Judul : PENGARUH MINAT MEMBACA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI 2 PEUSANGAN ABSTRAK
Penelitian tentang pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan Kabupaten Bireuen. Dimulai dari tanggal 8 sampai dengan 11 Oktober 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya Pengaruh Minat Membaca Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa IPS kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan yang berjumlah 117 siswa. Sampel yang diambil sebanyak 50 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptitf kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka. Instumen penelitian berupa angket skala likert yang disebarkan kepada siswa SMA Negeri 2 Peusangan. Data dianalis dengan mengunakan rumus product moment dan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rxy yaitu, yang berkisar antara 0,90-1,00 (2,094) berarti korelasi positif atau sangat kuat antara variabel X dan variabel Y. Kemudian penulis mencari t hitung, setelah melalui perhitungan ternyata diketahui bahwa t hitung adalah 7,888 setelah dibadingkan dengan t tabel pada tingkat kesalahan 5% dengan uji dua pihak dan dk= n-2= 50-2= 48, maka t tabel adalah 2,015, setelah dikorelasi, maka diketahui bahwa t hitung lebih besar 7,888 dari t tabel 2,015, maka ha diterima dan ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat membaca terdapat pengaruh terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan.
Kata Kunci: Minat Membaca, Prestasi Belajar Ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua manusia mengalami proses pendidikan yang didapatkan dari orang tua, masyarakat, maupun lingkungannya. Pendidikan bagaikan cahaya penerang yang berusaha menuntun manusia dalam menentukan arah, tujuan dan makna kehidupan ini. Manusia sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha menggali dan mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan dan menciptakan kualitas sumber daya manusia. Karena dengan keberhasilan pendidikan akan tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Persaingan yang semakin ketat, dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas untuk itu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan, maka keterpaduan antara kegiatan guru dengan siswa sangat diperlukan. Oleh karena itu guru diharapkan mampu mendidik, membimbing, mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana yang mampu mendorong motivasi siswa untuk belajar. Sekarang ini banyak keluhan bahwa daya serap/ pemahaman para siswa terhadap penguasaan bahan ajar adalah rendah. Penyebab rendahnya daya serap para siswa terhadap bahan ajar tersebut bukan karena faktor potensial, yang salah satu penyebabnya adalah minat membaca buku siswa sangat rendah. Siswa yang lebih banyak menggunakan waktunya untuk-membaca akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik dibanding dengan yang tidak membaca.
Dengan adanya minat yang tinggi pada siswa akan menjadikan siswa lebih bersemangat
dan
bergairah dalam belajar.
Seseorang
yang tidak berminat untuk
mempelajari sesuatu biasanya tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik dalam menguasai ilmu yang dipelajari. Di sekolah buku teks masih memainkan peranan yang sangat penting untuk menyampaikan bidang-bidang pengetahuan tertentu. Guru belum tentu memberikan mata pelajaran secara detail, karena waktu yang kurang cukup atau tidak maksimal. Oleh karena itu siswa dituntut untuk banyak membaca. Minat membaca salah satu pendorong tercapainya prestasi belajar yang maksimal. Di SMA Negeri 2 peusangan masih ditemukan berbagai hal yang menyebabkan hasil belajar kurang baik. Contohnya saat guru memberikan tugas, mareka itu lebih banyak menunggu teman mengerjakan dari pada mengerjakan sendiri, padahal soal yang diberikan ada di buku paket. Buku paket sebagai pedoman untuk belajar malah di simpan dalam laci meja sekolah. Dan yang lebih parah lagi saat ujian semester, siswa selalu menyalahkan guru, materi yang diberikan belum sampai seperti yang di ujiankan. Pekerjaan rumah merupakan tugas diberikan oleh guru untuk dikerjakan di rumah untuk meningkatkan daya ingat siswa, itu banyak yang tidak mengerjakan. Kita bisa juga melihat pada waktu guru berhalangan hadir, siswa tidak manfaatkan buku-buku untuk membaca, malahan mareka lebih senang keluar masuk kelas, dan membuat ribut di kelas. Permasalahan yang terjadi sekarang ini kebanyakkan siswa pada sekolah SMA Negeri 2 peusangan kelas XI minat membacanya kurang sehingga prestasi tak tercapai. Minat membaca sangat diperlukan bagi semua orang karena selain memperoleh wawasan dan pengetahuan yang luas membaca juga mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Membaca merupakan usaha yang harus dilakukan secara terus-menerus dan membaca juga harus dijadikan sebagai budaya dalam meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik. Membaca buku merupakan salah satu aktivitas belajar yang efektif untuk mendapatkan ilmu
dan pengetahuan. Dengan membaca siswa ataupun guru dapat memperoleh pengetahuan dengan cepat dan mudah karena tinggal memilih buku yang akan dibaca, membukanya dan mulai membaca kata-perkata. Membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas dan mengabaikannya berarti kebodohan. Cara dan teknik seseorang dalam membaca selalu menunjukkan perbedaan. Ada yang membaca sambil mendengarkan radio, ada yang sambil tiduran ada pula dengan cara yang lain yang penting mereka bisa mengetahui isi dari buku yang dibaca. Sebaliknya kalau seseorang belajar atau membaca dengan penuh minat maka akan meluangkan waktunya yang cukup banyak untuk mendalami mata pelajaran tersebut sehingga diharapkan prestasi yang dicapai akan lebih baik. Dalam menghasilkan output yang berkualitas, maka dalam bidang pendidikan diperlukan media pembelajaran yang memadai, untuk mengetahui keberhasilan proses belajar siswa dapat diketahui dari prestasi yang dicapai siswa. Prestasi belajar merupakan pencerminan hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan usaha. Tinggi rendahnya prestasi belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai kesuksesan masa depan siswa. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik, siswa dipengaruhi banyak faktor baik dari dalam maupun dari luar diri siswa tersebut. Dari dalam diri siswa itu antara lain faktor kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kesehatan jasmani dan juga usaha untuk meningkatkan prestasi, sedangkan dari luar siswa meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, peralatan, dan media belajar. Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Pada umumnya semakin meningkat usaha belajar, maka semakin baik pula hasil belajarnya. Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari diri siswanya, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa. Di SMA Negeri 2 peusangan pretasi belajar yang dicapai masih kurang, dan
belum memuaskan. Dapat dilihat saat siswa mengikuti ujian semester, ada yang kedapatan mencontek, melihat catatan yang telah dibuat sekecil mungkin. Siswa merasa dirinya tidak mampu, sehingga merasa belajarpun tidak ada gunanya. Untuk mengatasinya, siswa akan memilih tidak menggunakan kemampuannya, dan mengandalkan orang lain atau sarana-sarana tertentu ketika ujian. Dapat juga dilihat rata-rata siswa jurusan IPS harus ikut remedial karena tidak tercapai Kriteria Ketuntasan Minimal, itu pun nilainya tak jauh beda sebelum ikut remedial. Solusi yang harus dilakukan untuk meningkatkan Minat membaca siswa diantaranya yaitu, petama kita harus membuat lomba membaca, lomba menulis, kedua siswa harus selalu diberikan motivasi untuk gemar membaca, dan menciptakan suasana ruangan perpustakaan yang lebih menarik. Dan membaca harus ditanam pada usia dini. Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin mengkaji lebih dalam dengan mengambil judul “PENGARUH MINAT MEMBACA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI 2 PEUSANGAN”. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah seperti yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Minat Membaca Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan”? 1.3. Tujuan Penelitian Dalam melakukan suatu aktivitas manusia pasti mempunyai tujuan, hal ini dimaksudkan supaya aktivitasnya dapat terlaksana dengan baik, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya Pengaruh Minat Membaca Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, yaitu menambah wawasan dan pengalaman yang nyata tentang penelitian khususnya tentang pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar ekonomi.
2. Bagi guru, yaitu sebagai bahan informasi, bahan pertimbangan dan masukan untuk meningkatkan minat membaca dan pemanfaatan sarana penunjang pembelajaran pada siswa. 3. Bagi siswa, yaitu dapat mengembangkan minat membaca sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. 4. Bagi sekolah, yaitu sebagai masukan dalam upaya meningkatkan minat membaca siswa dan menjadi bahan informasi untuk meningkatkan prestasi belajar.
1.5. Hipotesis “Hipotesis adalah pernyataan diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran, sebagaimana adanya pada suatu fenomena yang dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam vertifikasi” (Nazir, 2005:151). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat Pengaruh Minat Membaca Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Kelas XI di SMA Negeri 2 Peusangan.
1.6 Definisi Istilah
Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Pengaruh adalah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel (variabel bebas dan variabel terikat). 2. Minat membaca siswa adalah perhatian atau kesukaan atau kecenderungan hati kepada sesuatu atau suatu keinginan.
3. Prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu. 4. Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa dalam memilih dan menciptakan kemakmuran .
BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Pengertian Minat Membaca 2.1.1. Minat Istilah minat tentunya sudah tidak asing lagi dalam sudut padang pendidikan, meskipun istilah sudah populer namun banyak juga diantara kalangan pendidik yang masih belum tahu yang disebut dengan minat. Untuk itu disini dipaparkan beberapa pengertian minat. Sandjaja (2006:2) mengungkapkan bahwa, “Minat yaitu suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari atau mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu”. Minat juga diartikan sebagai suatu sikap positif seseorang terhadap aspek lingkungan. Winkel (2001:25) menyatakan, “Minat adalah sebagai kecenderungan agak menetap untuk merasakan tertarik pada bidang-bidang tertentu dengan senang berkecimpung dalam bidang tersebut”. Shaleh (2004:262) mengemukakan bahwa, “Minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang”. Undang Sudarsana dan Bastiano (2007:4.24) mengatakan secara umum, “Minat diartikan sebagai kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari atau mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu”. Minat juga diartikan sebagai sikap positif
terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat sebagai kecederungan yang tetap memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang. Sedangkan menurut Slameto (2003:2) mengatakan, “Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertaraikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Ahmadi (2001:151) mengatakan bahwa, “Minat adalah sikap jiwa orang seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi) yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat”. Setelah memperhatikan uraian di atas minat adalah suatu sikap, harapan, perasaan, prasangka, rasa takut atau kecenderungan yang mengarah individu pada suatu pilihan tertentu yang ditandai rasa senang dan rasa tertarikan untuk memperoleh kepuasan tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan keinginan yang timbul dari dalam diri siswa untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.2. Membaca Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka kesan yang tersurat dan tersirat akan tertangkap atau dipahami dan proses membaca ini tidak akan terlaksana dengan baik. Henry Guntur Tarigan (2005:7) menyatakan bahwa, “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata/ bahasa lain”. Membaca juga merupakan suatu metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengkomunikasi makna yang terkandung atau tersirat pada lambanglambang tertulis. Menurut Anderson dalam Henry Guntur (2005:7-8) menyatakan bahwa, “Membaca adalah suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang
terkandung di dalam kata-kata yang tertulis”. Tingkatan hubungan antara makna yang hendak dikemukan oleh penulis dan penafsiran atau interpretasi pembaca turut menentukan ketetapan membaca. Makna tidak teletak pada makna tertulis tetapi berada pada pikiran pembaca. Demikian makna itu akan berubah, karena setiap pembaca memiliki pengalaman yang berbeda yang di pergunakan sebagai alat untuk menginterpretasikan kata-kata tersebut. Undang Sudarsana dan Bastiano (2007:4.25) menyatakan, “Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata”. Dalam mencari informasi dan memperluas cakrawala pengetahuan, membaca mempunyai arti penting. Dalam ilmu pengetahuan, hampir semua diperoleh dengan membaca. Membaca merupakan kemampuan ketrampilan untuk membuat suatu penafsiran terhadap yang dibaca. Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Membaca merupakan suatu proses aktif yang bertujuan dan memerlukan strategi. Membaca akan menjadikan sumber inspirasi, sumber pengetahun dan mengasah otak untuk berpikir. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses berpikir yang termasuk di dalamnya menceritakan, menafsirkan arti dan lambanglambang tertulis dengan melibatkan penglihatan gerak mata, pembicara batin dan ingatan, serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata/ bahasa lain. 2.1.3. Minat Membaca Undang sudarsana dan Bastiano (2007:4.27) menyatakan bahwa, “Minat membaca adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk memperhatikan, merasakan tertarikan, dan senang aktivitas membaca”. Sinambela dalam Bastiano (2007:4.27) mengartikan, “Minat membaca adalah sikap dan adanya rasa keterikatan membaca terhadap buku bacaan.”
dalam diri anak terhadap aktivitas
Menurut W.J.S Poerwodarminto (2001:5) bahwa, “Minat membaca adalah adanya perhatian atau kesukaan (kecenderungan hati) untuk membaca”. Perhatian atau kesukaan untuk membaca perlu dipupuk, dibina, diarahkan dan dikembangkan dari sejak dini mulai dari bayi dan prasekolah (0-5 tahun), masa anak sekolah (6-12 tahun), masa remaja (13-18 tahun) sampai masa dewasa yang melibatkan peranan orang tua, sekolah dan masyarakat. Hal ini perlu mendapatkan perhatian mengigat membaca merupakan ketrampilan dasar untuk belajar menambah wawasan, menambah ilmu pengetahuan melalui buku pelajaran maupun buku-buku ilmu pengetahuan. Orang yang memiliki minat membaca yang tinggi akan sering melakukan kegiatan membaca. Dengan seringnya membaca, akan terpupuk kebiasaan membaca. Baginya, membaca dirasakan sebagai suatu pemenuhan kebutuhan. Orang yang demikian akan menganggap membaca koran pagi, misalnya, sebagai sarapan. Dengan memiliki kebiasaan membaca yang tinggi, orang akan merasa ketagihan membaca. Oleh karena itu,
untuk
membudayakan membaca di kalangan masyarakat, khususnya kaum pelajar, pengembangan minat baca perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Minat membaca merupakan salah satu faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan membaca. Orang yang memiliki minat membaca yang tinggi cenderung memiliki kemampuan membaca yang baik. Dengan adanya minat membaca akan menjadikan sumber inspirasi, sumber pengetahun. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah kekuatan dan kesukaan yang mendorong anak untuk memperhatikan aktivitas membaca terhadap buku bacaan, baik buku mata pelajaran maupun buku-buku ilmu pengetahuan yang lainnya. 2.2. Pengertian Prestasi Belajar 2.2.1. Prestasi
Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Menurut Sadirman A.M (2001:36) bahwa, “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antar berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari individu dalam belajar”. Sedangkan Bustalin (2004:3) menyatakan, “Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mareka dan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Tulus Tu’u (2004:75) mengemukakan bahwa, “Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu”. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Kebehasilan siswa dalam proses belajar dapat dilihat dari prestasi yang dicapai dalam kurun waktu tertentu dalam hal ini dapat dilihat dari nilai yang dibukukan dalam bentuk buku laporan pendidikan. Nilai-nilai tertera dalam buku tersebut merupakan penjumlahan nilai dari seluruh mata pelajaran yang diperoleh siswa dalam satu semester. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah suatu kemampuan atau penilaian yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan, penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan pengusaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mareka dan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. 2.2.2. Belajar
Menurut Slameto (2003:2) bahwa, “Belajar ialah Suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Muhibbi Syah (2002:63) mengatakan, “Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”. Abdillah (2002:35) menyatakan bahwa, “Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”. Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan bahwa, “Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain”. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar. Menurut Gulo (2002:6) bahwa, ”Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh yang lainnya dan praktek yang diperkuat (reinforced practice) merupakan sebab belajar.” Berdasarkan pendapat tersebut, belajar benar-benar terjadi antara sebab dan akibat (hasil), kecenderungan tingkah laku (behavior tradency) dimaksudkan untuk menunjukkan perbedaan antara belajar dan perbuatan (performable). Seseorang dikatakan telah belajar jika ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya ia tidak dapat melakukannya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang individu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan.
2.2.3 Prestasi Belajar Menurut Nana Sudjana (2005:22) bahwa, “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajar”. Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005:89) mengemukakan tentang, ”Tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar”. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Definisi prestasi belajar antara lain dikemukakan oleh Winkel dalam Sunarto (2009) yang menyatakan bahwa, “Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Muhibbin syah (2003:213) menyatakan, “Prestasi belajar adalah pengungkapan hasil belajar yang berdemensi cipta (kognitif), rasa (afektif), maupun karsa (psikomotor) yang dinyatakan kedalam ukuran dan data hasil”. Sedangkan menurut Sukmadinata (2005:2) menyatakan, “Prestasi atau hasil belajar (achievement) merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang”. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang telah ditempuhnya. Alat untuk mengukur prestasi belajar disebut tes prestasi belajar atau achievement test
yang disusun oleh guru yang mengajar mata pelajaran yang
bersangkutan. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktifitas sedangkan belajar pada dasarnya suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah laku. Menurut Slameto (2003:2) menyatakan bahwa, ”Prestasi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mencerna informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar yang diberikan oleh guru kepada siswa melalui evaluasi atau penilaian pada suatu mata pelajaran. sehingga prestasi belajar ekonomi yang ditunjukkan nilai tes. Prestasi belajar seorang siswa sering disajikan dalam bentuk simbol berupa angka, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil dan usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. 2.2.4. Ekonomi Menurut Dasim Budimansyah (2003:1) menyatakan bahwa, “Ilmu ekonomi merupakan ilmu atau seni tentang upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi”. Sigit Winarno, dan Sujana Ismaya (2007:177) menyatakan, “Ekonomi adalah sebagai ilmu ekonomi yang mempelajari asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan, seperti keuangan, perindustrian, dan perdagangan”.
Ekonomi juga disebut sebagai ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan Iskandar (2002:14) menyatakan bahwa, “Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perkehidupan dalam rumah tangga”. Mankir (2003:4) menyatakan, “Ekonomi adalah studi bagaimana masyarakat menggolah sumbersumber daya yang selalu terbatas atau langka”. Samuelson (2002:15) bahwa, “Ekonomi merupakan suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ekonomi adalah ilmu ekonomi yang mempelajari asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barangbarang serta kekayaan, dalam menggolah sumber-sumber daya yang ada seperti keuangan, perindustrian, dan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. 2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Slameto (2003:54) dan Suryabrata (2002:233) secara garis besarnya faktorfaktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan atas: a. Faktor Internal Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor instrinsik yang meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain. 1) Kondisi Fisiologis Secara Umum Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang. Orang yang ada dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Anak-anak yang kurang gizi mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran.
2) Kondisi Psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologi. Oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang signifikan. 3) Kondisi Panca Indera Berfungsinya panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara panca indera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia
dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. Dengan
demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya di dalam menangkap pelajaran, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah. 4) Intelegensi/Kecerdasan Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Jika intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha belajar tidak akan berhasil. 5) Bakat Bakat merupakan kemampuan yang menonjol disuatu bidang tertentu misalnya bidang studi ekonomi atau bahasa asing. Bakat adalah suatu yang dibentuk dalam kurun waktu, sejumlah lahan dan merupakan perpaduan taraf intelegensi. Pada umumnya komponen intelegensi tertentu dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek itu
sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk berkembang. 6) Motivasi Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. b. Faktor Eksternal Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di lingkungan sosial maupun lingkungan lain (Djamara, 2008). 1) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: a) Lingkungan Alami Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu udara yang lebih panas dan pengap. b) Lingkungan Sosial Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya (wakilnya), walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia misalnya memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar.
2) Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan yang telah dirancang. Faktor-faktor ini dapat berupa : a) Perangkat keras /hard ware misalnya gedung, perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, dan sebagainya. b) Perangkat lunak /soft ware seperti kurikulum, program, dan pedoman belajar lainnya. 2.4. Penelitian Yang Relevan Untuk memperkuat hasil penelitian ini, maka ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut: 1. Siswati (2008) Minat membaca pada mahasiswa (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UNDIP Semester I). 2. Diyah Fatihatus Sayyidah (2008) Pengaruh minat baca dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 kaliwiro kabupaten wonosobo tahun ajaran 2007/2008.
3. Desfariani (2008) Pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 sijunjung. 4. Awalina Afri (2010) Pengaruh Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5 Malang.
5. Wicahyani Venti (2010) Pengaruh minat baca dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa (studi kasus pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 srengat).
BAB III METODE PENILITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan korelasi, yakni suatu pendekatan untuk melihat bentuk antara variabel yang diteliti, dan jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka. Data kuantitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dalam penelitian adalah hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependent (dipengaruhi). Variabel independent dalam penelitian ini minat membaca (X) dan variabel dependent adalah prestasi belajar Ekonomi (Y). 3. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Peusangan Kabupaten Bireuen. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 11 Oktober 2012. 3.3. Populasi dan Sampel Roni kounter (2004:137) “Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakn perhatian peneliti”. Populasi yang di maksud dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan yang terdiri atas tiga kelas yaitu kelas XI1, XI2 dan XI3 yang berjumlah 117 siswa. Sedangkan sampel adalah siswa sebanyak 50 orang atau 37 persen dari jumlah populasi yang ada. Pengambilan ini sesuai dengan pendapat arikunto (2006:112) yang mengatakan bahwa : apabila subjek penelitian lebih dari 100 orang maka dapat di ambil sebagai sampel 10 sampai 15 % atau 20 sampai 25 % atau lebih. Apabila subjek penelitian kurang dari 100 dapat diambil seluruhnya menjadi sampel. 3.4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, yang disebarkan kepada responden. Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian adalah skala likert yang berbentuk checklis (√). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, alternatif jawaban menggunakan skala linkert dengan lima alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Untuk keperluan analisis data kuantitatif, maka setiap jawaban akan diberi skor (sugiyono, 2011:135) sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Sangat setuju diberi skor Setuju diberi skor Ragu-ragu diberi skor Tidak setuju diberi skor
5 4 3 2
5. Sangat tidak setuju di beri skor
1
3.5. Teknik Pengumpulan Data Ada pun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data antara lain : 1. Angket Angket yaitu suatu teknik pengumpulan data yang berisi sejumlah pertanyaan/pernyataan tertulis tentang suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Dalam hal ini instrumen yang digunakan untuk mengungkap data variabel penelitian ini adalah angket tertutup, dimana setiap item soal telah diberikan sejumlah jawaban sehingga subjek penelitian tinggal memilih mana jawaban yang paling tepat sesuai keadaan yang sebenarnya. Instrumen ini berguna untuk mengukur besar pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar sehingga peneliti dapat memperoleh informasi yang diperlukan. Angket diajukan kepada respoden untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti. 2. Dokumentasi Yaitu mencari dasar pijakan untuk memperoleh data-data atau bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan penelitian guna membangun landasan teori , kerangka berpikir, dan menentukan dugaan sementara. Menurut Arikunto (2006:132) bahwa, “Dokumentasi yaitu mencari
data
mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya yang ada hubungannya dengan penelitian”. 3.6. Teknik Analisa Data
Menurut sugiyono (2010:333) “Analisis data adalah arah untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah di rumuskan”. Jadi analisis data merupakan proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu dengan mengunakan tabel sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam mengiterpretasikan. Kemudian data hasil penelitian pada masing-masing tabel tersebut diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam bentuk naratif dan dilakukan penyimpulan. Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganalisis data tersebut sesuai dengan metode yang telah ditetapkan agar data mentah dapat dipahami sekaligus untuk menjawab permasalahan yang ada. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi, sehingga akan didapat kejelasan apakah terdapat pengaruh antara dua variabel tersebut atau tidak. Rumusan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi product moment. Disebut product moment karena kofesien korelasinya di peroleh dengan cara mencari hasil perkalian dari product moment yang dikalikan, secara operasional, analisis data tersebut dilakukan melalui tahap berikut: 1. Mencari angka korelasi dengan rumus Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, (2006:170) sebagai berikut:
rxy
N X
N XY X Y 2
X
2
N Y 2 Y 2
Dimana: r = angka indek korelasi product moment N = Jumlah respoden X = seluruh skor x Y = Jumlah skor Y XY = Hasil perkalian antara skor X dan Y 2. Memberi interpretasi terhadap rxy
Interpretasi sederhana dengan mencocokkan perhitungan dengan angka indek korelasi .r. product moment. Untuk itu digunakan pedoman seperti yang tercantum dalam buku statistik pendidikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Interpretasi Product Moment Besarnya r product Interpretasi moment Interpretasi Antara variabel x dan y memang terdapat korelasi akan 0,00-0,199 tetapi korelasi tersebut sangat lemah sehingga korelasi tersebut diabaikan 0,20-0,399 Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang lemah atau rendah 0,40;0,699 Antara variabel x dan y terdapat korelasi sedang 0,70-0,899 Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,90-1,00 Sugiyono, (2011:184)
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat kuat
3. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis mencakup uji korelasi dan uji signifikasi, secara rinci dijabarkan sebagi berikut : 1) Uji korelasi dengan mengunakan rumus product moment. 2) Uji signifikasi dengan mengunakan uji t Untuk
mengetahui
keberatian
hubungan
dapat
diketahui
dengan
menggunakan uji t yang dilakukan pada taraf 0,05 dengan rumus sebagai berikut: t=
𝑟√𝑛 − 2 √1 − 𝑟 2
Dengan kriteria pengujian: Jika t hitung ≥ t tabel maka Ha diterima Ho ditolak Jika t hitung ≤ t tabel Ho diterima dan Ha ditolak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi Umum
SMA Negeri 2 Peusangan merupakan salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Peusangan kabupaten Bireuen. Sekolah ini telah dinegerikan sejak tanggal 1 juli 1981, yang berlokasi di Matangglumpangdua, sesuai dengan nomor SK penegerian yaitu Nomor: 0236/0/1981. Nomor statistik sekolah (NSS) yaitu nomor: 301061205007. SMA Negeri 2 Peusangan memiliki gedung sendiri yang permanen dengan jumlah ruang belajar/ lokal belajar yaitu 21 ruang. Dan lebih jelas tentang sarana dan prasarana akan dijelaskan pada tabel 4.1 dibagian selanjutnya. SMA Negeri 2 Peusangan terletak di jalan Medan-Banda Aceh, Matangglumpangdua Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen.
Adapun batas-batas sekolah adalah sebagai berikut: a. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Medan-Banda Aceh. b. Sebelah utara berbatasan dengan permukiman penduduk. c. Sebelah barat berbatasan dengan SD Negeri 28 Peusangan. d. Sebelah timur bebatasan dengan pertokoan masyarakat. 4.1.2. Tujuan Tujuan SMA Negeri 2 Peusangan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses memiliki
kekuatan
spritual- keagamaan, pengedalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, seta kepribadian yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Adapun tujuan khusus SMA Negeri 2 Peusangan sesuai dengan visi dan misi adalah sebagai berikut: 1. Visi: unggul bidang akademik, agama dan olahraga. 2. Misi: Meningkatkan mutu pendidikan. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing, beriman, dan bertakwa. Meningkatkan disiplin warga sekolah Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman dibidang keagamaan. Menumbuh kembangkan prestasi dibidang olahraga. Meningkatkan rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan dan berbudi pekerti. 4.1.3. Sarana dan Prasarana Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, maka sekolah perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai atau lengkap sehingga mampu menunjang dan mutu pendidikan, karena, dengan adanya persedian sarana dan prasarana dalam
pendidikan, maka akan tersedia fasilitas-fasilitas pendidikan yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, dan akan dapat memberikan pengaruh yang baik pada peningkatan mutu suatu kualitas pendidikan pada sekolah tersebut. Kondisi bangunan SMA Negeri 2 Peusangan secara umum dikatagori cukup baik, karena semua bangunan dapat berfungsi dengan baik. Namun terdapat sarana dan prasarana yang kurang, seperti laboratarium komputer, dan lapangan olahraga. Tabel.4.1 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2 Peusangan. No Jenis Jumlah Luas 1 Ruang belajar 21 241,92 m2 2 Ruang kepala sekolah 1 42 m2 3 Ruang guru 1 84 m2 4 Perpustakaan 1 63 m2 5 Ruang Tata usaha 1 42 m2 6 Laboratorium IPA 1 144 m2 7 WC 3 120 m2 8 Ruang Koperasi 1 16 m2 9 Rumah persuruh 1 8 m2 10 Gudang 1 21 m2 11 Ruang BK 1 16 m2 Sumber hasil penelitian 2012 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat kondisi sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 2 Peusangan, ketersedian sarana dan prasarana di sekolah merupakan yang mutlak diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar yang baik. 4.1.4. Keadaan Dewan Guru dan Siswa a. Keadaan Dewan Guru Dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peran yang sangat penting, karena guru adalah pelaksana langsung dari proses belajar mengajar dan bertanggung jawab terhadap tercapai tujuan pendidikan. Di dalam proses belajar mengajar guru berkewajiban memberi segala pengetahuan yang dimiliki terhadap anak didiknya sesuai dengan perkembangan dan juga mengadakan perubahan tingkah laku anak didik kearah yang lebih baik. Guru saling berinteraksi baik sesama maupun siswa atau karyawan, dan masyarakat.
Adapun jumlah guru SMA Negeri 2 Peusangan tahun pelajaran 2012-2013 berjumlah 72 orang. Adapun perincian seperti pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Guru SMA Negeri 2 Peusangan No Jenis prasarana Jumlah 1 Guru tetap 58 2 Guru tidak tetap 13 Jumlah 72 Sumber, arsip SMA Negeri 2 Peusangan.
Keterangan Termasuk kepala sekolah -
Berdasarkan tabel di atas bahwa keadaan dewan guru bengitu baik dalam menunjang proses belajar mengajar, sehingga tercapai tujuan pendidikan yang lebih baik. b. Keadaan Siswa Siswa atau peserta didik merupakan mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri. Siswa-siswi SMA Negeri 2 Peusangan memiliki tanggung jawab dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan belajar di sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Dan siswa saling berinteraksi antara sesama guru, begitu juga dengan sesame siswa. Dan interaksi siswa dengan berbagai pihak juga terjalin sangat baik siswa dengan Kepala sekolah , karyawan dan lingkungan sekolah. Adapun keadaan siswa seperti pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3. Keadaan Siswa SMA Negeri 2 Peusangan Jumlah No Kelas Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 271 1 X 116 155 258 2 XI 114 144 294 3 XII 118 176 823 Jumlah 348 475 Sumber arsip SMA Negeri 2 Peusangan
4.1.5. Jumlah Siswa SMA Negeri 2 Peusangan Data yang diperoleh peneliti mengenai jumlah siswa SMA Negeri 2 Peusangan yaitu berjumlah 823 orang siswa dengan perician sebagai berikut: Tabel 4.4 Jumlah siswa SMA Negeri 2 Peusangan No Kelas Jenis kelamin Jurusan IPS Laki-laki Perempuan IPA 1 X 116 155 117 2 XI 114 144 141 128 3 XII 118 176 166 245 Jumlah 348 475 307 Sumber, arsip SMA Negeri 2 Peusangan.
Jumlah 271 258 294 823
4.2. Analisis Data Menurut sugiyono (2010:333) “Analisis data adalah arah untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah di rumuskan”. Jadi analisis data merupakan proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu dengan mengunakan tabel sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam mengiterpretasikan. Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganalisis data tersebut sesuai dengan metode yang telah ditetapkan agar data mentah dapat dipahami sekaligus untuk menjawab permasalahan yang ada. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi dan uji t. Sebelum dilakukan analisis data peneliti akan melakukan melakukan pengolahan data terlebih dahulu. Setiap item angket akan diberikan skor sesuai pendapat (sugiyono, 2011:135) sebagai berikut: 6. 7. 8. 9.
Sangat setuju diberi skor Setuju diberi skor Ragu-ragu diberi skor Tidak setuju diberi skor
5 4 3 2
10. Sangat tidak setuju di beri skor
1
Data yang telah terkumpul dari 50 responden yang ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian, data variabel (X) minat membaca dapat ditabulasikan pada tabel 4.5, data variabel (Y) prestasi belajar ekonomi ditujukkan pada tabel 4.6 adalah sebagai berikut: a. Minat Membaca (variabel x) Data yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden pada siswa kelas XI jurusan IPS SMA Negeri 2 Peusangan. Table 4.5 Data hasil uji coba instrumen minat membaca siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan. Nama responden (siswa) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Andriani Anissa Arif Gunawan Ayu Afriana Azis Saputra Eda Saputra Edhi Satria Eri Azwir Eva Diana Eva Elawati Fauzan Heni Zahrina Ilham Irfan Reza Irham Syamsuri Irvan Yudi Junaidi Masykur Muhalli Muamar M. furqan M. Reza Mutia Nanda Sufria Fonna Nurkhalis Putrii magfirah Reza umara Riendy maulana Riana Ridara Riza Pahlawan
Item Soal Angket 1 3 4 4 5 4 5 5 1 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4
2 4 3 5 5 5 2 3 4 4 3 3 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 2 3 3 3
3 4 3 5 4 5 4 2 3 3 4 5 5 5 3 4 3 4 4 2 3 5 5 3 3 4 3 5 3 3 3
4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 2 5 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 2 4
5 3 5 5 2 5 4 3 4 2 3 3 5 5 4 2 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 2 4 3 4
6 4 4 4 4 4 4 2 5 3 2 4 5 3 3 3 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3
7 4 5 5 4 5 5 3 5 4 2 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 3 5 2 4
8 4 5 3 3 3 1 2 5 1 1 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 5 4 4 4 4 4 2 2
9 2 4 3 4 3 4 4 2 4 2 3 5 3 2 2 4 5 4 3 3 2 3 4 4 4 5 2 5 2 2
Jmlh 10 2 5 3 2 3 5 2 5 1 2 3 4 4 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 5 3 4 3 2
11 2 3 3 1 3 3 4 4 2 2 3 5 3 2 2 3 5 3 4 2 3 3 3 5 4 4 2 3 3 3
12 2 4 3 2 3 3 3 1 4 1 3 5 4 2 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 2 3 2 2
13 4 5 4 1 4 5 4 5 1 2 2 4 4 3 4 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 3 2 5 3 4
14 4 5 5 4 5 5 4 5 5 1 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 5 2 4
15 2 3 5 2 5 3 5 1 3 4 5 5 1 4 3 2 3 3 5 2 3 5 5 4 4 4 1 2 2 1
48 62 60 47 60 58 50 55 45 35 52 69 69 47 47 55 66 61 52 49 54 61 59 62 64 63 44 59 39 44
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Romy Andeva Saifir Rahman Ihsan Mauliza Nurul Husna Rahmadani Ratna Juwita Mutia Kanasa M Rony Alhakim Mutia wati Rauzatul Jannah Hartati Yuliana M Adika Muhamirza Muamar ip .3 Epi yana Wahyuni Idra Hryadi Zulfan
5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 5 4
4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3
5 5 4 2 2 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4
4 5 3 4 3 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4
4 4 2 3 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3
5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
4 4 2 3 2 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 3 4 4 4
4 5 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 5 4 5 4s
3 4 2 4 1 3 1 4 5 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 4
4 5 4 3 2 3 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5
4 4 3 4 2 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5
5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5
5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
4 4 5 4 2 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3 5 4
63 67 49 56 40 57 54 63 64 68 71 64 60 64 75 65 60 57 70
61
Sumber Hasil perhitungan 2012 (Responden SMA Negeri 2 Peusangan) b. Prestasi belajar ekonomi (Variabel y) Prestasi belajar Ekonomi juga di ukur melalui angket yang telah disebarkan kepada responden (siswa). Table 4.6 Data hasil ujicoba instrumen prestasi belajar ekonomi siswa SMA Negeri 2 Peusangan. No
Nama responden (siswa)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Andriani Anissa Arif Gunawan Ayu Afriana Azis Saputra Eda Saputra Edhi Satria Eri Azwir Eva Diana Eva Elawati Fauzan Heni Zahrina Ilham Irfan Reza Irham Syamsuri Irvan Yudi Junaidi Masykur Muhalli Muamar
Item Soal Angket 1 4 4 4 5 5 4 5 4 4 2 2 5 4 4 4 5 5 4 5 4
2 2 3 5 4 4 5 5 3 2 5 4 4 4 2 2 3 4 2 3 2
3 4 5 5 4 3 5 5 2 2 4 2 5 3 2 2 2 4 2 3 2
4 4 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4
5 2 5 5 1 4 4 3 5 2 2 4 5 3 4 2 3 5 4 5 3
6 2 5 4 2 4 5 5 4 1 4 1 5 4 3 2 5 5 5 5 4
7 2 5 5 1 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 2 5 4 4 5 4
8 4 5 3 1 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 2 4 5 5 2 3
9 2 4 3 4 3 5 2 1 2 3 5 3 3 2 2 4 5 3 4 3
Jmlh 10 4 3 3 4 5 4 5 5 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 2 3
11 4 4 3 2 5 5 4 5 1 4 3 5 4 3 2 5 5 3 4 4
12 4 5 3 3 3 5 2 5 4 3 1 2 3 4 4 5 5 5 3 4
13 4 4 4 4 5 4 1 4 5 4 5 5 3 2 2 5 5 5 4 3
14 4 5 5 4 3 5 2 4 5 3 5 3 4 3 2 5 5 5 4 4
15 4 4 5 4 5 3 4 5 5 2 3 4 5 3 2 5 5 5 5 4
50 62 63 45 61 67 54 58 54 52 51 55 54 48 38 65 67 61 56 51
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
M. furqan M. Reza Mutia Nanda Sufria Fonana Nurkhalis Putrii magfirah Reza umara Riendy maulana Riana Ridara Riza Pahlawan Romy Andeva Saifir Rahman Ihsan Mauliza Nurul Husna Rahmadani Ratna Juwita Mutia Kanasa M Rony Alhakim Mutia wati Rauzatul Jannah Hartati Yuliana M Adika Muhamirza Muamar ip .3 Epi yana Wahyuni Idra Hryadi Zulfan
5 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 5 2 2 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4
4 4 3 4 3 4 5 2 3 3 4 4 5 4 2 2 3 3 4 5 4 3 3 5 4 4 3 2 4 4
4 3 3 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 3 2 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3
5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4
5 4 5 4 4 5 4 3 3 1 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4
4 3 4 4 5 5 5 3 5 1 4 5 5 3 2 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 3 3
4 5 5 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3
2 5 5 4 3 5 3 4 3 2 4 5 3 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 5 3 3 2 5 4 2 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4
5 3 3 5 4 4 5 4 2 3 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
4 4 3 4 5 5 5 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 5 4 5 4 5 5
5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5
4 5 4 4 3 4 4 4 2 4 5 5 1 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 5
5 3 4 4 5 5 3 4 2 4 4 5 2 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 5
3 5 5 5 4 5 2 4 3 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4
61 63 64 62 58 70 65 52 48 41 66 71 54 60 52 55 57 62 63 69 67 61 59 58 69 62 66 58 64 58
Sumber: hasil perhitungan 2012 (Responden SMA Negeri 2 Peusangan)
4.3. Menghitung Hubungan Variabel X Dan Y Selanjutnya menganalisis kedua nilai variabel X dan Y tersebut, yaitu mencari pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan, maka data tersebut disusun kedalam tabel berbagai kolom sesuai dengan yang diperlukan agar memudahkan dalam menganalisisa data tersebut. Kolom yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Kolom no urut subjek 2. Kolom X untuk nilai minat membaca
3. Kolom Y untuk nilai prestasi belajar ekonomi 4. Kolom
x 2 untuk nilai minat membaca yang dikuadratkan
5. Kolom
y 2 untuk nilai prestasi belajar ekonomi yang dikuadratkan
6. Kolom XY nilai hasil perkalian X dengan Y Table 4.7 Data minat membaca (X) dan data prestasi belajar ekonomi (Y) NO X Y X² Y² 1 2 3 4 5 1 48 50 2304 2500 2 62 62 3844 3844 3 60 63 3600 3969 4 47 45 2209 2025 5 60 61 3600 3721 6 58 67 3364 4489 7 50 54 2500 2916 8 55 58 3025 3364 9 45 54 2025 2916 10 35 52 1125 2704 11 52 51 2704 2601 12 69 55 4761 3025 13 69 54 4761 2916 14 47 48 2209 2304 15 47 38 2209 1444 16 55 65 3025 4225 17 66 61 4356 3721 18 61 61 3721 3721 19 52 56 2704 3136 20 49 51 2401 2601 21 54 61 2916 3721 22 61 63 3721 3969 23 59 64 3481 4096 24 64 62 4096 3844 25 64 58 4096 3364 26 63 70 3969 4900 27 44 65 1936 4225 28 59 52 3481 2704 29 39 48 1521 2304 30 44 41 1936 1681 31 63 66 3969 4356 32 67 71 4489 5041 33 49 54 2401 2916 34 56 60 3136 3600 35 40 52 1600 2704 36 57 55 3249 3025
XY 6 2400 3844 3780 2115 3660 3886 2700 3190 2430 1820 2652 3795 3726 2256 1786 3575 4026 3721 2912 2499 3294 3843 3776 3968 3712 4410 2860 3068 1872 1804 4158 4757 2646 3360 2080 3135
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
54 57 2916 3249 3078 63 62 3969 3844 3906 64 63 4096 3969 4032 68 69 4624 4761 4692 71 67 5041 4489 4757 64 61 4096 3721 3904 60 59 3600 3481 3540 64 58 4096 3364 3712 73 69 5625 4761 5175 65 62 4225 3844 4030 60 66 3600 4356 3960 57 58 3249 3364 3306 70 64 4900 4096 4480 61 58 3721 3364 3538 N=50 2866 2921 168201 171230 170626 Sumber Penelitian 2012 (Responden Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan) Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dilihat: N= 50 ∑x = 2866 ∑y = 2921 ΣX² = 168201 ΣY² = 171230 ∑xy = 170626 Setelah keseluruhan dihitung dan diletakan dalam tabel koefisien, selanjutnya hasil perhitungan di atas (tabel 4.7) akan diuji keabsahan dengan mengunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: Rxy
N X
N XY X Y 2
X
2
N Y 2 Y 2
Rxy
50(170626) (2866)(2921) 50168201 2866 2 50171230 2921 2
Rxy
8531300 8371586 8410050 82139568561500 8532241
Rxy
159714 (196094)(29259)
Rxy
Rxy
159714 5737514346
158680 100556,10
Rxy 2,094 Jadi dari hasil penghitung di atas terdapat korelasi yang positif atau sangat kuat sebesar 2,094 antara minat membaca terhadap prestasi belajar ekonomi. Untuk dapat memberikan interprestasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat mengunakan pendoman yang tertera pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Pendoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi Besarnya r product moment Interpretasi Interpretasi 0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,699 Sedang 0,70-0,899 Kuat atau tinggi 0,90-1,00 Sangat kuat Sugiyono, (2011- 184) Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 2,094 termasuk pada kategori yang sangat kuat berkisar 0,90-1,00. Jadi terdapat hubungan yang sangat kuat antara minat membaca dan prestasi belajar ekonomi. 4.4. Tinjaun Terhadap Hipotesis Berdasarkan analisis data di atas koefisen korelasi Rxy yaitu 2,094, maka dapat diuji hipotesis dengan mengunakan uji t. untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini:
t
t
r n2 1 r 2
2,094 50 2 1 2,0942
t
2,094 48 1 4,384
t
2,094(6,9282) 3,384
t
14,507 1,839
t 7,888 Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk= n-2= 50-2= 48, maka diperoleh t tabel = 2,015. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Daerah penerima Ho Daerah penerima Ha
Daerah penerima Ha
2,01 7,88 8 5 Gambar 4.1 uji signifikansi koefisien korelasi dengan uji dua pihak -7,888 -2,015
Berdasarkan hasil tersebut, maka dinyatakan t hitung jatuh pada daerah penerima Ha atau t hitung ≥ t tabel, maka dapat dinyatakan bahwa korelasi antara minat membaca dengan prestasi belajar ekonomi sebesar 2,094 adalah signifikan. 4.5. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data menujukan bahwa terdapat pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA negeri 2 Peusangan.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh koefisien korelasi yaitu, 0,90-1,00 ( 2,094) artinya memiliki pengaruh yang sangat kuat. Kemudian pengujian hipotesis dihitung mengunakn uji t, maka di peroleh nilai t hitung yaitu 7,888. Untuk kesalahan 5 % uji dua pihak dan dk= 50-2=48 diperoleh nilai t tabel 2,015. Ini menyatakan harga t hitung lebih besar dari t tabel, atau dengan kata lain minat membaca berpengaruh positif dan signifikan secara individual terhadap prestasi belajar ekonomi pada mata pelajaran ekonomi. Yang berarti dengan adanya minat membaca yang tinggi khususnya membaca buku-buku pelajaran ekonomi, maka siswa akan memperoleh prestasi yang baik pada mata pelajaran tersebut. Hal ini sejalan dengan teori yang ditegaskan oleh Wigfel dan Gutrie bahwa siswa yang mempunyai minat membaca tinggi juga akan berpretasi tinggi di sekolah. Membaca adalah jendela dunia dan kebehasilan. Membaca dengan benar ternyata dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Adanya pengaruh minat membaca dapat membantu guru, siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dapat memperoleh prestasi yang lebih baik. Dan lebih dari itu membaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih banyak. Dengan adanya wawasan dan pengetahuan yang baru, maka tercapainya tujuan dari pendidikan. Membaca dengan baik dan tepat bukan hanya dapat memberikan bentuk baru dari pengetahuan siswa akan tetapi dapat memudahkan siswa berpikir konseptual terhadap seluruh genjala yang sedang diamati, karena peserta didik memiliki sejumlah pengalaman yang bersifat pada suatu objek kajian. Dengan membaca siswa akan memperoleh pengalaman baru yang belum diperoleh sebelumnya. Seperti yang dikemukan oleh Undang sudarsana dan Bastiano (2007) bahwa, “Minat membaca adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk memperhatikan, merasakan tertarikan, dan senang aktivitas membaca”. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah setelah dilakukan perhitungan terhadap t hitung dan korelasi dengan t tabel, tenyata t hitung lebih besar dari t tabel, maka
terdapat pengaruh minat membaca tehadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan Kabupaten Bireuen.
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan minat membaca terhadap prestasi belajar ekonomi ksiswa kelas XI SMA Negeri 2 Peusangan Kabupaten Bireuen. 2. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan tersebut ditunjukkan dengan koefisien korelasi (rxy) sebesar 2.094 dan nilai nilai t hitung 7,888 lebih besar dari nilai t tabel dengan kesalahan 5% uji dua pihak dan dk= n-2= 50-2= 48, maka di peroleh t tabel = 2.015 yang artinya semakin tinggi minat membaca siswa maka akan semakin tinggi pula memperoleh prestasi yang tinggi. 5.2. Saran Dari seluruh bahasan dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang kiranya menjadi penting dikemukan, diantaranya yaitu: 1. Bagi Sekolah Berdasarkan hasil penelitian, minat membaca siswa-siswi SMA Negeri 2 Peusangan cukup memuaskan. Namun minat membaca harus ditingkatkan dengan memperbanyak buku-buku pelajaran disekolah.
Diharapkan juga untuk membuat acara-acara yang memotivasikan siswa untuk membaca, seperti lomba membaca, lomba menulis. Dan diharapkan juga di Perpustakaan untuk membuat buku tamu. 2. Bagi Guru
Dalam belajar-mengajar diharapkan dapat menanamkan dan memotivasikan minat membaca yang tinggi terhadap siswanya tanpa membeda-bedakan status sosial dan taraf pikir siswanya.
Dalam belajar-mengajar diharapkan guru membuat jurnal kegiatan, guna untuk memudahkan kegiatan belajar-mengajar lebih terarah dan baik.
3. Bagi Siswa
Siswa SMA Negeri 2 Peusangan diharapkan untuk dapat meningkatkan minat membaca guna memperoleh ilmu pengetahuan dan prestasi yang lebih baik.
Gemar membaca harus ditanam dalam jiwa, karena dengan membaca akan menambah wawasan baru, dan inovasi-inovasi yang baru.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian hendaknya dapat dijadikan sabagai salah satu informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan menambah wawasan baru.
Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama atau permasalahan yang sama dengan peneliti ini, diharapkan dapat menjadi sumber masukan sehingga peneliti selanjutnya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Husni. 2002. Pengertian belajar dari berbagai sumber (online). http:husniabdillah.multiply.com/journal/item diakses 7 Juli 2012 Ahmadi, Abu H & Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Anderson (Henry Guntur). 2005. Membaca sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. Anwar, saifuddin. 2005. Pengertian prestasi belajar (online) http://sunarto.wodpress.com. Diakses 10 Agustus 2012 Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bustalin. 2004. Prestasi belajar siswa (online). http //banuena.files.wordpress.com/2011/07/bab-ii.pdf diakses 4 Agustus 2012. Budiminsyah, Dasim. 2010. Pengatar Ekonomi. Bandung: widya aksara press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. FKIP Universitas Almuslim. 2008. Pedoman penulisan skripsi. Bireuen: FKIP Universitas Almuslim Gulo, W. 2002. Strategi Belajar-Mengajar, Jakarta: Grasindo. Guntur, Tarigan, Henry. 2005. Membaca sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. Kountur, Ronny. 2004. Metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis. Jakarta: PPM Mankir, Gregory, N. 2003. Pengantar ekonomi. Jakarta: Erlangga Muslimin. 2002. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Malang : Bayu Media Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor Barat: Ghalia Indonesia Putong, Iskandar. 2002. Pengantar mikro dan makro. Jakarta: Ghalia Indonesia Powoedarminto, W.J.S, (Perpustakaan RI), 2002. Pedoman Minat Baca. Jakarta: KDT Sadirman, AM. 2001. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Shaleh, Abdul Rahman. 2009. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana
Sandjaja, Soejanto, Stefanus. 2006. Bimbingan di Sekolah Dasar: Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa. Semarang: Universitas katolik Soegjapranata. Sigit Winarno, dan Sujana Ismaya. 2007. Kamus Besar Ekonomi. Bandung: Pustaka Grafika. Sinambela (Bastiano). 2007. Pembinaan minat membaca. Jakarta: Universitas terbuka Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: sinar baru algensindo Sugiyono. 2010. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode penelitian pendidikan kuantitati, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV Sunarto. 2009. Pengertian prestasi belajar (online). http://sunartombs.wordpress.com/ diakses 10 Agustus 2012 Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Suryabrata, S. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Thursan Hakim. 2001. Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara Tu’u,Tulus. 2004. Peranan disiplin pada prilaku dan prestasi siswa. Jakarta: Grasindo Undang sudarsana dan bastiano. 2007. Pembinaan minat membaca. Jakarta: Universitas terbuka Wikel. 2001. Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: PT. Gramedia