Tanur. 3.7.9 Oven, oven gelombang mikro. 3.7.10 Lemari es/refrigerator; Alat pengukur kelembapan/termohigograf; Alat pengukur suhu/ termometer. 3.7.11 Pembersih ultrasonic. 3.7.12 Pemanas air. 3.7.13 pH meter dan elektroda selektif ion; Pencacah sel. 3.7.14 Mesin pewarna.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini diuji dengan :
Memelihara Laboratorium agar Sesuai dengan Tujuan
28
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
2.1
3.
LAB.KK01.007.01
Sektor Laboratori
– bekerja dengan aman sesuai dengan prosedur dan kebijakan kompetensi ini tidak mempunyai persyaratan awal.
Metoda dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1 3.2 3.3 3.4
4.
Mengamati bagaimana teknik calon membersihkan, mendekontaminasi, mendisinfeksi, dan membuang limbah Memeriksa ulang catatan persediaan yang diisi oleh calon Mendapatkan umpan balik dari atasan atau mitra Menanyakan untuk menilai pengetahuan yang mendasari peraturan dan prosedur bila pengamatan langsung sukar dikerjakan (misalnya yang berkenaan dengan bahaya) dan pemilihan reagen dan peralatan. Teknik bertanya sebaiknya sesuai dengan bahasa dan tingkat literasi (literacy) calon
Sumber daya dapat meliputi : 4.1 4.2 4.3 4.4
Penyiapan ruang kerja, persediaan, alat kaca dan peralatan Zat dan peralatan pembersih, pendekontaminasi, dan/ atau pendisinfeksi Peralatan perlindungan diri Pesanan perusahaan, tanda-tanda dan catatan-catatan / form
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
1
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
1
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
1
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
1
6.
Memecahkan masalah.
1
7.
Menggunakan teknologi.
1
Memelihara Laboratorium agar Sesuai dengan Tujuan
29
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.009.01
JUDUL UNIT
:
Memelihara dan Mengontrol Stok Bahan Kimia.
DESKRIPSI UNIT :
Pada unit kompetensi ini menunjukkan kemampuan untuk memesan, memelihara dan mengontrol kegunaan dari bahan– bahan mentah dilaboratorium dan/atau keperluan kerja.
ELEMEN KOMPETENSI 01
02
03
Memelihara dan mengontrol stok bahan-bahan atau alat-alat.
Memesan dan menerima bahan serta peralatan.
Memelihara catatan stok bahan.
Memelihara dan mengontrol stok bahan kimia
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Memberi label, mencatat dan menyimpan stok sesuai standar yang berlaku dan persyaratan keamanan khusus.
1.2
Mengikuti prosedur perputaran stok untuk memaksimalkan penggunaannya sebelum masa kadaluarsa.
1.3
Mengidentifikasi ketidaksesuaian stok dan mengganti yang tidak diperlukan atau sudah habis masa berlakunya untuk menjaga ketersediaannya.
1.4
Mengidentifikasi dan mengganti bahan yang rusak/usang atau membuangnya.
1.5
Melaporkan masalah penyediaan bahan kepada staf yang berwenang bila diperlukan.
2.1
Menggunakan keterampilan berkomunikasi antar pribadi untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan pemasok.
2.2
Menentukan kebutuhan stok mempertimbangkan penggunaan produksinya.
2.3
Menempatkan dan/atau menindaklanjuti permintaan/pemesanan yang disetujui menggunakan prosedur yang berlaku.
2.4
Memeriksa kondisi bahan yang diterima dan memutuskan langkah penanganan yang tepat.
3.1
Mencatat semua rincian data yang relevan secara akurat menggunakan formulir atau sistem komputer.
3.2
Menjamin bahwa informasi yang ditulis dapat dibaca dan tidak dapat dihapus.
3.3
Mengarsipkan semua catatan ditempat yang ditentukan.
dengan dan
121
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variable berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini relevan untuk personel laboratorium berpengalaman yang memiliki tanggung jawab dalam memelihara tingkat stok untuk tempat kerjanya. 1.1 Unit kompetensi ini berisi kemampuan untuk menerapkan prosedur yang ditetapkan ditempat kerja yang berhubungan dengan : 1.1.1 Pemesanan, pembelian dan penerimaan stok. 1.1.2 Verifikasi pengendalian suhu untuk bahan yang dikirim dan disimpan (contoh pereaksi berisi enzim). 1.1.3 Pengaturan pengelompokan batch atau lot yang sama. 1.1.4 Penyimpanan stok, pengendalian stok, perputaran stok. 1.1.5 Pengujian untuk pengendalian mutu, pemantauan penggunaan dengan mencantumkan tanggal pada bahan dan umur simpan pereaksi (seperti DNA, enzim, antibodi, radioisotop, dan vitamin). 1.1.6 Pelaporan ketidaksesuaian.
2.
Sumber-sumber informasi dan dokumentasi, termasuk: 2.1 Kartu-kartu informasi tentang penyimpanan dan penanganan yang aman. 2.2 Penyimpanan dan penanganan cairan yang mudah terbakar dan menyala. 2.3 Penyimpanan dan penanganan bahan-bahan korosif. 2.4 Penyimpanan dan penanganan bahan-bahan beracun. 2.5 Penyimpanan dan penanganan gas dalam silinder. 2.6 Keamanan dalam laboratorium. 2.7 Manual mutu dan manual K3 perusahaan. 2.8 Lembaran data keamanan bahan (MSDS). 2.9 Permintaan stok internal/eksternal dan tindakan yang dilakukan. 2.10 Prosedur pembersihan yang berlaku ditempat kerja. 2.11 Katalog pemasok dan data pelanggan.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : Tidak Ada.
3.
Metode dan sumber daya penilaian : 3.1 3.2
Cara penilaian berikut ini disarankan : Memeriksa ulang dokumentasi pesanan yang disiapkan oleh calon. Pemeriksaan catatan stok yang dibuat oleh calon.
Memelihara dan mengontrol stok bahan kimia
122
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
3.3 3.4 3.5
Sektor Laboratori
Pengamatan cara penanganan stok dan melakukan pengambilan sampel dan pengujian untuk pengendalian mutu yang dilakukan oleh calon. Masukan dari Manajer Laboratorium, manajer mutu, manajer pelayanan pelanggan, pengawas, pelanggan dan pengamat. Penjelasan oleh calon tentang perlunya memilih penandaan dan penyimpanan dari stok barang.
Pertanyaan untuk penguji pengetahuan yang akan digunakan. Teknik pertanyaan harus disesuaikan dengan bahasa dan kemampuan calon.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
2
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
2
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
2
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
1
6.
Memecahkan masalah.
2
7.
Menggunakan teknologi.
2
Memelihara dan mengontrol stok bahan kimia
123
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
ELEMENTS OF COMPETENCY and PERFORMANCE CRITERIA ELEMENT OF COMPETENCY 01
02
03
Maintain and control stocks of materials or equipment.
Order and receive material and equipment.
Maintain stock records.
Memelihara dan mengontrol stok bahan kimia
PERFORMANCE CRITERIA 1.1
Label, document and store stocks in accordance with relevant standards and specific safety requirements.
1.2
Follow stock rotation procedures to maximize use of stocks before expiry date.
1.3
Identify stock discrepancies and replace redundant or outdated stocks to maintain stocks at prescribed level.
1.4
Identify and replace damaged/worn equipment or arrange for repairs or disposal as appropriate.
1.5
Where necessary relevant personnel.
2.1
Determine requirements of customers and suppliers using appropriate communication and interpersonal skills.
2.2
Determine demand for stock, taking into account peak and seasonal.
2.3
Place and/or follow up approved orders using appropriate procedures variations in stock usage and production and operation conditions.
2.4
Check condition of received goods and take appropriate action.
3.1
Record all relevant details accurately using the specified forms/computer system.
3.2
Ensure that written information is legible and indelible.
3.3
File all records in the designated place.
report
stock
problems
to
124
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.010.01
JUDUL UNIT
:
Petunjuk Pemeliharaan Bahan Acuan.
DESKRIPSI UNIT :
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan dalam pemeliharaan bahan acuan yang digunakan dalam identifikasi komponen baru dan sebagai kontrol dalam analisis. Dalam unit ini tidak termasuk cara-cara identifikasi komponen.
ELEMEN KOMPETENSI 01
02
03
Mendapatkan bahan acuan.
Memelihara bahan acuan.
Mendistribusikan bahan acuan kepada pengguna.
Petunjuk Memelihara Bahan Acuan
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Memberitahukan bahwa kondisi pengiriman bahan acuan sudah benar (terkendali).
1.2
Melakukan karantina atau isolasi bila diperlukan.
1.3
Mencatat data bahan acuan dalam sistem database yang sesuai.
1.4
Memberi label pada kemasan bahan acuan untuk menjamin identitasnya tetap aman selama penyimpanan dan pengeluaran.
2.1
Memantau kondisi penyimpanan untuk memastikan kesesuaiannya dengan spesifikasi dari pemasok.
2.2
Memantau kondisi penyimpanan untuk meyakinkan spesifikasinya tidak berubah.
2.3
Menguji bahan acuan selama penyimpanan bilamana diperlukan untuk melaporkan karakteristik dan spesifikasinya.
2.4
Memantau tanggal kadaluarsa memastikan masa berlakunya.
2.5
Melaporkan temuan yang menyatakan bahwa komponen acuan tersebut rusak.
3.1
Melaporkan permohonan penggunaan bahan acuan kepada kepala laboratorium.
3.2
Mengambil sebagian bahan acuan dari bahan stok tanpa kontaminasi.
3.3
Menyimpan catatan pengambilan bahan sesuai dengan prosedur.
3.4
Mengikuti prosedur keamanan dalam menangani dan memproses bahan acuan.
3.5
Membuang limbah sesuai dengan keamanan dan persyaratan lingkungan.
untuk
133
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Kompetensi ini khusus digunakan oleh teknisi yang bertugas memelihara bahan acuan sebagai bagian dari tugasnya.
2.
Bahan acuan yang digunakan dalam penelitian dan proses industri meliputi: Spesimen seperti sel, jaringan, dan contoh cairan standar proteinaceaus; Gumpalan (agregat), butiran, dan serbuk; Bahan yang digunakan untuk kalibrasi peralatan.
3.
Sumber informasi meliputi: 3.1 Prosedur di tempat kerja, prosedur pengoperasian standar (SOP), dan buku petunjuk pengoperasian. 3.2 Prosedur uji (yang tervalidasi dan terpercaya). 3.3 Prosedur sampling (pelabelan, persiapan, penyimpanan, transportasi, dan pembuangan). 3.4 Prosedur keamanan untuk peralatan, bahan, atau produk. 3.5 Prosedur kebersihan, kesehatan , dan persyaratan kesehatan pegawai. 3.6 Sistem mutu dan proses perbaikan yang berkesinambungan. 3.7 Laporan kecelakaan besar dan kecil. 3.8 Bagan, alur kerja, dan tata letak laboratorium. 3.9 Petunjuk yang sesuai dengan perundangan, standar, aturan, dan kode-kode yang berlaku. 3.10 Materi program pelatihan. 3.11 Prosedur pembuangan dan minimalisasi limbah.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan di tempat kerja
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 2.2
3.
Suatu unit dalam kelompok TES 500 yang menggunakan bahan-bahan dari suatu koleksi (misalnya TES 501). LAB.KK03.007.01 - Memilih metode uji.
Metode dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : Berikut adalah metode-metode penilaian yang disarankan : 3.1 3.2
3.3
Mengamati peserta pelatihan dalam menguji bahan acuan yang disimpan sebelum hasil-hasilnya dilaporkan dan ditinjau Studi kasus seperti : 3.2.1 Akses dan pemrosesan contoh plasma yang digunakan untuk tujuan kontrol uji dalam suatu uji koagulasi darah 3.2.2 Tanggapan untuk memenuhi persyaratan pembiakan staphylococcus dengan aktivitas koagulasi Aturan dalam penerimaan, pengujian selama penyimpanan dan pengambilan bahan-bahan acuan 3.3.1 Pertanyaan lisan dan tertulis tentang pengetahuan yang sesuai
Petunjuk Memelihara Bahan Acuan
134
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
3.4
Sektor Laboratori
Sumber-sumbernya termasuk : 3.4.1 Peralatan dan bahan-bahan yang berkaitan dengan kegiatan yang sesuai dengan bahan acuan yang digunakan
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
2
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas.
2
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
2
5.
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika.
2
6.
Memecahkan masalah.
2
7.
Menggunakan teknologi.
2
Petunjuk Memelihara Bahan Acuan
135
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS-TELAPI
KODE UNIT
:
LAB.KK.02.011.01
JUDUL UNIT
:
Mengawasi Operasional Kerja/Fungsional.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini meliputi peranan teknisi senior/penyelia dalam perencanaan, pembagian tugas, koordinasi, jaminan mutu, pencatatan dan pelaporan hasil-hasil laboratorium. Hal ini membutuhkan penilaian yang tepat tentang urutan kerja, pemilihan teknologi dan prosedur yang sesuai dan prosedur untuk menjamin bahwa produk dan pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan dan disajikan dengan aman dan efisien agar sesuai dengan rencana bisnis perusahaan. Dibawah pengarahan orang yang tepat, teknisi senior/penyelia menerima tanggung jawab operasi harian di area fungsinya.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Memprogram dan mengarahkan pekerjaan/ kegiatan dalam lingkungan kerja.
laboratorium
dalam
Area
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Menjamin bahwa karyawan mengikuti semua prosedur, peraturan dan standar-standar yang sesuai. 1.2 Meyakinkan bahwa semua pekerjaan teknis dilakukan sesuai dengan standar, SOP (Standard Operation Procedure) dan jadwal. 1.3 Menjamin bahwa hasil analisa/data sudah diperiksa, disusun dan didistribusikan sesuai dengan persyaratan yang diminta. 1.4 Memantau pemeriksaan dan prosedur pengambilan sampel agar mutu terjaga sesuai dengan persyaratan yang diminta. 1.5 Mengidentifikasi dan memecahkan masalahmasalah kompleks dengan menggunakan strategi pemecahan masalah yang telah disepakati dan melakukan tindakan untuk mencegah terulangnya masalah yang sama.
02 Mengelola karyawan dalam area kerja.
2.1 Mengembangkan dan mengkoordinasikan jadwal petugas untuk menjaga keseimbangan jumlah pekerjaan, efisiensi laboratorium dan kesempatan pengembangan keterampilan 2.2 Memberdayakan kelompok kerja dalam menghadapi masalah-masalah teknis dan alur kerja serta memberikan saran perbaikan.
Mengawasi Operasional laboratorium dalam Area Kerja/Fungsional
Hal 1
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS-TELAPI
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA 2.3
Memberikan bimbingan dan pengarahan untuk mendukung karyawan yang mengalami kesulitan dalam mencapai target kinerja dan/atau dalam penggunaan sumber daya.
2.4
Menciptakan dan memelihara komunikasi yang efektif dengan semua karyawan dan pelanggan untuk menjamin operasi yang lancar dan efisien.
3.1
Mengumpulkan dan menganalisa informasi sumber daya yang tersedia pada saat berkonsultasi dengan karyawan yang tepat.
3.2
Mempersiapkan rencana operasional agar sumber daya yang tersedia digunakan sebaik mungkin, memahami kebutuhan pelanggan dan rencana perusahaan.
3.3
Mengidentifikasi dan menganalisa penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi karena faktor ekstern/intern dan mempersiapkan rencana cadangan.
3.4
Mengumpulkan anggaran – anggaran operasi sesuai ketentuan.
04 Mendapatkan sumber daya untuk 4.1 mencapai rencana-rencana operasional.
Menganalisa sumber daya yang dibutuhkan dan sumber tentang pasokan yang sesuai harga, mutu dan ketersediaannya.
4.2
Memilih dan membeli bahan-bahan dan peralatan baru sesuai dengan prosedur perusahaan.
4.3
Mengkoordinasi inventarisasi bahan dan peralatan untuk menjamin pemeliharaan persediaan terjamin sesuai dengan tingkat yang diinginkan.
4.4
Menjamin bahwa karyawan kompeten untuk melakukan tugas yang diminta dan mengatur pelatihan jika dibutuhkan.
4.5
Mengatur penerimaan dan karyawan sesuai ketentuan.
03 Menetapkan kebutuhan sumber daya dan anggaran operasional.
Mengawasi Operasional laboratorium dalam Area Kerja/Fungsional
pengenalan
Hal 2
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS-TELAPI
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
05 Memantau dan mengoptimalkan kinerja operasional dan penggunaan sumber daya.
5.1 Memantau hubungan antara anggaran dengan kinerja aktual untuk meramalkan masalahmasalah yang mungkin terjadi. 5.2 Menganalisa variasi kerja anggaran dan melaporkan atau meralat penyimpangan./.penggunaan yang kurang optimal. 5.3 Melakukan negoisasi dengan karyawan yang sesuai dan mencari persetujuan terhadap perubahan rencana opersional sesuai dengan keperluan. 5.4 Menilai penggunaan pabrik, peralatan dan bahan-bahan yang habis pakai dan membandingkannya dengan rencana peggunaaan. 5.5 Memperbaiki daya guna pabrik, peralatan dan bahan-bahan habis pakai yang kurang optimal. 5.6 Membuat program dan mengatur pemeliharaan pabrik dan kalibrasi peralatan sesuai jadwal pemeliharaan perusahaan. 5.7 Memelihara sistem, prosedur-prosedur dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
BATASAN VARIABLE ( RANGE OF VARIABLES) Kisaran peubah ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Peubah berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam kemasan pelatihan ini. Unit kompetensi ini relevan untuk teknisi kepala berpengalaman yang mempunyai tanggung jawab atas hasil kerja sebuah tim kerja kecil. Penyelia yang menyiapkan rencana operasional dan memantau penggunaan sumber daya umumnya harus merujuk pada : 1.
2. 3. 4. 5. 6.
Pengukuran kinerja staf, seperti : 1.1 Audit internal terhadap SOP. 1.2. Tiga tahap keahlian (eksternal, antar pribadi, replikasi). Kebutuhan pelanggan, permintaan pemeriksaan khusus, standar-standar. Meminimalkan proses audit yang sia-sia. Rencana strategi, target produktivitas/keuntungan, rencana bisnis. Mutu dan proses perbaikan berkesinambungan serta standar-standar. Prinsip-prinsip analisa biaya/keuntungan.
Mengawasi Operasional laboratorium dalam Area Kerja/Fungsional
Hal 3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
7. 8. 9.
10. 11.
LABOPS-TELAPI
Kesepakatan tentang tempat kerja industri, kesehatan/pakaian/peraturan perilaku, keluhan dan prosedur penyelesaian perselisihan. Keterkaitan, standar-standar, kode-kode dan praktek-praktek. Standar teknis, seperti : 9.1 Persyaratan izin. 9.2 Badan akreditasi Indonesia. 9.3 Standar mutu (seperti ISO 9001, 9002, 9003, penuntun ISO 25). 9.4 Keamanan dalam laboratorium. 9.5 Metode tes RTA. 9.6 Metode standar tes. Kumpulan kartu-kartu, jadwal kerja dan daftar petugas. Jadwal pemeliharaan dan jadwal tugas-tugas rumah tangga.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK.04.001.01 – Menerapkan dan memantau proses manajemen yang terlihat dengan KKK dan kebijakan lingkungan serta prosedurprosedur. 2.2 LAB.KK.04.006.01 – Mengatur dan mengembangkan tim.
3.
Metoda dan Sumber Penilaian Karena unit ini bersifat menyeluruh dan perlu mengintegrasikan pengetahuan yang luas dan keterampilan-keterampilan, kerangka waktu penilaian harus memberikan penilaian yang memadai untuk perencanaan ulang dan ditujukan pada sebuah rentang masalah-masalah non rutin.
. 4.
Metode penilaian berikut adalah disarankan : 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
Pengamatan langsung terhadap interaksi kandidat dengan karyawan. Meninjau laporan-laporan dari subordinat, rekan, manajer dan pelanggan. Meninjau laporan-laporan, anggaran operasional dan rencana-rencana yang dibuat oleh kandidat. Meninjau laporan kinerja kandidat area kerja. Meninjau dokumentasi dari sampel perbaikan mutu kinerja yang diraih dan sampel pemecahan masalah-masalah yang penting. Simulasi/bermain peran untuk menilai situasi kritis tapi tidak muncul selama periode penilaian yang telah disepakati. Pertanyaan/wawancara untuk menilai pengetahuan pendukung.
Mengawasi Operasional laboratorium dalam Area Kerja/Fungsional
Hal 4
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS-TELAPI
Sumber - sumber boleh termasuk : Kebijakan tempat kerja yang sesuai, prosedur-prosedur, laporan operasional, laporan-laporan keuangan dan catatan-catatan persediaan.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
3
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
3
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
3
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
3
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
3
6.
Menyelesaikan Masalah.
3
7.
Menggunakan Teknologi.
2
Mengawasi Operasional laboratorium dalam Area Kerja/Fungsional
Hal 5
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS-TELAPI
ELEMENTS of COMPETENCY and PERFORMANCE CRITERIA ELEMENT OF COMPETENCY 01 Program and direct work practices within functional area.
PERFORMANCE CRITERIA 1.1 Ensure that personnel follow all relevant procedures, regulations and standards. 1.2 Confirm that all technical work is performed in accordance with relevant standards, Standards Operating Procedures and schedules. 1.3 Ensure that analytical results/data are checked, collated and distributed in accordance with relevant requirements. 1.4 Monitor testing and sampling procedures for quality control in accordance with relevant requirements. 1.5 Identify and resolve complex problems by using agreed problem solving strategies and acting to prevent their recurrence.
02 Manage personnel within work area.
2.1 Develop and coordinate rosters to balance job requirements, laboratory efficiency and skill development opportunities. 2.2 Empower work groups/teams in dealing with technical and work flow problems and suggesting improvements. 2.3 Provide coaching and mentoring to support personnel who have difficulties with meeting targets for performance and/or resource usage. 2.4 Establish and maintain effective communication with all personnel and clients to ensure smooth and efficient operations.
03 Establish resource requirements and operating budgets.
3.1 Collect and analyze available resource information in consultation with appropriate personnel. 3.2 Prepare operational plans which make the best use of available resources, taking into account client needs and organization’s plans. 3.3 Identify and analyze possible variances due to external/internal factors and prepare contingency plans. 3.4 Compile operating budgets as required.
Mengawasi Operasional laboratorium dalam Area Kerja/Fungsional
Hal 6
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS-TELAPI
ELEMENT OF COMPETENCY 04 Procure resources to achieve operational plans.
PERFORMANCE CRITERIA 4.1 Analyze resource requirements and sources of supply in terms of suitability, cost, quality and availability. 4.2 Select and purchase new materials and equipment in accordance with organization’s procedures. 4.3 Coordinate stocktaking of materials and equipment to ensure maintenance of stock at prescribed levels. 4.4 Ensure that personnel are competent to perform required tasks and organize training if required. 4.5 Arrange for the recruitment and induction of personnel as appropriate.
05 Monitor and optimize operational performance and resource usage.
5.1 Monitor the relationship between budget and actual performance to predict possible problems. 5.2 Analyze variations in budget performance and either report or rectify abnormal/sub-optimal performance. 5.3 Negotiate with appropriate personnel and seek approval for variations to operational plans as required. 5.4 Assess utilization of plant, equipment and consumables and compare with planned usage. 5.5 Rectify sub-optimal utilization equipment and consumables.
Mengawasi Operasional laboratorium dalam Area Kerja/Fungsional
of
plant,
Hal 7
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.012.01
JUDUL UNIT
:
Mengelola Proyek yang Kompleks.
DESKRIPSI UNIT :
01
Unit deskripsi ini meliputi kemampuan untuk menginterpretasikan ringkasan teknis yang kompleks, menetukan metodologi proyek dan sumber persyaratan, membuat rencana proyek, mengatur proyek untuk kesuksesan dan mengevaluasi pengeluaran.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Menjelaskan singkat dan desain perencanaan proyek yang fisibel.
1.1 Menjelaskan dan mengkonfirmasikan tujuan proyek, pelaksanaan, kendala serta kegiatan pokok yang harus dilakukan. 1.2 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan, termasuk sumber daya manusia, peralatan, dan bahan-bahan yang dibutuhkan. 1.3 Mengembangkan rencana untuk implementasi secara rinci dalam hal metodologi, tahap-tahap keberhasilan dan anggaran. 1.4 Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab dari setiap anggota tim dalam proyek. 1.5 Menganalisis kualitas yang dibutuhkan untuk menjamin dipenuhinya standar kualitas. 1.6 Mengembangkan strategi dan perencanaan manajemen risiko guna menjamin keberhasilan serta ketepatan waktu luaran proyek.
02
Menyusun dan melaksanakan rencana proyek.
2.1 Menyampaikan kepada anggota tim tentang proyek dan mengatur peranan dan tanggungjawab masing-masing, serta keseimbangan antara peran dan kesempatan untuk mengembangkan keahlian. 2.2 Menetapkan pelaporan.
mekanisme
komunikasi
dan
2.3 Menerapkan strategi manajemen waktu yang telah disepakati untuk menjamin tercapainya tahaptahap keberhasilan (milestones). 2.4 Menerapkan persyaratan kualitas yang telah disepakati guna mengukur kinerja dan hasil kerja.
Mengelola Proyek yang Kompleks
201
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
ELEMEN KOMPETENSI 03
Mengelola Proyek.
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 Memantau dan melaporkan kemajuan kegiatan sesuai dengan perencanaan proyek. 3.2 Menjaga agar pendapatan dan pengeluaran sesuai dengan perencanaan dan anggaran proyek yang telah disepakati. 3.3 Bekerja bersama tim untuk menganalisa dan mendiagnosa permasalahan dan menentukan cara pemecahannya. 3.4 Menerapkan perubahan terhadap perencanaan perubahan situasi.
yang telah disetujui untuk menampung
3.5 Melakukan pencatatan yang teliti, dan komunikasi dengan personil yang relevan dan dengan anggota tim proyek. 04
Menyelesaikan proyek.
4.1 Menjamin tercapainya tujuan proyek dan dapat diselesaikan tepat waktu serta sesuai dengan anggaran. 4.2 Menyempurnakan semua laporan yang dibutuhkan dan melaporkannya kepada orang yang tepat.
05
Metodologi evaluasi proyek.
5.1 Menilai efektifitas sumberdaya manajemen dalam melaksanakan proyek. 5.2 Mengevaluasi efektifitas komunikasi dipergunakan dalam menjalankan proyek.
yang
5.3 Merekomendasikan peningkatan untuk proyek yang akan dating.
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Kompetensi ini khusus digunakan oleh teknisi yang bertugas memelihara bahan acuan sebagai bagian dari tugasnya.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan di tempat kerja
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1
LAB.KK04.006.01- Mengatur mengembangkan tim-tim.
2.2
LAB.KK04.003.01-Memelihara sistem proses peningkatan mutu yang berkelanjutan di dalam area kerja/fungsional.
Mengelola Proyek yang Kompleks
202
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KOMPETENSI KUNCI KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
NO
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
3
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
3
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
3
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
3
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
3
6.
Menyelesaikan Masalah.
3
7.
Menggunakan Teknologi.
3
Mengelola Proyek yang Kompleks
203
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.013.01
JUDUL UNIT
:
Mendapatkan Sampel Representatif Sesuai dengan Rencana Penarikan Sampel.
DESKRIPSI UNIT :
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mendapatkan sampel yang mewakili bahan asalnya dalam keadaan yang layak untuk diproses dan diuji lebih lanjut.
ELEMEN KOMPETENSI 01
02
03
Menyiapkan penarikan sampel (sampling).
Mendapatkan sample.
Menyiapkan sampel untuk pengujian.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Menerima dan mengkonfirmasi perintah dari rencana sampling, prosedur yang aman, dan prosedur pelaporan yang tepat.
1.2
Memilih peralatan penarikan sampel dan kondisinya agar kondisi sampel tetap utuh selama pengumpulan, penyimpanan, dan penyimpanan sementara.
1.3
Memastikan peralatan dalam keadaan layak pakai.
1.4
Menegaskan prosedur dan frekuensi penarikan sampel yang sesuai dengan kebutuhan dan standar yang relevan.
2.1
Memeriksa kembali bahan untuk meyakinkan bahwa bahan cocok untuk sampling.
2.2
Mengenali dan melaporkan hasil pengamatan yang tak lazim selama penarikan sample.
2.3
Mengumpulkan sampel untuk meyakinkan bahwa jenis sampel, lokasi dan waktu penarikan sampel sesuai dengan rencana penarikan sample.
2.4
Merekam seluruh informasi sesuai dengan kebutuhannya.
2.5
Memelihara keutuhan dari sampel sumbernya selama penarikan sample.
3.1
Menyiapkan subsampel untuk bahwa mereka representatif.
3.2
Mengikuti prosedur keamanan yang telah disetujui untuk mengurangi bahaya atau kontaminasi terhadap diri sendiri, lingkungan kerja dan sekitar.
3.3
Menyiapkan sampel untuk diangkut sesuai dengan perundang-undangan mengenai bahan berbahaya.
Mendapatkan Sampel Representatif Sesuai dengan Rencana Penarikan Sampel
dan
meyakinkan
74
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
ELEMEN KOMPETENSI 04
05
KRITERIA UNJUK KERJA
Menyimpan sampel untuk cadangan (arsip sampel)
4.1
Menyiapkan subsampel sebagai cadangan.
4.2
Memberikan label pada sampel cadangan tersebut dan mencatat informasinya.
Membuang limbah dan sampel yang telah digunakan
5.1
Membuang limbah dan kelebihan sampel yang sudah terpakai sesuai dengan prosedur.
5.2
Membersihkan peralatan, wadah, lingkungan kerja sesuai dengan prosedur.
dan
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi, sehingga melingkupi perbedaan antar ragam sesi atau tempat kerja. Variabel berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini 1.
Sampel yang representatif ialah sampel yang diperoleh dengan menggunakan teknik sampling yang cocok, yang mencakup pengambilan subsampel untuk mendapatkan wakil yang tepat dari sumber bahan atau populasi.
2.
Unit kompetensi ini mencakup laboratorium atau lokasi proses yang meliputi : Rentang rencana uji dan prosedur, pengambilan sampel yang ditetapkan untuk lokasi perusahaan, laboratorium atau lokasi lapangan, Bahan/produk yang berbeda, Rentang dari titik-titik pengambilan sampel, Metode dan prosedur uji, yang dapat ditulis sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3.
Petugas pengambil sampel biasanya mempunyai akses ke informasi seperti: 3.1 Prosedur perusahaan. 3.2 Lembar data keselamatan bahan (MSDS). 3.3 Bagan dan rencana pengambilan sampel. 3.4 Prosedur perekaman dan pelaporan.
4.
Instrumen dan peralatan pengambil sampel mencakup tetapi tidak terbatas pada : 4.1 Sekop. 4.2 Bingkai pengambil sampel. 4.3 Tabung pengambil sampel. 4.4 Pemuat ujung depan (front-end loader). 4.5 Botol sampel yang sudah ditimbang. 4.6 Tabung celup. 4.7 Alat pengambil sampel yang runcing salah satu ujungnya (spears). 4.8 Pisau fleksibel. 4.9 Siring. 4.10 Klep akses.
Mendapatkan Sampel Representatif Sesuai dengan Rencana Penarikan Sampel
75
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
4.11 4.12 4.13 4.14 4.15
Sektor Laboratori
Alat pengambil sampel sesaat. Botol, wadah plastik dan wadah sekali pakai. Pisau operasi atau skalpel. Perangkap dan sangkar. Wadah steril, pipet, alat pengambil inokulum, sendok sekali pakai.
.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK01.001.01 – Mencatat dan memprosesn data. 2.2 LAB.KK01.004.01 – bekerja aman dengan prosedur dan kebijakan.
3.
Metoda penilaian dan sumber daya Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1 3.2 3.3 3.4
4.
Observasi terhadap kandidat dalam mengambil serangkaian sample. Umpan balik dari teman sekerja, pelanggan dan supervisor bahwa rencana pengambilan sampel diikuti. Contoh dari dokumentasi kerja yang diselesaikan oleh kandidat. Bertanya untuk mengases pengetahuan dasar.
Sumber daya mencakup : 4.1 4.2 4.3
Berbagai jenis sample. Rencana pengambilan sample. Memilih wadah sampel dan peralatan pengambilan sample.
KOMPETENSI KUNCI NO 1.
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI Mengkomunikasikan ide dan informasi.
TINGKAT 1
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
2
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
2
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
1
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
2
6.
Menyelesaikan Masalah.
1
7.
Menggunakan Teknologi.
1
Mendapatkan Sampel Representatif Sesuai dengan Rencana Penarikan Sampel
76
Sektor Laboratori
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
KODE UNIT
:
LAB.KK02.014.01
JUDUL UNIT
:
Melakukan Tes Dasar
DESKRIPSI UNIT :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan pengujian-pengujian dasar dan prosedur dengan menggunakan metode standar.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Menerima, memberi label dan menyimpan sampel yang akan diuji.
02 Menyiapkan sample.
03 Melakukan tes terhadap sample.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Memberi label pada sampel laboratorium untuk meyakinkan semua informasi yang dibutuhkan ditulis dengan cara akurat dan dapat dibaca.
1.2
Mendaftarkan sampel ke dalam sistem laboratorium.
1.3
Mencatat kebutuhan pengujian sample.
1.4
Menjaga integritas sampel dan mengurangi kontaminasi silang.
2.1
Mengidentifikasi bahan yang akan diuji sesuai dengan metode standar dan persyaratan keselamatan.
2.2
Menggunakan peralatan pelindung diri sesuai dengan spesifikasi untuk metode standar dan bahan yang akan diuji.
2.3
Mencatat deskripsi sampel membandingkannya dengan spesifikasi mencatat dan melaporkan jika ada ketidaksesuaian.
2.4
Menyiapkan sampel mengikuti metode standar yang sesuai.
3.1
Memeriksa status kalibrasi peralatan mengkalibrasikannya jika diperlukan.
3.2
Melakukan langkah-langkah kerja pengujian yang akan dilaksanakan mengikuti metode standar.
3.3
Mengidentifikasi, menyiapkan dan menimbang atau mengukur sampel dan standar yang akan diuji.
3.4
Menyiapkan pereaksi/peralatan/ instrumentasi sesuai dengan metode standar.
3.5
Melakukan uji mengikuti prosedur kerja yang relevan.
3.5
Melakukan uji mengikuti prosedur kerja yang relevan.
3.7
Mengidentifikasi dan melaporkan hasil yang diluar spesifikasi atau hasil yang tidak biasa secara cepat kepada orang yang relevan.
3.8
Membersihkan dan merawat peralatan uji.
3.9
Menyimpan bahan reaksi yang tidak digunakan sesuai dengan peraturan dan kode.
dan
3.10 Membuang limbah menurut peraturan keselamatan perusahaan dan lingkungan. Melakukan Tes Dasar
33
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini menerangkan pekerjaan yang dilakukan oleh asisten-asisten laboratorium yang diawasi, yang menerima sampel-sampel, menyiapkannya untuk pengujian laboratorium dan melaksanakan uji-uji dan pengukuran dasar.
2.
Semua kegiatan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur-prosedur yang tepat atau persyaratan-persyaratan perusahaan : 2.1 Kode-kode kerja (seperti GLP dan GMP). 2.2 Undang-undang Pengukuran Nasional. 2.3 Lembar data keamanan/keselamatan bahan (MSDSs). 2.4 Prosedur kerja standar (SOPs). 2.5 Pedoman/manual perlengkapan atau peralatan. 2.6 Prosedur menghidupkan, mengoperasikan dan mematikan peralatan. 2.7 Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan. 2.8 Pedoman/manual kualitas. 2.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan. 2.10 Jadwal produksi dan laboratorium. 2.11 Spesifikasi bahan, produksi dan produk.
3.
Semua kegiatan harus tunduk memenuhi persyaratan KKK yang keras. Standarstandar yang relevan meliputi: Bagian-bagian dari Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (KKK), Peraturan-peraturan dan prosedur keselamatan, Standarstandar nasional, Kode-kode kegiatan kerja.
4.
Persiapan sampel dapat meliputi : Sub sampling atau pemecahan sampel menggunakan prosedur-prosedur seperti riffling, conning (seperti kerucut) dan perempatan (quartering), Perlakuan fisik seperti pengabuan, pelarutan, penyaringan, pengayakan dan pemusingan.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK01.001.01 Mencatat dan memproses data. 2.2 LAB.KK01.020.01 Mengkalibrasi peralatan pengujian dan membantu pemeliharaanya.
Melakukan Tes Dasar
34
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
3.
Sektor Laboratori
Metoda dan Sumber Penilaian Metode-metode penilaian berikut ini disarankan : 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
4.
Observasi terhadap calon yang melakukan uji-uji dasar. Pertanyaan lisan dan tertulis untuk mengecek pengetahuan yang mendukung prosedur uji. Umpan balik dari rekan sejawat dan penyelia. Sampel-sampel catatan dan dokumentasi tempat kerja yang dilengkapi oleh calon. Analisis hasil-hasil yang dicapai calon pada waktu torrent.
Sumber daya mencakup : Laboratorium standar yang dilengkapi dengan peralatan dan standar-standar kalibrasi yang sesuai - Prosedur-prosedur SOPs, kalibrasi dan uji
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
1
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi
1
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas
1
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim
1
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika
1
6.
Menyelesaikan Masalah
1
7.
Menggunakan Teknologi
1
Melakukan Tes Dasar
35
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.015.01
JUDUL UNIT
:
Mengkalibrasi Peralatan Pemeliharaannya.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menampilkan setup dan pemeriksaan, pengujian peralatan tes dan didukung dengan perawatannya.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Melakukan persiapan peralatan dan pemeriksaan prapemakaian peralatan laboratorium.
Pengujian
dan
Membantu
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Melakukan persiapan peralatan dan pemeriksaan prapemakaian sesuai dengan prosedur yang akan digunakan. 1.2 Melakukan pemeriksaan keamaman sesuai dengan prosedur yang akan digunakan. 1.3 Mengidentifikasi kegagalan ketidakamanan komponen/peralatan melaporkan kepada petugas bertanggung jawab. 1.4 Melengkapi kebutuhan.
02 Melakukan pemeriksaan kalibrasi.
buku
log
instrumen
atau dan yang sesuai
2.1 Menghidupkan peralatan mengikuti prosedur pengoperasian. 2.2 Menggunakan standar untuk menguji kalibrasi alat. 2.3 Menguji peralatan sesuai dengan prosedur dan jadwal kalibrasi. 2.4 Mencatat semua data kalibrasi secara akurat dan dapat dibaca. 2.5 Memisahkan peralatan yang tidak sesuai kriteria kalibrasi. 2.6 Melaporkan semua peralatan yang tidak lolos kalibrasi ke penanggung jawab alat (petugas yang sesuai).
03. Membantu pemeliharaan peralatan
3.1 Meyakinkan semua daerah peralatan kerja bersih selama dan setelah peralatan digunakan. 3.2 Melakukan perawatan dasar sesuai menurut prosedur yang sesuai. 3.3 Membersihkan dan menyimpan peralatan sesuai dengan spesifikasi dan/atau prosedur pabrik. 3.4 Mengidentifikasi dan mengganti, memperbaiki atau membuang peralatan yang rusak dengan benar.
Mengkalibrasi Peralatan Pengujian dan Membantu Pemeliharaannya
41
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
ELEMEN KOMPETENSI 04 Memelihara pencatatan
Sektor Laboratori
KRITERIA UNJUK KERJA 4.1 Mencatat dan melaporkan informasi tentang peralatan yang tidak aman atau rusak sesuai dengan prosedur.
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1. Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melakukan persiapan peralatan dan prepemakaian digunakan mengkalibrasi peralatan pengujian dan membantu pemeliharaanya. 2.
Semua pekerjaan harus sesuai dengan standar, memiliki prosedur dan / keperluan perusahaan. 2.1 Kode kode praktek (seperti GLP dan GMP). 2.2 Lembaran data keamanan bahan (MSDSs). 2.3 Undang-undang Pengukuran Nasional. 2.4 Prosedur standar pengoperasian. 2.5 Buku penuntun peralatan. 2.6 Prosedur menghidupkan, mengoperasikan dan mematikan peralatan. 2.7 Jadwal perawatan & kalibrasi. 2.8 Buku penuntun kualitas. 2.9 Prosedur pelaporan dan pencatatan perusahaan. 2.10 Jadwal laboratorium dan produksi. 2.11 Spesifikasi produk, produksi dan bahan-bahan.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK01.010.01 - Mengerjakan pengujian dasar. 2.2 LAB.KL01.016.01 - Mengerjakan prosedur laboratorium biologi.
3.
Metoda dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1
pengamatan terhadap perawatan dan kalibrasi peralatan calon.
Mengkalibrasi Peralatan Pengujian dan Membantu Pemeliharaannya
42
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
3.2 3.3 3.4
4.
Sektor Laboratori
pertanyaan tertulis dan lisan untuk menilai pengetahuan tentang prosedur-prosedur dan cara memecahkan masalah. masukan dari pengamat dan pengawas. contoh-contoh dari pencatatan peralatan dan dokumentasi tempat kerja yang dilengkapi oleh calon.
Sumber daya dapat meliputi: 4.1 4.2
laboratorium standar dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan dan cara menjalankannya. SOPs, prosedur-prosedur dan standar kalibrasi, prosedur perawatan.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
1
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
1
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
1
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
1
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
1
6.
Menyelesaikan Masalah.
1
7.
Menggunakan Teknologi.
1
Mengkalibrasi Peralatan Pengujian dan Membantu Pemeliharaannya
43
Sektor Laboratori
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
KODE UNIT
:
LAB.KK02.016.01
JUDUL UNIT
:
Menyiapkan Larutan Kerja.
DESKRIPSI UNIT
:
Kompetensi ini mencakup kemampuan untuk membuat larutan kerja dan menetapkan waktu simpannya. Kompetensi ini diasumsikan bahwa penghitungan jumlah, pemilihan kualitas pereaksi dan cara peneraan akan ditentukan oleh pengawas.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Keselamatan dalam penggunaan bahan kimia, alat gelas dan peralatan laboratorium.
1.1 Melakukan tindak keselamatan pada penggunaan alat laboratorium dan bahanbahan kimia berbahaya. 1.2 Menggunakan alat-alat gelas dan peralatan ukur laboratorium dengan benar. 1.3 Membersihkan dan menyimpan alat gelas dan peralatan sesuai dengan prosedur. 1.4 Melengkapi kebutuhan.
02 Membuat larutan kerja.
buku
log
instrumen
sesuai
2.1 Menentukan metoda standar yang relevan untuk pembuatan larutan. 2.2 Memilih dan menggunakan laboratorium yang sesuai.
alat-alat
2.3 Memilih dan menyiapkan bahan-bahan dan pelarut yang sesuai. 2.4 Melakukan penimbangan atau pemipetan bahan untuk membuat larutan yang diinginkan dan mencatat data. 2.5 Membuat label dan rincian catatan larutan dalam catatan laboratorium. 2.6 Memindahkan larutan berlabel dengan benar. 03 Mencek larutan stok yang ada.
ke
dalam
wadah
3.1 Memantau daya tahan larutan kerja sesuai dengan prosedur laboratorium. 3.2 Mengganti larutan yang sudah tidak dapat dipakai. 3.3 Memeriksa kelayakan larutan stok secara kualitatif.
Menyiapkan Larutan Kerja
44
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Kisaran peubah ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Peubah berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam kemasan pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini menjelaskan mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh asisten laboratorium yang mempersiapkan larutan kerja untuk penggunaan di laboratorium dengan supervisi dari seorang supervisor. Larutan uji yang dibuat termasuk semua yang dibutuhkan untuk melaksanakan uji di laboratorium. Semua pekerjaan harus sesuai dengan standar yang relevan, prosedur yang tepat dan/atau persyaratan perusahaan. Prosedur ini sudah termasuk atau dipersiapkan dari : 1.1
1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 2.
Standar Internasional : 1.1.1 Alat-alat volumetri yang umum. 1.1.2 Gelas ukur. 1.1.3 Buret. Tatacara percobaan ( seperti GLP dan GMP ). Data keselamatan bahan ( MSDSs ). Prosedur operasi standar. Petunjuk peralatan. Peralatan untuk memulai, bekerja, dan prosedur pengakhiran. Prosedur pencatatan data dan pelaporan kepada perusahaan.
Semua pekerjaan diharuskan untuk mengikuti persyaratan KKK. Standar yang relevan termasuk sektor kesehatan pekerja dan peraturan keselamatan, prosedur dan peraturan keselamatan perusahaan, peraturan negara yang relevan, standar national atau tatacara percobaan.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK03.001.01 – Menganalisa data dan hasil dari laporan. 2.2 LAB.KK01.004.01 – Bekerja aman sesuai dengan prosedur dan kebijakan.
3.
Metoda dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : Beberapa metoda penilaian ini dianjurkan : 3.1 Observasi dari persiapan larutan kerja yang dilakukan calon. 3.2 Pertanyaan tertulis maupun lisan.
Menyiapkan Larutan Kerja
45
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
3.3 3.4
Sektor Laboratori
Umpan balik dari teman dan supervisor. Contoh dari pencatatan data larutan dan dokumentasi lingkungan kerja yang lengkap.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
1
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
1
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
1
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
1
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
1
6.
Menyelesaikan Masalah.
1
7.
Menggunakan Teknologi.
1
Menyiapkan Larutan Kerja
46
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.017.01
JUDUL UNIT
:
Melakukan Teknik Aseptik.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan melakukan teknik – teknik aseptik selama pengambilan sampel (sampling) dan prosedur mikrobiologis generik di lapangan dan di laboratorium, memelihara integritas sumber sampel dan sampel itu sendiri dan menghasilkan data pengujian mikrobiologis yang handal (dapat dipercaya).
ELEMEN KOMPETENSI 01 Menyiapkan pengambilan dan pemindahan sampel secara aseptic.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Memastikan bahwa pengambilan sampel sesuai dengan syarat dan rencana/ketentuan. 1.2 Menggunakan pakaian pelindung yang sesuai dengan prosedur. 1.3 Menyiapkan lingkungan kerja untuk keamanan dan efektifitas kerja saat mentranfer sample. 1.4 Memilih peralatan dan bahan-bahan sesuai spesifikasi prosedur. 1.5 Mengatur peralatan untuk meminimalkan/ memperkecil kontaminasi selama melakukan pembiakan. 1.6 Memberi label pada wadah yang dipakai untuk memperjelas identifikasi. 1.7
02 Memindahkan bahan-bahan secara aseptic.
Mencatat semua data yang relevan dalam log book atau database.
2.1 Melindungi kemurnian sumber dengan mensterilisasi lingkungan sampel dan membakar mulut wadah media. 2.2 Mensterilisasi ose/pipet yang telah digunakan untuk mencegah kontaminasi. 2.3 Melakukan pemindahan dengan meminimalkan/memperkecil kesempatan kontaminasi dan terinfeksi silang. 2.4 Sebelum dan sesudah memindahkan, mulut wadah biakan dibakar untuk sterilisasi. 2.5 Mensterilisasi ulang ose untuk meminimalkan penyebaran melalui udara. 2.6 Memberi label pada wadah media untuk memperjelas identifikasi.
Melakukan Teknik Aseptik
51
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
ELEMEN KOMPETENSI 03 Melakukan teknik isolasi koloni tunggal.
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1
Melindungi kemurnian sumber dengan mensterilisasi lingkungan sampel dan membakar mulut wadah media.
3.2
Mensterilisasi ose/pipet yang telah digunakan untuk mencegah kontaminasi.
3.3
Menggoreskan pada metri yang berisi media untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan koloni tunggal dan menghindari kontaminasi.
3.4
Memelihara kesterilan wadah media setelah pemindahan.
3.5
Mensterilisasi ulang ose untuk meminimalkan penyebaran melalui udara.
3.6
Memberi tanggal pembuatan media supaya rotasi penggunaan media menjadi benar.
3.7
Menginkubasi kontrol petri sebagai pencegah strerilitas.
04 Menjaga lingkungan kerja dan peralatan 4.1 untuk mencegah kontaminasi silang dan infeksi silang.
Meletakkan benda yang tidak digunakan dan yang dapat digunakan kembali dalam wadah yang sesuai.
4.2
Membersihkan dan mendisinfeksi tempat kerja dan peralatan setelah digunakan.
4.3
Memindahkan bahan terkontaminasi yang tidak dapat dipakai dan yang dapat dipakai kembali ke tempat yang sesuai untuk disinfeksi, sterilisasi dan dibersihkan atau dibuang.
BATASAN VARIABEL Kisaran peubah ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Peubah berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam kemasan pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini menjelaskan tentang pelaksanaan teknik aseptic yang digunakan di bidang mikrobiologi oleh para teknisi laboratorium pada sektor industri biomedis, lingkungan, makanan dan minuman.
2.
Semua pekerjaan menggunakan infektifitas potensial dari sampel dan bahan-bahan yang dilakukan untuk prosesing laboratorium. Fasilitas, peralatan dan proses-proses harus mengacu pada peraturan relevan. Keamanan di laboratorium, Bagian 3 : Mikrobiologi atau standar lokal yang relevan. Sampling dan transfer yang aseptic akan secara khas melibatkan sumber contoh, menggunakan peralatan khusus untuk memindahkan contoh dan mentransfernya pada wadah yang khusus tanpa : Mengkontaminasi sumber sample - Mengkontaminasi sample - Kontaminasi silang.
Melakukan Teknik Aseptik
52
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
3.
Sektor Laboratori
Transfer sampel juga meliputi wadah sampel dan pemindahan media dan pengsubkulturan atau memindahkan kultur ke : kaldu steril, media untuk isolasi koloni media kultur jaringan, media untuk cara/sistem kultur berkelanjutan, Sampel-sampel dapat meliputi : fluida-fluida dan cairan tubuh, air dan tanah, obat-obat steril, ragi dan jamur, susu dan yogurt, kain lap dan pengotor, jaringan/tisu pembiakan, bahan tumbuhan, kultur bakteri, makanan dan minuman yang difermentasi.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan dinilai di tempat kerja atau simulasi seperti lingkungan tempat kerja dan dengan waktu yang cukup untuk kandidat agar dapat mendemonstrasikan penyiapan beberapa jenis media dan menemukan varietas yang tidak sesuai.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK01.004.01 - Bekerja aman sesuai dengan prosedur dan kebijakan.
3.
Metoda dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan: 3.1 observasi kesuksesan peserta dalam mentransfer contoh. 3.2 pertanyaan tertulis atau lisan untuk menilai penilaian yang bersangkutan. Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kecakapan baca tulis dan bahasa para calon.
4.
Sumber-sumber meliputi : 4.1 4.2 4.3 4.4
prosedur tempat kerja. code standar makanan. dokumentasi medis/ patologi. lembar data keamanan bahan (MSDSs).
KOMPETENSI KUNCI
Melakukan Teknik Aseptik
53
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
NO
KOMPENTENSI UTAMA DALAM UNIT INI
Sektor Laboratori
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
1
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
1
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
2
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
1
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
1
6.
Menyelesaikan Masalah.
1
7.
Menggunakan Teknologi.
2
Melakukan Teknik Aseptik
54
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.018.01
JUDUL UNIT
:
Menampilkan Uji Non Instrumental/Prosedure
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini mencakup kemampuan untuk menyiapkan contoh dan melakukan uji/prosedur non-instrumen dan instrumen untuk menguji bahan.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Menyiapkan sampel.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Mengidentifikasi bahan yang akan diuji, metode standar yang sesuai dan peralatanperalatan keselamatan. 1.2 Menggunakan peralatan pelindung diri dan prosedur keselamatan seperti yang ditentukan untuk metode pengujian dan bahan yang diuji. 1.3 Mencatat deskripsi sampel, membandingkannya dengan spesifikasi dan mencatat serta melaporkan perbedaan-perbedaan (ketidak sesuaian). 1.4 Menyiapkan sampel sesuai dengan kebutuhan pengujian.
02 Menguji sample.
2.1 Menimbang atau mengukur sampel standar yang akan diuji (bila perlu).
dan
2.2 Menghidupkan dan mengoperasikan peralatan sesuai kebutuhan uji. 2.3 Melakukan uji-uji sesuai dengan prosedur yang relevan. 03 Memproses data.
3.1 Mencatat data hasil. 3.2 Memastikan jumlah yang dihitung sesuai dengan perkiraan. 3. 3 Mencatat dan melaporkan hasil sesuai dengan prosedur yang relevan. 3.4 Menginterpretasikan data atau hasil serta melaporkan hasil “diluar spesifikasi” atau yang tidak sesuai kepada petugas yang berwenang. 3.5 Mengidentifikasi masalah tentang data atau hasil yang menyimpang, yang disebabkan oleh prosedur atau peralatan. 3.6 Memberi tanggal pembuatan media supaya rotasi penggunaan media menjadi benar. 3.7 Menginkubasi kontrol petri sebagai pencegah strerilitas.
Melakukan Uji Non Instrumental/Prosedure
88
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
ELEMEN KOMPETENSI 04 Memelihara lingkungan kerja yang aman.
KRITERIA UNJUK KERJA 4.1 Menggunakan penerapan kerja yang resmi untuk meyakinkan keselamatan diri sendiri dan personil laboratorium lainnya. 4.2 Meminimalkan timbulnya limbah. 4.3 Meyakinkan pembuangan limbah laboratorium yang aman. 4.4 Membersihkan, menjaga peralatan–peralatan dan sesuai ketentuan.
05 Memelihara catatan laboratorium.
dan menyimpan pereaksi-pereaksi
5.1 Mencatat hasil yang telah disetujui ke dalam sistem organisasi. 5.2 Menjaga kerahasiaan informasi organisasi dan data laboratorium. 5.3 Menjamin keamanan informasi organisasi dan data laboratorium. 5.4 Memelihara daftar (log) peralatan sesuai prosedur yang relevan.
BATASAN VARIABLE ( RANGE OF VARIABLES) Kisaran peubah ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Peubah berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam kemasan pelatihan ini. 1.
Kompetensi ini mencakup pekerjaan yang dilaksanakan oleh laboran dengan mengunakan metode non-instrumen adalah untuk menguji bahan/contoh sebagai bagian dari pekerjaan mereka.
2.
Semua kegiatan harus memenuhi standar yang terkait, prosedur yang tepat sesuai dengan persyaratan perusahaan, Prosedur-prosedur tersebut antara lain : 2.1 Standar Internasional. 2.2 Kode penerapan kerja (seperti GLP dan GMP). 2.3 Buku data. 2.4 Keselamatan bahan. 2.5 Pengukuran nasional. 2.6 Prosedur kerja standar. 2.7 Buku tinjauan. 2.8 Kualitas, prosedur dan peralatan. 2.9 Prosedur pengoperasian peralatan. 2.10 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan. 2.11 Rencana produksi dan kerja laboratorium. 2.12 Spesifikasi bahan baku, proses produksi dan hasil produksi.
Melakukan Uji Non Instrumental/Prosedure
89
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
3.
Metode non-instrumn terdiri dari : 3.1 Uji fisik seperti pengamatan wujud, bau, tekstur, titik leleh, titik didih, indeks bias, densitas/kerapatan, dan viskositas. 3.2 Uji terhadap ukuran partikel termasuk uji saringan. 3.3 Analisis gravimetri termasuk kadar air, kadar abu, kadar sulfat dan lainnya. 3.4 Uji kualitatif seperti uji identifikasi. 3.5 Limit deteksi.
4.
Metode uji dibutuhkan untuk : 4.1 Pengawasan bahan mentah, bahan setengah jadi dan produk akhir. 4.2 Pengawasan lingkungan. 4.3 Kegagalan lingkungan. 4.4 Kegagalan dalam proses produksi.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan dinilai di tempat kerja atau simulasi seperti lingkungan tempat kerja dan dengan waktu yang cukup untuk kandidat agar dapat mendemonstrasikan penyiapan beberapa jenis media dan menemukan varietas yang tidak sesuai.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK01.001.01– Mencatat dan Mengolah Data.
3.
Metoda dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan: 3.1 Pengamatan bahwa calon dapat melaksanakan prosedur/uji non-instrumen yang beragam. 3.2 Uji lisan atau tertulis. 3.3 Umpan balik dari staf lainnya dan penyelia. 3.4 Contoh-contoh catatan atau dokumentasi tempat kerja/laboratorium yang dilakukan oleh calon. 3.5 Analisis hasil-hasil yang diperoleh calon selama waktu tertentu untuk meyakinkan ketepatan, konsistensi bahwa pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu tertentu.
4.
Sumber-sumber meliputi : 4.1 Standar laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan yang sesuai. 4.2 Reagen. 4.3 Prosedur operasi standar dan metode uji.
Melakukan Uji Non Instrumental/Prosedure
90
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
1
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
2
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
2
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
1
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
2
6.
Menyelesaikan Masalah.
2
7.
Menggunakan Teknologi.
1
Melakukan Uji Non Instrumental/Prosedure
91
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS - TELAPI
KODE UNIT
:
LAB.KL02.019.01
JUDUL UNIT
:
Membuat, Menstandarisasi dan Mengunakan Larutan
DESKRIPSI UNIT :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk membuat, menstandarkan dan menggunakan larutan untuk memantau kualitas larutan yang dibuat.
ELEMEN KOMPETENSI 01
02
03
Membuat larutan.
Menstandarisasikan dan menggunakan larutan volumetric.
Menghitung dan mencatat data.
Membuat, Menstandarisasi dan Mengunakan Larutan
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Memilih prosedur yang sesuai untuk pembuatan larutan.
1.2
Memilih peralatan, bahan-bahan dan pelarut dengan kemurnian tertentu.
1.3
Mengukur jumlah reagen untuk pembuatan larutan dan mencatat data.
1.4
Memilihdan merangkaikan alat khusus dan alat kaca yang cocok dengan tingkat ketelitiannya.
1.5
Melakukan pengenceran tertentu.
1.6
Membuat larutan hingga diperoleh campuran homogen dengan konsentrasi tertentu.
1.7
Memberi nama/label dan menyimpan larutan agar terjaga identitas dan kestabilannya.
2.1
Memasang peralatan laboratorium yang sesuai.
2.2
Membuat/menyiapkan diinginkan.
2.3
Menstandarisasi larutan sesuai kisaran dan ketelitian dengan menggunakan standar primar.
2.4
Memberi nama/label dan menyimpan larutan agar terjaga identitas dan kestabilannya.
2.5
Menggunakan larutan volumetrik standar untuk menentukan konsentrasi standar sekunder.
3.1
Menggunakan prosedur resmi bila data akan dimodifikasi.
3.2
Menggunakan prosedur resmi bila data akan dimodifikasi.
3.3
Mencatat semua rincian prosedur laboratorium yang sesuai menurut prosedur laboratorium dan melaporkan hasilnya.
3.4
Melaporkan konsentrasi dengan satuannya.
larutan
deret
yang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS - TELAPI
ELEMEN KOMPETENSI 04
Memantauan kualitas larutan laboratorium.
KRITERIA UNJUK KERJA 4.1
Memeriksa larutan dengan melihat kerusakan dan tanggal kadaluarsa.
4.2
Menstandarkan ulang atau membuang larutan yang rusak.
4.3
Mencatat rincian dan memberi label larutan sesuai prosedur laboratorium.
BATASAN VARIABEL Lingkup variabel Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menstandarisasi dan menggunakan larutan untuk memantau kualitas larutan yang dibuat.
2.
Seluruh pekerjaan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur yang sesuai dan atau sesuai dengan syarat perusahaan. Prosedur ini meliputi atau diambil dari : Standar internasional, Tata-kerja ( seperti GLP dan GMP), Lembar data keselamatan bahan (MSDSs), Undang-undang Pengukuran Nasional, Prosedur Kerja Standar ( SOPs), Manual mutu, Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan, Jadwal produksi dan laboratorium, Spesifikasi bahan, produksi dan produk/hasil.
3.
Semua pekerjaan mengacu pada peratutan KKK yang diperlukan. Standar yang relevan meliputi legislasi kesehatan dan keselamatan pekerja, prosedur dan peraturan keselamatan perusahaan standar nasional yang relevan atau tata-kerja.
4.
Larutan dapat meliputi tapi tidak dibatasi untuk : 4.1 Larutan asam dan basa kuat/lemah - Bahan pengoksidasi/pereduksi. 4.2 Larutan yang digunakan untuk titrasi kompleksometri dan titrasi pengendapan. 4.3 Zat warna untuk sel dan jaringan, enzim, buffer dan zat antibody Pelarut untuk menjaga sifat isotonic. 4.4 Larutan organik dan larutan fiksasi untuk jaringan.
5.
Alat-alat dan pereaksi yang mungkin digunakan dalam menyiapkan larutan standar meliputi : 5.1 Neraca/timbangan. 5.2 Pipet, Buret, alat-alat gelas volumetrik, botol timbang. 5.3 Eksikator, media penyaring, 5.4 Oven, Tanur. 5.5 Larutan, indikator, standar primer dan sekunder Titrator otomatis, pH meter dan elektroda serta alat ukur yang lainnya yang berhubungan dengan penetapan titik ekivalen , top pan dan neraca analitik. 5.6 Pengaduk magnet dan pemanas, penangas air.
6.
Pemeriksaan kemampuan batas penggunaan larutan dapat meliputi : 6.1 Pemeriksaan contoh-contoh yang diwarnai untuk reaksi pewarnaan yang benar. 6.2 Melakukan pengecekan pH. 6.3 Menetapkan aktifitas enzim. 6.4 Memeriksa suspensi sel darah merah untuk haemolisis.
Membuat, Menstandarisasi dan Mengunakan Larutan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
LABOPS - TELAPI
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1
3.
TES 400 – Melakukan tes/prosedur instrumen.
Metoda dan Sumber Penilaian Berikut ini adalah cara penilaian yang disarankan : 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Pengamamatan terhadap kandidat dalam menyiapkan, menstandarisasi dan menggunakan beberapa jenis larutan. Pertanyaan lisan dan tertulis. Umpan balik dari rekan kerja dan pengawas. Contoh catatan dan dokumentasi tempat kerja dilengkapi oleh kandidat. Hasil analisis yang diperoleh oleh kandidat utnuk meyakinkan ketepatan, konsistensi dan pekerjaan tsb dilengkapi dalam batas waktu yang disyarat.
Sumber daya meliputi : 4.1 4.2 4.3
Laboratorium standar yang dilengkapi dengan peralatan yang sesuai Pereaksi-pereaksi dan peralatan laboratorium Prosedur operasi standar (SOPs) dan metode uji
Selain tugas yang perlu diperhatikan, pelaksana “off job training” harus memastikan bahwa sampel darah diketahui bebas antibodi untuk hepatitis B, C, Sifilis dan HIV. KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
1
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
2
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
1
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
1
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
2
6.
Menyelesaikan Masalah.
2
7.
Menggunakan Teknologi.
1
Membuat, Menstandarisasi dan Mengunakan Larutan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.020.01
JUDUL UNIT
:
Melakukan Kerja Lapang.
DESKRIPSI UNIT
:
Kompetensi unit ini menjelaskan kemampuan untuk bentuk asosiasi tugas yang sulit dengan rencana dan organisasi lapangan kerja, termasuk koleksi contoh dan data, analisa lapangan dari contoh dan data, dan menjaga tempat lapangan. Ini juga melingkupi dasar keamanan lapangan dan kemampuan bertahan. Kompetensi pada unit ini menetapkan bahwa tempat harus bebas dan bersih dari penggunaan perangkap binatang, etiket, penyimpanan atau percobaan, tetapi belum menunjukkan tehnik spesifik yang berhubungan dengan penanganan binatang. Tugas ini dilakukan.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Merencanakan pekerjaan lapangan dengan berkonsultasi pada staf senior.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Memilih lahan praktek lapangan yang cocok dan memenuhi persyaratan yang relevan. 1.2 Memperhatikan lingkungan sekitar, pembatasan dan kebiasaan masyarakat yang bersangkutan serta yang berkaitan dengan lokasi. 1.3 Menentukan perlengkapan seperti makanan, air, bahan bakar dan alat komunikasi. 1.4 Menentukan perlengkapan transportasi untuk peralatan, bahan dan personil.
02 Mengidentifikasi kriteria/ persyaratan untuk keamanan penyelenggaraan praktek lapangan.
2.1 Menentukan aspek keamanan fisik dari lokasi praktek. 2.2 Memperoleh informasi mengenai lokasi dan nomor pelayanan medis terdekat yang bisa dihubungi untuk pelayanan keadaan darurat. 2.3 Memperoleh informasi mengenai prosedur komunikasi.
03 Mengorganisasikan kerja praktek lapangan.
3.1 Membuat daftar peralatan dan pemasok barang yang diperlukan di lapangan dan mengkonfirmasikannya dengan supervisor. 3.2 Mengetes perlengkapan kerja sebelum dikemas dan diangkut ke lahan praktek. 3.3 Mengawasi pengepakan perlengkapan untuk meminimalkan selama kerusakan pengiriman.
Melakukan Kerja Lapang
136
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
ELEMEN KOMPETENSI 04 Memelihara lahan praktek lapangan (perkemahan).
Sektor Laboratori
KRITERIA UNJUK KERJA 4.1 Mengawasi pemesanan makanan, kebersihannya serta keamanannya.
dan
4.2 Mempersiapkan jadwal kerja untuk memastikan pendistribusian kerja yang adil di lahan praktek (kemah) serta mendiskusikannya dengan staf yang lain. 05 Melakukan survey lapangan.
5.1 Memastikan transportasi, bahan bakar dan pengaturan peralatan dengan staf senior sebelum melakukan survey lapangan. 5.2 Mengumpulkan sampel sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku di tempat lokasi. 5.3 Menyimpan sampel sesuai dengan kebutuhan untuk keberkelanjutan dan keutuhan integritas sample. 5.4 Mengumpulkan data lingkungan praktek. 5.5 Melaksanakan semua pekerjaan survey untuk meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan.
06 Mengorganisasikan acara penutupan praktek kerja lapangan dengan berkonsultasi pada penyelia.
6.1 Mengawasi proses pengecekan dan pengepakan perlengkapan, pemasokan barang dan sampel yang akan dibawa, untuk meminimalkan kerusakan serta menjaga keberlanjutan dan integritas sample. 6.2 Mengecek lahan praktek lapangan yang ditinggalkan tidak mengalami perubahan lingkungan. 6.3 Menguji perlengkapan kerja sebelum dikembalikan ke tempat penyimpanannya. 6.4 Mengawasi pengiriman sampel yang dikumpulkan untuk analisis laboratorium.
07 Mendemonstrasikan keterampilan dasar hidup di lapangan.
7.1 Mengikuti prosedur keamanan untuk memastikan keamanan diri sendiri dan orang lain. 7.2 Mengikuti prosedur keselamatan bila terjadi keadaan darurat dan kecelakaan. 7.3 Menggunakan pakaian pelindung dari radiasi matahari, temperatur yang sangat tinggi dan yang menimbulkan penyakit. 7.4 Mengikuti prosedur P3K yang relevan.
Melakukan Kerja Lapang
137
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. 1.
Unit kompetensi ini menjelaskan kemampuan untuk melakukan tugas yang berhubungan dengan perencanaan dan organisasi praktek kerja lapangan, termasuk mengumpulkan sampel dan data, melakukan analisis lapangan terhadap sampel dan data serta pemeliharaan lahan praktek (lapangan). Kemampuan ini juga mencakup keterampilan dasar keamanan dan keselamatan praktek kerja lapangan.
2.
Unit kompetensi ini mencakup mengumpulkan hewan hasil jeratan, membuntuti hewan, memelihara atau melakukan eksperimen terhadap hewan tetapi tidak termasuk teknik spesifik untuk menangani hewan. Tugas ini hanya akan dilakukan di bawah bimbingan penyelia/ supervisor atau petugas ilmiah lapangan.
3.
Unit kompetensi ini menjelaskan kemampuan untuk : 3.1 Mengumpulkan sampel seperti hewan, tumbuhan, tanah dan air di lahan praktek (kemah) lapangan. 3.2 Mengukur sistem biologis melalui observasi dan dokumentasi. 3.3 Mengidentifikasi sample. 3.4 Memelihara dan menyimpan sampel secara benar; melakukan prosedur berikutnya dan melakukan test sesuai perintah/arahan. 3.5 Menganalisis data. 3.6 Seorang petugas ilmiah atau petugas teknis senior akan mengawasi semua aspek kerja laboratorium dan praktek kerja lapangan. Meskipun seorang supervisor tidak selalu berada ditempat, pekerja akan mengikuti prosedur operasi standar yang secara jelas menggambarkan ruang lingkup pekerjaan yang dapat dilakukan.
4.
Di lapangan petugas dan penyelia umumnya dapat menggunakan : 4.1 Prosedur tetap kerja lapangan, prosedur operasi standar dan manual operasiprosedur test (tervalidasi dan formal/resmi). 4.2 Prosedur pengambilan sampel (pemberian label, persiapan, penyimpanan, dan pembuangan) 4.3 Persyaratan keamanan untuk peralatan, bahan dan produk. 4.4 Keselamatan kesejahteraan hewan dan kode etik kerja. 4.5 Kebersihan perorangan kesehatan. 4.6 Persyaratan lingkungan kerja dengan pembuangan sampah 4.7 Laporan peristiwa dan kecelakaan/luka-luka. 4.8 Instruksi untuk mematuhi undang-undang yang baru, panduan perundangundangan yang berlaku standar, pedoman dan kode etik. 4.9 Kotak P3K dan manual penyelamatan. 4.10 Peralatan navigasi dan komunikasi seperti kompas, peta, dan sistem penentuan posisi global. 4.11 Instrumen survey (misalnya Abney level).
Melakukan Kerja Lapang
138
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
5.
Sektor Laboratori
Unit kompetensi ini dapat mencakup penggunaan beberapa jenis peralatan seperti : 5.1 pH meter, DO probe, kolorimeter portabel, mikroskop lapangan, sentrifus tangan,ayakan dan saringan. 5.2 Kotak test kimia lapangan. 5.3 Sistem monitor lingkungan. 5.4 Peralatan yang diperlukan untuk mengumpulkan sampel dan hewan untuk bahan praktek. 5.5 Peralatan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan hewan. 5.6 Peralatan yang cocok untuk mengumpulkan dan membuang sampah biologis dan non - biologis secara aman. 5.7 Peralatan dasar pertolongan pertama. 5.8 Buku harian/ buku catatan penting. 5.9 Sistem komunikasi seperti radio dua arah, kode konvensional dan simbol-simbol. 5.10 Untuk komunikasi bahan isyarat.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1
3.
Materi dalam melakukan penerapan teknik ekologi.
Metoda dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1 Observasi pekerjaan yang dilakukan dalam perjalanan lapangan dengan fokus : 3.1.1 mengumpulkan dan menyimpan sampel. 3.1.2 dokumentasi yang teliti. 3.1.3 test lapangan terhadap sampel. 3.1.4 mengumpulkan data lingkungan. 3.1.5 aspek keselamatan pada kerja lapangan dan keterampilan penyelamatan lapangan. 3.2 Ujian tertulis berkenaan dengan perencanaan dan organisasi kerja. 3.3 Lapangan, operasi kerja lapangan, strategi dasar penyelamatan lapangan. 3.4 bermain peran dengan fokus pada kecelakaan dan situasi darurat yang memerlukan prosedur komunikasi dan strategi dasar penyelamatan kerja lapangan. 3.5 test lisan atau tertulis untuk menilai pengetahuan dasar atau kegiatan dalam suatu keadaan darurat.
4.
Sumber daya dapat mencakup :
Melakukan Kerja Lapang
139
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
4.1 4.2 4.3
Sektor Laboratori
Dokumen perusahaan dan perundangan dan peraturan cara kerja yang baik. Prosedur perusahaan. Peralatan lapangan yang sesuai, sampel, kotak test dan pereaksi.
KOMPETENSI KUNCI KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
NO
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
2
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
2
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
2
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
2
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
2
6.
Menyelesaikan Masalah.
2
7.
Menggunakan Teknologi.
2
Melakukan Kerja Lapang
140
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KK02.021.01
JUDUL UNIT
:
Memilih Metoda Uji.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan teknisi/pengawas senior dalam memilih metode yang tervalidasi untuk suatu pengujian tertentu.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Menentukan karakteristik contoh dan syarat-syarat pengujian.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Memeriksa dokumentasi contoh dan/atau berkonsultasi dengan penyedia contoh untuk menetapkan sifat-sifat contoh. 1.2 Menentukan karakteristik contoh yang berpengaruh pada persyaratan pengujian. 1.3 Mempertimbangkan K3 dan faktor lingkungan untuk melakukan pengujian dan menetapkan peraturan standar yang digunakan. 1.4 Menentukan persyaratan pengujian.
02 Memilih metode uji.
2.1 Mengidentifikasi standar yang tepat, bahan acuan, metode dan prosedur uji yang dapat digunakan. 2.2 Memperkirakan persyaratan bahan-bahan, dan tenaga/personil serta persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja. 2.3 Melakukan evaluasi metode standar dan prosedur terhadap syarat pengujian. 2.4 Memilih metode pengujian yang tepat dan konsisten yang sesuai dengan syarat pengujian dan sumber daya yang ada. 2.5 Merekomendasikan metode yang dipilih pada personel yang tepat.
03 Memilih dan mengevaluasi bahan acuan.
3.1 Mengindentifikasi bahan acuan yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. 3.2 Memastikan kisaran bahan acuan yang tepat sesuai dengan tujuan. 3.3 Menentukan diperlukan.
Memilih Metoda Uji
apakah
ketertelusuran
190
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatihan ini. Variabel-variabel berikut dapat ditetapkan disemua sektor industri yang mencakup dalam paket pelatihan. 1.
Unit kompetensi ini menerangkan mengenai kerja yang dilakukan oleh teknisi senior yang menyeleksi metode dan prosedur uji yang tepat utnuk memenuhi persyaratan pelanggan.
2.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan metode meliputi : 2.1 Jumlah contoh yang tersedia untuk melakukan pengujian. 2.2 Deteksi limit yang diperlukan. 2.3 Jenis matriks dalam contoh. 2.4 Kontaminasi yang mungkin dan gangguan yang ditimbulkan. 2.5 Ketersediaan peralatan pendukung. 2.6 Ketersediaan sumber daya manusia. 2.7 Biaya. 2.8 Selektifitas metode . 2.9 Keakurasian dan kepresisian. 2.10 Rentang metode.
3.
Metode yang tepat akan bergantung pada persyaratan yang diberikan. Pemilihan metode tergantung pada fasilitas laboratorium serta keterampilan personil yang tersedia. Metode uji diperlukan untuk : 3.1 Mengontrol bahan baku, bahan dalam proses dan produk. 3.2 Menyelesaikan masalah yang berhubungandengan produksi, lingkungan, biomedis dan makanan. 3.3 Memantau lingkungan. 3.4 Menjawab pengaduan-pengaduan. 3.5 Memenuhi persyaratan konsumen. 3.6 Memenuhi kebutuhan pengembang produksi. 3.7 Memenuhi persyaratan/akreditasi atau pengaturan standar.
4.
Semua kegiatan harus memenuhi standar prosedur. Metode dan prosedur uji meliputi : 4.1 Standar Indonesia dan International. 4.2 Kode etik praktis (GLP dan GMP). 4.3 Aturan pengukuran nasional. 4.4 Lembar data keselamatan bahan (MSDS). 4.5 Prosedur kerja standar (SOPs) Buku panduan peralatan. 4.6 Prosedur standar untuk menghidupkan dan mematikan peralatan. 4.7 Kalibrasi dan pemeliharan berkala dari peralatan. 4.8 Panduan sistem mutu. 4.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan. 4.10 Spesifikasi bahan, produksi dan produk.
Memilih Metoda Uji
191
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
5.
Sektor Laboratori
Semua kegiatan harus memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2,1
3.
LAB.KK04.004.01
–
Mengawasi fungsi kerja/fungsional
laboratorium
dalam
area
Metoda dan Sumber Penilaian Cara penilaian berikut ini disarankan : 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
4.
Penyelesaian seleksi ringkas atau seleksi uji profisiensi. Pertanyaan lisan mengenai pengetahuan dasar dari pemilihan metode. Penyelesaian studi kasus. Umpan balik dari rekan sejawat dan penyelia. Contoh pendokumentasian data dan laporan peserta. Peninjauan ulang dokumentasi data peserta dalam kurun waktu tertentu untuk menunjukan konsistensi pemilihan metode.
Sumber daya dapat mencakup : 4.1 4.2 4.3
Standar laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan dan pereaksi yang tepat. Prosedur kerja (SOPs) dan metode uji. Kesesuaian dengan standar peraturan internasional dan Indonesia.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI UTAMA DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
2
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
3
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
2
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
2
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
2
6.
Menyelesaikan Masalah.
3
7.
Menggunakan Teknologi.
2
Memilih Metoda Uji
192
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
KODE UNIT
:
LAB.KL02.001.01
JUDUL UNIT
:
Menerima dan Menyiapkan Sampel untuk Tes Patologi.
DESKRIPSI UNIT :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menerima dan menyiapkan kisaran sampel untuk pengujian patologi. Unit ini tidak meliputi teknik-teknik pengujian, memproses jaringan (tissue) atau teknik-teknik lain yang serupa.
ELEMEN KOMPETENSI 01
02
03
Memasukan informasi tentang sampel dalam buku log.
Menyampaikan masalah kepada pelanggan.
Menyiapkan sampel-sampel yang akan dianalisis.
Menangani dan Menagangkut Sample untuk Tes Patologi
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Mencatat tanggal dan waktu kedatangan bahan spesimen di perusahaan.
1.2
Memeriksa dan mencocokkan sampel dengan formulir permintaan sebelum sampel diterima.
1.3
Memasukkan sampel-sampel ke dalam system informasi laboratorium.
1.4
Menerapkan dokumen.
1.5
Memproses sampel-sampel ‘penting’ sesuai ketentuan perusahaan/ lembaga.
1.6
Memastikan keamanan dari seluruh informasi dan data serta catatan laboratorium.
2.1
Melaporkan dan menghubungi pelanggan apabila sampel-sampel dan formulir permintaan tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan.
2.2
Menghubungi penyelia untuk instruksi dimana harus “kembalikan ke asal/sumbernya” bila tidak pantas atau tidak mungkin.
2.3
Menjaga kerahasiaan seluruh informasi dan data klinis laboratorium.
2.4
Memberikan pelayanan pada pelanggan melalui telepon dengan sopan.
3.1
Melakukan pemisahan fisik sample.
3.2
Menyiapkan utama.
3.3
Melakukan pemisahan kimia diperlukan oleh perusahaan.
3.4
Menyimpan sampel di media transpor yang sesuai bila diperlukan.
3.5
Meminimalkan timbulnya aerposol ketika proses pemisahan (pemusingan), pemipetan atau pemindahan spesimen.
3.6
Menerapkan ketentuan suhu sampel sebelum, selama dan sesudah proses.
prosedur
nomor
untuk
label
penelusuran
‘aliquots’
sampel
sampel
bila
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
ELEMEN KOMPETENSI 04
05
Mendistribusikan sample.
Memelihara area dan lingkungan kerja yang aman.
KRITERIA UNJUK KERJA 4.1
Mengelompokkan sampel yang memerlukan persyaratan pengujian yang sama.
4.2
Mendistribusikan sampel ke tempat kerja dengan menjaga suhu sampel tetap sesuai.
4.3
Mendistribusikan formulir permintaan untuk pemasukan data (data entry).
4.4
Memeriksa sampel dan formulir permintaan yang sesuai, yang telah diterima oleh staff pelaksana laboratorium.
5.1
Menerapkan/ mempraktekan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pelaksana laboratorium (diri sendiri dan orang lain).
5.2
Menggunakan alat perlindungan yang sesuai untuk meyakinkan keselamatan diri sendiri dan memperkecil pencemaran silang.
BATASAN VARIABEL Kisaran variabel ini memberikan cakupan luas bagi setiap unit kompetensi. Variabel berikut ini berlaku di sektor industri yang termasuk dalam paket pelatikan ini. 1.
Unit kompetensi ini khususnya diterapkan untuk asisten laboratorium yang menerima dan menyiapkan sampel sebagai bagian dari pekerjaan mereka di area penerima sampel jasa pathology. Semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan prosedur kerja standar dan dokumen perusahaan/ lembaga lainnya. Semua kejadian ( misalnya luka tertusuk jarum ) harus ditindak lanjuti untuk memberikan perlakuan medis yang sesuai untuk pekerja yang luka. Staf yang bekerja di area dimana ceceran darah telah terjadi harus diberitahukan secepatnya dan area diisolasi sewaktu ceceran dibersihkan dengan menggunakan teknik dan tindakan pencegahan yang tepat. Ceceran darah akan menyebar dari tempat atau ruang/ tempat yang kecil ke seluruh ruangan yang terlibat.
2.
Unit kompetensi ini tidak mencakup teknik pengujian atau proses jaringan atau teknik yang sejenis. Semua pekerjaan mengasumsikan bahwa sampel mempunyai potensi untuk menulari dan membutuhkan standar pencegahan (sampel, Dewan Penelitian Medis dan Kesehatan Nasional ) untuk diterapkan. Semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan prosedur standar kerja. Apabila timbul konflik antara kriteria kinerja dan persyaratan KKK, persyaratan KKK lebih diutamakan.
Menangani dan Menagangkut Sample untuk Tes Patologi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Laboratori
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
2.
Keterkaitan Penilaian Unit kompetensi ini dapat dinilai dengan : 2.1 LAB.KK01.005.01 – Berkomunikasi dengan orang lain. 2.2 LAB.KK01.009.01 – Bekerja aman sesuai dengan prosedur dan kebijakan.
3.
Metoda dan Sumber Penilaian Metode-metode penilaian berikut ini disarankan : 3.1 Observasi langsung dari penerimaan dan persiapan sample. 3.2 Kaji ulang rekaman penerimaan dan persiapan sample. 3.3 Umpan balik dari penyelia dan teman kerja. 3.4 Bertanya untuk mengases pengetahuan dasar tentang prosedur di mana observasi langsung sulit dilakukan (seperti penerimaan dan persiapan sampel di lapangan). Teknik bertanya harus sesuai dengan bahasa dan tingkat pendidikan kandidat.
4.
Sumber daya mencakup : 4.1 4.2
Seleksi wadah spesimen / sampel, tube dan format. Simulasi sampel jika sampel nyata tidak tersedia atau tidak cocok.
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPENTENSI KUNCI DALAM UNIT INI
TINGKAT
1.
Mengkomunikasikan ide dan informasi.
1
2.
Mengumpulkan, Menganalisis, dan Mengorganisir Informasi.
1
3.
Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas.
1
4.
Bekerja dengan yang lain dan dalam tim.
1
5.
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika.
1
6.
Menyelesaikan Masalah.
1
7.
Menggunakan Teknologi.
1
Menangani dan Menagangkut Sample untuk Tes Patologi