Jauhi EMPAT PERKARA Agar Tidak BINASA* Ustadz Abu Ismail Muslim al-Atsari حفظه هللا
Publication 1436 H/ 2015 M JAUHI EMPAT PERKARA AGAR TIDAK BINASA Sumber: Majalah As-Sunnah, Ed.05 Thn.XIX_1436H/2015M * Diambil dari Tsalasuna 'Amalan Tuthilu fi Nmr , hlm. 39-43, karya Amir bin Muhammad al-Madari, penerbit: Darul Majd lin Nasyr wat Tauzi, dan ditambah dari rujukan-rujukan lainnya.
Free, Non Komersil, Download > 900 ebook Islam kunjungi... http://ibnumajjah.wordpress.com/
MUQODDIMAH
Manusia diciptakan di dunia adalah untuk beribadah kepada
Allah
Yang
Maha
Pemurah.
Oleh
karena
itu,
kewajiban manusia adalah memperbanyak amal shalih yang dituntunkan dengan landasan keimanan dan keikhlasan. Saudaraku! Kita harus selalu ingat dan waspada bahwa akhirat itu sangat dekat. Itulah sebabnya berbekal untuk akhirat harus disegerakan, tidak boleh ditunda-tunda. Allah Azza wa Jalla berfirman:
ِ َّاي اأَيُّها اال َّ اّللَاإِ َّانا ت الِغَدا ا َواتَّ ُقوا ا َّا َّم ْا د ق ا ا م ا س ا ف ن ا ا ر ظ ن ت ل و ا ا اّلل ا ا و ق ات ا ا و ن آم ا ا ين ذ ْ َّ ُ ْ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ ََ اّللَا َخبِيااِِبَااتَ ْع َملُو َنا َّا Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya
untuk
hari
esok
(akhirat);
dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa
yang
kamu
kerjakan.
(QS.Al-
Hasyr/59:18). Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, "Firman Allah Azza
wa
Jalla
(yang
artinya),
"hendaklah
setiap
diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)'
yaitu
hendaklah
seseorang
dari
kamu
memperhatikan, apa yang telah dia amalkan? Apakah amal shalih yang akan menyelamatkannya? Atau sesuatu (amal buruk) yang akan mencelakakannya?" (Tafsir Zadul Masir, 4/264) Sesungguhnya banyak sekali amal-amal shalih yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia yang memiliki pahala berlipat ganda. Akan tetapi selain itu, seorang hamba harus menjauhi segala perkara yang akan merusak amalannya. Jika tidak, maka amalannya akan sia-sia, dan dia tidak akan mendapatkan manfaatnya. Di antara perusak amal yang harus di jauhi adalah empat perkara berikut ini:
1. DOSA DAN KEMAKSIATAN
Dosa dan kemaksiatan, dua perkara yang paling banyak menggugurkan
kebaikann
dan
memberatkan
timbangan
keburukan. Melakukan satu perbuatan dosa, seperti zina, atau melanggar larangan Allah
Azza wa Jalla ketika
sendirian, sudah cukup untuk menggugurkan kebaikankebaikan walaupun sebesar gunung. Di dalam sebuah hadits disebutkan:
َعلَ َم َّاناأَقْ َو ًاماا ِم ْانا اأَنَّاوُاقَ َا،اّللُا َعلَْي ِاوا َو َسلَّ َام صلَّىا َّا ا َع ِاناالنِ ِّا،َع ْاناثَ ْوََب َان ْ اََل:ال َ َّبا
ِ الا ِجب ِا ِِ ِ ِ اّللُا افَيَ ْج َعلُ َهاا َّا,يضا أ َُّم ِ ا ً ِاب,َالاِتَ َام اة َ تا ََيْتُو َانايَ ْوَاماالْقيَ َام اةاِبَ َسنَاتااأ َْمثَ ا ا َجلِّ ِه ْام الَنَاا، ا ِص ْف ُه ْام الَنَا،ِاّلل ول ا َّا ا َاي ا َر ُس َا:ال اثَ ْوََب ُان اقَ َا،ورا ً َُعَّاز ا َو َج َّال ا َىبَ ااءً ا َمْن ث
اأ ََما اإِنَّ ُه ْام اإِ ْخ َوانُ ُك ْام ا َوِم ْانا:ال اقَ َا،أَ ْان اَال انَ ُكو َان ا ِمْن ُه ْام ا َوََْن ُان اَال انَ ْعلَ ُام ِ ِ ِ ِ َّه ْام اأَقْ َواما اإِ َذا ا َاخلَ ْواا ُ ا َولَكن، ا َو ََيْ ُخ ُذو َان ام َان االلَّْي ِال ا َك َما ا ََتْ ُخ ُذو َان،ج ْل َدت ُك ْام
ِِِبحا ِر ِاّلل وىا ا ك ه ت ان ا ا ا ا م ُ َّ ْ َ َ َ ََ
Dari Tsauban, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa Beliau bersabda, "Aku benar-benar mengetahui rombongan-rombongan orang dari umatku, mereka akan datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikankebaikan sebesar gunung Tihamah yang berwarna putih, akan tetapi Allah Azza wa Jalla akan menjadikannya sebagai debu yang berhamburan". Tsauban radhiyallahu ‘anhu
berkata, "Wahai Rasulullah! Terangkan sifat
mereka kepada kami! Terangkan keadaan mereka kepada kami,
agar
kami
tidak
termasuk
golongan
mereka
padahal kami tidak mengetahui!" Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya mereka itu adalah saudara-saudara kamu, dan dari kulit kamu, mereka mengisi sebagian malam sebagaimana kamu mengisi,
namun
mereka
adalah
rombongan-rombongan
orang
yang jika menyendiri, mereka melanggar perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah". (HR. Ibnu Majah, no. 4245; dishahihkan oleh syaikh al-Albani; syaikh Salim al-Hilali dan lainnya) Oleh karena itu kewajiban kita untuk bertakwa kepada Allah dimana saja berada, baik ketika sendirian atau ketika bersama banyak orang. Begitulah yang diwasiatkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam haditsnya:
للاُ ا َعلَْي ِاوا للاِ اصلَّى ا ا ال ِاِل ا َر ُس ْوِال ا ا َب ا َذ ّار ا َر ِض َاي ا ا َع ْان اأِ ا َ َ اق:ال َ َللاُ ا َعْن ُه َما اق َّاسا ا َو َخالِ ِاقاالن َا،اْلَ َسنَاةَاَتَْ ُح َها َّقا ا ااِت ِا:َو َسلَّ َام ْ السيِّئَاةَا َّ ا َوأَتْبِ ِاعا،ت َ للاَا َحْي ثُ َماا ُكْن
ِِبُلُقاا َح َسنا Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi
wa
sallam
bersabda
kepadaku,
"Bertaqwalah kepada Allah dimana saja engkau berada; Iringilah keburukan dengan perbuatan baik! Niscaya kebaikan
itu
akan
menghapusnya;
Dan
bergaullah
dengan manusia dengan akhlaq yang baik".1
1
HR. Ahmad, 5/153, 158, 177, 236; At-Tirmidzi, no. 1987; Ad-Darimi, 2/323; Al-Hakim, 1/54; At-Thabrani dalam Mu'jamul Kabir, 20/145, Mu'jamul Ausath, 4/125, Mu'jamus Shaghir, no. 350. Dimuat oleh Imam Nawawi dalam Arba'in, no. 18. Hadits dinilai sebagai hadits
2. 'UJUB DAN TERPEDAYA DENGAN AMAL-AMAL SHALIH
'Ujub
(membangakan
amalan-amalan
shahih
diri) akan
dan
terpedaya
membatalkan
dengan
pahalanya.
Pelakunya menyangka dia akan masuk surga hanya dengan amalnya saja. Seorang Muslim harus tahu bahwa dia mampu melaksanakan amalan-amalan shalih itu karena karunia dan taufiq Allah. Jangan sampai dia terpedaya dengan banyak amalannya, karena dia tidak tahu, apakah amalannya akan diterima oleh Allah atau tidak? Karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla hanya menerima amalan shalih dari orangorang yang bertakwa sebagaimana firman Allah Ta’ala:
ِ ِ إََِّّنَااي تَ َقبَّ الا َّا يا َ اّللُام َاناالْ ُمتَّق ُ َ Sesungguhnya
Allah
hanya
menerima
(korban)
dari
orang-orang yang bertakwa (QS. Al-Maidah/5: 27) Juga seorang Muslim harus tahu bahwa semua amalanamalan shalihnya tidak sebanding dengan satu nikmat dari nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepadanya, seperti nikmat penglihatan. Belum lagi, jika seseorang jujur melihat kenyataan, dia akan dapati banyak sekali para hamba Allah yang hasan oleh oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami', no. 97
Azza wa Jalla yang lebih banyak amalannya dan pahalanya daripada
dia.
Lalu
kenapa
dia
harus
membanggakan
amalannya?
3. MENGGANGGU HAK ORANG LAIN
Mengganggu hak orang lain dan menyakiti mereka dengan perbuatan ghibah, celaan, makian, namimah, atau mengambil hak mereka dengan cara yang tidak dibenarkan agama, semua perbuatan itu akan menyebabkan kebaikankebaikan seseorang pada hari kiamat akan hilang. Kebaikankebaikan itu akan diberikan kepada orang-orang yang dia ganggu atau dia langar hak-hak mereka. Sehingga dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut dari kebaikan-kebaikan, padahal sebelumnva dia sudah memiliki pahala yang begitu banyak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keadaan orang yang bangkrut pada hari kiamat di dalam haditsnya berikut ini:
ِول ا َّا اأَتَ ْد ُرو َان ا َماا:ال ا اّللُ ا َعلَْي ِاو ا َو َسلَّ َام اقَ َا صلَّى ا َّا َب ا ُىَريْ َرَاة اأَ ّان ا َر ُس َا َع ْان اأِ ا َ اّلل ا ِ االْم ْفلِ ا:الْم ْفلِس؟ اقَالُوا ِ اإِ َّانا:ال افَ َق َا،اع َ َس افينَا ا َم ْان اَال اد ْرَى َام الَاوُ ا َوَال ا َمت ُ ُ ُ ُ ِ ِ ت اقَ ْادا ا َو ََيِْ ا، ا َوَزَكاة، ا َو ِصيَام،لة ص َا ت ا ََيِْ ا س ا ِم ْان اأ َُّم ِ ا الْ ُم ْفلِ َا َ ِت ايَ ْوَام االْقيَ َام اة اب
ا،با َى َذا ضَر َا ا َو َس َف َا،الا َى َذا ا َوأَ َك َالا َم َا،فا َى َذا ا َوقَ َذ َا،َشتَ َاما َى َذا َ ا َو،كا َد َاما َى َذا ت ا َح َسنَاتُاوُ اقَ ْب َالا افَِإ ْان افَنِيَ ْا، ا َوَى َذا ا ِم ْان ا َح َسنَاتِِاو،فَيُ ْعطَى ا َى َذا ا ِم ْان ا َح َسنَاتِِاو فاالنَّا ِار ا ِحاِ ا تا َعلَْي ِاوا ُاثَّاطُر َا افَطُِر َح ْا،ضىا َماا َعلَْي ِاواأ ُِخ َاذا ِم ْانا َخطَ َاي ُى ْام َ أَ ْانايُ ْق Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Tahukah kamu siapakah orang bangkrut itu?" Para Sahabat menjawab, "Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang." Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
"Sesungguhnya orang bangkrut
di
kalangan umatku yaitu orang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Tetapi dia mencaci orang ini, menuduh orang ini, makan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Maka orang ini diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan orang ini diberi sebagian kebaikannya
kebaikan-kebaikannya. telah
habis
Jika
sebelum
kebaikandiselesaikan
kewajibannya, kesalahan-kesalahan mereka diambil lalu ditimpakan padanya, kemudian dia dilemparkan di dalam neraka." (HR. Muslim, no. 2581)
4. KEBURUKAN YANG DOSANYA TERUS BERJALAN
Sesungguhnya ada keburukan-keburukan yang dosanya terus
berjalan
walaupun
memakan
pelakunya
telah
kebaikan-kebaikan
seseorang
meninggal
Di
dunia.
antara
keburukan-keburukan yang dosanya terus berjalan adalah menyesatkan kaum Muslimin dan merusak mereka, seperti fatwa dengan tanpa ilmu, menjauhkan seorang Muslim dari dari ketaatan, menyebarkan kaset-kaset yang membolehkan hal-hal yang haram atau video-video porno kepada orang lain, membeli parabola atau membuat jaringan internet untuk melihat video porno, dan lainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
ِْ فا اْل ْس َلِاما ُسنَّاةًا َسيِّئَاةًا َكا َانا َعلَْي ِاوا ِوْزُرَىاا َوِوْزُارا َم ْانا َع ِم َالا ِِبَاا ِم ْانا َوَم ْانا َس َّاناِ ا صا ِم ْاناأ َْوَزا ِرِى ْاما َش ْيءا ا بَ ْع ِداهِا ِم ْانا َغ ِْاياأَ ْانايَْن ُق َا Barangsiapa membuat perbuatan yang buruk di dalam agama Islam (seperti kemaksiatan, bid'ah, dan lainnya, kemudian
diikuti
menanggung
oleh
dosanya
orang-orang dan
dosa
lain-pen), orang
dia yang
mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosadosa mereka sedikitpun (HR. Muslim, no. 2674, dari Jarir bin Abdullah)
Akhirnya, kita memohon kepada Allah agar menjadikan amalan kita ikhlas untuk mencari wajah Allah Azza wa Jalla dan agar memberikan manfaat kepada semua orang Islam, dan semoga Allah Azza wa Jalla menganugerahkan kepada kita semua kematian yang baik setelah panjangnya umur dan bagusnya amal. Wahai Allah jadikanlah akhir umur kami di dalam amalan ketaatan, Aamin.[]