LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN INTEGRATIF PERIODE JUNI 2011 “BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA INTEGRATIF” Desa
: Cibuluh
Kecamatan : Kalipucang Kabupaten : Ciamis
Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Iwan Setiawan 150310080039 Dias Cakra S. 150310080069 Riandi Feral 150110080187 Amelia Amanda 160110080017 Anindya Paramita160110080043 Dimas ilham H. 160110080068 Prima Abigail G. 160110080102 Rizkan Mubarak 170310080027
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Emil Ismail H. Donny M. P. Angga P. M. N. Try Yulianti Dewi Seftiani N. Sri Melfa D. Lia Debora M.
170310080042 170310080067 210110080316 220110080019 220110080074 220110080079 220110080142
PUSBANG PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
i
HALAMAN PENGESAHAN Dengan telah selesainya pelaksanaan kegiatan KKNM yang kami kerjakan, maka kami: NO NAMA MAHASISWA NPM TANDA TANGAN 1. Iwan Setiawan 150310080039 1............... 2. Dias Cakra S. 150310080069 2............... 3. Riandi Feral 150110080187 3............... 4. Amelia Amanda 160110080017 4............... 5. Anindya Paramita 160110080043 5............... 6. Dimas ilham H. 160110080068 6............... 7. Prima Abigail G. 160110080102 7............... 8. Rizkan Mubarak 170310080027 8............... 9. Emil Ismail H. 170310080042 9............... 10. Donny M. P. 170310080067 10............... 11. Angga P. M. 210110080316 11............... 12. N. Try Yulianti 220110080019 12............... 13. Dewi Seftiani N. 220110080074 13............... 14. Sri Melfa D. 220110080079 14............... 15. Lia Debora M. 220110080142 15............... Telah menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan kami selama di lokasi KKNM Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis Periode Juni 2011
Mengetahui/Menyetujui
Mengetahui/ Menyetujui
S. Buntoro Kepala Desa Cibuluh
Upik Rafida M.Hum DPL Desa Cibuluh
Mengetahui/Menyetujui,
Kiswaya, S.H. Camat Kalipucang
2
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKNM PPMD integratif periode Juni 2011 di Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis. Penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas KKNM 2011. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan ini disusun berdasarkan
pelaksanaan rencana kegiatan KKNM yang menggambarkan hasil pelaksanaan kegiatan KKNM selama peserta berada di Desa Cibuluh. Selain itu, penulis berharap Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi peserta KKNM yang telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Cibuluh. Di dalam pelaksanaan kegiatan KKNM dan penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik dosen pembimbing, perangkat desa, dan masyarakat Desa Cibuluh. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kelemahan pada Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Cibuluh, Juli 2011
Penulis
3
DAFTAR ISI Halaman Sampul .......................................................................................... i Halaman Pengesahan ................................................................................... ii Kata Pengantar .............................................................................................. iii Daftar Isi........................................................................................................ iv BAB I hasil orientasi wilayah dan tata pemerintahan desa ...................................... 1 1. Orientasi Wilayah Desa..................................................................... 1 2. Orientasi Tata Pemerintahan Desa .................................................... 4 3. Orientasi Penduduk Desa .................................................................. 10 4. Orientasi Pendidikan ......................................................................... 13 5. Orientasi Aktivitas Ekonomi dan lembaga Perekonomian ............... 23 6. Orientasi Pola Hidup Bersih dan Sehat ............................................. 29 7. Orientasi Pranata Kesehatan ............................................................. 30 8. Orientasi Sumber Daya Alam ........................................................... 35 9. Orientasi Aktivitas Keagamaan......................................................... 38 10. Orientasi Aktivitas Kepemudaan ...................................................... 39 Rencana Kegiatan KKNM ............................................................................ 42 BAB II Hasil Pelaksanaan Kegiatan .......................................................................... 49 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Musyawarah Masyarakat Desa ......................................................... 49 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .................................. 57 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut serta Pemberian ASI .......... 60 Penyuluhan Hipertensi ...................................................................... 66 Penyuluhan Cuci Tangan .................................................................. 69 Penyuluhan Pertanian ........................................................................ 71 Kegiatan Mengajar Bahasa Inggris ................................................... 76 Program Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen ............................. 78 Penutupan .......................................................................................... 82
Kesimpulan ................................................................................................... 87 Saran .............................................................................................................. 88
4
Daftar Pustaka ............................................................................................... 90 Lampiran ....................................................................................................... 91
5
BAB I HASIL ORIENTASI WILAYAH DAN TATA PEMERINTAHAN DESA
1.ORIENTASI WILAYAH DESA 1.1
Gambaran Umum Desa Cibuluh Desa Cibuluh adalah salah satu desa di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten
Ciamis, yang merupakan desa terkecil dengan luas wilayah 623,180 Ha dan jumlah penduduk 2.933 orang. Keadaan alam Desa Cibuluh sampai saat ini masih asri dan permai, Desa Cibuluh memiliki kekayaan alam. Berdasarkan data administratif, Desa Cibuluh berbatasan dengan: Sebelah Utara
: Desa Banjar Harja
Sebelah Selatan
: Desa Kalipucang
Sebelah Barat
: Desa Emplak
Sebelah Timur
: Sungai Citanduy
Desa Cibuluh memiliki dua dusun yaitu, dusun Cibuluh I dan Cibuluh II. a. Luas Wilayah
: 623,180 Ha
1) Tanah sawah - Tanah sawah irigasi
: 0 Ha
- Tanah sawah setengah teknis
: 50,310 ha
- Tanah sawah tadah hujan
: 31,110 Ha
2) Tanah pemukiman
: 188,62 Ha
3) Tanah bangunan
: 41,000 Ha
-
Perkantoran
: 1,000 Ha
-
Sekolah
: 1,500 Ha
-
Pertokoan
: 1,080 Ha
-
Masjid
: 1, 500 Ha
-
Kuburan
: 4,000 Ha
-
Jalan
: 77,07 Ha
4) Rekreasi dan Olahraga -
Lapangan sepak bola
: 1,250 Ha
6
-
Lapangan bola voli
: 0,259 Ha
-
Lapangan basket
: 0,450 Ha
b. Dibatasi dengan Waktu Tempuh dan Letak Desa 1) Jarak ke ibukota kecamatan
: 2,5 km
2) Lama tempuh
: 15 menit
3) Kendaraan umum ke ibukota kabupaten
: Roda empat
4) Jarak ke ibukota provinsi
: 200 km
5) Lama tempuh
: 6 jam
6) Kendaraan umum ke ibukota provinsi
: Bus/elf
c. Topografi Bentangan lahan tergolong 1) Berbukit- bukit 2) Datar d. Kondisi Geografis 1) Bentang lahan dengan ketinggian tempat 100 m dari permukaan laut. 2) Curah hujan per tahun rata-rata 2700 mm 3) Keadaan suhu rata-rata 30˚C e. Kesuburan Tanah 1) Sangat subur
: 311, 080 Ha
2) Subur
: 100,150 Ha
3) Sedang
: 110,195 Ha
4) Tidak subur
: 101,765 Ha
f. Kependudukan 1) Jumlah penduduk
: 2,933 Jiwa
Laki – laki
: 1,477 Jiwa
Perempuan
: 1,456 Jiwa
2) Kepadatan penduduk
: 0,101 Jiwa
3) Jumlah Kepala Keluarga
: 883 KK
7
1.2
Sarana dan Prasarana Desa Cibuluh memiliki sarana jalan memadai, hal ini dikarenakan desa
Cibuluh merupakan akses utama menuju Pangandaran. Desa Cibuluh juga memiliki sarana pendidikan yang cukup memadai dengan perbaikan yang telah dilakukan oleh dinas pendidikan. Infrastruktur secara perlahan telah diperbaiki dengan dana pemerintah daerah setempat serta bantuan dari pemerintah pusat.
1.3
Accesibility Akses merupakan salah satu aspek yang mendukung dalam pembangunan
desa. Akses yang mudah dijangkau dan fasilitas jalan yang layak akan memudahkan masyarakat dalam desa dan luar desa untuk melakukan aktifitasnya, seperti menjual hasil pertanian dan perkebunan, kemudahan untuk mendapatkan informasi, dan lain-lain. Kemudahan akses ini juga dapat dirasakan warga Desa Cibuluh. Namun, untuk sebagian masyarakat desa Cibuluh yang bertempat tinggal diatas bukit sekitar wilayah RT 20 mengalami kesulitan akses untuk berpergian termasuk untuk sekolah, ke pasar, dan sebagainya. Hal ini disebabkan topografi desa yang berbukit-bukit serta kondisi jalan yang rusak. Selain itu daerah ini sulit untuk dilalui oleh kendaraan, namun dapat dilalui oleh kendaraan yang siap untuk medan yang ekstrem. Jarak yang ditempuh untuk masuk ke Desa Cibuluh dari Kantor Kecamatan Kalipucang sekitar 5 km, dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit dengan mengunakan kendaraan bermotor. Terdapat empat kendaraan umum Desa Cibuluh menuju Ibu Kota Kecamatan yang tersedia dari pukul 06.00 sampai 12.00 WIB. Desa
Cibuluh
memiliki
3
pintu
masuk
yaitu
melalui
Desa
Emplak/Pangandaran, Jawa Tengah (Kabupaten Cilacap), dan Banjarharja (arah Bandung). Kondisi jalan yang dapat dilalui untuk masuk menuju Desa Cibuluh sudah cukup baik.
8
2. ORIENTASI TATA PEMERINTAHAN DESA Desa Cibuluh dipimpin oleh seorang kepala desa /kades (kuwu). Selain itu ada juga lima kepala urusan yang membantu dalam bidang pemerintahan, umum, kesejahteraan masyarakat, ekonomi pembangunan, dan keuangan. Sumber Daya Pemerintahan Desa Cibuluh No
Nama
Jabatan
Pendidikan
1.
S. Buntoro
Kepala Desa
SMA
2.
Yanto
Sekertaris Desa
SMA
3.
Sarno
Kaur Pemerintahan
SMP
4.
Turiman
Kaur Umum
-
5.
Lukman Arip
Kaur Ekbang
SMA
6.
Memed Kusmiadi
Kaur
SMP
Kemasyarakatan 7.
Siti Maharani M.
Kaur Kauangan
SMA
8.
Anok Kurdi
Kadus I
SD
9.
Juhana
Kadus II
-
Tabel 1.1 Data perangkat Desa cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis
NO 1 2
5 6 3 4 9 10 11 12
URAIAN Kantor Desa Ruang Kerja Kepala Desa Ruang Kerja Sekretaris Desa Ruang Kerja staf Ruang Kerja BPD Ruang Kerja LPM Ruang Kerja PKK Ruang Kerja Karang Taruna Ruang Kerja Babinsa Ruang Kerja Babinmas Ruang Kerja Bides Meja Kursi Tempat
ADA/TIDAK ADA
JML
KONDISI
1 1
Baik Baik
1
Baik
2 1 -
Baik Rusak Ringan -
1 9
Sedang Sedang
9
13 14 15 16 17 18 19 20
Kerja Mesin Tik Lemari Arsip Papan Data Komputer Ruang Rapat Kursi Tempat Rapat Meja Tempat Rapat Mimbar Rapat
2 2 9 2 1 150 3 1
Sedang Sedang Baik ……. Baik Baik Baik Sedang
Tabel 1.2 Fasilitas prasarana pemerintahan desa
Desa Cibuluh dibagi dalam dua dusun dan terbagi dalam lima RW. RW 01 terdiri dari 5 RT, RW 02 terdiri dari 4 RT. RW 03 terdiri dari 3 RT. RW 04 terdiri dari 4 RT. RW 05 terdiri dari 4 RT. Dusun dipimpin oleh seorang kadus, RW dipimpin oleh seorang kepala RW, dan RT dipimpin oleh seorang ketua RT.
No. Nama
Wilayah
1
Eman Sulaiman
RW 01
2
Kholidin
RW 02
3
Mumun Dodi
RW 03
4
Solih
RW 04
5
Ero Sujono
RW 05
Tabel 1.3 Data ketua RW Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis
No
Nama
Jabatan
1
Musa
Ket. RT 01/01
2
Empong
Ket. RT 02/01
3
Dino
Ket. RT 03/01
4
Kanang Harjono
Ket. RT 04/01
5
Koha
Ket. RT 05/01
6
Jajat Sudrajat
Ket. RT 06/02
7
Watim
Ket. RT 07/02
8
Yayatun
Ket. RT 08/02
9
Momok
Ket. RT 09/02
10
10
Asidin
Ket. RT 10/03
11
Wasirin
Ket. RT 11/03
12
Ubed
Ket. RT 12/03
13
Sarman
Ket. RT 13/04
14
Tumijo
Ket. RT 14/04
15
Deden Nono Karsono
Ket. RT 15/04
16
Ade suryadi
Ket. RT 16/04
17
Rakum
Ket. RT 17/05
18
Ade Hadis
Ket. RT 18/05
19
Sutiman
Ket. RT 19/05
20
Warto
Ket. RT 20/05
Tabel 1.4 Data ketua RT Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis
Apabila digambarkan kedalam sebuah diagram alur, alur koordinasi aparat desa dapat dugambarkan sebagai berikut.
Kepala Desa
Kepala Dusun
Ketua RW
Ketua RT Gambar 1.1 Alur koordinasi Desa Cibuluh Sumber Dana Desa Cibuluh Sumber dana pembangunan Desa Cibuluh diperoleh dari Penghasilan asli daerah, swadaya masyarakat, dan bantuan dari pemerintah. Sumber dana tersebut digunakan 11
untuk pembangunan, seperti perbaikan jalan, perbaikan saluran air, pembangunan ganggang, dan pembangunan fasilitas umum lainnya.
Pembiayaan Pelaksanaan Pembangunan Desa Sumber Dana Penghasilan Asli Desa (PAD) Swadaya Masyarakat Desa Bantuan dari Pemerintah: Kabupaten Provinsi Pusat
Jumlah Rp 15.320.500 Rp 70.830.000 Rp 194.323.507 Rp 137.500.000 Rp 349.020.000
Tabel 1.5 Sumber dana pembangunan Desa Cibuluh
Selain struktur pemerintahan yang telah ada, Desa Cibuluh mempunyuai lembaga formal sebagai perangkat desa yaitu; LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), BPD (Badan Permusyawaratan Desa), PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), MUID (Majelis Ulama Indonesia Desa), dan Karang Taruna. Kelima lembaga ini merupakan motor penggerak penyelenggaraan pemerintahan di Desa Cibuluh. Hanya saja saat ini, setiap tugas dan fungsi setiap lembaga tidak tersosialisasikan dengan baik di masyarakat umum. Hanya ada beberapa lembaga desa yang berjalan sesuai dengan fungsi dan kepentingan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Dalam melakukan observasi lembaga desa disini, tim kami memakai teknik wawancara dan pengolahan data sekunder yang kami terima dari aparat desa setempat. Kami masih menemukan kekurangankekurangan dalam sistem dan proses berlangsungnya kegiatan di lembagalembaga desa yang ada. Sehingga kami melakukan pemetaan sosial dimana kami melihat proses kegiatan dan struktur keanggotaan yang ada di lembaga-lembaga yang kami jadikan sebagai sasaran dalam melakukan treatment untuk menjadikan lembaga tersebut berjalan sesuai dengan fungsinya.
2.1
LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) Mengoptimalkan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
merupakan tugas utama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). LPMD merupakan salah satu pihak penentu program pembangunan yang akan 12
dilaksanakan pemerintah desa, sehingga LPMD sangat diharapkan untuk berpartisipasi
menggerakkan
masyarakat
dan
menyukseskan
kegiatan
kemasyarakatan. Dapat diibaratkan LPMD adalah sebagai motor penggerak masyarakat untuk membangun desa, salah satunya pembangunan fasilitas desa (jalan, mushola, dan lain-lain), secara bergotong royong. LPMD dibuat untuk menstimulus warga agar peduli terhadap daerahnya. Oleh karena itu, di Desa Cibuluh pengurus LPMD adalah tokoh masyarakat yang berpengalaman. Diharapkan dengan persuasi dari tokoh-tokoh masyarakat tersebut, warga dapat lebih berpartisipatif dalam membangun desa. LPMD Cibuluh terdiri dari 12 pengurus dan 2 orang ketua, dengan ketua I Dedi S. Dan Ketua II Siswanto.
2.2 Badan Permusyawaratan Desa (BPD) BPD (Badan Permusyawaratan Desa) berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa. Berfungsi berfungsi menetapkan Peraturan Desa
bersama
Kepala
Desa,
menampung
dan
menyalurkan
aspirasi
masyarakat.BPD diketuai oleh M. Rahmat S.P. dan dibantu oleh 6 orang anggota.
2.3 PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) PKK di Desa Cibuluh diketuai oleh Ibu Saliah Buntoro. PKK membawahi kegiatan kesehatan dan pengembangan keterampilan di Desa Cibuluh. Program PKK terdiri dari Posyandu, Rapat (perkumpulan kader), pelatihan kader, pengelolaan koperasi, dan mengkoordinir arisan. Selain itu untuk menigktakan keterampilan, ibu-ibu kader PKK juga sering melakukan kegiatan belajar memasak, dan berpartisipasi dalam lomba-lomba. Berikut data yang didapatkan dari kegiatan Posyandu desa Cibuluh No
Uraian
Jumlah Orang
1.
Jumlah bayi yang daftar
23 orang
2.
Jumlah balita yang daftar
185 orang
3.
Jumlah ibu hamil yang daftar
9 orang
13
4.
Jumlah balita yang aktif ke posyandu
185 orang
5.
Jumlah balita yang baik timbangannya
185 orang
6.
Jumlah balita yang kurang gizi
0
7.
Jumlah balita yang mempunyai KMS
185 orang
Tabel 1.6 Data kegiatan posyandu
Dari kegiatan diatas kegiatan PKK sendiri masih mepunyai beberapa kekurangan diantaranya: Di kegiatan posyandu kurangnya penyuluhan langsung ke masyarakat, sehingga masyarakat tidak semuanya mengetahui tentang kegiatan atau sosialisasi kegiatan yang diadakan oleh posyandu setempat. Kurangnya alat-alat kesehatan dan sumber daya manusia, sehingga posyandu kurang optimal mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan di desa.
2.4 MUID (Majelis Ulama Indonesia Desa) Di desa yang berpenduduk 100% Islam ini dan dengan kegiatan religinya yang cukup kental, keberadaan MUID memang diakui oleh masyarakat desa. Kegiatan yang dilakukan MUID ini bisa dikatakan aktif dan cukup berpengaruh di masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan MUID meliputi pengajian, pembinaan DKM dan khotib di desa, membawahi kegiatan-kegiatan di DKM, dan lain-lain. MUID Cibuluh telah memilik struktur organisasi, yang diketuai oleh M. Kusmiadi dan dibantu oleh dua puluh orang anggota. Organisasi ini terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, bidang dakwah/pendidikan, dana usaha, organisasi kepemudaan, dan kewanitaan.
2.5 Karang Taruna Karang Taruna merupakan sebuah wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan minat dan bakat pemuda desa. Desa Cibuluh memiliki karang taruna yang diketuai oleh Yayan Rusyanto, A.Md dan dibantu oleh 14 orang anggota. Kegiatan karang taruna di Desa Cibuluh masih cukup aktif, organisasi ini biasanya melakukan kegiatan jika ada hari-hari besar, seperti hari kemerdekaan.
14
Karang Taruna juga membawahi pemberdayaan lele jumbo di Desa Cibuluh. Dalam kegiatan ini masyarakat memperoleh bantuan dana dari aparat desa untuk mensejahterakan warga melalui budidaya ikan lele jumbo. Namun, kegiatan karang taruna sendiri mempunyai kendala di dana yang belum pasti. Sehingga, setiap ada kegiatan warga memiliki kendala di keuangan yang belum memadai.
3. ORIENTASI PENDUDUK DESA
No
Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Jiwa
1.
0-4 tahun
91
80
171
2.
10-14 tahun
117
116
233
3.
10-14 tahun
133
113
246
4.
15-19 tahun
125
130
255
5.
20-24 tahun
116
141
257
6.
25-29 tahun
137
140
277
7.
30-34 tahun
112
103
215
8.
35-39 tahun
106
112
218
9.
40-44 tahun
111
136
247
10. 45-49 tahun
90
97
187
11. 50-54 tahun
114
106
220
12. 55-59 tahun
89
66
155
13. 60-64 tahun
59
37
96
14. 65-69 tahun
23
35
58
15. 70-74 tahun
20
25
45
16. > 75 tahun
32
19
51
1.477
1.456
2.933
Jumlah
Tabel. 1.7 Jumlah penduduk berdasarkan umur
3.1 Mata Pencaharian a. Sektor Pertanian Pangan -
Pemilik tanah sawah
: 915 orang 15
-
Penyewa sawah
: 118 orang
-
Buruh
: 50 orang
b. Sktor Peternakan No 1. 2. 3. 4. 5.
Status Pemilik Sapi Pemilik Domba Pemilik Kambing Pemilik Ayam Pemilik Itik
Jumlah Orang 9 74 69 263 16
Jumlah Ekor 14 178 105 2.856
Tabel 1.8 Data kepemilikan hewan ternak
c. Sektor Industri - Jumlah Usaha Industri Kecil - Jumlah Buruh Industri Kecil Status Pegawai Pemerintah/Non Pemerintah a. Pegawai Negeri Sipil - Pegawai Desa - PNS/TNI/POLRI - Mantri kesehatan - Dokter - Bidan b. Pensiun TNI/POLRI/PNS c. Pegawai Swasta d. Pegawai BUMD/BUMN e. Pensiun Swasta Jasa Perdagangan a. Pasar Desa b. Warung c. Kios d. Toko Jasa Komunikasi dan Angkutan a. Angkutan Sepeda Motor b. Angkutan Kendaraan Umum Jasa Keterampilan a. Tukang Kayu b. Tukang Batu c. Tukang Jahit d. Tukang Cukur
No 1.
2.
3.
4.
: 58 orang : 293 orang Jumlah Orang
9 48 1 23 15 7 3 62 2 52 12 17 6 1
Tabel 1.9 Data pekerjaan penduduk
3.2 Pendidikan -
Belum sekolah
: 250 orang
16
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
-
Jumlah DO SD-MI
:-
-
Jumlah SD-MI
: 79 orang
-
Tamat SMP
: 103 orang
-
Tamat SMA
: 67 orang
-
Tamat D2
: 10 orang
-
Tamat D3
: 6 orang
-
Tamat S1
: 1 orang
-
Tamat S2
:-
-
Tamat S3
:-
-
Tamat Ponpes
: 15 orang
Umur 3-5 tahun 5-7 tahun 7-13 tahun 13-16 tahun 16-19 tahun >19 tahun
Jumlah Jiwa (orang) 40 52 418 92 39 8
Pendidikan PAUD TK SD SMP SMA Perguruan tinggi
Tabel 1.10 Data penduduk yang masih sekolah
3.3 Kesadaran Berpemerintahan a. Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan No Uraian 1. Jumlah wajib pajak 2. Jumlah wajib pajak guntai 3. Target penerimaan PBB 4. Jumlah wajib pajak yang lunas 5. Realisasi penerimaan pajak
Jumlah 1.877 115 Rp. 16.5790 1.877 Rp. 16.5790
Keterangan orang orang orang
Tabel 1.11 Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan
b. Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan peraturan Desa yang Telah Diputuskan -
Keputusan desa yang telah diputuskan Jumlah seluruh keputusan
: 2 buah : 6 buah
c. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan No 1
Kegiatan Pembangunan Memperbaiki Saluran Air
Swadaya Masyarakat 25.000.000
Lainnya
Jumlah
-
25.000.000
17
2 3 4 5 6 7
Memperbaiki Jalan Membangun Madrasah Membangun Mesjid Perbaikan Jalan Perkuburan Perbaikan Jalan Desa Membangun Gang-gang
36.000.000 25.000.000 260.000.000 19.300.000
-
36.000.000 25.000.000 260.000.000 19.300.000
18.700.000 19.000.000 378.000.000
-
18.700.000 19.000.000 378.000.000
Jumlah Tabel 1.12 Swadaya masyarakat dalam pembangunan
4. ORIENTASI PENDIDIKAN 4.1
Indeks Pembangunan Masyarakat dan Kaitannya dengan Pendidikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian suatu daerah
dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia : lamanya hidup, pengetahuan dan standar kehidupan yang layak. Indeks ini diukur dengan angka harapan hidup, capaian pendidikan dan tingkat pendapatan per kapita yang telah disesuaikan menjadi paritas daya beli. Dengan demikian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu ringkasan dan bukan merupakan ukuran komprehensif dari pembangunan manusia. Pembangunan Manusia dirumuskan sebagai perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging the choice of people), yang dapat dilihat sebagai proses upaya ke arah perluasan pilihan sekaligus sebagai taraf yang akan dicapai dari upaya tersebut. Ilmu pendidikan yang juga disebut dengan pedagogie merupakan suatu disiplin ilmu yang terkait dengan proses pemberadaban, pemberbudayaan, dan pendewasaan manusia. Dalam konteks ini pendidikan mempunyai tiga fungsi utama, yaitu fungsi integratif, egalitarian, dan pengembangan (Ali, 2007). Kehidupan sebagai suatu bangsa yang bersifat integratif, egalitarian, dan pengembangan berkembang secara optimal merupakan ciri dari masyarakat yang anggotanya bersikap dewasa, beradab dan berbudaya. Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warga negara yang menyadari dan merealisasikan hak dan 18
kewajibannya. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara ini apabila dimiliki secara kolektif akan mempersatukan mereka menjadi suatu bangsa. Pendidikan merupakan cerminan masa depan dan pembaharu bangsa. Oleh karena itu perlu dilakukan transformasi pendidikan untuk meningkatkan mutu, efisiensi, dan efektifitas pendidikan dengan melibatkan peran serta masyarakat lebih luas dan aktif. Transformasi itu meliputi nilai, norma, adat, kebiasaan, atau pendidikan. Filosofi pendidikan bukan hanya penguasaan disiplin ilmu, tetapi juga untuk pengembangan karakter peserta didik dalam hubungannya dengan masyarakat. Setiap kurikulum pada dasarnya adalah menekankan pada penguasaan disiplin ilmu. Pendidikan harus mampu membentuk manusia-manusia yang cakap dan berkepribadian serta membangun bangsa yang berkarakter. Karakter bangsa Indonesia adalah masyarakat yang berdasarkan pada kehidupan beragama dalam pergaulannya (religionism). Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. Pendidikan juga merupakan alat yang ampuh untuk menaikkan setiap peserta didik agar dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Melalui pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata hukum setiap warga negara adalah sama dan harus memperoleh perlakuan yang sama. Pendidikan juga dapat menjadi wahana baik bagi negara untuk membangun sumber daya manusia yang diperlukan dalam pembangunan maupun bagi setiap peserta didik agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki. Ketiga fungsi pendidikan ini harus menjadi acuan dan pegangan dalam melaksanakan pendidikan secara nasional. Ini sejalan dengan apa yang telah digariskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Undang-Undang itu pendidikan dimaksudkan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
19
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 4.2
Data Pendidikan di Desa Cibuluh -
Belum sekolah
: 250 orang
-
Jumlah DO SD-MI
:-
-
Jumlah SD-MI
: 79 orang
-
Tamat SMP
: 103 orang
-
Tamat SMA
: 67 orang
-
Tamat D2
: 10 orang
-
Tamat D3
: 6 orang
-
Tamat S1
: 1 orang
-
Tamat S2
:-
-
Tamat S3
:-
-
Tamat Ponpes
: 15 orang
No
Umur
Jumlah Jiwa (orang)
Pendidikan
1.
3-5 tahun
40
PAUD
2.
5-7 tahun
52
TK
3.
7-13 tahun
418
SD
4.
13-16 tahun
92
SMP
5.
16-19 tahun
39
SMA
6.
>19 tahun
8
Perguruan tinggi
Tabel 1.13 Data penduduk yang masih bersekolah
20
1.3
Lembaga Pendidikan di Desa Cibuluh
1.3.1
SD Negeri 1 Cibuluh Sekolah dasar ini terletak didalam perumahan warga. Terdapat 3 bangunan
yaitu satu bangunan lama dan dua bangunan baru. Kondisi bangunan lama sudah tidak memadai untuk kegiatan belajar mengajar, terdiri dari 2 ruangan kelas yaitu ruang kelas 1&2 yang digabung dan ruang kelas 3. Kondisi bangunan baru masih memadai untuk kegiatan belajar mengajar, terdiri dari 4 ruangan, satu ruangan kantor dan tiga ruangan kelas dari kelas 4 hingga kelas 6.
Gambar 1.2 SDN 1 Cibuluh dari luar
Gambar 1.3 Bangunan lama
21
Gambar 1.4 bangunan baru
Untuk fasilitas pendidikan masih kurang memadai karena tidak adanya perpustakaan dan laboratorium untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu kondisi toilet yang memadai hanya 1 dari 2 toilet yang ada. 1.3.2
SD Negeri 2 Cibuluh Sekolah dasar ini mempunyai letak yang strategis karena berada di pinggir
jalan raya. Kondisi bangunan sekolah ini cukup memadai karena sekolah ini memiliki gedung yang baik dengan fondasi yang kuat dari segi bangunan. Meskipun agak terasa gersang, tetapi sekolah ini memiliki ruangan kelas yang sangat baik dan lapangan olahraga yang luas dengan tiang bendera. Terdiri dari 7 ruangan yaitu dari satu ruangan kantor (office) dan enam ruangan kelas dari kelas 1 hingga kelas 6.
Gambar 1.5 SDN Cibuluh 2 dari luar
22
Gambar 1.6 kondisi ruangan SDN Cibuluh 2
Ruangan kelas di sekolah ini sangat memadai. Adanya papan tulis, lemari, meja guru dan murid, kursi, papan absensi, dan globe merupakan cerminan bahwa tenaga pengajar di sd ini masih memperhatikan fasilitas pendidikan bagi siswa. Akan tetapi kurangnya fasilitas pendidikan seperti perpustakaan dan laboratorium merupakan hal yang perlu diperhatikan karena fasilitas tersebut merupakan hal yang penting sebagai penunjang proses belajar mengajar. Selain itu kondisi toilet yang ada juga kurang memadai. 1.3.3
RA (Raudatul Athfal) dan MI (Madrasah Ibtidaiyah)
Gambar 1.7 RA dan MI dari luar
Ada 1 RA dan MI yang terdapat di Desa Cibuluh, terdiri dari 1 gedung. Pada halaman depan terdapat taman bermain yang kecil dan terdapat lapangan pada halaman belakang. RA hanya terdapat 1 ruangan yang terdiri dari perpustakaan dan kelas, isi buku di perpustakaan hanya sedikit. Tenaga pengajar ada 3 orang. MI terdapat 4 kelas, 1 ruang UKS, 1 ruang kantor dan perpustakaan menjadi satu. Perpustakaannya tidak rapi dan buku-buku nya sangat sedikit, ruang kantor tidak rapi. Tenaga pengajar ada 9 orang.
23
Gambar 1.8 taman bermain RA dan MI dari luar
Gambar 1.9 lapangan dan kelas dari dalam
1.3.4
SMP Negeri 1 Kalipucang Sekolah Menengah Pertama ini terletak di jalan raya Kalipucang di
wilayah desa Cibuluh. Kondisi bangunan disini cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar, terdiri dari 27 ruangan kelas yaitu ruang kelas 7 (9 kelas), 8 (9 kelas) dan 9 (9 kelas). Juga terdapat ruangan lain seperti ruang Kepala Sekolah, ruang Tata Usaha, Mushola, juga memiliki lapangan olahraga sendiri, SMP ini juga berdiri berdasarkan atas wawasan Wiyata Mandalab serta telah disertifikasi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembang Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
24
Gambar 1.10 Sertifikat NPSN
Gambar 1.11 SMP1 Kalipucang dari luar
Gambar 1.12 kondisi dalam ruang kelas
Gambar 1.13 ruang kepala sekolah
25
Gambar 1.14 Wawasan Wiyata Mandala
Gambar 1.15 Lapangan Olahraga
Untuk fasilitas pendidikan cukup memadai karena SMP ini memiliki perpustakaan dan laboratorium untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu kondisi toilet juga cukup memadai.
Gambar 1.16 Lab IPA
Gambar 1.17 Perpustakaan
26
Gambar 1.18 Toilet Kepala Sekolah Drs. Kendin K. Subekti Kaur Tata Usaha Supono, S.Ip
Wakil Kepala Sekolah Undang, S.pd. In
PKS Kurikulum
PKS Kesiswaan
PKS Sarana
PKS Humas
Holik A. Basyit
Ir. Erlan Bachtiar P.
Dasumi, S.pd. Mat
Muntohari, S.pd. M.kes
Koor BP
Koor Perpustakaan
Koor Lab IPA
Riris Riswanto, S.pd
Atikah, M.pd
Oyo Wartoyo, S.pd. Fis
Guru - guru
Murid - murid
Gambar 1.19 Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kalipucang
27
5. ORIENTASI
AKTIVITAS
EKONOMI
DAN
LEMBAGA
PEREKONOMIAN 5.1
Mata Pencaharian Penduduk Mata pencaharian sebagian besar penduduk desa Cibuluh adalah petani,
pekebun, buruh batu kapur ,buruh batu alam dan pedagang. Para petani yang bekerja di desa memiliki usia relatif 35 tahun keatas. Sementara lelaki usia 20 – 35 tahun lebih memilih bekerja di luar desa dengan usaha yang dilakukan antara lain berdagang, pemilik pabrik, pemilik kos-kosan, dan lain-lain. Ada juga pemuda yang hanya menganggur di rumah disebabkan jika bekerja sebagai buruh, upahnya terlalu kecil. Hasil komoditas pertanian yang terdapat di Desa Cibuluh adalah padi sawah, padi gogo, ubi jalar, jagung, singkong, kacang-kacangan. Untuk petani kebun ,seluruh masyarakat desa cibuluh menanam tanaman albasia dan tanaman kelapa. Berikut merupakan data mata pencaharian pokok penduduk Desa Cibuluh. a. Sektor Pertanian Pangan -
Pemilik tanah sawah
: 915 orang
-
Penyewa sawah
: 118 orang
-
Buruh
: 50 orang
b. Sektor Pertambangan - Terdapat 3 Tambang Batu Kapur di desa Cibuluh. c. Sektor Peternakan No 1. 2. 3. 4. 5.
Status Pemilik Sapi Pemilik Domba Pemilik Kambing Pemilik Ayam Pemilik Itik
Jumlah Orang 9 74 69 263 16
Jumlah Ekor 14 178 105 2.856
Tabel 1.14 Data kepemilikan hewan ternak
d. Sektor Industri - Jumlah Usaha Industri Kecil - Jumlah Buruh Industri Kecil No Status 1. Pegawai Pemerintah/Non Pemerintah
: 58 orang : 293 orang Jumlah Orang
28
2.
3.
4.
f. Pegawai Negeri Sipil - Pegawai Desa - PNS/TNI/POLRI - Mantri kesehatan - Dokter - Bidan g. Pensiun TNI/POLRI/PNS h. Pegawai Swasta i. Pegawai BUMD/BUMN j. Pensiun Swasta Jasa Perdagangan e. Pasar Desa f. Warung g. Kios h. Toko Jasa Komunikasi dan Angkutan c. Angkutan Sepeda Motor d. Angkutan Kendaraan Umum Jasa Keterampilan e. Tukang Kayu f. Tukang Batu g. Tukang Jahit h. Tukang Cukur
9 48 1 23 15 7 3 62 2 52 12 17 6 1
Tabel 1.15 Data pekerjaan penduduk
Kebanyakan hasil pertanian desa sudah dijual sebagai pendapatan masyarakat, namun masih ada para petani subsisten yang mengkonsumsi hasil taninya untuk konsumsi sehari-hari mereka. Rata-rata petani yang memiliki lahan atau ladang yang luas menjual hasil pertaniannya ke pasar melalui tengkulak dan hingga saat ini tidak ada petani yang menjual hasil taninya langsung ke pasar.
Gambar 1.20 Alur pemasaran hasil pertanian
5.2
Pendapatan dan Daya Beli Masyarakat Pada umumnya, penduduk desa cibuluh yang bekerja sebagai pedagang ke
luar desa memiliki pendapatan yang tinggi sehingga akan berkolerasi kepada daya
29
beli yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa bangunan-bangunan rumah yang besar serta kendaraan bermotor yang sudah dimiliki oleh masyarakat desa yang berprofesi sebagai pedagang di luar desa ataupun petani kayu yang memiliki usaha budidaya kayu albasia. Bagi masyarakat yang tetap tinggal di desa dan berprofesi sebagai petani, umumnya memiliki pendapatan yang lebih rendah dibanding pedagang yang memilih bekerja keluar desa ataupun petani kayu albasia. Apabila dilihat dari tingkat kemakmuran masyarakat, Dusun I dapat dikatakan lebih makmur dibandingkan dengan Dusun II. Hal ini disebabkan oleh mayoritas penduduk Dusun I yang dimudahkan karena memiliki akses yang mudah untuk melakukan kegiatan jual beli atau kegiatan agribisnis kayu albasia, terlebih lagi banyak penduduk yang mencari nafkah diluar desa cibuluh. Mata pencaharian mayoritas penduduk Dusun I dan II tidak berbeda yaitu sebagai petani,penyadap kelapa, petani kayu. Namun disebabkan dusun II sangat jauh akses ke pusat kota, hal tersebut menyebabkan pendapatan penduduk Dusun I lebih tinggi dibandingkan dengan dusun II. Tingginya pendapatan penduduk Dusun I akan berdampak pada tinginya daya beli penduduk Dusun I, yang terlihat dari pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan tersier. Sama halnya dengan pendapatan yang rendah di Dusun II menyebabkan rendahnya daya beli penduduknya.
5.3
Industri Rumah Tangga Industri rumah tangga yang terdapat di desa Cibuluh terdapat di Dusun I
dan Dusun II. Industri-industri yang dijalankan antara lain yaitu pembuatan gula merah. Sebagian kecil mensupplai bahan kelapa untuk dijadikan nata de’coco yang berlokasi di tasik dan banjar.
5.3.1
Industri Gula Merah Gula Merah merupakan bahan baku penyedap makanan yang terbuat dari
Kelapa yang merupakan makanan ringan khas Desa cibuluh. Industri pembuatan Gula Arena atau Gula Merah ini terletak di Dusun I dan Dusun II Desa Cibuluh.
30
Terdapat lebih dari 200 keluarga yang memiliki usaha industri pembuatan gula merah
di Dusun I dan Dusun II dengan berdasarkan usaha keluarga yang
mempekerjakan keluarga serta kerabat- kerabat dekat serta ibu-ibu rumah tangga. Gula Merah hasil industri rumah tangga Desa Cibuluh ini sudah dijual ke luar Kota Ciamis seperti Tasikmalaya, Bandung, dan sekitarnya.
Gambar 1.21 Industri pembuatan gula merah
5.3.2
Industri Tambang Batu Kapur Selain industri pembuatan gula aren (gula merah), terdapat juga industri
tambang batu kapur, Terdapat 2 buah tambang batu kapur di desa cibuluh. Kedua tambang tersebut terletak di Dusun I Cibuluh. Batu kapur (limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze. Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah yang presipitasi material di gua). Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit dan stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen. Permintaan pasar untuk industri ini cukup besar, Pemasaran Batu Kapur dijual ke Tasik dan Banjar Jawa Barat.
31
Gambar 1.22 Industri Pembuatan Batu Bata
5.4
Lembaga Perekonomian
5.4.1
Koperasi Unit Desa Pemberdayaan Koperasi Unit Desa (KUD)di Desa Cibuluh Kecamatan
Kalipucang Kabupaten Ciamis kurang berkembang dan tidak dirasakan manfaatnya sehinga saat ini bersifat non-aktif. Tidak adanya KUD yang menunjang kegiatan perekonomian masyarakat menyebabkan sulitnya penjualan hasil pertanian dan penyediaan barang saprodi.
5.4.2
Lembaga Perkreditan Rakyat dan PNPM Kosongnya lembaga perkreditan di desa menyebabkan para pedagang
kecil di Desa Cibuluh hanya memperoleh dana perkreditan melaui dana PNPM Mandiri. Selain bantuan pekreditan dari PNPM, dana PNPM yang diberikan oleh Kecamatan Kalipucang kepada seluruh desa yang ada di kecamatan Kalipucang, termasuk desa Cibuluh, dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana desa selain itu untuk Perbaikan Infrastruktur Desa. Dana PNPM di desa Cibuluh dikelola oleh Ketua BPD berserta jajarannya, serta kemudian ketua BPD membagikannya kepada warga desa termasuk kelompok-kelompok tani yang ada di desa.
5.4.3
Tengkulak Di
Desa
kelangsungan
Cibuluh,
kegiatan
tengkulak
pertanian.
memegang
Non-Aktifnya
peranan KUD
penting Desa
bagi
Cibuluh
32
menyebabkan sulitnya penyediaan saprodi dan tempat penjualan hasil pertanian. Selama ini tengkulak secara langsung sudah menggantikan fungsi KUD dalam penyediaan dan pemasaran hasil tani. Tengkulak pun menyediakan modal bagi para petani untuk memulai usaha taninya, akibat tidak adanya lembaga perkreditan rakyat di Desa Cibuluh. Sehingga bagi para petani, hadirnya tengkulak merupakan sebuah solusi dalam usahanya, meliputi; penyediaan saprodi (pupuk, bibit, sarana prasarana),modal, distribusi, dan pemasaran hasil pertanian.
5.4.4
Pasar Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur
yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Desa Cibuluh tidak memiliki pasar yang dapat menjadi tempat untuk memasarkan hasil pertanian, namun Kegiatan jual beli dapat dilakukan di Pasar Kecamatan Kalipucang, Sehingga dalam memasarkan hasil pertanian sebagai proses jual beli dan proses pembelian dapat terjadi antara kedua belah pihak apabila terjadi kesepakatan harga. Sistem jual beli dengan saling menukar barang atau yang sering kita kenal dengan istilah barter masih ada di Desa Cibuluh sebagai salah satu sistem transaksi jual beli hasil pertanian. Pasar yang terdekat dari Desa Cibuluh adalah Pasar Kalipucang dan Pasar Banjar yang terletak di Kecamatan Kalipucang dan Kota Banjar. Jarak yang ditempuh dari pusat desa sampai kedua pasar ini hampir memiliki jarak yang sama, tetapi kebanyakan masyarakat tetap lebih sering menggunakan Pasar Kalipucang untuk pembelian kebutuhan sehari-hari dan pemasaran hasil pertanian karena aksesnya yang lebih mudah. Akses menuju pasar dapat melalui dua pintu keluar desa. Sementara untuk transportasi ke pasar terdapat angkutan pasar berupa mobil pick up dan elf yang beroperasi dari pukul 06.00 hingga pukul 15.00. Pasar ini sangat memiliki manfaat yang sangat besar, walaupun letaknya sangat jauh untuk sebagian RT di Desa Cibuluh, karena segala barang kebutuhan
33
pokok dan kebutuhan sehari-hari hanya terdapat di sana. Warga desa yang memiliki usaha membuka warung pun berbelanja barang jualanya di pasar tersebut.
6. ORIENTASI POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT Aspek kesehatan merupakan salah satu aspek terpenting dalam IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang meliputi pendidikan, kesehatan dan ekonomi. IPM dijadikan salah satu tolak ukur sejauh mana tingkat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat suatu bangsa pada umumnya. Kegiatan kesehatan yang terdapat di Desa Cibuluh ini dapat diketahui dengan adanya aktivitas-aktivitas lembaga kesehatannya yaitu posyandu, poskesdes, dan desa siaga. Di Desa Cibuluh terdapat lima posyandu yang tersebar di setiap RW. Berdasarkan hasil orientasi kesehatan di Desa Cibuluh, didapatkan data tentang keadaan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang bervariasi. Sebagian besar warga sudah memiliki kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Namun, masih terdapat juga masyarakat yang belum sadar akan hal itu. Kesadaran masyarakat Desa Cibuluh dalam hal menjaga kebersihan lingkungan bervariasi. Terdapat kelompok masyarakat yang sudah memulai untuk menjaga kebersihan lingkungan yaitu dengan melakukan kerja bakti ataupun dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Saat ini di Desa Cibuluh belum memiliki tempat pembuangan akhir sampah. Hal ini menjadi kendala dalam pembuangan sampah dan limbah rumah tangga. Berdasarkan hasil observasi mahasiswa di beberapa lokasi di Desa Cibuluh didapatkan hasil bahwa pengolahan sampah yang dilakukan masyarakat masih tradisional seperti pembakaran, atau penimbunan. Bahkan masih ada masyarakat yang membuang sampah dan limbah rumah tangga ke sungai, selokan dan parit. Dalam hal mandi cuci kakus perilaku masyarakat juga sangat bervariasi. Sebagian besar masyarakat sudah memiliki wc permanen, tetapi ada juga yang belum memilki kamar mandi sendiri. Masyarakat masih ada yang menggunakan sungai, empang, bahkan kantong kresek untuk membuang kotoran mereka.
34
Adapun masyarakat yang memiliki kamar mandi sendiri, namun masih tetap saja menggunakan, sungai, empang untuk keperluan belakang. Dengan alasan lebih mudah dan gampang, sehingga didapatkan bahwa masyarakat cibuluh belum sepenuhnya memiliki kamar mandi sendiri. Sebagian besar masyarakat desa cibuluh sudah memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, hal ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat dalam menghadiri setiap kegiatan posyandu . Namun masih ada sebagian kecil masyarakat desa cibuluh yang belum rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti RT 20, karena lokasi yang sulit terjangkau dan sarana transportasi yang susah untuk menuju ke pelayanan kesehatan. Dalam hal kesadaran menjaga kebersihan lingkungan,Masyarakat Desa Cibuluh sudah cukup aktif melakukan kerja bakti.Biasanya kegiatan kerja bakti di desa ini dilakukan sekali dalam satu bulan.Jumlah masyarakat yang hadir pada kegiatan kerja bakti tersebut juga cukup banyak.selain kerja bakti yang dijadwalkan, kegiatan kerja bakti pun bisa dilakukan sesuai kebutuhan.
7. ORIENTASI PRANATA KESEHATAN 7.1
Puskesmas
Gambar 1.23 Puskesmas Kalipucang dari Luar
Puskesmas merupakan pusat kesehatan pada tingkat Kecamatan. Puskesmas memiliki unit pelayanan yang lebih mengampu disbanding Poskesdes. Dikarenakan Cibuluh memiliki jarak hanya 3 kilometer dari pusat Kecamatan Kalipucang, maka seluruh pengobatan dilakukan Puskesmas Kalipucang apabila
35
tidak ditangani oleh Poskesdes maupun Bidan Desa sehingga tidak berlakunya Puskesmas Pembantu di Desa Cibuluh. Puskesmas Kalipucang dikepalai oleh dr. Sri Muljati dan bertugas sesuai Permedagri No. 56 Tahun 2009.
Gambar 1.24 Struktur Kepengurusan Puskesmas Kalipucang Melihat keadaan Puskesmas Kalipucang, agak sedikit memprihatinkan dikarenakan kurangnya tenaga medis pada Puskesmas tersebut. Hanya ada satu dokter yang berdinas di Puskesmas tersebut, itu pun jarang ditempat dikarenakan adanya tugas di luar kecamatan. Pengobatan sendiri dilakukan oleh perawat yang tidak memiliki tingkat pendidikan maupun pengalaman seperti dokter maupun dokter gigi. Seperti contohnya untuk poliklinik gigi, perawatan gigi hanya dilakukan oleh dua orang perawat gigi dan memiliki peralatan terbatas, sehingga hanya bisa dilakukan pencabutan gigi. Perawatan penambalan gigi tidak bisa dilakukan karena rusaknya alat menambal gigi, sudah mengajukan penggantian alat kepada pemerintah namun hasilnya nihil. Dikarenakan minimnya tenaga perawat dan peralatan, mengakibatkan sedikitnya pasien yang bisa ditangani di Puskesmas. Kebanyakan pasien yang sudah tidak bisa dirawat di Puskesmas Kalipucang dirujuk ke Puskesmas maupun Rumah Sakit terdekat, biasanya dirujuk ke Puskesmas Pangandaran yang memiliki waktu tempuh 30 menit dari Kalipucang atau ke Rumah Sakit di Desa Banjar yang memiliki waktu tempuh sekitar 60 menit dari Kalipucang.
36
Gambar 1.25 Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Kalipucang
Gambar 1.26 Poli Umum Puskesmas Kalipucang
Gambar 1.27 Ruang Rawat Inap dan Ruang Gawat Darurat
Untuk fasiitas ruangan poliklinik yang ada di Puskesmas Kalipucang pun sedikit. Untuk ruang poliklinik dibagi menjadi ruang poli umum, ruang poli mata dan TBC, dan poli gigi dan mulut. Ruang gawat darurat hanya ada satu ruang dengan satu tempat tindakan dengan obat-obatan yang sangat standar. Ruang inap perawatan dibagi menjadi dua ruang yaitu ruang Anggrek dan ruang Melati yang masing-masing memiliki dua unit tempat tidur. Terdapat pula ruang laboratorium
37
untuk pemeriksaan darah maupun urin standar, dan ruang apotik apabila diperlukan medikasi dan tindakan farmakoterapi standar. Puskesmas Kalipucang tidak hanya mengurus pasien yang sakit dan datang ke Puskesmas. Terdapat unit “Penyehatan Lingkungan” yang bertugas untuk melakukan penyuluhan mengenai PHBS yang termasuk di dalamnya mengen ai pola hidup sehat serta penggunaan jamban untuk buang air. Selain itu terdapat bagian “Gizi” yang berfungsi untuk pemantauan gizi penduduk Kalipucang pada umumnya. Puskesmas Kecamatan Kalipucang tidak berdiri sendiri sebagai satusatunya unit pelayanan kesehatan masyarakat Kalipucang. Puskesmas Kalipucang bekerja sama dengan tiga unit pelayanan kesehatan desa yang terdiri dari POSKESDES (Pos Kesehatan Desa), PUSTU (Puskesmas Pembantu), serta BINDES (Bidan Desa). Adanya pusat pelayanan kesehatan desa terpadu ini bertujuan untuk meratakan pelayanan kesehatan mengingat medan Kecamatan Kalipucang yang tergolong sulit dijangkau dari daerah pedalaman.
7.2
Poskesdes Poskesdes merupakan unit pelayanan kesehatan pada tingkat desa.
Terletak di samping balai desa Cibuluh. Penangung jawab poskesdes adalah Bidan Anti Yulianti. Poskesdes ini dilengkapi oleh ruang periksa, ruang bersalin, ruang pendaftaran, ruang dapur, dan kamar mandi. Waktu kerja dari pukul 09.0012.00. Tindakan kesehatan yang dilakukan yaitu persalinan, pengobatan, kegiatan posyandu, dan promosi kesehatan.
38
Struktur Organisasi Poskesdes Cibuluh Ketua 1. Osirin 2. Saliah 3. Sekretaris
Bendahara
Yuyun
Sugi Mulyasih Seksi
Pelayanan
Keamanan
Peralatan
Kebersihan
1. Bidan A. Yulianti 2. Karsem Paraji 3. Kukus Paraji
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4.
Yati Wagiyem Darwiyah Juniah Vioyah
Asih Popon Isoh Karmini Tati
Gambar 1.28 Struktur Organisasi Poskesdes Desa Cibuluh
Gambar 1.29 Poskesdes dari Luar
39
Nengsih Marnah Turiah Karsiti
7.3
Posyandu Terdapat 4 posyandu di desa cibuluh yaitu posyandu mayangsari,
posyandu sekarwangi, posyandu dayakarya, dan posyandu mekarwangi. Penanggung jawab posyandu adalah Ibu-ibu kader PKK. Jenis kegiatan posyandu ada 3 yaitu posyandu balita, posyandu lansia, dan posyandu ibu hamil. Kegiatan posyandu balita rutin yaitu penimbangan berat badan setiap bulan dan imunisasi. Kegiatan posyandu lansia rutin yaitu pemeriksaan tekanan darah, berat badan, dan fisik. Kegiatan posyandu ibu hamil yaitu pemeriksaan kehamilan rutin.
Gambar 1.30 Kegiatan Posyandu Cibuluh
8. ORIENTASI SUMBER DAYA ALAM Luas wilayah: a. Tanah sawah - Tanah sawah irigasi - Tanah sawah setengah tehnis - Tanah sawah tadah hujan
:
623,180 Ha
: : :
0 Ha 50,310 Ha 31,110 Ha
40
Kelebihan - Areal persawahan yang cukup luas dan tanah yang subur Kekurangan - Daerah tadah hujan dan tidak adanya irigasi - Petani masih kebingungan tentang pengendalian hama - Pemasaran yang begitu lemah - Kekurangan dana Luas wilayah b. Pohon Albasia - Lahan per RT/RW - Lahan perorangan
:
312,15 Ha
: : :
± 300 Ha ± 25 Ha 50,21 Ha
Kelebihan - Harga jual menguntungkan - Tidak begitu mudah terkena hama dan penyakit - Perawatan nya mudah - Daerah nya mendukung untuk tanaman kayu-kayuan Kekurangan - Lamanya masa panen - Harga bibit mahal - Susah nya dalam pengaplikasiannya c. Tambang Kapur Lahan milik per orangan Lahan per RT``
: : :
± 400 Ha/m2 5 Ha/m2 20 Ha/m2
Kelebihan -
Memiliki nilai jual yang tinggi Pemasran ke tengkulak mudah
Kekurangan - Modal besar - Alat- alat nya tidak mendukung - Memiliki jangka waktu yang tidak panjang - Susah nya pengaplikasian
41
d. Pertanian Kelapa - Petani kelapa per orangan - Lahan bebas yang di manfaat kan
: : :
50 Ha 12 Ha 5 Ha
Kelebihan - Mudah dalam pengaplikasianya - Harga jual tinggi - Perawatannya mudah - Manfaat nya banyak Kekurangan - Hasil susah di jual - Petani kebingugan dengan strategi pemasaran Luas wilayah e. Pertanian Coklat - Tanah per orangan
:
2 Ha
: :
2 Ha 1 Ha
Kelebihan - Merupakan sumber komoditas baru - Harga jual tinggi - Gampang untuk di pasarkan - Menjadi alternative baru buat petani Kekurangan - Rentan terkena penyakit - Harga bibit mahal - Susah penerapaanya - Perawatan yang susah - Kurangnya adaptasi warga dalam menanam tanaman ini - Kurangnya lahan yang bagus buat lahan di karenanakan sebagian besar di tanami pohon albasia f. Pertanian Jati
:
±15 Ha
Kelebihan - Harga jual tinggi - Murah nya bibit - Mudah dalam perawatan
42
Kekurangan - Susah dalam pemasaran - Rentan terkena penyakit - Masyarakat masih banyak yang belum mengerti cara penarapan tanam jati yang baik 9. ORIENTASI AKTIVITAS KEAGAMAAN Desa Cibuluh sangat kental akan keagamaannnya, di desa ini sepenuhnya menganut agama islam oleh karena itu kegiatan keagamaan islam didesa ini sangat banyak, mulai dari mingguan, bulanan dan tahunan sangat penuh dengan acara keagamaan. Desa Cibuluh mempunyai 5 DKM ( Dewan Kemakmuran Mesjid ) yang terletak di masing masing Rw yang tersebar di Desa Cibuluh yaitu di daerah Cleuweng, Baiturrahman, Baitul Falah, Ciliang dan Karang Jambe. Masingmasing mempunyai kegiatan, yaitu: Pengajian rutin mingguan : -
Pengajian rutin malam mingguan di DKM : Ciliang dan Cileuweng
-
Pengajian rutin malam jum’atan di DKM
: Baiturrahman dan Baitul
Falah. Pengajian Rutin Bulanan : Pengajian rutin bulanan diadakan oleh masing-masing DKM yang biasa diadakan di malam jum’at kliwon pada setiap bulannya. Pengajian Rutin Tahunan: Pengajian rutin tahunan diadakan oleh masing-masing DKM yang biasa dilakukkan seperti maulid nabi Muhammad saw, pengajian Ramadhan. Dalam setiap kegiatan pengajian mahsiswa ikut berpartisipasi untuk mengikuti pengajian tersebut, pada setiap pengajian yang dilaksanakkan anggota kami mengirimkan perwakilan untuk menghadiri pengajian tersebut. Dalam setiap menghadiri pengajian kami selalu di berikan kelonggaran waktu untuk 43
memperkenalkan diri kepada masyarakat yang menghadiri pengajian tersebut senhingga masyarakat dapat mengetahui bahwa di desa Cibuluh sedang ada KKN dari Unpad. Kegiatan keagamaan di desa cibuluh bukan hanya pengajian saja, tetapi juga ada kegiatan belajar keagamaan untuk anak- anak kecil juga yang dilakukkan di DKM Cileuweng dan di DKM Baiturrahman karena di Dua DKM tersebut mempunyai madrasah untuk anak-anak. Mahasiswa ikut berpartisipasi untuk mengadakan kegiatan keagamaan untuk anak-anak, pada dasarnya sasaran dari kegiatan keagamaan ini adalah seluruh anggota masyarakat tetapi dikarenakkan untuk kegiataan keagamaan bagi dewasa sudah penuh maka sasarannya menjadi anak-anak. Tujuan dari keagian yang di lakukkan yaitu untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang keagamaan islam yang mengarahkan kepada peningkatan keimanan, selain itu kami mencoba memperkenalkan Unpad kepada anak-anak supaya tertarik untuk melanjutkan sekolah mereka ke jenjang yang lebih tinggi. 10. ORIENTASI AKTIVITAS KEPEMUDAAN Desa Cibuluh memiliki sumber daya manusia yang sangat beragam, diantaranya para pemuda pemudi yang dapat meningkatkan kredibilitas Desa Cibuluh lebih meningkat diantara desa lainnya di Kecamatan Kalipucang. Organisasi kepemudaan di desa ini berjalan sesuai dengan fungsi dan memiliki tujuan yang sangat jelas. Biasanya organisasi kepemudaan yang ada di Desa Cibuluh mewadahi tentang saran dan menampung aspirasi para warga Desa Cibuluh. Namun, seiring waktu berjalan oraganisasi kepemudaan di Desa Cibuluh memiliki kendala di masalah kaderisasi yang mana para pemuda makin susah diajak dalam organisasi yang harusnya dapat menjadi aspirasi warga ke aparat desa setempat.
44
Karang Taruna Karang taruna di Desa Cibuluh bernama Karang Taruna Rimba Jaya yang beralamat di Dusun Legok Jambu RT 04/01, Desa Cibuluh, kec. Kalipucang, Ciamis. Organisasi ini biasanya menggerakan para pemuda dalam acara-acara yang ada di Desa Cibuluh. Seperti dalam program budidaya ikan lele jumbo. Dalam program ini para pengurus karang taruna menggerakan para pemuda dalam pembuatan lahan kolam, kepengurusan kolam, dan pencarian dana. Selain program diatas , masih ada beberapa acara yang telah dilakukan oleh karang taruna tersebut diantaranya: kegiatan 17 agustus, kegiatan olah raga dan kerja bakti. Berikut adalah susunan pengurus Karang Taruna Banyu Rimba Jaya: 1. Ketua
: Yayan Rusyanto, A.Md
2. Sekretaris : Bambang Sutiadi 3. Bendahara : Bangun Sucipto 4. Seksi-seksi
:
Humas
: Muhsinin : Sarjan
Perikanan
: Agus Sapto Pujiono : Elan
PKK
: Yati Hayati
Keterampilan
: Rohyadi
Olahraga
: Yayan Rusyanto
Kesenian
: E. kalsim
Sosial
: Budi
Kerohanian
: Sobana, S,Ag
Pertanian
: Kisyanto
KB
: Elon Dahlan
Kesehatan
: Aad Suhendi
Lingkungan Hidup: OO Sahro Koperasi
: Ade Wawan
45
Penelitian
: Eman Samsu
Pengabdian masy : Didin Aspidin Logisitik
: Siswanto
46
RENCANA KEGIATAN KKNM No
Nama Kegiatan
1.
Orientasi Wilayah Desa Cibuluh
2.
Orientasi Tata Pemerintahan Desa
Tujuan
Khalayak Waktu Tempat Pelaksana Sasaran Aparat Desa Senin, 27 Juni Balai Desa Mahasiswa Cibuluh 2011 Cibuluh KKNM Unpad
Memperkenalkan diri.
Mendapatkan data dan informasi tentang kehidupan masyarakat di desa cibuluh. Mempelajari administrasi, Aparat Cibuluh struktur, dan program pembangunan
yang
dilaksanakan
oleh
Desa Senin, 27 Juni Balai 2011 Cibuluh
Desa Mahasiswa KKNM Unpad
pemerintah desa. Mengetahui kualitas
gambaran
sumber
daya
manusia masyarakat desa. 3.
Orientasi Pranata Pendidikan dan Budaya
Mengetahui pendidikan Cibuluh
Minggu ke-1 kualitas Civitas Akademika SD di Desa dan MI di Cibuluh
Mahasiswa MI Emplak SDN 1 KKNM Unpad Cibuluh SDN 2
47
Cibuluh
Mengetathui kebudayaan di Desa Cibuluh 4.
Orientasi Aktivitas
Mempelajari aktivitas
Masyarakat
Minggu ke-1, 2
Dusun 2 di Desa
Mahasiswa
Ekonomi
ekonomi masyarakat desa.
Desa
Cibuluh
KKNM Unpad
Orientasi Pola
Mengetahui pola hidup
Masyarakat
Minggu ke-1
Poskesdes
Mahasiswa
Hidup Sehat
masyarakat dalam
Desa dan Kader
dan 2
Puskesmas
KKNM Unpad
memelihara kesehatan.
Kesehatan
Masyarakat 5.
Kecamatan Kalipucang Posyanduposyandu di DesaCibuluh RT 20.
6.
7.
Orientasi Pranata
Observasi berbagai fasilitas
Kesehatan
kesehatan di Desa Cibuluh.
Kader kesehatan
Minggu ke-1, 2
Lingkungan
Mahasiswa
dan 3
Desa Cibuluh
KKNM Unpad
Orientasi Aktivitas
Mengetahui kondisi
Petani Desa
Minggu ke 1 dan Lingkungan
Mahasiswa
Pertanian di Desa
pertanian Desa Cibuluh
Cibuluh
2
KKNM Unpad
Cibuluh
Mengetahui permasalah
Desa Cibuluh
43
pertanian Desa Cibuluh 8.
9.
Orientasi Aktivitas
Pelibatan terhadap
Masyarakat
Minggu ke-1
Masjid dan
Mahasiswa
Keagamaan
kegiatan keagamaan di
Desa dan Tokoh
sampai minggu
DKM di Desa
KKNM Unpad
desa.
Agama
ke-4
Cibuluh
Pemuda Desa
Minggu ke-1
Dusun 1, 2, 3 di
Mahasiswa
Desa Cibuluh
KKNM Unpad
Lingkungan
Mahasiswa
Desa
KKNM Unpad
Orientasi Aktivitas
Mempelajari aktivitas
Pemuda
pemuda sehingga dapat mengakses informasi kepemudaan desa.
10. Orientasi Pranata
Mempelajari lembaga-
Kepemudaan
lembaga kepemudaan.
11. Pembuatan Blog
Pemuda Desa
Minggu ke-1
Menyajikan Informasi
Masyarakat
Minggu ke-1
Tempat tinggal
Mahasiswa
mengenai kondisi desa
Umum
sampai ke-4
KKN
KKNM Unpad
secara online untuk mempromosikan berbagai potensi Desa Cibuluh 12. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Diskusi (PRA) bersama tokoh masyarakat Desa Cibuluh Mengetahui potensi Desa Cibuluh
Perangkat desa Senin, 4 Juli dan tokoh 2011 masyarakat Desa Cibuluh.
Balai Cibuluh
Desa Mahasiswa KKNM Unpad
44
13. Penyuluhan PHBS (jamban keluarga) ke RT 20 Desa Cibuluh
14. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut serta pemberian ASI
Mengetahui prioritas permasalahan Desa Cibuluh Menyepakati program kerja yang akan dilakukan Menggali pengetahuan Warga RT 20 masyarakat mengenai Desa Cibuluh pentingnya jamban keluarga Mengetahui alasan masyarakat BAB tidak pada tempatnya Memperkenalkan jenis jamban yang baik dan sesuai standar kesehatan Memberikan informasi mengenai kerugian BAB sembarangan, serta keuntungan penggunaan jamban Memotivasi masyarakat untuk BAB pada tempatnya (tidak sembarangan) Memberikan pengetahuan Ibu dan Balita tentang jenis-jenis gigi (Posyandu) Memberikan pengetahuan tentang pola hidup sehat
Sabtu, 2011
Minggu dan ke-3
9
Juli Masjid RT 20
ke-2
Posyandu
Mahasiswa KKNM Unpad bekerjasama dengan Puskesmas Kalipucang
Mahasiswa KKNM Unpad bekerjasama dengan pihak
45
dan berkunjung ke dokter gigi Memberikan pengetahuan tentang macam-macam penyakit gigi secara umum Mengajarkan cara menyikat gigi dengan baik dan benar untuk bayi, anak, dan dewasa Memberikan pengetahuan tentang pemberian dan manfaat ASI Memberikan informasi Ibu-Ibu (Posyandu) mengenai hipertensi
15. Penyuluhan Hipertensi
16. Penyuluhan Tangan
17. Penyuluhan Pertanian
Cuci
Memberikan pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan Mepraktikkan cara cuci tangan yang benar Memotivasi siswa agar terbiasa mencuci tangan Membantu manajemen usaha tani serta penanganan Hama
Siswa SD
Poskesdes
Minggu ke-2
Posyandu
Minggu ke-3
SD/MI/DKM
Seluruh Sabtu, Kelompok Tani 2011 dan pekerja
9
Mahasiswa KKNM Unpad bekerjasama dengan pihak Posyandu Mahasiswa KKNM Unpad bekerjasama dengan pihak sekolah
Juli Dusun Kampung Mahasiswa Daun KKNM Unpad
46
18. Mengajar Inggris
19. PKM Dosen
Bahasa
Penyakit Tanaman Padi dan Pohon Albasia. Pembentukan Manajemen Kewirausahaan dan strategi pemasaran untuk Produk Agribisnis Gula Aren agar kegiatan agribisnis berjalan efektif dan efisien. Mengisi waktu libur anaanak Desa Cibuluh dengan memberikan pembelajaran Bahasa Inggris Membantu anak-anak Desa Cibuluh dalam mempelajari Bahasa Inggris Menyosialisasikan kebiasaan membacakan dongeng oleh orang tua kepada anak-anak Menumbuhkan minat baca di kalangan warga Melestarikan budaya membacakan dongeng yang sudah mulai luntur Memberikan informasi
kebun Cibuluh.
Desa
Penyadap Kelapa di desa cibuluh.
Anak-anak Desa Minggu Cibuluh dan ke-4
Warga Desa Cibuluh (Ibu-
ke-3 DKM Cileweng, Mahasiswa DKM Ciliang, KKNM Unpad DKM Baiturrahman
Minggu ke-3
Balai Desa
Dosen dan
Cibuluh
mahasiswa
Ibu)
47
20. Penutupan
kepada warga bahwa belajar tidak hanya di sekolah tapi bisa dilakukan di rumah dengan peran aktif orang tua Meningkatkan hubungan Warga Desa baik dengan warga desa Cibuluh Mengadakan kegiatan yang memberikan manfaat dan berkesan pada warga dan peserta KKNM 2011
Minggu ke-4
Balai Desa
Mahasiswa
Cibuluh
KKNM Unpad
48
BAB II HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA Tujuan dari Musyawarah Masyarakat Desa ini (MMD) ini adalah untuk menganalisis, menilai secara objektif berdasarkan fakta-fakta tentang fenomena masalah sosial, dan potensi yang ada di Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan observasi, pengkajian data sekunder desa, dan menggunakan empat teknik Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu : Diagram Venn, Pengorganisasian masalah, Pemetaan dan Matriks Rangking. Dari empat teknik ini menghasilkan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada pertanian dan kesehatan. Program yang berfokus pada pertanian dan kesehatan menghasilkan program penyuluhan pertanian dan penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKNM Unpad Desa Cibuluh. Kegiatan ini berlangsung dari tahap pra lapangan, tahap pelaksanaan lapangan dan tahap pasca lapangan yaitu berlangsung pada tanggal, 17 Juni 2011, 4 Julii 2011 dan 15,16,17 Juli 2011. 1.1
Pelaksanaan Kegiatan
1.1.1 Hasil dan Pembahasan Sebelum kami melakukan kegiatan yang berkaitan dengan jalannya KKNM ini. Kegiatan yang kami lakukan sebelumnya ialah melakukan bimbingan untuk pertama kalinya ke dosen pembimbing kami. Dengan menanyakan proses dan kegiatan selama berada di desa. Langkah pertama yang kami lakukan disana ialah tahap pelaksanaan lapangan
49
1.1.2 Familiarisasi dan Identifikasi Tokoh Kelompok kami untuk pertama kali ke desa pada tanggal 17 Juni 2011 untuk melakukan survey dan proses familiarisasi khusunya untuk penyelesaian perijinan ke desa. Kemudian setelah kami melakukan proses familiarisasi kami melakukan proses identifikasi tokoh yang dilakukan dengan cara mewawancarai aparat desa dan masyarakat Desa Cibuluh, dan didapatkanlah tokoh-tokoh masyarakat Desa Cibuluh yaitu sebagai berikut. 1. S. Buntoro sebagai Kepala Desa Cibuluh 2. Yanto sebagai Sekretaris Desa 3. Sarno S sebagai Kaur. Pemerintahan 4. Turiman sebagai Kaur. Umum 5. Lukman Arip sebagai Kaur Ekbang 6. Memed Kusniadi sebagai Kaur. Kemasyarakatan 7. Siti Maharani M. sebagai Kaur Keuangan 8. Anok Kurdi sebagai Kadus I 9. Juhana sebagai Kadus II 10. Kanang Haryono sebagai Ketua RT 4 11. Warto sebagai Ketua RT 6 12. Musa Suryana sebagai Ketua RT 1 13. Paero sebagai Ketua RW 05 14. Empong R sebagai Ketua RT 2 15. Dedi S. sebagai LPM 16. Azidin 17. Wahyu 18. Yuda sebagai BPD 19. Ali N 20. Tamijo sebagai Ketua RT 14 21. Wasirin sebagai Ketua RT 11 22. Mamat. A sebagai MI DS 23. Galih sebagai Ketua RT 16
50
24. Ubed sebagai Ketua RT 12 25. Momon sebagai Ketua RT 10 26. Ahri Kusyaman sebagai Ketua DKM 04 27. Maskur sebagai BPD 28. Dudi 29. Koha sebagai Ketua RT 5 30. Sulaeman sebagai Ketua RW 1 31. Entis S 32. Lina 33. Nana Juhana sebagai KPMD 34. Ade Hadis sebagai Ketua RT 18 35. Hadli sebagai sebagai Ketua DKM 36. Utoyoh sebagai Kader 37. Dese Hendrank sebagai Ketua RT 15 38. Engkang Onosu sebagai Sekretaris PKM 39. Wiwit TR sebagai Promkes PKM 1.1.3
Pembentukan Core Group
a. Tanggal 4 Juli 2011 Sebelum melakukan pembentukan core group Kelompok kami melakukan simulasi kegiatan core group terlebih dahulu, agar ketika kita berada di depan warga tidak begitu takut atau kurang percaya diri. Kehadiran kelompok kamipun di hari itu dihadiri oleh seluruh tim KKNM dan Core Group. Desa Cibuluh. Pukul 08.00 Wib kami memulai acara setelah undangan sebelunya disebarkan. Sebelum kegiatan yang akan dilakukan kami membeli persiapan makanan dan minuman yang akan disajikan ketika acara kami berlangsung. Tujuan: 1) memperkenalkan maksud dan tujuan PRA selama melakukan KKNM di Desa Cibuluh 2) Membentuk Core Group, 3) Melakukan assessement masalah, potensi, dan peluang yang ada khususnya di Desa Cibuluh
51
Tim Fasilitator : 1)
Fasilitator Utama I
: Rizkan Mubarak
2)
Fasilitator Utama II
: Dias Cakra S
3)
Pengamat
: Seluruh tim KKNM
4)
Notulen
: Amelia
5)
Penerjemah dan Dokumentasi: Dimas Alat dan bahan : 1.
Kertas Metaplan (kuning, hijau, pink)
2.
Gunting
3.
Selotip
4.
Spidol
Tahapan Kegiatan 1.
Menyiapkan materi dan bahan,
2.
Mengumpualkan peserta dalam satu ruangan
3.
Fasilitator memperkenalkan diri, maksud dan tujuan PRA dan KKN
4.
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
5.
Membuat program yang akan dilakukan selama di Desa Cibuluh
Kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Kegiatan
dilanjutkan dengan mengidentifikasi masalah, potensi dan
peluang yang ada di Desa Cibuluh ini dengan menggunakan kertas meta plan. Setelah mendapatkan penjelasan dari kami, maka tahap selanjutnya dimulai. Tahap assessment dimulai oleh Rizkan Mubarak dengan menjelaskan maksud dan tujuan tehnik pemetaan masalah dan potensi. Teknik ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada setiap anggota agar dapat mengeluarkan aspirasinya tanpa dipengaruhi orang lain. Dan ternyata setelah melalui diskusi yang panjang dan musyawarah, dapat di tarik permasalahan yang dialami
52
sebagian besar masyarakat di Desa Cibuluh
adalah masalah Pertanian dan
Kesehatan. 1.1.4
Pemetaan Masalah dan Potensi Pemetaan masalah digunakan untuk mengetahui lokasi sumber daya dan
batas-batas wilayah tertentu, keadaan jenis-jenis sumberdaya yang ada di wilayah Desa Cibuluh baik masalah-masalah yang ada maupun segala potensi yang ada, serta mengkaji perubahan-perubahan yang terjadi pada sumber daya mereka, yaitu mengenai sebab akibat dari perubahan tersebut. Mahasiswa KKNM Desa Cibuluh bersama dengan Core group mencoba memetakan masalah dan potensi yang berkaitan dengan masalah pertanian dan Kesehatan. Adapun masing-masing memegang perannya masing-masing yaitu: Rizkan Mubarak sebagai ketua dan pengarah diskusi, Emil Ismail dan Mahasiswa KKNM Desa Cibuluh sebagai pengamat diskusi serta Prima Abigail dan Amelia sebagai pencatat. Semua anggota Core Group hadir pada saat itu. Hal yang pertama kali dilakukan dalam kegiatan Pemetaan ini adalah mencoba menjelaskan apa itu teknik Pemetaan dan manfaatnya seperti apa. Kita memberikan arahan agar mereka menggambarkan wilayah Desa Cibuluh secara keseluruhan beserta batasan-batasannya. Setelah itu kita mencoba menggali informasi lainnya seperti dimana lokasi tempat pertanian dan kebutuhan akan kesehatan. Diagram Venn Kegiatan Kajian Lembaga atau Bagan Hubungan Kelembagaan dilakukan bersama-sama. Adapun masing-masing dari praktikan memegang perannya masing-masing yaitu Tim KKNM Desa Cibuluh. Bersama dengan Core Group bersama-sama membuat suatu Kajian Lembaga. Kegiatan ini dimulai dari penjelasan apa itu teknik Kajian Lembaga, dan juga menjelaskan secara sederhana bagaimana prosedur dan manfaatnya. Kita juga mencoba memberikan gambaran mengenai pengertian jarak dan besarnya lingkaran. Untuk mempermudah, maka kami dari praktikan menyediakan media kertas yang telah dibuatkan dalam bentuk lingkaran dengan variasi ukuran yang berbeda. Setelah Kajian Lembaga itu selesai
53
maka kami melakukan suatu diskusi mengenai hasil tadi dan mencoba menggali informasi lebih dalam lagi. 1.1.5
Pengorganisasian Masalah Adapun masing-masing dari praktikan memegang perannya masing-
masing yaitu: Tim KKNM Desa Cibuluh . Semua anggota Core Group hadir pada saat itu masih turut hadir. Kegiatan Pengorganisasian Masalah dilakuakan dengan cara menghimpun semua informasi baik itu masalah-masalah maupun potensi-potensi yang ada, yang didapatkan dari hasil PRA maupun wawancara dan observasi lau diinventarisir, setelah itu mengkategorikannya dan menghimpun semuanya lalu dituangkan dalam sebuah kertas plano untuk selanjutnya diplenokan atau didiskusikan bersama dengan Core Group Dalam diskusi, Core Group tidak meyadari bahwa informasi tersebut merupakan hasil dari kegiatan PRA sebelumnya yang merupakan hasil pemikiran mereka
juga,
selanjutnya
mereka
mulai
memikirkan
bagaimana
cara
menanggulanginya. 1.1.6
Matriks Ranking Kegiatan Matriks Ranking dilakukan pada hari yang sama dengan kegiatan
Pengorganisasian masalah yaitu tanggal 4 Juli 2011 dan dihadiri oleh semua anggota Core Group Secara teknis, kami memerankan perannya masing-masing sesuai yang telah disepakati bersama. Adapun masing-masing dari praktikan memegang perannya masing-masing yaitu: Doni Marsal
sebagai ketua dan
pengarah diskusi, Tim KKNM Desa Cibuluh sebagai pengamat diskusi serta Prima Abigail dan Amelia sebagai pencatat. Semua anggota Core Group hadir pada saat itu masih turut hadir. Matriks Ranking ini bertujuan untuk untuk menganalisa sejumlah topik yang sudah teridentifikasi dengan mengkajinya dari beberapa aspek; serta menilai setiap aspek dengan kriteria yang sama agar dapat diperbandingkan. Biasanya yg 54
diperbandingkan adalah masalah terpenting dan alternatif pemecahan yg paling sesuai. Tujuannya adalah untuk mencari prioritas masalah dan memilih alternatif pemecahan terbaik dengan mempertimbangkan potensi dan kendala. Pilihan dibuat
masyarakat
berdasarkan
pendapat,
gagasan,
pertimbangan,
atau
pengalaman masyarakat. Mencoba menilai kategori masalah yang ada dari berbagai aspek penilaian, kemudian merankingnya dan memilih fokus dan menentukan solusi atau penyelesaiannya. Pembuatan matriks ranking ini dilakukan oleh praktikan bersama dengan Core Group untuk memperjelas kedudukan masalah dan pemecahan masalah yang diinginkan oleh Core Group itu sendiri. Dari hasil tabel matriks di atas dapat diketahui bahwa menurut anggota Core Group yang menjadi permasalahan utama adalah permasalahan Pertanian dan Kesehatan yang perlu ditangani. 1.1.7
Plan of Treatment (POT) Program yang akan dilaksanakan adalah program Penyuluhan tentang
Pertanian dan penyuluhan kesehatan di Desa Cibuluh, sehingga diharapkan dapat memotivasi diri. Program ini di khususkan semua masyarakat desa Cibuluh yang perlu untuk mendapatkan penyuluhan. Dari kegiatan yang kami lakukan sebagai suatu bentuk intervensi exiting condition yang terjadi masyarakat desa Cibuluh bisa untuk menyalurkan waktu dan pemikirannya menjadi suatu hal yang lebih positif, pemahaman tentang pertanian dan kesehatan sangat dianggap perlu oleh masyarakat desa Cibuluh sehingga masyarakat bisa merubah pola pikir dan pola hidup serta tambahan ilmu khususnya dalam hal kesehatan dan pertanian.
55
Gambar 2.1 Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa
56
2. PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 1.1
Hasil Orientasi Aktivitas dan Pranata Berdasarkan hasil orientasi kesehatan di Desa Cibuluh, didapatkan data
tentang keadaan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang bervariasi. Sebagian besar warga sudah memiliki kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Namun, masih terdapat juga masyarakat yang belum sadar akan hal itu. Hal itu dapat dilihat dari perilaku masyarakat dalam hal pembuangan limbah rumah tangga dan buang air besar (BAB) tidak pada tempatnya. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada Rabu, 29 Juni 2011. Dalam survey yang dilakukan di RT 20 RW 5 Karang Bombok, Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang diperoleh data bahwa sebagian besar masyarakat masih buang air besar di kolam dan sungai, sumber air yang digunakan untuk mandi, cuci, dan kakus masih menggunakan air sungai yang telah terkontaminasi oleh limbah rumah tangga. Melihat kondisi tersebut maka mahasiswa KKNM Unpad merencanakan program penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat di RT 20 RW5. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu program promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Hal ini mengingat salah satu pilar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah peningkatan mutu kesehatan.
NO
NAMA KK
JUMLAH JIWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Toslom Basiran Dalio Rohili Dadang Ahna Sariman Rusli Tasun Ahya
5 4 2 4 6 2 3 3 2 4
MENGGUNAKAN JAMBAN Anglt Pls Cbl Kolam - -
SEMBARANGAN Sungai
sawah -
Kebun
57
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Narsim Tas’an Elan Wertam Slamet Ngadiman Kamin Tarisah Yaman Daslim Porjo Sulaiman Misjo Toryono Giman Sireng Warto
2 2 4 2 3 2 4 1 3 5 3 3 3 3 3 1 2
-
-
-
-
-
Sanem 1 Yana 3 Tabel 2.1 Data inventaris jamban keluarga RT 20 Karang Bontok, Desa Cibuluh
1.2
Respon dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat dilakukan pada Sabtu, 9 Juli
2011. Kegiatan ini dihadiri oleh tiga puluh warga dari dua puluh delapan kepala keluarga. Kegiatan ini dilakukan bekerjasma dengan pihak Puskesmas Kalipucang khususnya bagian Kesehatan Lingkungan. Bentuk kegiatan ini adalah diskusi dan tanya jawab. Pada saat kegiatan berlangsung tingakat partisipasi masyrakat sangat baik dan terlihat sangat antusias dalam mengikuti jalannya diskusi. 1.3
Kendala Kendala-kendala yang dihadapi pada saat melakukan penyuluhan Perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah: 1) Lokasi RT 20 yang jauh dan akses menuju desa tersebut kurang memadai 2) Kurangnya sarana transportasi menyebabkan tidak semua mahasiswa bisa menghadiri penyuluhan tersebut 3) Medan menuju RT 20 sangat berat, hal dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan terjal 58
4) Kegiatan dimulai sedikit terlambat karena sebagian besar warga melakukan aktivitas di pagi hari 1.4
Manfaat dan Hasil Guna Kegiatan penyuluhan ini memilik banyak manfaat, baik bagi mahasiswa, masyarakat, dan pihak terkait (Puskesmas) a. Bagi Mahasiswa Mahasiswa bisa lebih memahami kondisi kehidupan masyarakat secara langsung, mengetahui permasalahan yang terjadi di masyarakat dan penyebabnya. Selain itu kemampuan komunikasi mahasiswa bisa ditingkatkan melalui kegiatan ini. b. Bagi Masyarakat Kegiatan peyuluhan PHBS ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu memotivasi dan memicu masyarakat untuk dapat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari, khususnya untuk dapat mengubah perilaku BAB tidak pada tempatnya. c. Bagi Pihak Terkait (Puskesmas) Melalui kegiatan penyuluhan PHBS juga dirasakan manfaatnya oleh Puskesmas, antara lain: Pihak Puskesmas mengetahui jumlah masyarakat yang belum memiliki kesadaran tentang PHBS, khusunya tentang kepemilikan jamban di lingkungan tersebut. Di samping itu melalui kegiatan ini dihasilkan suatu kesepakatan anatar pihak Puskesmas dan warga RT 20 tentang pembangunan jamban, baik perorangan maupun kelompok.
59
Gambar 2.2 Saat penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Gambar 2.3 Bersama warga RT 20 Desa Cibuluh setelah Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. PENYULUHAN KESEHATAN PEMBERIAN ASI
GIGI
DAN
MULUT
SERTA
3.1 Penyuluhan Gigi Posyandu Cibuluh Posyandu merupakan sebuah kegiatan rutin kesehatan pada sebuah desa. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam Posyandu ini. Oleh karena itu, kami memanfaatkan kegiatan ini untuk melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan sasaran ibu-ibu.
60
Gambar 2.4 Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Posyandu Cibuluh
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 12 Juli 2011 di DKM Baiturrahman mengingat Posyandu Cibuluh dilaksanakan di DKM tersebut. Kegiatan ini berlangsung berkat kerja sama dengan pengurus Posyandu serta ibu bidan di desa Cibuluh yang turut mengoordinir kedatangan ibu-ibu ke Posyandu serta mengondusifkan keadaan Posyandu untuk dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Ibu-ibu beserta anak yang telah melakukan timbang berat badan dikumpulkan dalam suatu ruangan yang dipimpin oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Jumlah peserta penyuluhan terdiri dari 20 ibu yang masingmasing membawa anaknya yang berusia balita. Empat materi yang disampaikan di dalam penyuluhan ini. Pertama merupakan pengenalan terhadap jumlah gigi dan bagian-bagian gigi. Sesi dua merupakan penyuluhan mengenai pola hidup sehat yang berhubungan dengan 61
kesehatan tubuh, khususnya kesehatan gigi dan mulut. Penyuluhan ketiga berisikan tentang cara membersihkan gigi dan mulut bagi bayi, balita, serta orang dewasa yang dibantu dengan simulasi menyikat gigi menggunakan model gigi yang dipinjam dari Puskesmas Kalipucang. Materi penyuluhan terakhir merupakan pengenalan terhadap macam-macam penyakit gigi dan mulut yang biasa ditemukan. Tidak sampai situ, setelah materi penyuluhan selesai, banyak ibu-ibu yang menanyakan tentang masalah gigi anak-anaknya.
3.1.1
Manfaat Kegiatan penyuluhan gigi dan mulut merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat. Mengingat masih kurangnya kesadaran masyarakat desa Cibuluh akan pentingnya kesehatahn gigi dan mulut. Selain itu, melalui penyuluhan ini juga bisa memperbaiki cara menyikat gigi maupun pola hidup yang diterapkan pada masyarakat sehingga bisa mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik.
3.1.2
Kendala Dalam melakukan penyuluhan gigi dan mulut ini ditemukan beberapa
kendala antara lain sikap cuek masyarakat terhadap kebersihan gigi dan mulut sehingga ada beberapa peserta penyuluhan yang tidak kondusif dalam pelaksanaan penyuluhan serta jumlah peserta penyuluhan yang kurang banyak mengingat sedikitnya ibu-ibu yang datang ke Posyandu.
3.1.3
Solusi Dibalik kendala yang ada, pasti ada solusinya. Karena kendala terbesar
adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kegiatan Posyandu dan kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu penting untuk dilakukan sosialisasi yang berkala serta penyuluhan yang rutin sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
62
3.2
Penyuluhan Gigi DKM Baiturrahman Program penyuluhan gigi merupakan suatu kegiatan yang kami susun agar
masyarakat Desa Cibuluh lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut dan tidak tersedianya tenaga kesehatan seperti dokter gigi di desa inilah yang membuat kami menyelenggarakan penyuluhan gigi dan mulut kedua kalinya. Penyuluhan kedua ini kami lakukan di masjid Baiturrahman bersamaan dengan proses belajar mengajar bahasa inggris dengan target anak-anak RT 1 hingga RT 5.
Gambar 2.5 Kegiatan Penyuluhan Gigi
3.2.1 Manfaat Kegiatan penyuluhan gigi dan mulut ini memiliki manfaat yang sangat penting yaitu meningkatnya pengetahuan dalam menggosok gigi yang baik dan benar, bagaimana cara merawat gigi dan pola hidup sehat. Kami pun memberikan contoh cara menggosok gigi yang baik menggunakan model rahang dan diikuti oleh anak-anak. Selain itu manfaat yang dapat kami terima ialah pengalaman
63
dalam mengajar dan memberikan penyuluhan yang berbeda pada anak dengan dewasa.
Gambar 2.6 Pengajaran Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar
3.2.2 Kendala Dalam proses penyuluhan gigi, terdapat beberapa kendala, yaitu: 1. Waktu yang terbatas dalam penyuluhan gigi. 2. Waktu yang berbentrokan dengan pengajian di masjid sekitar sehingga penyuluhan kurang kondusif 3.2.3
Solusi Beberapa solusi yang dapat kami berikan agar proses belajar penyuluhan
lebih baik, yaitu: 1. Pemisahan waktu penyuluhan gigi anak-anak dengan pengajaran bahasa inggris 2. Menggeser jadwal penyuluhan lebih pagi atau siang
64
3.3 Penyuluhan ASI Posyandu Cibuluh Posyandu merupakan sebuah kegiatan rutin kesehatan pada sebuah desa. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam Posyandu ini seperti menimbang berat badan bayi. Oleh karena itu, kami memanfaatkan kegiatan ini untuk melakukan penyuluhan mengenai ASI dengan sasaran ibu-ibu.
Gambar 2.7 Kegiatan Penyuluhan ASI di Posyandu Cibuluh
Kegiatan penyuluhan ASI ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 12 Juli 2011 di DKM Baiturrahman yang digabungkan dengan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ini berlangsung berkat kerja sama dengan pengurus Posyandu di desa Cibuluh yang turut mengoordinir kedatangan ibu-ibu ke Posyandu sehingga para mahasiswa langsung menempatkan ibu-ibu ke dalam ruangan agar dapat dilaksanakan penyuluhan. Jumlah peserta penyuluhan terdiri dari 20 ibu yang masing-masing membawa anaknya yang masih balita. Materi yang disampaikan dalam penyuluhan ini yaitu tentang apa, kapan, dan bagaimana pemberian ASI. Pertama merupakan pengenalan pentingnya ASI. Sesi kedua mengenai kapan sebaiknya pemberian ASI. Dan sesi ketiga mengenai cara yang baik pemberian ASI.
3.3.1
Manfaat Kegiatan penyuluhan ASI merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi ibu-
ibu yang mempunyai bayi, terutama bagi ibu-ibu yang baru pertama kali 65
mempunyai bayi. Pada penyuluhan ini ibu-ibu dapat mengetahui betapa pentingnya ASI.
3.3.2
Kendala Dalam melakukan penyuluhan ASI ini ditemukan beberapa kendala antara
lain banyak ibu-ibu yang usia anaknya sudah balita, dan sedikitnya jumlah ibu-ibu yang datang ke Posyandu.
3.3.3
Solusi Kendala terbesar adalah sedikitnya ibu-ibu yang datang ke Posyandu. Oleh
karena itu solusi yang diperlukan adalah dilakukan sosialisasi yang berkala serta penyuluhan yang rutin sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap betapa pentingnya ASI untuk bayi mereka.
4. PENYULUHAN HIPERTENSI 4.1
Hasil Orientasi Pranta Kesehatan Berdasarkan hasil orientasi kesehatan yang dilakukan di Desa Cibuluh
diperoleh data tentang kondisi kesehatan lansia yang mayoritas memiliki riwayat penyakit hipertensi. Data ini diperoleh dari hasil musyawarah masyarakat desa (MMD), dan wawancara dengan petugas kesehatan yang ada di Poskesdes. Berdasarkan data tersebut, maka mahasiswa KKNM Unpad 2011 memilih program penyuluhan hipertensi dan hipotensi dengan sasaran lansia. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan bekerjasama dengan kegiatan posyandu lansia, yang melibatkan kader posyandu dan pihak Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan pada Kamis, 14 Juli 2011 di Posyandu Ciliang, Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang. Dalam kegiatan ini pun mahasiswa KKN turut berperan serta dalam penimbangan berat badan dan pemeriksaan tekanan darah lansia.
66
4.2
Respon Masyarakat Kegiatan penyuluhan hipertensi yang dilakukan pada Kamis, 14 juli 2011
bertepatan dengan kegiatan posyandu Lansia, sehingga para lansia dapat berkumpul untuk menghadiri penyuluhan ini. Jumlah lansia yang hadir sekitar 22 orang dari 25 orang lansia yang terdaftar di Posyandu Sekar Wangi Ciliang. Sistem penyuluhan ini bersifat penyampaian materi dan tanya jawab (diskusi). Respon masyarakat terlihat baik, dan antusias dalam mengikuti jalannya diskusi. 4.3
Kendala Beberapa kendala yang dihadapi selama melakukan penyuluhan hipertensi
ini yaitu dari segi bahasa, hanya sebagian kecil mahasiswa KKN yang bisa berbahasa Sunda. Selain itu, waktu kedatangan lansia ke posyandu yang berbedabeda menyebabkan penyuluhan harus diulang-ulang agar materi dapat tersampaikan. 4.4
Manfaat Kegiatan penyuluhan ini memilik banyak manfaat, baik bagi mahasiswa,
masyarakat, dan pihak terkait (Posyandu) a.
Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat melatih kemampuan untuk melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu mahasiswa dapat mengaplikasikan pelajaran yang sudah didapat di kampus melalui penyuluhan hipertensi dan hipotensi.
b.
Bagi Masyarakat Masyarakat mendapatkan informasi mengenai hipertensi dan hipotensi, cara pencegahan, dan obat-obatan alami yang ada di lingkungan sekitar yang bisa digunakan sebagai obat untuk menurunkan hipertensi.
c.
Bagi Pihak Terkait (Posyandu) Penyuluhan ini dapat membantu posyandu dalam hal promosi kesehatan kepada para lansia, khususnya mengenai pencegahan dan penanganan dini hipertensi dan hipotensi.
67
Gambar 2. 8 Kegiatan penyuluhan hipertensi bersama para lansia di posyandu Sekar wangi
Gambar 2.9 Bersama kader – kader posyandu dan petugas puskesmas Kalipucang
Gambar 2.10 Pemeriksaan berat badan dan tekanan darah
68
5. PENYULUHAN CUCI TANGAN 5.1
Orientasi Aktivitas dan Pranata Berdasarkan hasil orientasi kesehatan di Desa Cibuluh, didapatkan data
tentang kondisi kesehatan anak-anak sekolah khususnya siswa SD. Dari data yang diperoleh dan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dilihat bahwa sebagian besar siswa-siswi SD masih kurang menjaga pola hidup bersih dan sehat, salah satunya dimana para siswa seringkali lupa untuk menjaga kebersihan tangan setelah mengerjakan suatu aktivitas tertentu, seperti setelah bermain dan sebelum menyentuh makanan. Hal inilah yang mendorong mahasiswa KKNM Unpad untuk memilih program penyuluhan cuci tangan yang sasarannya adalah siswasiswi SD yang ada di Desa Cibuluh. 5.2
Respon dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Kegiatan penyuluhan ini diadakan pada Jumat, tanggal 15 Juli 2011 di
Madrasah Cileweng. Jumlah siswa-siswi yang hadir adalah dua puluh orang. Sistem penyuluhan ini meliputi pemberian materi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar, bernyanyi bersama tentang langkah-langkah cuci tangan, serta mempraktikkan cuci tangan secara langsung. Respon siswa-siswi yang hadir sangat gembira dan sangat antusias mengikuti penyuluhan tersebut.
69
Gambar 2.11 pelaksanaan penyuluhan cuci tangan
5.3
Kendala Kendala-kendala yang dihadapi pada saat melakukan penyuluhan Cuci Tangan adalah: Kegiatan penyuluhan Cuci Tangan dimulai sedikit terlambat
karena
siswa-siswi yang hadir banyak yang datang terlambat. Selain itu waktu kedatangan yang berbeda menyebabkan penyampaian materi harus diulang. Jumlah Siswa-siswi yang hadir kurang dikarenakan ada kegiatan lain yang berlangsusng pada waktu yang bersamaan dengan waktu penyuluhan 5.4
Manfaat a. Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat mengaplikasikan materi yang telah diterima dari kampus melalui penyuluhan tersebut. Selain itu, mahasiswa juga dilatih untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. b. Bagi Siswa-Siswi Siswa-siswi yang hadir akan mendapat pengetahuan baru tentang cara mencuci
tangan
yang
baik
dan
benar
serta
bagaimana
cara
memperagakannya. Melalui penyuluhan ini siswa-siswi akan termotivasi untuk membiasakan diri untuk mencuci tangan.
70
c. Bagi pihak yang terkait (Madrasah Cileweng) Penyuluhan ini juga bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait (Madarash Cileweng) seperti, untuk mengetahui kondisi pola hidup bersih dan sehat masyarakat yang ada di desa Cibuluh dan memotivasi untuk melakukan penyuluhan kesehatan selanjutnya untuk waktu yang akan datang.
6. PENYULUHAN PERTANIAN Areal pertanian di desa Cibuluh meliputi persawahan dan perkebunan. Luas areal persawahan di daerah cibuluh ialah ± 81,420 Ha. Adapun areal persawahan berdasarkan data yang kami dapat ialah, Tanah sawah irigasi
: 0 Ha
Tanah sawah setengah teknis : 50,310 Ha Tanah sawah tadah hujan
: 31,110 Ha
Sedangkan areal perkebunan di desa Cibuluh meliputi, perkebunan tanaman penghasil kayu (albasia, jati), karet, dan perkebunan kelapa. Jadwal Lokasi Penyuluhan Pertanian Waktu
: Jumat, 8 Juli 2011
Tempat
: Kampung Dahon Malang
Lama Kegiatan
: 2 jam
Petugas Penyuluh
: Riandi (fasilitator 1 IWAN, Dias
Sasaran
: Seluruh Petani dan Petani kebun Serta Industri Rumah
tangga Produk AGRIBISNIS DI DESA CIBULUH Kendala Pertanian Areal pertanian di daerah cibuluh memiliki beberapa masalah yang dapat mengganggu kegiatan pertanian dan hasil produksi masyarakat desa cibuluh sendiri yakni : Areal persawahan yang tidak memiliki irigasi Memang sampai saat ini seluruh areal persawahan yang terdapat di desa Cibuluh tidak memiliki saluran irigasi, artinya para petani hanya mengandalkan
71
air hujan untuk mengairi areal persawahannya. Bila menginginkan areal persawahannya dapat diairi setiap hari, para petani harus menyewa mesin sedot air yang biayanya tidak murah. Serangan hama ulat kantong Manatha albipes terhadap daun di pohon albasia Tanaman albasia merupakan salah satu tanaman yang menjadi salah satu mata pencaharian warga, karena kayu nya yang biasa dimanfaatkan oleh warga sebagai bahan kayu bakar, bahan bangunan, dan manfaat lainnya yang bisa menjadi hasil yang bernilai ekonomi bagi warga. Namun akhir-akhir ini serangan hama ulat kantong Manatha albipes menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi warga desa cibuluh, khususnya bagi mereka yang bergantung mata pencahariannya kepada pohon albasia. Serangan hama ulat kantong ini menyebabkan daun-daun di pohon albasia menjadi kering, yang berimbas terhadap pertumbuhan pohon itu sendiri, karena proses fotosintesis yang tidak berjalan dengan sempurna Kesulitan warga dalam proses pemasaran produk agribisnis Selain gangguan teknis yakni gangguan hama, para pelaku pertanian di desa Cibuluh pun masih cukup kesulitan guna memasarkan produk agribisnis yang dihasilkan, karena sebagian masyarakat masih bingung dan sebagian mengakui, bahwa faktor finansial menjadi penghambat dalam proses pemasaran produk agribisnis, yang akhirnya mereka kembali menyerahkan hasil produksinya kepada para tengkulak yang biasanya harganya menjadi murah karena ”permainan” para tengkulak itu sendiri. Hasil Penyuluhan Pada tanggal 8 Juli 2011, kami melakukan penyuluhan pertanian yang membahas tentang teknik pengendalian hama dan teknik manajemen usaha tani, kegiatan penyuluhan pertanian ini dihadiri 35 warga, yang meliputi kelompok tani dan warga yang ber mata pencaharian sebagai petani dan pekerja kebun,
72
adapun beberapa solusi dari hasil penyuluhan yang kami diskusikan dengan warga ialah, Solusi Atas Permasalahan Pertanian di Desa Cibuluh a. Penerapan Teknik PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Kami mendiskusikan teknik pengendalian hama terpadu ini dengan warga, guna warga yang berprofesi sebagai petani dan pekerja kebun dapat mengetahui teknik pengendalian hama yang baik, agar tepat sasaran dan tidak merusak lingkungan, akibat efek dari penggunaan bahan-bahan sintetik yang dipergunakan dalam bidang pertanian, baik untuk pupuk, maupun pestisida yang dapat merusak lingkungan, bahkan tanaman budidaya itu sendiri. b. Produk dan Proses Pembuatan Produk Diferensiasi produk adalah upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan. Beberapa produk dibedakan dan produk pesaing oleh kualitasnya. Hal ini kami coba terapkan dalam penyuluhan ini, guna memberika solusi kepada para petani dalam menghasilkan produk turunan dari kelapa, selain produk gula aren yang menjadi primadona di desa Cibuluh ini, adapun diferensiasu produk yang coba kami usulkan kepada para petani ialah, peluang “panas” usaha cocofiber / serat sabut kelapa, air kelapa isotonik alami dan menyehatkan, air kelapa yang mampu melawan aneka penyakit, mengatasi keracunan dengan air kelapa, manfaat dahsyat air kelapa untuk ibu hamil, tempurung kelapa yang dapat digunakan sebagai sumber arang dan bahan furniture c. Strategi Kewirausahaan dan Produk Setelah diawal proses penyuluhan menjabarkan mengenai teknik pengendalian hama, kemudian penyuluhan mengenai jenis diferensiasi produk dan proses pembuatan produk. Selanjutnya diskusi yang dilakukan dengan warga
73
meliputi tentang strategi Pemasaran Produk Agribisnis, yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran dan keinginan mencoba produk serta menghadapi kondisi pasar yang dinamis. Model Strategi Pemasaran Produk Agribisnis
Gambar 2.12Model Strategi Pemasaran Produk Agribisnis
6.1
Tanggapan Masyarakat Hasil Penyuluhan Antusiasme warga untuk mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian ini
cukup baik, dan kegiatan penyuluhan dan diskusi tentang pertanian dengan warga pun berjalan dengan lancar. Jumlah kader yang menghadiri kegiatan sebanyak 37 orang dari total Dusun I dan Dusun II. 6.2
Kendala
74
Tidak ada kendala yang berarti, yang menjadi penghambat dalam kegiatan penyuluhan ini, jarak yang cukup jauh, dari tempat kami ke tempat berlangsungnya penyuluhan pun tidak menjadi hambatan yang berarti, karena kami difasilitasi kendaraan oleh para perangkat desa untuk mencapai tempat penyuluhan, yang kira-kira berjarak ± 5 Km dari tempat dimana kami tinggal.
6.3
Evaluasi Menjalin komunikasi dan menonjolkan sikap empati dalam bermasyarakat
merupakan salah satu dasar dalam berkomunikasi untuk menggali informasi. Selama seminggu kami mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan ini, banyak hal baru yang kami dapatkan. Diantaranya pengetahuan dan pengalaman dalam bermasyarakat hingga ke dalam bidang pertanian. Pertanian merupakan salah satu aspek penting di Desa Cibuluh, karena hampir sebagian besar warga menggantungkan mata pencahariannya dengan bertani dan berkebun. Hal ini lah yang mendorong kami dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Cibuluh,Kecamatan Kalipucang,kabupaten Ciamis. Dalam pelaksanaan nya kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKNM Desa Cibuluh, dengan menempatkan 3 orang pemateri, yang ketiganya merupakan mahasiswa KKNM Desa Cibuluh, yang berasal dari fakultas pertanian Universitas Padjadjaran. Materi yang disajikan diantara nya berupa, penerapan teknik PHT (Pengendalian Hama Terpadu), diferensiasi produk dan proses pembuatan produk, strategi kewirausahaan dan produk. Kegiatan yang berlangsung selama 2 jam ini dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan, ini tidak lepas dari respon positif dari para kader terhadap kegiatan ini. Diharapkan Setelah kegiatan ini berlangsung, mahasiswa dan mahasiswi KKNM Desa Cibuluh dapat memiliki pengetahuan yang baru dalam bidang pertanian.
75
7. KEGIATAN MENGAJAR BAHASA INGGRIS Kegiatan pengajaran bahasa inggris di desa Cibuluh ini merupakan suatu program belajar mengajar yg kami lakukan secara berkala dan intensif kepada anak-anak desa Cibuluh dalam rangka mengisi waktu liburan kenaikan kelas. Bimbingan belajar gratis ini kami upayakan agar anak-anak di desa ini dapat mulai mengenal dan mengetahui pentingnya bahasa inggris sebagai bahasa internasional yang penting diketahui sejak dini. Pembelajaran ini kami lakukan di tiga tempat di desa Cibuluh, yaitu DKM 4, Cilewung, dan Biturrahman dan kami selenggarakan seminggu penuh mulai tanggal 9 Juli 2011 hingga 16 Juli 2011 dengan jadwal yang berbeda-beda. Muridmurid yang mengikuti berkisar dari kelas 2 sd hingga 2 smp sehingga metode mengajar pun kami bagi menjadi tiga kelompok yaitu kelas 2-4 sd, kelas 5-6 sd, dan kelas 1-2 smp agar materi yang disampaikan sesuai dengan materi yang mereka dapat di sekolah mereka masing-masing. Di bawah ini merupakan tabel jadwal mengajar yang kami telah lakukan. Tempat
Baiturrahman
Cilewung
DKM 4
Tanggal
Jam
Senin, 11 Juli 2011
15.30-17.00 WIB
Kamis, 14 Juli 2011
15.30-17.00 WIB
Selasa, 12 Juli 2011
16.30-18.00 WIB
Rabu, 13 Juli 2011
14.00-16.00 WIB
Jumat 15 Juli 2011
13.00-15.00 WIB
Sabtu, 9 & 16 Juli 2011
13.00-15.00 WIB
Tabel 2.2 Jadwal dan Tempat Mengajar Bahasa Inggris
Tenaga pengajar dalam program ini sepenuhnya berasal dari kami dengan pembagian jadwal disesuaikan dengan tabel di atas. Materi pengajaran yang kami berikan juga kami bedakan menjadi 3 kelompok kelas dan kami sesuaikan dengan kemampuan anak-anak, yaitu untuk kelas 2-4 sd mengenai alphabet, numbering, color, fruit, dan vocabulary dasar, sedangkan kelas 5-6 sd meliputi introduction, future plan, vocabulary dalam kelas, dan simple present tense, untuk kelas 1-2 76
smp yaitu simple present tense dan present continuous tense dan diakhiri dengan menyanyi bersama. Murid yang hadir berkisar 20-25 orang setiap kelasnya.
Gambar 2.13Kegiatan Mengajar di DKM 4
7.1
Manfaat Kegiatan belajar bahasa inggris ini memberikan banyak manfaat
khususnya bagi anak-anak desa Cibuluh yang memiliki pengetahuan dasar bahasa inggris yang masih minim. Pengetahuan dasar seperti pengejaan, pengucapan, dan kosa kata dasar yang kami ajarkan pun sangat bermanfaat bagi mereka karena dari institusi sekolah mereka pun kurang ditekankan untuk pembelajaran bahasa inggris tersebut. Kami juga tidak hanya mengajarkan secara lisan melainkan memberikan contoh dan latihan serta pekerjaan rumah agar murid-murid semakin mengerti. Selain itu secara intensif kami memperhatikan setiap murid sehingga pelajaran dapat dimengerti setiap anak. Selain itu manfaat kegiatan ini selain bagi kemajuan murid-murid ialah bertambahnya pengalaman kami dalam kegiatan belajar mengajar dan menyusun kurikulum untuk diajarkan serta belajar untuk memahami kesulitan daya tangkap anak yang berbeda-beda. 7.2
Kendala Dalam proses belajar mengajar bahasa inggris, kami menemukan beberapa
kendala, yaitu:
77
1. Materi yang diberikan membingungkan karena muridnya berasal dari tingkatan kelas yang berbeda-beda. 2. Kurangnya tenaga pengajar karena bentrok dengan kegiatan program lain 3. Daya tangkap yang berbeda-beda dari anak membuat kami harus sabar mengulang pelajaran dan mengamati kemajuan tiap anak 7.3
Solusi Beberapa solusi yang dapat kami berikan agar proses belajar mengajar
bahasa inggris lebih baik, yaitu : 1. Diberikan materi kurikulum yang jelas dari beberapa tingkatan kelas sehingga pelajaran yang diberikan bisa sesuai dengan yang diajarkan di sekolah. 2. Ditambahnya tenaga pengajar. 3. Agar muridnya bersemangat, akan lebih baik jika sistem dan teknis mengajarnya disesuaikan dengan sistem dan teknis mengajar di bimbingan-bimbingan belajar yang banyak terdapat di kota-kota besar.
8. PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN Program kegiatan mahasiswa dan dosen merupakan salah satu bentuk solusi yang dibuat atas permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Program ini merupakan bentuk kegiatan kerjasama antara mahasiswa dengan dosen, dimana pada tahap pelaksanaan programnya dilakukan oleh mahasiswa dan dosen secara bersama-sama. Program kegiatan mahasiswa dipilih dengan menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan, sehingga diharapkan apa yang disampaikan dapat diterima dan mampu dijalankan dengan baik. Kegiatan ini diberi nama Program Kegiatan ”Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Anak Desa Cibuluh Dan Desa Banjarharja Kecamatan Kalipucang (pendekatan melalui karya sastra Rusia dan Karya Sastra Jawa Barat)”
78
Gambar 2.14 kegiatan PKM dosen 8.1
Manfaat Hasil yang didapatkan dengan adanya program ini adalah: a. Tersosialisasikannya kebiasaan membacakan dongeng oleh orang tua kepada anak-anak b. Menumbuhkan minat baca di kalangan warga c. Melestarikan budaya membacakan dongeng yang sudah mulai luntur d. Memberikan informasi kepada warga bahwa belajar tidak hanya di sekolah tapi bisa dilakukan di rumah dengan peran aktif orang tua
8.2
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Waktu dan tempat pelaksanaan program, sebagai berikut: Waktu : Rabu, 20 Juli 2011 Tempat : Aula Balai Desa Banjarharja Alamat : Desa Banjarhara Kecamatan Kalipucang Kab.Ciamis
8.3
Pelaksanaan Kegiatan
8.3.1
Pra Acara
No.
Program
Waktu
Indikator
Keterlibatan
Monitoring &
Keberhasilan
dalam
Evaluasi
yang akan
kegiatan
diukur
79
1.
Observasi jumlah Minggu kedua
Tercapai 80% Mahasiswa
kader PKK dan mahasiswa di
kader aktif
partisipasi kader
lapangan
melakukan observasi kader
di
lapangan. 2.
Penyebaran
Minggu ketiga
80%
kader Mahasiswa
undangan kepada
mahasiswa di
yang menjadi menyebar
ibu PKK,
lapangan
target sasaran undangan
Perangkat
memberikan
untuk
kecamatan dan
respon positif
kader beserta
desa.
para
aparat
desa
untuk menghadiri kegiatan penyuluhan. Tabel 2.3 Pra Acara
8.3.2
Tahapan Kegiatan Keterlibatan dalam kegiatan
No Rencana Kegiatan Dosen 1.
Mahasiswa
Kader Ibu PKK
Penyuluhan
Memberikan
Mendampingi
Mendengarkan
mengenai
materi
selama kegiatan
materi, berbagi
berlangsung
pengalaman
”Penanaman NilaiNilai
Pendidikan
Anak Desa Cibuluh dan
Desa
Banjarharja Kecamatan Kalipucang (pendekatan
80
melalui karya sastra Rusia dan Karya Sastra Jawa Barat)”
Tabel 2.4 Tahapan Kegiatan
8.3.3
Susunan Acara
1
Pembukaan
2
Sambutan Kepala Kecamatan Kalipucang
3
Sambutan Kepala Desa Banjarharja
4
Sambutan Kepala Desa Cibuluh
5
Sambutan Ketua PKK
6
Materi Penyuluhan “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Anak Desa Cibuluh Dan Desa Banjarharja Kecamatan Kalipucang (pendekatan melalui karya Sastra Rusia dan Karya Sastra Jawa Barat)”
7
Doa & Penutup Tabel 2.5 Susunan acara
8.4
Kendala Beberapa kendala yang kami rasakan dalam pra, pelaksanaan kegiatan,
sampai pascakegiatan antara lain;
81
a. Koordinasi kepanitiaan yang sulit karena dibatasi oleh jarak antar dua desa yang cukup jauh. b. Susunan acara yang keluar dari rencana awal, meskipun tidak terlalu fundamental. c. Monitoring evaluasi hasil kegiatan PKM.
8.5
Evaluasi Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKNM
Desa Cibuluh dan Banjarharja serta bekerjasama dengan Dosen Pembimbing Lapangan beserta tim nya yang berjumlah 2 orang sebagai pemateri kegiatan. Kegiatan ini ditujukan untuk para kader-kader yang berada di Kecamatan Kalipucang. Materi yang diberikan diantaranya berupa penyuluhan mengenai “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Anak Desa Cibuluh Dan Desa Banjarharja Kecamatan Kalipucang (pendekatan melalui karya Sastra Rusia dan Karya Sastra Jawa Barat)”. Kegiatan yang berlangsung selama 4 jam ini dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan, ini tidak lepas dari respon positif dari para kader terhadap kegiatan ini. Diharapkan setelah kegiatan ini berlangsung, kader-kader seKecamatan Kalipucang dapat memiliki pengetahuan dan membiasakan kembali mendongeng kepada anak – anak yang selanjutnya akan diterapkan pada kegiatan masing-masing kader salah satu nya melalui kegiatan PKK yang rutin dilakukan oleh masing-masing desa.
9. PENUTUPAN Sesuai dengan rencana kegiatan KKNM Unpad 2011 di desa Cibuluh, maka pada minggu ke-4, tepatnya pada tanggal 19 Juli 2011 maka, mahasiswa peserta KKNM Unpad 2011 bekerja sama dengan mahasiwa peserta KKNM dari Unigal (Universitas Galuh) dari Ciamis bekerja sama untuk melakukan kegiatan penutupan KKNM di desa Cibuluh dengan tema “GUPAY KATINEUNG” acara ini kami adakan dengan tujuan untuk :
82
Meningkatkan hubungan baik dengan warga desa Mengadakan kegiatan yang memberikan manfaat dan berkesan pada warga dan peserta KKNM 2011 Dalam pelaksanaannya kami dari peserta KKNM Unpad 2011 dan peserta KKNM Unigal membentuk panitia perpisahan dengan susunan sebagai berikut : Penanggung Jawab : Dias Cakra (Unpad – Faperta) Netra Yudha (Unigal) Ketua Pelaksana : Donny M. P. (Unpad – Fisip) Tia (Unigal) Bendahara : Isis (Unigal) Sekretaris : Isis (Unigal) Pembawa Acara : Emil Ismail (Unpad – Fisip) Penerima Tamu : Amelia Amanda (Unpad – FKG) Sri Melfa (Unpad – FKep) Tia (Unigal) Erni (Unigal) Bunga (Unigal) Konsumsi : 83
Lia Debora M. (Unpad – FKep) N. Try Yulianti (Unpad – FKep) Dewi Seftiani (Unpad – FKep) Nuraini (Unigal) Nana (Unigal) Sely (Unigal) Dokumentasi : Dimas Ilham (Unpad – FKG) Prima Abigail (Unpad – FKG) Anindya Paramita (Unpad – FKG) Sandi (Unigal) Indra (Unigal) Maryani (Unigal) Logistik : Angga P. Marpaung (Unpad – Fikom) Iwan Setiawan (Unpad – Faperta) Rizkan Gayo (Unpad – Fisip) Riandi Feral (Unpad – Faperta) Ali (Unigal) Acep (Unigal) Sidik (Unigal) Agus (Unigal) Holis (Unigal)
Susunan acara “GUPAY KATINEUNG” adalah sebagai berikut: 1. Pembukaan 2. Hiburan (Kosidah Robahan) 84
3. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ust. Zainal Muttaqien 4. Sambutan – sambutan oleh: Ketua Pelaksana Koor. Desa – Unigal Unpad Kepala desa Cibuluh Camat Kalipucang 5. Acara pokok (Tablig Akbar) oleh Ust. Fauzan Azis Musliem 6. Doa oleh ketua MUI desa Cibuluh 7. Penutupan (penyerahan plakat kepada Kepala desa dan Camat 8. Mushafahah Acara “GUPAY KATINEUNG” yang berlangsung dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 ini berlangsung lancar, acara ini juga dihadiri oleh kurang lebih 120-an warga dari RT 1 sampai dengan RT 20, juga dari berbagi DKM dan dusun yang memadati balai desa. Dan berikut adalah dokumentasi selama kegiatan berlangsung :
85
Gambar 2.15 kegiatan penutupan KKNM Unpad
86
KESIMPULAN
Desa Cibuluh merupakan salah satu desa yang terkecil di Kecamatan Kalipucang. Desa ini mempunyai potensi menonjol di bidang pertanian, dengan komoditas utama gula aren. Selain itu pertamangan batu kapur juga merupakan komoditas yang dikembangkan di desa ini. Oleh karena itu, mayoritas penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani dan penambang batu kapur. Rata-rata kepemilikan lahan petani kurang dari satu hektar sehingga pendapatan masyarakat cenderung rendah. Hal ini berpengaruh kepada daya beli masyarakat yang rendah pula. Seluruh masyarakat Desa Cibuluh beragama Islam dengan mayoritas suku Sunda. Kegiatan pengajian rutin diadakan setiap hari Jumat di beberapa masjid sehingga masyarakat desa memiliki sifat religius yang sangat tinggi. Kebudayaan gotong royong masih terasa pada setiap kegiatan keamsyarakatan meskipun saat ini sudah terkikis oleh arus globalisasi. Tingkat pendidikan masyarakat rendah. Masih banyak masyarakat yang hanya berpendidikan setingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Minat remaja untuk berkuliah tergolong rendah, selain dari benturan dengan masalah biaya. Setelah ada program Bantuan Operasinal Sekolah (BOS) fasilitas di bidang pendidikan semakin baik. Hal ini terlihat dari perbaikan bangunan sekolah serta pengadaan buku pelajaran sebagai prasarana belajar mengajar. Namun, baiknya prasarana belajar mengajar tidak ditunjang oleh kualitas dan kuantitas tenaga pengajar yang memadai sehingga output yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar nasional. Kondisi pemeliharaan kesehatan dan kebersihan di Desa Cibuluh juga masih sangat bervariasi, mulai dari masyarakat yang sudah sepenuhnya sadar akan pentingnya kesehatan, sampai kepada masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan.
87
Kebudayaan masyarakat desa – terutama gotong royong – masih begitu terasa di setiap kegiatan masyarakat. Meskipun tak dapat dipungkiri, kehidupan desa saat ini sudah mulai terpengaruhi oleh arus globalisasi.
SARAN
Desa Cibuluh memiliki potensi yang dapat dikembangkan baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta dalam kehidupan sosial dan budaya. Program pemerintah pun sudah berjalan dengan lancar tepat dengan sasaran. Rencana program pembangunan desa pun sudah baik dan tersusun rapi sesuai dengan kebutuhan, indikator, dan sasaran yang hendak dicapai. Saran yang dapat kami berikan untuk pembangunan desa, setelah observasi yang kami lakukan selama satu bulan di desa antara lain; a. Standardisasi pendidikan desa, dengan peningkatan kuantitas dan kualitas guru dan kegiatan belajar mengajar. b. Lembaga kepemudan pun perlu diaktifkan kembali untuk membantu meningkatkan potensi – potensi pemuda yang menjadi penerus dan pembangun desa kedepannya. c. Dalam bidang kesehatan, keberadaan tenaga kesehatan masih sangat minim. Selain itu pelatihan serta kaderisasi kader PKK perlu dilakukan kepada para calon kader untuk menjaga kelangsungan kegiatan posyandu desa. d. Aktivitas masyarakat di bidang keagamaan sangatlah baik dan hampir seluruh masyarakat Desa Cibuluh aktif dalam kegiatan pengajian di setiap mesjid dan aktivitas rutin lainnya seperti Sholat, pengajian, peringatan hari besar keagamaan. Tapi pengaruh agama sangatlah penting untuk hidup bersosial dengan masyarakat. Maka dari itu peran pemerintah desa sebaiknya ikut aktif dalam kegiatan- kegiatan keagamaan yang ada di desa, seperti misalnya hal lembaga MUI yang pengurus banyak yang kurang aktif. Hanya sebagian saja yang aktif,
88
seperti ketua MUID-nya, yang menjalani amanah dengan sangat bertanggung jawab tinggi, di harapkan pemerintah desa dapat menegakkan kembali aktifnya kepengurusan di dalam MUID ini. e. Program desa yang cukup banyak, dapat di lihat dari kebutuhan desa yang sangat banyak untuk pengembangan dan perbaikan di desa, namun memang kendala di dana sangat vital dalam pelaksanaannya. Dengan memilah program pembangunan yang lebih prioritas untuk dilakukan terlebih dahulu.
89
DAFTAR PUSTAKA Mubarak, Wahit Iqbal. 2009. Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. http:// www.depkes.go.id http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-tiadahiani-5707-3pdf anonym. 2010. Profil Desa Cibuluh. Ciamis: Pemerintah Desa Cibuluh.
90
LAMPIRAN
91