1.
Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu
2.
Efikasi Diri Pencegahan Perilaku Berisiko HIV pada Kalangan Mahasiswa Muslim
3.
Kajian Resiliensi Mahasiswa Fakultas Keperawatan Terhadap Capaian Indeks Prestasi Akademik di Universitas Padjadjaran
4.
Persepsi Penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Terhadap Penyakitnya di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Bodas Bandung
5.
Death Anxiety pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
6.
Pengalaman Penderita Diabetes Mellitus Tipe II dengan Hiperkolesterolimia Setelah Mengkonsumsi Virgin Coconut Oil
7.
Gambaran Strategi Koping pada Pasien dengan Sindrom Koroner Akut
8.
Analisis Pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional Pemula (MPKPP) di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat
9.
Hubungan Stadium Penyakit dengan Konsep Diri Pasien Kanker Payudara di Kota Bogor
10.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Rematik pada Lansia di Puskesmas Cicalengka Kabupaten Bandung
Janu Purwono, Rita Sari
Angga Wilandika, Kusman Ibrahim
Ayu Prawesti, Etika Emaliyawati, Titin Sutini
Salami
Ratu Irbath Khoirun Nisa, Aan Nur’aeni, Efri Widianti
Elina Nurfitria, Reynie P. Raya
Sundari Rakhman, Efri Widianti, Aan Nur’aeni
Dewi Mustikaningsih
Nieniek Ritianingsih, Farial Nurhayati
Ridwan Setiawan, Tjutju Rumijati
Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016
DEWAN REDAKSI
JURNAL KEPERAWATAN ‘AISYIYAH (JKA) Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016 Pelindung: Ketua STIKes ‘Aisyiyah Bandung
Penanggung Jawab: Santy Sanusi, S.Kep.Ners., M.Kep. Ketua: Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO.
Sekretaris/Setting/Layout: Aef Herosandiana, S.T., M.Kom. Bendahara: Riza Garini, A.Md.
Penyunting/Editor : Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep
Pemasaran dan Sirkulasi : Nandang JN., S.Kp., M.Kep.,Ns., Sp.Kep., Kom.
Mitra Bestari : Dewi Irawati, MA., Ph.D. Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D. DR. Kusnanto, S.Kp., M.Kes. Iyus Yosep, S.Kp., M.Si., MN. Irna Nursanti, M.Kep., Sp. Mat. Erna Rochmawati, SKp., MNSc., M.Med.Ed. PhD. Mohammad Afandi, S.Kep., Ns., MAN.
Alamat Redaksi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269 E-mail:
[email protected]
DAFTAR ISI
1.
Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu
2.
Efikasi Diri Pencegahan Perilaku Berisiko HIV pada Kalangan Mahasiswa Muslim
3.
Kajian Resiliensi Mahasiswa Fakultas Keperawatan Terhadap Capaian Indeks Prestasi Akademik di Universitas Padjadjaran
4.
Persepsi Penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Terhadap Penyakitnya di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Bodas Bandung
5.
Death Anxiety pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
6.
Pengalaman Penderita Diabetes Mellitus Tipe II dengan Hiperkolesterolimia Setelah Mengkonsumsi Virgin Coconut Oil
7.
Gambaran Strategi Koping pada Pasien dengan Sindrom Koroner Akut
8.
Analisis Pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional Pemula (MPKPP) di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat
9.
Hubungan Stadium Penyakit dengan Konsep Diri Pasien Kanker Payudara di Kota Bogor
Janu Purwono, Rita Sari ...................................................................................................................
1-9
Angga Wilandika, Kusman Ibrahim ............................................................................................
11 - 21
Ayu Prawesti, Etika Emaliyawati, Titin Sutini ........................................................................
23 - 33
Salami ..........................................................................................................................................................
35 - 43
Ratu Irbath Khoirun Nisa, Aan Nur’aeni, Efri Widianti ...............................................
45 - 56
Elina Nurfitria, Reynie P. Raya .....................................................................................................
57 - 65
Sundari Rakhman, Efri Widianti, Aan Nur’aeni .............................................................
67 - 78
Dewi Mustikaningsih ...........................................................................................................................
79 - 86
Nieniek Ritianingsih, Farial Nurhayati .....................................................................................
87 - 96
Ridwan Setiawan, Tjutju Rumijati .............................................................................................
97 -104
10. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Rematik pada Lansia di Puskesmas Cicalengka Kabupaten Bandung
JKA.2016;3(2): 79- 86
ARTIKEL PENELITIAN
ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL PEMULA (MPKPP) DI RUANG ZAITUN II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
ABSTRAK
Dewi Mustikaningsih
Pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula berfokus pada tiga hal yaitu ketenagaan keperawatan, sistem pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan. Pelaksanaan model masih belum sesuai dengan model MPKP yaitu peran dan tanggung jawab masing-masing perawat masih belum optimal, kurangnya pemahaman metode MPKP sehingga tugas yang harus diselesaikan menjadi tumpang tindih dan belum terpaparnya perawat dengan pelatihan-pelatihan mengenai metode MPKP yang benar. Menggunakan metode quasi experiment dengan post test design with control group. Sampel untuk pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula menggunakan total sampling yaitu untuk kelompok intervensi 16 perawat dan 15 perawat untuk kelompok kontrol. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dan bimbingan model praktik keperawatan profesional pemula. Hasil analisis penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p value = < 0,005) pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula sesudah mendapat pelatihan dan bimbingan pada kelompok intervensi. Penelitian ini membawa kesimpulan ada perbedaan ruang rawat inap yang diberi pelatihan dan bimbingan model praktik keperawatan profesional pemula di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat. Saran dalam penelitian ini adalah meningkatkan penerapan model praktik keperawatan profesional pemula dengan cara pembinaan, pengawasan dan penilaian secara berkelanjutan agar pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula terus dipertahankan. Kata kunci : model praktik keperawatan profesional pemula, perawat primer, perawat asosiate Abstract
Implementation of professional nursing practice model beginners focuses on three things: the nursing workforce, the system of nursing care and nursing documentation. Implementation of the model still did not agree with the professional nursing practice model is the role and responsibility of each nurse is still not optimal, lack of understanding of the methods professional nursing practice model so that tasks that must be resolved to overlap and yet exposure of nurses with training on methods was correct. Using a quasi-experimental method with post test design with control group. Samples for the implementation of professional nursing practice model beginner using total sampling to the intervention group 16 nurses and 15 nurses to the control group. Intervention is training and guidance of professional nursing practice models starters. Analysis showed no significant difference (p value = <0.005) professional nursing practice model execution starter after training and guidance in the intervention group. This research brings a conclusion there are differences in patient wards were given training and guidance of professional nursing practice models. This research is to improve the application of professional nursing practice model beginners by way of coaching, supervision and assessment on an sustainable basis so that the exercise of professional nursing practice model beginners maintained. Keywords: professional nursing practice models, asosiate nurse, primary nurse
79
80
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
LATAR BELAKANG Menurut Hoffart dan Woods (1996 dalam Sudarsono, 2000) bahwa model praktik keperawatan profesional terdiri dari nilai-nilai profesional yang merupakan inti dari model praktik keperawatan profesional, hubungan antar profesional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan manajemen terutama dalam perubahan pengambilan keputusan dan sistem kempensasi dan penghargaan.
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) merupakan model modifikasi praktik keperawatan profesional tim dan primer. model praktik keperawatan profesional ini terdiri dari perawat profesional dan vokasional yang bekerjasama untuk merawat sekelompok klien dari mulai masuk ruang rawat inap hingga pulang menjadi tanggung jawab total perawat tersebut (Kron, 1984).
Di Indonesia model gabungan tim primer ini dikenal dengan nama model praktik keperawatan profesional (MPKP) yang merupakan modifikasi model tim dan primer yaitu suatu model yang memberi kesempatan kepada perawat profesional untuk menerapkan otonominya dalam mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien(Hoffart & Woods, 1996, dalam Sudarsono, 2000).
Pengembangan model praktik keperawatan profesional merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan kontribusi profesi keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan atau asuhan keperawatan. Melalui pengembangan model praktik keperawatan profesional, masyarakat dapat melihat secara konkrit pemberian pelayanan keperawatan secara profesional. Menurut
Sudarsono,
2000
JKA | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016
bahwa
pengembangan dan penerapan model praktik keperawatan profesional harus berjenjang dimulai dengan model praktik keperawatan profesional pemula (MPKPP), MPKP I, MPKP II dan MPKP III.
Hasil penerapan model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta yang telah dilaksanakan sejak tahun 1997 berdasarkan SK direktur Nomor: 2093/TU.K/34/VII1996, pada tahun pertama tahap persiapan, menunjukkan adanya kerjasama yang baik antara dokter dan perawat, persepsi perawat primer menunjukkan adanya kerjasama otonomi dalam memberikan asuhan keperawatan, persepsi perawat asosiate menujukkan bahwa mereka mengetahui tugas lebih jelas dan adanya peningkatan dalam keinginan untuk belajar. Pasien juga mengatakan lebih diperhatikan oleh perawat, adanya kegiatankegiatan riset dalam keperawatan pada tingkat ruang rawat (Sitorus. R, 2006).
Model Praktik Keperawatan Profesional Pemula (MPKPP) merupakan tahap awal untuk menuju model praktik keperawatan profesional. Pada model ini terdapat 3 komponen utama yaitu ketenagaan keperawatan, metode pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi asuhan keperawatan Peningkatan dan pemantapan peran bagi perawat akhir-akhir ini menjadi tuntutan masyarakat, baik dalam layanan kesehatan pada umumnya maupun keperawatan pada khususnya. Tuntutan dan kebutuhan asuhan keperawatan yang berkualitas di masa depan merupakan tantangan yang harus dipersiapkan secara benarbenar dan ditangani secara mendasar, terarah dan sungguh-sungguh dari rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat ditingkatkan kelasnya menjadi kelas B pada tahun 2010 dengan terbitnya Keputusan Kementerian Kesehatan Republik
Analisis Pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional Pemula (MPKPP) di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat
Indonesia Nomor 401/MENKES/SK/III/2010 tanggal 25 Maret 2010 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat sebagai Rumah Sakit Umum Daerah dengan Klasifikasi kelas B.
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruang bahwa jumlah tenaga keperawatan yang bertugas di Ruang Zaitun II Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat berjumlah 16 orang. Kepala Ruang Zaitun II Bedah satu orang, clinical instructur 1 orang, perawat primer 1 orang dan tenaga keperawatan yang bekerja sebagai perawat pelaksana berjumlah 13 orang, 1 orang bagian administrasi dan pekarya kesehatan 1 orang. Perawat pelaksana yang
bekerja di ruang zaitun II bedah dibagi menjadi satu tim. Setiap perawat memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, yaitu DIII Keperawatan berjumlah 14 orang, dan Sarjana Keperawatan Ners berjumlah 2 orang dengan lama masa kerja lebih 5 tahun berjumlah 9 orang dan kurang 5 tahun berjumlah 9 orang. Semua perawat di Ruang Zaitun II Bedah 10 Perawat (58,82%) berstatus tetap dan 7 orang perawat (41.18%) bersatus kontrak. Sebagian besar perawat sudah mengikuti pelatihan dan seminar tentang keperawatan bedah tetapi banyak yang belum mendapatkan pelatihan dan pemahaman tentang model MPKP. Ruang rawat inap Zaitun II Bedah di ruangan ini belum memiliki visi misi secara khusus, dan memiliki rata – rata BOR 84,18% (Data Medrec BOR bulan Mei sampai dengan September 2014).
Hasil wawancara dengan kepala ruangan bahwa model asuhan keperawatan yang digunakan di Ruang Zaitun II Bedah Dewasa adalah metode MPKP pemula. Peran dan tanggung jawab masingmasing perawat masih belum optimal sesuai dengan MPKP. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman metode MPKP sehingga tugas yang harus diselesaikan menjadi tumpang tindih dan
81
belum terpaparnya perawat dengan pelatihanpelatihan mengenai metode MPKP yang benar.
Menurut Kepala Seksi Keperawatan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat memiliki komitemen untuk selalu berupaya mengembangkan diri melalui peningkatan kualitas pelayanan disemua bidang secara berkesinambungan, sebagai bukti komitmen ini adalah perwujudan terhadap peningkatan kualitas layanan yaitu model praktik keperawatan profesional (MPKP). METODOLOGI
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan desain posttest only with control group design. Penelitian quasi experimental yaitu metode penelitian eksperimen semu menggunakan kelompok kontrol, tetapi tidak sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi penelitian. Model eksperimen yang digunakan adalah posttest only control group design dengan satu macam perlakuan (Arikunto,2009). Penelitian dengan desain post test design with control group untuk melihat pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al – Ihsan Provinsi Jawa Barat. Analisis pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula ini diukur setelah mendapat pelatihan dan bimbingan tentang model praktik keperawatan profesional pemula. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan cross observation oleh peer assessment menjadi range observasi dalam kegiatan penghitungan ketenagaan keperawatan, sistem pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala ruang, ketua tim dan perawat pelaksana
JKA | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016
82
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
yang bekerja di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 16 orang dan kepala ruang, ketua tim dan perawata pelaksana yang bekerja di Ruang Arafah Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung yang berjumlah 15 orang. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan total sampling (Sugiyono,2007).
lebih banyak daripada laki – laki dengan perempuan berjumlah 24 perawat (77,42%) dan laki – laki berjumlah 7 perawat (22,58%). Status kepegawaian tetap yaitu 28 perawat (90,32%) dan kontrak 3 (9,67%). Hasil kesetaraan karakteristik responden pada umur, lama kerja dan status kepegawaian sebelum intervensi antara kelompok intervensi dan kontrol adalah terdapat perbedaan (p value > 0,05), sedangkan untuk jenis kelamin perawat pelaksana antara kelompok intervensi dan kontrol adalah setara (p value < 0,05).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kesetaraan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol meliputi umur, lama kerja, dan status kepegawaian. Analisis dilakukan sesuai dengan jenis data yang didapat. Karakteristik responden antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol berdasarkan umur memiliki rerata umur 27,64 tahun dengan standar deviasi 4,71 tahun, umur termuda 22,5 dan umur tertua 43,5 tahun. Lama kerja memilki rerata 6,01 tahun dengan standar deviasi 4,56 tahun, lama kerja terendah 1,5 tahun dan lama kerja tertinggi 22 tahun. Jenis kelamin yaitu perempuan
Uji kesetaraan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula bertujuan untuk melihat kesetaraan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula antara kelompok
intervensi dengan kontrol. Uji statistik untuk uji normalitas data menggunakan uji Saphiro Wilk dan uji kesetaraan menggunakan uji Mann – Whitney test. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula pada kelompok intervensi dan kontrol adalah terdapat perbedaan dan data tidak berdistribusi normal (p value = < 0,0001, α < 0,05).
Tabel 1. Analisis Perbedaan Pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula Sesudah Mendapat Pelatihan Model praktik keperawatan profesional pemula Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol (n=31 ) Kelompok
n
Mean
SD
SE
Intervensi
16
3,79
0,45
0,07
Kontrol
15
3,71
Hasil analisis pada tabel 1. menunjukkan bahwa pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula pada kelompok intervensi adalah 3,79 lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 3,71. Hasil uji statistik menunjukkan ada selisih 0,08 (2%) antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Analisis selanjutnya menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada pelaksanaan dokumentasi keperawatan antara kelompok JKA | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016
0,40
0,06
Beda Mean
P value
0,08
0,014
intervensi dengan kelompok kontrol (p value = 0,014, α < 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula sesudah mendapat pelatihan model praktik keperawatan profesional pemula pada kelompok intervensi adalah 3,79 lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 3,71. Hasil uji statistik menunjukkan ada selisih 0,08 atau sebesar 2% yang membedakan antara
Analisis Pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional Pemula (MPKPP) di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Analisis selanjutnya menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada pelaksanaan dokumentasi keperawatan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p value = 0,014, α < 0,05).
Berdasarkan observasi langsung bahwa adanya perbedaan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula sesudah mendapat pelatihan model praktik keperawatan profesional pemula di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat dan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung dikarenakan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula pada kelompok intervensi telah dilakukan intervensi
berupa pelatihan dan bimbingan model praktik keperawatan profesional pemula. Sedangkan Rumah Sakit Muhammadiyah sebagai kelompok kontrol tidak mendapatkan pelatihan dan bimbingan model praktik keperawatan profesional pemula.
Ada perbedaan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula sesudah mendapat pelatihan model praktik keperawatan profesional pemula di ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat dan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung disebabkan karena terjadi peningkatan skor pada post test dari kedua rumah sakit tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Robert John Wood Foundation tahun 2007 yang menyatakan perawat yang merasa mendapat dukungan dengan baik dalam melakukan pekerjaannya lebih merasa puas terhadap pekerjaannya. Peningkatan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula di ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat juga disebabkan adanya penerapan model praktik keperawatan profesional pemula di ruang rawat inap melalui kegiatan pendekatan manajemen, penghargaan karir, hubungan
83
antar profesional dan sistem pemberian asuhan keperawatan dalam bentuk pelatihan dan bimbingan. Pelatihan dan bimbingan model praktik keperawatan profesional pemula telah memberikan kemampuan kepada perawat untuk melaksanakan model tersebut. Penerapan model praktik keperawatan profesional pemula memacu kepala ruang untuk memonitor ketua tim, ketua tim untuk memonitor dan mengevaluasi perawat pelaksana dalam pemberian asuhan keperawatan. Peningkatan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula pada post test di ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat juga dikarenakan adanya pemahaman dan kompetensi kepala ruang dan ketua tim yang meningkat setelah dilakukan monitoring dan evaluasi oleh kepala ruang dan kepala bidang keperawatan. Monitoring tersebut memacu ketua tim untuk menjalankan perannya sebagai fungsi pengarahan dan pengendalian dalam pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula. Evaluasi yang dilakukan oleh bidang keperawatan memberikan motivasi kepada ketua tim maupun perawat pelaksana karena dibarengi dengan reward positif yang didapatkan. Reward positif yang didapatkan menjadikan adanya kepuasan dalam bekerja. Hal ini sejalan dengan teori dua faktor, teori harapan, dan Siagian tahun 2009 yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan kepuasan kerja perlu memperhatikan rancangan pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. Purani tahun 2007 dalam Alam tahun 2010 menyatakan kepuasan yang dirasakan dengan memiliki berbagai tugas yang menantang dan tidak rutinitas akan membantu karyawan untuk melihat bahwa ada banyak peluang yang tersedia untuk tumbuh dalam organisasi. Selain itu adanya pembagian tugas yang jelas menyebabkan tumbuhnya otonomi dalam bekerja. Otonomi adalah pemupukan rasa tanggung jawab atas pekerjaan seseorang beserta hasilnya. Perawat pelaksana yang diberikan JKA | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016
84
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
tanggung jawab dalam melaksanakan asuhan keperawatan akan menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan kepuasan (Redshaw,G. 2008). Sebaliknya dengan pengendalian terus menerus oleh ketua tim dan dibarengi dengan pengawasan ketat, dapat berakibat pada sikap kreatif dan prestasi kerja yang tinggi. Purani tahun 2007 dalam Alam tahun 2010 menyatakan kepuasan akan dirasakan karyawan dengan memiliki kebebasan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Ketua tim juga memberi kesempatan kepada perawat untuk mempresentasikan secara singkat kasus pada saat operan merupakan bentuk dukungan positif yang diberikan oleh kepala ruangan dan rekan kerja. Perawat merasa bangga dapat menunjukkan secara konkrit hasil pekerjaannya. Jika hasil pekerjaan tidak mendapat penghargaan akan menurunkan kepuasan kerja. Meskipun dalam pemberian asuhan keperawatan merupakan hasil dari sekelompok perawat, namun ketua tim harus dapat meyakinkan bahwa setiap perawat turut memberikan kontribusi konkrit dalam hasil asuhan keperawatan yang diberikan. Ketua tim mampu mendorong perkembangan pribadi perawat baik perasaan, harapan maupun segi intelektual, disamping kebutuhan akan tata hubungan yang serasi baik dengan pasien maupun rekan kerja. Perawat akan merasa bangga, mempunyai komitmen organisasional yang besar, memiliki motivasi yang tinggi serta kepuasan kerja yang besar jika ia mengetahui bahwa apa yang dilakukannya itu dianggap penting oleh orang lain. Kegiatan lain dengan memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan kesempatan berharga bagi perawat untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik keperawatan. Dengan demikian hasil penelitian ini membawa pada simpulan bahwa pelatihan model praktik keperawatan profesional pemula di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat secara JKA | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016
signifikan meningkatkan pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula. SIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini menghasilkan simpulan ada perbedaan nilai rata – rata pelaksanaan model praktik keperawatan profesional pemula sesudah mendapat pelatihan model praktik keperawatan profesional pemula antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p value = 0,014). DAFTAR PUSTAKA
Marquist,B.L & Houston,C.J. Leadership Roles and Management Functions in Nursing: Theory and Application, Six Edition. Lippincot William & Wilkins. 2009. Do Douglas. The Principles and Practice of Nursing. Six Edition. Addison wesley. Mosby. 1984. Kron T & Gray. The Management of Patien Care. Philadelphia: W.B. Saunders Campany. 1987. Davis,
N., Professional Nursing:Concepts and Challenges. Nursing care delivery systems. In K.Chitty (Ed) pp. 279-294. Philadelphia: W.B. Saunders. 1993.
Zimmerman Blanch. Comparing Functional and Team Nursing Models of Care Delivery on Patient Outcomes. UMI. Mountain State University. May 2007. Depkes. RI. Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta.1999. Hyrkäs K.,& Paunonen-Ilmonen M, (2001), The Effects of Clinical Supervision on the Quality of Care: Examining the Results of Team Supervision, Journal of Advanced Nursing, 33(4): 492-502. PPNI.
Pedoman Umum Penyelenggaran Pendidikan Berkelanjutan Bagi Perawat. Jakarta: PPNI. 2002.
Gillies, D.A. Nursing Management, a System
Analisis Pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional Pemula (MPKPP) di Ruang Zaitun II Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat
85
Approach. Third Edition. Philadelphia : WB Saunders. 1996.
Azwar, A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bumi Aksara. 1996.
Marquist, BL., Huston, CJ. Management Decision Making for Nurses, 3rd ed, Lippincott, Philadelphia. 2006.
Siagian, S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.
Nursalam. Manajemen Keperawatan; Aplikasi dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika. 2007. Depkes RI. Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit. Direktorat Jendral pelayanan Medik. Jakarta: Depkes RI. 2007. Mangkunegara, A.P. Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005. Hafizurrachman, H.M. Manajemen pendidikan dan kesehatan. Jakarta: Sagung Seto. 2009. Hasibuan,M.S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara. 2003. Keliat, Dkk. Modul model praktik keperawatan profesional jiwa. Jakarta: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia dan WHO Indonesia. 2006. Swansburg, R C. Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan Untuk Perawat klinis. (Alih Bahasa : Suharyati Samba). Jakarta: EGC. 2000. Doengoes. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC. 2000. Depkes RI. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Perawat Di Rumah Sakit. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta. 1999. Hidayat,A.A. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika. 2004. Perry & Potter. Fundamental keperawatan. Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC. 2005.
Robbins, S.P. Perilaku Organisasi. Edisi sepuluh. PT Indeks Kelompok Gramedia. 2006. Suarly&Bachtiar. Manajemen Keperawatan dengan Aplikasi Pendekatan Praktis, Jakarta: Erlangga.2011. Suyanto. Mengenal Kepemimpinan dan manajemen Keperawatan di Rumah Sakit. Jogjakarta: Mitra Cendikia. 2009. Bittel, L.R. Supervisory training & development. California: Addison Wesley. 1987. Arwani
& Supriyatno.Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC. 2006.
Sitorus, R, Yulia. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit; Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: EGC. 2006. Polit,D.F &Beck,C.T. Nursing Research: Appraising Evidence For Nursing Practice (7th ed). Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. 2010. Arikunto, S. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. 2009. Notoatmojo, S. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. 2002. Sugiyono. Metodologi penelitian administrasi. Edisi ke-13. Jakarta: CV Alfabeta. 2007. Lemeshow. S & Hosmer. Research Design : Sampling Studies. Chichester John Wiley & Sons: 1997. Sastroasmoro, S. & Ismael, S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Binarupa Aksara. 2010. Mardalis. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan JKA | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016
86
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
Proposal. Jakarta: Bumi Aksara. 2006. Hastono, SP. Analisis data Kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI. 2007.
Reillyn, e., & Obermann, M.H. Clinical teaching in nursing education. Boston: Jones & Barlet Publishers, Inc. 1999. Diakses 13 Pebruari 2013
Saryono & Anggraeni. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010.
Cortese, C.G. Job satisfaction of Italian nurses: an exploratory studi.Journal of Nursing Management. Vol 15 Issue 3, pages 3033. Diakses 12 April 2013. 2007
Wahyudi. Manajemen Alfabeta. 2008
Bandung:
Curtis. Job satisfaction: a survey of nurses in the Republic Ireland. Journal
American Nurses Association. Principles Delegation.2005. www. Health system. virginia.edu. http://www.healthsystem. virginia.edu/internet/elearning/ principlesdelegati on.pdf. Diakses tanggal 10 Februari 2013
of Nursing Manajement. Vol 54. Issue 1, pages 92-99 March 2007.diakses 12 April 2013
Konflik.
Billings, D.M., & Judith, A.H. Teaching in nursing: A guide for faculty. Philadelpia: WB Saunders Company. 1999
JKA | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2016
Redshaw.G. Improving the Performance Appraisal System for Nurses. Nursing Time.Net. 2008. www.nursing times.net. Diakses 15 Desember 2013 De Lucia,P.R. Performance in Nursing. 2009. www.nursing times.net.Diakses 15 Desember 2013