Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012 Vol. 1 No. 2 Hal. 126-131 ISSN: 2089-9858 ® PS AGRONOMI PPs UNHALU
JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI HORMON CAIR MENGOPTIMALKAN PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN ANGGREK Dendrobium Sp. Growing Media and Concentration of Liquid Hormones Optimizes the Flowering Growth of Orchid Dendrobium sp. Oleh: Sri Lestari Wigiarti , Andi Bahrun , dan I Gusti Ray Sadimantara2*). 1)
1)
2)
2)
Alumni Program Studi Agronomi Program Pascasarjana Unhalu Dosen Program Studi Agronomi Program Pascasarjana Unhalu *) Alamat surat-menyurat:
[email protected]
ABSTRACT. This research aims to study the effect of interaction all growing mediums and liquid hormone concentrations on the vegetative and generative growth of Orchid Denrobium sp. The research was conducted at the Anawai Village, Subdistrict Wua-Wua, Kendari during Agustus until November 2011. This research was done according to randomized block design in factorial pattern consisting of two factors. The first factor was the type of growing mediums which are consist of three kinds i.e. charcoal (M1), fern (M2), and mixture of charcoal and fern (M3). The second factor was the liquid hormones which are consisted of four level of concentration i.e. 0% (H0), 0.1% (H1), 0.2% (H2), 0.3% (H3). The results showed that the interaction between type of growing mediums and liquid hormones concentration affecting the parameters of the number of flower per stem and flower stalk length. Growing mediums and independent liquid hormones affect number of flower per stem and flower stalk length. In the generative growth phase, the optimal concentration of liquid hormones that affect number of flower per stem and flower stalk length was found. Key words: generative growth, growing medium, liquid hormones, orchid Dendrobium sp., vegetative
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi jenis media tanam dengan pemberian hormon cair terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman anggrek Dendrobium sp. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Anawai Kecamatan Wua-wua Kendari dari bulan Agustus sampai dengan November 2011. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan pola faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu jenis media tanam yang terdiri dari tiga jenis yaitu arang (M1) pakis (M2) dan campuran arang dan pakis (M3). Faktor kedua hormon cair terdiri atas empat taraf konsentrasi yaitu konsentrasi 0% (H0), 0,1% (H1), 0,2% (H2), 0,3% (H3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa; interaksi antara jenis media tanam dengan konsentrasi hormon cair berpengaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga. Penggunaan Jenis media tanam dan pemberian konsentrasi hormon cair secara mandiri berpengaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga. Pada fase pertumbuhan generatif ditemukan konsentrasi hormon cair yang optimal sebesar 0,1816% pada medium pakis (M2) dan 0,1788% pada medium campuran arang kayu dan pakis (M3) pada jumlah kuntum bunga per tangkai pada panjang tangkai bunga konsentrasi hormon cair optimal sebesar 0,1964% pada medium pakis (M2) dan 0,20,27% pada medium campuran arang kayu dan pakis. Kata-kata kunci: anggrek Dendrobium sp. Media dan hormone cair, pertumbuhan vegetatif dan generatif.
PENDAHULUAN Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varitas baru bunga potong, salah satunya yaitu Denrobium sp. Keunggulan tanaman anggrek ditentukan oleh warna, ukuran, bentuk, susunan, jumlah kuntum per tangkai dan daya tahan kesegaran bunga.
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek dibagi menjadi dua tahap yaitu: Vegetatif dan Generatif. Dalam pembungaannya pada anggrek dipengaruhi oleh: Faktor Internal : umur tanaman, kondisi fisiologis, dan ketersediaan hormonal. Faktor eksternal: kondisi iklim, keadaan media dan ketersediaan unsur hara. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan baik pertumbuhan maupun pembungaan adalah dengan menggunakan
126
Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012
Vol. 1 No. 2 Hal. 126-131
jenis media tanam dan pemberian konsentrasi hormon yang tepat. Jenis media arang kayu, pakis dan campuran arang pakis digunakan sebagai media tumbuh. Hormon cair Novelgro merupakan salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan hormon tanaman anggrek agar diperoleh pembungaan yang optimal. Aplikasi dari jenis media dan konsentrasi hormon cair yang diberikan pada tanaman anggrek Dendrobium sp. memberikan respon terhadap pertumbuhan generatif yaitu pada jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di rumah paranet Kelurahan Anawai Kecamatan Wua-wua Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 32-33 m dpl, dengan 0 letak geografis pada kordinat 04 00’18,1” LS dan 0 122 29’29,66” BT penelitian ini berlangsung selama tiga bulan (Agustus - November 2011). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggrek Dendrobium sp. umur 12 bulan hasil persilangan antara (Dendrobium Burana jade/ Burana fantasi/Burana Sunday) diperoleh dari petani anggrek Kota Administratif Bogor dengan kriteria seragam, pot yang digunakan terbuat dari bahan semen dengan diameter 16 cm dan rumah paranet hitam dengan naungan paranet 35% untuk memperoleh intensitas cahaya 65%, dinding rumah naungan dibuat dari waring/jaring nilon. Media yang digunakan pecahan arang kayu yang diberi simbul (M1), pakis (M2) dan campuran arang kayu dan pakis (M3), hormon cair yang digunakan Novelgro dengan konsentrasi tanpa pemberian hormon cair (H0), Konsentrasi 0,1% (H1), konsentrasi 0,2 (H2), konsentrasi 0,3% (H3). Pupuk dasar yang digunakan adalah Growmore, fungisida jenis antracol dan Liquinox B1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah camera digital, multi meter, GPS, klorofil meter, jangka sorong, timbangan analitik, penggaris, lebel, hand sprayer, selang, pipet, gunting daun dan alat tulis menulis. Adapun variabel yang diamati dalam penelitian adalah: Tinggi tanaman (cm) mulai dari pangkal batang sampai ke ujung daun pada umur 6 dan 12 minggu setelah perlakuan menggunakan mistar, 2 luas daun (cm ). Luas daun dihitung menggunakan rumus:
LD
C / A.x.B P.x.L
Keterangan: K = Konstanta luas daun tanaman; C = Bobot garis tengah kertas B = Berat kertas quarto; A = Luas kertas quarto; P = Panjang maksimun daun tanaman; L = Lebar maksimum daun tanaman
ISSN: 2089-9858
® PS AGRONOMI PPs UNHALU
Diameter batang (cm) diukur pada bagian batang yang terbesar dengan menggunakan jangka sorong; jumlah tangkai bunga (buah) dihitung pada saat seluruh bunga bunga mekar; panjang tangkai bunga (cm) dihitung dari pangkal tangkai bunga sampai ujung tangkai bunga dengan menggunakan mistar; diameter tangkai bunga (cm) diukur pada saat seluruh bunga mekar dengan menggunakan jangka sorong, HASIL Untuk mengetahui taraf perlakuan yang lebih baik dan mengetahui taraf perlakuan masingmasing faktor maka dari hasil analisis ragam dilanjutkan dengan uji lanjut pembandingan antara perlakuan untuk semua perlakuan. Berdasarkan hasil analisis ragam diperoleh bahwa perlakuan penggunaan jenis media dan pemberian konsentrasi hormon cair berpengaruh sangat signifikan terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai. Pengaruh interaksi penggunaan jenis media dan pemberian konsentrasi hormon cair terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 hasil uji BNT taraf nyata 0,05 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kuntum bunga per tangkai tertinggi diperoleh pada perlakuan penggunaan jenis medium campuran arang dan pakis dan konsentrasi hormon cair 0,2% sebesar 15,12 kuntum dan berbeda nyata dengan semua perlakuan. Rata-rata jumlah kuntum bunga per tangkai terendah diperoleh pada perlakuan medium arang kayu (M1) dan tanpa pemberian hormon cair (H0) sebesar 10,85 kuntum. Tabel 1. Interaksi berbagai jenis media dengan kosentrasi hormon cair terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai (kuntum) Pengaruh Hormon H0 H1 H2 H3
Pengaruh Media M1
M2
M3
10,85 a P 11,42 a q 12,73 a r 13,11 a r
10,53 a p 13,57 b r 14,25 b r 12,75 a q
11,02 a p 14,08 b q 15,12 b r 13,11 a q
BNT (0,05)
0,93
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti dengan huruf yang tidak sama pada kolom (p,q, dan r) dan baris yang sama (a,b, dan c) berbeda nyata pada uji BNT taraf α = 0,05.
Sri Lestari Wigiarti et al., 2012. Jenis Media dan Konsentrasi Hormon Cair ................................
127
Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012
Vol. 1 No. 2 Hal. 126-131
Kurva hubungan penggunaan pemberian berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis
ISSN: 2089-9858
® PS AGRONOMI PPs UNHALU
media terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai (kuntum) disajikan pada Gambar 1.
y = 10,815 + 0,8083x ;R² = 0,9571 y = 10,538 + 41,388x – 113,53x2 ;R² = 0,9998 y = 10,972 + 45,34x – 126,78x2 ;R² = 0,9942
Gambar 5. Kurva hubungan pada berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media tanam terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai (kuntum)
Tabel 2. Penggunaan jenis media tanam dengan pemberian konsentrasi hormon cair Novelgro menghasilkan dosis yang optimal terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai. Jumlah Kuntum Bunga per Tangkai (kuntum)
Konsentrasi Hormon Cair (%)
M1
13,11
-
M2
14,25
0,1816
M3
15,12
0,1788
Jenis Media
Hasil pengukuran tanaman dengan penggunaan jenis media dan pemberian hormon cair terhadap panjang tangkai bunga tanaman anggrek Dendrobium sp. umur 12 MSP dan hasil uji BNT taraf nyata 0,05 pada Tabel 1 nampak bahwa pengaruh interaksi kedua faktor terhadap panjang tangkai bunga diperoleh pada perlakuan medium tanam campuran arang dan pakis dan konsentrasi hormon cair 0,2% sebesar 43,11 cm dan berbeda nyata dengan semua perlakuan. Rata-rata panjang tangkai bunga terendah diperoleh pada perlakuan media tanam campuran arang dan pakis (M3) dan
tanpa pemberian hormon cair (H0) sebesar 32,12 cm. Tabel 3. Interaksi berbagai jenis media dengan kosentrasi hormon cair terhadap panjang tangkai bunga (cm) Pengaruh Hormon H0 H1 H2 H3
M1
Faktor Media M2
M3
32,17 a p 34,03 a q 36,04 a r 37,50 a s
32,32 a p 39,47 b r 38,27 b q 38,26 a q
32,12 a p 41,79 c q 43,11 c r 41,55 c q
BNT (0,05)
1,06
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti dengan huruf yang tidak sama pada kolom (p,q, dan r) dan baris yang sama (a,b, dan c) berbeda nyata pada uji BNT taraf α = 0,05
Kurva hubungan penggunaan pemberian berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media terhadap panjang tangkai bunga (cm) disajikan pada Gambar 2.
Sri Lestari Wigiarti et al., 2012. Jenis Media dan Konsentrasi Hormon Cair ................................
128
Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012
Vol. 1 No. 2 Hal. 126-131
ISSN: 2089-9858
® PS AGRONOMI PPs UNHALU
y = 32,235 – 1,8007x ; R2 = 0,9959 y = 32,797 + 70,32x – 179x2 = 0,854 y = 32,393 + 113,84x – 280,75x2 = 0,9805
Gambar 2. Kurva hubungan pada berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media tanam terhadap panjang tangkai bunga (cm)
Tabel 3. Penggunaan jenis media tanam dengan pemberian konsentrasi hormon cair Novelgro menghasilkan dosis yang optimal terhadap panjang tangkai bunga Jenis Media
Panjang Tangkai Bunga (cm)
Konsentrasi Hormon Cair (%)
M1
37,50
-
M2
39,47
0,1964
M3
43,11
0,2027
PEMBAHASAN Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan jenis media dan pemberian hormon cair sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium sp. Jenis media dan pemberian hormon cair yang tepat memberikan respon terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga optimum, media yang mengandung bahan organik, tidak mudah lapuk, dan aerasinya bagus dikombinasikan dengan konsentrasi hormon cair yang optimum mendukung faktor lingkungan dalam pertumbuhan dan pembungaan yang optimal pada anggrek Dendrobium sp. Upaya peningkatan dan mengoptimalkan pertumbuhan anggrek serta pembungaan tanaman anggrek, maka pemberian unsur hara makro dan mikro maupun medium tumbuh dapat menjadi faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan vegetatif maupun generatif anggrek tersebut, (Gunadi, 1985). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Interaksi antara penggunaan jenis
media tanam dan konsentrasi hormon cair berpengaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga tanaman pada umur 12 minggu setelah perlakuan. Penggunaan jenis media tanam secara mandiri berpengaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga tanaman. Pemberian konsentrasi hormon cair secara mandiri berpengaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga tanaman. Pada fase pertumbuhan vegetatif anggrek Dendrobium sp. belum ditemukan konsentrasi hormon cair Novelgro yang tepat, namun pada pertumbuhan generatif konsentrasi hormon cair Novelgro optimal diperoleh sebesar 0,1816% pada medium pakis (M2) dan 0,1788% pada medium campuran arang dan pakis (M3), pada jumlah kuntum bunga per tangkai, dan pada panjang tangkai bunga konsentrasi hormon optimum sebesar 0,1964% pada medium (M2) dan 0.2027% pada medium campuran arang dan pakis (M3). Ucapan Terima Kasih Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Jenis Media dan Konsentrasi Hormon Cair Mengoptimalkan Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek Dendrobium sp. oleh Sri Lestari Wigiarti sendiri, dan seluruh biaya penelitian sampai selesai dilakukan secara mandiri. KEPUSTAKAAN Agung, 2006. Cara Tepat Merawat Anggrek. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Sri Lestari Wigiarti et al., 2012. Jenis Media dan Konsentrasi Hormon Cair ................................
129
Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012
Vol. 1 No. 2 Hal. 126-131
Agoes, D., 1994. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaannya. Penebar Swadaya. Jakarta. Arif, N., 2006. Pertumbuhan Planlet Anggrek Dendrobium, sp. Pada Berbagai Media dan Konsentrasi Pupuk Komplesal Pada Tahap Aklimatisasi. Tesis. Pascasarjana. Universitas Haluoleo. Kendari. Anonim, 2008. Flori Kultura. Media Industri Tanaman Hias. Referensi Bisnis dan Hobiis. PT. Media Flora Nusantara. Jakarta. Anonim, 2012a. Http://en.Wikipedia.org/wiki/ carbon. Diakses 15 Maret 2012. Anonim, 2012b. Http://en.Wikipedia.org/wiki/ Cytokinin. Diakses 25 Maret 2012. Anonim, 2012c. Http://en.Wikipedia.org/wiki/ Zeatin. Diakses 25 Maret 2012. Andayani, A. 2011. Faktor Penentu Produksi Florikultura. Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura. Jakarta. Andayani, A., 2012 Dalam Rangka Acara Apresiasi Petani Tanaman Hias Kota Kendari dan Sosialisasi Good Handling Practices (GHP). Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat Budidaya dan Pascapanen Floricultura Jakarta. Bose, T.K. dan Battcharjee, 1980. Orchids of Indiac. Naya Prakash. Calcuta 538p. BPS., 2009. Ekspor dan Impor Tanaman Hias Tahun 2003–2008. Statistika Perdagangan Luar Negeri. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Departemen Pertanian, 2005. Budidaya Tanaman Anggrek (makalah) Kategori Perawatan dan Budidaya. htp.www.deptan.go.id. Diakses tanggal 14 Desember 2010. Dahniar, 2009. Laporan Uji Teknologi Novelgro Pada Perkebunan Teh XX. Bandung. Dimyati, A., 2009. Industrialisasi dan komersialisasi anggrek nasional. Seminar Nasional Anggrek Perhimpunan Anggrek Cabang Malang dan Fakultas Pertanian Universitas Brawidjaja, Malang. Emir, T.H., Cherry dan W.S. Don, 2001. Cara Merawat dan Menanam Anggrek Bulan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Gunadi, T., 1985. Kenal Anggrek Angkasa. Bandung. Gunawan, L.W., 2000. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. Harahap, R.A., 1996. Bunga anggrek di pasar dunia. Buku Kenangan Pameran Anggrek Silangan Dalam Negeri. Perhimpunan Anggrek Indonesia, Jakarta. Handoyo, F., 2010. Orchid of Indonesia. Perhimpunan Anggrek Indonesia Jakarta.
ISSN: 2089-9858
® PS AGRONOMI PPs UNHALU
Hendaryono, D.P.S., 1998. Budidaya Anggrek dengan Bibit dalam Botol. Kanisius. Yogyakarta. Iswanto, H., 2010. Petunjuk Praktis Merawat Anggrek. PT.Agro Media Perkasa. Jakarta . Jafarel, R., 2010. Orchids Indonesia, PT Rumah Bagoes. Jakarta. Jetter, R. dan Riederer, M., 1999. Jurnal Composition of Cultural Waxes On Osmunda regails Fronds. Universitaat Wiirzburg. Germany. Kencana, P.I., 2007. Cara Cepat Membungakan Anggrek. PT. Prima Info Sarana Media. Jakarta. Lanny, 2005. Majalah Trubus. Januari 2005/XXXVI. Jakarta. Lakitan, B., 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Methouachi, J.F.R., S. Tadeo, E. Zarangosa, RimoMillo, M. Taba, 1996. Effect of Gibberelic Acid and Paclobutrazol on Growth and Carbohydrate Accumulation in Shorts and Roots of Citrus rootstock seedling, Hort Sci.. ???? Minto, 2010, Sitokinin Hormon Tanaman. http// www.Agrobiotech. Cc.cc.. Diakses 19 Mei, 2011. Murniati, D., 2011. Budidaya Tanaman Anggrek di Indonesia, Dalam Rangka Pelaksanaan Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) Tanaman Hias Kota Kendari. Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara di Plaza in Kendari. Nesjaty, S. dan S. Maloedyn, 2007. Kiat Sukses Membungakan Anggrek. Agro Media Pustaka. Jakarta. Osman, F. dan I. Prasasti, 1991. Anggrek Dendrobium. Penebar Swadaya. Jakarta. Pranata, A.S., 2007. Panduan Budidaya Perawatan Anggrek, Agro Media Pustaka. Jakarta. Sandra, E., 2005. Membuat Anggrek Rajin Berbunga. Agro Media . Jakarta. Sandra, E., 2011, Aplikasi Sitokinin. Esa Flora. http: //esaflora.com. Sasmitamihardja, D. dan A. Siregar, 1996. Fisiologi Tumbuhan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. IPB. Bogor. Sarwono, B., 2007. Menghasilkan Anggrek Potong Kualitas Prima. Agromedia .Jakarta. Sessler, G.J., 1978. Orchid and How to Grow Them. Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs. Setiawan, H., 2004. Merawat Phalaenopsis. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutarni, M. dan M. Soeryowinoto, 1991. Merawat Anggrek. Kanisius. Yogyakarta.
Sri Lestari Wigiarti et al., 2012. Jenis Media dan Konsentrasi Hormon Cair ................................
130
Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012
Vol. 1 No. 2 Hal. 126-131
Suryana dan Ayub, 2007. Jurnal dalam rangka Sambutan Menteri Pertanian, Kondisi Agribisnis Anggrek Saat Ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta . ________________, 1999. Perbanyakan vegetatif Pada Anggrek. Kanisius. Yogyakarta. Suryanto, E., 2010. Pemupukan Anggrek Cara Tepat dan Terbaik Untuk Mendapatkan Pertumbuhan dan Pembungaan. http.www. Budidaya-anggrek.co.id. Diakses tanggal 25 Oktober 2010. Setiawan, D.P., 2008, Dalam Jurnal Strategi Pemasaran Tanaman Anggrek (Studi Kasus di Handoyo Budi Orchids). Malang. Sutiyoso., Y. dan B. Sarwono, 2006, Merawat Anggrek, Penebar Swadaya, Anggota IKAPI. Bogor. Suryanto, E., 2010. Pemupukan Anggrek Cara Tepat dan Terbaik Untuk Mendapatkan Pertumbuhan dan Pembungaan. http.www.Budidayaanggrek.co.id. Diakses tanggal 25 Oktober 2010.
ISSN: 2089-9858
® PS AGRONOMI PPs UNHALU
Tirta, G.I., 2005. Jurnal Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum A Rich). UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali, Lembaga Penelitian Indonesia. Wattimena, G.A., 1987. Zat Pengatur Tumbuh dan Pemakaian Di Bidang Hortikultura. Laboratorium Bioteknologi Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian. Faperta IPB. Bogor. Wattimena, G.A., 2004, Novelgro Pada Rumput Lapangan Golf. Jakarta. Widiastoety. D., 2002, Agar Anggrek Rajin Berbunga. P.T. Penebar Swadaya, Jakarta. Widiastoety, D., 2007. Bertanam Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta Widiastoety, D., 2009. Kiat Merawat Anggrek. Penebar Swadaya. Bogor. Widiastoety, S. dan Soedarjo. 2020, Jurnal Potensi Anggrek Dendrobium Dalam Meningkatkan Variasi Dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Balai Penelitian Tanaman Hias. Jalan Raya Ciherang Kotak Pos 8 SDL Segunung Pacet Jakarta.
Sri Lestari Wigiarti et al., 2012. Jenis Media dan Konsentrasi Hormon Cair ................................
131