ANALISIS PENERAPAN ACTMTY-BASEl[) COSTING DALAM PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI (Study Kasus Pada PT. Televisi Transformasi Indonesia)
SKRIPSI
• Oleh:
Silky Ionian NIM: 104,082002631 hterlH; 1
;''"'
,-, .. -.,,,_,,_,.; __ ,,;f
•gl%:.~·9.~~.:~:::::::5? ?. \.t.::~:~ . -
\rJ,. Indnk : ",., ... ,... ,.,,"' ..
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF Hffi1AYATULLAH JAKARTA
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY~BASEJI) COSTING DALAM PRODUKSI PROGRAM ACARA TJ<:LEVISI: STUDY KASUS P ADA PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
SILKY IONIAN NIM:l04082002631
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Dr. Khomsiah, SE. Ak., MM
.,MM
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERJ SYARJF HIDAYATULLAH JAKARTA
Hari ini Kamis Tanggal 11 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Silky Ionian NIM: 104082002631 denganjudul Skripsi "ANAL/SIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING
DALAM PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI (.YTUDY KASUS PADA PT TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka slcripsi ini sudal1 dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatnllah Jakarta.
Jakarta, 11 Desember 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensilf
-
Ami in, SE. Ak., M.Si Penguji I
Rini
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
M.Si
Harl ini Jumat Tanggal 26 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Silky Ionian NIM: 104082002631 dengan judul Skripsi "ANAL/SIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING DALAM PRODUKS/ PROGRAM ACARA TELEV/SI (STUDY KASUS PADA PT TELEV/S/ TRANSFORMASI INDONESIA". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Juni 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
Rahmawati, 'E., MM Penguji II
Dr. Khomsiah, SE. Ak., MM Penguji I
~
Dr. Wiwik Utami, SE. Ak., M.Si Penguji Ahli
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Na.ma
: Silky Ionian
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 5 Januari 1987
Jen.is KeJamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Alamat
: Komplek Alvita, V/8, Sawah Lama Ciputat-Tangerang
Telepon/HP
: 021-7421486/08567226660
Riwayat Pendidikan 1998
: SDN Pondok Pinang o1 Jakana.
1998-2001
: SLTPN 2 Pemalang, Jawa Tengah
2001-2004
: SMUN 29 Jakarta
2004-2009
: UIN SyarifHidayatullah Jakaita
ABSTRACT
This research compares the activity-based costing method and the costing method of PT. Televisi Transformasi Indonesia, to calculate cost of good mamifacture (COGM) related corporate operational profit. This research use descriptive approach. The data is gotten by doing check the document that related with this research, participant observation, and interview the production staff. The resulting data was compared to literature. Activity-based costing application, giving pretty good impact to increase effectiVeness and internal resource purpose efficiency that related with production process. Although, in a flash, in profit counting that resulting by activity-based costing method becomes smaller as compared to method which utilized by PT. televisi Transformasi jndonesia, but in fact its cost range comprises with resource purpose that originally unenclosed deep production cost counting that utilized by PT. Televisi Transformasi Indonesia. Accumulation furthermore its profit decrease reach 1,6%. On the contrary, if cost post that unenclosed in production cost counting is inserted into production cost counting that utilized by PT. Televisi Transformasi Indonesia, obviously real operational profit that is reached by PT. Televisi Transformasi Indonesia's method will be much smaller as compared to activity-based costing method.
Keywords: Activity-based costing, cost-of-good manufa<:l11re, operational profit, effectiveness and efficiency.
ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan tentang penggunaan metode biaya berdasarkan aktivitas (ABC) dengan metode biaya yang digunakan oleh PT. Televisi Transformasi Indonesia, dalam memperhitungkan harga pokok produksi terkait laba operasi perusahaan. Penelitian ini menggunakm1 analisis deskriptif. Data diperoleh melalui penelitian doklmlen-dokumen yang terkait dengan penelitian ini, observasi partisipan, serta wawancara karyawan bagian produksi. Hasil data tersebut kemudian dibandingkan dengan literatur yang ada. Pel1etapan metode biaya betdaSatkan aktivitas (ABC), membetikati dampak yang sangat baik dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya internal dalam kaitam1ya dengan proses. produksi. Walaupun, secara sekilas dalam penghitungannya laba yang diliasilkan oleh metode ABC menjadi lebih kecil dibandingkan dengan metode yang digunakan PT. Televisi Transformasi Indonesia, namun pada kenyataannya cakupan biayanya termasuk dengan penggunam1 sumber daya yang semula tidak dimasukkan dalam penghitungan biaya produksi yang digunakan oleh PT. Televisi Transformasi Indonesia. Lagipula akumulasi penurunan labanya hanya mencapai 1,6%. Sebalikuya, bila pos-pos biaya yang tidak dinlasukkan dalam penghitungan biaya produksi dimasukkan ke dalmn penghltungan biaya produksi yang digunakan PT. Televisi Transformasi Indonesia, ten1.unya laba operasi nyata yang diraih akan menjadi jauh lebih kecil dibandingkm1 dengan metode ABC.
Kata Kunci: Activity-based costing, harga pokok pn·oduksi, laba operasi, efektivitas dan efisiensi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur tercurah kepada Allah SWT, Ttilian Penguasa Aliiiii Semesta, yang melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan ilmu pengetahuan yang melimpah kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa dipanjatkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menngantarkan umat Islam menuju era yang beradab, terang-benderang, serta terbebas dari era jahiliyah. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam 111eraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatnllah, Jakarta. Pertama kali, penulis menghatnrkan syukur Alhamdulillah atas izin Allah SWT, skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktnnya. Tidak lupa, atas dorongan doa dan morilnya penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada: 1. Alm. Papa Arif yang telah memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga kepada ananda, serta atas segala dorongan doa, moril dan materilnya, jerib payah Papa niscaya akan terkemmg selalu di ingatan ananda. Mama Tanti yang telah bersnsah payah :membimbing ananda dengan sangat luar biasa, menjadi seorang single parent yang sangat tegar, serta memberikan kenyamanan dan rasa_tentram di hati. Karya ini ananda persembahkan kepada kalian berdua, orang tua yang memberikan pelajaran hidup yang sangat luar biasa kepada penulis. 2. lbu Dr. Khomsiah, SE. Ak., MM selaku Dosen Pembimbing I yat1g senantiasa membimbing dengan sabar di tengah kes.ibukan beliau selama penyusunan skripsi ini berlangsm1g, salam hotmat serta mohon maaf sebesar-besarnya apabila telah merepotkan selama ini. 3. Ibu Rahmawati, SE., MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah memotivasi penulis, dan dengan sabar membimbing penyusunan skripsi ini. Mohon maaf sekiranva bila ada kekhilafan haik secara lisan dan
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 5. Bapak Afif Sulfa, SE. Ak., M.Si. selaku Ketua .Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6.
Seluruh Dosen FEIS UlN Syarif Hidayatullab Jakarta, yang telab sudi berbagi ilnm yang benl!anfaat kepada penulis selama penulis mengenyam pendidikan di FEIS UlN SyarifHidayaitullab Jakarta.
7. Suryani Puspa Dewi, walau dia tidak berperan sama sekali dalam pembuatan skripsi ini, namun dialab tujuan hidup penulis. Kenangan penulis akan dirinya, ll1e111buat pertulis tel1llotivasi untuk ll1engalahkan pencapaiannya. 8. Uli, sahabat karib penulis yang terkasih, dorongan motivasi yang engkau beri tidak akan terlupa di ingatan. Ini janji penulis untuk mencanturnkan nama engkau di skripsi ini, tapi maaf, janji penulis untuk mengundang di acara wisuda penulis tidak dapat terlaksana. 9. Sababat terdrtta di kelas Aktmtansi A 2004, di n1ana telah menjalani pabit manis kehidupan bersama selama menjadi bagian keluarga besar Akuntansi A 2004. Mohon mail tidak ll1enyebutkan nama, namun kalian pun tabu yang dimaksud penulis. 10. Para Lapukers, terima kasih atas kenangan yang terjadi di antara kita Tentunya akan menjadi sebuab kisab klasik yang tidak akan terlupa, serta menarik untuk diceritakan kepada anak-cucu kita kelak. Setelah ini eutab kapan lagi kita akan berkumpul seperti
hampir remuk, tapi yang pasti penulis akan merindukan masa-masa itu. 11. Tell1an-teman senasib clan seperjuangan dalam pt~mbuatan skripsi hingga menanti ketidakpastian kelulusan dari bulan Maret sampai bulan Juni 2009, yakinlab niscaya hasil yang kita tuai akan sangat berharga clan ticlak akan terlupakan.
12. Bendors yang telah mempekerjakan penulis dari tahun 2006 hingga April 2009. Atas bantuannya penulis dapat rrieriibiayai keluarga dan kuliah penulis sendiri hingga selesai sepeninggal Alm. Papa tercinta. 13. Semua staff budgeting lantai 9 Trruis Tv, dan khususl1ya Mas Risan Moses, yang sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Pada akhimya penulis menyadari sepenulmya bahwa tiada foil yang sempuma di dunia ini, termasuk penulisan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis demi rl1erl1berikan rl1iU1faat yang lebih baik dikemudian hari.
Jakarta, 26 Juni 2009
Silky Ionian
DAFTARISI Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG KOMPREHENSIF..........................
ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI..........................................
iii
DAFTARRIWAYATHIDUP....................................................................
iv
ABSTRACT ........................ ,........................................................................
v
ABSTRAK...................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR..................................................................................
vii
DAFTAR ISL..............................................................................................
x
DAFTAR TABEL.........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
BABI
xv
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan....................................................
1
B. Perumusan Masalah...................................................................
6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................................
7
BAB Il
KERANGKA TEORITIS A.
Konsep Activity Based Costing.................................................
9
I.
Definisi Activity Based Costing.......................................
9
2.
Manfaat dan Keunggulan Sistem ABC............................
11
3.
Dasar-Dasar Penerapan Sistem ABC................................
14
4.
Perancangan Sistem ABC.................................................
16
5.
Pedoman Pengurangan Biaya Cara ABC.........................
21
6.
Profitabilitas.....................................................................
22
7.
Sistem Tradisional Versns 8ist<>m A Rf'
'.>1
B. Klasifikasi Biaya Produk...........................................................
26
1.
Biaya Manufaktur............................................................. 26
2.
Behan Komersial..............................................................
26
C. Proses Prodnksi Acara Televisi.................................................
27
1.
Tabap Pra Produksi..................................... .....................
27
2.
Tabap Prodnksi................................................................. 29
3.
Tabap Pasca Produksi......................................................
34
D. Elemen Biaya Produksi Acara Televisi.....................................
35
1.
Film dan Laboratorium....................................................
35
2.
Pengerjaan Optik..............................................................
36
3.
Biaya Naskab dan Papan Cerita.......................................
36
4.
Staff Produksi...................................................................
37
5.
Animasi............................................................................
37
6.
Rekam Suara..................................................................... 37
7.
Artis dan Nara Sumber.....................................................
38
8.
Kru Kamera, Suara, dan Produksi............... ....................
38
9.
Latar.................................................................................. 38
10. Pemotongan dan Pengeditan............................................
38
11. Musik................................................................................
39
12. Sewa Alat.........................................................................
39
13. Pembelian dan Perawatan................................................. 39 14. Perjalanan dan Biaya Hidup..............................................
39
15. PersediaanUmum.............................................................
40
16. Pajak Penghasilan dan Asuransi.......................................
40
17. Honor Pekerja.................................................................... 40 18. Biaya Overhead................................................................
40
19. Biaya Lain-Lain................................................................ 41 E.
Kerangka Pemikiran..................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
41
B. Objek Penelitian.......................................................................... 43 C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel..............................
44
D. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 45 E.
BAB IV
Metocle Analisis Data................................................................
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan....................................................
BAB V
46
48
1.
Organisasi. ....... ........... .... .... .... .... .......... .. ............ ..............
48
2.
Proses Produksi Program Acara Televisi..........................
49
3.
Jadwal Syuting dan Jadwal Tayang Program Acara........
63
4.
Pengakuan Biaya..............................................................
64
5.
Pendapatan Perusahaan.....................................................
79
B. Perhitungan Laba Perusahaan....................................................
81
C. Penerapan Sistem ABC..............................................................
82
1.
Identifikasi dan Definisi Aktivitas clan Pul Aktivitas.......
83
2.
Telusuri Biaya Overhead Ke Aktivitas dan Objek Biaya. 107
3.
Membebankan Biaya Ke Pul Biaya Aktivitas..................
112
4.
Menghitung Tarif Aktivitas..............................................
115
5.
Memebebankan Biaya Ke Objek Biaya....... ....................
116
6.
Menyiapkan Laporan Manajemen....................................
122
D. Perbanclingan Sistem ABC clan Sistem Perusahaan..................
125
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan................................................................................
129
B. Implikasi dan Saran...................................................................
130
1.
lmplikasi............................................................................
130
2.
Keterbatasan................................................. ....................
130
3.
Saran..................................................................................
131
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
132
DAFTAR TABEL Halaman
Nomor 4.1
: Jadwal Tayarig Pfogi'afu Acara Televisi
63
4.2
: Jumlah Program yang Telah Diproduksi
64
4.3
: Biaya Host Selama Bulan Juni 2008
66
4.4
: Biaya Research/Survey Selama Bulan Juni 2008
67
4.5
: Biaya Make-Up and Hair Set Juni 2008
68
4.6
: Biaya Wardrobe Juni 2008
68
4.7
: Biaya Property Juni 2008
69
4.8
: Biaya Setting Juni 2008
70
4.9
: Biaya Editing Juni 2008
73
4.10
: Biaya Tapes Juni 2008
73
4.11
: Biaya Sewa Genset Juni 2008
77
4.12
: Daftar Honor Karyawan Trans Tv
78
4.13
: Pengakuan Biaya Langsung Perusahaan Juni 2008
79
4.14
: Daftar Rate Card
80
4.15
: Total Pendapatan Juni 2008
81
4.16
: Total Laba Juni 2008
82
4.17
: Pu! Biaya Aktivitas Trans Tv
107
4.18
: Biaya Overhead Juni 2008
109
4.19
: Persentase Distribusi Aktivitas
113
4.20
: Distribusi Biaya Overhead Ke Aktivitas
114
4.21
: Perhitungan Tarif Aktivitas Juni 2008
116
4.22
: Perhitungan Biaya Overhead Juni 2008
119
4.23
: Perhitungan Biaya Overhead Juni 200 (Lanjutan)
120
4.24
: Perhitw1gan Total Biaya Sistem ABC
121
4.25
: Perbandingan Perhitungan Biaya Sistem ABC dan Trans Tv
127
4.26
: Perbandingan Pos Biaya Sistem ABC dan Sistem Trans Tv
128
DAFTAR GAMBAR
Garnbar
Halaman
2.1
: Model Dasar Activity Based Costing
14
2.2
: TV Rating dan TV Share
15
4.1
: Proses Produksi Program Acara Televisi Trans Tv
50
4.2
: Model Sistem ABC di Trans Tv
123
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Penjelasan
1
: Perhitungan Biaya Perusahaan
2
: Perhitungan Biaya ABC
3
: Perhitungan Net Profit ABC (ADJ)
4
: Perhitungan Net Profit ABC (ADJ Plus)
5
: Perhitungan Net Profit ABC (Ceriwis)
6
: Perhitungan Net Profit ABC (Dorcer Show)
7
: Perhitungan Net Profit ABC (Extravaganza)
8
: Perhitungan Net Profit ABC (Insert Siang)
9
: Perhitungan Net Profit ABC (Nglenong Nyok)
10
: Budget Costing Trans Tv (ADJ)
11
: Budget Costing Trans Tv (ADJ Plus)
12
: Budget Costing Trans Tv (Ceriwis)
13
: Budget Costing Trans Tv (Dorce Show)
14
: Budget Costing Trans Tv (Extravaganza)
15
: Budget Costing Trans Tv (Insert Siang)
16
: Budget Costing Trans Tv (Nglenong Nyok)
17
: Highlight Trans Tv
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ~ermasalahan
Saat ini dunia hiburan yang berbasis audio-visual sangat digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah saja, namnn kelas menengah ke atas pnn ikut "melirik" dunia hiburan mass-media ini sebagai altematif hiburan yang tergolong murah dan praktis bisa dijadikan sebagai sarana hiburan yang efektif dan efisien nntuk sekedar bersantai dan mefopas lelah, berkurnpul dengan keluarga besar, ataupnn hanya sekedar mencari :informasi saja. Bisnis hiburan seperti ini di Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sebagian orang, dalam kasus :ini adalah stasiun-staisnn televisi, memandang peningkatan dalam ha! ini sebagai suatu segmentasi pasar yang sangat potensial nntuk dikembangkan, sebagai momentum awal kebangkitan hiburan pertelevisian di Indonesia yang sempat terpuruk satu dekade yang lalu karena ditinggal oleh penontonnya. Perkembangan dunia bisnis hiburan pertelevisian yang pesat telah memacu stasinn-stasinn televisi di Indonesia berlomba-lomba nntuk meningkatkan kualitas dari serangkaian program-program ac:ara yang diproduksinya, tentnnya agar dapat besaing dengan para kompetitor lain yang seienis. Pada akhirnva semua itu memiliki tuiuan vanu
s11m11 tlP.nrrnn tnin~n
perusahaan-perusahaan komersial pada ummnnya, yaitu mendapatkan laba dari basil produksinya tersebut. Perusahaan yang bergerak pada jasa penyiaran televisi secara operasionalnya tidaklah jauh berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang jasa lainnya, karena sesuai d1engan karalcteristiknya, bahwa perusahaan jasa produk yang dibasilkan untuk: konsumennya bersifat produk-produk "kasat mata" (prinsip ketidakberwujudan), dan basil produknya banya bisa dinikmati pada saat penayangart acara itu saja (prinsip keter!enyapan). Maksudnya di sini adalah produk yang dihasilkan banya bisa dinikmati sesaat saja, tidak bisa dijamah ataupun dimiJiki, karena yang dijual pada perusahaan-perusahaan jasa pada umumnya banyalah sebuah kepuasan ataupun sekedar untuk hiburan semata bagi para konsumennya. Menurut Baksin (2006:40): "Di Indonesia ke:cenderungan karalcter televisi sebagai entitas bisnis sangat mewamai tampilan, khususnya pada televisi swasta. Dalam operasionalnya, televisi swasta banyak mencerminkan prinsip-prinsip kapitalisme untuk mendorong perputaran roda ekonomi." Televisi dalam konteks ini menjadi sarana bagi pe:njualan produk oleb produsen yaitu dengan melakukan proses reproduksi1 melalui iklan yang ditayangkan. lklan merupakan sumber pendapatan utama bagi televisi swasta untuk memproduksi program-program yang mengisi air time-nya. Namun dengan beralibi tmtuk mendapatkan laba yang besar, pemsahaan penyiaran televisi terkadang membuat acara yang tidak berman:faat dan kurang mendidik
buah bibir di kalangan masyarakat. Demi mendapatkan laba yang besar pula terkadang perusahaan penyiaran televisi seakan "mienutup mata" dengan norma-norma dan hukum yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, setiap stasiun-stasiun televisi sangat mengandalkan para produsernya untuk membuat tayangan-tayangan yang berkualitas dan tentunya mendapatkan laba yang besar pula. Seorang produser yang baik dalam membuat suatu program acara akan jeli dalam pengalokasian budgeting yang tersedia untuk "kelangsllllgan hidup atau going concern" acara yang diproduksinya. Menurut Effendy (2002:45): "Agar dapat menyusun anggaran
(budget), Anda harus mengenali dengan baik semua elemen-elemen yang terdapat dalam produksi film Anda." Elemen-elernen yang dimaksudkan tentunya terkait dengan elemen-elemen biaya (seperti sewa alat syuting, honor
host acara dan kru produksi, dsb) ataupun elemen-elemen non-biaya (seperti pemilihan karakter peran, jadwal syuting dsb) yang mungkin mllllcul dalam proses pembuatan produksi film ataupun produksi program acara televisi, yang tentunya elemen-elemen tersebut akan dikelola sedemikian rupa agar memberikan nilai .tambah (value-added) atas program acara televisi yang akan diproduksi. Saat ini, cara pembebanan biaya produksi yang dilakukan oleh PT Televisi Transformasi Indonesia bisa dibilang cenderung cukup aneh dan keliru. PT Televisi Transformasi Indonesia mengklasifikasikan antara biaya langsllllg dan biaya tidak langsw1g tidak pada tempatnya. Seperti, seluruh
produksi program acara televisi maupun tidak, dikategorikan sebagai biaya tidak langsung, dan pembebanannya pun tidak dimasukkan ke dalam biaya produksi. Selain itu juga, ada biaya-biaya lai1111ya yang seharusnya dikategorikan sebagai biaya produksi namun tidak dimasukkan sebagai biaya produksi. Hal ini mengakibatkan biaya produksi yang cliakui oleh perusahaan bukanlah biaya nyata yang seharusnya terjacli. Oleh karena itu, diperlukan proses klasifikasi ulang untuk mensesuaikan pos-pos biaya dengan kategori biaya yang seharusnya. Prinsip-prinsip Activity Based Costing (selanjutnya akan cliiulis ABC) sangat diperlukari dalam penentuan
~iaya,
mengingat segala sesuatu yang
berkaitan dengan produksi apapun di dunia ini tidak te:rlepas dengan hal-hal yang bemama biaya (cost). Dengan adanya penggmiaan ABC ini diharapkan para produser dapat mengelola keseimbangan clan kesinambungan antara
budget del'.gan cost, agar penggunaannya tidak berlebihan ataupun kekurangan (efisien), serta penggunaan budget tersebut dapat mencapai tujuan dan tepat guna (efektif). Ada pertanyaan menarik seputar pengaruh sistem ABC ini, yaitu: "Kenapa aktivitas dijadikan sebagai. suatu acuan da1am dasar penentuan biaya?." Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh Brimson (1991:77): "Analisis aktivitas adalah seperangkat teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas yang signifikan dari sebuah perusahaan dan menganalisa biaya mereka clan performa mereka secara detil. Analisa seputar aktivitas
dimana aktivitas itu terjadi, memfasilitasi keselarasan tujuan, rnenyoroti pernicu usaha, mendukung perbaikan berka!a, dan rnempercanggih sistern pendukung pengambilan keputusan." Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam beroperasi maupun berproduksi untuk mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan hai:apan perusahaan perlu adanya suatu usaha pengendalian dan pengelolaan biaya seefektif dan seefisien mungkin. Hal ini dikarenakan bahwa faktor biaya merupakan faktor yang penting dalam mernpengarubi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Seperti yang telah dikernukakan di atas, tujua!l dari stasiun-stasiun televisi membuat program-program ac!ll"a adala11 untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Laba yang dinlaksud adalah laba dari pernasangan iklan disela-sela program acara ataupun dari sponsor. Esensinya adalah dengan membandingkan antara jumlah pendapatan yang diterima dari penayangan iklan di
sel~-sela
program acara dengan berapa besar cost yang dikeluarkan
dalarn membuat suatu program acara. Peran ABC di sini sangatlah besar dalarn mengendalikan dan mengelola biaya untuk menjadi lebih efektif dan efisien. Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Carter dan Usry (2004:496) bahwa: "Tidak seperti akuntansi biaya tradisional yang hanya menelusuri biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung ke setiap unit output, tetapi ABC mengakui bahwa bai1yak biaya-biaya lain yang '
'
.
aktivitas yang diperlukan nntuk memproduksi output." Jadi dengan demikian, aktivitas-aktivitas yang kurang mengnntnngkan dapat terdeteksi sedini mnngkin, yang tentnnya sesegera mnngkin melakukan pengambilan keputusan yang tepat dan cepat nntuk melakukan pemlbenahan ataupnn juga dapat mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang kurang mengnntnngkan tersebut. Dan lagi-lagi hal ini berpengaruh pada pengukuran laba yang akan diterima oleh perusahaan. Oleh karena pentingnya penerapan prinsip-prinsip ABC pada pembuatan budgeting oleh produser dalam pembuatan program-program acara televisi yang berkualitas dan mengnntnngkan, penulis tertarik nntuk memilih judul: "Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Produksi Program Acara Televisi: Study Kasus Pada PT T•elevisi Transformasi Indonesia."
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, masalah-masalah yang akan dikemukakan oleh penulis sebagai dasar bahan penelitian adalah sebagai berikut: I. Bagaimanakah cara perhitnngan harga pokok produksi program acara
televisi yang diterapkan oleh PT Televisi Transformasi Indonesia? 2. Berapa besarkah harga pokok program acara televiisi jika menggunakan pendekatan activity-based costing? 3. Bagaimana dampak penerapan ABC terhadap terkait laba operasi PT
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui cara perhitungan harga pokok produksi program acara televisi yang diterapkan oleh PT Televisi Transformasi Indonesia. 2. Untuk mengetahui cara perhitungan harga pokok produksi program acara televisi jika menggunakan sistem ABC. 3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem ABC terhadap pengukuran laba operasi perusahaan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Penulis Bagi penulis memberikan manfaat berupa syarat untrue memperoleh gelar Saijana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakaita, dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di dunia pendidikan ke dunia kerja yang sesungguhnya, serta memahami proses produksi program acara televisi dengan kinerja produsemya. 2. Bagi Perusahaan Memberikan kontribusi praktis untuk PT Televisi Transformasi Indonesia dalam analisa pembuatan budgeting dan pelaksanaannya oleh produser agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
3. Bagi Pihak Lain Dalam ha! ini dikhususkan untulc mahasiswa atau peneliti, memberikan kontribusi pada pengembangan teoritis yang berkaitan dengan produksi program acara televisi dari sisi akuntansi manajeme11.
BABil KERANGKA TEORITIS
A. Konsep Activity Based Costing 1. Definisi Activity Based Costing
Ada berbagai definisi yang menjelaskan tentang sistem ABC itu sendiri, ini dikarenakan konsep dari sistem ABC yang cenderung baru sehingga kemllllgkinan lllltuk terns berkembang terbuka lebar. Di antaranya adalah: Menurut Morse dkk. (1991), dalam jumal Nurhayati (2004:2), memberikan definisi mengenai ABC, sebagai:
"Sistem pengalokasian dan pengalokasian kembaU biaya ke objek biaya dengan berdasarkan aktivitas yang menyebabkan biaya. Sistem ABC ini didasarkan pada pemikiran bahwa aktivitas penyebab biaya dan biaya aktivitas harus dialokasian ke .objek biaya dengan dasar aktivitas biayatersebut dikonsumsikan. Sistem ABC ini menelusuri biaya ke produk sebagai dasar aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. " Sedangkan Garrison (1991), dalam jurnal Nurhayati (2004:2), mempllllyai pendapat sendiri mengenai sistem ABC:
"Sistem ABC sebagai suatu metode kalkulasi bilwa yang menciptakan suatu kelompok biaya untuk setiap kejadian atau transaksi (aktivitas) dalam suatu organisasi yang berlaku sebagai pemacu biaya. Biaya overhead kemudian dialokasikan ke produk danjasa dengan dasar jumlah dari kejadian atau transaksi produk atau jasa yang dihasilkan tersebut. " Menurut Ravhurn (1991)_ senerti vllnCT Clilrntin rlllri h1rnlll lrnnrn
"ABC sebagai suatu sistem yang mengakui bahwa pelaksanaan aktivitas menimbulkan konsumsi sumber daya yang dicatat sebagai biaya, atau dengan kata lain bahwa ABC tersebut adalah merupakan pendekatan kalkulasi biaya yang berbasis pada transalrsi. Sistem biaya ABC itu sendiri adalah mengalokasikan oiaya ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi, dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengcm pemakaian aktivitas setiap produk. "
Mulyadi (2001 :34) memberikan defmisi mengenai sistem ABC sebagai: · "Sistem ini merupakan salah satu wujud pelepasan akuntansi manajemen dari dominasi akuntansi keuangan. Sisf,em ini dirancang atas dasar landasan pikiran bahwa cost object memerlukan aktivitas dan aktivitas mengkonsumsi sumber daya. "
Sedangkan Carter dan Usry (2004:496) mendefmisikan sistem ABC sebagai berik.ut: "ABC sebagai suatu sistem pehitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebihfaktor yang tidqk berkaitan dengan volume (non-volume-related factor)."
Dari teori-teori di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem ABC merupakan suatu sistem kalkulasi biaya dimana penelusurannya tidak hanya se.kedar membebankan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja Jangsung ke setiap unit produksi, tetapi juga melakukan penelusuran menggunakan aktivitas yang terlibat dalam suatu produksi, dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk. Aktivitas-aktivitas ini digunakan ~ ................... :
,.:J,..,..,.._ ------..1-1!--- 1_!_
"
dari penggunaan alokasi biaya dengan mudahnya dapat ditelusuri. Aktivitas-aktivitas yang terjadi tidak terlepas dari asumsi bahwa setiap aktivitas yang terlibat dalam suatu produksi akan menimbulkan suatu pemicu biaya (cost-driver), diinana pemicu biaya ini harus diperhatikan pula karena mengandung uusur kemelekatan dalam perancangan suatu sistem perhitungan biaya berdasarkan sistem ABC. 2. Manfaat Dan Keunggulan Sistem ABC Manfaat sistem biaya activity-based costing (ABC) bagi pihak manajemen perusahaau menurut Forbest (1996:337) adalah: a.
Membantu l\:lembuat Keputusan Strategis Informasi yang lebih akurat dan objektif menyediakan membantu peningkatan pembuatan keputusan strategis untuk: l) Strategi penentuan harga 2) Manajemen lini produk 3) Keputusan membuat atau membeli 4) Rasionalisasi produk 5) Keputusan menyewa atau memiliki
b.
Penempatan Informasi Pemicu Kerja Ke Aktivitas Pemicu kerja merupakan suatu pengukurim yang menghasilkan aktivitas dan memulai proses menkonsumsi sumber daya dengan aktivitas yang terlbat. ABC menggunakan pemicu kei:ia untuk mengidentifikasikan apa yang menyebabkan kerja berjalan dan
menetapkan pengkonsumsian sumber daya ke aktivitas dan aktivitas ke produk ataujasa.
c.
Efektivitas Operasional Mengetahui bagaimana pekerjaan berjalan demgan analisis aktivitas yang hati-hati membantu ari::a kerja mant'\iemen fungsional dalam peningkatan efektivitas operasional sebagai: 1) Memprioritaskan usaha peningkatan 2) Mengidentifikasi
pekerjaan
menambah
nilai
lawan tidak
menambah nilai 3) Proses pendesainan ulang 4) Menampilkan ukuran 5) Penyusunan kembali arus kerja
d.
Sasaran Informasi ABC menginformasikan area kerja ftmgsional manajer tentang area kerja mereka dengan menyediakan objektif dan informasi tepat waktu pada: 1) Proses 2) Pemicu kerja 3) Aktivitas 4) Produk 5) Liniproduk 6) Pelanggan
,.,,
n_1_
8) Penampilan stafkaryawan e.
Kesatuan Aktivitas Ke Dalam Proses Bisnis "End to End" Menghitung keseluruhan kegiatan produksi berdasarkan aktivitas dengan mengacu pada biaya yang mempengaruhi per departemen yang terlibat dalam proses produksi tersebut menjadi kesatuan aktivitas. ·
f.
Mengatur Aktivitas Menjadi Area Kerja Fuugsioual Menyediakan informasi perbandingan dimana pada saat masalah timbul manajemen dapat fokus ke sumber masalahnya dengan berupaya unmk mengeliminasikan campur tangan dengan segera. Berikut adalah beberapa keunggulan dari sistem ABC dalam
peuentuan biaya produksi: a.
Biaya produk yang lebih realistik.
b.
Semakin banyak overhead dapat ditelusuri ke produk.
c.
Sistem biaya ABC mengakui bahwa aktivitaslah yang menyebabkan biaya bukanlah produk, dan produklah yang mengkonsumsi aktivitas.
d.
Sistem biaya ABC memfokuskan perhatian pada sifat riil dari peri~aku
biaya dan membantu dalam mengurangi biaya dan
mengidentifikasikan aktivitas yang tidak menambah nilai terhadap produk. e.
Sistem biaya ABC mengakui kompleksitas dari diveritas produksi yang modem dengan menggunakan banyak pemacu biaya, banyak
dari pemacu biaya tersebut adalah berbasis transaksi dari pada berbasis volume produk. f.
Sistem biaya ABC memberikan suatu indikasi yang dapat diandalkan dari biaya produk variabel jangka panja:ng yang relevan terhadap pengambilan keputusan strategik.
g.
Sistem biaya ABC cukup fleksibel untuk menelusuri biaya ke proses, pelanggan, area tanggungjawab manajerial, dan juga biaya produk.
3. Dasar-Dasar Penerapan Sistem ABC Dalam sistem biaya ABC menurnt Nurhayati (2004:5), produk diartikan sebagai barang atau jasa· yang bernsaha dijual oleh pernsahaan, produk tersebut dihasilkan melalui aktivitas pemsahaan dan aktivitas inilah yang mengkonsumsi sumber daya. Biaya yang tidak dapat didistribusikan secara langsung pada produk a:kan dibebankan pada aktivitas · yang menyebabkan biaya tersebut timbul. Biaya untuk tiap aktivitas ini kemudian dibebankan pada produk yang bersangkutan. Hubungan untuk mengalokasikan biaya ke produk dinyatakan dalam gambar berikut:
Gambar2.1. Model Dasar Activity Based Costin!: (ABC)
Dasar-dasar sistem ABC ini mencakup biaya produksi tidak langsWlg (overhead), aktivitas, tujuan biaya, dan pemacu biaya, se1ia tanpa mengkesampingan kelompok biaya yang tei:jadi. Sedangkan menurut Mulyadi (2001 :34) melniliki pendapat sendiri tentang model dasar sistem ABC, dimana dia mengatakan bahwa: "Sistem
ABC ini dirancang atas dasar landasan pikiran bahwa cost object memerlukan aktivitas dan aktivitas mengkonsumsi sumber daya. Berdasarkan landasan pikiran ini dibangWl keyakinan dasar baru bahwa biaya ada penyebabnya, dan penyebab biaya dapat dikelola." Berikut adalah bagan model dasar ABC menurut Mulyadi (2001 :35):
Pengelolaan aktivitas merupakan pengelolaau terhadap aktivitas-penambah dan bukan-penambah nilai dalam menghasilkan cost object dengan mengkonsumsi SW11ber daya Gambar2.2.
Biaya mernpakan ukuran sumber daya yang dikonsW11si untuk melaksanakan aktivitas dalam menghasilkan cost object (produk/jasa)
Dari gambar di atas, terlihat bahwa Mulyadi mencoba untuk menjelaskan bahwa dalam melayani kebutuhan pellanggannya, perusahaan akan melakukan pengelolaan aktivitas-aktivitas yang tentunya menambah nilai dalam menghasilkan cost object dengan mengkonsumsi sumber daya yang ada. Dengan melihat kecenderungan ini, perusahaan tentunya tidak akan melakukan aktivitas-aktivitas bukan penambah nilai bagi konsumen. Untuk melaksanakan ha! itu perusahaan akan senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas untuk menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik, yang nantinya akan diserahkan kepada pelanggan. Menurut Garrison dan Noreen (2003:317) dasar-dasar pembebanan biaya dalam sistem ABC adalah sebagai berikut: a.
Biaya produksi dan non-produksi dibebankan ke produk
b.
Beberapa biaya produksi tidak dimasukkan ke 'biaya produk
c.
Ada sejumlah pul biaya overhead, setiap pul dialokasikan ke produk dan 'objek perhitungan biaya (costing) lainnya dengan mengunakan ukuran aktivitas masing-masing yang khusus
d.
Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem akuntansi.biaya tradisional
e.
Tarif overhead atau tarif aktivitas disesuailkan dengan kapasitas aktivitas dan bukannya dengan kapasitas yang dianggarkan
4. Perancangan Sistem ABC
Berikut adalah tahapan perancangan sistem ABC menumt Garrison dan Noreen (2003:322-332): a.
Mengidentifikasikan dan Mendefinisikam1 Aktivitas dan Pnl Aktivitas
Menurut pendapat mereka langkah utania yang pertama dalam menerapkan sistem ABC adalah mengidentifikasikan aktivitas yang akan menjadi dasar sistem tersebut. Namun ada beberapa masalah yang akan ditimbulkannya, karena aktivitas-aktivitas perusahaan bila dirunut sampai ke aktivitas dasarnya tentu akan diperoleh catatan aktivitas yang sangat panjang, dan ha! ini dapat dipastikan akan memakan· biaya yang tidak sedikit untuk menerapkan sistem ABC yang melibatkan sejumlah besar aktivitas perusahaan. Pada tahap ini diperlukan pengamb:ilan keputusan untuk mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam tingkat yang sesuai menjadi pusat-pusat aktivitas yang terpisah. Menurut Garrison dan Noreen (2003:451) terdapat lima tingkat umum aktivitas, di mana masing-masing tingkat aktivitas dibagi-bagi lagi menjadi pusat aktivitas tertentu, yaitu: 1) Aktivitas Tingkat Unit
Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi, artinya biaya yang dialokasikan pada aktivitas tingkat unit bersifat proporsional
2) Aktivitas Tingkat Batch Aktivitas
ini
dilakukan
setiap
batch
diproses,
tanpa
memperhatikan unit yang ada dalam batch tersebut. Biaya pada tingkat batch lebih tergantung pada jumlah. batch yang diproses dan bukannya pada jumlah unit produksi, jumlah unit yang dijual atau ukuran volume yang iain.
3) Aktivitas Tingkat Produk Berkaitan deugan produk spesifik dan biasanya dikerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau bempa unit yang diproduksi atau dijual.
4) Aktivitas Tingkat Pelanggan Berkaitan dengan pelanggan khusus dan meliputi aktivitas yang tidak terpaku pada produk tertentu.
5) Aktivitas Pemeliharaan Organisasi Aktivitas ini dilakukan tanpa mempeihatikan pelanggan mana yang dilayani, barang apa yang diproduksi, berapa batch yang dij alaukan, atau berapa unit yang dibuat. Pul biaya aktivitas menurut Garisson dan Noreen (2003:324) adalah sebuah "wadah" yang mengakumulasikan semua biaya yang berkaitan dengan aktivitas tunggal dalam sistem ABC. Pu! biaya aktivitas ini di dalam sistem ABC kemudian lebih dikenal dengan pemicu biaya (cost driver). Menurut Simarnora (2002:131) terdapat
dua faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pemicu biaya, yaitu: 1) Kemudahan pencarian data yang berkaitan dengan pemicu biaya. 2) Kadar yang terhadapnya pemicu biaya mengukur konsumsi aktual oleh produk aktivitas yang terlihat. b.
Bila Muugkin, Telusuri Biaya Overhead Secara Langsung Ke Aktivitas dan Objek Biaya · Pada tahap ini dalam menerapkan sistem ABC secara langsung menelusuri sejauh mungkin berbagai biaya OV<~rhead ke objek biaya. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat efeklivi.tas dan efisiensi biaya overhead tersebut dalam membentuk suatu produk yang berkualitas.
c.
Membebankan Biaya Ke Pul Kas Biaya Aktivitas Sebagian besar biaya overhead diklasifikasikan dalam sistem akuntansi dasar perusahaan berdasarkan departemen di mana biaya tersebut terjadi. Dalam situasi seperti itu, biaya departemen tersebut dibagi dengan beberapa pu1 biaya aktivitas menggunakan proses alokasi yang disebut alokasi tahap pertama. Alokasi tahap pertama dalam sistem ABC adalah proses pembebanan biaya ke pu1 kas biaya aktivitas.
d.
Menghitung Tarif Aktivitas Tarif aktivitas ini digunakan untuk pembebanan biaya overhead ke produk dan pelanggan. Tim ABC menentukan total aktivitas
dan untulc melayani pelanggan pada saat ini. Tarif aktivitas dihitung dengan membagi total biaya untulc masing-masing ak:tivitas dengan total ak:tivitasnya.
e.
Membebankan Biaya Ke Objek Biaya D1mgan Menggunakan Tarif Aktivitas dan Ukuran Aktivitas Langkah kelima dalam penerapan ABC disebut alokasi tahap kedua. Dalam alokasi tahap kedua ini, tarif aktivitas digunakan untulc membebankan biaya produk dim pelanggan.
f.
Menyiapkan Laporan Manajemen Pada tahap ini, manajemen menyiapkan laporan manajemen sebagai basil pertanggungjawaban atas proses ak:tivitas-ak:tivitas di dalan1 sistem ABC. Dalam laporan manajemen ini terdapat kombinasi biaya dalam membentulc sebuah produk, dan tentunya dikurangkan dari basil penjualan untulc mendapatkan laba yang diperoleh dari produk tersebut.
5. Pedoman Pengurangan Biaya Cara ABC Menurut Forbest (1996:317-320), ada lima pedoman dasar untulc mengurangkan biaya dengan cara ABC:
a.
Mengurangi Waktu atau Usaha yanir. Dibutuhkan Untuk Menjalankan Sebuah Aktivitas Elemen kunci dari peningkatan adalah mengurm1gi wak:tu atau usaha yang dibutuhkan untulc menjalankan sebuah aktivitas. Pengurangan
...
.. . .
b.
Mengeliminasi Aktivitas yang Tidak Dipel!'lukan
Ada beberapa ak:tivitas yang dikandidatkan untuk dieliminasi karena ak:tivitas-ak:tivitas tersebut tidak berharga bagi pelanggan atau tidak esensial dalarn operasional perusahaan. c.
Memilih Aktivitas Berbiaya Rendah
Para pendesain produk dan proses seringkali mempunyai pilihan diantara ak:tivitas bersaing. Kecenderungan terhadap penawaran dalarn mengurangi biaya dengan pengarnbilan ak:tivitas berbiaya rendah. d.
Membagi Aktivitas Bila Diperlukan
Hal ini ditujukan untuk pelanggan yang memiliki kebutuhan unik, karena jika pelanggan yang memiliki kebutuhan unik tersebut, diperlukan melakukan ak:tivitas spesifik sesuai dengan keinginan pelanggan tersebut. Narnun, jika pelanggannya memiliki kebutuhan yang sarna, maka sangat mubazir jika tidak melayani kebutuhan tersebut dengan ak:tivitas yang sama. e.
Memperbaiki Sumber Daya yang Tidak DipE,rlukan
Dalarn analisis final, biaya dapat dikurangi hanya jika sumber daya dieliminasi atau diperbaiki. Sumber daya dapat diperbaiki dengan cara pertumbuhan bisnis pengetatan biaya, mengalihkan sumber daya ke iiktivitas lainnya, atau menghapus sumber daya tersebut dalarn perusahaan.
6. Profitabilitas Setiap ·perusahaan yang didirikan di muka bumi ini memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mengerahkan sumber daya yang ada di perusahaan sedemikian rupa sehingga terjadi perputaran modal dalam perusahaan secara menguntungkan. P.ada dasarnya profitabilitas adalah suatu daya dan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan profit (laba). Sedangkan cara sederhana dalam mengukur tingkat laba yang dapat diterima oleh perusahaan itu adalah dengan membandingkan antara pendapatan yang diterima oleh perusahaan dengan biaya-biaya (cost) yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2004:13), untuk melihat tingkat profitabilitas dalam efektifitas penggunaan ABC digunakanlah ratio keuntungan kotor karena yang diukur adalah biaya produksi. Rasio keuntungan kotor menyatakan presen1ase ratio keuntuugan kotor terhadap hasil penjualan produk. Keuntungan kotor ini didapat dari hasil penjualan dikurangi dengiiu harga pokok produksi. Infonnasi keuntungan kotor dapat berupa laba atau rugi bruto tiap produk yang diperlukan, untuk mengetahui kontribusi tiap order dalam pengeluaran yang non-produksi.
7. Sistem Tradisional Versus Sistem ABC a.
Sistem Biaya Tradisional Menurut ·Brimson (1991:7) sistem akuntansi berdasarkan biaya tradisional didesain untuk zaman dahulu ketika tenaga kerja langsung dan bahan baku langsung merupakan faktor utama dalam produksi, teknologi stabil, aktivitas overhead mendukung proses produksi, dan hanya memproduksi dalam va:tietas terbatas. Sedangkan menurut Ga:tisson dan Noreen (2003:340) mengatakan bahwa metode akuntansi biaya tradisional rentan terhadap beberapa kelemahan yang dapat mengakibatka:n biaya untuk pembuataii keputusan terdistqrsi. Maksudnya di sini adalah dengan metode tradisional ini, produk menjadi terbeba:ni oleh bermacammacam biaya, termasuk biaya-biaya yang tidak menambah nilai produk (non-value added), sehingga dapat mcnyebabkan kesalahan dalapi pembuatan kebutusan karena biaya agak sulit untuk ditelusuri. Kembali
pada
Brimson
(1991:7),
menurutnya
sistem
akunta:nsi biaya tradisional tidak menyediakan informasi yang memada:i untuk mengidentifikasikan penyebab biaya. Dalam situasi dima:na biaya dinilai ma:najemen terlalu tinggii, manajer cenderung mengandalkan pemotongan biaya overhead antar departemen untuk mengendalikan pemborosan terhadap kele11gaha:n informasi yang tepat. Sehingga ketika laba menurun ataupun hila:ng, maka
'.
..
~
pinggang" dengan cara yang sa1ah dan maksud yang salah. Pendekatan umum yang biasanya diambil, yaitu: I) Pengurangan secara menyeluruh dalarn anggaran di semua departemen 2) Pembekuan pada kenaikan gaji 3) Pembekuan pada aktivitas overhead 4) Pensiun dini 5) Pembekuan pada pelatihan dan perjalanan yang tidak esensial 6) Pembekuan pada penerimaan karyawan 7) Pembekuan pada investasi b.
Perbedaan Sistem Biaya Dengan Sistem ABC Menurut Carter dan Usry (2004:500) mengatakan bahwa perbedaan umum antara sistem ABC dan sistem tradisional adalah homogenitas dari
biaya
dalam
satu
tempat
penampungan
biaya.
ABC
mengharuskan perhitungan tempat penampungan biaya suatu aktivitas, maupun identifikasi suatu pemicu biaya. Sehingga akan berakibat lebih banyak kehati-hatian dalam membentuk tempat penampungan biaya dalam sistem ABC dibandingkan dengan sistem biaya tradisional yang hanya menelusuri biaya bahan baku langsung dan biaya·tenaga kerja langs~g ke setiap unit output. Perbedaan lainnya menurut Carter dan Usry (2004:500) adalahbahwa semua sistem ABC adalah sist,em perhitungan dua .
perhitungan satu tahap, dan penggunaan sistem dua tahap pada sistem tradisional hanya apabila jika departemen atau pusat biaya lain dibuat.
B. Klasifikasi Biaya Produk
Pengklasiftkasian biaya diperlukan untuk memudahkan perhitungan atas data-data biaya berdasarkan pencatatan klasifikasi biaya yang seharusnya. Karena penelitian ini hanya menelusuri biaya ke dalam produk, maka klasifikasi yang akan digunakan adalah klasifikasi biaya produk. Menurut Carter dan Usry (2004:40), klasifikasi biaya dalam hubimgannya dengan produk dibagi menjadi dua e!emen biaya, yaitu: 1. Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur ini menurut Carter dan Usry (2004:40), disebut juga biaya prqduksi atau biaya pabrik, di mana terdapat 3 elemen biaya yang membentuknya, yaitu: a.
Bahan Baku Langsung Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.
b.
Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebank:an secara layak ke produk tertentu.
c.
Overhead Pabrik Overhead pahrik terdiri atas semua hiaya rnanufaktur yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pahrik
ini dihagi menjadi 2 elemen hiaya, yaitu:
1) Bahan Baku Tidak Langsung Bahan haku tidak langsung adalah hahan haku yang diperlukan lintuk penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan
sehagai hahan haku langsung karena hahan haku tersehut tidak menjadi hagian dari produk.
2) Tenaga Kerja Tidak Langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kt~rja yang tidak dapat ditelusuri langsung ke konstruksi atau komposisi dari produkjadi.
2. Behan Komersial Sedangkan menurut Carter dan Usry (2004:43), terdiri dari 2 klasifikasi hesar, yaitu:
a.
Behan Pemasaran Behan pemasaran mulai dari titik di mana hiaya manufaktur herakhir, yaitu ketika proses manufaktur selesai dan produk dalam kondisi siap dijuiil.
h.
Behan Administrasi Behan admninistrasi termasuk hehan yang terjadi dalam mengarahkan dan meng~ndalikan organisasi.
C. Proses Produksi Acara Televisi Pada proses produksi acara televisi ini dibagi menjadi tlga tahapan menurut Herbert Zettl (1992:477-484), yaitu:
1. Tahap P.ra Produksi Dalam tahap ini menurut Herbert Zettl merupakan tahap komunikasi dan koordinasi dalam proses produksi. Maksudnya di sini adalah produser harus menetapkan segmentasi pasar apakah yang dituju untuk memasarkan acara televisi .yang akan di produksi, koordinasikan berbagai elemen produksi secara maksimal untuk membuat sebuah program yang bermanfaat. Mengidentlfikasikan orang-orang yang secara langsung ataupun tldak langsung terlibat dalam rencana produksi clan membuat komunikasi yang lancar di antara unit-unit produksi tersebut. Komunikasi yang la.near memungkinkan
produser dapat mengkoordinasikan elemen-eleme11
produksi secara efisien dan dapat dipercaya, yaitu:
a.
Merencanakan Tim Tim produksi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: "above-the-line" dan "below-the-line." Tim produksi above-the-line termasuk orangorang yang sebagian besar turut serta dalam aktivitas 11011-teknis dan tidak mengoperasikan peralatan, seperti pe11ulis 11askah, sutradara
(director), pe11ata gerak (art director), pemanclu bakat (talent), dan berbagai asisten produksi. Tentunya, kebanyakan stasiun televisi
PF':->1p1 '<'·r·P,t. "
lj !'l
UTAMt ,,\ fl1HfD Jl.\fl'.AJc;;TA
C"
· '"' 0
digaji oleh stasiun televisi itu sendiri. Hanya jaringan yang besar atau perusahaan produk:si independen yang secara reguler mempekerjakan para pekerja paruh waktu ke dalam tim above-the-line. Sedangkan tim below-the-line secara umum terdiri dari orangorang yang mengoperasikaa peralatan atau mengawasi berbagai aktivitas. Diantaranya adalah pengawas studio, penata teknis
(technical directors!TDs), operator kamera, teknisi audio, penata cahaya (lighting directors/LDs), manajer lapaugan, editor videotape, operator C.G, operator VTR, dan lain sebagainya.
b.
Peralatan Produksi Walaupun untuk menjadi seorang produser yang haik tidak dihutuhkan seorang yang ahli elektronik:, t•~tapi diperlukan juga pengetahuan
tentang
peralatan
produksi
utama
dan
cara
mengoperasikannya. Meninjau ulang kebutuhart awal dan melihat tipe produksi apa yang dipilih, tentu saja, yang
p1~ralatan
paling efisien
dan paling dibutuhkan yang sehenarnya digunakan atau yang termasuk · dalam budget. Koµsultasikan dengan staff teknisi yang membutuhkan peralatan tersebut atau tugas produksi lainnya.
c.
Tim Produksi Agar merekrut dan mengkoordinasikaa tim produk:si dengan baik, proquser hams mengetahui posisi yang tepat dan pertanggungjawaban dari setiap thn produksi above-the-line dan below-the-line, serta 1
'
•
1
Produser tidak harus melakukan semua hal yang berkaitan dengan produksi seorang diri, belajarlah untuk mempercayai kemampuan dari tiin yang dibentuk dan bagaimana membuat mereka bekerjasama dengan efisiensi yang maksiinum.
d.
Jadwal Menjadwalkan secara hati-hati rencana para personal yang terlibat, peralatan, dan studio, atau perihal produksi lainnya. Penjadwalan akan terasa lebih sulit dibandingkan dengan ekspektasi awal dan seorang produser yang baik harus lebih sabar menyikapinya, serta mempersiapkan waktu yang lebih fleksibel untuk mengkompromikannya.
e.
Faktor Produksi Lainnya Kebanyakan produksi terkait dengan fasilitas dan orang yang terlibat, biasanya, tidak ada hubungannya dengan stasiun atau perusahaan produksi. Elemen-elemen produksi inilah yang membutuhkan perhatian yang lebih. Seperti ijin peliputan, mengontak artis untuk hadir dalam acara yang diproduksi, tempat penginapan apabila melakukan syuting di lapangan, dan lain sebagainya.
2. Tahap Produksi Setelah tahap pra-produksi selesai, saatnya untuk memulai proses produksi yang sebenarnya. Dalan1 proses ini tennasuk banyak fase yang terkadang mengalami kemajuan dan rangkaian ke:berhasilan, terkadang
tumpang tindih, dan terkadang terlihat tidak terkeudali. Dalam talmp ini terdapat beberapa prinsip tahapan produksi: a.
Metode Produksi dan Ruang Lingkup Walaupun metode dasar prodi.Jksi telah ditetapkan - sebagai contoh, menggunakan multi-kamera atau kamera tunggal di dalarn studio kembali pada proses yang dibutuhkan dan eek apakah metode yang dipilih, tentu saja, metode yang paling efisien. Tetapkan dalarn pikitan bahwa studio memerlukan kont:rol yang optimal dan disituasikan pada pernilihan lokasi yang sesuai dengan biaya yang relatif rendah.
b.
Pemand~
Bakat (Talent)
Terutama pada acara televisi yang rutin, seperti acara herita atau wawancara, pemandu bakat merupakan bagian pegawai tetap stasiun televisi. Tetapi apabila produser mempekerjakan pemandu bakat untuk tujuan tertentu, harus dirundingkan dengan agensi pencari bakat dan/atau sutradara dari acara yang diproduksi. Jika tidak diperlukan untuk mempekerjakan agensi pencari bakat, maka produser bisa menyeleksi sendiri pemain yang diinginkan. Tetapi keputusan akhimya untuk para pemain yang akan tampil dalarn acara televisi berada pada sutradara, bukan di timgan produser. Jika produser perlu untuk mempekerjakan tim produksi above-the-line dari luar stasiun televisi, maka pastikan bahwa mereka merniliki
kual.ifikasi yang bagus dan mengikat kontrak sesnai dengan regnlasi yang berlaku. c.
Personil Below-The-Line
Kecuali produser independen, tim below-the-line dipeke1jakan oleh manajer prodnksi dari stastiun yang terkait. Dalam ha! ini, produser tidak mempunyai kuasa untuk menolaknya. Apapun alasannya produser harus bekerjasama dengan tim above-the-line yang dipilih. d.
Pembahasan Produksi Awai
Sebelum pertimbangan akhir below-the-line, produser harus mengadakan pembahasan produksi untuk pe1tama kalinya. Dalam rapat ini produser mempresentasikan tujuan acara atau serial acara dan mendiskusikan bagaimana ide-ide dapat direalisasikan secara baik dalam acara televisi. Berikut adalali tugas-tugas spesifik yang harus diperhatikan selama pembaliasan prodnksi: 1) Untuk penulis naskali: lengkapi naskali tepat waktu
2) Untuk penata gerak: persiapkan desain tepat waktu 3) Untuk sutradara: rincikan seluruh fasilitas teknis tepat waktu dan persiapkan pemain. 4) Untuk manajer produksi: jadwalkan pelatihan dan waktu tayang, fasilitas studio, km lapangan, dan fasilitas pasca-produksi. 5) Untuk pengawas teknisi: Tugas penata teknis dan studio atau km EFP.
6) Untuk semua: memperhitungkan budget secara tepat untuk semua beban yang terkait. Setelah rapat selesai, seluruh orang produksi harns menjebatani komunikasi (seperti memakai handy talky) dan saling berkomunikasi satu sama lain untuk memenuhi tugas yang diberi dengan tepar waktu.
e.
Pembahasan Naskah Setelah naskah selesai dibuat, produser harns mendiskusikan naskah tersebut ke penulisnya untuk mengetahui maksud dan tujuan nask;ahnya tersebut. Setelah itu bahas pula ke selmuh anggota produksi agar sutradara dapat mengkomunikasikan konsep produksi yang cocok dan media yang dibutuhkan.
f.
Penjadwalan Akhir Seperti yang ditekankan sebelumnya, bahwa penjadwalan adalah salah satu ha! yang esensial untuk aktivitas pra-produksi dan aktivitas produksi. Waiau semua ha! telah dijadwalkan secara baik, eek kembali penjadwalan demi kelancaran proses produksi.
g.
Permohonan Fasilitas Daftar permohonan fasilitas semua bagian peralatan, dan terkadang semua properti, dibutuhkan da!am sebuah produksi. Pihak-pihak yang terkait bertanggungjawab Ulltuk memenuhi berbagai permohonan fasilitas dari unit operasi ke tillit operasi lainnya. Dalam operasional
terkadang pennohonan fasilitas ini diambil etlih oleh produser atau sutradara; sedangkan pada operasional berskala besar, kendali diambi! alih oleh mauajer produksi. h.
Mencatat Informasi Sebagai seorang produser di sebuah stasiun te!evisi, butuh pennintaan ke departemen yang terkait dengan seluruh infonnasi yang dibutuhkan, seperti judul acara, tanggal penayangan, dan waktu pem1yangan terbaik untuk acara yang akan diproduksi.
i.
Publisitas dan Promosi Acara terbaik sekalipun tidak berharga jika tidak ada satu orang pun tahu tentang acara tersebut. Selama pra-produksi, bertemu dengan departemen publikasi dan promosi dan menginformasikan kepada mereka tentang kelanjutan produksi. Pekerjaan publisitas terbentur pada gap antara potensial penonton dengan penonton yang sebenarnya.
j.
Pelatihan dan Pertunjukan Setelah produser melakukan pekerjaannya dengan baik, tugas selanjutnya akan diambil alih oleh produser. Sutradara akan memimpin pelatihan yang dibutuhkan dan EFP atau studio produksi. Berusaha untuk sedekat mungkin dengan sutrac!ara, jika ada usulan mengenai
acara, produser bisa mendikte
mendiskusikannya
ke
sutradara.
Selama
komentamya dan pertunjukan
yang
sebenarnya, usahakan untuk tidak turut cmnpur dengan apa yang sutradara lakukan, kecuali sutradara melakukan kesalahan besar.
3. Tahap Pasca Produksi Setelah acara selesai diproduksi, produser juga harus mengisi laporan; membayar tagihan atas ptoduksi. Untuk J,ebih lengkapnya pasca produksi dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.
Editing Pasca Produksi Beberapa produser merasa bahwa mereka harus mengawasi secara seksama atas keseluruhan editing video dan aktivitas penjernihan suara, sementara yang lainnya melimpahkan beberapa tanggungjawab ke sutradara. Dalmn beberapa kasus, produser harus mengecek sekali lagi beberapa ha! berikut: 1) Tersedianya fasilitas editor, serta video clan audio pasca-produksi. 2) Memperhatikan pengeditan dan mendiskusikannya dengan sutradara dan editor. 3) Estimasikan biaya untuk editing. 4) Publisitas. 5) Jika produksinya untuk perusahaan atau organisasi nonpenyiaran, atur tanggal pertemuan untuk mendiskusikan progrmn acara .dengan klien. 6) Tetap membuka kritik dan saran, clan mendengarkan secara seksmna rekomendasi dari eksekutif produser, manajer program,
b.
Timbal Balilc dan Evaluasi
Timbal balik di sini adalah memberikan semacam kesempatan kepada penonton untuk memberikan kritik dan saran melalui media tertentu yang telah ditunjuk (seperti nomor telepon, alamat surat, fax, email, dsb), agar para penonton ikut senang karena mierasa pendapat mereka didengar. Pada akhimya, evaluasi kinerja dari proses produksi yang telah dilakukan. Untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas dari acara yang telah diproduksi. c.
Menyimpan Rekaman
Yang terakhir harus dilakukan adalah menyimpan rekaman atas acara yang telah diproduksi dengan baik, pastikan bahwa selurnh rekaman final tersimpan secara Jengkap. Setidakuya, harus terkandung: (1) proposal :program, (2) jadwal produksi, (3) permohonan fasilitas, (4) daftar personil above-the-line dan below-the-line, (6) daftar pemnndu bakat, (7) berbagai izin terkait, dan (8) naskah syuting.
D. Elemen Biaya Produksi Acara Televisi
Berikut adalah elemen-elemen biaya dasar menurut Bobker clan Marinis (1973:86-103) dalam pembuatan budget yang penggunarumya hampir mirip untuk semua tipe produksi acara televisi: 1. Film dan Lab.oratorium
Semua biaya yang terkait dengan pembelian bahan mentah dan
mentah dan pencetakan akhir dan pencetakan ulang dari film yang sudah jadi - harus di\:antumkan dalam budget. Biaya laboiratorium dari film yang sudah jadi ditentukan oleh durasi film dan meliputi berbagai macam kegiatan pencetakan. 2. Pengerjaan Optik Selama produksi berjalan, banyak berbagai macam pengerjaan optik yang berbeda mungkin terlibat, termasuk penc:etakan optikal kembali dari adegan, spesial efek, distorsi warna, pembesaran layar, dim fotografi judul optik. Walaupun produser yang telah berpengalaman melalcukan dengar pendapat dengan departemen yang ·bersangkutan tentang pengerjaan optik, sangat sulit mengantisipasi secara akurat seluruh efek optik yang dibutuhkan. Bijak bila ketika memperkirakan budget soal ini untuk membuat pencadangan untuk biaya yang tidak terduga (sebaiknya menambahkan 2 sampai 3 pesen dari total budget untuk pekerjaan optik). 3. Biaya Naskah dan Papan Cerita Semua biaya yang berkaitan secara langsung untuk penelitian dan penulisan naskah harus dicantumkan dalam budget. Ini te1masuk honor penulis, biaya· perjalanan, penelitian, penulisan, rum kertas, serta semua biaya lain yang terjadi dan termasuk waktu ketika naskah telah disetujui. Sebagai tambahan, jika sebuah papan cerita dibutuhkan, semua biaya yang terjadi selama pembuatan dipersiapkan - termasuk honor artis, biaya penelitian dan perjalanan, dan biaya bahan-bahan - harus ditampilkan
4. Staff Produksi Hal ini biasanya termasuk dalam biaya peki~rja langsung dari grup manajemen - . produser, eksekutif produser dan/atau asisten produser, sutradara, asisten sutradara, unit manajer - dan seluruh personil produksi non-teknis lainnya, seperti sekertaris produksi, pembawa naskah, pengawas lalu lintas dan perjalanan, dan relasi pubiik. Budget disini harus diperhitungkan seakurat mungkin dari jam kerja orang-orang tersebut akan ikut serta dalam proses produksi, termasuk pra produksi dan pasca produksi. 5. Animasi
Semenjak proses animasi menjadi semaldn rumi clan mahal, esensinya kalau hal ini cliperkirakan clengan memberi perhatian lebih. Estimasi hams termasuk semua biaya, tennasuk pekerja clan bahan-bahan yang terlibat, untuk sketsa animasi clan papan ke1ja, clan biaya lahmya clari keseluruhan animasi. Penggambaran estimasi ini juga harus termasuk biaya clari juclul film animasi. 6. Rekam Suara Pacla bagian ini termasuk seluruh biaya yang berkaitan langsung pacla perekanian suara, clengan J?engecualian ongkos buruh yang acla selama procluksi, dimana tertutupi pada bagian kru kamera clan suara. Biaya rekam suara cliperkirakan di sini termasuk pembelian bahan mentah (pita magnetik); rental studio untuk rekam narasi, sulih suara, rekam
musik, dan rekam suara lainnya; dan biaya waktu transfer dari pita remanan asli ke pita lainnya untuk pengeditan. 7. Artis dan Nara Somber
Biaya artis dan nara somber yang terkait dengan produksi acara harus dimasukkan dalam budget. (Perjanjian mengacu pada pembayaran secara residu untuk iklan harus tercatat pada terlampir pada budget). 8. Kru Kamera, Suara, dan Produksi
Pada item ini termasuk semua biaya pekerjja yang terkait selama procluksi yang sebenarnya. Di antara personil termasuk pengarah fotografi, kameramen (ticlak cligunakan pacla kebanyakan film clokumenter), asisten kameramen, pencampur suara, orang yang merekmn, dan boomer man. Juga clicantum,kan biaya seluruh teknisi (kru procluksi) yang bekerja pada acara - tukang listrik, grips, prop men, supir, desainer kostum, pengawas kostum, pendandan artis, dan lainnya. Ini tidak temasuk biaya pekerja pacla penclesain dan pembuat latar - ada pada bagian latar. 9. Latar
Semua biaya yang terkiat clengan pendesainan clan pembuatan latar harus clicantumkan dalam budget. Termasuk biaya untuk sewa studio ditambah honor clan biaya pekerja langsung yang menclesain latar, tukang cat, tukang lcayu dan pembuat latar, dan propertyman yang menghias latar. 10. Pemotongan dan Pengeditan
Semua biaya yang terlcait clengan pengeditan acara harus tercantum
pekerja langsung untulc orang yang mengedit clan asistennya, clan biaya selnruh bahan yang cligunakan clalam proses pengedlitan. 11.Musik
Pada item ini termasuk selnruh biaya yang terkait untulc musik acara, dengan pengecualian biaya sewa untulc studio rekaman, dimana sudah tercantum pada perekaman suara. Termasuk diantaranya honor komposer, honor pengopi clan penata musik, honor pemain musik, dan honor perpustakaan dan royalti. 12. Sewa Alat
Semua biaya dari sewa alat yang digunakan selama produksi acara harus dicantumkan pada budget. Estimasi ini harus termasuk semua alat yang terkait clengan pembuatan acara yang sebenamya. 13. Pembelian dan Perawatan
Ini mencakup untulc semua kategori yimg berkaitan clengan pembelian dan perawatan selama proses produksi, pra produksi maupun pasca produksi. Semua ha! yimg terkait dengim item ini harus tercimtum dalam budget. 14. Perjalanan dan Biaya Hidup
Semua biaya perjalanan dan kendaraan, tem1asuk pembeliim dim penyewaan kendaraan, harus tercimtum pada kategori ini. Sebagai tambahan, be*aitan dengim peraturan serikat pek<:rja dan prosedur yang diterima umum, produser bertanggungjawab atas selnruh biaya hidup artis,
15.Persediaan Umum Kategori ini terrnasuk kertas surat, pensil, dan hal-hal kecil lainnya tetapi sangat dibutuhkan. Formula yang bagus untuk memperkirakan biaya persediaan umum adalah dengan menambahkan 4 persen dari total biaya langsung.
16. Pajak Penghasilan dan Asuransi Sepuluh persen dari toal biaya langsung biasanya adalah jurnlah yang bagus untuk disediakan ketika memperkirakan biaya dari pajak penghasilan (sesuai hukum yang berlaku) dan asur:msi produksi. Sebagai tambahan, produser harus mengadakan asuransi untuk melindungi kesehatan dari narasumber, artis, kompensasi
p(~kerja
(sesuai dengan
hukum yang berlaku), dan "asuransi negatif," yang melindungi produser dari kecelakaan peralatan. "Asuransi negatif' adalah perjanjian kepada asuransi untnk melindungi kerusakan atau kehilangan selama produksi.
17. Honor Pekerja Semua pekerja mendapatkan honorarium yang pasti dalam jurnlah yang tetap, berdasarkan gaji, untuk dana pensiun dan biaya tunjangan. Seluruh biaya yang terkait dengan honor pekerja ini harus tercantum dalam budget.
18. Biaya Overhead Biasanya sepuluh sampai dua puluh persen dari total biaya untuk menutupi biaya overhead ini.
19. Biaya Lain-Lain
Kategori ini termasuk biaya minor (kontinjensi, konsumsi, perbaikan kecil, dan lainnya) dan biaya umum untuk mengakomodasi kesalahan dan takdir dari Tuhan.
E. Kerangka Pemikiran
Kemampuan seorang produser dalam membuat budget sangatlah dibutuhkan dalam membuat sebuah program acara. Prinsip-prinsip ABC sangat dibutuhkan untuk penentuan biaya yang dibuat menjadi lebih efektif dan efisien. Namun, perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian belum menerapkan prinsip-prinsip ABC. Hal ini terlihat dari penentuan harga pokoknya (baik harga pokok produksi maupun harga pokok penjualannya), bila di re-class, akan menunjukan bal1wa terjadinya salah persepsi dalam penentuan direct dan indirect cost-nya, sehingga alokasi dalam penggunaan sumber daya yang ada akan sulit diukur. Tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya bila dikaitkan dengan laba yang diterima perusahaan tentunya akan sulit diukur pula. Asumsikan bila tingkat pendapatan perusahaan melalui banyaknya iklan ataupun sponsor, yang menjadi sumber pemasukan utama dari perusahaan-perusahaan televisi pada umunmya, aclalah sama, maka bila dikalkulasikan mungkin tingkat perbanclingan laba akan terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara sistem biaya tradisional yang digunakan PT Televisi
Tran~form::i~i TnrlonPc.:.i~ fvl-lnCT h~n,1r1
mPlr11rnlr!tn
n.P.nAh1C'1t'J'".l1'\ 'h.;;:i..-r.,.
bahan bairn langsung dan biaya tenaga langsung ke setiap unit output), dengan sistem
biaya
menggunakan
sistem
ABC.
Cara
penelusuran
biaya
menggunakan sistem tradisional cenderung lebih sulit untulc ditelusuri sehingga agak sulit pula untulc mengidentifikasikan dan memperbaiki problem-problem pemborosan, dan tentu saja mempengaruhi performa perusahaan. Berbeda dengan sistem ABC yang berdasarkan aktivitas, bila dibandingkan dengan sistem biaya tradisional hasilnya akan jauh lebih efektif dan efisien dalam menekan tingkat pemborosan, ha.I ini dikarenalcan sistem
ABC dapat dengan mudahnya menelusuri aktivitas-aktivitas yang dinilai kurang efektif dan efisien sehingga akan lebih 111udal1 dalam ha! pengambilan keputusan dalam hal laba operasi pemsahaanc
BAB ID METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan cara menjelaskan kejadian-kejadian yang diteliti secara sistematis. Dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data atas objek yang diteliti.
B. Objek Penelitian Penelitian ini mengambil objek pada departe:men non drama dan drama di PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV), yang bergerak dalam industri pehyiaran televisi,
y~g
beralamat JI. Kapt. P. Tendean Kav.
12-14 A, Jakarta Selatan. Pemilihan objek penelifam pada perusahaan yang bergerak dalam industri penyiaran televisi sebagai langkah revolusioner dalam memandang konsep akuntansi dikaitkan dengan bidang 11011-akunting yang secara. tidak disadari sangat terkait dengan konsep akuntansi, ha! ini dikarenakan masih sedikitnya penelitian mengenai pernsahaan yang bergerak dalam industri penyiaran televisi, terutama penelitian dalam peningkatan kinerja perusahaan penyiaran televisi dilihat dari sisi peningkatan !aha perusahaan. Sedangkan alasan menge11ai penelitian pada departemen 11011 drama dan drama di Trans Tv lebih dikare11akan sebagia11 besar eleme11 direct
penyewaan - walaupun ada sebagian kecil elemen direct cost yang berasal dari perusabaan penyewaan, ha! lebih dikarenakan elemen-elemen direct cost
tersebut lebih mudab untuk ditelusuri dan dihitung masa penggunaannya
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek yang akan diteliti, serta merupakan konsep nilai dari kerangka Jpemikiran atas objek penelitian. Berdasarkan kerangka penelitian yang telab dijabarkan pada Bab II, maka variabel dan konsep yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. Penentuan harga pokok produksi menurut Trans Tv
2. Penentuan harga pokok produksi metode ABC 3. Dampak penerapan ABC terhadap !aha operasi Sedangkan definisi operasional variabel mempakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel yang akan diteliti, sehingga dapat diamati dan dievaluasi secara jelas untuk mencapai tujuan penelitian. Definisi operasional variabel yang akan digunakan adalab: 1. Penentuan Harga Pokok Produksi Menurut Tran:1 Tv
Meneliti dan menganalisa penentuan harga pokok produksi yang dilakukan pada program acara televisi berdasarkan kebijakan internal PT Televisi Transformasi Indonesia. Meneliti dan me:nganalisa kesalabankesalaban mendasar dalam pengakuan biaya dalam menentukan harga pokok produksi program acara televisi.
2. Penentuan Barga Pokok Produksi Metode ABC Penentuan biaya yang dilakukan pada program acara televisi sesuai dengan prinsip-prinsip sistem ABC. Dari perancangan awal sistem ABC sampai dengan tahapan aplikatif dari perancangan sistem ABC.
3. Dampak Penerapan ABC Terhadap Laba Operasii Dengan adanya sistem ABC ini dapat terlihat aktivitas-aktivitas yang bertambah nilai (value-added) ataupun aktivitas-aktivitas yang tidak bertambah
nilai
(non-value-added).
Sehingga
diperlukan
adanya
penyesuaian-penyesuaian agar terciptanya kondisi yang lebih efektif dan efisien dalam proses produksi program acara televisi, dengan begitu diharapkan penerapan sistem ABC ini dapat memberikan dampak positif terhadap laba operasi perusahaan..
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan dan mengumpulkan da1a-data yang c\iperlukan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut: I. Dokumentasi
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengamati dan mengevaluasi c\okumen-c\okmnen pendukung atas suatu kejadian yang diteliti. Pacla kegiatan ini dapat diperoleh data mengenai infom1asi umum tentang latar belakang perusahaan clan dokumen-dokumen mengtmai kegiatan internal
perusahaan yang berkaitan dengan topik pembahasan masalah, seperti: rate card, fommlir budget, dan jadwal syuting dan jaidwal tayang acara.
2. Observasi Partisipan Pada kegiatan ini, peneliti tidak hanya sebagai pengamat pasif, melainkan juga terlibat Iangsung dan berpartisipasi dalam kasus yang akan diteliti. Terlibat dalam proses prodnksi, pembuatan konsep acara, hingga pembuatan
budget
oleh
produser,
serta
mengamati
bagaimana
pengambilan kebijakan berlangsllllg.
3. Wawancara Kegiatan ini dilaknkan dengan cara pembicaraan langsllllg dan tanya jawab kepada produser. Pertanyaan-pertanyaan yang diajnkan oleh penulis terkait dengan masalah-masalah prodnksi acara, baik berupa teknis ataupllll non-teknis, yang akan diteliti. Seperti sistem penilaian kinerja, sistem dan prosedur kerja, fasilitas syuting, jam kerja karyawan, serta besamya pemakaian sumber daya.
E. Metode Analisis Data Setelah memperoleh data-data yang diperlnkm1, akan dilanjutkan dengan menganalisa data-data tersebut dengan metode kualitatif, yaitn data yang diperoleh dianalisa dat1 dihubungkan dengan teori yang ada, kemudian ditariklah suatn kesimpulan sebagai basil dari penelitian. Langkall-la11gkah a11alisa yang dilaknkan adalah sebagai berilmt:
2. Menganalisa pembuatan budget yang dilakukan oleh produser apakah menggunakan prinsip-prinsip sistem ABC. 3. Menganalisa dan mengevaluasi laporan kerja yang dibuat produser dan membandingkannya dengan budget dan perencanaan yang telah dibuat. 4. Menganalisa pengaruh penerapan sistem ABC terh:i1dap penguknran laba operasi perusahaan.
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Organisasi
Perusahaan yang bergerak di bidang stasiun penyiaraan pertelevisian ini mulai mengudara secara teknis pada tanggal 2001, namun pada saat itu perusahaan hanya dapat melakukan penyiaraan selama beberapa jam saja perharinya. Pada 1 Maret 2002, dengan bertambahnya program acara televisi yang diproduksi seiring d!engan bertambahnya jam tayang, maka PT Televisi Transformasi Indonesia mulai melakukan siaran secara penuh pada tanggal 1 Maret 2002. PT Televisi Transformasi Indonesia memproduksi sendiri seluruh program acara televisi yang ditayangkannya, tanpa harus melakukan pembelian program acara televisi dari pihak ekstemal perusahaan. Walaupun ada beberapa acara yang diproduksi dengan sistem kerjasama dengan pihak luar, namun pihiik perusahaan hanya melakukan kerjasama dalam bentuk pembelian ide kreatif, bukannya membeli "barang jadi" dari pihak ekstemal perusahaan, proses produksi tetap berada di tangan perusahaan. Ada beberapa departemen yang dimiliki perusahaan dalam produksi program acara televisi. salah satunva a.dalah denartemen drama
produksi pada umumnya, dimana arti dari departemen merujuk pada rangkaian alur yang sistematis dari proses produksi sebuah perusahaan. Departemen yang dimaksud justru ·Iebih diartikan oleh perusahaan sebagai bentuk diversivikasi produk, dengan masing-masing departemen memiliki tahapan-tahapan produksi sebagaimana lazimnya perusahaan yang bergerak di bidang stasiun penyiaraan pertelevisian. Dalam proses produksinya, tiap-tiap depairtemen dipimpin oleh seorang kepala departemen. Kepala departemen ini mengepalai para
excecutive producer, di mana tugas dari executive producer :ini sebagai penanggung jawab program acara. Pelaksanaan produksi sendiri kemud:ian didelegasikan kepada produser-produser program acara, dimana letak , bagus atau tidaknya sebuah program acara televisi terletak pada ide kreatif produser program acara, yang kemudian diwujudkannya dalam bentuk perolehan laba dari para sponsor dan penayangan iklan. 2. Proses Produksi Program Acara Televisi
Pada penjelasan teori dalam bab 2, clije:laskan bahwa dalam memproduksi program acara televisi melalui 3 tahapan proses produksi, yaitu: tahap P,ra produksi, tahap produksi, da11 tahap pasca produksi. Namun pacla kenyataannya di lapangan, tahapan-tahapan proses produksi tersebut telah terwakili oleh 7 aktivitas utama.. Berikut adalah proses procluksi program acara televisi yang diproduksi oleh PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV):
Gambar4.1 Proses Produksi Program Acara Televisi Trans Tv
Suniber:Perusahaan
Dari ketujuh aktivitas proses produksi program acara televisi ini, kemudian termasuk di dalamnya terdapat beberapa sub aktivitas pendukung. Sub aktivitas pendulamg ini sangat bmperan penting dalam sebuah rangkaian alur produksi program acara televisi. Dengan melihat aktivitas utama dan aktivitas pendukung ini tentunya akan berguna dalam proses penelusuran biaya, sehingga aktivitas-aktivitas yang tidak menambah nilai (non-value-added) dapat terlihat dan sesegera mungkin dapat diperbaiki maupun dieliminasi. Dengan begitu alokasi biaya yang digunakan dalam proses produksi program acara televisi akan berlangsung secara lebih efektif dan efisien. a.
Konsep Acara Pada awal proses produksi sebuah barang atau jasa dalam perusahaan yang bergerak di bidang apapun tentunya segala sesuatunya akan dimulai dengan membuat sebuah konsep mengimai produk yang akan diproduksinya tersebut. Konsepnya dapat berupa jenis barangnya, analisis SWOT (Strenght, Wea/mess, Opportunity and Threat), segmentasi konsumen, dan lain sebagairrya. Seperti perusahaanperusahaan pada umumnya, PT Televisi Transformasi Indonesia melalu para produsemya pun melakukan hal serupa pada awal produksi program acara televisi. Para produser akan menganilisa garis besar dari. konsep program acara televisi yang akan dibuatnya dalam sebuah production book. Production book ini terdapat berbagai
produksinya, seperti: bentuk program acara, dan juga penentuan segmentasi pasar yang akan dituju. Sebagai catatan, sebuah program acara televisi hanya perlu dilakukan sekali dalam sebuah produksi program acara televisi, yaitu pada saat awal proses produksi. Oleh karena itu, sebuah program acara televisi yang telah tayang tidak memerlukan lagi aktivitas pengkonsepan acara televis.i, kecuali ada beberapa hal yang menyebabkan sebuah program acara televisi harus dilakukan proses konsep ulang, seperti perubahan segmentasi pasar ataupun terjadi banyak kritikan dari para pemirsa yang memaksa sebuah program acara televisi harus dikonsep ulang. Aktivitas ini dianggap sebagai aktivitas yang tidak menambah nilai guna (non-value-added') karena aktivitas ini hanya diperlukan sekali saja, sehingga aktivitas ini perlu dilakukan proses eliminasi untuk proses procluksi selanjutnya. Dalam kebijakan inJ:emal perusahaan mengenai bentul( program acara, terdapat 4 bentuk utama, yaitu: (1) reguler inhouse, (2) reguler blocking, (3) spesial inhouse, (4) spesial blocking.
Masing-masing tema utama tersebut dapat dibagi juga menjadi 7 kategori sub bentuk, yaitu: (1) reality show, (2) talk show, (3)
magazine, (4) religious, (5)
tv
play!kttls, (6) sport, (7) commedy.
Selain itu bentuk tersebut dikaitkan dengan 2 aktivitas penayangan, yaitu: (1) live (langsung tayang), atau (2) taping (rekaman).
Tentunya dalam pembuatan acara televisi perlu diperhatikan pula segmentasi pasar yang akan dituju. Segmentasi pasar yang akan dituju ini terkait pula denganjadwal penayangan acara. Ada beberapa segmentasi acara berdasarkan tingkat usia kon:sumen, seperti: (1) BO (bimbingan orang tua), (2) R (remaja}, (3) A (anak-anak}, (4) D (dewasa}, (5) S (semua umur). Selain itujuga segmentasi yang akan dituju dapat berupa besarnya pengeluaran per bulan konsumen yang akan dituju, seperti: (I) Al (berpengeluaran > Rp2.000.000), (2) A2 (3)
B
(berpengeluaran
Rpl.500.000
s/d
Rp2.000.000),
(berpengeluaran
Rpl.000.000
s/d
Rpl ..500.000),
(4)
Cl
(berpengeluaran
Rp700.000
Rpl.000.000),
(5)
C2
s/d
(berpengeluaran RpS00.000 s/d Rp700.000), i(6) D (berpengeluaran Rp300.000 s/d RpS00.000), dan (7) E (berpeng:eluaran < Rp300.000). Hal ini diperlukan untuk mengetahui bobot acara yang akan diproduksi berdasarkan segmentasi pasar yang akan dituju. Dalam
mengkonsep
program acara televisi
tentunya
dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten. Konsep awal sebuah program acara televisi diajukan oleh produser, yang kemudian di follow up (diajukan) kepada eksekutif produser sebagai supervisor (pengawas) produksi program acara televisi. Kemudian, konsep awal ini akan diajukan kepada kepala divisi produk:si untuk dianalisa, dan apabila disetujui, konsep ini akan direalisasikau dalam bentuk sebuah
b.
Research and Survey
Research and survey perlu dilakukan unmk menambah pengetahuan dalam mengembangkan ide-ide kreatif,
yang tentunya akan
memberikan nilai tambah (value-added) unmk program acara televisi itu sendiri. Research and survey ide cerita bisa diambil dari isu-isu terkini yang sedang beredar di masyarakat. Peranan media dalam aktivitas research and survey ide cerita ini sangatlah besar. Baik itu melalui media cetak, media elektronik, hlngga kabar-kabar yang beredar di masyarakat. Sumber daya manusi:a yang terlibat dalam aktivitas research and survey ini dilakukan oleh produser, asisten produser, maupun tim kreatif. Yang hasilnya kemudian akan dijadikan sebagai bahan untulc tema produksi.
c.
Penjadwalan Synting Penjadwalan syuting ini terkait dengan kete;rsediaan sumber daya pendukung syuting, terutama dalam hal pemakaian studio danjadwal
host (pembawa acara). Dalam ha! ini, produser dari jauh-jauh hari telah mempersiapkannya, termasuk mempersiapkan rencana cadangan apabila ada gangguan-ganggtian yang berpengaruh pada kelancaran syuting, baik secara teknis ataupun
se1~ara
11011-teknis. Dalam
penjadwalan ini terkait sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya, di antaranya adalah eksekutif produser, produser, asisten produser, tim kreatif, UPM (unit production manager), dan talent
Aktivitas selanjutnya yaitu aktivitas penentuan personil. Aktivitas ini dilakukan langsung oleh produser, produser mempunyai wewenang dalam menentukan kebutuhan pemakaian personil dalam produksi program acara televisi. Setelah pers:onil telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah penugasan personil tim pada pos-posnya masing-masing dilakukan sesegera dan sece:rmat munp,kin untuk menj.ngkatkan kesiagaan dan ketanggapan dalam menghadapi proses produksi yang sebenarnya. Tentunya saja dengan begitu apabila rencana utama tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dapat sesegera mungkin dicari solusinya. Faktor-faktor produksi lainnya bis a dibilang perihal yang remeh namun keterkaitan dengan proses produksi menjadi sangat penting, seperti ijin syuting, pawang hujan (bila diperlukan), kontak dan kontrak para pengisi acara, konsumsi, dan lain sebagainya. Aktivitas ini tentunya tidak dapat dikesampingkan, karena apabila ini dikesampingkan maka proses produksi akan mengalami gangguan. Pernilihan metode produksi acara yang tepat tentunya menjadi peranan vital dalam proses produksi. Selain sebagai langkah efektivitas dan efisiensi, metode produksi acara yang tepat tentunya dapat meningkatkan kualitas dari acara. Selanjutnya adalah aktivitas yang dilakukan oleh penulis
script dan tim kreatif, yaitu menulis clan menyusun script dan
lugas, efektif clan efisien agar maksud dan tujuan dari tema syuting dapat dimengerti oleh penonton, dan tidak membuang-buang waktu dalam proses syuting. Alat tulis kantor (ATK) dibutuhkan untuk mencatat ·segala kebutuhan yang terkait dalam proses produksi. Hal yang terpenting dalam penyediaan ATK i:ni adalah untuk menulis
script (bahan acara), ataupun mencatat rundown (urutan) proses syuting. d.
Setup Dalam set-up latar clan alat-alat pendukung syuting membutuhkan waktu yang cukup lama, ha! ini dikarenakan proses set up yang menggunakan sistem bongkar pasang dan tidak tetap pemakaiannya, sehingga ·dalam proses ini perlu dilakukan berulang-ulang dalam pemakaiannya. Oleh kerena itu juga proses ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sumber daya manusia yang terlibat dalam aktivitas ini adalah cameraman dan asisten cameraman yang bertugas dalam
set up camera, audioman dan maintenance audio yang bertugas dalam set up pera!atan audio dan peralatan band (bila ada),
lightingman yang bertugas dalam set up peralatan tata cahaya, maintenance video yang bertugas dalam set up frameless plasma maupun tv plasma, property yang bertugas dalam menyiapkan perlengkapan syuting, dan juga technical director yang bertugas sebagai pengawas.
Dalam aktivitas set up, bagian terlama dalam pengerjaannya adalah bagian set up panggung. Keterlibatan sumber daya manusia internal perusahaan dalam set up panggi.mg ini terbilang sangat sedik:it,
hanya
seorang
technical director saja yang perlu
melakukannya sebagai pengawas. Hal ini dikarenakan panggung tidak berasal dari internal perusahaan, melainkan menyewa dari luar perusahaan (outsourcing),
sehingga dalam set up panggung
pengerjaannya keseluruhan dilakukan oleh pihilk yang menyewakan. Aktivitas selanjutnya adalah set up perlengkapan pendukung syuting, seperti, handytalkie, property, kursi penonton, sofa, dsb. Aktivitas ini dilaksanakan oleh orang property. Set up alat-alat syuting di.laksanakan oleh cameraman dan asisten cameraman. Set up peralatan syuting ini lebih terkait dengan set up camera dan jimmy
jib, yang dikoneksikan ke dalam ruang kontrol. Dari rmmg kontrol kemudian dilakukan proses pemfokusan antar camera. Selain itu juga ada set-up lighting, set-up peralatan control dan set-up audio y!!llg tentunya sangat dibutuhkan dalam proses syuting.
e.
Breaking Breaking (rehat) termasuk dalam aktivitas produksi program acara televisi. P.ada saat breaking ini, seluruh personil yang terlibat dalam proses produksi program acara televisi (baik h'U produksi, pembawa
acara/host, maupun penonton) akan dievaluasi dan diberikan
sesuai dengan rundown acara. Aktivitas breaking ini meliputi aktivitas pembahasan produksi awal, aktivitas menghubungi host,
rehearsal and breaflng, wardrobe, make up, dan konsumsi, serta aktivitas memasukkan penonton ke studio (bila ada). Sumber daya manusia yang terlibat dalam aktivitas breaking ini adalah keseluruhan kru produksi, pengisi acara atfill host, dan peno:nton (bila ada). Pada aktivitas pembahasan produksi a:wal ini diarahkan oleh produser kepada seluruh kru produksi yang terlibat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa elemen-elemen produksi dapat terkendali, sehingga proses syuting dapat berjalan sesuai dengan rencana. Untuk aktivitas menghubungi host dilakukan oleh talent, dimana talent harus memastikan host yang diundang benar-benar hadir tepat pada waktunya.
Rehearsal and breaflng script ditujukan untuk para pengisi acara (host), ha! ini dilakukan agar para pengisi acara dapat mengerti peran-perannya sesuai dengan naskah cerim dim susunan
a~ara
yang
telah dibuat. Dengan demikian kesalahan teknis akibat kesalahan 0
perai.t dapat diminimalisir.
Wardrobe ini merupakan aktivitas penggantian kostum panggung agar sesuai dengan peran yang akan dibawakan. Wardrobe biasanya ~isediakan oleh perusahaan, ataupun dari sponsor, bisa juga perusahaan membayar pihak Juar yang dittmjuk oleh host untuk
menyediakan kostum panggung, bahkan terkadang host menyediakan sendiri kostum panggungnya tanpa dibayar oleh pihak Trans Tv. Sedangkan make up merupakan ak:1ivitas berhias untuk para
host agar sesuai dengan peran yang akan dibawakan. Perusahaan membayar pihak luar untuk me-make up host yang akan tampil, pihak luar ini bisa disediakan oleh pihak perusahaan ataupun yang ditunjuk langsung oleh pihak host. Ada juga beberapa host yang sengaja me-
make up sendiri sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk aktivitas ini. Untuk ak:1ivitas konsumsi serta aktivitas penonton, kedua ak:1ivitas ini dilakukan oleh UPM. Untuk aktivitas penonton ini bisa ada atau tidak tergantung pada studio yang akan digunakan. Apabila syuting dilakukan pada Studio 3 (seperti Ceriwts) dan Studio 4 (Insert Siang), maka aktivitas ini tidak perlu dilakukan, karena program acaranya tidak memerlukan · penonton untuk memeriahkan acara. Pengeluaran alokasi biaya pada aktivitas ini dilakukan ketika proses syuting berlangsung di Studio 2 (Nglenong Nyok dan Dorce Show), biasanya pihak perusahaan meminta bantuan agen jasa penonton untuk
menyediakan
penonton.
Sedangkan
untuk
syuting
menggunakan Studio 1 (Extravaganza, ADJ dan ADJ Plus} tidak perlu mengeluarkan biaya karena penonton harus menghubungi perusahaan dan diberi tiket oleh perusahaan untuk bisa menonton.
kotak, snack box, atau voucher makan di kantin Trans Tv. Dimana dari ketiga variasi tersebut pilihannya hanya ada 2 saja tergantung pada alokasi biaya yang tersedia. f.
Syuting
Aktivitas syuting merupakan aktivitas utama dalam proses produksi program acara televisi. Ini menandakan bahwa sebagian besar alokasi sumber daya yang telah dipersiapkan akan terpakai pada aktivitas ini. Aktivitas ini terjadi di dua ~gan yang berbc~da, yaitu di studio dan di control room. Sumber daya manusia internal perusahaan yang terlibat dalam aktivitas ini adalah seluruh kru produksi, terkadang executive
producer pun turut ikut serta memantau kegiatan produksi. Pemberi perintah langsung dilaksanakan oleh director yang mengontrol proses syuting melalui control room. Tugas dari director ini diantaranya adalah memilih angle yang tepat, serta memberikan instruksi agar proses syilting berjalan sesuai dengan rencana._ FD (floor director) bisa dibilang sebagai perpanjangan tangan. d:ari director, tugas FD adalah memberikan instruksi di ruang syuting sesuai dengan perintah director yang berada di control room. Tim kreatif bertugas sebagai pem_beri ide-ide kreatif agar acara yang diproduksi tidak berjalan secara monoton. Para staf teknisi selalu stand by ditempat untuk menyediakan kelancaran pemakaian peralatllll produksi dan properti.
proses sruting ini, baik ataupun buruknya sebuah program acara televisi tergantung pada elemen ini. Kelihaian host untuk merebut hati pemirsa, tentunya memberikan nilai tambah {value-added) terhadap program acara televisi yang dibintanginya itu. Alat syuting dan a!at pendukung tentunya menjadi sangat krusial dalam proses syuting ini. Alat syuting dan alat pendukung ini penggunaannya akan dipantau dari control room. Control room dan studio merupakan elemen berbeda, walaupun pada kenyataannya menjadi satu kesatuan dalam proses syuting. Aktivitas yang terjadi di
control room merupakan aktivitas untuk mengendalikan aktivitas yang terjadi di dalam studio. Aktivitas yang terjadi di dalam control
room pada dasarnya merupakan aktivitas merekam proses syuting yang berada di dalam studio. Aktivitas berikutnya tentunya adalah aktivitas syuting itu sendiri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa aktivitas syuting ini dilakukan di dalam studio yang dikendalikan di control
room. Untuk syuting rekam biasanya aktivitas ini berlangsung melebihi durasi tayang program acara yang sebenarnya, apalagi ketika terjadi kesalahan, durasi yang melebihi durasi tayang ini selebihnya akan dilakukan pengeditan yang disesuaikan dengan durasi yang sebenarnya untuk mengambil adegan terbaik. Kecuali untuk proses siaran langsung, yang tidak mentolerir adanya kesalahan
sedikit pun, dan tentunya waktu produksinya disesuaikan dengan durasi tayang yang sebenarnya. g.
Pasca Produksi
Setelah ak.tivitas synting berakhir, ak.tivitas selanjutnya adalah ak.tivitas pasca produksi. Pada ak.tivitas ini, setelah dilakukan pengevaluasian kerja seluruh personil produksi atas hasil synting, lebih didominasi pada ak.tivitas pengeditan dan perekmnan hasil synting. Pada ak.tivitas pengevaluasian kerja, semua personil km produksi akan dievaluasi kinerjanya. Hal ini di:takukan untuk semakin meningkatkan kinerja dari seluruh km produksi pada proses produksi prograrn acara televisi yang seianjutnya. Karena perusahaan tidak memiliki alat editing yang memadai, biasanya ak.tivitas editing dilakukan pada perusahaan luar yang menyediakan alat-alat editing yang lebih canggih. Untuk ak.tivitas ini, sebagian besar prograrn acara televisi akan melakukan aktivitas ini di perusahaan luar. Walaupun ak.tivitas ini dilakukan di perusaham1 lain, narnun personil yang terlibat tetap merupakan karyawan produksi progrmn
~cara
itu sendiri, artinya tidak menggunakan jasa operator
luar. Personil yang terlibat, diantaranya adalah produser, asisten produser, director dan tim kreatif. Setelah proses editing, ak.tivitas selanjutnya adalah ak.tivitas merekarn setelah editing. Aktivitas merekarn merupakan ak.tivitas melekat dengan ak.tivitas editing.
perusahaan lain. Oleh karena itu, aktivitas ini bisa dilakukan proses eliminasi, karena menjadi satu kesatuan dengan proses editing. 3. Jadwal Syuting dan Jadwal Tayang Program Acara Ada tujuh program acara televisi yang telah diproduksi oleh departemen drama dan non-drama selam bulan Juni 2008, yaitu: Akhirnya Datang Juga, Akhirnya Datang Juga Plus, Ceriwis, Dorce Show, Extravaganza, Insert Siang, dan Nglenong Nyok. Berikut adalah jadwal tayang program acara televisi yang telah diproduksi oleh departemen drama dan non-drama selama bulan Juni 2008: Tabel 4.1 Jadwal Tayang Program Acara Televisi
No
Nama Prol!l"am Acara Akhimva Datang Juga l 2 Akhimya Datang Juga Plus 3 Ceriwis 4 Dorce Show 5 Extravaganza 6 Insert Siang 7 Nglenong Nyok Sumber: Perusahaan
Hari Tal'.ang Minggu Rabu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin & Sabtu Senin s/d Minggu Senin s/d Jumat
Jam Tavanl! 20.00 s/d 21.00 wib 19.00 s/d 20.30 wib 12.30 s/d 13.30 wib 09 .30 s/d 10.30 wib 19.00 s/d 21.00 wib 11.00 s/d 11.45 wib 08.00 sic\ 08.30 wib
Selain itu berikut adalah jumlah program acara yang telah diproduksi berbanding c\engan jumlah program acara yang telah terealisasi (telah ditayangkan) selama bulan Juni 2008 pada departemen drama dan non-drama:
Tabel4.2 Jumlah Program yang Telah Diproduksi No
Nama Program Acara
Jml Produksi
Jml Tayang
1
Akhimya Datang Juga
5
5
2
Akhimya Datang Juga Plus
4
4
3
Dorce Show
28
25
4
Extravaganza
9
!j
5
Nglenong Nyok
24
21
6
Ceriwis
28
25
7
Insert Siang
30
30
128
1·19
Total
SUillber:Perusahaan · 4. Pengakuan Biaya
Ada hal yang menarik dalam pengakuan biaya yang dilukukan oleh PT Televisi Transforrnasi Indonesia. Sesuai dengan kebijukan internalnya PT Televisi Transforrnasi Indonesia mengakui semua biaya-biaya yang berkaitan dalam gaji karyawan produksi, baik itu yang terkait langsung ataupun tiduk dalam proses produksi program acara televisi, terrnasuk dalam biaya-biaya tiduk langsung (indirect cost). Sedangkan segala biayabiaya produksi selain biaya karyawan dan biaya listrik (terutama yang berkaitan dengan pihuk eksternal), baik itu yang terkait langs1mg ataupun tiduk dalam proses produksi program acara televisi, diakui oleh perusahaan sebagai biaya langsung (direct cost). Alasannya sangat sederhana, dalam perspektif internal perusahaan karyawan dianggap telah digaji tetap oleh perusahaan, sehingga tiduk perlu lagi diakui sebagai biaya
produksi dan biaya listrik, terutama yang berkaitan dengan pihak ekstemal (seperti sewa peralatan syuting, konsumsi, dll), perlu dianggap sebagai biaya lat}gsung dikarenakan besar-kecilnya jumlah biaya ini disesuaikan keperluan pada saat syuting. Berikut adalah biaya-hiaya yang dikeluarkan oleh departemen drama dan non drama PT Televisi Transformasi Indonesia selama bulan Juni 2008, sebagai catatan perusahaan hanya mengakui biaya-biaya yang dianggap sebagai biaya langsung dalam proses perhitungan biaya totalnya:
a.
Host
Host (pengisi acara), bisa dibilang sebagai ujung tombak dalam proses produksi sebuah program acara televisi. Konsep acara serta ide-ide kreatif yang bagus tentunya tidak akru1 berjalan dengan baik tanpa didukung oleh host yang tepat pula. Total selama bulan Juni 2008 departemen drama dan non drama telah mengeluarkan biaya untuk host ini sebanyak RpS.293.100.000 dengan memproduksi sebanyak 128 episode. Bila dirata-rata, deprutemen drama dan non drama telah mengeluarkan biaya sebanyak Rp41.352.343,75 per episodenya atau mengeluarkan biaya sebesw Rp3.052.537,49 per
host-nya. Host ini bisa dibilang sebagai unsur biaya utania dalam proses produksi acara televisi, ha! ini
dikar•~nakan
sebagian besar
budget produksi dialokasikan uutuk membiayai unsur biaya ini.
Tabel 4.3 Biaya Host Selama Bulan Juni 2008 Nam a Program
Jml Episode
Talent Per Episode
Jumlah Host
5 4 28 9 28 24
11
55 48 1036
Akhimva Datang Juga Akhirnva Datang Juga Plus Dorce Show Extravaaanza Ceriwis Nelenong Nvok Insert Siang Total
30
128
12 37 19 7
7
171 196 168
2 95
60 1734
Biaya 300.000.000 256.000.000 768.600.000 1.408.500.000 1.162.000.000 1.128.000.000 270.000.000 5.293.100.000
Surnber:Perusahaan b.
Research/Survey Ada beberapa program acara televisi yang tidak memerlukan unsur biaya ini, seperti: Dorce Show dan Nglenong Nyok. Banyak faktor yang melatar belakangi biaya ini dapat dipergunakan atau tidak, salah satunya adalah program acara televisi yang memerlukan ide kreatif yang terus menerus dan berkesinambungan sehingga memerlukan informasi terkini yang beredar di publik, sedangkan program acara televisi yang tidak terlalu membutuhkan ide kreatif yang cukup banyak, alokasi untuk biaya: ini tentunya tidak dibutuhkan pula. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa research and suniey ide cerita biasanya diambil dari isu-isu terkini yang berdar di masyarakat, baik melalui media cetak, media elektronik, maupun dari kabar burung yang berdar di masyarakat. Pengeluaran biaya untuk
research/survey ini mencapai Rp211.842,11 per episodenya ataupun per survey-nya. Berikut adalah tabel jumlah alokasi biaya
Tabel4.4 Biaya Research/Survey Selama Bulan Juni 2008 Namo Program Akhirnva Datang Juga Akhirnya Datang Juga Plus Insert Siano Extravaganza Ceriwis Totaf
Joli Episode
Survey Per Eps
Jm'I Survey
5
I
5
Biaya 1.000.000
4
I
4
800.000
30
I
30
6.000.000
9
I
9
2.700.000
28
I
28
5.600.000
76
5
76
16.100.000
S)ll11ber:Perusahaan c.
Make-up dan Hair-set Seperti halnya research/survey, unsur biaya untuk make-up dan hair-
set ini tidak selalu dibutuhkan untuk keseluruhan program acara televisi, walaupun pada dasamya biaya untuk make up dan hair set sangat diperlukan dalam dunia entertaintment seperti syuting program acara televisi. Hal ini disebabkan tidak semua host bersedia untuk di
make up dan di hair set, atau bahkan blasanya mereka telal! membawa asisten pribadi untuk perihal make up dan hair set sehingga pihak stasiun televisi tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk sekedar make up dan hair set. Total biaya yang dikeluarkan untuk
make up dan hair set untuk ~ulan Juni 2008 sebesar Rp125.140.000 atau sebesar Rpl.009.193,55 untuk setiap episodenya.
d.
Wardrobe Lain halnya dengan biaya untuk wardrobe (kostum panggung) ini,
wardrobe untuk keseluruhan disediakan oleh perusal!aan. Hal ini •o•·lralt rlPncmn
lrnof>onnlnn neran vanu: akan dimainkan oleh host.
mengeluarkan
dana
sebesar
Rp255.540.000.
Dengan
rincian
perusahaan telah melakukan pembelian sebesar Rpl36.220.000, menyewa· wardrobe sebesar Rp83. 700.000,. dan menggunakan jasa
laund1y sebesar Rp35.620.000. Tabel 4.5 Biaya Make Up and Hair Set Selama Bulan Juni 2008 Noma Program Akhimva Datang Juga i)lsert Sian• Dorce Show Extravaganza Ceriwis Nglenong Nyok Total
Jml Episode
Per Episode
s
I
,. ·'
30 28 9 28 24 124
1 1 1 1 1 6
30 28 !> 28 24 124
,Jumlah
Biaya 1.900.000 15.000.000 42.000.000 45.000.000 9.240.000 12.000.000 125.140.000
Sumber: Perusahaan · Tabel4.6 Biaya Wardrobe Selama Bulan Juni 2008 Nama Program Akhimya Datang Juga Akhimya Datang Juga Plus Dorce Show Extravaganza Ceriwis Nglenong Nyok Insert Siang Total
Beli 15.000.000 12.000.000 15.120.000 16.200.000 22.400.000 42.000.000 13.500.000 136.220.000
Sewa 37.500.000 30.000.000
16.200.000
-
-
83.700.000
Latmdry 2.500.000 2.000.000 3.920.000 5.400.000 14 .000.000 4·.800.000 3.. 000.000 '.620.000
Jumlah 55.000.000 44.000.000 19.040.000 37.800.000 36.400.000 46.800.000 16.500.000 255.540.000
Sumber:Perusahaan e.
Property· dan Setting
Property syuting tentunya menjadi salah satu bagian yang penting dalam proses produksi program acara televisi. Semakin banyak ide kreatif dalam proses syuting, tentunya semakin banyak pula property
proses pembuatan latar panggung, pembuatan latar panggung ini menggunakan sistem bongkar pasang. Hanya saja ada beberapa program acara yang tidak perlu pembuatar1 setting latar panggung, karena hiµiya perlu menggunakan penempelan efek animasi saja, seperti program acara Insert. Selama bulan Juni 2008, departemen drama dan non dran1a telah mengeluarkan biaya untuk property sebesar Rp75.280.000, itu berarti per episodenya bisa menelan biaya property syuting sebesar Rp588.125 atau Rpl59.830,15 untuk setiap property yang digunakan. Berikut adalah tabel biaya property selama bulan Juni 2008: Tabel 4.7 Biaya Property Selama Bulan Juni 2008 Nama Program Akhimva Datan• Ju•a Akhimva Datan• Juoa Plus Dorce Show Extrav•"""'• Ceriwis N•lenono Nvok Insert Siano Total
Jumlah Episode
Per Episode
Pe 1nakaian
5 4
8 8 1
40 32 28
1 5 8
9
28
9 28 24 30 128
I
32
Jml
140 192 30 471
Biaya 20.000.000 16.000.000 1.400.000 4.500.000 3.500.000 26.880.000 3.000.000 75.280.000
Sumber:Perusahaan Sedangkan untuk biaya bongkar pasang latar panggimg sendiri untuk bulan Juni 2008, minus program acara Insert, menelan total biaya Rpl.256.400.000. Total untuk pos biaya perlengkapan dan
setting ini bisa mencapai Rpl.331.680.000 untuk keseleruhan program acara televisi yang telah diproduksi oleh departemen drama
dan non-drama selama bulan Juni 2008. Berikut adalah tabel alokasi biaya setting program acara televisi selama bulan Juni 2008: Tabel 4.8 Biaya Setting Selam'.1 Bulan Juni 2008 Nama Pro1?ram
Akhimva Datan• Juoa Akhimva Datano Juoa Plus Dorce Show Extravaoanza Ceriwis Nolenono Nvok Total
Jumlah Harl 2 2 4 4
Setting Per Harl I I
4
I I I I
17
6
I
Ju mlah 2 2 4 4 1
4 17
Biava 173.000.000 160.000.000 298.400.000 360.000.000 65.000.000 200.000.000 1.256.400.000
Suinber:Perusahaan f.
Meals and Refreshment Pos biaya ini merupakan biaya konsuinsi untuk keseluruhan kru produksi dan pengisi acani yang bertugas. Total biaya yang dikeluarkan oleh departemen dran1a dan non drama untuk meals and
refreshment selama bulan Juni 2008 sebesar Rp280.840.000, atau bila di
rata-rata
per
episodenya
mengeluarkan
biaya
sebesar
Rp2»194.062,5. Ada ha! menarik dari meals and refreshment cost, dalam proses produksi program acara televisi yang berlangstmg di dalam area perusahaan, dimana pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi acara televisi (kecuali audience) diberikan semacam
voucher yang diberi cap tanggal oleh perusahaan senilai Rp 10.500 untuk ditukarkan dengan makanan di areaji:>od court yang terletak di low ground perusahaan, tenttmya sesuai dengam nominal yang tertera
..
g.
Peralatan Synting
Pengakuan biaya terhadap peralatan synting menurut perusahaan adalah setiap peralatan-peralatan yang disewa selama produksi berlangsnng. Sedangk:an pengakuan biaya terhadap peralatan synting, seperti penynsutan pelatan syuting, milik sendiri justru dibebank:an terpisah dari proses produksi program acara te:levisi. Oleh karena itu informasi tentang efektivitas dan efisien:si penggunaan peralatan synting milik sendiri menjadi sulit dilakukan. Sebagai catatan, rental alat ·synting yang berupa kamera jimmy jib diperlukan apabila proses produksi dilaksanakan pada studio 3 Trans Tv (Dorce Show dan Nglenong Nyok). Sedangk:an nntuk proses produksi di studio 1 Trans Tv
(Extra~aganza,
ADJ, dan ADJ Plus), studio 2 Trans Tv (Ceriwis),
dan studio 4 Trans Tv (Insert Siang) tidak memerlukan nntuk menyewa kamera ataupnn kamerajimmy jib dari pihak Juar. Selama bulan Jnni 2008 departemen drama dan non dran1a telah mengeluarkan biaya sebesar Rp726.600.000 nntuk selnruh hasil produksinya minus program acara Insert Siang. Bila di rata-rata per episodenya, departemen drama dan non dmma telah mengeluarkan biaya Rp7.414.285,71. h.
Beban Pe.rjalanan
Departemen drama dan non drama hanya mengeluarkan beban perjalanan nntuk program acara Insert Siang s1~Jama bulan Jnni 2008.
memburn berita terkini seputar kehidupan selebriti Indonesia, sedangkan untuk program acara lainnya hanya perlu mengadakan proses syuting di dalam studio Trans Tv. Beban perjalanan ini sendiri telah dikeluarkan sebesar Rp23.960.000. Dengim rincian pembayaran 4 tiket pesawat plus fiskal untuk 4 kali pulang-pergi sebesar Rpl 1.760.000, akomodasi hotel untuk 2 kamar selama 5 hari sebesar RpS.000.000, uang saku plus uang makan untuk 4 orang km selama 6 hari sebesar Rp4.800.000, dikeluarkan pula beban pengisian BBM untuk sewa 1 unit kendaraan selama 6 hari sebe:sar Rpl.200.000, serta sewa 1 unit kendaraan selama 6 hari sebesar Rpl.200.000.
i.
Pasca Produksi Biaya untuk pasca produksi yang dimaksud di sini adalah biaya untuk aktivitas pengeditan tiap-tiap program acara
t1~levisi
yang dilakukan
di luar perusahaan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pihak perusahaan hanya mempunyai alat editing cut-lo-cut saja, sehingga diperlukan biaya tambahan untuk :melakukan pengeditan adegan secara keseluruhan. Pada bulan Jmri 2008 departemen drama dan non drama telah mengeluarkan biaya sebesar Rp95.840.000, atau sebesar Rp699.562,04 untuk per shift yang telah digunakan. Sebagai catatan, per shift-nya waktu pemakaiannya adaiah selama 8 jam.
j.
Tapes Proses produksi program acara televisi apapun di dunia ini dapat
rekaman). Tipe-tipe tapes yang digunakan disesuaikan dengan durasi penayangan program acara tersebut. Namun, sebelum mengbasilkan
tapes akhir, atau pasca editing, tentunya jumlah tapes sebelum proses editing tersebut disesuaikan dengan jurnlah kamera yang digunakan dalam proses produksi program acara televisi per episodenya. Selama bulan Jm)i 2008 tersebut, departemen drama dan non-drama telah mengeluarkan biaya dengan total nominal. sebesar Rp217.750.000 untuk total sebanyak 1.222 tapes. Tabel4.9 Biaya Editing Selama Bulan Juni 2008
Nama Prol?ram Akhimva Datang Juga Akhimya Datang Juga Plus Dorce Show Extravaganza Ceriwis Nglenong Nyok Insert Siang Total Sumber:Perusahaan
Jumlah Enisode 5 4 28 9 28 24 30 128
Per Shift 1 I 1 2 1 1 I 8
Jumlah Shift 5 4 28 18 28 24 30 137
-
Biava 4.000.000 3.200.000 17.920.000 14.400.000 17.920.000 19.200.000 19.200.000 95.840.000
Tabel 4.10 Biaya Tapes Selama Bulan Juni 2008 Nama Program Akhimva Datan• Juoa Akhimva Datang Juga Plus Dorce Show Extravaoanza Ceriwis Nolenong Nvok Insert Siano Total
Jml Episode
Tapes Per Episode
Jml Tapes
s
10 JO
50 40 280 90 252 240 270 1.222
4 28 9 28 24 30 128
10 10 9 10 9 68
-
Binya 9.050.000 10.660.000 50.680.000 16.290.000 46.620.000 37.200.000 47.250.000 217.750.000
k.
Ijin, Pengamanan dan Pelayanan Lainnya Pos biaya ini dipersiapk:an untuk membiayai pmses produksi program acara televisi yang dilaksanak:an di luar pernsabaan. Selama bulan
Juni 2008 tidak ada satu pun program acara dari ketujuh program acara dari departemen drama dan non drama yang melakukan proses produksi di luar perusabaan, sehingga tidak cliperlukan pengeluaran kas perusahaan untuk membiayai pos biaya inL I.
Behan Pendukung Behan pendukung termasuk diantaranya adalab beban untuk penggantian baterai clip-on dan juga penggunaan perlengkapan kantor yang berupa ATK (alat tulis k:antor) selama proses produksi berlangsung. Selama bulan Juni 2008, pengeluaran untuk pos beban ini sebesar Rp19.105.000, atau per episodenya bisa mencapai Rp149.257,81.
m. Komunikasi Pos biaya ini dipergunakan untuk proses komunilcasi selan1a proses produksi berjalan. Tidak semua kru bagian produksi mendapatkan jatab biaya komunilcasi ini. Walaupun seluruh karyawan PT Televisi Transformasi Indonesia mendapatkan jatal1 pulsa yang ditanggung oleh perusabaan per bulannya, namun untuk pos biaya ini hanya beberapa kru produksi saja yang mendapatkannya. Biaya ini dipergunakan untuk menghubungi pihak ekstemal yang terlibat dalam
audience, dsb. Ketujuh program acara televis:i yang diproduksi oleh departemen drama dan non-drama turut menyumbangkan biaya komunikasi sebesar Rp7.580.000 selama bulan Juni 2008, atau per episodenya mengeluarkan biaya sebesar Rp.59.218, 75. n.
Promosi dan Iklan Tidak semua program acara televisi yang mengeluarkan kas untuk membiayai pos biaya ini. Hanya tiga program acara televisi saja yang mengeluarkannya, yaitu: Dorce Show, A.¥.himya Datang Juga, dan Akhirnya Datang Juga Plus. Walaupun pos binya ini digunakan untuk mengenalkan suatu program acara kepada pemirsa, namun dalam prakteknya pos biaya ini cenderung digunakan untuk memberikan cindera mata dalam bentuk souvenir semata. Akan tetapi, pos biaya ini biasanya juga dialokasikan untuk membiayai suatu keadaan yang tidak pasti (insidental condition), sehingga tidak perlu dikeluarkan untuk keseluruhan produksi. Kecuali dalam program acara televisi Akhimya · Datang Juga dan Akhimya Da1ang Juga Plus, yang memerlukan pos biaya ini untuk memberikan souvenir yang berupa pemberian plakat untuk juaranya. Total untuk ketiga program televisi tersebut, departemen drama dan non-drama telah mengeluarkan biaya promosi dan iklan sebanyak Rp3.750.000, atau sebesar Rpl78.571,43 untuk biaya per episodenya.
o.
Biaya Lain-Lain Biaya lain-lain ini dipisahlran dari biaya-biaya lainnya dalam penghitungan biaya total. Walaupun aneh, namun kebijakan internal perusahaan menganggap pos biaya ini merupakan biaya yang tidak melekat dalam proses produksi, sehingga perlu adanya pemisahan dari. pos biaya utama. Pos biaya ini digunakan untuk sekedar membiayai pemberian hadiah dan lain sebagainya. Pos biaya tidak menyumbangkan pengeluaran kas sepeser pun untuk semua program televisi YE!llg telah diproduksi oleh departemen drama dan non-drama selama bulan Juni 2008.
p.
Biaya Genset Dalam proses produksi program acara televisi, perusahaan tidak menggunakan
instalasi
listrik
utama,
melainkan
melakukan
penyewaan genset kepada pihak ekstemal. Dalam perjanjiannya dengan pihak penyewaan genset menyebutkan bahwa tiap liter solar yang digunakan akan dibayar oleh perusahaan. Departemen drama dan non,drama telah mengeluarkan biaya Rp59.340.000 untuk konsumsi solar sebanyak 13.800 liter selama bulan Juni 2008, dengan harga solar per litemya pada waktu itu adalah Rp4.300. Sedangkan beban sewa genset yang harus ditanggung perusahaan selama bulan Juni 2008 adalah Rp43 l .400.000 untuk memproduksi 7 program acara televisi di atas.
Tabel4.ll Biaya Sewa Genset Selama Bulan Juni 2008 Nama Prou:ram Akhimva Datang Juga Akhimva Datano Juoa Plus Dorce Show Extravaoauza Ceriwis Nglenong Nvok Insert Siang Total ·
Jumlah Eoisode 5 4 28 9 28 24 30 128
GensetPcr Ens I I I
1 1 1 1 7
Jumlah 5 4 28 9 28 24 30 128
Biava 22.500.000 18.000.000 93.800.000 58.500.000 78.400.000 85.200.000 75.000.000 431.400.000
SUinber:Perusahaan
q.
Honor Karyawan Produksi Perusahaan tidak memisahkan antara biaya honor karyawan administrasi dengan biaya honor karyawan bagian produksi. Perusahaan menganggap bahwa honor karyawan merupakan honor tetap per bulannya, baik karyawan bagian administrasi maupun karyawan bagian produksi, sehingga tidak diperlukan lagi proses penelusuran biaya honor karyawan bagian procluksi ke produk-produk yang telah dihasilkan. Honor karyawan ini dipisahkan dengan honor bagian penyiaran, karena dianggap bahwa proses penyiaran adalah suatu proses terpisah dari proses produksi program acara televisi. Bila ditelusuri; selama bulan Juni ?008 departemen drama dan non-drama telah mengeluarkan biaya honor sebesar Rp724.850.000 dengan menyedot total karyawan sebesar 198 orang, baik karyawan yang terkait langsung dengan bagian produksi ataupun karyawan yang tidak langsung terkait dengan proses produksi. Berikut adalah standar
Tabel 4.12 Daftar Honor Karyawan Trans Tv
2
Gaji Per Bulan
Man Power Production Staff Executive Producer 1.1 Producer 1.2 Asst. Producer 1.3 Research/Scrint Writer 1.4 1.5 Creative 1.6 Director Unit Prod. Manager 1.7 Floor Director 1.8 Talent 1.9
No 1
Production Services Crew Cameraman 2.1 Asst. Cameraman 2.2 Audioman 2.3 Li2htinoman 2.4 Technical Director 2.5 2.6 Maintenance Audio 2.7 Maintenance Video Wardrobe 2.8 Securitv/Protokoler 2.9 2.10 Prone""' Office Bov/CS 2.11
SUinber:Perusahaan r.
12.000.000 9.000.000 8.000.000 2.500.000 3.500.000 6.500.000 3.000.000 3.000.000 2.500.000
-
-
2.500.000 2.500.000 4.500.000 4.500.000 6.000.000 2.000.000 2.000.000 J.500.000 1.500.000 1.500.000 950.000
Biara Penyiaran Biaya penyiaran ini merupakan salah satu oosur biaya yang penting dalam perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran pertelevisian, tak terkecuali PT Televisi Transformasi Indonesia. Sayangnya, tidak ada jejak sedikit pun mengenai unsur biaya ini, baik berupa penyusutan aktiva tetap peralatan penyiaran ataupun berupa biaya-biaya pendukung lainnya. Oleh karena :itu, pos biaya ini akan dilewati.
Pemsahaan seharusnya mengakui selumh biaya di alas sebagai bagian dari proses produksinya, serta melakukan klasifikasi pos-pos biaya dengan benar. Namun, pemsahaan hanya mengakui biaya yang termasuk dalam unsur biaya produksi program acara televisi sampai pada pos biaya lain-lain, sedangkan biaya genset dan biaya honor karyawan bagian produksi tidak diakuinya. Hal ini cenderung mengakibatkan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi akan menjadi Jebih kecil dibandingkan dengan biaya riil di lapangan. Berikut adalal1 pengakuan biaya total menumt pemsahaan: Tabel 4.13 Pengakuan Biaya Langsung Pemsahaan Selama Juni 2008 No 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15
Penielasan Host Research/Survey Make Un Wardrobe Prons & Set Meals & Refreshment Shooting Eauioment Travelling Expenses Post Production Taoes Penni~ Securitv & Other Services Sunnorting Exoenses Communication Promotion & Advertisement Miscellaneous Total Direct Cost
Bia~a(Rp)
5.293.100.000 16.100.000 125.140.000 255.540.000 1.331.680.000 280.840.000 726.600.000 23.960.000 95.840.000 217.750.000
.
19.105.000 7.580.000 3.750.000
.
8.396.985.000
Sumber: Perusahaan . 5. Pendapatan Pe1·usahaan Sebagaimana kita ketahui, penayangan iklan adalah sumber
penayangan ildan yang telah dikenal secara umum ini diantaranya adalah: (1) commercial break (penayangan ildan pada saat rehat acara); (2) barter
(penayangan ildan pada saat acara berlangsung); (3) semi blocking (tidak memperbolehkan penayangan iklan produk: yang sejenis dengan sponsor utama); dan (4) fall blocking (tidak memperbolehkan sama sekali penayangan ildan selain iklan produk: sponsor utmna). Cara penghitungan pendapatan dari suatu penayangm1 program acara televisi adalah dengan mengalikan rate card (tarif yang ditetapkan perusahaan berdasarkan waktu tayang program acara) dengan slot ildoo yoog terlsi (catatoo: 1 slot = 30 detik). Berikut adalah rate card dari 7 program acara dari departemen drama dm1 non drama PT Televisi Troosformasi Indonesia yoog telah ditayoogkoo selama periode Juni 2008: Tabel 4.14 Daftar Rate Card Nnma Pro2ram Akhimva Datang Juga Akhimva Datang Juoa Plus Dorce Show Extravaganza Ceriwis Nalenong Nvok Insert Sian•
Jenis Tavang_ PrimeTime3 PrimeTime2 Fringe Time 2 PrimeTime2 Fringe Time 3 Fringe Time 2 Frin•e Time 2
Rate Card 15.000.000 15.000.000 10.000.000 30.000.000 12.000.000 5.000.000 10.000.000
Stunber: Perusahaan Berikut adalah data-data tentang besantya total pe11dapatan
(revenue) dari ketujuh program acara televisi yang telah diproduksi oleh departemen drama doo 11011 drama PT Televisi Troosformasi Indonesia berdasarkan jumlah slot commercial break terpakai selama pe1iode buloo
Juni 2008 yang dihitung dengan menggunakan rate card-nya masingmasing: Tabel4.15 Total Pendapatan Selama Bulan Juni 2008 Nama Program Akhimva Datane Juoa Akhirnya Datang Juga Pius Dorce Show Extravaganza
Ceriwis Noienon• Nvok Insert Siano
Slot Ternakai 42 62 36 42 42 18 18
JumlBlt
Rate Card 15.000.000 15.000.000 10.000.000 • 30.000.000 12.000.000 5.000.000 10.000.000
lill!.!!ode 5 4 2:5 9 . 25 21 30
Total Pendanatan 3.150.000.000 3.720.000.000 9.000.000.000 11.340.000.000 12.600.000.000 1.890.000.000 5.400.000.000
Sumber:Perusahaan
B. Perhitunga1,1 Laba Perusahaan Seperti yang telah ditulis sebelumnya, telah terjadi salah persepsi dalam menentukan biaya produksi dalam setiap pembuatan program acara televisi. Hal ini terlihat dalam penentuan direct cost dan indirect cost yang masih tidak pada tempatnya sehingga pengalokasilm dalam penggunaan sumber daya yang ada akan sangat sulit diukur. Alhasil, penentuan harga pokok produksinya hanya sebatas seberapa banyak cost yang telah dikeluarkan, tidak diperinci lagi dengan mengklasifikasikan ke dalam pos-pos biaya masing-masing (lihat lampiran I). PT Televisi Transformasi llldonesia dalam penentuan laba per program acara televisi menggunakan metode yang bisa' dibilang masih sangat sederhana sekali. Metode yang digunakan dalan1 penentuan laba hanya
,
__ __ _,_ __
,_ - - •1
1•
•1
1
,
'
'
1
..
yang telah dikeluarkan (lihat lampiran I). Berikut adalah laba total, yang diakui oleh perusahaan, dari 7 program acara yang telah diproduksi oleh departemen drama dan non drama PT Televisi Transfo:rmasi Indonesia selama bulan Juni 2008: Tabel4.16 Total Laba Selama Bulan Juni 2008 Nama Pro•ram Acara Akhirnya Datang Juga Akhimva Datang Juga Plus · Dorce Show Extravaganza Nglenong Nyok Cerhvis Insert Siang Total
Revenue 3.150.000.000 3.720.000.000 9.000.000.000 11.340.000.000 1.890.000.000 12.600.000.000 5.400.000.000 47.100.000.000
Cost 682.295.000 . 542.984.000 1.608.312.000 2.055.906.000 1.565.144.000 1.483.984.000 458.360.000 8.396.98!i.OOO
Profit 2.467.705.000 3.177.016.000 7.391.688.000 9.284.094.000 324.856.000 11.116.016.000 4.941.640.000 38.703.015.000
Sumber:Perusahaan Bila .di analisis dari metode perhitungan laba di atas, maka konsumsi sumber daya, yang direfleksikan dengan biaya, pt:r fahapan produksi akan sangat sulit dilakukan. Selain faktor salah persepsi dalam penentuan direct dan indirect cost, faktor lainnya yang menyebabkan metode ini sangat sulit ditelusuri adalah penentuan atas harga pokok produksi ataupl!ll harga pokok penjualan yang masih secara general, belum diklasifikasikan ke pos-pos biaya masing-masing.
C. Penerapan Sistem ABC
Sebagai catatan, seluruh biaya yang telah dikeluarkan l!lltuk membiayai proses produksi per program acara televisi telal1 diketahui seperti -·-~-
.<.-1-L
-1! ____ 1 ____ 1 ___ _
• •
tersebut ke dalam pos-pos biaya sesuai dengan klasifikasinya masing-masing. Menurut Garrison dan Noreen (2003:322-332) diperlukan enam tahapan dalam penerapan sistem ABC. Berikut adalah tahapan-tahapan sistem ABC yang akan diimplementasikan terhadap sistem perhitungan biaya PT Televisi Transformas'i Indonesia, serta perlu diperhatikan pula konsep value-added dan
non-value-added yang tentunya sangat berpengaruh terhadap keefoktifan dan keefesienan penggunaan sumber daya perusahaan.
1. ldentiflkasi dan Definisi Aktivitas dan Pul Aktivi'tas Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terjadi kesalahan pengakuan klasifikasi pos-pos biaya yang membuat penelusuran biaya dalam proses produksi program acara televisi menjadi sulit dilalrukan. Hal ini berakibat pada kekurangakuratan data mengenai konsumsi faktor-faktor produksi yang disebabkan oleh ketidakjelasan pengakuan klasifikasi pos-pos biaya tersebut, sehingga membuat total biaya produksi yang dikeluarkan cenderung menjadi lebih sedikit dari kondisi rl'il :yang ada di lapangan. Dalam pengl\Iasifikasiannya, perusahaan tel1tl1 melakukan kesalahan terkait dengan cara perlakuan dua pos-pos biaya, yaitu: (1) biaya langsung
(direct cost), dan (2) biaya tidak langsung (indirect cost). Pengidentifikasian dan pendefinisian tentm1g aktivitas dan pul aktivitas merupakan langkah penting pertama da:lam penerll;pan sistem ABC. Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa proses produksi program acara televisi pada umumnya terdapat 3 tahapan, yaitu: tahap pra
besarnya, proses produksi program televisi terdiri dari tujuh aktivitas utama dimana dianggap telah mewakili tahapan-tahapan produksi, yaitu: aktivitas pengkonsepan acara, aktivitas research and survey, aktivitas penjadwalan syuting, aktivitas sett up, aktiviras breaking, aktivitas syuting, dan aktivitas pasca produksi. Dari ketujuh aktivitas ini kemudian diidentifikasikan ke dalam pul biaya aktivitas.
Pul biaya aktivitas ini akan menjadi tempat
pengakumulasian semua biaya yang terkait dalam proses produksi, dimana biaya-biaya te~sebut diukur tentang apa yang menjadi "pemicunya" dalam sebuah ukuran aktivitas berdasarkan klasifikasi biayanya masing-masing. Cost object disini adalah per program acara televisi yang telah diproduksi,
dan bukannya jumlah episode yang dihasilkan. Be:rikut adalah aktivitasaktivitas yang terjadi dalam proses produksi program acara televisi beserta pul-pul biaya yang memicu biaya tersebut. Sebagai catatan, sebagian besar sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi program acara televisi didapatkan dengan cara menyewa dari pihak luar (outsourcing), oleh karena itu sumber daya tersebut tidak diakui sebagai biaya untuk membentuk cost object, melaiukan akan diakui sebagai beban, yaitu sebagai pengurang langsung dari pendapatan untuk membentuk laba bersih atas produk yang telah dihasilkan sehingga dianggap tidak relevan bila dialrui sebagai pembentuk harga pokok penjualan. Oleh karena itu, untuk pengidentifikasian ini akan
direpresentasikan dalam tiap-tiap aktivitas, dan bagian yang diakui sebagai beban.
a.
Bagian Biaya 1) Konsep Acara
Konsep acara hanya diperlukan sekali saja, yaitu pada saat awal pembentukan program acara, proses produksi seterusnya tidak inemerlukan aktivitas pengkonsepan acara lagi. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses eliminasi pada aktivitas ini karena dianggap tidak memberikan nilai tambah (non-value-added) dal!UI\ proses produksi program acara. Namun, dalam kondisi tertentu, aktivitas pengkonsepan acara mungkin saja perlu diulang. Hal ini tentunya dilakukan untuk meningkatkan rating dan share program acara televisi tersebut. Itupun juga jarang sekali terjadi karena rata-rata program acara televisi yang diproduksi oleh Trans Tv memiliki rating dan share yang terbilang cukup bagus. Aktivitas ini termasuk dalam pul biaya aktivitas tingkat produk.
2) Research and Survey Aktivitas research and survey dikategorikan dalam pul biaya aktivitas sebagai aktivitas tingkat unit karena aktivitas research
and survey terjadi setiap kali per episode produksi program acara televisi dibuat. Ukuran aktivitasnya adalah jumlah total research
acara televisi. Dibutuhkan 3 kategori biaya dalam aktivitas ini, yaitu: a)
~umber Daya
Manusia
Sumber daya manusia yang digunakan dibutuhkan pada aktivitas ini adalah produser, asiste:n produser, dan tim kreatif. Dalam aktivitas ini, asisten produser dan tim kreatif merupakan direct labor karena merekalah yang melakukan aktivitas research and survey ini, sedimgkan untuk produser merupakan indirect labor karena produser hanya sebagai pemberi perintah saja. Pos biaya ini menggunakan pengukuran aktivitasnya berupa banyaknyajumlahjam kerja yang diperlukan dalam alctivitas research and sun•ey ini. b)
Media Media yang digunakan dalam research and survey ini bisa berasal dari apa saja yang dianggap :memberikan informasi dan inspirasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Peranan media di sini dalam aktivitas ini adalah sebagai
direct cost, karena dapat dengan mudahnya ditelusuri ke objek biayanya. Pos biaya ini menggunakan pengukuran aktivitasnya berupa banyaknya jumlah media yang terpakai dalam aktivitas ini.
3) Penjadwalan Syuting Aktivitas penjadwalan syuting terkait dengan kertersediaan semua sumber daya yang mendukung kelancaran proses syuting, terutama dalam ha! pemakaian studio dan jadwal pengisi acara
(host). Dalam ha! ini, produser telah mempersiapkannya dari jauh-jauh hari, termasuk mempersiapkan rencana cadangan apabila
ada
ga11gguan-gangguan
yang
berpengaruh pada
kelancaran syuting, baik. secara teknis ataupun secara 11011-teknis. Aktivitas ini termasuk dalam kategori aktivitas ti11gkat batch, kare11a aktivitas ini digunakan untuk me11jadwalka11 proses produksi program acara televisi beberapa e:pisode selama sebulan kemudian. Ukuran aktivitasnya adalah jumlah total penjadwalan syuting yang diperlukan selama proses produksi program acara televisi berlangsung. Dalam aktivitas pe11jadwalan syuting dibutuhkan setidaknya 3 kategori biaya yang mendukung aktivitas ini, yaitu: a)
Sumber Daya Ma11usia Ada beberapa sumber daya manusia yang terlibat dalam aktivitas pe11jadwalan syuting ini, diantaranya adalah: produser, asisten pro~user, UPM, talent, research and sript
writer dan tim kreatif. Perusahaan membayar jasa mereka dengan upah tetap setiap bulanuya.
Pos biaya ini
jumlah jam kerja yang diperlukan dalam aktivitas penjadwalan syuting. Pada aktivitas ini, produser berperan di dalam proses pemilihan metode produksi yang dituju, dan jadwal syuting. Dimana termasuk di dalamnya adalah menentukan tema, memilih
personil
tim
produksi,
menyusun
rencana
pemakaian jumlah peralatan syuting dan faktor-faktor pendukung syuting. Tetapi, produser hanya mengnrnsi pekerjaan non-teknis sehingga produse:r di sini dikategorikan sebagai indirect labor. Sedangkan untuk realisasi rencana produser merupakan tugas dari seorang asisten. produser. 0 !eh karena itu, pada aktivitas ini asisten produser c\ikategorikan sebagai direct labor. UPM (unit-production-
manager) bertugas untuk menyiapkan semua faktor-faktor pendukung syuting, baik yang peralatan dan perlengkapan syutiilg maupun faktor-faktor pendukung syuting lainnya (seperti konsumsi, wardrobe, menyia.pkan penonton, make
up, dsb). UPM dikategorikan sebagai indirect labor. Tugas talent
dalam
penjadwalan
syuting
di
sini
adalah
menghubungi dan mengatur jadwal syuting tmtuk para pengisi acara (host) yang telah ditargetkan. Talent dapat dikategorikan sebagai indirect labor pada aktivitas ini. Tim
Memberi saran kepada produser mengenai host yang cocok ,, untulc mengisi program acara yang akan diproduksi, tentunya saja disesuaikan dengan tema.
Tim kreatif di sini
dikategorikan sebagai direct labor. Walaupun terkadang penugasan sebagai penulis sript dan rundown acara ~idelegasikan
ke research and sript writer, yang mana
research and sript writer ini dikategorikan sebagai indirect labor. b) Pulsa
Pulsa dibutuhkan untulc menghub1.mgi segala sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi program acara televisi. Seperti, host, faktor-faktor pendukung syuting lainnya, kepastian penggunaan latar, panggung, peralatan dan perlengkapan syuting, serta untuk menghubungi seluruh tim produksi yang telah disiapkan. Penggunaan pulsa ini . termasuk
dalam
kategori
indirect
cost,
karena
pengalokasiannya tidak terkait langsw1g pada objek biaya.
c)
Alat Tulis Kantor Dalam aktivitas penjadwalan syuting, alat tulis kantor (ATK) dibutuhkan media untulc mencatat segala sesuatu yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut. Seperti, penulisan script dan rundown, mencatat kebutulian faktor-faktor produksi
. kategori
I PEF;:PUST/\Xl\/\~.~
I
........,..,___,____ ~.......~.,."....,,~,,~,,, ...,,,,.,,,,.,,~,-·;«''"'""'P""""""""'""'"'l'f
L!jf\l t;,f,_i ~
').
UT.tiMA i
j'~t" -~-· /Af\.Af'~ 11.,\
/acto,;-;;~;.;;;c1-k;;,;:;;~~-·1~eterkaitiinnya dengan
proses produksi program acara televisi dapat dikatakan hanya sebatas depresiasi penggunaan ATK. Pengukuran aktivitas yang cocok berupa banyaknya jumlah pemakaian ATK selama bulan Juni 2008. 4) Set-up
Aktivitas set-up dikategorikan dalam dua tingkatan yang berbeda, yaitu sebagai aktivitas tingkat unit dan aktivitas tingkat batch. Hal ini akan terkait dalam jadwal pemakaim1 studio. Untuk proses syuting menggunakan Studio 1 dan Studio 4, maka aktivitas ini akan dikategorikan sebagai aktivitas tingkat unit, karena proses syuting hanya dapat menghasilkan satu episode saja m1tuk tiap harinya, sedangkan jadwal pemakaian Studio 1 dan Studio 2 begitu padat untuk syuting program-program acara televisi lainnya. Lain halnya untuk proses syuting dalam Studio 2 dan . Studio 3, dikedua studio ini per harinya dapat menghasilkan beberapa episode sekaligus. Ukuran aktivitas yang. cocok untuk aktivitas set-up adalah set-up hour. Akan tetapi, aktivitas ini lebih banyak didominasi oleh sumber daya yang berasal dari luar (outsourcing), oleh karena itu, aktivitas ini lebih banyak diakui sebagai beban, sedangkan yang diakui sebagai biaya yang membentuk aktivitas set-up, tentunya
akan inenjadi sangat keci~. Setidaknya ada lima komponen biaya yang mendukung dalam aktivitas set-up, diantaranya:
a)
Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang terlibat dalam aktivitas ini adalah cameraman dan asisten cameraman, audioman dan
maintenance audio, /ightingman,
maintenance video,
property, dan technical director. Cameraman dan asistennya bertugas dalam proses set-up kamera yang akan digunakan dalam proses syuting. Kamera-kamera yang akan dipakai akan di ..set-up dan dirunutkan jalurnya, sehingga terhnbung dengan control
room. Keduanya termasuk dalam kategori direct labor, dengan
pengukuran
kinerjanya
berupa
waktu
yang
dibutuhkan untuk proses set-up. Audioman dan maintenance
audio, bertanggungjawab dalam proses set-up peralatan audio dan peralatan band (bila ada). Keduanya kemudian merunut semua keamanan jalur dari semµa peralatan audio yang dipakai dalam proses syuting. Keduanya termasuk dalam kategori direct labor, karena job-desk dari keduanya berkaitan Iangsung
dengan proses
produksi,
dengan
pengukuran kinerjanya berupa waktu yimg dibutuhkan dalam proses set-up peralatan audio dan peralatan band (bila ada).
bertugas di control room, sedangkan maintenance audio bertugas di dalam studio. Lightingman terlibat dalam set-up
lighting yang digunakan dalam piroses syuting. Karena lighting setiap studionya sudah terhubung langsung dengan control room dengan sendirinya, praktis tugas lightingman dalam aktivitas set-up hanya melak:ukan set-up sudut lighting saja. Lightingman termasuk dalam kategori direct labor, dengan peng:ukuran aktivitasnya berupa walctu yang dibutuhkan dalam proses set-up lighti'ng. Maintenance video bertugas dalam melakukan set-up frameless plasma dan tv
plasma, serta bertanggungjawab pada penempelan latar untuk
produksi
program
acara
televisi
yang
tidak
membutuhkan background dan latar (seperti Insert Siang). Termasuk dalam kategori direct labor, dengan peng:ukuran aktivitasnya berupa waktu yang dibutuhkan dalam proses
set-up video. Property bertugas dalam menyediakan dan setup perlengkapan syuting. Property.
s1~ndiri
termasuk dalam
kategori direct lab01:, karena job··desk-nya bisa dikatakan terkait langsung dalam proses produksi progam acara televisi. Peng:ukuran aktivitasnya sendiri berupa lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses set-up perlengkapan yang akan digunakan. Technical director bertugas dalam
termasuk dalam kategori indirect labor, karena tugas mengawasi tidak terkait langsung dalam proses produksi. Pengukuran aktivitas yang cocok adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengawasi aktivitas set-up. b) Kamera
Kamera disini diakui sebagaifacto~y overhead, karena peran kamera di sini ditentukan dengan besarnya depresiasi pemakaiannya, oleh karena itu juga pengalokasiannya tidak dapat dengan mudahnya ditelusuri dalam objek biaya. Proses syuting di dalam Studio 1 clan Studio 4 untuk ketersediaan k;amera bisa dibilang cukup a.man, karena masing-masing telah tersedia seperangkat kamera plus jimmy jib yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Sedangkan untuk proses syuting di dalam Studio 2 dan Studio 3, hanya memiliki seperangkat kamera saja, itupun juga minus kamera jimmy jib, oleh karena itu penggunaannya pun harus bergantian satu sama lainnya. Untuk proses set-up, kamera akan dikoneksikan ke control room dan akan diuji tingkat kefokusan, angle (sudut)
kamera, dan daya kerjanya, setidalmya dibutuhkan waktu ± 45 menit untuk proses set-up kamera. Pengukuran aktivitas yang digunakan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses set-up kamera.
c)
Perlengkapan Pendukung Walaupun terlihat rerneh, set-up perlengkapan pendukung sangatlah rnenentukan dalarn kelanc:aran proses syuting. Seperti yang telah dijelaskan sebehunnya bahwa penyediaan dan set-up perlengkapan syuting rnenjadi tanggungjawab sepenuhnya dari propertyman. Pedengkapan pendukung ini dikategorikan
ke
dalarn
factory
overhead
karena
keterkaitannya dalarn proses produksi program acara televisi diukur
dengan
depresiasi
penggunaan
perlengkapan
pendukung ke proses produksi program acara televisi. Pengukuran aktivitas atas set-up perlengkapan pendukung adalah larnanya waktu yang dibutuhkan untuk rnelakukan proses set-up atas perlengkapan pendukung ini. d) Lighting Proses set-up Peralatan lighting hanya sekedar dalarn pengaturan angle (sudut) lighting dan pengecekan daya kerjanya rnelalui control room. Ticlak perlu lagi adanya pengkoneksian ke control room lkarena tiap studio sudah dilengkapi seperangkat lighting, sehin.gga pengkoneksiannya t!dak akan berubah. Dalarn set-up lighting ini diakui sebagai
factory overhead karena tidak dapa.t ditelusuri pengalokasian biayanya dengan rnudah ke objek biaya. Pengukuran
aktivitasnya berupa lamanya waktu. yimg dibutuhkan dalam proses lighting ini. e)
Peralatan Kontrol
Peralatan kontrol terdiri dari peralatan kontrol lighting, peralatan kontrol audio, peralatan kontrol kamera, clan VTR
(video tape recorder), Intinya, peralatan kontrol ini ditujukan untuk mengontrol segala aktivitas ketika proses syuting dimulai. Sebelum aktivitas syuting be,rjalan, terlebih dahulu dilakukan set-up terhadap peralatan kontrol yang terdapat di
control room ini. Peralatan kontrol ini tentunya termasuk dalamfactory overhead karena pengalokasiannya ticlak dapat ditelusuri secara langsung ke dalam objek biaya, dan pengukuran aktivitasnya diakui clengan menggunakan lamanya waktu ylll'lg clibutuhkan clalan1 proses set-up peralatan kontrol ini. 5) Brealdng
Aktivitas breaking ini termasuk clalam kategori aktivitas tingkat unit. Hal ini dikarenakan aktivitas ini dilakukan setiap sebelum tiap episode proses produksi program acara televisi. Ini artinya biaya yang terkait dengan
aktivita~
breaking ini bersifat
proporsional dengan jumlah episode yang telah diprocluksi oleh perusahaan. Ukuran aktivitasnya adalah breaking hour. Dalam
aktivitas breaking ini setidaknya ada lima komponen biaya yang mendukung aktivitas ini, yaitu: a)
Sumber Daya Manusia
Semua sumber daya manusia yang terkait dalam proses produksi program acara produksi tentunya akan terkait dalam proses breaking ini. Ini terkait dalam proses P.embahasan produksi awal yang mewajibkan semua elemen sumber daya manusia internal perusahaan yang terkait dalam proses syuting turut serta, agar sesuai dengan instruksi produksi yang telah ditetapkan dan Job desk-nya masingmasing. Namun, yang dorninan dalam aktivitas breaking ini adalah produser, talent, tim kreatif, UF'M, wardrobe, security dan office boy. Peran produser disini bertugas hanya sebagai pemberi instruksi dalam aktivitas breafing seluruh tim produksi. Oleh karena itu, produser dianggap sebagai kategori indirect labor, dengan penguknran aktivitasnya adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh produser dalam pembahasan produksi awal.
Talent bertanggungjawab
dengan kedatangan host, serta bertanggungjawab dalam proses administrasi terhadap host. Talent dikategorikan sebagai indirect labor, karena dia tidak secara langsung
diukur dengan lamanya jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk proses administrasi host dan waktu yang clibutuhkan dalam mendatangkan host untuk mengisi program acara. Tim kreatif bertugas untuk memberikan. rehearsal dan breafing kepada host agar sesuai dengan rundown dan script program acara. Tim kreatif ini termasuk dalam kategori direct labor karena pengalokasiannya dapat secara langsung ditelusuri ke dalam objek biaya. Dengan pengukuran aktivitasnya yaitu jumlah waktu yang ciibutuhkan dalam proses rehearsal dan
breafing kepada para host. UPM bertugas untuk memastikan segala sumber daya yang dibutuhkan. untuk proses syuting beserta proses administrasinya, sesuai clengan kebutuhan yang diperlukan. UPM ini termasuk dalam kategori indirect
cost, dengan pengukuran biayanya adalah jumlah waktu yang dibutuhkan dalam aktivitas memastikan segala ~ggungjawabnya
tersedia.
Bagian
wardrobe
bertanggungjawab dalam penyediaan wardrobe untuk host. Dikategorikan sebagai indirect labor, dengan pengukuran aktivitasnya adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan wardrobe yang dibutuhkan. Security berjaga untuk mengamankan proses syuting agar berjalan dengan lancar. Pada aktivitas breaking
in~
security bertugas untuk
artinya keterlibatan security pada proses syuting hanya ditempatkan untuk studio yang memiliki daya tampung untuk penonton, yaitu Studio 1 dan S1udio 2. Dikategorikan sebagai indirect cost, dengan pengukuran lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses protokoler sebelun1 penonton memasuki studio. Office boy bertu.gas dalam distribusi konsumsi
untuk
seluruh
tim
produksi
dan
host.
Dikategorikan sebagai indirect labor, dengan penguknran aktivitasnya
berupa
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
mendistribusikan korrsumsi. b)
Pulsa Pulsa ini hanya dibutuhkan oleh talimt dan UPM, dimana mereka berkaitan langsung untuk rnenghubungi pihak-piliak luar perusallaan sesuai dengan tanggungjawabnya masingmasing. Pulsa ini termasuk dalam kategori indirect cost karena penggunaan terhadap biaya ini tidak terkait langsung dengan proses produksi program acara televisi, dengan penguknran aktivitasnya berupa jumlall pulsa yang terpakai dalam aktivitas breafing ini.
c)
Host Host dibutuhkan dalam aktivitas rehearsal dan breafing yang dilakukan oleh tim kreatif agar sesuai dengan rundown
proses produksi program acara televisi. Host ini dimasukkan ke dalam kategori direct labor karena host ini merupakan objek dalam program acara televisi. Dengan penguknran aktivitasnya berupa jumlah waktu yang dibutuhkan oleh host dalam aktivitas breafing. d) Wardrobe
Wadrobe dibutuhkan untuk menunjang penampilan dari para host pada saat proses syuting berlangsung. Wadrobe ini didapat dengan cara dibeli ataupun dari sponsor, kemudian dijadikannya
sebagai
inventaris
perusahaan.
Namun,
terkadang ada host m~mbawa wardrobe-nya sendiri, ataupun ada pula perusahaan membelikan sec:ara cuma-cuma untuk
host tanpa dijadikan inventaris perusahaan. Wardrobe ini dikategorikan dalamfactory overhead karena walau terdapat unsur kemelekatan kepada host namun penguknrannya tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya, dengan penguknran aktivitasnya berupa jmnlah wardrobe yang dibutuhkan dalam aktivitas ini beserta jun1lah waktu yang dibutuhkan dalam aktivitas ini. Pembelian wardrobe menjadi tanggungjawab
UPM
dan
tanggungjawab bagian wardrobe.
penyediaannya
menjadi
e)
Konsumsi Konsumsi ini menjadi tanggungjawab UPM, namun dalam proses distribusinya menjadi tanggimgjawab office boy. Konsumsi ini terdapat tiga variasi p(myajian, yaitu berupa nasi kotak, snack box, dan voucher makan, namun pemilihannya hanya terdapat dua saja diantara ketiganya. Konsumsi ini dikategorikan dalam indirect cost, dengan pengukuran aktivitasnya berupa banyaknya konsumsi yang dibutuhkan dalam aktivitas breafing ini.
6) Syuting
Aktivitas syuting termasuk dalam kategori aktivitas tingkat unit. Hal 'ini dikarenakan setiap proses syuting hanya dapat menghasilkan produksi satu episode saja. Ukuran aktivitas untuk aktivitas syuting ini adalah syuting hour. Terkandung di dalarnnya ada beberapa komponen biaya yang mendukung aktivitas syuting ini, yaitu:
a) Sumber Daya Manusia Dalam aktivitas syuting ini, seperti ha!nya aktivitas breaking, semua elemen smnber daya manusia yang terkait
dalam proses produ!q;i program acara televisi terlibat dalam aktivitas syuting ini. Yang membedakannya adalah, semua elemen sumber daya manusia yang terlibat secara direct
desk-nya masing-masing, lain halnya dengan aktivitas breaking dimana hanya beberapa saja yang turut aktif dalam aktivitas tersebut, kecuali script writer, talent, UPM,
wardrober, dan office boy. Di sini yang termasuk ke dalam kategori indirect
labor diantaranya, produser eksekutif, produser, technical director, dan security. Hal ini dikarenakan job desk mereka terbilang tidak terkait langsung dengan proses produksi program acara televisi. Pengukuran aktivitasnya berupa jumlah jam kerja yang dibutuhkan sdama aktivitas syuting berlangsung. Sedangkan tim produksi yang termasuk ke dalam kategori direct labor yaitu, asisten produser, kreatif,
director, floor director, cameraman, cameraman assistant, audioman, lightingnian,
maintenanc1~
audio, maintenance
video, dan property. Dengan pengukuran aktivitasnya berupa jumlah jam kerja yang dibutuhkan selania aktivitas syuting berlangsung.
b) Host Peran host terbesar dari keseluruhan aktivitas adalah pada saat aktivitas syuting berlangsung, bisa dibilang pada ~vitas
ini alokasi biaya untuk host bisa mencapai 90%-nya
dari keseluruhan biaya yang dikel.uarkan untuk host. Oleh
berak:ting clan menghayati perannya. Bisa dibilang host ini merupakan prime material (bahan baku utama) dalam proses produksi program acara televisi. Host dikateogrikan sebagai
direct labor, dengan pengukuran aktivitasnya berupa jam kerja yang dibutuhkan dalam aktivitas syuting ini.
c)
Wardrobe
Wardrobe tentunya dibutuhkan dalam proses syuting tentunya,
karena
wardrobe
ini
mengandung
unsur
kemelekatan pada host, yang berguna sebagai penunjang penampilan host. Wardrobe ini dikategorikan sebagaifactory
overhead, dengan jumlah wardrobe yang digunakan clan jumlah waktu pemakaian wardrobe yang dibutuhkan dalam aktivitas syuting, sebagai alat pengukur aktivitasnya. d)
Kamera Kamera dibutuhkan dalam pengambilan adegan selama proses syuting berlangsung, kebutuhan terhadap jumlah kamera yang akan dipakai untuk proses syuting di dalam studio tergantung pada ukuran luas studio clan metode syuting yang akan digunakan. Kamera. dikategorikan sebagai
factory overhead, karena pengalokasiannya tidak dapat secara langsung ditelusuri terhadap proses produksi program acara televisi. Pengukuran aktivitasnya berupa jumlah waktu
e)
Lighting Dalam aktivitas syuting, lighting (tata cahaya) yang bagus tentunya sangat diperlukan dalam proses syuting, tentunya juga dengan didukung perlatan lighting memadai. Lighting sendiri termasuk dalam kategori factory overhead, dengan pengukuran aktivitasnya berupa waktu yang diperlukan dalam
pemakaian
lighting
selama
proses
syuting
berlangsung.
t)
Peralatan Kontrol Peralatan kontrol yang termasuk diantaranya, peralatan kontrol lighting, peralatan kontrol audio, peralatan kontrol kamera, dan VTR (video tape recorder), merupakan peralatan-peralatan untuk mengontrol jalannya proses syuting. Peralatan kontrol ini biasanya memiliki umur ekonomis yang cukup panjang, yaitu sekitar 10 tahun masa pakai. Peralatan kontrol ini dikategorikan sebagai factory .
overhead, dengan pengukuran aktivitasnya berupa jumlah jam kerja peralatan kontrol
selama proses
syuting
berlangsung.
g)
Perlengkapan Penduknng Perlengkapan pendukung ini terdiri c!Jiantaranya handy talky,
clip-on, wireless-mike, wire-mike, boomers, dan property.
overhead, karena pengalokasian biayanya tidak dapat
ditelusuri terhadap proses produksi program acara televisi. Perlengakapan pendukung ini diukur dengan jumlah berapa banyak kebutuhannya dan jumlah jam pemakaiannya. h) Tapes
Tapes adalah output dari aktivitas syuting ini, tapes ini
merupakan bukti rekam atas hasil syuting. Nam1m, tapes di sini merupakan hasil rekam pra editing (belum di edit). Setidaknya dibutuhkan 3 hasil rekaman pasca aktivitas syuting ini, yaitu: hasil rekaman asli, hasil rekarnan dengan credit tittle, dan hasil rekaman untuk kamera cadangan. Hasil
rekaman untuk kamera cadangan digunakan tatkala kamera utama mengalami masalah teknis (seperti goyang, blur, dsb), Untuk 2 hasil rekaman Jainnya rnlatif serupa, hanya pada hasil rekaman kedua sudah ditambaltl dengan credit tittle, sedangkan untuk hasil rekaman pertama tidak ada _unsur credit tittle-nya (original recording). Tapes merupakan direct cost,
dengap. pengukuran aktivitasnya berupa
banyaknya tapes yang dipakai. 7) Pasca Produksi
Aktivitas pasca produksi bisa dikategorikan sebagai kategori tingkat batch. Karena, aktivitas ini dapat dilakukan secara
televisi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aktivitas ini dilakukan dengan menyewa jasa dari pihak luar karena adanya keterbatasan peralatan untuk melakukan aktivitas ini. Walaupun begitu, untuk pengerjaan aktivitas ini tctap dilakukan oleh pihak internal perusahaan, atau dengan kata lain tidak menggunakan jasa operator dari luar perusahaan. Ole:h karena itu, ukuran aktivitasnya adalah pasca produksi hour. Berikut adalah komponen biaya yang terkandung dalam aktivitas pasca produksi ini: a) Somber Daya Manusia Sumber daya manusia yang terlibat dalarn aktivitas ini antara lain: produser, asisten produser, director dan tim kreatif. Semua sumber daya manusia tersebut terkait dalam proses pengeditan. Produser disini hanya sebagai pemberi petunjuk atas adegan mana yang perlu dilakukan proses penge
indirect labor, dengan pengukUJran aktivitasnya berupa j?1111ah jam kerja produser untuk melakukan aktivitas pasca produksi ini. Asisten produser, director, dan tim kreatif dijadikan sebagai pengeksekusi dalarn aktivitas pasca produksi ini. Maksudnya adalah untuk masalah teknis pasca
Oleh karena itu, job-desk yang terlibat dalam aktivitas pasca produksi dikategorikan sebagai direct labor,
dengan
pengukuran aktivitasnya berupa jumlah jam kerja yang diperlukan selama melakukan aktivitas pasca produksi. b)
Tapes Tapes pasca produksi merupakan hasil tapes akhir yang nantinya
akan
ditayangkan
setelah
dilakukan proses
pengeditan. Tapes dikategorikan sebagai direct cost, karena pengalokasiannya terkait langsung dengan proses produksi program acara televisi. Jmnlah tapes yang terpakai selama aktivitas ini dijadikan sebagai penguk-ur aktivitasnya.
b.
Bagian Beban Seperti yang telah diketahui bahwa beban tidak dimasukkan dalam perhitungan pembentukan harga pokok penjualan, melaiukan sebagai pengurang pendapatan dalam penentuan laba bersih. Dalam produksi program acara televisi, perusahaan lebih banyak mengandalkan melakukan penyewaan kepada pihak luar (outsourcing), karena adanya keterbatasan sumber daya internal perusahaan. Berikut adalah berbagai sumber daya yang lazim di sewa da.ri :tuar, yaitu: penonton, sewa dan laundry wardrobe, make-up, panggung dan latar,jimmy jib, plasma dan frameless plasma, audio, edit luar, beban lain-lain (perijinan, pawang hujan, dll), dan beban perjalanan.
Tabel 4.17 Pul Biaya Aktivitas PT. Televisi Transformasi Indonesia Pul Biava Aktivitas di PT. Televisi Transformasi Iwdonesia Ukuran Aktivitas Pul Biava Aktivitas Jumlah research and survev E.esearch and survev Jumlah iadwal svuting Peniadwalan svutino
Set-uo hour Breakinf! hour s~·tine hour
Set-uo Breakinf! Svutine Pasca oroduksi
Pascaoroduksihour
2. Telusuri Biaya Overhead Ke Aktivitas·dan Ob,jek Biaya Langkah selanjutnya dalam menerapkan sistem activity based
costing (ABC) adalah menelusuri biaya overhead ke aktivitas dan objek biaya. Dalam pengaplikasiannya terhadap alur produksi program acara televisi dapat dilihat dengan memisahkan biaya tidak langsung dengan biaya langsung, lalu biaya tidak langsung tersebut secara langsung ditelusuri ke objek aktivitasnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam proses· pembuatan prograrp. acara televisi terdapat tujuh objek aktivitas utama, yaitu: pengkonsepan acara, research and survey, penjadwalan syuting, set-up, breaking, syuting, dan pasca produksi. Alih-alih terdapat tujuh aktivitas dalam proses produksi program acara tel\')visi, aktivitas pengkonsepan acara dapat dihapus dalam aktivitas utama. Hal ini dikarenakan aktivitas pengkonsepan acara hanya diperlukan sekali saja dalam proses produksi program acara televisi, yaitu saat pengkonsepan awal sebelum proses produksi program acara berlangsung ataupun saat terjadi pernbahan program acara televisi yang memaksa
pengkonsepan acara dianggap sebagai aktivitas non-value-added sehingga perlu dilakukan proses eliminasi. Sebagai catatan sebelumnya bahwa ha:ri kerja normal pegawai pada bulan Juni 2008 adalah 21 hari kerja dengan jam kerja per harinya bila dirata-rata mencapai 12 jam, itu berarti total waktu kerja penuh per karyawan bagian produksi mencapai 15.120 menit pada bulan Juni 2008. Hal ini dikarenakan bila ada tugas untuk produksi program acara televisi, terkadang jam kerja para karyawan produksi bisa mencapai 24 jam non-
stop. Namun apabila tidak ada syuting, jam kerjanya hanya 8 jam sehari, itupun bisa dibilang hanya sekedar menghabiskm1 waktu saja. Untuk depresiasi peralatan dan perlengkapan syuting pada bulan Juni 2008 memakai ukuran jam kerja penuh se!ama 43.200 menit, dengan asumsi peralatan dan perlengkapan syuting dapat dioperasikan sewaktu-waktu tanpa menghiraukanjam kerja. Menurut catatan historis mengenai pos indirect labor, untuk proses syuting 7 program acara televisi pada bulaJJ Juni 2008, perusahaan telah mengeluarkan rincian biaya sebagai berikut: 7 orang eksekutif produser sebesar Rp12.468.826 dengan jam kerja riil total 15.729 menit, 7 orang produser sebesar Rp47.097.225 denganjam kerja rU! total 79.135 menit, 9 orang research/script writter sebesar Rp3.167.670 dengan jam kerja riil total 19.198 menit, 7 orang UPM sebesar Rp4.131.468 denganjam kerja
riil total 20.866 menit, 7 orang talent sebesar Rp2.524.005 dengan jam
Rp7.183.318 denganjam kerja riil total 18.094 menit, 8 orang wardrober sebesar Rp348.876 dengan jam kerja riil total 3.524 menit, 7 orang
security sebesar Rpl.410.057 denganjam kerja riil total 14.243 m1;11it, dan 13 orang office boy sebesar Rp40.832 dengan jam kerja riil total 1.856 menit. Tabel 4.18 Biaya Overhead Bulan Juni 2008 . Harga Beli (Rn\
Honor
Uraian Eksekutif Produser Produser Research/Sript Writter
UPM Talent
Technical Director
Wardrober Security Office Boy Puls a ATK & Baterai Clip-on DepresfaSi Kamera Depresiasi Jimmy Jib Depresiasi Lensa Depresiasi Jjghting 1 Qepresiasi Lighting 2 Depresiasi Lighting 3 Depresiasi Lighting 4 Depresiasi Lampu Halogen 1 Depresiasi Lampu Halogen 2
(Rnl
-
-
Depresiasl Lampu Haloqen 3 Depresiasi Lampu Halogen 4
-
Depri:!~iasi Kontrol Kamera
Depresiasi Kontrol Audio Depresiasi Kontrol Lighting Depresiasi VTR Depresiasi Booming Depreslasi Mic Wireless Depreslasl Mic Condenser Depresiasi Clip·On Depreslasi Handy Talky Depresiasi Property Depresiasi Wardrobe Biaya Konsumsi Biava Bahan Bakar Biaya Penyiaran Souvenir Tnt:il
-
12.000.000 9.000.000 2.500.000 3.000.000 2.500.000 6.000.000 1.500.000 1.500.000 950.000
-
-
NA
-:i..n ai:;n nnn
Jam Kerja
-
-
270.000.000 150.000.000 240.000.000 1.080.000.000 876.000.000 540.000.000 330.000.000 4.500.000 4.500.000 4.500.000 4.500.000 981.600.000 775.800.000 975.000.000 868.200.000 15.250.000 32.500.00C 16.000.000 7.500.000 5.250.000 75.280.000 136.220.000
-
15,729 79.155 19.198 20.866 15.297 18.094 3.524 14.243 1.856
Jumlah 7 7 9 7 7 7 8 7 13
---
-
62.880 5.910 62.880 5.910 6.120 2.220 2.700 342.780 226.440 55.500 37.800 21.570 21.570 21.570 21.570 154.779 131.839 284.039 228.096 416.284 34.292 18.990
14 1 14 1 1 1 1 58 37 25 14 4 4 4 4 21 19 41 34 62 471 704
-
-
NA 3.750.000 7":l..R
Nilai Pakai
Riil (menitl
-:ti:;n nnn
NA
? ':l:i:;.':l: 7n1
Riil (Rnl
'
'.
12.488.826 47.097.225 3.167.670 4.131.468 2.524.005 7.183.318 348.876 1.410.057 40.832 7.580.000 19.105.000 ·5_539)520
NA 21
342.780 29.113.440 2.464.470 2.068.560 461.760 342.900 5.141.700 3.396.600 832.500 567.000 8.175.030 6.449.430 8.110.320 7.225.950 2.321.685 4.087.009 4.260.585 1.596.672 2.081.420 11.939.400 9.270.960 280.840.000 59.340.000 NA 3.150.000
1 C:?Q
Z::C:h 70C: OC:Q
Selain itu, telah dikeluarkan pula biaya untuk: pos pulsa untuk: ketujuh produksi program acara televisi pada bulan Juni 2008 sebesar Rp7.580.000. Serta biaya sebesar Rpl9.105.000 untuk: pemakaian ATK dan baterai clip-on, selama bulan Juni 2008, Trans Tv telah menggunakan 131 kali pengisian tinta dan 232 rim kertas berbagai ukuran. Untuk: depresiasi kamera, lensa dan jimmy jib menggunakan metode unit produksi, dengan begitu penggunaannya dapat ditelusuri secara jelas berdasarkan unit produk yang telah diproduksi. Selama bulan Juni 2008, penggunaan jam kerja riil total kamera adalah 62.880 menit, dengan jumlah 14 kamera, maka nilai pakai riil··nya sebesar Rp6.539.520. Ditambah dengan pemakaian I buahjimmy jib selama 5.910 menit, maka nilai pakai riil-nya sebesar Rp34.2. 780. Serta depresiasi pemakaian 14 buah lensa dengan nilai pakai riil sebesar Rp29.113.440 untuk: penggunaanjam kerja riil-nya selama 62.880 menit. Sama halnya dengan depresiasi kamera dan jimmy jib, depresiasi peralatan lighting juga menggunakan metode: unit produksi, dengan taksiran umur ekonomis selama 5 tahun. Selain itu juga dibutuhkan lampu halogen, dimana lampu halogen tersebut memilild masa pakai selama 5.000 jam. Sebagai catatan, masing-masing studio menggunakan peralatan
lighting yang berbeda-beda, tergantung dengan ukuran studio. Untuk: Studio I yang memiliki Iuas 900 m2, selama bulan Juni 2008 telah menggunakan jam kerja riil total peralatan lighting dan 58 buah lampu
Rp7.606.170. Untuk Studio 2 yang memiliki luas 600 m 2 , selama bulan Juni 2008 telah menggunakanjam kerja riil total! pt:ralatan lighting dan 37 buah lampu halogen selama 232.560 menit, dengan nilai pakai riil sebesar Rp5.465.160. Untuk Studio 3 yang memiliki luas 400 m 2 , selama bulan Juni 2008 telah menggunakan jamkerja riil total!. pt:ralatan lighting dan 25 buah lampu halogen selama 57.720 menit, dengan nilai pakai riil sebesar Rpl.294.260. Untuk Studio 4 yang memiliki luas 100 m2, selama bulan Juni 2008 telah menggunakan jam kerja riil total pc:ralatan lighting dan 14 buah lanipu halogen selama 40.500 menit, dengan nilai pakai riil sebesar Rp909.900. Selama bulan Juni 2008, dengan metode unit produksi, Trans Tv telah mendepresiasikan peralatan kontrol kamc:ra sebesar Rp8.175.030, peralatan kontrol audio sebesar Rp6.449.430, peralatan kontrol lighting sebesar Rp8.110.320, dan VTR sebesar Rp7.225.950. Dimana masingmasing peralatan tersebut memiliki jam kerja riil selama 21.570 menit. Selain itu juga, untuk perlengkapan dan property selama bulan Juni 2008 dengan menggunakan metode unit produksi, Trans Tv telah mendepresiasikan 21 buah booming senilai Rp2.321.685 denganjam kerja
riil selama 154.779 menit, 19 buah mic wireless senilai Rp4.087.009 dengan jam kerja riil selama 131.839 menit, 41 buah mic condenser senilai Rp4.260.585 denganjam kerja riil se!ama 284.039 menit, 34 buah
clip-on senilai Rpl.596.672 se!ama 228.096 menit, 62 buah handy talky
buah property senilai Rpl 1.939.400 dengan jam kerja riil selama 34.292 menit. Untuk wardrobe yang memiliki umur ekonomis hanya selama 1 bulan saja, Trans Tv telah mendepresiasikan 704 jenis wardrobe senilai Rp9.270.960 denganjam kerja riil selama 18.990 menit. Biaya konsumsi yang dikeluarkan selama bulan Juni 2008 untuk 7 program acara televisi mencapai Rp280.84o.ooo, dengan rincian 19.280 kupon makan senilai Rpl0.500, 4.550 buah snack box, 128 pak persediaan
pantry, serta uang saku untuk syuting luar seba:nyak 120 kali. Selan1a bulan Juni 2008 telah menggunalcan bahan bakar untuk genset sebanyak 13.800 liter, dengan total biaya sebesar Rp59.340.000. Dimana bahan bakar tersebut digunakan untuk syuting 7 program acara televisi yang menggunakan fasilitas studio sendiri selama bulan Juni 2008. Yang terakhir adalah biaya penyiaran, seperti yang telah dijelaskan sebelunmya bahwa biaya penyiaran tidak dapat. diidentifikasikan secara jelas, sehingga penelusuran biayanya menjadi sulit dilalrnkan. 3. Membebankan Biaya Ke Pul Biaya Aktivitas Sebelum membebankan biaya ke pul biaya aktivitas, terlebih dahulu ditentukan persentase distribusi aktivitas. Dengan begitu dapat terlihat penggunaan distribusi konsumsi seluruh sumber daya ke aktivitasnya
masing-masing.
Dan
langkah
selanjutnya
dalam
membebankan biaya ke pul biaya aktivitas adalah dengan memasulckan total biaya overhead berdasarkan persentase distribusi alctivitasnya
Tabel 4.19 Persentase Distribusi Aktivitas ,,
''
'''
Uraian Eksekutif Produser
Proauser Research!Sript Writter
UPM Talent Technical Director Wardrober Security Offlce iioy Pul_s~
'
ATK & Baterai·Cfip-on f.le~resiasi Kgmera Depresiasi Jimmy J;b
Depreslasl Lensa Depresiasi Ughting 1
--·- .... ···-··-··· -·····-- ...... •.... _ .... - ... ---··· Pasca Research &Surve' Jadwal Set-up BreakinQ S:£!:!!inQ Produksi QO/o 100% 0% 0% 0% 0% '
'
'''
20%. 20% 0% 100% 0% 84% 85% 0% 0% 0% Oo/o 0% 0% 0% 0% 0% 55% 0% 0% 45% 0% 0% 0% 0% Oo/o 0% 0% 0%
Oepresiasi Kontrol Lighting
Oo/o
DepreslMSI VTR
0% 0% Oo/o 0% 0% 0% 0% Oo/o 2%
Depresiasi Booming Depresiasi Mic Wireless Depresiasi Mic Condenser Depresiasi Clip-On Depresiasi Handy Taiky Depresiasi Property
oepresiasi wararo6e Biaya Konsumsi Biava Bahan Bakar Biaya Penyiaran Souvenir
Sumber: Pemsahaan
Oo/o
NA
Oo/o Oo/o 0%
0% 0% 0% 0% 0% 2% QO/o
NA 0%
Oo/o QOfo 0%
.Oo/o
33% 33% 33% 10% 19% 0%
0% 0% 0%
oepresiaSi Kontrot AliOIO
36%
33o/o
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
QO/o
bo/o
Depresiasi Lighting 3 Depresiasi Ughting 4 Oepresiasi Lampu Halogen 1
Depreslasl Kontrol Kamara
0%
0%
0%
Oo/o
Oo/o
Oo/o QO/o 001o 0%
Oo/o
Depreslasl Lampu Halogen 2 Depresiasi Lampu Halogen 3 Depresiasi Lampu Halo!=)'3n 4
0%
5% 22% 22% 22% 22% 22% 22% 22% .22% 22% 22% 22% 22% 22% 22% 22%
Depresiasi Ughting 2
0%
.,
''
10% 0% 16% 15% 0% 94% 12% 100% 45% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0°/o 2o/o
15%
2% 2% 2% 15% 0% 34% 81%
35%
501o
NA QO/o
01% 66%
0% 0% 0% 0%
Oo/o HOo/o
QO/o Oo/o
0%
QO/o
100%
25% QO/o
0%
Oo/o
6o/o 88%
0% 0% 0%
0% 0% 50% 7'6%
,,,,,,,,0% 0% Q%
0%
'i'Bo/o
Oo/o Oo/o
7'8% i'8%
0%
1'8°/o
Oo/o Oo/o Oo/o
78% 78% 78% 78% 78%
0%
ir8%
0%
78%
Oo/o Oo/o QO/o 0%
Oo/o QD/o
j'8~fo
i'Bo/o 78% 65% ()5% 65% {)5%
O~'<>
Oo/o 0%
j15b/o
NA
NA
Total 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
25% 0% 0% 0% 1:4%
-
. _. ..--.-· -· ---
100%
NA
NA
Tabel4.20 Distribusi Biaya Overhead ke Aktivitas
Uraian
Research & Survey
-
Eksekutif Produser ?roduser
Jadwal
-
9.419.445
9.419.445
-
3.167.670
Research/Sr/pt Wrilter
TiJ/ent
-
Technical Director
-
-
2.145.404
ATK & Bate-On
Oepresiasi Kamera Depresiasi Jimmy Jib
Depresiasi Lighting 3 Depresiasl Lighting 4
-
Oepresiasl Halogen 1
-
Depresiasi Lighting 1
Oepresiasi Lighting 2
-
8.597.250
955.250
-
1.438.694
-
-
-
Depre. Mic Wireless
-
Depresiasi Clip..On Depre. Handy Talky
5.616.800
5.616.800
-
-
Biaya Bahan Bakar Souvenir
NA
NA
15.036.245
36.586.002
Sumber; Perusahaan
2.464.470 2.068.560
3.411.000
-
75.412 6.404.957 542.183 455.083 101.587
-
75.438 1.131.174
-
183.150 124.740 1.798.507
De'pre. Kontrol Lightin
-
-
-
-
-
1.922.287
40.832
-
Depre. Wardrobe
29.113.440
4.597.3:!4
4.169.000
Oepre. Kontrol Kamer< Depre. Kontrol Audio
Depresias! Property
-
-
378.601
20.9:13
-
Df'pre. Mic Condenser
22.708.483
-
661.035
747.252
Depresiasi VTR Depresiasi Booming
267.368
-
1.240.860
-
Total
47.097.225
-
-
Depresiasi Halogen 3 Oepresiasl Halogen 4
Biaya Penyiaran
11. 7 74.306
169.207
Depreslasi Halogen 2
Biaya Konsumsi
11.774.306
-
-
Oepresfasl Lensa
4.709.723
327,943
Office Boy
-
12.488.826
-
-
-
PuJsa
-
2.585.994
Wardrober
Security
12.488.826
-
-
9.552.500 5.100.826
1.613.477 360.173 267.462 4.010.526 049.350 442.260
1.589.709 766, 156
46.434
1.509.095
1.348.713
81.740
2.656.556
1.405.993
85.212
2.768.380
526.90?.
31.933
1.037.837
208.142
312.213
1.56"1.06!)
2.268.486
-
9.670.914
-
3.152.126
6.11!l.834
1.784.270
-
2.649.34D
-
1.418.875
-
5.030.555 13.326.050 5.636.241
20.769.000
2.967.000
35.604.000
-
-
3.750.000
NA
91.159.610 243.527.456
NA 167.713.349
3.167.670 4.131.468
2.524.005 7.183.318
348.876 1.410.057 40.832 7.580.000
19.105.000 6.539.520 342.780
461.760 342.900 5.141.700 3.396.600 832.500 567.0(10 8.175.030
6.376.523
-
-
6.449.430 8.110.320 7 .225.950 2.321.685 4.087.009
-
4.260.585
-
2.081.420
1.596.672 11.939.400
-
42.126.000 227.480.400
NA
Total
-
-
3.470.433
UPM
Pasca Produksl
Breakinq Svutina
Set-uo
NA
9.270.960 280.840.000 59.340.000 3.750.000
NA
11.774.306 565.796.968
Tabel 4.20 diperoleh dengan cara mengalikan persentase distribusi aktivitas pada tabel 4.19 dengan nilai pakai riil pada tabel 4.18. Sebagai contoh, untuk: pos biaya eksekutif produser dirnana persentase distribusi aktivitas syntingnya sebesar 100%, maka alokasi biayanya sebesar Rp12.488.826, diperoleh dengan cara mengalikan nilai pakai riil Rpl2.488.826 dengan persentase aktivitas syntlng, yaitu sebesar 100%. Demikian juga untuk: pos-pos biaya overhead laimnya, yang didapatkan dengan cara yang serupa dengan pos biaya eksekutif produser. Dari hasil tersebut diperoleh hasil total alokasi biaya overhead untuk: masing-masing aktivitas, yaitu: Rpl5.036.245 untuk: aktivitas
research and survey, Rp47.093.752 untuk: aktivitas penjadwalan, Rp90.204.360 untuk: aktivitas set-up, Rp243.52'7.456 untuk: aktivitas
breaking; Rp 154.410.849 untuk: aktivitas syuting, dan Rp 11.774.306 untuk: aktivitas pasca produksi. 4. Menghitung Tarif Aktivitas Tahapan menghitung tarif aktivitas ini akan memberikan gambaran mengenai tarif dasar per ukuran aktivitas, dengan lbegitu dapat diketahui total tarif aktivitas untuk: bauran produk. Cara menghitung tarif aktivitas adalah dengan membagi biaya keseluruhan untuk: masing-masing aktivitas dengan ukuran aktivitasnya. Berikut adalah tabel perhitungan tarif aktivitas 7 program acara televisi yang diproduksi departemen drama dan non-drama Trans Tv
Tabel 4.21 Perhitungan Tarif Aktivitas Selama Bulan Juni 2008 Pul Biaya Aktivitas
Tnrif Aktivitas (Rp)
Research and Survev Peniadwalan Set-11/J Breaking Svutin;, Pasca Produksi
15.036.245 36.586.002 91.159.610 243.527.456 167.173.349 11.774.306
Total Aktivitas
76 35 515.677 105.304 1.631.543 19.784
research Jadwal
work·hours workwhours work·hours, work·hours
Tnrif Aktivitas (Rp)
197.845 l.045.314 177 2.313 103 595
per research oer Jadwal oerWH ner WH oerWH oerWH
Data-data yang tersurat di atas menunjukkan bahwa dibutuhkan sumber daya rata-rata sebesar Rp197.845 untuk melakukan aktivitas
research and. survey; tiap-tiap aktivitas
pe~jadlwalan
membutuhkan
sumber daya rata-rata sebesar Rpl.045.314; per jam kerja aktivitas set-up mengorbankan sumber daya sebesar Rpl 77; sedangkan aktivitas breaking membutuhkan sumber daya Rp2.313 per jam kerjanya; lalu untuk aktivitas syuting memerlukan sumber daya Rpl03 per jam kerjanya; yang terakhir adalah aktivitas pasca produksi, telah mengeluarkru1 biaya sebesar Rp595 per jam kerjanya selama proses produksi proi,iram acara televisi pada bulan Juni 2008. 5. Membebankan Biaya Ke Objek Biaya Langkah kelima, yang biasa disebut sebagai alokasi tahap kedua, penerapan sistem ABC di Trans Tv adalah dengan membebankan biaya ke seluruh program acara televisi yang telah diproduksi, yang tentunya meliputi seluruh aktivitas-aktivitas produksi. Seperti yang telah dijelaskan sebe1Ull1llya, bahwa departemen drruna dan non-drama Trans Tv selama
Akhimya Datang Juga, Akhimya Datang Juga Plus, Ceriwis, Dorce Show, Extravaganza, Insert Siang, dan Nglenong Nyok. Dimana ketujuh program acara televisi tersebut memiliki spesifikasi biaya yang berbeda-beda. Untuk program acara Akhimya Datang Juga, melakukan research
and survey sebanyak 5 kali. Penjadwalan sebanyak 5 kali, set-up hour selama 20.143 menit, breaking hour selama 4.115 menit, dan syuting hour selama -50.984 menit. Serta setidaknya selama bulan Juni 2008 membutuhkan pasca produksi hour selama 775 menit. Untuk program acara Akhimya Datang Juga Plus selama bulan Juni 2008, telah melakukan research and sun,ey sebanyak 4 kali.
Penjadwalan sebanyak 5 kali, set-up hour selama 16.116 menit, breaking
hour selama 3.292 menit, dan syuting hour selama 65.070 menit. Serta membutuhkan pasca produksi hour selama 620 menit. Selama bulan Juni 2008, program acara Ceriwis membutuhkan 28 kali research and survey, aktivitas penjadwalan sebanyak 5 kali, set-up
hour selama 112.779 menit, breaking hour selama 23.004 menit, syuting hour selama 335.603 menit, dan pasca produksi hour selama 4.284 menit. Tidak ~ibutuhkan aktivitas research and survey selama bulan Juni 2008 untuk program acara Dorce Show. Namun selama bulan itu, program acara Dorce Show membutuhkan aktivitas pe1tjadwalan sebanyak 5 kali,
set-up hour selama 112.812 menit, breaking hour selama 21.688 menit, syuting hour selama 356.888 menit, serta pasca produksi hour selama
Untuk program acara Extravaganza selama bulan Juni 2008, telah melakukan research and survey sebanyak 9 kali, aktivitas penjadwalan sebanyak 5 kali, set-up hour selama 45.823 menit, breaking hour selama 11.313 menit, syuting hour selama 114.714 menit, dan pasca produksi
hour selama 1.395 menit. Selanjutnya adalah program acara Insert Siang, dimana selama bulan Juni 2008 telah melakukan aktivitas research and survey sebanyak 30 kali, aktivitas penjadwalan sebanyak 5 kali, sef..up hour selama 97.879 menit, breaking hour selama 22.140 menit, syuting hour selama 382.380 menit, dan pasca produksi hour selama 4.650 me:nit. Terakhir adalah untuk program acara Nglenong Nyok, dimana
.
selama bulan Juni 2008 tidak memerlukan aktivitas research and survey. Namun telah melakuka11 aktivitas penjadwalan. st:banyak 5 kali, set-up
hour selama 110.125 menit, breaking hour selama 19.752 menit, syuting hour selama 305.904 menit, serta pasca produksi hour selama 3.720 menit. Berikut adalah perhitungan biaya overhead per program acara televisi yang telah diproduksi departeme11 drama dan 11011-drama PT Televisi Transformasi Indo11esiaselama bulnn Juni 2008 dengan me11ggunakan .data-data di atas, te11tunya saja dikaitkan de11ga11 pul biaya aktivitas, total aktivitas dan juga tarif aktivitas11ya:
Tabel 4.22 Perhitungan Biaya Overhead Bulan Juni 2:008 AKHIRNYA DATANG JUGA s;aya
Pu! Bia ya Aktivitas Research and Survev
Penjadwalan Set-up Breakinf! .~utinf!
Pasca Produksi
Total Aktivitas 5 research 5 Jadwal 20.143 lvork-hours 4-.115 work-hours 50.984 work-hours 775 ·work-hours
Tarif Aktivitas (Rp) 197.845 oer research 1.045.314 ner Jad\val 177 perWH 2.313 oerWH 103 nerWH 595 nerWH
AKHIRNYA DATANG JUGA PLUS Biaya Pu! Biava Aktivitas Research and Survey Pe11jad\valan Set-uv Breakinf! · Svutin}?
Pasca Produksi
ffin) 791.380 5.226.570 2.852.532 7.614.396 6.702.210 368.900
Total Aktivitas 4 research
5 Jadwal 16.116 3.292 65.070 620
work-hours work-hours
Tari! Aktivitas (Rn) 197.845 ner research 1.045.3 !4 oer Jad\val 177 nerWH 2.313 perWH
·work-hours lVork-hours
103 nerWH 595 oerWH
Total Aktivitas 28 research 5 Jadwal 112.779 lvork-hours
Tarif Aktivitas (Ro)
CERIWIS Bia ya Pu! Bia ya Aktivitas Research and SurvP1J Penjad\valan Set-up Breakinf! svutinf!
Pasca Produksi
(Rn) 5.539.660 5.226.570 19.961.883 53.208.252 34.567.109 2.548.980
2:!.004 work-hours 335.603 work-hours 4.284 work-hours
197.845 1.045.314 177 2.313 103
per research oer Jadwal
perWH oerWH oerWH 595 perWH
DORCE SHOW Pul Bia ya Aktivitas Research and Survey
Penjad\valan Set-uo Breaking Syuiinf! Pasca Produksi
Bia ya (Ro\
. 5.226.570 19.967.724 50.164.344 36.759.464 2.582.300
Total Aktivitas . research 5 Jad\val 112.812 21.688 356.888 4.340
work-hours work-hours work-hou1·s work-hours
Tari! Aktivitas (Rp) 197.845 l.045.314 177 2.313 103 595
oer research
1oer Jachval perWH oerWH oerWH perWH
Tabel4.23 Perhltungan Biaya Overhead Bulan Juni 2008 CLanjutan) EXTRAVAGANZA
. Pul Biava Aktivitas Research and Survey
Penjadwalan Set-up Breakin2 Svutin}!
Pasca Produksi
Bia ya (Rn\
Total Aktivitas
J.780.605 5.226.570 8.110.671 26.166.969 11.815.542 830.025
9 5 45.823 I 1.313 114.714 1.395
research
Jadwal lVOrk-hours work-hours
work-hours work-hours
Tarif Aktivitas (Rp) 197.845 1.045.314 177 2.313 103 595
ner research
per Jadwal per\VH oer\VH per\VH oer\VH
INSERT SIANG Biaya Pu! Biava Aktivitas Research and Survey Peniadivalan Set-up Breakirig
Syuting 1
Pr.zsca Produksi
(Rn) 5.935.350 5.226.570 17.324.583 51.209.820 39.385.140 2.766.750
Total Aktivitas 30 5 97.879 22.140 382.380 4.650
research
Jadwal work-hours
work-hours lvork-hours
work-hours
Tarif Aktivitas (Ro) 197.845 ner research 1.045.314 per Jadwal 177 2.313 103 595
oerWH nerWI-! ner \VH
per WI-!
NGLENONG NYOK Bia ya Pul Biava Aktivitas Research and Survey
Penjad\valan Set-uo
Breaking Syuting Pasca Prodi;ksi
(Rn\
-
5.226.570 19.492.125 45.686.376 31.508.I 12 2.213.400
Total Aktivitas
- research
5 110.125 19.752 305,904 3.720
Jadwal
worh-hour.'i ·work-hours
·work-hours v;ork-hcurs
Tarif Aktivitas (Rn\ 197.845 1.045.314 177 2.313 103 595
per research
ner Jadvval oerWI-1 per WI-! per WH perWH
Tabel4.24 Perhitungan Total Biaya Sistem ABC
f lotal Biaya
l!liraiian Direot Lalb<>r:
45.715.122 59.622.992 11.810.80()"
Asst -Pi:ocl.uscr Timi ·Kreatlf cameraman Asst. CameranilaA A1.1clioman Maintenanq:e Al:ld1o
3.193.24~-
Hil.036.210 3.358.222: 9.572.654 2.507.736 704.56:3 5.280.500.000 5.887.990
LiQlmtimgmaA Maimtenance Video Pr0;jDent11 ,MaR Host Diltector
OimCit Cost :
16.100.000 217.750.000
Meclia
Tapes Bebam:
'
Peiroar;iton Sewa Wardrqb_e LaU1!'1
'
64.800.0~
Jimniy .Jib
526.400.COO
Plasma & ;firam~less _1Rlasma Audio Edit Luar Beban lain-.ilalm Beban PerjaJamam
Sewa Gensel Activity c;ost: Research and S::1·vey Pcnjadw·alan
135.400.000 95.840.£~!2.
-
I
23.960.000 431.400.000
'
'
15.036.220 36.585.990 91.274.8?~
Set-up
Breakin2 Syuting
Pasca Produksi
I
12.600.UW a3. roo.11011 35,62:0.000 125.140.000 1.256.400.000
Total
243.568.152 165.988.929 11.771.480 9.022.245.1 fi4
--
6. Menyiapkan Laporan Manajemen Langkah terakhir dalam membuat sistem ABC adalah menyiapkan laporan manajemen. Dalam kerangka kerja sistem ABC Trans Tv, untuk mengetahui hasil laba bersih per program acai:a, selain adai1ya harga pokok produksi yang digunakan sebagai variabel p1:ngurang pendapatan, adapula beban-beban selain harga pokok produksi yang menjadi variabel pengurang pendapatan. Beban-beban ini terkait de:ngan adanya praktik penyewaan peralatan ataupun perlengkapan syuting dengan pihak outsourcing (luar perusahaan), yang tentunya tidak relevan apabila
dimasukkan ke dalam penentuai1 harga pokok produksi. Dari data yang telah diperoleh, selain program acara Akhirnya Datai1g Juga, telah terjadi penurunan !aha per program acara televisi dihandingkan sehelum menerapkan sistem ABC. Walaupun hegitu, semua unsur hiaya dan hehan yang terlihat telah dikalkulasikan, herheda dengan cara perhitungan !aha menurut perusahaan yang tidak mengkalkulasikan keseluruhan biaya atau hehan yllllg terlihat dalam proses produksi, lagipula akumulasi penurunaJl lahanya pun hllllya 1,6%. Berikut adalah gamhar mengenai model dasair sistem ABC apahila PT Televisi Trallsformasi Indonesia menerapkannya, dimalla untuk memhentuk ohjek hiaya dihutuhkan harga pokok produksi dan hebaJlhehaJl yllllg terjadi selama proses produksi berlllllgsung:
Ga~bar4.2
Model Sistem ABC di Trans Tv
Berikut adalah !aha hersih selam hulan Juni 2008 dari hasil penelusuran hiaya dengan menggunakan sistem ABC pada Tran~ Tv: a.
Akhirnya Datang Juga
Dengan pendapatan yang dfyaih selama bulan Juni 2008 sehesar Rp3.150.000.000, hehan sehesar Rp338.400.000, dan harga pokok produksi sehesar Rp343.317.668, !aha hersihnya akan menjadi Rp2.468.282.332. Rinciannya dapat dilihat pada lampiran. b.
Akhirnya Datang Juga Plus
Dengan pendapatan yang diraih selama bulan Juni 2008 sehesar Rp3.720.000.000, hehan sehesar Rp246.000.000, dan harga pokok produksi sehesar Rp300.723.635, maka !aha hersihnya akan menjadi Rp3.173.276.365. Rinciannya.dapat dilihat pada lampiran. c.
Ceriwis
Dengan pendapatan yang diraih selama bu!.an Juni 2008 sehesar Rp12.600.000.000, hehan sehesar Rp261.560.000, dan harga pokok produksi sehesar Rpl.363.335.412, maka !aha hersihnya akan menjadi Rpl0.975.104.588. Rinciannya dapat dilihat pada lampiran. d.
Dorce Show {;)
Dengan pendatan yang diraih selama hulan Juni 2008 sehesar Rp9.000.000.000, behan sebesar Rp818.640.000, dan harga pokok produksi Rp955.203.050, maka !aha hersih yang dihasilkan akan menjadi Rp7.226.156.950. Rincian dapat diliha1t pada lampiran
UT/.\MA e.
Extravaganza Den'gan pendapatan selama bulan Juni 2008 yang mencapai Rpll.340.000.000, beban sebesar Rp630.900.000, dan harga pokok produksi sebesar Rp 1.501.231.026, maka laba bersih yang diperoleh menjadi ~p9.207.868.974. Rinciannya dapat dilihat pada lampiran.
f.
Insert Siang Pendapatan yang diterima selama bulan Juni 2008 sebesar Rp5.400.000.000, beban sebesar Rp136.160.000, dan harga pokok produksi sebesar Rp464.464.686, maka laba bersih yang diperoleh menjadi Rp4. 799.375.324. Rinciannya dapat dilihat pada lampiran
g.
Nglenong Nyok Selama bulan Juni 2008, program acara televisi yang satu ini telah mendulang pendapatan sebesar Rpl.890.000.000, beban sebesar Rp359.600.000, dan harga pokok produksi sebesar Rpl.302.791.702, maka leba bersihnya akan menjadi Rp227.608.298.
D. Perbandingan Sistem ABC dali Sistem Perusahaan Dari basil perbandingan kedua sistem di atas, tentunya terdapat perbedaan yang sangat mencolok di antara keduanya. Bukan banya sekedar basil perhitunga11nya saja, tetapi secara keseluruhan me:ngenai cara pengakuan atas pos-pos biaya dan bebannya pun akan berbeda. Berikut adalah perbandingan perhitungan biaya antara sistem ABC dan sistem yang
Tabel4.25 Perbandingan Perhitungan Biaya Sistem ABC dan Trans Tv 1 otal 1:>1aya ""'" 1 otal trnaya
Ural an Asst. Produser Tim Kreatlf cameraman Asst. Cameraman
Audioman Maintenance Audio Llghtingman Maintenance Video Property Man Host Director Media Tapes Penonton Sewa Wardrobe Laundry Wardrobe Make-up Panggung & Lntar Jimmy Jib
.
-
Plasma & Frame.taim Plasma Audio
Eai! Luar Beban Lain-lain Beban Perjalanan
45.715.122 59.622.992 11.810.800 3.193.245 10.036.210 3.358.222 9.572.654 2.507.736 704.583 5.280.500.000 5.887.990 16.100.000 217.750.000 12.600.000 83.700.000 35.620.000 125.140.000 1.256.400.000 64.800.000 526.400.QQQ 135.400.000 95.840.000
-
sawa Gsn~et Research and SuNey Penjadwalan Set-up
Breaking Syuting
Pasca Produksi
23.950.000 431.400.000 15.036.220 36.585.990 91.274.029 243.568.152 165.988.929 11.771.480
1v18Ke up
-
Wardrobe rops & ::<et 1v1ea1s 6. Kerresnmen1
-
"
Oopoo
·---··~-
.
,.
'""""'!""""'''"'"'"'
"
1vusce11aneous
Total
-
-
I luv'"'""'::l;
....
-
...... .. 11c11~
-
11 rans 1VJ
-
-
-
-
5.293.100.000 --·-
............
-
-. -
-
-
16.100.000 -
. -
-
125.140.000 255.540.000 1.331.680.000 280.840.000 726.600.000 23.960.000 95.840.UOO 217.750.000
-
19.105.000 7.580.000 3.750.000
-
-
9.02.2.245.154
8.396.f/85.()00
Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa perhitungan biaya dengan sistem ABC secara akumulatif mengalami kenaikan sebesar Rp625.260.154, atau mengalami kenaikan 1,6% dibandingkan dengan perhitungan biaya yang digunakan oleh Trans Tv sekarang. Namtm, dengan memakai sistem ABC, penggunaan sumber daya yang terkait dengan produksi akan menjadi Iebih akurat dan terperinci berdasarkan aktivitasnya. Lagipula, perhitungan biaya produksi dengan sistem ABC telah mencakup keseluruhan biaya yang seharusnya "diakui" oleh Trans Tv. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa, perhittmgan biaya dengan metode Trans Tv tidak diungkapkan aspek biaya produksi secara keseluruhan, dimana biaya-biaya karyawan yang terlibat dalam produksi dan penggunaan perlengkapan,
fasilitas
dan
peralatan
syuting
nrilik
sendiri
tidak
dikalkulasikan ke dalam unsur biaya produksinya. Bila unsur-unsur biaya yang tidak "diakui" tersebut dikalkulasikan ke dalam metode perhitungan biaya produksi perusahaan, tentunya sistem ABC akan jauh terbukti lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan perhitungan biaya menurut perusahaan sekarang ini. Begitu pula dengan pengakuan pos-pos biaya dan bebarmya, dimana pos-pos biaya dan beban dengan menggunakan sistem ABC terlihat lebih kompleks dibandingkan dengan sistem perhitungan biaya Trans Tv. Berikut adalah perbandingan pengakuan biaya dan beban antara sistem ABC dan sistem Trans Tv:
Tabel 4.26 Perbandingan Pos Biaya Sistem ABC dan Sistem Trans Tv ...
-··· -----·
Pos Biava Trans Tv Pcniciasan
Direct Cost: Talent
Pos Biava ARC i,enjeiasan ' Penjdasan Reban: l Direct Labor: Asst. Produser Sewa War.Moi:ic
Research/Survey
TimKret'tif
1\~un~ardrobe
Make Up
Wardrobe
Cameraman Asst. Cameraman
Make-up Panggung & Latar
Props& Set
Audi om an
Jimmy Jib
Meals & Refreshment
MiiiiltCiifiilCC AiidiU
PlflSti'ui. & FtM'iCICSS Pli.ISi'na
Shooting Equipment
Edit Luar
Post Production
Lightingman Maintenance Vi1!eo Pronerty Man
Tapes
Host
Travelling Expense~
Permit, Security & Other Services
Director
-~!!PP_!>rtin_g_,E.~pe_n..~e~.
Pj.r~_ct. g_qst:
___
Communication
Media
Promolion & Advertisement
Tapes
Miscellaneous
Activitv Cost:
Indirect Cost:
Research atul Survey Pcnjadwalan Set-up
Man Power Facility Charges
Audio
Behan Lllin-Jain Beban Perjalauan SewaGenset
•..
.
Breakini!
Syuting .
J~asc<1.f,t9,!lnksi
--·-~
·-
BABV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penilitian ini bertujuan untuk mengetabui pengaruh sistem ABC terhadap pengakuan laba perusabaan PT Televisi Transformasi Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan babwa penerapan sistem ABC, memberikan dampak yang sangat baik dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya internal perusabaan dalam kaitannya dengan proses produksi. Selain itu juga, berdasarkan data yang diperoleh dan penelitian lebih lanjut, terdapat beberapa kejanggalan mengenai pengakuan laba perusabaan oleh PT Televisi Transformasi Indonesia. Oleh karena itu, kesimpulan yang dapat diambil dari basil penelitian ini adalab sebagai berikut: I. Pengukuran harga pokok produksi menurut perusabaan tidak relevan karena ada banyak surnber daya yang tidak ikut serta dikalkulasikan ke dalam objek biaya. Selain itu juga, perusabaan telah rnelakukan kekeliruan dalam pengakuan pos-pos biayanya, dimana indirect cost dan direct cost tidak
ditempatkan
pada
klasifikasi
yang
seharusnya,
sehingga
mengakibatkan Jaba operasi cenderung menjadi lebih besar dibandingkan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. 2. Sebelurn menerapkan sistem ABC, terlebih dahulu perlu dilakukan
yang sebenarnya. Penerapan sistem ABC menggunalkan langkah-langkah berdasarkan teori Garrison dan Norreen. 3. Dengan menerapkan sistem ABC laba operasi perusahaan menjadi berkurang sebesar 1,6 %, tetapi penggunaan sumbe:r daya yang terlibat dalam proses produksi menjadi lebih mudah untuk ditelusuri dibandingkan dengan sistem biaya Trans Tv, sehingga peningkatan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya akan lebih mudah dilakukan.
B. Implikasi dan Saran 1. Imp likasi Setelah melihat kesimpulan di atas, pengimplementasian hasil penelitian menjadi penting dilakukan, melihat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem ABC ini. Tentunya langkah-langkah efisiensi menjadi lebih mudah dilakukan, karena penelusuran biaya menjadi
lebih
mudah
dilakukan.
Walaupun, penerapan awalnya
memerlukan biaya yang cukup banyak karena harus merubah total kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan sebelumnya.
2. Keterbatasan Selama melakukan penelitian langsung pada objek penelitian, ditemukan keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut: a.
Pengklasifikasian unsur-unsur biaya produksi yang diterapkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan kaidah-kaidal1 yang berlaku.
b.
Adanya unsur-unsur biaya produksi yang tidak teridentifikasi dengan jelas.
c.
Penelusuran biaya menjadi cukup rumit karena terbentur kerahasiaan perusahaan.
3. Saran
Berdasarkan kesimpulan, implikasi, keterbatasan di atas, saransaran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: a.
Diharapkan adanya pembenahan peraturan mengenai pengukuran laba dan biaya produksi perusahaan.
b.
Diharapkan perusahaan melakukan pengl
c.
Diharapkan mengaplikasikan sistem ABC sesegera mungl
d.
Peningkatan peluang kinerja perusahaan, dengan meningkatnya efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya yang terkait dengan produksi program acara televisi.
e.
Diharapkan penelitian ini dikembangkan de:ngan variabel yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Baksin, Askurifai. "Jurnalistik Televisi: Teori Dan Praktek", Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006. Bobker, Lee R and Marinis, Louise. "Making Movies: From Script to Screen", Harcourt Brace Jovanovic Inc, United States, 1973. Brimson, .James A. "Activity Accounting:An Activity-Based Costing Approach", John Wiley & Sons Inc, United States, 1991. Carter, William Kand Usry, MiltG>n F. "Cost Accounting", 13th Edition, Thomson Learning, Singapore, 2002, dialihpahasakan ol(:h Krista dalam bukunya
"Akuntansi Biaya'', Edisi 13, SalembaEmpat, Jakarta, 2004. Effendy, Heru. "Mari Membuat Film: Panduan Menjadi Produser", Panduan, Yogyakarta, 2002. Forbest,
Edward.
"Activity-Based
Management:
A
Comprehensive
Implementation Guide", McGraw-Hill Inc, United States, 1996. Garrison, Ray H and Noreen, Eric W. "Managerial Accounting", 11th Edition, McGraw-Hill,.United States, 2003. Mulyadi. "Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa", Salemba Empat, Jakarta, 2001. Nurhayati. "Perbandingan Sistem Biaya Tradisional Dengan Sistem Biaya ABC" USU Digital Library, 2004.
Panjaitan, Erica L dan Iqbal, TM. Dhani. "Matinya Rating Televisi: Rusi Sebuah
Netralitas", Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2006.
Simamora, Henry. '.'Akuntansi Manajemen", Edisi 2, UPP ANIP YKPN, Yogyakarta, 2002.
Zettl, Herbert. "Television Production Handbook", 5th Edition, Wadsworth Inc, United States, 1974.
No 1 2 3 4 5
6 7
8 9 JO 11
12 13 14 15
Desciption Pcn.ielasan
Ho.st Rcseurch/Survey Make Up Wardrobe Props & Set Meals & Refreshment Shooting Eauiprnent Travelling Expenses Post Production Tapes Pem1it, Security & Other Services Supporting Expenses Communication Promotion & Advertisement Miscellaneous Total Direct Cost
Bud~et
AD.J
ADJ Plus
300.000.000 1.000.000 l.900.000 55.000.000 193.000.000 18.100.000 97.000.000
Dorce Show
Extravaganza
256.000.000 800.000
768.600.000
.
42.000.000 19.040.000 299.800.000 53.480.000 350.000.000
44.000.000 176.000.000 16.880.000 32.800.000
.
.
.
4.000.000 9.050.000
3.200.000 10.660.000
.
.
17.920.000 50.680.000
1.495.0GO 500.000 1.250.000
1.244.000 400.000 l.000.000
3.892.000 l.400.000 1.500.000
.
.
682.295.000
542.984.000
.
Nglenong Nyok
1.408.500.000 2.700.000 45.000.000 37.800.000 364.500.000 30.870.000 131.400.000
1.128.000.000
.
12.000.000 46.800.000 226.880.000 53.160.000 38.400.000
.
.
14.400.000 16.290.000
19.200.000 37.200.000
Ceriwis
Insert Sian2
1.162.000.000 5.600.000 9.240.000 36.400.000 68.500.000 56.000.000 77.000.000
.
270.000.000 6.000.000 15.000.000 16.500.000 3.000.000 52.350.000
.
17.920.000 46.620.000
.
.
23.960.000 19.200.000 47.250.000
3.096.000 1.350.000
2.424.000 l.080.000
2.604.000 2.100.000
4.350.000 750.000
.
.
.
.
.
1.608.312.000
2.055.906.000
1.565.144.000
1.483.984.000
458.360.000
.
.
.
.
.
. .
Uraian Direct Labor: ,o\sst. Produser Tin1 Kreatif Cameraman Asst Cameraman Audioman Maintenance Audio Lighting man Maintenance Video Property Man Host Director
ADJ
ADJ Plus
Dorce Show
Ceriwis
Extravaganza
Insert Siang
Nglenonq Nvok
1.462.685 2.557.632 910.800 284.790 822.480 338.184 795.064 310.200 103.455 300.000.000 670.800
1.785.375 3.229.424 1.138.500 227.700 1.039.888 364.594 829.930 353.496 116.325 256.000.000 530.190
9.732.013 12.749.814 1.861.300 462.825 890.126 353.100 797.150 372.372 98.208 1.162.000.000 746.050
10.436.112 13.672.197 2.494.800 623.700 2.252.880 498.960 2.183.148 474.276 96.525 756.000.000 1.090.050
3.592.439 6.298.908 1.336.500 653.400 2.370.888 1.045.440 2.349.730 997.392 133.947 1.408.500.000 1.032.000
7.851.418 6.866.244 1.455.300 455.400 888.636 359.040 864.200
10.855.080 14.248.773 2.613.600 485.430 1.771.312 398.904 1.753.432
-
-
55.935 270.000.000 580.500
100.188 1.128.000.000 1.238.400
1.000.000 9.050.000
800.000 10.660.000
5.600.000 46.620.000
50.680.000
2.700.000 16.290.000
6.000.000 47.250.000
37.200.000
-
-
12.600.000
14.000.000 9.240.000 65.000.000 67.200.000 9.800.000 17.920.000
3.920.000 42.000.000 298.400.000 33.600.000 302.400.000 14.000.000 17.920.000
-
-
·rnrect Cost: Media Tapes
· Beban: Penonton Se1,,va Wardrobe Laundry Wardrobe Make-up Panggung & Latar
37.500.000 2.500.000 1.900.000 173.000.000
-
.Jimmy Jib Plasma & Frametess Plasma Audio
Edit Luar Beban Lain-lain Beban Perjalanan Sewa Genset
63.000.000 34.000.000 4.000.000
-
30.000.000 2.000.000
160.000.000
12.800.000 20.000.000 3.200.000 .
-
-
-
22.500.000
18.000.000
78.400.000
989.225 5.226.570 3.565.311 9.517.995 5.251.352 461.125 681.717.668
791.380 5.226.570 2.852.532 7.614.396 6.702.210 368.900 546.631.410
5.539.660 5.226.570 19.961.883 53.208.252 34.567.109 2.548.980 1.624.895.412
-
93.800.000
-
16.200.000 5.400.000 45.000.000 360.000.000
81.000.000 50.400.000 14.400.000
-
-
-
3.000.000 15.000.000
-
19.200.000
-
-
4.800.000 12.000.000 200.000.000 31.200.000
-
7.200.000 19.200.000 .
-
58.500.000
23.960.000 75.000.000
85.200.000
1.780.605 5.226.570 8.110.671 26.166.969 11.815.542 830.025 2.132.131.026
5.935.350 5.226.570 17.324.583 51.209.820 39.385.140 2.766.750 600.634.666
5.226.570 19.492.125 45.686.376 31.508.112 2.213.400 1.662.391. 702
· Activity Cost: Research and Survey Penjad\Ya!an Set-up Breaking . \yuting .
F'asca Produksi Total
5.226.570 19.967.724 50.164.344 36.759.464 2.582.300 1. 773.843.050
-
Alm·irnya Da t ang J uia
Uraian Pendapatan Behan: Penonton
-
Sewa Wardrobe Laundrv Wardrobe Make-up
Pancrounl'! & Latar Jimmv Jib Plasma & Frameless Plasma Audio
Edit Luar
3.150.000.000 338.400.000
37.500.000 2.500.000 1.900.000 173.000.000
-
63.000.000 34.000.000 4.000.000
22.500.000
Behan LainMlain
Behan Perjalanan Se\va Genset
Total Biava
.
Harga Pokok Produksi: Direct Cost: lvledia
Taoes Direct Labor: Asst. Produser Tim Kreatif Cameraman Asst Cameraman Audioman
Maintenance Audio Ughtingman Maintenance Video Property Man Host
Director
Overhead Cost: Aktivitas Research and Surve · Aktivitas Penjad\valan Aktivitas Set-up Aktivitas Breaking Aktivitas Syuting Aktivitas Pasco Produksi Net Profit
343.3"17.668 Iv 10.050.000 1.000.000 9.050.000 308.256.090 1.462.685 2.557.632 910.800 284.790 822.480 338.184 795.064 310.200 103.455 300.000.000 670.800 25.011.578 989.225 5.226.570 3.565.311 9.517.995 5.251.352 461.125 2.468.21l2.332
Alfi'irnya Datang Jui a Plus Uraian Peridaoatan Beban: Penonton Se\va \Vardrobe Laundrv Wardrobe Make-up Pan"oung & Latar Jimmv Jib Plasma & Frarneless Plasma Audio Edit Luar Beban Lain-lain Behan Perjalanan Se\va Genset Har!!a Pokok Produksi: Direct Cost: Media Tapes Direct Labor: Asst. Produser Tim Kreatif Cameraman Asst. Cameraman Audioman Maintenance Audio Lightingman Maintenance Video Property Man Host Director
Overhead Cost: Aktivitas Research and Surve 1 t.\ktivitas Penjad\valan A.ktivitas Set-uo
Aktivitas Breakinf! Aktivitas SyutingAktivitas Pasca Produksi
Net Profit
Total Biava
-
3.720.000.000 246.000.000
30.000.000 2.000.000
-
160.000.000
12.800.000 20.000.000 3.200.000
-
18.000.000 300.723.635 11.460.000 800.000 10.660.000 265.615.422 1.785.375 3.229.424 1.138.500 227.700 1.039.888 364.594 829.930 353.496 116.325 256.000.000 .530.190 23.648.213 791.380 5.226.570 2.852.532 7.614.396 6.702.210 461.125 3.173.276.365
Ceriwis Total Biava
Uraian Pendapatan Beban:
12.600.000.000 261.560.000
-
Penonton
-
Se\va Wardrobe
Laundrv Wardrobe Make-uo Panogung & Latar limmv Jib Plasma & Frameless Plasma
14.000.000 9.240.000 65.000.000
-
67.200.000 9.800.000 17.920.000
Audio
Edit Luar Behan Lain-lain
-
Behan Perjalanan Se\va Genset
78.400.000
Hari!a Pokok Produksi: Direct Cost:
1.363.335.412
Media Taoes
Direct Labor: Asst. Produser
Tim Kreatif Cameraman Asst. Cameraman Audioman
Maintenance Audio Lightingman
Maintenance Video Property Man Host Director
Overhead Cost: .Aktivitas Research and Surve .A.ktivitas Penjad\valan •.<\ktivitas Set-up Aktivitas Breakinsz
1
A.ktivitas Syulin~ Aktivitas Pasca Produksi Net Profit
52.220.000 5.600.000 46.620.000 1.190.062.958 9.732.013 12.749.814 1.861.300 462.825 890.126 353.100 797.150 372.372 98.208 1.162.000.000 746.050 121.052.454 5.539.660 5.226.570 19.961.883 53.208.252 34.567.109 2.548.980 10.975.104.588
Dorce Show Uraian
TotalBiaya
Pendapatan
9 .000.000.000 818.640.000
Behan:
Penonton Se\va Wardrobe Laundrv Wardrobe Make-uo Pan12!!ung & Latar Jimmy Jib Plasma & Fratneless Plasma Audio Edit Luar Beban Lain~lain Behan Perjalanan Se\va Genset Harga Pokok Produksi:
Direct Cost: Media Taoes Direct Labor:
12.600.000
-
3.920.000 42.000.000 298.400.000 33.600.000 302.400.000 14.000.000 17.920.000
93.800.000 955.203.050 50.680.000
50.680.000 789.822.648 10.436.112 13.672.197 2.494,800 623.700 2.252.880 498.960 2.183.148 474.276 96.525 756.000.000 1.090.050 114.700.402
Asst. Produser Tim Kreatif Cameraman Asst. Cameraman Audioman Maintenance Audio Lightingman Maintenance Video Property Man Host Director
Overhead Cost: Aktivitas Research and S11rve1
Aktivitas Penjad\Yalan Aktivitas Set-up Aktivitas Breaking Aktivitas Syutin£: Aktivitas Pasco Produksi
Net Profit
-
5.226.570 19.967.724 50.164.344 36.759.464 2.582.300
7 .226.156.950
x ravaganza Et TotalBiaya
Uraian Pendapatan
Behan:
Penonton Se\va Wardrobe Laundrv Wardrobe Make-uo Panooung & Latar Jimmy Jib Plasma & Frameless Plasma Audio Edit Luar Beban Lain-lain Behan Pe~ialanan Se\va Genset Hare:a Pokok Produksi: Direct Cost: lvledia
-
11.340.000.000 630.900.000
16.200.000 5.400,000 45.000.000 360.000.000
-
81.000.000 50.400.000 14.400.000
-
58.500.000 1.501.231.026
18.990.000 2.700.000 16.290.000 Taoes Direct Labor: 1.428.310.644 Asst. Produser 3.592.439 Tim Kreatif 6.298,908 Cameraman 1.336.500 Asst. Cameraman 653.400 Audioman 2.370.888 Maintenance Audio 1.045.440 Lightlngman 2.349.730 Maintenance Video 997.392 Property Man 133.947 1.408.500.000 Host Director 1.032.000 Overhead Cost: 53.930.382 Aktivitas Research and Survey 1.780.605 Aktivitas Penjad\valan 5.226.570 8.110,671 Aktivilas Set-uv Aktivitas BreakinR 26.166.969 Aktivitas S,vuting 11.815.542 A.ktivitas Pasca Produksi 830.025 Net Profit .
9.207.868.974
Insert Siang Uraian Pendapatan Behan:
Penonton Se\va Wardrobe Laundrv Wardrobe Make-up Panf!:rrung & Latar Jimmv Jib Plasma & Frameless Plasma
Audio Edit Luar
Beban Lain-lain Beban Pe~ialanan
Se\va Genset Harga Pokok Produksi: Direct Cost: Media
Tapes Direct Labor: Asst. Produser Tim Kreatif Cameraman Asst. Cameraman Audioman Maintenance Audio Lightingman Maintenance Video Property Man Host Director.
Overhead Cost: Aktivitas Research and S1Lrve} Aktivitas Penjad\valan Aktivitas Set-uv ;\ktivitas Breaking ,..\ktivitas Syuting ;\ktivitas Pasca Produksi Net Profit
Total Biava
-
S.400.000.000 136.160.000
3.000.000 15.000.000
-
-
19.200.000
-
23.960.000 75.000.000 464.464.686 53.250.000 6.000.000 47.250.000 289.376.673 7.851.418 6.866.244 1.455.300 455.400 888.636 359.040 864.200
55.935 270.000.000 580.500 121.838.013 5.935.350 5.216.570 17.324.583 51.209.620 39.385.140 2.766.750
--4.799.375.314
--
lg enong Nyo k NI Uraian Pendauatan Behan:
Penonton Sewa Wardrobe Laundrv Wardrobe Make-uo Panggung & Latar Jimmv Jib Plasma & Frarneless Plasma Audio Edit Luar Beban Lain-lain Beban Perialanan Se\va Genset HarPa Pokok Produksi: Direct Cost: lvfedia
Tac es Direct Labor: Asst. Produser Tim Kreatif
Cameraman Asst. Cameraman Audioman Maintenance Audio Lightingman Maintenance Video Property Man Host Director
Overhead Cost: .>\ktivitas Research and Surve1 Aktivitas Penjad\valan Aktivitas Set-uo Aktivitas Breakinr; .Aktivitas Svutinr; Aktivitas Pasca Produksi Net Profit
Total Biava
.
1.890.000.000 359.600.000
. 4.800.000 12.000.000 200.000.000 31.200.000
.
7.200.000 19.200.000
. .
85.200.000 1.302.791.702 37.200.000
. 37.200.000 1.161.465.119 10.855.080 14.248.773 2.613.600 485.430 1.771.312 398.904 1.753.432
. 100.188 1.128.000.000 1.238.400 104.126.583
.
5.226.570 19.492.125 45.686.376 31.508.112 2.213.400 227.608.298
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT Akhlrnya Datang
EOFPROJECT 'RMAN PERSON OTING DATE I TIME !R DATE /TIME E OF EX. PROD.
~uga
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Jun..08
Up Date DESCRIPTION
)!-illlll,111
BUDGET Total
a Host
DJ Wink~
b Jud9e
c Guest Star
Didi Petet Bintang Tamu
4 Ofj1 X
5 ees 5 ees 5 ees
d Guest Star
Ensi;1rnble.
5 O(j}_.X
5
1 or11 x 1 org x
ees.
Re. Re. Re. Re.
7.500.000 7.500.000 7.500.000 3.000.000
Ro. Ro. Ro. Ro.
300.000.000 37.500.000 37.500.000 150.000.000 75.000.000 -
RP. Ro.
~1llilll1
search a Kaset. VCD, CD, DVD Audio Material Others Research b Others
Total Subtotal
eax x
ees
1 eax x
5 ees
Re. Re.
Rp.
1.000.000 1.000.000
200.000
Su rvev
1.000.000
-
Subtotal
eax x
a MealsEFP b BBM, Toi, Parkir c Hotel d" perdrems
pax x
eax x
eax x
.Ki!liW!l!l!lili!lili!illll•
1 org x
.011.lllli!-'l~ a Rent b Purchase c Laund!X
!lfimQ~Bfl
380.000
Re. Re. Re.
500.000 300.000 25.000
5 ees
10
~xx
5 ees 5 ees
b, i:earsue1oaw.n
Bong_kar Pasan9
c Others Setting
Pro~ert~
8 E!ax x
-
Re.
j23X X
eax x 1 eax _x
8 NewSettini;i
-
5 ees
15
20 eax x
ees 2 da~s 5 e2s
Re. Re. Re.
M
Total
Ro ..
1.900.000
Total
Ro. Ro. Ro. Ro.
55.000.000 37.500.000 15.000.000 2.500.000
Total
Ril.
193.000.000
Ro.
86.500.000 500.000
120
120
120 1
x x
x x x x x
5 5 5 5
ees. days ees ees ees ees ees
Rg. Re. Re. Re. Rp. Re. Re.
. 173.000.000 20.000.000
Ro.
Total
•••••
eax_ eax eax eax eax eax eax
-
Ro.
liml!ll!:lfirlfl.illll·li.···'rs M•.~. EALS a Breakfast b Lunch c suei>er d Dinner e Meals EFP f Snack g Agua,Koei.Gula
--
days Re. dai'.s Re. daxs Re. da:ts Re.
....__ ~
18.100.000
-
RP. Ro.
RD.
10.500 10.500
6.300.000 6.300.000
Rp. Ro. Rp. Ro.
7.500 200.000
4.500.000 1.000.000
Total Sh ooting Eguie:ment
Subtotal
a 4 Multi Camera & Jimmi'. Jib b Pake! EFP c Lighting d Audio e Genset f Instrument 2 screen h Plasma Su e:e:ortln9 Egulement a Tenda (VIP) b Toilet Portable c Tenda Sarnavile +AC d Genset f Alat Band ...
eax x eax x x 1 eax x eax x eax x eax x 9 eax x
eax
Frameless Plasma
ees ees e2s 5 ees ees ees ees 5 ees
Re. Re. Re. Re. Re. Re. Re. Re.
6.800.000
1.400.000
97.000.000 Ro. Ro. Ro. Ro. Ro. Ro. Ro. Rp. Ro.
97.000.000
. -
34.000.000
-
-
63.000.000
Subtotal eax eax eax eax eax
x x x x x
days Re. dai'.S Re. da~s Re. dai'.S R9. dai'.S Re.
Ro. Rp. Ro. Ro. Ro. c-,,1->~•~I
.
--
DESCRIPTION 8 PDsT PRDDU.CTlO!L; a On line { Inc off line + Editor } b
c M~
Man Power Editor Cut To Cut
"'
I Total
5 eax x El:ax x
eax x
1 Shift Re.
b TaEe. R~uirenient (i) DVC Pro66 {ii) Betacam 60 (iii) DVD (iv} VHS60
IUWllll~ltlllimT~rns a Perijlnan b
Keamanan
c KeberSihan d
•f
Pemadam kebakaran Ambulance Pawan!i! Hujan .,
Total
Subtofu.I
Re.
3 Qll Qtl Qtl
5 ees
3 eax x 4 eax x 3 x
5 ees Re. 5 ees R2. 5 ees RE!.
eax x
ees R2.
eax x
ees R2.
250.000
dals Re:dals Re. Subtotal
eax
135.000 145.000 25.000
Total
eax x EBX x eax x eax x E!8X x
day:s Rf?:.
Reda~s Re.
da}'.s
day:s__ R~.
dals
Re.
' t
a. Train
eax x
Re. dats: Re.
E!ax x
ee Re.
Ai!,EOrt tax, Fiskal
eax x
EE
Hotel Accomodations Standar room Standar room VIP Room
room x roomx room x
dai'.s Re. dai'.s Re. da}:'.s Re.
Executive Class Blisiness Class b. Bus E:Xecutive Class
eax x
Total Subtotal
day:s
Subtotal
d. (i) (ii)
(iii)
e. (i) (ii)
f. (i) (ii)
g. (i)
b
dai'.s Re. dai'.s Re.
Gas,Hi9hwai'. ticket, Parking BBM Tol, Parkir
eax x 2ax x
dS.}:'.S, RE. dai'.s Re.
Others Transeort Sewa Mobll,Kereta Aei,Pesawat
eax x
da}:'.s Re.
12 eax x 1 eax x
5 ees Re. 5 ees Re.
12.000 155.000
eulsa 1 eax x 5 ees R2· Line Teleehone eax x dai:s Re. Fax. dci}:'.S. Re. EEIX x Satel!lte Transmission TELKOM Microwave J SNG ! kalau memakai SNG sendiri ~
100.000
ATK
C.
d
•
rtil !l&l!l:i:X<m:!i,'llli:ll.«11iimm111!!111!~1lllll a seanduk
Conference Pers c Souvenir Plakat TOTALHOl2 b
illm!lil!IJl!lfllllmltl!!Wlll'lllBB!I
eax x 1 EBX x
days Re. dai'.s 5 ees R2·
9.050.000 3.750.000 3.750.000
Ro. Ro. Ro. Ro. Ro.
5.30.0.000 2.025.000 2.900.000 375.000
Ro. Ro. Ro. Ro. Rn, Ro. Ro.
-
-
--
Ro. Ro.
-
Ro.
-
Rn.
Subtotal
Ro. Ro. Ro. Ro.
-
Ro. Ro. Ro.
-
Ro.
-
-
. -
--
Subtotal
Ro.
Tot'll
Rn. Ro. Ro.
1.495.000 720.000 775.000
Total
Rn. Ro. Ro. Rn. Ro. Ro . Rp.
500.000 500.000
Rn. Ro. Ro. Ro.
1.250.000
Total eax x
Rn. Ro. Ro. Ro. Ro.
-
Subtotal
Tele~hone
-
Rn. Ro.
Sub!Otal
l[4j DM.tJwm~lll!lllflilllmmliil!M!l!li!!!!BililmsT a b
-
Subtotal
Re.
Perdiemsiuang S8ku} + Uang M3.kan Crew eax x Crew eax x
~~ §J:i.i'jl!ll&Illli:llliX~!iflll!i~--llll!I a Baterei untuk cli!?: on
BUDGET 4.000.000' 4.000.000
-
c. Planes (i)
Ro. Rp. Ro.
800.000
daxs Re. day:s R~.
M
a Transfer (i) DVll (ii) BCM to 1"/ 1" to BCM (lit) BCM to D2/D2 to BCM
Ro_.
Re. 250.000
Total
-
-
1.250.000 16.295.000 682.295.000
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT IE OF PROJECT
Akhirnya Datang Juga Plus2
NUMBER
TYPE IRMAN PERSON OTING DATE /TIME llR DATE I TIME IE OF EX. PROO.
LOCATION DURATION
Jun-08
Up Date
·-
DESCRIPTION
fA LENTS a Host b Jud9e c Jud9e
-
Total Na Qi
1 O!Jl X
Parto Juri
1 or~ x 1 or9 x
ct _Gu.est Star
Blntan~.Tamu
4 or9 x
e Guest Star
Ensamble
5 org x
4 eps 4 ees
4 ef.?S 4 e9s_ 4 ees
ReReRe. ReRe.
7.500.000 10.000.000 5.500.000 6.500.000 3.000.000
Total Subtotal
RE SEARCH/SURVEY
Re search a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material ·otherS Research
b Others
eax x 1 jiBX x
ees 4 ees
Re. Re-
b BBM, Toi, Parkir
eax x
c HOter
~xx
daxs Re. daxs Re. dBJ'.S Re.
d Perdiems
eax x
dBJ'.S Re.
org x
ees
Re.
~xx
4_eE:S 4 8f?:S 4 ees
Re. Re. Re.
MAKE UP & HAIR SET
WA.RDROBE a Rent
15
b Purchase c Laund!}'.
Rp.
800.000 800.000
800.000
-
10 ~xx
20
eax x
-
Ro.
Total
Ro. Ro. Ro. Ro.
44.000.000 . _30.000.000 12.000.000 2.000.000
Ro. Ro. l
176.000.000
.._ Total
BonQkar Pasan9
pax x 1 eax x
Proee!:!J:
8
a New Setting
eax x
ees
Re. 2 days Rp. 4 ees Re.
80.000.000 500.~00
MEA LS AND REFRESHMENTS MEA LS
a Breakfast
Total
eax Eax 120 eax 120 eax eax 120 pax 1 eax
b - LuriCh c sueeer d Dinner e Meals EFP f Snack 2 Agua.KOEi,Gula
x x x x x x x
4 4 4 4
ees dai'.S ees ees ees ees ees
Re. Rp. Rp.
Re.
10.500 10.500
Re. Re. Re.
12.500 200.000
RE NT
~ Ro. Ro. Ro. Ro. Rp. Ro. Ro.
Total
Shooung Egulement
Subtotal
a 4 Multi Camera & Jimmy Jib b PaketEFP
c Li2hti[!!! d Audio
e Genset f
Frameless Plasma
eax eax eax 1 eax eax eax eax 2 eax
x x x x x x x x
ees ees ees 4 ees ees ees ees 4 ees
Re. "e· Re. Re. Re. ReRe. Re-
5.000.000
1.600.000
c Tenda Sarnavile +AC d Gensel f AlatBand
eax x
~x
dai'.S dai'.S da)!,S dai'.S dai'.S
Re. Re. Re. Re. Re.
-
160.000.00016.000.000 16.880.000 ...
-
-
5.040.000 5.040.000
6.000.000 800.000 32.800.000
Ro. Ro. Ro. J
Subtotal
eax x eax x eax x
-
Total
500.000 300.000 25.000
PROPS ANO SETTING
Su eeorting Egulement a Tenda (VIP) b Toilet Portable
256.000.000 30.000.000 40.000.000 22.000.000 104.000.000 60.000.000
Subtotal
eax x
a Meats EFP
Instrument 2 Screen h Plasma
Rn. Ro. Ro. Rp. Rb. Ro. Rn.
200.~00
Su rvev
b Tears LIE I Down c Others Setting
BUDGET
Rp. Ro. Ro. l
32.800.000
-
20.000.000
-
-
12.800.000-
-
-
Dt:SCR1PTION 8 POST PRODUCTION. a On line ~ Inc off line + Editor ! b Man Power Editor c Cut To Cut
I
Tqtal
-~·-
9 TAPES a
(i) (ii) (iii)
b
(i) (ii) {iii) liv)
Transfer DVD BCM to 1"/ 1" to BCM BCM 02/02 to BCM
4 eax x Eax x 2ax x
10 PERMIT.SECURITY & OTHER SERVICES a Perijinan b Keamanan c Kebersihali d Pemadam kebakaran e AmbulanCe __ f Pawan9 Hu/an
3 Qt~ Qt~ Qt~
3 eax x 4 eax x
3
eax
x
P(l)(
x
eax
x
~x
eax
x
Eax x Eax _x eax x
Bus Executive Class
c. Planes
lil
Ai!Eort tax, Fiskal
e. (i) (ii)
7.860.000
4 ees Re. 4 eEs R2· 4 ees R2. eos Ro.
250.000 265.000
ees Re. dai'.s Re. da~s Redai'.s Re. dai'.s_Re. dals RE.
Total
Standar room VIP Room
eax x
EE
Re.
Perdi&mS{Ua-ii9 Saku) + Uan9 Makan Crew eax x Crew eax x
f. (i)
Gas,Hi9hwa;t ticket, Parking
(ii)
Toi, Parkir
BBM
g. Others Transeort (i) Sewa Mobit,Kereta Aei,Pesawat 12 SUPPORTING EXPENSES a Baterei untuk c!ie on b ATI<
Re.
da~s Re.
12 eax x 1 eax x
4 ees Re. 4 0[!S R[!.
14 PROMOTIONS AND ADVERTISEMENT a SE;anduk b Conference Pers Plakat c Souvenir TOTALHal2 TOTAL Hal 1 & 2 before miscelaneous
eax x 1 eax x
-
-
--
Subtotal
Ro. Ro. Rn. Rn.
-
SLibtotal
Ro. Ro. Ro.
-
Sublotal
Ro.
-
-
-
Rn.
-
-
12.000 167.000 Total 100.000
Total dals Re. dai'.s Re. 4 ees Re.
-
-
Total
e:;!X X
-
-
Rn. Ro.
Subtotal
eax
420.000 -
Subtotal
da~s Re.
13 COMMUNICATIONS AND TRANSMISSION COST a TeleetiOne eulSa 1 eax x 4 ees R~. b Line Teleehone x dals Re. c Fax eax x daxs Re. d Satellite Transmission TELKOM e Microwave I SNG { kalau memakai SNG sendiri ~
3.000.000 4.240.000
-
dai'.s Re.
x
-
Rn.
da~s Re.
da~s Re.
3.000.000
Subtotal
dai'.s dai'.s Re. dai'.s RE!>
E!ax x_ eax x
eax
Rn. Ro. Ro.
dai'.s Re. dals R~.
R~.
roomx roomx roomx
Ro. Ro. Ro. Ro. Rn. Ro. Ro.
Subt?tal
-
d. Hotel Accomodatlons (i) Standar room (ii) (Hi)
Subtotal Ro. Ro. Ro. 35.000 Rn. Rn.
250.000
ee
-
10.660.000 3.000.000
4 eEs Re. dals Re. dals R~.
eax x
BUDGET 3.ioo.o.oo 3.200.000
Rn. Ro. Ro. Ro. Rn.
Total
11 TRAVELING EXPENSES (OUTSIDE JAKARTA) a. Train Executive Class eax x -Business Class eax x b.
800.000
da}'.S R[!:. dai'.s Re. Total Subtotal
to
TG1ee R~uirement DVC Pro 120 Betacam 90 DVD
1 Shift R[!:.
Rn. Rn. Re. Re.
250.000
Total
Ro. Ro. Ro.
1.244.000
Ro. Ro. Ro. Rn. Ro. Ro. Rp.
400.000 400.000
Ro. Ro. Ro. Rn.
1.000.000
576.000 668.000
-
1.000.000 16.504.000
542.984.000
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Cerlwls
IE OF PROJECT ,IRMAN PERSON IOTING DATE I TIME ~IR DATE/TIME IE OF EX. PROD.
Jun-OB
Up Date DESCRIPTION
,l!l! a Host
Total
'
b Home Band
c Guest Star
--
BUDGET
SimEI}.'. Fresh Bintang Tamu
3 org x 1 groue: 3 or2 x
28 28 28
ees ees ees
Re. Re. Re.
7.500.000 2.500.000 5.500.000
...
Total Subtotal
Research
a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material b Others
Others Research
eax x 1 f2:BX X
Rn. Ro. Rn. Ro. Rn. Ro.
1.162.000.000 630.000.000 70.000.000 462.000.000 -
Rp.
5.600.000 5.600.000
-
daxs Re. 28 ees
Re.
5.600.000
200.000
--
Subtotal
Su rvev
a MealsEFP
eax x
da}'.S Re.
b BBM, Toi, Parkir
eax x eax x
daxs Re.
c Hotel
eax x
d -pefdiems
i!R'Elllilllllllll!I'111Bl'li-i Rent
1 ore x
eax
da}_'.S
28 eps
Re.
Re. Re. Re.
x
ees
10 eax x
c Laund!i:
10
28 ees 28 ees
ilmlrEJm~ a· -NBw-SetlinQ b__ Tears UE: /_Djjwn c Others Setting
eax x
-
Re.
-
-
da}'.S Re.
a b Purchase
Total
Ro,
9.240.000
Total
36.400.000
80.000 50.000
lln. Rn. Ro. Rn.
88.500.000
65.000.000 25.000
Rn. Rn. Ro. Ro.
llil!:..
56.000.000
Rn. Rn. Ro. Rp. Ro. Rn. Ro.
23.520.000 23.520.000
330.000
Total
eax x B_ohg_kar Pasan2 Proeertv
eax x 5 eax x 1
•e!;
_1_days 28 ees
Re. Re. Re.
- mml&.!fitrm!lrs EALS a Brea~fast b Lunch
Total
80 eax 80 eax pax pax pax 12 pax 1 pax
c Supper d Dinner
e MealsEFP f Snack ~ Agua,Kopi,Gula
x x x x x x x
28__ e2S: 28 ees daxs eps ees 28 eps 28 ees
RR· Re. Rp. Re. Re. Re. Re.
10.500 10.500
10.000 200.000 Total
Sh ootlng EguiE!ment
Subtotal
a 4 Multi Camera & Jimm~ Jib
pax x
ees
b Pake! EFP
m!X X
eps eps 28 eps
c Lighting:
~xx
d Audio
e Genset f
Instrument
g Screen h Plasma
Sup1?,2rtln9 Egulpment a Tenda l VIP l b Toilet Portable
c Tenda Samavile +AC d AfatBand ~ehlcle
-
Frameless Plasma
1 pax pax eax pax 2 pax
x x x x x
eps eps eps 28 ees
RR. Re. Re.
Rf!. Re. Re. Re. Re.
350.000
1.200.000
days Re.
pax x
da~s
E?_2X X e!!X X
days RR. dax:s Re.
Rn. Ro. Rn. Rn. Ro. Rn. Ro. Rn. Rn.
Ro. Rn. Ro. Rn.
Re.
~11htnt<'ll
-\
-
65.000.000 3.500.000
-
-
-
3.360.000 5.600.000 77.000.000
Subtotal P:§!X X
22.400.000 14.000.000
77.000.000
9.800.000
.
67.200.000
-
.
DE
-
RIPTIUN
T PROllu.CTlON:::
BP
..
a On line { Inc off line + Editor) c
Man Power Editor Cut To Cut
a
rranster
b
•
28 e:ax x
eax x f:!aX X
Total 3 Qt~ Q!)'. Q!)'.
(iQ BCM to 1"/ 1" to BCM (iii} BCM to 02102 to BCM b _Tae~-R~uirement DVC Pro66 Setacam 60
3 3
(i) (ii)
28 ees Re. da}:'.s
eax x
eax
eax x
{iv} VHS60
..
s a Perijinan Keamanan c Kebersihan d Pemadam kebakaran ~ _Al'nbµl_aOCe b
Pawan9 Hujan
Re.
28 ees Re. 28 ees Re. 28 ees Re.
ees
Re.
eax x
ctaxs Re.
~x
ctaxs
eax
x
da}'.S
... 25,62MOO 11.340.000 12.180.000
eax
eax x x
daxs Re. daxs Re.
Bus Executive Class
eax x
ee
Re.
eax x
EE
Re.
c. Planes (i) Ai!:eort tax, Fiskal d. Hotel Accomodations (i) Standar room {ii} Standar room (iii) VIP Room
roomx roomx roomx
f.
Crew Gas.Highway ticket, Parking
BBM
!ii}
Toi, Parkir
9·
(i)
eax x
Others Transeort Sewa Mobil,Kereta Aei,Pesawat
a
Baterei untuk die on
b
ATK
ees Re. 28 ees Rf?. 28
X
- eax_x
ees
Re. days Re. daxs Re.
b
COrif8rCnce Pers
c Souvenir
da}:'.S
-
-
.
Rn. Rn. Ro. Ro.
-.
Subt6tal
Rn. Rn. Ro.
-
Subtotal
Ro.
.. Subtotal
Rn.
12.000 45.000
75.000 .,..
Rf!.
davs Ro.
ees Re.
-
-
.
-
.
-
-
-
-
Ro. Ro. Rn.
2.604.000 1.344.000
Rn. Ro. Ro. Ro. Rn. Rn.
2.100.000 2.100,000
Ro. Rn. Rn. Rn.
TOTALHa12
NU
-
Subtotal
Total eax x oax x eax x
-
Rb. Ro.
d Satellite Transmission TELKOM e Microwave I SNG { kalau memakai SNG sendiri }
a seanduk
.
Subtotal
Total
1 eax x
2.100.000
Rn.
Re. RE.
28
-
Subtotal
Tot3il 4 eax x 1 eax x
E!!X
Line Teleehone
c Fax
Ro. Rn.
days Rf!:.
f?:BX X
1i lll!BlfnfifiY4!millfll!JllJllfnJtllll!!fl!ST a Teieenone 2u1sa
Ro.
daxs Re. daxs Re.
eax x
f,Jlglil:TI~gfil~'IJl'f~jillilf.!!~!!61lliil-\!llll!
b
daxs daxs
12ax x
(i)
Total Subtotal
daxs Re. daxs Re. davs Ro,
e. Perdiems~Uiing Sakul + Uan9 Maka:n eax x (i) Crew (ii)
Ro. Rn. Rn. Ro. Ro. Rb. Rn.
Re.
a. Train
b.
Total
Re.
BUsTriBSs Class
-
SubtQtal . Ro. Rn. Rn. Rn. Ro.
.....~.... ,!IJllmmill!!llEl!llllrlfl~lilifllllllml!'&l.li!A l Executive Class
.
135.000 145.000 25.000
da}'.S Rf?:.
(?:BX X
17,920.000
250.000
da~s
eax x
BUDGET 11.920.0.00
46.620.000 21.000.000 21.000.000
Re. da}'.S RE.
eax x
I fin ... Ro. Ro. Rn. Ro. Ro. Rn. Rn. Ro.
daxs Re.
x 3 i:i:ax x
(iiQ DVD
f
640.000
Subtotal
BCM to VHS I DVC PRO
(i)
1 Shift Re. da}:'.S Re:. daxs Re.
TOtii
1.260.000
-
.
--
69.244.000
l!lll!lil'filllmfl!.lfllllill!
Tot11I
FW! f Yiilll!lINf!J¥,Jft'0,N!
T-6~1
Kll.1ilffiiii!¥~\lfil
1.483.904.000 o-
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT Dorce Show
PROJECT
NUMBER
TYPE ~PERSON
;DATE/TIME lTE /TIME
LOCATION DURATION
Jun-08
,_ -
Up Date
EX.PROD.
-
DESCRIPTION
BUDGET Total
Host Home Band Guest Star
Bintan9 Tamu
Audielite __
_A11en2X
Bendors
1 org x 1 groue: 5 org_ x 30 org X:
28 ees 28 ees 28 ees
2a ees
Re. Re. Re. RB.
9.000.000 3.000.000 3.000.000 15.000
Total
Ro. Ro. RD. Rp. Ro. Ro. Rp.
Subiota I
rch Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material Others Research Others
oax x E!ax x
davs Ro. ee:s Re.
' MealsEFP
eax x
dal:S Re.
BBM, Toi, Parkir Hotel
E:ax x
·pefdiems
eax x
da}'.S Re. da}'.S Re.
1 or11 x
28 ees
Re.
1 -1 - Reilt-
eax x
BES
Re. Re. Re.
1 eax x 10 eax x
Purchase Laundry
rm~ NewSettinQ. Tea_ts_U[! I Down_
Bo1_1gkar Pasanfd
Others Setting
Proee[!)I
eax x
1 ~xx 1 eax x
28 28
ee$ ees
-
1.500.000
eax. x
ao eax x eax x
eax x
Dinner
·rotal
Ro. Ro. Ro. Ro.
19.040.000
ees
28 ees 28 eps da~s
eps
eax x
eps
Snack
B eax x
~gua,Koei.Gula
1 pax x
28 eeS 28 eps
MealsEFP
42.000.000
74.600.000 50.000
·rota I
80
sue~r
Ro.
540.000 14.000
ml!mxl:lilm~liJrs
s
Breakfast Lunch
Total
Total Re. _4_days_ R2; 28 ees Re.
RB· Re. Re. Re. Re. Re. Re.
.10.500 10.500
10.000 150.000
in9 Egulement
Subtotal
Pake! EFP L!ghting Genset Instrument
eax x
eps 28 eps
pax x
ees ees ees 28 ees
2ax x Frameless Plasma
eps
1~x
eax x
screen
H1in9 Egulement Tenda (VIP) Toilet Portable Tenda Samavile +AC Genset Alat Band
28 eps
eax x
Audio
Plasma
1 E§!X X
9 J?:a>C x
Re. Re. Re. Re. Re. Re. Re. Re.
1.200.000
500.000
1.200.000
299.800.000
Ro. Ro. Ro.
298..400.000 1.400.000
§.;:
53.480.000
Ro. Ro. Ro. Ro. Ro. Ro. Rp.
23.520.000 23.520.000
eax x pax x pax x
da~s da~s
Ro. Rp. Ro. Ro. RP. Ro. Rp. Ro. Ro. Ro. Ro. Rp. Ro. Rp.
Re. Re. da}'._S Re. da}'._S Re. da}:'.S Re. Subtotal
-
2.240.000 4.200.000 350.000.000
Subtotal (?:IDC X eax x
15.120.000 3.920.000
-Ro.
Total 4 Multi Camera & Jimm}:'. Jib
-
-
days Re.
!Ulfmefllllllllilnlll
-
-
Subtotal
eax x
768.600.000 252.000.000 84.000.000 420.000.000 12.600.000
350.000.000 33.600.000
-
14.000.000
302.400.000
-
-
-
o"~'
8 POST'P.Rao11r.110l'frc a On line ~ Inc off line + Editor} b Man Power Editor
c
Cut To Cut
a
rransrer
I
RIPTIDN
28 f!BX X
eax x
eax x
.. roiiii . 1 Shift RE. days Rf?. da):'.s Re.
640.000
(I) (ii} ~iii}
Total Subtotal
3
DVD
Qt~
Q~ Q~
BCM to 1"11" to BCM BCM to 02102 to BCM
28 ees RE. days Re.
250.000
135.000 25.000
days Rf!.
b _Ja9!3.Reguir'en1ent
Subtotal
DVC Pro66
3 f!BX X
Betacam 60 (iii) DVD (iv) VHS BO
4 eax x
28 ees RE. 28 ees Re.
3
28 8[!:S Re.
(i) (ii)
'
~-
d
eES
eax x e;ax x
ees Re.
eax x
Kebersihan Pemadam kebakaran
[!:ax x
e Ambt,1IBlice
f!BX X
f
~x
Pawan2 Hujan
a. Train
eax x eax
b. Bus Executive crass
c.
days days days _days days
x
da:ts
EE
Re.
days ctaxs daxs
Re. Re.
eax x
ctaxs
Re.
eax x
ctaxs
ctai'.s
(ii)
Standar room
roomx
{Hi)
VIP Room
roomx
e. P"efdiCri'iS(Uang Saku) + Uang Makan (i) (ii)
f.
--
Crew Crew
Gas,Highwa:t ticket, Parking
-
Subtotal
Ro. Ro. Ro. Rn.
-
Subtotal
Ro. Ro. Ro.
-
Rn.
--
Re.
BBM
eax x
{ii)
Toi, Parkir
E!BX X
Re. ctaxs Re.
g. (i)
Sewa MobH,Kereta Aei,Pesawat
eax x
days
Others Transeort
~i~ S'l:l~BlE!~!IJ'l~llBlllil!!ll!l!l&i1 a
Baterei untuk cliE: on
8
b
ATK
1
eax x eax x
28 ees
28 ees
Subtotal
Re.
~-~ll!lmll"AllJll!illl!'fillll!~tS'~raml!iilsr
Total
Rn. Rn. Ro.
3.892.000 2.688.000
""·
1.400.000 1.400.000
12.000 43,000
50.000
~.
Rn. Ro. Ro. Ro. Rp.
b Conference Pers
c Souvenir
Total [!ax x
Eax x 1 ~xx
da}'.S RJ?:. da}:'.S RJ?:. 12 ees Re.
125.000
TOTAL,Hal2 I
~-
-
Ro.
•
Im lm'illlmT4llll!l'lm~DllSl:Jlil!llMIOO!!ll! a seandUk
-
-
Subtotal
Total
a T eleeflone eulsa 1 eax x 28 e~s Re. b Line TeleEhone ctaxs Re. eax x c Fax ctais_ Re.. eax x: d Satellite Transmission TELKOM Microwave J SNG { kalau memakai SNG sendiri ~
Rn.
-
Re. Re.
-
Rn.
Re.
(i)
Ro.
-
-
roomx
-
Rn. Ro.
Subtotal
d. Hotel Accomodatlons (i) Standar room
11.340.000 16,240.000 2.100.000 -
-
days Rg.
(?:ax x
.29.680.000
Rn. Ro. Ro. Ro.
Rn.
Subtotal
Planes Ai!E2rt tax, Fiskal
Rri..
-
Total Subtotal
Re.
Rg.
50.680.000 21.000.000 21.000.000
-
Rg. Rj?:. Rg.
ee
Rn. Rn. Ro. Ro. Ro.
-
Rn. Ro. Ro. Ro. Rn. Ro. Ro.
Re.
eax x
11.920..000. 17.920.000
Total Rg.
.~""'.'-""'"'' \
Executive Class BUSiness Class
(i)
Rg.
eax x
-s
a Perijinan b Keamanan
c
eax x
145.000
BUDG
Rn.• Rn. Rn. Ro.
Ro. Ro. Ro. Ro.
1.204.000
-
·t.500.000
-
1.500.000 75.392.000
Total
1.608.312.000
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT Extravaganza
IE OF PROJECT ,IRMAN PERSON OTING DATE/ TIME UR DATE I TIME IE OF EX. PROD.
--
Jun..08
Up Date DESCRIPTION
C. Dancers _. __
BUDGET Total
a Commedian
b Guest Star c Home Band
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Bintang Tamu
Home Band
Dancer_
14 or~ x 3 org x 1 9roue
1 eax:x
9 ees 9 BES 9 ees 9 ees.
Re. Re. Re. Re.
8.500.000 7.500.000 5.000.000 10.000.QOO
Ro. Ro.
Res earch a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material Others Research b Others
Total Subtotal
eax x
ees
1 eax x
9 Ce§!
Re. Re.
Rp.
eax x
b BBM, Toi, Parkir c Hotel
e:ax x eax x eax x
, .EB\'l!lllill1!1%S~
··uai11I-• a Rent c laund!)'. a New Setting b _Tears Up I Down c Others Settinll
-
-
-
1 org x
9 ees
Re.
5.000.000
15 eax x 12 eax x 20 f?:BX X
9 ees 9 ees 9 ees
Re. Re. Re.
120.000 150.000 30.000
ees
Re. Re. Re.
I~~-Bon~kar
eax
Total
Pasang
Proee!:JX
1 1
Total
x
eax x
eax x
_4 _da~s 9 ees
90.000.000 500.000
'!!IL..:l!llm'mlllmllllll1l;fi:'rs
MEA LS
Total
aax x
a B.rea_kfast b Lunch c sue~r d Dinner e MealsEFP
eax x 130 eax x 130 eax x pax x 50 pax x
f Snack Ag~a,Ko9i,Gu1a
1 eax x
9 9 9 9
ees. da}'.S ees ees ees ees ees
Re. Re. Re. Rp. Re. Re. Re.
2.700.000 2.700.000
-
days Re. da~s Re. daxs Re. d8J:S Re.
Total
b Purchase
-
2.700.000 Subtotal
a Meals EFP
1.408.500.000 1.071.000.000 202.500.000 45.000.000 .90.000.000
300.000
Su rvey
2
Rn. RP. Rn. Ro.
45.000.000
Ro. Rp. Rp. Ro.
37.800.000 16.200.000 16.200.000 5.400.000
-RD.
364.500.000
Rn. RP. Rp.
360.000.000 4.500.000
~ Ro. Rp. RP. Ro. Ro. Ro. Ro.
10.500 10.500
10.000 200.000
Im!.'.llIM!l!lllll!!lllll[~
Rn.
Total
-
30.870.000
-12.285.000 12.285.000
4.500.000 1.800.000 131.400.000
'
ootin9 Egulement a 4 Multi Camera & Jlmmx Jib
Subtotal eax x
eax x
b PakelEFP
c LiQhting:
eax x
d Audio
1 ~xx
e Genset
~x
f Instrument g SCreen h Plasma
eax x 2 eax x eax x
Su f!f.!2rlin9 Egulement a Tenda! VIP b Toilet Portable
l
ees ees ees 9 ees ees ees 9 ees ees
Re. Re. Re.
Re. Re.
Subtotal
c Tenda Sarnavlle +AC
oax x
d Genset
eax x eax x
dax:s Re.
...
4.500.000
Re.
dax:s Re. dax:s Rp. davs Ro.
f Alat Band
5.600.000
Re. Re.
Rn. Ro. RP. Rn. RP. Rn. Rp. RP. Ro.
eax x eax x
da~s
Ro. Ro. RP. RD. Ro.
Re. ,.., __
.._·~·-·
131.400.000
50.400.000
81.000.000
-
-
-
u~SCRIPTION
8
Pu~T.PRODUCIION
_Total
,:
b Man Power Editor
E!ax x eax x
c Cut To Cut
eax x
a On line { Inc off line + Editor ~
-
9
2 Shift Rf!. days Re. daxs Re.
800.000
Total Subtotal
a Treilisfer
(i)
DVD
(ii)
BCM to 1"/ 1" to BCM BCM t6 02/02 to BCM
{iii)
9 ee;s Re. daxs Re. ctays Re.
250.000
135.000
E!§!:X X
9 6(;!S Re. 9 ees Re. 9 ees Re. ees Re.
eax x eax x
eax x
days R[!. daxs RE!· da~
eax x eax__ X [>:ax x
days Re. d8;tS Rf!. days Re.
3 Q!)! Qt~ Qt~
SubtO_tal
b _TaBe_Reguirement
(Q (ii) (iii) (iv)
DVC Pro66 Betacam 60
3 eax x 4 eax x 3 eax x
DVD VHS60 ,, o·-
a Periiinan
-·
.. '
$
b Keamanan
c Kebersihan d
e f Rli(Jj
145.000 25.000
Pemadam kebakaran Ambulance . Pawang Huian
Total
Re.
~~lillmQll!rG'l!STill!ll.l!~l!lillA l a. Train Executive Class Business Class
Total Subtotal
eax x eax x
da:ts Re. days Re.
x
ee Re.
b. Bi.is Executive Class
eax
c. Planes (i)
d. (i) (ii)
(iii)
e. (i) (ii)
f. (i) {ii)
eax x
E!E
Hotel Accomodations Standar room Standar room VIP Room
roomx roomx roomx
days Re. da~s Rl:J:. da:ts
BBM
g. Others Transeort Sewa Mobil,Kereta A(;!i,Pesawat
eax x
daxs Re.
[~~ llf!1!1!01,l')l[[l!!Xl!l!fl~l~'!!llillil!irC1lll!11l!\1lJ a Baterei untuk c!ie on b ATK
12 eax x 1 eax x
9 ees Re. 9 ees Re.
Toi, Parkir
(i)
-~!llllli'A111ff0Diti'l!Jlllil~QI a seanduk b Conference Pers
c Souvenir
Ro. Ro. Ro.
. .
. .
Ro. Ro. Ro. Ro.
.
-
.
-
. -
.
.
Ro.
Total
Rn. Ro. Ro.
3.096.000 1.296.000
Ro. Ro. Ro. Ro. Ro. Ro.
1,350.000
12.000 200.000
150.000
da:ts Re. da:ts Re. ees
Re.
Ro. Ro. Ro. Ro.
.
1.800.000
1.350.000
.
-
.
35.136.000
,
.' ···1~tfillll!irlllflil!!l!lll'.I! ......L ........~.............~--. .·~·-················· ~-
-
.
TOTALHal2 -
-
Subtotal
Total eax x eax x eax x
. -
-
Total
Tele[!hOne eutsa 1 (?:ax x 9 ees Re. b Line Teleehone dais R[>:. eax x .c f'ax_ eax x dalS Rf:"!. d Satellite Transmission TELKOM e Microwave I SNG { ka1au memakai SNG sendiri }
-
.
[; !iDD!lllfmlillf'llRmll!!liltl!fl.lfll!rS'!!jl!!fil'.(QST a
Ro. Ro. Ro. Ro. Rn. Ro. Ro.
3.645.000
5.220.000 675.000
.
Subtotal da:ts Re. daxs Re.
.9.540.000
Ro. Ro. Ro. Rn.
Re.
eax_x eax x
Ro. Ro. Ro. Ro. Ro.
-
.
Re.
Gas,Hi9hway: ticket. Parking
16.290.000 6.750.000 6.750.000
-
-
Ro. Rn.
Subtotal daxs
Ro. Ro. Rn. Ro. Ro.
14.400.000
Subl6tal
Re.
da~s
GET
14.400.000
Ro.
SubtOtal
Perdiems{Uang Saku~ + Uan9 Makan Crew eax x Crew eax x
CUL
Subtotal
Re.
Ai!]Ort tax, Fiskal
I
. Ro.. Ro. Rn. Ro
Total
-
2.055.906.000 -
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT
EOFPROJECT
NUMBER
Insert
IRMAN PERSON OTING DATE/TIME 1IRDATE/TIME E OF EX. PROD.
TYPE LOCATION DURATION
Jun-08
Up Date DESCRIPTION
~
BUDGET
Total
2 org x
30 ees
b Guest Star
Of!,1 X
ees
c Guest Star -
o~
x
ees
a Host
Re. Re. Re.
4.500.000
Total
270.000.000 270.000.000
Rp.
6.000.000 6.000.000
Subtotal
search a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material Others Research b Others
da~s
[!8X X
1
eax x
30
ees
Re. Re.
-
-
Subtotal
a MealsEFP
~x
b BBM, Toi, Parkir c Hotel d Perdiems
eax x rooms
eax x
··• l!l!mlliillllllllllll!!ll!lll ilillRH_.W a Rent
b Purchase
c Laund!}'.
Re.
eax x 1 eax x 2 eax x
ees 30 ees
Re. Re. Re.
eax x
ees ees
30. ees
500.000
Total
Rn.
15.000.000
Total
Ro. Rn. Ro. Rn.
16.500.000
Rn.
3.000.000
450.000 50.000
Total
a New Setting b Tears UE: I Down
C _Olhers _Settlrlg
Re. da~s Re. da~s Re. days Re. 30 ees
nmnimm;1Bllllll
-
da~s
1 org x
eax x Proee!:!x
. ' .• • 111111!.fllmBl!fmTS EALS a Breakfast
b Lunch sue~r
d Dinner e MealsEFP
I Snack 2 Agua,Koei,Gula
1
ea_x x
_3oees.
Re. Re. Re.
JOO.ODO Total
eax eax x
45 x 45 Rax x
eax x
8 eax x 30 eax x 1 eax x
30 eEs 30 day_s da~s
ees 15 da~s 30 ees 30 ees
Re. Rg. Re. Re. Re. Re. Re.
100.000 10.000 100.000
a 4 Multi Camera & Jimmy Jib b Pake! EFP
Subtotal eax eax eax eax
x x x x
Re. Re. Re. Re. Re.
~x
ees ees ees ees ees
I Instrument g Screen h Plasma
QBX X
eps
R2.
E:aX X eax x
days d3J:.:!
Re. Re.
Su f!J?2rtin9 Egull!ment a Tenda (VIP l
J:!aX X
da~s
c L!ilhting d Audio e Genset
~
52.360.000
b Toilet Portable c Te"nda Sarnavlle +AC d Gen set I Alat Band
Ve hie le
eax x eax x eax x eax x
Rn. Ro. Rn. Rn. Ro. Rn. Ro. Ro. Rn. Ro. Rn. Ro. Rn. ~
Subtotal
14.175.000 14.175,000
12.000.000 9.000.000 3.000.000
-
Subtotal
Re. days Re. da~s Re. da}!_S Re. da}:'.S Re.
-
. 3.000.000
Rn. Rn. Ro. Rn. Ro. Rn. Ro.
10.500 . 10.500
13.500.000 3.000.000
Rn. Ro. Rn.
Total
Sh ooting_ Eguiement
-
6.000.000
200.000
Su rvev
c
Ro. Rn. Ro. Rn. Rn.
. -
.
-
. .
-
.
-
D
8
T·P
a On line ( Inc off tine + Editor ~ b
a
·-
CKIPTION
TLON! Man Power Editor Cut To Cut
30
eax x
eax x
T!>tal
1 Shift Re. da~s RE>
640.000
dals Re.
eax x
Total
a (i) (ii) (iii)
b (i) (ii) (iii) (iv)
Transfer DVD BCM to 1"11" to BCM BCM to 02102 to BCM Ta12e.R~uirement
DVC Pro66 Betacam 45 DVD
VHS60
a Perijinan
Subtotal
3 Q!): Qt~ Qt~
eax
3 x 3 eax x 3 eax x
30
ees Re.
2ax x
ees
d
e
Ambµlance
f
Pawan£! Hujan
c
Subtotal __ 30 ees Re. 30 ees Re.
ees
E!ax x
250.000
dals Rf?>
e;ax x
Keamanan Kebersihan Pemadam kebakaran
b
30 ees Re. daxs Re.
135.000 115.000 25.000
Re. Total
Re. da}:'.s Re. da~s
Re.
eax x
da:is Re. d8}'.S R~.
eax x
daxs
Re.
eax x
[J:ru< x
~lllflll!!IDlliimflll!i!!l!lll'lffflrUff§DVA l a. Train
Total
eax x
da:is dax:s
Re.
f!8X X
ee
Re.
Pesawat (i) {ii) " 8-ireort .tax. Fi_SkaL
4 eax x _4 eax_ x
4 ee _4. ee-
Re.
d. Hotel Accomodations Standar room Standar room (~ii) VIP Room
2 room x roomx
5 days Re. daxs Re. days Re-
500.000
4 eax x eax x
s dai:s Reda);'.s Re.
200.000
s da:ts _daxs
ReRe.
200.000
a-days
Re.
200.000
30 8f2S Re. 30 8f.l:S Re.
12.000 50.000
30 ees Re. days.Reda);'.s Re.
25.000
Business Class
b. Bus Executive Class
c. Planes
(i) (ii)
Re..
room x
e. Perdiems{Uan9 Saku} + Uang Makan (i) (ii)
f.
Crew Crew Gas,Highw
(i) (ii)
Toi, Parkir
1 eax x . eax x
g. (i)
Others Transeort Sewa Mobil,Kereta Aei.Pesawal
1 eax x
BBM
b
ATK
8 eax x 1 eax x
illlli ~IMll!lW~Tlil!lll!l\lfllmM!liMt§:!lll!J~sT a Teleehone 2u!sa p Line TeJeehone c Fax d
1 eax x eax_x eax x
. Ro.
b
Conference Pers
c Souvenir TOTALHat2
ml!'!llll'llllilI~m!lll'll'J\ilfl
-
-
-
23.960.000
-
"
-
11.760.000 11.200.000 .. 550.0QO
Ro. Ro. Ro. Ro.
5.000.000 5.000.000
Ro. Ro. Ro.
4.800.000 4.800.000
Ro.
1.200.000 1.200.000
"
-
Ro.
1.200.000 1.200.000
Total
Ro. Ro. Ro.
4.380.000 2.880.000 1.500.000
TOtnl
Ri>. Ro. Ro. Rn. Ro. Ro. Rp.
750.000 750.000
Total eax x eax x
-
Subtotal
Satellite Transmission TELKOM
~x
-
-
e Microwave I SNG { kalau memakai SNG sendiri }
,ijl ·11lllm;fJiWlmr'1f!J;ifl~IZIRl™l!'!lllll¥ a seanduk
Ro.
Ro. Ro.
SubfOtal
f;fg ltWi!ll:!\li!;Ill'I~lilill!l!t!!!i!MJl'lllll!ti~w1!1'! a Baterei untuk c!ie on
Ro. Rn. Ro. Ro. Ro. Ro. Ro.
Subtotal
Subtotal
-
24.750.000. 12.150,000 10.350.000 2.250.000
Rn.
Subtotal
-
RP. Ro. Ro. Ro. Ro.
Subtotal
700.000 35.000.
Gt-1
..19.200.000 19.200,000
47.250.000 22.500.000 22.500.000
Ro. Ro.
R2.
Hiii
Ro. Ro. Ro. Ro. Ro.
Subtotal
f.!:a>C x
Executive Class
I
RP•... Ro. Ro. Ro.
days Re. da);'.s Re. ees Re.
Ro. Rn. Ro. Ro.
-
95.540.000
Total
458.390.000
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJE:CT ~E OF
PROJECT
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Nglenong Nyok
\IRMAN PERSON lOTING DATE/ TIME AIR DATE I TIME WE OF EX. PROD.
Jun..08
Up Date
DESCRIPTION
~-I a Host b Guest Star
Bintan2 Tamu
._.
7 org x 2 org x
1 g_roue
c Home Band
·-
BUDGET
Research a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material Others Research b Others
24 ees 24 ees 24 ees
eax x
ees ees
E:8X X
Re. Re. Re.
Total
Ro. Rp. RP. Rn.
Total Sublolal
Rp.
5.500.000 3.000.000 2,500.000
1.128.000.000 924.000.000 144.000.000 60.000.000
. -
.
Re. Re. Sublolal
Survey
a Meals EFP b BBM, Toi, Parkir
eax x eax x
c Hotel
~xx
days Re. days Re. da}!_S Re.
d Percliems
[!BX X
da~s
-
-
Re.
1 org x
24 eos
Rp.
eax x
ees 24 ees 24 ees
Re. Rp. Re.
500.000
Total
Ro.
12.000.000
Total
Ro. Ro. Ro. Ro.
46.800.000
RP."
226.880.000
Ro. Ho. Ho.
200.000.000 26.880.000
I
ll!R!ll!lm!lllmla Rent b Purchase c Laund!)'.
7 eax x
8
l!lllilil"&ll!llilli1:l!D!ll!lillf,' a NewSettin9 b Tears UE: I Down
c Others Setting
eax x
250.000 25.000 Total
eax x Bon9kar Pasang Proee~
1 eax x 8 eax x
Re. 4 days Re. 24 ees Re.
•e:!
50.000.000 140.000
d Dinner e Meals EFP f Snack 2 Agua,Koei.Gula
Total 65
65
eax x
eax x
eax x eax x pax x 65 eax x 1 eax x
24 ees
Rp. Re. dais Rp. ees Re. ees Re. 24 ees Re. 24 ees Re. 24 ees
10.500 10.900
~
53.160.000
Ro. Rn. . Ro.. Ro.
16.380.000 16.380.000
Ro. 10.000 200.000
Rn. Ro. Total
Shootin9 Egulement a 4 Multi Camera & Jimmy Jib b PaketEFP c u2hun2 d Audio e Gen set f Instrument ~ Screen
h Plasma
Suee.2rtin9 Egulgment a Tenda! VIP) b Toilet Portable c Tenda Samavile +AC d Gen set f Alat Band i/ehicle
-
~
E•!Df1Bllll1Dll!\11'.!i!l!rs MEALS a Breakfast b Lunch c sueper
-
42.000.000 4.800.000
Subtotal 1 eax eax eax 1 E:ax eax eax eax eax
x
24 ees
x x x x x x
81?;5
x
ees ees ees ees
eax
x
daxs Re.
pax x eax x eax x
da;ts Re. days Re. daxs Re. daxs Re.
eax x
ees
24
e~s
Re. Re. Re. Re. Re.
1.300.900 300.000
Re.
Re. Re.
·-
-
.
15.600.000 4.800.000 38.400.000
Ro. Rp. RP. Ro. Rp. Ro. Rp. RP. Rn.
38.400.000 31:200.000 -
7.200.000
-
.
Subtotal RP.
Ro. Ro. Ro. Rp. Subto la I
.
-
.
-
T•nN
0
Total_
8 PDST,P•ODU!
a On line { Inc off line + Editor }
24 [!SX X
b Man Power Editor c Cut To Cut
1 Shift Rf:!. da~s
eax x
da:ts Rf.!.
··lf!lllllM!!m• a (i) {iQ {HQ
To!Jll
Transfer BCM to VHS I DVC PRO
Subtotal
24 ees RI?.
3 Qtl
to 1"11" to BCM BCM to 02/02 to BCM
BCM
b Taee.Reguirement (i) DVC Pro66 (ii} Betacam 30
250,000
Re.
Qt~
ctaxs
Qt~
da;ts R~.
Subiotal 3 EBX x
24 ees Re.
4 E!ax x 3 eax x eax x
24 0[!S Re.
a Perijinan
eax x
ees Re.
b Kea ma nan c Kebersihan
~x
d
eax x
(iii)
DVD (iv) MiniDV
111tnw1~'1lll!'BRl:~lillm~8llr@:l!s
24 ees Re. ees Re.
~ax
Pemadam kebakaran
x
"""x eax x
Pawang Hujan
ctaxs Re. ctaxs Re. ctaxs Re. diJ}:'.S Rf?:.
ctaxs
Re.
... ,,,~lfal:'ii)l'f!!fi«llWN~ l
Total
a. Train Executive Class Business Class
ctaxs
dals
eax x
ee Re.
b. Bus
Subtotal
Executive Class
c. Planes (i)
Ai!:E;Ort tax, Fiskal
~x
ee
Re.
roomx
Re.
roomx
ctaxs daxs
roomx
daxs RI?:.
. Rn.
19.200,000 9.720.000 7.680.000 1.800.000
Ro. Rn. Rn. Ro. Ro. RO. Rn. Rn.
e. POrdiemS{Uailg Saku! + Uang Makan (i) (ii)
eax x
Crew Crew
eax x
da}'.s
Re.
da:ts
Re.
(i)
Gas,Hlghwa;t ticket, Parkin9 BBM
eax
(ii)
Toi, Parkir
eax x
daxs Re.
eax x
days
eax x eax x
24 ees Re. 24 ees Re.
12.000 53.000
24 SES Re.
45.000
f.
g. Others Transeort (ii Sewa Mob!l,Kereta Aei.Pesawat
~'[~ §!lill!QMl!':!lll!l!~l!N§!!R'!iilJ!i't1:1tlil11iiil a Baterei untuk cHe on b ATK
4 1
x
ilil !!l!il.l.lllil(lf.IEl~Fml'l!llli!t~D!!!lll!{SIJ!!Nfll'iiisT a Teleehone eulsa
1
eax x
Rn. Rn. Ro. Ro.
a
~lm!llmlllllrMimm!lflmg!fllill.ll a Sf?:anduk b Conference Pers
c
Souvenir
eax x
eax
x
[!BX X
da~s
da:is
Re.
.
-
.
. -
. . .··-- . .
-
.
. -
.
. . .
Subtotal
Ro.
Subtotal
Ro.
Total
Ro. Ro. Ro.
2.424.000 1.152.0QO 1.272.000
Total'
Rn. Ro. Ro. Ro. Rn. Rn.
1.080.000 1.080.000 -
Total
Re.
ees Re.
TOTALHal2
Ro. Ro. Ro. Ro.
. .
.
. . .
. 59.904.000
\liimlt-!BfllfilED'illlllli!l '""'"""'"'""-"""""""""''-"-·=·=·~·~,~=
Ro. Rn. Rn.
Re.
b Line Teleehone eax x ctaxs Re. c F.ax e.ax x ctaxs.Red Satellite Transmission TELKOM e Microwave I SNG ~ ka!au mernakai SNG sendiri }
.
-
.
Subtotal
Subtotal
.
Ro. Ro. Ro.
daxs Re.
.
.
Subtotal
Re.
.
-
Ro. Ro.
- - - --
d. Hotel Accomodations (ii Standar room (ii) Standar room (iii) VIP Room
-.
37.200.000 18.000.000 18.000.000
Subtotal
Re. Re.
~x
eax x
BUDGEl .. 19.200.000. 19.200.000
Rn. Ro. Ro. Ro. RO. Ro. Ro. Rn. Ro.
135.000 80.000 25.000
Total
e Ar'n_butance f
Ro. Ro. Rn.
800.000
Re.
~x
I
Rn. __
"''''"""'~---~---
Totail
1.565.144.000
HIGHLIGHT
JI. Kapten Ten
PT TE LEVIS! TRANSFOR\IASI 1:-.:00:..;csIA HIGLIGHT
Logo Trans TV berbentuk Belian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik. namun akrab dan mudah dikenali. \'ISi Trans T\' \knjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEA'\. memberikan hasil usaha yang pusitif bagi s1akeholders. menyampaikan program-program berkualitas. berperilaku berdasarbn nilai-nilai mllral buda: a kerja yang dapat diterima okh swkeho!ders serta rnitr:1 ke1ja. dan mernberikan kontribusi d,1!am meningkatkan kesejahteraan serta ~c~crclasan masyarakat. \lhl Trans TY
\\
~c'..1h
l»!::~sc\.
ga:;asan dan aspirasi mas:ar:ikat umu~ mencercbskan serta mensejahterakan memperkuat persatuan dan menumbuhkan ni!Ji-nilai demokrasi.
\L-\\.-\.JE\IL\ Trans TV l'T. Tek1isi Transforrnasi Indonesia (Trans-T\'1 merupakan perusc1haan yang dimiliki I';·. [)ar~1 lnti ln,·c-stindo yang n1crupakan kclon1p1Jk uso.ha diba\vah bcnJi;!ra Para Group. T!·.tc~s
TV mcmpernlch izin siaran nasional dciri pemc:rintah pada bubn Oktober
scieLth lulus Jari ujian kelayakan yang dilakukan tirn antar depart,;men.
Jaj:iran Direksi Trans-TV terdiri dari: President Commissioner
Chairul Tanjung
PrcsiJent Director \·i,e President Director rincrn'e & Human Resources Director Sales & Marketing Director
lshadi SK Wisnutama Dudi Hendrakusuma Atik Nurwahyuni Sulistiowati
J 098
TARGET AUDIENCE Trans-TV membidik segmen pemirsa kelas menengah atas. atau yang dikenal dalam istilah pemasaran. sebagai kdompok A.B,C
POGRAM CONTENT
•
Tahun I
•
Tahun II Tahun lil Tahun IV Tahun V Tahun VI Tahun VII
• • • • •
program asing. 40% program local program local merupakan produksi sendiri) 45% program asing, 55 % program Jokal; 30% program asing. 70% program Iokal lebih dari 75 % merupakan program lokal 13 % program asing. 87 % program lokal 19 % program asing. 81 % program lokal 2.+ % program asing. 76 % program lokal
60%
( 50% dari
SIARA!\ Trans - T\' Trans-TV mulai mengudara secara teknis pada tang:;pl 22 Oktober 200 I di ''ilayah Jakarta. Bogor. Tang:ernng: dan Bekasi deng:an pc'IJ teknik sdama beberapa jam perhari. f\1,Li tangg:al 25 Oktober nrnbi rnenyiarkan program yang bertajuk Tra11sTu11e-i11. sekal ig:us rneluaskan jang:kauan siaran hingga 11 ibyah bandung: d~m sekitarny ~1. Pada tang:;pl tcrsebut Trans-T\' telah rnulai rnenyiarbn siaran bng:,.ung: upacara peresmian Bcrndung: Supennall. ka\\aS~lll perbdanjaan palir:g: luas di lbukota Ja\\:i Barnt ini.
Prc,grarn Truns-Tune-!n dikernas dengan gaya Ddio umuk mernperkenalkan Trans-T\. pchb rnasyarakat. Pada tahap ini. dua pernba\\a acara membawakan kuis interaktif guna n1~rnikat calon p~nonton. s::t1"!1bil n1:::nyuguhk::ir. r:.lngka.ian ,·idco-klip. Di,·isi pt!n1bcritaan menyajikan program Jebjah. yang berisi paket-paket j~a111re. Pada akhir pekan. para pecandu bola dapilt menikrnati siaran langsun~ kompetisi sepak bola dapat menikrnati siaran langsung kornpetisi sepak bola spanyoL Lu Ligu. Pada tanggal 15 Desember 2001 Trans T\' memubi siaran perdana tepatnya pukul 17.00 \\'IB de11gr111 mengawali siaran langsung launcing dari Gedung Trans T\'. Secara berurutan. rnenara-rnenara pemancar di Yogyakarta yang juga mencakup kota Solo. Semarang. Surabaya dan terakhir Medan. nrnlai berfun·gsi. sd1ingga memperluas jangkauan siaran TransTV ke wilayah-wilayah l'tama Indonesia. Kalangan pertelevisian menjadikan tujuh kota ini sebagai indicator untuk dasar perhitungan AC Nielsen untuk mengetahui popularitas dari sua.tu program maupun T\' Station. dimana jumlah penonton televisi permenit dihitung dengan metode random sumpling dengan bantuan people meter.
[krkat perencanan yang baik TransT\' bisa memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rata-rata paling rendah dibandingkan stasiun-stasiun televisi lain. Kanai frekuensi yang rendah ini memudahkan penonton mencari gelombang siaran TransT\'. Wilayah Jakarta, Bogor,Tangerang,Bekasi Jawa Barnt (Bandung) Jawa Tengah (Semarang) DI. Yogyakarta & Solo Surabaya & Gerbang Kertasila Surabaya & Gerbang Kartasila Medan Makassar Ba tam Cirebon Pall:!n1bang
Pekanbaru Manado
Ja;aiura
I Frekuensi I 29 UHF 42 UHF 29 UHF 24 UHF 22 UHF 27UHF 27 UHF 45 UHF I 45 UHF I 40 UHF l 30 UHF i 24 UHF i 24 L'HF
Pemancar 80KW IO KW 20KW 20KW 30KW 20K\V
IKW !KW
Menara 250 meter 250 meter 100 meter I 00 meter 200 meter 100 meter 85 meter I I00 meter I00 meter I00 meter I00 meter I 60 meter I' ! 100 mete~
I KW
100 meter
20KW 15KW !KW
SKW 15 KW I
1
-
\lulai I Desernber ~001. Trans Tune-in bergami dengan Trans\aganza. seiring dengan bertarnbahn:a jam siaran TrnnsT\'. Dabm tahapan ini. Trans T\. nrn!Ji men::iyangkan tilm-tilm asing serta program non-drama berupa kuis tebak harga. Kuis ini merupakan adaptasi dari kuis ··The Price is Righi" yang kondang sejak tahun ! 970-an. dit::iyangbn dl
:2~
ncgara.
Trans\·aganza ditayangkan dari 1-i-t Dcscn1ber 2001 dan mcrupakan contoh progran1-
program trans-TV yang dapar diikuti pemirsa setiap minggu mulai tgl 18 Desember 200 I hingga 28 Februari 2002. Penambahan jam tayang secara barahap ini akan memuncak pada tanggal I !\lard 2002. saat Trans-T\' mulai siaran penuh. yaitu 18 jam sehari pada hari Senin hingga Jum·ar. d•m 22 jam sehari pada Sabtu dan tvlinggu. Penambahan program acara juga bertambah seiring dengan ada penambahan jam tayang diantara Euro. Digoda. KD. Sinerna Gemilang. Dim Dangdut. Dunia lain. Pada Seprember 2002 Trans TV mulai mengudara 20 jam setiap hari terkecuali hari sabtu 2-1 jam non stop bila ada pertandingan Liga Spanyol. Penambahanjam tayang ini juga menambah program acara diantaranya program keagamaan Sentuhan Qalbu. Berita Trans Pagi. film-film kartun. Sinema Indonesia Pagi. sinetron Pt~rempuan Pilihan. Film Taiwan seperti i\leteor Garden. kuis Russian Rou!lete. Untuk olah raga siaran langsung maupun tunda Liga Spanyol dan Super Liga Bulutangkis.
C\!ulai selasa. 12 Juli 2005 hingga 6 (enam) bulan kedepan. dikeluarkan Peraturan r--kmri i'vknkominfo No. I l/P/M.Kominfo!7/2005 dimana dalam peraturan mentri tersebut diberlakukan pembatasan jam siar hingga jam 01 dart mulai kembali siaran jam 05. Trans TV mulai saat diberlakukannya pembatasan jam siaran tersebut membatasi jam tayang dengan sing-off jam 2 dan sign-on kembali jam 4, dalam sehari menadapat Ii bur 2 jam. Untuk jam tayang di hari sabtu dan minggttlweekend terkadang tayang non stop 24 jam. Pada dasarnya siaran Trans-TV mengam1t konsep general entertainment. sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama rnaupun non drama, serta tayangan berita. Pada tahun pertama, 50% tayangan stasiun ini berasal dari luar negeri dan 50% sisanya rnerupakan produk lokal. Pada tahun kedua, proporsi produk lokal akan menjadi 70% dan sisanya merupakan produk asing. Pada tahun keempat sudah lebih dari 75 % merupakan produk lokal. Di akhir tahun 2005 Trans TV telah memperkuat semua lini dan jam dengan produk in 67~ dari acara TV merupakan produk in house. Beberapa produk unggulan in lwuse di prime time mulai dari '"Extravaganza"". ""Ketawa ..\la Trans Tv··. ··insyaf". ""Komedi Nakai"" dan ""Fenomena'" juga amat mcmperkuat pcisisi Trans T\".
house. ivknurut catatan
\lulJi descrnbcr 2005. Trans T\" menayangbn film-film cblam scrninggu di bcmah banner ""Bioskop Trans T\···.
tak,~mub
dun!a tujuh hari
Sei:·i:1g ckngan suksesnya Bioskop Trans T\" di tahun 2005 maka sejak akhir 2006 dibuat prc';p·am Dciubk Bioskop Trans T\" yang uyang mubi jam 21.00 dan 23.00 \\"!8.
l\\"CSTAS! Trans-T\" dibangun dengan modal in,·estasi sebesar Rp. 600 rnilyar. Dana sebesar ini berasal dari group para sebesar Rp. 300 milyar dan Rp. 300 rnilyar sisanya berupa dana pinjaman komersial dari Bank Mandiri. \lclihat Prospck belanja [klan pada rnhun 2002. Trans-TV optimis mampu menangguk pendapatan iklan yang cukup baik dan bisa balik modal !break e1·enr) pada operasi tahun kedua. atau pada tahun 2003. Jika target-target tersebut tercapai. Trans-TV akan segera menjual bagian sahamnya pada masyarakat (go public). Diba\\ah label ""Strategic Partnership TRANS T\" - T\"7. pada awal Agustus 2006 telah ditanda tangani nota kesepakatan antara Jakob Oetomo (JO) pemilik TV 7 dengan Chairul Tanjung (CT) pemilik Trans TV. Berciasarkan kesepakatan itu TR.ANS TV rnemiliki 49 ~o dari saham T\' 7. sesuai dengan batasan kepemilikan saham untuk tambahan stasiun tele,·isi sebagaimana ditetapkan undcmg-uncfang. Den_gan jumlah saham sebesar itu -T ranscorps- sebagai pernilik TR.Al'-:S
TV mcnjadi pemilik saham mayoritas kerena itu diberi \\e\\enanl! untuk memimpin pengelolaan TV 7. Dalam konteks ini telah disepakati pada RUPS. tanggal 4 Agustus 2006. bertindak sebagai Direktur Utama \\'isnutama Kusbandio. Wakil Direktur Utama merangkap Direktur Sales and Marketing Atiek r.:ur Wahyuni. Dan Chairul Tanjung menjadi Presiden Komisaris, sedangkan \Vakil Presiden Komisaris Agung Adiprasetya beserta dua Komisaris, lshadi SK dan Asih Winata. Bertepatan pada hari ulang tahun TRANS TV ke 5 pada tanggal 15 Desember 2006 diadakan acara relaunch TV7 menjadi TRi\'-:S 7. dan lauching Trans Corp yang disiarkan live 4.5 jam. Trans Corp singkatan dari Trans Corpora adalah payung usaha Para Group dalam bidang Media. Lifestyle dan Entertainment. GEDUi\G TRAl'iS-TV Gedung TRANS TV merupakan gedung pertama di Indonesia yang dirancang khusus bagi stasiLtn televisi dalam gedung sembilan lantai ini. ditanam kabel-kabel (termasuk kabel serat optic) sepanjang l.300 meter gum mendukung system siaran digital yang JigLmakan oleh TRA'-:S TV. Gdung TRX\S T\' terletak di atas tanah se!uas 2 hektar di jalan Kapten Piere Tendcan. Ka\. 12-1 -+.-\. Jakarta 12790. GeJu1~; ini terdiri dari sembilan lant::ti. clan dibangun dengan arsitcktur neo klasik.
=
Lantai pertama clipcrgunakan untLtk rnernpro2uksi program-program drama clan nllndr.1ma. Tiga studio terletak di bntai ini. termJsuk Studio Satu yang luasnya 900 m2 ckngan kursi penonton sejumlah 365 buah. Sn:dio 2 deng:m luas 600 m2 chm studio 3 clcngan luc\S .JOO m2. Kat';: Zanzibar yang dikernudian hari di harapkan menjadi pusat pcnernuan artis. wkoh masyarakat . wkoh ~criklanan ataupun perinclustrian dalam SU::I:lalld S~lntai. Sclain itu di lant~li ini pul.1 t~r ..~.lp~lt c·at'c Bean y::ing bisa cEn1anfawtkan c+~h siapa saja ( baik karya\1an rnaupun pihak luc:r selain karyawan). Ruang control utama TRASS T\' dan TR."'.'\S 7 terletak di lantai dua. lnilah jantung operasi penyiaran Trans-TV dan TRA.'-:S 7. Dibangun dengan teknologi digital penuh. ruang control Utama ini mampu beroperasi nyaris tanpa pita (!ape- less opera1io111. Di lantai tiga. krktak markas divisi pemberitaan. termasuk studio keempat yang dilengkapi dengan teknologi Vimwl-Ser. yaitu teknologi pendukung yang digunakan oleh di1isi ini umuk menunjang siaran pemberitaan. Lantai bernuansa biru ini dirancang untuk terus beroprasi selama 24 jam sehari. tujuh hari sepekan, sehingga dilengkapi dengan kamar-kamar tidur serta kamar mandi. Kafetariajuga terktak di lantai ini. Di Lantai empat berfungsi banyak. Disini terdapat perpustakaan. bioskop mini serta ruang perternuan besar. Disini terdapat pLtla department rnanajemen sumber daya manusia dan genernl affairs TRA\:S TV dan TR..\'.\S 7.
Di lantai lima dan cnam, digunakan sebagai unit kerja dari News dan Produksi TRANS 7. dan departemen keuangan dari TRANS T\'. Untuk bagian Sales & marketing. public relations. promotion on air, traffic, dan programming yang sebelumnya berada dilantai lima dan enam sekarang bertempat di Menara Bank i\!ega lantai 20. Lantai tujuh dan delapan, terdapat departemen produksi. produksi dan fasilities. transmisi dan legal
Ruangan-ruangan berbentuk unik yang terletak di lantai sembilan disecliakan bagi Direktur Utama dan wakilnya, Corporate Secretary clan Internal Audit. Dinding mekngkung yang didominasi kaca menyajikan pemandangan yang lapang bagi penghuni ruangan. Tahun 2006 tdah clibangun 2 buah studio tambahan untuk mendukung pembuatan inhuuse pruduc1ion.
SC:\IBER DAY A l\IAI'
!'\amun Teknologi secanggih apapun tidak akan banyak berarti tanpa dukungan. sumber daya manusia yang memaclai. Untuk itulah. sejak sctahun yang lalu ( 2000 ) Trans-TV meiakukan rvud-shoir ke bmpus-kampus Cunn di berbagai kota di lndonesia. gun::i mcrekrut bakat-bakat terbaik yang ada disana. Sejak a\\al berdirin)a Trans-T\'. pihak manaj-:men merancanakan tekad untuk merekrut scbagaian bcsar karya\\·annya dari t~naga-tcnag:.i yang baru lu1us. Dengan progran1 yang disebut BOP (Broadcaster De,·elopment Progra'."!1). \L1najcn1cn yak.in. tcnaga-tcnaga segar ini ak~:1 1T;cn1udahkan pcrusahaan n1cn1b~1ngun
bL:daya kerja yang baru. scrta akan menjadi sur.1ber kreaiifitas yang penuh gairah. Para bndidat ini lalu mengikuti pelatihan selar.1a dua bulan di Depok. Jawa Barnt. dan Dua Bulan lagi di i\lultimedia Training Cc;lt.:r. Yog)akarta. Kurikulum pelatihan didesain oleh para staff Trans-TV dengan tekanan pada kerjasama dan pemahaman yang menyeluruh antar bagian. Pdatihan clalam sbla yang begitu massif merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah pertek\isian Indonesia. Hingga tahun 2007 BDP telah memiliki 7 angkat::tn. Dimana angkatan ke 7 atau disebut dengan Batch 7 BDP merupakan proses seleksi terbesar sepanjang sejarah perekrutan BOP. karena peserta yang mengikuti ujian seleksi sebanyak :!: 110.000 orang.:: 65.000 orang mengikuti seleksi di Jakarta dan sisanya dilakukan di Surabaya. Bandung clan Yogyakarta. Proses seleksi tahun 2007 tersebut untuk Trans TV clan Trans 7 dibawah naungan Trans Corp. Trans-TV juga merekrnt tenaga-tenaga berpenga\Jman dari semua stasiun televisi swasta )ang ada. meskipun jumlahnya tidak sebesar"sebanyak tenaga yang belum berpengalaman.
Seq1ua ini 'cti!::ikukan gum mewi.~iudkan \·isi Tr:u•s-T\' untuk menj:!2i tek\'isi terbaik. dfugan menyajikan program-program berkua\it::s dan turut se;-;a meningkatkan kesejahteraan serta kecerdascin rnasyarakat. TEKNOLOGI TR<\'\S-TV
Sejak awal, Trans-TV dibangun untuk bisa menggunakan teknologi digital penuh, mulai dm·i tahap pra-produksi hingga paska-produksi serta siaran. Tapi karer.2 sistem penyiaran di Indonesia masih rnenggunakan system analog. keluaran (owpw; yang bersifat digital ini. pada menera diubah menjadi analog. \\'alauptm demikian. pemirs:: akan dinikmati tayangan audio l'isual yang kbih jernih dan bersih. Kebk jika -sys;em penylaran di h;donesi::t sudah beralih ke system digital. Trans-T\' hanya perlu memodifikasi pernanear-pemanearnya saJa. Sd1in kelmran yang kb!h baik. td~nologi digital juga memungkin.!,:?.::: proses kerja yang kbih efisien. Peran Kaser (video tape) nyaris hilang. brena semua materi produksi men;plir tbri satu server ke sen·o::r komputer binnya. mela!ui jaring1:-, kabel optic yang d;,: .:.:i.li.trt•l"' cr.;,"ltt'.'"1 t'.:i.e•"pat st ,-lin •·111•.,.., ; ;'1 <_,,_, t1••• !0'11 s 0 '1~;·1ou'l t·'1w1<·1n'' '• :::>,,.'-• •;;:;:, l"-'-" ••• \. :::- t_,.r;r.r_,.,,r· ',,_,_f n1cn1ungki;:~-.:.an siJra~1 y3n~ sirnulr:in. Kcscmu:l:-:ya ir:i r.1~~mbu:!: T:.1ns~l-\' n1an1pu d:t~p:::·a:-;ik:1r. ol.:h l~bih s~d'.l-:it Oian~ saja. t"'"'~':::
~...
L
1•
11
'"'"'~··•
),J,,_;:;:
1
0
'":;"""'-1 --.;~<,..,.
hi
•_._,II::-:::~•
D\TA PE\DLl\:L\G TR.\\S-T\"
S:ltc!it T\' Cabk
Telkom 1 fai--arta Kabel\'ision Channel 5~ S~i:-abaya Kabel\·isi0n Indo,ision Panasonic. Leitech. \EC. Th0mson. d!l
PT Sate\ it Pera!::tun Pemasok Program: Asing : \\'arner Brothers. Universal. Col0r:;bi1. FOX. Orea::> Works. Sc>nny Corp. \\'arner. di!. Lob! : rapi Film. \!ultivision. Teguh Bakti \lulti,·isitarr.2. S:~rvision. G\l\L 011.
LO KASI TR.\:-\S!\.IISI 1. Jakarta, JI. H. Saaba. Joglo, fakana Barat 2. Bandung. JI. Terusan Kolond Masturi, Desa Panyandaan. Kee. Jambu Dipa, Kabupaten Bandung 3. Semarang. JI. Raya Bukit Gombel, Kodya Semarang 4. Yogyakarta & Solo, Dusun Salaran, Desa l\goro-oro, Kee. Parhuk. Kab. Gummg Kidul 5. Surabaya, JI. Sambi Sari, Desa Lontar, Kee. Karang Pitang, Kodya Surabaya 6. Medan, Desa Bandarbaru, Kee. Sibolangit, Kab. Deli Serdang
~ .~'"'""''""''0'°'"'"''""-""'"'""'"''"""""~.'l
7. \takassar. Bukit Gowa Keeamatan Gowa Sulawesi Selatan
Kotamad.~·.·,.~·-.u.lft.1~.gnp;idflnur,R1;Qn. ·1
I
PEF
,y
/\lvu'i
l.HN SY/\HiD J/\i<J\RL'\
8. Batam, Sekupang Pulau Batam --·----- · - - - - - - - - - · - - · - - · · 1 9. Cirebon. JI. Raya Singkup No. 4B, Desa Singtffi1-1Zecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat I0. Palembang. JL Kapt. A. Rivai Kelurahan No. 31 F Ilir HI Kecamatan Ilir Timur II Kotamadya Palembang 30126 Propinsi Sumatera Selatan 11. !\!adiun. Komplek Pemancar TV Dusun Duwet Rt 028 Rw 005 Desa Ptaosan, Kee. Plaosan Kabupaten Magelang - Madiun 6336 l Jawa Timur 12. f\!anado, Kelurahan Bumi Nyiur Kecamatan \Vanea Manaclo, Sulawesi Utara 13. Pekanbaru, JL Hang Tuah Ujung Gg. Abdul Malik KeL Sail, Kee. Tenayan Raya -Pekanbaru - Riau 28885 14. Denpasar, JL Gunung Payung Banjar Tanti Giri. Desa Kutuh Kee. Kuta Selatan Kab. Badung Bali 15. Jayapura. Komplek Pemanear TVRI Bukit Polimak Kota Jayapura 16. Purwokerto. Desa Kaliwedi Kee. Kebasen Kab. Banyumas No. 20 Banyumas 53192 17. Tega!. Dsn. Bulak. Desa Gantungan Kee. Jatinegara Kab. Tegal Propinsi Jawa Tengah IS. \blang. DL1sun Gresd. Desa Oro Oro Ombo. Kee. BQtu Kodya Batu Propinsi JJ\\a Timur 65316 19. 8c111jarmJ.sin. JI. Pramuka. Komp. Semanda Rt 20 Kel. Sungai Luhn Kee. B~mjarnnsin Timur Kotamadya Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan 70238 21J. Lampung. JI. H. Agus Salim. Kd. Sukadanaham. Kee. Tanjung Karang Barat Bandar Lampung 21. B:1likp:1pan. JI. Gunung Rambutan Rt lO'R" 3 Kdurahan Karang Rejo Kecamatan Balikpapan Tengah Kora Balikpapan P,1Jang. JI. i\!erpati Utara Rt 09 Rw 03 Ulu Gadut Kel. Limaumanis Selatan Kecanman Pauh Kotamadya Padang 23. S:1m:1rinda. Kawasan Pemancar T\'R[ Os. Simpanag Pasir Rt.22 Kee. Salaran. Gn. Lampu Samarinda Sebrang 2-L ..\ceh. T\'RI Banda Aeeh. JI. Jend. Sudirman l\lata ie Kee. Darul lmarah ,, ~btar:m1. Radio Gemini. JI. Bung Karno !\o. 22 !'vlataram Lombok 1\usa Tenggara Barnt 8312 l 26 ...\mbon. TVRI Ambon. Bukit Greser. Gunung Nona Ambon '7 fambi. JI. Kenali Besar. Kee. Kora Batu Jambi 28. Pontianak. Gg. Karya Baru I. Kel. Parit Tokaya. Kee. Pontianak Selatan. Kota PL1ntianak. Propinsi Sulawesi Tengah 29. Palu. Kel. Tondo. Kee. Palu Timur, Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah 30. Ternate. Ke!. Jati. Kee. Kora Ternate Selatan. Kota Temate Propinsi Maluku l'tara Y)
Dengan semakin luasnya jangkauan siaran Trans TY semakin banyak penduduk Indonesia mengalunkan Trans TY .. milik kita bersama''
1 1
.... ,r· ,/
13 Nov 200G 1
Effective Date Page Level Org
UKl:iANILA I !UN Cf-IA~{!
'
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA ---- -------- - l\oa1.1
--]
or CtHllllliS~ll)()P(
Progrmnming Comn1iHee rrocuremenl &Special rro1ec1 Co1n1nil!ee Human Capital Committee
-·
PresicJen! l)irPi:!o1 lshaffi S.K.
, .....
--
Depuly President f?irr-:clut
Wishnutnnta
----
99ffiQL tc Function 1 en•ll
· DIC. Wishnutama
nus1nes s Oevclopmenl
: DIC. Wlshnutama
Cnrporn e Secretary <:n1i1p!i;1 1ce & Internal Auclit
: : · :
Ma1l<.1!IH
!I 1'11hl1c Helalions
I '1oc1111: 1ent
DIC. DIC. DIC. DIC.
Dud! Hondrakusuma Dudl HoncfrakLISUtna Nur W. Sullstlowo1ll Dud! Hon
----~-------------,----------·
News Director
W!shr:utama
Nur 'i:V. Stillsliova1ti
__J
G -----
-----···-··--
hn1ad Sudlrwi'ln
r W.
Wishnutan1a
lshad1 S.K.
I
Sull~riow·;11i
I
Programming Division Heod
HC Division I !e:1tl
------------
-
~--
_
·--· .... - . ·-
,_J -
A .. Forl:z:qo trwan
Dudi Hcndrakusur1u1
General Services Oivi!:iOn Head
t :~t?C ;r~~ Azu~nSy=~~~([--.
Oudi Hcndrakusuma
I
Technical & Prod Scrvir:~s 01vis1on I lend
'----·-·--·-·-"'' ...---·---------·····-,,, ., ""'---"""'""-"' ... ·-- --
FRM & HR Oireclor
Programming Director
I~~~ ~~~~~-JOI) ~.JPiH~.
rro!luctinn Oivision I l~~ncl
ws Division Head
··------·--·-·-·- -- ---·--·-·-·--·-Srtles & M
-1
Operations Director
tshadl S.K.
-·
•~"9j~
~ "'
; _ ·--
_ , ..
-·---------
-
-·
. """"""'"""
---
Dud! Hcndrakusum:t .
r-RM Division Head
Dudi Hcnrlrakusumn