Laporan Tahun 2011 IV. K EBIJAKAN BIOTEKNOLOGI, SUMBER DAYA GENETIK, DAN BIOETIKA PERTANIAN Hak Cipta © 2012, BB Biogen
IV. Kebijakan Bioteknologi, Sumber Daya Genetik, dan Bioetika Pertanian KEGIATAN AGROBIODIVERSITY Lokakarya National Information Sharing Mechanism (NISM) on the Management of Agrobiodiversity dilaksanakan pada tanggal 12-13 Juli 2011 di Auditorium Dr. M. Ismunadji, Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Bogor (BB Biogen). Lokakarya diikuti oleh 31 peserta dari 24 instansi/lembaga lingkup Kementerian Pertenian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pemerintah Daerah, BUMN, dan Perguruan Tinggi yang merupakan stakeholder nasional yang terlibat aktif dalam implementasi Nasional Information Sharing Mechanism on the Implementation of Global Plan of Action (NISMGPA) di Indonesia. Dua hal utama terkait NISM on the Management of Agrobiodoversity, yaitu mengenai keberlanjutan dan pemanfaatan NISM. NISM merupakan mekanisme yang dibangun oleh FAO untuk memantau aktivitas konservasi dan pemanfaatan Sumber Daya Genetik Tanaman Pangan dan Pertanian (SDGTPP) di tingkat nasional maupun internasional. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mekanisme ini adalah ketersediaan informasi yang harus dapat diakses dengan mudah dan cepat. Pembangunan NISM di Indonesia telah melibatkan beberapa stakeholder nasional, namun untuk menambah ketersedian dan ketepatan informasi di dalamnya, NISM masih membutuhkan partisipasi lebih banyak lagi stakeholder agar informasi yang ada dapat dengan tepat digunakan oleh para pengambil kebijakan dalam pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan SDGTPP. Oleh karena itu, informasi yang tersedia harus bersifat up to date dan mutlak dilakukan updating data secara keberlanjutannya. Pelaksanaan teknisnya, keberlanjutan implementasi NISM untuk periode berikutnya akan berada di bawah naungan Komisi Nasional Sumber Daya Genetik (KNSDG) agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Informasi yang tersedia dalam NISM dapat dimanfaatkan untuk membantu menentukan skala prioritas program serta membuat strategi dan kebijakan pengelolaan SDGTPP untuk ke-sejahteraan masyarakat. Selain itu, prioritas kegiatan dalam empat bidang utama GPA (konservasi in situ, konservasi ex situ, pemanfaatan SDGTPP, dan pembangunan kapasitas) juga dapat ditentukan secara efektif. Lebih lanjut, informasi NISM ini turut mendukung dan memperkuat keamanan pangan baik di tingkat nasional, regional, maupun global Secara global, lembaga yang menangani PGR berada di bawah UNEP dan secara nasional berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup. Sedangkan untuk PGRFA berada di bawah FAO dan secara nasionalnya berada di bawah Kementerian Pertanian.
56
LAPORAN TAHUN 2011
Khusus untuk PGRFA, beberapa sistem internasional yang saat ini sedang berkembang adalah (1) State of the world’s PGRFA, (2) Global Plan of Action (GPA), (3) International Information on PGRFA (NISM, WIEWS), (4) International Treaty on PGRFA (ITPGRFA), (5) Crop Diversity Trust and Svalbard, dan (6) CG system. Kesemua sistem/mekanisme ini bertujuan untuk mendukung upaya konservasi PGRFA agar dapat dimanfaatkan dengan bijak demi kepentingan bersama. Dari kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan asistensi langsung oleh Tim Teknis NISM BB Biogen ke seluruh stakeholder nasional yang terlibat, sampai akhir Juni 2011 teridentifikasi 39 stakeholder yang aktif dan berpotensi dalam proses implementasi NISM di Indonesia. Sebaran lokasi stakeholder, status organisasinya, dan status kinerja stakeholder dalam 20 bidang kegiatan prioritas GPA dapat dilihat di Gambar IV.1. Sedangkan gambaran umum data sementara NISM untuk empat bidang utama dalam GPA disajikan pada Tabel IV.1. Beberapa hal yang masih harus dilakukan terkait perbaikan data NISM, antara lain: 1. Melengkapi data stakeholder yang dientri ke dalam NISM. 2. Validasi dan konfirmasi data NISM oleh stakeholder. 3. Memperkuat komitmen stakeholder dalam proses updating data dan mekanismenya. 4. Diskusi dalam hal pengelolaan konservasi yang terintegrasi secara nasional. Status organisasi stakeholder
Sebaran lokasi stakeholder
Private companies 10%
3% 3%
18% 20%
Perguruan tinggi 13% Natl. GOs 54%
NGOs 10% 18%
38%
A
District GOs 13%
B
Gambar IV.1. Sebaran lokasi stakeholder NISM (A) dan status organisasi stakeholder NISM (B).
57
IV. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI, SUMBER DAYA GENETIK, DAN BIOETIKA PERTANIAN
Tabel IV.1. Data sementara NISM stakeholder aktif yang telah melakukan proses entri data. Bidang utama GPA
Isian utama
Konservasi in situ (BKP* 1-4)
Konservasi ex situ (BKP 5-8)
Pemanfaatan SDGTPP (BKP 9-14)
Pembangunan kapasitas (BKP 15-20)
Kegiatan survai dan inventori SDGTPP (ubi jalar, kelapa sawit, durian, pisang, padi lokal, kopi, kakao, tanaman langka di Bali, anggrek, palma, herba, paku-pakuan, tanaman lokal dan potensi ekonomi di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Konservasi lekat-lahan oleh BPTP, FIELD, ELSPPAT, RLA, mencakup kegiatan produksi benih, kajian pemanfaatan varietas unggul dan lokal serta sosial ekonominya, berbasis komunitas petani Konservasi ex situ untuk tanaman pangan, buah, rempah, industri, perkebunan, dan kehutanan Sebagian besar data koleksi ex situ tersimpan dalam database Sistem Informasi Plasma Nutfah Pertanian (SIPNP), beberapa yang lain masih dalam bentuk excell Sebagian besar stakeholder tidak melakukan kegiatan monitoring integritas genetik dari koleksi yang dimilikinya Secara umum, tidak banyak kegiatan penelitian dalam hal pengembangan dan perbaikan metodologi konservasi ex situ Secara umum, kegiatan karakterisasi dan evaluasi plasma nutfah telah dilakukan dengan dana terbatas Kegiatan pemuliaan juga intensif dilakukan oleh beberapa stakeholder Hanya sedikit sekali stakeholder yang melakukan kegiatan promosi underutilized crop (UUC) dan varietas lokal Beberapa stakeholder melakukan kegiatan produksi dan sertifikasi benih (Balit, BPTP, BPSB daerah) Beberapa kegiatan regional/internasional terkait jejaring kerja telah dilakukan dalam bentuk kerja sama penelitian, seminar, dan keanggotaan SIPNP telah digunakan secara nasional, meskipun aksesnya terbatas Belum ada standar baku dalam melakukan monitoring dan sistem peringatan dini untuk hilangnya SDGTPP di tingkat nasional Masih diperlukan pelatihan di bidang taksonomi dan konservasi tanaman indigenous Beberapa kegiatan penyadaran masyarakat akan SDGTPP telah dilakukan dalam berbagai bentuk media informasi yang atraktif Informasi mengenai LSM nasional atau individu yang aktif melakukan kegiatan konservasi belum teridentifikasi
BKP = bidang kegiatan prioritas.
KAJIAN KEAMANAN HAYATI DAN KEAMANAN PANGAN Permentan Nomor 61 Tentang Pengujian, Penilaian, Pelepasan, dan Penarikan Varietas Tahun 2011 Rangkaian pembahasan yang intensif telah dilakukan untuk menyusun Peraturan Teknis tentang Pengembangan dan Budidaya Benih Produk Rekayasa Genetik (PRG) tanaman pangan dan perkebunan. Kegiatan ini merupakan tugas Menteri Pertanian dan Menteri Lingkungan Hidup dari UKP4 untuk menjawab debottlenecking komersialisasi benih tanaman PRG di Indonesia yang sering dikeluhkan terlalu lama perizinannya. Berdasarkan hasil pembahasan Tim, telah disepakati untuk tidak membuat peraturan baru tetapi cukup merevisi Permentan Nomor 37 tentang Pengujian, Penilaian, Pelepasan, dan Penarikan Varietas dengan menambahkan Bab dan Pasal tentang PRG. Pembahasan dilakukan dengan banyak pihak termasuk Asdep Bidang Keanekaragaman Hayati dan Pengang-
58
LAPORAN TAHUN 2011
gulangan Kerusakan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Ketua TP2V Sub Tim Pangan (Kapuslitbangtan), Ketua TP2V Sub Tim Perkebunan (Dr. Hasnam), para pemulia tanaman pangan dan perkebunan yang sebagian besar anggota TP2V Sub Tim Pangan dan Perkebunan, peneliti BB Biogen, wakil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan sekretariat Badan Benih Nasional. Regulasi yang terkait dengan keamanan hayati PRG pada umumnya masih kurang dipahami, baik oleh lembaga yang terkait dengan regulasi, lembaga pemerintah seperti Kementerian dan Direktorat Jenderal terkait, maupun para peneliti di lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi di lembaga-lembaga tersebut. Di samping itu, ada keengganan sementara peneliti untuk tidak mematuhi regulasi karena menganggap bahwa biaya regulasi mahal, terlalu prosedural, dan memerlukan waktu lama serta berbelit-belit. Di Indonesia sudah ada undang-undang dan peraturan yang menjadi payung hukum penggunaan teknologi rekayasa genetik, di antaranya: 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan yang mengatur peredaran produk pangan hasil rekayasa genetik (pasal 13); 2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengesahan Protokol Cartagena yang mengatur perpindahan antar batas negara yang berbasis kepada hasil pengkajian keamanan hayati; 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur larangan pelepasan PRG ke lingkungan tanpa izin (Pasal 69) dan sangsi pidana dan/atau denda atas pelanggaran (pasal 111); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan yang mengatur wajib pelabelan pangan produk rekayasa genetik (Pasal 35); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik yang mengatur tentang tatacara pengkajian keamanan hayati PRG; 6. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2010 tentang Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik yang mengatur pembentukan dan tupoksi Komisi dan perlengkapannya; 7. Keputusan Bersama Empat Menteri Tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetik (1999) yang merupakan payung hukum kelembagaan yang saat ini mengimplementasi Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 sebelum kelembagaan baru terbentuk. Keputusan ini dimungkinkan tetap jalan sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005. Dalam Permentan Nomor 37/Permentan/OT.140/8/2006 tentang Pengujian, Penilaian, Pelepasan, dan Penarikan Varietas belum rinci mengatur tentang pengujian, penilaian, penamaan, pelepasan, dan penarikan varietas PRG. Sedangkan Permentan Nomor 37/ Permentan/OT.140/8/2006 masih mengatur pelepasan tanaman hortikultura yang berdasar-
59
IV. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI, SUMBER DAYA GENETIK, DAN BIOETIKA PERTANIAN
kan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikutura tidak dikenal lagi istilah pelepasan varietas bagi hortikultura. Oleh karena itu perlu peraturan yang mencakup pengaturan varietas tanaman pangan, perkebunan, dan hijauan ternak baik PRG maupun non PRG. Pada pembahasan terkait PRG, para pemulia tanaman bersepakat sebaiknya sistem pengujian dan pelepasan varietas untuk tanaman non PRG dan tanaman PRG diperlakukan sama. Demikian juga bagi benih tanaman PRG yang berasal dari dalam negeri maupun introduksi dari luar negeri. Dengan tetap mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik. Pada perubahan Permentan ini, ada dua tahapan/pilihan yang dapat dilakukan oleh pemohon pada uji adaptasi dalam rangka pelepasan varietas untuk tanaman PRG, yaitu (1) melakukan Lapangan Uji Terbatas (LUT) untuk mendapatkan sertifikat dan rekomendasi keamanan lingkungan terlebih dahulu baru melakukan uji adaptasi dengan konsekuensi waktu yang lebih panjang atau (2) melakukan LUT bersamaan dengan uji adaptasi dengan menggunakan ketentuan pengujian LUT (keamanan lingkungan) dengan konsekuensi waktu lebih singkat, tetapi memerlukan biaya yang besar. Untuk tanaman PRG yang berasal dari varietas yang sudah dilepas dan/atau varietas non PRG yang berasal dari hasil silang balik (backcross) yang hanya menambahkan satu sifat/gen dengan tanpa merubah deskripsi aslinya, dapat dilepas tanpa melakukan uji adaptasi atau observasi tetapi harus dilakukan uji pembuktian (Uji BUSS). Dengan demikian akan ada dua pendekatan yang dapat ditempuh dalam mendapatkan izin pelepasan varietas termasuk produk rekayasa genetik, yaitu: 1. Prosedur baku mengikuti Permentan Nomor 37 Tahun 2006. 2. Prosedur alternatif mengikuti Permentan Nomor 61 Tahun 2011. Meski telah terbit Permentan yang baru, tetapi prosedur baku dalam Permentan Nomor 37 Tahun 2006 masih bisa dipakai menurut Permentan Nomor 61 Tahun 2011 jika prosedur alternatif tidak dipilih. Dasar Penyusunan Permentan Nomor 61 Tahun 2011 adalah untuk menjawab debottlenecking komersialisasi benih tanaman PRG di Indonesia yang sering dikeluhkan perizinannya yang terlalu lama. Perbedaan kedua Permentan tersebut adalah pada pengujian keamanan lingkungan yang dapat dilakukan secara bersamaan dengan uji adaptasi menggunakan lokasi di LUT dengan tetap mengakomodasi semua parameter yang diperlukan oleh kedua Permentan. Pada revisi Permentan Nomor 37 Tahun 2006 tidak ada penambahan BAB tetapi penambahan 5 pasal yang mengatur PRG, sedangkan pada BAB I ditambahkan 7 ketentuan umum yang menyangkut PRG. Pada BAB II ditambah 3 pasal khusus untuk pengujian tanaman PRG yang meliputi tanaman pangan PRG, tanaman perkebunan PRG dan tanaman hijauan pakan ternak PRG. BAB IV tentang pelepasan varietas ada penambahan satu pasal yang memuat ketentuan bahwa calon varietas tanaman PRG yang akan dilepas harus me-
60
LAPORAN TAHUN 2011
menuhi ketentuan keamanan hayati. Kemudian satu pasal lagi ditambahkan pada BAB II untuk proses penarikan varietas PRG yang terbukti tidak memberikan manfaat dan/atau tidak layak dapat dilakukan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan mengusulkan kepada Menteri Pertanian untuk mencabut pelepasannya. KEGIATAN BIDANG KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTANIAN Material Transfer Agreement Pada tahun 2011 telah dibahas dan disetujui sembilan Material Transfer Agreement (MTA) terkait sumber daya genetik (SDG) yang diusulkan baik oleh perseorangan maupun institusi. Institusi yang paling banyak melakukan pertukaran SDG adalah LIPI. Total tanaman yang telah dipertukarkan sebanyak 114 jenis. Di samping itu, LIPI juga melakukan pertukarkan sampel DNA dari 18 jenis tanaman. Tingginya intesitas pertukaran SDG oleh LIPI karena adanya kesepakatan antara Kebun Raya di seluruh dunia untuk se-cara aktif melakukan pertukaran koleksi SDG yang dimilikinya. Penyadaran Publik Tentang Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan dengan Pengelolaan SDG Tanaman Pangan dan Pertanian Pengelolaan SDG bertujuan untuk melindungi kelestarian dan mengatur pemanfaatannya secara berkelanjutan, untuk itu Convention on Biological Diversity (CBD)/Konvensi Keanekaragaman Hayati (KKH) telah menetapkan hak negara atas SDG yang dimilikinya melalui ketentuan tentang akses dan pembagian keuntungannya. Hal ini ditindaklanjuti oleh FAO dengan ITPGRFA guna mengatur akses dan pembagian keuntungan melalui sistem multilateral. Selanjutnya melalui sidang KKH di Nagoya tahun 2010 telah disepakati perjanjian yang mengikat tentang akses dan pembagian keuntungan yang dihasilkan dari pemanfaatan SDG, yang dikenal dengan Nagoya Protocol on Access and Benefit Sharing. Selama ini banyak terjadi pengeluaran SDG baik SDG tanaman, hewan ternak maupun SDG mikroba dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ke luar negeri tanpa memberikan hasil dan manfaat kepada Indonesia sebagai pemiliknya. Hingga saat ini perlindungan melalui payung hukum Undang-Undang (UU) Pelestarian dan Pemanfaatan di Indonesia yang dinanti-nantikan tidak kunjung ada, untuk itu Menteri Pertanian telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 67 Tahun 2006 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Tanaman. Selanjutnya agar pemanfaatan SDG Indonesia mendapatkan keuntungan yang sepadan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian memfasilitasi pengeluaran SDG dengan menyediakan pedoman perjanjian pengalihan materi. Pada tahun 2009, Badan Litbang Pertanian telah menyusun Pedoman Perjanjian Pengalihan Materi SDG Tanaman yang telah diangkat menjadi Permentan Nomor 15 Tahun 2009. Pada tahun 2010, Badan Litbang Pertanian telah menyiapkan Rancangan Pedoman Perjanjian Pengalihan Materi SDG Ternak dan SDG Mikroba, yang diharapkan dapat diangkat dan disahkan menjadi Permentann pada tahun 2011.
61
IV. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI, SUMBER DAYA GENETIK, DAN BIOETIKA PERTANIAN
Guna meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan di Indonesia terhadap kehadiran peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan SDG tanaman, Komnas SDG menyelenggarakan kegiatan penyadaran publik di dua lokasi yang merupakan wilayah yang mempunyai keanekaragaman hayati tinggi, yaitu Provinsi Sumatera Utara pada 12 April 2011 dan Provinsi Kalimantan Timur pada 28 Juni 2011. Materi yang disampaikan adalah UU Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan Perjanjian Sumber Daya Genetik Tanaman Pangan dan Pertanian (ITPGRFA); UU Nomor 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman; Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2007 tentang Indikasi Geografi; Permentan Nomor 67 Tahun 2006 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan SDG Tanaman; dan Permentan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Pengalihan Materi/Material Transfer Agreement (MTA) SDG Tanaman. Pemerintah telah menyiapkan berbagai perangkat peraturan dalam melaksanakan UU Nomor 4 Tahun 2006, yaitu Permentan Nomor 67 Tahun 2006 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan SDG tanaman, yang memuat ketentuan dan peraturan tentang pelaksanaan eksplorasi SDG tanaman, pendaftaran kebun koleksi/tempat penyimpanan SDG tanaman, serta tata-cara pemasukan dan pengeluaran SDG tanaman. Perangkat lain untuk pelaksanaan UU No. 4 Tahun 2006 adalah Permentan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Pengalihan Materi Sumber Daya Genetik Tanaman yang menata tentang pertukaran SDG antara dua institusi baik di dalam negeri maupun dengan negara asing serta pertukaran untuk tujuan penelitian (non komersial) maupun yang bertujuan untuk komersial. Dalam mengadopsi perjanjian ITPGRFA sebagai peraturan perundang-undangan nasional harus diterima semua kesepakatan yang telah diambil termasuk ketaatan dalam melaksanakannya, tidak hanya keuntungan yang akan diperoleh melainkan juga berbagai konsekuensi yang harus diambil. Keuntungan yang diperoleh dari adopsi perjanjian ini antara lain penggunaan sistem multilateral yang memudahkan aksesi SDG disimpan di berbagai lembaga penelitian pertanian internasional yang menyimpan berbagai SDG tanaman pangan dan pertanian dari negara Pihak (anggota ITPGRFA), atau kesempatan mendapat bantuan dalam alih teknologi dan pembangunan kapasitas yang diinginkan. Selain itu, dua kesepakatan bersama yang harus dipenuhi adalah (a) membayar iuran tahunan kepada Sekretariat Badan Pengatur ITPGRFA bagi setiap Negara Badan Pengatur untuk biaya operasional Sekretariat dan (b) ketentuan dalam membuat Perjanjian Pengalihan Materi SDG yang masuk dalam Lampiran I UU Nomor 4 Tahun 2006 yang dipertukarkan dengan negara Pihak ataupun bukan Pihak untuk mengatur pembagian keuntungan antara pihak Penerima dan Pihak Penyedia.
62
LAPORAN TAHUN 2011
Naskah Rancangan Revisi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67 Tahun 2006 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Tanaman Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67 Tahun 2006 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan SDG Tanaman yang diterbitkan pada tanggal 29 Desember 2006 bertujuan untuk mengatur pelaksanaan kegiatan pengelolaan SDG tanaman sebelum Rancangan UndangUndang (RUU) Pengelolaan SDG disahkan. Ruang lingkup yang dicakup dalam Permentan ini meliputi Kegiatan eksplorasi SDG tanaman, pendaftaran terhadap pemilikan/pembangunan kebun koleksi dan tempat penyimpanan SDG Tanaman, serta pemasukan dan pengeluaran SDG Tanaman. Dalam peraturan ini ditentukan permohonan kepada Menteri Pertanian dilakukan melalui satu pintu, yaitu melalui Kantor Pusat Perizinan dan Investasi Pertanian. Adanya reorganisasi dalam lingkup Kementerian Pertanian, khususnya di Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, di mana Pusat Perizinan dan Investasi (PPI) dilebur dengan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (Pusat PVT) menjadi Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) serta penyempurnaan peraturan dan substansinya, maka perlu merevisi Permentan Nomor 67 Tahun 2006. Penyusunan naskah revisi rancangan Permentan dilakukan melalui serangkaian pertemuan antara tanggal 5-30 April 2011 yang dihadiri oleh para pejabat dan/atau pakar, antara lain dari Biro Hukum, Sekretariat Badan Litbang Pertanian, dan Pelaksana Harian Komisi Nasional Sumber Daya Genetik, serta Peneliti Senior Badan Litbang Pertanian. Dari penyisiran yang dilakukan terhadap Permentan Nomor 67 Tahun 2006, dilakukan beberapa perubahan, yaitu konsideran menimbang dari 4 menjadi 3; dasar hukum dan peraturan perundang-undangan bertambah dari 15 menjadi 21; dan penambahan definisi pada Ketentuan Umum Pasal 1 untuk pengertian Kesepakatan Bersama, Penelitian dan Pemuliaan, Pemuliaan, Penelitian dan Kepala Pusat PVTPP, serta perubahan pada beberapa Pasal, yang jumlahnya dari 71 Pasal berkurang menjadi 62 Pasal. Semiloka Pengelolaan Sumber Daya Genetik Pertanian secara Berkelanjutan Semiloka Pengelolaan SDG Pertanian secara Berkelanjutan dengan tema Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Pertanian untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim dan Mendukung Pembangunan Pertanian melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemuliaan diselengggarakan di Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada pada 26 September 2011 untuk mendapatkan informasi teknologi pemanfaatan SDG pertanian dan kesiapan sumber daya manusia untuk mengantisipasi perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Rumusan yang diperoleh selama Semiloka adalah: 1. Kebijakan Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian dalam menghadapi perubahan iklim untuk mendukung pembangunan pertanian dilakukan melalui (a) program penelitian (perakitan varietas adaptif perubahan iklim, teknologi budi daya toleran cekaman iklim, teknologi hemat penggunaan air, pengendalian kehilangan hasil, pemanfaatan optimal by product) dan (b) program pengembangan (Indonesia Carbon Efficient
63
IV. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI, SUMBER DAYA GENETIK, DAN BIOETIKA PERTANIAN
Farming/ICEF, pengembangan sistem komunikasi, penyiapan kelembagaan, tool dan pedoman, perakitan dan pengembangan model, pendayagunaan kearifan lokal, optimalisasi program diversifikasi pangan). Kesiapan tool (atlas kalender tanam) dan Blue Print pengelolaan banjir dan kekeringan. 2. Penguatan kebijakan dan program tentang SDG pangan dan pertanian, antara lain mengembangkan kebijakan akses dan pembagian keuntungan dengan mempertimbangkan saling ketergantungan antar negara akibat perubahan iklim. 3. Penyediaan fasilitas bank gen yang memadai guna konservasi secara aktif keragaman genetik yang paling terancam perubahan iklim. 4. Perlunya investasi program jangka panjang untuk karakterisasi, evaluasi, dan pemuliaan SDG yang siap untuk menghadapi perubahan iklim. Serta penguatan pengelolaan keanekaragaman hayati pertanian untuk adaptasi di tiap komunitas. 5. Kegiatan manusia dalam berbagai sektor berdampak meningkatkan jumlah gas rumah kaca di atmosfer bumi. Oleh sebab itu perlu pembatasan produksi gas rumah kaca untuk menjaga agar pemanasan global tidak meningkat sehingga sesuai untuk kehidupan optimal SDG (manusia, flora, fauna, dan mikroba). Untuk mengatasi dampak perubahan iklim perlu diterapkan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim secara konseptual. 6. Dalam rangka pelestarian dan optimalisasi pemanfaatan SDG pertanian perlu dilakukan pendaftaran varietas tanaman baik SDG lokal maupun kerabat liarnya. Pendaftaran varietas tanaman tidak dipungut biaya sehingga pelaksanaan pendaftaran varietas tanaman perlu didorong semaksimal mungkin oleh stakeholders di daerah. 7. Strategi Kebijakan dan Program Antisipasi Perubahan Iklim dan Alih Fungsi Lahan: a. Fokus Arah dan Strategi Kebijakan Umum terkait Ketahanan Pangan melalui peningkatan produksi tanaman pangan, kebijakan konsolidasi dan optimalisasi sumber daya lahan serta berbagai program strategis (ekstensifikasi, rencana aksi penanggulangan banjir dan kekeringan, dan rencana aksi penanggulangan alih fungsi lahan). b. Memanfaatkan SDG (padi, jagung, kedelai) untuk menghasilkan varietas baru unggul yang adaptif terhadap perubahan iklim serta berumur genjah, tahan kekeringan, tahan genangan, tahan hama utama, produksi tinggi, bergizi tinggi, dan mengurangi laju emisi gas rumah kaca). 8. Terkait dengan pengembangan SDM pemuliaan untuk pemanfaatan SDG dalam mendukung ketahanan pangan berkelanjutan, mengingat hanya beberapa Fakultas Pertanian di Indonesia yang mendidik spesialis pemuliaan tanaman yang setiap angkatan jumlahnya sangat sedikit, maka perlu dilakukan penyesuaian kurikulum dan fasilitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan. Perlu memberikan insentif seperti AKIL
64
LAPORAN TAHUN 2011
(Anugerah Hak Atas Kekayaan Intelektual) kepada pemulia yang menunjukkan prestasi, produktif, dan kinerja yang tinggi dalam bidang pemuliaan. 9. Meningkatkan produksi pangan dapat dilakukan melalui pemanfaatan bioteknologi dalam perbaikan produktivitas tanaman seperti mutasi induksi, pemuliaan tanaman konvensional atau dengan bioteknologi (pelengkap teknologi konvensional). Rekayasa genetik dapat dilakukan untuk menyisipkan sifat yang diinginkan ke varietas unggul. Teknik rekayasa dapat dilakukan secara tidak langsung melalui vektor dan secara langsung dengan penembak gen, elektroporasi atau vortex. 10. SDG tanaman pangan dan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang telah dilepas dan didaftarkan adalah tanaman pangan: padi gogo dan kedelai hitam; tanaman hortikultura: salak, jambu air, jambu mete, mangga, kelengkeng, durian, kelapa, srikaya; tanaman sayuran: tomat dan bawang merah. SDG tanaman yang berpotensi dan belum dilepas sebanyak 64 jenis tanaman di lima kabupaten/kota. Selain itu, Jogja Seed Centre yang sedang dikembangkan diharapkan dapat segera beroperasi untuk mendukung dan menyediakan benih tanaman untuk pertanian di DIY Apresiasi Pengelolaan Sumber Daya Genetik Pemanfaatan gambut dan lahan gambut untuk pertanian dan usaha yang berkaitan dengan pertanian berkembang pesat. Ratusan ribu hektar lahan gambut dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit, hutan tanaman industri, pemukiman serta peruntukan lain Namun belakangan ini menuai protes dari para pemerhati dan penggiat lingkungan baik dari dalam negeri maupuan luar negeri. Hal ini didasari oleh kekhawatiran rusaknya lahan gambut sebagai fungsi ekosistem yang kompleks seperti fungsi hidrologis, yang berperan penting pada sistem biosfir, yaitu sebagai sumber karbon, pengendali sirkulasi CO2 dan berpengaruh besar pada kondisi keseimbangan karbon di atmosfir. Selama ini sistem pengelolaan hutan rawa gambut umumnya tidak memperhatikan sifat inheren gambut dan melupakan prinsip kelestariannya sehingga berpotensi lahan rawa gambut mengalami kerusakan dan sulit untuk diperbaharui, seperti kerusakan gambut yang terjadi di Kalimantan akibat program gambut sejuta hektar, di mana lahan gambut rusak dan dibiarkan/ditinggalkan oleh pengelolanya. Degradasi fungsi lahan gambut, salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman terhadap karakteristik gambut dalam kondisi alami. Pengetahuan tentang keanekaragaman karakteristik gambut dalam kondisi masih alami sangat diperlukan, agar dapat mengelola dengan bijak (benar dan tepat), yaitu bermanfaat secara ekonomi dengan tidak mengesampingkan fungsi lingkungan. Untuk menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, maka perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan sumber daya alam perlu dilakukan lebih cermat, dengan memperhatikan hubungan ekologis yang berlaku untuk mengurangi akibat yang merugikan kelangsungan pembangunan secara menyeluruh. Oleh karena itu, Komnas SDG
65
IV. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI, SUMBER DAYA GENETIK, DAN BIOETIKA PERTANIAN
menyelenggarakan Apresiasi Pengelolaan SDG dengan tema Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Mendukung Ketahanan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah pada 15 September 2011. Beberapa rumusan yang dihasilkan adalah: 1. Kementerian Pertanian telah menetapkan program Ketahanan Pangan Nasional dengan target produksi tanaman pangan khususnya padi, pada tahun 2012 sebesar 74,1 juta ton GKG dan surplus sebanyak 10 juta ton pada tahun 2015, jagung dan kedelai dengan target product domestic bruto (PDB) pada tahun 2010-2014 di sektor pertanian tumbuh menjadi 3,62-3,75% per tahun. Untuk mencapai target produksi tersebut diperlukan ketersediaan lahan pertanian baru termasuk pemanfaatan lahan marjinal seperti lahan gambut, sebagai kompensasi terbatasnya lahan subur di Jawa dan Bali; 2. Meskipun lahan gambut merupakan lahan marjinal yang tidak subur, kita tetap harus optimis untuk memanfaatkan keanekaragaman genetik lahan gambut untuk mengembangkan teknologi sekaligus memanfaatkannya bagi ketahanan pangan nasional; 3. Langkah awal untuk memanfaatkan SDG di lahan gambut diperlukan kegiatan inventarisasi tentang: a. Buah-buahan, palawija, sayuran, tanaman hias, tanaman obat, ternak, ikan, satwa, tumbuhan hutan, mikroorganisme, dan SDG lain yang terdapat di ekosistem lahan gambut sehingga dapat dikonservasi secara in situ maupun ex situ; b. Makanan khas masyarakat berbasis sumber daya lokal ekosistem gambut; c. Jenis kerajinan masyarakat lokal yang berbahan baku sumber daya lokal ekosistem lahan gambut; 4. Inventarisasi sumber daya genetik lahan gambut yang telah dilakukan oleh para peneliti bersama Komda SDG Kalimantan Tengah perlu terus dilengkapi dan dikembangkan untuk kemudian didiseminasikan kepada stakeholder sebagai bahan pengembangan teknologi pemanfaatan SDG lahan gambut untuk mendukung ketahanan pangan nasional; 5. Sumber daya genetik lahan gambut setelah diidentifikasikan dan telah dikembangkan pemanfaatannya melalui sentuhan teknologi wajib segera didaftarkan ke Kementerian Pertanian (Pusat PVT-PP); 6. Lahan gambut memiliki flora dan fauna yang spesifik dan dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat; 7. Pemanfaatan lahan gambut untuk produksi tanaman pangan merupakan pertanian biaya tinggi sehingga tidak disarankan; dan 8. Sebaiknya di areal lahan gambut tetap ditanam tanaman hutan gambut yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti kayu ramin, demikian juga dibudidayakan flora dan fauna yang memang sudah beradaptasi dengan lahan gambut dari pada membudidayakan SDG yang belum beradaptasi dengan lingkungan lahan gambut.
66
LAPORAN TAHUN 2011
Rancang Tindak Nasional Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian SDGTPP merupakan landasan hayati dari ketahanan pangan yang mencakup keanekaragaman bahan genetik yang terdapat dalam varietas tradisional maupun varietas unggul yang ditanam petani serta kerabat liar tanaman budi daya dan spesies tanaman liar yang dapat digunakan untuk pangan, pakan, serat, pakaian, bangunan, energi, dan sebagainya. SDGTPP juga merupakan tetua yang dapat digunakan untuk merakit varietas unggul baru melalui kegiatan pemuliaan tanaman atau melalui pemanfaatan bioteknologi. SDGTPP, yang langsung digunakan oleh petani atau pemulia, merupakan simpanan adaptabilitas genetik yang dapat digunakan untuk menanggulangi perubahan iklim dan lingkungan yang berbahaya serta perubahan ekonomi. Erosi terhadap SDGTPP dapat mendatangkan ancaman yang serius terhadap ketahanan pangan dalam jangka panjang, tetapi masalah ini sering kurang diperhatikan. Lokakarya yang dilaksanakan pada 30 November 2011 bertujuan untuk menentukan strategi pelestarian dan pemanfaatan SDGTPP secara berkelanjutan sebagai upaya antisipasi terhadap perubahan yang tidak diharapkan di masa depan Pelestarian in situ dan ex situ terhadap SDGTPP telah dilakukan melalui berbagai kegiatan inventarisasi, koleksi, regenerasi, dan penyimpanan. Melalui Komnas SDG telah dilakukan juga kegiatan sosialisasi dan promosi serta memotivasi pembentukan KOMDA SDG dalam rangka pengelolaan SDG di daerah. Pelestarian ex situ telah dilakukan terhadap sejumlah aksesi SDG dalam bentuk bank gen benih, penyimpanan in vitro, bank gen lapang, kebun raya, dan arboretrum. Komoditas yang ditangani meliputi tanaman serealia, ubiubian, buah-buahan, kacang-kacangan, serta tanaman perkebunan dan industri. Namun terdapat kendala dalam melaksanakan pelestarian koleksi ex situ, antara lain adalah kurangnya dana yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut dan SDM yang mumpuni, serta kurang memadainya fasilitas dan peralatan yang diperlukan. Dalam rancang Tindak Nasional SDGTPP, strategi pelestarian dan pemanfaatan SDGTPP secara berkelanjutan dilakukan sebagai berikut: A. Pelestarian in situ Pelestarian in situ dilaksanakan dengan melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Identifikasi, inventarisasi, pendataan lokasi, dan pengkajian adanya ancaman terhadap spesies, ekotipe, kultivar, dan populasi tanaman pangan dan pertanian, khususnya yang akan dimanfaatkan. Di samping itu juga mengembangkan metode survai dan inventarisasi SDGTPP yang efektif efisien; 2. Memfasilitasi penyusunan strategi pelestarian in situ untuk melengkapi kebijakan nasional yang terkait dengan pengelolaan SDGTPP yang berkelanjutan; 3. Pelestarian lekat lahan, di mana salah satu kegiatannya mencakup pendayagunaan SDG lokal maupun introduksi untuk menghadapi perubahan iklim untuk mencapai ketahanan pangan;
67
IV. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI, SUMBER DAYA GENETIK, DAN BIOETIKA PERTANIAN
4. Memberikan apresiasi terhadap masyarakat adat yang masih mempertahankan budi daya dan melestarikan SDG lokal untuk memenuhi kebutuhannya; 5. Mengembangkan penyusunan peraturan perundang-undangan tentang pelestarian in situ dan implementasinya di lapang, agar pelestarian SDG in situ dapat berjalan sesuai dengan program kebijakan nasional; 6. Mendorong dan mendukung pelestarian varietas tanaman dan kerabat liarnya secara in situ di kawasan lindung maupun di luar kawasan tersebut; dan 7. Menyusun program restorasi pada kawasan pelestarian in situ yang mengalami bencana alam dapat dipulihkan dengan memanfaatkan koleksi SDG secara ex situ. B. Pelestarian ex situ Pelestarian ex situ dilakukan untuk lebih menjamin pelestarian SDG dan mempertahankan keragaman genetik SDG. Di samping itu SDG yang dilestarikan dapat digunakan untuk tujuan perbaikan sifat tanaman yang dikehendaki. SDG yang dilestarikan juga dapat digunakan untuk menunjang program restorasi di daerah yang dilanda bencana alam, sehingga dapat menjamin kapasitas pengadaan benih varietas lokal yang sudah beradaptasi. Sementara ini koleksi SDG ex situ yang sedang berlangsung masih belum terkoordinasi dengan baik. Untuk itu, perlu dilakukan: 1. Membangun lembaga atau memberikan mandat kepada lembaga yang sudah ada untuk melakukan koordinasi pelestarian ex situ; 2. Membangun mekanisme koordinasi antar lembaga dan membangun komitmen bersama dalam rangka perbaikan pelestarian ex situ; 3. Melengkapi lembaga tersebut dengan infrastruktur yang diperlukan untuk pelestarian, di antaranya penyelesaian segera pembangunan Bank Gen untuk menjamin terselenggaranya pelestarian ex situ SDGTPP secara efektif dan efisien; 4. Melakukan rejuvenasi terhadap aksesi koleksi penyimpanan jangka panjang yang sudah menurun viabilitasnya; 5. Melakukan karakterisasi dan evaluasi SDG tanaman secara menyeluruh terhadap koleksi yang dimiliki; 6. Koleksi SDG dapat dikelompokkan dalam base collection dan working collection. Regenerasi pada base collection hanya dilakukan pada aksesi koleksi yang viabilitasnya mulai menurun. Sedangkan working collection regenerasinya dilakukan untuk mempertahankan jumlah persediaan benih untuk keperluan pemanfaatannya; 7. Metode regenerasi yang tepat perlu dilakukan untuk mempertahankan keragaman genetik dari koleksi; dan
68
LAPORAN TAHUN 2011
8. Membuat kegiatan pelestarian ex situ yang terencana, mulai dari eksplorasi/koleksi, karakterisasi, evaluasi dan dokumentasi terhadap SDG baik SDG yang telah adaptif, underutilized crops, maupun kerabat liarnya. C. Pemanfaatan SDGTPP Hasil Eksplorasi SDGTPP dikarakterisasi morfologi dan agronomi, diuji toleransinya terhadap cekaman biotik dan abiotik, serta dianalisis kandungan nlai gizi. Data hasil disimpan dalam Database dan disosialisasikan kepada para pengguna agar dapat memanfaatkan SDGTPP tersebut. Pengguna dan pemanfaat SDGTPP antara lain: 1. Pemulia: Seleksi dan memperbesar keragaman. 2. Petani: Budi daya. 3. Pemerintah: Program, regulasi, pemanfaatan SDG. 4. Pemerintah daerah: Identifikasi produk spesifik lokasi untuk perlindungan indikasi geografis. 5. Industri: Pemanfaatan (komersialisasi) pada industri benih dan produksi komersial. Permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan SDGTPP adalah: 1. Perhatian pemerintah saat ini masih terfokus pada komoditas tertentu, antara lain padi, jagung, dan kedelai. 2. Hingga saat ini para pemulia masih kurang menyebarluaskan informasi hasil penelitiannya kepada petani, hal ini dapat dimediasi melalui BPTP dengan program spesifik lokasi. 3. Pemulia: Kurang tersosialisasi hasil penelitian, sehingga perlu melakukan re-orientasi pemuliaan dan promosi hasil penelitian. 4. Hasil karakterisasi dan evaluasi SDG perlu didokumentasikan sebagai bahan informasi bagi pengguna. 5. Pemanfaatan lahan pekarangan (model konservasi lekat lahan) dalam bentuk diversifikasi pangan sehingga dapat mendukung ketahanan pangan. 6. Perlunya UU PSDG untuk memberikan perlindungan kepada SDG Indonesia (mewaspadai kemungkinan terjadinya pencurian SDG). 7. Ketahanan pangan sangat rawan terhadap perubahan iklim dan sempitnya keragaman genetic. D. Pembangunan Kapasitas dan Kelembagaan Rancang tindak nasional terkait pembangunan kapasitas dan kelembagaan adalah sebagai berikut: 1. KOMNAS SDG dan KOMDA SDG bersama-sama Perguruan Tinggi dan Pusat Penelitian Pertanian perlu melakukan:
69
IV. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI, SUMBER DAYA GENETIK, DAN BIOETIKA PERTANIAN
a. Pelatihan tatacara pengelolaan SDG secara ex situ; b. Penyediaan fasilitas pelestarian ex situ yang memadai; c. Melaksanakan kegiatan program peningkatan kesadaran publik; d. Membangun jejaring dan sistem informasi SDGTPP. 2. Mengembangkan pasar baru untuk varietas lokal dan aneka ragam produk SDGTPP. 3. Membangun sistem pemantauan dan peringatan dini terhadap kemungkinan hilangnya SDGTPP. 4. Meningkatkan perlindungan indikasi geografi terhadap produk pertanian yang spesifik lokasi untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan petani: Banyak SDG lokal yang bernilai tinggi selama ditanam di daerah spesifik lokasi, karena dengan memberikan perlindungan indikasi geografi pada produk tersebut akan memberikan perlindungan komunal. Sebagai contoh kasus: Padi Adan (Kalimantan Timur), Kopi Arabika Kintamani (Kintamani, Bali), Kopi Gayo (Nangroe Aceh Darussalam), dan Ubi Cilembu (Sumedang).
70
Laporan Tahun 2011 Hak Cipta © 2012, BB Biogen
LAPORAN TAHUN 2011
V. Pengelolaan Kerja Sama Penelitian Pada tahun 2011, pengelolaan kerja sama penelitian di BB Biogen mencakup koordinasi, penjaringan mitra kerja sama, dan administrasi operasional kerja sama dengan mitra di dalam negeri dan luar negeri. Operasional penelitian kerja sama mencakup pengurusan dokumen perjalanan ke luar negeri, penjaringan dan pelaksanaan kerja sama, dan pengurusan pertukaran SDG untuk penelitian. Jenis kerja sama pada tahun 2011 terdiri atas hibah bersaing dalam dan luar negeri, peningkatan kapasitas institusi, dan kerja sama penelitian dengan pihak swasta nasional untuk pengembangan dan penerapan teknologi. KEGIATAN KERJA SAMA DALAM DAN LUAR NEGERI Kegiatan penelitian kerja sama dalam negeri pada tahun 2011 berjumlah 17 kegiatan, dengan rincian tujuh kegiatan penelitian kerja sama program Riset Insentif Peneliti dan Perekayasa (RIPP), dua kegiatan penelitian Ristek non RIPP, satu kegiatan dengan Badan Litbang Pertanian, dan tiga kegiatan penelitian kerja sama dengan pihak swasta. Kegiatan penelitian kerja sama luar negeri pada tahun 2011 berjumlah empat kegiatan, terdiri dari satu kegiatan pada tahun 2011 dan tiga kegiatan penelitian yang merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya. Kegiatan penelitian kerja sama dalam dan luar negeri yang merupakan kegiatan penelitian baru dilaksanakan pada tahun 2011 disajikan pada Tabel V.1. PENGURUSAN DOKUMEN KE LUAR NEGERI Pada tahun 2011 melakukan pengurusan 39 dokumen paspor, exit permit, dan visa, terdiri atas tiga dokumen perpanjangan tugas belajar program S3, satu dokumen program posdoc, 12 dokumen peserta training, lima dokumen tidak jadi melakukan perjalanan ke luar negeri, dan 18 dokumen menghadiri pertemuan/workshop/simposium/diskusi internasional. Negara yang menjadi tujuan perjalanan adalah Thailand dan Singapura masingmasing lima orang, Bangladesh (empat orang), Jepang, Cina, Korea, dan Belanda masingmasing tiga orang, Amerika, Italia, India, dan Filipina masing-masing dua orang, serta Swiss, Iran, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan masing-masing satu orang. Data pengurusan paspor dan visa pegawai BB Biogen untuk perjalanan ke luar negeri disajikan pada Tabel V.2. PENGELUARAN DAN PEMASUKAN BENIH DARI/KE DALAM DAN LUAR NEGERI Dalam rangka pengawasan pemanfaatan SDG pertanian, setiap pengeluaran benih/ plasma nutfah ke instansi lain (dalam dan luar negeri) sebelum pengiriman/pemberian benih harus disertai dokumen Perjanjian Pengalihan Material (PPM) yang ditandatangani oleh
71
V. PENGELOLAAN KERJA SAMA PENELITIAN
Tabel V.1. Kegiatan penelitian kerja sama dalam negeri dan luar negeri tahun 2011. No. Aspek penelitian KERJASAMA DALAM NEGERI PERBAIKAN VARIETAS TANAMAN PANGAN, PADI, DAN KEDELAI: 1 Aplikasi marka molekuler terkait dengan umur genjah 90 hari dan produktivitas 7 ton/ha pada padi 2 Perbaikan padi Fatmawati menjadi varietas baru tahan penyakit blas (skor: 3-5, DLA: 2-10) umur 90 hari dan produktivitas 10,8 ton/ha melalui kombinasi teknik iradiasi dan kultur antera 3 Uji adaptasi 32 galur harapan padi gogo haploid ganda tahan penyakit blas (Pyricularia grisea; skor
15% peningkatan hasil melalui teknik over ekspresi dan informasi sekuens genom 5 Sinergitas dan stabilitas ekspresi gen OsERF1 dan OsDREB1A pada progeni silangan padi Ciherang ×Nipponbare transgenik untuk toleransi terhadap salinitas tinggi 6 Identifikasi struktur populasi wereng coklat di sentra produksi padi di Jawa berdasarkan marka molekuler dan seleksi galur padi produk bioteknologi tahan wereng coklat berdaya hasil 9 ton/ha 7 Seleksi mutan padi terhadap umur genjah (90 hari) dan produktivitas >7 ton/ha serta mutan kedelai terhadap umur genjah (<75 hari), berbiji besar (>15 g/100 biji), toleran kekeringan dan potensi hasil 3 ton/ha 8 Pengembangan pemanfaatan feromon untuk pengendalian serangga hama penggerek polong kedelai (Etiella zinckenella Tritschke). PERKEBUNAN: 1 Metode perbanyakan nilam unggul dengan produktivitas minyak 250 kg/ha/tahun dan toleran kekeringan yang lebih murah 50% dari metode baru PENINGKATAN EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI: 1 Rekayasa genetik Azospirillum unggul untuk menurunkan penggunaan pupuk nitrogen sebesar 30% dan penggunaan pupuk fosfat sebesar 15% dari standar pemupukan untuk padi sawah PERBANYAKAN TANAMAN: 1 Penelitian kultur jaringan kelapa sawit secara in vitro KEAMANAN HAYATI PRG: 1 Penelitian keamanan lingkungan jagung produk rekayasa genetik. 2 Penelitian jagung produk rekayasa genetik Bt (MON 89034) di lapangan uji terbatas (LUT) KERJA SAMA LUAR NEGERI PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK: 1 Regeneration of rice, sweet potato, taro (Colocasia) and maize, capacity building and enhanced regional, collaboration for the conservation and sustainable use of plant genetic resources in Asia/Regenerasi tanaman padi, ubi jalar, talas, dan jagung dari koleksi BB Biogen 2 Capacity building and enhanced regional collaboration for the conservation and sustainable use of plant genetic resources in Asia/Peningkatan kapasitas kerja sama regional dalam pengelolaan plasma nutfah pertanian secara berkelanjutan PERBAIKAN VARIETAS TANAMAN: 1 Drought from a different perspective: Improved tolerance through phosphorus acquisition/Kekeringan dari perspektif berbeda: Perbaikan toleransi melalui akuisisi fosfor 2 Development of late blight resistant (LBR) potato for Indonesia-Confined Field Trials and associated studies /Pengembangan tanaman kentang tahan hawar daun di Indonesia-Uji Lapang Terbatas dan studi yang terkait
72
Mitra
Kementerian Ristek Kementerian Ristek Kementerian Ristek Kementerian Ristek Kementerian Ristek Kementerian Ristek Kementerian Ristek Badan Litbang Pertanian Kementerian Ristek
Kementerian Ristek
Swasta Swasta Swasta
Global Crop Diversity Trust, FAO
IRRI
LAPORAN TAHUN 2011
Tabel V.2. Daftar pengurusan paspor dan visa pegawai BB Biogen untuk perjalanan dinas ke luar negeri tahun 2011. Nama
Negara tujuan
PROGRAM S3 Hakim Kurniawan SP., MP NIP. 19691111 199803 1 002
Belanda (Balik Pos)
Reflinur, SP., MSi NIP. 19720413 200312 1 001 Reflinur, SP., MSi NIP. 19720413 200312 1 001 Hakim Kurniawan, SP., MP NIP. 19691111 199803 1 002
PROGRAM POSTDOC Dr. Puji Lestari NIP. 19710201 199803 2 001 TRAINING Atmitri Sisharmini, MSi NIP. 19700815 299112 2 001
Sponsor
Pemerintah Belanda/KNAW SPIN/Radboud University Nijmegen Seoul, Korea Selatan Pemerintah Korea Selatan/Seoul National University (SNU) Seoul, Korea Selatan Pemerintah Korea Selatan/Seoul National University (SNU) Radbound University Nijmegen, Belanda Nijmegen,
Tanggal keberangkatan
Tujuan
Keterangan
13 Januari 2011
Melanjutkan program S3 bidang plant genetic resources
Libur: 23 Des 2010-12 Jan 2011 Exit permit
22 Agustus 2011 s/d 31 Agustus 2013 22 Agustus 2011 s/d 31 Agustus 2012 2 Desember 2011 s/d 1 Maret 2012
Menyelesaikan Pendidikan program Doktor (S3) dalam bidang Biotechnology Menyelesaikan pendidikan program Doktor (S3) dalam bidang Biotechnology Perpanjangan Tugas Belajar Program Doktor (S3) dalam bidang Plant Genetic Resources
Perpanjangan SP SETNEG Pemberkasan I Perpanjangan SP SETNEG pemberkasan II Paspor Baru, Exit Permit dan Perpanjangan SP SETNEG
Seoul, Korea Selatan Seoul National University 26 November dan Islamic Development 2011 s/d 26 Bank (IDB) November 2012 Los Banos, Filipina
The International Rice Research Institute (IRRI)
Dr. Joko Prasetiyono NIP. 19720106 1999031 001
Los Banos, Filipina
The International Rice Research Institute (IRRI)
Surya Diantina, SP NIP. 19810619 200901 1 005
Belanda
Try Zulchi P.H., MP NIP. 19741217 200901 1 005
Fengshan, Taiwan
Thailand Dr. Endang G. Lestari NIP. 19600525 198603 2 001 Dr. Ragapadmi Purnamaningsih Thailand NIP. 19650819 199002 2 001 Dr. I. Made Tasma Singapura NIP. 19611223 198703 1 001
Wageningen UR dan Pemerintah Belanda dalam rangka Netherlands Followship Programmes (NFP) Bioversity International, Food and Fertilizer Technology Center (FFTC) and Taiwan Agricultural Research Institute-Council of Agriculture (TARI_COA) DIPA Badan Litibang Pertanian TA 2011 DIPA Badan Litbang Pertanian TA 2011 PT. Pandu Anugerah Analitika
Dr. Dwinita W. Utami NIP. 19690322 199403 2 001
PT. Pandu Anugerah Analitika
Singapura
Exit Permit, Mengikuti Post Doctoral Programme dalam bidang Rekomendasi visa Agriculture/Food Technology dan Visa Korea
12 Februari s/d 12 April 2011
Mengikuti on the job training program Rice transformation for Iron Biofortification and Molecular Analysis of Increased Iron Transgenic Materials 08-11 Maret dan Mengikuti Training course on 12-19 Maret 2011 SNP Analysis and Candidate Gene Discovery Workshop dan dilanjutkan Discuss the Progress Made in Pulp Project 11-29 April 2011 Menghadiri pelatihan mengenai Contemporary Approaches to Genetic Resources, Conservation and Use Mengikuti Training 16-20 Mei 2011 Workshop on the Management and Utilization of Field Genebank and In Vitro Collections.
Paspor Baru, Exit Permit, Rekomendasi Visa dan Visa ilipina
18-30 Juli 2011
Paspor Baru dan Exit Permit Paspor Baru, dan Exit Permit Paspor Baru dan Exit Permit
18-30 Juli 2011 13-14 Sept 2011
13-14 Sept 2011
Mengikuti “Training for Plant Tissue Culture” Mengikuti “Training for Plant Tissue Culture” Mengikuti Training Course on Sample Preparation and Data Analysis on Data Generated from HiSeq 2000 and iScan + nstrumentation. Mengikuti Training Course on Sample Preparation and Data Analysis on Data Generated from HiSeq 2000 and iScan + nstrumentation
Exit Permit
Exit Permit
Clearence ke BIN dan Direktur. Keamanan Diplomatik Kemlu, SP Setneg dan Visa Taiwan
Exit Permit
73
V. PENGELOLAAN KERJA SAMA PENELITIAN
Tabel V.2. Lanjutan. Tanggal keberangkatan
Nama
Negara tujuan
Sponsor
Dr. Puji Lestari NIP. 19710201 199803 2 001
Singapura
PT. Pandu Anugerah Analitika
Dani Satyawan, MSi NIP. 19750705 199403 1 001
Singapura
PT. Pandu Anugerah Analitika
Habib Rijzaani, MSi NIP. 19750202 199403 1 001
Singapura
PT. Pandu Anugerah Analitika
Dr. Ir. Chaerani, MSc NIP. 19670406 199303 2 002
Thailand
DIPA Badan Litbang Pertanian TA 2011
Dr. Tri P. Priyatno NIP. 19660321 199203 1 002
Thailand
DIPA Badan Litbang Pertanian TA 2011
Kunming, China
Biaya akomodasi dan 16-27 Januari transportasi lokal 2011 ditanggung Kunming Institute of Botany Chines Academy of Sciences International Service for 27-29 Juni 2011 the Acquisition of Agribiotech Applications (ISAAA)
BATAL BERANGKAT Try Zulchi P.H., MP NIP. 19741217 200901 1 005
13-14 Sept 2011 Mengikuti Training Course on Sample Preparation and Data Analysis on Data Generated from HiSeq 2000 and iScan + nstrumentation 13-14 Sept 2011 Mengikuti Training Course on Sample Preparation and Data Analysis on Data Generated from HiSeq 2000 and iScan + nstrumentation 13-14 Sept 2011 Mengikuti Training Course on Sample Preparation and Data Analysis on Data Generated from HiSeq 2000 and iScan + nstrumentation 26 Sep-8 Okt Mengikuti Training Course on Nanotechnology for Food and 2011 Agriculture 26 Sep-8 Okt Mengikuti Training Course on Nanotechnology for Food and 2011 Agriculture
Dr. Karden Mulya NIP. 19601109 198603 1 002
Hanoi, Vietnam
Dr. Karden Mulya NIP. 19601109 198603 1 002
Roma, Italia
DIPA Badan Litibang Pertanian TA 2011
18-22 Juli 2011
Dr. Karden Mulya NIP. 19601109 198603 1 002
Tsukuba, Jepang
FAO
16-20 Okt 2011
Dr. Muhammad Herman NIP. 19500222 198203 1 001
Bangkok, Thailand
International Service for the Acquisition of Agribiotech Applications (ISAAA)
24-26 Okt 2011
PERTEMUAN/WORKSHOP/ SYMPOSIUM/DISKUSI Dr. Muhammad Herman NIP. 19500222 198203 1 001 Dr. Muhammad Herman NIP. 19500222 198203 1 001
74
Michigan State Univ. Agricultural Amerika Serikat Biotechnology Support Project II (ABSPII)
07-16 Januari 2011
Agricultural Biotechnology Support Project II (ABSP II)
29 Jan s/d 01 Feb 2011
Dhaka, Bangladesh
Tujuan
Keterangan Exit Permit
Exit Permit
Paspor Baru dan Exit Permit
Paspor Baru dan Exit Permit Paspor Baru dan Exit Permit
Mengikuti International Training Course: Seed Conser vation Techniques for Wild Plant Resources
Exit Permit B A T A L
Menghadiri Conference on Current Approaches to the Environmental Risk Assessment of Genetically Engineered Crops Menghadiri “ The 13 th Regular Session of the Commission on Genetic Resources for Food and Agriculture “ Menghadiri “ Final National Focal Point Meeting for Project GCP/RAS/240/JPN and FAO-NIAS International Symposium entitled Plant Genetic Resources in Asia & Pacific: Inpacts and Future Directions” Mengikuti Asian Regional Workhop on Sustainable Food Production, Biotechnology and Biosafety
Exit Permit B A T A L
Mengikuti Discussion and Development of Joint Collaborative Program in Agricultural Biotechnology Menghadiri ABSP II Advisory Board Meeting
Exit Permit dan Rekomendasi Visa dan Visa Amerika Serikat Exit Permit, Rekomendasi Visa dan Visa Bangladesh
Exit Permit, Rekkomendasi Visa, dan Visa Italia B A T AL Exit Permit Rekomendasi Visa dan Visa Jepang B A TAL
Exit Permit B A T A L
LAPORAN TAHUN 2011
Tabel V.2. Lanjutan. Nama
Negara tujuan
Sponsor
Tanggal keberangkatan
Dr. Sugiono Moeljopawiro NIP. 19471125 197502 1 001
Jenewa, Swiss
DIPA Badan Litbang Pertanian T.A 2011
28 Feb s/d 04 Mar 2011
Dr. Karden Mulya NIP. 19601109 198603 1 002
Washingtondc DC Amerika Serikat
Tiket pp ditanggung USDA dan biaya lainnya ditanggung oleh DIPA Badan Litbang Pertanian TA. 2011
01-04 Maret 2011
Dr. Muhammad Herman NIP. 19500222 198203 1 001
Dhaka, Bangladesh Agricultural Biotechnology Support Project II (ABSP II)
28-30 Maret 2011
Dr. Alberta Dinar Ambarwati NIP. 19621115 199901 2 001
Dhaka, Bangladesh Agricultural Biotechnology Support Project II (ABSP II)
28-30 Maret 2011
Dr. Edy Listanto NIP. 19610926 199203 1 002
Dhaka, Bangladesh Agricultural Biotechnology Support Project II (ABSP II)
28-30 Maret 2011
Dr. Puji Lestari NIP. 19710201 199803 2 010
Dalian, RRC
DIPA Badan Litibang Pertanian TA 2011
25-30 April 2011
Dr. Joko Prasetiyono NIP. 19720106 199903 1 001
Dalian, RRC
DIPA Badan Litibang Pertanian TA 2011
25-30 April 2011
Dr. Sutoro NIP. 19531208 198203 1 001
Roma. Italia
DIPA Badan Litibang Pertanian TA 2011
27-29 April 2011
Dr. Karden Mulya NIP. 19601109 198603 1 002
Tehran, Iran
DIPA Badan Litibang Pertanian TA 2011
1 6-18 Mei 2011
Dr. Toto Hadiarto NIP. 19740512 199403 1 003
Jaipur, India
1-6 Oktober 2011
Dr. Alberta Dinar Ambarwati NIP. 19621115 199011 2 003
Jaipur, India
Dr. Sutrisno NIP. 19510515 197906 1 001
Tsukuba, Jepang
Agricultural Biotechnology Support Project II (ABSPII) Agricultural Biotechnology Support Project II (ABSPII) FAO
Dr. Sugiono Moeljopawiro NIP. 19471125 197502 1 001
Tokyo, Jepang
Japan Bioversity Agricultural (JBA)
27 Oktober 2011
Ir. Tiur S. Silitonga, MS NIP. 19510731 1981 03 2 001
Selangor, Malaysia
Bioversity International
4-6 Nov 2011
Tujuan
Keterangan
Menghadiri Intersessional Working Group on Genetic Resourses-Third Session Mengikuti 15 th Agricultural Technical Cooperation Working Group Meeting dan dilanjutkan pertemuan APEC High Level Policy Dialogue on Agricultural Biotechnology (HLPDAB) Annual Meeting Menghadiri Meeting on Development of Biosafety Dossiers with Focus on Transgenic Crops Menghadiri Meeting on Development of Biosafety Dossiers with Focus on Transgenic Crops Menghadiri Meeting on Development of Biosafety Dossiers with Focus on Transgenic Crops Menghadiri BIT Life Sciences 2 nd World DNA and Genome Day Menghadiri BIT Life Sciences 2nd World DNA and Genome Day Menghadiri The 5 th Session of the Intergovernmental Technical Working Group on Plant Genetic Resources for Food and Agriculure of the CGRFA Mengikuti The 2 nd Developing Eight (D-8) Agricultural Ministerial Meeting on Food Security Mengikuti ABSP II Meeting and Biosafety Meeting
Exit Permit dan Rekomendasi Visa dan Visa Swiss Exit Permit dan Rekomendasi Visa dan Visa Amerika Serikat
Exit Permit, Rekomendasi Visa dan Visa Bangladesh Exit Permit, Rekomendasi Visa dan Visa Bangladesh Exit Permit, Rekomendasi Visa dan Visa Bangladesh Exit Permit Exit Permit Paspor Baru, Exit Permit, Rekomendasi Visa dan Visa Italia
Exit Permit
Paspor Baru dan Exit Permit
1-6 Oktober 2011 Mengikuti ABSP II Meeting and Biosafety Meeting
Exit Permit
16-20 Okt 2011
Paspor Baru, Exit Permit, Rekomendasi Visa dan Visa Jepang
Menghadiri “ Final National Focal Point Meeting for Project GCP/RAS/240/JPN and FAO-NIAS International Symposium entitled Plant Genetic Resources in Asia & Pacific: Inpacts and Future Directions” Mengikuti Workshop on Access and Benefit-Sharing of Genetic Resources Mengikuti Sustainable Agricultural Development and Use of Agrobiodiversity in the Asia-Pacific Region
Exit Permit, Rekomendasi Visa dan Visa Jepang Paspor Baru dan Exit Permit
75
V. PENGELOLAAN KERJA SAMA PENELITIAN
kedua belah pihak serta dilampirkan daftar material yang akan dikirim. Dokumen tersebut terutama diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Pengeluaran/Pemasukan Benih yang akan dikirim ke luar negeri yang dikeluarkan oleh Pusat Perizinan dan Investasi (PPI), Kementerian Pertanian. Untuk pengeluaran/pemasukan benih dari/ke wilayah Negara RI perlu pengawasan pemanfaatan SDG Pertanian di mana pemberi tidak hanya berhak atas pembagian keuntungan yang dihasilkan dari pemanfaatan SDG tersebut tetapi diberikan juga dasar hukum untuk mendapatkan haknya. Oleh karena itu, setiap pengeluaran benih/plasma nutfah lingkup Badan Litbang Pertanian dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, industri/ swasta di wilayah NKRI atau kerja sama dengan luar negeri harus disertai dengan PPM atau Material Transfer Agreement (MTA). Perjanjian pengalihan material ini diperlukan untuk tujuan penelitian dan pengembangan (non komersial) dan penelitian pengembangan produk komersial. Proses pengurusan pengeluaran material genetik dikirim ke PPI dengan dilampiri PPM (MTA) untuk memperoleh Surat Izin Pengeluaran (SIP) dari Menteri Pertanian yang digunakan sebagai dokumen untuk pengiriman material ke luar negeri. Pada tahun 2011 telah diproses 11 dokumen PPM ke luar negeri dan 10 dokumen telah ditanda tangani oleh kedua belah pihak berupa benih/varietas/DNA padi, jagung, ubi jalar, talas, dan kedelai. Sedangkan satu dokumen masih dalam proses untuk penandatanganan. Dokumen PPM dibuat dalam rangka kerja sama penelitian antara BB Biogen dengan IRRI-Filipina, CIP-Peru, CePact-Fiji, CIMMYT-Mexico, Svalbard Global Seed Vault-Swedia, dan Seoul National University-Korea. Dokumen SIP Menteri Pertanian sebanyak enam dokumen dan satu dokumen sedang dalam proses, disertai dokumen Phytosanitary Certificate dari Badan Karantina Pertanian sebanyak enam dokumen. Seluruh pengeluaran benih tersebut digunakan untuk keperluan penelitian. Pengiriman material telah dilakukan dan telah diterima di masing-masing instansi/negara tujuan (Tabel V.3). PENGURUSAN IZIN MAHASISWA PRAKTIK/MAGANG DAN BIMBINGAN PENELITIAN Sebagai institusi publik dan lembaga penelitian, setiap tahunnya BB Biogen diminati oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dan instansi lain untuk menjadi tempat penelitian (bimbingan), praktik lapang dan magang. Pada tahun 2011 BB Biogen telah memberikan izin penelitian kepada 24 mahasiswa yang berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Pakuan Bogor (Unpak), dan Universitas Nusa Bangsa (UNB), serta satu orang karyawan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan Mahasiswa/karyawan yang diizinkan untuk melakukan praktek kerja lapang (PKL) dan magang masing-masing sebanyak 62 orang dan 11 orang. Mahasiswa dan karyawan yang
76
LAPORAN TAHUN 2011
penelitian, PKL dan magang tersebar empat Kelompok Peneliti (Kelti) yang ada di BB Biogen (Tabel V.4). Tabel V.3. Daftar pemasukan benih dan perjanjian pengalihan material (PPM) atau material transfer agreement (MTA) tahun 2011. Surat Ijin Pengeluaran (SIP)Mentan
Jenis benih/varietas Banyaknya benih
PPM (MTA)*
Padi (Oryza sativa) 296 Dried DNA
ICABIOGRAD-2011-1/Exp -
PC **) Pengirim
Institusi penerima
Keterangan Kegiatan penelitian program Post Doc: Dr. Kurniawan R. Trijatmiko di IRRI Kegiatan Proyek Global Crop Diversity Trust Kegiatan Proyek Global Crop Diversity Trust Kegiatan Proyek Global Crop Diversity Trust Kegiatan Proyek Global Crop Diversity Trust
-
BB Biogen, Kelti BM
The International Rice Research Institute (IRRI)
Padi (Oryza sativa) 900 aksesi @ 500 biji, ICABIOGRAD-2011-2/Exp 828/Kpts/SR.120/2/2011 Total: 450.000 biji 7 Februari 2011
V
BB Biogen, Kelti PSDG
Jagung (Maize)
150 aksesi @ 500 biji, CIMMYT ACQUISITION Total: 75.000 biji MTA (AMTA)
829/Kpts/SR.120/2/2011 7 Februari 2011
V
BB Biogen, Kelti PSDG
The International Rice Research Institute (IRRI) CIMMYT-Mexico
Padi dan Jagung (Oryza sativa dan Maize) Ubi Jalar (Ipomea batatas) Kultur in vitro dan aksesi daun kering Talas in vitro (Colocasia esculenta) Padi (Oryza sativa)
Padi 900 aksesi Agreement SGSV @ 500 biji Jagung 150 aksesi @ 500 biji 150 kultur in vitro ICABIOGRAD-2011-3/Exp @ 3 tube, 500 aksesi daun kering @ 15 g
1327/Kpts/SR.120/3/2011 9 Maret 2011
V
BB Biogen, Kelti PSDG
2461/Kpts/Sr.120/5/2011 18 Mei 2011
V
BB Biogen, Kelti PSDG
170 aksesi @ 5 tube 30 aksesi @ 2 tube
ICABIOGRAD-2011-4/Exp 2238/Kpts/SR.120/5/2011 2 Mei 2011
V
BB Biogen, Kelti PSDG
549 Galur Padi @ 10 g Total: 5.490 g
ICABIOGRAD-2011-5/Exp 4237/Kpts/SR.120/10/2011 13 Oktober 2011
V
BB Biogen, Kelti BM
Padi (Oryza sativa) 320 tube DNA
ICABIOGRAD-2011-6/Exp -
-
BB Biogen, Kelti BM
Padi (Oryza sativa) 5 benih padi @ 10 g 5 DNA padi @ 3 tube
ICABIOGRAD-2011-7/Exp -
Svalbard Global Seed VaultSweden The International Potato Center (CIP)-Peru Secretariat of the Pacific Community (CePact)-Fiji The International Rice Research Institute (IRRI)
The International Rice Research Institute (IRRI)
BB Biogen, The International Kelti Biologi Rice Research Molekuler Institute (IRRI)
Kedelai (Soybean)
3 varietas kedelai-DNA ICABIOGRAD-2011-8/Exp -
-
BB Biogen, Kelti BM
Seoul National University, Korea
Ubi Jalar (Ipomea batatas)
350 aksesi
-
BB Biogen, Kelti PSDG
The International Potato Center (CIP)-Peru
ICABIOGRAD-2011-9/Exp -
Kegiatan Proyek Global Crop Diversity Trust Kegiatan Proyek GCP Drought from a Different Perspective: Improved Tolerance Through Phosphorus Acquisition Kegiatan Proyek GCP Drought from a Different Perspective: Improved Tolerance Through Phosphorus Acquisition Kegiatan Penelitian sedang dalam proses penanda tanganan MTA Kegiatan penelitian Re-Sequencing Genome of Tropical Soybean Varieties for SNP Chip Development Kegiatan Proyek Global Crop Diversity Trust Sedang dalam proses penandatanganan MTA
*) PPM = Perjanjian Pengalihan Material; MTA = Material Transfer Agreement; **) PC = Phytosanitary Certificate..
77
V. PENGELOLAAN KERJA SAMA PENELITIAN
Tabel V.4. Daftar mahasiswa/karyawan yang melakukan penelitian, praktek kerja lapang, dan magang di BB Biogen tahun 2011. Perguruan tinggi/instansi PENELITIAN Institut Pertanian Bogor Universitas Gadjah Mada Universitas Negeri Jakarta Universitas Jenderal Soedirman Universitas Nusa Bangsa Instansi lain Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat PRAKTEK KERJA LAPANG Institut Pertanian Bogor Universitas Indonesia Universitas Gadjah Mada Institut Teknologi Bandung Universitas Negeri Malang Universitas Negeri Jakarta Universitas Negeri Surabaya Universitas Negeri Lampung Universitas Pakuan Universitas Pelita Harapan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Instansi lain Vedca MAGANG Institut Pertanian Bogor Universitas Padjadjaran Universitas Kristen Satya Wacana Instansi lain Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Manado Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Padi Sukamandi
78
Total mahasiswa 20 1 1 1 1 1 18 4 5 6 2 6 1 1 3 3 6 7 2 4 2 1 2
Laporan Tahun 2011 Hak Cipta © 2012, BB Biogen
LAPORAN TAHUN 2011
VI. Diseminasi Hasil Penelitian dan Pelayanan Informasi PUBLIKASI Publikasi yang dihasilkan BB Biogen pada tahun 2011 adalah (1) Jurnal Agrobiogen Volume 7 Nomor 1 dan 2, (2) Buletin Plasma Nutfah Volume 17 Nomor 1 dan 2, (3) Warta Biogen Volume 7 Nomor 1 s/d 3, (4) Warta Plasma Nutfah Indonesia Nomor 23, (5) Buku Establisment of NISM-GPA in Indonesia, (6) Laporan BB Biogen Tahun 2010, (7) Poster, dan (8) Leaflet. Publikasi cetak tersebut, kecuali Poster, diedarkan ke berbagai institusi atau pribadi, dibagikan kepada pengunjung saat BB Biogen mengikuti pameran dan tamu yang berkunjung ke BB Biogen. Poster dan leaflet disajikan pada saat mengikuti atau menyelenggarakan pameran. Selama tahun 2011, 49 naskah peneliti BB Biogen diterbitkan di majalah ilmiah, yaitu 17 naskah di jurnal internasional dan 32 naskah di majalah ilmiah terbitan dalam negeri (Lampiran VI.1). Jurnal Agrobiogen Jurnal Agrobiogen memuat artikel primer dan sekunder hasil penelitian bioteknologi dan sumber daya genetik tanaman, serangga, dan mikroba pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, pada bulan April dan Oktober. Naskah yang diterima redaksi pada tahun 2011 sebanyak 22 naskah, tetapi hanya 15 naskah yang layak dimuat dalam Jurnal Agrobiogen Volume 7 Nomor 1 dan Nomor 2 (Lampiran VI.2). Tujuh naskah yang dikembalikan kepada penulis merupakan naskah yang harus diperbaiki secara total sesuai saran dewan redaksi atau tidak sesuai dengan ruang lingkup Jurnal Agrobiogen. Naskah yang diterbitkan memuat kajian mengenai pengelolaan sumber daya genetik, bioteknologi molekuler, dan biologi sel dan jaringan. Buletin Plasma Nutfah Buletin Plasma Nutfah terbit dua kali setahun memuat tulisan hasil penelitian dan tinjauan ilmiah tentang eksplorasi, konservasi, karakterisasi, evaluasi, dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman, ternak, ikan, dan mikroba. Dari 24 naskah yang diterima redaksi pada tahun 2011, hanya 19 naskah yang dapat dimuat dalam Buletin Plasma Nutfah Volume 17 Nomor 1 dan Nomor 2 (Lampiran VI.3). Empat naskah dikembalikan ke penulisnya untuk diperbaiki sesuai dengan saran Dewan Redaksi, dan satu naskah ditolak. Warta Biogen dan Plasma Nutfah Indonesia Warta Biogen merupakan warta internal lingkup BB Biogen yang memuat informasi kebijakan, artikel bebas, abstrak hasil seminar atau berita lain. Warta Biogen terbit tiga kali setahun dengan bahan berita dari tulisan redaksi atau dari Laporan Bulanan BB Biogen
79
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
yang ditulis untuk bahan Rapim Badan Litbang Pertanian. Artikel yang dimuat pada ketiga edisi warta selama tahun 2011 meliputi Biologi Molekuler dan Rekayasa Genetik (3 artikel), Kultur Jaringan (2 artikel), Bioprospeksi (1 artikel), FAO (1 artikel), Nanoteknologi (1 artikel), Agrobiodiversity (4 artikel), dan berita lainnya. Warta Plasma Nutfah Indonesia merupakan media komunikasi dan pemasyarakatan plasma nutfah. Pada tahun 2011, warta terbit satu edisi memuat artikel tentang Plasma Nutfah Durian: Promosi dan Usaha Pelestarian di Jawa Timur; Calon Varietas Unggul Baru Mangga; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37 Tahun 2011 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan SDGTPP; Penyadaran Publik terhadap Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan Pengelolaan SDGTPP; Semiloka Pengelolaan SDG secara Berkelanjutan; Apresiasi Pengelolaan SDG: Pelestarian Keanekaragaman Genetik dalam Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit yang Dipadukan dengan Usaha Tani Masyarakat Sekitar; Apresiasi Pengelolaan SDG: Pemanfaatan Lahan gambut untuk Mendukung Ketahanan Pangan; Lokakarya Rancang Tindak Nasional SDG Tanaman untuk Pangan dan Pertanian; Publikasi Baru tentang Buletin Plasma Nutfah Volume 16 Nomor 2, Tahun 2010 dan Volume 17 Nomor 1 Tahun 2011. Buku Pada tahun 2011, BB Biogen menerbitkan satu buku, yaitu Establishment of National Information Sharing Mechanism (NISM-GPA) on the Implementation the Global Plant Action in Indonesia. Buku ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi mekanisme nasional dalam berbagi informasi mengenai kegiatan konservasi dan pemanfaatan SDGTPP secara berkelanjutan dan implementasinya di Indonesia. Laporan Tahunan Pada tahun 2011, BB Biogen menerbitkan Laporan Tahun 2010, yang berisi hasil kegiatan penelitian (1) pengkayaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian SDG pertanian; (2) rekayasa dan pemanfaatan teknik biologi molekuler dan rekayasa genetik untuk perbaikan tanaman dan ternak; (3) pemanfaatan kultur in vitro untuk perbanyakan tanaman, dan perbaikan varietas; dan non penelitian yang dilaksanakan selama tahun 2010. Poster dan Leaflet Visualisasi yang dihasilkan BB Biogen pada tahun 2011 adalah (1) Poster Kebijakan Pembangunan Pertanian Indonesia 2010-2014, NISM-GPA in Indonesia, Bank Gen, Feromon-Exi, dan Feromon-Ostri; (2) Leaflet Feromon-Exi, Feromon-Ostri, Feromon-PBPK, dan Pengadaan Bibit secara Massal pada Berbagai Jenis Tanaman melalui Kultur Jaringan; dan (3) materi promosi lain berupa ballpoint.
80
LAPORAN TAHUN 2011
SEMINAR Seminar rutin di BB Biogen dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas peneliti tentang substansi atau kebijakan yang berkaitan dengan penelitian. Pada tahun 2011 dilaksanakan 15 kali seminar yang terdiri dari 12 kali seminar rutin dan tiga kali seminar Kemajuan Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011. Dalam 12 kali seminar rutin, telah dipresentasikan 23 topik yang mencakup 20 judul penelitian yang terdiri atas enam judul tentang pengelolaan sumber daya genetik, sembilan judul tentang bioteknologi molekuler, dan lima judul tentang biologi sel dan jaringan dan tiga judul non penelitian (Lampiran VI.4). Pembicara seminar tidak hanya peneliti dari BB Biogen, tetapi juga dari luar BB Biogen yang diundang secara khusus atau tamu dari luar negeri yang berkunjung ke BB Biogen. Seminar Kemajuan Hasil Penelitian Tahun 2011 pada tanggal 13-15 Desember 2011. mempresentasikan sebanyak 27 judul penelitian yang terdiri atas 12 judul dibiayai dari dana APBN, 11 judul dibiayai dari dana Kerja Sama Dalam Negeri, dan empat judul dibiayai dari dana Kerja Sama Luar Negeri (Lampiran VI.5). Berdasarkan topik kajiannya, 27 judul penelitian tersebut terdiri atas delapan judul penelitian tentang pengelolaan sumber daya genetik, 14 judul penelitian tentang bioteknologi molekuler, dan lima judul penelitian tentang biologi sel dan jaringan. PAMERAN Pameran menjadi ajang untuk memperkenalkan keberadaan Badan Litbang Pertanian dan memromosikan inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh unit kerjanya. Selain itu, keberadaan institusi BB Biogen serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian juga disosialisasikan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat umum. Promosi harus dilakukan secara terencana, efisien, dan efektif, yaitu dengan membuat berbagai bahan cetakan, membuat visualisasi atau vidio klip unit kerja, siaran di TV atau Radio, dan pameran. Pada tahun 2011, bahan cetakan yang dihasilkan adalah (1) Poster Kebijakan Pembangunan Pertanian Indonesia 2010-2014, NISM, Bank Gen, Feromon-Exi, dan Feromon-Ostri; (2) Leaflet Feromon-Exi, Feromon-Ostri, Feromon-PBPK, dan Pengadaan Bibit secara massal pada berbagai jenis tanaman melalui kultur jaringan; dan (3) materi promosi lain berupa bolpen. Pada tahun 2011, BB Biogen telah berpartisipasi dalam pameran yang dikoordinir/diselenggarakan oleh Badan Litbang Pertanian (Lampiran VI.6). DISPLAY PRODUK Menindaklanjuti surat Sekretaris Badan Litbang Pertanian Nomor 143/TV.220/I.1/1/2010 perihal pemanfaatan Ruang Pamer Loby Gedung A, Kementerian Pertanian (Kementan), BB Biogen bersama dengan Puslitbang Tanaman Pangan, dan BB Padi mengisi Ruang Pamer Loby Utama Gedung A Kementan pada tanggal 17-28 Januari 2011. Display ini di-
81
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
lakukan sebagai upaya sosialisasi program dan hasil penelitian pertanian kepada masyarakat, khususnya yang berkunjung ke Kementan. Materi dari BB Biogen yang dipamerkan, adalah produk dan alat peraga bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan (1) ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi), (2) penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis (Feromon-Ostri), dan (3) penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (FeromonPBPK); contoh keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan; dan leaflet Gebyar Inovasi Pemuda Indonesia Pameran ini diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga, Bogor pada tanggal 29-30 Januari 2011. Pada pameran ini, BB Biogen bergabung dengan UK/UPT lain mengisi stand Badan Litbang Pertanian. Materi yang ditampilkan oleh BB Biogen adalah contoh produk dan alat perangkap berferomon serta perbanyakan bibit melalui kultur jaringan. Display Produk di Galeri Badan Litbang Pertanian Untuk melengkapi Galeri Badan Litbang Pertanian, pada tanggal 7 Februari 2011 dilakukan display produk hasil penelitian BB Biogen berupa satu unit contoh alat perangkap berferomon untuk mengendalikan ulat pada tanaman bawang merah, penggerek batang padi kuning, penggerek batang jagung dan leaflet; serta contoh keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan, yaitu benih kacang tanah, kedelai, sorgum, dan kacang minor. Agrinex Expo 2011 Agrinex Expo 2011 yang mengangkat tema “Agribusiness for Prosperity” diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 4-6 Maret 2011 dan dibuka oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Pameran ini diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor, Kementan, dan PT Performax yang diharapkan akan menjadi tempat di mana trend kebutuhan dunia akan produk agribisnis dapat tergambar dengan jelas, sehingga akan tumbuh industri agribisnis yang berorientasi pasar global. Sejak awal Agrinex dipacu untuk terus menjadi expo agribisnis yang menjadi tempat bagi para pelaku usaha, Litbang, Program CSR, Pemda, serta Departemen terkait menampilkan apa yang telah dan akan dilakukan dalam membangun agribisnis untuk kesejahteraan bangsa. Bagi pembeli, pedagang, atau pemilik modal Agrinex ini menjadikan tempat untuk mendapatkan mitra bisnis dan inspirasi bisnis, sedangkan untuk pelaku non agribisnis, mahasiswa, litbang, pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, Agrinex terus menjadi rujukan bagi pengetahuan tentang perkembangan agribisnis Indonesia. Selain diikuti oleh peserta dari dalam negeri, beberapa negara yang berpartisipasi pada pameran ini, yaitu Afrika Selatan, Singapura, dan Cina. Pada pameran ini, BB Biogen bergabung dengan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian dalam Stand Kementan. Materi yang ditampilkan BB Biogen adalah (1) contoh
82
LAPORAN TAHUN 2011
tanaman ubi potensial ganyong, garut, gembili, dan ubi kelapa; (2) contoh umbi ganyong dan garut; dan (3) keanekaragaman benih tanaman pangan jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, sorgum, dan kacang minor; dan (4) leaflet. Pengunjung yang datang ke stand Badan Litbang Pertanian tertarik melihat umbi garut dan ganyong, karena mengingatkan mereka yang pernah makan umbi tersebut di daerah asalnya namun tanaman tersebut tidak dibudidayakan secara khusus dan sulit diperoleh di kota besar seperti Jakarta. Selain itu, tepung garut dan ganyong sangat baik untuk dikonsumsi penderita maag dan yang alergi terhadap glutinen. Materi lain yang menarik pengunjung adalah contoh keanekaragaman benih tanaman pangan. Dari display tersebut, pengunjung baru mengetahui jika kacang hijau tidak selalu berwarna hijau tetapi bervariasi mulai dari hijau kusam, hijau mengkilat, hijau kekuningan, atau coklat. Demikian juga dengan keanekaragaman bentuk dan warna jagung, kedelai, kacang tanah, sorgum, dan kacang minor. International Treaty on Genetic Resources for Food and Agriculture Pada tanggal 11-15 Maret 2011, BB Biogen berpartisipasi pada pameran dalam rangka Ministerial Conference on Biodiversity, Food Security, and Climate Change dan The Fourth Session of Governing Body of International Treaty on Genetic Resources for Food and Agriculture. Pameran yang dikoordinasi oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) diselenggarakan di Ruang Nusantara Foyer, The Westin Hotel and Resort, Nusa Dua Bali. Dalam pameran ini BB Biogen menyajikan poster, tanaman, produk, dan database plasma nutfah tanaman pangan dan NISM yang ditempatkan pada cluster food security dan food diversification. Poster yang ditampilkan adalah (1) kegiatan National Information Sharing Mechanism dan (2) keanekaragaman ubi potensial. Untuk mendukung poster mengenai ubi, ditampilkan juga beberapa tanaman ubi potensial seperti ganyong, garut, ubi kelapa, dan gadung, serta emping garut. Pada saat acara coffee break, emping garut digemari oleh menteri maupun delegasi yang berkunjung ke cluster food security dan food diversification. Pekan Lingkungan Indonesia 2011 Hari lingkungan hidup sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran publik di seluruh dunia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam rangka menumbuh-kembangkan kepedulian dan partisipasi masyarakat atas pentingnya hutan dan isu-isu lingkungan hidup lainnya, Kementerian Lingkungan Hidup menyelenggarakan Pekan Lingkungan Indonesia 2011 di Parkir Timur Senayan pada tanggal 1-5 Juni 2011. Acara ini dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Gusti M. Hatta dan diikuti oleh kementerian; pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten seluruh Indonesia; Badan Usaha Milik Negara; pusat studi lingkungan; dan lainnya. Pada Pekan Lingkungan Indonesia 2011, Badan Litbang Pertanian berpartisipasi pada kegiatan pameran yang bergabung dalam stand Kementan, mengisi kluster pertanian kota,
83
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
pertanian ramah lingkungan, dan antisipasi perubahan iklim. Pada pameran ini, BB Biogen menampilkan materi: (1) Bioinsektisida Feromon-Exi untuk mengendalikan ulat bawang S. exigua, Feromon-Ostri untuk mengendalikan penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis, dan Feromon-PBPK untuk mengendalikan penggerek batang padi kuning S. incertulas dan (2) Keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan. Perangkap berferomon yang ditampilkan BB Biogen cukup menarik perhatian pengunjung yang ingin mengetahui lebih mendalam teknologi pengendali hama yang ramah lingkungan. Keanekaragaman benih tanaman pangan juga banyak memberikan pengetahuan pengunjung, misalnya bermacammacam plasma nutfah kacang hijau yang tidak hanya berwarna hijau tetapi ada yang berwarna kuning dan coklat. Pekan Nasional XIII Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XIII diselenggarakan di Kawasan GOR Aji Imbut, Desa Perjiwa Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kertanegara dari tanggal 18-23 Juni 2011. Penas XIII yang dibuka oleh Wakil Presiden Boediono diikuti oleh sekitar 30 ribu orang terdiri dari petani, nelayan, perwakilan pemerintah, pelaku agribisnis, pakar, penyuluh, pengusaha, dan sebagainya. Penas ini menjadi forum saling bertukar informasi dan pengalaman antar petani, nelayan, dan seluruh pihak baik pemerintah maupun swasta. Pada Penas XIII, Badan Litbang Pertanian berpartisipasi pameran dan gelar teknologi yang sudah dihasilkan. Di area gelar teknologi dibuat demplot yang memamerkan berbagai program pengembangan, inovasi dan teknologi di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Demplot Badan Litbang Pertanian dibagi menjadi tiga klaster, yaitu (1) swasembada pangan dan swasembada berkelanjutan; (2) peningkatan nilai tambah daya, saing dan ekspor; (3) diversifikasi pangan dan energi mandiri. Partisipasi BB Biogen di acara pameran menampilkan perangkap berferomon untuk mengendalikan dan memantau serangan hama penggerek batang padi kuning, penggerek batang jagung, dan ulat bawang; keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan; dan ubi potensial ganyong dan garut. Khusus perangkap berferomon PBPK diaplikasikan pada demplot padi di area gelar teknologi. Sebagai rangkaian acara PENAS XIII, pada tanggal 22 Juni 2011 dilakukan pemberian penghargaan dari Presiden dan Menteri Pertanian. Tiga dari 28 peneliti Badan Litbang Pertanian yang menerima penghargaan dari Menteri Pertanian adalah peneliti di BB Biogen, yaitu Ir. Tiur S. Silitonga, MS, mendapat penghargaan Peneliti Utama Berprestasi sedangkan Dr. Sutoro dan Dr. I Made Samudra sebagai Peneliti Madya Berprestasi. Pekan Pertanian Rawa Nasional Lahan rawa, baik pasang surut maupun lebak merupakan salah satu sumber daya alternatif yang sangat potensial untuk mendukung ketahanan pangan. Walaupun selama ini
84
LAPORAN TAHUN 2011
lahan rawa sudah berkontribusi terhadap produksi pangan nasional, terutama beras, tetapi sebenarnya, potensi lahan rawa tersebut belum dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. Tantangan pengembangan lahan rawa ke depan adalah munculnya perspektif baru untuk membangun “rice estate” di lahan rawa. Hasil penelitian Badan Litbang Pertanian menunjukkan bahwa produktivitas lahan rawa dapat ditingkatkan melalui pendekatan varietas, pengelolaan hara, dan air serta penataan lahan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka 50 tahun Balittra, Kementan melalui Badan Litbang Pertanian menyelenggarakan Pekan Pertanian Rawa Nasional (PPRN) sebagai media komunkasi dan diseminasi dari dan antar pemangku kepentingan yang memliki perhatian dan progam pada pengembangan lahan rawa khususnya dan pembangunan petanian pada umumnya. Dalam rangka mendukung PPRN I yang diselenggarakan di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada 12-15 Juli 2011, BB Biogen berpartisipasi dengan mendiseminasikan pengendalian penggerek batang padi kuning menggunakan Feromon-PBPK. Di areal gelar inovasi teknologi varietas padi yang didiseminasikan oleh BB Padi, Feromon-PBPK dipasang untuk mengendalikan penggerek batang padi kuning. Selain di lapang, contoh perangkap Feromon-PBPK juga ditampilkan di stand pameran. Efektifitas Feromon-PBPK dalam mengendalikan penggerek batang padi kuning telah menarik banyak petani untuk menggunakannya di lahan pertanian mereka. Oleh karena produk ini belum dilisensi oleh pihak kedua, maka pengguna/pengunjung yang memerlukan teknologi ini disarankan untuk mengajukan permohonan Feromon-PBPK ke BB Biogen. Open House BB Padi Dalam rangka mendukung program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), BB Padi memiliki berbagai inovasi teknologi padi yang perlu segera didiseminasikan kepada pengguna, sehingga pada 26-28 Juli 2011, BB Padi menyelenggarakan Open House dengan tema “Inovasi Teknologi Padi Mengantisipasi Dinamika Perubahan Iklim Global”. Salah satu tujuan diselenggarakannya acara ini adalah menyediakan dan menyebarluaskan informasi inovasi teknologi padi yang prospektif untuk mendukung program peningkatan produksi padi, peningkatan nilai tambah produk, serta pendapatan dan kesejahteraan petani. Salah satu rangkaian acara open house adalah pameran dan gelar teknologi. BB Biogen pada event tersebut menampilkan teknologi feromon untuk pengendalian penggerek batang padi kuning. Alat peraga perangkap berisi Feromon-PBPK ditampilkan di pameran sedangkan aplikasi di lapang di areal demplot padi Inpari 13. Pengunjung pameran yang sebagian besar adalah petani dan penyuluh cukup tertarik dengan adanya teknologi ini karena dapat mengurangi penggunaan insektisida. RITECH Expo 2011 Menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-16 Tahun 2011, Kementerian Riset dan Teknologi, mengadakan RITECH (Research Innovation & Technology) Expo 2011,
85
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
10-12 Agustus bertempat di PUSPIPTEK Serpong, Tangerang. RITECH Expo 2011 diselenggarakan sebagai bagian dari upaya mendorong peningkatan pemanfaatan hasil inovasi untuk peningkatan daya saing industri, membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat dan membangkitkan budaya inovasi di kalangan masyarakat. RITECH Expo 2011 yang bertemakan “Inovasi untuk Kesejahteraan Rakyat”, secara resmi dibuka oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi RI, Suharna Surapranata, dilanjutkan dengan peninjauan stand pameran. Acara puncak peringatan Hakteknas ke-16 berlangsung pada tanggal 10 Agustus 2011 pukul 15.00 WIB, diawali dengan Laporan Menteri Negara Riset dan Teknologi yang dilanjutkan dengan pemberian Anugerah Iptek Prayogasala (Pranata Litbang), Anugerah Iptek Labdhakretya (Kreativitas dan Inovasi), Anugerah Iptek Budhipura (Pemerintah Kabupaten/Kota), Anugerah Iptek Widyasilpawijana (Peneliti dan Perekayasa) serta penyerahan secara simbolik sumbangan Sabak-Moe dari PT. TELKOM kepada Mendiknas untuk guru, murid, dan mahasiswa. Selanjutnya arahan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Dr. Susilo Bambang Yudhoyono serta dialog Presiden RI dengan Rektor, Peneliti, Perekayasa, Inovator, Industri, dan Mahasiswa. Pada acara ini, Badan Litbang Pertanian berpartisipasi dalam dua zona pameran, yaitu zona inovasi strategis dengan menampilkan berbagai hasil inovasi teknologi pertanian berteknologi tinggi seperti teknologi Somatic Embryogenesis (SE), laboratorium Biosafety Level 3 (BSL 3), Tanaman Padi Rawa (Inpara) tahan rendaman dalam menghadapi perubahan iklim dan berbagai hasil inovasi lain. Pada zona inovasi masyarakat yang peserta pamerannya adalah instansi/lembaga yang produknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Badan Litbang Pertanian menampilkan alat dan mesin pertanian, benih/bibit unggul dari berbagai komoditas, dekomposer dan bioinsektisida/biopestisida ramah lingkungan, serta hasil inovasi teknologi pascapanen pertanian. BB Biogen berpartisipasi di Zona Inovasi Strategis dengan menampilkan perbanyakan tanaman industri melalui kultur jaringan dan di Zona Inovasi Masyarakat menampilkan bioinsektisida ramah lingkungan berbasis feromon untuk mengendalikan serangan ulat bawang. Benih dan Bibit Indonesia Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) yang berdiri sejak tahun 2003, telah melakukan Munas II pada tahun 2011. MPPI sebagai organisasi dibidang perbenihan dan perbibitan dituntut untuk dapat mewujudkan perannya sebagai partner pemerintah dalam pembangunan perbenihan dan perbibitan di Indonesia. Salah satu rangkaian kegiatan Munas ke II adalah Pameran Benih dan Bibit Indonesia yang diselenggarakan di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta pada tanggal 11-13 Oktober 2011. Untuk mendukung kegiatan tersebut, BB Biogen bergabung dengan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian menata dan mengisi stand yang menampilkan bibit unggul yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Bibit dari BB Biogen yang ditampilkan adalah bibit pisang Ambon
86
LAPORAN TAHUN 2011
Kuning, Kepok Kuning, dan Mas Kirana hasil perbanyakan melalui kultur jaringan. Selain itu, contoh ubi potensial Ganyong dan Garut juga ditampilkan pada pameran tersebut. Teknologi Tepat Guna Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah ajang tukar menukar informasi terkait inovasi dan teknologi yang dihasilkan di setiap daerah pada 33 provinsi di seluruh tanah air. Gelar Pameran TTG XIII 2011 dengan tema “Dengan Teknologi Tepat Guna Indonesia Bisa Tingkatkan Kreativitas dan Produktivitas dalam Mengembangkan Potensi Lokal untuk Membangun Ekonomi Bangsa yang Kuat” dibuka oleh Wakil Presiden Boediono didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi serta Menteri Negara Riset dan Teknologi Suharna Surapranata. Pameran ini dipusatkan di Alun-alun Eks MTQ Nasional Kota Kendari pada tanggal 12-16 Oktober 2011. Pada acara ini, BB Biogen hanya menampilkan materi berupa leaflet. Expo Nasional Inovasi Perkebunan (ENIP) II 2011 Expo Nasional Inovasi Perkebunan (ENIP) 2011 merupakan Gelar inovasi yang secara umum bertujuan memperkenalkan teknologi perkebunan kepada masyarakat luas, dan secara khusus kepada pengambil kebijakan, pengusaha, petani pelaku perkebunan, dan stakeholder lainnya. ENIP juga menjaring umpan-balik dari masyarakat pengguna teknologi perkebunan, baik teknologi yang dihasilkan oleh institusi penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian maupun oleh lembaga riset yang lain. Tujuan lainnya adalah membangun wahana komunikasi antar pemangku kepentingan perkebunan demi pengembangan kerja sama litbang perkebunan. Acara yang berlangsung di Balai Kartini pada 14-16 Oktober 2012 dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa didampingi oleh Menteri Pertanian Suswono. Pada pameran ini, BB Biogen berpartisipasi dengan menampilkan contoh perbanyakan bibit melalui kultur jaringan di cluster minyak dan bahan Industri. Hari Pangan Sedunia ke-31 Tahun 2011 Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dimulai sejak Food and Agriculture Organization (FAO) menetapkan Wold Food Day melalui Resolusi PBB No. 1/1979 yang merupakan tindak lanjut dari kesepakatan FAO Conference ke-20, November 1979 di Roma, Italia, yang dihadiri oleh 147 negara anggota FAO. Sejak saat itu disepakati bahwa mulai tahun 1981, seluruh negara anggota FAO termasuk Indonesia memperingati HPS secara nasional pada setiap tanggal 16 Oktober yang bertepatan dengan tanggal terbentuknya FAO. Di Indonesia, pelaksanaan HPS secara nasional dimanfaatkan sebagai wahana meningkatkan pemahaman, kepedulian serta menggalang kerja sama dengan pihak‐pihak terkait dalam meningkatkan sinergi menangani masalah pangan. Di masa mendatang, upaya pemenuhan pangan akan menghadapi tantangan yang semakin berat. Isu dampak peru-
87
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
bahan iklim yang akhir‐akhir ini menjadi pembicaraan dan perhatian dunia internasional membuktikan bahwa iklim sangat berpengaruh besar terhadap keberlanjutan kehidupan manusia. Di sisi lain, pertumbuhan penduduk selalu diiringi oleh meningkatnya kebutuhan hidup, sementara ketersediaan lahan dan air tidak berkembang, sebisa fenomena ini menyebabkan tekanan terhadap kedua sumber daya ini semakin berat. Acara puncak peringatan HPS ke-31 yang dibuka oleh Wakil Presiden Boediono diselenggarakan di Lapangan Badan Pusat Informasi Jagung, Bone Bolango, Gorontalo pada tanggal 20-23 Oktober 2011. Pada pameran HPS ke-31, BB Biogen berpartisipasi menampilkan Contoh produk dan peraga bioinsektisida feromon untuk mengendalikan (1) ulat bawang S. exigua (Feromon-Exi) dan (2) penggerek batang jagung O. furnacalis (FeromonOstri), serta contoh ubi potensial ganyong dan garut. Flori Flora Nasional 2011 Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) tahun 2011 diadakan pada 19-22 November 2011 di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali dan dibuka oleh Menteri Pertanian, Dr. Suswono didampingi oleh Dirjen Hortikultura dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kemenparekraf. Dalam sambutannya, Menteri Pertanian mengharapkan bahwa PF2N dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi, promosi produk pertanian (khususnya hortikultura), serta pengembangan pariwisata, kebudayaan, dan ekonomi kreatif. PF2N diselenggarakan secara terintegrasi di satu lokasi dengan event Denpasar Festival Horticulture dan Sanur Village Festival, sehingga diharapkan terjadi sinergi antara sektor pertanian, khususnya hortikultura, pariwisata, dan ekonomi kreatif. PF2N adalah wahana bertemunya para produsen dan petani, pelaku bisnis, para peneliti, para pakar, pencinta tanaman hortikultura, dan pengunjung umum untuk saling bertukar informasi dan melakukan transaksi bisnis. Penyelenggaraan PF2N kali ini merupakan penyelenggaraan ke-4, setelah dilaksanakan di Tomohon (2008), Banten (2009), dan Batam (2010). Dalam PF2N selain pameran diselenggarakan pula program-program menarik antara lain klinik konsultasi, jambore varietas, lokakarya hortikultura, temu/kontak bisnis, dan gelar teknologi. Selain instansi pemerintah dari dinas daerah dan kementerian pusat, ajang ini juga diikuti oleh perusahaan swasta dan unsur UMKM yang bergerak dibidang pertanian/hortikultura dan industri pariwisata. Komoditas yang dipamerkan di anjungan Badan Litbang Pertanian adalah hasil-hasil penelitian bioteknologi kultur jaringan dan Feromon (BB Biogen), mangga Garifta orange, jeruk siam, jeruk keprok Batu 55, bunga mawar, bunga lili, dan lain-lain (Puslitbanghortikultura), teknik embrio somatik jeruk batang bawah (Balitjestro), dan produk herba berupa cream obat anti nyamuk, obat gosok, dan lain-lain (Balittro).
88
LAPORAN TAHUN 2011
Pekan Pertanian Spesifik Lokasi 2011 Tujuan penyelenggaraan Pekan Pertanian Speisifik Lokasi (PPSL) 2011 adalah untuk menyebarluaskan inovasi teknologi spesifik lokasi, mengkomunikasikan hasil pembelajaran dari berbagai upaya percepatan penerapan inovasi untuk pemberdayaan petani dan menjalin jejaring kerja dengan berbagai pemangku kepentingan yang lebih luas. PPSL 2011 digelar oleh Badan Litbang Pertanian di bawah koordinasi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Acara tersebut diselenggarakan di Komplek Penelitian Pertanian Cimanggu pada 17-21 November 2011 dan seluruh UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian berpartisipasi pada acara tersebut. Pada acara ini, BB Biogen berpartisipasi dengan menampilkan sejumlah hasil penelitiannya. Peragaan Hasil Inovasi dalam Rangka HUT NTB Salah satu teknologi yang ramah lingkungan untuk mengendalikan serangan ulat bawang adalah dengan memanfaatkan feromon seks. Feromon ini sangat spesifik sehingga hanya dapat digunakan untuk mengendalikan serangga tertentu saja dan cara kerjanya memerangkap serangga jantan sehingga akan mengurangi perkawinan/jumlah telur. Dari hasil penelitian tentang feromon. BB Biogen berhasil memformulasikan senyawa sintetik yang berperan sebagai feromon seks ulat bawang yang diberi nama Feromon-Exi. Pada tahun 2011, salah satu kegiatan diseminasi BB Biogen adalah mendukung kegiatan Farmer Empowerment through Agricultural Technology and Informatian (FEATI) yang dilaksanakan oleh BPTP Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu Demonstrasi dan Pendampingan Inovasi Pertanian bersama FMA, berupa Sistem Usahatani berbasis Bawang Merah di Kabupaten Bima, khususnya di Desa Parangina, Kecamatan Sape. Petani merespon positif pengendalian ulat bawang menggunakan perangkap berferomon karena mengurangi penggunaan insektisida dan tenaga membuang daun tanaman bawang yang terserang ulat. Dengan adanya respon positif dari petani bawang di Desa Parangina, BPTP NTB mengundang BB Biogen untuk berpartisipasi pada acara Temu Kreatif Penyuluh dan Kelompok Tani yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun NTB ke-53. Pada tahun 2011, HUT NTB dipusatkan di Kabupaten Sumbawa dan acara ini diselenggarakan di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPTHMT) Serading, Kabupaten Sumbawa pada tanggal 18 Desember 2011. Pertemuan ini dibuka oleh Bupati Sumbawa Drs. Jamaludin Malik dan dihadiri sekitar 300 orang penyuluh dari 10 kabupaten dan kota se-Nusa Tenggara Barat. Pada saat melihat peragaan, beberapa penyuluh yang bertugas di daerah sentra bawang merah berdiskusi tentang kegunaan dan aplikasi perangkap berferomon di lapang, diakhiri dengan pertanyaan harga dan di mana mereka dapat memperoleh produk tersebut. Pada beberapa pameran, BB Biogen hanya berpartisipsi dengan mengirimkan materi pameran berupa leaflet maupun peraga kepada koordinator pameran Badan Litbang Pertanian, yaitu Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA). Pameran yang tidak diikuti oleh BB Biogen adalah Teknologi Tepat Guna XIII 2011 di
89
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
Kendari pada tanggal 12-16 Oktober 2011; Expo Nasional Inovasi Perkebunan (ENIP) II 2011 di Kartika Expo, Balai Kartini Jakarta pada tanggal 14-16 Oktober 2011; dan Hari Pangan Sedunia ke-31 Tahun 2011 di Kabupaten Bone Bolango Gorontalo pada tanggal 20-23 Oktober 2011. PENYAMPAIAN INFORMASI PADA MEDIA MASA Sejak tahun 2004, Badan Litbang Pertanian telah menjalin kerja sama dengan Radio Pertanian Ciawi (RPC) sebagai salah satu upaya untuk membantu menyebarluaskan inovasi teknologi pertanian. Penyampaian informasi teknologi pertanian tersebut, dikemas dalam satu acara yang disebut “Kasawang Rarancang Endah Dina Obrolan Kiwari” (KAREDOK). Program siaran ini disajikan untuk para mitra tani, masyarakat pertanian, pemerhati pertanian, penyuluh pertanian dan petugas pertanian yang dikemas dalam bentuk obrolan untuk menambah wawasan dan mengetahui lebih jelas serta memotivasi pelaku agribisnis agar mau dan mampu menerapkan pengetahuan, dan rakitan teknologi sebagaimana yang dianjurkan. Obrolan tersebut menghadirkan nara sumber dari para peneliti, atau para pakar Badan Litbang Pertanian. Pendengar dapat mengajukan berbagai macam pertanyaan dan permasalahan sekitar dunia teknologi pertanian. Pada tahun 2011, BB Biogen mengisi dua kali acara Karedok di RPC. Topik yang disampaikan disajikan pada Tabel VI.1. PERPUSTAKAAN Perpustakaan BB Biogen pada saat ini mengelola aset koleksi sebanyak 3.974 eksemplar buku, 2.166 judul majalah dalam dan luar negeri, dan 537 judul tesis/disertasi (Tabel VI.2). Aset tersebut ditata dalam dua jenis katalog, yaitu katalog elektronik untuk koleksi baru dan katalog manual untuk koleksi lama. Aset koleksi lama secara bertahap disusun dalam katalog elektronik. Tabel VI.1. Topik siaran Karedok di Radio Pertanian Ciawi tahun 2011. No. Waktu 1. 2.
Topik
Nara Sumber
Kamis, 27 Januari 2011 Pembentukan Varietas Baru dan Perbanyakan Tanaman Hias daun Aglonema melalui Kultur Jaringan Senin, 7 Maret 2011 Konservasi Plasma Nutfah Tanaman Pangan
Ir. Sri Hutami, MS Dr. Sutoro
Tabel VI.2. Perkembangan penerimaan koleksi bahan pustaka tahun 2007-2011. No. Bahan pustaka 1. 2. 3.
90
Texbook/prosiding Jurnal Tesis/disertasi
Tahun 2007
2008
2009
2010
2011
88 216 5
86 326 4
100 306 15
172 319 31
106 196 13
LAPORAN TAHUN 2011
Penataan koleksi pustaka menggunakan sistem WINISIS yang kemudian ditampilkan secara online ke media situs melalui IGLOO dengan menggunakan PHP scripting language dan PHP Open ISIS sebagai backend untuk membaca database natif ISIS. Pangkalan data diakses menggunakan web browser. Data yang telah di-input sekitar 5.003 data (Tabel VI.3.). Sistem ini menampilkan informasi lengkap berbentuk teks, gambar, audio, dan video berformat digital. Akan tetapi untuk saat ini pengembangan di Perpustakaan BB Biogen baru dalam taraf menampilkan informasi berbentuk teks. Di samping itu Perpustakaan BB Biogen juga menyajikan berbagai penelitian yang telah dilakukan di BB Biogen secara time series dalam pangkalan data WINISIS, yang dapat diakses penelusurannya dalam katalog online. Hal ini dilakukan sebagai upaya menampilkan wajah penelitian BB Biogen dalam beberapa tahun. Materi yang ditampilkan berupa bibliografi penelitian antara lain mencakup judul, kepengarangan, abstraksi, dan kata kunci. Penelusuran yang dilakukan melalui indeks Badan Korporasi menghasilkan tampilan berbagai judul penelitian yang dilakukan BB Biogen dalam beberapa tahun ke belakang. Web Perpustakaan BB Biogen atau katalog online bisa diakses melalui web BB Biogen pada alamat: http://biogen.litbang.deptan.go.id/ pada menu layanan, atau bisa juga diakses melalui web Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka): http://www.pustaka-deptan.go.id/~bbiogen. Sistem pelayanan yang diberikan Perpustakaan BB Biogen ada dua, yaitu bersifat “terbuka” bagi pengunjung dari BB Biogen yang bisa langsung mencari sendiri bahan pustaka yang diperlukan dan “tertutup” bagi pengunjung dari luar BB Biogen sehingga pencarian bahan pustaka dilakukan oleh petugas perpustakaan. Selain itu, perpustakaan menyediakan pelayanan bahan pustaka melalui kontak email, pelayanan fotokopi, kliping berita bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian dari beberapa surat kabar, display Tabel VI.3. Jumlah data artikel jurnal ilmiah dan bibliografis lainnya dalam database WINISIS. Jumlah input data
Jenis 1. Artikel dalam jurnal ilmiah/prosiding dalam dan luar negeri 2. Texbook/referens
2007
2008
2009
2010
2011
680 1.836
1.982 2.103
2.545 2.18
2.565 2.35
2.602 2.401
Tabel VI.4. Rekapitulasi data kunjungan perpustakaan selama tahun 2011 berdasarkan jenis pekerjaan. Pengunjung
Tahun 2007
2008
2009
2010
2011
Kategori pengunjung datang langsung Peneliti/Karyawan Mahasiswa Dosen Pelajar Peneliti Luar BB Biogen Swasta
190 220 0 5 15 6
244 109 6 6 7
597 128 3 12 24 8
359 244 9 24 6 4
51 96 2 18 13 5
Jumlah
436
372
772
646
185
91
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
koleksi terbaru jurnal/majalah, dan pembuatan daftar isi jurnal penelitian dalam/luar negeri terbaru. Pada tahun 2011, jumlah pengunjung yang berasal dari BB Biogen, 51 orang peneliti dan non peneliti yang melakukan peminjaman bahan pustaka. Sedangkan dari luar BB Biogen 134 orang pengunjung, yang terbanyak berasal dari kalangan mahasiswa, diikuti oleh pelajar, dosen, peneliti luar BB Biogen, serta swasta (Tabel VI.4). Komoditas yang banyak dicari mulai dari yang terbanyak adalah padi, kedelai, jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian serta tanaman hortikultura. Sedangkan subjek yang banyak dicari antara lain bioteknologi, kultur jaringan, penyakit tanaman pangan, rekayasa genetik, data statistik dan mikrobiologi. Preferensi pengunjung berdasarkan jenis bahan pustaka diurut dari yang paling banyak diminati antara lain prosiding hasil-hasil penelitian dalam negeri, jurnal ilmiah dalam negeri, prosiding hasil-hasil penelitian luar negeri, jurnal ilmiah luar negeri, dan texbook. Mengingat tingginya permintaan data yang diperlukan oleh para peneliti lingkup BB Biogen maupun unit kerja lain lingkup Badan Litbang Pertanian, Perpustakaan BB Biogen juga mengumpulkan data statistik pertanian yang up to date secara time series. Data tersebut diperoleh dari BPS, Pusdatin Kementan, ataupun dari beberapa direktorat yang langsung menangani pengumpulan data, seperti data serangan organisme pengganggu tanaman pada tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. SITUS WEB BIOGEN ONLINE Pengelolaan website Biogen selama tahun 2011 mencakup (1) pengkinian materi situs web Biogen, (2) persiapan migrasi core joomla 1.0 ke joomla 1.5, (3) Finalisasi materi untuk migrasi dan tampilan baru Situs Biogen, dan (3) statistik pengunjung situs web Biogen. Pemeliharaan dan Manajemen Jaringan Local Area Network (LAN) Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer juga mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Pada tahun 2011 jaringan LAN BB Biogen yang sudah diperluas sampai gedung baru Bank Gen untuk kegiatan sumber daya genetik dan mikroorganisme tanaman dikembangkan dengan menggunakan jaringan tanpa kabel (wireless conection). Pengembangan jaringan LAN BB Biogen dilakukan dengan memasang perangkat pemancar atau Acces Point di beberapa tempat terutama ruang rapat, gedung sekretariat, Gedung penerima Bank Gen, dan Gedung Benih. Selain itu juga dilakukan pemeliharaan jaringan berupa penggantian beberapa titik pembagi (switch), pemasangan Access Point untuk sambungan ke jaringan LAN menggunakan teknologi wireless, penataan penggunaan penanda (IP) perangkat yang tersambung ke jaringan LAN, dan peremajaan serta penataan kabel jaringan LAN.
92
LAPORAN TAHUN 2011
Koneksi jaringan LAN ke jaringan maya (internet) tersedia di BB Biogen dengan menggunakan koneksi ADSL ke jaringan Speedy Telkom dan koneksi ke jaringan Cimanggu Cyber yang berpusat di kantor BBP2TP. Koneksi ke jaringan Cimanggu Cyber dari Kantor BB Biogen ke kantor BBP2TP dihubungkan dengan menggunakan jaringan kabel fyber optic.
93
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
Lampiran VI.1. Daftar naskah peneliti BB Biogen yang diterbitkan di majalah ilmiah. No. Judul 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
94
Pembiakan nematoda patogen serangga (Rhabditida: Heterorhabditis dan Steinernema) pada media semi padat Intraspesific Variations of 16S Mitochondria l gene sequences of Yellow Rice Stemborer, Scirpophaga incertulas (Lepidoptera: Crambidae). Evaluation of disease severity on rice genotypes to bacterial blight using amino acid content analysis Antagonistic activity of indigenous Indonesian bacteria as the suppressing agent of rice fungal pathogens Identifikasi entomopatogen bakteri merah pada wereng batang coklat (Nilaparvata lugens Stal.) Perbanyakan bibit stek umbi dan uji adaptabilitas plasma nutfah garut (Marantha arundinaceae L.) Karagaman karakter morfologis garut (Marantha arundinaceae L.) Seleksi lapang ketahanan beberapa varietas padi terhadap infeksi hawar daun bakteri strain IV dan VIII Karakter agronomi dan ketahanan beberapa galur pelestari dihaploid terhadap hawar daun bakteri Pembentukan core collection untuk sumber daya genetik padi toleran kekeringan Antagonistic activity of indigenous Indonesian Bacteria as the suppressing agent of rice fungal pathogen Evolutionary duplication of lipooligochitin-like receptor genes in soybean differentiates their function in cell division and cell invasion pHairyRed: A novel binary vector containing the DsRed2 reporter gene for visual selection of transgenic hairy roots Glycine max non-nodulation locus rj1: A recombinogenic region encompassing a SNP in a lysine motif receptor-like kinase (GmNFR1α)
Penulis
Nama majalah
Rika Raffiudin, R.M. Winnie, and I Made Samudra
J. Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 11 No. 1. 2011 Biotropia. Vol. 18. No. 1. 2011
Yadi Suryadi, T.S. Kadir, dan A.A. Darajat
J. Makara Sains Vol. 15. No. 1. 2011.
Yadi Suryadi, D.N. Susilowati, K.E. Putri, dan N.R. Mubarik
J. Environmental Application and Science Vol. 6. No. 4. 2011 J. Agrobiogen Vol. 7 No. 2. 2011
Chaerani
Tri P. Priyatno, Y.A. Dahliani, Y. Suryadi, IM. Samudra, D.N. Susilowati, I. Rusmana, B.S. Wibowo, dan C. Irwan Sutoro dan Hadiatmi
Tintin Suhartini dan Hadiatmi Lina Herlina dan T.S. Silitonga
Iswari S. Dewi, Indrastuti A. Rumanti, Bambang S. Purwoko, dan Triny S. Kadir Tiur S. Silitonga dan A. Risliawati Yadi Suryadi dan D.N. Susilowati Arief Indrasumunar and Peter M. Gresshoff
Meng-Han Lin, Peter M. Gresshoff, Arief Indrasumunar, and Brett J. Ferguson Woo Kyu Lee, Namhee Jeong, Arief Indrasumunar, Peter M. Gresshoff, and Soon-Chun Jeong
Buletin Plasma Nutfah Vol. 17 No. 1. 2011 Buletin Plasma Nutfah Vol. 17 No. 1. 2011 Buletin Plasma Nutfah Vol. 17 No. 2. 2011 Buletin Plasma Nutfah Vol. 17 No. 2. 2011 Buletin Plasma Nutfah Vol. 17 No. 2. 2011 J. Environmental Application and Science Vol. 6 No. 4. 2011 Plant Signaling and Behavior Vol. 6 No. 4. 2011 Molecular Plant Vol. 4 No. 3. 2011 Theoretical and Applied Genetics Vol. 122 No. 5, 2011
LAPORAN TAHUN 2011
Lampiran VI.1. Lanjutan. No. Judul 15.
Mapping quantitative trait loci conferring blast resistance in upland Indica rice (Oryza sativa L.)
16.
Progress studies of grought-responsives genes in rice Nodulation factor receptor kinase 1α controls nodule organ number in soybean (Glycine max L. Merr)
17.
18.
19.
Optimasi teknik isolasi dan purifikasi DNA yang efisien dan efektif pada Kemiri Sunan (Reutalis trisperma (Blanco) Airy Shaw) Mapping quantitative trait loci conferring blast resistance in upland indica rice (Oryza sativa L.)
20.
Single nucleotide polymorphisme and haplotype diversity in rice sucrose synthase 3
21.
Vistra green-stained cDNA AFLP technique for identification of transcript profiles in supernodulating soybean Developing rice with high yield under phosphorus deficiency: Pup1 sequence to application
22.
23.
Mapping quntitative trait loci conferring blast resistance in upland Indica rice (Oryza sativa L.)
24.
Resistance evaluation on population of crosses between transgenic potato Katahdin RB and non-transgenic Atlantic and Granola to late blight (Phytophthora infestans) in confined field trial. Kajian pendahuluan: Perpindahan gen dari tanaman kentang transgenik Katahdin RB ke tanaman kentang non transgenik Beberapa gen pada bakteri yang bertanggung jawab terjadap produksi bioetanol
25.
26.
Penulis
Nama majalah
Puji Lestari, K.R. Trijatmiko, Reflinur, A. Warsun, Tasliah, Isabelita Ona, Casiana Vera Cruz, and M. Bustamam Toto Hadiarto and Lam-Son Phan Tran Arief Indrasumunar, Iain Searle, Meng-Han Lin, Attila Kereszt, Artem Men, Bernard J. Carroll, and Peter M. Gresshoff Syafaruddin dan Tri Joko Santoso
J. Crop Science Biotechnology Vol. 14 No. 1. 2011
Puji Lestari, K.R. Trijatmiko, Reflinur, A. Warsun, Tasliah, Isabelita Ona, C.V. Cruz, and M. Bustamam Puji Lestari,, G.A. Lee, Ham T.H., Reflinur, M.O. Woo, R.H. Piao, W.J.,Jiang, S.H. Chu, J.H. Lee, and J.H. Hee Puji Lestari and Suk Ha Lee
J. Crop Science and Biotechnology Vol. 14 No. 1. 2011
Joong H. Chin, R. Gamuyao, C. Dalid, M. Bustamam, J. Prasetiyono, S. Moeljopawiro, Matthias Wissuwa, and Sigrid Heuer Puji Lestari, K.R. Trijatmiko, Reflinur, A. Warsun, Tasliah, Isabelita Ona, Casiana Vera Cruz, and M. Bustamam M. Herman
Plant Physiology Vol. 156. 2011
Plant Cell Reports Vol. 30 No. 3. 2011 Plant J. Vol. 65 No. 1. 2011
J. Penelitian Tanaman Industri Vol. 17 No. 1. 2011
J. Heredity Vol. 102. No. 6. 2011
J. Agricultural Sciences Vol. 1. No. 1. 2011
J. Crop Sci. Biotech Vol. 14 No. 1. 2011
J. Agricultural Science Vol. 12 No. 1. 2011
M. Herman
J. Biologi Indonesia Vol. 7 No. 2. 2011
Eny Ida Riyanti
J. Litbang Pertanian Vol. 30 No. 2. 2011
95
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
Lampiran VI.1. Lanjutan. No. Judul 27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. 39.
40.
96
Genetic diversity analisys of Jatropha curcas provenances using randomly amplified polymorphic DNA markers Introduksi konstruk over-ekspresi kandidat gen OsWRKY76 melalui Agrobacterium tumefaciens pada tanaman padi Nipponbare Faktor virulensi AvrBs3/PthA pada RasIII, RasIV, RasVIII dan IXO93-068 patogen hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae pv oryzae) Konstruksi kandidat gen AV1 Begomovirus pada pBI121 dan introduksinya ke dalam tembakau menggunakan vektor Agrobacterium tumefaciens Efikasi gen RB pada tanaman kentang transgenik Katahdin SP904 dan SP951 terhadap empat isolat Phytopthora infestans dari Jawa Barat Purifikasi dan karakterisasi α-amilase termostabil dari Bacillus stearothermophilus TII-12 Phylogenetic and maturity analyses of sixty soybean genotypes used for DNA marker development of early maturity quantative trait loci in soybean Genetik mapping of SSR markers in eight soybean chromosomes based on F2 population B3462 x B3293 Keragaman genetik 96 aksesi palsma nutfah padi berdasarkan 30 marka SSR terpaut gen pengatur waktu pembungaan (HD genes) Keragaman genetik 50 aksesi plasma nutfah kedelai berdasarkan sepuluh penanda mikrosatelit Sidik jari DNA 88 plasma nutfah ubi jalar di Indonesia berdasarkan delapan penanda SSR Plot refugi untuk pengelolaan resistensi hama terhadap tanaman transgenik Bt Vistra green-stained cDNA AFLP technique for identification of transcript profiles in supernodulating soybean Evolutionary duplication of lipooligochitin-like receptor genes in soybean differentiates their function in cell division and cell invasion
Penulis
Nama majalah
Dani Satyawan and IM. Tasma
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 1. 2011
Aniversari Apriana, A. Sisharmini, W. Enggarini, Sudarsono, Nurul Khumaida, dan K.R. Trijatmiko Dwinita W. Utami, Triny S. Kadir, dan S. Yuriah
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 1. 2011
Tri J. Santoso, M. Herman, Sri H. Hidayat, Hajrial Aswidinnoor, dan Sudarsono
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 1. 2011
A. Dinar Ambarwati, S.M. Sumaraw, Agus Purwito, M. Herman, E. Suryaningsih, dan Hajrial Aswidinnoor Puji Lestari, Nur Richana, Abdul A. Darwis, Khaswar Syamsu, dan Untung Murdiyatmo I Made Tasma, D. Satyawan, A. Warsun, M. Yunus, and B. Santosa
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 1. 2011
I Made Tasma, A..Warsun, D. Satyawan, S.J. Pardal, and Slamet Dwinita W. Utami, Sutoro, N.l Hidayatun, A. Risliawati, dan I. Hanarida
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 2. 2011
Chaerani, N. Hidayatun, dan D.W. Utami
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 2. 2011
Nurul Hidayatun, Chaerani, dan D.W. Utami
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 2. 2011
Bahagiawati
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 2. 2011 J. Agricultural Science No. 1 Vol. 1. 2011
Puji Lestari
Arief Indrasumunar and Peter M. Gresshoff
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 1. 2011
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 1. 2011
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 1. 2011
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 2. 2011
Plant Signaling and Behavior Vol. 6 No. 4. 2011
LAPORAN TAHUN 2011
Lampiran VI.1. Lanjutan. No. Judul 41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
Penulis
Nama majalah
Mapping quantitative trait loci conferring blast resistance in upland indica rice (Oryza sativa L.). Coordinated activation of cellulose and repression of lignin biosynthesis pathways in rice. Effects of plant growth regulators in shoots multiplication and root induction of cassava varieties in vitro culture Evaluation and selection of mutative artemisia (Artemisia annua L.) according to the altitude variants Perkembangan teknik aklimatisasi tanaman kedelai hasil regenerasi in vitro
Kurniawan Rudi Trijatmiko
JCSB No. 10. 2011
Kurniawan Rudi Trijatmiko
Plant Physiol. 155. 2011
Deden Sukmadjaja and Herni Widhiastuti
BIOTROPIA Vol. 18 No. 1. 2011
Endang G. Lestari, R. Purnamaningsih, M. Syukur, R. Yunita, dan Firdaus Slamet
Hayati J. Bioscience Vol. 18 No. 1. 2011
Regenerasi kedelai (Glycine max L. Merr.) melalui kultur epikotil dan aklimatisasi Peranan zat pengatur tumbuh dalam perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan Regenerasi dan pertumbuhan beberapavarietas tebu (Saccharum officinarum L.) secara in vitro Karakter anatomi daun kultur Purwoceng pascakonservasi in vitro
Slamet, S.J. Pardal, M. Herman, dan Wartono Endang Gati Lestari
J. Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 30. No. 2. 2011 J. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Vol. 30 No. 1 2011 J. Agrobiogen Vol. 7 No. 1. 2011
Deden Sukmadjaja dan Ade Mulyana
J. Agrobiogen Vol. 7 No. 2. 2011
Rita Ningsih, Ireng Darwati, Rita Megia, dan I. Roostika
Buletin Plasma Nutfah Vol. 17 No. 1. 2011
97
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
Lampiran VI.2. Daftar naskah Jurnal Agrobiogen Volume 7 Nomor 1 dan Nomor 2. No. Judul 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
98
Identifikasi entomopatogen bakteri merah pada wereng batang coklat (Nilaparvata lugens Stal.) Introduksi konstruk over-ekspresi kandidat gen OSWRKY76 melalui Agrobacterium tumefaciens pada tanaman padi Nipponbare Phylogenetic and maturity analyses of sixty soybean genotypes used for DNA marker development of early maturity quantative trait loci in soybean Faktor virulensi AvrBs3/PthA pada Ras III, Ras IV, Ras VIII, dan IXO93-068 patogen hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae pv oryzae) Konstruksi kandidat gen AV1-Begomovirus pada pBI121 dan introduksinya ke dalam tembakau menggunakan vektor Agrobacterium tumefaciens Efikasi gen RB pada tanaman kentang transgenik Katahdin SP904 dan SP951 terhadap empat isolat Phytopthora infestans dari Jawa Barat Purifikasi dan karakterisasi α-amilase termostabil dari Bacillus stearothermophilus TII-12 Genetic diversity analysis of Jatropha curcas provenances using randomly amplified polymorphic DNA markers Genetic mapping of SSR markers in eight soybean chromosomes based on F2 population B3462 and B3293 Keragaman genetik 50 aksesi plasma nutfah kedelai berdasarkan sepuluh penanda mikrosatelit Sidik jari DNA 88 plasma nutfah ubi jalar di Indonesia berdasarkan delapan penanda SSR Keragaman genetik 96 aksesi plasma nutfah padi berdasarkan 30 marka SSR terpaut gen pengatur waktu pembungaan (HD genes) Plot refugi untuk pengelolaan resistensi hama terhadap tanaman transgenik Bt Peranan zat pengatur tumbuh dalam perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan Regenerasi dan pertumbuhan beberapa varietas tebu (Saccharum officinarum L.) secara in vitro
Klasifikasi Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Tinjauan Tinjauan Primer
LAPORAN TAHUN 2011
Lampiran VI.3. Daftar naskah Buletin Plasma Nutfah Volume 17 Nomor 1 dan Nomor 2. No. Judul 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Karakter anatomi daun kultur purwoceng pasca konservasi in vitro Penampilan fenotipik karakter hasil galur harapan padi rawa di lahan pasang surut Karang Agung, Sumatera Selatan Potensi nipah (Nypa fruticans (Thunb.) Wurmb.) sebagai sumber pangan dari hutan mangrove Keragaman karakter morfologi garut (Marantha arundinaceae) Pendugaan parameter genetik, korelasi, dan klasterisasi 20 genotipe jarak pagar (Jatropha curcas L.) Peningkatan bobot badan dewasa rusa Sambar melalui seleksi di penangkaran Uji kekerabatan aksesi cengkeh di Kebun Percobaan Sukapura Karakteristik fenotipe itik Alabio (Anas platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan Perbanyakan bibit stek umbi dan uji adaptabilitas plasma nutfah garut (Maranta arundinacea L.) Genetic diversity of local accessions of Dimocarpus longan revealed by ISSR Markers Identifikasi, produksi, dan potensi kerandang sebagai sumber pangan dan pakan alternatif Ketersediaan tumbuhan pakan dan daya dukung habitat Rusa timorensis de Blainville, 1822 di kawasan hutan penelitian Dramaga Karakter agronomi dan ketahanan beberapa galur pelestari dihaploid terhadap hawar daun bakteri Karakterisasi morfologi klon kentang di dataran medium Seleksi lapang ketahanan beberapa varietas padi terhadap infeksi hawar daun bakteri strain IV dan VIII Agronomics characteristics and its correlation of new plant type promising rice lines Pembentukan core collection untuk sumber daya genetik padi toleran kekeringan Pewarisan sifat beberapa karakter kualitatif pada tiga kelompok cabai Potensi agen hayati dalam menghambat pertumbuhan Phytium sp. secara in vitro
Klasifikasi Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer
99
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
Lampiran VI.4. Seminar rutin BB Biogen periode tahun 2011. No. Tanggal 1. 9-2-2011
2. 14-2-2011 3. 9-3-2011
4. 16-3-2011
Topik 1. Perakitan 30 hibrida jagung dan 5 tanaman transforman jagung regenerasi awal (R0) untuk peningkatan efisiensi penggunaan pupuk N <50%, umur genjah <85 hari dan produktivitas 10 t/ha 2. Evaluasi berbasis marka DNA terhadap kualitas rasa beras 3. Pembentukan 150 tanaman kedelai M2 somaklon hasil mutasi, 30 tunas transforman putative dari varietas Tidar, Anjasmoro dan Wilis serta 50 tunas transforman tanaman model tembakau untuk umur genjah (<75 hari) dan produktivitas tinggi (3 t/ha) Current Research in Tomato Genomic and Molecular Breeding dan Biomolecular Engineering of Miraculin in Tomato” 1. Pengembangan metode regenerasi dengan efisiensi 50% dan metode transformasi dengan efisiensi 40% untuk pembentukan manggis dan durian seedless 2. Identifikasi produktivitas dan umur berbunga 200 padi transgenik penanda aktivasi, kloning 2 kandidat gen faktor transkripsi untuk sifat umur genjah (<90 hr) dan toleran kekeringan serta 2 fragmen berdasarkan marka untuk produktivitas tinggi (peningkatan produksi >15 %) dan umur genjah (<90 hr) 1. Global adoption of biotechnology 2. IRM jagung transgenik di Indonesia 3. The need for IRM: Principles and Concepts
5. 13-4-2011
6. 11-5-2011
7. 30-5-2011
8. 31-5-2011
100
1. Uji adaptasi 12 galur harapan padi sawah dengan produktivitas 8 ton/ha, tahan hawar daun bakteri (skor <3), blas (skor <3, DLA <5%), dan/atau toleran kekeringan 2. Rekayasa genetik Azospirilium unggul untuk menurunkan penggunaan pupuk nitrogen sebesar30% dan penggunaan pupuk fosfat sebesar 15% dari standar pemupukan untuk padi sawah 3. Perbaikan padi Fatmawati menjadi varietas baru tahan penyakit blas umur 90 hari dan produktivitas 10,8 ton/ha melalui kombinasi teknik irradiasi dan kultur antera 1. Aplikasi marka molekuler pada perakitan padi umur genjah dan produksi tinggi 2. Seleksi mutan padi untuk umur genjah (90 hari) dan produktivitas tinggi serta mutan kedelai untuk umur genjah (≤75 hari), berbiji besar (15 g/100 biji) dan produktivitas tinggi Analyses and Projections about what the future is bringing (e.g., what kind of biotech innovations to reach markets over the next five years and Lessons to date with Ag. Biotech products Sosialisasi Juknis Fungsional Peneliti
Pembicara Dr. Sutoro
Dr. Puji Lestari Dr. Ika Mariska
Prof. Ezura Hiroshi (Gene Research Centre The University of Tsukuba) Dr. Ragapadmi Purnamaningsih Dr. Tri Joko Santoso
Tan Siang Hee, Ph.D. (CLAsia Director) Prof. Dr. Ir. Y. Andi Trisyono (UGM IRM Scientist) Dr. Graham Head, Ph.D. (Global IRM Scientist) Dr. Ida Hanarida Dr. Eny Ida Rianti
Dr. Endang Gati Lestari Dr. Sugiono M. Dr. Asadi
Dr. Val Giddings (Amerika Serikat) Prof. Dr. Subandriyo (Ketua TP2I)
LAPORAN TAHUN 2011
Lampiran VI.4. Lanjutan. No. Tanggal 9. 8-6-2011
10. 21-9-2011
11. 7-10-2011 12. 23-12-2011
Topik 1. Uji 32 galur harapan padi gogo haploid ganda tahan penyakit blas dan identifikasi variasi sekuen basa nukleotida gen ketahanannya 2. Kloning gen Dep1 untuk produktivitas dengan kontribusi >15% peningkatan hasil melalui teknik over ekspresi dan informasi sikuens genom 1. Influence of high temperature stress and opportunities for crop improvement in food grain crops
2. Pembentukan putatif mutan dan transforman tanaman pisang yang tahan terhadap Fusarium melalui transformasi genetik dan seleksi in vitro 3. National information sharing mechanism on the implementation of globlal plant of action Roadmap Penelitian Sosialisasi tentang Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah
Pembicara Dr. Ida Hanarida Dr. Tri Joko Santoso Dr. P.V. Vara Prasad (Associate Professor in Crop Physiology, Dept of Agronomy, Kansas State University, KSU) Drs. Deden Sukmadjaja, MSi Andari Risliawati, SP Dr. Sobir (Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Subandriyo (Ketua TP2I)
101
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
Lampiran VI.5 Seminar Kemajuan Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011 pada 13-15 Desember 2011. No. Judul Penelitian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12.
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
102
Penelitian yang dibiayai APBN Penelitian dan pengembangan konservasi, karakterisasi, dan dokumentasi 4.600 plasma nutfah tanaman pertanian Pembentukan 20 galur padi Ciherang::CsNitr1-L+Pup1 dan Situ Bagendit::CsNitr1-L+Pup1 untuk efisiensi pupuk N dan P 30% serta produktivitas 8 ton/ha Produksi 300 butir benih galur mandul jantan, 15 g benih 10 galur padi hibrida (F1) potensial yang dirakit dari pemulih kesuburan dihaploid hasil kultur antera dan uji daya hasil pendahuluan hibrida tersebut Analisi sidik jari DNA 288 aksesi plasma nutfah pertanian (padi, kedelai, dan mangga) dan hubungan kekerabatan sebagai penciri spesifik plasma nutfah Konservasi 50 aksesi mikroba pertanian, dan dokumentasi plasma nutfah mikroba dan spesimen serangga pertanian Pembentukan 4 galur tanaman transgenik kentang tahan penyakit hawar daun (Phytopthora infestans) yang dapat mengurangi 50% aplikasi fungisida Kloning 6 gen kandidat untuk toleran kekeringan, produktivitas tinggi dan umur genjah Perakitan 20 transforman putatif gandum yang mengandung gen ZmDREB2A dan ekspresi 10 T1 yang mengandung gen OsDREB1A Pembentukan 300 galur mutan M3 dan M4 tanaman kedelai varietas Baluran, Grobogan, Wilis, dan Burangrang serta 5 galur kedelai generasi T1 putatif transgenik untuk karakter produktivitas dan 30 transforman kedelai putatif generasi T0 untuk karakter umur gen Pembentukan 3 peta genetik sawit, jarak pagar, dan padi dan identifikasi marka SNP kakao, kedelai, dan sapi Pengembangan metode transformasi manggis dan durian menggunakan gen defH9-1aaM serta pembentukan 20 calon tunas transforman manggis dan durian pada media seleksi Pembentukan 5 galur jagung transgenik dan evaluasi 30 galur hibrida jagung efisien pupuk N Produktivitas tinggi dan umur genjah <85 hari Penelitian yang dibiayai Kerja Sama Dalam Negeri Penelitian kultur jaringan kelapa sawit secara in vitro Sinergisitas dan stabilitas ekspresi Gen OsERF1 dan OsDREB1A pada progeni silangan padi Ciherang X Nipponbare transgenik untuk toleransi terhadap salinitas tinggi Rekayasa genetik Azospirillum unggul untuk menurunkan penggunaan pupuk nitrogen sebesar 30% dan penggunaan pupuk fosfat sebesar 15% dari standar pemupukan untuk padi sawah Metode perbanyakan in vitro nilam unggul dengan produktivitas minyak 250 kg/ha/tahun dan toleran kekeringan yang lebih murah 50% dari metode baku Uji adaptasi 32 galur harapan padi gogo haploid ganda tahan penyakit blas (Pyricularia grisea; skor <3, DLA <5%; produktivitas 5 ton/ha; umur 90 hari) dan identifikasi variasi sekuen basa nukleotida gen ketahanannya: uji daya hasil dan studi keragaman genetik patogen blas menggunakan marka SSR pada galur harapan haploid ganda padi gogo multigenik Aplikasi marka molekuler terkait dengan umur genjah 90 hari dan produktivitas 7 ton/ha pada padi Seleksi mutan padi terhadap umur genjah (90 hari) dan produktivitas >7 ton/ha serta mutan kedelai terhadap umur genjah (<75 hari), berbiji besar (>15 g/100 biji), toleran kekeringan dan potensi hasil 3 ton/ha Perbaikan padi Fatmawati menjadi varietas baru tahan penyakit blas umur 90 hari dan produktivitas 10,8 ton/ha melalui kombinasi teknik iradiasi dan kultur antera
Penanggung jawab Dr. Asadi Dr. Sustiprijatno Dr. Iswari S. Dewi Ir. Tiur Sudiaty Silitonga, MS Ir. Yadi Suryadi, MSc Dr. M. Herman Dr. Tri Joko Santoso Dr. Sustiprijatno Dr. Ika Mariska
Dr. I Made Tasma Dr. Ragapadmi Dr. Sutoro
Dr. Ika Mariska, APU Dr. Tri Joko Santoso Ir. Eny Ida Riyanti, MSi, Ph.D Ir. Sri Hutami, MS Dr. Ida Hanarida
Dr. Joko Prasetiyono, MSi Dr. Asadi Dr. Endang Gati Lestari, MSi
LAPORAN TAHUN 2011
Lampiran VI.5. Lanjutan. No. Judul Penelitian
Penanggung jawab
9. Kloning gen Dep1 untuk produktivitas dengan kontribusi >15% peningkatan hasil melalui teknik over ekspresi dan informasi sekuen genom pada padi 10. Pengembangan pemanfaatan feromon untuk pengendalian serangga hama penggerek polong kedelai (Etiella zinckenella Treitschke) 11. Identifikasi struktur populasi wereng coklat di sentra produksi padi di Jawa berdasarkan marka molekuler dan seleksi galur padi produk bioteknologitahan wereng coklat berdaya hasil 9 ton/ha Penelitian yang dibiayai Kerja Sama Luar Negeri 1. Drought from a different prespective: Improved tolerance through phosphorus acquisition 2. Regeneration of rice, sweetpotato, taro (Colocasia), and maize collections, Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resources Research and Development (ICABIOGRAD), Indonesia 3. Capacity building and enhanced regional collaboration for the conservation and sustainable use of plant genetic resources in Asia 4. Development of late blight resistant (LBR) potato for Indonesia - Confined Field Trials and Associated Studies
Dr. Tri Joko Santoso Dr. Karden Mulya/ Dr. I Made Samudra Habib Rijzaani, MSi
Dr. Sugiono Moeljopawiro Dr. Sutoro Dr. Karden Mulya Dr. M. Herman
103
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
Lampiran VI.6. Keikutsertaan BB Biogen dalam pameran yang dikoordinir/diselenggarakan Badan Litbang Pertanian/instansi di luar Badan litbang Pertanian. No. Kegiatan 1.
2.
3.
4.
5.
104
Display produk
Waktu
Tempat
17-28 Januari 2012 Loby Gedung A Kementan pada
Materi yang dipamerkan
1. Contoh produk dan peraga bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan (1) ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi), (2) penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis (FeromonOstri), dan (3) penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Feromon-PBPK) 2. Contoh keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan 3. Leaflet 29-30 Januari 2011 Graha Widya Wisuda 1. Contoh produk dan peraga Pameran Gebyar bioinsektisida Feromon untuk Kampus IPB Bogor Inovasi Pemuda mengendalikan (1) ulat bawang pada Indonesia Spodoptera exigua (Feromon-Exi), (2) penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis (FeromonOstri), dan (3) penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Feromon-PBPK) 2. Contoh perbanyakan bibit melalui kultur jaringan 3. Leaflet Display Produk di 7 Februari 2011 Galeri Badan Litbang 1. Contoh produk dan peraga Galeri Badan Litbang Pertanian bioinsektisida Feromon untuk Pertanian mengendalikan (1) ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi), (2) penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis (FeromonOstri), dan (3) penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Feromon-PBPK) 2. Contoh keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan 3. Leaflet Agrinex Expo 2011 4-6 Maret 2011 Jakarta Convention 1. Contoh tanaman ubi potensial Center ganyong, garut, gembili, dan ubi kelapa 2. Contoh umbi ganyong dan garut 3. Contoh keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan 4. Leaflet International Treaty on 11-15 Maret 2011 The Westin Hotel and 1. Poster kegiatan National Genetic Resources for Resort, Nusa Dua, Information Sharing Mechanism Food and Agriculture Bali dan keanekaragaman ubi potensial 2. Contoh tanaman tanaman ganyong, garut, ubi kelapa 3. Contoh hasil olahan garut (emping) 4. Leaflet
LAPORAN TAHUN 2011
Lampiran VI.6. Lanjutan. No. Kegiatan
Waktu
Tempat
Materi yang dipamerkan Poster kegiatan National Information Sharing Mechanism dan keanekaragaman ubi potensial 1. Contoh produk dan peraga bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan (1) ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi), (2) penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis (FeromonOstri), dan (3) penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Feromon-PBPK) 2. Contoh keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan 3. Leaflet 1. Contoh produk dan peraga bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan (1) ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi), (2) penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis (FeromonOstri), dan (3) penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Feromon-PBPK) 2. Contoh keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan 3. Contoh ubi potensial ganyong dan garut 4. Leaflet Contoh produk dan peraga bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Feromon-PBPK) Contoh produk dan peraga bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Feromon-PBPK) 1. Bibit pisang Ambon Kuning, Kepok Kuning, dan Mas Kirana hasil perbanyakan bibit melalui kultur jaringan; 2. Contoh ubi potensial Ganyong dan Garut. 1. Contoh produk dan peraga bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi) 2. Contoh perbanyakan bibit melalui kultur jaringan 3. Leaflet
6.
Pembahasan RUU PSDG
21 Maret 2011
Badan Litbang Pertanian
7.
Pekan Lingkungan Indonesia 2011
1-5 Juni 2011
Parkir Timur Senayan
8.
PENAS XIII
18-23 Juni 2011
Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur
9.
Pekan Pertanian Rawa 12-15 Juli 2011 Nasional
10.
Open House BB Padi
26-28 Juli 2011
Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjarbaru, Kalimantan Selatan Sukamandi
11.
Benih dan Bibit Indonesia
11-13 Oktober 2011.
Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta
12.
Hari Kebangkitan 10-12 Agustus Teknologi Nasional ke- 2011 16 Tahun 2011 (Ritech Expo 2011)
Puspiptek Serpong
105
VI. DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN INFORMASI
Lampiran VI.6. Lanjutan. No. Kegiatan
Waktu
13.
Teknologi Tepat Guna XIII 2011 Expo Nasional Inovasi Perkebunan (ENIP) II 2011 Hari Pangan Sedunia ke-31 Tahun 2011
12-16 Oktober 2011 Kendari
Leaflet
14-16 Oktober 2011 Kartika Expo, Balai Kartini Jakarta
Contoh perbanyakan bibit melalui kultur jaringan
16.
Flori Flora Nasional 2011
19-22 November 2011
17.
Pekan Pertanian Spesifik Lokasi
17-21 November 2011
18.
Peragaan Hasil Inovasi 18 Desember 2011 dalam Rangka HUT NTB
14. 15.
106
Tempat
20-23 Oktober 2011 Bone Bolango Gorontalo
Materi yang dipamerkan
1. Contoh produk dan peraga bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan (1) ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi) dan (2) penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis (Feromon-Ostri) 2. Contoh ubi potensial ganyong dan garut 3. Leaflet Pantai Matahari 1. Contoh produk dan peraga Terbit, Sanur, Bali bioinsektisida feromon untuk mengendalikan ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi) 2. Contoh perbanyakan bibit melalui kultur jaringan 3. Leaflet Kampus Penelitian 1. Contoh produk dan peraga Pertanian Cimanggu bioinsektisida feromon untuk mengendalikan (1) ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi), (2) penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis (FeromonOstri), dan (3) penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Feromon-PBPK) 2. Contoh keanekaragaman benih plasma nutfah tanaman pangan 3. Contoh perbanyakan bibit melalui kultur jaringan 4. Contoh ubi potensial ganyong dan garut 5. Contoh tanaman ubi potensial 6. Leaflet, publikasi Serading, Kabupaten Contoh produk dan peraga Sumbawa bioinsektisida Feromon untuk mengendalikan ulat bawang Spodoptera exigua (Feromon-Exi)