Hari Jadi Ke-71,
Jatim Terus Perkuat Industri
BERBASIS
UMKM
2016 SEPTEMBER
Jawa Timur
EDISI 69
POTENSi
Daftar Isi GUBERNURAN :
4
Jatim Terus Perkuat Industri Berbasis UMKM
Jatim Terus Perkuat Industri Berbasis UMKM GUBERNURAN
LAPORAN UTAMA :
8
Pemprov Fokus Pendidikan Vokasional
12
LOH JINAWI :
14
LOHJINAWI :
16
Pemprov Fokus Pendidikan Vokasional
Kapal Perang SSV dan PKR 105 Diluncurkan
Pasar Otomotif Jatim Menjanjikan
LAPUT
PARAHITA:
Bendungan Tugu Trenggalek Selesai Tahun 2018
18
PARAHITA :
20
HIJAU :
22
HIJAU :
Pasar Otomotif Jatim Menjanjikan
BPN Lakukan Reforma Agraria
Sungai di Indonesia, 67,9 Persen Tercemar Berat
LOH JINAWI
24
Pembangunan Targetkan 12,7 Juta Ha
KRONIK KOMINFO
Diskominfo Adakan Workshop Secara Jemput Bola
26
JAGAD PEREMPUAN : Indonesia Jadi Role Model Responsif Gender
SUSUNAN REDAKSI DITERBITKAN OLEH
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR: JL. A. YANI 242-244 SURABAYA, 60235 TELEPON: (031)-8294608, FAKS: (031)-8294517; EMAIL :
[email protected] WEBSITE : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
PENANGGUNG JAWAB:
KABID DISEMINASI INFORMASI
FOTOGRAFER : HENRY DE FRETES
PELAKSANA HARIAN/PEMIMPIN REDAKSI:
LAYOUT:
KASI MEDIA INFORMASI
REDAKTUR PELAKSANA: KASI MEDIA INFORMASI
SEKRETARIS REDAKSI: RINI SULISTIYOWATI
COVER: AUDI
2
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
PENGARAH:
KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR
TIM REDAKSI:
SITI SAADAH, M. AFRIZAL, ANDI BAGUS , TUTI .W, SUPONO
AUDI
FOTO COVER :
JATIM TERUS MENDORONG INDUSTRI UMKM
TIM AHLI : ZAINAL ARIFIN EMKA
CETAK/ PRODUKSI: CV. NURANI
Kabar Redaksi Selamat Hari Jadi Jawa Timur ke-71 HIJAU
Sungai di Indonesia, 67,9 Persen Tercemar Berat
PLESIR
WatuKarung, Berombak Kelas Dunia 28
SUARA INDRAPURA :
30
SPORTIVITAS :
32
TECHNO :
34
INOVASI :
36
RAGAM DAERAH :
38
PLESIR :
40
PLESIR :
Dewan Usulkan Pembangunan Tol Lamongan - Babat
Jatim Runner Up PON XIX/2016
Musim Hujan Tiba, Apakah Ponsel Perlu Dimatikan Saat Ada Petir?
Alat Peningkat Produktivitas Padi Juara
Tutul, Desa Pengrajin Tasbih dan Acsesories
Kids Play, Wahana Edukasi Anak
WatuKarung, Berombak Kelas Dunia
TEPATNYA 71 tahun lalu, 12 Oktober 1945 Jawa Timur mulai ada dalam catatan sejarah. Sebuah usia yang masih tidak terlalu tua untuk ukuran sebuah provinsi. Bandingkan dengan DKI Jakarta, yang tahun ini berusia 489 tahun. Hari Jadi Jatim, sama dengan beberapa provinsi lainnya, yakni Jawa Barat, yang sama-sama memasuki usianya ke-71, atau lima tahun lebih tua dari Provinsi Jawa Tengah. Di dalam Buku Riwayat Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang diterbitkan Badan Arsip Provinsi Jatim 2008 dijelaskan, 12 Oktober 1945 resmi ditetapkan sebagai HUT Pemprov Jatim, setelah pihak eksekutif membentuk tim pengkaji. Setelah melalui proses penelusuran selama tiga tahun untuk menentukan hari jadi Jatim oleh Komisi A, hasilnya komisi memberi lima alternatif HUT Pemprov, yakni 1 Juli 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Sementara empat tanggal lain, terbentuk setelah masa kemerdekaan, masing-masing 22 Agustus 1945, 12 Oktober 1945, 25 Oktober 1945, dan 15 Agustus 1950. Dari lima itu, sidang paripurna DPRD Jatim 7 Agustus 2007 menyepakati 12 Oktober 1945 sebagai hari jadi, bukannya 19 Agustus 1945 yang diusulkan eksekutif. Dewan mengemukakan tiga alasan, momentum pengangkatan dan/atau pelantikan Soerjo sebagai orang Indonesia pertama jadi Gubernur Jatim, yakni Soerjo baru menjalankan tugas di Surabaya 12 Oktober. Oktober dinilai memiliki nilai filosofis dan heroik nasionalisme sangat tinggi, karena pada 25 Oktober 1945, Soerjo dengan berani menolak permintaan Sekutu --Jenderal Mallaby, untuk menyerahkan diri dan datang ke kapal perang mereka. Ditambah lagi, tahun 1945 dinilai sebagai titik tolak bangkitnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia setelah meraih kemerdekaan. Catatan lainnya, setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menata kehidupan kenegaraan. Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 tanggal 19 Agustus 1945 oleh PPKI dibentuklah Provinsi dan Penentuan para Gubernurnya. Untuk pertama kalinya, R.M.T Soerjo yang kala itu menjabat Residen Bojo negoro ditunjuk sebagai Gubernur Jawa Timur, dilantik 5 September 1945. Sampai 11 Oktober 1945, ia harus menyelesaikan tugas-tugasnya di Bojonegoro dan baru 12 Oktober 1945 boyong ke Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Atas pertimbangan perjalanan sejarah inilah maka diterbitkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang menetapkan Tanggal 12 Oktober sebagai hari Jadi Jawa Timur dan akan diperingati secara resmi setiap tahun, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Timur. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini, Pemprov Jatim menggelar berbagai agenda dan kegiatan sebagai hiburan rakyat Jatim. Selama sebulan penuh, rakyat dimanjakan dengan berbagai kegiatan, seperti menggelar Jatim Fair 2016, bhakti sosial, pagelaran wayang kulit, dan aneka perlombaan lainnya. Di ulang tahunnya kali ini, Jatim tetap mengusung tekad untuk memperkuat sektor industri yang berbasis UMKM. Bukan hal mustahil hal ini masih terus dijadikan sebagai komitmen Jatim karena saat ini Jatim menghadapi tantangan arus perdagangan global. Sebesar 92 persen tenaga kerja Jatim ada di sektor usaha kecil menengah, hal itu menjadi modal menghadapi pasar perdagangan bebas seperti MEA, karena sektor ini mampu menyerap tenaga jerja sekaligus menciptakan produk unggulan yang dapat menandingi produk asing. Jatim bertekad akan terus membantu pengembangan UMKM melalui pinjaman modal dengan bunga ringan melalui Bank Jatim dan Bank UMKM. Yang pasti, Jawa Timur akan terus menjadi provinsi industri dan tempat terindah para pelaku usaha, termasuk UMKM. Sebagai warga Jatim boleh kiranya bangga terlahir di provinsi ini. Sebuah tempat yang dikenal aman, meskipun sedikit ada “kerikil-kerikil” yang membuat tidak nyaman. Jatim akan tetap guyub, rukun, demokratis, dan toleran, sesuai dengan semangat kejawatimurannya. Red EDISI 69 SEPTEMBER 2016
3
POTENS i Jawa Timur
Hari Jadi Ke-71,
Jatim Terus Perkuat Industri
BERBASIS
UMKM
Jatim terus memperkuat pertumbuhan sektor Industri Berbasis UMKM untuk membantu pertumbuhan perekonomian (Foto: siti)
P
emerintah Provinsi Jawa Timur setiap tahunnya memiliki agenda khusus yakni memperingati Hari Jadi Jawa Timur. Tepatnya setiap tanggal 12 Oktober, Jatim memperingati ulang tahunnya ke-71. Pada peringatan tahun ini, Jatim mengusung tema “Dengan Semangat Kerja Nyata Kita Mantapkan Jawa Timur sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM”. Tema ini tidak jauh berbeda dengan tema tahun lalu atau pada ulang tahunnya yang ke-70. Melalui sejumlah program, Gubernur Soekarwo bertekad mewujudkan cita-cita bahwa di wilayahnya
4
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
adalah pusat industri dan surga bagi pelaku usaha, mulai yang kecil, menengah, hingga atas. Salah satu yang dilakukan, Pemprov Jatim bekerjasama dengan Bank Jatim memberikan bantuan pendanaan melalui beberapa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) serta koperasi. Kredit ini berupa loan agreement, yang dananya berasal dari pinjaman anggaran Pemprov Jatim serta beberapa sumber lain seperti Dana Silpa dan Non Silpa. Hal ini dilakukan Pemprov Jatim untuk membantu para pelaku UMKM dan koperasi agar dapat berkem-
GUBERNURAN Pelaku UMKM sejauh ini sangat membantu perekonomian Jawa Timur sehingga sudah kewajiban pemerintah untuk memajukan mereka. bang. Skema kredit linkage program ini tentunya dengan bunga murah, cara mudah, dan layanan yang cepat. Menurut Pakde Karwo, potensi UMKM di Jatim sangat tinggi dalam penyerapan tenaga kerja dan kontribusinya terhadap PDRB Jatim. Karena itu, potensi ini perlu diop timalkan melalui kredit linkage programe, juga dengan menyinergikan BUMD di bidang keuangan, penyaluran KUR, Kredit Dana Bergulir, dan Penumbuhan Lembaga Keuangan Mikro. Saat ini, kontribusi UMKM Jatim terhadap PDRB Jatim sebesar 54,98%. Hal ini bukannya tanpa masalah. Masalahnya, sebanyak 36,57% penduduk Jatim yang berkecimpung di sektor pertanian hanya menghasilkan 14,72% hasil pertanian. Hal ini menjadi tantangan dunia perbankan dalam mempercepat KUR di bidang pertanian. Terkait kinerja perbankan Jatim, berdasarkan data Bank Indonesia, 14,21% merupakan kredit UMKM. Selain itu, dilihat dari performance kredit
di Jatim, sebanyak 58,95% digunakan untuk konsumsi dan 28,04% untuk sektor industri pengolahan. Pakde Karwo menambahkan, berdasarkan sumber dari Kementerian Perekonomian, penyaluran KUR tertinggi adalah di Jatim. Taktangung-tanggung demi menguatkan UMKM, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mulai menyusun aplikasi berbasis teknologi informasi untuk membantu mempercepat pemasaran produk UMKM. Dengan apli kasi ini, produk UMKM diharapkan bisa lebih bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Beberapa pengembang aplikasi berbasis online juga digandeng sehingga aplikasi ini benar-benar bisa memenuhi kebutuhan para pelaku UMKM. Aplikasi yang disiapkan ini juga akan terhubung de ngan beberapa media sosial sehingga para pelaku UMKM diharapkan juga bisa semakin melek teknologi sehingga tak lagi gagap dalam memasarkan produknya. “Pelaku UMKM sejauh ini sangat membantu perekonomian Jawa Timur sehingga sudah kewajiban peme rintah untuk memajukan mereka,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di sela-sela halal bi halal dengan pelaku UMKM, Rabu (20/7). Saat ini, aplikasi sedang disusun dan dalam waktu dekat segera dilaunching. “Rencananya tiga bulan ke depan aplikasi ini sudah bisa digunakan,” katanya. Rangkaian Kegiatan Seperti biasa, sejumlah agenda memperingatinya disiapkan selama sebulan “full”. Diawali rangkaian acara pertama berupa “Ngopi (Ngobrol Pinter) bareng Pakde Karwo” pada 27 September, ajang wadul (3 Oktober),
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
5
Pembukaan “Jatim Fair 2016” (6-16 Oktober), Bhakti Sosial (8 Oktober), malam tasyakuran (11 Oktober), dan bertepatan hari H digelar upacara serentak se-Jatim (12 Oktober). Pada hari sama juga digelar sidang paripurna istimewa di DPRD Jatim. Selain itu juga digelar Lomba Cipta Menu Kreasi Resep yang diikuti oleh siswa SLTP dan SLTA se-Jawa Timur pada minggu pertama bulan Oktober. Digelar pula festival Sapi Sonok dan Grand Final Karapan Sapi di Bakorwil pamekasan (29-30 Oktober), kemudian festival kuliner
6
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
Jawa Timur di lapangan Makodam V Brawijaya pada minggu kedua bulan November 2016. Tak lupa diadakan pagelaran wayang kulit serta istighasah (doa memohon keselamatan yang dilakukan secara massal). Bagi Anda masyarakat Jatim, sudah sepatutnya berbangga tinggal, menetap dan mencari nafkah di provinsi berbasis ekonomi, provinsi berbasis industri. Bagi Anda yang bukan masyarakat Jatim, jangan khawatir. Datang dan buatlah diri Anda bangga dengan bekerja dan mencari uang di Jatim. Hal yang jelas, Jawa Timur bertekad menjadi provinsi industri dan tempat terindah para pelaku usaha, termasuk UMKM.
POTENS i
GUBERNURAN
Jawa Timur
Semangat
Kejawatimuran
PROVINSI Jawa Timur genap berumur 71 tahun pada 12 Oktober 2016. Di umur yang cukup matang ini, sejumlah harapan datang dari berbagai kalangan, tak terkecuali Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dalam berbagai kesempatan, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur, menyeru setiap individu yang menjadi bagian masyarakat Jawa Timur harus senantiasa menjaga semangat jawatimuran. Semangat jawatimuran yang dimaksud Pakde Karwo adalah kebanggaan rakyat terhadap budaya lokal murni di masing-masing daerah atau dalam istilah sosiologi disebut dengan indigenous culture. Sebuah budaya yang bersumber dari kearifan lokal sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang sejak zaman dahulu. Kebudayaan Jawa Timur, sedikitnya terdiri dari sepuluh wilayah yakni Mataraman, Jawa Panaragan, Arek, Samin, Tengger, Osing, Pandalungan, Madura Pulau, Madura Bawean dan Madura Kangean. Uniknya hal ini terjadi dalam satu provinsi yang sama. Tentu kekayaan budaya semacam ini menjadi peluang sekaligus potensi untuk memajukan Jawa Timur bahkan Indonesia apabila terus dikembangkan dan dilestarikan. Jawa Timur adalah Provinsi Terbaik di Indonesia. Namun masih saja sebagian orang berpikiran bahwa “Wong Jowo itu orang ndeso”. Anggapan itu muncul dari orang khususnya yang tinggal di Jakarta atau daerah yang mendekati Ibu Kota seperti Bandung, Bekasi, Bogor dan Banten. Mereka seperti menganggap orang Jawa itu kampungan, yang belum pernah tahu gemerlap lampu kota. Padahal Jawa Timur punya kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota yang punya julukan Kota Pahlawan ini bukan hanya punya gedung pencakar la ngit, hotel, dan puluhan pusat perbelanjaan, tetapi juga punya sarana pendidikan, kesehatan, dan perputara bisnis yang sangat lengkap dan moderen.
Budayawan Taufik Monyong
”Surabaya adalah ibu kota Jawa Timur, orang-orang yang tinggal di sini sudah sangat modern, tetapi anehnya orang Jakarta selalu bilang mas dari kampung ya, saat berkenalan atau ngobrol. Mungkin karena bahasa Indonesia kita medok tidak seenak ketika orang Jakarta atau Bandung berbicara,” ungkapnya. Kondisi ini menurut Budayawan Taufik Monyong, ja ngan pernah dijadikan beban buat orang Jawa Timur, tetaplah jadi diri sendiri apa adanya natural, jangan dibuat-buat. “Arek Jawa Timur memang nyeleneh-nyeleneh. Kalau ngomong cepet, lugas, kasar dan ceplas-ceplos. Tapi inilah kita apa adanya, bebas jadi diri sendiri. Yang penting, kita nggak malu di sebut ndeso,” tegas seniman Nyentrik asal Lumajang itu. Pelukis yang sering mengenakan rok modifikasi dibanding celana panjang ini berpesan pada semua orang Jawa Timur, untuk menjadikan momen Hari Jadi Provinsi Jatim ke-71 agar meningkatkan semangat berkarya sesuai bidangnya. Jangan pernah menutup apalagi tidak percaya diri menjadi orang Jatim. ”Saya sering ditanya beberapa teman, kenapa tidak pindah ke Jakarta. Dari dulu hingga saat ini jawaban saya tetap sama: saya tetap akan menjadi orang daerah yang bisa mewarnai dan berkarya untuk Indonesia, saya tidak akan pernah meninggalkan Jawa Timur,” tegasnya. Seperti kebanyakan orang, Taufik juga punya harapan, salah satunya ingin menciptakan keadaan yang mencerminkan sikap konkret terhadap upaya penyelamatan karya seni dan kebudayaan asli Jawa Timur. ”Karena saya seniman, maka saya akan berupaya membantu pembangunan bangsa lewat kesenian. Itu juga harus dilakukan semua profesi baik dokter, guru, pejabat, petani, hingga ibu rumah tangga. Harus tetap bekerja keras, jangan pernah menyerah,” ujarnya.(sti) EDISI 69 SEPTEMBER 2016
7
POTENS i Jawa Timur
gubernur beserta u nina soekarwo naik becak betenaga surya karya SMK 1 Ponorogo
PEMPROV FOKUS PENDIDIKAN
VOKASIONAL Sebanyak 12.000 Tenaga Kerja Asing Masuk Jatim
8
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
LAPORAN UTAMA
B
elum genap hingga Desember, dampak MEA sudah mulai terasa di Provinsi Jawa Timur dengan masuknya 12.000 tenaga kerja asing. Ini merupakan konsekuensi kesepakatan sepuluh negara di kawasan Asia Tenggara memberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 1 Januari 2016. Arus barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil bebas masuk. Belasan ribu pekerja asing yang mulai berdatangan ke Jatim mayoritas berasal dari Filipina, Kamboja, dan Viet nam. Sektor keterampilan mereka industri, teknologi menengah, perawat, sopir sekaligus mekanik. Penguasaan bahasa mereka tergolong baik karena sekolah sudah mengajarkan Bahasa Indonesia. Keterampilan menjadi kebutuhan primer untuk menjadi pemeran utama di era MEA. Tiap negara sudah berupaya mencetak tenaga kerja terampil agar bisa diterima di negara tujuan. Jawa Timur berkomitmen menambah jumlah tenaga terampil melalui pendidikan vokasional. Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengatakan, upaya sistemik dan penguatan program vokasional untuk memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi langkah strategis. Masalahnya, tenaga kerja lulusan sekolah dasar (SD) mencapai 48 persen. Target 70 persen SMK dan 30 persen SMA diharapkan dapat menjawab permintaan tenaga kerja terampil dari sejumlah negara. “Kita targetkan pada 2018 perbandingannya sudah 70 persen sekolah vokasi dan 30 persen sekolah umum. Inilah yang harus kita siapkan, sekaligus melihat kebutuhan pasar,” tutur Pakde Karwo ditemui majalah Potensi usai membuka Pekan Budaya Indonesia (PBI) 2016 di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat. Sejauh ini, sambung Pakde, sudah ada 2.600 sekolah vokasi di Jatim atau masih sekitar 65 persen sementara pendidikan umum 35 persen. Dari 2.600 sekolah vokasi, baru 1.100 sekolah yang sudah terakreditasi, sisanya 1500 masih terus didorong untuk mencapai standar akreditasi. Sekolah yang belum terakreditasi, kata Pakde, harus dibantu peralatan pendidikan yang dibutuhkan. Salah satu yang paling banyak dicari adalah jurusan perikanan dan perawat. “Ada sekolah vokasi perikanan di Puger, Jember yang selalu habis lulusannya diserap dunia industri,” ucapnya. Hingga saat ini diakui Indonesia khususnya Jatim masih kekurangan tenaga kerja terampil. Ia mencontohkan banyaknya tenaga kesehatan yang akhirnya tidak mampu bersaing karena keterbatasan pengetahuan untuk mengoperasikan teknologi medis yang canggih. “Amerika Serikat itu kekurangan 2.500 perawat. Seba nyak 150 perawat permintaan dari Australia tidak bisa kita penuhi, karena harus bisa mengoperasikan perala-
K ita targetkan pada 2018 perbandingannya sudah 70 persen sekolah vokasi dan 30 persen sekolah umum. Inilah yang harus kita siapkan, sekaligus melihat kebutuhan pasar
tan medis,” ungkapnya. Fokus Upaya konkret Pemprov Jatim melahirkan tenaga kerja profesional dan siap kerja ditunjukkan dalam wujud kebijakan. Di antaranya, pertama melakukan morato rium atau penghentian sementara pendirian SMA. Hal ini untuk memenuhi target rasio jumlah SMK - SMA yaitu 70:30 hingga target itu terpenuhi tanpa ada batas waktu berakhir. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik Jatim), Saiful Rahman meyakini pendidikan vokasi dapat memangkas pengangguran karena anak didik telah dibekali dengan keterampilan dan keahlian. Ilmu terapan dan teknis mampu mengantarkan siswa pada kemandirian ekonomi. “Kami fokus dan serius mendorong SMK melahirkan tenaga kerja berkualitas yang diakui oleh dunia industri,” ungkapnya. Kedua, peningkatan kualitas guru dan siswa SMK melalui penerapan Pendidikan Sistem Ganda dan Teaching Factory untuk mengikat kalangan industri. Para guru di SMK dapat menerima pengalaman langsung dari industri untuk diaplikasikan di sekolah. “Kurikulumnya linier dan sinkron dengan industri. Nantinya trainer dari industri dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan guru dan siswa SMK,” jelasnya. Pendidikan Sistem Ganda berusaha mengintegrasikan kepentingan dunia pendidikan dengan dunia industri. EDISI 69 SEPTEMBER 2016
9
POTENS i Jawa Timur
Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas SMK, baik pengetahuan, keterampilan maupun etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja, sehingga siap masuk ke pasaran kerja . Diharapkan ada kesesuaian antara mutu dan kemampuan yang dimiliki lulusan dengan tuntutan dunia kerja. Sementara Program Teaching Factory merupakan perpaduan pembelajaran Competency Based Training (CBT) dengan Production Based Training (PBT). Proses pembelajaran yang menekankan pada keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/ konsumen. Terkait anggapan negatif SMK di masyarakat, ia menegaskan hal itu tidak terbukti di lapangan. Menurut Saiful, kesadaran masyarakat menyekolahkan anaknya ke SMK justru semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jika dulu SMK mayoritas diisi siswa, saat ini siswi sudah banyak yang melanjutkan ke SMK. “Bahkan untuk SMK dengan konsentrasi teknologi rasio siswa dan siswi sudah mencapai 50 : 50. Kami buktikan
Salah satu kegiatan SMK mini di lingkungan ponpes YPI Jombang
10
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
LAPORAN UTAMA
dengan prestasi dan kualitas lulusan yang mumpuni,” katanya. Kualitas SMK di Jatim, kata Saiful, tidak perlu diragukan lagi. Saat Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat ke-24 Nasional di Malang beberapa bulan lalu,Jawa Timur dinobatkan sebagai juara umum. Jatim meraih predikat juara umum setelah berhasil mengumpulkan 9 emas, 10 perak dan 11 perunggu. Jatim juga memperoleh medali juara di kategori harapan 1 dan 2 dengan total poin 192. Perolehan ini me ngalahkan favorit provinsi lain yang dinilai cukup kuat, yakni Provinsi Jawa Tengah, DKI Jakarta, DI Jogjakarta, dan Jawa Barat. “LKS merupakan refleksi pembelajaran, khususnya untuk mengukur kompetensi siswa. Kita buktikan Jatim paling siap,” tambahnya. Ia kemudian mencontohkan beberapa SMK yang layak menjadi percontohan karena telah sukses me ngantarkan lulusannya langsung diterima bekerja di dunia industri seperti SMKN 4 Malang bidang grafika, multimedia, animasi, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
dan perangkat keras komputer dan jaringan. Selain itu, ada pula SMKN 1 Surabaya bidang bisnis manajemen, teknologi informasi dan perhotelan. “Bahkan SMK Perikanan dan Kelautan Jember sebelum lulus para siswanya sudah dipesan oleh perusahanperusahaan luar negeri,” ujarnya. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dindik Jatim, Hudiyono mengatakan, SMK di Jatim saat ini memiliki 3.400 paket keahlian. Dari jumlah itu sekitar 1.400 paket keahlian sudah terakreditasi A. Peningkatan mutu di SMK didukung oleh sekitar 71 ribu guru produktif namun jumlah ini masih kurang. Ia mengungkapkan, untuk menutupi kekurangan guru produktif, tidak sedikit SMK yang menggunakan tenaga dari kalangan industri. Hal tersebut membuat biaya operasional SMK semakin besar. Pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah mendorong guru normatif menjadi guru produktif. Diharapkan langkah itu dapat menutupi kekurangan guru produktif untuk mengisi 3.400 paket keahlian. (luk) EDISI 69 SEPTEMBER 2016
11
POTENS i Jawa Timur
KAPAL PERANG SSV DAN PKR 105
Diluncurkan P
T PAL Indonesia (Persero) meluncurkan dua kapal perang, yakni kapal jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan kedua Kementerian Pertahanan Filipina serta Kapal Guided Missile Frigate (PKR-105) yang juga merupakan pesanan kedua dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia. Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin, dalam acara peluncuran di Dok Semarang Divisi Kapal Niaga Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (29/9) mengatakan, peluncuran ini sebagai tanda selesainya pengerjaan kedua kapal perang oleh PT PAL Indonesia yang juga merupakan perusahaan BUMN. “Kapal SSV 2 ini kami peroleh dari proyek tender internasional, dan bersaing dengan beberapa negara,” ujar Firman. Dia mengatakan, dalam proses penggarapan Kapal
12
EDISI 69
SEPTEMBER 2016
SSV kedua, PAL Indonesia mampu menyelesaikan lebih cepat tiga bulan dari target yang ditentukan dan rencananya secara resmi diseraterimakan kepada Kementerian Filipina pada Maret 2017. Sementara untuk Kapal PKR 105 merupakan penugasan dari Kementerian Pertahanan RI dalam memperkuat keberadaan alutista, dan rencananya akan resmi diserahterimakan pada Oktober 2017. “Setelah diluncurkan, Kapal PKR 105 akan menjalani penyempurnaan dan akan secara resmi diserahterimakan pada Oktober 2017,” terangnya. Firmansyah menjelaskan, Kapal Perang PKR 105 adalah hasil kerja sama alih teknologi antara PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda “Damen Schelde Naval Shipbuilding” (DSNS) serta telah diuji coba 7 September 2016. Dalam proses pengerjaan PKR 105, PT PAL Indonesia dan DSNS menggunakan sistem modu-
LOH JINAWI
Kapal SSV 2 ini kami peroleh dari proyek tender internasional, dan bersaing dengan beberapa negara lar, dan setiap kapal terdiri dari 6 modul, dengan perakitan terakhir dilakukan di Indonesia. Kapal jenis Frigate itu didesain untuk berbagai tipe peperangan di antaranya untuk peperangan darat, udara, atas air dan bawah air, serta dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, dan misi Kemanusian.
Sedangkan, Kapal SSV-2 pesanan Filipina merupakan hasil alih teknologi yang telah dikerjakan PAL Indonesia saat melakukan pembangunan kapal Landing Platform Dock (LPD) 125 Meter. “SSV Kedua yang diluncurkan ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan Insan PAL Indonesia setelah sebelumnya SSV Pertama dengan nama BRP Tarlac 601 telah dikirimkan ke Filipina pada Mei 2016,” katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, kapal perang ekspor perdana pesanan Kementerian Pertahanan Filipina ini menjadi bukti dan saksi kebanggan bangsa, karena melalui penguasaan desain dan teknologi perkapalan, PT PAL Indonesia turut andil dalam mendukung program poros maritime serta pemenuhan kebutuhan keamanan kemaritiman nasional. Berikut spesifikasi umum PKR 105 yakni memiliki Panjang = 105,11 meter, Lebar = 14,02 meter, Sarat Air = 3,7 meter, Bobot = 2.365 ton, Jarak = 5.000 nM, Daya Angkut = 100 + 20 Orang, Kecepatan max = 28 Knots, Klas = Llyod Register. Sementara itu, spesifikasi umum SSV memiliki Panjang = 123,0 meter, Lebar = 21,8 meter, Sarat Air = 5 meter, Bobot = 7.200 ton, Jarak = 9.360 nM, Daya Angkut = 621 Orang, Kecepatan max = 16 Knots, Klas = Llyod Register. (ris)
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
13
POTENS i Jawa Timur
PASAR OTOMOTIF JATIM
Masih Menjanjikan P
ameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di Surabaya beberapa waktu lalu diharapkan mampu berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan industri dan pasar otomotif di Jawa Timur. Ini karena, dari segi omzet penjualan di Jatim sangat menjanjikan “Pameran GIIAS 2016 ini untuk kedua kalinya digelar di Jatim, masih jauh jika dibandingkan Jakarta yang sudah mencapai 24 kali, namun dari segi omzet penjualan sangat menjanjikan,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf saat pembukaan GIIAS 2016 di Grandcity Convention Center Surabaya, Rabu (28/9). Ia menambahkan, pameran otomotif mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan perekonomian di Jawa Timur, sebab pameran otomotif bisa mempertemukan berbagai stakeholder dunia otomotif dan mempercepat pertumbuhan otomotif khususnya di Jawa Timur. “Bagi saya ini merupakan hal yang sangat penting
14
EDISI 69
SEPTEMBER 2016
karena teknologi semakin cepat, sebab India saja sudah menargetkan mobil listrik dan kehadiran mobil listrik secepat yang diperkirakan,” tambahnya. Sementara itu, Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara mengatakan, Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong peningkatan industri otomotif secara nasional. “Kami yakin pelaksanaan GIIAS Surabaya tahun ini akan kembali memberikan stimulus untuk pasar di Jawa Timur,” ujar Kukuh. Acara yang berlangsung mulai 28 September - 2 Oktober ini tak hanya memanfaatkan lokasi indoor Grand City, area outdoor salah satu mall termegah ini juga dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan seperti 4x4 Challenge, Surabaya Modified Show, Audio Battle Community, ajang tes drive, food truck dan photo challenge. Kegiatan juga diikuti 13 brand - brand ternama se perti Hyundai, Nissan, Isuzu, Daihatsu, Honda, Lexus, Mercedes-Benz, Mitsubishi Motors, Renault, Suzuki dan Toyota.(mad)
LOH JINAWI Foto: Sugeng
Pameran GIIAS 2016 ini untuk kedua kalinya digelar di Jatim, masih jauh jika dibandingkan Jakarta yang sudah mencapai 24 kali, namun dari segi omzet penjualan sangat menjanjikan
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
15
POTENS i Jawa Timur
Peninjauan Pembangunan Bendungan Tugu Trenggalek
Bendungan Tugu Trenggalek
SELESAI TAHUN 2018
P
emerintah terus melakukan percepatan proses pembangunan 65 bendungan. Salah satu diantaranya adalah pembangunan Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek. Hingga saat ini progress pembangunan bendungan tersebut mencapai lebih dari 40%. Ditargetkan pembangunan bendungan tersebut usai tahun 2018. Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Imam Santoso, Jumat (16/9) mengatakan, Bendungan Tugu memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan air dan kedaulatan pangan di daerah sekitarnya. Apalagi Trenggalek merupakan salah satu kabupaten yang memiliki intensitas air yang jarang teratur.
16
EDISI 69
SEPTEMBER 2016
Saat ini, dua saluran penyelak Bendungan Tugu sepanjang 600 meter sudah hampir selesai. Saluran penyelak itu sendiri berfungsi untuk membuang air sungai yang lama, kemudian dielakkan melewati bangunan saluran penyelak yang kongkret. “Dengan selesainya saluran penyelak Bendungan Tugu pada bulan Juni nanti, maka badan Bendungan Tugu akan segara dapat dibangun dengan sistem gravitasi dan penggunaan tanah liat dalam pembangunannya,” katanya. Dengan perkembangan sudah mencapai lebih dari 40%, maka anggaran yang terserap untuk pembangunan Bendungan Tugu tersebut mencapai 46%. Saat ini tahapan pembangunan infrastruktur itu masih sesuai jadwal yang ditentukan.
PARAHITA
Dengan selesainya saluran penyelak Bendungan Tugu pada bulan Juni nanti, maka badan Bendungan Tugu akan segara dapat dibangun dengan sistem gravitasi dan penggunaan tanah liat dalam pembangunannya Selain Bendungan Tugu, tahun 2018 pemerintah juga menargetkan 6 bendungan lainnya, yakni Gondang (Jateng), Logung (Jateng), Rotiklod (NTT), Sei Gong (Kepri), Bintang Bano (NTB) serta Kuningan (Jabar). Sementara pada 2019 ada 11 bendungan yang ditargetkan akan selesai dibangun, diantaranya yaitu Bendungan Passeloreng (Sulawesi Selatan), Tapin (Kalimantan Selatan), Ciawi (Jawa Barat), Sukamahi (Jawa Barat) dan lainnya. Untuk sisanya sebanyak 36 bendungan akan selesai hingga 2022 nanti. Kebutuhan pembiayaan untuk membangun 65 ben dungan diperkirakan mencapai Rp 70,1 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 64,04 triliun dan pinjaman China senilai Rp 4,82 triliun untuk Bendungan Jatigede serta pinjaman dari Korea sebesar Rp 1,26 triliun untuk pembangunan Bendungan Karian. Untuk diketahu, guna ketahanan air dan kedaulatan pangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan dari 2014 dan 49 bendu
ngan baru pada periode 2014-2019. Dengan diba ngunnya 65 bendungan tersebut maka ketersediaan tampungan air di Indonesia akan meningkat menjadi 19,1 miliar meter kubik dari sebelumnya yang hanya 12,6 miliar meter kubik yang berasal dari 230 ben dungan yang ada saat ini. Penambahan volume air yang bisa ditampung akan memberi pengaruh terhadap luasan areal irigasi yang diairi. Saat ini dari 7,1 juta hektare sawah, 760.000 hektar sawah atau 10,5 persen dari irigasi yang sumber air dari bendungan, sementara sisanya masih berasal dari air non bendungan seperti tadah hujan maupun bendung saja. Dengan selesainya 65 bendungan tersebut, luasan sawah yang mendapat air dari bendungan bertambah 173.000 hektar atau secara total menjadi 933.000 hektar atau 13,5 persen yang bersumber dari air bendungan. Dengan sumber air dari bendu ngan, maka kebutuhan air pertanian diharapkan bisa terpenuhi sepanjang tahun. Ditambahkannya, untuk membangun bendungan tidak dapat (satu tahun) langsung selesai, namun butuh waktu tiga sampai empat tahun. Sehingga dari 65 bendungan yang dibangun, ditargetkan 29 bendungan selesai tahun 2019 dan akan selesai seluruhnya pada 2022. “Target bendungan selesai sebanyak 29 ben dungan baru hingga 2019 yang akan menambah tampungan air menjadi 14,42 miliar kubik,” ujar nya. Berdasarkan data dari Ditjen SDA, pada 2015 lalu telah selesai lima bendungan, kemudian 24 ben dungan dalam proses pembangunan (on going) yang akan bertambah dengan delapan bendungan baru tahun ini untuk bisa dimulai pembangunannya. Selanjutnya pada 2017 akan ada tambahan sembilan bendungan, lalu 2018 ada 11 bendungan dan pada 2019 ada delapan bendungan akan dibangun se hingga total 65 bendungan. Imam Santoso juga menyampaikan bendungan yang akan selesai dibangun setiap tahunnya. Lima bendungan yang telah selesai dibangun pada 2015 lalu antara lain Bendungan Rajui (Aceh), Jatigede (Jawa Barat), Bajulmati (Jawa Timur), Nipah (Jawa Timur), dan Titab (Bali). Kemudian yang ditargetkan selesai pada tahun 2016 ini yakni bendungan Paya Seunara (Aceh) dan Teritip (Kalimantan Timur). Di 2017 ditargetkan selesai Bendungan Raknamo dan Mila (NTT), Tanju (NTB) dan Marangkayu (Kaltim).(jal) EDISI 69 SEPTEMBER 2016
17
POTENS i Jawa Timur
Di Kabupaten Kediri dan Blitar
BPN LAKUKAN REFORMA AGRARIA
B
adan Pertanahan Nasional telah melaksanakan uji coba Reforma Agraria di berbagai daerah sejak tahun 2007. Di Jawa Timur, program itu telah dilaksanakan di Kabupaten Kediri dan Blitar. Pada uji coba ini, tanah obyek Reforma Agraria yang diserahkan kepada penerima tanah adalah tanah negara yang secara hukum dapat diperuntukkan sebagai Tanah Obyek Reforma Agraria. Seperti dikatakan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur, Gusmin Tuarita, subyek Reforma Agraria (penerima tanah) adalah masyarakat miskin yang membutuhkan tanah dengan cakupan yang lebih luas (petani - bukan petani, desa – kota). Sebagian besar penerima adalah petani penggarap yang sebagian di antaranya telah menggarap 10 sampai dengan 20 tahun.
18
EDISI 69
SEPTEMBER 2016
Reforma Agraria atau secara legal formal disebut juga dengan Pembaruan Agraria adalah proses restrukturisasi (penataan ulang susunan) kepemilikan, penguasaan, dan penggunaan sumber-sumber agrarian (khususnya tanah). Dalam pasal 2 TAP MPR RI Nomor IX/MPR/2001 dijelaskan: “Pembaruan agraria mencakup suatu proses yang berkesinambungan berkenaan dengan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya agraria, dilaksanakan dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia”. Di Kediri dilaksanakan sejak 2008, di desa Babadan, Sugihwaras dan Sempu, Kecamatan Ngancar di atas
PARAHITA tanah luas 250 Ha. Peserta di Kediri berjumlah 1.765KK. Model Reforma Agraria yang dikembangkan dimulai dengan penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan antara PT. Sumber Sari Petung dengan masyarakat penggarap. Sengketa dan konflik berawal dari perpanjangan HGU. Dalam proses perpanjangan, BPN mengabulkan seluas kurang lebih 400 ha dari 650 ha yang dimohon untuk diperpanjang haknya dan sisanya seluas kurang lebih 250 ha ditegaskan sebagai tanah obyek landreform sesuai SK BPN No. 66 tahun 2000. Selanjutnya melalui SK Bupati Kediri No. 363/2001 tanah obyek landreform tersebut dibagikan kepada calon penerima tanah sebanyak 1.765 KK. Berdasarkan SK bupati, para calon penerima tanah mengajukan pengukuran ke Kantor Pertanahan Kabupaten Kediri. Pada tahun 2004, pihak PT. Sumber Sari Petung menggugat BPN di Pengadilan Tata Usaha Negara. Pengadilan mengabulkan gugatan PT Sumber Sari Petung. Melalui proses mediasi yang panjang, akhirnya dicapai kesepakatan pihak PT. Sumber Sari Petung bersedia melepaskan hak prioritasnya sebagaimana amar putusan pengadilan seluas 250 ha sesuai dengan SK BPN Nomor 66 tahun 2000. Pemberdayaan masyarakat penerima tanah diawali dengan pembentukan kelompok tani yang diberi nama Peguyuban Petani Tri Sakti. Kelompok tani ini mempe roleh pendampingan dari LSM Joglo Tani dari Yogyakarta dan KPN cabang Kabupaten Kediri. Pihak Joglo Tani memberikan bimbingan cara pembuatan pupuk organik dan tata cara pemeliharaan tanaman nenas. Pihak PT. Sumber Sari Petung juga telah melibatkan kelompok tani dalam pemupukan tanaman perkebunan. Blitar Reforma Agraria Kabupaten Blitar dilaksanakan di 27 Dusun, 9 Desa dan 5 Kecamatan. Luas lokasi uji coba 1.919,4 Ha. Peserta uji yang dilaksanakan pada tahun 2007 tersebut berjumlah 7.261 KK. Bentuk pelaksanaan uji coba adalah kegiatan pengelolaan kembali terhadap tanah objek landreform yang berada dalam penggarapan masyarakat. Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan pengelolaan akses masyarakat terhadap pemanfaatan tanah (akses reform). Pengelolaan akses masyarakat terhadap pemanfaatan tanah yang dilaksanakan di lokasi uji di antarnya juga dilakukan dalam bentuk pengaspalan jalan di desa Ngaringan sepanjang 1.3 km lebar 3 m, desa Sidomulyo 0.9 km lebar 3 m, desa Gadungan 1.5 km lebar 4 m. Juga penggemukan sapi di desa Ngaringan Kecamatan Gandusari, pembentukan kelompok tani, penyuluhan dan bimbingan kepada peternak oleh Dinas Peternakan, serta penyediaan kredit oleh Bank Pembangunan Dae-
rah Jawa Timur. Dikatakannya, melalui pelaksanaan uji coba dida patkan berbagai manfaat. Di antaranya, terciptanya tatanan kehidupan bersama yang lebih baik dan berkeadilan melalui penataan struktur penguasaan dan pemilikan tanah, terciptanya pengelolaan dan penggunaan tanah yang lebih optimal dan terhindar dari sengketa serta konflik pertanahan. Juga terbangunnya infrastruktur bagi peningkatan perekonomian dan aktivitas masya rakat, terbentuknya kelompok tani sebagai sarana pertukaran pengetahuan, informasi dan manajemen usaha dan terbukanya akses sosial, ekonomi masyarakat. Reforma Agraria merupakan iplementasi dari mandat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (TAP MPR RI), Nomor IX/MPR/2001 Tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Keputusan MPR RI Nomor 5/MPR/2003 tentang Penugasan kepada MPR-RI untuk Menyampaikan Saran atas Laporan Pelaksanaan Keputusan MPR-RI oleh Pre siden, DPR, BPK dan MA pada Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2003. Salah satu butir saran dimaksud kepada Presiden Republik Indonesia, terkait dengan perlunya Penataan Struktur Penguasaan, Pemilikan, Pemanfaatan dan Penggunaan Tanah. Sering Konflik Koordinator Wilayah Jawa Timur, Serikat Petani Indonesia (SPI), Basuki Rahmat mengatakan, Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5/1960 telah berusia 53 tahun. Hingga saat ini, tetap saja kemiskinan petani dan persoalan agraria belum terselesaikan. Di Jawa Timur masih tetap berada di urutan pertama dalam kasus konflik agraria sepanjang tahun 2012. Dari 198 konflik agraria yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, 26 kasus terjadi di Jawa Timur. Konflik agraria di Jatim tersebar di 259 desa, 136 kecamatan, dan 31 kabupaten/kota. “Konflik ini melibatkan berbagai instansi pemerintah: kehutanan, perkebunan --perkebunan swasta maupun perkebunan milik peme rintah-- institusi militer, pertambangan, dan berbagai instansi pemerintah lainnya,” katanya. Dari pantauan SPI, konflik pertanahan antara masya rakat dengan pihak perusahaan perkebunan sering terjadi, dalam kurun waktu yang panjang. Di antaranya di desa Gandungan dan desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Setidaknya tercatat 321 KK di Desa Sumbersari yang menggarap tanah eks HGU seluas 125 Ha. HGU Perkebunan Rotorejo Kruwuk sendiri berakhir pada 31 Desember 2009 lalu, dan sejak itu, para petani mengarap tanah tersebut sebagai sumber mata pencaharian mereka. (jal) EDISI 69 SEPTEMBER 2016
19
POTENS i Jawa Timur
SUNGAI DI INDONESIA,
67,9 PERSEN
TERCEMAR BERAT
M
sebagian besar sungai yang ada di wilayah Indonesia saat ini sudah dalam kondisi tercemar berat. (foto: afrizal)
enteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, membakar semangat masyarakat dan komunitas-komunitas pencinta alam untuk melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Hal itu dilakukan Menteri LHK yang juga didampingi Menteri Pembangunan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (Pera), Basoeki Hadimoeljono, dalam salah satu rangkaian kegiatan KSI II, yakni studium generale, tepatnya di kawasan Taman Wisata Bendungan Selorejo, Kabupaten Malang, Jumat (23/9). Pihaknya menjelaskan, sebagian besar sungai yang ada di wilayah Indonesia saat ini sudah dalam kondisi tercemar berat. “67,9% sungai di Indonesia sudah tercemar berat. Hanya tinggal kurang dari 20% sungai yang belum tercemar,” ujarnya. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai. Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan tentang kebijakan baru pemerintah tentang hutan sosial. “Baru saja presiden telah mengkaji masalah akses masyarakat terhadap perhutanan sosial,” katanya. Setelah ada kebijakan tersebut, kata dia, sedikitnya 6,3 juta hektare hutan telah dipetakan untuk hutan masyarakat. Dari jumlah tersebut, sekitar empat juta hektare hutan akan dihuni oleh masyarakat. “Seki-
20
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
tar 1.300 masyarakat ada yang hidup di dalam hutan. Sedangkan masyarakat yang hidup di pinggiran hutan mencapai lima ribu lebih. Hampir sebagian besar, mereka menggantungkan hidupnya pada sumber daya hutan,” tuturnya. Program tersebut dinilai dapat membantu mengura ngi dan mengatasi kemiskinan. Untuk itu, diperlukan kebijakan perhutanan sosial yang memberikan akses pengelolaan sumber daya hutan bagi warga masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Tanam Pohon Dalam rangkaian kegiatan Kongres Sungai Indonesia II Jawa Timur, ratusan peserta melakukan tanam pohon di Bendungan Selorejo, Malang. Bibit pohon yang disiapkan oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I yakni 100 pohon trembesi, 50 pohon mangga, dan 50 pohon durian. Adapun proses penanaman digelar Minggu (25/9) di salah satu bukit yang berada di sekitar Bendungan Selorejo. “Dulu bukit ini ditumbuhi Pohon Pinus. Sudah berumur, tapi banyak yang mati akibat erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu. Makanya sekarang kami ganti Pohon Trembesi,” kata Kepala Sub Divisi Jasa ASA WS Brantas I/2 Perum Jasa Tirta I. Menurutnya, dipilih Pohon Trembesi karena akar dari pohon tersebut mampu menembus dalam ke tanah dan
HIJAU
67,9% sungai di Indonesia sudah tercemar berat. Hanya tinggal kurang dari 20% sungai yang belum tercemar mampu meminimalkan tanah longsor. Tidak hanya 200 pohon dari PJT yang ditanam bersama peserta KSI II, ada sejumlah komunitas yang juga membawa Pohon Sirsak untuk ditanam di bukit tersebut. Hadi pun menjelaskan kepada peserta bagaimana cara menanam pohon agar bisa hidup dari mulai pe nanaman hingga tumbuh besar. Berdasarkan pantauan apakabar.co.id di lapangan, terlihat peserta KSI II sa ngat antusias saat mengikuti kegiatan tersebut. Satu demi satu pohon ditanam di lubang-lubang yang sudah
disiapkan oleh PJT. Sejumlah peserta KSI II mengaku senang dapat mengikuti kegiatan tanam pohon tersebut. Selain itu, harapannya setelah menanam pohon, yakni pohon dapat tumbuh dan dan memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan. “Saya senang bisa mena nam pohon di sini. Tadi, sebelum pohon saya tanam, saya berharap agar pohon ini bisa tumbuh hingga memberi manfaat kepada lingkungan dan masyarakat,” ungkap Tri Hartanti, peserta KSI II. (afr)
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
21
POTENS i Jawa Timur
TARGETKAN
konsep perhutanan sosial sebagai medium komunikasi dalam menggerakkan interaksi aktif antara masyarakat dan pemerintah
12,7 JUTAPerhutanan HA Sosial K ementerian Lingkungan Hidup dan Kehuta nan (KLHK) mentargetkan areal pengelolaan hutan oleh masyarakat melalui program perhutanan sosial seluas 12,7 juta hektare. Itu dilakukan melalui skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang meliputi Hutan Desa (HD), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Adat dan Kemitraan Kehutanan. Target 12,7 juta hektare ini merupakan bagian perwujudan Nawacita ke-7, yaitu kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dan telah tercantum dalam RPJMN 2015 – 2019. Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Hadi Daryanto mengatakan, keberlanjutan pembangunan hutan lestari dapat memanfaatkan konsep perhutanan sosial sebagai medium komunikasi dalam menggerakkan interaksi aktif antara masyarakat
22 22
EDISI EDISI 57 69 SEPTEMBER SEPTEMBER2015 2016
dan pemerintah. Perhutanan sosial dapat digunakan sebagai mata rantai penghubung antara isu pengelolaan hutan dan kesejahteraan sosial. Dari perspektif tersebut, Perhutanan sosial memiliki keterkaitan erat dengan perubahan iklim. Prinsip penting dalam proses distribusi manfaat kegiatan pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan dan lahan gambut (REDD+) adalah adanya perubahan paradigma bahwa masyarakat akan menjadi subyek dari suatu program maupun kebijakan. Hal ini mengandung arti masyarakat selain berhak menda patkan manfaat juga berkewajiban untuk ikut menjamin keberhasilan program. Prinsip ini kemudian menjadi jiwa dalam program Perhutanan Sosial dari Proyek REDD+ UNDP Indonesia – KLHK. “Melalui KLHK pemerintah telah mentargetkan areal pengelolaan hutan oleh masyarakat melalui pro-
HIJAU Melalui KLHK pemerintah telah mentargetkan areal pengelolaan hutan oleh masyarakat melalui program perhutanan sosial seluas 12,7 juta hektare gram perhutanan sosial seluas 12,7 juta hektare,” katanya. Dikatakannya, kejadian kebakaran hutan dan bencana asap yang kerap berulang menyertai fenomena iklim ekstrim El Nino merupakan contoh akibat yang harus ditanggung bersama. Akibat dari kejadian kebakaran hutan dan lahan gambut, Indonesia harus menerima predikat sebagai negara pengemisi karbon. Kebakaran tidak hanya soal ekosistem namun juga soal orang yang tinggal di sana. Pelibatan dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hutan perlu ditingkatkan, utamanya untuk mengembangkan penghidupan dan sumber penghasilan bagi masyarakat di sekitar hutan. Ini adalah bentuk insentif bagi upaya masyarakat untuk menjaga hutan. Kita juga tidak bisa menutup mata bahwa transaksi lahan ilegal oleh aktor-aktor ter tentu dapat dan memang terjadi dalam lahan konsesi maupun hutan negara. Transformasi hutan menjadi lahan perkebunan memberikan manfaat besar bagi aktor tertentu, misal calo. Hal inilah yang dicoba untuk diatasi melalui inisiatif perhutanan sosial. Dengan akses pada areal kelola masya rakat yang terbuka dan dapat ditelusuri, kelestarian hutan Indonesia dapat terjaga. Dan, hutan yang lestari berkontribusi signifikan bagi upaya Indonesia memperbesar simpanan karbon dan mencapai target pengurangan emisi 29% pada 2030.
Forum Pesona Sebagai komitmen mewujudkan terget, KLHK melakukan diskusi dengan berbagai elemen. Forum diskusi yang diberi nama Forum PesoNa merupakan forum Perhutanan Sosial Nusantara yang berisi anggota kelompok kerja Perhutanan Sosial di seluruh Indonesia berjumlah 4.700 orang di tingkat Nasional sampai tingkat tapak berdasarkan keputusan Dirjen Perhutanan Sosial No. SK.33/PSKL/SET/PSL.0/5/2016. Forum PesoNa terdiri dari unsur-unsur; (a) Peme rintah, UPT yang membidangi Perhutanan Sosial; (b) Pemerintah Daerah Provinsi, UPTD yang membidangi Perhutanan Sosial; (c) Pemerintah Kabupaten/Kota, UPTD yang membidangi Perhutanan Sosial; (d) Masya rakat Sipil (Akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat/ LSM dan Pers); (e) Pelaku Usaha; (f) Lembaga Kerja sama Internasional; (g) Relawan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.“Pesona juga merupakan forum Ibu Menteri untuk menyampaikan kebijakan dan sekaligus share learning para pemangku pihak dalam Perhutanan Sosial,” katanya. Kehadiran Pesona bagi kesejahteraan masyarakat diyakini dapat membuat perubahan pola pikir, sikap, dan kesadaran masyarakat sehingga dapat mendukung kegiatan mitigasi dan adaptasi yang juga diarahkan pada akselerasi upaya pencegahan deforestasi dan degradasi yang menstimulus peningkatan emisi karbon, serta meningkatkan ketahanan hutan dan ekosistemnya. Upaya ini juga dikembangkan sebagai bagian mitigasi jangka panjang, meningkatkan kegiatan penghijauan (reforestasi), mendorong manajemen hutan yang lestari dan meningkatkan keanekaragaman hayati dan konservasi hutan. (jal)
EDISI 68 SEPTEMBER 2016
23
POTENS i Jawa Timur
Diskominfo Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Pemberdayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengadakan kegiatan pemahaman TIK bagi masyarakat di lokasi telecenter yang ada di Jawa Timur. dengan menggelar workshop secara jemput bola (Foto: Cipto)
Diskominfo Adakan Workshop
Secara Jemput Bola DINAS Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Pemberdayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengadakan kegiatan pemahaman TIK bagi masyarakat di lokasi telecenter yang ada di Jawa Timur. Caranya, dengan menggelar workshop secara jemput bola. Kegiatan ini dilakukan berawal dari digelarnya rakor antara pembina dan pengelola telecenter se wilayah kerja Bakorwil Madiun tentang penyelenggaraan Workshop TIK. Dalam rakor tersebut menawarkan kepada pembina dan pengelola telecenter untuk menyelenggarakan workshop di wilayahnya. Pada rakor tersebut juga menyampaikan bagaimana teknis pelaksanaan workshop. Salah satu telecenter yang sudah diterima proposalnya adalah Telecenter Rumpintech Kabupaten Pacitan. Kegiatan workshop digelar pada tanggal 15 -16 September
24
EDISI 69
SEPTEMBER 2016
2016 lalu. Keterlibatan pengelola telecenter Rumpintech telah menghadirkan para peserta workshop dari unsur pemuda dan Karang Taruna masing-masing dari Desa Arjowinangun, Tanjungsari dan Kelurahan Sidoarjo yang ketiganya masuk wilayah Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitanyang berjumlah 35 orang peserta. Pemateri dari pengelola telecenter Rumpintech de ngan materi internet sehat dan aman sebagai pemahaman dalam memanfaatkan media sosial yang santun dan beretika. Selain itu juga materi tentang pemahaman tentang e-commers pemahaman tentang microsoft office. Pembina Telecenter Rumpitech, Ir Bambang Boedi Soesetyo MM, selaku Kepala Bagian Pengelola Data Elek tronik (PDE) Setda Kabupaten Pacitan mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini harus dilakukan agar pendidikan tentang TIK di daerah merata. Dengan
Kronik KominfO Kegiatan ini dilakukan berawal dari digelarnya rakor antara pembina dan pengelola telecenter se wilayah kerja Bakorwil Madiun tentang penyelenggaraan Workshop TIK.
melihat perkembangan teknologi secara luas, sehingga akan membuka peluang baru untuk berkarya. Pengelola telecenter juga menyambut baik adanya pelatihan ini, karena selain menambah bentuk aktivitas, pengelola yang rata-rata berstatus sebagai pendidik pada kegiatan itu juga dimanfaatkan sebagai pemateri sehingga dapat mentransfer ilmu dengan menanamkan pemahaman berjualan/berusaha secara online kepada peserta workshop serta memberikan pemahaman pemanfaatan media sosial seperti facebook, instragam yang baik, beretika, santun dan bermartabat. Optimistis dan manfaat pelatihan juga dirasakan oleh peserta workshop, Lilis Puspitasari dari Gugus Paud Ke lompok Bermain Al Naba Kelurahan Arjosari Kecamatan Kedung. Menurutnya, dengan memanfaatkan kegiatan ini, dirinya bisa belajar membuat bentuk laporan yang baik, browsing internet untuk mencari informasi serta membuat email dan mengoperasikanya dalam pertukaran data antar sesama guru PAUD.(cip)
memberdayakan telecenter telah menjadi langkah yang bagus. Pelatihan TIK Gugus PAUD Malang Diskominfo Jatim memberikan pelatihan dan workshop TIK, kali ini pelatihan diberikan kepada komunitas Gugus PAUD dan Kelompok bermain di Telecenter Daragati Kelurahan Buring Kecamatan Kedung Kandang Ko ta Malang. Pelatihan yang dilaksanakan pada 26-27 September itu dibuka oleh Bambang Nugroho Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang di Gedung B Aula Lantai 2 Komplek Perkantoran Terpadu Kota Malang. Pada sambutannya, Bambang mengatakan, pelatihan TIK merupakan wujud nyata antara Kominfo Jatim dan Kominfo Malang serta telecenter dalam upaya pemberdayaan dan TIK kepada masya rakat. Diharapkan, dengan pelatihan ini masyarakat Indonesia tidak lagi gagap teknologi (gaptek) namun meja Bakorwil Madiun lek IT, artinya masyarakat kini bisa ola telecenter se wilayah ker antara pembina dan pengel to) Rakor
tentang penyelenggaraan Wo
rkshop TIK. ( Foto: Cip
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
25
POTENS i
Jawa Timur
Pembukan Sharing Best Practices and Experiences on Women and Leadership di Surabaya oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise
INDONESIA JADI ROLE MODEL RESPONSIF GENDER
U
paya pemberdayaan perempuan dan responsif gender di Indonesia mengalami kemajuan cukup pesat. Atas prestasi tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menegaskan bahwa Indonesia kini dipercaya sebagai role model (percontohan) dari 10 negara besar di dunia. “Indonesia kini menjadi role model dari 10 besar di dunia. Kita ini nomer satu negara muslim terbesar di dunia. Toleransi cukup tinggi dan perempuan cukup maju di berbagai bidang,” jelas Yohana saat membuka Sharing Best Practices and Experiences on Women and Leadership di Surabaya, Senin (19/9).
10 NEGARA BESAR DUNIA 26
EDISI 69
SEPTEMBER 2016
Indonesia kini menjadi role model dari 10 besar di dunia. Kita ini nomer satu negara muslim terbesar di dunia. Toleransi cukup tinggi dan perempuan cukup maju di berbagai bidang Ia pun memberikan dukungan pada kegiatan yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan responsif gender tersebut. Menurutnya, responsif dan kesetaraan gender di Indonesia kian berkembang. “Kami sangat mendukung kerja keras perempuan Indonesia. Kini terjadi peningkatan perempuan duduki posisi strategis. Ada sembilan menteri perempuan. Kepala daerah perempuan mulai dari bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota, serta wakil gubernur,” jelasnya. Yohana menjelaskan mimpinya pada suatu saat, yakni tahun 2030 Indonesia sudah berjalan sejajar dengan mengedepankan gender quality (kualitas gender) ini berjalan terus. “Kerja sosialisasi dan advokasi turunkan angka kekerasan perempuan dan anak juga harus dijalankan. Kami serahkan pada pihak hukum yang mena ngani,” tuturnya. Menurutnya, perempuan di Indonesia kini harus mampu menguasai
kepemimpinan di segala bidang, mulai ekonomi, Jagad sosial budaya, maupun hukum politik. PEREMPUAN “Perempuan saat ini harus tidak boleh dianggap sebelah mata, termasuk sema ngat menjadi pemimpin mulai dari hal terkecil, seperti kepala desa, lurah, camat hingga kepala daerah sekalipun,” tuturnya. Selain itu, lanjut dia, acara ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah RI bersama negara-negara Asia Pasifik anggota “Colombo Plan” dalam memperbaiki dan mengefektikan peningkatan kepemimpinan pe rempuan di seluruh negara. Pertemuan dihadiri oleh negara-negara anggota, yaitu Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Fiji, Filipina, Indonesia, Iran, Malaysia, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Myanmar dan Vietnam. “Ini pertemuan kedua setelah 2015 digelar di Yogyakarta. Sekarang sengaja digelar di Jatim karena sebagai percontohan, sekaligus telah terbukti bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin,” kata menteri kelahiran Manokwari tersebut. Asisten III Setdaprov Jatim, M Shafwan mengaku bangga menjadi tuan rumah karena menjadi bukti bahwa di beberapa daerah mampu dipimpin perempuan-perempuan hebat. Ia menyebutkan, ada sejumlah kepala daerah pe rempuan di Jatim, seperti Wali Kota Surabaya, Bupati Probolinggo, Wali Kota Probolinggo, Bupati Jember dan beberapa daerah lainnya. Selain itu Jatim juga memiliki 8.000-an koperasi wanita yang pengelola dan anggotanya murni perempuan.(afr)
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
27
POTENS i Jawa Timur
Dewan Usulkan Pembangunan Tol
LAMONGAN - BABAT
D
ewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mengusulkan kepada peme rintah untuk membangun Tol Lamongan - Babat. Hal ini untuk mengantisipasi atau mengurangi kemacetan di wilayah Lamongan. “Kondisi di perlintasan kereta api itu (Jl Jaksa Agung Suprapto, red) memang sangat membahayakan pengendara jalan. Makanya kami mendukung perbaikan yang dilakukan,” kata anggota DPRD Jatim, Husnul Aqib di DPRD Jatim, Rabu (14/9). Ia menjelaskan kondisi perlintasan itu memang terlalu tinggi dan sudutnya dengan jalan terlalu tajam, sehingga setiap pengendara yang melintaskan lajunya dengan kecepatan tinggi maka potensi kecelakaan sa ngat tinggi. Terbukti sudah seringkali ada mobil tergu
28
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
ling saat melewati perlintasan tersebut. “Ada beberapa solusi sebenarnya. Kalau nanti perbaikan perlintasan kurang maksimal hasilnya, bisa menggunakan opsi pembangungan jalan tol. Jadi, selain antisipasi kecelakaan juga bisa mengurai kemacetan,” ungkapnya. Sebab, selain perlintasan Jalan Jaksa Agung Suprapto, kemacetan juga disebabkan perlintasan kereta api di Jalan Panglima Sudirman. Aqib pun berharap, proyek perbaikan perlintasan di Jalan Panglima Sudirman bisa segera diselesaikan, meski saat ini prosesnya molor dari jadwal yang direncanakan. Sekadar diketahui, semula proyek itu direncanakan mulai dikerjakan 6 September lalu, namun diundur setelah hari raya Idul Adha. Rencana perbaikan akan dimulai
SUARA INDRAPURA 20 September mendatang. Pengunduran jadwal tersebut atas permintaan Polres Lamongan. Pertimbangannya, saat Idul Adha ada terjadi kepadatan mengingat hari liburnya sangat panjang bersambung dengan libur akhir pekan. Dari pengalaman perbaikan perlintasan KA di Jalan Jaksa Agung Suprapto, lalu lintas di jalan raya LamonganSurabaya mengalami kemacetan yang cukup panjang, apalagi saat terjadi arus mudik-balik libur Idul Adha. Sementara anggota DPRD Jatim lainnya, Makin Abas juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, memang perlu dicari solusi untuk me
ngurai kemacetan di jalur Lamongan-Babat tersebut. Pasalnya, jalur tersebut sangat penting bagi arus transportasi wilayah Lamongan dan sekitarnya. PMemang harus ada solusinya. Jika perlu dibuatkan tol. Sebab dengan kelancaran transportasi berdampak pada perekonomian juga,” katanya. Sedangkan warga Babat, Syaiful Padmoyo Adi me ngakui memang sering kali harus mengalami kemacetan saat ada keperluan ke Lamongan. Pria yang berprofesi sebagai guru itu pun berharap terus dilakukan upaya perbaikan di perlintasan-perlintasan kereta api. Jika akan dibangun tol, Syaiful mengaku sangat setuju. (pca)
Dinkes Jatim Diharapkan Proaktif Cegah KOMISI E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim mendorong dan meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi untuk proaktif melakukan pengawasan dan pe redaran obat di Jatim. Hal ini dilakukan agar obat palsu tidak masuk ke Jatim. Ketua Komisi E DPRD Jatim, dr Agung Mulyono di DPRD Jatim, Selasa (13/9) mengatakan Dinkes Jatim dan BPPOM jangan menunggu adanya laporan dari masyarakat terkait beredarnya obat palsu yang sangat membahayakan masyarakat. Karena ini terkait dengan nyawa seseorang maka sudah saatnya Dinkes Jatim dan BPPOM turun proaktif dan melakukan jemput bola sebelum ada korban yang jatuh akibat mengkonsumsi obat tersebut. “Meski belum ada laporan dari masyarakat terkait peredaran obat palsu di masyarakat, namun saya berharap dua insitusi melakukan jemput bola. Artinya penyisiran adanya obat palsu bisa dilakukan ke apotik-apotik atau klinik dan rumah sakit. Hal itu sebagai antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap peredaran sekitar 20 jenis obat palsu di masyarakat,” tegasnya Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan obat palsu atau obat kadaluarsa agar segera melaporkan pihak kepolisian atau ke Dinkes Jatim, BPPOM, dan komisi E juga membuka posko pengaduan yang nanti akan ditindaklanjuti. Anggota Komisi E DPRD Jatim lainnya, dr Benyamin Kristianto mengatakan sudah seharusnya Dinkes Jatim bersama BPPOM menyelidiki dari hulu sampai hilir terkait peredaran obat palsu ini. Biasanya pereda
Peredaran Obat Palsu
rannya dilakukan di apotik-apotik atau di klinik yang ti dak jelas dan tidak berijin. Demikian juga kedua institusi ini harus menelusuri PBF (Pabrik Besar Farmasi) yang mengeluarkan obat tersebut. “Ini seperti peredaran vaksin palsu. Karenanya dalam masalah obat palsu kedua institusi ini janganlah me nunggu laporan dari masyarakat. Tapi bagaimana me nemukan jalur distribusi dari hulu ke hilir. Dengan begitu Jatim akan aman dari peredaran obat palsu,” tambahnya. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu aparat kepolisian bersama BPPOM merilis penemuan peredaran obat palsu di Tangerang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 20 jenis termasuk untuk kebutuhan anestasi (pembiusan). Setelah diselidiki ternyata obat tersebut sangat berbahaya. Bahkan melebihi dari narkoba.(pca)
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
29
POTENS i Jawa Timur
JATIM RUNNER UP
PON XIX/2016
Upacara penutupan PON XIX 2016 di Jawa Barat” oleh Wapres Ri, Jusuf Kalla di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) (Foto: sugeng)
PEKAN Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat (Jabar) telah usai. Kontingen Jawa Timur sebagai runner up dalam perolehan medali. Atas prestasi itu, kontingen tetap bangga sehingga menggelar tasyakuran di Posko Pemenangan. “Kita bersyukur sampai berakhirnya PON XIX, Jatim bertahan di urutan kedua. Kita mengungguli DKI Jakarta di medali perak dan perunggu,” kata Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung, usai syukuran di Posko kontingen PON Jatim di Bandung, Kamis (29/9) malam. Tasyakuran digelar Jatim atas keberhasilannya menduduki peringkat dua PON XIX 2016 di Jabar, dengan mengundang anak yatim piatu setempat. Jatim finish di peringkat dua klasemen medali PON XIX dengan mendapat 132 emas, 138 perak dan 136 perunggu. Sementara DKI harus puas di peringkat tiga, karena kalah dan pe rolehan medali perak dan perunggu dengan Jatim. PON XIX ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kamis (29/9) malam. Keberhasilan Jatim menempati peringkat dua PON XIX, menurut Erlangga, murni kerja keras seluruh atlet, tanpa menggunakan jasa uang. “Ini luar biasa. Artinya, konsep KONI untuk menampilkan atlet terbaik di PON on the track. Konsep yang dibuat oleh seluruh pengurus tidak salah,” ujarnya. Pelatnas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, menyatakan bagi atlet yang berprestasi se-
30
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
lama pelaksanaan PON XIX/2016 di Jawa Barat akan mendapatkan prioritas untuk masuk pelatnas sebagai persiapan menuju ASEAN Games dan SEA Games. “Setelah PON ini, kita akan evaluasi dan data atlet. Siapa yang berprestasi dan memenuhi syarat untuk jenjang lebih tinggi, kita akan dorong masuk pelatnas jangka panjang. Ini sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang mereka raih selama PON di Jabar,” ujar Imam Nahrawi usai penutupan (Closing Ceremony) PON XIX/2016 Jawa Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis (29/9) malam. Nahrawi mengakui, selama pelaksanaan PON Jabar prestasi yang telah diraih oleh atlet muda Indonesia serta banyaknya pemecahan rekor yang tercipta, baik rekor nasional maupun rekor internasional. Hal ini menandakan jika pembinaan atlet muda bangsa Indonesia telah berjalan dengan baik. “Saya melihat atlet muda kita dan atlet lapis dua ter nyata luar biasa kemampuannya. Banyaknya pemecahan rekor hingga dunia, menjadi bukti kalau atlet muda kita sangat mumpuni untuk persiapan even even yang lebih besar di masa mendatang,” ujarnya. Selain itu, Nahrawi juga menambahkan, pelaksanaan PON di masa mendatang akan terus dilakukan evaluasi menyesuaikan kebutuhan. Salah satunya adalah evaluasi terkait Cabor apa saja yang akan dipertandingkan. Ke depan, sesuai program Pemerintah, Cabor yang dipertandingkan di PON akan lebih difokuskan pada Olimpic sport.
SPORTIVITAS Kita bersyukur sampai berakhirnya PON XIX, Jatim bertahan di urutan kedua. Kita mengungguli DKI Jakarta di medali perak dan perunggu “Di PON Papua nanti, kita akan perubahan Cabor yang ditandingkan. Setidaknya ada 32 cabor yang dipertan dingkan nanti. Kita akan bahas dan evaluasi lagi terkait hal ini. Yang terpenting, kita harus pada Olympic sport,” ujar Nahrawi. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan selama pelaksanaan PON banyak prestasi telah berhasil diukir atlet muda Indonesia. Antara lain, adanya satu atlet yang mampu meraih medali emas sebanyak 8 keping, serta banyaknya pemecahan rekor seperti pemecahan 33 rekor nasional, 1 rekor Sea Games, serta 5 rekor dunia/Olimpiade. PON Papua Harus Lebih Baik Wakil Presiden RI, H Jusuf Kalla, meminta dan berharap kepada Provinsi Papua selaku penyelenggara PON XX/2020 agar mampu menjadi tuan rumah yang lebih baik lagi. Keberhasilan Jawa Barat sebagai tuan rumah PON XIX dapat menjadi spirit untuk mewujudkan tekad itu. “PON yang akan datang, kepada Provinsi Papua semoga acara di Jabar ini sebagai pengalaman untuk membentuk generasi muda dalam mewujudkan persatuan dan masa depan yang lebih baik,” ujar Jusuf Kalla saat menutup (Closing Ceremony) PON XIX/2016 Jawa Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis (29/9) malam. Wapres bangga atas pelaksanaan PON XIX/2016 di Jawa Barat, karena telah mampu menciptakan prestasi baru sekaligus mewujudkan persatuan bangsa yang lebih kokoh. “PON di Jawa Barat telah membuat kita semua bangga atas prestasi yang ditorehkan dan berhasil mewujudkan persatuan bangsa. Kita lihat banyak pemecahan rekor mulai nasional hingga dunia. Ini menjadi bukti jika generasi muda kita sangat luar biasa,”
ujarnya. Menurut JK, pelaksanaan PON harus senantiasa menjadi wahana untuk pembinaan, wadah membangun persatuan, membina kerjasama, membentuk kejujuran dengan rasa sportivitas, serta membina kebanggaan dan kegembiraan bangsa Indonesia. karena itu, PON menjadi sarana penting untuk mewujudkan persatuan seluruh bangsa dan mewujudkan prestasi dengan baik. Oleh karena itu, PON mendatang di Papua juga harus menjadi wahana untuk membangun persatuan, membina kerjasama, membentuk kejujuran dengan rasa sportivitas, serta membina kebanggaan dan kegembiraan bangsa Indonesia. Ia yakin, Papua akan mampu mewujudkan hal itu. Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, mengatakan PON XIX berjalan sukses, meski ada kekurangan. Oleh karena itu, ia sangat berharap keberhasilan PON di Jawa Barat dapat dijadikan tolok ukur untuk PON yang lebih baik di Papua. Penetapan Provinsi Papua sebagai tuan rumah ditandai dengan penyerahan bendera PON dari Gubernur Jawa Barat kepada Gubernur Papua dengan disaksikan Wakil Presiden RI dan Menpora RI. (her,put)
Kunjungan Gubernur Jatim, Soekarwo di Posko Pemenangan Jatim sekaligus memberikan medali kepada atlet yang juara .
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
31
POTENS i Jawa Timur
MUSIM HUJAN TIBA,
Apakah Ponsel Perlu Dimatikan Saat Ada Petir?
M
usim hujan serasa kadang selalu disertai Petir yang menyambar. Terkait persoalan Petir tentunya Pengguna smartphone juga harus mengetahui apa hubungan Petir dengan Ponsel yang kita bawa kemana-mana setiap hari. Jika malam hari turun hujan disertai dengan petir menyambar, kebetulan saat itu sedang sendirian di rumah, kira-kira apa yang anda lakukan? Penulis yakin hampir 100 %, anda akan langsung masuk ke kamar dan mulai mengutak-atik HP. Apalagi jika saat itu listrik mati. Kegiatan BBM-an, SMS-an, atau internet-an adalah pilihan yang paling mengasikkan. Namun, berbahayakah jika kita bermain HP disaat hujan turun disertai dengan petir? Ketika HP aktif sinyalnya akan terus memancar, mencari, dan menerima gelombang elektromagnetik. Dalam proses ini sinyal dari HP akan memancar elektron berge rak yang menghasilkan medan magnetic gelombang listrik. Tetapi, apakah frekuensi sinyal dari HP bisa mengundang petir? Tidak ada pendapat ahli yang mengatakan demikian.
32
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
Memang, media tanah air telah mencatat ada bebe rapa korban yang disengat petir ketika bermain HP saat hujan turun. Tapi, apakah petir yang menyambar itu diundang oleh sinyal HP yang sedang mereka gunakan? Tidak satupun pakar yang berkomentar tentang hal itu. Secara logika, ketika hujan turun disertai petir, berapa banyak orang yang bermain HP? Apakah ada diantara mereka itu yang Sahabat Populer kenal disambar petir? Tidak ada, bukan? Jika memang ada, perlu dikaji lagi, apakah saat itu dia sedang berdiri di area terbuka, atau di bawah pohon kayu yang basah, atau di dekat aliran listrik? Jika memang demikian, berarti dia disambar petir bukan karena HP-nya. Jadi, dapatlah disimpulkan bahwa memainkan HP di saat hujan turun disertai petir tidaklah berbahaya. Karena HP adalah perangkat nirkabel (wireless). Se ngatan petir yang berkekuatan jutaan volt itu tidak bisa menumpang mengalir lewat sinyal HP. Jika ada yang di sambar petir ketika memegang HP yang sedang dichas, hal itu bukan karena sinyal HP yang mengundang petir, tetapi aliran listriklah yang mengalirkan sengatan petir itu melebihi kapasitas yang seharusnya ke HP yang Sa-
TECHNO Ponsel dan benda berbahan metal kecil seperti perhiasan tidak akan menarik petir. Ia hanya akan menyambar pada benda yang lebih tinggi habat Populer pegang. Berdasarkan laporan dari Badan Nasional Kelautan dan Adminsitrasi Atmosfer Amerika Serikat ( NOAA) mengatakan bahwa penggunaan ponsel saat hujan petir tidak akan membahayakan penggunanya. Sebagaimana dilansir AMTA, Selasa (27/9), perangkat ponsel tidak memiliki karakterisitik yang bisa meman cing sambaran kilat. Menurutnya petir hanya akan me nyambar kepada benda berbahan metal dan kandungan metal dalam perangkat ponsel tidak akan berpengaruh terhadap sambaran petir.
“Ponsel dan benda berbahan metal kecil seperti perhiasan tidak akan menarik petir. Ia hanya akan menyambar pada benda yang lebih tinggi,” ujar John Jensenius, pakar dari Pelayanan Cuaca Nasional di NOAA. “Orang-orang yang terkena sambaran petir hanya berada di tempat yang salah, dan pada waktu yang kurang tepat,” imbuhnya. Adanya kabar mengenai bahaya menggunakan ponsel saat hujan petir telah lama tersebar di masyarakat dan juga dunia maya. Menanggapi soal adanya orang yang menjadi korban sambaran petir ialah karena kesalahan dari penggunanya yang tidak memperhatikan cuaca dan sekitarnya. “Tidak ada petir yang membahayakan penggunaan ponsel. Meksipun banyak laporan yang diakibatkan oleh sambaran petir saat menggunakan ponsel, namun itu karena kesalahan pengguna yang tidak memperhatikan kondisi cuaca dan tidak ada hubungan sama sekali de ngan ponsel,” ungkap Dr Mary Ann Cooper yang meneliti korban sambaran petir. Sementara itu lembaga standar perlindungan petir Australia sendiri menyarankan bahwa ponsel sebaiknya tidak dimatikan pada saat hujan badai. Hal itu karena untuk memudahkan pengguna dalam menghubungi nomor darurat di saat seseorang terjebak ataupun tersambar petir.(red/beragamsumber)
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
33
POTENS i Jawa Timur
Alat untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi melalui teknik sonic bloom atau frekuensi kicauan burung karya mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). (Foto: Dok. Unibraw)
Alat Peningkat Produktivitas PADI JUARA
ALAT untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi melalui teknik sonic bloom atau frekuensi kicauan burung karya mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) atau TERSIMENIOM meraih Juara Umum I pada Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI). Kegiatan ini digelar di Institut Pertanian Bogor (IPB), selama dua hari (17/9-18/9/2016). Inovasi yang menang pada kategori Penerapan Teknologi Budidaya Pertanian tersebut dibuat oleh tim dari Divisi Aerokreasi Jurusan Teknik Mesin, yaitu Siti Amalina Azahra (Angkatan 2014), Achmad Syafi’udin (2013), Dimas Eko Prasetyo (2013), dengan dibimbing dosen Bayu Satriya Wardhana, ST M.Eng. Ketua Tim, Amalina, melalui humas UB menjelaskan bahwa proses pembuatan perangkat ini terinspirasi dari riset peneliti asal Australia, Dr Dan Carlson, yang meneliti pembukaan stomata pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh frekuensi kicauan burung. “Dengan pembukaan stomata yang lebih besar, dapat mempengaruhi hasil fotosintesis karena penyerapan CO2 dan mineral lebih maksimal,” kata mahasiswi asal Tangerang tersebut. Dari hasil studi literatur yang dilakukan oleh tim, ternyata frekuensi kicauan burung yang dapat mempe ngaruhi pembukaan stomata tumbuhan berada di kisaran 3000-5000 Hz. Tim berinisiatif membuat alat yang dapat memancarkan frekuensi suara audiosonik yang frekuensinya setara dengan kicauan burung, khu-
34
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
susnya burung kutilang. Dimas, anggota tim mengatakan bahwa perangkat ini telah diujicoba di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UB. Uji coba ini terkait dengan pengaruh frekuensi terhadap pembukaan stomata dan morfologi atau bentuk fisik tanaman padi. Morfologi yang diteliti terdiri dari akar, tinggi tanaman, dan jumlah bulir. Dari hasil uji pembukaan stomata, didapatkan hasil pembukaan stomata meningkat hampir dua kali lipat. Yakni dari 3,839 mikrometer menjadi 5,8 mikrometer. Sedangkan dari uji morfologi, didapatkan tanaman padi dengan perlakuan pemberian suara kicauan burung, dapat tumbuh lebat dan akarnya bertambah panjang. Namun untuk tinggi tanaman padi tidak diperoleh hasil yang signifikan. “Kesimpulannya sangat berpengaruh dan meningkatkan produktivitas. Tanaman padi yang dekat dengan perangkat dapat menghasilkan 27 bulir per tanaman, sedangkan yang jauh hanya menghasilkan 16 bulir per tanaman,” kata mahasiswa asli Malang itu. Anggota tim lainnya, Syafi’udin menjelaskan bahwa untuk sementara jangkauan efektif perangkat ini ha nya berfungsi untuk jarak 5-7 meter. Untuk penerapan di lapangan, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Bahkan tim juga berencana untuk melakukan penelitian efek kicauan burung terhadap tanaman-tanaman lainnya seperti kentang, tomat, atau umbi-umbian.(sti)
INOVASI
Alat yang bisa mereduksi gas buang kendaraan bermotor karya Tim dari mahasiswa ITS jurusan Kimia yang dipimpin oleh Rahadian Abdul R, Estu Yoga Elmi Gesa, Dwi Jayanti PM, Karima, dan Dimas Bagus S (Foto: Dok. ITS)
Diciptakan Alat Pereduksi GAS BUANG
PENYUMBANG polusi terbesar Kota Surabaya antara lain dari alat transportasi dan industri pabrik. Kondisi demikian membuat lima mahasiswa ITS berhasil meraih Gold Prize dalam ajang The 3rd International Young Inventors Award 2016 beberapa waktu lalu dengan karyanya yang bisa mereduksi gas buang kendaraan bermotor. Lewat penelitian berjudul In-Plasma Catalyst Technology: Metode Pengurangan Limbah Pembakaran Gas Kendaraan Bermotor, tim ini berhasil unggul pada kategori chemistry or textile. Tim tersebut berhasil menyisih kan universitas lain di tingkat Asia. Tim yang dipimpin oleh Rahadian Abdul R, Estu Yoga Elmi Gesa, Dwi Jayanti PM, Karima, dan Dimas Bagus S ini memikat hati dewan juri. Penelitian ini, dikatakan Rahadian, didasarkan pada hasil emisi gas buang yang dihasilkan selama pembakaran sepeda motor untuk diolah menjadi hasil emisi ramah lingkungan. Hal ini, sambungnya, karena emisi memiliki efek buruk pada lingkungan. “Misalnya saja gangguan sistem pernapasan pada makhluk hidup,” tegas mahasiswa Jurusan Kimia ini. Dirinya melanjutkan, dengan meningkatnya populasi maka industri kendaraan bermotor juga akan meningkat dan turut pula meningkatkan polusi gas buang. “Namun selain pada kendaraan bermotor, alat ini juga bisa diimplementasikan pada cerobong limbah pabrik dan sistem pembuangan kapal,” terangnya. Praktiknya, knalpot kendaraan bermotor, misalnya
saja sepeda motor, diberikan sebuah reaktor yang di dalamnya terdapat plasma dan sebuah katalis MnO2. Untuk menjalankan reaksi dibutuhkan juga alat pembangkit listrik. Adapun hasil dari gas buang yang telah disaring melalui alat tersebut dapat menghasilkan senyawa air, karbon dioksida, dan nitrogen yang ramah bagi lingku ngan. “Kita sudah uji coba juga di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Hasilnya menjadi tidak berbahaya lagi karena senyawa-senyawa tersebut mudah diikat tumbuhan untuk keperluan fotosintesis,” tuturnya. Tidak gampang bagi Rahadian dan tim dalam me realisasikan alat yang masih berupa prototipe tersebut. Menurutnya, ketika proses pembuatan plasma yang di dalamnya ada komponen elektronika, ia terkendala soal keilmuannya. “Istilahnya kita harus belajar lagi menyoal elektronika dasar yang sebenarnya tidak diajarkan di Jurusan Kimia,” ujar mahasiwa berkacamata ini. Pemilihan MnO2 sebagai katalis, dijelaskan Rahadian, dikarenakan mudah didapat di alam. Senyawa yang juga terdapat dalam batu baterai ini diakuinya membuat reaksi lebih cepat ketimbang senyawa lain. “Bentuk katalisnya pun kita padatkan seperti pelet yang terbukti bisa mempermudah jalannya reaksi. Semakin banyak katalis semakin banyak gas buang yang tereduksi,” ungkap anak dari pasangan Siti Mardiah dan Raji ini.(red/ its.ac) EDISI 69 SEPTEMBER 2016
35
POTENS i Jawa Timur
TUTUL,
Desa Pengrajin Tasbih dan Acsesories
J
ika berkunjung ke kabupaten Jember. Tak ada salahnya mampir ke Desa Tutul Kecamatan Balung. Desa ini hampir seluruh warganya berprofesi sebagai pengrajin acsesories berbahan kayu dan batu. Karenanya desa ini telah menjadi Desa percontohan berkat keahlian warganya membuat kerajinan hingga mampu meningkatkan ekonomi mereka. Sebagai sentra kerajinan terbaik di Kabupaten Jember, Desa Tutul menjadi jujugan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk menilai apakah layak diikutkan dalam even internasional, World Craft Council (WCC) Award. WCC Award merupakan ajang penganugerahan tingkat internasional yang mengapresiasi karya kerajinan yang dihasilkan para pengrajin. Kerajinan yang dibuat masyarakat Desa Tutul antara lain berupa tasbih, kalung dan gelang serta gantungan kunci yang terbuat dari berbagai macam jenis kayu dan batu. Biasanya pengrajin kebanjiran pesanan pada saat musim haji, karena digunakan sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara.Harga tasbih kayu tergolong murah yakni
36
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
mulai Rp 50.000 per kodi sampai Rp 60.000 untuk bahan kayu kukun. Sedangkan tasbih kayu paling mahal dari bahan kayu gaharu Rp 300.000 per buah untuk ukuran besar. Sedangkan per kilogramnya tasbih gaharu bisa mencapai Rp 1 juta. Desa Tutul berjarak sekitar 25km dari Kota Jember. Letaknya yang jauh dari kota, mendorong warganya untuk bangkit memaksimalkan keahlian mereka dalam meningkatkan ekonomi. Biasanya pengrajin melimpahkan order kepada warga sekitar yang mayoritas ahli membuat kerajinan tasbih dan acsesories. Setiap kayu yang diterima pengrajin sudah digergaji dan dipotong-potong dalam ukuran tertentu. Proses mulai kayu digergaji sampai dihaluskan berbentuk bulatan tasbih dan diberi pewarna kemudian menjadi un taian tasbih membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Kayu kukun setelah berbentuk bulat dirangkai menjadi tasbih dengan ukuran mulai kecil sampai besar bervariasi isi 33 dan 99 biji untuk muslim sedangkan tasbih Buddha isi 108 biji. Bentuk tasbih untuk muslim kepa lanya bertuliskan Al Quran, sedangkan tasbih Buddha kepala tasbihnya berbentuk puncak klenteng. Rata-rata pengrajin setiap bulannya memperoleh omzet antara Rp
RAGAM DAERAH
Kerajinan merupakan salah satu produk potensial yang perlu terus dikembangkan, baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Potensi produk kerajinan yang besar ini menuntut para stake holdernya, untuk terus mengembangkan agar sesuai dengan tuntutan pasar.
WCC Award Adapun Penilaian penerima WCC Award, kata Hesti, meliputi kualitas produk kerajinan yang sempurna (excellent), berbasis pada budaya atau tradisi lokal (autenthic), inovatif dari segi desain maupun proses produksi (innovative), dapat diterima pasar domestik maupun internasional (marketable), serta ramah lingkungan dan memenuhi tanggung jawab sosial (social responsibility). Melalui penganugrahan penghargaan WCC, diharapkan para perajin Indonesia, khususnya di Jawa Timur dapat berpartisipasi dan terinpirasi untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovasinya. Tentu hal ini produk berbasis budaya bangsa dan menghasilkan karya yang unik, original, berdaya saing dan memenuhi selera pasar. The WCC Award merupakan ajang penganugrahan tingkat internasional yang mengapresiasi karya kerajinan yang dihasilkan para perajin. Pada tahun 2014, Indonesia menjadi penyelenggara WCC Award dan digelar meliputi 3 sub region, yaitu wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan dan Pasifik Selatan. The WCC award yang pertama kalinya itu merupakan suatu bentuk peran serta pemerintah guna mengembangkan hasil karya kerajinan Indonesia ke depannya dengan mengapresiasi produk yang dihasilkan para perajin, sehingga Perajin dapat te rus termotivasi untuk mengembangkan hasil karyanya. Penghargaan ini dihelat atas kerja sama Kementerian Perdagangan dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan didukung oleh UNESCO Jakarta, Komite Indonesia untuk UNESCO, serta Indonesia National Ahpada Chapter. Penyelenggaraan WCC Award 2014 lalu mengikutsertakan 253 produk kerajinan, yang berasal dari empat subregion, yaitu Asia Tenggara 134 produk, Asia selatan 102 produk, Pasifik selatan dua produk, dan Asia Barat 15 produk.(sti)
5 juta sampai Rp 50 juta tergantung jumlah pemesanan. Kayu kukun bisa diperoleh dari sekitar Bondowoso sedangkan kayu gaharu yang bagus dari Kalimantan. Ketua Bidang Pameran dan Kerjasama Luar Negeri Dekranas, Hesti Indah Kresnarini, saat berkunjung ke Pengrajin Desa Tutul, Sabtu (27/8) mengatakan, produk kerajinan merupakan salah satu produk potensial yang perlu terus dikembangkan, baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Potensi produk kerajinan yang besar ini menuntut para stake holdernya, dalam hal ini pengrajin/pelaku usaha, pemerintah, asosiasi dan pihak terkait lain untuk terus mengembangkan agar sesuai dengan tuntutan pasar. Antara lain melalui pengembangan desain dan inovasi serta membangun brand sebagai identitas produk. Menurut Hesti, hampir semua produk kerajinan di Indonesia berkua litas bagus dan istimewa. Kerajinan di Indonesia mayoritas mempunyai nilai estetika tinggi, rapi dan bernilai fungsi. Namun ada beberapa yang harus dikembangkan lagi, utamanya jika ingin lolos seleksi mengikuti handicraft Kunjungan pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke Desa Tutul Kec. Balung Kab. Jember. award atau WCC Award. untuk melhat kerajinan berupa tasbih, kalung dan gelang serta gantungan kunci yang terbuat dari berbagai macam jenis kayu dan batu. (Foto: Siti
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
37
POTENS i Jawa Timur
Foto: afrizal
Kids Play,
Wahana Edukasi Anak Masyarakat Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya, lazimnya menghabiskan masa libur akhir pekan dan liburnya ke Kota Batu. Kini warga Surabaya atau yang sedang berkunjung ke Surabaya bisa mencoba tempat rekreasi baru, Kids Play. 38
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
PLESIR
W
isata bagi anak yang baru diluncurkan Kamis (25/8) itu berada satu lokasi dengan Suroboyo Carnival, di dekat Bunderan Waru belakang Korem, perbatasan Surabaya-Sidoarjo. Tepatnya di Jalan A.Yani No 333 Surabaya. Wahananya cukup banyak. Mulai dari replikasi belajar beternak domba, sapi, dan ayam. Anak-anak juga diajari mengenai perdagangan dengan replika pasar tradisional hingga dapur memasak. Untuk pendekatan ilmu pengetahuan, Kids Play juga mengenalkan replika patung manusia dan kerangka manusia hingga video mengenai anatomi tubuh manusia. Pelbagai wahana permainan untuk mengasah motorik anak seperti halang rintang hingga ruang labirin juga menambah keseruan berlibur anak. Enam Zona Secara lengkap, wahana edukatif scientific dibagi menjadi enam zona. The Garden. Di sini anak-anak dapat menjalankan peran sebagai pembeli hingga kasir. Selain itu anak-anak bisa belajar memerah sapi, mencabut bulu domba dan beragam aktivitas yang seluruhnya menggunakan replika dari plastik. Ada wahana My Body dengan menjelsakan anatomi tubuh manusia dilengkapi multimedia touch screen. Disediakan pula video mapping manekin, juga sensor yang dihubungkan dengan video, sehingga bisa muncul visual wajah anak di depan sensor namun tubuhnya tampak tulang saja. Ketiga, wahana Ethics yang dapat menjadi media pembelajaran anak seputar etika. Beberapa permainannya seperti bermain di pohon pengetahuan yang baik dan buruk, serta membedakan sampah organik dan anorganik. Keempat, wahana sosial yang mengajarkan permainan seperti aplikasi snap chat. Bedanya, aplikasi bisa menampilkan wajah anak-anak dengan pakaian daerah, menyusun puzzle serta penjelaskan mengenai nasi dari proses menumbuk padi dengan alu hingga menjadi beras.Wahana kelima yakni toddler sebagai tempat bermain bagi anak-anak dan Art Clas berupa zona dengan fasilitas kelas face painting, nail art, dan coloring. Satu hal yang bakal menambah keseruan dalam berlibur, yakni adanya wahana air berupa water park indoor (dalam ruangan). “Kami sengaja membuat wa-
ter park indoor. Mungkin ini juga yang pertama kali di Surabaya biar anak bisa bermain air siang hari tanpa takut kulitnya gosong,” kata Direktur Utama Suroboyo Carnival, Edwin Nafarin. Waterpark di Kids Play menyajikan pengalaman berbeda. Di area ini anak-anak seakan diajak masuk ke dalam dunia bawah laut di mana di dalamnya terdapat ubur-ubur dan berbagai ikan terbang. Untuk total luas zona waterpark yang menggunakan kolam dari balon udara raksasa ini dipasang di lahan seluas 600 meter persegi. Area ini terdiri dari inflatable pool kolam renang yang dirancang khusus untuk anak-anak. Selain itu ada area outbound air dan softlpay bagi anak-anak. Usai bermain air, bisa menikmati berbagai wahana lain yang tersedia di zona motorik, seprti Rumah Kinclong dan Family Fun House. Dalam wahana rumah kinclong terdapat ruang gelap yang diberi kaca dan lampu dengan banyak ruangan dan pintu yang harus dilintasi. Rute menjadi sangat panjang karena dibuat berliku-liku dan cukup menguji adrenalin dan ketangkasan anak. Sedangkan wahana Family Fun House yakni permainan ketangkasan dengan halang rintang sebanyak 30 rintangan. Namun permainan yang cukup menantang dengan ketinggian lebih dari 10 meter ini hanya diperkenankan bagi anak di atas 12 tahun. Bagi orang tua yang ingin merayakan ulang tahun anaknya juga disediakan fasilitas Birthday Room. Dalam ruangan yang bisa menampung hingga ratusan anak ini juga disewakan bagi pengunjung dengan minimal undangan 50 anak dengan tiket undangan Rp 90 ribu per anak. Bagi anak-anak yang diundang ulang tahun juga bisa menikmati seluruh fasilitas Kids Play. Untuk bisa masuk ke lokasi Kids Play, cukup membeli tiket Rp 40 ribu per anak dan Rp 20 ribu bagi orang dewasa atau pengantar. Juga bisa membeli tiket terusan seharga Rp 90 ribu (weekend) dan Rp 80 ribu (weekday). Suroboyo Carnival (SC), tempat hiburan ini setiap hari dikunjungi ribuan pengunjung dengan menawarkan sensasi permainaan yang luar biasa. SC juga menyuguhkan 50 wahana permainan seperti yang ada di dunia fantasi, Jakarta dan juga Jatim Park serta Batu Night Spectacular di Malang. SC tiap harinya buka dari sore yakni pukul 16.00 hingga pukul 24.00. (afr) EDISI 69
SEPTEMBER 2016
39
POTENS i Jawa Timur
Watukarung,
Berombak Kelas Dunia
Foto: Hajir
40
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
PLESIR Nama Pantai Watukarung bagi pecinta olahraga selancar atau surfing, seakan menjadi magnet untuk dijajal dan wajib ditaklukkan ketinggian ombaknya yang mencapai 4 meter.
B
agi pecinta selancar, menemukan pantai berombak besar dan stabil merupakan hal luar biasa, apalagi jika belum banyak diketahui orang. Indonesia memiliki banyak sekali pantai dengan kriteria itu. Keindahan alam berpadu dengan ombak bagus selalu menjadi buruan peselancar lokal maupun mancanegara. Tak peduli harus menerobos lebatnya hutan atau tebing yang terjal, menemukan spot yang indah merupakan tantangan dan kesenangan tersendiri. “Jika mencari paket lengkap wisata alam dan olahraga surfing, jangan melewatkan Pacitan. Kami memiliki ba nyak sekali gugusan pantai indah. Salah satu yang masih tersembunyi adalah Pantai Watukarung,” kata Kepala Desa Watukarung Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Wiwid Pheni Dwiantani. Kepada rombongan Kelompok Kerja Wartawan Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Wiwid bercerita, berbeda dengan Pantai Pancer Door, Watukarung diperuntukkan bagi peselancar profesional. Peselancar kelas dunia, Bruce Irons pernah mencoba berselancar Watukarung. Pantai ini memiliki pasir putih bersih sepanjang hampir 1 kilo meter, serta air laut yang jernih dipadu deretan karang berjejer sehingga menambah keindahan pantai. “Setiap Minggu masyarakat yang tergabung dalam ke lompok sadar wisata membersihkan area pantai,” ujar Wiwid. Pantai ini bisa dicapai dengan motor atau mobil. Diperlukan kewaspadaan karena perjalanan sepanjang 35-40 kilometer dari pusat kota itu banyak tikungan tajam, jalanan yang naik turun, serta lempengan gunung batu cadas dengan jurang yang dalam. Sebenarnya ada dua jalur untuk ke lokasi. Melalui Pacitan-Solo atau lewat jalan pintas Desa Sedeng. Jika lewat Pacitan-Solo bisa akses langsung dari Pacitan menyusuri jalur Pantai Teleng melewati perjalanan yang indah hingga hutan lebat, berakhir di Kecamatan Pringkuku. Jika ingin mempersingkat waktu tempuh, gunakan jalan pintas masuk lewat Desa Sedeng langsung me
nuju Desa Pringkuku. Namun jalan ini banyak tanjakan curam. Jadi pastikan kondisi kendaraan prima agar tidak terjadi masalah di perjalanan. Bagi yang baru pertama kali berkunjung, jangan sungkan bertanya arah jalan. Sebab papan penanda dan petunjuk jalan masih minim. “Jangan lupa bawa kamera, pesona alam di sini sayang untuk dilewatkan,” kata Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Disbudpar Jatim, dra Rosmiati MM. Mulai Berkembang Meskipun Watukarung terpencil dan akses ke tempat ini cukup sulit, tetapi tempat menginap untuk me nyambut wisatawan sudah tersedia. Antara lain berupa rumah tinggal semacam homestay yang dikelola warga. Tarifnya rata-rata Rp 200-250 ribu perhari. Kepala Desa Wiwid, kepada wartawan mengatakan, perkembangan wisata Watukarung telah memperbaiki ekonomi warga, sekaligus mengembangkan pertanian, perkebunan, kesenian, dan industri kerajinan. “Saya masih sering bermain ketoprak dengan warga,” ujarnya. Konsep atau ide pembangunan dan pengembangan wilayah yang dirancang Wiwid diapresiasi warganya. Bekal pendidikan tinggi yang disandang perempuan kelahiran 1982 itu memang cukup mumpuni. Dia lulusan S-1 Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Geo grafi. Sedangkan S-2 jurusan Teknologi Pendidikan di selesaikan Wiwid di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ia tercatat sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-fattah (STAIFA) Pacitan. “Saya ingin bekal ilmu yang saya punya bisa bermanfaat untuk mayarakat,” harapnya. Wanita yang saat ini juga menjabat sebagai sekretaris di Asosiasi Desa Wisata Provinsi (ASIDEWI) Jawa Timur ini berharap melalui sektor budaya dan pariwisata warganya bisa berkembang seperti daerah maju lainnya. “Dengan semakin dikenalnya Pantai Watukarung saya harap perekonomian warga bisa meningkat,” ucapnya. Nyaman Eloknya lagi, Pantai Watukarang yang memiliki hamparan laut biru dibalut pasir putih nan indah, juga diba EDISI 69
SEPTEMBER 2016
41
POTENS i Jawa Timur
Pantai ini hanya untuk peselancar profesional ekaliuntuk pemula jangan s kup kali mencoba karena cu berhaya tinggi ombaknya bisa lebih dari 4 meter
lut hijauan pepohonan tempat berlindung dari teriknya sinar matahari pantai. Lambaian pohon cemara laut dan nyamplung, menari-nari sepanjang bibir pantai. Kades Wiwid mengatakan, sengaja dibiarkan alami selain sebagai peneduh juga pencegah abrasi. Mengamini apa yang diungkapkan Wiwid, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga
42
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
Kabupaten Pacitan, Ir H Wasi Prayitno MSc, menjelaskan, Pantai Watukarung masuk 10 pantai terbaik untuk olahraga selancar di Indonesia. Pantai ini punya dasar laut berupa batu karang, jadi bisa menghasilkan barrel atau gulungan ombak yang disukai peselancar profesional. “Pantai ini hanya untuk peselancar profesional. Untuk pemula jangan sekali-kali mencoba karena cukup berhaya, tinggi ombaknya bisa lebih dari 4 meter,” tuturnya. Persoalan Klasik Hampir di setiap objek wisata baik alam maupun minat khusus di daerah punya persoalan yang sama, yakni lambatnya pengembangan sektor penunjang guna pempercepat daya tarik wisata. Kebanyakan keindahan alam yang berlimpah hanya ‘jalan di tempat’ karena kurang berminatnya investor menanamkan modalnya. Di era sekarang, persaingan sektor wisata sa ngat kompetitif. Fasilitas penunjang seperti wahana permainan anak dan keluarga, rumah makan atau restoran, akses jalan menjadi hal wajib yang harus disediakan. Mustahil jika objek dengan fasilitas seada nya bisa bersaing menarik wisatawan. Dari pantauan, Watukarung didominasi wisatawan asing dan perorangan. Padahal umumnya pantai dengan pemandangan seindah itu, dinikmati keluarga. Tidak adanya pusat oleh-oleh atau cinderamata melengkapi
PLESIR
kekurangan objek wisata Pacitan ini. Padahal wisatawan dalam negeri biasanya suka berbelanja oleh-oleh. Jika punya fasilitas penunjang, bukan hanya peselancar yang datang, wisatawan keluarga juga akan menghabiskan waktu liburannya di pantai ini. Bandingkan dengan Pulau Merah di Banyuwangi. Pengelola bersama masyarakat membuat area berjemur lengkap dengan payung dan kursi pantai bertaif Rp 25 ribu untuk 2 jam. Menyenangkan untuk melihat data Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pacitan yang mencatat jumlah kunjungan wisatawan asing di Watukarung yang tertinggi dibanding objek lainnya di Pacitan. Bukan mustahil Watukarung bukan hanya andalan Pacitan, tetapi Jawa Timur. Jumlah wisatawan asing di pantai Watukarung pada 2015 sebanyak 1.135 orang. Jauh dibandingkan pantai Pancer (143 orang), Goa Gong (141 orang), pantai Te leng Ria (22 orang), dan Goa Tabuhan (7 orang). Hingga Juni 2016 tercatat jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Pantai Watukarung mencapai 784 orang. Dibeli Asing Sayang hampir semua resort, cottage, bungalow, dan penginapan di Watukarung dimonopoli warga negara asing. Tercatat sejak 2010, orang asing dari ber bagai negara membeli tanah warga pribumi. Ada yang membeli langsung, ada pula yang dengan cara menikahi
warga Watukarung. “Pembelian tanah oleh warga asing dilakukan secara legal,” kata Wiwid. Letak Watukarung lebih dekat dari Solo dan Jogjakarta dibanding Surabaya. Dari Solo jarak tempuh hanya 3 jam perjalanan. Sedangkan dari Surabaya, antara 7 sampai 8 jam. “Para pemilik resort, cottage, bungalow biasanya berkomunikasi dengan biro perjalanan atau hotel di Solo dan Jogjakarta karena jaraknya lebih dekat,” ujarnya. Usaha lain yang dilakukan untuk menarik wisatawan adalah dengan mengabarkan kemegahan ombak pantai Watukarung melalui website, cuitan di media sosial, dan pemberitaan di majalah asing. Tentu saja ditulis dalam bahasa Inggris. Beberapa media asing yang menampilkan informasi dan foto surfing di pantai Watukarung adalah Waves, Surf, Tracks, New Zealand Surfing, dan Surf Transworld. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan sekaligus sarana promosi, Pemkab Pacitan tahun ini menggelar Hello Pacitan 2016 “Flaming of the Sea”. Ini merupakan rangkaian tour Asian Surfing Championships (ASC) 2016, di pantai Pancer Door. Hello Pacitan 2016 adalah salah satu bentuk keseriusan Kabupaten Pacitan mempromosikan potensi alamnya khususnya pantai. “Semoga bisa digelar rutin setiap tahun,” ujar Bupati Pacitan, Drs Indartato MM, saat pembukaan Hello Pacitan 2016 “Flaming of the Sea”. (hjr) EDISI 69 SEPTEMBER 2016
43
POTENS i Jawa Timur
Memutar Roda
Ekonomi Warga
RAMAINYA kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Pantai Watukarung sejak tiga tahun terakhir, turut memutar roda perekonomian masyarakat. Ada banyak warung makanan khas Pacitan. Salah satunya sayur manisa santan dirajang cabai hijau pedas yang diolah bersama kul atau keong sungai. Masakan ini nikmat sekali. Apalagi jika minumnya es kelapa muda, pasti mak nyus. Salah satu warga yang ikut kecipratan alias kebagian berkah wisata Watukarang adalah perempuan bernama Sarmini. Wanita 34 tahun ini mengaku, pada hari biasa, dalam sehari memperoleh pemasukan Rp150-200 ribu. Namun saat masa liburan atau hari besar, bisa Rp 500 ribu. Ia sudah terbiasa berinteraksi dengan wsitawan asing. Ditemui 19 Agustus silam, Sarmini bercerita, kebanyakan wisatawan mancenegara datang dari Australia, Belanda, dan Amerika. “Saya tidak bisa Bahasa Inggris. Jadi saya melayani mereka de ngan bahas isyarat. Kalau harga saya tulis angkanya pada kertas,” katanya. Masih menurut Sarmini, kegiatan para turis asing sama seperti turis di Pantai Kuta Bali. Mereka kebanyakan, berselancar, berenang, memancing atau berjemur. “Biasanya mereka tinggal tiga hari di sini, ada juga yang sampai enam hari. Karena
44
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
biaya hidup di sini murah,” ujarnya. Awalnya Sarmini berjualan di rumah. Karena banyak tetangga yang hutang, ibu tiga anak ini memutuskan menutup warungnya dan pindah mendekati bibir Pantai Watukarung sejak 2013 silam. Usaha bermodal Rp 4 juta ini seiring kian populernya Watukarang, Sarmini yang awalnya hanya menjual mie
Dulu warung di sini hanya ada 10, sekarang sudah 30 warung
instan dan es teh manis serta kopi, berkembang dengan menyediakan masakan khas Pacitan. “Dulu warung di sini hanya ada 10, sekarang sudah 30 warung,” ujarnya. Sebelumnya kondisi ekonomi keluarga Sarmini terganggu, saat suaminya yang nelayan mengalami kecelakaan ketika memperbaiki rumah. Tulang punggungnya patah dan harus dioperasi. “Beruntung biaya operasi, obat, dan dokter bisa menggunakan Jamkesmas, saya hanya mengeluarkan ongkos kebutuhan sehari-hari saat merawat suami di rumah sakit,” kenangnya. Sejak kejadian itu, Sarmini menjadi tulang punggung keluarga merawat suami, dan membiayai sekolah ketiga anaknya. Anak pertama, kuliah di jurusan pariwisata, yang kedua SMP, dan yang ketiga di Sekolah Dasar. “Suami saya belum bisa berjalan, ha nya duduk di kursi roda,” tuturnya. Sarmini berterimakasih kepada Ibu Wiwid, Kepala Desa beserta perangkatnya yang terus berupaya mempromosikan Pantai Watukarung dengan memperbaiki jalan sepanjang pantai. (hjr)
PLESIR
EDISI 69 SEPTEMBER 2016
45
Foto by : Henry
Pembukaan Pekan PON XIX Jawa Barat di Stadion Bandung Lautan Api oleh Presiden RI , Joko Widodo 17 September 2016
Galeri
Foto