JAMI'UL 'ULUM MIN QAULIR RASUL 3 KITAB THAHARAH BAB 1 AIR

JAMI'UL 'ULUM MIN QAULIR RASUL 3 KITAB THAHARAH 1. Dari Abu Malik Al-Asy‟ari y berkata bahwa Rasulullah a bersabda;

َْ ‫ ْوٌ َغ ْوّ ُذ ِ ِ َح ْوّ َ ُ ْوٌ ِّ َض‬َٚ ِْ َّ ‫ ُس َ ْوغش ْو ِا ْو‬ٛ‫ ْو‬ٙ‫ٌَغ ُُّط‬ ‫ْو‬ ُ ”Bersuci adalah separuh iman dan 'alhamdulillah' dapat memenuhi mizan (timbangan amal).” (HR. Muslim : 223)

BAB 1 AIR 2. Hadits Ummu Athiyyah i,,, dimana Rasulullah a bersabda kepada para wanita yang memandikan jenazah putri beliau;

‫ ب َِّ ٍء‬,‫ أَ ْوو َزش ِِ ْوٓ َر ٌِ َه ْوِْ َسأَ ْو ُخٓ َر ٌِ َه‬ٚ‫ أَ ْو‬, ‫ َخ ْوّ ًغ‬ٚ‫ أَ ْو‬, ‫ َر ََل ًر‬َٙ َٕ ٍ‫ْوؼ ِغ ْو‬ َ ‫ ٍس‬ٛ‫ َ ً ِِ ْوٓ َو ُـ ْو‬ٚ‫ أَ ْو‬, ‫ ًس‬ٛ‫ ْوص َع ْوٍ َٓ ِـي ْوْل ِخش ِة َو ُـ ْو‬َٚ ,‫ ِع ْوذ ٍس‬َٚ ‫ْو‬ َ “Mandikanlah ia tiga kali, lima kali atau lebih dengan air dan bidara jika menurut kalian perlu. Dan jadikan basuhan terakhir dengan kapur barus atau sedikit dengannya.” (Muttafaq ‘alaih)

-1-

BAB 2 HAL-HAL YANG NAJIS 3. Dari Anas bin Malik y, ia berkata;

‫ ُُ٘ ٌٕبِي‬َٙ َٕ ‫ع ِئ َف ِت ْوٌ َّ ْوغ ِض ِذ َـ َض َصش ُٖ ٌٕ ُط َـ‬ َ ‫َص َء أَ ْوع َش ب ٌِّي َـ َب َي ِـي‬ ‫ْو‬ َ ‫ُّط‬ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ٌَ ُٗ أَ َِش ٌٕبِي َص‬ٛ‫ َب ْو‬ٝ‫ َعٍُ َـ ٍَّ َل َض‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫َص‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ َ ‫ُّط‬ ِٗ ٍَ ‫و ِِ ْوٓ َِ ٍء َـ ُ ْو٘شِ َك َع‬ٛ ٍ ُٔ‫ َعٍُ ب َِز‬َٚ ‫ْو‬ َ “Seseorang Badui datang kemudian kencing di suatu sudut masjid, maka orang-orang menghardiknya, lalu Nabi a melarang mereka. Ketika ia telah selesai kencing, Nabi a menyuruh untuk diambilkan setimba air lalu disiramkan di atas bekas kencing itu.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6025 dan Muslim : 284) 4. Ali y berkata;

ٍٝ‫ ِد أَ ْوْ َ ْوغ َ َي ٌٕبِي َص‬َٛ ‫ث َ ْوٌ ِّ ْوم َذ َد ْوب َٓ ْوْلَ ْوع‬ ُ ‫ج َس ُصَلً َِز ًء َـ َ َِ ْوش‬ ُ ٕ‫ُو ْو‬ ‫ ُء‬ٛ‫ ُ ْو‬ُٛ ٌ‫ ِـ ِٗ ْو‬: ‫ َعٍُ َـ َغ َ ٌَ ُٗ؟ َـ َم َي‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ “Aku adalah laki-laki yang sering keluar madzi. Aku menyuruh AlMiqdad bin Al-Aswad y untuk menanyakannya. Beliau lantas bersabda, „Dia (harus) berwudhu.‟” (Muttafaq ‘alaih, lafazh ini menurut Bukhari) 5. Dari „Asma‟ binti Abu Bakar i, ia berkata; “Seorang wanita datang kepada Nabi a, lalu berkata, „Wahai Rasulullah, pakaian salah seorang dari kami terkena haidh, apa yang harus kami perbuat? Rasulullah a menjawab;

-2-

ِٗ ‫َح ُغ ُّطخ ُٗ رُُ َح ْومش ُص ُٗ ِب ْوٌ َّ ِء رُُ َح ْوٕ َض ُغ ُٗ رُُ ُح َ ِِّلٍي ِـ‬ ‫ْو‬ ُ ”Ia harus mengeriknya dan menggosok-gosoknya dengan air, lalu disiram dengan air. Kemudian ia (boleh) melakukan shalat dengannya.‟” (Muttafaq ‘alaih) 6. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ ٌَ َػ ِـ ِٗ ْوٌ َى ْوٍ ُب أَ ْوْ َ ْوؽ ِغ ٍَ ُٗ َعب َع َِش ٍث‬َٚ ‫ ُس َٔ ِء أَ َع ِذ ُوُ َر‬ٛ‫ ْو‬ُٙ ُ‫ع‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫و ُ٘ٓ ِب ُّطٌخش ِو‬ٚ َ ُ‫أ‬ َ “Sucinya bejana salah seorang diantara kalian jika dijilat anjing adalah dengan mencucinya sebanyak 7(tujuh) kali, yang pertama dengan tanah.” (HR. Muslim Juz 2 : 279) 7. Dari Ibnu „Abbas p bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ش‬ُٙ ‫ِ َر ُدب َِػ ْو ِا َ٘ ُو َـ َم ْوذ َع‬ َ “Jika al-ihaab (kulit bangkai) telah disamak, maka sucilah ia.” (HR. Muslim : 366, Abu Dawud : 4133, Malik : 1079) 8. Dari Abu Hurairah y Rasulullah a bersabda;

‫ٌز َب ُو ِـي َ ش ِو أَ َع ِذ ُوُ َـ ْوٍ ْوؽ ِّ ْوغ ُٗ رُُ ٌِ ْوٕضِ ْوع ُٗ َـ ِإْ ِـي‬ ‫ َل َع ُّط‬َٚ ‫َر‬ َ َ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ ِـي ْوْل َخشِ ِ َف ًء‬َٚ ‫أَ َع ِذ َص َٕ َع ِٗ َد ًء‬ ‫ْو‬

-3-

“Jika lalat jatuh ke dalam wadah salah seorang diantara kalian, maka tenggelamkanlah semuanya kedalan air, kemudian buanglah karena sesungguhnya pada salah satu sayapnya ada penyakit dan pada sayap yang lainnya ada obat (penawar).” (HR. Bukhari : 5782) 9. Dari Maimunah istri Nabi a, ia berkata;

ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬

ٍٝ‫ َـ ُغ ِ ًَ ٌٕبِي َص‬,ِٗ ‫ َـ َّ َح ْوج ِـ‬,ٍٓ ّ‫ َل َع ْوج ِـي َع ْو‬َٚ ‫أَْ َـ ْو َس ًة‬ ‫ْو‬ ‫ُّط‬ ‫ْو‬ ٖٛ ُ ٍُ ‫ ُو‬َٚ , َٙ ٌَ ٛ‫ َِ َع ْو‬َٚ َ٘ ٛ‫ أَ ْوٌ ُم ْو‬: ‫ َـ َم َي‬. َٙ ٕ‫ َعٍ َُ َع ْو‬َٚ

“Bahwa ada seekor tikus yang jatuh ke dalam samin (sejenis mentega), lalu mati. Kemudian hal itu ditanyakan kepada Nabi a dan beliau menjawab: "Buanglah tikus dan samin yang ada di sekitarnya, dan makanlah (samin yang tersisa).” (HR. Bukhari, Ahmad, dan Nasa’i)

-4-

BAB 3 WUDHU 10. Dari Abu Hurairah y, ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;

‫ ِء‬ٛ‫ ُ ْو‬ُٛ ٌ‫ ََ ْوٌ ِم َِ ِت ُؼش ُِ َغض ٍِ َٓ ِِ ْوٓ أَ َرشِ ْو‬ٛ‫ َْ َ ْو‬ٛ‫ْ أُِ ِخي َ ْو ُح ْو‬ ‫ًّر‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ”Sesungguhnya umatku akan datang pada hari kiamat dalam keadaan wajah dan tangan yang berkilauan dari bekas wudhu.” (Muttafaq ’alaih) 11. Dari Amirul Mu‟minin, „Umar bin Khaththab y, dia berkata, saya mendengar Rasulullah a bersabda;

َٜٛ َٔ َِ ‫ ِٔ َّ ٌِ ُى ِّل ًِ ْوِشِ ٍئ‬َٚ ‫ِٔ َّ ْوْلَ ْوع َّ ُي ِب ٌِِّٕل ِث‬ “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 1 dan Muslim : 1907) 12. Dari ‟Abdullah bin Zain bin ‟Ashim y tentang cara berwudhu dia berkata;

‫أَ ْود َبش‬َٚ ِٗ ‫ َعٍُ بِش ْوأ ِع ِٗ َـ َ ْولب ًَ ِب َذ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ َ ‫ْو‬ َ َ َ

ٍٝ‫ِ َص‬

‫ي‬ٛ ُ ‫ َِ َغ َظ َس ُع‬َٚ

”Rasulullah n mengusap kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke belakang dan dari belakang ke muka.” (Muttafaq ’alaih)

-5-

13. Dari Humran -mantan budak ‟Utsman y- ia mengatakan;

‫د َِش ٍث رُُ َح َّ ْوض َّ َض‬ َ ‫ ٍء َـ َؽ َغ ًَ َوف ْو ِٗ َر ََل‬ٛ‫ ُ ْو‬َِٛ ‫أَْ ُع ْوز َّ َْ َد َع ب‬ ُٖ ‫د َِش ٍث رُُ َؼ َغ ًَ َ َذ‬ َ ‫ ُٗ َر ََل‬َٙ ‫ ْوص‬َٚ ًَ ‫ ْوع َخ ْوٕ َز َش رُُ َؼ َغ‬َٚ ‫ ْوع َخ ْوٕ َش َك‬َٚ ‫ ِِ ْوز ًَ َر ٌِ َه رُُ َِ َغ َظ‬ٜ‫د َِش ٍث رُُ ْوٌ ْوغش‬ َ ‫ ْوٌ ِّ ْوش َـ ِك َر ََل‬ٌَٝ َٕٝ ّ‫ْوٌ ُ ْو‬ َ ُ ٜ‫د َِش ٍث رُُ ْوٌ ْوغش‬ ‫ ْوٌ َى ْوعب ِٓ َر ََل‬ٌَٝ َٕٝ ّ‫بِش ْوأ ِع ِٗ رُُ َؼ َغ ًَ سِ ْوص ٍَ ُٗ ْوٌ ْو‬ َ ‫َ ْو‬ ُ ُ َ َ ِ ِ ِ َ ٛ‫عٍُ َح‬ٚ ٗ ٍَ ‫َع‬ ‫ي‬ٛ َ ‫ َسأَ ْو ج َس ُع‬: ‫ِِ ْوز ًَ َرٌ َه رُُ َل َي‬ َ َ َ َ ‫ ُ ْو‬ٍٝ‫َص‬ ِ ٚ ٛ‫ٔغ‬ ‫ئي َ٘ َز‬ٛ ‫َ ْو َ ُ ُ ْو‬ “Bahwa „Utsman y meminta air wudhu. Ia membasuh kedua telapak tangannya 3(tiga) kali lalu berkumur dan menghisap air dengan hidung dan menghembuskannya keluar kemudian membasuh wajahnya 3(tiga) kali. Lalu membasuh tangan kanannya hingga siku-siku 3(tiga) kali dan tangan kirinya pun begitu pula. Kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kaki kanannya hingga kedua mata kaki 3(tiga) kali dan kaki kirinya pun begitu pula. Kemudian ia berkata, ”Saya melihat Rasulullah a berwudhu seperti wudhuku ini.”” (Muttafaq ’alaih) 14. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

ٝ‫ ِِ ِٗ َـ ََل َ ْوؽ ِّ ْوظ َ َذ ُٖ ِـي ْو ِا َٔ ِء َعخ‬ٛ‫َر ْوع َخ َم َظ أَ َع ُذ ُوُ ِِ ْوٓ َٔ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُٖ ‫ َر ََل ًر َـ ِإٔ ُٗ َو َ ْوذسِ ْو أَ ْو َٓ َب َح ْوج َ ُذ‬َٙ ٍَ ‫َ ْوؽ ِغ‬ ”Apabila seseorang di antara kamu bangun dari tidurnya maka janganlah ia langsung memasukkan tangannya ke dalam tempat air sebelum mencucinya 3(tiga) kali terlebih dahulu sebab ia tidak mengetahui apa yang telah dikerjakan oleh tangannya pada waktu malam.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 162 dan Muslim : 278) -6-

15. Dari ‟Abdullah bin Zaid y tentang cara berwudhu;

‫ ْوع َخ ْوٕ َش َك ِِ ْوٓ َو ٍِّلؿ‬َٚ ‫ َعٍُ َ َذ ُٖ َـ َّ ْوض َّ َض‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫رُُ أَ ْود َخ ًَ َص‬ َ ‫ْو‬ ‫ ِع َذ ٍة َ ْوف َع ًُ َر ٌِ َه َر ََل ًر‬َٚ ”Kemudian beliau memasukkan tangannya lalu berkumur dan menghisap air melalui hidung 1(satu) tangan. Beliau melakukannya 3(tiga) kali.” (Muttafaq ’alaih) 16. ‟Aisyah i berkata;

ِٗ ٍِ ‫ َحش ُّطص‬َٚ ِٗ ٍِ ‫ َعٍُ ُ ْوع ِضب ُٗ ٌخ ُّطّ ُٓ ِـي َح َٕ ُّطع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫َو َْ ٌٕبِي َص‬ َ ُ َ ‫ْو‬ َ ‫ُّط‬ ٍِٗ‫ ِـي َ ْو ِٔ ِٗ ُو ِِّل‬ٚ ِٖ ِ‫س‬ٛٙ‫ َع‬ٚ ‫َ ُ ْو َ ْو‬ ”Adalah Nabi a suka mendahulukan yang kanan dalam bersandal menyisir rambut bersuci dan dalam segala hal.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 168, lafazh ini miliknya dan Muslim : 268) 17. Dari Ibnu ‟Abbas p berkata;

‫ َعٍُ َِش ًة َِش ًة‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫ َ ٌٕبِي َص‬َٛ ‫َح‬ ‫ُّط‬

”Nabi n pernah berwudhu 1(satu) kali 1(satu) kali.” (HR. Bukhari : 157)

-7-

18. Dari ‟Abdullah bin Zaid y berkata;

ٓ ‫ َ َِش َح ِٓ َِش َح‬َٛ ‫ َعٍُ َح‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫أَْ ٌٕبِي َص‬

”Bahwasanya Nabi a pernah berwudhu 2(dua) kali 2(dua) kali.” (HR. Bukhari : 158) 19. ‟Umar y berkata, Rasulullah a bersabda;

: ‫ي‬ٛ ُ ‫ َء رُُ َ ُم‬ٛ‫ ُ ْو‬ُٛ ٌ‫ُ َـ ُ ْوغب ُِػ ْو‬

َٛ ‫َِ ِِ ْوٕ ُىُ ِِ ْوٓ أَ َع ٍذ َ َخ‬ ‫ْو‬

”Tiada seorang pun di antara kamu yang berwudhu dengan sempurna kemudian berdo'a :

ُٖ ‫ ُذ أَْ ُِ َغّ ًذ َعب ُذ‬َٙ ‫أَ ْو‬َٚ ُٗ ٌَ ‫ ْوع َذ ُٖ َو َ شِ ْو َه‬َٚ ُ ‫ْو‬

‫ ُذ أَ ْوْ َو ِ ٌَ َٗ ِو‬َٙ ‫أَ ْو‬ ُٗ ٌُٛ‫ َس ُع ْو‬َٚ

‟Aku bersaksi bahwa tiada Sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya.‟

‫ َ َء‬َِٙ ‫ ُو ْوٌ َضٕ ِت َر َّ ِٔ ت َ ْوذ ُخ ًُ ِِ ْوٓ أَ ِّل‬َٛ ‫ِو ُـ ِخ َغ ْوج ٌَ ُٗ أَ ْوب‬ َ Kecuali telah dibukakan baginya pintu surga yang delapan ia dapat masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki.” (HR. Muslim : 234, Abu Dawud : 169, Tirmidzi : 55, Nasa’i : 148, Ibnu Majah : 470)

-8-

20. Dari „Utsman y, Rasulullah a bersabda;

َّ ِٙ ‫د ِـ‬ ‫ سوعخ ٓ و غ ِذ‬ٍٝ‫ ِئي َ٘ َز رُُ َص‬ٛ‫ ُ ْو‬ُٚ َٛ ‫ َ َٔ ْوغ‬َٛ ‫َِ ْوٓ َح‬ ‫َ ْو َ َ ْو ِ َ ُ َ ِّل ُ ْو‬ ِِٗ ‫َٔ ْوف َغ ُٗ ُؼ ِفش ٌَ ُٗ َِ َح َمذ ََ ِِ ْوٓ َر ْؤب‬ َ ”Barangsiapa berwudhu seperti cara wudhuku ini, kemudian shalat dua raka'at di mana ia tidak berbicara dengan dirinya sendiri maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 162 dan Muslim : 278, lafazh ini miliknya) 21. Dari Abu Hurairah y berkata bahwa Rasulullah a bersabda;

َ‫ أَ َخش َس ِِ ْوٕ ُٗ َ ي ٌء أَ ْو‬: ِٗ ٍَ ‫ َص َذ أَ َع ُذ ُوُ ِـي َب ْوغ ِٕ ِٗ َ ً َـ َ ْو َى ًَ َع‬َٚ ‫ِ َر‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو ْو‬ ‫ َ ِض َذ سِ ْو ًغ‬ٚ‫ ًح أَ ْو‬ٛ‫ َ ْوغ َّ َع َص ْو‬ٝ‫َو َـ ََل َ ْوخش َصٓ ِِ ْوٓ ْوٌ َّ ْوغ ِض ِذ َعخ‬ ُ “Apabila seseorang di antara kamu merasakan sesuatu dalam perutnya kemudian dia ragu-ragu apakah dia mengeluarkan sesuatu (kentut) atau tidak maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid kecuali ia mendengar suara atau mencium baunya” (HR. Muslim : 362) 22. Dari Anas bin Malik y berkata;

ِ ‫َو َْ أَصغ و سع‬ -ِٖ ‫ ِذ‬ٙ‫ َع ْو‬ٍَٝ ‫ َع‬- ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ َ ُ َ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ َْ ٛ‫ ُ ْو‬َٛ ‫ َو َ َخ‬َٚ َْ ٛ‫ُ رُُ ُ َ ُّطٍ ْو‬ُٙ ‫ ُع‬ٚ‫ َح ْوخ ِف َك ُس ُ ْو‬ٝ‫ َْ ْوٌ ِع َش َء َعخ‬ٚ‫َ ْوٕ َخ ِ ش ْو‬ ‫ْو‬ ُ

-9-

”Pernah para shahabat Rasulullah n pada zamannya menunggu waktu isya‟ sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena kantuk) kemudian mereka shalat dan tidak berwudhu.” (HR. Muslim : 376, Abu Dawud : 197, Tirmidzi : 78) 23. Dari Jabir bin Samurah y, ia berkata;

ِ ‫ ُ ِِٓ ٌُغ‬ٛ‫عٍُ أَ َح‬ٚ ِٗ ٍَ ‫ ع‬ٍٝ‫أَْ سصَلً ع َ َي ٌٕبِي ص‬ ‫َ ْوٌ َؽ َٕ ُِ ؟‬ٛ ُ ‫ْو‬ َ َ َ َ ‫ُ َ ْو‬ َ َ ُ َ ِ ‫ ُ ِِٓ ٌُغ‬ٛ‫ أَ َح‬: ‫ ْوِْ ِ ْو َج َل َي‬: ‫َل َي‬ ُ‫ َٔ َع‬: ‫َ ْو ِاب ًِِ؟ َل َي‬ٛ ُ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ”Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi a, ‟Apakah aku harus berwudhu setelah makan daging kambing?‟ Beliau menjawab, ”Jika engkau mau.” Orang tersebut bertanya lagi, ‟Apakah aku harus berwudhu setelah memakan daging unta?‟ Beliau menjawab: ”Ya” (HR. Muslim : 360) 24. ‟Aisyah i berkata;

ِٗ ِٔ ‫ ُو ِّل ًِ أَ ْوع‬ٍَٝ ‫َ َع‬ َ

‫ َعٍُ ُ ْوز ُوش‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬ ُ

ٍٝ‫ِ َص‬

‫ي‬ٛ ُ ‫َو َْ َس ُع‬

”Rasulullah a selalu berdzikir kepada Allah dalam setiap saat.” (HR. Muslim Juz 1 : 373)

25. Dari Abu Sa‟id Al-Khudri y bahwasanya Rasulullah a bersabda;

‫ ًء‬ٛ‫ ُ ْو‬ُٚ َّ ُٙ َٕ ‫ ْو َب‬َٛ ‫ َد َـ ْوٍ َخ‬ٛ‫ أَ َع ُذ ُوُ أَ ْو٘ ٍَ ُٗ رُُ أَ َس َد أَ ْوْ َ ُع ْو‬ٝ‫ِ َر أَ َح‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ”Apabila seseorang di antara kamu mendatangi istrinya (bersetubuh) kemudian ingin mengulanginya lagi maka hendaklah ia berwudhu antara keduanya.” (HR. Muslim : 308) - 10 -

26. Dari Abu Hurairah y, ia berkata; “Rasulullah a bersabda kepada Bilal y ketika shalat Shubuh;

ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ج َدؾ‬ ُ ‫ َع َّ ًٍ َعّ ْوٍ َخ ُٗ ـي ْو ِا ْوع ََلَ َـ ِإِّٔلي َعّ ْوع‬ٝ‫َ ب ََِل ُي َع ِّلذ ْورٕ ْوي ِب َ ْوس َص‬ ِ ِ ِ ‫ ِع ْوٕ ِذ ْو أَ ِِّٔلي‬ٝ‫ج َع َّ ًَل أَ ْوس َص‬ ُ ٍ‫َٔ ْوع ٍَ ْو َه َب ْو َٓ َ َذ ـي ْوٌ َضٕت َل َي َِ َعّ ْو‬ ِ ِ ِ‫س‬ٛ‫ ْو‬ٙ‫ج ب َِز ٌِ َه ٌغ ُُّط‬ ُ ‫ ٍس ِو َصٍ ْو‬َٙ َٔ ٚ‫ ًس ـ ْوي َع َعت ٌَ ْو ًٍ أَ ْو‬ٛ‫ ْو‬ُٙ ‫ ْوش َع‬ٙ‫ٌَ ْوُ أَ َح َغ‬ ‫َِ ُو ِخ َب ٌِي أَ ْوْ أ ُ َص ِِّلٍي‬ َ ‫ْو‬ ”Hai Bilal, ceritakanlah kepadaku tentang amal yang paling bisa diharapkan yang pernah engkau kerjakan di dalam Islam. Karena sesungguhnya aku mendengar suara kedua sandalmu di hadapanku di dalam Surga." Bilal menjawab, "Amal yang pernah kukerjakan yang menurutku paling bisa diharapkan adalah bahwa aku tidak pernah bersuci di waktu malam atau siang melainkan, dengan bersuci itu, aku mengerjakan shalat sebanyak apa yang sudah dicatat untukku.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 1149, lafazh ini miliknya dan Muslim : 2458)

- 11 -

BAB 4 MENGUSAP KHUF 27. Dari „Amr bin Umayyah y, ia berkata;

ِٗ ‫ ُخف‬َٚ ِٗ ‫ ِع َّ َِ ِخ‬ٍَٝ ‫ َعٍُ َ ْوّ َغ ُظ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫ج ٌٕبِي َص‬ ُ ‫َسأَ ْو‬

”Aku pernah melihat Nabi a mengusap surban dan kedua khufnya.” (HR. Muslim : 276) 28. Dari Mughirah Ibnu Syu‟bah y, ia berkata;

ِٗ ‫ج ِْلَ ْؤضِ َع ُخف‬ َٛ ٘‫ َ َـ َ ْو‬َٛ ‫ َعٍُ َـ َخ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ج َِ َع ٌٕب ِِي َص‬ ُ ُ ٕ‫ُو ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ِّل‬ َّ ِٙ ٍَ ‫ َّ َع ِ٘ش َح ِٓ َـ َّ َغ َظ َع‬ُٙ ‫ َّ َـ ِإ ِِّٔلي أَ ْود َخ ْوٍ ُخ‬ُٙ ‫ َد ْوع‬: ‫َـ َم َي‬ ‫ْو‬ ‫َ ْو‬ ”Aku pernah bersama Nabi a ketika beliau berwudhu aku membungkuk untuk melepas kedua sepatunya lalu beliau bersabda, ‟Biarkanlah keduanya sebab aku dalam keadaan suci ketika aku mengenakannya Kemudian beliau mengusap bagian atas keduanya.‟” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 199, 5353, dan Muslim : 408, 409) 29. Dari Ali bin Abi Thalib y, ia berkata;

ِ‫ٓ ٌِ ْوٍ ُّ َغ ِـش‬ُٙ ٌِ ٌَ َٚ ٍَ َ‫ َعٍُ َر ََل َر َت أ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ َ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫َص َع ًَ َس ُع‬ ُِ ‫ ٌَ ٍَ ًت ٌِ ْوٍ ُّ ِم‬َٚ ًِ ٛ‫ َ ْو‬َٚ ‫ْو‬ ‫ْو‬

”Rasulullah a telah menetapkan 3(tiga) hari 3(tiga) malam bagi orang musafir dan sehari semalam bagi orang mukim.” (HR. Muslim : 276)

- 12 -

30. Dari Mughirah bin Syubah y;

ٍَٝ ‫ َع‬َٚ ِٗ ‫ َ َـ َّ َغ َظ ب َِٕ ِص ِخ‬َٛ ‫َح‬ َ

ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫أَْ ٌٕبِي َص‬ ِٓ ‫ ْوٌ ُخف‬َٚ ‫ْوٌ ِع َّ َِ ِت‬ ‫ْو‬

”Bahwa Nabi a berwudhu lalu beliau mengusap ubun-ubunnya dan bagian atas surbannya dan kedua sepatunya.” (HR. Muslim)

- 13 -

BAB 5 MANDI 31. Dari Abu Said Al-Khudri y bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ِٔ َّ ْوٌ َّ ُء ِِ َٓ ْوٌ َّ ِء‬ “Sesungguhnya air (mandi) itu disebabkan dari(keluarnya) air (mani)” (HR. Muslim : 343 dan Abu Dawud : 214) 32. Dari Abu Hurairah y dari Nabi a beliau bersabda;

ٌَُ ِْ‫ ْو‬َٚ ًُ ‫ َص َب ْوٌ ُؽ ْوغ‬َٚ ‫ َذ َ٘ َـ َم ْوذ‬َٙ ‫ ْوْلَ ْوس َب ِع رُُ َص‬َِٙ ‫ِ َر َص ٍَ َظ َب َٓ ُ َعب‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ُ ْوٕضِ ْوي‬ “Jika seorang suami telah duduk diantara keempat cabang isterinya, kemudian ia membuat kepayahan (menggaulinya), maka wajiblah mandi meskipun tidak keluar air mani.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 291 dan Muslim : 348, lafazh ini miliknya) 33. Dari Abu Hurairah y tentang kisah Tsumamah bin Utsal ketika masuk Islam;

ًَ ‫ َعٍُ أَ ْوْ َ ْوؽ َخ ِغ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬ “Nabi n menyuruhnya mandi.” (Muttafaq ‘alaih)

- 14 -

ٍٝ‫أَ َِش ُٖ ٌَٕبِي َص‬ َ ‫ُّط‬

34. Dari „Aisyah i, ia berkata;

‫ َعٍُ ِ َر ِ ْوؼ َخ َغ ًَ ِِ َٓ ْوٌ َض َٕ َب ِت‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫َو َْ َس ُع‬ َ ‫ْو‬ َٛ ‫ ِ َّ ٌِ ِٗ َـ ْوؽ ِغ ًُ َـش َص ُٗ رُُ َ َخ‬ٍَٝ ‫َـ ْوؽ ِغ ًُ َ َذ ْو ِٗ رُُ ُ ْوفشِ ُغ ِب ِّ ِٕ ِٗ َع‬ َ َ َ ‫ْو‬ ِ ‫رُُ ْو ُخ ُز ْوٌّ ء َـ ْوذ ِخ ًُ أَص بِعٗ ِـي أُص‬ ٍَٝ ‫ي ٌش ْوعشِ رُُ َع َف َٓ َع‬ٛ َُ َ َ ُ ُ َ َ ِٗ ٍَ ‫ َع ِئشِ َص َغ ِذ ِٖ رُُ َؼ َغ ًَ سِ ْوص‬ٍَٝ ‫د َع َف َٕ ٍث رُُ أَ َـ َا َع‬ َ ‫َس ْوأ ِع ِٗ َر ََل‬ ‫ْو‬

ُ ‫ب َذأ‬ ‫َ ْو‬ ُ

“Adalah Rasulullah a jika mandi karena janabat akan mulai dengan membersihkan kedua tangannya, kemudian menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri, lalu mencuci kemaluannya, kemudian berwudlu lalu mengambil air, kemudian memasukkan jari-jarinya ke pangkal-pangkal rambut, lalu menyiram kepalanya 3(tiga) genggam air, kemudian mengguyur seluruh tubuhnya, dan mencuci kedua kakinya.” (Muttafaq ‘alaih. Lafazh ini milik Muslim) 35. Dari Ibnu „Abbas p, ia berkata, bibiku Maimunah i pernah bercerita kepadaku;

ِ ‫ج ٌِشع‬ َ ًَ ‫ َعٍُ ُؼ ْوغ ٍَ ُٗ ِِ َٓ ْوٌ َض َٕ َب ِت َـ َؽ َغ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ َ ُ ‫أ ْود َٔ ْو‬ َ ‫ْو‬ ِٗ ‫ َـش ِص‬ٍَٝ ‫ َر ََل ًر رُُ أَ ْود َخ ًَ َ َذ ُٖ ِـي ْو ِا َٔ ِء رُُ أَ ْوـش َغ ب ِِٗ َع‬ٚ‫َوف ِٗ َِش َح ِٓ أَ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ُُ‫ َد ْوٌ ًى َ ِذ ْو ًذ ر‬َٙ ‫ َؼ َغ ٍَ ُٗ ب ِِش َّ ٌِ ِٗ رُُ َ ش َو ب ِِش َّ ٌِ ِٗ ْوْلَ ْوس َا َـ َذ ٌَ َى‬َٚ َ ِٗ ‫د َع َف َٕ ٍث ِِ ْوً َء َو ِِّلف‬ َ ‫ َس ْوأ ِع ِٗ َر ََل‬ٍَٝ ‫ َء ُٖ ٌٍِ ََل ِة رُُ أَ ْوـ َش َغ َع‬ٛ‫ ُ ْو‬ُٚ َ َٛ ‫َح‬ ُُ‫ َع ْوٓ َِ َم ِِ ِٗ َر ٌِ َه َـ َؽ َغ ًَ سِ ْوص ٍَ ِٗ ر‬ٝ‫رُُ َؼ َغ ًَ َع ِئش َص َغ ِذ ِٖ رُُ َح َٕغ‬ ‫ْو‬ َ ُٖ ‫أَ َح ُخ ُٗ ِب ْوٌ ِّ ْوٕ ِذ ْو ًِ َـشد‬ ‫ْو‬ َ - 15 -

”Aku pernah mendekati Rasulullah a yang mandi karena junub. Lalu beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak 2(dua) atau 3(tiga) kali. Beliau memasukkan tangannya ke dalam wadah, lalu mengguyur kemaluannya dan membasuhnya dengan tangan kirinya. Kemudian beliau memukul tanah dengan tangan kirinya dan menggosoknya dengan kuat. Lalu beliau berwudhu seperti wudhunya untuk shalat. Kemudian beliau mengguyur kepalanya 3(tiga) kali dengan air sepenuh (kedua) telapaknya. Kemudian beliau membasuh seluruh tubuhnya. Lalu beliau berpindah dari tempatnya tersebut dan membasuh kedua kakinya. Aku memberikan handuk kepadanya maka beliau menolaknya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 276 dan Muslim : 317, lafazh ini miliknya) 36. Dari Anas y, ia berkata;

ٌَٝ ِ ‫ َو َْ َ ْوؽ َخ ِغ ًُ ِب ٌ ِع‬ٚ‫ َعٍُ َ ْوؽ ِغ ًُ أَ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫َو َْ ٌٕبِي َص‬ َ ‫ْو‬ ‫ُّط‬ ٍ ‫ ُ ِب ْوٌ ُّ ِِّلذ‬َٛ ‫ َ َخ‬َٚ ‫َخ ْوّ َغ ِت أَ ْوِ َذ د‬ ”Nabi n mandi -atau membasuh diri- dengan satu sha‟ (air) hingga 5(lima) mud dan berwudhu dengan 1(satu) mud (air)” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 201, lafazh ini miliknya dan Muslim : 325) 37. Dari Ummu Salamah i, ia berkata;

‫ َي ِ ِ ِِّٔلي ِ ْوِشأَ ٌة أَ ُ ُّطذ َ ْوعش َس ْوأ ِعي أَ َـ َ ْؤ ُم ُض ُٗ ٌِ ُؽ ْوغ ًِ ْوٌ َض َٕ َب ِت؟‬ٛ‫َ َس ُع ْو‬ َ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫د َع َز ٍث‬ ‫ َس ْوأ ِع ِه رَل‬ٍَٝ ‫ َو ِٔ َّ َ ْوى ِف ِه أَ ْوْ َح ْوغ ِزي َع‬: ‫َـ َم َي‬ َ َ ََ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Aku bertanya wahai Rasulullah, sungguh aku ini wanita yang mengikat rambut kepalaku. Apakah aku harus membukanya untuk mandi janabat?” Nabi n menjawab, “Tidak, cukup engkau mengguyur air di atas kepalamu 3(tiga) kali.” (HR. Muslim : 330) - 16 -

38. ‟Aisyah i menyatakan;

ٓ‫ ِع ٍذ ِِ ْو‬َٚ ‫ َعٍُ ِِ ْوٓ ِ َٔ ٍء‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫ ٌٕبِي َص‬َٚ َٔ َ‫ج أَ ْوؼ َخ ِغ ًُ أ‬ ُ ٕ‫ُو ْو‬ ‫ُّط‬ ‫َص َٕ َب ٍت‬

”Aku pernah mandi bersama Nabi a dari satu wadah karena janabat.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 263, lafazh ini miliknya dan Muslim : 321) 39. Dari „Aisyah i, ia berkata;

‫ ِع ٍذ‬َٚ ‫ َعٍُ ِِ ْوٓ ِ َٔ ٍء‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫ َس ُع‬َٚ َٔ َ‫ج أَ ْوؼ َخ ِغ ًُ أ‬ ُ ٕ‫ُو ْو‬ ‫َح ْوخ َخ ٍِ ُؿ أَ ْو ِذ ْو َٕ ِـ ِٗ ِِ َٓ ْوٌ َض َٕ َب ِت‬ ‫ْو‬

“Aku pernah mandi dari jinabat bersama Rasulullah a dengan 1(satu) tempat air tangan kami selalu bergantian mengambil air.” (Muttafaq ‘alaih) 40. Rasulullah a bersabda;

ِ ٍُ ٍِ ‫ ُو ِّل ًِ ُِ ْوغ َخ‬ٍَٝ ‫ب َع‬ ٌ ‫ ِص‬َٚ ‫ُؼ ْوغ ًُ ْوٌ ُض ُّ َعت‬

“Mandi pada hari Jum‟at adalah wajib bagi setiap orang yang sudah baligh." (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 858, Muslim : 846) 41. Anas y pernah menyatakan;

ًٍ ‫ ِٔ َغ ِئ ِٗ ب ُِؽ ْوغ‬ٍَٝ ‫ ُؾ َع‬ٛ‫ َعٍُ َو َْ َ ُغ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫أَْ ٌٕبِي َص‬ .‫ ِع ٍذ‬َٚ

”Bahwasanya Nabi a pernah berkeliling ke isteri-isterinya dengan 1(satu) kali mandi.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 276 dan Muslim : 305, lafazh ini miliknya) - 17 -

BAB 6 TAYAMMUM 42. Dari Jabir bin „Abdillah p bahwa Nabi a bersabda;

ِ ‫ث ِب ُّطٌش ْوع ِب َِ ِغ ش َة‬ ُ ‫ ُٔ ِ ْوش‬: ‫ٓ أَ َع ٌذ َل ْوب ٍِي‬ُٙ ‫ج َخ ْوّ ًغ ٌَ ْوُ ُ ْوع َغ‬ ُ ‫أُ ْوعغ‬ َ ُٗ ‫ ًس َـ َ ُّط َّ َس ُص ًٍ أَ ْود َس َو ْوخ‬ٛ‫ ْو‬ُٙ ‫ َع‬َٚ ‫ ُص ِع ٍَ ْوج ٌِي ْوْلَ ْوس ُا َِ ْوغ ِض ًذ‬َٚ ٍ‫ش‬ٙ‫َ ْو‬ َ ًِ ‫ٌ ََل ُة َـ ْوٍ َ ِّل‬ ُ “Aku diberi 5(lima) hal yang belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku yaitu; aku ditolong dengan rasa ketakutan (musuhku) sejauh perjalanan sebulan; bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud (masjid) dan alat bersuci, maka siapapun menemui waktu shalat hendaklah ia segera shalat.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 328, 427 dan Muslim Juz 1 : 521) 43. Dari „Ammar bin Yassir p, ia berkata;

‫ج َـ ٍَُ أَ ِص ِذ‬ ‫ َعٍُ ِـي ع ص ٍت ـ َصٕب‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫َب َع َز ِٕي ٌٕبِي َص‬ ‫ْو َ َ َ ْو َ ْو ُ ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ُّط‬ ‫ْو‬ ِ ِ ِ ٍٝ‫ج ٌٕبِي َص‬ ُ ‫ج ـ ْوي ٌ ع ذ َو َّ َح َّش ُغ ٌذ ب ُت رُُ أَ َح ْو‬ ُ ‫ْوٌ َّ َء َـ َخ َّش ْوؼ‬ ‫ َي‬ٛ‫ ِٔ َّ َو َْ َ ْوى ِف َه أَ ْوْ َح ُم ْو‬: ‫ث َر ٌِ َه ٌَ ُٗ َـ َم َي‬ ‫ َعٍُ َـ َز َوش‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ُ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ِ ِ َّ ِِٙ‫ِ َّ رُُ َِ َغ َظ ب‬ٙ ‫ َٔ َف َخ ـ‬َٚ ‫ َ ش َو ب َِىف ٗ ْوْلَ ْوس َا‬َٚ ‫ِب َذ ْو َه َ٘ َى َز‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ َ ِٗ ‫ َوف‬َٚ ُٗ َٙ ‫ ْوص‬َٚ ‫ْو‬ - 18 -

“Nabi a telah mengutusku untuk suatu keperluan lalu aku junub dan tidak mendapatkan air maka aku bergulingan di atas tanah seperti yang dilakukan binatang kemudian aku mendatangi Nabi a dan menceritakan hal itu padanya. Rasulullah a bersabda, “Sesungguhnya engkau cukup dengan kedua belah tanganmu begini.” Beliau menepuk tanah dengan kedua telapak tangannya dan meniupnya, lalu mengusap wajah dan kedua telapak tangannya.” (Muttafaq ‘alaih. Lafazh ini menurut Bukhari : 368)

- 19 -

BAB 7 HAIDH DAN NIFAS 44. ‟Aisyah i meriwayatkan bahwa Fatimah binti Abi Jahsy i pernah bertanya kepada Nabi a; ”Sesungguhnya aku mengalami istihadhah sehingga aku tidak suci. Apakah aku harus meninggalkan shalat?” Beliau bersabda:

‫ ٌَ ِى ْوٓ َد ِعي ٌ ََل َة َل ْوذ َس ْوْلَ َِ ٌ ِخي ُو ْوٕ ِج‬َٚ ‫َو ِْ َر ٌِ َه ِعش ٌق‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ِ ِ ِ ‫ َص ِّلٍي‬َٚ ‫ رُُ ْوؼ َخغٍي‬َٙ ‫َح ِغ ِض َٓ ِـ‬ ‫ْو ْو ْو‬ ‫ْو‬ ”Tidak, sesungguhnya itu adalah darah urat. Tetapi, tinggalkanlah shalat selama beberapa hari yang biasa engkau dahulu mengalami haidh. Kemudian, mandilah dan shalatlah.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 325, lafazh ini miliknya dan Muslim : 333) 45. Dari „Aisyah i, ia berkata; “Sesungguhnya Ummu Habibah y bertanya kepada Rasulullah a tentang darah, lalu „Aisyah i berkata, “Aku melihat bejananya penuh dengan darah, lalu Rasulullah a bersabda;

‫ َص ِِّلٍي‬َٚ ‫ُ ْوِ ُى ِزي َل ْوذ َس َِ َو َٔ ْوج َح ْوغب ُِغ ِه َع َض ُخ ِه رُُ ِ ْوؼ َخ ِغ ٍِي‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Tahanlah dirimu (untuk melakukan shalat) selama engkau masih haidh, kemudian mandi dan lakukanlah shalat.” (HR. Muslim : 334) 46. Dari Anas p Nabi a bersabda;

‫ ُوً َ ي ٍء ِو ٌِِّٕل َى َط‬ٛ‫ِ ْوص َٕ ُع ْو‬ ‫ْو‬ “Lakukan apa saja kecuali nikah (jima‟)” (HR. Muslim : 302) - 20 -

47. Maimunah i pernah menyatakan;

ُٓ٘ َٚ ِ‫ َق ْو ِا َص س‬ٛ‫ َعٍُ ُب ِ ش ِٔ َغ َء ُٖ َـ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬ ُ َ َ

ٍٝ‫ِ َص‬

‫ي‬ٛ ُ ‫َو َْ َس ُع‬

‫ُع ٌض‬

”Rasululah a bersenang dengan isteri-isterinya dari atas kain sementara mereka sedang haidh.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 303 dan Muslim : 294, lafazh ini miliknya) 48. „Aisyah i mengalami haidh pada saat melaksanakan haji. Rasulullah bersabda kapada „Aisyah i;

ِ ِ ِ ِ ‫شِ ْو‬ُٙ ‫ َح ْوغ‬ٝ‫ـ ْوي ِب ْوٌ َب ْو ج َعخ‬ٛ‫ْوـ َعٍ ْوي َِ َ ْوف َع ًُ ْوٌ َغ ُّطس َؼ ْو َش أَ ْوْ َو َحغُ ْو‬ “Lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang yang melaksanakan haji, hanya saja engkau tidak boleh thawaf hingga engkau suci.” (HR. Bukhari : 1650, Muslim : 1211) 49. ‟Umar y mengadukannya kepada Nabi a bahwa putranya telah menceraikan isterinya ketika haidh, maka Nabi a bersabda;

, ‫ش‬ُٙ ‫ رُُ َح ْوغ‬, ‫ رُُ َح ِغ َض‬,‫ش‬ُٙ ‫ َح ْوغ‬ٝ‫ َعخ‬َٙ ‫ رُُ ْوٌ ْوّ ِغ ْوى‬, َٙ ‫ُِش ُٖ َـ ْوٍ ش ِص ْوع‬ ‫ْو‬ ُ َ َ َ ُ ‫ْو‬ ‫ َـ ِخ ْوٍ َه ْوٌ ِعذ ُة‬, ‫ ْوِْ َ َء َعٍ َك َب ْوع َذ أَ ْوْ َ َّظ‬َٚ ,‫رُُ ْوِْ َ َء أَ ْوِ َغ َه َب ْوع ُذ‬ ‫ ٌِِّٕل َغ ُء‬َٙ ٌَ ‫ٌ ِخي أَ َِش ُ أَ ْوْ ُح َغٍ َك‬ َ ‫ْو‬

- 21 -

”Perintahkan agar ia kembali padanya, kemudian menahannya hingga masa suci, lalu masa haidh dan suci lagi. Setelah itu bila ia menghendaki, ia boleh menahannya terus menjadi isterinya atau menceraikannya sebelum bersetubuh dengannya. Itu adalah masa „iddahnya yang diperintahkan Allah untuk menceraikan isteri.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 5251 dan Muslim : 1471) 50. Ummu „Athiyyah i berkata;

‫ ْوذ َْ ْوٌ َخ ش‬َٙ ‫ ْوٌ ُغ َض ِـي ْوٌ ِع َذ ْو ِٓ; َ ْوش‬َٚ ,‫ ِح َك‬َٛ ‫أ ُ ِِش َٔ أَ ْوْ ُٔ ْوخشِ َس ْوٌ َع‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ٍٝ َ ُّ ٌ‫ َ ْوع َخضِ ُي ْوٌ ُغ ُض ْو‬َٚ ,َٓ ِّ ٍِ ‫ َة ْوٌ ُّ ْوغ‬َٛ ‫ َد ْوع‬َٚ ‫ْو‬ “Kami diperintahkan mengajak keluar gadis-gadis dan wanita-wanita haidh pada kedua hari raya untuk menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum muslimin, wanita-wanita yang haidh itu terpisah dari tempat shalat.” (Muttafaq ‘alaih)

- 22 -

KITAB SHALAT 51. „Abdullah bin Mas‟ud y menuturkan bahwa dirinya pernah bertanya kepada Rasulullah a tentang amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah r, Nabi a bersabda;

ِ ُُ‫ ر‬: ‫ج‬ ُ ٍ‫ ُل ْو‬.ِٓ ‫ ٌ َذ ْو‬َٛ ٌ‫ ب ُّطِش ْو‬: ‫ رُُ أَ ٌّ ؟ َل َي‬: ‫ج‬ ُ ٍ‫ ُل ْو‬. َٙ ‫ ْول ِخ‬َٚ ٍَٝ ‫ٌَ ََل ُة َع‬ .ِ ًِ ‫ ُد ِـي َع ِب‬َٙ ‫ َ ْوٌ ِض‬: ‫أَ ٌّ ؟ َل َي‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Mengerjakan shalat sesuai dengan waktunya.” “Lalu apa?” Tanya „Abdullah bin Mas‟ud y. Nabi a bersabda, “Berbakti kepada orang tua.” “Lalu apa lagi?” Tanya „Abdullah bin Mas‟ud y. Nabi a menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari Juz 1 : 527, Muslim Juz 1 : 139)

BAB 8 WAKTU-WAKTU SHALAT 52. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

َُٕٙ ‫ ِب ٌ ََل ِة َـ ِإْ ِ ذ َة ْوٌ َغ ِش ِِ ْوٓ َـ ِظ َص‬ٚ‫ِ َر ْو َخذ ْوٌ َغ ُّطش َـ َ ْوبشِ ُد ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ِّل‬ “Apabila panas sangat menyengat, maka tunggulah waktu dingin untuk menunaikan shalat karena panas yang menyengat itu sebagian dari hembusan neraka jahannam.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 534, Muslim : 615, dan selain keduanya)

- 23 -

53. Dari „Aisyah i, ia berkata;

ٝ‫ َعٍُ َر َث ٌَ ٍَ ٍت ِب ْوٌ َع َش ِء َعخ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫أَ ْوع َخ َُ َس ُع‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ َو أَ ْوْ أَ ُ ك‬ٛ‫ ٌَ ْو‬َٙ ‫ ْول ُخ‬َٛ ٌَ ُٗ ِٔ : ‫ َل َي‬َٚ ٍٝ َ ‫َر َ٘ َب َع ِ ُت ٌٍ ًِ رُُ َخش َس َـ‬ ‫ْو‬ َ ‫ أُِ ِخي‬ٍَٝ ‫َع‬ ‫ْو‬ “Pada suatu malam pernah Nabi a mengakhirkan shalat Isya‟ hingga larut malam. Kemudian beliau keluar dan shalat dan bersabda, “Sungguh inilah waktunya jika tidak memberatkan umatku.” (HR. Muslim : 638) 54. Dari Abu Barzah Al-Aslami y, ia berkata;

َٙ ٍَ ‫ ََ َلب‬ٛ‫ َو َْ َ ْوىش ُٖ ٌٕ ْو‬َٚ ‫َو َْ َ ْوغ َخ ِغ ُّطب أَ ْوْ ُ َؤ ِ ِّلخش ِِ َٓ ْوٌ ِع َش ِء‬ ‫ْو‬ َ َ َ٘ ‫ذ َب ْوع َذ‬ َ ‫ ْوٌ َغ ِذ ْو‬َٚ

“Beliau a biasanya suka mengakhirkan shalat Isya‟ tidak suka tidur sebelumnya dan bercakap-cakap setelahnya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 568, Muslim : 647, dan selain keduanya) 55. Dari „Abdullah bin Amr y bahwa Rasulullah a bersabda;

ٌَُ َِ ِٗ ٌِ ٛ‫ َو َْ ِظ ُّطً ٌش ُص ًِ َوغُ ْو‬َٚ ‫شِ ِ َر َص ٌَ ِج ٌش ْوّ ُظ‬ٙ‫ج ٌ ْوُّط‬ ُ ‫ ْول‬َٚ ‫ْو‬ ‫ج َص ََل ِة‬ ُ ‫ ْول‬َٚ َٚ ‫ج ْوٌ َع ْو شِ َِ ٌَ ْوُ َح ْو َفش ٌش ْوّ ُظ‬ ُ ‫ ْول‬َٚ َٚ ‫َ ْوغ ُضشِ ْوٌ َع ْو ُش‬ ًِ ٌٍ ‫ ِٔ ْو ِؿ‬ٌَٝ ِ ‫ج َص ََل ِة ْوٌ ِع َش ِء‬ ‫ ْول‬َٚ َٚ ‫ْوٌ َّ ْوؽشِ ِو َِ ٌَُ َ ِؽ ِب ٌش َف ُك‬ ُ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ِ ‫ ِع ْوٌ َف ْوضشِ َِ ٌَُ َح ْوغ ٍُ ِع‬ٍُٛ ُ‫ج َص ََل ِة ٌ ُّط ب ِظ ِِ ْوٓ ع‬ ُ ‫ ْول‬َٚ َٚ ‫ َعظ‬ٚ‫ْوْلَ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ٌش ْوّ ُظ‬ - 24 -

“Waktu Zhuhur ialah jika matahari telah condong (ke barat) dan bayangan seseorang sama dengan tingginya selama waktu Ashar belum tiba, waktu Ashar masuk selama matahari belum menguning, waktu shalat Maghrib selama awan merah belum menghilang, waktu shalat Isya‟ hingga tengah malam, dan waktu shalat Shubuh semenjak terbitnya fajar hingga matahari belum terbit.” (HR. Muslim : 612) 56. Dari Abu Hurairah y bahwa Nabi a bersabda;

‫َِ ْوٓ أَ ْود َس َن ِِ َٓ ٌ ُّط ب ِظ َس ْوو َع ًت َلب ًِ أَ ْوْ َح ْوغ ٍُ َع ٌش ْوّ ُظ َـ َم ْوذ أَ ْود َس َن‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ َِ ْوٓ أَ ْود َس َن َس ْوو َع ًت ِِ َٓ ْوٌ َع ْو شِ َلب ًَ أَ ْوْ َح ْوؽش َو ٌش ْوّ ُظ َـ َم ْوذ‬َٚ ‫ٌ ُّط ب َظ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ ‫أَ ْود َس َن ْوٌ َع ْو ش‬ َ “Barangsiapa yang telah mengerjakan 1(satu) rakaat shalat Shubuh sebelum matahari terbit maka ia telah mendapatkan shalat Shubuh dan barangsiapa yang telah mengerjakan 1(satu) rakaat shalat Ashar sebelum matahari terbenam maka ia telah mendapatkan shalat Ashar.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 576 dan Muslim : 608) 57. Dari Abu Sa‟id Al-Khudri y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ َو َص ََل َة َب ْوع َذ‬َٚ ‫ َح ْوؽش َو ٌش ْوّ ُظ‬ٝ‫شِ َعخ‬ ُ ‫ٌش ْوّ ُظ‬

ِ ‫َو َص ََل َة َب ْوع َذ َص ََلة ْوٌ َع ْو‬ ‫ َح ْوغ ٍُ َع‬ٝ‫َص ََل ِة ْوٌ َف ْوضشِ َعخ‬

“Tidak ada shalat sesudah shalat Ashar hingga matahari terbenam. Dan, tidak ada shalat sesudah shalat Shubuh hingga matahari terbit." (Muttafaq’alaih. HR. Bukhari : 586 dan Muslim : 827, lafazh ini miliknya)

- 25 -

58. Dari Uqbah bin Amir y, ia berkata;

ْ‫ َٔ أَ ْو‬َٙ ٕ‫ َعٍُ َ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ‫د َع َع ٍث َو َْ َس ُع‬ ُ ُ ‫َر ََل‬ َ ‫ْو‬ ‫ ِع َٓ َح ْوغ ٍُ ُع ٌش ْوّ ُظ َب صِ َؼ ًت‬: َٔ ‫ َح‬ٛ‫ِ ٓ َِ ْو‬ٙ ‫أَ ْوْ َٔ ْومبش ِـ‬َٚ ٓ ِٙ ‫ُٔ َ ِِّلٍي ِـ‬ ‫ْو‬ ‫ُ َ ْو‬ ‫ْو‬ َٓ ‫ ِع‬َٚ ‫ َي ٌش ْوّ ُظ‬ٚ‫ َح ُض ْو‬ٝ‫ِ ش ِة َعخ‬ٙ ٌ ُ‫ َُ َل ِئ‬ٛ‫ ِع َٓ َ ُم ْو‬َٚ ‫ َحش َح ِف َع‬ٝ‫َعخ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ ِو‬ٚ‫َح َخ َض ُؿ ٌش ْوّ ُظ ٌِ ْوٍ ُؽش ْو‬ ُ “3(tiga) waktu dimana Rasulullah a melarang kami melakukan shalat dan menguburkan mayit yaitu; ketika matahari terbit hingga meninggi, ketika tengah hari hingga matahari condong ke barat, dan ketika matahari hampir terbenam.” (HR. Muslim : 831) 59. Rasulullah a bersabda;

َ٘ ‫ ِ َر َر َوش‬َٙ ٍ‫ أَ ْوْ ُ َ ِِّل‬َٙ ‫ َـ َىف َس ُح‬َٙ ٕ‫ َٔ ََ َع ْو‬ٚ‫َِ ْوٓ َٔ ِغي َص ََل ًة أَ ْو‬ َ َ َ

”Barangsiapa lupa shalat atau tidur hingga melewatkannya maka kaffaratnya adalah mengerjakannya ketika mengingatnya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 597 dan Muslim : 684)

- 26 -

BAB 9 ADZAN 60. Dari Anas y, ia berkata;

ٚ‫ ًِ ٌَُ َ ُى ْوٓ َ ْوؽ ُض ْو‬ٛ‫ َعٍُ َو َْ ِ َر َؼ َض ب َِٕ َل ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫أَْ ٌٕبِي َص‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ ْوِْ ٌَُ َ ْوغ َّ ْوع‬َٚ ُُٙ ٕ‫ َ ْوٕ ُش َـ ِإْ َع ِّ َع أَ َر ًٔ َوؿ َع ْو‬َٚ ‫ِظ‬ َ ‫ ُ ْو ب‬ٝ‫ب َِٕ َعخ‬ ‫ْو‬ ُ ُ ِٙ ٍَ ‫أَ َر ًٔ أَ َؼ َس َع‬ ‫ْو ْو‬ ”Bahwa Nabi a ketika menyerang suatu kaum, beliau tidak menyerangnya hingga datang waktu shubuh seraya mencermati. Apabila beliau mendengar adzan, maka beliau tidak menyerang mereka. Sebaliknya apabila beliau tidak mendengar suara adzan, barulah kaum tersebut diserang.” (HR. Bukhari Juz 1 : 585 dan Muslim Juz 1: 382) 61. Dari Mu‟awiyah bin Abi Sufyan p, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah a bersabda;

‫ ََ ْوٌ ِم َِ ِت‬ٛ‫ ُي ٌٕ ِط أَ ْوع َٕ ًل َ ْو‬َٛ ‫ َْ أَ ْوع‬ٛ‫َ ْوٌ ُّ َؤ ِ ِّلرُٔ ْو‬ َ “Muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada Hari Kiamat." (HR. Muslim : 387) 62. Dari Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;

ْ‫ ِو أَ ْو‬ٚ‫ ِي رُُ ٌَُ َ ِض ُذ ْو‬َٚ‫ ٌ ِِّلؿ ْوْل‬َٚ ‫ٌٕ ُط َِ ِـي ٌِِّٕل َذ ِء‬ ‫ْو‬ ٛ‫ ُّ ْو‬َٙ ‫َع ٍَ ِٗ َو ْوع َخ‬ ‫ْو‬ - 27 -

ٍَُ ‫ َ ْوع‬ٛ‫ٌَ ْو‬ ُ ٛ‫ِ ُّ ْو‬ٙ‫َ ْوغ َخ‬

”Seandainya manusia mengetahui pahala yang ada di dalam adzan dan shaf (barisan) pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan mengadakan undian, niscaya mereka akan mengadakan undian.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 615 dan Muslim : 437) 63. Dari Malik bin Huwairits y, ia berkata Nabi a bersabda;

ُ‫ ِ َر َع َضش ِث ٌ ََل ُة َـ ْوٍ َؤ ِ ِّلر ْوْ ٌَ ُىُ أَ َع ُذ ُو‬َٚ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ َ “Apabila waktu shalat telah tiba, maka hendaklah seorang diantara kalian menyeru adzan untukmu sekalian.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 628, Muslim : 674) 64. Dari Ibnu „Umar p, Nabi a bersabda;

ٍ ‫ ٕ ِد ِبٓ أ ُ َِ ِ ْوىخ‬ٝ‫ عخ‬ٛ‫ ْو شب‬ٚ َٛ ُ َ ‫َ َ ُ ْو َ ُ َ َ ْو ُ ِّل‬ ‫ج أَ ْوصب ْوغ َج‬ َ ‫ أَ ْوص َب ْوغ‬: ُٗ ٌَ ‫ ُ َم َي‬ٝ‫ْو َعخ‬ َ

ٛ‫ِْ ب ََِلوً ُ َؤ ِ ِّلر ُْ ِب ٍَ ًٍ َـ ُى ٍُ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ َو ُ َٕ ِد‬َّٝ ‫ َو َْ َس ُصَلً أَ ْوع‬َٚ

“Sesungguhnya Bilal y akan beradzan pada malam hari maka makan dan minumlah sampai Ibnu Maktum y beradzan. Ia (Ibnu Maktum y) adalah laki-laki buta yang tidak akan beradzan kecuali setelah dikatakan kepadanya, “Engkau telah masuk waktu Shubuh engkau telah masuk waktu Shubuh.”” (Muttafaq ‘alaih) 65. Dari Abu Said Al-Khudri y bahwa Rasulullah a bersabda;

ُْ ‫ ُي ْوٌ ُّ َؤ ِ ِّلر‬ٛ‫ ِِ ْوز ًَ َِ َ ُم ْو‬ٛ‫ٌُ ْو‬ٛ‫ِ َر َع ِّ ْوع ُخُ ٌِِّٕل َذ َء َـ ُم ْو‬ ُ “Apabila engkau sekalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin.” (Muttafaq ‘alaih)

- 28 -

66. Dari ‟Abdullah bin ‟Amr bin Ash y bahwa ia mendengar Nabi a bersabda;

ٓ‫ َع ٍَي َـ ِإٔ ُٗ َِ ْو‬ٛ‫ ُي رُُ َص ُّطٍ ْو‬ٛ‫ِِ ْوز ًَ َِ َ ُم ْو‬ ‫ َع ْوشش‬َِٙ ‫ُ َع ٍَ ِٗ ب‬ ‫ْو‬ ً

ٛ‫ٌُ ْو‬ٛ‫ِ َر َع ِّ ْوع ُخُ ْوٌ ُّ َؤ ِ ِّلر َْ َـ ُم ْو‬ ‫ْو‬ ٍٝ‫ َع ٍَي َص ََل ًة َص‬ٍٝ‫َص‬

“Apabila kamu mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan. Kemudian bacalah shalawat untukku, karena sesungguhnya berangsiapa yang membaca shalawat untukku 1(satu) kali, maka dengan itu Allah akan bershalawat untuknya 10(sepuluh) kali.” (HR. Muslim : 384) 67. Dari Jabir y, Rasulullah a bersabda;

: ‫َِ ْوٓ َل َي ِع َٓ َ ْوغ َّ ُع ٌِِّٕل َذ َء‬ ‫ْو‬ “Barangsiapa yang seusai mendengar adzan, lalu mengucapkan, ِْ

ِ ‫ ٌ ََل ِة ْوٌ َم ِئّ ِت‬ٚ ‫ ِة ٌخ ِ ِت‬ٛ‫ُ سو ٘ ِز ِٖ ٌذع‬ٌٍٙ ‫آث ُِ َغّ َذ‬ َ َ ُ َ َ ‫ْو‬ َ ِ ِ ُٗ ‫ َع ْوذ َح‬َٚ ‫د ِْ ٌ ِز ْو‬ٛ َ ُّ ‫ ْوب َع ْوز ُٗ َِ َم ًِ َِ ْوغ‬َٚ ‫ ْوٌ َفض ٍَ َت‬َٚ ‫ع ٍَ َت‬َٛ ٌ‫ْو‬

„Ya Allah, Rabb seruan yang sempurna ini serta shalat yang akan didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan. Tempatkanlah ia pada kedudukan yang mulia sebagaimana engkau janjikan.‟

‫ ََ ْوٌ ِم َِ ِت‬ٛ‫َعٍ ْوج ٌَ ُٗ َ َف َع ِخي َ ْو‬ َ

Maka ia layak mendapat syafa‟atku pada hari kiamat.” (HR. Bukhari : 614, Abu Dawud : 525, Tirmidzi : 211) - 29 -

68. Dari Sa‟ad bin Abi Waqqash y, dari Rasulullah a bahwa beliau bersabda;

َْ ‫َِ ْوٓ َل َي ِع َٓ َ ْوغ َّ ُع ْوٌ ُّ َؤ ِ ِّلر‬ ‫ْو‬ ”Barangsiapa ketika mendengar muadzin ia mengucapkan,

ُٖ ‫أَْ ُِ َغّ ًذ َعب ُذ‬َٚ ُٗ ٌَ ‫ ْوع َذ ُٖ َو َ شِ ْو َه‬َٚ ُ ‫ ُذ أَ ْوْ َو ِ ٌَ َٗ ِو‬َٙ ‫أَ ْو‬ ‫ْو‬ ِ ًٕ ‫ ِب ْو ِا ْوع ََل َِ ِد ْو‬َٚ ‫ ًو‬ٛ‫ب ُِّ َغّ ٍذ َس ُع ْو‬َٚ ‫ج ِب ِ َس ًّرب‬ ُ ‫ٌُ ُٗ َس ْو‬ٛ‫ َس ُع‬َٚ ‟Aku bersaksi bahwasanya tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya dan bahwa Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya. Aku ridha dengan Allah sebagai Rabb, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agama.‟

ُٗ ‫ُؼ ِفش ٌَ ُٗ َر ْؤب‬ ُ َ

Maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim : 386) 69. Dari Abu Sya‟tsa‟ y, dia berkata;

َٓ ِِ ًٌ ‫ ًد ِـي ْوٌ َّ ْوغ ِض ِذ َِ َع أَبِي ُ٘ش ْو ش َة َـ َر َْ ْوٌ ُّ َؤ ِ ِّلر ُْ َـ َم ََ َس ُص‬ٛ‫ُوٕ ُل ُع ْو‬ َ َ ‫ْو‬ ِ‫ َخشس ِِٓ ْوٌّغ ِضذ‬ٝ‫ ٘ش ش َة ب شٖ عخ‬ٛ‫ْوٌ ِّغ ِض ِذ ّ ِشي َـ َ ْوحبعٗ أَب‬ َ ُ ُ َ َ َ ‫َ ْو ْو َ َ ُ ُ ْو ُ َ ْو‬ ‫َ َ َ َ ْو‬ ‫ْو‬ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ أَ َب ْوٌ َم ِع ُِ َص‬ٝ َ ‫ ُ٘ش ْو ش َة أَِ َ٘ َز َـ َم ْوذ َع‬ٛ‫َـ َم َي أَ ُب ْو‬ ‫ْو‬ َ َ ٍُ‫ َع‬َٚ َ - 30 -

“Kami pernah duduk-duduk di masjid bersama Abu Hurairah y, maka muadzin pun mengumandangkan adzan. Lalu ada seorang laki-laki yang bangkit dan berjalan keluar masjid. Kemudian Abu Hurairah y mengikutinya dengan pandangannya hingga ia keluar masjid. Lalu Abu Hurairah y berkata, „Orang ini mendurhakai Abul Qasim (Nabi Muhammad a).‟” (HR. Muslim Juz 1 : 655) 70. Dari Malik bin Huwairits y, ia berkata; ”Ada dua orang laki-laki datang kepada Nabi a karena hendak bepergian, lalu beliau bersabda;

َّ ‫ِ َر أَ ْؤ ُخ َّ َخش ْوص ُخ َّ َـ َ ِ ِّلر َٔ رُُ أَ ِل َّ رُُ ٌِ ُؤِ ُى َّ أَ ْووبش ُو‬ َ ‫ْو‬ َ َُ ”Jika kalian berdua keluar (bepergian) maka kumandangkanlah adzan lalu iqamah, kemudian hendaklah orang yang lebih tua di antara kalian mengimami kalian berdua.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 630, lafazh ini miliknya dan Muslim : 674) 71. Dari ‟Abdullah bin Mughaffal y, ia berkata, Nabi a bersabda;

‫َب َٓ ُو ِّل ًِ أَ َر َٔ ِٓ َص ََل ٌة َب َٓ ُو ِّل ًِ أَ َر َٔ ِٓ َص ََل ٌة رُُ َل َي َـي ٌز ٌِ َز ِت‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ٌِ َّ ْوٓ َ َء‬ “Antara dua adzan (adzan dan iqamah) ada shalat (sunnah), antara dua adzan (adzan dan iqamah) ada shalat (sunnah),” kemudian Nabi a bersabda pada kali ketiga, “Bagi siapa yang menginginkannya.” (HR. Bukhari Juz 1 : 601)

- 31 -

72. Dari Abu Qatadah y bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ ِٔي‬ٚ‫ َحش ْو‬ٝ‫ َعخ‬ٛ‫ ُِ ْو‬ٛ‫ِ َر أ ُ ِل َّ ِج ٌ ََل ُة َـ ََل َح ُم ْو‬ ‫ْو‬ ‫َ ْو‬ “Apabila shalat telah didirikan (yaitu iqamah), maka janganlah kalian berdiri hingga melihatku.” (HR. Bukhari Juz 1 : 611, Muslim Juz 1 : 604) 73. Jabir bin Samurah y berkata;

ِٓ ‫ َو َِش َح‬َٚ ‫ َعٍُ ْوٌ ِع َذ ْو ِٓ َؼ ش َِش ٍة‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫ج َِ َع ٌٕب ِِي َص‬ ُ ‫َصٍ ْو‬ ‫ِّل‬ ‫ َو ِ َل َِ ٍت‬َٚ ٍْ ‫ب َِؽ شِ أَ َر‬ ‫ْو‬

”Aku shalat dua „Ied (Fitri dan Adh-ha) bukan sekali-dua kali bersama Nabi a tanpa adzan dan iqamah.” (HR. Muslim)

- 32 -

BAB 10 SHALAT 74. Dari Abu Hurairah y Nabi a bersabda terhadap orang yang buruk shalatnya;

ِ ‫ء رُُ ْوع َخ ْومب ًِِ ْوٌ ِمب ٍَ َت‬ٛ َ ُ ُٛ ٌ‫ ٌ ََلة َـ َ ْوع ِب ِػ ْو‬ٌَٝ ِ ‫ِ َر ُل ْوّ َج‬ ‫ْو‬ “Jika engkau hendak shalat, maka berwudhulah dengan sempurna. Kemudian menghadap Kiblat…” (Muttafaq ‘Alaih) 75. Dari „Ubadah bin Shamit y bahwa Rasulullah a bersabda;

ِ ‫َو ص ََل َة ٌِّٓ ٌَُ ْومش ْوأ ِب ُ َِ ْوٌ ُمش‬ ْ‫آ‬ َ ‫َ ْو ْو َ َ ِّل ْو‬ ”Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca al-Fatihah.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 756, Muslim : 394) 76. Dari Ibnu ‟Abbas p, dia mengatakan bahwa Nabi a bersabda;

ِٖ ‫أَ َ َس ِب ِذ‬َٚ - ‫ ِت‬َٙ ‫ْوٌ َضب‬ ‫ْو‬ َ ِٓ َِ ‫ْوٌ َم َذ‬ ‫ْو‬

ٍَٝ ‫ َع‬: ٍُ ُ ‫أَ ْوعش ِؾ‬َٚ َ

‫ َعب َع ِت أَ ْوع‬ٍَٝ ‫ث أَ ْوْ أَ ْوع ُض َذ َع‬ ُ ‫أ ُ ِِ ْوش‬ ‫ْو‬ ِٓ ‫ ُّطٌش ْووب َخ‬َٚ ِٓ ‫ ْوٌ َذ ْو‬َٚ - ِٗ ‫ أَ ْؤ ِف‬ٌَٝ ِ ‫َ ْو‬ َ

”Aku diperintahkan untuk bersujud di atas 7(tujuh) tulang; diatas dahi – sambil menunjuk ke hidungnya-, kedua tangan, kedua lutut, serta ujung jari-jemari kaki.” (Muttafaq ’alaih) 77. Dari Abu Hurairah y Nabi a bersabda terhadap orang yang buruk shalatnya;

- 33 -

‫ َح ْوغ َّ ِ ٓ َص ٌِ ًغ‬ٝ‫رُُ ِ ْوس َـ ْوع َعخ‬

”Kemudian angkatlah hingga engkau duduk dengan tuma‟ninah....” (Muttafaq ‘alaih) 78. Ibnu Mas‟ud y, dia berkata, ”Rasulullah a mengajariku tasyahud secara langsung sebagaimana mengajariku surat Al-Qur‟an, (yaitu;)

ِِ ‫ َس ْوع َّ ُت‬َٚ ‫ ٌٕبِي‬َٙ ‫ث ٌغ ََل َُ َع ٍَ َه أَ ُّط‬ ُ ‫ ٌغ ِّل َِب‬َٚ ‫ث‬ ُ َٛ ٍَ ٌ َٚ ‫ث‬ ُ ‫ٌَخ ِغ‬ ‫ْو‬ ‫ُّط‬ ‫ ُذ أَ ْوْ َو‬َٙ ‫ ِعب ِد ِ ٌ ٌِ ِغ َٓ أَ ْو‬ٍَٝ ‫ َع‬َٚ َٕ ٍَ ‫ َبش َو ُح ُٗ ٌغ ََل َُ َع‬َٚ ِ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ُٗ ٌُٛ‫ َس ُع ْو‬َٚ ُٖ ‫ ُذ أَْ ُِ َغّ ًذ َعب ُذ‬َٙ ‫أَ ْو‬َٚ ُ ‫ِ ٌَ َٗ ِو‬ ‫ْو‬ “Segala salam hormat milik Allah, shalawat dan kebaikan. Semoga keselamatan senantiasa dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi, juga rahmat Allah dan berkah-berkahNya. Semoga keselamatan senantiasa dilimpahkan kepada kita dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya." (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 831, Muslim : 402) 79. Dari Abu Hurairah y bahwasanya Nabi a bersabda;

ُٗ ٌَ ‫ َـ َك َح ْو ِِ ُٕ ُٗ َح ْو ِِ َٓ ْوٌ َّ ََل ِئ َى ِت ُؼ ِفش‬َٚ ٓ‫ َـ ِإٔ ُٗ َِ ْو‬ٛ‫ِ َر أَِ َٓ ْو ِا َِ َُ َـ َ ِِّلُِٕ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ِِٗ ‫َِ َح َمذ ََ ِِ ْوٓ َر ْؤب‬ “Jika imam mengucap amin, maka ucapkanlah amin. Sesungguhnya orang yang ucapan aminnya bertepatan dengan ucapan amin para malaikat akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 743, Muslim : 399)

- 34 -

80. Dari Abu Qatadah y, ia berkata;

ِ‫ش‬ٙ‫ َعٍُ ُ َ ِِّلٍي ب َِٕ َـ ْومشأُ ِـي ٌ ْوُّط‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫َو َْ َس ُع‬ َ ‫ْو‬ َ َ ِٓ ‫س َح‬ٛ ‫ع‬ٚ ‫ ِب َف ِح َغ ِت ْوٌ ِى َخ ِو‬- ِٓ ٌَ ُٚ‫ ِـي ٌش ْوو َع َخ ِٓ ْوْل‬- ِ‫ ْوٌ َع ْو ش‬َٚ ‫َ ُ َ ْو‬ ‫َ ْو‬ ‫ْو‬ ِٓ َ ‫ َ ْومشأ ُ ِـي ْوْلُ ْوخش‬َٚ ٌَٝ ٚ‫ ُي ٌش ْوو َع َت ْوْل ُ ْو‬ٛ‫ ُ َغ ِِّل‬َٚ ًٔ ‫ ُ ْوغ ِّ ُع َٕ ْوْل َ َت أَ ْوع‬َٚ ‫َ ْو‬ َ َ .‫ِب َف ِح َغ ِت ْوٌ ِى َخ ِو‬

“Rasulullah a selalu shalat bersama kami pada 2(dua) raka‟at pertama dalam shalat Zhuhur dan Ashar beliau membaca Al-Fatihah dan 2(dua) surat dan kadangkala memperdengarkan kepada kami bacaan ayatnya beliau memperpanjang raka‟at pertama dan hanya membaca Al-Fatihah dalam 2(dua) raka'at terakhir.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Muslim : 421) 81. Dari Ibnu Mas‟ud p, dia mengatakan, bahwa Rasulullah a bersabda; “Jika kalian duduk setiap raka‟at, maka ucapkanlah;

ِِ ‫ َس ْوع َّ ُت‬َٚ ‫ ٌٕبِي‬َٙ ‫ث ٌغ ََل َُ َع ٍَ َه أَ ُّط‬ ُ ‫ ٌغ ِّل َِب‬َٚ ‫ث‬ ُ َٛ ٍَ ٌ َٚ ‫ث‬ ُ ‫ٌخ ِغ‬ ‫ْو‬ ‫ُّط‬ ‫ ُذ أَ ْوْ َو‬َٙ ‫ ِعب ِد ِ ٌ ٌِ ِغ َٓ أَ ْو‬ٍَٝ ‫ َع‬َٚ َٕ ٍَ ‫ َبش َو ُح ُٗ ٌغ ََل َُ َع‬َٚ ِ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ُٗ ٌُٛ‫ َس ُع‬َٚ ُٖ ‫ ُذ أَْ ُِ َغّ ًذ َعب ُذ‬َٙ ‫أَ ْو‬َٚ ُ ‫ِ ٌَ َٗ ِو‬ ‫ْو‬

“Segala salam hormat milik Allah, shalawat dan kebaikan. Semoga keselamatan senantiasa dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi, juga rahmat Allah dan berkah-berkahNya. Semoga keselamatan senantiasa dilimpahkan kepada kita dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya. Kemudian pilihlah oleh kalian do‟a yang paling disukainya, maka mohonlah kepada RabbNya Azza wa Jalla." (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 831, Muslim : 402) - 35 -

82. Dari Ibnu ‟Umar p, ia berkata;

‫ َِ ْوٕ ِىب ِٗ ِ َر‬َٚ ‫ َعٍُ َو َْ َش َـ ُع َ َذ ْو ِٗ َع ْوز‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫أَْ ٌٕبِي َص‬ ‫َ ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ِ ِ ِ ‫ ِع‬ٛ‫ ِ َر َس َـ َع َس ْوأ َع ُٗ ِِ َٓ ُّطٌش ُو ْو‬َٚ ‫ ِع‬ٛ‫ٍش ُو ْو‬ ‫ َر َوب َش ٌ ُّط‬َٚ ‫ْوـ َخ َخ َظ ٌ ََل َة‬ “Bahwa Nabi a mengangkat kedua tangannya lurus dengan kedua bahunya ketika beliau memulai shalat ketika bertakbir untuk ruku‟ dan ketika mengangkat kepalanya dari ruku‟.” (Muttafaq ‘alaih) 83. Dari Al-Barra bin „Azib y Rasulullah a bersabda;

‫ ْوس َـ ْوع ِِش َـ َم َه‬َٚ ‫ِ َر َع َض ْوذ َث َـ َض ْوع َوف َه‬ ‫ْو ْو‬ ‫ْو‬ ”Jika engkau hendak sujud, maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu.” (HR. Muslim : 494) 84. Hadits ‟Abdullah bin Buhainah p;

ٝ‫ َـش َس َب َٓ َ َذ ْو ِٗ َعخ‬ٍٝ‫ َعٍُ َو َْ ِ َر َص‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫أَْ ٌٕبِي َص‬

ِٗ ‫ َب ُا ِ ِب َغ‬َٚ ‫َب ُذ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ

”Bahwasanya Nabi a ketika shalat, beliau merenggangkan kedua tangannya, sehingga terlihat putih kedua ketiaknya.” (HR. Bukhari : 807, Muslim : 495, dan selain keduanya) 85. Dari Ibnu „Abbas p bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ ُع‬ٛ‫ َع ِص ًذ َـ َِ ُّطٌش ُو ْو‬ٚ‫آْ َس ِو ًع أَ ْو‬ َ ‫ْوٌ ُم ْوش‬ ْ‫ٌذ َع ِء َـ َم ِّ ٌٓ أَ ْو‬ ‫ ِـي ُّط‬ٚ‫ِ ُذ ْو‬ٙ‫ ُد َـ ْوص َخ‬ٛ‫ٌغ ُض ْو‬ ‫َ ُّط‬ - 36 -

ِ َ‫ج أَ ْوْ أَ ْولشأ‬ ُ ‫ِ ْو‬ُٙٔ ‫ ِ ِّٔلي‬َٚ ‫أَ َو‬ َ َِ‫أ‬َٚ ‫ ِـ ِٗ ٌشو‬ٛ‫َـ َع ِ ِّل ُّ ْو‬ ‫ْو‬ ُ‫ُ ْوغ َخ َض َو ٌَ ُى‬ ‫ْو‬

”Ketahuilah bahwa aku benar-benar dilarang untuk membaca alQur‟an sewaktu ruku‟ dan sujud adapun sewaktu ruku‟ agungkanlah Tuhan dan sewaktu sujud bersungguh-sungguhlah dalam berdo‟a karena besar harapan akan dikabulkan do‟amu.” (HR. Muslim) 86. Dari Malik bin Huwairits y;

ٓ‫ ْوحشٍ ِِ ْو‬ِٚ ‫ َعٍُ ُ َ ِِّلٍي َـ ِإ َر َو َْ ِـي‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ٌَٕبِي َص‬َٜ‫أَٔ ُٗ َسأ‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ِ َ َل ِع ًذ‬ٛ‫ َ ْوغ َخ‬ٝ‫ ْوض َعخ‬َٙ ٕ‫َص ََل ِح ِٗ ٌَُ َ ْو‬ ‫ْو‬ ”Bahwasanya ia melihat Nabi a melakukan shalat. Jika beliau berada pada raka‟at ganjil, maka beliau tidak akan berdiri hingga beliau duduk dengan tegak.” (HR. Bukhari : 823, Muslim : 829) 87. Abu Hamid Assa‟idy y, menceritakan shalat Rasulullah a;

‫ َٔ َ َب‬َٚ ٜ‫ سِ ْوص ٍِ ِٗ ْوٌ ْوغش‬ٍَٝ ‫ ِ َر َص ٍَ َظ ِـي ٌش ْوو َع َخ ِٓ َص ٍَ َظ َع‬َٚ ‫ْو‬ َ ُ ‫ َٔ َ َب‬َٚ ٜ‫ ِ َر َص ٍَ َظ ِـي ٌش ْوو َع ِت ْوْلَ ِخ ش ِة َلذ ََ سِ ْوص ٍَ ُٗ ْوٌ ْوغش‬َٚ َٕٝ ّ‫ْوٌ ْو‬ ُ َ ُ َ ‫ْو‬ ِٗ ‫ َِ ْوم َع َذ ِح‬ٍَٝ ‫ َل َع َذ َع‬َٚ ٜ‫ْوْل ُ ْوخش‬ َ ”... Bila duduk pada raka‟at kedua beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan meluruskan (menegakkan) kaki kanan (iftirasy) bila duduk pada rakaat terakhir beliau majukan kakinya yang kiri dan meluruskan kaki yang kanan dan beliau duduk di atas pinggulnya (tawarruk).” (HR. Bukhari) 88. Abu Qatadah y berkata;

‫ َع ِِ ًٌ أ ُ َِ َِ َت ب ْوِٕ ِج‬َٛ ُ٘ َٚ ‫ َعٍُ ُ َ ِِّلٍي‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬ َٙ ٍَ َّ ‫ ِ َر َل ََ َع‬َٚ َٙ ‫َع‬ - 37 -

ٍٝ‫ِ َص‬

‫ي‬ٛ ُ ‫َو َْ َس ُع‬

َ َٚ ‫َص ْو َٕ َب َـ ِإ َر َع َض َذ‬

“Pernah Rasulullah j shalat sambil menggendong Umamah putri Zainab. Jika beliau sujud beliau meletakkannya dan jika beliau berdiri beliau menggendongnya.” (Muttafaq ‘alaih) 89. Dari Abu Said Al-Khudri y Rasulullah a bersabda;

‫ َ ي ٍء َ ْوغ ُخش ُٖ ِِ َٓ ٌٕ ِط َـ َ َس َد أَ َع ٌذ أَ ْوْ َ ْوض َخ َص‬ٌَٝ ِ ُ ‫ْو‬ ِ ٌْ ‫ َ َغ‬َٛ ُ٘ َّ ٔ‫ َـ ْوٍ َم ح ْوٍ ُٗ َـ ِإ‬ٝ‫َـ ِإ ْوْ أَ َب‬ ‫ْو‬ ُ

ُ‫ أَ َع ُذ ُو‬ٍٝ‫ِإ َر َص‬ ‫ْو‬ ُٗ ‫َب َٓ َ َذ ْو ِٗ َـ ْوٍ ْوذ َـ ْوع‬ َ ‫ْو‬

”Apabila salah seorang di antara kamu shalat menghadap ke arah sesuatu yang menjadi pembatas baginya dari manusia, kemudian ada yang mau melintas di hadapannya, maka hendaklah dia mendorongnya dan jika dia memaksa maka perangilah (cegahlah dengan keras). Sesungguhnya (perbuatannya) itu adalah (atas dorongan) syaitan.” (Muttafaq 'alaih) 90. Dari Rifa‟ah bin Malik y, beliau berkata; ”Aku melakukan shalat di belakang Rasulullah j, lalu aku bersin dan mengucapkan;

‫ ُِب َس ًو َع ٌَ ِٗ – َوّ ُ ِغ ُب‬- ِٗ ‫َ ْوٌ َغ ْوّ ُذ ِ ِ َع ْوّ ًذ َو ِز ش َع ِب ُِب َس ًو ِـ‬ َ َ ً ‫ْو ً ِّل‬ ‫ْو‬ ٜ‫ َش َا‬َٚ ‫و‬ ْ‫س‬ ‫َ ُّط َ ْو‬ „Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan dengan penuh keberkahan sebgaimana yang dicintai dan diridhai oleh Rabb kami.‟ Seusai shalat, Rasulullah a bertanya, „Siapakah yang telah berbicara dalam shalat?‟ Rifa‟ah berkata, „Aku wahai Rasulullah a, kemudian beliau bersabda;

- 38 -

“Demi Rabb yang diriku berada ditanganNya, sesungguhnya lebih dari 30(tiga puluh) malaikat berlomba-lomba untuk membawa naik ucapan tersebut.” (HR. Bukhari : 714, Muslim : 600, dan selain keduanya) 91. Dari Mu‟awiyah bin Hakam p bahwa Rasulullah a bersabda;

َٛ ُ٘ َّ ِٔ ‫ َ ي ٌء ِِ ْوٓ َو ََل َِ ٌٕ ِط‬َٙ ‫َ ْو ٍُ ُظ ِـ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ِ ‫ ِلش ء ُة ْوٌ ُمش‬ٚ ْ‫آ‬ َ َ َ ‫ْو‬

‫ِْ َ٘ ِز ِٖ ٌ ََل َة َو‬ ‫ ٌخ ْوى ِب ش‬َٚ ‫ٌخ ْوغ ِب ُظ‬ ‫ْو‬ ُ ‫ْو‬

“Sesungguhnya shalat ini tidak layak di dalamnya ada suatu perkataan manusia. Ia hanyalah tasbih takbir dan bacaan al-Qur'an.” (HR. Muslim : 537) 92. Abu Hurairah y berkata;

‫ َعٍُ أَ ْوْ ُ َ ِِّلٍي ٌش ُص ًُ ُِ ْوخ َخ ِ ش‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬ ً َ

ٍٝ‫ِ َص‬

‫ي‬ٛ ُ ‫ َس ُع‬َٝٙ َٔ

“Rasulullah a melarang orang yang shalat bertolak pinggang.” (Muttafaq ‘alaih. Bukhari : 1053, Muslim : 905) 93. Dari Jabir Ibnu Samurah c bahwa Rasulullah n bersabda;

‫ َو َحش ِص َع‬ٚ‫ ٌغ َّ ِء ِـي ٌ ََل ِة أَ ْو‬ٌَٝ ِ ُُ٘ ‫ َْ أَ ْوب َ َس‬ٛ‫ ٌَ َش َـ ُع ْو‬ٛ‫ِ ٓ َل ْو‬ٙ‫ٌَ ْوٕ َخ‬ ‫ْو‬ َ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ ِٙ ٌَ ِ ‫ْو ْو‬ ”Hendaklah benar-benar berhenti orang-orang yang memandang langit waktu shalat atau pandangan itu tidak kembali kepada mereka.” (HR. Muslim : 429)

- 39 -

94. „Aisyah i berkata;

ِ ‫عٍُ ع ِٓ ْو‬ٚ ِٗ ٍَ ‫ ع‬ٍٝ‫ي ِ ص‬ٛ ‫و ْوٌ ِخ َف ِث ِـي ٌ ََل ِة؟‬ َ ‫ج َس ُع‬ ُ ٌ‫َع َ ْو‬ َ َ َ َ ‫ُ َ ْو‬ َ ‫ ِ ْوخ ِخ ََل ٌط َ ْوخ َخ ٍِ ُغ ُٗ ٌش َغ ُْ ِِ ْوٓ َص ََل ِة ْوٌ َعب ِذ‬َٛ ُ٘ : ‫َـ َم َي‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Aku bertanya kepada Rasulullah a tentang (hukumnya) menoleh dalam shalat. Beliau menjawab, „Ia adalah copetan yang dilakukan setan terhadap shalat hamba.‟” (HR. Bukhari 751, Abu Dawud : 879) 95. Anas y berkata;

‫ َـ َم َي‬َٙ ‫ َع َخش ْوث ب ِِٗ َص ِٔ َب َب ِخ‬- َٙ ٕ‫ َس ِ ي ُ َع ْو‬- ‫َو َْ ِلش ٌَ ٌِ َع ِئ َش َت‬ ‫ْو‬ َ َ َ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ َعٍُ أَِ غي َعٕ لش َِه َ٘ َز َـ ِإٔ ُٗ َو َح َض ُي‬َٚ ٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ٌٕبِي َص‬ ‫ْو‬ َ ‫ُّط‬ ‫َ ْو ْو‬ ‫ ْو ش ُٖ َح ْوعشِ ُا ٌِي ِـي َص ََل ِحي‬ِٚ َ ‫َح‬ ُ ‫ْو‬ ‫ْو ْو‬ “Adalah tirai milik ‟Aisyah i menutupi samping rumahnya. Maka Nabi a bersabda kepadanya, ‟Singkirkanlah tiraimu ini dari kita karena sungguh gambar-gambarnya selalu mengangguku dalam shalatku.‟” (HR. Bukhari) 96. Dari Abu Hurairah y bahwa Nabi a bersabda;

‫ٌَخ َز ُ ُو ِِ ْوٓ ٌَش َغ ِْ َـ ِإ َر َح َز َء َو أَ َع ُذ ُوُ َـ ْوٍ ْوى ِ ُ َِ ْوع َخ َغ َع‬ ‫ْو َ ْو‬ ‫ْو‬ ”Menguap itu termasuk perbuatan setan, maka bila seseorang di antara kamu menguap hendaklah ia menahan sekuatnya.” (HR. Bukhari : 3289, Muslim : 2994, dan Tirmidzi : 368)

- 40 -

97. Dari Anas y, bahwa Rasulullah a bersabda;

ِٗ ‫ِ َر َو َْ أَ َع ُذ ُوُ ِـي ٌ ََل ِة َـ ِإٔ ُٗ ُ َٕ ِصي َسب ُٗ َـ ََل َب ُض َلٓ َب َٓ َ َذ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ِٗ ِِ ‫ ٌَ ِى ْوٓ َع ْوٓ ِ َّ ٌِ ِٗ َح ْوغ َج َل َذ‬َٚ ِٗ ِٕ ِّ َ ٓ‫ َو َع ْو‬َٚ “Apabila seseorang di antara kamu sembahyang sebenarnya ia sedang bermunajat kepada Rabbnya. Maka janganlah sekali-kali ia meludah ke hadapannya (kearahkiblat) atau ke samping kanannya tetapi ke samping kirinya di bawah telapak kakinya.” (Muttafaq ’alaih) 98. Dari dari Ibnu „Abbas p bahwa Rasulullah a bersabda;

ِ ‫ َع ِص ًذ‬ٚ‫آْ َس ِو ًع أَ ْو‬ َ ‫ج أَ ْوْ أَ ْول َشأَ ْوٌ ُم ْوش‬ ُ ‫ِ ْو‬ُٙٔ ‫ ِ ِّٔل ْوي‬َٚ ‫أَ َو‬ ”Ketahuilah sesungguhnya aku dilarang membaca Al-Qur‟an ketika ruku‟ dan sujud.” (HR. Muslim : 223) 99. Dari „Aisyah i, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah a bersabda;

ِْ ‫ ُ َذ ِـ ُع ُٗ ْوْلَ ْوخب َز‬َٛ ُ٘ ‫ َو‬َٚ ٍَ ‫َو َص ََل َة ب َِغ ْوضش ِة َع َع‬ َ َ "Tidak sempurna shalat (yang dikerjakan setelah) makanan dihidangkan dan shalat seseorang yang menahan buang air kecil dan besar." (HR. Muslim : 560 dan Abu Dawud : 89) 100. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ َع ِح ِم ِٗ ِِ ْوٕ ُٗ َ ي ٌء‬ٍَٝ ‫ ِع ِذ ٌَ َظ َع‬َٛ ٌ‫ ِو ْو‬ٛ‫َو ُ َ ِِّلٍي أَ َع ُذ ُوُ ِـي ٌز ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ”Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian shalat hanya dengan satu pakaian tanpa adanya penutup sedikit pun di atas pundaknya.” - 41 -

(HR Muslim) 101. Dari Abu Hurairah y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;

َ‫ أَ َخش َس ِِ ْوٕ ُٗ َ ي ٌء أَ ْو‬: ِٗ ٍَ ‫ َص َذ أَ َع ُذ ُوُ ِـي َب ْوغ ِٕ ِٗ َ ً َـ َ ْو َى ًَ َع‬َٚ ‫ِ َر‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو ْو‬ ‫ َ ِض َذ سِ ْو ًغ‬ٚ‫ ًح أَ ْو‬ٛ‫ َ ْوغ َّ َع َص ْو‬ٝ‫َو؟ َـ ََل َ ْوخش َصٓ ِِ َٓ ْوٌ َّ ْوغ ِض ِذ َعخ‬ ُ ”Apabila seseorang di antara kamu merasakan sesuatu dalam perutnya kemudian dia ragu-ragu apakah dia mengeluarkan sesuatu (kentut) atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid kecuali ia mendengar suara atau mencium baunya.” (HR. Muslim : 361) 102. Dari Zaid bin Arqam y, ia berkata;

ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ِذ ٌٕب ِِي َص‬ٙ‫ َع ْو‬ٍَٝ ‫ْوِْ ُوٕ ٌَ َٕ َخ َىٍُ ِـي ٌ ََل ِة َع‬ َ ‫ْو‬ ُ ‫ِّل‬ ٍَٝ ‫ َع‬ُٛ ‫ ( َع ِـ‬: ‫ َٔ َض ٌَ ْوج‬ٝ‫ُ َى ِِّلٍُ أَ َع ُذ َٔ َص ِعب ُٗ ب َِغ َص ِخ ِٗ َعخ‬ َ ُ ِ ِ ]238 : ‫ ِ ِ َل ِٔ ِخ َٓ) ] َ ْوٌب َمشة‬ِٛٛ ُ ‫ ُل‬َٚ ٝ‫ ْوع َغ‬ُٛ ٌ‫ ٌ ََلة ْو‬َٚ ‫ ث‬َٛ ٍَ ٌ َ َ ِ َِ ‫ِ َٕ َع ِٓ ْوٌ َى ََل‬َُٙٔٚ ‫ ِث‬ٛ‫ٌغ ُى ْو‬ ‫َـ ُِ ْوش َٔ ِب ُّط‬ ‫ْو‬ ”Dahulu kami berbicara di waktu shalat, salah seorang dari kami berbicara kepada temannya yang berada di sampingnya sampai turun ayat: ”Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Dan hendaklah kamu berdiri karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.” (QS. Al-Baqarah : 238), maka kami pun diperintahkan untuk diam dan dilarang berbicara.” (Muttafaq ’alaih)

103. Dari Yasirah y berkata, Rasulullah a pernah bersabda kepada kami; - 42 -

ُٓٙ ٔ‫ ْوع ِم ْوذ َْ ِب ْوْلَ َٔ ِِ ًِ َـ ِإ‬َٚ ‫ ٌخ ْوم ِذ ْو ِظ‬َٚ ًِ ٍِ ٙ‫ ٌخ ْو‬َٚ ‫َع ٍَ ُىٓ ِب ٌخ ْوغ ِب ِظ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ َو َح ْوؽ ُف ْوٍ َٓ َـ َخ ْوٕ َغ َٓ ٌش ْوع َّ َت‬َٚ ‫ث‬ َ ُ ‫َِ ْوغ‬ ٌ ‫ث ُِ ْوغ َخ ْوٕ َغ َم‬ ٌ ‫و‬ٛ ‫ْو‬ "Kamu harus selalu membaca tasbih, tahlil dan taqdis dan hitunglah dengan ruas-ruas jari, karena sesungguhnya mereka akan ditanya dan diminta berbicara. Dan janganlah kamu lalai, sehingga kamu melupakan rahmat." (HR. Abu Dawud : 1501dan Tirmidzi : 3583, lafazh ini miliknya)

BAB 11 SUJUD SAHWI - 43 -

104. Dari Abu Hurairah y, ia berkata, Rasulullah a bersabda;

ِ ُٔ ‫ِ َر‬ َْ ‫ وَ َ ْوغ َّ َع ْوْلَ َر‬ٝ‫ط َعخ‬ ٌ ‫ ِب ْوْلَ َر ِْ أَ ْود َب َش ٌش ْو َغ ُْ ٌَ ُٗ ُ َش‬َٜ ‫د‬ٛ ًَ ‫ِ ْو ُب أَ ْولب‬ٛ‫ ٌخ ْوز‬ٝ‫ أَ ْود َبش َـ ِإ َر ُل ِض‬َِٙ ‫ َو ب‬ٛ‫ ْوْلَ َر ُْ أَ ْولب ًَ َـ ِإ َر رُ ِِّل‬ٝ‫َـ ِإ َر ُل ِض‬ َ َ َ َ َ ِ ِ ِ ِ ٓ‫ ٌ َّ ٌَُ َ ُى ْو‬. ‫ ُي ْور ُوش َو َز ُ ْور ُوش َو َز‬ٛ‫ َٔ ْوفغٗ َ ُم ْو‬َٚ ‫َ ْوخ ُغش َب َٓ ْوٌ َّشء‬ ‫ْو‬ ‫ُ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ‫ َـ ِإ َر ٌَُ َ ْوذسِ أَ َع ُذ ُو‬ٍٝ‫ َوُ َص‬ٜ ِ‫ َ ًَ ٌش ُص ًُ ْوِْ َ ْوذس‬ٝ‫َ ْوز ُوش َعخ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ ‫ َص ٌِ ٌظ‬َٛ ُ٘ َٚ ِٓ ‫ َـ ْوٍ ْوغ ُض ْوذ َع ْوض َذ َح‬ٍٝ‫َوُ َص‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ “Apabila adzan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar adzan tersebut. Apabila adzan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqamah, setan pun berpaling lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya. Dia berkata, “Ingatlah demikian, ingatlah demikian untuk sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak mengetahui berapa raka‟at dia shalat. Apabila salah seorang dari kalian tidak mengetahui berapa raka‟at dia shalat, hendaklah dia bersujud dua kali dalam keadaan duduk.” (HR. Bukhari : 1231 dan Muslim : 389)

105. Dari „Abdullah bin Mas‟ud y, ia berkata; - 44 -

‫ َي‬ٛ‫ َخ ْوّ ًغ َـ ُم ْوٍ َٕ َ َس ُع ْو‬-ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍَٝ ‫ َص‬- ِ ‫ ُي‬ٛ‫ ب َِٕ َس ُع ْو‬ٍٝ‫َص‬ َ ‫ْو‬ ِ َّ ِٔ ‫ َل َي‬. ‫ج َخ ْوّ ًغ‬ َ ‫ َصٍ ْو‬ٌُٛ ‫ َل‬.‫ َِ َر َن‬َٚ ‫أَصِ ْو َذ ِـ ْوي ٌ َلَ ِة َل َي‬ ‫ رُُ َع َض َذ‬.َْ ٛ‫ َو َّ َح ْوٕ َغ ْو‬ٝ‫أَ ْؤ َغ‬َٚ َْ ٚ‫أَ َٔ َب َشش ِِ ْوز ٍُ ُىُ أَ ْور ُوش َو َّ َح ْوز ُوش ْو‬ ‫ْو‬ ُ ُ ٌ . ِٛٙ‫ ٌغ ْو‬ِٝ ‫َع ْوض َذ َح‬ “Rasulullah a pernah shalat bersama kami 5(lima) raka‟at. Kami pun mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menambah dalam shalat?” Lalu beliau pun mengatakan, “Memang ada apa tadi?” Para sahabat pun menjawab, “Engkau telah mengerjakan shalat 5(lima) raka‟at.” Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya aku hanyalah manusia seperti kalian. Aku bisa memiliki ingatan yang baik sebagaimana kalian. Begitu pula aku bisa lupa sebagaimana kalian pun demikian.” Setelah itu beliau melakukan dua kali sujud sahwi.” (HR. Bukhari : 1226 Muslim : 572) 106. Dari Abu Said Al-Khudri y, bahwasanya Nabi a bersabda;

‫ أَ ْوس َب ًع ؟‬ٚ‫ أَ ْور ََل ًر أَ ْو‬ٍٝ‫ِ َر َ ه أَ َع ُذ ُوُ ِـي َص ََل ِح ِٗ َـ ٍَُ َ ْوذسِ َوُ َص‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو ْو‬ ْ‫ َِ ْوع َخ َم َٓ رُُ َ ْوغ ُض ُذ َع ْوض َذ َح ِٓ َلب ًَ أَ ْو‬ٍَٝ ‫ ْوٌ ب ِٓ َع‬َٚ ‫َـ ْوٍ ْوغش ِط ٌشه‬ ‫ْو ْو‬ ‫َ ْو‬ ‫ْو‬ َ َ ٍٝ‫ ْوِْ َو َْ َص‬َٚ ُٗ ‫ َخ ْوّغ ً َ َف ْوع َٓ ] ٌَ ُٗ [ َص ََل َح‬ٍٝ‫ُ َغ ِِّلٍُ َـ ِإ ْوْ َو َْ َص‬ َ ِْ ‫َح َّ ًَ َو َٔ َخ َحش ِؼ ًّ ٌٍِش َغ‬ ‫ْو‬ ‫ْو ْو‬

”Apabila seseorang di antara kalian ragu dalam shalat ia tidak mengetahui apakah telah shalat 3(tiga) atau 4(empat) raka‟at, maka hendaknya ia meninggalkan keraguan dan memantapkan apa yang ia - 45 -

yakini kemudian sujud 2(dua) kali sebelum salam, maka bila telah shalat 5(lima) raka‟at, maka genaplah shalatnya. Apabila ternyata shalatnya telah cukup, maka kedua sujud itu sebagai penghinaan kepada setan.” (HR. Muslim : 571) 107. Dari Abu Hurairah y, ia berkata;

‫ َص ََل َحي ْوٌ َع ِش ِي‬ٜ‫ َعٍُ ْوِع َذ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ُي ِ َص‬ٛ‫ ب َِٕ َس ُع ْو‬ٍٝ‫َص‬ َ ‫ْو‬ ‫ِّل‬ ‫ْو‬ ‫ ِص ْوز ًع ِـي ِلب ٍَ ِت‬ٝ‫ ِِ ْوٌ َع ْو ش َـ َغٍُ ِـي َس ْوو َع َخ ِٓ رُُ أَ َح‬َٚ ‫ش‬ٙ‫ِِ ٌ ْوُّط‬ ‫ْو ْو‬ ‫ْو‬ َ َ َ ْ‫ َب أَ ْو‬َٙ ‫ ُع َّش َـ‬َٚ ٍ‫ َب ْوىش‬ٛ‫ َِ أَ ُب‬ٛ‫ ِـي ْوٌ َم ْو‬َٚ ‫ ُِ ْوؽ َضب‬َٙ ٌَ ِ ‫ْوٌ َّ ْوغ ِض ِذ َـ ْوع َخ َٕ َذ‬ ً ‫ْو‬ َ ‫ ْوٌ َذ ْو ِٓ َـ َم َي‬ٚ‫ َخش َس َعش َع ُْ ٌٕ ِط ُل ِ ش ِث ٌ ََل ُة َـ َم ََ ُر‬َٚ َّ ٍ‫َ َخ َى‬ َ َ َ َ ِ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي أَ ُل ِ ش ِث ٌ ََل ُة أَ ْوَ َٔ ِغ َج َـ َٕ َش ٌٕبِي َص‬ٛ َ ‫َ َس ُع‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ َ ‫ُّط‬ ًِ ‫ َص َذ َق ٌَُ ُح َ ِّل‬ٛ‫ ْوٌ َذ ْو ِٓ َل ٌُ ْو‬ٚ‫ ُي ُر‬ٛ‫ ِ َّ ًو َـ َم َي َِ َ ُم ْو‬َٚ ًٕ ِّ َ ٍُ‫ َع‬َٚ ‫ْو‬ َ ‫َ ْو‬ ُُ‫ َعٍُ رُُ َوبش رُُ َع َض َذ رُُ َوبش َـش َـ َع ر‬َٚ ِٓ ‫ َس ْوو َع َخ‬ٍٝ َ ‫ِو َس ْوو َع َخ ِٓ َـ‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ َ َ ‫ َس َـ َع‬َٚ ‫ َع َض َذ رُُ َوبش‬َٚ ‫َوبش‬ َ َ

“Rasulullah a mengimami kami shalat pada salah 1(satu) dari 2(dua) shalat petang, mungkin shalat Zhuhur atau Ashar. Namun pada raka‟at kedua, beliau sudah mengucapkan salam. Kemudian beliau pergi ke sebatang pohon kurma di arah kiblat masjid, lalu beliau bersandar ke - 46 -

pohon tersebut dalam keadaan marah. Diantara jamaah terdapat Abu Bakar dan „Umar p, namun keduanya takut berbicara. Orang-orang yang suka cepat-cepat telah keluar sambil berujar, “Shalat telah diqashar (dipendekkan).” Maka Dzul Yadain berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, apakah shalat dipendekkan ataukah anda lupa?” Nabi a menengok ke kanan dan ke kiri, lalu bersabda, “Betulkan apa yang dikatakan oleh Dzul Yadain tadi?” Jawab mereka, “Betul, wahai Rasulullah. Engkau shalat hanya dua raka‟at.” Lalu beliau shalat 2(dua) raka‟at lagi, lalu memberi salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 1229 dan Muslim : 573) 108. Dari „Imran bin Hushain y;

.ٍُ‫ َس ْوو َع ًت رُُ َعٍُ رُُ َع َض َذ َع ْوض َذ َح ِٓ رُُ َع‬ٍٝ َ ‫َـ‬ َ ‫ْو‬ َ “Kemudian beliau pun shalat satu raka‟at (menambah raka‟at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan 2(dua) kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim : 574)

BAB 12 SUJUD TILAWAH 109. Dari Abu Hurairah y, Rasulullah a bersabda; - 47 -

ُٗ ٍَ ‫ ْو‬َٚ َ ‫ ُي‬ٛ‫آد ََ ٌغ ْوض َذ َة َـ َغ َض َذ ْوع َخ َض َي ٌش َغ ُْ َب ِىي َ ُم ْو‬ ُٓ ‫ِ َر َلشأَ ْوب‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ِ ِ ِ ِ ُٗ ٍَ ‫ ِد َـ َغ َض َذ َـ‬ٛ‫ٌغ ُض ْو‬ َ ُٓ ‫ ْو ٍ ْوي أُِ َش ْوب‬َٚ َ ‫ َت أَب ْوِي ُو َش ْو ٍب‬َٚ ِ‫ـ ْوي س‬َٚ ‫آد ََ ِب ُّط‬ ‫ج َـ ٍِي ٌٕ ُس‬ ‫ ِد َـ َ َب‬ٛ‫ٌغ ُض ْو‬ ‫ث ِب‬ ‫أُ ِِش‬َٚ ‫ْوٌ َضٕ ُت‬ ُ ُ ‫ُّط‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ “Apabila anak Adam membaca ayat sajdah kemudian ia sujud maka setan akan menjauh sambil menangis dan berkata, ”Oh celaka!” Dalam riwayat Abu Kuraib: ”Oh, celakanya aku. Anak Adam diperintahkan untuk sujud dan dia bersujud, maka dia mendapatkan Surga. Sedangkan aku diperintahkan untuk sujud tetapi aku menolak, maka aku mendapatkan Neraka.” (HR. Muslim : 81) 110. Dari „Abdullah (bin Mas‟ud) y, ia berkata;

ٍَٝ ‫ِ َص‬

‫ ُي‬ٛ‫ ٌٕ ْوض ُِ َل َي َـ َغ َض َذ َس ُع ْو‬َٚ ‫ َع ْوض َذ ٌة‬َٙ ‫ َس ٍة أَ ْؤ َض ٌَ ْوج ِـ‬ٛ‫ ُي ُع ْو‬َٚ‫أ‬ ‫ْو‬ ٓ‫ َع َض َذ َِ ْوٓ َخ ْوٍ َف ُٗ ِو َس ُصَلً َسأَ ْو َخ ُٗ أَ َخ َز َوف ِِ ْو‬َٚ ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬ ‫ أُ َِ َت ْوب ِٓ َخ ٍَ ٍؿ‬َٛ ُ٘ َٚ ‫ُحش ٍو َـ َغ َض َذ َع ٍَ ِٗ َـشأَ ْو َخ ُٗ َب ْوع َذ َر ٌِ َه َل َخ ًَ َو ِـش‬ ً َ ‫ْو‬ َ

“Surat yang mula-mula diturunkan mengandung ayat sajdah adalah Surat An-Najm. Maka Rasulullah a melakukan sujud (tilawah) dan orang-orang yang berada di belakangnya (melakukan sujud pula mengikutinya), kecuali seorang laki-laki yang hanya mengambil segenggam pasir, lalu bersujud padanya. Maka aku melihatnya terbunuh dalam keadaan kafir (sesudah peristiwa itu). Dia adalah Umayyah bin Khalaf.” (HR. Bukhari Juz 4 : 4582) 111. Dari Zaid bin Tsabit y, ia berkata;

َٙ ‫ َعٍُ ٌٕ ْوضُ َـ ٍَُ َ ْوغ ُض ْوذ ِـ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬ ‫َ ْو‬ َ ‫ْو‬ - 48 -

ٍٝ‫ ٌٕب ِِي َص‬ٍَٝ ‫ث َع‬ ُ ‫َل َش ْوأ‬ ‫ِّل‬

”Aku pernah membaca surat Al-Najm di hadapan Nabi a namun beliau tidak sujud waktu itu.” (Muttafaq ’alaih) 112. ‟Umar bin Khattab y berkata;

ٌَُ ٓ‫ َِ ْو‬َٚ ‫ ِد َـ َّ ْوٓ َع َض َذ َـ َم ْوذ أَ َص َو‬ٛ‫ٌغ ُض ْو‬ ‫ ٌٕ ُط ِٔ َٔ ُّ ُّطش ِب ُّط‬َٙ ‫َ أَ ُّط‬ ‫ْو‬ ِٗ ٍَ ‫َ ْوغ ُض ْوذ َـ ََل ِ ْورُ َع‬ ‫َ ْو‬ ”Wahai orang-orang kita melewati bacaan ayat-ayat sujud, maka barangsiapa yang sujud ia telah mendapat (pahala) dan barangsiapa yang tidak sujud tidak mendapat dosa.” (HR. Bukhari : 1077)

BAB 13 SHALAT QASHAR 113. ‟Aisyah i berkata; - 49 -

‫أ ُ ِحّ ْوج َص ََل ُة‬َٚ ِ‫ ُي َِ ُـشِ َ ْوج َس ْوو َع َخ ِٓ َـ ُ ِلش ْوث َص ََل ُة ٌغ َفش‬َٚ‫ٌ ََل ُة أ‬ ‫ْو‬ ِ‫ْوٌ َغ َضش‬ “Shalat itu pada awal diwajibkan adalah 2(dua) raka'at, kemudian shalat di perjalanan ditetapkan dan shalat di rumah disempurnakan." (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 1090, lafazh ini miliknya dan Muslim : 675)

BAB 14 SHALAT JAMA’ 114. Dari Ibnu ‟Abbas p berkata; - 50 -

ِ‫ش‬ٙ‫ َعٍُ َ ْوض َّ ُع َب َٓ َص ََل ِة ٌ ْوُّط‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫َو َْ َس ُع‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ ْوٌ ِع َش ِء‬َٚ ‫ َ ْوض َّ ُع َب َٓ ْوٌ َّ ْوؽشِ ِو‬َٚ ٍ‫شِ َع ش‬ٙ‫ َظ ْو‬ٍَٝ ‫ ْوٌ َع ْو شِ ِ َر َو َْ َع‬َٚ ‫ْو‬ ‫ْو‬

”Rasulullah a menjamak antara shalat Zhuhur dan Ashar jika beliau berada di tengah perjalanan dan menjamak antara Maghrib dan Isya'.”(HR. Bukhari : 1107)

KITAB PUASA 115. Dari Abu Hurairah y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;

- 51 -

ِ ‫ عب‬ٌَٝ ِ ٌِٙ ‫ ْوٌغغ َٕ ُت ع ْوشش أَِ َز‬, ‫ُو ُّطً عّ ًِ ب ِٓ آدَ َض ع ُؿ‬ ‫عّ ئَ ِت‬ َ ُ َ َ ‫َ َ ْو‬ َ ‫َ َ َ ُ ْو‬ ‫َ ْو‬ ‫أَ َٔ أَ ْوصضِ ْو ب ِِٗ َ َذ ُع‬َٚ ‫ ََ َـ ِإٔ ُٗ ٌِي‬ٛ‫ ِو ٌ ْو‬: ً‫ َص‬َٚ ‫ َل َي ُ َعض‬,‫ِ ْوع ٍؿ‬ ‫ْو‬ ِٖ ِ‫ ٌٍِ ِئ ُِ َـش َع َخ ِْ َـش َع ٌت ِع ْوٕ َذ ِـ ْوغش‬, ‫ َع َع َِ ُٗ ِِ ْوٓ أَ ْوص ٍِي‬َٚ ُٗ ‫ َح‬َٛ ٙ‫َ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ِ‫ ُؾ ِـ ِٗ أَ ْوع ب ِع ْوٕ َذ ِ ِِٓ سِ ِظ ْوٌ ِّغه‬ٍُٛ ‫ ٌَ ُخ‬ٚ ِِٗ ‫ َـشع ٌت ِع ْوٕ َذ ٌِ َم ِء سب‬ٚ َ ‫َ ْو‬ ُ َ َ ‫َ ِّل‬ ‫ْو‬ ‫ْو ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Setiap amal Bani Adam dilipatgandakan, satu kebaikan dengan sepuluh kebaikan sampai 700(tujuh ratus) kali lipat. Allah r berfirman, ”Kecuali puasa, ia untukKu dan Aku yang membalasnya. Dia meninggalkan syahwat dan makannya demi Aku.” Orang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan. Kebahagiaan pada waktu berbuka dan kebahagiaan pada waktu bertemu Rabbnya. Sungguh aroma mulut orang yang berpuasa adalah lebih harum disisi Allah daripada minyak kasturi.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 1894 dan Muslim : 1151, lafazh ini miliknya) 116. Dari Sahal bin Sa‟ad y dari Nabi a beliau bersabda;

ِ ِ َ ِ ِ ‫ ٌش َْ َو َ ْوذ ُخ ٍُ ُٗ ِو‬ّٝ‫و ُ َغ‬ ٌ ‫ َب‬َٙ ‫ ٍو ـ ْو‬َٛ ‫ـي ْوٌ َضٕت َر َّ ٔ َ ُت أ ْوب‬ َْ ٛ‫ٌ ِئ ُّ ْو‬ ”Di Surga ada delapan pintu. Di antaranya ada pintu yang bernama Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 3257 lafazh ini miliknya dan Muslim : 1152) BAB 15 PUASA 117. Dari Abu Hurairah y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda; - 52 -

ِِٗ ‫ ْوع ِخ َغ ًب ُؼ ِفش ٌَ ُٗ َِ َح َمذ ََ ِِ ْوٓ َر ْؤب‬َٚ ًٔ َّ ‫َِ ْوٓ َص ََ َس َِ َض َْ ِ ْو‬ َ “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan landasan iman dan berharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 1901 dan Muslim : 760, lafazh ini miliknya) 118. Dari Abu ‟Abdirrahman ‟Abdullah bin ‟Umar bin Khattab p berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;

‫ َد ُة أَ ْوْ وَ ِ ٌَ َٗ ِو‬َٙ َ : ‫ َخ ْوّ ٍظ‬ٍَٝ ‫ُب ِٕي ْو ِا ْوعَلَ َُ َع‬ َ ِ ِ ِ ِ .َْ ‫ َُ َس َِ َض‬ٛ‫ َص ْو‬َٚ ‫ َع ُّطش ْوٌب ج‬َٚ ‫ ِ ْو َخ ُء ٌض َو ة‬َٚ ‫ ِ َل َُ ٌ َلَة‬َٚ ‫ ُي‬ٛ‫َس ُع ْو‬ ‫َ ْو‬ ً ‫أَْ ُِ َغّذ‬َٚ ُ

”Islam didirikan diatas 5(lima) perkara, yaitu; bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad a adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadhan.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 8 dan Muslim Juz 1 : 16) 119. Rasulullah a bersabda;

ُ‫ َـ ِإ ْوْ ُؼُ َع ٍَ ُى‬, ٚ‫ ُٖ َـ َ ْوـ ِغش ْو‬ٛ‫ ِ َر َسأَ ْو ُخ ُّ ْو‬َٚ , ٛ‫ ُِ ْو‬ٛ‫ ُٖ َـ ُ ْو‬ٛ‫ِ َر َسأَ ْو ُخ ُّ ْو‬ ‫ْو ْو‬ ُ ُٗ ٌَ ٚ‫َـ ْول ُذ ُس ْو‬ “Jika kalian melihat (hilal Ramadhan) maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya (hilal Syawwal) maka berbukalah, apabila mendung menghalangi kalian, maka perkirakanlah.” (HR. Bukhari Juz 2 : 1801, Muslim Juz 2 : 1080) - 53 -

120. Dari Abu Hurairah y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ ِعذ َة‬ٛ‫ ٌِش ْو َ ِخ ِٗ َـ ِإ ْوْ ُؼبِي َع ٍَ ُىُ َـ َ ْوو ِّ ٍُ ْو‬ٚ‫أَ ْوـ ِغش ْو‬َٚ ِٗ ‫ ٌِش ْو َ ِخ‬ٛ‫ ُِ ْو‬ٛ‫ُص ْو‬ ‫ِّل َ ْو ْو‬ ُ ُ ُ َْ ‫َ ْوعب َْ َر ََل ِري‬ َ ‫ْو‬ “Berpuasalah dengan melihat hilal dan berbukalah dengan melihat hilal. Jika kamu terhalangi, maka lengkapilah bilangan Sya'ban 30(tiga puluh) hari.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1909, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 2 : 1080) 121. Dari Jabir y bin Abdillah p, ia berkata;

‫ َس ُص ًَل‬َٚ ًِ ‫ صِ َع‬َٜ‫ َعٍُ ِـي َع َفشٍ َـشأ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ُي ِ َص‬ٛ‫َو َْ َس ُع ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫َ ْو‬ َُ ٛ‫ َص ِئُ َـ َم َي ٌَ َظ ِِ َٓ ْوٌب ِِش ٌ ْو‬ٛ‫َل ْوذ ظُ ِِّلٍ ًَ َع ٍَ ِٗ َـ َم َي َِ َ٘ َز َـ َم ٌُ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ٌ ‫ِّل‬ ِ‫ِـي ٌغ َفش‬ “Suatu ketika Rasulullah a berada dalam perjalanan, lalu beliau melihat sekelompok orang yang berdesakan dan orang yang sedang diteduhi, lalu beliau bertanya, „Apa ini?‟ mereka menjawab, „Ia sedang berpuasa.‟ Kemudian Rasulullah a bersabda, „Bukan termasuk kebaikan (baginya), berpuasa didalam perjalanan.” (HR. Bukhari Juz 2 : 1844, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 2 : 1115) 122. Dari Jabir y;

- 54 -

‫ َِى َت ِـي‬ٌَٝ ِ ‫ َعٍُ َخش َس َع ََ ْوٌ َف ْوخ ِظ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ َ ‫أَْ َس ُع‬ ‫ْو‬ َ َ ‫ رُُ َد َع ِب َم َذ ٍط‬,‫ َـ َ ََ ٌٕ ُط‬,ُِ ِّ ‫ َب ٍَ َػ ُوش َع ْوٌ َؽ‬ٝ‫ َـ َ ََ َعخ‬,َْ ‫َس َِ َض‬ ‫ْو‬ َ ‫ َـ ِم ًَ ٌَ ُٗ َب ْوع َذ‬,‫ رُُ َ شِ َو‬,ِٗ ٌَ ِ ‫ َٔ َش ٌٕ ُط‬ٝ‫ َعخ‬,ُٗ ‫ِِ ْوٓ َِ ٍء َـش َـ َع‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ َ ‫ ٌَ ِ َه‬ُٚ‫ أ‬,‫ ٌَ ِ َه ْوٌ ُع َ ُة‬ُٚ‫ أ‬: ‫ َل َي‬.ََ ‫ ِْ َب ْوع َض ٌٕ ِط َل ْوذ َص‬:‫َر ٌِ َه‬ ‫ْوٌ ُع َ ُة‬

“Bahwasanya Rasulullah a keluar menuju Makkah ketika Fathu Makkah pada bulan Ramadhan, beliau berpuasa hingga sampai di Kura‟ Al-Ghamim sementara orang-orang ikut berpuasa, kemudian beliau meminta diambilkan segelas air dan mengangkatnya sehingga semua orang melihatnya, lalu beliau meminumnya. Setelah itu dikatakan kepada beliau bahwa sebagian orang tetap berpuasa, maka Rasulullah a bersabda, „Mereka adalah orang-orang yang melakukan maksiat, mereka orang yang melakukan maksiat.‟” (HR. Muslim Juz 2 : 1114) 123. Dari Abu Sa‟id Al-Khudri y, bahwa Nabi a bersabda;

ِْ َ ‫ َـ َز ٌِ َه ِِ ْوٓ ُٔ ْوم‬ٍَٝ ‫ ٌَُ َح ُ ُ؟ ُل ْوٍ َٓ َب‬َٚ ًِ ‫أَ ٌَ َظ ِ َر َع َ ْوج ٌَُ ُح َ ِّل‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َٙ ِٕ ‫ِد ْو‬ “Bukankan jika ia sedang haidh ia tidak melakukan shalat dan puasa?” Kami menjawab, “Ya” Maka Nabi a bersabda, “Itulah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari Juz 1 : 298)

124. Dari Anas bin Malik y bahwa Rasulullah a bersabda; - 55 -

‫سِ َبش َو ًت‬ٛ‫ َـ ِإْ ِـي ٌغ ُغ ْو‬ٚ‫َح َغغش ْو‬ َ ُ “Makan sahurlah kalian, karena didalam sahur itu ada keberkahan.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1823, Muslim Juz 2 : 1095) 125. Dari Anas bin Malik y dari Zaid bin Tsabit y, ia berkata;

ِ ‫ج‬ ُ ٍ‫ ٌ ََل ِة َل ْو‬ٌَٝ ِ ََ ‫ َعٍ َُ رُُ َل‬َٚ ٗ ‫ ُ َع ٍَ ْو‬ٍٝ‫َح َغ َغ ْوش َٔ َِ َع ٌٕب ِّلِِي َص‬ ‫سِ ؟ َل َي َل ْوذ َس َخ ْوّ ِغ َٓ آ َ ًت‬ٛ‫ ٌغ ُغ ْو‬َٚ ِْ ‫َوُ َو َْ َب َٓ ْوْلَ َر‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Kami sahur bersama Nabi a, kemudian beliau bangkit untuk mengerjakan shalat. Anas y bertanya, “Berapa jarak antara adzan dan sahur?” Beliau menjawab, “Kira-kira bacaan 50(lima puluh) ayat.” (HR. Bukhari Juz 2 : 1821) 126. Dari Abu Hurairah y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;

‫وَ َ ْو َخ ْوب َـ ِإْ َع ب ُٗ أَ َع ٌذ‬َٚ ‫ َِ أَ َع ِذ ُوُ َـَلَ َش ُـ ْوذ‬ٛ‫ َُ َص ْو‬ٛ‫َ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ‫ ِ ِِّٔلي ْوِش ٌ َص ِئ‬: ً‫َـ ْوٍ ُم ْو‬ َ ٌ ُ ‫ْو‬

َْ ‫ِر َ َو‬ ُٗ ٍَ ‫ َل َح‬ٚ‫أَ ْو‬

“Jika seseorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan jangan pula bertengkar. Jika seorang menghina atau memukulnya hendaklah ia mengatakan, „Aku orang yang sedang berpuasa.‟” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1805, Muslim Juz 2 : 1151)

127. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda; - 56 -

‫ َـ ٍَ َظ ِ ِ َع َص ٌت ِـي‬,ًَ ٙ‫ ْوٌ َض ْو‬َٚ ,ِِٗ ‫ ْوٌ َع َّ ًَ ب‬َٚ ِ‫س‬ٚ‫ُّطٌض ْو‬ ‫ْو‬ ُٗ ‫َ ش َب‬ َ

‫ َي‬ٛ‫َِ ْوٓ ٌَُ َ َذ ْوع َل ْو‬ ‫ْو‬ َٚ ُٗ َِ ‫أَ ْوْ َ َذ َع َع َع‬

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengerjakannya serta berlaku bodoh, maka Allah tidak memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya).” (HR. Bukhari : 1903 dan Abu Dawud : 2345, Tirmidzi : 702) 128. Dari „Ibnu „Abbas p beliau berkata;

َْ ‫ َو‬َٚ ِ‫ َد ٌٕ ِط ِب ْوٌ َخ ش‬َٛ ‫ َعٍُ أَ ْوص‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ُي ِ َص‬ٛ‫َو َْ َس ُع ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ُٖ ‫شِ َس َِ َض َْ ِْ َصبشِ ْو ًَ َع ٍَ ِٗ ٌغ ََل َُ َو َْ َ ْوٍ َم‬ٙ‫ ُْ ِـي َ ْو‬ٛ‫ ُد َِ َ ُى ْو‬َٛ ‫أَ ْوص‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ِ ‫ ُي‬ٛ‫ ٕغ ٍِ َخ َـ عشِ ُا ع ٍَ ِٗ سع‬ٝ‫ِـي ُو ِّل ًِ عٕ ٍت ِـي سِ َض َْ عخ‬ َ َ ‫َ َ ْو‬ ‫َ ْو‬ ‫َ ْو َ ُ ْو‬ َ ‫َ َ ْو‬ ‫ْو‬ ٍٝ‫ ُي ِ َص‬ٛ‫آْ َـ ِإ َر ٌَ ِم ُٗ ِصبشِ ْو ًُ َو َْ َس ُع ْو‬ َ ‫ َعٍ َُ ْوٌ ُم ْوش‬َٚ ِٗ ‫ ُ َع ٍَ ْو‬ٍٝ‫َص‬ ‫َ ْو‬ ‫ َد ِب ْوٌ َخ شِ ِِ َٓ ٌِش ْو ِظ ْوٌ ُّش َع ٍَ ِت‬َٛ ‫ َعٍُ أَ ْوص‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ِّل‬ “Rasulullah a adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan, dan beliau akan lebih dermawan (dari hari-hari biasanya) pada bulan Ramadhan, ketika Jibril j menjumpainya. Dan Jibril j selalu mendatanginya setiap tahun pada bulan Ramadhan hingga Ramadhan selesai. Rasulullah a membacakan Al-Qur‟an kepadanya, dan saat ia bertemu dengan Jibril j, beliau lebih dermawan terhadap kebaikan daripada angin yang berhembus (dengan lembut.)” (HR. Bukhari Juz 1 : 6 dan Muslim Juz 4 : 2308)

129. Dari Sahl bin Sa‟ad y, bahwasanya Rasulullah a bersabda; - 57 -

‫ ْوٌ ِف ْوغش‬ٍُٛ ‫َو َ َض ُي ٌٕ ُط ب َِخ شٍ َِ َعض‬ ‫ْو‬ َ “Umat Islam akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1856 dan Muslim Juz 2 : 1098) 130. Dari „Aisyah dan Ummu Salamah p;

ُُ‫ ر‬,‫ِظ ُصُٕب ِِ ْوٓ ِص َّ ٍع‬ ‫ َعٍُ َو َْ ُ ْو ب‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ ُ ً َ ‫ْو‬

ٍٝ‫أَْ ٌٕبِي َص‬ َُ ٛ‫ َ ُ ْو‬َٚ ًُ ‫َ ْوؽ َخ ِغ‬

“Bahwasanya Rasulullah a pada waktu fajar telah masuk beliau dalam keadaan junub karena bersetubuh (dengan isterinya). Kemudian beliau mandi dan berpuasa.” (Muttafaq ‘alaih) 131. Dari „Aisyah i beliau berkata;

‫ ُب ِ ش‬َٚ ,ُ‫ َص ِئ‬َٛ ُ٘ َٚ ًُِ ‫ َعٍُ ُ َمب‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫َو َْ َس ُع‬ ‫َ ِّل‬ ‫ْو‬ ُ َ ٌ ِِٗ ‫ ٌَ ِىٕ ُٗ أَ ْوِ ٍَ ُى ُىُ ِ ِا ْوسب‬َٚ ,ُ‫ َص ِئ‬َٛ ُ٘ َٚ ‫ْو‬ ٌ “Nabi a pernah mencium dan mencumbu ketika beliau tengah berpuasa, hanya saja beliau adalah orang yang paling kuat menahan nafsunya diantara kalian.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1826 dan Muslim Juz 2 : 1106, lafazh ini miliknya)

132. Dari Abu Hurairah y, bahwa Nabi a bersabda; - 58 -

ُٗ َّ ‫ َـ ِإٔ َّ أَ ْوع َع‬,ُٗ َِ ٛ‫ َـ ْوٍ ِخُ َص ْو‬,‫ َ شِ َو‬ٚ‫ َـ َ َو ًَ أَ ْو‬,ُ‫ َص ِئ‬َٛ ُ٘ َٚ ‫َِ ْوٓ َٔ ِغي‬ ُ ٌ َ ُٖ ‫ َع َم‬َٚ ُ “Barangsiapa lupa bahwa ia sedang berpuasa sehingga ia makan minum, maka sempurnakanlah puasanya karena sesungguhnya Allah telah memberikan makan dan minum kepadanya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2: 1831, Muslim Juz 2 : 1155) 133. Dari Ibnu „Abbas p, beliau berkata;

َٛ ُ٘ َٚ ُ‫ ْوع َخ َض‬َٚ ,ٌَ ِ‫ ُِ ْوغش‬َٛ ُ٘ َٚ ُ‫ َعٍُ ِ ْوع َخ َض‬َٚ ِٗ ٍَ ‫َع‬ َ َ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫أَْ ٌٕبِي َص‬ ُ‫َص ِئ‬ ٌ

“Bahwa Nabi a pernah berbekam dalam keadaan ihram dan pernah berbekam sewaktu puasa.” (HR. Bukhari Juz 2 : 1836) 134. Dari „Aisyah i bahwa Nabi a bersabda;

ُٗ ‫ ٌِ ُّط‬َٚ ُٗ ٕ‫ َع ٍَ ِٗ ِص ٌَ َص ََ َع ْو‬َٚ ‫َِ ْوٓ َِ َث‬ َ ‫ْو‬ “Barangsiapa meninggal dan ia mempunyai tanggungan puasa, maka hendaklah walinya puasa untuknya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 1952, Muslim : 1147)

135. Dari Abu Hurairah y, beliau berkata; - 59 -

ِ ‫ َي‬ٛ‫ج َ َس ُع ْو‬ ُ ‫ َ٘ ٍَ ْوى‬: ‫ َعٍ َُ َـ َم َي‬َٚ ٗ ‫ ُ َع ٍَ ْو‬ٍٝ‫ ٌٕب ِّلِِي َص‬ٌَٝ ِ ًٌ ‫َص َء َس ُص‬ َْ ‫ ِ ْوِشأَ ِحي ِـي َس َِ َض‬ٍَٝ ‫ج َع‬ ‫ َل ْوع‬َٚ : ‫ َِ أَ ْو٘ ٍَ َى َه؟ َل َي‬َٚ : ‫ َل َي‬.ِ ُ ‫َ ْو ْو‬ ْ‫ ْوً َح ْوغ َخ ِغ ُع أَ ْو‬َٙ ‫ َـ‬: ‫ َو َل َي‬: ‫ َ٘ ْوً َح ِض ُذ َِ َح ْوع ِخ ُك َس َلب ًت؟ َل َي‬: ‫َـ َم َي‬ َ ‫ْو‬ َٓ ‫ ْوً َح ِض ُذ َِ ُح ْوغ ِعُ ِع ِِّلخ‬َٙ ‫ َـ‬: ‫ َو َل َي‬: ‫ش ْو ِٓ ُِ َخ َخ ب َِع ِٓ؟ َل َي‬ٙ‫ ََ َ ْو‬ٛ‫َح ُ ْو‬ ‫ْو‬ ُ َ ِ ِ ٍُ‫ َع‬َٚ ٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ َـ ُحي ٌٕبِي َص‬,‫ رُُ َص ٍَ َظ‬,‫ َو‬: ‫ِِ ْوغ ِى ًٕ ؟ َل َي‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ُّط‬ َ َٓ ‫ أَ ْوـ َمش ِِٕ ؟ َـ َّ َب‬ٍَٝ ‫ أَ َع‬: ‫ َـ َم َي‬, ‫ َز‬َِٙ ‫ َح َ ذ ْوق ب‬: ‫ َـ َم َي‬.‫ب َِعش ٍق ِـ ِٗ َح ْوّش‬ ‫ْو‬ ‫َ ْو‬ َ ٌ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ َـ َض ِغ َه ٌٕبِي َص‬, ِِٕ ِٗ ٌَ ِ ‫ ُس‬َٛ ‫ أَ ْو٘ ًُ َب ٍج أَ ْوع‬َٙ ‫َو َب َخ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ُّط‬ ‫ ِ ْور َ٘ ْوب َـ َ ْوع ِع ْوّ ُٗ أَ ْو٘ ٍَ َه‬: ‫ َب َذ ْوث أَ ْؤ ُب ُٗ رُُ َل َي‬ٝ‫ َعٍُ َعخ‬َٚ َ َ “Ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah a, lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku telah celaka. Beliau bertanya, “Apa yang mencelakakanmu?” Ia menjawab, “Aku telah mencampuri isteriku pada saat bulan Ramadhan.” Beliau bertanya, “Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan budak?” Ia menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya, “Apakah engkau mampu puasa dua bulan berturut-turut?” Ia menjawab, “Tidak.” Lalu ia duduk, kemudian Nabi a memberinya sekeranjang kurma seraya bersabda, “Bersedekahlah dengan ini.” Ia berkata, “Apakah kepada orang yang lebih fakir daripada kami? Padahal antara 2(dua) batu hitam di Madinah tidak ada sebuah keluarga pun yang lebih memerlukannya daripada kami.” Maka tertawalah Nabi a sampai terlihat gigi taringnya, kemudian bersabda, “Pergilah dan berilah makan keluargamu dengan kurma itu.”” (HR. Bukhari Juz 2 : 1834, Muslim Juz 2 : 1111, lafazh ini miliknya)

136. „Aisyah i berkata; - 60 -

‫ َُ ِِ ْوٓ َس َِ َض َْ َـ َّ أَ ْوع َخ ِغ ُع أَ ْوْ أَ ْول ِضي ِو‬ٛ‫ ُْ َع ٍَي ٌ ْو‬ٛ‫َو َْ َ ُى ْو‬ ‫ْو‬ َ َْ ‫ِـي َ ْوعب‬ َ ‫ْو‬ “Aku memiliki hutang puasa Ramadhan aku tidak mampu untuk membayarnya kecuali pada bulan Sya‟ban.” (HR. Bukhari Juz 2 : 1849, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 2 : 1146)

BAB 16 PUASA SUNNAH - 61 -

137. Dari Abu Hurairah y, ia berkata Rasulullah a bersabda Allah q telah berfirman;

َ‫و‬َٚ ِٗ ‫ْو ب َِشي ٍء أَ َعب ِ ٌَي ِِّ ْوـ َخ َش ْو ُخ ُٗ َع ٍَ ْو‬ ‫ْو‬ ُٗ ‫ أُ ِعب‬ٝ‫ ِـ ًِ َعخ‬َٛ ٌٕ ‫ِ ٌَي ِب‬

‫ِ ٌَي َعب ِذ‬ ‫ْو‬ ‫َ َخ َمش ُو‬

‫ َِ َح َمش َو‬َٚ ِ ‫َ َض ُي َع ْوبذ ْو‬

“HambaKu senantiasa (bertaqarrub) mendekatkan diri kepadaKu dengan suatu (perbuatan) yang Aku sukai seperti bila ia melakukan yang fardhu yang Aku perintahkan kepadanya. HambaKu senantiasa (bertaqarrub) mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan Sunnah hingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari Juz 5 : 6137) 138. Dari Abu Ayyub Al-Anshari y, ia berkata Rasulullah a bersabda;

ِ‫ ٍي َو َْ َو ِ َِ ٌذ ْو٘ش‬ٛ َ ٓ‫َِ ْوٓ َص ََ َس َِ َض َْ رُُ أَ ْوحب َع ُٗ ِع ًّرخ ِِ ْو‬ َ َ “Siapa yang berpuasa bulan Ramadhan kemudian diikuti 6(enam) hari bulan Syawwal maka itu seperti puasa satu tahun.” (HR. Muslim : 1164, Tirmidzi : 756, Abu Dawud : 2416, Ibnu Majah : 1716) 139. Dari Ibnu ‟Abbas y dari Nabi a beliau bersabda;

‫ َو‬َٚ ٛ‫أَ ْوـ َض ًُ ِِ َٓ ْوٌ َع َّ ًِ ِـي َ٘ ِز ِٖ َل ٌُ ْو‬ ‫ْو‬ ٍَُ ‫ َِ ٌِ ِٗ َـ‬َٚ ِٗ ‫ِو َس ُص ًٌ َخش َس ُ َخ ِعش ب َِٕ ْوف ِغ‬ ‫ْو‬ َ ُ

ِ‫َِ ْوٌ َع َّ ًُ ِـي أَ َِ ْوٌ َع ْوشش‬ ‫ْو‬ ‫ ُد‬َٙ ‫ َو ْوٌ ِض‬َٚ ‫ ُد َل َي‬َٙ ‫ْوٌ ِض‬ ‫َش ِص ْوع ب َِشي ٍء‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬

”Tidak ada amalan yang dilakukan pada 10(sepuluh) hari yang lebih utama daripada yang dilakukan pada hari-hari (bulan Dzulhijjah) ini.” - 62 -

Para sahabat bertanya, ”Tidak pula jihad?” Beliau menjawab, ”Tidak pula jihad, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan membawa apapun.” (HR. Bukhari Juz 1 : 926) 140. Dari Abu Qatadah Al-Anshari y, ia berkata;

.‫ َِ َعش َـ َت‬ٛ‫ َِ َ ْو‬ٛ‫ َعٍُ ُع ِ ًَ َع ْوٓ َص ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ِ َص‬ َ ‫ْو‬ َ .‫ ْوٌب ِل َت‬َٚ ‫ٌغ َٕ َت ْوٌ َّ ِ َت‬ َ َ َ

‫ي‬ٛ َ ‫أَْ َس ُع‬ ‫ ُ َى ِِّلفش‬:‫َل َي‬ ُ

“Bahwa Rasulullah a pernah ditanya mengenai puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab; “Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim Juz 2 : 1162) 141. Dari Maimunah i, ia berkata;

‫ ََ َعش َـ ٍت‬ٛ‫ َعٍُ َ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ِـي ِص َِ ٌٕب ِِي َص‬ٛ‫أَْ ٌٕ َط َ ُّطى ْو‬ َ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ َ ‫ِّل‬ ‫ ًّرٌٕ ُط‬َٚ ُٗ ٕ‫ ِل ِؿ َـ َششِ َو ِِ ْو‬ٛ‫ ِل ٌؿ ِـي ْوٌ َّ ْو‬َٚ َٛ ُ٘ َٚ ‫ج ِ ٌَ ِٗ ب َِغَل ٍو‬ ٍ‫ـ َسع‬ ‫َ ْو َ ْو ُ ْو‬ َْ ٚ‫َ ْوٕ ُش ْو‬ ُ ”Orang-orang ragu tentang puasa Nabi a pada hari Arafah, maka aku mengirim wadah berisi susu kepada beliau yang saat itu tengah berwukuf, lalu beliau meminumnya dan semua orang menyaksikannya.” (HR. Bukhari Juz 2 : 1888, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 2 : 1124)

142. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda; - 63 -

‫أَ ْوـ َض ًُ ٌ ََل ِة َب ْوع َذ‬َٚ َُ ‫ِ ْوٌ ُّ َغش‬

‫ش‬ٙ‫أَ ْوـ َض ًُ ٌ ِِّل َِ َب ْوع َذ َس َِ َض َْ َ ْو‬ َ ُ ًِ ٌٍ ‫ْوٌ َفشِ َض ِت َص ََل ُة‬ ‫ْو‬

“Seutama-utamanya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram, dan seutama-utamanya shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim Juz 2 : 1163) 143. Dari Abu Qatadah Al-Anshari y, ia berkata;

.‫ٌغ َٕ َت ْوٌ َّ ِ َت‬ َ

‫ ُ َى ِِّلفش‬: ‫ َل َي‬.‫س َء‬ٛ ‫ َِ َع‬ٛ‫ُع ِ ًَ َع ْوٓ ِص َِ َ ْو‬ ُ َ َ ُ

“Beliau (Rasulullah a) ditanya tentang puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab, “Ia menghapus dosa-dosa tahun yang lalu.” (HR. Muslim Juz 2 : 1162) 144. Dari Ibnu ‟Abbas p, ia berkata;

ٌََِٗ ‫ ُي‬ٛ‫ َـ َم َي َس ُع ْو‬ٜ‫ ٌٕ َ َس‬َٚ ‫ َد‬ٛ‫ ْو‬ُٙ ٌ‫ ََ ُح َع ِ ِّل ُّ ُٗ ْو‬ٛ‫ َي ِ ِٔ ُٗ َ ْو‬ٛ‫َ َس ُع ْو‬ َ َٕ ّ‫ َعٍُ َـ ِإ َر َو َْ ْوٌ َع َُ ْوٌ ُّ ْومب ًُِ ْوِْ َ َء ُ ُص ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫َص‬ َ ‫ْو‬ ِ ‫ ُي‬ٛ‫ ِِّلـي سع‬ٛ‫ ُح‬ٝ‫َ ٌخ ِعع َل َي َـ ٍَُ ْو ِث ْوٌع َ ْوٌّ ْومب ًُِ عخ‬ٛ ٌ‫ْو‬ َ ُ ُ ‫َ ْو‬ ‫ُ َ َ ُ ْو‬ َ ‫ْو‬ ُ ُ َ ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ِ َع‬ٍٝ‫َص‬ َ ‫ْو‬ ”Wahai Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh kaum yahudi dan nashrani.” Lalu Nabi a bersabda, ”Pada tahun depan –insya Allahkita akan berpuasa pada tanggal 9(sembilan).” Ibnu ‟Abbas p berkata, ”Sebelum tiba tahun depan Rasulullah a telah wafat.” (HR Muslim Juz 2 : 1134) 145. Dari ‟Aisyah i, ia berkata; - 64 -

‫ ُ ْوف ِغش‬َٚ ,‫ َي َو ُ ْوف ِغش‬ٛ‫ َٔ ُم ْو‬ٝ‫ َُ َعخ‬ٛ‫ َعٍُ َ ُ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫َس ُع‬ َ ‫ْو‬ ُ ُ ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ َ ‫ج َس ُع‬ ُ ‫ َِ َسأَ ْو‬َٚ ,َُ ٛ‫ َي َو َ ُ ْو‬ٛ‫ َٔ ُم ْو‬ٝ‫َعخ‬ َ ‫ْو‬ ُٗ ٕ‫شٍ أَ ْوو َزش ِِ ْو‬ٙ‫ َِ َسأَ ْو ُخ ُٗ ِـي َ ْو‬َٚ ,َْ ‫شٍ َلظُّط ِو َس َِ َض‬ٙ‫ِ ْوع َخ ْوى َّ ًَ ِص ََ َ ْو‬ َ َ ‫ْو‬ َْ ‫ِص ًِ ِـي َ ْوعب‬ َ َ ‫ْو‬ “Rasulullah a biasa puasa sehingga kami menyangka beliau tidak akan berbuka dan beliau berbuka sehingga kami menyangka beliau tidak akan puasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah a menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau puasa dalam suatu bulan lebih banyak daripada bulan Sya‟ban.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1868 dan Muslim Juz 2 : 1156) 146. Dari Abu Qatadah Al-Anshari y, ia berkata;

ِ ِ ِ ‫ ٌِ ْوذ‬ٚ َٛ ‫ َر َن‬: ‫ َل َي‬,ِٓ َٕ ‫ َِ ِو ْور‬ٛ َِ ٛ‫ع ِ ًَ عٓ ص‬ ‫ج‬ ُ ُ ٌ ‫َ ْو‬ ُ ‫ ُبع ْوز‬َٚ ,ٗ ‫ث ـ ْو‬ ‫َ ْو َ ْو َ ْو‬ ُ ‫ْو‬ .ِٗ ‫ أ ُ ْؤضِ َي َع ٍَي ِـ‬ٚ‫ أَ ْو‬,ِٗ ‫ِـ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Beliau (Rasulullah a)) ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab, “Ia adalah hari kelahiranku, hari aku diutus, dan hari diturunkan Al-Qur‟an padaku.”” (HR. Muslim Juz 2 : 1162)

147. Dari Abu Hurairah y, ia berkata; - 65 -

ٍَ َ‫ ِص َِ َر ََل َر ِت أ‬: ‫ َعٍُ ِب َز ََل ٍد‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ َص ِٔي َخ ٍِ ٍِي َص‬ٚ‫أَ ْو‬ َ َ ‫ْو‬ ‫ْو ْو‬ ََ َٔ َ‫ ِحش َلب ًَ أَ ْوْ أ‬ٚ‫أَ ْوْ أُ ْو‬َٚ ٝ‫ٌض َغ‬ ‫ َس ْوو َع َخ ِي ُّط‬َٚ ٍ‫ش‬ٙ‫ِِ ْوٓ ُو ِّل ًِ َ ْو‬ ‫َ ْو‬ “Kekasihku Rasulullah a, telah berwasiat 3(tiga) hal kepadaku, yaitu; agar selalu berpuasa tiga hari pada setiap bulan, selalu mengerjakan 2(dua) raka‟at Dhuha, dan selalu mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaq ‘alaih, HR. Bukhari Juz 2 : 1880 dan Muslim Juz 1 : 721) 148. Dari Mu‟adzatul Adawiyyah i ia pernah bertanya pada „Aisyah i;

‫شٍ َر ََل َر َت‬ٙ‫ َُ ِِ ْوٓ ُو ِّل ًِ َ ْو‬ٛ‫َ ُ ْو‬ ٌَُ ‫ َُ َل ٌَ ْوج‬ٛ‫شِ َو َْ َ ُ ْو‬ٙ‫ٌش ْو‬ ‫ْو‬

ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ِ َع‬ٍٝ‫ ُي ِ َص‬ٛ‫أَ َو َْ َس ُع ْو‬ َ ‫ْو‬ ٍ َِ َ‫ ِِ ْوٓ أَ ِ ِّل أ‬َٙ ٌَ ‫ج‬ ُ ٍ‫أَ َ َل ٌَ ْوج َٔ َع ْوُ َـ ُم ْو‬ َُ ٛ‫شِ َ ُ ْو‬ٙ‫َ ُى ْوٓ ُب ٌِي ِِ ْوٓ أَ ِ ِّل أَ َِ ٌش ْو‬ ‫َ ْو‬

“Apakah Rasulullah a berpuasa 3(tiga) hari setiap bulan?” Ia menjawab, “Ya.” Aku bertanya lagi padanya, “Pada hari-hari apa saja Rasulullah a berpuasa?” Ia menjawab, “Beliau berpuasa tidak peduli pada hari-hari apa setiap bulannya?” (HR. Muslim Juz 2 : 1160)

149. Dari „Abdullah bin „Amru bin „Ash y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda; - 66 -

‫ ِ َص ََل ُة‬ٌَٝ ِ ‫أَ َعب ٌ ََل ِة‬َٚ ‫ َد‬ُٚ ‫ ِ ِص َُ َد‬ٌَٝ َِ ‫ِْ أَ َعب ٌ ِِّل‬ َ َ ُٗ ‫ َ َٕ َُ ُع ُذ َع‬َٚ ُٗ ‫ َُ رُ ٍُ َز‬ٛ‫ َ ُم ْو‬َٚ ًِ ٌٍ ‫ َد َع ٍَ ِٗ ٌغ ََل َُ َو َْ َ َٕ َُ ِٔ ْو َؿ‬ُٚ ‫َد‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ًِ ٛ‫ ُ ْوف ِغش َ ْو‬َٚ ًِ ٛ‫ َُ َ ْو‬ٛ‫ َو َْ َ ُ ْو‬َٚ ُ

“Sesungguhnya puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Dawud j, dan shalat yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat Dawud j. Dia tidur setengah malam, shalat sepertiganya, dan tidur (kembali) seperenamnya. Dia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari.” (HR. Muslim Juz 2 : 1159) 150. Dari Abu Said Al-Khudri y mendengar Nabi a bersabda;

‫ ُٗ َع ِٓ ٌٕ سِ َعب ِع َٓ َخشِ ْو ًف‬َٙ ‫ ْوص‬َٚ ُ ‫ْو ْو‬

‫ِ َبع َذ‬

ًِ ‫ ًِ ِـي َع ِب‬ٛ‫َِ ْوٓ َص ََ َ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬

”Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, niscaya Allah menjauhkan wajahnya dari Neraka selama 70(tujuh puluh) tahun.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari Juz 3 : 2685, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 2 : 1153) 151. Dari ‟Aisyah Ummul Mukminin i, ia berkata;

ً‫ َ٘ ْو‬: ‫ َـ َم َي‬.ٍَ ٛ‫ َعٍُ َر َث َ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫َع‬ ٍٝ‫َد َخ ًَ َع ٍَي ٌٕبِي َص‬ َ ‫ْو‬ ‫ُّط‬ ,‫آخش‬ ًِ ٛ‫ َـ ِإ ِِّٔلي ِ ًر َص ِئُ رُُ أَ َح َٔ َ ْو‬: ‫ َل َي‬.‫ َو‬: َٕ ٍ‫ِع ْوٕ َذ ُوُ َ ي ٌء؟ ُل ْو‬ ََ ٌ ‫ْو ْو‬ ِ ِ ِ ‫ج‬ ُ ‫ َـ ٍَ َم ْوذ أَ ْوص َب ْوغ‬,ٗ ‫ أَسِ ْو ٕ ْو‬: ‫ َـ َم َي‬,‫ أ ُ ْو٘ذ َ ٌَ َٕ َع ْو ٌظ‬: َٕ ٍ‫َـ ُم ْو‬ ًَ ‫َص ِئ ًّ َـ َ َو‬

”Suatu hari Nabi a datang kepadaku dan bertanya, ”Kamu mempunyai sesuatu?” Kami menjawab, ”Tidak.” Nabi a bersabda, ”Kalau begitu, - 67 -

aku berpuasa.” Kemudian di hari lain beliau datang. Kami berkata, ”Ya Rasulullah, kita diberi hadiah hais (kurma dengan susu kering dan minyak samin).” Nabi a bertanya: "Mana? Aku tadi berpuasa." Lalu Nabi a pun makan.” (HR. Muslim Juz 2 : 1154) 152. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ ْوِْ َو َْ ُِ ْوف ِغش‬َٚ ,ًِ ‫ِ َر ُد ِعي أَ َع ُذ ُوُ َـ ْوٍ ِض ْوب; َـ ِإ ْوْ َو َْ َص ِئ ًّ َـ ْوٍ َ ِّل‬ ُ ُ ‫ْو‬ ً َ ُ‫َـ ْوٍ ْوغ َع‬ ‫ُ ْو‬ “Apabila seorang di antara kamu diundang hendaknya ia memenuhi undangan tersebut, jika ia sedang puasa hendaknya ia mendo‟akan(nya), dan jika ia tidak puasa hendaknya ia makan.” (HR. Muslim Juz 2 : 1431) 153. Dari ‟Aisyah i, ia berkata;

‫ َو‬َٚ ِٗ ِٙ‫ ْوص‬َٛ ٌِ ٝ‫ َِ َض‬ٝ‫ َس َِ َض َْ َعخ‬َٜٛ ‫ ًِ ِع‬ٛ‫ش َِ ْوع ٍُ ْو‬ٙ‫َ ْو‬ ً ُٗ ٕ‫ِ َب ِِ ْو‬ ‫ْو‬

ََ ‫ ِ ْوِْ َص‬َٚ َ ُ ٝ‫أ ْوـ َغ َش ُٖ َعخ‬

”Demi Allah, tidaklah beliau (Rasulullah a) diketahui melakukan puasa 1(satu) bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan hingga beliau wafat. Dan tidaklah beliau berbuka pada 1(satu) bulan penuh melainkan pastilah beliau melakukan puasa pada bulan tersbut.” (HR. Muslim Juz 2 : 1156)

BAB 17 PUASA YANG DILARANG - 68 -

154. Dari ‟Umar bin Khattab y, ia berkata;

ٓ‫ َعٍُ َع ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ُي ِ َص‬ٛ‫ َس ُع ْو‬َٝٙ َٔ ِْ َِ ٛ‫ِْ َ٘ َز ْو ِٓ َ ْو‬ َ ‫ْو‬ ٓ‫ َْ ِـ ِٗ ِِ ْو‬ٛ‫ ََ َح ْو ُو ٍُ ْو‬ٛ‫ ْوْل َخش َ ْو‬َٚ ُ‫ ََ ِـ ْوغش ُوُ ِِ ْوٓ ِص ِِ ُى‬ٛ‫ َّ َ ْو‬ُٙ َِ ‫ِص‬ ‫ْو‬ ‫َ ْو‬ ‫َ ْو‬ َ ُ ُ‫ُٔ ُغ ِى ُى‬ ‫ْو‬ ”Ini adalah 2(dua) hari raya yang Rasulullah a melarang kita berpuasa padanya; hari dimana kalian berbuka puasa (Idul Fitri) dan hari yang lainnya (adalah) hari dimana kalian memakan hewan kurban kalian (Idul Adh-ha).” (HR. Bukhari Juz 2 : 1889 dan Muslim Juz 2 : 1137) 155. Dari Nubaitsah Al-Hudzali y bahwa Rasulullah a bersabda;

ِ ِ ٍ‫ ِر ْووش‬ٚ ,‫ ُ ش ٍو‬ٚ ًٍ ‫أَ َ ٌخ ْوششِ ِك أَ َ أَ ْوو‬ َ ُ ُ ‫ْو‬ ‫َ ْو‬ “Hari-hari tasyriq adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim Juz 2 : 1141) 156. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

َُ ٛ‫ ِو َس ُص ًٌ َو َْ َ ُ ْو‬,ِٓ َِ ٛ‫ َو َ ْو‬َٚ ٍَ ٛ‫ َِ َ ْو‬ٛ‫ َس َِ َض َْ ِب َ ْو‬ٛ‫َو َح َمذ ُِ ْو‬ ‫ْو‬ ُٗ ّ‫ َـ ْوٍ ُ ْو‬, ًِ ٛ‫َص ْو‬ َ

“Janganlah engkau mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau 2(dua) hari, kecuali bagi orang yang terbiasa puasa, maka bolehlah ia berpuasa.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1815 dan Muslim Juz 2 : 1082, lafazh ini miliknya) 157. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda; - 69 -

ُٖ ‫ َب ْوع َذ‬ٚ‫ أَ ْو‬,ُٗ ٍَ ‫ ًِ َلب‬ٛ‫ ِو َ ْو‬,‫ ََ ْوٌ ُض ُّ َع ِت‬ٛ‫ َِٓ أَ َع ُذ ُوُ َ ْو‬ٛ‫َو َ ُ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu puasa pada hari Jum‟at, kecuali ia (puasa) sehari sebelumnya atau (sehari) sesudahnya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1884, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 2 : 1144) 158. Dari Abu Hurairah y bahwa Nabi a bersabda;

ََ ٛ‫ َ ْو‬ٛ‫ُّط ْو‬ ُٗ ُِ ٛ‫ُ ْو‬

‫ َو َح ْوخ َخ‬َٚ ,‫ٌَ ٍَ َت ْوٌ ُض ُّ َع ِت ب ِِم ٍَ ِِ ْوٓ َب ِٓ ٌٍ ٌِي‬ َ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ٍ ِ ِ ِ ٍ َ َ َٛ‫ َْ ـ ْوي َص ْو‬ٛ‫ ِو أ ْوْ َ ُى ْو‬,َ َ‫َ َ ِ ْوٓ َب ْو ِٓ ْوْل‬

ٛ‫َو َح ْوخ َخ ُّط ْو‬ ِ ‫ْوٌضّع ِت ِب‬ َ ُ ُ

ُ‫أَ َع ُذ ُو‬ ‫ْو‬

“Janganlah mengkhususkan malam Jum‟at untuk bangun beribadah dibanding malam-malam lainnya dan janganlah mengkhususkan hari Jum‟at untuk puasa dibanding hari-hari yang lainnya, kecuali jika seseorang di antara kamu sudah terbiasa puasa.” (HR. Muslim Juz 2 : 1144) 159. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

ِٗ ِٔ ‫ َ ِ٘ ٌذ ِو ِب ِإ ْور‬َٙ ‫ ُص‬ٚ‫ َص ْو‬َٚ ََ ٛ‫َو َ ِغ ُّطً ٌِ ْوٍ َّشأَ ِة أَ ْوْ َح ُ ْو‬ ‫ْو‬

“Tidak diperbolehkan bagi seorang wanita puasa disaat suaminya di rumah, kecuali dengan seizinnya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 1026, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 2 : 1026)

160. Dari Abu Hurairah y, ia berkata; - 70 -

َٓ ِِ ًٌ ‫ َـ َم َي َس ُص‬,‫ِ َص ِي‬ٌٛ‫ َعٍُ َع ِٓ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫ َس ُع‬َٝٙ َٔ َ ‫ْو‬ ‫أَ ُّط ُىُ ِِ ْوز ٍِي؟ ِ ِِّٔلي‬َٚ :‫ ِص ًُ؟ َل َي‬َٛ ‫ي ِ ُح‬ٛ َ ‫ َـ ِإٔ َه َ َس ُع‬: َٓ ‫ْوٌ ُّ ْوغ ٍِ ِّ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ِ َص ِي‬ٌٛ‫ َع ِٓ ْو‬ٛ‫ ْو‬ُٙ ‫ أَ ْوْ َ ْوٕ َخ‬ٛ‫ َ ْوغ ِم ِٕي َـ ٍَّ أَ َب ْو‬َٚ ‫ج ُ ْوغ ِع ُّ ِٕي َس ِّلبِي‬ ‫أَ ِب‬ ُ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ِ ََل ُي‬ٌٙ‫ َح َخش ْو‬ٛ‫ ٌَ ْو‬: ‫ َـ َم َي‬,‫ِ ََل َي‬ٌٙ‫ ْو‬ُٚ َ‫ رُُ َسأ‬, ًِ ٛ‫ رُُ َ ْو‬, ًِ ٛ‫ِ ُ َ ْو‬ِٙ‫ َص ًَ ب‬َٚ ‫ْو‬ َ ٛ‫ ْو‬ُٙ ‫ أَ ْوْ َ ْوٕ َخ‬ٛ‫ُ ِع َٓ أَ َب ْو‬ُٙ ٌَ ًِ ‫ٌَضِ ْود ُح ُىُ َو ْوٌ ُّ َٕ ِِّلى‬ ‫ْو ْو‬ ‫ْو‬ “Rasulullah a melarang puasa wishal. Lalu ada seorang dari kaum muslimin bertanya, “Tetapi engkau puasa wishal wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Siapa di antara kamu yang seperti aku, aku bermalam dan Rabbku memberi makan dan minum.” Karena mereka menolak untuk berhenti puasa wishal, maka beliau puasa wishal bersama mereka sehari, kemudian sehari. Lalu mereka melihat bulan sabit, maka bersabdalah beliau, “Seandainya bulan sabit tertunda aku akan tambahkan puasa wishal untukmu, sebagai pelajaran bagi mereka uang menolak untuk berhenti.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1864 dan Muslim Juz 2 : 1103) 161. Dari Abu Sa‟id Al-Khudri y bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ ٌغ ُغش‬ٝ‫ ِص ْوً َعخ‬َٛ ٍ‫ ِص ًَ َـ ْو‬َٛ ُ ْ‫ َـ َ ُّط ُىُ أَ َس َد أَ ْو‬ٛ‫ ِص ٍُ ْو‬َٛ ‫َو ُح‬ ‫ْو‬ ُ َ “Janganlah kalian melakukan puasa wishal. Jika kalian ingin melakukannya juga, maka lakukanlah hanya hingga sahur saja.” (HR. Bukhari Juz 2 : 1967, lafazh ini miliknya dan Abu Dawud : 2344) 162. Dari „Abdullah bin „Amru bin Al-„Ash y bahwa Rasulullah a bersabda; - 71 -

ََ ‫َو َص ََ َِ ْوٓ َص ََ ْوْلَ َب َذ َو َص ََ َِ ْوٓ َص ََ ْوْلَ َب َذ َو َص ََ َِ ْوٓ َص‬ ‫ْوْلَ َب َذ‬

“Tidak ada puasa bagi orang yang puasa selamanya, tidak ada puasa bagi orang yang puasa selamanya, tidak ada puasa bagi orang yang puasa selamanya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 1876 dan Muslim Juz 2 : 1059)

BAB 18 I’TIKAF - 72 -

163. Dari „Aisyah i, ia berkata;

‫ َ ْوٌ َع ْوشش‬: ‫ َعٍُ ِ َر َد َخ ًَ ْوٌ َع ْوشش –أَ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫َو َْ َس ُع‬ َ ‫ْو‬ ُ ُ ُٗ ٍَ ٘‫أَ ْو َم َظ أَ ْو‬َٚ ,ُٗ ٍَ ٌَ ‫أَ ْوع‬َٚ ,ُٖ ‫ َ ذ ِِ ْو َض َس‬-َْ ‫ْوْلَ ِخ ش ِِ ْوٓ َس َِ َض‬ ‫َ ْو‬ ُ ‫ْو‬ “Rasulullah a bila memasuki sepuluh hari –yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan– beliau mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2024 dan Muslim : 1174) 164. Dari ‟Aisyah i, ia berkata;

‫ُ رُُ ْوع َخ َى َؿ‬

ُٖ ‫ـ‬َٛ ‫ َح‬ٝ‫ ِخش ِِ ْوٓ َس َِ َض َْ َعخ‬َٚ َ‫َو َْ َ ْوع َخ ِى ُؿ ْوٌ َع ْوشش ْوْل‬ َ َ ِٖ ‫ ُص ُٗ ِِ ْوٓ َب ْوع ِذ‬َٚ ‫أَ ْوص‬

”Bahwa (Nabi a) beri‟tikaf sepuluh terakhir bulan Ramadhan, sampai Allah mewafatkannya, kemudian istri-istri beliau beri‟tikaf sesudah beliau.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2026, lafazh ini miliknya dan Muslim : 1172) 165. Dari Abu Hurairah y, ia berkata;

ٍَ َ‫ َعٍُ َ ْوع َخ ِى ُؿ ِـي ُو ِّل ًِ َس َِ َض ٍْ َع ْوشش َة أ‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫َو َْ ٌٕبِي َص‬ َ ‫ْو‬ َ ‫ُّط‬ ‫ْو‬ ًِ ٛ‫ِض ِـ ِٗ ْوع َخ َى َؿ ِع ْوششِ ْو َٓ َ ْو‬ ‫َـ ٍَّ َو َْ ْوٌ َع َُ ٌ ِز لب‬ ‫ْو ُ َ ْو‬ ”Nabi a beri‟tikaf sepuluh hari di setiap Ramadhan. Pada tahun beliau wafat, beliau beri‟tikaf selama dua puluh hari.” (HR. Bukhari : 2044) - 73 -

166. Dari ‟Aisyah i bahwasanya Rasulullah a bersabda;

َْ ‫ ِخشِ ِِ ْوٓ َس َِ َض‬َٚ َ‫ِ ْوحشِ ِِ َٓ ْوٌ َع ْوششِ ْوْل‬ٌٛ‫ ٌَ ٍَ َت ْوٌ َم ْوذسِ ِـي ْو‬ٚ‫َح َغ ُّطش ْو‬ ‫ْو‬ “Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan ramadhan.” (HR. Bukhari Juz 2 : 1913 dan Muslim Juz 2 : 1169) 167. Dari ‟Umar bin Khattab y, ia berkata;

‫ث ِـي ْوٌ َض ِ٘ ٍِ ِت أَ ْوْ أَ ْوع َخ ِى َؿ ٌَ ٍَ ًت ِـي ْوٌ ِّ ْوغ ِض ِذ ْوٌ َغش َِ َل َي‬ ُ ‫ج َٔ َز ْوس‬ ُ ٕ‫ُو ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫ ِؾ ب َِٕ ْوزسِ َن‬ٚ‫َـ َ ْو‬ ”Dahulu pada masa jahiliyah saya bernadzar untuk beri‟tikaf satu malam di Masjidil Haram. Maka Rasulullah a bersabda, ”Penuhilah nadzarmu.”” (HR. Bukhari Juz 2 : 1927)

KITAB ZAKAT

- 74 -

168. Dari Abu Abdirrahman „Abdullah bin „Umar bin Khathab p, ia berkata, saya mendengar Rasulullah a bersabda;

‫ َد ُة أَ ْوْ وَ ِ ٌَ َٗ ِو‬َٙ َ : ‫ َخ ْوّ ٍظ‬ٍَٝ ‫ُب ِٕي ْو ِا ْوعَلَ َُ َع‬ َ ِ ِ ِ ِ َْ ‫ َُ َس َِ َض‬ٛ‫ َص ْو‬َٚ ‫ َع ُّطش ْوٌب ج‬َٚ ‫ ِ ْو َخ ُء ٌض َو ة‬َٚ ‫ ِ َل َُ ٌ َلَة‬َٚ ‫ ُي‬ٛ‫َس ُع ْو‬ ‫َ ْو‬ ً ‫أَْ ُِ َغّذ‬َٚ ُ

“Islam didirikan diatas 5(lima) perkara, yaitu; bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan.” (HR. Bukhari : 8, Muslim : 16) 169. Dari „Abdullah bin „Abbas p, ia berkata, Rasulullah a bersabda kepada Mu‟adz bin Jabal y, saat mengutusnya ke Yaman;

ٚ‫ ُذ ْو‬َٙ ‫ أَ ْوْ َ ْوش‬ٌَٝ ِ ُُٙ ‫ُ َـ َد ُع‬ُٙ ‫ ًِ أَ ْو٘ ًُ ْوٌ ِى َخ ِو َـإ َر ِص ْو َخ‬ٛ‫ِٔ َه َع َخ ْو ِحي َل ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ِ ‫ ٌَ َه‬ٛ‫ َـ ِإ ْوْ ُُ٘ أَ َع ُع‬. ‫ ُي‬ٛ‫أَْ ُِ َغّ ًذ َس ُع ْو‬َٚ ُ ‫أَ ْوْ وَ ِ ٌَ َٗ ِو‬ ‫ْو‬ ِ ‫ب‬ ًِ ‫ ٍث ِـي ُو ِّل‬َٛ ٍَ ‫ِ ُ َخ ْوّ ُظ َص‬ٙ ٍَ ‫َل ْوذ َـش َا َع‬ َْ‫ِزٌ َه َـ َ ْوخبِش ُُ٘ أ‬ ‫ْو ْو‬ ‫ْو ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫َل ْوذ‬ َْ‫ ٌَ َه ب َِز ٌِ َه َـ َ ْوخبِش ُُ٘ أ‬ٛ‫ َـ ِإ ْوْ ُُ٘ أَ َع ُع ْو‬. ‫ ٌَ ٍَ ٍت‬َٚ ٍَ ٛ‫َ ْو‬ ‫ْو ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ْ‫ َـ ِإ ْو‬.ُٙ‫ ُـ َمش ِئ‬ٍَٝ ‫ُ َـ ُخش ُّطد َع‬ٙ‫ِ ُ َص َذ َل ًت ُح ْوؤ َخ ُز ِِ ْوٓ أَ ْوؼ ِٕ ِئ‬ٙ ٍَ ‫َـش َا َع‬ ‫َ ْو‬ ‫ْو ْو‬ َ ‫َ ْو‬ َ ‫ َة‬َٛ ‫ ح ِك َد ْوع‬َٚ .ٌُِٙ َٛ ِ‫ َوش ِئُ أَ ْو‬َٚ ‫ٌه َـ ِإ َن‬ َ ‫ ٌَ َه ب َِز‬ٛ‫ُ٘ ْوُ أَ َع ُع ْو‬ ‫ْو‬ َ َ ِ ِ ِ ‫و‬ ٌ ‫ َب ْو َٓ ع َض‬َٚ َٙ َٕ ‫َ َـ ِإٔ ُٗ ٌَ ْو َظ َب ْو‬ٛ‫ْوٌ َّ ْو ٍُ ْو‬ “Engkau akan mendatangi suatu kaum dari ahli kitab (yahudi). Jika engkau telah sampai kepada mereka serulah agar mereka mengucapkan tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan Muhammad adalah - 75 -

utusan Allah. Apabila mereka telah menerima hal itu darimu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah menfardhukan shalat 5(lima) waktu atas mereka dalam sehari semalam. Apabila mereka telah menerima hal itu darimu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka untuk mengeluarkan zakat yang diambil dari orang-orang kaya dan dibagikan kepada fakir miskin dari mereka. Apabila mereka telah menerima hal itu darimu, maka jauhilah harta benda mereka yang istimewa dan takutlah akan do‟a orang-orang yang terzhalimi karena do‟a mereka tidak terhalang untuk sampai kepada Allah.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 1496 dan Muslim : 19) 170. Dari Ibnu „Umar p, sesungguhnya Rasulullah a telah bersabda;

ً ‫أَْ ُِ َغّذ‬َٚ ُ ‫ أَ ْوْ وَ ِ ٌَ َٗ ِو‬ٚ‫ ُذ ْو‬َٙ ‫ َ ْوش‬ٝ‫ث أَ ْوْ أ ُ َل ِح ًَ ٌٕ َط َعخ‬ ُ ‫أ ُ ِِ ْوش‬ ‫ َر ٌِ َه‬ٛ‫ ٌضو َ َة َـ ِإ َر َـ َع ٍُ ْو‬ٛ‫ ُ ْوؤ ُح ْو‬َٚ ‫ ٌ َلَ َة‬ٛ‫ ُ ِم ُّ ْو‬َٚ ِ ‫ ُي‬ٛ‫َس ُع ْو‬ ‫ْو‬ ٍَٝ ‫ُ َع‬ُٙ ‫ ِع َغ ُب‬َٚ َِ َ‫ُ ِو ب َِغ ِِّلك ِا ْوعَل‬ٙ‫ ٌُ ُـ‬َٛ ِ‫أَ ْو‬َٚ ُُ٘ ‫ ِِ ِِّٕلي ِد َِ ُء‬ٛ‫َع َ ُّ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ٌٝ ‫ِ َح َع‬ َ “Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah, menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Barangsiapa telah mengucapkannya, maka ia telah memelihara harta dan jiwanya dari aku kecuali karena alasan yang hak dan kelak perhitungannya terserah kepada Allah Ta'ala.” (HR. Bukhari : 25, Muslim : 22)

BAB 19 ZAKAT MAAL - 76 -

171. Dari Abu Hurairah y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ ََ ْوٌ ِم َِ ِت ُ َض ًع‬ٛ‫َِ ْوٓ َآح ُٖ ُ َِ ًو َـ ٍَُ ُ َؤ ِ ِّلد َص َو َح ُٗ ُِ ِزِّل ًَ ٌَ ُٗ َِ ٌُ ُٗ َ ْو‬ َ ‫ْو‬ ِٗ ‫ضِ َِ َخ ِٗ َ ْوع ِٕي ب ِِش ْوذ َل‬ٙ‫ ََ ْوٌ ِم َِ ِت رُُ َ ْو ُخ ُز ب ٍِِ ْو‬ٛ‫ ُل ُٗ َ ْو‬ٛ‫أَ ْولش َع ٌَ ُٗ َص ِب ب َخ ِْ ُ َغ‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ َ ِ َْ ٛ‫َ ْوغ َغبٓ ٌز ْو َٓ َب َخ ٍُ ْو‬ ‫ ُي أَ َٔ َِ ٌُ َه أَ َٔ َو ْوٕ ُض َن رُُ َح ََل { َو‬ٛ‫رُُ َ ُم ْو‬ ‫ْو‬ َ ‫ } ْوْل َ َت‬...... “Barangsiapa diberi harta oleh Allah lalu dia tidak menunaikan zakatnya maka pada Hari Kiamat dibuatkan untuknya seekor ular botak dengan dua titik hitam di atas kedua matanya yang membelitnya pada Hari Kiamat, kemudian ular tersebut menangkapnya dengan kedua rahangnya dan berkata, ‟Aku adalah hartamu, aku adalah kekayaanmu‟.” Lalu Nabi membaca, ”Dan janganlah orang-orang bakhil itu menyangka….” (HR. Bukhari : 1403) 172. Dari Abu Dzar y bahwa Nabi a bersabda;

ٓ‫ َو َّ َع ٍَ َؿ َِ ِِ ْو‬ٚ‫ ٌ ِز ْو َو ِ ٌَ َٗ َؼ ش ُٖ أَ ْو‬َٚ ٚ‫ ٌ ِز ْو َٔ ْوف ِغي ِب ِذ ِٖ أَ ْو‬َٚ َ ‫ْو‬ ُ ‫ْو‬ ََ ٛ‫ َ ْو‬َِٙ ‫ ِو أُ ِحي ب‬َٙ ‫ َؼ َُٕ َو ُ َؤ ِ ِّلد ْو َعم‬ٚ‫ َب َمش أَ ْو‬ٚ‫ ُْ ٌَ ُٗ ِ ب ًٌِ أَ ْو‬ٛ‫َس ُص ًٍ َح ُى ْو‬ ٌ ٌ َ ِ ‫ َح ْوٕ َغغٗ ِب ُمش‬ٚ ٙ‫أَعّ َٕٗ َح َغ ُؤٖ ِب َ ْوخ َف ِـ‬ٚ ُْ ٛ‫ْوٌ ِم ِ ِت أَع َُ ِ َح ُى‬ َٙ ٔٚ ُ َ ‫ْو َ ْو‬ ُ َ َ َ َ ‫َ َ ْو‬ ُ ُ ُ ‫ َب َٓ ٌٕ ِط‬ٝ‫ ُ ْوم َض‬ٝ‫و َ٘ َعخ‬ٚ َ ُ‫ُوٍ َّ َص َص ْوث أ ُ ْوخ َش َ٘ ُسد ْوث َع ٍَ ْو ِٗ أ‬ ‫ْو‬ ”Demi Dzat yang jiwaku berada di TangaNya atau demi Dzat yang tiada Tuhan yang hak kecuali Dia -atau seperti Nabi a bersumpahtidak ada seorang laki-laki yang memiliki unta, sapi atau kambing, dia - 77 -

tidak menunaikan haknya kecuali pada Hari Kiamat dihadirkan untuknya dalam bentuk paling besar dan paling gemuk, ia menginjaknya dengan telapak kakinya dan menyeruduknya dengan tanduknya, setiap kali yang terakhir melewatinya maka yang pertama dikembalikan kepadanya sampai diputuskan di antara manusia.” (Muttafaq’alaih. HR. Bukhari : 1460, lafazh ini miliknya dan Muslim : 987) 173. Dari Abu Said Al-Khudri y, ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ ٍد‬ٚ‫ َْ َخ ْوّ ِظ َر ْو‬ٚ‫ ٌَ َظ ِـ َّ ُد ْو‬َٚ ‫ ٍق َص َذ َل ٌت‬َٚ َ‫ َْ َخ ْوّ ِظ أ‬ٚ‫ٌَ َظ ِـ َّ ُد ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ ُع ٍك َص َذ َل ٌت‬ٚ‫ َْ َخ ْوّ ِظ أَ ْو‬ٚ‫ ٌَ َظ ِـ َّ ُد ْو‬َٚ ‫َص َذ َل ٌت‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬

”Yang kurang dari 5(lima) uqiyah tidak wajib dizakati, yang kurang dari 5(lima) ekor unta tidak wajib dizakati dan yang kurang dari 5(lima) wasaq tidak wajib dizakati.” (Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 1405, lafazh ini miliknya dan Muslim : 979) 174. Dari Ibnu ‟Umar p, dari Nabi a bersabda;

‫ َِ ُع ِمي ِب ٌٕ ْوض ِظ‬َٚ ‫ َو َْ َع َزشِ ًّر ْوٌ ُع ْوشش‬ٚ‫ ُْ أَ ْو‬ٛ‫ ْوٌ ُع ْو‬َٚ ‫ِـ َّ َع َم ِج ٌغ َّ ُء‬ ُ ُ َ ِ‫ِٔ ْو ُؿ ْوٌ ُع ْوشش‬ ”Apa yang disirami oleh langit dan mata air atau menyerap air sendiri, zakatnya adalah sepersepuluh. Dan apa yang disirami oleh alat, seperdua puluh.” (Muttafaq’alaih. HR. Bukhari : 1483, lafazh ini miliknya dan Muslim : 979) - 78 -

175. Dari Anas y bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq y menulis surat kepadanya;

ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ‫ َس ُع‬َٙ َ ‫َ٘ ِز ِٖ َـشِ ْو َض ُت ٌ َذ َل ِت ٌ ِخي َـش‬ ُ َ ‫ْو‬ َ َٓ ِِ َٓ ‫ ِع ْوششِ ْو‬َٚ ‫ ٌَ ُٗ ِـي أَ ْوس َب ٍع‬ٛ‫ َس ُع ْو‬َِٙ ‫ ٌ ِخي أَ َِش ُ ب‬َٚ ,َٓ ِّ ٍِ ‫ ْوٌ ُّ ْوغ‬ٍَٝ ‫َع‬ َ ‫ْو‬ ‫ َـ ِإ َر َب ٍَ َؽ ْوج َخ ْوّ ًغ‬,‫ ْوٌ َؽ َُٕ ِـي ُو ِّل ًِ َخ ْوّ ٍظ َ ٌة‬َٙ َٔ ٚ‫ْو ِاب ًِِ َـ َّ ُد ْو‬ ‫ُ ْو‬ ٍ ِ ِ ٓ‫ َـ ِإ ْوْ ٌَُ َح ُى ْو‬ٝ‫ج َِ َخ ٍا أ ُ ْؤ َز‬ ُ ِٕ‫ ب ْو‬َٙ ‫ َر ََل ِر ْو َٓ َـف ْو‬َٚ ‫ َخ ْوّظ‬ٌَٝ ِ َٓ ‫ع ْوششِ ْو‬َٚ ‫ْو‬ َٙ ‫أَ ْوس َب ِع َٓ َـ ِف‬َٚ ‫ َخ ْوّ ٍظ‬ٌَٝ ِ َٓ ‫ َر ََل ِر‬َٚ ‫ ٍْ َر َوش ٍ َـ ِإ َر َب ٍَ َؽ ْوج ِع ًّرخ‬ٛ‫َـ ْوب ُٓ ٌَب ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ ِ ‫ ِعم ٌت‬َٙ ‫ ِع ِِّلخ َٓ َـ ِف‬ٌَٝ ِ َٓ ‫أَ ْوس َبع‬َٚ ‫ َـ ِإ َر َب ٍَ َؽ ْوج ِع ًّرخ‬,ٝ‫ْ ٍ أ ُ ْؤ َز‬ٛ‫ج ٌَب ْو‬ ِٕ‫ب‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ ُ ‫ْو‬ َٓ ‫ َعب ِع‬َٚ ‫ َخ ْوّ ٍظ‬ٌَٝ ِ َٓ ‫ ِع ِِّلخ‬َٚ ‫ ِع َذ ًة‬َٚ ‫ َل ُت ْوٌ َض ًَّ ِ َـ ِإ َر َب ٍَ َؽ ْوج‬ٚ‫َعش ْو‬ ‫ْو ْو‬ ‫ْو‬ ُ ٍ ‫ ب ْوِٕ َخ ٌَب‬ٙ ‫ ِحغ ِع ٓ َـ ِف‬ٌَٝ ِ ٓ ‫عب ِع‬ٚ ‫ ص َزع ٌت َـ ِإ َر ب ٍَ َؽ ْوج ِع ًّرخ‬ٙ ‫َـ ِف‬ ,ْٛ َ َ َ ‫ْو‬ َ ‫َ َ ْو ْو‬ َ ‫ْو ْو َ ْو‬ َ ُ ‫ َل َخ‬ٚ‫عش ْو‬ َُ ِْ ‫ ِعم َخ‬َٙ ‫ ِِ ئَ ٍت َـ ِف ْو‬َٚ َٓ ‫ ِع ْوششِ ْو‬ٌَٝ ِ َٓ ‫ ِح ْوغ ِع ْو‬َٚ ٜ‫َـ ِإ َر َب ٍَ َؽ ْوج ْوِع َذ‬ ِ ِ ٍ ِ ِ ‫ج‬ ُ ِٕ‫ِ ئَت َـف ْوي ُو ِّل ًِ أَ ْوس َبع ْو َٓ ب ْو‬َٚ َٓ ‫ ع ْوششِ ْو‬ٍَٝ ‫ َـ ِإ َر َص َد ْوث َع‬,ًِ َّ ‫ْوٌ َض‬ ٍ ‫ٌَب‬ َٓ ِِ ‫ َِ ْوٓ ٌَُ َ ُى ْوٓ َِ َع ُٗ ِو أَ ْوس َب ٌع‬َٚ ,‫ ِـي ُو ِّل ًِ َخ ْوّ ِغ َٓ ِعم ٌت‬َٚ ,ْٛ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ُ ‫ْو‬ َٙ ‫ َص َذ َل ٌت ِو أَ ْوْ َ َش َء َس ُّطب‬َٙ ‫ْو ِاب ًِِ َـ ٍَ َظ ِـ‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ”Ini adalah kewajiban zakat yang diwajibkan oleh Rasulullah n atas kaum muslimin. Yang diperintahkan Allah atas RasulNya ialah setiap 24 ekor unta ke bawah wajib mengeluarkan kambing, yaitu setiap kelipatan 5 ekor unta zakatnya seekor kambing. Jika mencapai 25 hingga 35 ekor unta, zakatnya berupa Bintu Makhad, jika tidak ada (Bintu Makhad) maka berupa Ibnu Labun. Jika mencapai 36 hingga 45 ekor unta, - 79 -

zakatnya berupa Bintu Labun. Jika mencapai 46 hingga 60 ekor unta, zakatnya berupa Hiqqah dan bisa dikawini unta jantan. Jika mencapai 61 hingga 75 ekor unta, zakatnya berupa Jadz‟ah. Jika mencapai 79 hingga 90 ekor unta, zakatnya 2 ekor Bintu Labun. Jika mencapai 91 hingga 120 ekor unta, zakatnya berupa 2 ekor Hiqqah. Jika telah melebihi 120 ekor unta, maka setiap 40 ekor zakatnya seekor Bintu Labun dan setiap 50 ekor zakatnya seekor Hiqqah. Bagi yang hanya memiliki 4 ekor unta, tidak wajib atasnya zakat kecuali bila pemiliknya menginginkan. (HR. Bukhari, Abu Dawud : 1375) 176. Dari Anas y bahwasanya Abu Bakar y telah menulis surat untuknya yang berisi kewajiban zakat yang telah diwajibkan Allah dan RasulNya, diantara isi surat tersebut;

‫ ٌَ َغ ْوج ِع ْوٕ َذ ُٖ َص َز َع ٌت‬َٚ ‫ َِ ْوٓ َب ٍَ َؽ ْوج ِع ْوٕ َذ ُٖ ِِ َٓ ْو ِاب ًِِ َص َذ َل ُت ْوٌ َض َز َع ِت‬َٚ ‫ْو‬ ِِْ ِٓ ‫ َ َح‬َٙ ‫ َ ْوض َع ًُ َِ َع‬َٚ ,‫ ُح ْومب ًُ ِِ ْوٕ ُٗ ْوٌ ِغم ُت‬َٙ ٔ‫ َـ ِإ‬,‫ ِع ْوٕ َذ ُٖ ِعم ٌت‬َٚ َ ‫ْو‬ ‫ َِ ْوٓ َب ٍَ َؽ ْوج ِع ْوٕ َذ ُٖ َص َذ َل ُت ْوٌ ِغم ِت‬َٚ , ًّ َ٘ ‫ ِع ْوششِ ْو َٓ ِد ْوس‬ٚ‫ أَ ْو‬,ُٗ ٌَ ‫ِ ْوع َخ َغش َح‬ َ ‫ْو‬ ,‫ ُح ْومب ًُ ِِ ْوٕ ُٗ ْوٌ َض َز َع ُت‬َٙ ٔ‫ َـ ِإ‬,‫ ِع ْوٕ َذ ُٖ ْوٌ َض َز َع ُت‬َٚ ,‫ ٌَ َغ ْوج ِع ْوٕ َذ ُٖ ْوٌ ِغم ُت‬َٚ َ ‫ْو‬ ِٓ ‫ َ َح‬ٚ‫ ُ ْوع ِغ ِٗ ْوٌ ُّ ِِّلذ ُق ِع ْوششِ ْو َٓ ِد ْوس َ٘ ًّ أَ ْو‬َٚ ‫ْو‬ ‫ْو‬

”Barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan zakat jadz‟ah, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki hiqqah, maka ia boleh mengeluarkannya ditambah 2 ekor kambing jika tidak keberatan, atau 20 dirham. Barangsiapa yang sudah wajib mengeluarkan hiqqah, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki jadz‟ah, maka ia boleh - 80 -

mengeluarkannya dan pengumpul zakat memberinya 20 dirham atau 2 ekor kambing.” (HR. Bukhari : 1453 dan Ibnu Majah : 1800) 177. Dari Anas y bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq y menulis surat kepadanya;

‫ ِِ ئَ ِت‬َٚ َٓ ‫ ِع ْوششِ ْو‬ٌَٝ ِ َٓ ‫ ِ َر َو َٔ ْوج أَ ْوس َب ِع‬َٙ ‫ ِـي َص َذ َل ِت ْوٌ َؽ َٕ ُِ َع ِئ َّ ِخ‬َٚ ‫ْو‬ ,ِْ ‫ َ َح‬َٙ ‫ ِِ ئَ َخ ِٓ َـ ِف‬ٌَٝ ِ ‫ ِِ ئَ ٍت‬َٚ َٓ ‫ ِع ْوششِ ْو‬ٍَٝ ‫ َـ ِإ َر َص َد ْوث َع‬,‫َ ة ٍ َ ٌة‬ ‫ْو‬ ِ ‫ َر ََل‬ٌَٝ ِ ِٓ ‫ ِِ ئَخ‬ٍَٝ ‫َـ ِإ َر َص د ْوث ع‬ ‫د ِ ٖ ٍ َـ ِإ َر َص َد ْوث‬ ‫ رَل‬ٙ ‫رّ ئ ٍت ـ ِف‬ َ َ َ ُ َ َ َ ‫َ َ ْو‬ ‫َ ْو‬ ‫ َر ََل ِر ِّ ئَ ٍت َـ ِفي ُو ِّل ًِ ِِ ئَ ٍت َ ٌة َـ ِإ َر َو َٔ ْوج َع ِئ َّ ُت ٌش ُص ًِ َٔ ِل َ ًت‬ٍَٝ ‫َع‬ ‫ْو‬ ِ ِ . َٙ ‫ ِو أَ ْوْ َ َش َء َس ُّطب‬,‫ َص َذ َل ٌت‬َٙ ‫ ع َذ ًة َـ ٍَ َظ ـ‬َٚ ‫ِِ ْوٓ أَ ْوس َب ِع َٓ َ ة ٍ َ ًة‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Zakat kambing yang dilepas mencari makan sendiri, jika mencapai 40 hingga 120 ekor kambing, zakatnya seekor kambing. Jika lebih dari 120 hingga 200 ekor kambing, zakatnya 2 ekor kambing. Jika lebih dari 200 hingga 300 kambing, zakatnya 3 ekor kambing. Jika lebih dari 300 ekor kambing, maka setiap 100 ekor zakatnya 1 ekor kambing. Apabila jumlah kambing yang dilepas mencari makan sendiri kurang dari 40 ekor, maka tidak wajib atasnya zakat kecuali jika pemiliknya menginginkan.” (HR. Bukhari, Abu Dawud : 1375)

178. Dari Anas y bahwasanya Abu Bakar y telah menulis surat untuknya yang berisi kewajiban zakat yang telah diwajibkan Allah dan RasulNya, yang diantaranya berbunyi;

- 81 -

‫ َو ُ َفش ُق َب َٓ ُِ ْوض َخ ِّ ٍع َخ ْوش َت ٌ َذ َل ِت‬َٚ ‫ َو ُ ْوض َّ ُع َب َٓ ُِ َخ َف ِش ٍق‬َٚ َ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ِّل‬ “Janganlah yang terpisah disatukan, dan janganlah yang telah menyatu dipisahkan karena takut membayar zakat.” (Muttafaq ‘alaih) 179. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ َو َـش ِع ِٗ َص َذ َل ٌت‬َٚ ِٖ ‫ ْوٌ ُّ ْوغ ٍِ ُِ ِـي َعب ِذ‬ٍَٝ ‫ٌَ َظ َع‬ ‫ْو ْو‬ ‫ْو‬ َ "Tidak wajib atas muslim, zakat pada hamba sahayanya dan kudanya.” (Muttafaq’alaih. HR. Bukhari : 1463, Muslim : 982 lafazh ini miliknya) 180. Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ َ ْوٌ ُخ ُّ ُظ‬: ِ‫ ِـي ٌِش َو ص‬َٚ ‫ِّل‬ ”Zakat rikaz (harta peninggalan purbakala) adalah seperlima (20%).” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 1499, Muslim : 1710)

181. Dari Abu Said Al-Khudri y bahwa Zainab, istri Ibnu Mas'ud y, bertanya;

- 82 -

,‫ َو َْ ِع ْوٕ ِذ ْو ُع ٍِي ٌِي‬َٚ ,‫ ََ ِب ٌ َذ َل ِت‬ٛ‫ ِٔ َه أَ َِش َث ْوٌ ْو‬,ِ ‫ي‬ٛ َ ‫َ َس ُع‬ َ ‫ْو‬ ‫ٌّ ْو‬ ٓ‫ ٌَ ُذ ُٖ أَ َع ُّطك َِ ْو‬َٚ َٚ ُٗ َٔ‫ ٍد أ‬ٛ‫ َـ َض َعُ ِ ْوب ُٓ َِ ْوغ ُع ْو‬,ِِٗ ‫ث أَ ْوْ أَ َح َ ذ َق ب‬ ُ ‫َـ َ َس ْود‬ َ ُٓ ‫ َعٍُ َص َذ َق ِ ْوب‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ َـ َم َي ٌٕبِي َص‬,ُ ِٙ ٍَ ‫ج ب ِِٗ َع‬ ُ ‫َح َ ذ ْول‬ َ ‫ْو‬ ‫ْو ْو‬ ‫ُّط‬ ٍ ‫ِغ ع‬ .ُ ِٙ ٍَ ‫ ٌَ ُذ ِن أَ َع ُّطك َِ ْوٓ َح َ ذ ْول ِج ب ِِٗ َع‬َٚ َٚ ‫ ُص ِه‬ٚ‫ َص ْو‬,‫د‬ٛ ُ ‫َ ْو‬ ‫ْو ْو‬ ”Wahai Rasulullah, engkau telah memerintahkan untuk bersedekah hari ini, dan aku mempunyai perhiasan padaku yang hendak saya sedekahkan, namun Ibnu Mas‟ud menganggap bahwa dirinya dan anaknya lebih berhak untuk aku beri sedekah. Lalu Nabi a bersabda, ”Ibnu Mas'ud memang benar, suamimu dan anakmu adalah orang yang lebih berhak untuk engkau beri sedekah.” (HR. Bukhari : 1462, Muslim : 1000, dan Ibnu Majah : 1834)

BAB 20 ZAKAT FITRAH - 83 -

182. Ibnu „Umar p berkata;

, ٍ‫ َص ًع ِِ ْوٓ َح ْوّش‬, ِ‫ َعٍُ َص َو َة ْوٌ ِف ْوغش‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫َـ َش َا َس ُع‬ َ ‫ْو‬ ,ٝ‫ ْوْل ُ ْؤ َز‬َٚ , ِ‫ ٌز َوش‬َٚ ,‫ ْوٌ ُغ ِش‬َٚ ‫ ْوٌ َعب ِذ‬ٍَٝ ‫ َع‬: ٍ‫ َص ًع ِِ ْوٓ َ ِع ش‬ٚ‫أَ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ِّل‬ ‫ ِس‬ٚ‫ َلب ًَ ُخش ْو‬ٜ‫ أَ ْوْ ُح َؤد‬َِٙ ‫أَ َِش ب‬َٚ ,َٓ ِّ ٍِ ‫ ِِ َٓ ْوٌ ُّ ْوغ‬, ِ‫ ْوٌ َى ِب ش‬َٚ , ِ‫ ٌ ِؽ ش‬َٚ ‫ْو‬ ‫ْو‬ َ ُ ‫ ٌ ََل ِة‬ٌَٝ ِ ‫ٌٕ ِط‬ “Bahwa Rasulullah a mewajibkan zakat fitrah sebesar 1(satu) sha‟ kurma atau 1(satu) sha‟ sya‟ir atas seorang hamba, orang merdeka, lakilaki dan perempuan, besar kecil dari orang-orang islam; dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan shalat („Idul Fitri).” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 1503, Muslim : 984) 183. Dari Abu Sa‟id Al-Khudri y, ia berkata;

,ٍَ ‫ َعٍُ َص ًع ِِ ْوٓ َع َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ ِـي َص َِ ِْ ٌٕب ِِي َص‬َٙ ‫ُوٕ ُٔ ْوع ِغ‬ َ ‫ْو‬ ‫ِّل‬ ‫ْو ْو‬ .‫ َص ًع ِِ ْوٓ َص ِب ٍب‬ٚ‫ أَ ْو‬, ٍ‫ َص ًع ِِ ْوٓ َ ِع ش‬ٚ‫ أَ ْو‬, ٍ‫ َص ًع ِِ ْوٓ َح ْوّش‬ٚ‫أَ ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Pada zaman Nabi a kami selalu mengeluarkan zakat fitrah 1(satu) sha‟ makanan, atau 1(satu) sha‟ kurma, atau 1(satu) sha‟ sya‟ir, atau 1(satu) sha‟ anggur kering.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 1506, Muslim : 985)

KITAB MAKANAN BAB 21 - 84 -

MAKANAN YANG DIHARAMKAN 184. Dari „Aisyah i ia berkata, Rasulullah a bersabda;

ٌَ ‫ َعش‬َٛ ُٙ ‫ُو ُّطً َ ش ٍو أَ ْوع َىش َـ‬ َ َ َ “Setiap minuman yang memabukkan adalah haram.” (HR. Muslim Juz 3 : 2001) 185. Dari Wail Al-Hadhrami bahwa Thariq bin Suwaid y bertanya kepada Nabi a tentang khamer yang dijadikan obat. Beliau bersabda;

‫ َد ٌء‬َٙ ٕ‫ ٌَ ِى‬َٚ ,‫ ٍء‬َٚ ‫ ٌَ َغ ْوج ب َِذ‬َٙ ِٔ ‫ْو‬ ”Sesungguhnya ia bukanlah obat, namun ia penyakit.” (HR. Muslim : 1984, Abu Dawud, dan lainnya) 186. Dari Hudzaifah Ibnul Yaman y, bahwa Rasulullah a bersabda;

َٙ ٔ‫ِ َّ َـ ِإ‬ٙ‫ ِـي ِص َغ ِـ‬ٛ‫ َو َح ْو ُو ٍُ ْو‬َٚ ‫ ْوٌ ِفض ِت‬َٚ ‫ ِـي ِآٔ ِت ٌز َ٘ ِب‬ٛ‫َو َح ْوشش ُب ْو‬ َ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ‫ ٌَ ُىُ ِـي ْوْل ِخش ِة‬َٚ ٔ‫ٌذ ْو‬ ‫ُ ِـي‬ٌٙ ‫ْو‬ َ ‫َ ُ ْو ْو ُّط‬ َ “Janganlah kamu minum dengan bejana yang terbuat dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan dengan piring yang terbuat dari keduanya, karena barang-barang itu untuk mereka di dunia sedang untukmu di akhirat.” (Muttafaq ‘alaih)

187. Abu Hurairah y, Nabi a bersabda;

- 85 -

ِ ِِٓ ‫ُو ُّطً ِر َٔ ٍو‬ ٌَ ‫ َـ َ َو ٍَ ُٗ َعش‬,‫ٌغب ِع‬ ‫ْو‬ ‫ِّل‬ َ َ “Setiap hewan yang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim : 1933) 188. Dari Ibnu „Abbas p terdapat tambahan lafazh;

ِ‫ ُو ُّطً ِر ْو ِِ ْوخ ٍَ ٍب ِِ َٓ ٌغ ش‬َٚ ‫ْو‬ “Dan setiap burung yang mempunyai kaki penerkam.” (HR. Muslim) 189. Dari „Aisyah i ia berkata, Rasulullah a bersabda;

:

َِ ‫ ْوٌ َغش‬َٚ ًِ ‫ ُ ْوم َخ ْوٍ َٓ ِـي ْوٌ ِغ ِّل‬,‫ٓ َـ ِع ٌك‬ُٙ ٍ‫ ِِّلو ُو ُّط‬َٚ ‫َخ ْوّ ٌظ ِِ َٓ ٌذ‬ َ ‫ ُس‬ٛ‫ ْوٌ َى ْوٍ ُب ْوٌ َع ُم ْو‬َٚ ‫ ْوٌ َف ْو َس ُة‬َٚ ,‫ ْوٌ َع ْومش ُو‬َٚ ,‫ ْوٌ ِغ َذأَ ُة‬َٚ ,‫َ ْوٌ ُؽش ُو‬ َ َ

“Ada 5(lima) hewan yang semuanya jahat, yang boleh dibunuh baik di tanah halal maupun haram, yaitu; kalajengking, burung elang, burung gagak, tikus, dan anjing galak.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 3314 dan Muslim : 1198) 190. Dari Jabir y ia berkata;

ِ‫ َِ ْوٌ ُغ ُّش‬ٛ‫ ََ َخ بش َع ْوٓ ٌُ ُغ ْو‬ٛ‫ َعٍُ َ ْو‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ ُ َع‬ٍٝ‫ي ِ َص‬ٛ ُ ‫ َس ُع‬َٝٙ َٔ َ ‫ْو‬ َ َ ‫ْو‬ ًِ ‫ َِ ْوٌ َخ‬ٛ‫ ْوأ َر ْوْ ِـي ٌُ ُغ ْو‬َٚ ,‫ْوْلَ ْو٘ ٍِ ِت‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬

“Rasulullah a melarang pada perang khaibar dari (makan) daging keledai jinak dan membolehkan daging kuda.” (HR. Bukhari : 4219, Muslim : 1941) 191. Dari Abu Qatadah y -tentang kisah keledai liar-, Abu Qatadah y berkata; - 86 -

ٍُ‫ َع‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬

ٍٝ‫َـ َ َو ًَ ِِ ْوٕ ُٗ ٌٕبِي َص‬ ‫ُّط‬

“Lalu Nabi a memakan sebagian darinya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2854 dan Muslim : 1196) 192. Perbuatan Khalid bin Walid y dalam salah satu jamuan makan, ia menyajikan masakan daging dhob dan mempersilakan kepada Rasulullah a untuk menikmati bersama para undangan. Beliau menjawab;

ُٗ ‫ ِِي َـ َ ِص ُذ ِٔي أَ َع َـ‬ٛ‫ ٌَ ِى ْوٓ ٌَُ َ ُى ْوٓ ِب َ ْوس ِا َل ْو‬َٚ ‫َو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ ‫ْو‬ “Tidak, hewan ini tidak terdapat di kampung kaumku, aku jijik padanya.” Kata Khalid bin Walid y,

‫ َعٍُ َ ْوٕ ُش ِ ٌَي‬َٚ ِٗ ٍَ ‫ُ َع‬ َ ‫ْو‬ ُ

ٍٝ‫ِ َص‬

‫ ُي‬ٛ‫ َس ُع ْو‬َٚ ُٗ ‫َـ َ ْوص َخش ْوس ُح ُٗ َـ َ َو ْوٍ ُخ‬ َ

„Aku segera memotongnya dan memakannya, sedang Rasulullah n melihat kepadaku.‟” (HR. Bukhari Juz 5 : 5076) 193. Dari Abu Abdillah Nu‟man bin Basyir ia y berkata, saya mendengar Rasulullah a bersabda;

ُٓٙ ُّ ٍَ ‫ث وَ َ ْوع‬ ٌ َِٙ ‫ ٌس ُِ ْوش َخب‬ٛ‫ َّ أُ ُِ ْو‬ُٙ َٕ ‫ َب ْو‬َٚ ٌِٓ ‫ ِْ ْوٌ َغ َش ََ َب ِّل‬َٚ ٌِٓ ‫ِْ ْوٌ َغَلَ َي َب ِّل‬ ِٗ ِ ‫ ِعش‬َٚ ِٗ ِٕ ‫ ِث َـ َم ْوذ ْوع َخبشأَ ٌِ ِذ ْو‬َٙ ‫ٌشب‬ ٝ‫َو ِز ش ِِ َٓ ٌٕ ِط َـ َّ ِٓ ح َم‬ ُ ‫ُّط‬ ‫ْو‬ َ ‫ْو‬ ٌ ‫ْو‬ “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang - 87 -

tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.” (HR. Bukhari : 52, Muslim : 1599) 194. Dari Anas y ia berkata, bahwa Nabi a menemukannya kurma yang tercecer dirumahnya, lalu beliau bersabda;

َٙ ‫ َْ ِِ َٓ ٌ َذ َل ِت َْلَ َو ْوٍ ُخ‬ٛ‫ َو أَ ِِّٔلي أَ َخ ُؾ أَ ْوْ َح ُى ْو‬ٛ‫ٌَ ْو‬ ‫ْو‬ “Seandainya aku tidak khawatir bahwa kurma itu dari sedekah, niscaya aku memakannya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2055, Muslim : 1071)

MARAJI’ - 88 -

1. Al-Arba’in An-Nawawiyah, Abu Zakariya Yahya bin Syarif AnNawawi. 2. Al-Jami’ush Shahih, Muhammad bin Ismai‟l Al-Bukhari. 3. Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Al-Hafizh Ibnu Hajar AlAsqalani. 4. Fiqhus Sunnah lin Nisaa’i wa ma Yajibu an Ta’rifahu Kullu Muslimatin minal Ahkam, Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim. 5. Mukhtasharul Fiqhil Islami, Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijiri. 6. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi. 7. Umdatul Ahkam min Kalami Kharil Anam, ‟Abdul Ghani Al-Maqdisi.

- 89 -