JIKA AKU MENJADI KKNM DESA SUMBERMULYA, HAURGEULIS, INDRAMAYU
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJAJARAN JATINANGOR 2016
DAFTAR ISI NPM
Nama Mahasiswa
Fakultas
110110110260 Raditya Cakradikara
Hukum
120210110113 Raden Abdurrahman
Ekonomi & Bisnis
120210130075 Elisabeth S
Ekonomi & Bisnis
140210130001 Reztia Putri Indraneli
MIPA
140310120031 Muhammad Wahyudin
MIPA
150510130185 Muhammad Hafish Z G
Pertanian
150610130099 Bebby Rizky Nurul A
Pertanian
150610130142 Amelia Dwi Utami
Pertanian
170210120079 Muhammad Giffar A
Ilmu Sosial & Ilmu Politik
170210120139 Wibby Andria Candra
Ilmu Sosial & Ilmu Politik
170610130012 Intan Sari
Ilmu Sosial & Ilmu Politik
180210130059 Zakia Nurfitri Aulia
Ilmu Budaya
180210130064 Taofik Nugraha
Ilmu Budaya
180710130020 Nadya Anjanni Jassyr
Ilmu Budaya
210210130001 Astri Nurani
Ilmu Komunikasi
210210130105 Sabisma Robiarsyid
Ilmu Komunikasi
210210130111 Kamal Abdul Halim
Ilmu Komunikasi
240210130104 Fadhillah Alfi Rahma
Teknik Industri Pertanian
260110130015 Gina Andriana
Farmasi
1
Jika Aku Menjadi Pemuda Desa Sumbermulya (Raditya Cakradikara 110110110260) Rata-rata orang kebanyakan pasti langsung terlintas suasana dusun menjurus ke kampung bila mendengar kata desa. Langsung terbayang hanya hamparan sawah luas yang ada disekeliling. Pemukiman bermodel jaman dulu. Atau jalan kerikil yang selalu dipenuhi banyak kehidupan dari mulai lalu lalang manusia sampai segerombolan domba yang sedang digiring. Coba kalian datang ke desa Sumbermulya, salah satu desa yang berada di kecamatan Haurgeulis kabupaten Indramayu. Gambaran akan pemandangan dan suasana desa tadi pasti akan langsung pudar. Desa Sumbermulya adalah desa yang wilayahnya merupakan salah satu jalan besar provinsi. Suasana yang tampak sudah sangat menyerupai "kota" kecil. Toserba-toserba yang biasa kita lihat di perkotaan sudah ada disini juga. Mobil atau motor bukan lagi terlihat aneh atau mewah. Sebenarnya tidak sangat kota suasana desa Sumbermulya ini. Masih ada bayangan tentang persawahan luas dan gerombolan ternak yang sedang digiring di desa ini. Di kecamatan Haurgeulis, desa Sumbermulya merupakan desa yang paling maju. Potensi pertanian di desa ini sangat bagus, tingkat 0ekonomi masyarakat sudah cukup memadai, bahkan pengelolaan struktur desanya pun sudah sangat menunjang. Desa adalah suatu bentuk pemerintahan yang paling sederhana untuk dilakukan pengamatan. Semakin baik kinerja aparatur desa dalam melayani masyarakat semakin masyarakat akan merasa di dukung serta mendapatkan apa yg disebut kemakmuran. Dalam pemerintahan desa juga kita bisa lihat bagaimana peran semua lapisan masyarakat dengan rasa kekeluargaan berusaha memajukan wilayahnya. Peran masyarakat terutama pemuda pemudi sebagai calon penerus dalam pembangunan dan pelaksanaan negara sangatlah vital. Namun pergaulan muda mudi saat ini lah yg malah mengkhawatirnya mimpi pembangunan dan pelaksaan negara yang lebih baik. Bukan hanya di perkotaan masalah pergaulan bebas ini terjadi. Di desa Sumbermulya
2
sendiri hal ini mulai tampak. Hal serupa dikeluhkan oleh ketua karang taruna desa Sumbermulya. Kurangnya pendidikan dasar saat usia dini, dan lingkungan yang buruk mempengaruhi pergaulan serta pembentukan sikap pemuda pemudi ini. Jika saya menjadi pemuda warga desa Sumbermulya ini, jujur saya sangat ingin membantu dalam pendidikan dasar di desa ini. Mendidik anak-anak sesuai dengan porsi dan usianya. Menjalankan metode pengajaran lebih pada anak dengan kebutuhan dan perhatian lebih. Pendidikan ini sejogjanya sangat berpengaruh dalam pola berpikir saat ia menginjak usia remaja. Disamping itu, saya pribadi sangat ingin merangkul dan mengarahkan para remaja muda mudi disini. Mengarahkan dengan banyak mengadakan kegiatan positif. Mengarahkan dengan memberi pandangan mana pergaulan yang dinilai baik dan buruk dimasyarakat. Agak miris rasanya mengetahui di desa Sumbermulya ini penyakit HIV/AIDS sudah mulai menyebar. Secara umum diketahui penyebaran penyakit ini yang paling parah adalah melalui penggunaan jarum suntik ,narkoba, dan seks bebas. Artinya remaja usia ini mulai merasa penasaran akan hal-hal tersebut,lalu mencoba dan berujung pada HIV/AIDS. Oleh karena itu sangat ingin saya untuk memberikan pandangan dan terjun langsung dalam membentuk mental remaja usia dini tersebut. Bukan hanya masalah dengan kesehatan tapi hal ini juga bisa berujung dengan masalah hukum.
3
Jika Aku Menjadi Ketua Pnpm-Mandiri Desa Sumbermulya (Raden Abdurrahman Akbar 120210110113) Desa Sumbermulya merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Desa Sumbemulya mempunyai luas sekitar 750 hektar yang terdiri atas 24 RT, 11 RW dan 5 dusun. Desa ini terletak cukup jauh dengan pusat kabupaten karena harus ditempuh dalam 2 jam perjalanan. Desa Sumbemulya merupakan desa yang masih asri, masih banyak terdapat sawah-sawah yang membentang luas di sepanjang desa ini. Dan tentu saja rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani. Dan hal yang cukup mengesankan di desa ini adalah masih kuatnya aspek agama di kalangan masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya dua masjid yang masih sering didatangi masyarakatnya untuk shalat berjamaah setiap hari dan adanya aktivitas belajar mengaji setiap setelah shalat maghrib sampai isya di masjid tersebut. Selain kondisi alam dan aspek keagamaan, desa ini mempunyai potensi lain di bidang ekonomi, yaitu dengan adanya home industry yang menghasilkan berbagai produk seperti tempe, lele, dan bakso. Namun keberjalanan usaha kecil tersebut belum menunjukkan perkembangan yang cukup meyakinkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sumbermulya, contohnya saja pengusaha tempe. Usaha tempe yang mereka jalankan masih belum dapat dijadikan pegangan. Hal itu dikarenakan oleh beberapa faktor seperti produksi yang masih sedikit, jumlah pegawai yang tak tetap, dan juga modal yang masih belum memadai. Hal ini juga hampir sama berlaku dengan pengusaha bakso dan lele. Di Desa Sumbermulya ini banyak sekali masyarakatnya yang menjadi TKI karena pandangan masyarakat yang menganggap bahwa menjadi TKI lebih menjanjikan kesuksesan. Kebanyakan TKI di desa Sumbermulya ditempatkan di Taiwan, Hongkong, Saudi Arabia, dan beberapa negara lainnya. Fenomena ini cukup memprihatinkan karena setahu saya di desa ini terdapat programprogram pengembangan masyarakat yang bernama Program Nasional Pengembangan Masyarakat – Mandiri (PNPM-MANDIRI) yang diadakan untuk membantu masyarakat
4
desa agar menjadi lebih mandiri dan berkembang dalam aspek kehidupannya. Namun pada kenyataannya program tersebut belum membantu masyarakat untuk mandiri dan berkembang, terkhusus untuk para pengusaha kecil seperti yang telah dijelaskan di atas. Setelah saya telusuri, hal itu terjadi karena banyak faktor seperti kurangnya sosialisasi dari para aparat desa kepada pihak yang terkait, terbukti setelah saya melakukan survei ke beberapa penduduk desa dan mereka mengaku tidak mengetahui program tersebut. Dan hal kedua adalah komunikasi yang kurang baik antara masyarakat dengan aparat desa serta pihak yang terkait dalam menjalankan program ini, terbukti dengan kurang antusiasnya masyarakat dalam menjalankan program ini sehingga program tidak berjalan sesuai rencana. Salah satu alasan yang saya dapat dari pihak panitia pelaksana mengenai hal tersebut adalah masyarakat tidak mau diajak untuk berkembang sehingga program tersebut tidak bisa berjalan dengan semestinya. Menurut saya hal tersebut bukan merupakan sebuah alasan yang logis karena program ini merupakan program untuk mengembangkan masyarakat agar menjadi lebih mandiri. Jika masyarakat tidak mau diajak, maka itu merupakan hal yang wajar karena mereka belum berkembang dan masih belum mandiri, dan karena itulah program ini diadakan. Dan juga dalam menjalankan program ini perlu adanya sebuah sinergi antara masyarakat dengan aparat desa serta pihak panitia pelaksana agar program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dalam esai Jika Aku Menjadi ini, saya akan menjadi seorang ketua PNPM-MANDIRI di Desa Sumbemulya saya akan memperbaiki kesalahan – kesalahan yang ada pada masa sekarang di desa Sumbemulya tersebut. Dan menurut saya hal yang paling penting untuk diperbaiki adalah komunikasi antara aparat desa beserta pihak panitia PNPM dengan masyarakat, karena komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam hal ini menurut saya. Jika tidak ada komunikasi, maka akan timbul pandangan – pandangan negatif dari masyarakat sebagai akibat tidak adanya transparansi dari panitia sehingga masyarakat menganggap pihak panitia PNPM tidak melakukan apa-apa. Sesuai dengan program yang telah dijalankan di desa ini yaitu pengembangan untuk para pengusaha kecil, maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah melakukan pertemuan untuk menggalang aspirasi dari masyarakat untuk bagaimana cara memajukan usaha kecil yang ada di desa ini karena setahu saya program ini diaspirasikan oleh masyarakat,
5
dikerjakan bersama-sama oleh masyarakat, diawasi oleh masyarakat dan juga akan dinikmati oleh masyarakat. Setelah mendapat kesepakatan dengan masyarakat mengenai teknis untuk melaksanakan program, maka saya akan mensosialisasikan program tersebut kepada seluruh masyarakat dan mengajak masyarakat untuk menjalankan program tersebut secara bersama – sama. Tak lupa saya akan mengajak para aparat desa untuk turut serta dalam mensosialisasikan program tersebut agar semua masyarakat tahu dengan pasti mengenai program yang akan dijalankan. Setelah itu saya bersama panitia dan seluruh masyarakat akan menjalankan program ini dengan sebaik – baiknya. Dalam keberjalanan program ini, perlu adanya sinergi antara masyarakat dengan aparat desa dan panitia pelaksana. Dan langkah yang akan saya lakukan adalah memastikan program tersebut berjalan sesuai jadwal, mengontrol pihak – pihak yang terlibat dalam program tersebut untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan dan juga turun langsung ke masyarakat untuk melakukan survei mengenai keberjalanan program ini. Dengan ini diharapkan tidak adanya pandangan negatif ataupun ketidakpercayaan dari masyarakat dan juga pihak panitia pelaksanaan terhadap program ini. Hal terakhir yang perlu saya lakukan adalah memaparkan hasilnya dalam bentuk laporan yang lengkap dan transparan kepada seluruh masyarakat termasuk mengenai keluar masuknya dana yang digunakan dalam program ini. Dengan adanya langkah seperti ini diharapkan para pengusaha kecil seperti pengusaha tempe, lele dan bakso tersebut bisa terbantu dalam hal modal dan usaha mereka dapat berkembang menjadi lebih besar. Selain itu program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh warga desa seperti terserapnya para pekerja sehingga mengurangi pengangguran dan usahausaha kecil dapat berkembang menjadi lebih besar sehingga menjadi salah satu pendapatan terbesar di desa ini. Dengan adanya kemajuan desa ini dari segi ekonomi, maka akan terwujud apa yang diharapkan dari program ini yaitu memberdayakan masyarakat agar lebih berkembang dan menjadi lebih mandiri. Semua yang sudah saya rencanakan di atas tidak akan dapat terwujud tanpa adanya sinergi dari berbagai pihak seperti aparat desa yang juga merupakan sebagai badan
6
pengawas dalam segala program yang ada di desa dan juga dari pihak masyarakat yang bertindak sebagai sasaran program dan juga yang menikmati hasil dari program tersebut. Dengan adanya sinergi dari pihak – pihak tersebut maka barulah apa yang saya harapkan dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal tersebut seperti di atas akan saya lakukan apabila saya menjadi ketua PNPMMANDIRI Desa Sumbemulya. Semoga ketua PNPM-MANDIRI yang sekarang bisa menjalankan amanahnya seperti yang saya harapkan sehingga masyarakat desa ini bisa lebih berkembang dan desa ini menjadi lebih maju.
7
Jika Aku Menjadi Kuwu Desa Sumbermulya (Elisabeth Simanjutak 120210130075) Indramayu, Kecamatan Haurgeulis, Desa Sumbermulya. Disanalah saya mengabdikan diri saya selama sebulan kepada masyarakat. Sungguh banyak pelajaran berharga yang saya terima, dan betapa saya mengucap syukur kepada Tuhan telah menempatkan saya di desa ini. Jujur saja, awalnya hati menolak bahkan beberapa hari tidak merasakan kenyamanan tinggal di desa ini, ditambah lagi dengan tidak adanya satupun teman se-KKN yang saya kenal sebelumnya. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai merasakan banyak hal yang mungkin tidak dapat saya ungkapkan dalam tulisan sederhana ini, namun yang pasti hanya ucapan syukur yang berasal dari hati saya yang paling dalam yang dapat saya utarakan kepada pembaca. Sebulan sudah berlalu, kini tiba saatnya untuk melangkahkan kaki keluar dari desa dan segera kembali ke rutinitas seperti biasanya di Kota Bandung, yaitu berkuliah dan mengabdikan diri di salah satu organisasi di Fakultas saya, yang mana saya dipercayakan sebuah mandat untuk memimpin organisasi tersebut. Selama sebulan disana, saya telah banyak mengenal karakteristik Desa Sumbermulya dimulai dari aspek wilayah, aspek politik, aspek kesehatan, aspek ekonomi, aspek keagamaan, aspek budaya, dan aspek pendidikan. Dalam tulisan ini, saya akan mendeskripsikan secara singkat mengenai aspek ekonomi di Desa Sumbermulya, berhubung Padjadjaran.
karena
saya
adalah
mahasiswi
Ilmu
Ekonomi
di
Universitas
Pada umumnya, jenis sarana sosial ekonomi masyarakat Desa
Sumbermulya berupa usaha perdagangan, terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang berskala kecil sekali. Disamping itu, sarana ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu adalah perusahaan-perusahaan yang ada diluar Desa Sumbermulya seperti di Desa Sidadadi, Desa Mekarjati, dan desa-desa yang lainnya.
8
Adapun yang menjadi primadona atau usaha prioritas di Desa Sumbermulya adalah dari sektor pertanian dan peternakan yang menjadi sektor ekonomi andalan bagi masyarakat Desa Sumbermulya, dimana jumlah Petani dan Peternak hampir 70 % dari Jumlah Penduduk yang ada di Desa Sumbermulya. Mengenai sektor yang lainnya seperti pedagang, warung, toko, waserda yang merupakan sektor lain bagi masyarakat Desa Sumbermulya yang jumlahnya hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk yang ada di Desa Sumbermulya. Pada sektor Keirigasian/Pengairan, untuk tahun 2014 ini hanya terfokus di Dusun Gempol RW 09. Di RW 01 dan RW 05 Kampung Sumbermulya masih bercocok tanam padi sedangkan RW-RW yang lainnya sudah beralih fungsi ke pertanian bentuk lain dikarenakan debit air yang masuk ke daerah pertanian sudah berkurang sedikit demi sedikit, terutama pada apabila musim kemarau telah tiba masyarakat lebih memanfaatkan air tersebut hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, hal ini semakin diperparah oleh penurunan debit air dari gunung karena banyak disuling atau disalurkan kedaerah lain atau perkotaan yang juga memerlukan air tersebut. Pada sektor Koperasi dan UKM, terdapat masalah yaitu, BUMDES di Desa Sumbermulya belum ada, para pelaku usaha kecil perlu suntikan modal, para peternak perlu tambahan bibit ternak terutama ternak sapi dan domba, para pengrajin usaha kecil seperti makanan ringan dan kerajinan kekurangan modal, Usaha Simpan Pinjam masih kurang berjalan dengan lancar karena masih banyak keterikatan keluarga yang diprioritaskan, Kelompok Simpan Pinjam perempuan perlu suntikan modal yang lebih besar, para pelaku usaha konveksi perlu tambahan modal. Jadi, kenapa saya memilih untuk menjadi kuwu? Mungkin karena kesan kurang baik kami, termasuk saya, terhadap Kuwu di desa ini. Ada apa dengan Kuwu di desa ini? Mungkin ini hanya anggapan kami saja atau mungkin juga anggapan masyarakat di desa ini, yang pasti kami kurang merasakan perhatian khusus dari kuwu dalam membantu kami menyelesaikan tugas pengabdian kami selama sebulan di Desa Sumbermulya. Berdasarkan hasil wawancara kami dengan beberapa warga desa, juga memperlihatkan kurangnya dukungan masyarakat terhadapa kuwu di desa mereka sendiri. Selama sebulan
9
di desa ini, kami mendengar banyak keluh kesah dari warga terhadap kinerja kuwu. Salah satunya adalah ketika kami mewawancarai salah seorang petani di sebuah dusun. Ia mengatakan bahwa sebagai warga sekaligus petani Ia merasa kecewa dengan kinerja kuwu. Hal yang membuat Ia kecewa adalah karena tidak semua warga merasakan secara langsung kebijakan dari kuwu atau tidak terjadi pemerataan sosial. Selanjutnya, ketika sebelum terpilih menjadi kuwu, Ia pernah menjanjikan akan memperbaiki pengairan di desa-desa, namun sampai masa jabatannya berakhir pun, janji tesebut tidak kunjung dirasakan oleh mereka. “Janji tinggallah janji, namun kami masih berharap itu segera dilakukan” Ujar si petani. Rasa sedih dan kasihan pun terlintas dalam benak saya, bahkan rasa ini tak kunjung hilang. Namun, saya sangat menyadari tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk desa ini, namun memberikan secercah harapan melalui memberikan motivasi dan bantuan seadanya kepada warga, hanya itu yang saya bisa bagikan sebagai wujud pengabdian saya. Namun, jika saya diperbolehkan untuk mengandai-andai, maka saya akan memilih untuk menjadi Kuwu di desa ini. Mengapa? Karena saya tak mau melihat masyarakat saya menangis karena kecewa, saya tidak mau membiarkan mereka terusterusan berada dalam situasi yang sulit. Menyadari kemampuan dalam bidang ekonomi yang saya dapatkan dari Universitas, sebagai kuwu hal pertama sekali yang akan saya lakukan adalah mengabdikan diri saya untuk memajukan perekonomian di desa saya. Mungkin hal yang bisa saya lakukan adalah dengan melanjutkan berbagai pogram yang belum dicapai oleh kuwu Sebelumnya; Penataan, Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan sarana dan infrastruktur ekonomi, terutama Jalan Desa dan Irigasi Saluran Air, serta sarana agibisnis pertanian dan peternakan; dan mengupayakan berbagai hal yang dapat membangkitkan ekonomi dan daya masyarakat. Tentunya, hal tersebut tidak bisa saya lakukan tanpa bantuan masyarakat desa itu sendiri dan rekan-rekan di pemerintahan. Oleh karena itu, sebagai kuwu saya akan turun langsung ke masyarakat dan melihat permasalahan yang terjadi, dan saya juga akan melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui menanyakan apa yang menjadi keluh kesah mereka, tentunya saya akan rela mengorbankan waktu dan uang saya untuk menyejahterakan masyarakat saya.
10
Salah satu pelajaran dalam sebulan yang saya dapat melalui kegiatan KKNM Unpad ini adalah, sebagai seorang ketua dalam sebuah organisasi kampus, saya belajar untuk mementingkan kesejahteraan anggota dan rela berkorban untuk memajukan organisasi yang saya pimpin, meskipun itu mungkin merugikan saya. Tapi saya akan berusaha sebisa mungkin memberikan kinerja yang terbaik untuk organisasi yang saya pimpin. Finally, special thanks to God for His blessing during 1 month! I’m blessed! Rasa terimakasih dari hati yang paling dalam juga saya berikan untuk temanteman KKN Sumbermulya, betapa saya bersyukur mengenal kalian, terimakasih untuk penerimaannya dan tetaplah berjuang untuk masa depan; terimakasih juga Desa Sumbermulya, sungguh saya banyak mendapatkan pelajaran yang sangat berharga di desa ini, terimakasih kepada semua panitia KKNM Unpad, semoga kegiatan ini semakin baik lagi kedepannya, dan banyak mahasiswa bisa merasakan manfaat dari kegiatan ini. Salam Satu Unpad.
11
Jika Aku Menjadi Warga Desa Sumbermulya (Reztia Putri I 14021013001)
Sumbermulya adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, desa ini terbilang cukup mudah untuk dijangkau karena dilewti oleh jalan utama. Selama satu bulan, kami tinggal di desa ini guna melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk kegiatan KKNM ini. Kami mengikuti aktivitas yang dilakukan oleh warga desa seperti, menanam padi (tandur), apel rutin dikecamatan bersama aparat desa dan aparat kecamatan, mambantu mengajar siswa SD di dusun Cinini dan Sumurwedi II, serta beberapa kegiatan lainnya. Selain kegiatan bersama masyarakat, kami pun melakukan pengamatan dan observasi ke setiap dusun yang ada di desa Sumbermulya ini guna mengetahui keadaan berbagai aspek yang ada dimasyarakat seperti, kesehatan, ekonomi, keagamaan, politik, dan budaya yang berkembang di masyarakat. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi warga desa diantaranya, permasalahan yang dihadapi oleh petani saat musim kemarau panjang karena sawahnya tidak dapat ditanami padi akibat dari tidak adanya pengairan. Petani disini mengandalkan hujan untuk sistem pengairan sawahnya sehingga saat kemarau panjang seperti kejadian tahun kemarin, para petani menjadi tidak bekerja (menganggur) selama berbulan-bulan. Dalam aspek pendidikan pun masih kurang diperhatikan, sebagian warga lebih memilih untuk langsung bekerja dibandingkan melanjutkan pendidikannya. Sebagian warga hanya bersekolah sampai jenjang SMP karena untuk melanjutkan sekolah ke SMA terkendala dengan biaya. Selain permasalahan diatas, saya memfokuskan kepada permasalahan tentang pengelolaan sampah. Karena warga lebih memilih membuang sampahnya ke selokan atau membiarkannya bahkan ada warga yang mambakar sampahnya. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya tempat khusus di desa ini untuk membuang sampah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga. Permasalahn tentang sampah merupakan permasalah yang sederhana jika dibandingkan dengan permasalahan lain yang ada di desa ini. Namun, apabila sampah ini
12
tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan permasalahan yang lebih serius. Untuk itu, dalam menuliskan artikel “Jika Aku Menjadi Warga Desa Sumbermulya” ini, saya ingin menjadi warga yang menginisiasi untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik dan mengajak serta mengajarkan warga tentang cara memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat serta membuat suatu program “Bank Sampah”. Pertama, saya ingin mengajak warga lainnya untuk dapat memisahkan sampah dirumahnya menjadi sampah organik (sampah yang mudah membusuk seperti, sisa makanan, sayuran, dan dedaunan) dan sampah anorganik ( sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, serta botol bekas) untuk ditempatkan dalam wadah yang berbeda. Dengan program bank sampah ini, saya akan memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat kerja bank sampah. Pelaksanaannya adalah warga menyerahkan sampah organiknya ke bank sampah. Kemudian pihak bank sampah akan menglola sampahnya untuk dijadikan suatu kompos. Sampah organik yang dikumpulkan dari warga akan dikubur dalam tanah dan dibiarkan selama kurang lebih dua bulan, hal ini dilakukan untuk proses pembusukan setelah dua bulan, galian tersebut digali dan hasilnya digunakan sebagai kompos. Selanjutanya kompos ini dimasukkan ke suatu karung dan siap untuk dijual. Kompos ini dapat dimanfaatka sebagai pupuk yang bermanfaat untuk tanaman. Begitupun dengan sampah anorganik, sampah ini dikumpulkan juga ke bank sampah, kemudian akan didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai guna. Sehingga barang tersebut dapat dijual dipasaran dan akan mendapatkan pendapatan yang lebih pula. Sampah yang telah diserahkan akan dihargai dengan sejumlah uang oleh pihak bank sampah. Hal ini sebagai timbal balik atas sampah yang dikumpulkan dari warga yang dapat menghasilkan sejumlah uang. Pihak yang bekerja di bank sampah sendiri adalah warga Sumbermulya yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Warga yang bekerja di bank sampah ini akan mendapatkan penghasilan karena sampah yang berhasil dikelola disini dapat menghasilkan uang. Sehingga dengan adanya program bank sampah tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan di desa Sumbermulya ini., setidaknya angka warga yang pengangguran dapat berkurang. Selain menghasilkan manfaat seperti diatas, program bank sampah ini juga
13
dapat mengatasi permasalahan sampah yang ada. Sehingga masalah pencemaran dan polusi akibat pembakaran sampah pun dapat terhindari.
14
Jika Aku Menjadi Petani Desa Sumbermulya (Muhammad Wahyudin
140310120031)
KKNM atau Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa yang dilaksanakan Universitas Padjadjaran merupakan salah satu kesempatan berharga untuk menambah wawasan dan pembelajaran mengenai aspek yang berkenaan langsung dengan masyarakat. Tanggal 5 Januari 2016 adalah hari dimana aku dan kelompok KKNM Unpad 2016 diberangkatkan ke desa Sumbermulya di kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Desa dimana sebagian besar lahannya difungsikan sebagai areal pesawahan. Sekitar hampir satu bulan aku tinggal di desa ini, mencoba berbaur dengan masyarakat dan cuaca Haurgeulis yang amat berbeda dengan Jatinangor sembari mengamati proses yang terjadi selama bermasyarakat. Diantara permasalahan - permasalahan dari berbagai aspek yang dialami oleh desa ini, permasalahan yang disoroti selama beberapa minggu awal melakukan observasi di desa ini ialah permasalahan pada aspek pertanian seperti serangan hama tikus serta pengairan sawah. Yang paling berdampak ialah kekeringan, bahkan dari hasil wawancara ternyata sawah di desa ini setahun terakhir mengalami kekeringan yang hebat, sehingga para petani tak dapat melanjutkan aktivitas bercocok tanam yang secara tidak langsung berdampak pada melesunya perekonomian desa. Hal tersebut merupakan sebuah ironi bagi wilayah yang mendapat julukan “Lumbung Padi”. Jika aku menjadi petani di salah satu dusun di desa ini dan kebetulan memiliki sebidang tanah pribadi untuk bercocok tanam padi, aku akan bergabung dengan kelompok tani yang ada sembari menggiatkan para petani lain untuk aktif dan berkolaborasi di kelompok tani tersebut, karena dengan begitu kemungkinan besar dapat meningkatkan baik itu wawasan bertani antar petani dan juga timbulnya rasa kebersamaan dalam memajukan desa di bidang pertanian. Di samping itu, dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di satu dekade terakhir, aku juga tak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil manfaatnya dengan mengadopsi teknologi pada bidang pertanian. Berbekal pengetahuan tentang instrumentasi dan elektronika
15
selama di bangku kuliah, aku akan menginisiasi program pengembangan sawah berbasis teknologi dalam bidang garapan instrumentasi dan elektronika sebagai solusi untuk beberapa permasalahan yang dihadapi dan juga peningkatan efisiensi serta produktivitas hasil pertanian. Sebagai petani modern, kita harus mengambil manfaat dari sensor, aplikasi mobile dan tablet serta seluruh data bermanfaat yang dihasilkan. Karena dengan begitu dapat menjawab pertanyaan seperti kapan waktu yang tepat untu menanam, bagaimana kondisi sawah, kapan waktu yang tepat untuk memanen, serta perkiraan hasil panen secara
akurat
dibanding
cara
konvensional.
Oleh
karena
itu
aku
akan
mengimplementasikan inovasi IoT atau internet of things dimulai pada sawah yang aku miliki, untuk kemudian sebagai pilot project bagi sawah-sawah yang lain di desa ini. Berikut adalah karakteristik bidang pertanian, yang menurutku akan berpotensi dengan pengadopsian IoT: 1. Optimasi Produk Saat ini, untuk optimasi produk pertanian analisa yang tepat terhadap situasi – situasi tertentu seperti perkiraan cuaca atau lainnya lebih kritikal dibanding perluasan lahan. Untuk menghasilkan keputusan yang tepat aku membutuhkan data real time tentang operasi dan proses produksi. Teknologi wireless, GPS Sistem dan cloud bisa membantuku untuk hal ini. 2. Penanggulangan Hama Menemukan cara penanggulangan hama selain penggunaan pestisida sudah sejak lama menjadi isu dibidang pertanian. Dari sisi komersial pencarian alternatif ini bertujuan untuk menurunkan cost produksi. Namun dari sisi customer, trend penggunaan produk organik juga semakin tinggi. Monitoring jumlah hama menggunakan sensor network bisa menjadi solusi. Apabila sensor mendeteksi jumlah hama pengganggu terlalu tinggi, informasi ini bisa disampaikan pada sistem otomatis pengontrol hama untuk diambil tindakan. Ini bisa menggantikan penggunaan pestisida di beberap kasus.
16
3. Penggunaan Resources Secara Efektif Resources utama pada pertanian adalah air dan unsur hara tanah. Komponen ini harus digunakan secara efisien. Kekurangan air dan unsur hara tanah adalah musuh utama yang bisa menyebabkan gagal panen. Sehingga penggunaannya harus di kelola dan di kontrol secara detil dan tepat. Menggunakan kekuatan internet of things, aku bisa mengukur, dan mendeteksi dari dini kekurangan komponen-kompenen utama dalam pertanian ini. Lalu secara efisien, bisa mengelola penggunaan energi yang digunakan. Semuanya secara real time. 4. Optimasi Operasi Produksi Beberapa
operasi
produksi
pertaniannya
adalah
pemupukan,
penyemprotan hama dan panen. Semua kegiatan ini menggunakan mesin – mesin atau peralatan khusus. Menggunakan internet of things aku bisa mengetahui secara real time posisi peralatan yang dibutuhkan. Dengan adanya data tersebut aku dapat melakukan analisa dan menentukan dengan tepat dimana daerah operasi produksi dengan efisien. Ini akan berdampak pada hasil pertanian di desa. Besar harapan kedepannya, jika aku berhasil merealisasikan langkah tersebut dengan dukungan dari masyarakat terutama pihak-pihak yang berkecimpung di bidang pertanian, aparatur desa, dan investor maupun startup di bidang pertanian, maka akan meningkatkan efektivitas bagi aktivitas pertanian di desa ini sehingga “Lumbung Padi” ini terus dipenuhi dengan hasil padi yang secara kuantitas maupun kualitasnya lebih baik dari sebelumnya dan berdampak positif bagi aspek - aspek yang lain.
17
Jika Aku Menjadi PPL Desa Sumbermulya (Muhammad Hafish Zafran Ghaly 150510130185)
Desa Sumbermulya merupakan salah satu Desa di kecamatan Haurgeulis, kabupaten Indramyu. Desa ini memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan dalam mengembangkan desa Sumbermulya, salah satunya di bidang pertanian. Mayoritas penduduk desa Sumbermulya bergantung terhadap pertanian karena bermatapencahariaan sebagai petani dan petani buruh. Selain itu juga luas lahan pertanian potensial sejauh ini tercatat seluas 565 Ha. Areal sawah yang luas ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian Desa Sumbermulya karena dapat menyerap banyak tenaga kerja dan pergerakan roda ekonomi yang cepat. Namun harapan sepenuhnya belum dapat tercapai karena beberapa permasalahan seputar pertanian yang mengganggu aktivitas pertanian di Desa Sumbermulya. Beberapa permasalahan di Desa Sumbermulya : 1. Kurangnya
ketersediaan
air
dalam
pertanian
akibat
anomali
iklim
menyebabkan gagal panen (puso), dan jadwal tanam mundur 2. Tingkatan serangan OPT yang tinggi akibat pertanian monokultur yang diterapkan di Desa Sumbermulya. 3. Produktivitas kurang maksimal, karena input produksi yang kurang maksimal (ketersediaan air, pupuk, dan serangan hama) Jika saya menjadi seorang Penyuluh Pertanian Lapangan di Desa Sumbermulya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada dengan cara :
1. Mengoptimalkan, dan mengnyinergikan poktan, gapoktan, dan BPP (Badan Penyuluhan Pertanian) Dalam membentuk sistem pertanian yang maju, tidak luput dari kerjasama yang baik antar tiap anggota kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan petani, poktan, gapoktan, serta saling mendukung dan menguatkan antar satu dengan lainnya ketika menghadapi permasalahan dalam suatu kelompok tani akan mudah diselesaikan. Misalkan ada permasalahan mengenai penanggulangan hama, terkadang para petani tidak
18
mendengarkan saran dan masukan dari para penyuluh dalam menanggulangi hama, mereka sudah mempunyai caranya sendiri seperti bergantung hanya pestisida dalam menanggulangi hama akan tetapi cara yang digunakan tidak sesuai dengan teori yang seharusnya dan dapat merusak lingkungan. Dengan dijalin kerjasama dan hubungan yang baik terhadap petani diharapkan arus informasi mengenai penanggulangan HPT, teknik budidaya tanaman, dan teknologi terbaru dalam pertanian tidak hanya berhenti hanya di penyuluh saja akan tetapi bisa di aplikasikan oleh para petani.
2. Pendidikan pertanian ke SD, SMP, SMA Selain melakukan penyuluhan terhadap para petani tentang pertanian, tidak salahnya melakukan pembekalan dini terhadap para pelajar SD, SMP, SMA mengenai dunia pertanian. Pembekalan secara dini ini dimaksud untuk menumbuhkan kesadaran terhadap para penerus bangsa mengenai dunia pertanian dan pentingnya tetap eksinya pertanian. Zaman sekarang ini pertanian hanya di pandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Banyak anak yang bercita-cita ingin jadi dokter, polisi, pengacara tapi tidak menjadi petani. Padahal pertanian tidak serendah dari apa yang mereka pandang, pertanian tetap memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Mengingat juga potensi pertanian disini sangat menjanjikan sekali dilihat dari luasan areal sawah yang masih luas sekitar 565 Ha dan Indramayu merupakan lumbung padi nasional. Apa kata dunia kalo para petani termasuk orangtua mereka tidak ada yang meneruskannya? Siapa yang menanam padi? Bagaimana nasib sawah kedepannya? Mau makan apa kita?
3. Pengendalian OPT dan Teknik Budidaya secara Terpadu Dengan adanya kerjasama yang baik antara penyuluh dengan para petani, diharapkan rekomendasi pengendalian OPT secara Terpadu, penggunaan teknik budidaya secara terpadu dapat mudah diterapkan dan dijalankan oleh para petani sehingga sistem pertanian menganut sistem berkelanjutan yang mementingkan aspek lingkungan.
19
Adapun teknik pengendalian OPT terpadu yaitu : 1. Pengendalian preventif (mencegah serangan OPT) 2. Pengenalian supresif (menekan pertumbuhan OPT) 3. Pengendalian eradikatif (memusnahkan OPT)
Melalui rangkaian kegiatan : 1. Pengendalian secara mekanis 2. Pengendalian secara biologis 3. Pengendalian secara agen hayait /musuh alami 4. Pengendalian secara budidaya tanaman 5. Pengendalian secara kimia
Adapun teknik budidaya terpadu yaitu : 1. Penggunaan benih/bibit unggul dan bersertifikat 2. Pemupukan berimbang 3. Sanitasi lingkungan 4. Rotasi tanaman dengan tanaman palawija 5. Tumpang sari 6. Penggunaan pupuk kompos/kohe dan organik 7. Pengendalian OPT secara terpadu
20
Jika Aku Menjadi Pengusaha Ternak Sapi (Bebby Rizky Nurul A 150610130099)
Sektor ekonomi menjadi salah satu sektor penopang kehidupan suatu masyarakat. Untuk dapat menjadi suatu masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan yang cukup, tingkat ekonomi masyarakat tersebut harus cukup dalam mencukupi kebutuhan primer yang meliputi sandang, pangan, dan papan. Jika berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu kepala dusun di Desa Sumbermulya mengatakan masih rendahnya tingkat kesejahteraan di Desa Sumbermulya. Dilihat dari kegiatan perekonomian masyarakat, sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Mata pencaharian masyarakat sebagian besar yaitu sebagai petani. Di luar musim tanam, masyarakat biasanya mencari sampingan lain untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan salah satu alternative dalam meningkatkan penghasilan. Sebagian besar, warga yang bekerja sebagai TKI kehidupannya cukup sejahtera. Asumsi ini berdasarkan kebutuhan primer yang cukup terpenuhi. Contohnya yaitu kebutuhan papan, yaitu rumah yang lebih bagus dibandingkan rumah-rumah warga lainnya yang bekerja sebagai petani. Jadi, dilihat dari fenomena tersebut, disimpulkan bahwa kegiatan perekonomian lokal belum dapat menjadi mata pencaharian yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara geografis, Indramayu menjadi salah satu kota yang cukup strategis. Jalur utara menjadi salah satu jalur perekonomian, khususnya untuk Pulau Jawa. Cargo-cargo industry melewati jalur utara sebagai akses persebaran logistik. Dilihat dari letak geografis tersebut, dapat dikatakan bahwa Indramau dapat menjadi kota yang cukup strategis dalam pengembangan ekonomi kreatif. Sebagai salah satu kota lumbung padi di Indonesia, pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis pertanian terpadu dapat menjadi alternatif dalam peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat. Meskipun sebagai lumbung padi, penggerakan sektor pertanian lainnya di luar pangan juga harus mulai dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan setelah musim tanam, kegiatan masyarakat berkurang. Selanjutnya hanya menunggu musim panen. Ditengah-tengah menunggu musim panen
21
tersebut, masyarakat yang berprofesi sebagai buruh tani umumnya mencari mata pencaharian lain diantaranya buruh bangunan ataupun pekerjaan lainnya yang dapat dilakukan selama menunggu musim panen. Gagasan penyelesaian permasalahan dalam artikel “Jika Aku Menjadi” ini, saya menggagas sebagai pengusaha agribisnis terpadu. Dalam konsep agribisnis tepadu tersebut didasarkan pada pengembangan ekonomi kreatif dalam bidang pertanian. Dalam suatu kawasan wilayah yang kegiatan pertaniannya berkesinambungan satu sama lainnya. Contoh usaha yang ingin dikembangkan yaitu usaha peternakan sapi. Kawasan peternakan sapi ini dirancang agar dapat menjadi kawasan pertanian terpadu. Peternakan sapi ini diantaranya mencakup kegiatan kembang biak ternak, pemotongan sapi ternak, pengolahan kulit sapi, dan pengolahan kotoran sapi. Di samping dapat menyerap tenaga kerja, diharapkan dapat memberdayakan masyarakat sekitarnya. Pengembangan ekonomi kreatif yang digagas diantaranya dalam pengembangan pengolahan kulit dan kotoran sapi. Pengembangan pengolahan kulit diantaranya dapat diolah menjadi makanan maupun barang jadi. Olahan makanan dari kulit sapi diantaranya kerupuk kulit, sedangkan untuk olahan barang siap pakai diantaranya tas kulit, sepatu kulit maupun barang-barang lainnya berbahan kulit. Lalu untuk olahan kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk kandang maupun sebagai bahan bakar biogas. Rancangan pertanian terpadu yang digagas yaitu dimulai dari pengembang biakan sapi. dari hasil pengembangbiakan hewan ternak tersebut dilanjutkan proses pemotongan sapi yang diambil dagingnya sebagai pemenuhan kebutuhan pangan. Selanjutnya, kulit sapi yang telah dipisahkan dari dagingnya masuk ke bagian pengolahan kulit. Dalam bagian pengolahan kulit ini ada beberapa kegiatan diantaranya kulit diolah menjadi kerupuk kulit dan juga diolah untuk barang-barang berbahan kulit. Setelah itu, pengolahan limbah kotoran sapi agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Di jaman sekarang, penerapan teknologi dalam pemanfaatan limbah kotoran ternak penting dilakukan agar limbah tersebut dapat memberikan manfaat. Kotoran sapi ini dapat diolah menjadi biogas dan juga pupuk kandang. Pupuk kandang yang diolah dari kotoran sapi ini dapat dimanfaatkan untuk pemupukan lahan sawah yang ada di Desa Sumbermulya. Lalu selanjutnya pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan bakar biogas ini dapat
22
dimanfaatkan juga oleh warga sekitar maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan bahan bakar. Dari gagasan penyelesaian tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejaheraan masyarakat Desa Sumbermulya maupun lebih luasnya masyarakat Kecamatan Haurgeulis.
23
Jika Aku Menjadi Ketua Kelompok Wanita Tani “Dewi Sri” (Amelia Dwi Utami 150610130142) Sumbermulya merupakan sebuah desa yang sangat potensial di sektor Pertanian terutama pada jenis tanaman pangan. Kurang lebih 80% dari luas wilayah Desa Sumbermulya dipergunakan sebagai lahan pertanian sawah. Didukung dengan fakta tersebut, hampir seluruh warga Desa Sumbermulya menggantungkan dirinya pada pekerjaan di sektor Pertanian. Diantaranya, sebanyak ±350 warga sumbermulya bermatapencaharian sebagai petani dan sebanyak ±2100 warga bekerja sebagai buruh tani. Jika dilihat dari jumlah penduduk yang diklasifikasikan berdasarkan usia, angka usia produktif (16 - 65 tahun) mendominasi piramida penduduk Desa Sumbermulya yang artinya besarnya jumlah angkatan kerja namun pada kenyataanya ditemui pula bahwa sebanyak ±700 warga tidak memiliki pekerjaan. Sebagian dari warga yang tidak memiliki pekerjaan tersebut adalah wanita atau ibu rumah tangga. Desa Sumbermulya terdiri dari 5 dusun yang masing-masing dusun tersebut memiliki potensi besar pada sektor Pertanian. Namun, masih ditemui juga permasalahanpermasalahan yang menghambat berkembangnya potensi tersebut. Diantaranya adalah permasalahan ketersediaan air untuk sistem irigasi, ketersediaan bibit unggul tahan hama dan penyakit tanaman, pengetahuan SOP pembudidayaan yang baik dan benar, kepemilikan lahan, regenerasi petani, dsb. Komoditas yang dibudidayakan di desa ini yaitu Padi dan beberapa tanaman hortikultura seperti Jagung, Cabai, Sawi, dsb. Meskipun sudah diberi pengarahan untuk menanam PaJaLe (Padi, Jagung, Kedele) dalam rangka memenuhi target swasembada pangan pada tahun 2019 namun hal tersebut sulit diaplikasikan oleh Petani. Menurut mereka, baik dari jenis maupun tekstur tanah yang ada di desa ini tidak cocok untuk ditanami komoditas lain selain padi terutama kedele sehingga mereka cenderung menolaknya. Tapi bukan berarti dalam menanam komoditas padi tidak ditemui hambatan.
24
Contohnya pada tahun 2015 lalu, terjadi gagal panen serempak di Desa Sumbermulya karena kekeringan masal akibat tidak tersedianya air dari sumber air Waduk Cipancuh. Karena permasalahan yang ada sangat kompleks maka untuk dapat memenuhi kebutuhan warga desa itu sendiri sebaiknya setiap ibu rumah tangga yang memiliki pekarangan rumah dapat memanfaatkan lahannya untuk ditanami buah-buahan, sayuran dan tanaman obat. Oleh karena itu, apabila saya adalah Ketua Kelompok Tani Wanita maka saya akan lebih banyak mengumpulkan ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan dan melakukan pencerdasan akan pentingnya pertanian dimulai dari yang sederhana seperti pemanfaatan pekarangan rumahnya. Setelah saya dapat menjangkau anggota-anggota dengan baik, saya akan merutinkan penyuluhan secara berkala mengenai apa saja yang bisa dilakukan oleh Petani Wanita. Saya akan melakukan sosialisasi dengan metode pendekatan – pencerdasan – workshop. Karena sebetulnya tidak menutup kemungkinan bahwa dengan melakukan pemanfatan pekarangan akan menghasilkan keuntungan dengan mengkomersilkan kebun/lahan yang ada tersebut. Contohnya adalah dengan menanam sayuran seperti tomat, buncis, mentimun, dsb. yang produktivitasnya tinggi, penanamannya mudah dan modalnya sedang. Lalu contoh inovasinya adalah dengan menanam sayuran seperti sawi, pakcoy, selada, bawang daun, dsb. dengan metode vertikultur. Metode penanaman seperti ini lebih hemat dalam penggunaan air, tidak membutuhkan banyak ruang dan pemeliharaannya mudah. Jika melakukannya dengan cerdas dan dengan perhitungan usaha tani yang rinci, hasil panennya bisa dijual baik secara segar maupun diolah menjadi suatu produk olahan makanan. Kemudian saya akan membuat Kelompok Tani Wanita ini menjadi KWT berbadan hukum agar mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Saya akan melakukan kerjasama yang baik dengan Balai Penyuluhan Pertanian untuk membantu membina kelompok tani yang ada. Saya juga akan mengajukan program kerja dengan membentuk usaha kecil menengah/ home industry pertanian terpadu dengan membuat sebuah rumah makan yang memiliki kebun sendiri untuk mencukupi kebutuhan bahan bakunya,
25
kemudian memiliki rumah produksi produk olahan dari bahan segar yang dapat dijadikan oleh-oleh khas Desa Sumbermulya yang dikelola oleh KWT “Dewi Sri” itu sendiri. Sehingga ibu-ibu tersebut memiliki pekerjaan dan penghasilan tambahan dibandingkan harus menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) dengan pergi ke luar negeri dan jauh dari keluarga. Saya
akan
melakukan
perubahan-perubahan
kecil
namun
nyata
untuk
memberdayakan kehidupan petani wanita di Desa Sumbermulya hingga tidak ada lagi keluarga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan makannya sendiri.
26
Jika Aku Menjadi (Muhammad Giffar Azhar 170210120079) Kecamatan Haurgeulis, adalah salah satu kecamatan tersibuk di Kabupaten Indramayu, terdiri dari sepuluh desa yaitu Cipancuh, Haurgeulis, Haurkolot, Karangtumaritis, Kertanegara, Mekarjati, Sidadadi, Sukajati, Sumbermulya, dan Wanakaya. Wilayah Haurgeulis sebagian besar adalah daerah persawahan, khususnya di sebelah barat dari kawasan kecamatan Haurgeulis sendiri adalah hamparan sawah yang menbentang hingga ke wilayah perbatasan kawasan Subang. Desa Sumbermulya adalah salah satu desa yang menjadi tujuan penyelenggaraan KKNM pada tahun ini dan menjadi tempat. Desa ini merupakan salah satu sentra terbesar penghasil barang-barang pertanian bersamaan dengan desa Cipancuh dan Kertanegara. Desa Sumbermulya berdiri atas dasar pemekaran dari desa Cipancuh pada tahun 1982. Pemekaran tersebut dilatarbelakangi oleh perkembangan penduduk yang kemudian diikuti permasalahan kependudukan yang semakin kompleks. Desa Sumbermulya adalah salah satu dari empat desa yang dimekarkan menjadi empat, yang lain adalah Desa Mekarjati, Cipancuh, dan Sidadadi. Desa Sumbermulya sendiri memiliki luas sekitar 970 hektare dengan rincian 117,5 Ha pemukiman warga, 564 Ha pesawahan, 17 Ha pekarangan, 5 Ha perkantoran, 1,5 Ha pemakaman, dan sisanya diisi oleh berbagai prasarana umum. Jarak jalan Desa Sumbermulya adalah 42 kilometer dan bersinggungan dengan jalan provinsi sepanjang 3 kilometer. Sementara diukur dari pusat Kabupaten Indramayu, jarak tempuhnya kurang lebih 68 kilometer, dan dari Kabupaten Subang kurang lebih sekitar 52 kilometer. Desa Sumbermulya ini terdiri atas nama blok atau dusun, antara lain Dusun Sumurwedi I, Sumurwedi II, Gempol, Cinini, dan Jatimulya. Sebenarnya Desa Sumbermulya ini bukan tanpa masalah. Transparansi kebijakan masih kurang dijunjung oleh aparatur desa, khususnya Kepala Kuwu yang terlihat kurang memberikan perhatian khusus kepada desa yang beliau kepalai, karena berdasarkan kebijakan-kebijakannya Kepala Kuwu dipandang oleh masyarakat kurang mampu untuk mengakomodasi seluruh lapisan masyarakat. Selain itu juga kesadaran politik serta partisipasi politik masyarakat masih rendah sehingga masyarakat cenderung apatis atau
27
tidak mampu untuk menyuarakan pendapatnya sebagai bagian dari partisipasi politik masyarakat. Beberapa bidang penting juga masih kurang berfungsi secara optimal. Tingkat pendidikan masih rendah karena rata-rata pendidikan tertinggi adalah SMA dan SMK, hanya sedikit yang mampu atau memiliki kesadaran untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi meskipun sudah diadakan program Bidik Misi bagi yang kurang mampu. Angkatan kerja yang banyak tidak mampu ditampung oleh lapangan pekerjaan yang terbatas, sehingga banyak yang menjadi buruh pabrik atau buruh tani di luar kawasan Sumbermulya, atau memutuskan menjadi TKW ke Taiwan dan Hongkong. Kesadaran untuk hidup sehat juga masih minim, misalnya karena tidak adanya Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPS) di kawasan Desa Sumbermulya. Penyakit-penyakit berat seperti DBD masih sering ditemui dan HIV/AIDS juga banyak tersebar dari TKWTKW yang kembali dari negara tempat mereka bekerja. Masih banyak yang harus diselesaikan oleh Kuwu Desa Sumbermulya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tetapi, Desa Sumbermulya juga memiliki potensi-potensi yang dapat digunakan untuk Desa Sumbermulya. Perangkat-perangkat desanya banyak yang sebenarnya memiliki antusiasme tinggi untuk memajukan desanya. Semangat para aparatur desa, di bawah kepemimipinan yang baik dapat dimanfaatkan untuk memajukan Desa Sumbermulya lebih jauh. Potensi yang dapat diangkat di Desa Sumbermulya adalah area pertanian yang luas. Dengan perhatian yang memadai, produksi pangan bisa berkembang lebih jauh. Selain itu penduduk Sumbermulya secara mayoritas berprofesi di bidang pertanian (penduduk berprofesi sebagai peawai negeri sipil (PNS) berjumlah 21 orang, 683 orang wiraswasta, 314 orang pedagang, dan sisanya adalah 1473 orang yang berprofesi sebagai petani), sehingga kemajuan di sektor pertanian akan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga Desa Sumbermulya. Jika saya menjadi Kepala Kuwu (Desa) di Sumbermulya, Transparansi tata pemerintahan akan diberikan kepada masyarakat, sehingga semua urusan tata pemerintahan baik yang berkenaan dengan pelayanan publik maupun pembangunan di daerah harus diumumkan dan diketahui publik. Isi keputusan dan alasan pengambilan kebijakan publik harus dapat diakses oleh publik dapat dinilai efektvitasnya masyarakat Desa Sumbermulya. Demikian
28
pula informasi tentang kegiatan pelaksanaan kebijakan tersebut dan hasil-hasilnya harus terbuka dan dapat diakses publik. Sektor pertanian juga akan diberikan perhatian khusus karena potensinya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sangat besar. Banyak penyuluhan yang harus diberikan pada masyarakat khususnya mengenai kesehatan dan juga partisipasi politik, dan beberapa juga harus sudah mulai diterapkan di tingkat sekolah agar dapat meningkatkan kualitas generasi didik di Desa Sumbermulya. Sebagai salah satu bagian dari wilayah tersibuk di Indramayu, Desa Sumbermulya jika dapat dikelola dengan baik dapat memberikan pengaruh positif yang signifikan, tidak hanya di desanya saja, tetapi juga di tingkat kecamatannya sendiri. Yang diperlukan oleh Sumbermulya adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik lagi, dan Desa Sumbermulya juga perlu kepemimpinan yang lebih mengayomi masyarakatnya dan lebih transparan dalam mencanangkan kebijakankebijakan publik agar masyarakat tidak merasa dirugikan dengan kebijakankebijakannya.
29
Jika Aku Menjadi Pengrajin Tempe (Wibby Andriana C 170210120139) Tidak terasa sudah satu bulan lamanya aku tinggal di Desa Sumber Mulya Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu ini, letaknya yang dekat dengan perbatasan Kabupaten Subang menjadi suatu pengalaman yang menarik bagi saya meskipun letak rumah saya tidak terlalu jauh dari tempat lokasi saya tinggal selama kegiatan KKNM namun tetap saja memberikan pengalaman yang tidak bisa terlupakan. Keadaan Desa Sumber Mulya ini mungkin bisa dikatakan bukanlah suatu desa yang banyak terlintas dibenak orang merupakan desa yang terpencil dari akses jalan manapun sehingga sangat sulit untuk melakukan aktivitas, namun tidak demikian melaikan desa yang bisa dibilang merupakan desa yang maju dan mungkin hampir menyerupai jalanan di kota. Hal itu disebabkan karena akses jalan di Desa Sumber Mulya ini sudah sangat baik dan bahkan juga terdapat fasilitas untuk umum seperti pom bensin, arena futsal, dan juga mini market. Hamparan luas Desa Sumber Mulya ini 80% merupakan wilayah persawahan, dan sementara 20% lainnya merupakan akses jalan serta rumah-rumah warga Desa Sumber Mulya. Memang benar bila orang kebanyakan berkata bahwa desa Sumber Mulya merupakan desa yang luas wilayahnya dipenuhi oleh persawahan, belum lagi Kabupaten Indramayu memang terkenal dengan sektor persawahannya, sebab apabila kita melakukan perjalanan menyusuri wilayah Indramayu sendiri maka sepanjang perjalanan kita akan terus menjumpai area persawahan, jadi wajar saja apabila wilayah Desa Sumber Mulya ini juga banyak terdapat area persawahan. Namun meskipun keadaan wilayan Desa Sumber Mulya dipenuhi oleh wilayah persawahan, bukan berarti seluruh masyarakat Desa Sumber Mulya ini bekerja sebagai petani sawah dan belum lagi tidak semua warga desa memiliki tanah sawah tersebut, hanyalah sekitar 20% penduduk Desa Sumber Mulya yang memiliki lahan sawah tersebut sementara sebagaian besar adalah pekerja sawah atau biasa disebut buruh tani.
30
Namun tidak untuk beberapa orang yang saya jumpai saat pelaksanaan kegiatan KKNM, justru saya mendapati beberapa warga memiliki usaha ekonomi lain seperti pabrik pembuatan bakso, tempat pembuatan tahu, peternakan bebek peking, pembuatan tempe, serta usaha ekonomi lainnya selain bertani disawah. Dalam kegiatan tersebut, saya diajak dalam usaha rumahan yang dilakukan oleh warga Desa Sumber Mulya, dan salah satunya merupakan usaha rumahan pembuat tempe. Tempe merupakan suatu produk olahan yang bahan dasarnya adalah kacang kedelai yang dicampurkan ragi yang kemudian dibiarkan kurang lebih sekitar 4 hari dalam suhu ruangan lembab sampai tumbuh jamur halus berwarna putih. Tempe merupakan produk olahan khas Indonesia yang tidak dapat diremehkan kehadirannya dalam suatu hidangan masakan, rasanya tidak lengkap apabila ingin makan namun tidak tersedia tempe dalam menu yang disediakan. Mungkin kehadiran tempe dalam menu masakan bisa dianggap remeh, na mun bila tidak tersedia maka rasanya akan canggung ketika hendak makan apalagi di warteg maupun warung makan dipinggiran jalan tidak akan lengkap rasanya apabila tidak ada tempe dalam menu yang disediakan. Tempe memang terbilang produk olahan yang paling mudah dicari, karena tentunya disetiap warung bakulan, pedagang sayur keliling, pasar, dan juga super market pasti menyediakan tempe, karena baik masyarakan desa maupun masyarakat kota sangat menggemari tempe sebagai lauk pauk makanan mereka dan belum lagi dengan harganya yang sangat terjangkau sehingga banyak diminati oleh setiap kalangan. Namun dalam proses produksinya, sangatlah memakan banyak tenaga dan biaya untuk setiap kali produksinya dan belum lagi dikerjakan setiap hari. Terkadang proses pembuatan tempe juga tidak berhasil, hal itu dikarenakan jamur halus dalam tempe tidak muncul sehingga butiran biji kedelainya menjadi busuk. Seperti kita ketahui bahwa tempe yang bagus iyalah tempe dengan ada jamur halus berwarna putih, hal tersebut tentunya bergantung pada suhu ruangan sehingga apabila cuaca tidak mendukung dan berubahubah proses pembuatan tempe bisa terganggu dan bahkan bisa memakan waktu lebih lama lagi untuk menjadi tempe.
31
Pada saat itu saya ikut membantu dan mengamati proses pembuatan tempenya, dari mulai mencuci kedelai, memasak kedelai, memotong belah biji kedelai, mencampur ragi dengan biji kedelai, hingga sampai pada tahap membungkus kedelai kedalam prastik bening yang sudah di lubangi sebagai lubang sirkulasi udara untuk tempe. Dalam sehari bisa 60kg sampai dengan 70kg untuk setiap kali produksi tempe kemudia hanya dikerjaakan oleh sepasang suami istri saja di rumah tersebut. Bayangkan saja kita bekerja seharian mengolah kedelai menjadi tempe dalam sehari dan dilakukan terus secara berulang-ulang karena permintaan pasar tidak pernah turun sementara di jual dengan harga yang sangat murah sehingga dapat terjangkau oleh siapapun. Saya rasa hal tersebut tidaklah adil dengan jeripayah membuat tempe dengan proses yang sekian panjang hanya di jual dengan harga yang murah. Bayangkan saja pada peristiwa ketika harga kedelai sedang naik pada saat itu, biaya produksi menjadi berkurang dan konsumen tetap menginginkan harga tempe tetap murah, saya sangat merasa kasian dan prihatin mendengar keluh kesah keluarga ini karena peristiwa tersebut karena penghasilan mereka menjadi turun drastis. Pada saat itu, kami melakukan banyak perbincangan hingga kami mengatakan dan memberikan usulan bagaimana jika tempe yang keluarga ini buat memiliki brand sendiri sehingga orang-orang tau bahwa tempe ini merupakan tempe buatan keluarga ini, karena hal tersebut bisa dijadikan sebagai strategi marketing untuk memberikan banyak keuntungan karena masyarakat yang membeli pastinya akan mengingat hal tersebut. Namun walaupun demikian, keluarga tersebut tetap teguh dengan pendirian mereka diawal mula, yaitu tetap membuat tempe tanpa brand dan juga produksi tempe tersebut sebenarnya juga hasil warisan dari orang tua mereka sebelumnya dan kemudian anaknya yang meneruskan hingga sampai saat sekarang, tanpa rasa lelah ingin berhenti karena disamping memang banyak konsumen yang sangat meminati tempe juga usaha ini sangat menguntungkan karena tempe yang diproduksi selalu habis. Maka saat itu juga aku berpikir jika saya menjadi pengrajin tempe, saya akan berusaha membuat tempe sebaik-baik mungkin dan akan membuat brand sendiri akan tempe yang saya buat sehingga para konsumen mengetahui bahwa tempe yang mereka
32
makan merupakan tempe buatan saya sehingga orang kebanyakan akan mengenal dan mengetahui bahwa itu merupakan tempe hasil produksi saya.
33
Jika Aku Menjadi Pengusaha Sukses (Intan Sari
170610130012)
Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu merupakan desa yang dibentuk pada Tahun 1982. Desa Sumbermulya merupakan hasil pemekaran dari dari Desa Cipancuh. Desa Sumbermulya termasuk salah satu desa di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Terdapat 5 (lima) dusun di Desa Sumbermulya yaitu Dusun Sumurwedi I, Dusun Sumurwedi II, Dusun Cinini, Dusun Gempol, dan Dusun Jatimulya. Desa Sumbermulya merupakan desa yang berada di dataran rendah, dengan ketinggian 21 Dpl (Diatas Permukaan Laut), dimana sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sidadadi Kecamatan Haurgeulis, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cipancuh Kecamatan Haurgeulis, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Salamdarma Kecamatan Anjatan, dan sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wanguk dan Desa Kedungwungu Kecamatan Anjatan. Luas Desa Sumbermulya sendiri yaitu 750 Ha. Dari awal dibentuk, Desa Sumbermulya telah dipimpin oleh empat kepala kuwu yang berbeda hingga sekarang yaitu Hj. Warti Muslimah, SH. Desa Sumbermulya menurut penulis tidak terlalu berada di pelosok atau desa yang sangat jauh dari kehidupan seperti di kota, karena di desa Sumbermulya ini sudah lumayan ramai dan banyak perusahaan retail seperti alfamart, indomaret dan Yomart. Di dekat kecamatan juga terdapat tempat makan bernama pujageulis yang akan jarang dijumpai di desa-desa pada umumnya. Desa Sumbnermulya ini berada dipinggir jalan lalu lintas utama menuju ke berbagai kota atau kabupaten yang ada di Jawa Barat. Mungkin ini salah satu penyebab desa Sumbermulya tidak seperti desa pada umumnya dengan masyarakatnya yang cenderung individualis seperti masyarakat di kota-kota besar. Penduduk di desa Sumbermulya ini mayoritas berprofesi sebagai petani. Karena memang di desa Sumbermulya ini potensi terbesarnya adalah pertanian, dimana banyak terdapat lahan sawah dan perkebunan. Lalu mata pencaharian lain yang banyak di geluti
34
oleh penduduk desa Sumbermulya ini juga banyak yang menjadi buruh bangunan, TKI/TKW, guru dan pengusaha industri kreatif. Pengusaha Industri kreatif lebih banyak dijumpai di dusun 4 yaitu dusun Gempol. Dimana terdapat pengusaha tempe, tahu, baso giling, kerupuk hingga pengusaha ternak sapi, ternak lele dan bebek packing. Pada umumnya para pengusaha tersebut merangkap juga sebagai petani. Selama penulis melaksanakan KKNM di Desa Sumbermulya, penulis beserta kawan-kawan yang lain melakukan observasi terhadap berbagai aspek yaitu aspek wilayah, politik desa, ekonomi, pendidikan, pola hidup sehat, keagamaan, dan budaya masyarakat desa di setiap dusun yang dibagi menjadi 5 kelompok. Dengan lahan pertanian sawah yang luas, seharusnya Desa Sumbermulya dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya terutama untuk beras tetapi yang terjadi adalah masih banyak masyarakat yang kesulitan dalam membeli beras karena harga beras yang sangat mahal. Akibat sulitnya perekonomian yang dialami warga, warga desa Sumbermulya banyak yang memutuskan untuk putus sekolah dasn memilih untuk menjadi TKI/TKW.Desa Sumbermulya sangat kekurangan lapangan pekerjaan bagi warganya sehingga warga hanya mengandalkan dari bekerja sebagai petani atau buruh bangunan.Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan yang tinggi juga sangat kurang, dan pemdidikan bukanlah merupakan prioritas utama penduduk desa Sumbermulya. Bahkan orangtua juga cenderung tidak memberi motivasi dan mendukung untuk putus sekolah , buruknya lagi tidak ada keinginan ynag kuat dari anak-anak untuk mengenyam pendidikan tinggi, kebanyakan dari mereka hanya melanjutkan sampai SMP saja. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh faktor ekonomi warga yang tidak mencukupi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dari segi keagamaan masyarakat desa Sumbermulya terlihat masih taat karena masih banyak yang shalat berjamaah di mesjid dan melakukan pengajian rutin setiap minggunya. Jika musim kemarau tiba biasanya para petani tidak bisa menanam padi dan hanya menunggu musim hujan tiba, menurut wawancara penulis dengan salah satu petani, para
35
petani hanya akan menjual sisa panen untuk menyambung hidup dan tidak ada pekerjaan lain karena memang keahlian mereka hanya bertani. Karena minimnya ekonomi warga di desa Sumbermulya maka seandainya jika penulis diberi kesempatan umtuk menjadi seorang pengusaha, penulis ingin membantu memperbaiki perekonomian warga dengan mendukung dan ikut mengambangkan industri kreatif yang ada. Dan penulis ingin mencoba membuka konveksi di desa Sumbermulya ini, atau membuat industri kerajinan agar dapat membuka banyak lapangan pekerjaan untuk desa Sumbermulya sehingga tingkat ekonomi rendah di desa ini akan berkurang. Penulis melakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga para penduduk yang tidak mempunyai keahlian dan cenderung tidak percaya diri, tidak termotivasi untuk mempunyai keahlian lain, dengan di adakan pelatihan maka penduduk desa Sumbermulya dapat mempunyai keahlian di bidang lain dan dapat melakukan pekerjaan yang lain selain bertani. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan diharapkan desa Sumbermulya dapat berkembang dan perekonomian warganya yang rendah dapat membaik, sehingga dapat berpengaruh juga terhadap tingkat pendidikan di desa Sumbermulya.
36
Jika Aku Menjadi Guru (Zakia Nur Fitri Aulia, 180210130059)
Tak pernah terbayangkan sebelumnya saya bisa sampai di Desa Cinini. Dan selama sebualan ini saya telah menerima berbagai ilmu pengetahuan baru yang sangat berharga bagi saya. Saya tinggal dan hidup di Cinini yang letaknya berada di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Di sini saya juga banyak mendapatkan pengalamanpengalaman yang sebelumnya belum pernah saya alami. Pengalaman yang paling saya ingat adalah ketika pertama kali saya menandur. Saya kira menandur itu pekerjaan yang mudah, ternyata menandur itu tidak seperti yang saya bayangkan yaitu menancap nancapkan bibir padi kedalam tanah. Ada ilmu dalam menandur. Mungkin sekarang saya jadi lebih tahu bagaimana cara menandur yang benar. Ternyata menandur itu ada ilmunya seperti menanapkan bibit dengan cara berjalan mundur dan lain-lain. Dari situ saya merasakan perjuangan para petani yang bekerja demi menghasilkan padi padi yang berkualitas baik. Mungkin sekarang saya jadi lebih sangat tahu proses pembuatan nasi dari awal pembibitan padi sampai proses pemanenan padipadi tersebut. Saya melihat potensi anak-anak sekolah Desa Cinini, yang menurut saya bisa dikatakan sangat tertarik kepada apa yang di ajarkan oleh Mahasiswa/i KKNM unpad di Desa tersebut. Sepertinya apabila pelajaran yang di sampaikan oleh guru kepada murid dengan cara belajar sambil bermain mungkin anak-anak SD akan lebih cepat menyerap pelajaran ketimbang belajar dengan cara monoton. Hal tersebut terbukti ketika kita (para mahasiswa kknm) mulai mengajar di SD. Respon anak-anak yang baik terlihat ketika apa yang kita ajarkan langsung mereka mengerti. Dan apabila mereka tidak mengerti mereka datang kerumah singgah kita untuk menanyakan pelajaran yang belum mereka pahami.; Setelah saya tinjau, anak-anak desa Cinini kebanyakan mempunyai pandangan sekolah hanya menghabiskan uang. Dan anak-anak Desa Cinini juga kurang begitu paham mengenai fungsi dari pendidikan. Berbeda dengan bekerja. Mereka pasti akan langsung menghasilkan uang. Hal tersebut terbukti dari banyaknya anak-anak yang tidak meneruskan jenjang pendidikannya. Mereka lebih memilih bekerja dan menjadi TKW ketimbang melanjutkan pendidikan mereka. Kurangnya sosialisasi dan pengertian betapa
37
pentingnya pendidikan demi
masa depan, mungkin menjadi hal yang paling utama
kenapa mereka lebih memilih jalan tersebut. Mungkin apabila anak-anak diberikan penjelasan tentang betapa pentingnya pendidikan bagi kehidupan di masa depan, meraka sedikit banyaknya memperhitungkan untukj melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Jika saya dapat menjadi guru di SMK dan STM di Cinini, hal pertama yang akan saya perbaiki yaitu dari segi pengertian betapa pentingnya arti pendidikan tinggi untuk kehidupan kita di masa depan. Saya akan menjelaskan bagaimana pendidikan itu bisa menghidupi dan bisa meningkatkan derajat kita. Mungkin apabila mereka dibekali dan diterangkan apa itu pendidikan dan apa guna pendidikan untuk kehidupan dimasa kelak, mereka bakal lebih mempertiumbangkan untuk memilih meneruskan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Dan saya juga akan selalu memotivasi mereka untuk lebih semangat dan lebih tekun dalam belajar. Dari hal tersebut, mungkin saya akan sedikit membantu pada perkembangan mental anak yang akan berpengaruh pada kehidupan mereka, dan saya juga berharap apa yang saya lakukan dapat menjadikan anak anak khusunya yang sudah SMK atau STM, mempertimbangkan lagi untuk tidak langsung terjerumus kedalam dunia kerja. Dan mereka juga tahu pendidikan itu sangat sangat berpengaruh untuk apa yang akan mereka dapatkan (upah). Semakin tinggi pendidikan yang kita tempuh, maka akan semakin tinggi juga uang yang akan kita dapatkan. Ada sebuah pribahasa “berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian”. Mungkin menurut saya pribahasa ini sangat cocok digunakan untuk menggambarkan perjuangan hidup menuju kesuksesan. Semoga anak-anak desa Cinini ini, menjadi anak-anak yang sukses, dan menjadi anak-anak yang mengerti kepada arti dari sebuah pendidikan. Mungkin beberapa taun kedepan apabila hal itu terjadi, saya akan sangat merasa bahagia dan akan merasa sukses memotivasi dan mengarahkan anakanak, agar mereka memprioritaskan pendidikan.
38
Jika Aku Menjadi Budayawan di Desa Sumbermulya (Taofik Nugraha, 180210130064) KKNM atau Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa merupakan salahsatu program kuliah lapangan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun oleh Universitas Padjadjaran. Hal ini mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, & Pengabdian. Semua poin tersebut ada dalam kegiatan KKNM itu sendiri. Pendidikan : Dalam KKNM ini mahasiswa dituntut untuk belajar dari masyarakat, bagaimana cara hidup bermasyarakat. Hal ini sangat penting sekali, mengingat setelah lulus nanti tantangan mahasiswa di masyarakat sangat berat sekali. Oleh karena itu, dengan adanya KKNM ini mahasiswa setidaknya bisa mempersiapkan diri akan tantangan-tantangan yang akan dihadapinya di masyarakat nanti. Penelitian : Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk bisa terjun langsung ke lapangan, mencari tahu apa-apa yang menjadi problematika di masyarakat serta mencari solusi yang terbaik untuk memecahkan problematika tersebut. Sehingga dari hasil penelitian tadi, mahasiswa dapat menyimpulkannya. Dan tak heran apabila setelah lulus nantinya, mahasiswa sudah terbiasa dalam menghadapi hal seperti itu di masyarakat nanti. Pengabdian : Dan satu lagi tentunya, mahasiswa harus menjadi Insan Abdi Masyarakat. Sebagaimana disampaikan oleh Rektor kita Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr,
pada pertemuan mahasiswa yang membahas tema “Organisasi
Kemahasiswaan dalam Statuta dan Organisasi Tata Kerja Pengelola (OTKP) Universitas Padjadjaran” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Jumat (15/01) bulan lalu. Menurutnya, aktivitas mahasiswa tidak seharusnya hanya memberi manfaat bagi kalangan mahasiswa saja, namun juga harus mampu memberikan efek yang baik kepada masyarakat. Apalagi, insan perguruan tinggi kerap menjadi harapan masyarakat karena tidak banyak masyarakat yang memiliki kesempatan menjadi insan perguruan tinggi. Dan pada kesempatan kali ini, saya Taofik Nugraha dari program studi Sastra Sunda, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran, bisa melaksanakan program
39
KKNM tersebut. Alhamdulillah saya bisa melaksanakannya di salahsatu desa yang memang tidak sesuai dengan ekspektasi saya, yaitu Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Desa merupakan desa yang dibentuk pada Tahun 1982 yang merupakan salahsatu desa asal Desa Cipancuh dimekarkan menjadi 4 Desa, yaitu : 1. Desa Cipancuh 2. Desa Mekarjati 3. Desa Sidadadi 4. Desa Sumbermulya Sebelum Nama Desa Sumbermulya, para tokoh masyarakat membentuk musyawarah desa di SDN Sumurwedi II yang dihadiri oleh Camat Haurgeulis Bapak. Syahrirudin, BA. Mengusulkan nama-nama desa diantaranya; Mekarmulya, Sumbermulya, Sumurwedi, Sumberjaya. Diantara nama-nama tersebut yang disepakati adalah SUMBERMULYA yang diusulkan oleh Bpk. Da’im (Mantan Bekel Sumurwedi II). Pada saat itu lah Desa Sumbermulya terbentuk dan dikukuhkan dalam pengertian SUMBER adalah Pusat, MULYA adalah Kejayaan/ Kemulyaan. Jadi Sumbermulya adalah harapan dari seluruh masyarakat desa Sumbermulya sebagai desa yang menjadi sumber kemulyaan atau kejayaan. Luas desa ini mencapai -+ 800 ha yang diliputi dengan 500ha lahan pertanian dan 300ha lahan pemukiman. Letak desa ini sangat strategis, yaitu berada di jalan utama Haurgeulis-Pantura. Jadi, jangan heran apabila desa ini sudah terbilang “kota”. Karena terlihat di sepanjang jalan desa Sumbermulya berjejer ruko-ruko, mini market, dan lain sebagainya. Dan akses transportasi di desa ini pun sangat mudah. Namun, dari segi aspek kebudayaan, desa ini tergolong sangat memprihatinkan. Dari data yang saya dapatkan dari RPJMDesa Sumbermulya, terdapat beberapa kesenian, diantaranya : Data kelompok Budaya dan Kesenian Di Desa Sumbermulya Tahun 2014 No 1
Jenis Kelompok Kesenian Yang Ada Seni Calung
Jumlah Group 1
Status Aktif
40
2
Organ Tunggal
1
Aktif
3
Singa Depok
1
Aktif
4
Jaipongan
1
Aktif
5
Pencak Silat
-
Pasif
6
Kliningan / reban
1
Aktif
7
Qasidah
5
Aktif
8
Upacara Adat
1
Aktif
Sumber : Data Desa Sumbermulya Namun, setelah banyak melakukan wawancara dan observasi lapangan, didapati hanya grup Qasidah saja yang masih bertahan sampai sekarang, Itupun hanya beberapa kelompok saja. Padahal kebudayaan yang ada di Desa Sumbermulya merupakan modal dasar pembangunan yang melandasi pembangunan desa, warisan budaya yang bernilai luhur merupakan dasar dalam rangka pengembangan pariwisata budaya yang dijiwai oleh mayoritas keluhuran Nilai Agama Islam. Hal ini bisa menjadi nilai tambah desa Sumbermulya di sektor pariwisata budaya. Apalagi dengan mayoritas masyarakat sebagai petani dengan di backing dengan adanya tradisi Mapag Sri, Sedekah Bumi, dan lain sebagainya. Itu bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu yang berkunjung ke desa Sumbermulya ini. Saya sebagai seorang mahasiswa yang menjadi agen perubahan, ingin sekali membawa perubahan desa Sumbermulya ke arah yang lebih baik. Mungkin, apabila saya menjadi seorang budayawan yang ada di desa Sumbermulya, ada beberapa hal yang akan saya lakukan untuk upaya pelestarian budaya leluhur kita. Saya akan berusaha untuk mengajarkan anak-anak kesenian tradisional, bermain alat musik tradional, dan yang paling penting adalah memberikan pengertian dan penjelasan kepada anak-anak akan pentingnya melestarikan budaya sendiri. Atau jika saya memiliki keterbatasan untuk melatih, saya akan menjadi fasilitator, seperti menyediakan tempat atau padepokan untuk belajar menari, teater atau sandiwara, menyanyi dan bermain musik, sementara untuk pelatihnya akan saya ambil dari para ahli-ahli atau tokoh sebelumnya yang masih sehat. Ilmu yang mereka miliki harus segera diamalkan pada generasi muda sebelum akhirnya terlambat diturunkan dan akhirnya lenyap hanya menyisakan sejarah.
41
Selain daripada itu, saya juga akan bekerjasama dengan aparatur desa Sumbermulya dalam upaya pelestarian tersebut. Juga bekerja sama denga Karang Taruna yang ada di desa Sumbermulya, sehingga dapat menjaring pemuda-pemuda supaya tidak terbawa dalam hal-hal yang tidak baik. Dengan kerjasama tersebut, diharapkan bisa membangun pemuda-pemudi desa Sumbermulya yang aktif dan produktif. Sehingga tercipta desa Sumbermulya yang cinta budaya desanya.
42
Jika Aku Menjadi Kepala Desa Sumbermulya (Nadya Anjani Jassyr 180710130020) Essay yang bertemakan “Jika Aku Menjadi” ini bertujuan untuk meningkatkan pengembangan diri para peserta KKNM Integratif UNPAD 2016 . Sehingga kami menjadi lebih termotivasi untuk menjadi insan abdi masyarakat setelah kami menjadi lulusan Universitas Padjadjaran kelak. Dalam essay ini kita dituntut untuk mengeluarkan buah pikiran, dan mengemukakan pendapat selama kami melakukan observasi desa Sumbermulya ini. Semoga essay ini membawa manfaat bagi semuanya. Dalam essay ini saya memposisikan diri untuk menjadi Kepala Desa Sumbermulya. Saya akan memulai dari hal yang sangat mendasar. Seperti langsung turun ke lapangan, melihat, mengamati, membaur bersama masyarakat. Melakuakn observasi ke masingmasing dusun bersama seluruh jajaran perangkat desa Sumbermulya. Sehingga akan lebih memahami permasalahan yang menghinggapi masyarakat desa Sumbermulya. Misalnya saya mengambil contoh kasus dari berbagai aspek; seperti aspek perekonomian, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, politik, dan keagamaan; Aspek Perekonomian Mengadakan pelatihan dan penyuluhan tentang kewirausahaan. Bisa melalui wadah untuk menampung SDM (Sumber Daya Manusia) dari masyarakat. Seperti mengalakan KUD, PKK, UKM, dan lain lain. Dikarenakan minimnya lapangan pekerjaan di desa sumbermulya. Memang benar adanya hamper seluruh masyarakat desa sumbermulya menggantungkan mata pencaharian di sector pertanian, namun hal inni masih belum bisa mencukupi pendapatan permasing masing masyarakat desa sumbermulya ini. Aspek Pendidikan Dalam sektor pendidikan dinilai masih kurang memamadai dari segi sarana, prasarana, dan tenaga pengajar di sekolah-sekolah yang ada di desa Sumbermulya ini. Maka dari itu saya sangat berharap dapat meninggkatkan kualitas pendidikan di desa sumbermulya,
43
baik tingkat TK (Taman Kanak-kanak), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD (Sekolah Dasar), MI (Madrasah Ibtidaiyah), SMP (Sekolah Menengah Pertama), MTs (Madrasah Tsanawiyah), SMA (Sekolah Menengah Akhir), MA (Madrasah Aliyah). Selaku kepala desa pun mempunyai tanggung jawab akan hal ini. Bersama dinas pendidikan setempat dan jajaran perangkat desa yang dititipkan amanat oleh masyarakat untuk mewujudkan cita-cita untuk memajukan dan mencetak generasi cerdas, dan dimulai dari anak-anak usia sekolah di desa Sumbermulya ini., Aspek Kesehatan Aspek ini merupakan hal yang paling penting yang harus diperhatikan, terutama pada pola hidup sehat yang belum diterapkan dengan baik dan benar oleh masyarakat desa Sumbermulya. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan tentang kesehatan yang jarang diberikan. Lalu pelayanan kesehatan di desa Sumbermulya ini dinilai masih kurang. Dari segi kualitas dan kuantitas. Instansi kesehatan yang ada di desa Sumbermulya ini hanya tersedia beberapa posyandu. Sehingga jika ada masyarakat desa Sumbermulya yang membutuhkan perawatan kesehatan terpaksa harus berobat ke puskesmas yang terletak di desa tetangga. Jikalau saya menjadi kepala desa Sumbermulya ini saya berencana akan menjalin kerja sama yang baik dengan dinas kesehatan untuk mendukung program menyehatkan masyarakat desa Sumbermulya. Aspek Politik Berdasarkan hasil observasi yang kami himpun selama sebulan melalui wawancara dengan kepala dusun dan warga sekitar, kami dapat menyipulkan bahwa masyarakat Desa Sumbermulya ini kurang memilki rasa kepedulian terhadap pemerintah desa, sehingga membuat program kerja pemerintah tidak terealisasikan dengan baik karena tidak ada dukungan dari masyarakat desa yang mencukupi. Karena itulah permasalahan ini menjadi tolak ukur saya untuk menjadi kepala desa di Desa Sumbermulya. Saya termotivasi untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat melalui tatap muka secara langsung di lapangan bersama masyarakt desa yang biasa disebut dengan “blusukan”. Sehingga masyarakat dapat merasakan langsung kepedulian pemerintah desa dengan menampung aspirasi-aspirasi yang dikemukakan oleh masyarakat desa.
44
Aspek Kebudayaan Seiring waktu berjalan kebudayaan gotong royong yang biasanya menjadi hal lazim di pedesaan dinilai sudah mulai terkikis. Masyarakat menjadi lebih individualis kurangnya rasa kepedulian antar masyarakat. Hal ini terjadi karena banyaknya pendatang baru dan masyarakat desa yang lebih memilih merantau, bbekerja di perkotaan ataupun di luar negeri. Mereka menempatkan harta, kekayaan dan status social menjadi prioritas utama. Upaya untuk mengembalikan nilai-nilai kebudayaan yang luntur ini untuk itu pentingnya diadakan acara dan kegiatan yang melibatkan langsung masyarakat desa, misalnya mengadakan peringatan hari penting, kerja bakti, pertandingan antar dusun, siskamling, kegiatan keagamaan. Diharapkan dapat mempererat tali silaturahim antar masyarakat.
Aspek keagamaan Dari sektor keagamaan di Desa Sumbermulya dapat dikatakan toleransi beragama sudah berjalan dengan baik. Fasilitas, sarana dan prasarana sudah terpenuhi, jamaah yang ingin beribadah pun dapat beribadah dengan nyaman dan aman. Sudah dipastikan disetiap dusun terdapat rumah ibadah. Pembangunan rumah ibadah terus berkembang dengan pesat. Kegiatan beribadah seperti pengajian yang rutin dilaksanakan dapat menyatukan masyarakat dalam jalinan hubungan yang harmonis. Tetapi tetap saja sarana dan prasarana yang sudah ada harus selalu dijaga dan dirawat. Ini semua adalah tugas bagi masyarakat dan pemerintah Desa Sumbermulya bersama-sama.
45
Jika Aku Menjadi Warga Desa Sumbermulya (Astri Nurani 210210130001)
Sumbermulya adalah salah satu desa di kecamatan Haur geulis, kec. Indramayu. Desa Sumbermulya merupakan desa yang mayoritas penduduknya sebagai petani karena Desa sumbermulya memiliki lahan sawah yang luas adapun selain buruh tani sebagian masyarakat di Desa Sumbermulya banyak pengrajin bata, pembuat baso, tempe dan sebagai pembuat oncom. Selain itu banyak juga para TKW hampir 40% dari warga desa Sumbermulya alasan mereka karena di desa sumbermulya tidak ada lagi lowongan pekerjaan apalagi di tahun 2015 banyak warga yang pengangguran karena lahan kering dan merekapun gagal panen. Itu merupakan salah satu faktor utama yang menjadi alesan warga desa sumbermulya sampai menjadi TKW maupun TKI. Muncullah permasalahan di antaranya banyak anak yang kehilangan orang tuanya mereka hanya tinggal bersama kaka ataupun neneknya, dari situ anak secara tidak lngsung kurang perhatian sehingga motifasi belajar anakpun menurun jadi pada intinya pendidikan di desa Sumbermulya tidak menjadi mayoritas utama karena di lihat dari data pun yang melanjutan kejenjang pendidikan sarjana itu bisa di hitung pake jari rata-rata hanya sampai smp saja. Selain dari kurangnya faktor motivasi di wilayah Desa sumbermulya tidak adanya fasilitas untuk menunjang belajar anak seperti taman bacaan perpustakaan umum. Adapun perpustakaan di desa itu hanya beberapa buku dan tidak ada pengelolaan ataupun promosi perpustakaan itu sendiri jadi sampai sekarang perpustakaan mini yang terletak di kantor Desa itu masih terlihat utuh. Maka dari itu jika aku menjadi warga desa Sumbermulya saya ingin mengaplikasikan keilmun saya sebagai mahasiswa fakultas Komunikasi. Pertama saya akan memotivasi anak tentang pentingnya membaca, kedua saya ingin memperbaiki cara komunikasi warga antara guru sama orang tua murid dan kuwu bersama warganya karena dengan komunikasi yang baik semua masalah baik itu dari bidang pendidikan, ekonomi ataupun politik bisa dengan mudah dan cepat di selesaikan. Masyarakat tidak lagi kekurangan informasi karena dengan kita menjalankan komunikasi dengan baik informasi
46
bisa di sampaikan secara serentak dan cepat jadi kalau misal ada informasi apapun dari pemerintah masyarakat bisa lebih mudah mengetahui. Alasan kenapa harus memberbaiki sistem komunikasi karena Komunikasi di Desa ini sangat tidak baik, sebagai contoh saja informasi yang seharusnya diterima warga dari aparat desa jarang tersampaikan dengan baik. Komunikasi yang kurang baik ini dapat menghambat program kerja dari desa tersebut dikarenakan informasi yang harusnya disampaikan tidak tersampaikan dengan baik. Maka dari itu jika aku menjadi warga Desa Sumbermulya akan terus membenahi sistem komunikasi ini, saya akan memberikan saran kepada aparat Desa untuk membenahi sistem komunikasi yang kurang baik ini. Hal yang pertama dapat dilakukan adalah memberikan informasi kepada kuwu, bahwa menciptakan sistem komunikasi yang baik dan benar adalah sangat pentng. Dengan memberikan informasi kepada kuwu tentang informasi manajemen komunikasi yang baik, diharapkan kuwu dapat menyampaikan ke aparat desa lainnya agar tercipta sistem atau manajemen komunikasi yang baik sehingga apabila ada informasi yang harus disampaikan kepada warga dapat tersampaikan dengan baik dan dapat mempermudah perangkat desa dalam melaksanakan program-program kerja lainnya.
47
Jika aku menjadi Kadus (Kepala Dusun) (Sabisma Robiarsyid 210210130105) Desa Sumbermulya, sebuah desa yang berada di kecamatan Haurgeulis, Indramayu. Seperti 4 desa lainnya yang berada di Kecamatan Haurgeulis, Desa Sumbermulya sebagian besar kehidupan masyarakatnya bertumpu pada ladang sawah yang terbentang luas. Bertani merupakan salah satu profesi terbanyak yang digeluti masyarakat Sumbermulya setelah menjadi TKI ataupun berdagang. Jika kalian pergi ke desa ini, desa ini tidak akan sama dengan apa yang ada di benak kalian jika mendengar kata “desa”. Kecamatan haurgeulis
serta desa
Sumbermulya bisa dibilang sudah cukup maju dibidang pembangunan infrastruktur tepatnya pembangunan jalan. Belum lama sebuah jalanan beraspal dibuat oleh pemerintah daerah menghubungkan desa - desa yang berada di Kecamatan Haurgeulis. Sehingga memudahkan akses jalan bagi masyarakat Sumbermulya maupun para pengendara yang hanya sekedar lewat ataupun singgah. Desa Sumbermulya memiliki perangkat desa inti yang disebut dengan Kuwu (Kepala Desa), Sekretaris Desa, Lurah, Lebe, Raksa Bumi, Kepala Dusun, Ketua Rukun Warga Dan Ketua Rukun Warga. Masing-masing jabatan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu perangkat desa Sumbermulya, Kepala Dusun merupakan jabatan dimana seseorang bertugas untuk menampung aspirasi masyarakat secara langsung ataupun dari ketua Rukun Warga (RW) maupun ketua Rukun Tetangga (RT) terlebih dahulu. Desa Sumbermulya di bagi menjasi 5 dusun, dan setiap dusunnya dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Kepala Dusun merupakan seseorang yang begitu dekat dengan masyrakat dan juga kepemerintahan. Sedangkan seorang Kuwu tidak akan bisa sebegitu dekat dengan warganya dibandingkan dengan seorang Kepala Dusun. Itu lah yang menyebabkan seorang Kepala Dusun memilki peran penting dalam menjembatani seluruh aspirasi warganya dan juga menyampaikan program serta kebijakan yang di buat
48
pemerintah agar dapat terlaksana. Karena tanpa dukungan warganya seluruh kebijakan maupun program pemerintah tidak akan berjalan dengan baik. Maka dari itu jabatan seorang Kepala Dusun menarik perhatian saya. Jika saya menjadi Kepala Dusun, hal pertama yang saya akan lakukan adalah bagaimana merubah sedikit cara pandang masyrakat Sumbermulya dalam melihat pendidikan. Bagaimana merubah cara pandang mereka bahwa sebuah ilmu pengetahuan itu sesuatu yang pantas dicari walaupun membutuhkan pengorbanan. Karena menurut hasil observasi kami selama satu bulan ini, masyarakat Sumbermulya masih belum menempatkan pendidikan pada urutan prioritas utama mereka. Dari hasil observasi kami, masyarakat Sumbermulya lebih mementingkan bekerja dan mendapatkan uang tanpa mempedulikan pendidikan mereka. Karena bisa dilihat dari minimnya support orang tua siswa kepada anaknya dalam masalah pendidikan. Sekolah hingga tamat SMP hanya dijadikan formalitas semata hingga sang anak siap untuk mencari uang dengan bermodalkan ijazah SMP. Tak sedikit warga Desa Sumbermulya yang mencari kerja hingga ke luar negeri menjadi TKI. Karena mereka akan kalah bersaing dengan para pendatang yang lebih well educated dan lapangan kerja yang minim. Mungkin jika membuat mereka mengejar pendidikan setinggi mungkin adalah langkah yang sulit dan memerlukan waktu yang panjang. Cara yang paling realistis adalah bagaimana menstimulus masyarakat Desa Sumbermulya agar dapat menjadi masyarakat yang melek informasi. Masyarakat yang mandiri dalam memecahkan permasalahan yang dapat mereka atasi sendiri dengan bantuan sebuah informasi. Hal ini juga berkaitan erat dengan literasi informasi, yaitu kemampuan sesorang dalam memenuhi kebutuhan akan informasi. Konsep “literasi informasi” diperkenalkan pertama kali oleh Paul Zurkowski, presiden information industry association dalam proposalnya yang ditujukan pada Natioanal Commision on Libraries and Information Science (NCIS) di Amerika Serikat pada 1974. Proposal tersebut merekomendasikan tentang dimulainya sebuah program
49
nasional untuk pencapaian masyarakat yang melek informasi pada masa yang akan datang yang telah diprediksikan. Menurut Zurkowski, “masyarakat yang mampu dan terampil dalam menggunakan sumber informasi dalam bidang pekerjaan mereka dapat dikatakan sebagai masyarakat yang melek informasi. Mereka telah mempelajari dengan terampil bagaimana caranya menggunakan sejumlah alat informasi untuk memecahkan masalah mereka”. Dua tahun kemudian Burchinal mengemukakan satu definisi yang lebih kompleks, “Untuk menjadi orang yang melek informasi dibutuhkan penguasaan sejumlah keterampilan baru, antara lain kemampuan untuk menempatkan dan menggunakan informasi untuk keperluan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara lebih efektif”. Untuk mewujudkan hal diatas modal pertama yang harus dimiliki adalah melek aksara. Membaca dan menulis adalah modal penting yang harus kita miliki karena sebagian besar informasi ataupun ilmu terdapat dalam sebuah tulisan. Tulisan - tulisan yang dibuat oleh orang - orang yang berilmu yang memiliki tujuan untuk disebarluaskan kepada orang banyak. Dan juga informasi hampir sebagian besar berbentuk tulisan, jadi membaca adalah modal yang penting. Dan saya yakin untuk lulusan SMP membaca sudah menjadi kemampuan yang telah mereka kuasai. Sisanya kita hanya tinggal mengajarkan mereka bagaimana selanjutnya dalam mencari, mengolah dan menggunakan informasi secara efektif. Bisa kita lakukan dengan mengadakan sebuah workshop ataupun pelatihan yang berkelanjutan. Dan juga di dukung dengan
pembangunan
sebuah
perpustakaan.
Mengapa
perpustakaan?
Karena
perpustakaan adalah lembaga informasi yang mampu memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya. Selain dampak positif dari masyarakat yang melek informasi yang mandiri dalam memecahkan masalah dan menggunakan informasi, dampak positif yang juga tak kalah penting adalah masyarakat yang telah melek informasi cenderung lebih kritis. Sehingga dengan begitu masyarakat tidak hanya peduli dengan program maupun kebijakan desa tetapi ikut mengkritisinya juga. Dan juga seluruh aspirasi yang akan saya tampung nanti
50
akan lebih membangun dan layak untuk diperjuangkan karena melalui proses pemikiran yang kritis.
51
Jika Aku Menjadi Kepala Sekolah Dasar Desa Cinini (Kamal Abdul Halim 210210130111) Jika Aku Menjadi ini adalah tugas yang diberikan dari program matakuliah KKNM (Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa) Unpad. Matakuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu menghadapi kehidupan yang nyata di masyarakat dan bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan. Penugasan yang diberikan kepada penulis dari matakuliah kknm ini berlokasi di Desa Sumbermulya yang terletak di kecamatan Haurgeulis, kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Desa Sumbemulya sendiri adalah desa yang masih banyak terdapat sawah yang membentang luas di sepanjang desa. Rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani, dan di desa ini aspek agamanya masih kuat di kalangan
masyarakat.
Tugas
“Jika
Aku
Menjadi”
ini
mengajak
mahasiswa
membayangkan untuk menjadi bagian dari masyarakat. Dalam tugas ini saya akan memposisikan diri saya dengan menjadi seorang “Kepala Sekolah Dasar Desa Cinini”. Sekolah dasar cinini sendiri terdapat di desa sumbermulya, dusun cinini dan terletak di pinggir jalan Utama desa sumbermulya. Langkah pertama yang saya ambil dalam memposisikan diri menjadi kepala sekolah dasar adalah dengan mengajak pihak yang terkait sekolah dasar untuk sadar akan pentingnya pendidikan dan menonjolkan hal tersebut untuk terus memotivasi pihak guru, murid dan orang tua murid. Karena jika dilihat dari kesadaran akan pentingnya pendidikan, desa sumbemulya ini termasuk minim kesadaran akan hal tersebut. Motivasi tersebut pun akan menjadi tameng bagi berbagai pihak dalam semangat memajukan pendidikan di Sekolah Dasar desa sumbermulya. Hal berikutnya yang akan saya lakukan adalah dengan menambah dan memperbaiki fasilitas yang tersedia maupun tidak di sd desa sumbermulya. Seperti memperbaiki perpustakaan yang sudah rusak dan menambah koleksi yang layak untuk anak-anak dalam menunjang sistem pendidikan sekolah dasar. Karena jika dilihat dari segi koleksi buku perpustakaan yang ada, koleksi-koleksi tersebut menyimpang dari kurikulum yang di pelajari oleh anak sekolah dasar. Seperti yang sudah diketahui bersama, buku adalah
52
jendela dunia maka pentingnya perbaikan fasilitas perpustakaan yang ada di sekolah dasar desa cinini. Perbaikan ruang kelas juga sangat dibutuhkan agar siswa-siswi sd belajar dengan aman dan nyaman. Keamanan dalam ruang kelas harus sangat diperhatikan karena jika dilihat kondisi ruang kelas rata-rata sangatlah memperihatinkan, dan dengan nyamannya ruang kelas yang ada maka siswa-siswi akan belajar dengan serius dan mampu menyerap pelajaran dengan baik. Penambahan ruang lab juga penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang di lakukan agar sesuai dengan permintaan kurikulum yang diberikan dari pemerintah. Bayangkan jika tidak adanya ruang laboratorium yang tersedia di sekolah dasar, para siswa-siswi akan kesulitan dalam memahami praktek mata pelajaran yang membutuhkan praktek langsung. Kemudian saya akan menekankan dari aspek SDM yang berkualitas, karena sumber daya pengajar di dalam proses belajar mengajar adalah sangat vital, mereka akan menjadi panutan dan akan mengajarkan banyak hal ke murid sekolah dasar. Kemudian jika dilihat dari segi sumber daya pengajar, ada tenaga pengajar yang sudah memegang beberapa mata pelajaran, hal tersebut bisa mengganggu konsentrasi dan tenaga dari pengajar. Kemudian ada juga mata pelajaran yang tidak sesuai dengan keahlian guru tersebut, sehingga penyampaian informasi tentang mata pelajaran yang terkait tidak sesuai dengan kurikulum yang diberikan oleh pihak sekolah. Semua aspek tersebut kemudian akan saya bahas ke pihak yang terkait dengan pendidikan sekolah dasar seperti guru, staff dan perwalian orang tua murid, kemudian akan dibahas dalam rapat dan menyimpulkan hal-hal yang dibutuhkan dalam peningkatan kualitas sekolah dasar. Dan hal selanjutnya yang dilakukan adalah dengan membuat proposal untuk menyampaikan permintaan hal-hal yang sudah di setujui dalam rapat dengan pihak sekolah dasar. Kemudian proposal tersebut akan kami diskusikan kepada kuwu agar bisa di terima dan di proses oleh kuwu. Demikian adalah poin-poin yang akan saya lakukan jika saya menjadi kepala sekolah dasar cinini desa sumbermulya
53
Jika Aku Menjadi Guru SD di Desa Sumbermulya (Fadhilah Alfi Rahma
240210130104)
Desa Sumbermulya termasuk salah satu desa di Kecamatan Haurgeuilis, Kabupaten Indramayu. Terdapat 5 (lima) dusun di Desa Sumbermulya yaitu Dusun Sumurwedi I, Dusun Sumurwedi II, Dusun Cinini, Dusun Gempol, dan Dusun Jatimulya. Pada desa Sumbermulya terdapat 10 sarana pendidikan bagi masyarakat yang tersebar di 5 dusun diantaranya 2 Sekolah PAUD, 2 Sekolah TK, 4 Sekolah Dasa, 1 Sekolah SMP, dan 1 Sekolah MTs. Sekolah Dasar yang terdapat di desa Sumbermulya diantaranya SD Negeri Sumurwedi I, SD Negeri Sumurwedi II, SD Negeri Cinini, dan SD Negeri Gempol. Permasalah dibidang pendidikan yang umum dijumpai pada desa Sumbermulya diantaranya kurangnya sarana dan prasana yang mendukung pendidikan disetiap sekolah. Sebagai contoh, pada SD Negeri Gempol, masih terdapat ruang kelas yang tidak layak pakai, tidak terdapat perpustakaan, masih kurangnya jumlah Guru yang mengajar di SD Gempol ini. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Masih banyak dijumpai masyarakat yang berpikir bahwa lebih baik bekerja dibandingkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Umumnya masyarakat desa Sumbermulya hanya mengikuti pendidikan hingga jenjang SMA kemudian mencari pekerjaan baik sebagai petani, wiraswasta atau TKI/TKW. Contoh lainnya, di SD Negeri Gempol bagi siswa-siswi yang sudah lulus yang mengurus berkas-berkas untuk melanjutkan sekolah dan mengirimnya ke sekolah jenjang berikutnya adalah guru. Terlihat bahwa orang tua acuh dan tidak ada kemauan agar anaknya dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan observasi ke Sekolah Dasar yang terdapat di desa Sumbermulya khususnya SD Negeri Sumurwedi I dan SD Negeri Cinini masih banyak siswa-siswi yang tidak memiliki kemampuan yang sesuai dengan jenjang kelasnya. Sebagi contoh, masih dijumpai siswa kelas 5 yang belum fasih membaca, siswa kelas 5 yang belum hafal perkalian. Oleh karenanya banyak materi-materi yang terhambat akibat ketidakmampuan
54
siswa dalam menguasai materi yang diberikan oleh guru. Hal tersebut dapat terjadi karena siswa yang seharusnya belum menguasi dengan baik materi yang berada sesuai jenjang pendidikannya dipaksa untuk naik kelas oleh guru dan orang tua untuk kepentingan akreditasi sekolah dan gengsi sehingga masih banyak kemampuan yang seharusnya sudah dikuasai dengan baik namun belum dapat dikuasai. Permasalahan-permasalahan tersebut membuat potensi yang terdapat di desa Sumbermulya tidak digunakan dengan baik. Dalam hal ini jika saya menjadi salah satu tenaga kependidikan guru SD (Sekolah Dasar) di desa Sumbermulya maka saya ingin membantu meningkatkan kesadaran dari masyarakat yang bersekolah bahwa pendidikan itu penting sehingga masyarakat lebih bersungguh-sungguh dalam menjalani pendidikan yang sudah difasilitasi oleh pemerintah. Untuk merealisasikannya, saya dan tenaga kependidikan lainnya akan mengadakan sosialisasi bagi masyarakat khususnya orang tua murid mengenai pentingnya pendidikan. Sosialisasi ini akan rutin dilakukan hingga mulai terlihat perubahan pola piker masyarakat mengenai pendidikan. Selain itu, saya akan mengajak orang tua murid kelas 6 yang akan melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMP untuk ikut andil dalam mengurus segala keperluannya sehingga dengan melihat usaha yang dilakukan oleh orang tua murid maka anak-anak tersebut dapat lebih bersungguh-sungguh dalam belajar. Kemudian saya akan memberikan pemahaman pada pihak sekolah dan ketenaga pendidikan lainnya bahwa materi yang disampaikan pada murid harus dapat dipahami dengan baik oleh siswa/i dan apabila tidak dapat menguasainya maka segala pihak yang terkait harus dapat menerima bahwa siswa/i tersebut tidak dapat naik kelas. Selain itu, memberikan pemahaman pada orang tua murid bahwa tidak naik kelas itu tidak selalu buruk justru tidak naik kelas lebih baik daripada anaknya naik kelas namun tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga akan menyulitkan diri sendiri. Hal tersebut justru akan mengganggu mental anak.
55
Jika Aku Menjadi Petugas Kesehatan Desa Sumbermulya (Gina Andriana 260110130015)
Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu merupakan desa yang dibentuk pada Tahun 1982 yang merupakan hasil pemekaran dari dari Desa Cipancuh. Desa Sumbermulya terbagi menjadi lima dusun yaitu Dusun 1 Sumurwedi I, Dusun 2 Sumurwedi II, Dusun 3 Cinini, Dusun 4 Gempol, dan Dusun 5 Jatimulya. Desa Sumbermulya merupakan desa yang berada di dataran rendah, dengan ketinggian 21 Dpl (Diatas Permukaan Laut), dimana sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sidadadi Kecamatan Haurgeulis, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cipancuh Kecamatan Haurgeulis, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Salamdarma Kecamatan Anjatan, dan sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wanguk dan Desa Kedungwungu Kecamatan Anjatan. Luas Desa Sumbermulya sendiri yaitu 750 Ha. Dari awal dibentuk, Desa Sumbermulya telah dipimpin oleh empat kepala kuwu yang berbeda hingga sekarang yaitu Hj. Warti Muslimah, SH. Saat pertama kali tiba di Desa Sumbermulya secara sekilas terlihat bahwa desa ini ramai seperti perkotaan karena berada dipinggir jalan lalu lintas utama menuju ke berbagai kota atau kabupaten yang ada di Jawa Barat. Warga desa pun terlihat sudah individual seperti masyarakat perkotaan. Potensi terbesar dari Desa Sumbermulya yaitu pertanian. Saat memasuki desa ini, terlihat jelas begitu banyak lahan sawah dan perkebunan yang ditanami berbagai tanaman. Mata pencaharian masyarakat desa umumnya adalah sebagai petani, buruh tani, buruh bangunan, TKI/TKW, dan pengusaha lokal seperti pengusaha tempe, pengusaha bakso, pengusaha kerupuk, pengusaha batu bata, pengusaha bebek potong, dll. Selama melaksanakan KKNM di Desa Sumbermulya dilakukan observasi terhadap berbagai aspek yaitu aspek wilayah, politik desa, ekonomi, pendidikan, pola hidup sehat, keagamaan, dan budaya masyarakat desa. Dengan wilayah yang cukup luas
56
terutama untuk lahan pertanian sawah, seharusnya Desa Sumbermulya dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya terutama untuk beras tetapi yang terjadi adalah masih banyak masyarakat yang kesulitan dalam membeli beras karena harga beras yang sangat mahal. Pada tahuin 2015 banyak lahan yang tidak bisa ditanami karena terjadi kekeringan yang cukup parah akibat musim kemarau yang panjang. Perekonomian masyarakat desa pun bisa dikatakan sulit terlihat dari banyaknya warga yang bekerja keluar negeri menjadi TKI/TKW. Desa Sumbermulya sangat kekurangan lapangan pekerjaan bagi warganya sehingga warga hanya mengandalkan dari bekerja sebagai petani atau buruh bangunan. Dari aspek pendidikan, Desa Sumbermulya dianggap masih kurang karena hanya terdapat 3 SD, 1 SMP, dan 1 SMK dengan fasilitas yang belum mencukupi baik dari tenaga pengajar maupun media pendukung untuk proses belajar mengajar. Masyarakat Desa Sumbermulya juga banyak yang tidak memiliki keinginan untuk menempuh jenjang pendidikan setinggi mungkin. Sangat kurang kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan banyak orangtua yang kurang memotivasi anak-anaknya untuk bersekolah sehingga warga Desa Sumbermulya umumnya hanya tamatan SMP. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh faktor ekonomi warga yang tidak mencukupi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Keagamaan masyarakat Desa Sumbermulya bisa dikatakan baik karena masyarakatnya yang masih sering melakukan kegiatan keagamaan pada hari besar agama, sering melakukan pengajian, dan shalat berjamaah di mesjid. Kehidupan sehar-hari masyarakatnya pun masih menjunjung tinggi nilai dan norma agama. Pola hidup masyarakat di Desa Sumbermulya dapat dikatakan masih buruk dimana warga membuang sampah ke sungai dan selokan karena tidak tersedia tempat sampah umum untuk setiap dusunnya sehingga sungai dipenuhi sampah dan aliran air selokan menjadi tersumbat yang menimbulkan bau tidak sedap. Masalah kesehatan yang bisa saya rasakan secara langsung yaitu warga yang mengalami kesulitan untuk memperoleh pengobatan jika mengalami sakit. Di Desa Sumbermulya sendiri tidak terdapat Polindes maupun Puskesmas sehingga masyarakat kesulitan untuk memproleh pelayanan kesehatan dan terpaksa warga Desa Sumbermulya banyak yang berobat ke puskesmas yang berada di Desa Cipancuh. Di desa Sumbermulya pun hanya terdapat
57
bidan dan beberapa dokter sehingga bisa dikatakan kuang memenuhi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dialami warga. Jika membutuhkan untuk dibawa ke rumah sakit, masyarakat Desa Sumbermulya harus ke kota untuk mendapatkan pelayanan yang mencukupi dari rumah sakit. Terkadangn keterbatasan ekonomi membuat warga pun tidak mampu untuk berobat ke rumah sakit dan hanya sanggup ke puskesmas yang bisa menggunakan Kartu Jaminan Kesehatan (JAMKESMAS) untuk meringankan biaya berobat. Jika aku menjadi petugas kesehatan di Desa Sumbermulya, saya akan mengajarkan kepada warga bagaimana memanfaatkan tanaman herbal untuk diolah menjadi obat herbal sehingga warga menjadi mandiri dalam mengatasi berbagai penyakit yang dialami. Memanfaatkan potensi desa dengan lahan pertanian yang luas dan subur dengan menanam berbagai macam tanaman obat sebagai contoh adalah TOGA (Tanaman Obat keluarGA) yang meliputi tanaman-tanaman obat yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama atau obat-obat ringan seperti demam, batuk, flu dan masih banyak lagi penyakit ringan yang masih dapat diobati menggunakan tanaman obat. Bahkan berbagai penyakit degeneratif seperti asam urat, diabetes, batu ginjal, darah tinggi dan penyakit degenaratif lainnya juga masih bisa diobati menggunakan tanaman obat herbal. Misalnya daun jambu biji sebagai antidiare, akar teki sebagai diuretik, biji pala sebagai obat diabetes, daun sambiloto sebagai antikanker dan hepatoprotektor, serta daun seledri sebagai vasodilator. Dengan adanya pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman obat herbal untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit dapat melatih warga untuk lebih mandiri dalam upaya pengobatan penyakitnya. Pengetahuan yang diberikan dapat berupa berbagai jenis tanaman obat herbal dan manfaatnya, cara menggunakannya, waktu dan dosis saat digunakan, indikasi dan kontraindikasi obat herbal untuk menghindari efek sampingnya karena walaupun dikenal sebagai obat herbal yang sedikit memiliki efek samping, tapi jika cara penggunaannya tidak sesuai maka penggunaan obat herbal juga dapat membahayakan diri sendiri. Untuk itu, pelatihan ataupun penyuluhan penggunaan tanaman obat herbal perlu dilakukan beberapa kali dan saya akan mengajak warga desa
58
menanami lahan mereka dengan berbagai tanaman obat agar tidak kesulitan lagi untuk mengatasi berbagai penyakit. Warga desa dapat dipermudah dalam hal kesehatan dengan memiliki lahan tanaman obat herbal sendiri.
59