IV.3. Kegunaan Hukum Termodinámika II
1. Menentukan effisiensi paling tinggi dari mesin panas atau KP yang maximum dari mesin pendingin. 2. Menentukan apakah proses dapat berlangsung atau tidak (irreversible atau reversible). 3.Menentukan arah atau derajat suatu reaksi kimia. 4. Menentukan skala temperaturyang tidak tergantung pada sifat-sifat fisik tiap zat. 5. Mendefinisikan suatu sifat yang sangat berguna.
IV.3.1 Proses Reversibel 1. Gerakan relative tanpa gesekan (licin) 2. Peregangan dan penekanan suatu pegas. 3. Ekspansi dan kompresi adiabatik tanpa gesekan. 4. Ekspansi dan kompresi isotermik 5. Ekspansi dan kompresipolintropik. 6. Elektrolisa
IV.3.2. Proses Irreversibel 1. Gerakan relatif dengan gesekan. 2. Ekspansi bebas (tidak ada kerja karena Q = 0 → U = 0 ) 3. Pembakaran. 4. Proses difusi.
IV.3.3. Siklus Carnot
Siklus carnot ini terdiri dari : - 2 proses isotermik - 2 proses adiabatik reversible
Siklus carnot :
Memiliki medium kerja yang menerima panas dari suatu temperatur dan
melepaskannya pada temperatur yang lain → jadi diperlukan dua reservoir yang berdasarkan
hukum
termodinamika
kedua
merupakan
jumlah
minimum.
Siklus ini dapat terjadi pada proses-proses tak mengalir reversibel atau pada proses-proses stasioner.
Gambar 4.3. Siklus Carnot pada diagram P-V
Karena sistem mengalami satu siklus maka energi dalam tidak berubah, jadi ∆U = 0. Maka Hukum Termodinamika I diperoleh: dimana :
W adalah kerja total Q2 panas yang diserap sistem Q1 panas yang dilepaskan oleh sistem
Maka effisiensi temik siklus carnot, yaitu hasil bagi kerja yang dilakukan sistemdengan panas yang diserap sistem pada temperatur tinggi : v
V m
dW Q Q1 Q 2 1 1 Q2 Q2 Q2
Contoh:
Perhitungan effisiensi termik mesin carnot yang menggunakan gas ideal :
Jawab: untuk gas ideal: PV = mRT atau pv = RT du = Cv . dT
- Proses 1-2 : proses isotermik, pv = konstan.
Gambar 4.4. Proses isotermik
2
Wda
pdV
p1v1 ln
1
q w p1v1 ln
v2 p p1v1 ln 1 v1 p2 p1 p2
q w RT1 ln
p1 p2
Proses 2-3 : proses adiabatik reversible, pvγ = konstan, dq = 0.
W = - ∆U = - Cv (T3 – T2) atau W = - ∆U = - Cv (T1 – T2)
W = - ∆U = Cv (T2 – T1)
W = - ∆U = Cv (T2 – T1)
- Proses 3-4 : Proses isotermik ; ∆U = 0 4
Wda
pdV p v
3 3
3
p ln 4 p3
p p q w p3v3 ln 4 RT3 ln 4 p3 p3 -Proses 4-1 : Adiabatik reversible dq = 0 , pvγ = konstan
w = - ∆U = - Cv (T1 – T4)
atau w = - Cv (T2 – T1)
dW q1 2 q34 w = Cv (T1 – T2) p p dW RT2 ln 1 RT1 ln 4 p2 p3
→ Jadi jumlah kerja siklus :
→ Untuk proses adiabatik :
dQ dW
p2 T2 1 p3 T3
p1 T1 1 p4 T4
p2 p 1 p3 p4 atau
p4 p 1 p3 p2
dW RT2 ln
th
p1 p p RT1 ln 1 R(T2 T1 ) ln 1 p2 p2 p2
dw q12
R (T2 T1 ) ln RT ln
p1 p2
p1 p2
T2 T1 T2
Jadi η Carnot hanya bergantung pada T1 dan T2.
Maka akan diperoleh effisiensi carnot :
Q2 Q1 T T 2 1 Q2 T2
1
Q1 T 1 1 Q2 T2
atau: Q2 T2
IV.4. Entropi
Q1 T1
Q2 Q1
T2 T1
- Hukum Termodinamika II dalam bentuk ketidaksamaan clasius mengenai entropi - Dari proses reversibel siklus carnot diketahui :
Q2 T2 Q2 T2
Q1 T1
Q1 T1
dimana : Q2 = panas masuk sistem (+) Q1 = panas keluar sistem (-)
Q2 Persamaan diatas ditulis :
atau dapat ditulis
T2
rev
dQ T
Q1 Q 0 T1 T 0
Untuk suatu siklus yang irreversibel integral siklus ini akan lebih kecil dari nol dan dapat ditulis sebagai;
irrev
dQ 0 T
Persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut : dQ 0 T besaran
dQ T
Ketidaksamaan clausius
merupakan parameter sistem dan disebut “Entropi”
Jadi entropi merupakan adalah perbandingan panas yang ditransfer selama proses reversibel dengan temperatur absolut sistem.
Contoh soal :
Sebuah mesin uap bekerja diantara sebuah ketel pada temperatur tetap 3280 F, dan sebuah kondensator dengan temperatur 1260 F. Air masuk kedalam ketel dalam keadaan cair jenuh. tunjukkanlah
bahwa
berlaku
ketidaksamaan
clausius
untuk
Jawab
siklus
ini.
:
Perpindahan panas terjadi dalam ketel dan kondensor
Ketel : qk h2 h1 qk 1187 298 889 BTU
Lbm
Kondensor qk h4 h3
q dq qk 889 818 c 0, 26 BTU lbm, oR T T T 788 586
Jadi integral siklus : qk 196 1014 818 BTU
Lbm
→ Berlaku ketidaksamaan Clausius.
Perbandingan panas yang ditransfer selama proses reversibel dengan temperatur absolut siklus.
Secara matematis
dQ ds T rev
dQ s T rev atau
: 2
dQ S 2 S1 T rev 1
→ Perubahan Entropi dari keadaan 1 ke keadaan 2
IV.4.1. Perhitungan Perubahan Entropi
2
dQ s T rev 1
Perubahan Entropi dQ dU dW s T T rev rev
T ds dU p dV
dimana :
H = U + pV U = H – pV
T ds d ( H pV ) p dV T ds dH p dV
Satuan Entropi
S Btu
lbm 0R
; Kal gr : K
T ds dH V dp
(Entropi persatuan massa)
R; Kal K
S Btu 0
Untuk satu satuan massa :
T ds dh v dp Contoh:
Hitunglah perubahan entropi untuk 3 kg gas ideal dengan Cv = (18,94+0,0528 T) kg/kg K, selama proses volume tetap dari 75o C sampai 100o C.
Jawab :
Untuk gas ideal :
PV = RT,
du = Cv . dT
dalam satu satuan massa : Tds = du + pdv Tds = Cv.dT + pdv
ds cv
dv dT P dT dv cv R T T T v
T2
s2 s1
cv
T1
dT v R . ln 2 T v1
v2 0 ; karena v kons tan v1
R . ln
T2
s2 s1
dT
18,94 0,0528T T
T1
s2 s1 18,94 ln
373 0,0528 (373 348) 348
s2 s1 2,627 KJ
Untuk 3 kg, maka :
kg K
S 3 (2,627) 7,881 KJ
kg
IV.4.2. Diagram Temperatur - Entropi
Dari persamaan :
dQ T ds
dS
dQ T
s2
atau
Q1 2
T dS s1
2
W12
p dv 1
2
Q12 T ds 1
Gambar 4.5. Diagram P-vdan T-S
dW dQ p dV T dS
Diagram P-V dan T-S menyatakan proses reversibel dapat kita ambil contoh pada proses / siklus carnot, sebagai berikut :
Gambar 4.6. Diagram P-V dan T-S pada Siklus Carnot
Garis 1-2 dan 3-4 :
proses isotermik (dT = 0)
proses adiabatik reversibel (dQ = 0 = T dS) ; T ≠ 0 ; dS = 0
Garis 2-3 dan 4-1 :
Jadi, adiabatik reversibel = isontropik (entropi konstan) Effisiensi siklus carnot dapat dihitung dari diagram T-S :
th
dw Q Qout T ( s s ) T1 ( s2 s1 ) in 2 2 1 Qin Qin T2 ( s2 s1 )
th
T2 T1 T 1 1 T2 T2
IV.4.3. Azas Pertambahan Entropi
Azas pertambahan entropi dapat dilihat dari hubungan persamaan-persamaan di bawah ini. S SK S System S Lingkungan 0 S S S L S KS
(untuk proses reversibel dan irreversibel)
Bila sistem diisolasi, maka tidak ada hubungan energi dengan lingkungan, sehingga entropinya tetap.
S LING 0
T T T W Q 2 1 Q 1 1 T2 T2 W Q T1 S
S SK S SYS 0 Q
Energi yang masuk T1 S
T1 S Energi yang hilang
IV.4.4. Energi yang Hilang Pada Proses Sebagai contoh pada siklus carnot :
Gambar 4.7. Siklus Carnot Effisiensi siklus carnot dan hubungannya dengan temperatur :
th
W T T 2 1 Q T2
Qin Qout Tin Tout Qin Tin
Jumlah kerja yang diperoleh : T T T W Q 2 1 Q 1 1 T2 T2 W Q T1 S
Q
Energi yang masuk T1 S
T1 S Energi yang hilang