BAB III
METODOLOGIPENELITIAN
A. Latar Belakang Perusahaan 1.
Sejarah Pendirian Perusahaan
PT Cakrawala Pesona JF yang berkedudukan di Kebayoran Bam, Jakarta Selatan merupakan suatu badan ixsaha yang bergerak di bidang industri
jasa yaitu rumah produksi (production house) program acara kuis televisi. Awal mulanya, usaha ini merupakan bentuk kerja sama produksi acara
kuis televisi antara perusahaan entertainment asing (Australia) dengan salah satu televisi swasta di Indonesia sejak tahun 1997. Sejak Februari 2002 bentuk kerja sama tersebut berakhir dan mulai saat
itu, hubungan PT Cakrawala Pesona JF dengan televisi swasta hanya merupakan hubungan antara produsen (penjual) dengan konsumen (pembeli). Di samping itu, dengan berdirinya perusahaan baru, maka terbuka peluang bagi PT Cakrawala Pesona JF untuk memasarkan produknya kepada stasiun yang lain. 2.
Bentuk Badan Hukum Perusahaan
Perusahaan PT Cakrawala Pesona JF merupakan suatu badan usaha yang
berbentuk perseroan terbatas. Dengan bentuk perseroan terbatas, maka perusahaan merupakan suatu badan hukum (entitas) yang terpisah dengan para pemodahiya. Modal terbagi seluruhnya dalam hukum (entitas) yang
terpisah dengan para pemodalnya. Modal terbagi seluruhnya dalam saham
30
31
dan saat ini saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan sebanyak 1.500 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp. 100.000 per Iembar saham. Seluruh saham tersebut dimiliki oleh 2 (dua) orang pemegang saham. 3.
Struktur Organisasi Perusahaan
Berdasarkan bagan struktur organisasi PT Cakrawala Pesona JF, diketahui bahwa
perusahaan
membawahi
2
dipimpin
(dua)
oleh
departemen,
seorang yaitu
presiden
departemen
direktur yang produksi
dan
departemen umum. Departemen produksi bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi program. Departemen produksi dikepalai oleh 2 (dua) orang produser
eksekutif yang membawahi: 2 orang produser, 3 orang asisten produser, 6 orang koordinator kontestan/peserta, dan seorang bagian paska produksi. Departemen umum dipimpin oleh manajer umum, yang bertanggung jawab terhadap kegiatan penunjang dan membawahi masing-masing seorang bagian: adminsitrasi, akuntansi, keuangan, riset dan 2 orang
bagian teknologi informasi. Terdapat pula pegawai bagian resepsionis, supir, dan pesuruh kantor yang bertanggung jawab kepada bagian admmistrasi (struktur organisasi PT Cakrawala Pesona JF seperti dalam lampiran IV.l).
32
4.
Kegiatan Utama Perusahaan
PT Cakrawala Pesona JF merupakan suatu perseroan terbatas yang
didirikan di wilayah hukum Indonesia yang usaha utamanya bergerak di bidang rumah produksi (production house) dan menghasilkan produk
berupa program-program acara kuis televisi. Kegiatan produksi dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu tahap persiapan produksi (pre production), tahap produksi (production), serta tahap paska produksi (post production) yang menjadi tanggung jawab departemen produksi.
Dalam tahap persiapan produksi, departemen akan mempersiapkan
kontestan, audiens, bintang tamu (guest star), pertanyaan-pertanyaan (kuis) dan Iain-lain. Setelah semua persiapan sempurna, kemudian
dilakukan tahap produksi yang meliputi perekaman (shooting) program acara, transfer program dan penyimpanan program. Untuk melakukan
produksi, perusahaan
perusahaan
bekerja
penyedia jasa
sama
dengan
perekaman
(service
(menggunakan jasa) rendered),
dimana
perusahaan Iain tersebut akan menyediakan semua sarana dan prasarana proses perekaman, seperti studio perekaman, kamera, persediaan kaset rekaman (tape stock), dan juga jura kamera.
Hasil program acara tersebut akan diperbaiki dengan melakukan proses pengeditan yang juga dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa perekaman,
dan merupakan tahap di paska produksi. Setelah semua proses produksi selesai, program acara tersebut harus terlebih dahulu dinyatakan lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Program acara kuis itu umumnya
33
mumi setelah dikurangi waktu yang dipakai untuk iklan (commercial
break). Selama tahun 2002, perusahaan telah menghasilkan 6 (enam) jenis program acara kuis televisi yang semuanya telah ditayangkan di beberapa stasiun televisi yaitu kuis "KB", kuis "TG", kuis "PB", kuis "WW", kuis "KK" dan kuis "FP"
Penjualan program dilakukan per Paket Acara, misalnya Paket Acara
"Kuis KB" berjumlah 130 episode untuk sekali penjualan. Transaksi penjualan program, akan menimbulkan hak dan kewajiban baik di pihak pembeli (stasiun televisi) dan juga di pihak penjual (PT Cakrawala Pesona JF).
Pembeli
mempunyai
hak
seperti
mencari
sponsor yang akan
memasang iklan dalam penayangan Paket Acara tersebut dan pendapatan
yang diterima dari hasil penjualan waktu iklan (commercial break) akan
menjadi haknya, melakukan pengeditan ulang (re-edit) jika temyata terdapat iklan terselubung (built in commercial) di dalam Paket Acara, berhak sepenuhnya untuk menjual dan melakukan evaluasi terhadap Paket Acara, apabila selama masa penayangan peringkat (rating) tidak mencapai
minimum 5. Sedangkan PT Cakrawala Pesona JF mempunyai tanggung jawab tins performance right para pemain, bertanggung jawab sepenuhnya atas isi (content) Paket Acara secara moral maupun hukum dan hak serta kewajiban yang lain.
Untuk melakukan produksi dan meningkatkan kuahtas program acara yang dihasilkan,
perusahaan
melakukan
kerja
sama
dengan
perusahaan
entertainment asing. Selama tahun 2002 perusahaan telah menjalin kontrak
34
kerja sama dengan salah satu perusahaan entertainment dari Australia dan sebagai imbalannya, perusahaan setiap tahun akan membayar royalti. Di
samping itu, untuk meningkatkan dan membenahi manajemen serta strategi pemasaran, perusahaan juga memperkerjakan konsultan baik dari dalam negeri maupun konsultan asing. 5.
Kebijaksanaan Akuntansi Tahun 2002
Tata cara penyajian laporan keuangan komersial suatu perusahaan telah
diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu di PSAK No. 1 tentang penyajian laporan keuangaa Demikian hahiya PT Cakrawala Pesona JF dalam melakukan penyusunan laporan keuangan komersial
telah menetapkan kebijaksanaan akuntansi, beberapa kebijaksanaan
akuntansi yang berhubungan dengan perpajakan adalah sebagai berikut: a.
Dasar penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun didasarkan kepada konsep beban historis.
b. Asumsi dasar adalah akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan
dalam
laporan keuangan pada
periode
yang
bersangkutan.
c.
Aktiva tetap. Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan beban perolehan dikurangi
akumulasi
penyusutan.
Penyusutan
dihitung
dengan
menggunakan metode garis lurus {straight-line method) dan masa
manfaat aktiva tetap disesuaikan dengan masa maniaat menurut
35
peraturan perpajakan. Sedang, beban perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya transaksi.
d.
Pengakuan pendapatan dan beban. Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Sedangkan, beban yang terjadi diakui dalam laporan keuangan atas dasar hubungan
langsung antara beban yang timbul dan penghasilan yang diperoleh. e.
Transaksi dalam mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing
dicatat ke dalam rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
f.
Taksiran Pajak Penghasilaa Taksiran Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan dan tidak dilakukan penangguhan pajak {deffered tax) atas beda waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak.
B. Definisi Operasional Variabel
Pembahasan mengenai perencanaan Pajak Penghasilan pada PT Cakrawala Pesona JF dimulai dengan melakukan analisa pentingnya melakukan perencanaan
pajak bagi perusahaan. Analisa ini bertujuan untuk memberikan dasar alasan mengapa perencanaan pajak perlu dilakukan. Setelah itu dibahas mengenai perencanaan pajak yang diawali dengan melakukan analisa terhadap informasi
yang ada (analysis ofthe existing database). Informasi tersebut, akan diuraikan di
BAB IV, berupa informasi umum mengenai perusahaan, kebijaksanaan dan
36
informasi akuntansi serta informasi kewajiban perpajakan perusahaan selama tahun 2002.
1.
Kewajiban dan Perencanaan Pajak Perusahaan a.
Kewajiban Perpajakan Secara Urn urn
Kewajiban perusahaan dalam bidang perpajakan secara umum dapat dibedakan menjadi kewajiban administrasi dan kewajiban pajak formal.
Kewajiban
administrasi
merupakan
kewajiban
pajak
berdasarkan ketentuan administrasi pajak yaitu UU KUP. b. Kewajiban mendaftarkan diri (kewajiban NPYVP)
Perusahaan awahiya berkedudukan di Jalan Sudirman Kavling 27, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, sehingga masuk wilayah kerja KPP
Setiabudi dengan NPWP: 01.XXX.XXXX.X.011.000. Mulai tanggal 26 Februari 2002, perusahaan pindah tempat usaha ke Jalan Melawai,
Jakarta Selatan sehingga secara administrasi termasuk wilayah KPP Kebayoran Baru dan diberikan NPWP: 01.XXX.XXX.X.012.000, berdasarkan
Surat
Keterangan
Terdaftar
No:
PEM-
1056/WPJ.04/K.0803/2002 tanggal 29 Oktober 2002. c Kewajiban melaporkan usaha (kewajiban NPPKP).
Berdasarkan
Surat
Pengukuhan
Pengusaha
Kena
Pajak
No.
PEM-339AVPJ.04/KP.0803/2002, PT Cakrawala Pesona JF telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Surat tersebut menetapkan perusahaan untuk melaksanakan hak dan kewajiban yang berkenaan
37
dengan PPN dan PPn BM serta efektif berlaku mulai tanggal 30 Oktober2002.
d. Kewajiban melaporkan pajak (kewajiban SPT)
Sebagai Wajib Pajak yang sudah terdaftar dan telah dikukuhkan, maka perusahaan
diwajibkan
melakukan
kewajiban
perpajakan yaitu:
menghitung, memungut, memotong, menyetor dan melaporkan pajak-
pajaknya. Kewajiban melaporkan pajak tersebut terdiri dari kewajiban melaporkan SPT Masa dan SPT Tahunan yang terdiri dari:
1). Kewajiban SPT Masa: SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) SPT Masa PPh Pasal 21/26, SPT Masa Pasal 23/26, SPT Masa PPh Pasal 25/29, SPT Masa PPN dan PPn BM,
2). Kewajiban SPT Tahunan: SPT Tahunan PPh Badan dan SPT Tahunan PPh Pasal 21.
Berdasarkan
keterangan yang
diperoleh dan
dari
administrasi
perusahaan, diketahui bahwa selama tahun 2002 perusahaan telah
melaporkan semua kewajiban SPT Masa, kecuali PPh Pasal 25/29 yang
ternyata
tidak
dilakukan
pembayaran
angsuran
bulanan.
Sedangkan kewajiban SPT Tahunan telah dilaksanakan, yaitu SPT Tahunan PPh Badan dan SPT Tahunan PPh Pasal 21 dilaporkan pada tanggal 31 Maret 2003. e.
Kewajiban melakukan pembukuan.
PT Cakrawala Pesona JF telah membuat pembukuan atas aktivitas
keuangan perusahaan. Pembukuan yang dilakukan perusahaan telah
38
dilakukan
dengan
bantuan
komputer
(computerized),
yaitu
menggunakan software akuntansi (M.Y.O.B), dan didukung oleh pencatatan manual. Data-data pendukung telah diadministrasikan dan
disimpan dalam arsip. Pada akhir tahun, informasi keuangan yang disajikan meliputi: laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.
2.
Kewajiban Pajak Penghasilan
Perusahaan sebagai suatu bentuk badan usaha memiliki kewajiban
sehubungan dengan PPh baik PPh pemotongan dan pemungutan maupun PPh badan. Berdasarkan data SPT dan buku besar serta dokumen lain, total
kewajiban PPh perusahaan untuk tahun pajak 2002 adalah sebagaimana dalam Tabel 3.1 berikut ini. Tabel3.1
Kewajiban Pajak Penghasilan PT CAKRAWALA PESONA JF Tahun 2002 (dalam rupiah) No
Keterangan
Jumlah PPh
1.
PPhPasal21
457.451.393
2,
PPhPasal23
212,482,177
3.
PPhPasal4ayat(2)
4.
PPhPasal26
721.514.989
5.
PPh Badan
865.292.900
Total
Sumber:
13.288.603
2.270.030.062
Diolah dari SPT Tahunan PPh Pasal 21, SPT Tahunan PPh Badan dan Buku besar PT Cakrawala Pesona JF tahun 2002.
39
Adapun keterangan mengenai PPh secara lebih lengkap akan diuraikan pada uraian-uraian berikut ini. a.
Kewajiban PPh Pasal 21
Kewajiban
sebagi
suatu badan
usaha,
berkewajiban melakukan
pemotongan penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21 baik karena
kedudukannya sebagai pemberi kerja maupun penyelenggara kegiatan. Data PPh Pasal 21 tahun 2002 seperti dalam Tabel 3.2 Tabel3.2
Kewajiban Pajak Penghasilan Pasal 21 (dalam rupiah) No
Keterangan
1.
Jumlah
Jumlah Obyek
PPh Pasal 21
31
467.012.109
21.079.900
1
983.057.309
311.792.708
918
2.137.917.700
124.578.785
950
3.587.987.118
457.451393
Pegawai Tetap
l.Nasional 2. Expatriate 2.
Bukan Peagwai Tetap
Total
Sumben
SPT Tahunan PPh Pasal 21 PT Cakrawala Pesona JF tahun pajak 2002, Uhat Lampiran HI.l. Lampiran ffl.2 dan Lampiran III.3
Semua
pajak
tersebut
telah
disetor
dan
perusahaan
mempunyai
kebijaksanaan untuk menanggung pajak pegawai tetap, bintang tamu, serta
penerima hadiah. Sedangkan honor kepada selain ketiga pihak tersebut tetap dilakukan pemotongan. b. Kewajiban PPh Pasal 23
Sebagai Wajib Pajak yang ditunjuk untuk memungut pajak terhadap PPh Pasal 23, PT Cakrawala Pesona JF telah melakukan pemotongan
40
atau pemungutan pajak terhadap beban yang berupa pembayaran jasa
dan sewa. Data PPh Pasal 23 tahun 2002 seperti dalam tabel 3.3
Tabel 3.3
Kewajiban Pajak Penghasilan Pasal 23 (dalam rupiah)
No
Keterangan
1.
Service Rendered
2
Jumlah Obyek
PPh Pasal 23
2.051.024.570
114.366.896
Operasional (editing)
234.442.000
14.066.520
3.
Catering
109.200.000
6.552.000
4.
Dekorasi
200.393.700
12.023.622
5.
Off-production (pemesanan software)
8.750.000
525.000
6.
Off-prodUctiOfl (insert animation)
478.101.428
28.686.086
7.
Dubbing
4.290.000
257.400
8.
Sound System
26.145.000
1.568.700
9.
Band
36.400.000
2.184.000
10.
Beban Produksi Iainnya (sewa FM)
14.400.000
864.000
11.
Beban Produksi lauinya (jasa)
124.027.814
7.441.669
12.
Instalasi
1.110.000
66.600
13.
Perbaikan dan Pemehharaan Kantor
10.078.045
604.683
14.
Keamanan
17.306.000
1.038.360
15.
Beban kantor Iainnya (cleaning service)
15.701.850
235.528
16
Beban kantor Iainnya (sewa fotocopy)
13-249.820
794.989
17.
Sewa kendaraan
103.050.000
2.887.500
18.
Perbaikan dan pemeliharaan peralatan
19.505.725
1.170.344
19.
Subcnptions
5.901.949
321.924
20.
Jasa profesL'audit
197.987.788
11.879.267
3.586.054.783
212.482.177
Total
Lampiran III.5., dan Lampiran III.6.
tahun 2002, lihat Lampiran III.4,
41
Berdasarkan perjanjian antara PT Cakrawala Pesona JF dengan
perusahaan penyedia jasa service rendered, PT Cakrawala Pesona JF
akan menanggung PPh yang timbul. Sedangkan atas beban jasa dan sewa lain tidak ada perjanjian khusus, tetapi perusahaan tidak pernah memotong pajak, sehingga pajak tersebut ditanggung pula oleh perusahaan. c.
Kewajiban PPh Pasal 4 ayat (2)
Data pemenuhan kewajiban PPh Pasal 4 ayat (2) PT Cakrawala Pesona
JF selama tahun 2002 dan telah disetor serta dilaporkan adalah sebagai berikut: TabcI3.4
Kewajiban Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) (dalam rupiah) No
Keterangan
Jumlah Obyek
1.
Sewa Apartemen di Jakarta
2.
Sewa Kantor Dibayar Dimuka
Total
Sumber:
PPh Pasal 21
21.476.716
1.288.603
200.000.000
12.000.000
221.476.716
13.288.603
Buku Besar PT Cakrawala Pesona JF tahun 2002, lihat Lampiran m.7.
d. Kewajiban PPh Pasal 26 Berdasarkan
buku
besar
tahun
2002,
diperoleh
data
adanya
pembayaran yang diberikan kepada Wajib Pajak luar negeri yang merupakan obyek PPh Pasal 26. Data mengenai PPh Pasal 26 tahun 2002 seperti di Tabel 3.5 berikut ini:
42
Tabel 3.5
Kcwajiban Pajak Penghasilan Pasal 26 (dalam rupiah) No
Keterangan
1.
Gaji Pegawai Expatriate WPLN
2,
Sewa Apartemen di Singapura
3.
Royalti ke Australia
Total
Sumber:
Jumlah Obyek
PPh Pasal 21
578.762.690
115.752.538
45.312.255
9,062,451
3.978.00.000
596.700.000
4.602.074.945
721.514.989
Buku besar PT Cakrawala Pesona JF tahun 2002, lihat Lampiran III.8.
Keterangan lain sehubungan dengan kewajiban PPh 26 adalah sebagai
berikut: (1) perusahaan membayar kepada Wajib Pajak luar negeri dalam mata uang asing (US$), (2) perusahaan menggunakan kebijaksanaan kurs tetap, sehingga keuntungan atau kerugian selisih kurs akan diakui saat realisasi, (3) selama tahun pajak 2002, PPh Pasal 26 yang terutang dihitung secara langsung berdasarkan jumlah uang rupiah yang dikeluarkan saat membayarkan penghasilan tersebut
kepada Wajib Pajak luar negeri, dan terakhir (4) PPh Pasal 26 yang terutang, ditanggung oleh perusahaan. e.
Kewajiban PPh Badan
Sebagai perusahaan yangbaru berdiri pada tahon 2002 semestinya perusahaan mutai membayar angsuran bulanan PPh Pasal 25 dimulai
sejak perusahaan memperoleh atau menerima penghasilan. Angsuran bulanan tersebut dihitung berdasarkan penghasiTan bulan pertama. Tetapr selama tahun 2002, perusahaan tidal: peman membayar PPh
43
Pasal 25 dan tidak puJa ada tagihan dari Kantor Pelayanan Pajak. Kemudian pada akhir sebesar perusahaan melaporkan hutang pajak PPh badan sebesar Rp. 865.292.900,00 yaitu sebesar PPh yang
terutang di SPT Tahunan PPh badan (lihat Lampiran III.9 dan Lampiranlll.lO). 3.
Perencanaan Pajak Perusahaan
Perusahaan seiama ini belum merancang dan melaksanakan perencanaan
pajak karena baru memulai usaha sejak awal tahun 2002. Berdasarkan wawancara
dengan
pihak
penguins
perusahaan,
diketahui
bahwa
perusahaan akan membayar pajaknya sendiri dan melakukan pemotongan
PPh pemotongan dan pemungutan (withotding tax) atau menanggung PPh pemotongan dan pemungutan tersebut. Berdasarkan buku besar dan bukti-
bukti serta wawancara dengan pengurus perusahaan, sebagian PPh Fasal 21 yang terutang ditanggung oleh perusahaan, yaitu PPh Pasal 21 pegawai tetap, guest star, dan hadiah, sedang F^i Pasal 21 yang lain ditakukan pemotongan. Namun, perusahaan tidak pernah melakukan pemotongan
terhadap PPh Pasal 23, PPh Pasal 4 ayat (2), dan PPh Pasal 26 yang terutang, Sehingga pajak-pajak tersebut akan ditanggung perusahaan.
C. Metode Penetftfan
Metode peneKtian yang dilakukan yaitu bersifet deskriptif. Dengan metode ini, penuHs taelakukafl analisis atas besarnya pajak peughasilan yang dibayar oleli PT Cakrawala Pesona JF sebelum diterapkannya strategi perencanaan pajak.
44
Langkah selanjutnya yaitu penulis mencoba menerapkan strategi perencanaan
pajak penghasilan pada PT Cakrawala Pesona JF sesuai landasan teori pada Bab II. Dan hasil analisis tersebut penulis kemudian menjelaskan dan membandingkan
besamya pajak penghasilan yang diabayar sebelum dan sesudah diterapkannya startegi perencanaan pajak.
D. Mefode Fengumpufan Data
Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini menggunakan dua cara, yaitu melalui penelitian kepusatakaan dan penelitian Iapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mencari dan menelaah berbagai hteratur, artikel, teori, dan
buku yang berhubungan dengan perencanaan pajak dan mendukung pembahasan masalah dan pengumpulan data Iapangan dilakukan dengan cara memperoleh data-data pada tempat usaha Wajib Pajak dan
E. Metode Analisis Data
Metode anatisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kuantitatif, yakni melakukan analisis melalui perhitungan angka-angka dan data-
data pendapatan dan biaya yang diperoleh dari PT Cakrawala Pesona JF. Analisis tersebut
meliputi
pendapatan
dan
biaya
sebelum
diterapkannya
strategi
perencanaan pajak penghasilan dan pendapatan dan biaya setelah diterapkanyya strategi perencanaaan pajak penghasilan. Dari hasil analisis ini, akan diperoleh perfean~dingarf apakah besarnya pajak; penghasilan: yang haras dftwysr ada perubahan setelah penerapan perencanaan pajak.