Pendidikan IurnalPeneHtian
ISSN7411-6367
Jurnal Penelitian Pendidikan MATEMATIKA DAN SAINS Jurnal ini terbit dua kali setahun berisi tulisan ilmiah hasil penelitian bidang matematika dan sains
Ketua Penyunting Dr SitiKhabibah.M.Pd Wakil Ketua Penyunting Mitarlis.S.Pd,M.Si Penyunting Pelaksana Dr EndangSusantinl M.Pd Drs. Dwikoranto, M.Pd Nadi Suprapb, S.Pd,M.Pd Abdul Haris Rosyidi,M.Pd
Penyunting Ahli Prof. Dr. DuranCorebima, M.Pd (UniversitasNegeri Malang) Prof. Dr. Suradi,M.Pd (UniversitasNegeri Makasar) Prof. Dr. Budi f atmiko, M.Pd (UniversitasNegeri Surabaya) Prof. Dr. Muslimin Ibrahim, M.Pd (UniversitasNegeriSurabaya) Prof. I. Ketut Budhayasa,Ph.D (UniversitasNegeri Surabaya) Dr. Suyono,M.Pd (UniversitasNegeri Surabaya) Dr. Agung Lukito, M.S.,(UniversitasNegeri Surabaya)
PelaksanaTata Usaha AgoesSoepriono,ST Robi'atulfannah,SE Slamet.ST
AIamat Penerbit/Redaksi:FMIPA UniversitasNegeri Surabaya,Kampus Ketintang Surabaya60231. Telp. / Fax. (037) 8296427. En uiL:i@ Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains menerimasumbangantulisan ilmiah yang belum pernah diterbitkan dalanrmedia lain. Naskahyang masukdievaluasioleh penyunting ahti. Penyuntingdapat mengubah tulisan sesuaidengangaya selingkungfurnal PenelitianPendidikanMatematikadan Sainstanpa mengubah isinva. Jurnalini diterbitkanoleh FMIPA tlniversitasNegeriSurabaya,dan dicetakoleh University PressUniversitas NegeriSurabaya.Isi di luar tanggungjawabpercetakan
Vo1.1,6, No.1.,luni 2009
tssN1.411.-6367
.ggesna!PemelisaesPeeBdAdEEE,aEs MATEMATIKA DAN SAINS Daftar Isi Sukarmin danMitarlis produk Inventarisasi danUpaya Distribusi Media Pembela,aran Interaktif Berbasis Komputer Penelitian Jurusan Kimia 1-8 Supardiyono Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif dengan Aplikasi Program Microsoft PowerPoint Office padaMateri TataSurya 9-17 Suratno Penguasaan Tentang Keterampilan Metakognisi GuruBiologi SMAdi Jember
17-25
DwiK Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Sains Siswa melalui lmplementasi Strategi Catatan secara Matriks 26- 31 SitiKhabibah Kreatifitas Siswa Kelas Vll SMPdalam Menyelesaikan SoalTerbuka
32- 37
Pramonoadi lmplementasi Pembelajaran Penemuan Terbimbing dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap HasilBelajar
38-43
Achmad Lutfi Mempertahankan Profesionalisme Gurusebagai Upaya Meningkatkan MutuPendidikan di Indonesia 44- 49
i I
EkoHariyono & WiwienMaryuni Pelaksanaan Pembelajaran IPAdanGambaran Kemampuan IPASiswa Kelas Vllldi SMPN 21Surabaya50- 56 Masriyah Pemanfaatan HasilRevisi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Ruang Bangun SisiDatar
57- 66
Dwikoranto Pengaruh Penerapan Resitasi PadaMahasiswa Jurusan pada Matematika Tahun Pertama Bersama MataKuliah Fisika Dasar terhadap Penguasaan Konsep Fisika
OT-71
Parno Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa dalamMataKuliahFisika ZatPacjat melalui Kegiatan Lesson Study di UMMalang 72- 83 Nyoman Sridana TamanEdukatif untukPembelaiaran Matematika di SD
o.+- YJ
PengantarRedaksi Pembelajaraninovatif merupakansebuahtuntutan yang harus dipenuhi seorangpendidik matematikadan sains.Melalui pembelajaraninovatif siswadilibatkan kedalamkegiatan-kegiatan yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Kegratan-kegiatan yang demikian itu diharapkan uramPumendorongkeberhasilansiswa/mahasiswadalammencapaikompetensiyang diinginkan dan nembangun konsep-konsepsecaramandiri. Pembelajaran inovatif dapat.lisempurnakandengandimasukkanmediake daiamprosesnya, sehinggasiswaterbantuuntuk menginternalisasipemahanuurnya. Bantuanmediabaik konveruional mauPun elektronik nampaknyamemiliki dampak positif bagi siswa dalam mencapaitarget kompetensi.Demikian pula denganpenggunaansumber-sumberbelajarseperti paket program matematika,lembar kegiatansiswa, dan program-programpemandu belajar yang lain. Pemikirananalitis terhadapsemuayang disebut di atas melalui paradigmariset dapat dimanfaatkanoleh para guru dan dosenuntuk senantiasamengembangkanpembelajarannya berbasiskepadahasil-hasilriset sendiri maupunoranglain, maka kepercayaandiri akansemakin terjaga.
Tim Redaksi
PENGUASAAN TENTANG KETERAMPILAN METAKOGNISI GURU BIOLOGI SMA DIIEMBER
Suratnol Suratno dosenpendidilun biologi F/Jp Llniaersitaslember Abstrach The research has been conducted the understanding of metacogrutive skill senior high schoolbiology teachersin Jember.Data collectintbt usi^g q,rurroler on lune-A;ffi;tdiig;;hfi
teach',ers rnlemberi;;;3e?.** _.gt'lfiof 80"6iology by experts(judgmentexperts)
iiiEr,-Jai;;i.d;#;;";fid;h
ffi;G;;
were employedXsinstrumeirisof tf," research.th; d;; Y|f$utud, anriuzeqDyuslng quanutauvedescriptivesupportby ExeIfor Windowsprogranrm.The results of
the.research, the"understanding of bi6logytei&ersub;uatirlqdffiffd;iffFs"jioiirieh in waivery pr!:r: high;.ri;Jbi;i3sy ;;d;;t"l;;#%ii,," Jember lowl's.e31o! lt-o.,l,o_q unuzeq rne components ot metacogniton skills for biology teachingJeaming.
iifr'o6r iJt
Key words: understanding,metacognitiaeskills,biology teacher
Pendahuluan Salah satu aspek yang memainkan peran pentingdalammenyelesaikan masalahpembelajaran adalahmetakognisi.Kemampuanmetakognisi dan aktivitas keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakanpotensidasaryangperlu dikembangkan padadiri pesertadidik. O'Neil danAbedi ( I 996) menyatakan perlunya metakognisi dalam menyelesaikanmasalatrpembelajaran. Kemampuanmemahamipersoalantidak hanya tedadi saat seseorangmembacabuku namun demikian juga dapat terjadi pada saat b e r k o m u n i k a s i .P a d a s a a t b e r k o m u n i k a s i seharusnyamampumemikirkan apayangsedang dibicarakan.Demikian pula ketika seseorang sedangmenghadapimasalahdalampembelajaran makaakanmemikirkan langkahatauproseduryang harusditempuhagarmendapatkanpenyelesaian yang paling tepat.Anak yang memiliki strategi metakognisiakan segerasadarbahwadia tidak mengertipersoalandan mencobamencarijalan keluar. Menurut Eggen dan Kauchak (1996), pengembangan kecakapanmetakognisipadasiswa 18
adalahtujuanpendidikanyangberharga,karena kecakapan ini dapatmembantumerekamenjadi self-regulated learner.MenurutSusantini (2004), melalui metakognisisiswamampumenjadi pebelajar mandiri,menumbuhkan sikapjujur,berani mengakuikesalahan, danakandapatmeninglcatkan hasilbelajarsecara nyata.Olehkarenaitu maka anak dapatmengaturdiri sendiri,lebih aktif benrsaha mengembangkan diri,mampumemotivasi diri sendiri,menentukan tujuan,danberusaha mencapaitujuannya. Karenanyadengan kemandirian yangdimilikinyaniscayakeberhasilan akanlebihmudahdiraih. Dewasaini kemampuanmetakognisidan berpikir tingkat tinggi lainnyabelum banyak diberdayakansecarasengajadalam proses pembelajaran di sekolah.Indikasinyabanyak ditemukananakmengalamikesulitanbelajar.Gunr tidakmenyadan batrwahalini dapatmempenganrtu prosesbelajaranak.Jikahalini tidakdiintervensi secepatmungkin,akanmenyrlitkananakpada tingkat pendidikanyang lebih tinggi. Menurut Royanto(2006),orangtuaj arangmenyadarianak mengalami kesulitanbelajardanhanyamenyangks
Penguasaantentang Keterampilan Metakognisi.,.(Suratno)
a.raknyatakpandai.Padahal,anakdengankesulitan celajar biasanyamemiliki kecerdasanrata-rata, cahkanadayangdi atasrata-rata,tetapikarenadia sulit beiajarmakanilainyaj elekdandi cap"bodoh". Terdapatperbedaanmendasarantara strategi netakognisi dengankognisi. Strategikognisi membantuanakmencapaisasaran melaluiaktrvitas 1'angdilakukan. Kemampuan metakognisi rnembantuanakmemberikaninformasimengenai altrvrtasataukemajr.ranyang dicapai.D i siru,strategi xogrusimanbantupencapaian kemajuaqsedangkan strategimetakognisimemonitorkemajuanyang dicapai. Keterampilanmetakognisiyangdimiliki oleh setiapsiswadapatdr.y adrkanmotivasiintemalsiswa daiamusahameningkatkanhasilbelajamya.Siswa yang mampu memberdayakanketerampilan metakognisinya, akanmembentukindivi du si swa yangberkualitasdalammemahamicontentbiologi danmampumengaphkasikannya untukberkompetisi dalam menghadapitantangansesuai dengan perubahankehidupanlokal, nasional,danglobal. Menurut Egen dan Kauchak, (1996), manfaat keterampilanmetakognitifdiantaranyaadalahdapat membantusiswamenj adiself-regulatedlearners yang bertanggungjawab terhadapkemaluan belajarnya sendiri, dan dapat menentukan keberhasilan pembelajaran (I-ivingston,1997).L.ee & Baylor, (2006), komponen keterampilan metakognisi adalahplanning, monitoring, evaluating, dan revising dan Ridley, et.al. (1992) menguraikanketerampilanmetakognisimeliputi pengendalianprosespembelajaransecarasadar, perencanaan dan pemilihan strategi,monitoring kemajuanbelajar,mengoreksikesalahan, menilai efektivitasstrategipembelajaran,sertamerubah stategi danperilakubelajar. Pentingnyaketerampilanmetakognisitidak diputgkin lagrbagisisw4 narnundemikianapabila keterampilanmetakognisi tersebut tidak diberdayakanmakaketerampilanmetakognisipada siswatidak akanberkembang.Peranguru sebagi motivatordanfasilitatorsangatdiperlukanuntuk memberdayakan keterampilanmetakognisisiswa. Peraniru akanoptimal apabilaguru mempunyai
penguasaanyang cukup tentang keterampilan metakognisi.Atas dasaruraiantersebutmakaperlu diketahui sudahsampaisejauhmana gambaran penguasaan guru biologi SMA di Jembertentang keterampilanmetaliognisi. Metode Penelitian Penelitianini adalahpenelitian eksploratif. lnstrumenpeneirtian berupakuesioner.Jenis pertanyaandalam kuesi onerbersi fat semiterbuka yaitu kombinasi .lenis pertanyaantertutup dan terbukayangtelahdilakukanvalidasikonstruksi (constructvalidiq,')oleh ahli pembelajarandanahli biologi (judgment expert). Penelitiand i Iaksanakanbulan Juni-Agustus 2008,denganresponden80 guru biologi drr 39 SMANegeri/Swastadi Jember.Data terkumpul dianalisisdengandeskriptifkuantitatifdalambentuk persentasedenganbantuankomputer prognm Exel for LVindows. Hasil dan Pembahasan Kemampuanmemahamipersoalantidak hanya terjadi saat seseorangmembaca buku namun demikianjuga dapatterjadi padasaatseseorang berbicaraatauberkomunikasidenganoranglain seharusnyaiamampu memikirkan apayangsedang dibicarakan.Demikian pula ketika seseorang sedangmenghadapimasalahdalampembelajaran makaakanmemikrrkanlangkahatauproseduryang harusditempuhagarmendapatkanpenyelesaian yang paling tepai.Anak yang memiliki strategi metakognisiakan segerasadarbahwadia tidak mengertipersoalandanmencobamencarijalan keluar.Penguasaan keterampilanmetakognisitidak lepas dari peran guru sebagaimotivator dan fasilitatordalamprosespembelajaran.Sebagai gambaranpenguasarm gurubiologrSMA di Jember terhadapketerampi Ian metakognisiadalahseperti terterapadaTabcl l.
19
lurnal PenelitianPendidikanMatenntikadan Sains,VoL 16, N0.1.,Iuni 2009:18 - 25
Thbel.1. Penguasaan Guru Biologi TentangKeterampiIanMetakognisi No
Variabel juga Selainmengajar mengajarkancarabelajar
Ya
Jml 79
Sudah
3
Belum
77
Benar
z
Salah/tidak tahu
78
97,5
MemperhatikanKeterampiian Metakognisi daiam pembelajaran
Ya
0
0
5
Ya
80 0
100
MengukurKeterampilan Metakognisi
I lu4^
80
100
6
CaramengukurKeterampilan Benar Metakognisi Salah/tidak
7
Kendalamemperhatikan Keterampilan metakognisi dalampembelajaran
2
J
it
iI +
Pengertian Keterampilan Metakosnisi
Penguasaanguru tentang keterampilan metakognisi(Tabel3) menunjukkanbahwaguru mendengar/mengenal istilahmetakognisi(3,75o/o), faham arti metakognisi (2,5o ), menerapkan metakognisi dalam pembelajaran(0%), dan mengukurmetakognisi(0%).Alasanutamaguru belumpemahmengenalmetakognisidisebabkan informasitentangistilah ini belumditerimabaik saat pelatihan,seminarataupundari informasilainnya.Di sadaribahwaselamaini pelatihan-pelatihan, seminar,workshop,danpertemuanilmiah sejenislebih menekankankepada aspek pendidikan dan pembelajaranbersifatumum belum menyentuh aspekpemberdayaan keterampilanmetakognisi. Bagi merekaparagurumetakognisiadalahsesuatu yangasingdalampembelajaran. Namun demikian beberapaguru sudah -nengenalistilahketerampilanmetakognisi(3,757o) secarasekilassaatguru menempuhpendidikan lanjut.krformasitentangmetakogrusihanla sekedar mendengaristilah sedangkanarti keterampilan metakognisisendiribelumdipahami. 20
98.7s l?s
Tidak Mengenal/mendengar istilah Keterampi lan Metakogrrisi
oh
TidaMidak tahu
0
5.t)
96,25 ?{
0 0
tahu
80
100
Ada
0
0
Tidaktahu
80
r00
Adatemuanyangmenarikdalampenelitianini walaupun guruselain sudahsebagian besar(98,757o) mengaj arjugamengaj siswa bagaimana ari sebaiknp belajarsepertinampakpadaTabel l. namun yangmenyatakan terdapat saturesponden(1,25o/o) bahwadi sampingmengajarguru tidak perlu mengajarisiswanya bagaimana belajaryangbaik. yang Alasan di sampaikan adalahcarabelajardan stategrbelajarsrswamenjaditugasguruBPbukan tugasdarigurubiologi.Hal tersebut tentumenjadi perhatianbersamakarenatugasguru selain menyampaikan materipelajaranjuga dituntut mengajarkan bagaimana sebaiknya siswabelajar. Apabilacarabelalarhanyadibebankan kepadagunr BPtidakmustahilketerampilan pada metakognisi anakjuga terlatihkan.Padahalketerampilan penting. metakognisi sangat Pemantauan metakognisi danregulasi diti sanpt membantu anakdalamaktivitaskognitif.Dengan memilikipemantauan danregulasidiri,seorang anak akantahusehubungan dengantujuanyangingin dicapainya. MenurutMarzano(1998),manfaai
Penguasaan tentang KeterampilanMetakognisi...(Suratno)
netakognisibagigurudansiswaadalahmenekankan :norutoringdiri dantanggungjawabsiswa(monitor^;rgdri merupakankecakapanberpikir tinggl). Anak diri sendiridenganmelalcukan akandapatmeregulasi pengarahan, p€rencan&rn, danevaluasi. O'Neil danAbedi ( 1996),menyatakanperlunya metakognisidalam menyelesaikanmasalah pembelajaran.MenurutWilliam (2002),inteligensi anakdapatdiidentifikasi,dinilai dandijadikansarana meningkatkanpembelajaranbermaknasehingga anakberhasiidalambelajamya.Peningkatansecara signifikan disebabkandalam pembelajaran nenggunakanstategr belajarreflektif. Hal ini pula menyebabkansiswa menjadi lebih sadar atas kekuatanmerekadalambelajar.Dari uraiantenebut kesulitanbelajarbisa tedadi karenaanakbelum mempunyai strategi metakognitif. Anak belum terbiasamemetakanpersoalansehinggayangte{ adi anakkesulitandalammemahamipelajaransecara komprehensif. Menurut Eggen dan Kauchak (1996), pengembangan kecakapanmetakognisipadasiswa adalahtujuan pendidikan yang berharga,karena kecakapanini dapatmembantumerekamenjadisely' regulated learner. Self-regulated Iearner j awabterhadapkemajuanbelajardiri bertanggung sendiri sendiridan adaptasistrategibelajaruntuk mencapaituntutantugas-tugaspembelajaranyang merekahadapi. Metakognisi Livingstone (1997),pengertian seringdikaitkan denganJohn Flavel1979 yang menyatakanbahwa metakognisi terdiri atas pengetahuanmetakognisi dan pengetahuan metakognitif atau regulasi. Banyak ahli inendefinisikanarti metakognisitidak selalusalna, hal ini pengaruhdisiplin ilmu. MenurutEggendan Kauchak(1996),metakognisiadalahkesadaran kontrol terhadapproseskognitif. Arends(2004) menyatakanbahwa metakognisiadalahproses berpikir ataukogrutif sendiri.MenunrtPeten(2000), metakognisiadalahkecakapanpebelajaruntuk menyadaridanmemonitorprosespembelajarannya. Metakognisi terdiri dari pengetahuan metakognisi (metacognitive knowledge) dan pengalamandalam pengaturanmetakognitif
(metacognitive experienceor regulation) yang drnilikinya.Orangyangmemilrkislategimetakogrutf adalahorangyang mempunyaipengetahuandan kontol terhadapaktivitasberpikir danbelajamya. Kesadaranmetakonisiadalatrelemenpentingdalarn membangunIiterasiakademik,pengaturanproses belajardiri sendinmelaluimengevaluasi, memonitor, (Joseph,2003). danmerencanakan Dengan demikian orang yang mempunyai strategimetakognisiadalahorangyangmempunyai pengetahuan dankonfol terhadapaktivias-aktivitas berpikir danbelajamya.Pengetahuanmetakognisi dapatdilihat ketrkasiswasadartentangkemampuan kognitifirya.Menurut Flavell (dalamLivingstone, 1997), pengetahuanmetakognisi merupakan pengetahuan yangdiperolehsiswatentangprosesproses kognitif yaitu pengetahuanyang bisa kognitif. drgunakanuntuk mengontrolproses-proses Menurut Rivers (2001) dalam Imel (2002), keterampilanmetakogltifumumnyadibagidalamdua kognitif din tipe yaitu kecakapanmenilai/mengases sendiri (self assessment)dan kemampuan perkembangan kognitif dfuisendiri memanagemen lebihj auh (self management). pebelajar MenurutImel (2002),keberhasilan rentang oleh dewasadalam bekerjadipengarui keterampilanmetekognitifdanefektivitasgurudalam memberdayakanketerampilan metakognisi. keterampilanmanagemendiri sendiri Pemberdayaan dalammetakognisiadalahhubunganyangeratantara metakognisi danteori pembelajarankonstrukfivis. MenurutDaley(2002),Kuiper(2002),dalamImel (2002) dan Pcters (2000), pembelalajaran konstruktivisadalahpembelajarandimanadapat diri diketahuiposisikognisidanketidakpahaman yang sendiri si swa.Pembelajarankonstruktivistik m e n e k a n k a nr e f l e k s i d i r i d a n k o n s t r u k s i (pembentukan)pengetahuandapat berperan terhadapketerampilanmetakognitif.Menurut Tfilling danHood (1999),gurusebagaifasilitatorharus mampumembimbingdanmemberdayakansiswa. Menurut Marzano (1998), sebagianbesar penelitimendeskripsikanmetakognisi ataustrategi metakognitifmcnyangkuttiga dimensi yaitup lanning, regulating dan evaluating. Planning
21
Pendidikan Matematika dan Saius,Vol.'16,N0,7,luni 2009:18- 25 lurnal Penelihan
(merencanakan) menyangkutkesadaran,kesadaran mengidentifikasiapa yang telah diketahui, menentukantujuanbelajar,mempeftimbangkanalat gkanbentuktugas. bantubelajar,mempertimban Regulating (mengatur) meliputi mengontrol kemajuanbelalar,kemajuanmenyelesaikantugas, dan kemajuantujuanbelajaryangtelahdidapat, Evaluating(nrengevaluasi), meiiputi penilaian yangbarudidapat,menyetrng terhadappengetahuan tujuandanmenyeleksibahan-bahan belajar. Memberdayakanketerampilanmetakognisi sisu'adalampembelajaran biologimenjadibagian y a n g p e n t i n g b a g i s e o r a n gp e n g a j a r / g u r u . Pembelajaanyangmemberdayakanketerampilan metagnisitidak perlu mengadakanmatapelajaran banrsecaratersendiri,namundapatmenyatudengan mata pelajaranyang sudah ada. Potensi mengembangkan keterampilanmetakognisiada pada strategipembelajarantertentu. Strategi pembelajaran tertentu diyakini dapat memberdayakan keterampilanmetakognisisiswa ataudenaganmenggaburgkanstrategrpembelajaran iertentu denganstrategimetakognisi.Menurut Corebima(2005),pemberdayaan berpikirmelalui pertanyaanterbuki dapatmembantuperkembangan penaiaiansiswa. Temuandi iapanganmemungkinkanbahwa prosespembelajaranyang dilakukanguru kurang ataubahkanbelum memberdayakan keterampilan metakognisi.Prosespembelajaran masrhdi dominasi oleh metodeceramah.Gambaranpembelajaran biologrSMA di JemberterteradaiamTabei2 berikut ini Tabel2. MetodePembelaiaran Biolosr jaran j ,Iumlah MetodePembela
Eksperimen Demonstrasi
Ceraniah
Jumlah
22
-
I
tt
i212.5
o/ /o
1 3 .75 i I
Tabel2. mempci-lihatkan pembelajaranbiologr yangdilakukanoleh guru lebih di dominasioleh kegiatanpembelajai'andiskusi(37,5oh),ceramah (25%),dantanyaj;;wab(21,25%).Alasanutama, setidaknyaketiga nretodepembelajarantersebut diyakinigurudapatmemenuhitargetpemenuhan kurikulum. Sedangkanpenggunaanstrategi pembelajaranatau metode lain dikawatirkan tuntutanpenyelesaian largetkurikulumtidaktercapai. Kegiatan diskusi clantanya jawab sebenarnya merupakanmodalbcsardalammengembangakan pembelajaranyang dapat memberdayakan keterampi lanmetakognisi. Tujuan pengcmbanganketerampilan metakognisiseperridikemukakan oleh Rivers (200I ), keterampiianmetakognisisiswapenting dikembangakan agarsiswamemahamibagaimana nrgasitu dilaksanakan. Pengembangan keterampilan metakognisisiswa ditujukan agar siswa dapat memantauperkemoanganbelajarnyasendiri. SelanjutnyaLee & Baylor, (2006) menegaskan bahwa salah satu aspekpenting yang menjadi perhatianadalah memberdayakanmetakognisi dalam mengontroidan mengaturproses-proses kognisi. Oleh sebacitu, siswa membutuhkan metakognisisaatmcmbuatpertimbangankeputusan apa yang akan dikcrjakan dan menanggulangi kekuranganyangdi iasakan. Keterampilanmetakognsiterdiri dari empat komponen yaitu: inerencanakanQtlanning), memonitoring Qnor:itcring), mengevaluas i (anluati ng), danmerevisi (r t'visi ng) (tre & Baylor,2006). a. Merencanaknn.aktivitassecarahati-hatiatau dengansengajarncngaturseluruhprosesbelajar. T i n g k a h l a k u i n e r e n c a n a k a nt e r d i r i d a r i menetapkan niju.urbelajar,urutanbelajar,stategi pembelajaran,harapansaatbelajar.Livingston, ( 1 9 9 7 ) m e n g e m u k a k a nb a h w a a k t i v i t a s scpertimenentukafujuan dan merencanakan pengetahuan analisistugasmenlbantumengrativasi yang relevansehinggamemperrnudahpengmateripelajaran. organisasi andanpenguasaan b. Memonitoring; mengarahpada aktivitas moderat yang bcrsamaandengankemajuan belaiar.
Penguasaan tentangKeterampilanMetalagnisi...(Suratno)
c. Mengevaluasi'.suatu proses belajar yang meliputi asesmenkemajuanaktivitas belajar. W i l s o n , ( 1 9 9 9 ) m e n g e m u k a k a nb a h w a kemampuan mengevaluasi dalam konteks metakognisi adalahpertimbanganseseorang tentangkemampuandan keterbatasannya. d. Merevisi: suatuprosesbelajaryang meliputi modifikasi rencanatujuan sebelumny4stategisfrategi,dan pendekatan-pendekatan belajar lainnya.Livingston (1997) memperkenalkan merevisi dengan aktivitas pengaturanyaitu aldivitasyangmeliputipenyesuaran danperbarkan aktivitas kognitif. Menurut Wilson, (1999), aktivitasini membantumeningkatkanprestasi dengancaramengawasidanmengorelsipenlaku padasaatmenyelesaikantugasdandengansadar memodifikasicaraberpikir untuk menggunakan zumberkognitif. Ada beberapapemyataanuntuk mengetahui skor strategi-stategi kontrol (control strategies) memulai denganmemperhatikanapayang perlu dipelajari; memantauingatan tentang apa yang dipelajari;berusahamengetahuiyangmanakonsep konsepyangbelumdipahami;harusmemastikan bahwamengingatsesuatuyangpenting;dankehka tidakmemalnmi,makamencariinformasitambahan agardapatmemahaminya.Ada empatsubstansi pokok yangakandriadikanindikator: tujuanbelajar yang akan dicapai,waktu yang digunakanuntuk menyelesaikantugas, pengetahuanawal, dan strategi-strategikognitif. Secaralebih rinci, indikator-indikatorstrategi-strategimetakognitif dikelompokkan sebagai berikut. Pertama, perencanaan-diri(self-p Ianning), mempunyai indikator-indrkatortentangtujuanbelajaryangakan dicapai, waktu yang akan digunakan untuk awalyang menyelesaikan tugasbelajar,pengetahuan relevan, dan strategi-strategikognitif yang akan digunakan.Kedua,pemantauan-diri(self-monitoring), mempunyai indikator-indikator tentang pernantauan tujuanbelajar,pemantauan ketercapaian wakU lang digunakan,pemantauan relevansimateri pengetahuan pelajaran awaldenganmateri baru,dan pemantauanstrategi-strategi kognitif yangsedang digunakan.Ketig4 evaluasi-diri(self-evaluation),
mempunyaiindikator-indikatortentangevaluasi ketercapaian tujuanbelajar,evaluasiwaktuyang digunakan,evaluasirelevansipengetahuan awal denganmateripelajaran baru"danevaluasistrategistategrkogrutifyangtelahdigunakan @ISA,2000). Prosesmemantau seleksidanaplikasiserta pengaruhprosesdan pengaturanaktivitas pemecahan masalahmerupakanpengetahuan proseduralmetakognitif.Proseseksekutif maupunpengaturan meiibatkan baikpemantauan prosesproses beryikir,karenaitu berkaitan dengan strategi-strategi metakognitifdanketerampilan metakognitif.Prosespemantauaneksekutif yangdi arahkanpada merupakanproses-proses pemerolehan informasitentangproses-proses g. Proses-pro sesini melibatkan berpikir seseoran yang (I) keputusan-keputusan seseorang membantu tugasyangsedangdikerjakan,(2) mengidentifikasi mengawasikemajuan pekerjaannya,(3) mengevaluasi kemajuanini, dan(4) mempredilsi pengaturan Proses-proses hasilyangakandiperoleh. yang di arahkanpada adalahproses-proses pengaturan prosesberpikir seseorang. Proses(l) mengalokasikan proses sumber ini membantu yang untuk mengeqakan dimiliki daya-sumber daya penyelesaian langkah-langkah tugas,(2)menentrikan intensitas, atau(4) tugas,dan (3) menentukan tugas(PISA,2000). kecepatan menyeiesaikan tentang Seseorang mempunyaipengetahuan aktivitaskognitifnya,ia bisamerefleksikan sifat, operasi, danhasiiaktivitasini. Hasilrefleksiinilah yangdisebutpen-retahuan metakognisi. Di dalam prilaku eksekutif,seseorang mengontrolatau kognisi.Sifat operasi mengaturproses-proses gpadapengetahuan metakognitif eksekuti f tergantun sumber tetapipengetatruan ini harusdilihatsebagai yangberpengaruh. MenurutLivingstone (1997), pengetahuan di dalamdiri seseorang relatifkonsisten pengaturan sedangkan tidakstabil,tidaktergantmg padausia,bisaberubahtergantungpadasituasi. Perilakupengaturan diri padasituasitertentutetapi tidak padasituasilain, dan anakmenunjukkan perilakupengaturan diri. Denganmengembangkan inteligensi. kesadaran diri, berartimengembangkan MenurutLee& Baylor,(2006)bahwasiswayang
23
lurnal PenelitianPendidikanMatematikadan Sains,Vol. 16.
memiliki trngkatanmetakognisiyangtinggi akan menunjukkanketerampikanmetakognitif seperti merencanakan,memonitor proses belajar, m e n g e v a l u a s ki o g n i s i , s e r t a s i s w a d a p a t mempertimbangkantugas dengan kemampuan merekaatausfategi menyalesarkan tugas.
Kesimpulan Dari hasilpenelitiandanpaparanpembahasan yangtelahdisampaikanmakadapatdisimpuikan bahwa penguasaanterhadap keterampilan metakognisigurubiologi SMA di Jembersangat minim. Pemberdayaair keterampilanmetakognisi belumdilakukan.
Livingstone, J.A. 1997. Metacognition:An Overvieu'. (Online), http://www.gse. buffalo.edwfas/shuelVcep g.htn, 564lTvletaco diakses.20 Desember2007. Marzano,R. I 998.Metacognition.(Online),http:/ q.ccmd.us-wpeirce/ /academic.p MCCCTR/ metacao-1.htm. O'Neii, H.F., & Abedi, J. 1996.Reliabiltyand Validity of a StateMetacognitifInventory: Potentialfor AltemativeAssessment.Jourrwl of Educational Research, (89): 234-245.
Daftar Pustaka
Peters. M. 2000. "Does Constructivist Epistemoiogy Have a Place in Nurse Education?". Journal of Nursing Education 39,No. 4 (April 2000):166-),70.
Arends,R.I. 2004.Learning to Teach.Six Edition. New York: McGraw Hill Companies.
PISA.2000. The OECD Programme for In ternationuI Student Assessment. (Online), http:wwwPlSA.com,diakesI 5 April 2008.
Corebima,A.D. 2005. PemberdayaanBerpikir Siswa pada Pembelajaran Biologi: Satu Penggalakkan Penelitian Payung di Jurusan Biologi UM. Makalah Disajikan d a i a m S e m i n a rN a s i o n a l B i o l o g i d a n Pembelajarannya.FMIPA UM. Maiang: 3 Desember2005. Eggen, P.D dan Kauchak. 1996.Strategiesfor Teachers. Boston:Aliyn andBacon. Imel, S.2ffi2. MetamgrutiveShi I forAduit kam ing. ERIC Educational ResourcesInformation Center Trendsand IssuesAlert No. 39. (Online), http://www.cete.org/acve/docs/ tia000I 07.pdf,diakses,22 Pebruan2008. J o s e p h .2 0 0 3 . M e t a c o g n i t i v eA w a r e n e s s : Investigating Theory and Practice. (Online), http://www.thefreelibrary. com/ Metacognitive*awareness:*inves ti gatin g*theory+and+practi cea0i 14168082, diakses, 6April 2008. ke, Miyoung& Baylor,Amy L. 2006.Desrgning M e t a c o g n i t i v eM a p s f o r W e b - B a s e d Learning. Educational Technologt,& Society.9(1) 344 - 348. 24
Puskur.2007. fu[ataPelajaran Biologi untuk Sekolah M cnengahA tas (SMA)/Madras ah A Iiyah @AA http:www.puskur.net/ 1. 1gn11re), inc/si/sma",Biologi.pdf, diakses,22 Ap,ril 2008. Rrdley,D.S.,Schuu,P.A.,Glarz,R.S.&Weinstein, C.E. (1992). Self-regulatedlearning:the interactivc influence of metacognitive awarenessand goal-setting.Journal of ExperimentalEducation . 60(4) 293-306. Rivers W. 2001. Autonomy at All Costs:An Ethnography of Metacognitive SelfAssesmentand Self-Managementamong ExperiencccLanguageLeraners.Moderen LanguageJournal.S5(2):279 -290. Royanto,L.2006. WaspadaiKesulitan Belajar pada Anak. Kompas(12 Februari2006). Susantini,E. 2004.MemperbaikiKualitas Proses Belajar (ienetika Melalui Strategi lv[etakogttitif dalam Pembelajaran Kooperatif pada Siswa SMU. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarj anaUniversitasNegeriMalang.
Penguasaantentang KeterampilanMetakognisi...(Suratno)
Tnllurg,B & Hood,P. 1999.kaming, Technology andEducationReform in KnowledgeAge. Educationalkchnologt, Juni: 5- I 8. \\'illem, W.M. 2002. Practical Intelligencefor School: DevelopingMetacognitiveSources of Achievement in Adolescence. DevelopmentalReview22: 162-210. Wilson J. 1999.DefiningMatecognition:Astep TowardsRecognisingMetacognitionas a Worthwhile Part of the Curricuium. P roceedingAARE Conference, Melbourne. (Online) ( htlp ://www.aare.edu.au/99pap I w1199527 .htrn,diaksesl 5 Agustus2008).
25