w KONGRESHIMPUNANSARJANAPENDIDIKAN
|LMUSOSTAL |NDONES|A ( Htsprst) xl
DAN SEMINARNASIONAL PENDIDIKAN ILMU{LMUSOSIAL PALEMBANG 12-13JULI2OO
REG!STRASI KARYA ILMIAHOOSEIi
H
Ft{ F]
v
T e m a : HISPISI MEN}AWAB TAI\FTANGAN MUTU PENDIDIKAN ILMU.ILMU SOSIAL
Judu| : TUNTUTANPENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAI-AM JABATAN GURU PENDIDIKAN IL\4UII-^ilU SOSIAL
O{eh: DRS.IKBAL BARL|AN,M.pd.
FAK{ILTAS KEGTJRUANDAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRTWIJAYA Kampus |1. Raya Palembang-prabumurih,Indraraya - oKI TeIp. (0711)s800s8
J0662
rA O H
X
N
H rv )^
H o (
t
H
5
C o(')
T
ca
-J
S $ \
L/P
E,\
-IJ -
I
-
L
E
g 3
z^F
HI = b
c, -
o-
z-
q q) \Z g
-Y
€
o
f
h
E = t ET oe F)
O
-e
S
$ ! S
{
Y
,
E H
N
r
J
f
f
H
E
'-
Oo-
ss
Y+ t
= lqr 3 R
c'=
-. '9 5 :
S: * -
i-*^l == 8..'= S*-
S F .S t E 8 5 9
r r E
! 6
$ Ej
E x::
3
o-
EE 3F
€q
- c E
€
_o
E*
; q )
H
E ;
r O
( .f
E
.
r
n
H -
I r o L g l '
o,
\z'
:f €
S
,,Bd
= =
t '
r
)H t
Jr
v I
r O = J J O
s-
@
,r- l:.
r E I E E 9 : b
--Y
EE F{S cd
L
E :
f
ip
H
o\
t
; q
J t.-)
co
vu -
E
d :E *E F
c
=
'
'
cU sr
€f
)
8
a-
z
:
-
L V)
o
t-, o.l
.',,
O \ir (n !o m
pRoFESToNAL ruxrlrAN pENGEMBANGAN KoMpETENSI DALAM JABATANGURUPE,NDIDIKAN ILMU-ILMIJSOSIAL* Oleh Drs. ikbal Barlian.M.Pd
ABSTRAK Pengernbangan kompetensi prot'esional guru dalam jabatan guru Pendidikan [Imu-ilmu Sosial merupakan hal yang mutlak, baik intelegensi,sikap maupun prestasikerja befhubung secara kontektual dapat kita lihat semakin lama guru mengajar dan semakin mantap penguasaanguru terhadap disiplin ilmu yang diajarkannya semakin ia kerasandengancara pembelajarantersebutdari tahun ke tahun, padahal terusberkembangsesuai baik disiplin ilmu maupunstrategipembelajaran dengan perkembanganilmu pengetahuan.Semua isu peningkatanmutu hanya akan dapat dicapai apabila setiap individu guru berusaha untuk terus menerus meningkatkan kompetensi profesional guru itu sendiri. Semakin banyak guru yang berusahauntuk mengembangkankeahliannya akan semakinbaik kualitashasil dari lembagapendidikanyang menaungi guru-guru tersebut.Dalam upaya pengembangankompetensi guru selain usaha dari guru, juga perlu adanya dorongan dari pimpinan sekolah ataupun dan lembaga-lembaga yang berianggung jawab terhadap keberhasi lan upaya penyelenggar azn pendidikan.
Pendahuluan Tugas utama guru adalah membelajarkansiswa-siswanyadengan kata lain hasii dari pengajaranguru dapatmerubahsiswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari belum memiliki sikap menjadi bersikap, dari belum berperilaku menjadi berperilaku sesuai dengan tujuan pengajaran guru. Dalam kesehariannya beberapa perilaku guru yang turut ' menentukan keberhasilansiswanya seperti ketika menghadapi suasanasiang yang yang pengab dan gersang guru dapat merubahnya menjadi suasana canda memungkinkan seluruh siswanya dapat mengikuti apa yang sedang disampaikan guru, dan melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Saat siswa menghadapi pokok bahasan yang dirasakan siswa sukar, ketika mendapat penjelasan guru melalui tahapan-tahapan penjelasan yang menarik seluruh siswa dapat memahaminya, dan ketika siswa berada di rumah serta mencoba mengulangi catatan atas penjelasanguru, siswa menjadi semakin paham Hanya guru yang profesional yang dapat menyampaikan .iemua pokok bahasan kepada siswa dalam tahun pelajaran tersebut, tanpa ada yang tertinggal, guru memahami pokok bahasan mana yang sukar dan membutuhkan waktu yang agak lama dalam beberapakali tatap muka dan pokok bahasan yang butuh rvaktu yang singkat dan dapat menentukan jatah waktu dari masing-masing pokok bahqpan tersebut. Kesemua perilaku guru tersebut merupa.kan satu bentuk perilaku yang dituntut dari seoranggurq bentuk perilaku yang diinginkan dari guru inilah yang disebut dengan upaya profesional guru yang lahir Oul
kemampuan profesional guru atau kompetensi prof'esionalguru Dalam zaman yang serbatranslaransekarangini, kemampuanprofesionalguru harus dikernbangkansecara terus menerus, berhubung masyarakat dapat menuntut akuntabilitas dari upaya profesional seorang guru, melalui Komite Sekolah ataupun Lemabaga Srvadaya MasYarakat, Sehinggabaik guru muda denganpengalamankurang dari 5 tahun sampai guru utama dituntut unfuk secara terus menerus mengembangkankemampuan profesionalnya.
2. Kompetensi ProfesionaldalamJabatanG*ry 2-1 PandanganmeltgenaiKornpetensiProfesionalGuru Pendidikanlirnu-ilmu Sosial Kompetensi diartikan sebagaisuatutugas yang memadai, atau pemilikan pengetahuan, keterampilandan kemampuanyang dituntut oleh jabatan seseorang"'Houston (dalam Roestiyah,1989:4) Sedangkanmenurut Broke dan Stone(dalam Ruiyan dan hamijaya, 1995:11)mengemukakanbahwa kompetensisebagai"descriptive of qualitative nature of teacherbahavior appearsto be enterely meaningful" dalam arti bahrva kompetensi merupakangambaranhakekatkualitatif dari perilaku guru yang nampak sangatberarti. Dengan demikian kompetensi merupakan kemampuan yang perlu dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Khusus dalam profesi guru, kompetensi dimaksud adalah kemampuan untuk melaksanakan tugainya sebagai seorangguru denganbaik. Berkualitas atau tidaknya seorang guru dalam melaksanakantugasnya dapat diukur melalui 1) kemampuan profesional,2) upaya profesional; dan 3) kisesuaian rvaktu yang dicurahkanuntuk kegiatanprofesional,serta4) kesesuaianantarakeahlian densan pekerjaannya(Suryadi dalam Depdikbud, 1994.64). Keempat ciri guru berkualitas tersebutdiuraikan sebagaiberikut. 1. Kemampuan profesional guru terdiri dari kemampwrn intelegensi, sikap dan prestasi dalam bekerja. Lebih luas lagi kemampuanprofesionalguru itu sendiri meliputi: (l) Unjuk kerja (performance). Komponen ini merupakan seperangkatperilaku nyata yang ditunjukkan oleh seseorang guru pada waktu dia memberikan pelajaran kepada para siswanya.Jadi unjuk kerja ini dapat dilihat dalam rangka interaksi belajar mengajar antara^guru dan siswa. Unjuk kerja guru itu pada umumnya cendaruSrg tampak'dalam kegiatanyang (a) menekankansegi proses interaksi guru-siswa, atau (b) menekankansegi huril yurrg diperoleh siswa. (2) Penguasaan materi pembelajaran yzng harus diajarkan kepada siswanya. Penguasaanmateri ini sesungguhnyatidak sebatas serpihan materi yang ukurt diajarkan kepada siswa, melainkan juga penguasaan terhadap sosok tubuh disiplin ilmu yang menjadi sumber materi pembelajaranitu- Dengan pengussaan sosok tubuh disiplin ilmu itu, guru akan mampu memilih materi pelijarin yang cocok untuk disampaikan kepada siswanya. Sebatiknya apabila guru hanyi
menguasalserpihanmateri pelajaranyang harus diajarkan kepada sisrvasesuai dengankurikulum yang amat ketat,makadia tidak akan mampu menyampaikan materi itu secaraterpadu. Akibatnya, siswapuntidak akan menghayati materi pelajaran itu sebagai bagian terpadu dari keseluruhan materi dalam suatu disiplin ilmu terrentu. (3) Penguasaanlandasanprofesionalkeguruandan kependidikan.Komponen ini mencakup pemahamandan penghayatanyang mendalam *"ng"trui filsafat profesi keguruan dan kependidikan.Landasan-landasan pedagogisdari upaya guru dalam membimbingsisrvake arah tujuan pendidikantertentu,dan landasan psikologis dari perbuatanbelajar mengajal serta pemahamanterhadap siswa besetra lingkungannya. Hal ini berkaitan pula dengan pemahaman dan panghayatanataskeadaandan suasanasosial budayayang mawadahi perbuatan belajarmengajari{u. (4) Penguasarlnproses-proses pengajarandan pendidikan.Komponen ini mencakup seperangkat kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang mengandung segi kependidikan. Proses ini berlangsung mulai dan perencanaan,pelaksanaan,sampai kepadapengawasandan penilaian program, proses dan hasil belajar siswa, sekurang-kurangnyadalam mempelajari mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.Ke dalamnya termasuk bagaimanaguru membuatpersiapanmengajar,mengelolakelas dan sebagainya. (5) Penguasaancara untuk menyesuaikandiri. Komponen ini mencakup cara guru untuk menyesuaikandiri. Komponenini mencakupcara guru menyesuaikandiri dengan suasana lingkungan kerjanya, termasuk siswanya, suasana belajarmengajar,kemajuanilmu pengetahuandan teknologi dalam bidang pendidikan dan pengajaran, dan perubahan kebijakan serta peraturan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.Dengan demikiarL penyesuian diri ini menyangkut kesediaanbelajar Sepanjanghayat, kesediaanuntuk berinovasi, kreativitas, dan kemampuanberantisipasiterhadapkeadaandi masamendatang. (6) Kepribadian. Komponen ini menyangkutsistern nilai yang dianut guru, sikapsikapnya, dan minatnya kepada hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan, pendidikan dan pengajaran.Kedalam komponen ini termasuk keterbukaan, sikap empatik, kewibawaan, dan sebagainya (Johnsondalam Natawijaya, 1993:4). Upaya profesional guru adalah upaya seorung guru dalam mentranformasikan kemampuan profesional yang dimilikinya ke dalam tindakan mengajar yang nyata. Dalam beberapa penelitian, upaya profesional guru tersebut ditudukkan oleh kegiatannya, baik dalam mengajar maupun dalam menambah serta meremajakan pengetahuan dan kemampuan penguasaaankeahlian mengajar baik keahlian dalam menguasai materi pelajaran, penggunaanbahan-bahanpengajaran maupun dalam mengelolakegratanbplajar sis#a. Waktu yang dicurahkanuntuk kegiatanprofesional(teacher'stime). Menunjukkan intensitas waktu yang digunakan oleh seseorangguru untuk melaksanakan tugastugas profesionalnya. Teacher's time ini merupakan salah satu indikator penting dari mutu guru, karena konsepsi waktu belajar (time on task ) yang diukur dalam belajar siswa secaraperorangan,telah ditemukan, oleh penelitian suryadi, sebagai salah satu prediktor terbaik dari mutu hasit belajar pesertadidik.
4.
Keses]taianantarakeahlian denganpekerjaanmenga3arnya.Dengan asumsi bahrva guru yang dipersiapkanuntuk mengajarsesuatumata pelajaran dianggap bermutu jika guru tersebut mengajar mata pelajaran sesuai dengan bidang keahliannya. Berdasarkanhal tersebut,maka kesesuaianguru mengajar dengan bidang keahlian yang ditekuninya di LPTK merupakanprasyaratyang mutiak untuk menilai mutu profesionalseorangguru (SuryadidalamDepdikbud,1994.64).
7.2. KompetensiProfesionaldalam JabatanGuru Pendidikanllmu-ilmu Sosialdi SI-TP. . Kompetensi profesional dalam jabatan guru Pendidikan llmu-ilmu Sosial di SLTP yang dirumuskanoleh Direklorat PendidikanLanjutan Pertamamenyangkutkompetensidan sub kompetensipadatabel berikut ini. No I
Kompetensi Guru Memaharni landasandan wawasan pendidikan
2
Menguasai pengelolaan pembelajaran
a J.
Menguasai evaluasi pembelajaran
Sub Kompetensi 1 Memahami dan menghayatihakekatmanusia,hakekat masyarakat,hakekatpendidikan,hakekatpesertadidik, hakekatguru, hakekatprosesbelajar mengajar,dan hakekat sekolah. 2 Memahami asas-asas pokok pendidikan; 3 Memahami aliran-aliranpendidikan; 4 Memahamiteori belajar; 5 Memahami perkembanganpesertadidik; 6 Memahami pendekatansistemdalam pendidikan; 7 Memahami tujuan dan fungsi pendidikannasional; 8 Memahamikebrlakan-kebijakan pendidikannasional; 9 Memahami kebiiakan-kebiiakanpendidkandi SLTP. l. I Menyusunrencanapembelajarantahunan, semesteran/caturwulan, dan mingguandan harian; 1.2 Mengidentifikasi karakteristik peserta didik, karakteristik materi pelajaran, dan karakleristik strategi, metode pendekatanpengajaranyang di gunakan; 1.3 Menyusun satuanpelajaran(lessonplan), meliputi tujuan, materi, metode, media, dan sumber belajar; 1.4 Menerapkan keterampilan dasar dalam pembelajaran; 1.5 Melakukan bimbingan akademikdan kepribadiankepada psertadidik; 1.6.:Melaksanakanpembelajaranberdasarkanasastuj uan yang telah ditdtapkan 3.1 Menguasaikonsepdasarevaluasi, 3.2 Memilih dan mengembangkanmetodeevaluasisesuaidengan tujuan pembelajaran; 3 .3 Merlgembangkan instrumen evaluasi pembelajaran; 3.4 Melaksanakanevaluasi,penskoran,dan interpretasi hasil
evaluasi; i i 3 5 menggunakan hasir-hasir evaruasiuntuk kepentingan
i
p"*iJ aiarui;
3.6 Mengevaluasiefektivitaspembelajaran
Memiliki 4.1 memiliki nilai, norma,sikap,dan perilaku sebagai Kepnbadian, pendidik; wawasan 4.2 memiliki integritasdan dedikasisebagaipendidik; profesi dan pengembangan 4.3 memiliki komitmenterhddappengembangan profesi; -nya 4'4 mengkomunikasikangagasan-gagasan secaraefektif daram forum ilmiah (lisandan tulisan). 4-5 melaksanakanpenelitiansederhanadan memanfaatkan hasil-hasilpeneritianuntuk meningkatkanefektivitas pembelajaran; 4.6 mengadopsidan mengembangkan inovasi_inovasi pendidikan. Menguasai materi pembelajaran IPS-SLTP
5.1 Mata PelajaranlpS-EkonomiSLTp l. Identifikasi masalahekonomi 2. Pasardan mekanismehargapasar 3. Pendapatannasional dan daerah,sertametode perhitungan pendapatannasional 4. Perbandinganberbagaisistemekonomi 5. Kegiatanpelaku dalam perandi Indonesia 6. Pembangunannasionaldan pembangunan 7 Pengelolaankoperasidan koperasisiswa Konsep Mng, bank dan lembaga keuanganlainnya ! 9. Hubunganinternasional 10. Wirausahadan penerapannya.
5.2 Mata PelajaranlpS-GeografiSLTP l. Geografi sebagaiilmu yang mempelajarigejalaalam dan kehidupan dimuka bumi sertaberinteiaksiintara manusia dengan lingkungan dalam kaitannya dengan keruangan/kewiIayahan Bumi sebagaibagian dari tata surya Menggambar dan membacapela, atlas, globe untuk mengidentifikasi unsur-unsurgeorafis Keadaancuacadan iklim Analisis perubahanmusim di Indonesia Iferagaman bentuk muka bumi sebagaiakibat dari proses
Kaidah keairandi daratandan di laut Perbedaanjenisflora dan fauna,tipe asia,australia,tipe peralihan dan penyebarannya 9, Sumber daya alam,kekayaan,dan keterbatasanalam indoensia t0. Analisisperubahan jumlah pendudukdan faktor yang mempengaruhln
Mata Pelajaran[PS-Sejarah 1. Hakekat sejarahdan ilmli sejarah 2. Peradabanterfuadi Asia dan di Afrika 3. PerkembanganmasyarakatpadamasaHindu-Budha 4. PerkembanganIslam di lndonesia 5. Masuknya bangsabarat dan perlarvanankaraiaan Indonesia 6 . PerkembanganpemerintahanHidia belanda 1 Lahirnya pergerakannasionaldi Indonesia 8 . Perkembansan rakannasionaldi fndonesia 5.4 Mata PelajaranPPKn 1. PengetahuanKewarganegaraan mencakup. 1) Manusia sebagaizoon politicon 2) Nilai, norrnadan moral 3) Norma-normadalam masyarakat 4) Bangsadan negara 5) Konstitusi 6) lembaga-lembaga polirik 7) kewarganegaraan 8) sistempolitik demokrasi 9) perananIndonesiadalam hubunganinternasional l0) hak asasimanusia 11) identitasnasional 2. Keterampilankewarganegaraan mencakup.1) pengembanganmateri PPKn dalam fonnula sebagai warga negara,2) pengembanganpendekatandalam mengembangkanperan warga negarasecaraproporsional. 3. Etika kewarganegaraen, mencakup:1) komitmen yang kuat untuk mengembangkankewarganegaraan,2) pengembangan dan aplikasi secarakonsistendan terpadu . ..' dirnensikeilmuan formula kewarganegaraan dan keterampilan warga negara,3) apresiasiterhadap pengembangandan aplikasi secaraterpadu dimensi keilmuan, formula peran warga negaradan keterampilan / warga negara.
Berhubung pembentukankornpetensiprofesional memeriukanpengintegrasian fungsional antara teori dan praktek serta materi dan metodologi penyampaiannya.pembentukan kompetensi profesional memerlukan pengalaman lapangan yang bertahap mulai dari pengalaman medan, latihan keterampilan terbatas sampai dengan pelaksanaan dan penghayatanterhadap tugas-tugaskependidikan secara lengkap dan aktual yang perlu dikembangkan secara terus menerus oleh setiap guru, dalam upaya untuk terus mengembangkandirinya, seorangguru perlu mengikuti semuaruntunanyang dikeluarkan oleh pihak sekolah tempat ia beke{a maupun tuntunan lain dari instansi yang berwenang seperti l)inas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kota'atau Dinas Pendidikan Nasional Propinsi sebagai contoh dalam upaya menuntun unjuk kerja guru dalam jabatan profesionalnyaDinas PendidikanNasionalPropinsi SumateraSelatansejak tahun 2003 lalu telah menetapkan"standar unjuk keqa minirnal guru (khususnyaguru SLTP) di Sumatera Selatan.
2.3 upaya pernbinaan Dinas Pendidikan Nasional terhadap Pengembangan KemampuanprofesionalGuru Upaya pembinaan dari Dinas Pendidikan Nasional baik Kabupaten/Kota ataupun propinsi terhadap pengembangankemampuan profesional guru dilakukan secara terus menerus dengan berbagai kegiatan dan penetapan aturan atau standar seperti pembinaan disiplin guru, penetapanguru teladan, mengadakanpelatihan kepala sekolah, guru mata pelajaran dan guru pembimbing. Aturan atau standar yang merupakan pedoman bagi guru, kipala sekolah untuk mengembangkankemampuan profesionalnyadan bagi kepala sekolah dalam melakukanpembinaan,yaitu Standarunjuk kerja minimal atau layananminimal guru yang dikeluarkan Dinas pendidikan Nasionai Propinsi sumatera selatan Standar unluk kerja minimal guru yang dikeluarkan Dinas pendidikan Nasional propinsi Sumatera Selatan (2002.144-146), yang meliputi unjuk keqa minimal guru sebelum/menjelang pembelajaran, pada saat melaksanakan pembelajaran, dan setelah melaksanakanpembelajaran,dengan rincian berikut ini: 1.
Pemahamandan kegiatan persiapanmenjelang pembelajaran: 1.1 Memahami profesi guru sebagaipanggilanhidup sejati; 1.2 Menyadari bahwa sebagaiguru era global handaknyamemiliki ability to be leamer (long life learning) dan bukan hanya berprofesi yang ambivalen. 1.3 Kurang dari seminggu setelahmenerima Kalender Akademik dan Jadwal Pelajaran pada awal tahun pelajaran baru, telah menyelesaikanProgram Tahunan, Program Semester,Analisis Mata pelajaran; 1.4 Kurang dari seminggu setelahmenerima Kalender Akademik dan jadwal Pelajaran, telah menata rapi semua Sdtuan Pembelajaran dan Rencana Pembelajaran yang telah dibuat pada tahun sebelumnyadenganmengelompokberdasarkanurutan yang sesuaidengankelompok semesterganjil dan genap; 1.5 Kurang dari seminggu setelah menerima kalender akademik dan jadwal pelajaran menjelang tahun pelajaran baru dimulai telah mengetik rapi revisi TIK, metode, Pendelatan, dan langkah-langkah pembelajaran yang berubah dari rencana awal,
,un* irrunakan dan dicatat setelah melaksanakan pembelajaran pada tahun pelajaransebelumnya.Kemudian dirangkaikandenganrencanapembelajaran tahun pelajaransebelumnya.Butir 1,2^3telah siap dan menjadi bahan lapo.an kesiapan guru saat rapat dewan guru menjelang tahun pelajaran baru; l.6Minimal sehari sebelum melaksanakanpembelajarantelah mempersiapkan diri, memeriksadan membacaSatuanPem-belajarandan RencanaPembelajarandengan harapan pelaksanaanlangkah-langkah pembelajaran kali ini akan tebih bait< dari pelaksanaan1angkah-langkah pembelajaran sebelumnya ; l.TMinimal sehari sebelum melaksanakanpembelajarantelah mempersiapkan diri, memeriksa dan membaca materi buku teks OafrUutu pelengkap drn *"n"ntukan sequence/urutanpenjelasan beserta tugas yang akan diberikan dan memahami karakteristik materi tersebut; 2. Kegiatan ketika melaksanakanpembelajaran: 2 1 Siap melaksanakan tugas mengajar, membiasakan diri untuk tidak membewa masalahdalam rumah tanggake sekolah; 2.2 Sikap guru bukan hanya simpatik melainkanperlu empatik; 2.3 Selama proses pembelajaran mengupayakan positive rervard, sehingga siswa mampu melakukan self-reward; 2.4 Terampil untuk memulai pembelajaran; 2.5 Terampil dalam memotivasi,menumbuhkanminat siswa dan membina kerja sama; 2.6 Terampil dalam mendisiplinkansiswa; 2-7 Terampil untuk menumbuhkan perasaanbebasdalam diri siswa-sisrvanyadari rasa tegang dan cemas; 2.8 Terampil menjelaskanmateri pembelajaransecarakontekstual, 2.9 Terampil mengajukanpertanyaandasar; 2.10 Terampil mengajukanpertanyaanlanlut; 2.ll Terampil mengatur waktu secaratepat; 2.12 Terampil membacasituasi untuk merubahmetodepembelajaran; 2.13 Terampil membaca situasi untuk merubah pendekatanp*b"luiurun; 2.14 Terampil dalam memberikan bantuan kepada siswa secaraindividual, kelompok, maupun kelas; 2. i5 Terampil dalam membimbing kelompok kecil atau perorangan; 2.16 Terampil rnemberikan variasi dalam gaya mengajar, penggunaan media, dan bahan pengajaran,pola interaksi dan kegiatan siswa; 2.17 Terumpil memberikanpenguatan; 2.18 Terampil memberikan tuga; latihan dan peke{aan rumah, yang telah dipersiapkan sebelumnya menjelang pelaj aran berakhi r; 2-19 Sebelum jam pelajaran berakhir sisrva telah mengetahui hasil dari tugas latihannya; 2-20 Terampil untuk menggunakan kesempatan yang ada setelah memberikan penjelasanuntuk membuat soal objektif minimar sebanyak5 soal; 2 2r rerampil dalam mendia$rosa dan perbaikanketuntasanbelajar; 222 Menaruh minat dan bersimpati terhadapmasalahyang dihadapi siswa;
7.23 Terampil untuk memberikan tugas bagi sisrva, kelas yang belum mencapai ketuntasanbelajar 100%: bila 850,6berarti sisrva yang gagal tersisa l5yo yang akan merrrperkecilnilai hasil belajar ruta-ratasisrva; 2'24 Tetampil dalam menumbuhkan rasa mampu /rasa percaya diri sisrva dalam menyelesaikantugasyang diberikan; 2'25 Terarnpil untuk m9nutup pelajaran yang memberi kesan kepada siswa untuk lebih giat memperdalammateri selainyang diterim:lnyadari guiu. 3.
Kegiatan setelahmelaksanakanpembelajaran; 3' 1 Sesegeramungkin sebelum pulang ke rumah ilrenyempatkan diri untuk membuat soal objektif minimal sebanyakl0 soal, 3'2 Sesegeramungkin sebelumpulang ke rumah menyempatdiri untuk menyelesaikan tugaskoreksi daritugas latihan atau pekerjaanrumah.is*u, 3'3 Sesegeramungkin sebelumpulang ke rumah, menulis revisi rencana pembelajaran yang telah dipergunakan pada hari itu; 3.4 Kurang dari satu minggu telah mengembalikanpekeqaan rumah sisrva, 3'5 Sehabis menyelesaikansatu pokok bahasan,terarnpil untuk mendokumentasikan sisrva yang.mengalami kegagalanatau kemajuan, serta langkah penanggulangan yang perlu diberikan, 3'6 Setelahmengetahuihasil padabutir 5 di atas,selanjutnyamenyempatkan diri untuk melaporkanhasil dokumentasitersebutkepadaguiu pembimUing,wali kelas atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk dite.uskan kepaJa orang tua /wali slswa; 3.7 Menyempatkan diri untuk membaca koran, hasil dari peneliti-an tindakan kelas (PTK) dan mendengarberita dan berdiskusi dengan sesamaguru mata pelajaran lainnya; 3.8 Terampil untuk merrgimbaskan pengetahuan yang dimilikinya kepada guru lainnya; 3.9 Paling lambat seminggu sebelum Buku Laporan Hasil Belalar Siswa di bagikan telah menyerahkandaftar nilai kepadawali kelas; 3.10 Membiasakandiri untuk tidak membarva masalahdi sekolahke rumah. Dengan mempedomani standar kinerja yang perlu dilakukan oleh guru pendidikan ilmu, ilmu sosial serta menguasaikompetensiyang dituntut darinya dihaiapkan masing-masing guru pendidikan ilmu-ilmu sosial akan mampu untuk mengembangkan kompetensl profesionalnya.
4. PENUTTIP Setiap r5aha, apakah usaha jasa ataupun produksi yang ingin menghasilkan hasil yang memuaskan' membutuhkan tenaga-tenagayang kompeten, yang memiliki kemampuan yang dikembangkan secara terus menerus, tidak terlepas dengan usaha grrru pendid^itun Ilmu-llmu sosial, selain dituntut untuk terus mengembangka-nkemamp"uanprofesional yanq diperolehnya dari lembaga pendidikan guru, jugu dibutuhkan upaya-upaya profesional dalam mentranformhsikan kemampuan profesi,onalyang dimilikinya le dalam tindakan mengajar yang nyata dan waktu yung di"u.uhkan untuk keg1atanprofesional
yalg menun]ukkan intensitas rvaktu yang digunakan oleh seseorang guru untuk melaksanakantugas-tugasprofesionalnya.Tuntutanagar guru pendidikan Ilmu-ilmu sosial untuk terus berupaya mengembangkan kemampuan profesionalnya berhubung guru pendidikan ilmu-ilmu sosial merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan 6agi keberhasilanupaya penyelenggaraanpendidikan.
Bahan Rujukan
,
Depdikbud- 1994. PenzbangunanPendidikan dan Kebudayactnmenjelang Era Tinggal Landas. Jakarta. Natawijaya, Rochman. 1993. Profil kemampuan Guru SD. Makalah Seminar Tentans Kompetensi Guru Cisarua. Bogor Depdiknas Propinsi Sumsel. 2002. Standar layanan Minimal Dalam percyelenggaraan SLTP. Palembans.
Catatan: Disampaikanpada Kongres HISPISI K dan seminarnasionalpendidikan Ilmu-ilmu Sosial palembang di tanggal 12 - 13 Juli 2003 *{' Dosen JurusanPendidikan Ilmu SosialFKIp Unsri
ID